26
27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Terdapat beberapa tahap dalam penelitian pengembangan media komik ini yaitu tahap pra pengembangan, pengembangan media dan tahap penerapan media. Pertama pada tahap pra pengembangan terdapat dua tahap yaitu survei lapangan dan studi literatur. Tahap survei lapangan bertujuan untuk mengetahui tantangan ataupun hambatan guru dalam pembelajaran. Tantangan atau hambatan inilah yang menjadi bahan untuk penelitian ini. Survei lapangan dilakukan di SD Negeri Salatiga 06 melalui observasi dan wawancara guru kelas 2. Tahap selanjutnya yaitu studi literatur yang bertujuan untuk mengetahui teori - teori yang mendukung penelitian ini. Kedua adalah tahap pengembangan media. Sebelum dilakukan pembuatan media terlebih dulu dilakukan identifikasi subtema, kompetensi dasar dan indikator pembelajaran. Kemudian dilakukan pembuatan media sesuai dengan data-data yang diperoleh. Ketiga adalah tahap penerapan media. Setelah media yang dikembangkan selesai dibuat maka dilakukan uji validitas dari segi materi dan media oleh ahli. Revisi media dilakukan sesuai dengan saran para ahli. Langkah selanjutnya adalah uji coba skala kecil dengan 11 siswa kelas 2. Dari uji coba skala kecil ini diperoleh feedback berupa lembar observasi guru, angket guru dan siswa, serta hasil pretest dan posttest yang dikerjakan oleh siswa untuk mengetahui pengaruh dan kelayakan dari media komik yang dikembangkan. Uji coba luas dengan 29 siswa dilakukan untuk mengetahui pengaruh dan kelayakan komik dalam pembelajaran di kelas. 4.1.1 Pengembangan Draft Produk Setelah melalui proses wawancara dan observasi di kelas 2, terdapat beberapa peluang untuk mengembangkan sebuah media. Temuan yang pertama yaitu guru sering memakai media seperti video, power point, gambar dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ......27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Terdapat beberapa tahap dalam penelitian pengembangan media komik

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 27

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1 Hasil Penelitian

    Terdapat beberapa tahap dalam penelitian pengembangan media komik

    ini yaitu tahap pra pengembangan, pengembangan media dan tahap penerapan

    media. Pertama pada tahap pra pengembangan terdapat dua tahap yaitu survei

    lapangan dan studi literatur. Tahap survei lapangan bertujuan untuk mengetahui

    tantangan ataupun hambatan guru dalam pembelajaran. Tantangan atau

    hambatan inilah yang menjadi bahan untuk penelitian ini. Survei lapangan

    dilakukan di SD Negeri Salatiga 06 melalui observasi dan wawancara guru kelas

    2. Tahap selanjutnya yaitu studi literatur yang bertujuan untuk mengetahui teori

    - teori yang mendukung penelitian ini.

    Kedua adalah tahap pengembangan media. Sebelum dilakukan

    pembuatan media terlebih dulu dilakukan identifikasi subtema, kompetensi dasar

    dan indikator pembelajaran. Kemudian dilakukan pembuatan media sesuai

    dengan data-data yang diperoleh. Ketiga adalah tahap penerapan media. Setelah

    media yang dikembangkan selesai dibuat maka dilakukan uji validitas dari segi

    materi dan media oleh ahli. Revisi media dilakukan sesuai dengan saran para

    ahli. Langkah selanjutnya adalah uji coba skala kecil dengan 11 siswa kelas 2.

    Dari uji coba skala kecil ini diperoleh feedback berupa lembar observasi guru,

    angket guru dan siswa, serta hasil pretest dan posttest yang dikerjakan oleh

    siswa untuk mengetahui pengaruh dan kelayakan dari media komik yang

    dikembangkan. Uji coba luas dengan 29 siswa dilakukan untuk mengetahui

    pengaruh dan kelayakan komik dalam pembelajaran di kelas.

    4.1.1 Pengembangan Draft Produk

    Setelah melalui proses wawancara dan observasi di kelas 2, terdapat

    beberapa peluang untuk mengembangkan sebuah media. Temuan yang pertama

    yaitu guru sering memakai media seperti video, power point, gambar dan

  • 28

    memberikan icebreaking dalam pembelajaran. Hal ini menjadikan siswa terbiasa

    belajar dengan sesuatu yang baru dan apabila guru tidak membawa sesuatu yang

    baru dalam pembelajaran atau media yang kurang menarik maka ketertarikan

    siswa untuk belajar menjadi berkurang. Temuan yang kedua setiap 15 menit

    sebelum pembelajaran siswa diminta untuk membaca buku cerita. Melalui 2

    temuan inilah yang memberikan ide kepada penulis untuk mengembangkan

    media komik edukasi yang sesuai dengan kompetensi dasar, kompetensi inti dan

    indikator pembelajaran. Dengan bantuan komik ini siswa akan semangat dalam

    belajar karena disajikan menarik sesuai dengan perkembangan siswa kelas 2 SD

    sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

    4.1.2 Validasi Pakar

    Media komik sebagai produk yang dikembangkan telah selesai disusun.

    Langkah selanjutnya yaitu melakukan uji validasi ahli untuk mengetahui apakah

    produk layak untuk digunakan dalam pembelajaran kelas. Daftar validator media

    komik terdapat pada Tabel 4.1 berikut ini :

    Tabel 4.1

    Daftar Validator

    No Nama Validator Keterangan

    1. Stefanus C. Relmasira, S.Pd.,

    MSEd Media

    Dosen Progdi PGSD

    UKSW

    2. Arlita Aryana O, S.Pd Materi Guru SD N Salatiga 06

    Kritik dan saran dari validator menjadi panduan untuk dilakukannya

    revisi pada media komik ini yang dijabarkan pada Tabel 4.2 sebagai berikut :

  • 29

    Tabel 4.2

    Daftar Kritik dan Saran

    Pemberi Saran Bagian yang Perlu Diperbaiki Saran Perbaikan

    Validator 1

    1. Perlu di cek kembali teori Discovery Learning

    bagaimana penerapannya

    dengan komik

    1. Cek kembali sumber - sumber / teori terkait

    Discovery Learning

    2. Belum ada panduan bagi guru

    2. Perlu diadakan panduan guru

    3. Judul perlu dibuat lebih menarik lagi

    3. Judul perlu diganti

    Validator 2

    1. Indikator pada RPP belum sesuai dengan KD

    1. Indikator disesuaikan dengan KD

    2. Terdapat pemenggalan kata “Sehingga” di halaman 4

    yang tidak tepat

    2. Perbaikan pada pemenggalan kata yang

    kurang tepat

    Media komik yang dikembangkan dapat dinyatakan layak setelah

    melakukan revisi perbaikan sesuai saran dari para ahli / validator. Perbaikan

    dilakukan dengan menambahkan kata pengantar dengan panduan guru,

    mengganti judul pada komik, perbaikan indikator pada RPP serta perbaikan pada

    pemenggalan kata yang kurang tepat. Perubahan sesuai saran validator dapat

    dilihat sebagai berikut :

  • 30

    Tabel 4.3

    Perubahan Penambahan Panduan Guru

    Sebelum Revisi

    Tidak ada panduan guru

    Setelah Revisi

    Perbaikan pertama dengan menambah panduan guru dalam lembar kata

    pengantar. Perbaikan kedua adalah perubahan pada judul komik seperti pada

    Tabel 4.4 berikut ini :

  • 31

    Tabel 4.4

    Perubahan Judul Komik

    Sebelum Revisi Setelah Revisi

    Perbaikan yang ketiga adalah perbaikan indikator sesuai dengan KD yang

    ada dapat dilihat pada Tabel 4.5, dan perbaikan keempat terdapat pada halaman

    ke - 4 dalam komik yaitu adanya perbaikan pemenggalan kata yang tidak sesuai

    dengan tingkat perkembangan siswa kelas 2 SD dapat dilihat pada Tabel 4.6 di

    bawah ini :

  • 32

    Tabel 4.5

    Perbaikan Indikator pada RPP

    Sebelum Revisi

    Setelah Revisi

  • 33

    Tabel 4.6

    Perbaikan Pemenggalan Kata “Sehingga”

    Sebelum Revisi

    Setelah Revisi

    Selain melakukan uji validitas ahli media dan materi juga dilakukan uji

    validitas pada soal pretest dan posttest. Uji validitas soal ini dilakukan untuk

    mengetahui apakah soal yang akan diujikan pada siswa sudah sesuai dengan

  • 34

    indikator atau belum. Penulis memilih guru kelas 2 SD N Salatiga 06 yaitu

    Arlita Aryana O, S.Pd sebagai validator soal pretest dan posttest.

    4.1.3 Uji Coba Terbatas

    Uji coba terbatas dilaksanakan setelah melalui tahap uji validitas oleh

    ahli media dan ahli materi. Perbaikan pada media komik telah dilakukan sesuai

    saran dari kedua ahli. Uji terbatas dilaksanakan di SD N Salatiga 06 pada hari

    Sabtu 03 Juni 2017 dengan 11 siswa kelas 2 SD. Guru mengajar dengan model

    pembelajaran Discovery Learning. Awal pembelajaran dibuka dengan

    melakukan icebreaking bersama agar konsentrasi anak dapat terfokus pada guru

    dan siap untuk belajar. Sebelum memulai pembelajaran siswa mengerjakan soal

    pretest terlebih dahulu. Setelah mengerjakan soal guru memulai dengan

    pertanyaan “Apakah kalian tahu apa komik itu” dan guru menjelaskan definisi

    komik. Setelah itu guru membagikan komik untuk dibaca dengan teman

    sebangku dan menjelaskan tugas yang akan mereka diskusikan dengan

    kelompok. Tugas guru dalam pembelajaran ini hanya sebagai fasilitator yang

    bertugas mengarahkan siswa. Pada akhir pembelajaran siswa mengerjakan soal

    posttest dan melakukan refleksi dengan arahan dari guru.

    Melalui uji coba terbatas ini akan menghasilkan data berupa lembar

    observasi guru, lembar angket respon siswa dan guru, serta hasil pretest dan

    posstest. Dengan data tersebut dapat diketahui bahwa apakah media komik ini

    layak digunakan dalam pembelajaran di kelas atau tidak. Selain itu apakah

    penggunaan media komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Setelah

    pembelajaran selesai guru kelas memberi saran supaya ditambahkan beberapa

    gambar yang menunjukkan sikap sesuai aturan dan tidak agar materi lebih luas

    lagi.

    4.1.4 Uji coba Luas

    Uji coba luas dilaksanakan setelah melalui tahap uji coba terbatas.

    Perbaikan pada media komik telah dilakukan sesuai saran dari kedua ahli.

    Penggunaan gambar lain dalam pembelajaran juga dilakukan sesuai saran dari

  • 35

    guru kelas. Uji coba luas dilaksanakan di SD Negeri Salatiga 06 pada hari Senin

    05 Juni 2017 dengan 29 siswa kelas 2 SD. Langkah-langkah pembelajaran pada

    uji luas ini tidak jauh berbeda dengan langkah pembelajaran pada uji coba

    terbatas. Perbedaan terletak pada penggunaan media gambar sebagai bahan

    tanya jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan supaya pemahaman siswa terhadap

    materi lebih mendalam.

    Melalui uji coba luas ini akan menghasilkan data berupa lembar

    observasi guru, lembar angket respon siswa dan guru, serta hasil pretest dan

    posstest. Dengan data tersebut dapat diketahui bahwa apakah media komik ini

    layak digunakan terus menerus dalam pembelajaran di kelas atau tidak. Selain

    itu apakah penggunaan media komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

    4.2 Data Hasil Penelitian dan Pembahasan

    Data yang didapatkan melalui penelitian ini berupa validasi ahli media

    dan materi, validasi soal pretest dan posstest, lembar observasi guru, respon

    siswa dan guru, serta hasil pretest dan posstest.

    4.2.1 Data Hasil Validasi Ahli

    Data hasil validitas media komik diperoleh dengan melalui uji validasi

    ahli. Untuk mengukur validitas komik penulis melakukan 2 aspek uji validitas

    yaitu aspek media dan materi. Data hasil uji validasi ahli dapat dilihat pada

    Tabel 4.7dan Tabel 4.8 berikut ini :

    Tabel 4.7

    Hasil Validasi Ahli Media

    No Indikator Skor Kriteria

    1 Media 39 Baik

    Rata-rata 3,9 Baik

    Berdasarkan data di atas diketahui bahwa pada uji validitas media komik

    memperoleh rata-rata 3,9 atau 78%. Dengan perolehan rata-rata tersebut media

    komik yang dikembangkan termasuk dalam kategori baik. Perolehan tersebut

    berasal dari indikator pertama judul komik menarik minat siswa untuk membaca

  • 36

    mendapat skor 3. Indikator kedua menarik dan merangsang siswa untuk belajar

    dan membaca mendapat skor 3. Indikator ketiga teks dalam komik mudah dibaca

    mendapat skor 4. Indikator keempat kesesuaian pemilihan bahasa dengan usia

    siswa mendapat skor 4. Indikator kelima kejelasan isi komik mendapat skor 4.

    Indikator keenam siswa dapat mengetahui pesan yang tersirat dalam komik

    mendapat skor 4. Indikator ketujuh kejelasan ilustrasi dalam komik mendapat

    skor 4. Indikator kedelapan kalimat dalam komik mudah dipahami mendapat

    skor 4. Indikator kesembilan keefektifan komik dalam proses pembelajaran tata

    tertib dan aturan dalam kehidupan sehari-hari mendapat skor 3. Indikator

    kesepuluh kemampuan komik sebagai media pembelajaran dapat menambah

    motivasi belajar dan membaca siswa mendapat skor 3.

    Tabel 4.8

    Hasil Validasi Ahli Materi

    No Indikator Skor Kriteria

    1 Materi 40 Baik

    Rata-rata 4,0 Baik

    Berdasarkan data di atas diketahui bahwa pada uji validitas media komik

    memperoleh rata-rata 4,0 atau 80%. Dengan perolehan rata-rata tersebut media

    komik yang dikembangkan termasuk dalam kategori baik. Perolehan tersebut

    berasal dari indikator pertama kesesuaian materi dengan kurikulum sekolah

    dasarmendapat skor 5. Indikator kedua kesesuaian materi dengan kompetensi

    inti, kompetensi dasar, tujuan, dan indikator mendapat skor 3. Indikator ketiga

    materi yang disajikan dapat menarik minat siswa untuk belajar mendapat skor 4.

    Indikator keempat materi yang disajikan sesuai dengan taraf perkembangan

    siswa mendapat skor 5. Indikator kelimakejelasan rangkaian aktivitas

    pembelajaran mendapat skor 4. Indikator keenam kejelasan penyajian materi

    mendapat skor 4. Indikator ketujuh kedalaman dan keluasan cakupan materi

    mendapat skor 4. Indikator kedelapan penggunaan bahasa baku sesuai EYD

    mendapat skor 3. Indikator kesembilan evaluasi sesuai dengan tujuan dan

  • 37

    indikator mendapat skor 3. Indikator kesepuluh sistematika materi secara

    keseluruhan mendapat skor 5.

    Soal pretest dan posttest juga melalui tahap validasi ahli untuk

    mengetahui soal yang sudah sesuai dengan indikator. Soal yang dinyatakan valid

    digunakan dan yang tidak valid dibuang. Hasil validasi soal pretest dapat dilihat

    pada Tabel 4.9 dan soal posttest pada Tabel 4.10 berikut ini :

    Tabel 4.9

    Hasil Validasi Soal Pretest

    Mata

    Pelajaran

    Kompetensi Dasar Indikator Jumlah

    Soal

    Jumlah

    Soal Valid

    Bahasa

    Indonesia

    3.3 Mengenal teks buku

    harian tentang

    kegiatan anggota

    keluarga dan dokumen

    milik keluarga dengan

    bentuan guru atau

    teman dalam bahasa

    Indonesia lisan dan

    tulis yang dapat diisi

    dengan kosakata

    bahasa daerah untuk

    membantu

    pemahaman.

    3.3.1Mengidentifikasi

    teks buku harian

    tentang kegiatan

    anggota keluarga

    25 17

    4.3 Mengungkapkan teks

    buku harian tentang

    kegiatan anggota

    keluarga dan dokumen

    milik keluarga secara

    mandiri dalam bahasa

    Indonesia lisan dan

    tulis yang dapat diisi

    dengan kosakata

    bahasa daerah untuk

    membantu

    pemahaman.

    4.3.2 Menulis teks

    buku harian

    tentang kegiatan

    keluarga dengan

    EYD yang tepat

    PPKn

    3.2 Memahami tata tertib

    dan aturan yang

    berlaku dalam

    kehidupan sehari - hari

    di rumah dan sekolah.

    3.2.2Mengelompokkan

    berbagai contoh

    kegiatan yang

    sesuai dengan

    tata tertib yang

    berlaku dalam

  • 38

    kehidupan

    sehari-hari di

    rumah.

    3.2.4Mengemukakan

    pendapat tentang

    manfaat tata

    tertib dalam

    kehidupan sehari

    - hari di rumah.

    4.2 Melaksanakan

    tata tertib dan

    aturan di

    lingkungan

    keluarga dan

    sekolah.

    4.2.2 Melaksanakan

    aturan di

    lingkungan

    keluarga.

    Tabel 4.10

    Hasil Validasi Soal Posttest

    Mata

    Pelajaran

    Kompetensi Dasar Indikator Jumlah

    Soal

    Jumlah

    Soal Valid

    Bahasa

    Indonesia

    3.3 Mengenal teks buku

    harian tentang

    kegiatan anggota

    keluarga dan dokumen

    milik keluarga dengan

    bentuan guru atau

    teman dalam bahasa

    Indonesia lisan dan

    tulis yang dapat diisi

    dengan kosakata

    bahasa daerah untuk

    membantu

    pemahaman.

    3.3.1Mengidentifikasi

    teks buku harian

    tentang kegiatan

    anggota keluarga

    25 16

    4.3 Mengungkapkan teks

    buku harian tentang

    kegiatan anggota

    keluarga dan dokumen

    milik keluarga secara

    mandiri dalam bahasa

    Indonesia lisan dan

    tulis yang dapat diisi

    dengan kosakata

    bahasa daerah untuk

    membantu

    4.3.2 Menulis teks

    buku harian

    tentang kegiatan

    keluarga dengan

    EYD yang tepat

  • 39

    pemahaman.

    PPKn

    3.2 Memahami tata tertib

    dan aturan yang

    berlaku dalam

    kehidupan sehari-hari

    di rumah dan sekolah.

    3.2.2Mengelompokkan

    berbagai contoh

    kegiatan yang

    sesuai dengan

    tata tertib yang

    berlaku dalam

    kehidupan

    sehari-hari di

    rumah.

    3.2.4Mengemukakan

    pendapat tentang

    manfaat tata

    tertib dalam

    kehidupan

    sehari-hari di

    rumah.

    4.2 Melaksanakan

    tata tertib dan

    aturan di

    lingkungan

    keluarga dan

    sekolah.

    4.2.2 Melaksanakan

    aturan di

    lingkungan

    keluarga.

    4.2.2 Data Hasil Uji Coba Terbatas

    4.2.2.1 Data Hasil Respon Guru dan Siswa

    Angket respon guru dan siswa dibagikan untuk mengetahui bagaimana

    tanggapan mereka terhadap media komik yang dikembangkan. Berikut ini hasil

    dari angket respon guru dan siswa :

  • 40

    Tabel 4.11

    Angket Respon Guru pada Uji Terbatas

    No Indikator Skor Kategori

    1 Melalui komik siswa lebih tertarik

    untuk belajar 5 Sangat Bagus

    2 Kesesuaian komik dengan materi 4 Bagus

    3

    Kesesuaian penggunaan bahasa

    dalam komik dengan

    perkembangan kognitif siswa

    4 Bagus

    4 Media komik dapat memotivasi

    siswa dalam belajar 5 Sangat Bagus

    5 Penggunaan media komik dapat

    membantu siswa dalam belajar 4 Bagus

    6 Pembelajaran dengan komik

    menjadi lebih mudah 4 Bagus

    7

    Pembelajaran dengan komik dapat

    meningkatkan minat baca pada

    siswa

    5 Sangat Bagus

    8

    Belajar dengan komik siswa lebih

    mudah memahami materi yang

    diajarkan

    4 Bagus

    9 Komik cocok dijadikan media

    pembelajaran 5 Sangat Bagus

    10 Belajar dengan komik dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa 5 Sangat Bagus

    Total 45 Sangat Bagus

    Rata-rata 4,5

    Berdasarkan data angket respon guru pada tahap uji coba terbatas di atas

    dapat diketahui bahwa terdapat 5 indikator mendapat skor 5 dengan kriteria

    sangat bagus dan 5 indikator mendapat skor 4 dengan kriteria bagus. Jumlah

    rata-rata 4,5 dengan kriteria sangat bagus. Maka dapat diketahui bahwa komik

    yang dikembangkan oleh penulis layak dan dapat digunakan sebagai media

    pembelajaran. Adapun hasil angket respon siswa terhadap media komik sebagai

    berikut :

  • 41

    Tabel 4.12

    Angket Respon Siswa pada Uji Terbatas

    No Indikator Ya Tidak

    1 Media komik menarik perhatianku

    untuk membacanya 11 -

    2 Merasa senang belajar dengan

    media komik 9 2

    3 Media komik membuatku lebih

    mudah dalam belajar 10 1

    4 Gambar dalam komik sangat

    menarik 11 -

    5 Komik membuatku lebih semangat

    untuk belajar 11 -

    Dalam angket respon yang diberikan kepada siswa terdapat 5 indikator.

    Pada indikator pertama ada 11 siswa yang setuju bahwa media komik menarik

    perhatian siswa untuk membacanya. Indikator kedua ada 9 siswa yang merasa

    senang belajar dengan media komik namun ada 2 siswa yang tidak merasa

    senang belajar dengan menggunakan komik. Indikator ketiga ada 10 siswa yang

    setuju bahwa belajar dengan media komik membuat siswa lebih mudah dalam

    belajar, sedangkan 1 siswa yang justru merasakan sebaliknya. Indikator keempat

    semua siswa (11 siswa) setuju dengan pernyataan bahwa gambar dalam komik

    sangat menarik. Dan indikator kelima semua siswa setuju bahwa komik

    membuat siswa lebih semangat untuk belajar.

    4.2.2.2 Data Hasil Lembar Observasi

    Selain data lembar respon guru ada pula data lain yang diperolah dari

    guru kelas yaitu lembar observasi. Lembar observasi ini berguna untuk melihat

    apakah langkah -langkah mengajar dengan menggunakan media komik sudah

    sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau belum. Hasil data

    lembar observasi guru pada uji coba terbatas dapat dilihat pada Tabel 4.13

    berikut ini :

  • 42

    Tabel 4.13

    Hasil Lembar Observasi

    No Aspek yang Diamati Ya Tidak

    I Pendahuluan

    1

    Perlengkapan dan kesesuaian media

    pembelajaran dan alat peraga yang

    akan digunakan dalam proses belajar

    mengajar

    √ -

    II Kegiatan Awal

    2 Ramah tamah dengan guru (salam dan

    presensi) √ -

    3 Guru menyampaikan tujuan

    pembelajaran √ -

    4 Guru melakukan latihan soal melalui

    preetest √ -

    III Kegiatan Inti

    5 Guru memperkenalkan materi yang

    akan disampaikan melalui komik √ -

    6

    Guru membagi siswa bekerjasama

    dalam kelompok (2 siswa)

    -

    7 Guru memberi tugas untuk setiap

    kelompok

    √ -

    8

    Guru menggali pengetahuan siswa

    tentang materi melalui penugasan dan

    tanya jawab

    -

    IV Kegiatan Penutup

    9 Guru melakukan evaluasi

    pembelajaran melalui posttest

    √ -

    10 Guru mengajak siswa melakukan

    refleksi pembelajaran

    √ -

    11 Guru meminta siswa mengisi angket

    respon siswa

    √ -

    12 Guru mengelola waktu pembelajaran

    secara efisien

    √ -

    Total 12 0

    Prosentase 100 %

    Melalui hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa proses pelaksanaan

    pembelajaran berjalan sesuai dengan tahap perencanaan.

  • 43

    4.2.2.3 Data Hasil Pretest dan Posttest

    Data yang diperoleh dari hasil pretest pada 11 siswa dengan nilai

    tertinggi 100 dan nilai terendah 76. Semua siswa mendapat nilai diatas KKM

    sekolah yaitu 75 dengan rata -rata kelas 92,36. Supaya lebih efisien dilakukan

    pengolahan data hasil pretest sebagai berikut :

    K = 1 + 3,3 log n

    = 1+3,3 log 11

    = 1+3,3 x 1,04

    = 4,43

    = 4

    Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1

    = 100 – 76 + 1

    = 25

    Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas

    = 25 : 4

    = 6,25

    = 6

    Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa data frekuensi

    terdiri dalam 4 kelas dengan panjang kelas 6. Data frekuensi hasil pretest dapat

    dilihat pada Tabel 4.14 berikut :

    Tabel 4.14

    Data Frekuensi Hasil Pretest

    Interval Nilai Frekuensi Prosentase

    76-81 1 9%

    82-87 0 0%

    88-93 3 27%

    94-100 7 64%

    Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 9% atau 1 siswa

    mendapat nilai antara 76 - 81, 27% atau 3 siswa mendapat nilai antara 88 - 93

    dan 64% atau 7 siswa mendapat nilai antara 94 sampai 100. Selain hasil nilai

    pretest melalui uji coba terbatas juga didapatkan data berupa nilai posttest. 11

  • 44

    siswa yang mengerjakan posttest mendapat nilai tertinggi 100 dan nilai terendah

    81. Semua siswa mendapat nilai diatas KKM sekolah yaitu 75 dengan rata-rata

    kelas 94,18. Supaya lebih efisien dilakukan pengolahan data hasil posttest

    sebagai berikut :

    K = 1 + 3,3 log n

    = 1 + 3,3 log 11

    = 1 + 3,3 x 1,04

    = 4,43

    = 4

    Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1

    = 100 – 81 + 1

    = 20

    Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas

    = 20 : 4

    = 5

    Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa data frekuensi

    terdiri dalam 4 kelas dengan panjang kelas 5. Data frekuensi hasil posttest dapat

    dilihat pada Tabel 4.15 berikut :

    Tabel 4.15

    Data Frekuensi Hasil Posttest

    Interval Nilai Frekuensi Prosentase

    81-85 1 9%

    86-90 2 18%

    91-95 3 27%

    96-100 5 46%

    Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 9% atau 1 siswa

    mendapat nilai antara 81 - 85, 18% atau 2 siswa mendapat nilai antara 86 - 90,

    27% atau 3 siswa mendapat nilai antara 91 - 95 dan 46% atau 5 siswa mendapat

    nilai antara 96 - 100. Dilihat dari rata-rata nilai pretest (92,36) dan posttest

    (94,18) dapat diketahui adanya peningkatan dalam hasil tes. Dengan demikian

  • 45

    dapat disimpulkan bahwa belajar dengan media komik dapat meningkatkan hasil

    belajar siswa.

    4.2.2.4 Analisis Hasil Pretest dan Posttest

    Uji normalitas pada tahap ini berguna untuk mengetahui apakah data

    distribusi normal atau tidak. Hasil dari uji normalitas dengan SPSS dapat dilihat

    pada tabel berikut :

    Tabel 4.16

    Uji Normalitas Hasil Pretest dan Posttest

    Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

    Preetest .227 11 .118 .863 11 .063

    Posttest

    .269

    11

    .025 .836 11 .028

    a. Lilliefors Significance Correction

    Dari tabel di atas pada kolom Shapiro-Wilk dapat diketahui bahwa nilai

    signifikansi pada pretest sebesar 0,63 dan pada posttest sebesar 0,28. Kedua nilai

    signifikansi tersebut >0,05 yang berarti data tersebut berdistribusi normal.

    4.2.3 Data Hasil Uji Coba Luas

    4.2.3.1 Data Hasil Respon Guru dan Siswa

    Angket respon guru dan siswa dibagikan untuk mengetahui bagaimana

    tanggapan mereka terhadap media komik yang dikembangkan. Berikut ini hasil

    dari angket respon guru dan siswa :

  • 46

    Tabel 4.17

    Angket Respon Guru pada Uji Luas

    No Indikator Skor Kategori

    1 Melalui komik siswa lebih tertarik

    untuk belajar 5 Sangat Bagus

    2 Kesesuaian komik dengan materi 4 Bagus

    3

    Kesesuaian penggunaan bahasa

    dalam komik dengan

    perkembangan kognitif siswa

    5 Sangat Bagus

    4 Media komik dapat memotivasi

    siswa dalam belajar 5 Sangat Bagus

    5 Penggunaan media komik dapat

    membantu siswa dalam belajar 4 Bagus

    6 Pembelajaran dengan komik

    menjadi lebih mudah 4 Bagus

    7

    Pembelajaran dengan komik dapat

    meningkatkan minat baca pada

    siswa

    5 Sangat Bagus

    8

    Belajar dengan komik siswa lebih

    mudah memahami materi yang

    diajarkan

    4 Bagus

    9 Komik cocok dijadikan media

    pembelajaran 5 Sangat Bagus

    10 Belajar dengan komik dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa 5 Sangat Bagus

    Total 46 Sangat Bagus

    Rata-rata 4,6

    Berdasarkan data angket respon guru pada tahap uji coba terbatas di atas

    dapat diketahui bahwa terdapat 6 indikator mendapat skor 5 dengan kriteria

    sangat bagus dan 4 indikator mendapat skor 4 dengan kriteria bagus. Jumlah

    rata-rata 4,6 dengan kriteria sangat bagus. Maka dapat diketahui bahwa komik

    yang dikembangkan oleh penulis layak dan dapat digunakan sebagai media

    pembelajaran. Adapun hasil angket respon siswa terhadap media komik sebagai

    berikut :

  • 47

    Tabel 4.18

    Angket Respon Siswa pada Uji Luas

    No Indikator Ya Tidak

    1 Media komik menarik perhatianku

    untuk membacanya 28 1

    2 Merasa senang belajar dengan

    media komik 28 1

    3 Media komik membuatku lebih

    mudah dalam belajar 24 5

    4 Gambar dalam komik sangat

    menarik 28 1

    5 Komik membuatku lebih semangat

    untuk belajar 27 2

    Dalam angket respon yang diberikan kepada siswa terdapat 5 indikator.

    Pada indikator pertama ada 28 siswa yang setuju bahwa media komik menarik

    perhatian siswa untuk membacanya sedangkan 1 siswa tidak setuju dengan

    pernyataan tersebut. Indikator kedua ada 28 siswa yang merasa senang belajar

    dengan media komik namun ada 1 siswa yang tidak merasa senang belajar

    dengan menggunakan komik. Indikator ketiga ada 24 siswa yang setuju bahwa

    belajar dengan media komik membuat lebih mudah dalam belajar, sedangkan 5

    siswa yang justru merasakan sebaliknya. Indikator keempat 28 siswa setuju

    dengan pernyataan bahwa gambar dalam komik sangat menarik dan 1 siswa

    berpendapat sebaliknya. Dan pada indikator kelima 27 siswa setuju bahwa

    komik membuat siswa lebih semangat untuk belajar, tetapi 2 siswa berpendapat

    sebaliknya.

    4.2.3.2 Data Hasil Lembar Observasi

    Selain data lembar respon guru ada pula data lain yang diperolah dari

    guru kelas yaitu lembar observasi. Lembar observasi ini berguna untuk melihat

    apakah langkah -langkah mengajar dengan menggunakan media komik sudah

    sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) atau belum. Hasil data

    lembar observasi guru pada uji coba terbatas dapat dilihat pada Tabel 4.19

    berikut ini :

  • 48

    Tabel 4.19

    Hasil Lembar Observasi

    No Aspek yang Diamati Ya Tidak

    I Pendahuluan

    1

    Perlengkapan dan kesesuaian media

    pembelajaran dan alat peraga yang

    akan digunakan dalam proses belajar

    mengajar

    √ -

    II Kegiatan Awal

    2 Ramah tamah dengan guru (salam dan

    presensi) √ -

    3 Guru menyampaikan tujuan

    pembelajaran - √

    4 Guru melakukan latihan soal melalui

    preetest √ -

    III Kegiatan Inti

    5 Guru memperkenalkan materi yang

    akan disampaikan melalui komik √ -

    6

    Guru membagi siswa bekerjasama

    dalam kelompok (2 siswa)

    √ -

    7 Guru memberi tugas untuk setiap

    kelompok √ -

    8

    Guru menggali pengetahuan siswa

    tentang materi melalui penugasan dan

    tanya jawab

    √ -

    IV Kegiatan Penutup

    9 Guru melakukan evaluasi

    pembelajaran melalui posttest √ -

    10 Guru mengajak siswa melakukan

    refleksi pembelajaran - √

    11 Guru meminta siswa mengisi angket

    respon siswa √ -

    12 Guru mengelola waktu pembelajaran

    secara efisien √ -

    Total 10 2

    Prosentase 83,3 %

    Melalui hasil data di atas dapat disimpulkan bahwa proses pelaksanaan

    pembelajaran hampir berjalan sesuai dengan tahap perencanaan karena 2 aspek

    yang tidak dijalankan yaitu menyampaikan tujuan pembelajaran dan refleksi.

  • 49

    4.2.3.3 Data Hasil Pretest dan Posttest

    Data yang diperoleh dari hasil pretest pada 29 siswa dengan nilai

    tertinggi 100 dan nilai terendah 76. Semua siswa mendapat nilai diatas KKM

    sekolah yaitu 75 dengan rata -rata kelas 94,62. Supaya lebih efisien dilakukan

    pengolahan data hasil pretest sebagai berikut.

    K = 1 + 3,3 log n

    = 1 + 3,3 log 29

    = 1 + 3,3 x 1,4

    = 5,62

    = 6

    Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1

    = 100 – 76 + 1

    = 25

    Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas

    = 25 : 6

    = 4,1

    = 4

    Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa data frekuensi

    terdiri dalam 4 kelas dengan panjang kelas 6. Data frekuensi hasil pretest dapat

    dilihat pada Tabel 4.20 berikut :

    Tabel 4.20

    Data Frekuensi Hasil Pretest

    Interval Nilai Frekuensi Prosentase

    76-79 1 3,5%

    80-84 1 3,5%

    85-88 5 17%

    89-92 0 0%

    93-96 9 31%

    97-100 13 45%

    Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 3,5% atau 1 siswa

    mendapat nilai antara 76 - 79, 3,5% atau 1 siswa mendapat nilai antara 80 - 84,

  • 50

    17% atau 5 siswa mendapat nilai antara 85 - 88, 31% atau 9 siswa mendapat

    nilai antara 93 - 96 dan 45% atau 13 siswa mendapat nilai antara 97 sampai 100.

    Selain hasil nilai pretest melalui uji coba luas juga didapatkan data berupa nilai

    posttest. 29 siswa yang mengerjakan posttest mendapat nilai tertinggi 100 dan

    nilai terendah 75. Semua siswa mendapat nilai diatas KKM sekolah yaitu 75

    dengan rata-rata kelas 96,10. Supaya lebih efisien dilakukan pengolahan data

    hasil posttest sebagai berikut.

    K = 1 + 3,3 log n

    = 1 + 3,3 log 29

    = 1 + 3,3 x 1,4

    = 5,62

    = 6

    Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1

    = 100 – 75 + 1

    = 26

    Panjang kelas = rentang data : jumlah kelas

    = 26 : 6

    = 4,3

    = 4

    Dari hasil perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa data frekuensi

    terdiri dalam 6 kelas dengan panjang kelas 4. Data frekuensi hasil posttest dapat

    dilihat pada Tabel 4.21 berikut :

    Tabel 4.21

    Data Frekuensi Hasil Posttest

    Interval Nilai Frekuensi Prosentase

    75-78 1 3,5%

    79-83 1 3,5%

    84-87 1 3,5%

    88-91 0 0%

    92-95 8 27,5%

    96-100 18 62%

  • 51

    Melalui tabel di atas dapat diketahui bahwa terdapat 3,5% atau 1 siswa

    mendapat nilai antara 75 - 78, 3,5% atau 1 siswa mendapat nilai antara 79 - 83,

    3,5% atau 1 siswa mendapat nilai antara 84 - 87, 27,5% atau 8 siswa mendapat

    nilai antara 92 - 95 dan 62% atau 18 siswa mendapat nilai antara 96 - 100.

    Dilihat dari rata-rata nilai pretest (94,62) dan posttest (96,10) dapat diketahui

    adanya peningkatan dalam hasil tes. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

    belajar dengan media komik dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

    4.2.3.4 Analisis Hasil Pretest dan Posttest

    Uji normalitas pada tahap ini berguna untuk mengetahui apakah data

    distribusi normal atau tidak. Hasil dari uji normalitas dengan SPSS dapat dilihat

    pada tabel berikut :

    Tabel 4.22

    Uji Normalitas Hasil Pretest dan Posttest

    Tests of Normality

    Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

    Statistic Df Sig. Statistic Df Sig.

    Preetest .252 29 .000 .802 29 .000

    Posttest .353 29 .000 .663 29 .000

    a. Lilliefors Significance Correction

    Dari tabel di atas pada kolom Shapiro-Wilk dapat diketahui bahwa nilai

    signifikansi pada pretest dan posttest sebesar 0,00. Kedua nilai signifikansi

    tersebut

  • 52

    Tabel 4.23

    Uji Non Parametrik

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Unstandardize

    d Residual

    N 29

    Normal Parametersa Mean .0000000

    Std. Deviation 5.52492150

    Most Extreme

    Differences

    Absolute .214

    Positive .124

    Negative -.214

    Kolmogorov-Smirnov Z 1.154

    Asymp. Sig. (2-tailed) .139

    a. Test distribution is Normal.