21
47 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Penelitian 4.1.1. Kondisi Awal Hasil belajar IPA Siswa kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga sebelum diadakan tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas.Ketuntasan klasikal belajar siswa kelas IV pada pelajaran IPA hanya 52% dengan nilai rata-rata 58.13. Hal ini belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada setiap Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) atau jauh dari ketuntasan belajar pada mata pelajaran IPA yaitu 70. Hasil belajar IPA selengkapnya dapat dilihat pada table 5. Dibawah ini: Table 6 Distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga Pra Siklus No Ketuntasan Frekuensi Prosentase 1 Tuntas 12 52% 2 Tidak Tuntas 11 48% Jumlah 23 100% Nilai Minimum 30 Nilai Maksimum 85 Nilai rata-rata 55 Dari tabel 5, tampak bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan tindakan hanya 12 siswa dan siswa yang tidak tuntas 11 siswa.Terlihat pula ada ketimpangan yang cukup besar antara nilai tertinggi 85 dengan nilai tengah 30.Rendahnya hasil belajar IPA siswa kelas IV disebabkan oleh guru kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga kurang kreatif dalam pembelajaran, metode dan pendekatan kurang bervariasi serta kurang melibatkan siswa. Selain itu, siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA tidak berani menjawab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pelaksanaan Penelitian

4.1.1. Kondisi Awal

Hasil belajar IPA Siswa kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga sebelum diadakan

tindakan masih banyak siswa yang hasil belajarnya belum tuntas.Ketuntasan klasikal

belajar siswa kelas IV pada pelajaran IPA hanya 52% dengan nilai rata-rata 58.13. Hal ini

belum sesuai dengan tujuan yang akan dicapai pada setiap Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) atau jauh dari ketuntasan belajar pada mata pelajaran IPA yaitu 70. Hasil belajar

IPA selengkapnya dapat dilihat pada table 5. Dibawah ini:

Table 6 Distribusi frekuensi hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga Pra

Siklus

No Ketuntasan Frekuensi Prosentase

1 Tuntas 12 52%

2 Tidak Tuntas 11 48%

Jumlah 23 100%

Nilai Minimum 30

Nilai Maksimum 85

Nilai rata-rata 55

Dari tabel 5, tampak bahwa ketuntasan belajar siswa sebelum diadakan tindakan

hanya 12 siswa dan siswa yang tidak tuntas 11 siswa.Terlihat pula ada ketimpangan yang

cukup besar antara nilai tertinggi 85 dengan nilai tengah 30.Rendahnya hasil belajar IPA

siswa kelas IV disebabkan oleh guru kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga kurang kreatif

dalam pembelajaran, metode dan pendekatan kurang bervariasi serta kurang melibatkan

siswa. Selain itu, siswa dalam mengikuti pembelajaran IPA tidak berani menjawab

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

48

pertanyaan dari guru pada awal pelajaran, siswa tidak berani bertanya, konsentrasi siswa

dalam pembelajaran rendah, sebagian besar siswa tidak dapat menjawab pertanyaan guru,

hanya siswa tertentu saja yang aktif dalam diskusi kelas. Ketika proses pembelajaran

berlangsung sebagian besar siswa tampak sudah menguasai pelajaran. Setiap pertanyaan

yang diajukan guru kepada siswa hamper semua dijawab dengan benar tetapi begitu

pelajaran berakhir pada hari berikutnya ditanya sudah tidak ada yang bias menjawab.

Dari analisis data hasil belajar pra siklus dijadikan sebagai sampel penelitian.

Penelitian dilaksanakan selama 2 siklus dan setiap siklus dilakukan 2 kali pertemuan

dengan penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) dalam

pembelajaran IPA.

4.1.2. Pelaksanaan Siklus 1

Pelaksanaan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas, dilaksanakan

dalam dua siklus, tiap siklus dilaksanakan dalam dua kali pertemuan (dua tindakan), untuk

mendapatkan data awal terlebih dahulu peneliti malaksanakan kegiatan pra tindakan

sebagai berikut.

1. Pra Tindakan

Sebelum melaksanakan penelitian pada siklus I, terlebih dahulu peneliti

melaksanakan pra tindakan untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan melakukan

observasi pra tindakan siklus I. Pada tahap pelaksanaan pra tindakan metode yang

digunakan adalah metode yang biasa digunakan oleh guru, yaitu metode ceramah, tanya

jawab dan pemberian tugas.

Pembelajaran berlangsung seperti biasanya dengan mengambil latar alamiah

dikelas. Adapun pra tindakan dilaksanakan hari Senin tanggal 12 Maret 2012 pada jam ke

tiga dan ke empat dengan alokasi waktu 2x35 menit danmateri pembelajaran “Perubahan

Kenampakan Pada Bumi dan Benda Langit”.Terlebih dahulu guru membuka pelajaran

dengan dan mengucapkan salam, kemudian guru mempersiapkan materi pelajaran serta

alat pembelajaran seperti buku paket IPA dan alat-alat tulis. Tanpa memberikan apersepsi

guru langsung meminta siswa untuk membuka buku paket masing-masing siswa.

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

49

Pembelajaran berlangsung seperti biasa dengan metode ceramah dan penugasan.

Selama proses pembelajaran terlihat siswa tidak bersemangat, mengantuk, dan pasif.

2. Siklus I

Untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri

Sraten 01 Salatiga pada mata pelajaran IPA, maka digunakanlah pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL), yaitumerupakan konsep pembelajaran yang membantu

guru untuk mengaitkan antara materi ajar dengan situasi dunia nyata siswa, yang dapat

mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dipelajari dengan

penerapannya dalam kehidupan siswa sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah Pembelajaran dengan menggunakan Pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL)dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV

SD Negeri Sraten 01 Salatiga terhadap pembelajaran IPA. Pelaksanaan tindakan pada

siklus I dilakukan dalam dua kali pertemuan (dua tindakan).

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini adalah memilih materi yang akan disampaikan dan

menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) berkolaborasi dengan guru kelas.

Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi pelajaran IPA kelas IV pada

semester II tindakan I adalah Perubahan Kenampakan Pada Bumi yang terdiri dari dua

sub pokok bahasan, yaitu a) perubahan daratan yang disebabkan oleh air, b) perubahan

daratan yang disebkan erosi.

b. Tindakan I

Tindakan I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 12 Maret 2012 jam pelajaran

pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Sebelum memulai pelajaran

terlebih dahulu siswa berdoa menurut agamanya masing-masing. Pelajaran dimulai

dengan menayakan kepada siswa tentang pengalamannya melihat laut saat kepantai,

menanyakan kepada siswa yang orang tuanya sebagai nelayan, pada tindakan I ini

dibahas dua sub pokok bahasan yaitu a) perubahan daratan yang disebabkan oleh air, b)

perubahan daratan yang disebabkan oleh erosi. Selama 20 menit pertama guru terlebih

dahulu memberikan penjelasan singkat tentang dua sub pokok bahasan tersebut

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

50

kemudian sesuai dengan prinsip Contextual Teaching and Learning (CTL) siswa diberi

penugasan mengkaitkan pengetahuan yang baru didapat dengan pengalaman mereka

sehari-hari berupa tugas kelompok (cooperative learning). Dalam penugasan ini siswa

adalah sebagai pusat pembelajaran (student centerered) makadiharapkan siswa mampu

menemukan ((inquiry) dengan membagun ilmu pengetahuan sendiri berdasarkan konsep

dan fakta yang mereka temukan.

Tiap kelompok diberikan masing-masing pertanyaan yang berbeda dalam sebuah

amplop. 23 orang siswa dibagi menjadi 4 kelompok, Tiap kelompok terdiri dari enam

orang siswa . Adapun tiap amplop berisi pertanyaan sebagai berikut:

1. Amplop Satu: Ceritakan pengalaman anda tentang pemandangan disekitar pantai,

perubahan daratan apa saja yang terjadi dan menurut anda bagaimana caranya agar

saat terjadi pasang air laut tidak merusak pantai dan tebing disekitar pantai.

Diskusikanlah bersama teman satu kelompok.

2. Amplop Dua: Mengapa Nelayan melaut pada malam hari dan mengapa terjadi

pasang surut air laut dan apa akibatnya?. Diskusikanlah bersama teman satu

kelompok.

3. Amlop tiga: Pernahkah kamu melihat terjadinya erosi di lingkungan tempat tinggalmu

dan ditelevisi jika pernah catatlah hasil pengamatanmu dan hal apa saja yang harus

dilakukan agar terhindar dari bencana erosi. Diskusikanlah bersama teman satu

kelompok.

4. Amlop empat: Mengapa gunung yang gundul dapat mengakibatkan erosi dan

mengapa air laut juga dapat menyebabkan erosi serta bagaimana proses terjadinya

erosi tersebut. Diskusikanlah bersama teman satu kelompok.

c. Tindakan II

Tindakan II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 03April 2012 jam pelajaran

ketiga dan keempat dengan alokasi waktu 2x35 menit. Pembelajaran dibuka dengan

salam setelah itu guru dan siswa mempersiapkan alat-alat pembelajaran. Pertemuan

pada tindakan ke dua ini melanjutkan materi pada tindakan pertama yaitu: Perubahan

daratan yang Disebabkan oleh Udara dan Perubahan daratan yang disebabkan oleh

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

51

Kebakaran. Terlebih dahulu guru menjelaskan materi pembelajaran setelah itu guru dan

siswa melakukan simulasi yaitu bagaimana cara saat menghadapi cuaca buruk misalnya

saat angin puting beliung datang dan petir.Guru memberikan tugas individu untuk

dikerjakan selam 20 menit dengan satu soal yang sama yaitu:

1. Perubahan cuaca seperti badai, hujan lebat dan kemarau berkepanjangan dapat

berakibat apa? Serta bagaimana caranya untuk mencegah agar tidak terjadi

kebakaran dirumahmu?

Setelah 20 menit kemudian siswa diminta untuk membacakan hasilnya didepan

kelas. Siswa diminta berdasarkan siapa yang ingin maju didepan kelas hal ini untuk

melihat keaktifan siswa, keberanian mengemukakan pendapat serta memudahkan guru

untuk mengamati seberapa besar motivasi siswa saat mengikuti pembelajaran.

d. Hasil Tindakan

Selain kegiatan pembelajaran guru, aktivitas belajar siswa juga dinilai oleh

obsever dengan lembar observasi yang sudah ditetapkan. Hasil penelitian aktivitas belajar

siswa selama mengikuti pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching

and Learning (CTL) pada siklus 1 tersaji pada tabel 6 dibawah ini:

Tabel 7 Hasil Penelitian Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Sreten 01 Salatiga Selama

Mengikuti Proses Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) siklus 1

Pertemuan Materi Total

Skor

Nilai

Aktivitas

Kriteria

Siklus 1

Pertemuan 1 Perubahan Penampakan Bumi 50 69%

Cukup

Baik

Siklus 2

Pertemuan 2

Perubahan kenampakan pada benda

langit. 56 78% Baik

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

52

Tabel 6 menunjukan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL)pada siklus 1 pertemuan pertama memperoleh skor

50 dengan nilai presentase 69% dikatakan cukup baik, pada pertemuan kedua siklus 1

mendapat skor 56 dengan nilai presentase 78% dikatakan baik.

Hasil belajar IPA siswa yang dialkukan pada akhir pertemuan kedua siklus 1, sebelum

diadakan perbaikan dan pengayaan setelah memperoleh tindakan meningkat dibandingkan

hasil belajar pra siklus. Hasil belajar IPA siswa kelas IV pada indikator: mengidentifikasikan

perubahan daratan, yang disebabkan oleh air dan udara, misalnya: perubahan akibat pasang

surut air laut, badai, erosi, dan kebakaran, menjelaskan pengaruh air laut pasang dan surut

bagi nelayan dan dermaga yang dangkal, pengaruh erosi kebakaran hutan bagi makhluk hidup

dan lingkungannya tersaji pada tabel 7 dibawah ini:

Tabel 8 Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga siklus 1

No Ketuntasan Frekuensi Prosentase

1 Tuntas 15 74%

2 Tidak Tuntas 8 26%

Jumlah 23 100%

Nilai Minimum 53

Nilai Maksimum 100

Nilai rata-rata 75

Dengan demikian nilai rata-rata siswa Dalam kelas pada siklus 1 adalah 75 meningkat

dibandingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 58.Jumlah siswa yang tuntas belajarnya pada

siklus 1 meningkat menjadi 15 siswa, sementara pada pra siklus hanya 12 siswa.Nilai tertinggi

yang diperoleh siswa pada siklus 1 sudah ada yang mencapai niai maksimum 100, nilai

tarendah 53. Perolehan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga melalui

pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)jumlah siswa yang nilainya

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

53

>70 atau yang memenihi KKM sudah terlihat meninggkat. Hasil tes pada siklus 1 apabila

analisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk gambar 3 di bawah ini:

Gambar 4 Presentase Ketuntasan belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga Siklus 1

Siswa yang tuntas pada siklus 1 mencapai 74%, sedangkan siswa yang belum tuntas

hasil belajarnya 26% meningkat dibandingkan hasil belajar pada pra siklus. Namun demikian

hasil yang diperoleh pada siklus 1 belum mencapai standar yang telah ditetapkan pada

indikator kinerja pada penelitian ini dianggap berhasil apabila 17 siswa nilainya tuntas dalam

kelas atau ketuntasan klasikal 80%.Dari data dapat diperoleh informasi bahwa siswa yang

telah tuntas pada siklus 1 mencapai 74% (15 siswa), oleh karena itu penelitian dilanjutkan

dengan mempersiapkan siklus 2.

74%

26%

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 1

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

54

e. Hasil Observasi

Pada pertemuan pertama siklus 1 kegiatan guru dalam pembelajaran

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)diamati oleh observer.

Pengamatan yang dilakukan dengan lembar observasi kegiatan guru dan siswa dalam

proses belajar mengajar. Adapun pengamatan yang difokuskan pada kegiatan guru dalam

menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)dalam pembelajaran

IPA tersaji pada tabel 8 di bawah ini:

Tabel 9

Hasil Penilaian Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching AndLearning (CTL)Siklus 1

Pertemuan Materi Total

Skor

Nilai

Aktivitas

Kriteria

Siklus 1

Pertemuan 1 Perubahan Penampakan Bumi 48 67%

Cukup

Baik

Siklus 1

Pertemuan 2

Perubahan kenampakan pada benda

langit. 54 75% Baik

Pada pertemuan pertama dengan berdasarkan hasil skor penilaian yang berjumlah 48

atau persentasenya adalah 67%.Secara umum dapat dikatakan pada pembelajaran

pertemuan pertama siklus 1 dilaksanakan kurang maksimal. Kegiatan yang belum dilakukan

yaitu menggunakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui pengamatan gambar untuk

menemukan jawaban melalui lembar tugas, meminta siswa membuat rangkuman hasil-hasil

diskusinya dan melakukan tindak lanjut. Selama pembelajaran siswa masih ramai dan

sebagian besar siswa belum mengerti tentang pembelajaran yang dilakukan, siswa takut

bertanya kepada guru, hanya siswa tertentu saja yang aktif dalam kegiatan pembelajaran

berlangsung.

Pada pertemuan kedua siklus 1 guru dalam pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL)setelah diamati oleh observer dapat skor 54 atau presentase 75% dapat

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

55

dikatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan guru baik. Pada pertemuan kedua ini aspek

yang belum dilakukan pada pertemuan pertama berkurang.Aspek yang belum dilakukan yaitu

memuji siswa yang giat dalam melaksanakan penemuan.Walaupun masih ada siswa yang

masih ramai tetapi sebagian besar siswa sudah mengerti pembelajaran yang dilakukan.

f. Hasil Refleksi

Sebelum melakukan tindakan pada siklus 2 diadakan refleksi proses

pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1. Refleksi yang dilakukan oleh peneliti

terhadap penerapan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL)pada mata pelajaran IPA kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga menunjukkan hasil

yang cukup memuaskan meskipun masih ada yang belum sesuai dengan apa yang

diharapan. Hasil refleksi pada siklus I adalah sebagai berikut:

1) Terlihat perubahan kondisi belajar siswa setelah melakukan pembelajaran dengan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) yaitu siswa lebih bersemangat,

aktif, dan berani maju didepan kelas.

2) Siswa sudah mampu mengemukakan pendapat sendiri baik membacakan hasil

pekerjaan didepan kelas maupun megomentari hasil pekerjaan temannya meskipun

masih terlihat malu-malu.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan yang akan ditindak lanjuti pada siklus berikutnya

adalah:

1) Kurang aktifnya siswa dalam mengerjakan tugas kelompok.

2) Menumbuhkan kepercayaan diri siswa saat mengemukakan pendapatnya.

3) Siswa belum terlatih untuk memberikan tanggapan terhadap hasil teman-temannya.

3. Pelaksanaan Siklus II

Berdasarkan dari hasil refleksi pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada siklus II

adalah sebagai tindaklanjut dari hasil refleksi tersebut.Siklus II dilakukan dalam dua kali

pertemuan (dua tindakan) adalah sebagai berikut.

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

56

a. Perencananaan

Pada tindakan kedua ini hal-hal yang perlu dilakukan adalah mempersiapkan

materi yang akan disampaikan. Siklus II dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

yang akan disampaikan pada tindakan I adalah perubahan penampakan pada benda

langit, dengan sub pokok bahasan adalah “Matahari“. Pada tindakan II materi yang akan

disampaikan adalah pemahaman perubahan penampakan pada benda langit, dengan

sub pokok bahasan adalah “Bulan”. Selanjutnya peneliti menyusun Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Tindakan I

Pelaksanaan tindakan I dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 10 April 2012 jam

pelajaran ketiga dan keempat dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Seperti biasanya untuk

memulai pembelajaran guru dan siswa mempersiapkan alat-alat belajar seperti buku

paket, alat tulis dan media pembelajaran. Setelah siswa benar-benar siap untuk mengikuti

pembelajaran terlebih dahulu guru membuka pembelajaran dengan sedikit bercerita

tentang keagungan Tuhan akan ciptaannya terhadap alam semesta. Guru bercerita

bahwa tidak ada satu manusiapun yang mampu menyerupai ciptaan Tuhan sehingga

manusia harus bisa menjaga dan mesnyukuri hasil ciptaan Tuhan tersebut dengan cara

mau belajar yaitu belajar tentang ciptaan Tuhan tersebut agar manusia menjadi pintar

dan pandai. Guru menceritakan ciptaan Tuhan yaitu alam semesta beserta isinya

termasuk benda-benda langit seperti matahari, bulan bintang dan palanet-planet. Sesuai

dengan pokok bahasan selama 20 menit pertama guru menjelaskan tentang fungsi

matahari bagi kehidupan manusia, setelah itu guru membentuk empat kelompok yang

terdiri dari enam orang. Selanjutnya guru membagikan amplop yang berisi soal yang

harus didiskusikan oleh setiap kelompok. Adapun pertanyaan setiap kelompok yaitu:

1) Amplop satu: Menurut kelompokmu apa fungsi matahari bagi mahluk hidup?

2) Amplop dua: menurut kelompokmu perubahan penampakan apa yang disebabkan

oleh matahari?

3) Amplop tiga: Sebutkan manfaat matahari dalam membantu umat manusia?

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

57

4) Amlop empat: Menurut anda mengapa Tuhan menciptakan benda langit yang

bernama matahari?

c. Tindakan II

Tindakan II dilaksanakan hari Sabtu tanggal 14April 2012 pada jam pelajaran

pertama dan kedua dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Pada tindakan kedua ini pokok

bahasannya adalah tentang bulan. Sebelum memulai pelajaran guru dan siswa

memulainya dengan doa dan mengucapkan salam. Seperti pada pertemuan sebelumnya

siswa akan lebih tertarik belajar apabila guru memulainya dengan bercerita maka untuk

membuka pelajaran setelah melihat kesiapan siswa guru mulai bercerita kembali

mengenai pentingnya mempunyai semangat belajar agar menjadi manusia yang berguna

dan mempunyai ilmu pengetahuan. Selama 20 menit pertama guru memusatkan

perhatian siswa pada penjelasan materi pembelajaran tentang salah satu keagungan

ciptaan Tuhan yaitu “Bulan”. Untuk menarik perhatian siswa guru sesekali mengkaitkan

materi ajar dengan dongeng tentang bulan namun tetap melakukan pengamatan gambar

yang terdapat pada buku paket yaitu bagaimana perubahan bentuk bulan dan

manfaatnya bagi kehidupan dimuka bumi. Setelah mendengarkan penjelasan dari guru

maka siswa diberi tugas yang sama untuk dikerjakan secara mandiri atau individu karena

hal ini diharapkan siswa mampu untuk mengaktualisasikan pengalamannya berdasarkan

prinsip CTL. Berikut ini adalah soal yang dikerjakan setiap individu atau mandiri:

1. Menurutmu ada berapa macam bentuk bulan dan apa fungsinya bagi kehidupan

dibumi! jawablah berdasarkan yang kamu ketahui!

d. Hasil Tindakan

Hasil penelitian aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran

menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siklus 2 tersaji

pada tabel 9 di bawah ini:

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

58

Tabel 10 Hasil Penilaian Aktivitas Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga Selama

Mengikuti Proses Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Siklus 2

Pertemuan Materi Total

Skor

Nilai

Aktivitas

Kriteria

Siklus 2

Pertemuan 1

Perubahan Penampakan Benda-

Benda Langit. 64 89%

Baik

Sekali

Siklus 2

Pertemuan 2

Perubahan kenampakan pada benda

langit. 68 94%

Baik

Sekali

Tabel 9 menunjukan aktivitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran

ContextualTeaching and Learning (CTL) pada siklus 2 pertemuan pertama memperoleh skor

64 dengan nilai persentase 89% dikatakan baik sekali, pada pertemuan kedua siklus 2

mendapat skor 68 dengan nilai persentase 94% dikatakan baik sekali.

Pada pertemuan kedua siklus 2 diakhir pembelajaran diadakan tes/evaluasi untuk

melaksanakan perbaikan dan pengayaan dapat dilihat dari tabel 10 dibawah ini:

Tabel 11 Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga Siklus 2

No Ketuntasan Frekuensi Prosentase

1 Tuntas 18 89%

2 Tidak Tuntas 5 11%

Jumlah 23 100%

Nilai Minimum 60

Nilai Maksimum 100

Nilai rata-rata 83

Dengan demikian nilai rata-rata siswa dalam kelas pada siklus 2 adalah 83 meningkat

dibadingkan nilai rata-rata pra siklus yaitu 55 dan siklus 1 adalah 75. Jumlah siswa yang

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

59

tuntas belajarnya pada siklus 2 meningkat menjadi 18 siswa, sementara pada pra siklus hanya

12 siswa dan siklus 1 yaitu 15 siswa. Tabel 10 diatas menunjukan bahwa perolehan hasil

belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga dengan penerapan pendekatan

ContextualTeaching and Learning (CTL) pada siklus 2degan jumlah siswa yang nilainya <70

atau yang mencapai KKM sudah terlihat sangat meningkat. Hasil tes pada siklus 2 apabila

dianalisis berdasarkan ketuntasan belajar dapat disajikan dalam bentuk gambar 4 di bawah ini:

Gambar 5

Prsentase Ketuntasan Belajar IPA Siswa Kelas Iv SD Negeri Sraten 01 Salatiga Siklus 2

Gambar 4 menunjukan bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa pada siklus 2 sudah

mencapai standar yang telah ditetapkan pada indikator kinerja pada penelitian ini.Indikator

keberhasilan penelitian ini dianggap berhasil apabila 16 siswa dari 23 siswa kelas IV tuntas

hasil belajarnya.Dari data tersebut dapat diperoleh informasi bahwa siswa yang telah tuntas

pada siklus 2 sudah mencapai 89% (18 siswa).Dari hasil data siklus 2 tersebut sudah

menunjukan keberhasilan ketuntasan belajar siswa yang sudah sesuai dengan indikator

beberhasilan penelitian.

89%

11%

Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siklus 2

Tuntas

Tidak Tuntas

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

60

e. Hasil Observasi

Kegiatan observasi terhadap kegiatan pembelajaran guru dalam menerapkan

pendekatan ContextualTeaching and Learning (CTL) pada siklus 2 baik pada pertemuan

pertama dan kedua yang dinilai observer sudah menunjukan hasil yang lebih baik dari

siklus 1.

Tabel 12 Hasil Penilaian Kinerja Guru Dalam Pembelajaran Menggunakan Pendekatan

ContextualTeaching And Learning (CTL) Siklus 2

Pertemuan Materi Total

Skor

Nilai

Aktivitas

Kriteria

Siklus 2

Pertemuan 1

Perubahan Penampakan Benda-

Benda Langit. 59 82% Baik

Siklus 2

Pertemuan 2

Perubahan kenampakan pada benda

langit. 69 96%

Baik

Sekali

Pada pertemuan pertama memperoleh skor 59 atau dengan nilai persentase kegiata

yaitu 82%.Kegiatan yang belum dilakukan yaitu melakukan evaluasi dan tindak lanjut. Pada

pertemuan kedua siklus 2 mendapat skor 69 atau nilai persentase kegiatan yaitu 96%, semua

kegiatan yang dilakukan guru semua dilaksanakan dengan criteria baik.

f. Hasil Refleksi

Hasil refleksi yang dilakukan oleh peneliti terhadap peningkatan hasil belajar

siswa pada pertemuan pertama melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning

(CTL) pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga menunjukkan

hasil yang lebih baik. Siswa kelas IV pada saat proses pembelajaran berlangsung diberi

kepercayaan dan kebebasa dalam mengemukakan pengetahuannya sendiri sehingga

siswa terlatih dalam membacakan hasilnya didepan kelas, tertarik untuk bertanya, aktif,

adanya kerjasama dan pembelajaran lebih bermakna bagi siswa maupun guru.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

61

Pada pertemuan kedua yang dilakukan guru sudah bisa dilakukan berhasil, yang

dapat ditunjukan dari meningkatnya hasil ketuntasan belajar siswa yaitu 18siswa atau

89% siswa tuntas. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang dilakukan dalam

menerapkan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siklus 2 sudah

berhasil karena memperoleh penilaian pada pertemuan pertama adalah 82%meningkat

menjadi 96%.

4.2. Hasil Analisis Data

Data yang diperoleh dari pengamatan dalam penelitian ini meliputi hasil pembelajaran

dan kegiatan pembelajaran baik siklus 1 dan siklus 2 sebagai berikut:

4.2.1. Hasil Penilaian Kegiatan Guru Dalam Menerapkan Pendekatan Contextual

Teaching And Learning (CTL)

Setelah diamati atau dicatat oleh observer kinerja guru dalam mengajar

menggunakanpendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)diperoleh data yang

tampak pada tabel 12 dan gambar 5 dibawah ini:

Tabel 13 Perbandingan Kegiatan Guru Mengajar Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching

And Learning (CTL)Siklus 1 dan Siklus 2

Aktivitas Mengajar Nilai Presentase Kriteria

Siklus 1 pertemuan ke-1 67% Ckup Baik

Siklus 1 pertemuan ke-2 75% Baik

Siklus 2 pretenuan ke-1 82% Baik

Siklus 2 pertemuan ke-2 96% Baik Sekali

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

62

Gambar 6 Perbandingan Kegiatan Guru Mengajar Menggunakan Pendekatan Contextual Teaching

And Learning (CTL)Siklus 1 dan Siklus 2

Dilihat dari hasil tersebut bahwa kegiatan guru mengajar menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) pada siklus 1 pertemuan pertama yaitu 67% engan

kategori cukup baik dan pertemuan kedua yaitu 75% dengan kategori baik. Sedangkan pada

siklus 2 mengalami peningkatan, pada pertemuan pertama siklus 2 menjadi 82% dengan

kategori baik dan pada pertemuan kedua yaitu 96% dengan kategori baik sekali. Dapat

disimpulkan kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching and

Learning (CTL)pada pelajaran IPA siswa kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga dari setiap

pertemuan mengalami peningkatan yang ditunjukan dari nilai persentase kegiatan guru

mengajar. Jika dilihat dari seluruh kegiatan pembelajaran yang direncanakan, maka dapat

dikatakan kegiatan pembelajaran siklus 2 berhasil.

Siklus 1 pertemuan ke-

1

Siklus 1 pertemuan ke-

2

Siklus 2 pretenuan ke-1 Siklus 2

pertemuan ke-2

67% 75% 82%

96%

Perbandingan Kegiatan Guru Mengajar Siklus 1 dan Siklus 2

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

63

4.2.2. Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Ngeri Sraten 01 Salatiga

Setelah diamati dan dicatat oleh guru ataupun observer mengenai hasil belajar siswa

kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga pada pelajaran IPA materi Perubahan Kenampakan

Pada Bumi dan Benda Langit diperoleh data seperti pada tabel 13 dibawah ini:

Tabel 14 Perbandingan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga

Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

No Ketuntasan Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Frekuensi Prosentase Frekuensi Prosentase Frekuensi prosentase

1 Tuntas 12 52% 15 74% 18 89%

2 Tidak Tuntas 11 48% 8 26% 5 11%

Jumlah 23 100% 23 100% 23 100%

Nilai Minimum 30 53 60

Nilai Maksimum 100 100 100

Nilai Rata-rata 55 75 83

Dari tabel 13 dapat dilihat bahwa ada kenaikan hasil belajar dari pra siklus sampai

siklus 2. Nilai yang diatas KKM dari pra siklus 12 siswa meningkat pada siklus 1 menjadi 15

siswa, meningkat lagi pada siklus 2 menjadi 18 siswa dari 23 siswa adanya peningkatan hasil

belajar IPA tiap siklus setelah dilakukan pendekatan pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada grafik dibawah ini :

Page 18: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

64

Gambar 7 Grafik Perbandingan Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri Sraten 01 Pra Siklus, Siklus 1

Dan Siklus 2

Berdasarkan gambar 6 di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata dan ketuntasan belajar siswa

sebelum tindakan kelas dilaksanakan mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 55 dengan ketuntasan

klasikal 52% siswa tuntas dan setelah dilaksanakan tindakan dengan menggunakn pendekatan

pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)dalam pembelajaran rata-rata siklus I

menjadi 75 dengan ketuntasan belajar mencapai 74% siswa tuntas. Sedangkan pada siklus 2 nilai rata-

rata siswa meningkat menjadi 83 dengan ketuntasan klasikal mencapai 89% siswa tuntas hasil

belajarnya.

TUNTAS TIDAK TUNTAS NILAI RATA-RATA

12 11

55

15

8

75

18

5

83

Perbandingan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga pra siklus, siklus 1 dan siklus 2

PRA SIKLUS SIKLUS 1 SIKLIS II

Page 19: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

65

4.3. Pembahasan

4.3.1. Penggunaan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)dalam

pembelajaran

Pembelajaran tindakan dalam penelitian ini berlangsung selama 2 siklus setiap siklus

terdiri dari 2 kali pertemuan.Pada siklus 1 pertemuan pertama dengan materi Perubahan

Kenampakan Pada Bumi dan Benda Langit. Dari pengamatan terhadap proses pembelajaran

yang dilakukan didapatkan permasalahan antara lain siswa kurang mengerti tantang

pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL), dalam

proses pembelajaran masih banyak siswa yang sibuk sendiri dan membuat keramaian kelas,

siswa tidak berani bertanya bila mengalami kesulitan. Selain itu karena terbiasa dengan

proses pembelajaran yang lalu siswa masih banyak yang bingung dan kurang dapat

mencermati/mengerjakan lembar tugas yang diberikan guru. Guru dalam menerapkan

pendekatanContextual Teaching and Learning (CTL)kurang optimal terlihat pada kegiatan-

kegiatan guru dalam pembelajaran yang direncanakan belum dilakukan. Sehingga pertemuan

berikutnya harus berusaha melakukan kegiatan-kegiatan pembelajaran yang sudah

direncanakan.

Pada pertemuan kedua siklus 1 masih ditemukan permasalahan-permasalahan

seperti diatas.Sehingga guru terus menerus memotivasi siswa untuk mau berperan aktif dalam

mengikuti pembelajaran.Walaupun kegiatan-kegiatan yang direncanakan sudah banyak

dilakukan tetapi kurang optimal yang ditunjukan hasil penilaian observer terhadap

pembelajaran yang dilakukan masih dibawah kriteria baik sekali. Kegiatan guru pada siklus 1

pertemuan pertama memperoleh 67% dengan Kriteria cukup, sedangkan pada pertemuan

kedua 75% dengan kriteria baik.

Pada pertemuan siklus 2 masalah-masalah tersebut sudah berkurang, yang

ditunjukan antara lain: siswa sudah berani bertanya kepada guru, siswa sudah terbiasa

menempatkan diri sesuai kelompok berdasarkan hasil belajarnya sehingga kondisi kelas tidak

ramai. Dari hasil pengamatan kegiatan guru dalam pembelajaran pada siklus 2 diperoleh nilai

persentasenya 82% pada pertemuan pertama dan 96% pada pertemuan kedua guru berusaha

Page 20: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

66

memperbaiki dan menambahkan kegiatan-kegiatan yang belum dilakukan pada siklus 1

semua indikator kegiatan guru dilakukan pada pembelajaran di siklus 2.

Secara umum dapat dilakukan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL)yang dilakukan guru pada siswa kelas IV SD negeri

Sraten 01 Salatiga dari siklus 1 ke siklus 2 ada peningkatan yang baik, ini berarti bahwa

membelajaran IPA menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)dapat

meningkatkan hasil belajar IPA.

4.3.2. Hasil Belajar IPA siswa kelas III SDN 3 Purwodadi

Berdasarkan hasil analisis data penilaian, pembelajaran menggunakan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL)pada pelajaran IPA meningkatkan hasil belajar siswa

kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga.hal ini dapat dilihat ketuntasan belajar dan nilai rata-

rata tes siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran menggunakan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) setelah dilaksanakan. Tampak pada table 14 dibawah ini:

Table 15 Ketuntasan Hasil Belajar IPA Siswa kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga pada Pra

Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2

Kategori

Pra Siklus Siklus 1 Siklus 2

Jumlah

siswa

Persentase Jumlah

siswa

Persentase Jumlah

siswa

Persentase

Tuntas 12 52% 15 74% 18 89%

Tidak Tuntas 11 48% 8 26% 5 11%

Jumlah 23 100% 23 100% 23 100%

Dari tabel 14 dapat dikelompokan menjadi 4 kategori, kategori 1 menunjukan jumlah

siswa tang tuntas sebelum dilaksanakan pembelajaran dengan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) berjumlah 12 siswa atau 52%. Sedangkan siswa yang tidak

tuntas berjumlah 11 siswa atau 48% dengan nilai rata-rata 55. Hal ini disebabkan karena guru

Page 21: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. 4.1.1.repository.uksw.edu/bitstream/123456789/983/5/T1_292008274_BAB IV.pdf · Siklus I dilaksanakan dalam dua tindakan, adapun materi

67

kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga kurang kreatif dalam kegiatan mengajar hanya

berceramah saja tanpa disertai media yang lain, pendekatan kurang bervariasi, serta kurang

melibatkan siswa. Selain itu, siswa dalam mengikuti pembelajaran siswa tidak berani bertanya,

konsentrasi siswa dalam pembelajaran rendah sebagian besar siswa tidak dapat menjawab

pertanyaan guru.

Kategori 2 yaitu setelah diberikan tindakan pada siklus 1 menerapkan pendekatan

Contextual Teaching and Learning (CTL) diperoleh hasil yaitu jumlah siswa yang tuntas

bertambah 3 siswa dengan jumlah total 15 siswa, ketuntasan klasikal siswa mencapai 74%,

sedangkan siswa yang tidak tuntas berjumlah 8 siswa atau 26%, dengan nilai rata-rata 75.

Walaupun mengalami peningkatan pada siklus 1 tetapi ketuntasan klasikal nilai siswa yang

dicapai masih jauh dari indikator yang diharapkan.

Kategori 3 yaitu setelah dilaksanakan tindakan menerapkan pendekatan Contextual

Teaching and Learning (CTL) pada siklus 2 diperoleh hasil belajar siswa yang tuntas

bertambah 3 siswa dengan jumlah total siswa yang tuntas mencapai 18 siswa atau 89%

dengan nilai rata-rata menjadi 83.

Kategori 4 yaitu jumlah siswa yang tidak tuntas pada siklus 2 yaitu 5 siswa atau 11%

dari jumlah siswa-siswi tersebut adalah termasuk siswa yang kurang kemampuan

akademiknya dibandingkan dengan teman-temannya.

Dengan hasil tersebut maka diambil saran bahwa pembelajaran menerapkan

pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL)yang dilakukan dapat meningkatkan hasil

belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Sraten 01 Salatiga. Terjadinya hipotesis tindakan dalam

penelitian ini membuktikan bahwa penerapan pendekatan Contextual Teaching and Learning

(CTL)dapat meningkatkan haasil belajar IPA siswa.