28
39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pertanian tembakau di Desa Senden Desa Senden merupakan salah satu desa di Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. Desa Senden terdiri dari sebelas dusun antara lain Pasah, Argosari, Gunung Sari, Muntuk, Brajan, Tegalsari, Sengon, Senden, Gragah Ombo, Sidomulyo dan Kemangen. “Luas wilayah Desa Senden secara keseluruhan adalah 300.2106 Ha.39 Secara administratif batas wilayah Desa Senden adalah : “@ Sebelah Utara : Desa Jeruk @ Sebelah Selatan : Desa Tarubatang @ Sebelah Timur : Desa Surodadi @ Sebelah Barat : Desa Jrakah40 Desa Senden berada di daerah pegunungan tepatnya antara lereng Gunung Merapi dan lereng Gunung Merbabu. Ketinggian wilayah Desa Senden dari permukaan laut adalah kurang lebih 1.300 meter di atas permukaan laut. Daerah ini memiliki suhu minimun 18° Celcius dan suhu maksimum 23° Celcius, kondisi tersebut menjadikan Desa Senden sebagai wilayah yang sangat ideal bagi tanaman tembakau untuk tumbuh dan berkembang. “...rata-rata suhu optimal untuk tanaman tembakau adalah 14°-26° Celcius.” 41 39 Data Monografi Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. 40 Data Monografi Desa Senden, Ibid.. 41 http://dc442.4shared.com/doc/i7GAjZKI/preview.html.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

  • Upload
    dophuc

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

39

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Pertanian tembakau di Desa Senden

Desa Senden merupakan salah satu desa di Kecamatan Selo Kabupaten

Boyolali. Desa Senden terdiri dari sebelas dusun antara lain Pasah, Argosari,

Gunung Sari, Muntuk, Brajan, Tegalsari, Sengon, Senden, Gragah Ombo,

Sidomulyo dan Kemangen.

“Luas wilayah Desa Senden secara keseluruhan adalah

300.2106 Ha.”39

Secara administratif batas wilayah Desa Senden adalah :

“@ Sebelah Utara : Desa Jeruk

@ Sebelah Selatan : Desa Tarubatang

@ Sebelah Timur : Desa Surodadi

@ Sebelah Barat : Desa Jrakah”40

Desa Senden berada di daerah pegunungan tepatnya antara lereng Gunung

Merapi dan lereng Gunung Merbabu. Ketinggian wilayah Desa Senden dari

permukaan laut adalah kurang lebih 1.300 meter di atas permukaan laut. Daerah

ini memiliki suhu minimun 18° Celcius dan suhu maksimum 23° Celcius, kondisi

tersebut menjadikan Desa Senden sebagai wilayah yang sangat ideal bagi tanaman

tembakau untuk tumbuh dan berkembang.

“...rata-rata suhu optimal untuk tanaman tembakau adalah

14°-26° Celcius.”41

39

Data Monografi Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali. 40

Data Monografi Desa Senden, Ibid.. 41 http://dc442.4shared.com/doc/i7GAjZKI/preview.html.

Page 2: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

40

Secara keseluruhan mata pencaharian penduduk Desa Senden adalah

sebagai petani selain juga sebagai peternak. Komoditas tanaman yang

dikembangkan di Desa Senden adalah tembakau. Pertanian tembakau di Desa

Senden termasuk memiliki tingkat kemajuan yang cukup tinggi.

Besarnya jumlah penduduk yang menjadi petani tembakau ini menandakan

bahwa besar pula usaha pertanian tembakau di Desa Senden. Pertanian tembakau

menjadi pilihan utama masyarakat di Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten

Boyolali karena hasil dari pertanian sayuran yang biasa petani usahakan tidak

dapat mencukupi biaya hidup rumah tangga mereka sehari-hari. Saat ini, satu

petani di Desa Senden, Kecamata Selo, Kabupaten Boyolali rata-rata memiliki

satu sampai dua hektare lahan untuk menanam tembakau.

Pertanian tembakau di Desa Senden masih tergolong sebagai pertanian

tembakau tradisional. Pengelolaan lahan yang dilakukan oleh petani belum

banyak melibatkan produk-produk hasil perkembangan teknologi. Pengelolaan

tembakau di Desa Senden termasuk sederhana. Petani mengusahakan bibit

tembakau sendiri dalam usahanya. Namun, benih sebagai bakal bibit dibeli dari

toko pertanian atau dari para pengumpul yang menyediakan. Bibit diletakkan di

dalam polybag yaitu plastik khusus untuk pembibitan tanaman. Petani lebih suka

melakukan pembibitan di dalam polybag karena dapat mengurangi kerusakan akar

pada saat bibit dipindah ke lahan penanaman tembakau. Media untuk pembibitan

adalah tanah yang dicampur dengan pasir dan pupuk kandang dengan

perbandingan 5 : 3 : 1 atau lima kilogram tanah dicampur dengan tiga kilogram

pasir dan satu kilogram pupuk kandang. Bibit tembakau disiram dengan air setiap

Page 3: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

41

hari pada pagi dan sore. Setelah bibit berumur satu bulan di dalam polybag,

selanjutnya bibit dipindah ke lahan penanaman yang sebelumnya tanah sudah

dicangkul dan diberi pupuk kandang.

Bibit tembakau yang sudah berada di lahan penanaman untuk selanjutnya

dirawat secara rutin. Perawatan yang dilakukan oleh petani antara lain mencabut

rumput yang tumbuh disekitar tanaman tembakau dan mencangkul tanah disekitar

tanaman. Tujuan mencabut rumput disekitar tanaman tersebut agar pertumbuhan

tanaman tembakau tidak terganggu oleh tumbuhnya rumput dan mencangkul

tanah disekitar tanaman agar udara dapat masuk kedalam tanah. pencabutan

rumput dilakukan tanpa menggunakan alat bantu atau menggunakan tangan dan

pencangkulan dilakukan dengan alat bantu berupa cangkul atau oleh masyarakat

sekitar lebih terkenal dengan sebutan pacul. Hal ini membuktikan bahwa masih

tradisionalnya pertanian tembakau di Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten

Boyolali.

Selain mencabut rumput dan mencangkul tanah disekitar tanaman

tembakau, petani juga memberikan pupuk kepada tanaman tembakaunya. Jenis

pupuk yang diberikan pada umumnya adalah pupuk kandang berupa kotoran ayam

dan pupuk urea. Pupuk tersebut biasanya didapatkan petani di toko pertanian dan

bisa juga dari pengumpul-pengumpul tembakau yang ada di daerah mereka.

Pemberian pupuk biasanya dilakukan hanya tiga kali selama masa tanam,

pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang berada di polybag ke

ladang, sebelumnya ladang dicangkul dan diberi pupuk kandang, pemupukan

kedua dilakukan setelah tanaman tembakau dua bulan berada diladang diberikan

Page 4: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

42

pupuk kandang untuk kedua kalinya. Setelah tanaman tembakau berumur sekitar

empat bulan berada di ladang di berikan pupuk urea.

Pemeliharan lain yang dilakukan adalah pemberantasan terhadap hama ulat

dan wereng. Petani pada umumnya setiap dua atau tiga hari sekali pergi ke ladang

untuk mengontrol apakah tanaman tembakau diserang oleh hama ulat atau

wereng. Pembasmian hama wereng dilakukan dengan cara menyemprot tanaman

tembakau dengan pestisida, namun untuk ulat dilakukan dengan cara manual yaitu

dengan membunuh ulat satu persatu karena ulat biasanya tahan terhadap pestisida.

Pemanenan tembakau masih dilakukan dengan peralatan sederhana. Petani

di Desa Senden, Kecamata Selo, Kabupaten Boyolali sebagian besar belum

menggunakan peralatan yang berbasis teknologi dalam memanen tembakau.

Petani memetik daun tembakau menggunakan sabit. Perajangan daun tembakau

pun menggunakan peralatan tradisional, petani menggunakan cacag yaitu papan

yang dirancang khusus untuk menjepit daun tembakau dan untuk merajang daun

menggunakan pisau besar yang biasa disebut badik. Berdasarkan hasil wawancara

dengan salah satu petani asal Dusun Sidomulyo, merajang daun tembakau

menggunakan cacag dan badik hasil rajangannya lebih baik dan rapi jika

dibandingkan dengan menggunakan mesin.

4.1.2. Produk Pertanian Tembakau di Desa Senden

Usaha tani tembakau di Desa Senden, Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali

selama ini menghasilkan tembakau rajangan sebagai produk utamanya. Setiap

tembakau yang dihasilkan oleh petani satu dengan yang lain berbeda baik kualitas

Page 5: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

43

maupun kuantitasnya. Umumnya, tembakau hasil produksi petani di Desa Senden

diburu oleh para pengumpul tembakau untuk dijadikan barang dagangannya.

Produk lain dari pertanian tembakau adalah batang pohon tembakau.

Beberapa pihak menganggap bahwa batang pohon tembakau adalah limbah yang

tidak berguna. Namun, bagi beberapa pihak yang lain, batang pohon tembakau

yang sudah kering memiliki nilai guna. Batang pohon tembakau yang sudah

kering dapat dimanfaatkan oleh petani untuk kayu bakar, dengan demikian petani

dapat berhemat dengan menggunakan batang pohon tembakau yang sudah kering

sebagai barang pengganti minyak tanah atau gas LPG yang biasa digunakan untuk

kegiatan memasak sehari-hari.

4.1.3. Pemasaran Tembakau di Desa Senden

Tembakau menjadi komoditas dagang yang oleh masyarakat Desa Senden

dimanfaatkan dalam memperoleh pendapatan. Selama ini, tembakau hasil

produksi petani di Desa Senden hanya diperjualbelikan dalam bentuk tembakau

rajangan. Belum ada yang mengolah tembakau untuk dijadikan produk yang lebih

bernilai seperti mengolah tembakau menjadi pestisida. Beberapa pihak di Desa

Senden menjadikan tembakau sebagai komoditas dagang dari usaha yang mereka

tekuni sebagai mata pencaharian, antara lain petani tembakau dan pengumpul

tembakau.

Petani tembakau tentu mengharapkan pendapatan dari hasil mereka

menanam tembakau. Petani tentu saja menjual tembakau mereka setelah panen

yang biasanya pada bulan Agustus. Penjualan tembakau digunakan petani untuk

Page 6: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

44

memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari dan juga untuk biaya penanaman

tembakau periode berikutnya. Petani di Desa Senden dalam menjual tembakau

tidak langsung kepada konsumen. Ada pihak yang menjadi penyalur dari

tembakau yang mereka produksi. Penyalur-penyalur ini adalah para pengumpul

tembakau yang berhubungan langsung dengan petani ataupu yang tidak

berhubungan langsung dengan petani.

Beberapa petani tembakau di Desa Senden menjual tembakau hasil produksi

mereka kepada pengumpul tembakau yang ada di wilayah mereka masing-masing.

Ada juga beberapa petani yang menjual tembakau mereka kepada pengumpul

yang berasal dari daerah lain atau kepada pengumpul yang berkeliling di daerah

mereka. Petani terlebih dahulu merajang tembakau tanpa menambahkan sesuatu

kedalam tembakau sebelum dijual. Selanjutnya pengumpul-pengumpul tembakau

ini akan menjual tembakau yang sudah mereka beli dari petani kepada pengumpul

yang lebih besar atau kepada perusahaan yang menggunakan tembakau sebagai

bahan bakunya. Pengumpul mengambil keuntungan dari selisih harga jual yang

mereka dapat dari pembeli tembakau yang mereka kumpulkan dengan harga yang

mereka berlakukan dalam membeli tembakau dari petani tembakau.

4.1.4. Pengumpul Tembakau di Desa Senden

Pengumpul tembakau di Desa Senden merupakan saluran pemasaran yang

membeli tembakau dari petani dan menjualnya kepada saluran pemasaran lain

tanpa mengubah bentuk tembakau menjadi produk lain. Ada beberapa jenis

pengumpul di Desa Senden. Ada pengumpul tembakau yang membeli tembakau

Page 7: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

45

dari petani saja, yang disebut pengumpul kecil. Ada juga pengumpul yang selain

membeli tembakau dari petani juga membeli tembakau dari pengumpul yang lain,

yang disebut pengumpul besar. Jumlah pengumpul besar lebih sedikit daripada

pengumpul kecil. Tujuan menjadi pengumpul tembakau antara lain untuk

memperoleh pendapatan dan untuk membantu petani dalam memasarkan

tembakau yang diproduksi oleh petani tembakau. Ada beberapa pengumpul yang

juga melakukan pembinaan-pembinaan kepada para petani tentang pertanian

tembakau yang baik agar petani dapat mengalami perubahan baik secara finansial

maupun strategi pertanian yang dapat memperbaiki sistem pertanian yang

diterapkan oleh petani.

Pengumpul tembakau umumnya membeli tembakau dari petani disekitar

daerah mereka masing-masing, namun ada juga dari mereka yang berusaha untuk

membeli tembakau dari daerah yang jaraknya relatif jauh. Pengumpul

mempersiapkan alat dan sarana supaya mereka dapat menjangkau wilayah-

wilayah yang jauh. Kendaraan bermotor menjadi alat penting dalam usaha

mereka. Kendaraan yang biasa dipakai antara lain sepeda motor, mobil pick up

dan truk.

Pengumpul tembakau berperan mengumpulkan tembakau dari petani pada

saat musim panen, pada umumnya panen raya tanaman tembakau adalah sekitar

bulan agustus. Setelah pengumpul membeli tembakau dari petani dalam jumlah

tertentu untuk selanjutnya menjual tembakau yang sudah mereka kumpulkan

kepada pengumpul lain yang lebih besar tanpa merubah bentuk tembakau atau

kepada perusahaan-perusahaan yang menggunakan tembakau sebagai bahan baku

Page 8: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

46

produksi. Dalam hal ini pengumpul berperan sebagai pemesan tembakau dari

petani untuk kemudian dijual kepada pengumpul yang lebih besar atau kepada

perusahaan pengolah tembakau.

Selama proses pengumpulan tembakau, pengumpul melakukan beberapa hal

terkait dengan usaha mereka dalam mengumpulkan tembakau dari petani.

Kegiatan-kegiatan tersebut mencakup pengujian mutu tembakau yang akan

mereka beli. Pengujian ini umumnya dilakukan secara manual dengan cara

mengandalkan panca indera. Parameter mutu tembakau yang diukur secara

manual ini diantaranya warna, aroma, pegangan, kerapian rajangan, dan

kebersihan.

4.1.5. Standar Mutu Tembakau di Desa Senden

Standar mutu tembakau digunakan sebagai acuan dalam menentukan

seberapa tinggi mutu tembakau. Standar mutu tembakau diterapkan oleh seluruh

pelaku pemasaran tembakau di Desa Senden. Standar mutu yang diterapkan oleh

satu pelaku dengan pelaku yang lain secara umum hampir sama baik dari

indikator atau parameter yang dipakai sama antara satu standar mutu yang

ditetapkan satu pihak dengan standar mutu yang ditetapkan oleh pihak lain.

Petani sebagai produsen tembakau adalah pihak pertama yang paling

terbebani dengan adanya standar mutu. Petani dituntut untuk menghasilkan

tembakau yang memenuhi standar mutu yang diterapkan oleh pembeli tembakau

mereka. Indikator-indikator yang ada dalam standar mutu tembakau yang

diterapkan dikalangan petani antara lain aroma, warna, pegangan dan kebersihan

Page 9: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

47

tembakau. Besaran angka yang diterapkan antara pembeli satu dengan pembeli

yang lain berbeda termasuk standar yang diterapkan juga relatif berbeda-beda.

Umumnya, petani dituntut untuk dapat menghasilkan tembakau yang mempunyai

aroma yang wangi, segar dan tidak menyengat, warnanya coklat kehitaman,

pegangan tebal, mantap dan tidak mudah menggumpal, tembakau bersih dari

campuran apapun. Pengukuran standar mutu dilakukan dengan panca indera dan

semua standar mutu tersebut sebagai dasar laku tidaknya tembakau yang

diproduksi oleh petani.

Standar mutu yang diterapkan oleh pengumpul biasanya didasarkan pada

standar mutu yang diterapkan oleh pembeli tembakau yang sudah mereka

kumpulkan seperti standar mutu dari pengumpul yang lebih besar atau standar

mutu dari perusahaan-perusahaan pengolah tembakau.

4.1.6. Harga Tembakau di Desa Senden

Harga menjadi salah satu faktor yang dominan dalam pemasaran tembakau

di Desa Senden. Harga merupakan satu-satunya faktor yang menentukan

pendapatan masing-masing pelaku usaha pada pemasaran tembakau di Desa

Senden. Harga tembakau pada masing-masing level berbeda-beda. Tembakau

mencapai harga tertinggi pada level pembelian yang dilakukan konsumen akhir

tembakau. Harga tembakau akan terus turun sampai pada level terendah pada

level petani tembakau sebagai produsen tembakau saat mereka menjual tembakau

hasil produksinya kepada pengumpul. Hal ini terjadi pada pola saluran pemasaran

Page 10: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

48

yang melibatkan petani, pengumpul baik besar maupun kecil dan perusahaan

pengolah tembakau sebagai konsumen akhir.

Perbedaan harga ditemukan pada level pengumpul tembakau yang membeli

tembakau dari petani. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan, terbukti ada

dua pengumpul tembakau yang berasal dari desa yang sama dan sama-sama

membeli tembakau dari petani menerapkan harga yang berbeda. Satu pengumpul

menerapkan harga yang berkisar antara Rp 35.000 sampai Rp. 75.000 sedangkan

pengumpul yang lain menerapkan harga yang berkisar antara Rp 32.500 sampai

Rp. 72.500.

Temuan lain dari hasil wawancara yang dilakukan oleh penulis adalah harga

pada level pengumpul bisa saja setara dengan harga pada level perusahaan. Hanya

saja perbedaan ini terjadi ketika memperhatikan pola saluran pemasaran yang

berbeda.

4.2. Pembahasan

Pemasaran tembakau di Desa Senden terkait dengan beberapa hali antara

lain pengumpul,standar mutu dan harga tembakau. Hal-hal tersebut mempunyai

peranan yang berbeda-beda dalam pemasaran tembakau. Pengumpul merupakan

saluran pemasaran tembakau di Desa Senden. Sementara itu standar mutu dan

harga tembakau merupakan dua hal yang senantiasa menyertai perpindahan

kepemilikan tembakau dari satu pihak ke pihak yang lain. Penulis menemukan

informasi dari wawancara dan observasi yang telah dilakukan, untuk itu penulis

Page 11: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

49

akan membahas berbagai temuan untuk menjawab pertanyaan masalah dalam

penelitian ini.

4.2.1. Pertanian Tembakau di Desa Senden

Pertanian tembakau di Desa Senden bisa digolongkan menjadi pertanian

tembakau tradisional karena petani masih menggunakan cara-cara yang sederhana

dalam manajemen pertaniannya. Manajemen pertanian meliputi beberapa hal,

diantaranya adalah pembibitan, perawatan, pemupukan, tindakan pasca panen.

Perawatan masih menggunakan alat-alat sederhana dan belum melibatkan mesin.

Berdasarkan data monografi Desa Senden, jumlah penduduk yang

berprofesi sebagai petani ada 567 orang dan mereka adalah seluruh kepala

keluarga yang berada di Desa Senden. Tembakau menjadi salah satu komoditas

pertanian yang di usahakan. Luas ladang yang digunakan untuk penanaman

tembakau rata-rata satu sampai dua hektare. Hal ini membuat Desa Senden

menjadi salah satu wilayah yang produksi tembakaunya melimpah setiap

tahunnya.

Penduduk yang membudidayakan tanaman tembakau bertambah setiap

tahunnya, hal ini terjadi karena jumlah permintaan akan tembakau juga meningkat

setiap tahunnya. Dilihat dari meningkatnya jumlah penduduk yang menjadi petani

tembakau, maka jumlah ladang yang digunakan untuk menanam tembakau

meningkat dan jumlah produksi tembakau juga besar.

Pembibitan diusahakan sendiri oleh petani. Benih dibeli oleh petani dari

pengumpul yang menyediakan benih tembakau atau membeli di toko pertanian.

Page 12: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

50

Petani melakukan pembibitan dengan sistem polybag, sistem ini menjadi pilihan

petani karena dengan menggunakan polybag kemungkinan kerusakan akar bibit

tembakau sangat kecil. Media yang digunakan untuk pembibitan tembakau adalah

tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 5:3:1 yaitu tanah lima

kilogram dicampur dengan pasir tiga kilogram dan pupuk sebanyak satu kilogram.

Perawatan dilakukan secara rutin dengan menyiram bibit tembakau dengan air

setiap hari pada pagi dan sore hari.

Bibit dipindah diladang kira-kira setelah bibit berumur satu bulan didalam

polybag atau tinggi bibit mencapai dua sampai empat sentimeter. Sebelum

pemindahan dilakukan, ladang dipersiapkan dahulu oleh petani dengan

mencangkul tanah dan membuat lubang-lubang untuk penanaman bibit tembakau

dan ditabur dengan pupuk kandang. Perawatan yang dilakukan petani setelah bibit

berada diladang adalah pendangiran, yaitu mencangkul tanah disekitar tanaman.

Pendangiran dimaksudkan untuk memperbaiki susunan udara dalam tanah,

memudahkan perembesan air dan mengendalikan gulma. Pendangiran dilakukan

tiga sampai lima kali tergantung kondisi tanah pada ladang. Petani melakukan

pendangiran secara hati-hati agar tidak merusak akar tanaman yang berada

didalam tanah.

Perawatan selanjutnya yang dilakukan oleh petani adalah pemangkasan.

Pemangkasan dilakukan oleh petani saat bunga tembakau mulai tumbuh.

Pemangkasan bunga tembakau dilakukan dengan tujuan menghentikan

pengangkutan bahan makanan ke mahkota bunga sehingga seluruh bahan

makanan dapat terakumulasi pada daun tembakau dan diperoleh produk tembakau

Page 13: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

51

yang memiliki kualitas yang tinggi. Pemangkasan dilakukan secara manual

dengan menggunakan tangan dan dilakukan tiga sampai empat kali atau selama

bunga tembakau tumbuh.

Pemupukan juga dilakukan petani untuk memenuhi unsur hara dalam tanah

sehingga tanaman tembakau dapat tumbuh tinggi baik jumlah maupun

kualitasnya. Umumnya pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang dan pupuk

urea. Pupuk kandang diberikan dua kali, pemupukan pertama kali diberikan saat

pemindahan bibit dari polybag ke ladang untuk selanjutnya dua bulan setelah

tanaman tembakau berada di ladang. Dua bulan berikutnya tanaman tembakau

diberi pupuk urea dengan komposisi dua sendok makan pupuk urea untuk satu

tanaman tembakau. Pupuk ini dibeli oleh petani dari pengumpul tembakau yang

menyediakan atau dari toko pertanian yang ada. Namun, untuk mendapat harga

yang lebih rendah tidak jarang petani membeli pupuk dalam jumlah yang besar

dari agen penyedia pupuk. Pemberian pupuk untuk tanaman ini jelas berhubungan

dengan tujuan pemeliharaan tanaman yang terkait dengan produksi tembakau.

Petani ingin memproduksi tembakau yang memenuhi kriteria yang ditetapkan

oleh pembeli tembakau dengan tetap memperhatikan harga bibit, harga pupuk dan

harga tembakau. Hal ini penting supaya mereka tidak mengalami kerugian dalam

usahanya memelihara tanaman tembakau.

Besarnya keuntungan atau kerugian yang ditanggung oleh petani ditentukan

oleh produk yang dihasilkan dan biaya yang harus dikeluarkan untuk

menghasilkan produk tersebut. Produk yang dihasilkan oleh petani adalah sama

yaitu tembakau rajangan. Biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pertanian antara

Page 14: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

52

lain adalah biaya pembibitan, biaya pemupukan dan biaya pasca panen. Semua

biaya tersebut harus dikeluarkan oleh petani dalam upayanya memelihara

tembakau.

Biaya pembibitan mencakup biaya pengadaan bibit dan perawatannya.

Biaya ini biasanya relatif kecil jumlahnya dan selalu dikeluarkan setiap kali

petani memasuki masa tanam. Biaya ini meliputi biaya pembelian benih tembakau

sebagai bakal bibit, biaya pembelian polybag sebagai tempat pembibitan dan

biaya pembelian pupuk kandang. Biaya pembibitan jika dilihat dari nilainya

memang kecil, namun biaya ini merupakan biaya yang rutin harus dikeluarkan

oleh petani setiap kali menanam tembakau.

Setiap kali melakukan pembibitan disertai dengan peralatan yang digunakan

dalam menjalankan usaha pertanian. Tidak semua peralatan dibeli oleh petani, ada

beberapa peralatan yang dibuat sendiri oleh petani demi menghemat biaya.

Peralatan yang dibutuhkan diantaranya adalah sekop, cangkul, ember dan gayung.

Cangkul digunakan untuk mengolah dan mencampurkan media penanaman

tembakau seperti tanah, pasir dan pupuk kandang. Sekop digunakan untuk

memasukkan tanah yang sudah dicampur dengan pasir dan pupuk kandang

kedalam polybag. Ember dan gayung digunakan untuk menyiram bibit tembakau

yang sudah berada di dalam polybag setiap pagi dan sore hari. Peralatan untuk

pembibitan belum banyak menggunakan peralatan canggih. Oleh karena itu, biaya

untuk penyediaan peralatan relatif kecil dan tidak dikeluarkan secara rutin.

Biaya lain yang diperhitungkan oleh petani adalah biaya pembelian pupuk.

Biaya pembelian pupuk menjadi satu perhatian penting bagi petani karena biaya

Page 15: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

53

pembelian pupuk merupakan biaya yang relatif besar dan harus dikeluarkan

secara rutin supaya tujuan pertanian dapat tercapai. Petani harus memberikan

pupuk pada tanaman tembakau supaya nantinya mereka dapat menghasilkan daun

tembakau dengan jumlah dan mutu tertentu. Biaya pembelian pupuk yang

ditanggung oleh petani di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali saat

ini bisa dikatakan memberatkan petani. Petani dihadapkan pada tuntutan untuk

menghasilkan tembakau yang bermutu tinggi, untuk itu dibutuhkan pupuk yang

bermutu juga supaya jumlah dan mutu tembakau dapat tercapai. Pupuk yang

bermutu tinggi juga lebih tinggi harganya. Saat ini, pupuk kandang yang berupa

kotoran ayam harganya mencapai Rp. 250.000 satu truk. Sedangkan untuk pupuk

urea harganya mencapai Rp. 120.000 satu karung berisi 50 kilogram. Padahal,

satu kilogram pupuk urea digunakan untuk satu tanaman tembakau. Sementara itu,

harga tembakau pada level petani dinilai rendah sehingga keuntungan petani

menjadi tidak maksimal.

Seluruh biaya yang dikeluarkan oleh petani senantiasa diperhitungkan oleh

petani di Desa Senden Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali walaupun

perhitungannya dilakukan secara sederhana. Semua biaya ini akan dibandingkan

dengan hasil dari pertanian mereka. Pertanian tembakau menghasilkan produk

utama daun tembakau. Daun tembakau inilah yang menjadi sumber pendapatan

bagi petani. Pendapatan akan diperoleh setelah petani memanen daun tembakau

dengan cara memetik.

Tindakan pasca panen merupakan faktor penentu seberapa besar pendapatan

yang akan diterima oleh petani. Petani di Desa Senden Kecamatan Selo

Page 16: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

54

Kabupaten Boyolali ada yang menjual daun tembakau kepada pengumpul berupa

lembaran tanpa melakukan tindakan apapaun. Namun, petani lebih banyak

menjual daun tembakau yang mereka petik dalam keadaan rajangan. Artinya,

mereka telah mengolah daun tembakau yang sudah dipetik dan merajangnya

sebelum menjual kepada pengumpul. Hal ini akan membuat harga tembakau

meningkat dibandingkan kalau mereka menjual secara lembaran. Tindakan lain

yang dilakukan petani di Desa Senden adalah menaburkan gula pasir pada

tembakau yang sudah dirajang dan mengakibatkan berat tembakau bertambah.

Hali ini akan mengakibatkan mutu tembakau menjadi turun. Penanganan dan

tindakan pasca panen tembakau akan turut menentukan pendapatan yang

diperoleh petani. Hal ini terjadi karena tindakan pasca panen akan menentukan

mutu tembakau yang nantinya akan digunakan sebagai salah satu dasar penetapan

harga tembakau yang akan menentukan besaran pendapatan petani.

Mutu tembakau menjadi salah satu faktor paling menentukan dalam

kesuksesan seorang petani. Oleh karena itu mutu tembakau yang dihasilkan oleh

petani menjadi perhatian penting dari petani. Perhatian tersebut diwujudkan dalam

beberap hal seperti pemilihan bibit tembakau, pemberian pupuk, manajemen

pemeliharaan, pembiayaaan pertanian dan penanganan pasca panen. Semua hal ini

harus dilakukan secara efektif dan efisien agar mutu tembakau yang diharapkan

dapat tercapai yang akan membuat tembakau tersebut mendapat harga yang sesuai

pula saat dijual. Hasil penjualan tembakau inilah yang nantinya akan menjadi

sumber pendapatan bagi petani tembakau.

Page 17: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

55

Selain melakukan efisiensi biaya pemeliharaan, petani juga mengupayakan

untuk memperoleh laba maksimal melaluai pemilihan pembeli tembakau. Petani

tembakau cenderung menjual tembakau yang sudah mereka produksi kepada

pengumpul tembakau yang menerapkan harga beli lebih tinggi. Hal ini dilakukan

petani dalam upaya memperoleh laba yang lebih besar. Petani menghendaki

adanya keuntungan yang lebih besar dalam usahanya. Beberapa petani berpindah

menjual tembakau dari satu pengumpul ke pengumpul yang lain karena perbedaan

harga. Namun, tidak semua petani dengan mudah berpindah dari satu pembeli ke

pembeli yang lain. Ada petani yang menolak berpindah karena merasa bahwa

pembeli tembakau mereka berjasa telah membantu mereka dalam menjalankan

usaha pertanian tembakaunya. Ada pula yang terpaksa tidak berpindah pembeli

karena ada tanggung jawab terhadap utang kepada pembeli tembakau. Namun,

pada dasarnya semua petani ingin menjual tembakau yang sudah mereka produksi

kepada pembeli yang menerapkan harga beli lebih tinggi.

4.2.2. Peran Pengumpul dalam Pemasaran Tembakau di Desa Senden

Pengumpul tembakau di Desa Senden merupakan saluran pemasaran yang

memperjualbelikan tembakau. Ada pengumpul tembakau yang membeli tembakau

dari petani sebagai produsen tembakau dan ada pula pengumpul yang membeli

tembakau dari pengumpul tembakau yang lain. Pengumpul tembakau menjual

tembakau kepada beberapa pihak. Ada yang menjual kepada pengumpul

tembakau yang lebih besar dan ada juga yang menjual tembakau kepada

perusahaan yang menggunakan tembakau dalam produksinya.

Page 18: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

56

Sebagai salah satu saluran pemasaran tembakau di Desa Senden, pengumpul

melakukan banyak hal dalam aktivitas mereka. Berdasarkan temuan dilapangan,

ada beberapa hal yang dikerjakan oleh pengumpul tembakau. Selain

memperjualbelikan tembakau, pengumpul juga melakukan aktivitas lain berkaitan

dengan pekerjaan mereka. Pengumpul melakukan pengujian mutu tembakau yang

akan mereka beli baik dari petani maupun dari pengumpul yang lain. Kegiatan

pengumpul tembakau tidak hanya terbatas pada hal-hal yang berkaitan dengan

jual beli tembakau, tetapi juga pelayanan untuk petani dan sesama pengumpul.

Semua kegiatan ini mereka lakukan untuk menjaga eksistensi usaha mereka

sebagai pengumpul tembakau. Berkaitan dengan adanya pengumpul tembakau

beserta kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan, pengumpul tembakau

mempunyai peranan dalam pemasaran tembakau di Desa Senden tidak terlepas

dari kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan.

Kegiatan utama yang dilakukan oleh pengumpul tembakau adalah membeli

dan menjual tembakau. Kegiatan jual beli ini dilakukan dengan petani, sesama

pengumpul yang lebih besar atau lebih kecil dan perusahaan pengolah tembakau.

Pembelian tembakau dilakukan pengumpul dengan petani atau pengumpul yang

lebih kecil. Sementara itu, penjualan tembakau dilakukan pengumpul dengan

pengumpul tembakau yang lebih besar atau perusahaan pengolah tembakau.

Kegiatan yang menyertai kegiatan jual beli ini salah satunya adalah kegiatan

pengujian mutu tembakau. Pengujian mutu tembakau dimaksudkan untuk

mengetahui seberapa tinggi mutu tembakau yang diperjualbelikan.

Page 19: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

57

Pengujian mutu tembakau dilakukan dengan beberapa cara. Berdasarkan

temuan dilapangan, pengujian dilakukan secara manual dengan mengandalkan

panca indera untuk mengukur parameter mutu tembakau seperti warna, aroma,

pegangan, dan kebersihan.

Pengujian mutu tembakau didasarkan pada standar mutu tembakau yang

berlaku. Standar mutu yang berlaku berbeda antar pengumpul satu dengan

pengumpul yan lain. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan strategi dan kebijakan

yang diambil oleh masing-masing pengumpul tembakau. Panjang pola saluran

pemasaran juga mempengaruhi tinggi rendahnya standar mutu tembakau yang

ditetapkan oleh pengumpul tembakau. Standar mutu tembakau yang terendah

terletak pada saat pengumpul menjual tembakau kepada perusahaan yang

mengolah tembakau. Hal ini terjadi karena perusahaan pengolah tembakau

membutuhkan tembakau pada mutu tertentu untuk proses produksi. Oleh karena

itu, perusahaan menuntut pengumpul yang menjual tembakau kepada mereka

untuk memperoleh tembakau pada level mutu tersebut. Standar mutu yang

diterapkan perusahaan pengolah tembakau tersebut untuk selanjutnya diikuti oleh

pengumpul yang ada dibawahnya sampai pada level pengumpul yang membeli

tembakau dari petani. Standar mutu terendah terletak pada level perusahaan

pengolah tembakau, sementara yang tertinggi terletak pada level pengumpul

tembakau yang membeli tembakau dari petani. Hal ini terjadi karena setiap

tingkatan pengumpul mengubah standar mutu tembakau yang dituntut oleh

pembeli tembakau yang mereka kumpulkan. Pengumpul tembakau yang menjual

tembakau kepada perusahaan pengolah tembakau menaikkan standar yang

Page 20: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

58

ditetapkan oleh perusahaan untuk menentukan tembakau yang mereka beli dari

pengumpul tembakau yang lebih kecil. Hal seperti ini akan terus terjadi sampai

pada level pengumpul tembakau yang membeli tembakau dari petani. Pengumpul

tembakau menaikkan standar mutu tembakau karena adanya resiko kerusakan

tembakau.

Penetapan standar mutu tembakau oleh pengumpul tembakau ini

menunjukkan adannya peranan pengumpul tembakau dalam pemasaran tembakau

di Desa Senden. Pengumpul tembakau dalam membeli tembakau dari petani harus

memberikan kompensasi atas tembakau dari petani. Bentuk kompensasi yang

dimaksud adalah berupa uang. Kompensasi ini diberikan kepada petani dalam

bentuk uang melalui proses pembayaran atas tembakau yang dibeli pengumpul

tembakau dari petani tembakau di Desa Senden. Pembayaran tidak hanya

dilakukan oleh pengumpul kepada perani saja, ada pula pengumpul yang

melakukan pembayaran kepada pengumpul yang lebih kecil. Hal ini terjadi karena

pengumpul yang melakukan pembayaran tersebut membeli tembakau dari

pengumpul tembakau yang lebih kecil. Pembayaran ini dilakukan melalui sistem

yang telah disepakati oleh kedua belah pihak, yaitu penjual dan pembeli.

Melalui pemahaman terhadap pembayaran atas pembelian tembakau yang

dilakukan oleh pengumpul tembakau ini, dapat diketahui bahwa pengumpul

tembakau berperan dalam menjalankan pembayaran saluran pemasaran. Melalui

pembayaran yang dilakukan oleh pengumpul tembakau ini, pihak yang menjual

tembakau dapat memperoleh pendapatan. Sementara itu, penetapan standar mutu

yang dinaikkan dari penetapan standar mutu tembakau yang dalam hal ini adalah

Page 21: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

59

perusahaan pengolah tembakau, pengumpul tembakau tampak berperan dalam

pemesanan saluran pemasaran. Pengumpul menetapkan standar mutu yang tidak

lebih rendah dari standar mutu tembakau yang ditetapkan oleh perusahaan

pengolah tembakau supaya mereka mampu memenuhi tuntutan dari perusahaan

pengolah tembakau tersebut. Jika dilihat dari pola saluran pemasaran yang ada di

Desa Senden, jelas tampak bahwa pengumpul tembakau berperan dalam

menyalurkan tembakau dari petani sebagai produsen kepada perusahaan pengolah

tembakau untuk selanjutnya diolah menjadi produk tertentu yang akan dipasarkan

kepada konsumen.

Jual beli yang dilakukan oleh pengumpul tembakau dengan petani maupun

antara pengumpul tembakau dengan pengumpul tembakau yang lebih besar

membuat terjadinya perpindahan tangan. Setiap transaksi menyebabkan

perpindahan kepemilikan. Pengumpul tembakau juga mempunyai peranan dalam

proses ini. Pengumpul ikut berperan dalam perpindahan kepemilikan karena

mereka membeli tembakau dari petani dan pengumpul yang lebih kecil.

Perpindahan kepemilikan ini juga menyebabkan hak dan tanggung jawab terhadap

tembakau yang diperdagangkan juga ikut berpindah. Pengumpul tembakau

sebagai salah satu pihak yang ada dalam pola saluran pemasaran juga mengalami

hal tersebut. Ini membuktikan bahwa pengumpul tembakau juga berperan dalam

pengambilan resiko pemasaran tembakau di Desa Senden. Risiko-risiko yang

dihadapi oleh pengumpul tembakau baik yang membeli dari petani maupun yang

dibeli dari pengumpul yang lebih kecil antara lain penurunan mutu tembakau dan

kerusakan tembakau. Risiko-risiko ini harus diatasi oleh pengumpul selama

Page 22: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

60

mereka memegang hak kepemilikan atas tembakau yang selanjutnya akan mereka

jual kembali.

Peran pengumpul dalam pemasaran tembakau di Desa Senden antara lain

adalah sebagai saluran pemasaran yang memperjualbelikan tembakau. Pengumpul

juga berperan sebagai penguji mutu tembakau, hal ini dilakukan untuk menjaga

eksistensi usaha mereka sebagai pengumpul tembakau. Pengumpul menjalankan

peran pembayaran dalam bentuk uang sebagai konpensasi atas tembakau yang

dibeli dari petani maupun pengumpul kecil, pengumpul menjalankan peran

pemesanan dari pihak yang menjadikan tembakau sebagai dagangannya atau

bahan baku produksi. pengumpul menjalankan peran peralihan kepemilikan,

setiap transaksi yang dilakukan menyebabkan peralihan kepemilikan atas barang

dagangan. Setiap peralihan kepemilikan juga menyebabkan perubahan akan mutu

dan harga barang, untuk itu pengumpul dalam hal ini berperan dalam pengambilan

resiko.

4.2.3. Fungsi Standar Mutu dalam Pemasaran Tembakau di Desa Senden

Standar mutu tembakau merupakan patokan bagi para pelaku pemasaran

tembakau di Desa Senden dalam menentukan seberapa tinggi mutu tembakau.

Standar mutu tembakau digunakan dalam jual beli tembaku. Umumnya, standar

mutu tembakau digunakan saat satu pihak ini mengukur mutu tembakau yang

akan mereka perjualbelikan. Standar mutu tembakau ini digunakan oleh hampir

seluruh pelaku pemasaran dalam menentukan mutu tembakau.

Page 23: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

61

Menentukan seberapa tinggi mutu tembakau dapat diketahui melalui

pengujian mutu tembakau. Pengujian mutu tembakau dilakukan dengan beberapa

cara yang digunakan. Pengujian mutu tembakau dilakukan dengan menggunakan

panca indera. Parameter mutu tembakau yang umumnya diuji antara lain adalah

aroma yang diuji dengan hidung, warna yang diuji dengan mata, pegangan yang

diuji dengan tangan, kebersihan tembakau yang diuji dengan mata.

Hasil pengujian mutu ini akan dibandingkan dengan standar tembakau

yang diterapkan masing-masing penguji. Standar mutu tembakau yang diterapkan

satu saluran pemasaran dengan saluran pemasaran yang lain berbeda pada tingkat

derajat dari paramater-parameter mutu tembakau. Standar mutu yang ditetapkan

oleh satu pengumpul susu sapi dengan pengumpul susu sapi lain berbeda.

Perbedaan ini terjadi karena beberapa sebab. Perbedaan standar antara ujung satu

pola saluran pemasaran dengan pola saluran pemasaran yang lain juga akan

membuat standar mutu susu sapi berbeda.

Panjang pendeknya pola saluran pemasaran tembakau juga membuat standar

yang diterapkan satu pengumpul tembakau dengan pengumpul tembakau yang

lain mempunyai standar mutu tembakau yang berbeda. Hal ini terjadi karena

standar mutu tembakau yang digunakan dalam penjualan akan dinaikkan

kemudian digunakan dalam membeli tembakau. Standar mutu pembelian lebih

tinggi dari penjualan disebabkan karena adanya risiko penurunan mutu tembakau.

Pengumpul-pengumpul menaikkan standar mutu tembakau karena lama kelamaan

mutu tembakau tidak akan bertambah namun cenderung menurun.

Page 24: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

62

Standar mutu tembakau sangat penting bagi pemasaran tembakau di Desa

Senden, terutama bagi perusahaan-perusahaan pengolah tembakau. Perusahaan-

perusahaan ini membutuhkan tembakau pada tingkatan mutu tertentu untuk dapat

memproduksi suatu produk. Pentingnya standar mutu tembakau ini menandakan

bahwa standar mutu tembakau mempunyai beberapa fungsi dalam pemasaran

tembakau di Desa Senden.

Standar mutu tembakau digunakan dalam menentukan seberapa tinggi mutu

tembakau yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar utama penetapan harga

tembakau. Berdasarkan informasi yang diperoleh dari beberapa pengumpul

tembakau, pengumpul tembakau menggunakan standar mutu sebagai dasar dalam

menentukan harga yang mereka berlakukan dalam membeli tembakau dari petani.

Selain sebagai dasar dalam penetapan harga tembakau, standar mutu

tembakau juga berfungsi sebagai patokan bagi petani dalam menentukan strategi

pemeliharaan tembakau. Petani menganggap bahwa standar mutu tembakau

merupakan bentuk tuntutan bagi mereka. Mereka menganggap bahwa mereka

diharuskan untuk menghasilkan tembakau yang mempunyai mutu tertentu.

Adanya tuntutan tersebut membuat petani tembakau mengupayakan agar

tembakau yang mereka produksi mempunyai mutu yang memenuhi tuntutan

supaya tembakau yang mereka produksi dapat mereka jual dengan harga yang

baik. Petani melakukan berbagai upaya untuk mencapai hal tersebut. Mereka

melakukan upaya-upaya seperti pemberian pupuk yang dapat mempengaruhi mutu

tembakau yang dihasilkan, perawatan dan pemeliharaan juga mereka lakukan

supaya mereka mampu memenuhi tuntutan yang ada.

Page 25: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

63

Pandangan para pengumpul tembakau menyebutkan bahwa standar mutu

tembakau ini sangat berguna dalam membina petani tembakau. Pembinaan petani

sangat penting bagi pemasaran tembakau secara umum di Desa Senden karena

petani merupakan produsen tembakau. Petani dianggap mendapatkan pembinaan

secara tidak langsung dari adanya standar mutu tembakau yang ditetapkan oleh

pembeli tembakau yang mereka produksi. Pembinaan petani akan membuat petani

mengerti cara penanganan tanaman tembakau dan tindakan pasca panen yang

benar dan tepat. Hal ini penting mengingat banyak petani yang melakukan

kecurangan. Kecurangan-kecurangan seperti mencampurkan gula pasir dalam

tembakau untuk menambah bobot, tidak memberikan pupuk dengan kadar yang

sesuai atau bentuk-bentuk kecurangan yang lain. Pembinaan yang terjadi secara

tidak langsung ini membuat petani menjadi semakin baik dalam bertani tembakau.

Mereka juga melakukan tindakan-tindakan yang tidak membuat mutu tembakau

menjadi turun.

Fungsi standar mutu dalam pemasaran tembakau di Desa Senden antara

lain adalah sebagai pengukur seberapa tinggi mutu tembakau. standar mutu

menjalankan fungsi penetapan harga dalam pembelian tembakau dari petani.

Standar mutu berfungsi sebagai patokan dalam menentukan strategi pemeliharaan

tembakau. Standar mutu juga berfungsi sebagai alat pembinaan bagi petani dalam

pemeliharaan dan pemasaran tembakau.

Page 26: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

64

4.2.4. Funsi Harga dalam Pemasaran Tembakau di Desa Senden

Harga tembakau menjadi salah satu hal yang paling penting dalam

pemasaran tembakau di Desa Senden. Harga menjadi faktor yang akan

menentukan pendapatan dan biaya yang harus ditanggung oleh masing-masing

saluran pemasaran tembakau dalam menjalankan usahanya, baik sebagai petani,

pengumpul, maupun perusahaan pengolah tembakau. Harga mempunyai arti

penting bagi setiap saluran pemasaran tembakau di Desa Senden. Pentingnya

harga menunjukkan bahwa harga mempunyai beberapa fungsi dalam pemasaran

tembakau di Desa Senden.

Harga bagi petani memiliki arti penting karena dari hargalah mereka

memperoleh pendapatan. Harga merupakan satu-satunya bauran pemasaran yang

menjadi sumber pendapatan bagi petani tembakau. Harga tembakau juga akan

menjadi dasar pertimbangan bagi petani dalam menentukan keberlangsungan

usahanya. Banyak petani yang mengeluhkan rendahnya harga tembakau saat ini.

Keuntungan yang diperoleh petani sangat minim, bahkan petani tidak memperoleh

keuntungan dari usaha mereka bertani tembakau. Petani akan terus menanam dan

memelihara tanaman tembakau jika mereka memperoleh pendapatan yang mampu

mencukupi kebutuhan mereka. Jika petani tidak mampu memperoleh pendapatan

yan dapat mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka, bisa jadi mereka

mengalihkan usahanya.

Harga bagi hampir semua petani dijadikan sebagai dasar menentukan

kepada siapa mereka akan menjual tembakau yang mereka produksi. Petani ingin

menjual tembakau yang mereka produksi kepada pembeli yang menawarkan harga

Page 27: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

65

lebih tinggi. Hal ini terjadi karena petani mengharapkan pendapatan yang lebih

besar supaya keuntungan mereka dari hasil bertani tembakau juga semakin besar.

Banyak ditemukan petani yang berpindah-pindah dalam menjual tembakau hasil

produksi mereka kepada pihak yang menawarkan harga lebih tinggi dalam

membeli tembakau mereka. Hal ini menunjukkan bahwa harga memiliki fungsi

penting dalam menentukan kepada siapa petani menjual tembakau yang mereka

produksi.

Pengumpul tembakau juga menjadikan harga sebagai dasar dalam

menentukan kepada siapa mereka menjual tembakau yang telah mereka

kumpulkan. Pengumpul tembakau ingin menjual tembakau yang telah mereka

kumpulkan kepada pembeli yang menawarkan harga lebih tinggi. Hal ini terjadi

karena pengumpul mengharapkan pendapatan yang lebih besar supaya

keuntungan mereka dari hasil usaha menjadi pengumpul tembakau juga menjadi

semakin besar. Banyak ditemukan pengumpul tembakau yang berpindah-pindah

menjual tembakau kepada pihak yang menawarkan harga lebih tinggi dalam

membeli tembakau dari mereka. Hal ini menunjukkan bahwa harga memiliki

fungsi penting dalam menentukan kepada siapa pengumpul tembakau menjual

tembakau yang telah mereka kumpulkan baik dari petani maupun dari pengumpul

yan lebih kecil

Fungsi harga dalam pemasaran tembakau di Desa Senden antara lain adalah

sebagai patokan dalam menentukan seberapa besar pendapatan untuk tiap-tiap

saluran pemasaran. Harga juga akan menjadi dasar pertimbangan bagi petani

dalam menentukan keberlangsungan usahanya, jika harga tembakau cenderung

Page 28: BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/2546/5/T1_162007040_BAB IV.pdf · pemupukan pertama dilakukan saat memindahkan bibit yang

66

turun dari waktu ke waktu maka petani akan beralih menanam komoditas yang

lain selain tembakau. Fungsi harga sebagai dasar menentukan kepada siapa

mereka akan menjual tembakau yang mereka produksi. Petani selalu ingin

menjual tembakau mereka kepada pengumpul yang menawarkan harga tinggi.