12
23 BAB IV GAMBARAN UMUM 4.1. Realitas Multikultural di Salatiga Kehidupan masyarakat kota Salatiga yang sangat multikultural ini disebabkan oleh latar belakang etnisitas yang dimiliki oleh anggota masyarakat. Dari total 33 latar belakang etnis yang ada di Salatiga sebagian besarnya yakni 21 latar belakang etnis hadir di Salatiga dikarenakan terdapatnya lembaga pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang terkenal dengan sebutan “Indonesia mini” yang disebabkan oleh latar belakang etnis yang dimiliki oleh mahasiswa yang mewakili hampir seluruh wilayah Indonesia. Faktanya juga karena dalam proses pendiriannya UKSW didukung oleh sebanyak 18 sinode gereja pendukung yang terletak di berbagai tempat di Indonesia, itu sebabnya pula potret mahasiswa UKSW menjadi beragam. Seperti yang telah dipaparkan di atas, bahwa di UKSW terdapat mahasiswa yang memiliki latar belakang etnis berbeda-beda. Berdasarkan pada data Biro Kemahasiswaan UKSW, terdapat 21 etnis yang berada di UKSW. Hal tersebut tentunya merepresantasikan keragaman yang ada di Salatiga. Namun, hal yang mungkin perlu dipahami bersama mengenai kondisi etnis mahasiswa di Salatiga yang sangat beragam adalah sering terjadinya konflik antar paguyuban etnis mahasiswa. Walaupun sebenarnya hanya masalah personal tetapi atas dasar solidaritas kelompok seringkali konflik ini menjadi besar dan luas. Selain itu, berdasarkan pada pengamatan penulis selama berkuliah di UKSW sejak tahun 2009, kebiasaan yang dilakukan oleh mahasiswa di Salatiga adalah bergerombol sesuai dengan etnis atau sesuai dengan daerah asal. Bahkan, menurut penelitian sebelumnya juga dikatakan bahwa kebiasaan mahasiswa UKSW bergerombol sesuai dengan etnis mereka masing-masing juga tidak menutup kemungkinan untuk menjadi penyebab terjadinya konflik antar paguyuban etnis mahasiswa. Itu sebabnya pada latar belakang dikatakan bahwa keberagaman yang sangat

BAB IV GAMBARAN UMUMrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14710/4/T1_352009011_BAB IV... · 4.1. Realitas ... Salatiga yang sangat beragam adalah sering terjadinya konflik antar

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV GAMBARAN UMUMrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14710/4/T1_352009011_BAB IV... · 4.1. Realitas ... Salatiga yang sangat beragam adalah sering terjadinya konflik antar

23

BAB IV

GAMBARAN UMUM

4.1. Realitas Multikultural di Salatiga

Kehidupan masyarakat kota Salatiga yang sangat multikultural ini

disebabkan oleh latar belakang etnisitas yang dimiliki oleh anggota masyarakat.

Dari total 33 latar belakang etnis yang ada di Salatiga sebagian besarnya yakni 21

latar belakang etnis hadir di Salatiga dikarenakan terdapatnya lembaga pendidikan

Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang terkenal dengan sebutan

“Indonesia mini” yang disebabkan oleh latar belakang etnis yang dimiliki oleh

mahasiswa yang mewakili hampir seluruh wilayah Indonesia. Faktanya juga

karena dalam proses pendiriannya UKSW didukung oleh sebanyak 18 sinode

gereja pendukung yang terletak di berbagai tempat di Indonesia, itu sebabnya pula

potret mahasiswa UKSW menjadi beragam.

Seperti yang telah dipaparkan di atas, bahwa di UKSW terdapat

mahasiswa yang memiliki latar belakang etnis berbeda-beda. Berdasarkan pada

data Biro Kemahasiswaan UKSW, terdapat 21 etnis yang berada di UKSW. Hal

tersebut tentunya merepresantasikan keragaman yang ada di Salatiga. Namun, hal

yang mungkin perlu dipahami bersama mengenai kondisi etnis mahasiswa di

Salatiga yang sangat beragam adalah sering terjadinya konflik antar paguyuban

etnis mahasiswa. Walaupun sebenarnya hanya masalah personal tetapi atas dasar

solidaritas kelompok seringkali konflik ini menjadi besar dan luas. Selain itu,

berdasarkan pada pengamatan penulis selama berkuliah di UKSW sejak tahun

2009, kebiasaan yang dilakukan oleh mahasiswa di Salatiga adalah bergerombol

sesuai dengan etnis atau sesuai dengan daerah asal. Bahkan, menurut penelitian

sebelumnya juga dikatakan bahwa kebiasaan mahasiswa UKSW bergerombol

sesuai dengan etnis mereka masing-masing juga tidak menutup kemungkinan

untuk menjadi penyebab terjadinya konflik antar paguyuban etnis mahasiswa. Itu

sebabnya pada latar belakang dikatakan bahwa keberagaman yang sangat

Page 2: BAB IV GAMBARAN UMUMrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14710/4/T1_352009011_BAB IV... · 4.1. Realitas ... Salatiga yang sangat beragam adalah sering terjadinya konflik antar

24

multikultural hendaknya harus mampu dikelola dengan baik, karena jika tidak

maka tidak luput untuk terjadinya konflik antar kelompok.

Kelompok-kelompok etnis di atas tidak saja berkelompok secara bebas

tetapi juga memiliki organisasi etnis yang menaungi anggotanya yang berasal dari

daerah yang sama. Berikut ini adalah asal daerah dan nama organisasi etnis yang

ada di Salatiga :

Tabel 4.1.

Etnis dan Organisasi Etnis di Salatiga

NO ETNIS ORGANISASI NO ETNIS ORGANISASI

1 Papua HIMPAR 12 Kalimantan PERKASA

2 Lampung KEMPLANG 13 Batak Toba BATAK TOBA

3 Timor

(Kupang,

Flores,

Sabu, Alor,

Rote)

IKMASTI 14 Batak Karo BATAK KARO

4 Sumba PERWASUS 15 Batak

Simalungun

BATAK

SIMALUNGUN

5 Kalimantan

Tengah

PAMPAKAT 16 Talaud PORADISA

6 Ambon HIPMMA 17 Nias IKAONI

7 Poso IKMAPOS 18 Toraja PKMST

8 Ternate KEMAMORA 19 Jawa IKMASJA

9 Minahasa PINAESAAN 20 Bali KBBS

10 Sangir SANGIHE 21 Timor Leste TIMOR LESTE

11 Palembang PALEMBANG

Sumber : Pengelolaan Data Primer, 2016

Page 3: BAB IV GAMBARAN UMUMrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14710/4/T1_352009011_BAB IV... · 4.1. Realitas ... Salatiga yang sangat beragam adalah sering terjadinya konflik antar

25

Adapun organisasi etnis diatas dibentuk dengan asas kekeluargaan sebagai

wadah bagi berkumpul dan berkembangnya semua anggota yang berasal dari etnis

yang sama. Keseluruhan organisasi diatas adalah yang terdaftar di UKSW dan

selalu dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kultural yang dilakukan oleh pihak

kampus seperti Indonesian International Culture Festival (IICF) yang rutin

dilakukan setiap tahunnya. Setiap organisasi diatas mempunyai struktur, aturan

main (AD/ART), program dan kegiatan yang dilakukan sebagaimana layaknya

organisasi pada umumnya.

4.2. Sejarah Berdirinya Forum PANTAS

Berdirinya forum Persaudaraan Antar Etnis Salatiga (PANTAS) pada

tahun 2015 tidak terlepas oleh kehadiran forum Persaudaraan Antar Etnis

Nusantara (PERANTARA) yang sudah terlebih dahulu dibentuk pada tahun 2013

dan berkedudukan di provinsi Jawa Tengah. Forum PERANTARA dibentuk

adalah dengan tujuan sebagai wadah berhimpunnya organisasi etnis dan

kedaerahn yang ada dalam wilayah Jawa Tengah, adapun usaha-usaha yang

dilakukan oleh forum ini adalah : a) Membina dan mejalin komunikasi intensif

diantara berbagai komponen etnis nusantara yang tergabung dalam organisasi

etnis dan kedaerahan; b) Meningkatkan rasa persaudaraan antar etnis dan

kedaerahan melalui pengembangan budaya bangsa; c) Mengembangkan kualitas

sumber daya pemuda melalui kegiatan yang terintegrasi dan tersinkronisasi, guna

mewujudkan pemuda yang berkarakter, mandiri dan berbudaya; d)

Mengembangkan wawasan kebangsaan, sikap mental yang tangguh, semangat

patriotisme, serta jiwa pembaharu di kalangan pemuda daerah sebagai pewaris

masa depan bangsa melalui rangkaian program pemberdayaan pemuda etnis dan

kedaerahan; e) Melaksanakan upaya-upaya artikulasi dan agregasi terhadap

berbagai aspirasi pemuda melalui pokok-pokok program yang berorientasi

manifestasi gerakan budaya sebagai basis kemandirian bangsa; f) Menggalang dan

mengembangkan kebudayaan bangsa dalam mempertahankan aset peradaban7.

7 Anggaran Dasar forum PERANTARA Pasal 5 dan 6

Page 4: BAB IV GAMBARAN UMUMrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14710/4/T1_352009011_BAB IV... · 4.1. Realitas ... Salatiga yang sangat beragam adalah sering terjadinya konflik antar

26

Dalam pelaksanaan usaha dan programnya forum PERANTARA

melibatkan organisasi etnis dan kedaerahan yang berada di kota Semarang,

Salatiga dan Solo yang memiliki tingkat kemultikulturan masyarakat tinggi.

Program seperti seminar menjadi hal yang paling sering dilakukan oleh forum

PERANTARA dengan secara bergantian ketiga kota tersebut menjadi tuan rumah

pelaksanaan program.

Meskipun forum PERANTARA baru berjalan lebih dari satu tahun tetapi

melihat dampak positif yang ditimbulkan oleh forum ini karena mampu mewadahi

organisasi etnis dan kedaerahan untuk duduk bersama dan berinteraksi, maka

sejak tahun 2014 utusan organisasi etnis yang berasal dari Salatiga sudah mulai

berpikir untuk membentuk forum yang nantinya diharapkan dapat menjadi wadah

berhimpun dan berkomunikasinya organisasi etnis dan kedaerahan yang ada di

Salatiga sehingga organisasi etnis tidak lagi ekslusif satu dengan yang lainnya

seperti yang dikatakan oleh Ramli Tomagola, SH:

“Rencana pembentukan forum ini sebenarnya sudah dimulai

dari tahun 2014 tetapi karena memiliki hambatan maka

rencana ini baru dapat dijalankan pada tahun 2015. Proses

pembentukan forum ini melibatkan sepuluh organisasi etnis

yaitu etnis Batak Toba, Simalungun, Karo, Minahasa,

Kalimantan, Jawa, Ikmasti, Sumba, Maluku Utara dan Maluku

yang aktif mengikuti kegiatan forum PERANTARA. Adapun

tujuan dibentuknya forum ini adalah hanya sebagai media

jaringan, media komunikasi yang menjembatani semua etnis

yang ada di Salatiga dengan kedudukan forum ini sama

dengan kedudukan organisasi enis yang sudah ada.

Berdirinya forum PANTAS tidak terlepas dari adanya

masukan dan bantuan dari forum PERANTARA Jawa Tengah

sehingga forum ini berdiri. Memang dari pertamanya mau

dinamakan PERANTARA juga tapi ada beberapa pihak yang

tidak setuju, mereka mengatakan kita pake nama kita sendiri

tetapi forum ini akan tetap bertanggung jawab kepada forum

PERANTARA. Karena mereka lingkupnya provinsi

sedangkan kita lingkupnya dibawah yaitu kota8”.

8 Ramli Tomagola, SH adalah salah satu pendiri forum PANTAS asal Maluku.Juga pernah

menjabat sebagai ketua organisasi etnis HIPMA (Maluku). Dilakukan di Cafetaria UKSW tanggal

5 September 2016.

Page 5: BAB IV GAMBARAN UMUMrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14710/4/T1_352009011_BAB IV... · 4.1. Realitas ... Salatiga yang sangat beragam adalah sering terjadinya konflik antar

27

Forum PANTAS yang pada saat masih dalam tahap perencanaan

diharapkan menjadi wadah yang mampu menjadi ruang bagi semua organisasi

etnis di Salatiga dalam berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lainnya.

Penekanan bahwa kedudukan forum komunikasi antar etnis ini tidak boleh

melebihi organisasi etnis agar kedudukan antara forum PANTAS dan organisasi

etnis dapat setra sehingga memudahkan forum untuk leluasa berkomunikasi

dengan organisasi etnis yang ada di Salatiga. Dalam rencana pembentukan forum

komunikasi antar organisasi etnis dimulai dengan beberapa kali diskusi dengan

melibatkan sepuluh utusan organisasi etnis sehingga pada tanggal 22 Mei 2015

secara sepakat para utusan etnis sepakat untuk menamai forum komunikasi ini

dengan nama Persaudaraan Antar Etnis Salatiga yang kemudian disingkat

PANTAS. Tanggal tersebut kemudian juga ditetapkan sebagai hari lahirnya forum

PANTAS di kota Salatiga. Meskipun nama forum PANTAS berbeda dengan

forum PERANTARA tetapi dalam hal koordinasi dan kedudukan forum PANTAS

adalah bagian dari PERANTARA yang bertanggung jawab secara aras provinsi,

hal ini seperti yang disampaikan oleh Kresna Umbu Haingu S.IP ketua

forumPERANTARA periode 2016-2017 berikut ini :

“Kami sangat menyadari bahwa Salatiga memiliki keunikan

tersendiri dengan banyaknya organisasi etnis yang ada dan

ruang lingkupnya kecil, ada hal positif dan negatif yang

disebabkan. Hal negatifnya yang jadi sorotan forum

PERANTARA pada saat itu yaitu konflik yang sering terjadi.

Makanya kami juga ikut menggagas hadirnya forum PANTAS

karena kami sadar bahwa tidak mungkin kami yang ada di

provinsi mampu mengontrol semua kota di Jawa tengah

sehingga kami merasa bahwa perlu adanya forum yang sama

seperti PERANTARA, yaitu forum PANTAS yang sekarang

ada khusus di Salatiga agar mampu menjadi wadah

komunikasi dari banyaknya etnis yang ada di Salatiga9”.

9 Kresna Umbu Haingu S.IP adalah ketua forumPERANTARA periode 2016 – 2017 dan pada

periode sebelumnya adalah Sekretaris forum PERANTARA. Wawancara dilakukan di kos Kemiri

Barat pada tanggal 20 September 2016.

Page 6: BAB IV GAMBARAN UMUMrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14710/4/T1_352009011_BAB IV... · 4.1. Realitas ... Salatiga yang sangat beragam adalah sering terjadinya konflik antar

28

Persiapan yang dilakukan dalam angka melahirkan forum PANTAS tidak

hanya sampai pada kesepakatan nama dan tujuan forum, tetapi sejak lahirnya

forum PANTAS persiapan-persiapan seperti pembentukan struktur, pembuatan

AD/ART, persiapan pelantikan, koordinasi dan komunikasi dengan pihak yang

mempunyai wewenang yaitu KESBANGPOL kota Salatiga, PR III UKSW bidang

kemahasiswaan dan FPBI mulai dibangun kemudian dilakukan oleh pendiri

PANTAS dibantu oleh PERANTARA agar forum ini dapat berjalan dengan baik

yaitu. Seperti yang dikatakan oleh Landy Arion Noya yang juga merupakan

pendiri forum PANTAS asal Maluku :

“Setelah terbentuknya PANTAS pada tanggal 22 Mei 2015

maka kembali diadakan diskusi bersama etnis pendiri forum

ini dengan maksud membentuk tim kerja yang Saya sendiri

yang membawahi empat tim kerja yang mempunyai tugas

masing-masing. Setelah tim kerja ini dibentuk dengan

melibatkan sepuluh etnis pendukung maka dimulailah proses

kerja dengan dibantu oleh forum PERANTARA untuk

membentuk kepengurusan dan AD/ART PANTAS.

Bersamaan dengan itu forum PANTAS juga kemudian mulai

membangun komunikasi dengan melakukan audiensi dengan

FPBI (Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia) Salatiga yang

diketuai oleh Pak Amin, KESBANGPOL (Kesatuan Bangsa

dan Politik) Salatiga dan PR III UKSW Pak Arief tentang

keberadaan dan tujuan forum PANTAS dan akhirnya kami

bersepakat pada tanggal 25 September 2015 diadakan

pelantikan kepengurusan PANTAS yang diketuai oleh Sadra

Barus sebagi ketua dan Widya Eka sebagai wakil Ketua yang

terpilih dalam pemilihan yang diadakan sebelumnya yang

dihadiri oleh duapuluh organisasi etnis yang berhasil

diundang10

.

Pembentukan forum PANTAS yang dilakukan banyak mendapatkan

respon positif baik dari organisasi etnis, Pembantu Rektor III bidang

Kemahasiswaan UKSW, Forum Persaudaraan Bangsa Indonesia (FPBI) Salatiga

dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KESBANGPOL) kota Salatiga. Seperti

yang diungkapkan oleh Ibu Dra. Susilastuti, M.Pd Ketua bidang ketahanan seni,

10 Landy Arion Noya merupakan pendiri forum PANTAS asal Maluku Wawancara di Cafetaria

UKSW tanggal 5 September 2016.

Page 7: BAB IV GAMBARAN UMUMrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14710/4/T1_352009011_BAB IV... · 4.1. Realitas ... Salatiga yang sangat beragam adalah sering terjadinya konflik antar

29

budaya,agama, kemasyarakatan dan ketahanan ekonomi KESBANGPOL kota

Salatiga :

“Lahirnya forum PANTAS didukung oleh kepala badan,

karena pendiri PANTAS sebelum terbentuknya pengurus

sudah melakukan audiensi ke Kita dan Kita mendukung

karena itu memang menjadi wadah bagi para etnis mahasiswa

dengan tujuan agar mereka tidak bergolak. Kita kan Indonesia

mini, salatiga ini,segala macam suku ada. Misalnya ada

gerakan – gerakan dapat kita atasi lewat PANTAS ini karena

gampang dikoordinir, kami mendukung sepenuhnya

keberadaan PANTAS di Salatiga11

”.

4.3. Tujuan, Usaha dan Fungsi forum PANTAS

Berdirinya forum Persaudaraan Antar Etnis Salatiga (PANTAS) tentunya

memiliki tujuan. Berkaca kembali kepada realitas masyarakat Salatiga yang kaya

akan kesukuan yang melekat pada individu masyarakatnya sehingga menjadi latar

belakang hadirnya forum ini dalam kehidupan masyarakat Salatiga khususnya

“masyarakat UKSW”.

Adapun tujuan utama lahirnya forum PANTAS yang termuat dalam

Anggaran Dasar (AD) PANTAS adalah Mewujudkan generasi muda yang

nasionalis, berintelektual dan berbudaya wawasan nusantara, sebagai dasar

semangat untuk menjalin persaudaraan antar suku, bangsa dan negara. Demi

terciptanya keharmonisan antar etnis di Kota Salatiga, serta ikut berpartisipasi

aktif, terhadap pelesatarian budaya sebagai warisan bangsa12

. Dalam mewujudkan

tujuannya tersebut usaha-usaha yang dilakukan oleh forum PANTAS adalah : a)

Membina dan menjalin komunikasi antar etnis di Kota Salatiga yang tergabung

dalam Forum PANTAS melalui program komunikasi dan kerjasama yang

intensif; b) Menjalin persaudaraan antar etnis, baik di tingkat lokal, regional

maupun nasional, melalui pengembangan budaya bangsa; c) Berpartisipasi aktif

untuk menjaga dan melestarikan budaya sebagai warisan bangsa dan bentuk

11

Dra. Susilastuti, M.Pd adalah Ketua bidang ketahanan seni, budaya,agama, kemasyarakata ndan

ketahanan ekonomi KESBANGPOL kota Salatiga. Wawancara ini dilakukan di Kantor

KESBANGPOL Tanggal 15 September 2016 12 Anggaran Dasar forum PANTAS Bab IV Pasal 5 tentang Tujuan dan Latar Belakang

Page 8: BAB IV GAMBARAN UMUMrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14710/4/T1_352009011_BAB IV... · 4.1. Realitas ... Salatiga yang sangat beragam adalah sering terjadinya konflik antar

30

tanggung jawab selaku generasi muda yang sadar akan peran dan tanggung

jawab13

.

Selain tujuan dan usaha forum PANTAS dalam dinamikanya memiliki

fungsi dalam kehidupan bermasyarakat di kota Salatiga yaitu sebagai berikut : a)

Sebagai forum kekeluargaan perekat antar etnis di Kota Salatiga dalam rangka

meningkatkan persaudaraan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara guna

menjaga persatuan, kesatuan; b) Ikut serta dan turut bertanggung jawab dalam

kemajuan kota salatiga, baik secara sumbangsi pikiran maupun dukungan dalam

program-program pemerintah; c) Menjaga stabilitas keamanan antar sesama etnis

maupun masyarakat, guna mendukung terciptanya ketertiban, keharmonisan

dalam kehidupan bermasyarakat14

.

Forum PANTAS diharapkan mampu menjawab tantangan eksklusitifitas

organisasi etnis yang ada di Salatiga dimana itu hanya akan mampu menciptakan

jarak antara satu organisasi etnis dengan organisasi etnis yang lainnya. Kehadiran

forum PANTAS diharapkan mampu menjangkau semua organisasi etnis yang ada

di Salatiga sehingga dapat terjalinnya komunikasi, interaksi dan terciptanya tujuan

bersama. Seperti yang diungkapkan oleh Sadra Tuahta Barus, S.Si-Teol Ketua

forum PANTAS periode 2015/2016, mengatakan bahwa :

“Tujuan berdirinya forum PANTAS adalah sebagai media

komunikasi antar etnis, Perantara antara etnis yang menjadi

sistem jaringan bagi semua organisasi etnis yang ada sehingga

kegiatan-kegiatan yang ada selama ini tidak hanya sebatas

etnis intern dalam masing-masing organisasi etnis melainkan

dapat membentuk kegiatan bersama. Sehingga Sayang bila

organisasi etnis yang “dalam ruang lingkup UKSW” tidak

bergabung dalam forum PANTAS. Sehingga kenyataan yang

ada bahwa UKSW adalah Indonesia mini yang terdiri dari

mahasiswa yang berlatar belakang etnis yang berbeda dapat

terakomodir dengan baik lewat forum PANTAS. Forum

PANTAS sendiri juga mempunyai tanggung jawab Moral

13 Anggaran Dasar forum PANTAS Bab V Pasal 6 tentang Usaha

14 Anggaran Dasar forum PANTAS Bab VII Pasal 8 tentang Status dan fungsi.

Page 9: BAB IV GAMBARAN UMUMrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14710/4/T1_352009011_BAB IV... · 4.1. Realitas ... Salatiga yang sangat beragam adalah sering terjadinya konflik antar

31

dalam memediasi dan mendamaikan gesekan-gesekan atau

konflik antar etnis yang sering terjadi di kota Salatiga15

.

Ekslusifnya aktifitas organisasi etnis di Salatiga adalah tantangan yang

berusaha dihadapi oleh forum PANTAS. Setiap organisasi etnis yang ada di

Salatiga diharapkan dapat menjalin kehidupan harmonis antar etnis lewat program

yang dilakukan bersama dan diakomodir oleh forum PANTAS. Forum PANTAS

sebagai wadah komunikasi antar etnis di Salatiga juga merasa bahwa mempunyai

tanggung jawab moral dalam menyelesaikan konflik yang terjadi antar organisasi

etnis sebagai tantangan kehidupan masyarakat yang multikultural.

4.4. Struktur Kepengurusan Forum PANTAS

Dalam menjalankan tugasnya sebagai wadah komunikasi antar organisasi

etnis di Salatiga sudah tentu forum PANTAS memiliki kelengkapan yaitu salah

satunya kepengurusan. Adapun jangka waktu kepengurusan tersebut adalah satu

tahun. Kepengurusan forum PANTAS yang diatur dalam AD/ART adalah

memuat unsur-unsur sebagai berikut : a) Dewan Pembina : Suatu badan atau

struktur yang memberikan masukan dan kepedulian terhadap Forum PANTAS

yang ditentukan oleh Semiloka Nasional dan tidak memiliki kepentingan yang

bersifat politis; b) Dewan Penasehat : Berasal dari unsur budayawan dan tokoh

masyarakat yang dipilih setelah penilaian dan pengesahan melalui Rapat

Koordinasi Pengurus; c) Pengurus sekurang-kurangnya terdiri atas Ketua Umum,

Sekertaris Umum, dan Bendahara Umum; d) Susunan kepengurusan dapat bersifat

keadilan atau kebutuhan.

Adapun susunan/bagan kepengurusna forum PANTAS periode 2015-2016

adalah sebagai berikut :

15 Sadra Tuahta Barus, S.Si-Teol adalah pendiri forum PANTAS berasal dari Batak Karo dan pada

periode 2015/2016 menjabat sebagai ketua forum PANTAS. Wawancara dilakukan di Cafetaria

UKSW tanggal 5 September 2016.

Page 10: BAB IV GAMBARAN UMUMrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14710/4/T1_352009011_BAB IV... · 4.1. Realitas ... Salatiga yang sangat beragam adalah sering terjadinya konflik antar

32

Bagan 4.1. Struktur Pengurus Forum PANTAS 2015-2016

Pembina : Drs. Susanto (Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik) Salatiga

Amin Siahaan SE. M.Si. ( Ketua Forum Persatuan Bangsa Indonesia )

Salatiga

Penasehat : Arief Sadjiarto SE. M.Pd. ( Pembantu Rektor III ) Universitas Kristen

Satya Wacana

Sumber : Struktur Kepengurusan Forum PANTAS 2015-2016

Dalam kepengurusan forum PANTAS periode 2015-2016 dewan

pembinanya adalah Drs. Susanto kepala KESBANGPOL kota Salatiga dan ketua

KETUA UMUM

Sadrah Tuahta Barus

Widya Eka

WAKIL KETUA

BENDAHARA

Noor Yahya

KABID SENI

BUDAYA

KABID OLAHRAGA

Natan nael

Ni Kadek

Satria A. Tuppang

Lebby Pattiasiana

Adit Salomo

Carisa Sitompul

Sya Villa

Angel Patihawean

ANGGOTA ANGGOTA

Yuda A. Sitepu

ANGGOTA

Amel Amelia

Andre

androikel

KABID EKSTERNAL

INTERNAL

KABID EKSTERNAL

INTERNAL

Ari Sinuhaji

Aristo antade

Derry

Dody Tomagola

Freinto Kalumata

ANGGOTA

Mansix Gea

SEKRETARIS UMUM

Hillery Pelletimu

Page 11: BAB IV GAMBARAN UMUMrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14710/4/T1_352009011_BAB IV... · 4.1. Realitas ... Salatiga yang sangat beragam adalah sering terjadinya konflik antar

33

FPBI bapak Amin Siahaan sedangkan penasehat forum adalah bapak Arief

Sadjiarto, SE., M.Pd pembantu rektor III UKSW bidang kemahasiswaan.

Sedangkan dalam kepengurusan forum PANTAS berisi representasi dari anggota

organisasi etnis yang tergabung didalamnya. Hal ini seperti yang diungkapkan

oleh Landy Arion Noya :

“Representasi etnis yang sudah bergabung secara resmi di

forum PANTAS dalam kepungurusan adalah merata. Dari 14

etnis anggota forum PANTAS masing-masing organisasi etnis

tersebut diwakilkan oleh dua orang yang duduk dalam struktur

kepengurusan forum PANTAS 2015-201616

”.

4.5. Program-Program Forum PANTAS

Setelah kurang lebih satu tahun kepengurusan forum PANTAS sudah

dilakukan beberapa kegiatan baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur.

Adapun yang diakui oleh pengurus forum PANTAS periode 2015-2016 bahwa

kegiatan yang selama setahun ini dilakukan adalah sebatas perkenalan forum

PANTAS pada organisasi etnis sehingga tidak ada kegiatan yang tergolong besar

pada tahun ini tetapi secara bertahap kemudian kegiatan yang sekarang ini untuk

mengundang minat organisasi etnis untuk bergabung kedepannya dapat menjadi

semakin besar sehingga tujuan hadirnya forum ini dapat tercapai.

Adapun program yang telah dilakukan dan akan dilakukan dalam

periodesasi kepengurusan PANTAS tahun ini adalah sebagai berikut : Natal

bersama, PANTAS cup, diskusi rutin, makrab PANTAS dan buka puasa bersama

sedangkan kegiatan yang sedang dalam persiapan untuk dilakukan adalah gebyar

nusantara. Selain program terstruktur diatas forum PANTAS juga melakukan

kegiatan non terstruktur yang bersifat visitasi dan olahraga bersama seperti yang

diungkapkan oleh Sadra Tuahta Barus S.Si-Teol berikut ini :

“Selain kegiatan terstruktur tersebut forum PANTAS juga

selalu melakukan kegiatan yang tidak terstruktur seperti futsal

bersama yang rutin diadakan setiap bulan, kunjungan etnis

berupa visitasi juga merupakan program kerja yang tidak

terstruktur.Untuk sementara kegiatan forum PANTAS baru

seperti itu, karena forum PANTAS sendiri baru dalam tahap

16

Wawancara bersama Landy Arion Noya di Cafetaria UKSW tanggal 5 September 2016.

Page 12: BAB IV GAMBARAN UMUMrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/14710/4/T1_352009011_BAB IV... · 4.1. Realitas ... Salatiga yang sangat beragam adalah sering terjadinya konflik antar

34

perkenalan. Sehingga kegiatan yang dilakukan tidak terlalu

besar. Tetapi itu sudah menjadi fondasi awal bagi program-

program yang akan dilakukan selanjutnya.

Dalam kegiatan forum PANTAS selalu melibatkan organisasi

etnis baik ke empat belas (14) etnis yang sudah menjadi

anggota PANTAS maupun Tujuh (7) etnis lainnya yang masih

bersifat partisipan17

”.

Kegiatan non terstruktur seperti futsall bersama yang dilakukan dengan

rutin setiap minggunya merupakan kegiatan yang diharapkan mampu

menumbuhkan nilai kebersamaan antar setiap anggota organisasi etnis yang ada di

Salatiga dan mampu menjadi sarana untuk saling mengenal satu sama lainnya.

Visitasi yang dilakukakn oleh pengurus PANTAS kepada organisasi etnis juga

diharapkan mampu membangun hubungan komunikasi yang intensif antara forum

PANTAS dan setiap organisasi etnis yang ada di Salatiga.

17 Wawancara bersama Sadra Tuahta Barus S.Si-Teol di Cafetaria UKSW tanggal 5 September

2016