25
Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism 78 Iffatuz Zuhdah -- 10660044 BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi Pada perancangan objek Sentral Wisata Kerajinan Rakyat memiliki fungsi yang diklasifikasikan berdasarkan prioritasnya. Sama dengan perancangan yang lain, fungsi Sentral Wisata Kerajinan Rakyat juga dibedakan atas tiga fungsi yaitu: fungsi primer, sekunder dan penunjang. Fungsi primer merupakan fungsi utama atas sebuah objek perancangan. Fungsi sekunder merupakan fungsi pokok yang menjadi tambahan fungsi utama. Fungsi penunjang merupakan fungsi pendukung atas fungsi-fungsi yang lain. Sentral Wisata Kerajinan Rakyat memiliki fungsi primer sebagai ruang produksi dan workshop kerajinan rakyat. Sentral ini merupakan wadah bagi para pengrajin sehingga membentuk komunitas yang dapat semakin mengembangkan potensi dari setiap kerajinan. Fungsi workshop yaitu sebagi tempat masyarakat umum khususnya bagi para konsumen barang-barang kerajinan agar dapat mencoba dan menghasilkan kerajinan sesuai dengan kegemaran masing-masing. Fungsi tersebut juga dapat memperat hubungan antara pengrajin dan konsumen. Fungsi sekunder merupakan fungsi pokok yang menjadi pendukung fungsi primer, pada Sentral Wisata Kerajinan Rakyat adalah sebagai sentral jual beli kerajinan hasil produksi sentral tersebut. Selain itu, galeri dan ruang pamer menjadi pendukung dari fungsi primer dan sekunder. Fungsi penunjang dalam sentral wisata ini diantaranya fasilitas-fasilitas pendukung adanya fungsi primer dan sekunder. Pengelola yang melayani

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

78 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

BAB IV

ANALISIS

4.1 Analisis Fungsi

Pada perancangan objek Sentral Wisata Kerajinan Rakyat memiliki fungsi

yang diklasifikasikan berdasarkan prioritasnya. Sama dengan perancangan yang

lain, fungsi Sentral Wisata Kerajinan Rakyat juga dibedakan atas tiga fungsi yaitu:

fungsi primer, sekunder dan penunjang. Fungsi primer merupakan fungsi utama

atas sebuah objek perancangan. Fungsi sekunder merupakan fungsi pokok yang

menjadi tambahan fungsi utama. Fungsi penunjang merupakan fungsi pendukung

atas fungsi-fungsi yang lain.

Sentral Wisata Kerajinan Rakyat memiliki fungsi primer sebagai ruang

produksi dan workshop kerajinan rakyat. Sentral ini merupakan wadah bagi para

pengrajin sehingga membentuk komunitas yang dapat semakin mengembangkan

potensi dari setiap kerajinan. Fungsi workshop yaitu sebagi tempat masyarakat

umum khususnya bagi para konsumen barang-barang kerajinan agar dapat

mencoba dan menghasilkan kerajinan sesuai dengan kegemaran masing-masing.

Fungsi tersebut juga dapat memperat hubungan antara pengrajin dan konsumen.

Fungsi sekunder merupakan fungsi pokok yang menjadi pendukung fungsi

primer, pada Sentral Wisata Kerajinan Rakyat adalah sebagai sentral jual beli

kerajinan hasil produksi sentral tersebut. Selain itu, galeri dan ruang pamer

menjadi pendukung dari fungsi primer dan sekunder.

Fungsi penunjang dalam sentral wisata ini diantaranya fasilitas-fasilitas

pendukung adanya fungsi primer dan sekunder. Pengelola yang melayani

Page 2: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

79 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

pengunjung dengan menjelaskan kerajinan di setiap prosesnya akan memudahkan

pengunjung mengenal tiap bagian dari sentral wisata Kerajinan Rakyat tersebut.

Secara garis besar, beberapa fungsi dari Sentral Wisata Kerajinan Rakyat

sesuai dengan batasan perancangan dapat digambarkan sebagai berikut:

Jenis Fungsi Sosialisasi Apresiatif Edukatif Rekreatif

Primer: Memproduksi

kerajinan Workshop

pengrajin dan pengunjung Seminar pengrajin

Interaksi antara

pengrajin dengan

konsumen yang ingin

terlibat dalam proses pembuatan kerajinan

Mengembangkan kreatifitas bagi para pengrajin

Wadah pembelajaran

tentang kerajinan

khususnya

Area rekreatif

yang melibatkan pengunjung

dengan aktivitas pelaku

aktivitas

Sekunder: Pameran Jual-beli kerajinan

Ruang bersama /

ruang komunal dari

berbagai pelaku

aktivitas dan pengunjung.

Memperkenalkan variasi kerajinan pada masyarakat

Masyarakat dapat

mempelajari sejarah, seluk

beluk dan proses dari kerajinan

Menambah wawasan kerajinan dengan

sarana wisata

Tersier: Mengelola objek

dan aktivitasnya Penyimpanan

barang baku dan barang jadi

Mendukung berjalannya

fungsi primer dan sekunder

Mendukung berjalannya

fungsi primer dan sekunder

Mendukung berjalannya

fungsi primer dan sekunder

Mendukung berjalannya

fungsi primer dan sekunder

Tabel 4.1 Fungsi Primer, Sekunder dan Tersier (Sumber: Analisis)

4.2 Analisis Aktivitas

Dari penerapan beberapa fungsi, akan menciptakan aktivitas dan kegiatan

dalam Sentral Wisata Kerajinan Rakyat. Sebagai pusat ruang produksi, aktivitas

utama dalam sentral ini adalah memproduksi kerajinan. Aktivitas yang terbentuk

dari penjabaran beberapa fungsi dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 3: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

80 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

Klasifikasi Fungsi Jenis Aktivitas Uraian Aktivitas Sifat Aktivitas

Aktivitas Produksi dan Workshop Kerajinan

Penyimpanan bahan mentah

kerajinan

Penyimpanan bahan kayu, rotan dan bahan-kerajinan lain sebelum

diproduksi

Rutin,waktu tertentu

Proses pengerjaan bahan

mentah

Proses produksi kerajinan, memahat,

menganyam, mengukir, mengecat,

dll.

Rutin, waktu tertentu

Proses finishing hasil kerajinan

Penjemuran, pemasakan,

pematangan, dll

Tidak rutin, waktu tertentu

Melibatkan pengunjung

dengan proses kerajinan

Produksi kerajinan, proses belajar, Rutin, waktu tertentu

Pusat Jual-beli Kerajinan

Proses jual hasil kerajinan

Kerajinan siap pakai dapat dijual untuk

publik

Rutin, waktu tidak tertentu

Proses beli produk kerajinan

Interaksi pembeli dengan penjual

Tidak rutin, waktu tidak tertentu

Pameran Hasil Kerajinan

Pameran hasil kerajinan, ruang

museum

Produk kerajinan dipamerkan untuk

pengunjung Rutin, waktu tertentu

Penyajian Galeri sejarah kerajinan

Ruang baca, ruang belajar

Pembelajaran, pameran Rutin, waktu tertentu

Pengelolaan Wisata/ Guide

Melayani pengunjung

Mendampingi pengunjung

berkeliling dengan menjelaskan tiap

bagian Sentral Wisata

Tidak rutin, waktu tertentu

Tabel 4.2 Penjabaran Aktivitas (Sumber: Hasil Analisis, 2014)

4.3 Analisis Pengguna

Dari beberapa analisis aktivitas yang terbentuk, dapat digambarkan bebrapa

pengguna dari masing-masing aktivitas. Jumlah pengunjung pada Sentral Wisata

tidak tetap, sehingga perancangan Sentral ini dengan kapasitas pengunjung 5000

Page 4: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

81 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

orang dengan jumlah pengrajin 250 orang, penjual dan staff pengelola termasuk

keamanan berjumlah 150 orang.

Klasifikasi Fungsi Jenis Aktivitas Klasifikasi

Pengguna Jumlah

Pengguna

Rentang Waktu

Pengguna

Aktivitas Produksi dan Workshop Kerajinan

Penyimpanan bahan mentah

kerajinan

Pengrajin + Staff

50 orang 1-2 jam

Keamanan 3 orang 24 jam

Proses pengerjaan bahan mentah

Pengrajin 250 orang 1-5 jam Pengunjung 100 orang 1-5 jam

Proses finishing hasil kerajinan

Pengrajin 250 orang 1-8 jam Pengunjung 100 orang 1-8 jam

Melibatkan pengunjung

dengan proses kerajinan

Pengrajin 100 orang 1-12 jam Pengunjung 100-200

orang

Pusat Jual-beli Kerajinan

Proses jual produk kerajinan

Penjual 150 orang 24 jam Pengunjung 200 orang 24 jam

Proses beli produk kerajinan

Penjual 150 orang 24 jam Pengunjung 200 orang 24 jam

Pameran Hasil Kerajinan

Pameran hasil kerajinan

Pengunjung 5000 orang 12 jam Staff 100 orang 15 jam

Penyajian Galeri sejarah kerajinan

Ruang baca, ruang belajar

Pengunjung 100 orang 1-8 jam Staff 1-20 orang

Pengelolaan Wisata/ Guide

Mendampingi Pengunjung

Pengunjung 50 orang 1-3 jam

Pengelola/ staff 2 orang

Tabel 4.3 Klasifikasi Pengguna (Sumber: Hasil Analisis, 2014)

Page 5: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

82 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

Pola sirkulasi Pengguna (Pengunjung) menuju Sentral Wisata Kerajinan

Pola sirkulasi Pengrajin dalam Sentral Wisata Kerajinan

Pola Sirkulasi Pengelola dalam Sentral Wisata Kerajinan

Gambar 4.1 Skema pola sirkulasi

(Sumber: Hasil analisis, 2014)

Pengunjung Masuk

Parkir Informasi

Workshop pembuatan kerajinan

Galeri & pameran

Stand penjualan kerajinan Toilet

Foodcourt

Pulang

Pengrajin Masuk

Parkir

Workshop pembuatan kerajinan

Galeri & pameran

Stand penjualan kerajinan Toilet

Foodcourt

Pulang

Pengelola Masuk

Parkir

R.Informasi

Workshop pembuatan kerajinan

Galeri & pameran

Stand penjualan kerajinan Toilet

Foodcourt

Pulang

R.Pengelola

Berkeliling

Page 6: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

83 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

4.4 Analisis Ruang

Analisis ruang meliputi kebutuhan ruang, besaran ruang dan persyaratan

ruang. Kebutuhan ruang dapat ditentukan berdasarkan pengguna dan aktivitasnya,

kemudian dapat ditentukan kebutuhan ruang yang dibutuhkan.

4.4.1 Kebutuhan Ruang

Tabel 4.4 Kebutuhan Ruang (Sumber: Hasil Analisis, 2014)

Besaran ruang dihitung berdasarkan standar-standar perancangan,

disesuaikan dengan jumlah pemakai ruang, kebutuhan ruang dari tiap pengguna,

fasilitas dan perabot yang ada pada ruangan tersebut.

Jenis aktivitas Jenis ruang

Primer

Workshop/ ruang produksi

Kerajinan

Ruang penyimpanan Ruang produksi Gudang Ruang pengrajin Ruang display hasil kerajinan

Sekunder

Jual-beli Kerajinan Retail (shop) Ruang penjual

Galeri dan Ruang Pamer Area pameran (Exhibition hall) Panggung musik

Galeri sejarah kerajinan Ruang pustaka sejarah kerajinan Museum kerajinan

Penunjang Pengelola/ Guide Ruang pengelola/ staff guide Parkir kendaraan Parkir

Sholat Mushola

Informasi Ruang informasi Pelayanan ATM

Penjagaan Keamanan Pos keamanan Buang air Toilet umum

Servis / ME Ruang servis

Page 7: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

84 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

4.4.2 Besaran Ruang

Jenis ruang Jumlah ruang

Kapasitas Dimensi ruang Standar Luas total

Ruang penyimpanan

Ruang Perkakas

16m2

16m2 x 1

A

16m2

Ruang bahan mentah kerajinan

1-10 orang

10x (0,6 mx1,2m) Manusia 2x (1,4mx0,7m) Meja 10x (0,3mx0,7) Kursi 5x (1mx0,30m) Rak Buku 30 % Sirkulasi

NAD

20m2

Ruang produksi

Lobby 0,65m2 / orang

0,65 X 100

NAD 65m2

Ruang pengerjaan / workshop

1,3m2 / orang

1,3 x 500 NAD 650m2

Ruang perkakas

6m2 6m2 x 2 NAD 12m2

Ruang Pengrajin

Ruang istirahat

0,65m2 / orang

0,65 X 100

NAD 65m2

Ruang berkas-berkas

1,3m2 / orang

1,3 x 500 NAD 650m2

Toilet

1-10 orang

10x(2mx1,5m) Toilet 4x(0,5mx0,8m) Westafel 6x(0,5mx0,3m) Urinoir 30% Sirkulasi

NAD

15m2

Workshop pengunjung

Ruang pengerjaan / workshop

1,3m2 / orang

1,3 x 500 NAD 650m2

Ruang perkakas

6m2 6m2 x 2 NAD 12m2

Ruang pustaka

Ruang baca 1,3m2 / orang

1,3 x 500 NAD 650m2

Museum (skala kecil)

100 orang

100x (0,6 mx1,2m) Manusia 50x (1,4mx0,7m) Meja 50m2 Asumsi Ruang Pameran

30 % Sirkulasi

NAD / A

250m2

Ruang display kerajinan

Ruang display

60m2 -

A 60m2

Gudang

Gudang 60m2 - A 60m2

Page 8: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

85 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

Retail (shop)

20 Stand pertokoan

25m2 -

A 25m2

Ruang penjual

Area pameran (Exhibition hall)

Ruang Pameran

100 orang

100x (0,6 mx1,2m) Manusia 50x (1,4mx0,7m) Meja 50m2 Asumsi Ruang Pameran 30 % Sirkulasi

NAD / A

250m2

Ruang servis

1-5 orang

5x (0,6 mx1,2m) Manusia 1x(2mx0,3m) Rak

30 % Sirkulasi

NAD

10m2

Toilet

1-10 orang

10x(2mx1,5m) Toilet 4x(0,5mx0,8m) Westafel 6x(0,5mx0,3m) Urinoir

30% Sirkulasi

NAD

15m2

Ruang Pameran

100 orang

100x (0,6 mx1,2m) Manusia 50x (1,4mx0,7m) Meja 50m2 Asumsi Ruang Pameran

30 % Sirkulasi

NAD / A

250m2

Panggung musik

Lobby 0,65m2 / orang

0,65 x 250

NAD 163m2

Ruang peralatan

4m2 4m2 x 3 m A 12m2

Ruang pengelola

0,65m2/ orang

0,65 x 6

NAD 3,9m2

Tempat duduk

0,65m2/ orang

0,65 x 1000 NAD 650m2

Panggung 6 x 10 A 60m2

Ruangcontrol

6m2 6 x 2 A 12m2

Ruang teknisi

9,3m2 / orang

9,3 x 4 NAD 37,2m2

Ruang pengelola

Ruang direktur

6m2 - A 12m2

Ruang kerja

4m2 / orang 4m2 x 10 A 40m2

Ruang karyawan / staff

4m2 / orang 4m2 x 10 A 40m2

Ruang tamu

6m2 - A 6m2

Ruang rapat

- 5 x 5 A 25m2

Page 9: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

86 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

Ruang dokumentasi

6m2 - A 6m2

Ruang arsip

6m2 - A 6m2

Toilet 2,52m2 2,52 x 4 unit NAD 10,08m2

pantry 4m2 - A 4m2 Parkir Mobil 15m2 15m2 x 15 NAD 225m2

Sepeda motor

2.25m2 2.25m2 x 30 NAD 67,5m2

Sepeda 1.02m2 1.02m2 x 10 NAD 10,2m2 Bus 30m2 30m2 x 5 NAD 150m2

Foodcourt

Dapur dan Pantry

1-20 orang

20x (0,6 mx1,2m) Manusia 2x (1,0mx0,5m) Meja Potong 20x (0,3mx0,7) Kursi 6x (1,2mx0,4m) Rak barang 2x(15mx 7m)Peralatan dapur 30 % Sirkulasi

NAD

250m2

Ruang makan

1-90 orang

350 m2 Asumsi tempat pengunjung 30% Sirkulasi

A

2300m2

Kasir

1-5 orang

5x (0,6 mx1,2m) Manusia 5x (1,4mx0,7m) Meja 5x (0,3mx0,7) Kursi 30 % Sirkulasi

NAD

15m2

Toilet

1-10 orang

10x(2mx1,5m) Toilet 4x(0,5mx0,8m) Westafel 6x(0,5mx0,3m) Urinoir 30% Sirkulasi

NAD

15m2

Mushola

Ruang sholat putra

70 orang

70 x (0,8 mx1,2m) sajadah

NAD

67,2m2

Ruang sholat putri

50 orang

50 x (0,8 mx1,2m) Sajadah

NAD

48m2

Ruang wudlu

100 orang

100 x (0,6 mx1,2m) Manusia 10x(2mx1,5m) Toilet 100m2Asumsi Ruang Wudlu

NAD / A

201m2

Page 10: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

87 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

Ruang informasi

Ruang operator

0,65m2 / orang

0,65m2 x 3 NAD 1,95m2

Ruang peralatan

0,65m2 / orang

0,65m2 x 2

NAD 1,3m2

Ruang teknisi

0,65m2 / orang

0,65m2 x 4

NAD 2,6m2

Pelayanan ATM

Ruang ATM

2,25m2 / unit

2,25m2 x 5

NAD 11,25m2

Pos keamanan

Ruang pengawasan security

9m2 9m2 x 4

A 36m2

Toilet / KM

2,25m2 2,25m2 x 4 NAD 9m2

Toilet umum

Pr / Lk 1-10 orang

x 6 unit

10x(2mx1,5m) Toilet 4x(0,5mx0,8m) Westafel 6x(0,5mx0,3m) Urinoir 30% Sirkulasi

NAD

90m2

Ruang servis / ME

Ruang genset dan travo

- 10m x 4m

A 40m2

Ruang mesin

- 10m x 3m A 30m2

Ruang pompa

- 10m x 3m A 30m2

Ruang panel

- 4m x 4m A 16m2

Jumlah 9934,79 Sirkulasi 30 % 30 % x 2980,437

Jumlah total 12915,227m2

Tabel 4.5 Kebutuhan dan Luasan Ruang (Sumber: Hasil Analisis, 2014)

Untuk persyaratan ruang, mencakup kebutuhan yang diperlukan di setiap

ruangnya dengan mengacu pada aktivitas beserta penggunanya. Mencakup di

dalamnya persyaratan yang memungkinkan kealamian dengan mengurangi

ketergantungan pada sumber daya buatan.

Page 11: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

88 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

4.4.3 Persyaratan Ruang

Kebutuhan Ruang Akses View Pencahayaan Penghawaan Kete-

nangan Keber- sihan Alami Buatan Alami Buatan

Ruang Penyimpanan +++ ++ +++ ++ +++ ++ +++ +++

Ruang produksi +++ ++ +++ ++ +++ ++ ++ +++ Workshop +++ + +++ + +++ - - +++ Ruang Pengrajin +++ +++ +++ ++ +++ ++ ++ +++ Ruang display kerajinan ++ + +++ ++ ++ - - ++

Ruang Pustaka +++ ++ +++ + +++ + +++ +++ Museum +++ +++ +++ ++ ++ ++ ++ +++ Gudang ++ +++ +++ ++ +++ - - ++ Retail (shop) ++ ++ +++ ++ +++ - + ++ Area pameran (Exhibition hall) +++ +++ +++ ++ +++ ++ + +++

Panggung music ++ ++ +++ ++ +++ - - ++ Ruang pengelola ++ + +++ ++ +++ + +++ +++ Parkir ++ + +++ ++ ++ - - ++ Foodcourt ++ ++ ++ ++ +++ - + ++ Mushola +++ ++ +++ ++ +++ + +++ +++ Ruang informasi ++ ++ ++ ++ +++ + + +++ Pelayanan ATM + - + ++ + + + ++ Pos keamanan ++ +++ +++ ++ +++ + ++ +++ Toilet umum ++ - ++ ++ +++ - +++ +++ Ruang servis ++ + ++ ++ +++ - + +++

Tabel 4.6 Persyaratan Ruang (Sumber: Hasil Analisis, 2014)

Page 12: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

89 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

4.4.4 Hubungan Antar Ruang

Gambar 4.2 Diagram Matriks (Sumber: Analisis, 2014)

Ruang Penyimpanan Ruang produksi Workshop Ruang Pengrajin Ruang display kerajinan Ruang Pustaka Museum Gudang Retail (shop) Area pameran (Exhibition hall) Panggung music Ruang pengelola Parkir Foodcourt Mushola Ruang informasi Pelayanan ATM Pos keamanan Toilet umum Ruang servis

berdekatan

bersebelahan

berjauhan

Keterangan:

Page 13: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

90 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

Gambar 4.3 Bubble diagram (Sumber: Analisis, 2014)

berdekatan

bersebelahan

berjauhan

R. Produksi R.

Penyimpanan

Workshop

R. Pengrajin

R. Pustaka

R. Display

R. Pengelola

Exhibition Hall

Toilet

Musholla

Parkir

Museum Gudang

R. Informasi

Retail / shop

Panggung Musik

Foodcourt

Pelayanan ATM

Servis

Pos Keamanan

Page 14: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

91 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

4.5 Analisis Tapak

Analisis tapak yaitu analisis yang dilakukan untuk mengetahui segala

sesuatu yang ada pada lokasi. Dari analisis tapak ini akan diperoleh kelebihan dan

kekurangan pada tapak dan kemudian akan digunakan untuk mencari alternatif

rancangan bangunan yang sesuai dengan kondisi site. Pada proses ini, setiap

alternatif akan menyesuaikan dengan objek, tema rancangan dan site.

4.5.1 Bentuk dan Dimensi Tapak

Lokasi tapak berada di Kecamatan Singosari, kabupaten Malang, Jawa

Timur. Tepatnya di jalan Kendedes dan berada di kawasan wisata sejarah Candi

Tumapel, Arca Dwarapala dan pemandian Ken Dedes. Akses menuju tapak juga

dapat dicapai melalui jalur utama Malang-Surabaya.

Secara umum, kondisi lokasi cukup memenuhi syarat sebagai Wisata

Kerajinan Rakyat, terutama untuk tema Historicism yang lokasinya mengambil

area wisata sejarah. Disamping itu, perancangan wisata kerajinan rakyat tidak

begitu menghasilkan limbah yang berbahaya sehingga pembuangan lokasi di area

persawahan dapat diminimalisir.

Kondisi eksisting tapak berbentuk cukup beraturan menyesuaikan dengan

pemetaan sawah pada wilayah tersebut. Bentuk menyesuaikan kondisi alam dan

tidak berkontur. Luas total tapak sekitar 36.785 m2 atau sekitar 3,7 ha. Dimensi

dan ukuran tapak sebagai berikut:

Page 15: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

92 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

Gambar 4.4 Dimensi dan Bentuk Tapak (Sumber: Analisis, 2014)

4.5.2 Analisis Tema

Analisis tema dengan penerapan tiga pembabakan Sejarah Singosari pada

tema Historicism menjadi batasan yang mengarahkan perancangan untuk

menampilkan kembali nilai-nilai kesejarahan pada masa lalu, sehingga menjadi

dasar perancangan objek yang menentukan pembagian ruang dan

mengklasifikasikan aktivitas di dalamnya. Pembagian ruang mengadaptasi alur

denah candi Singosari sebagai peninggalan sejarah Singosari.

Penerapan Sejarah Kerajaan

Singosari

Prinsip Tema Historicism yang

diambil Aplikasi arsitektural

Era Konflik Perebutan kekuasaan dengan latar belakang balas dendam

Menampilkan bentuk lama dengan bentuk dan ukuran berbeda, dengan penyelesaian modern

Bentuk dan tampilan yang saling bertabrakan dan kontras

Puncak candi

Empat bagian pada badan candi

Alternatif bentuk

Page 16: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

93 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

Era Rekonsiliasi Penyelesaian knflik dengan kerjasama antar penerus kerajaan

Mengambil nilai sejarah

Menampilkan bentuk yang mulai beratur dari zona sebelumnya, zona konflik

Mulai menampilkan

sedikit ornamentasi

Era Pemersatuan Nusantara Ekspedisi Pamalayu, bersatu dengan Melayu

Mengambil bentukan dan tampilan khas dari Negara masing-masing

menampilkan perpaduan karakteristik dan ornamentasi

selembayung, hiasan pada atap rumah Melayu

ornamentasi pada

bagian bangunan Melayu Alternatif bentuk

Zonase objek dengan pembagian alur pembabakan dapat mendukung alur

cerita yang disampaikan. Pada objek Wisata Kerajinan Rakyat dengan tema

Historicism, pembagian zonase sejarah, fungsi dan ruangnya sebagai berikut:

Ruang primer

Menampilkan bentuk yang menceritakan

tindakan saling serang dengan denah yang

mengadaptasi bangunan utama candi

aktivitas yang cukup ramai dengan tingkat kebisingan

yang cukup tinggi

Zona Konflik

Page 17: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

94 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

Ruang tersier

Sebagai zona yang menjadi antara menuju kejayaan pemersatuan

nusantara

Fungsi ruang yang melibatkan interaksi antar pengguna.

Menciptakan ruang bersama Suasana bentuk yang

mengarahkan

Zona Rekonsiliasi

Ruang sekunder

Memberikan tangga menuju bangunan

Fungsi sekunder

dengan ruang yang melibatkan pengguna dalam

jumlah yang cukup besar. Menciptakan ruang bersama

Zona Nusantara

Page 18: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

95 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

4.5.3 Analisis Bentuk Tapak

Bentuk tapak yang

menyerupai

persegi dengan luas

3.7 hektar

batas tapak cukup jelas.

Bentuk menyesuaikan kondisi

pemetaan sawah di lokasi

tersebut dan lahan tersebut

tidak berkontur.

Dari bentuk dan ukuran

tapak tersebut,

selanjutnya dapat

menentukan bentuk pola dan

tatanan massa

pada perancangan

Tatanan massa dengan pola memusat. Selain itu alur sirkulasi lebih dinamis dengan bentuk lengkung.

Pembagian zona pada bangunan dengan tampilan pada dinding dan

perbedaan level elevasi tanah.

Tatanan massa dengan pola menyebar, pembagian tiga zona dengan memberikan jarak antar

bangunan untuk memisahkan zona awal menuju zona selanjutnya.

Memberikan exhibition area pada center objek untuk akses dari setiap zona.

Zona Konflik

Zona Rekonsiliasi

Zona Nusantara

Zona Konflik

Zona Rekonsiliasi

Zona Nusantara

Tatanan massa dengan pola menyebar, pembagian tiga zona dengan memberikan jarak antar

bangunan untuk memisahkan zona awal menuju zona selanjutnya.

Alur bangunan linier untuk memberikan ruang komunal pada zona Nusantara sebagai zona akhir

Zona Konflik

Zona Rekonsiliasi

Zona Nusantara

Gambar 4.5 Analisis Bentuk Tapak (Sumber: Analisis, 2014)

Page 19: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

96 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

4.5.4 Analisis Batas Tapak

Batas-batas di sekitar tapak diantaranya:

Utara : Permukiman

Timur : Persawahan

Selatan : Tanah kosong, persawahan

Barat : Permukiman, jalan

Batas tapak pada entrance tanpa pagar atau batas solid, hanya dengan perbedaan level dari luar

tapak sebagai batas.

Batas dengan memberikan elemen air

untuk mengimbangi kondisi sekitar tapak

yang berupa persawahan.

Batas tapak pada entrance tanpa pagar atau batas

solid, hanya dengan perbedaan level dari luar

tapak sebagai batas.

Batas dengan memberikan perkerasan untuk

membedakan area tapak dengan area sekitar.

Memberikan kesan pada objek terbuka dan menyatu dengan lingkungan sekitar.

Batas tapak pada entrance tanpa pagar atau batas solid, hanya dengan perbedaan level dari luar tapak sebagai batas.

Batas dengan memberikan tinggi yang berbeda dengan lingkungan

sekitar.

Elemen air

Perkerasan sebagai batas terluar tapak

Sawah, bagian

luar tapak

Sawah, bagian luar

tapak

Gambar 4.6 Analisis Batas Tapak (Sumber: Analisis, 2014)

Page 20: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

97 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

4.5.5 Analisis Aksesibilitas/Sirkulasi

Askesibilitas dan sirkulasi

menuju tapak dapat

dicapai dari satu jalan

yang berada di sebelah

selatan tapak.

Jalur kendaraan, langsung diarahkan

menuju basement

Jalur pedestrian, dibedakan dengan memberikan tangga pada entrance.

Jalur pedestrian yang menjadi akses utama di dalam bangunan

didesain luas dan memberikan banyak penghijauan untuk

mengurangi rasa cepat lelah.

Jalur kendaraan, diarahkan pada satu sisi tapak saja untuk memudahkan akses dan menambah faktor

keamanan bagi pejalan kaki.

Jalur sirkulasi pedestrian diarahkan berbeda dengan jalur kendaraan

Gambar 4.7 Analisis Aksesibilitas/Sirkulasi (Sumber: Analisis, 2014)

Page 21: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

98 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

4.5.6 Analisis Angin dan Penghawaan

Pada tapak, angin cenderung berhembus

dari arah timur menuju barat yang

berasal dari persawahan.

Untuk memasukkan penghawaan alami dari

angun menuju dalam bangunan, pemberian kisi-kisi dengan bukaan kecil pada secondary skin

yang menghadap pada arah datang angin.

Pemberian area terbuka dengan banyak elemen alami seperti elemen air untuk menambah suasana sejuk.

pemberian vegetasi pengarah (semak: bougenville) dan pohon-pohon peneduh (kiara payung)

pada sepanjang jalur sirkulasi, terutama pedestrian.

Pembereian banyak bukaan pada bangunan

Gambar 4.8 Analisis Angin dan Penghawaan (Sumber: Analisis, 2014)

Page 22: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

99 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

4.5.7 Analisis Kebisingan

Tingkat kebisingan pada

tapak cenderung berasal dari

permukiman pada barat tapak

dan jalur utama sebelah

selatan tapak.

Kebisingan dari objek disebabkan dari kegiatan dan aktivitas di dalamnya, memberikan pohon penyerap kebisingan (pohon kiara payung

dan semak teh-tehan pangkas) di sekeliling tapak untuk mengurangi kebisingan ke sekitar tapak.

Pohon penyerap kebisingan (pohon kiara payung dan cemara) juga

diperbanyak untuk mengurangi kebisingan dari ruang produksi.

Pohon-pohon penyerap kebisingan (pohon kiara

payung dan cemara diletakkan disekeliling

tapak untuk mengurangi kebisingan dari tapak dan

dari sekitar tapak.

Kebisingan dapat dihindari dengan

meninggikan level bangunan dan

memberikan pohon-pohon penyerap kebisingan

(kiara payung) disekitar bangunan.

Kebisingan pada bagian dalam bangunan dapat dikurangi dengan ruangan yang tinggi dan

memberikan kisi-kisi pada bagian atap.

Jalur kendaraan diletakkan pada elevasi tanah bagian bawah untuk mengurangi kebisingan dan memberikan kenyamanan pada aktivitas di dalam bangunan

Gambar 4.9 Analisis Kebisingan (Sumber: Analisis, 2014)

Page 23: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

100 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

4.5.8 Analisis Matahari dan Pencahayaan

Untuk mengurangi sinar matahari pada tapak,

pemberian pohon peneduh (pohon tanjung) pada beberapa

area termasuk pada area komunal yang berfungsi

sebagai outdoor exhibition.

Memberikan ornamen khas melayu sebagai bukaan pada

fasad bangunan

Memberikan secondary skin

dengan ornamen khas daerah melayu

untuk mengurangi sinar matahari.

Mengurangi sinar matahari dengan

pohon-pohon peneduh (pohon

tanjung) pada jalur sirkulasi pedestrian

sekitar bangunan.

Detil secondary skin, untuk mengurangi sinar matahari siang-sore pada bangunan

Bukaan jendela dengan permainan maju mundur bangunan untuk mengurangi sinar matahari yang masuk.

Arah sinar matahari dari timur

menuju barat pada tapak tidak

terhalang apapun, sehingga sinar

matahari mulai matahari terbit

hingga terbenam dapat diterima

dengan sempurna pada tapak.

Gambar 4.10 Analisis Matahari dan Pencahayaan (Sumber: Analisis, 2014)

Page 24: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

101 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

4.5.9 Analisis Struktur

Bentuk tapak yang menyerupai

persegi dengan luas

3.7 hektar

batas tapak cukup jelas.

Bentuk menyesuaikan kondisi

pemetaan sawah di lokasi

tersebut dan lahan tersebut

tidak berkontur.

Penggunaan struktur baja ruang pada rangka bangunan.

Baja ruang dapat membentuk bangunan lebih

bervariatif, selain itu dapat dikombinasikan dengan berbagai macam jenis struktur lain

Selain baja ruang, mengkombinasikan struktur beton untuk membentuk berbagai macam bentuk bangunan yang sesuai dengan beberapa analisis sebelumnya

Gambar 4.11 Analisis Struktur (Sumber: Analisis, 2014)

Page 25: BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsi - etheses.uin-malang.ac.idetheses.uin-malang.ac.id/1406/8/10660044_Bab_4.pdf · dalam proses pembuatan kerajinan Mengembangkan kreatifitas bagi

Perancangan Sentral Wisata Kerajinan Rakyat di Singosari Tema : Historicism

102 Iffatuz Zuhdah -- 10660044

4.5.10 Analisis Utilitas

Kondisi eksisting tapak

dengan aliran sungai yang

digunakan sebagai pengairan

sawah disepanjang jalur

sawah.

Pada perancangan ruang produksi kerajinan, akan menghasilkan banyak limbah kering, sehingga diberikan area

untuk pembakaran sampah kering

Jalur kendaraan diletakkan pada elevasi tanah bagian bawah untuk mengurangi kebisingan dan memberikan kenyamanan pada aktivitas di dalam bangunan

Air hujan dan limbah yang berasal dai objek tidak dibuang ke luar

tapak agar tidak menambah debet

pembuangan sekitar tapak.

Gambar 4.12 Analisis Utilitas (Sumber: Analisis, 2014)