23
29 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Sekolah ini berdiri pada tahun 1994 dengan nama sekolah SMP N 3 Bawen, karena pada saat itu desa Jimbaran termasuk dalam wilayah Kecamatan Bawen. Seiring waktu dengan adanya perubahan dan pemekaran kecamatan di Kabupaten Semarang, maka sesuai SK bupati Semarang No. 10 tahun 2013 SMP N 3 Bawen berganti nama menjadi SMP N 1 Bandungan. Pada tahun ajaran 2013/2014 SMP N 1 Bandungan memiliki 18 rombongan belajar, SMP N 1 Bandungan memiliki jumlah siswa total 523 siswa, yang terdiri dari kelas VII 192 siswa, kelas VIII 185 siswa dan kelas IX 151 siswa. Jumlah guru di SMP N 1 Bandungan pada tahun ajaran 2013/2014 adalah 26 guru yang terdiri dari 23 guru pegawai negeri sipil (PNS) dan 3 guru tidak tetap (GTT). Sedang jumlah tenaga kependidikan adalah 10 orang dengan perincian, 2 tenaga kepen-

BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Profil SMP Negeri 1 Bandungan

SMP Negeri 1 Bandungan adalah Sekolah

Menengah Pertama yang terletak di Desa Jimbaran

Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Sekolah

ini berdiri pada tahun 1994 dengan nama sekolah

SMP N 3 Bawen, karena pada saat itu desa Jimbaran

termasuk dalam wilayah Kecamatan Bawen. Seiring

waktu dengan adanya perubahan dan pemekaran

kecamatan di Kabupaten Semarang, maka sesuai SK

bupati Semarang No. 10 tahun 2013 SMP N 3 Bawen

berganti nama menjadi SMP N 1 Bandungan.

Pada tahun ajaran 2013/2014 SMP N 1

Bandungan memiliki 18 rombongan belajar, SMP N 1

Bandungan memiliki jumlah siswa total 523 siswa,

yang terdiri dari kelas VII 192 siswa, kelas VIII 185

siswa dan kelas IX 151 siswa.

Jumlah guru di SMP N 1 Bandungan pada

tahun ajaran 2013/2014 adalah 26 guru yang terdiri

dari 23 guru pegawai negeri sipil (PNS) dan 3 guru

tidak tetap (GTT). Sedang jumlah tenaga kependidikan

adalah 10 orang dengan perincian, 2 tenaga kepen-

Page 2: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

30

didikan berstatus PNS dan 2 orang berstatus tenaga

tidak tetap.

Sarana prasarana yang dimiliki SMP N 1

Bandungan adalah 18 ruang kelas, 1 ruang laborato-

rium IPA, 1 ruang laboratorium TIK, 1 ruang laborato-

rium bahasa, 1 ruang laboratorium multimedia, 1

ruang Bimbingan Konseling, 1 ruang UKS, 1 ruang

OSIS, 1 ruang perpustakaan, 1 ruang guru, 1 ruang

tata usaha dan 1 ruang kepala sekolah. Sebagai

penunjang pembelajaran sekolah juga memiliki satu

lapangan untuk upacara bendera dan satu lapangan

untuk olahraga.

Prestasi yang diraih dalam berbagai perlombaan

antara lain, juara 1 OSN Fisika tingkat Kabupaten

Semarang tahun 2011, juaran 2 OSN Biologi tingkat

Kabupaten Semarang tahun 2011, juara 1 OSN Fisika

tingkat Kabupaten Semarang tahun 2012, Juara lari

100 m putra tahun 2013.

SMP Negeri 1 Bandungan memiliki visi dan misi

sekolah untuk mewujudkan tujuan sekolah. Visi SMP

Negeri 1 Bandungan adalah Menuju sekolah berpres-

tasi, berketerampilan dan berjiwa nasionalis yang

berdasarkan iman dan taqwa.

Misi sekolah adalah sebagai berikut:

a. Mewujudkan standar pendidikan

b. Mewujudkan peningkatan ketrampilan

c. Mewujudkan jiwa nasionalisme

d. Mewujudkan layanan terhadap masyarakat

e. Mewujudkan tatakrama sekolah

f. Mewujudkan pendidikan berkarakter

Page 3: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

31

Visi dan misi yang dimiliki sekolah dibuat untuk

menunjang kegiatan sekolah dalam mencapai tujuan

sekolah yaitu:

a. Memenuhi akan standar pendidikan

b. Memenuhi akan peningkatan ketrampilan

c. Memenuhi akan jiwa nasionalisme

d. Memenuhi akan layanan terhadap masyarakat

e. Memenuhi akan tatakrama sekolah

f. Memenuhi akan pendidikan karakter

4.1.2 Supervisi Kunjungan Kelas di SMP N 1

Bandungan

Kepala sekolah dalam menjalankan tugasnya

berpedoman pada program sekolah yang dikenal seba-

gai Rencana Kerja Tahunan (RKT). Dalam Rencana

Kerja Tahunan tercantum kegiatan supervisi kunjung-

an kelas. Program supervisi disusun oleh kepala

sekolah bersama dengan pembantu kepala sekolah

bidang kurikulum. Program supervisi berisi jadwal

pelaksanaan supervisi kunjungan kelas yang akan

dilaksanakan oleh kepala sekolah dalam satu semes-

ter. Setiap guru mendapat jadwal supervisi kunjungan

kelas sebanyak dua kali dalam satu semesternya.

Pernyataan dari Purwiyati, pembantu kepala

sekolah bidang kurikulum mengenai program super-

visi kunjungan kelas memperkuat informasi di atas.

“Setiap tahun saya dengan teman-teman memban-

tu kepala sekolah menyusun Rencana Kerja

Tahunan (RKT). Rencana Kerja Tahunan SMP Negeri 1 Bandungan diantaranya berisi program

supervisi kunjungan kelas. Dalam program super-

Page 4: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

32

visi kunjungan kelas ini sesuai arahan kepala

sekolah, setiap guru mendapat jadwal supervisi

sebanyak dua kali dalam satu semester.”

Pernyataan di atas diperkuat oleh guru IPA kelas

IX yang menyampaikan tentang program supervisi

kunjungan kelas.

“Supervisi kunjungan kelas adalah program rutin

tahunan di SMP Negeri Bandungan. Saya setiap

tahun selalu mendapat giliran untuk disupervisi

kunjungan kelas oleh kepala sekolah, dalam satu semester saya dua kali mendapat supervisi kun-

jungan kelas.”

Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SMP

Negeri 1 Bandungan menggunakan pola kunjungan

dan observasi dengan terlebih dahulu memberitahu

guru. Program supervisi kunjungan kelas yang telah

disusun oleh kepala sekolah, disosialisasikan terlebih

dahulu dalam rapat pembinaan dewan guru. Sosiali-

sasi berupa informasi lisan yang ditindaklanjuti

dengan informasi tertulis dalam bentuk surat edaran

kepala sekolah tentang jadwal supervisi kunjungan

kelas. Surat edaran kepala sekolah ditempel di papan

pengumuman ruang guru agar semua guru yang

disupervisi mengetahui informasi tentang jadwal

supervisi.

Terkait hal tersebut guru IPA kelas VII, menya-

takan.

“Dalam rapat dewan guru di awal semester, saya

mendengarkan penjelasan kepala sekolah tentang program supervisi kunjungan kelas. Penjelasan

kepala sekolah dalam rapat tersebut menurut saya

Page 5: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

33

merupakan sosialisasi program supervisi kunjung-

an kelas.”

Mendukung penjelasan di atas, guru IPA kelas

VIII menyatakan:

“Program supervisi kunjungan kelas di SMP Negeri

1 Bandungan biasanya disosialisasikan kepala

sekolah pada saat rapat dewan guru di awal

semester. Awal mulanya hanya informasi lisan, kemudian ada edaran kepala sekolah tentang

jadwal supervisi kunjungan kelas yang ditempel

pada papan pengumuman di ruang guru.”

Berdasarkan hasil pengamatan, pelaksanaan

supervisi kunjungan kelas sesuai dengan jadwal yang

telah disusun. Apabila ada kendala pelaksanaan

biasanya disebabkan oleh kesibukan kepala sekolah

menghadiri undangan Dinas Pendidikan dan Kebuda-

yaan Kabupaten Semarang, rapat koordinasi kepala

sekolah tingkat kabupaten/rayon, mengikuti penatar-

an, diklat, bahkan menghadiri perayaan hari besar.

Oleh sebab itu diadakan penjadwalan ulang supervisi

kunjungan kelas, dan jadwal pengganti disepakati oleh

guru dan kepala sekolah. Informasi di atas sesuai

dengan pernyataan guru IPA kelas VII, yang menye-

butkan:

“Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas di SMP Negeri 1 Bandungan dilakukan secara terjadwal.

Sehingga dalam pelaksanaannya di dalam kelas

guru dapat mempersiapkan segala sesuatunya

dengan baik supaya hasil yang diperoleh juga

akan semakin baik.”

Page 6: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

34

Menguatkan informasi di atas pengawas SMP

Kabupaten Semarang menyatakan:

“Program supervisi kunjungan kelas di SMP

Negeri 1 Bandungan biasanya disusun dalam

bentuk tabel jadwal supervisi kunjungan kelas.

Informasi yang tercantum adalah hari tanggal, nama guru, dan kelas. Sesuai hari yang ditentu-

kan kepala sekolah mengunjungi kelas untuk

melaksanakan supervisi. Apabila karena sesuatu

hal kepala sekolah berhalangan ada penggantian

jadwal sesuai kesepakatan guru dan kepala seko-

lah.”

Sejalan dengan pendapat di atas guru IPA kelas

IX, menyatakan:

“Saya pernah hendak disupervisi kepala sekolah

pada hari tertentu, namun tiba-tiba kepala seko-

lah memanggil saya dan menyampaikan ada rapat

kepala sekolah di kantor dinas pendidikan dan

kebudayaan sehingga tidak dapat mengadakan supervisi pada hari tersebut. Kemudian untuk

menggantinya kami membuat kesepatan jadwal

pengganti.”

Dari berbagai pernyataan di atas dapat dirang-

kum bahwa pelaksanaan supervisi kunjungan kelas

benar-benar dilaksanakan di SMP N 1 Bandungan.

Kegiatan supervisi kunjungan kelas merupakan ke-

giatan yang dilaksanakan secara rutin yang tercantum

dalam Rencana Kerja Tahunan. Program supervisi

kunjungan kelas disosialisasikan melalui rapat dewan

guru dan surat edaran yang ditempel pada papan

pengumuman di ruang guru. Pola supervisi kunjungan

kelas menggunakan pola terjadwal sehingga guru tahu

kalau akan disupervisi.

Page 7: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

35

Dalam satu semester dilaksanakn dua kali

supervisi untuk masing-masing guru sesuai jadwal

yang telah ditetapkan. Ketika kepala sekolah memiliki

kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan maka akan

dibuat kesepakatan pelaksanaan supervisi kunjungan

kelas pada waktu yang lain.

4.1.3 Dampak Supervisi Kunjungan Kelas terhadap

Kinerja Guru IPA dalam Perencanaan Pem-

belajaran

Dalam melaksanakan tugasnya guru IPA wajib

memiliki perangkat administrasi pembelajaran yang

terdiri dari, program tahunan, program semester,

silabus, dan RPP. Semua perangkat administrasi pem-

belajaran tersebut disusun guru sebelum melaksana-

kan kegiatan pembelajaran di kelas. Guru IPA yang

memiliki administrasi pembelajaran yang lengkap

menjadi tanda bahwa guru yang bersangkutan memi-

liki persiapan mengajar yang baik. Dari wawancara

dengan beberapa guru diperoleh informasi bahwa

supervisi kunjungan kelas memiliki pengaruh pada

kinerja guru dalam menyusun perangkat pembelajar-

an. Guru yang tidak disupervisi cenderung mengabai-

kan administrasi pembelajaran. Kalau ada yang mem-

buat biasanya kurang lengkap, format tidak sesuai

dengan ketentuan yang berlaku, tidak tepat waktu

pengumpulan administrasinya.

Page 8: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

36

Hal yang berbeda terjadi pada guru yang disu-

pervisi. Administrasi perangkat pembelajaran lengkap,

format dibuat sesuai ketentuan, tepat waktu dalam

mengumpulkan administrasinya. Berikut ini pernyata-

an dari guru IPA kelas VII terkait perangkat adminis-

trasi guru.

“Kalau saya tidak disupervisi kunjungan kelas oleh kepala sekolah dalam menyusun administrasi

pembelajaran saya mengakui tidak tertib. Perang-

kat yang saya buat tidak lengkap, format tidak

sesuai ketentuan dan tidak tepat waktu dalam

mengumpulkan perangkat tersebut.”

Senada dengan pernyataan di atas, guru IPA

kelas VIII, menyampaikan pendapatnya pada saat

tidak mendapat jadwal supervisi kunjungan kelas.

“Saya mengakui administrasi yang saya susun

pada saat tidak disupervisi tidak baik, adminis-

trasi pembelajaran saya buat asal jadi dan asal

mengumpulkan untuk menggugurkan kewajiban.”

Pernyataan dari guru IPA kelas IX mengenai

penyusunan administrasi perangkat pembelajaran

memperkuat informasi di atas.

“Saya tidak membuat perangkat pembelajaran

secara lengkap, paling-paling saya hanya membu-

at RPP sebagai pedoman pada saat pembelajaran di kelas. Administrasi yang lain saya buat kalau

ada tagihan perangkat administrasi pembelajaran

oleh bagian kurikulum.”

Dari informasi di atas maka disimpulkan bahwa

kinerja guru IPA pada saat tidak supervisi kurang

baik, dalam menyusun administrasi perangkat pem-

Page 9: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

37

belajaran sebagai bagian dari perencanaan pembela-

jaran tidak lengkap, tidak sesuai ketentuan dan tidak

tepat waktu. Menanggapi hal itu pengawas sekolah

Kabupaten Semarang menyampaikan:

“Guru yang tidak disupervisi cenderung malas

dalam menyusun perangkat pembelajaran. Dari

pengalaman saya mengunjungi beberapa sekolah

ditemukan permasalahan yang sama. Guru yang

tidak disupervisi mengabaikan administrasi pem-belajaran. Oleh karena itu kepala sekolah jangan

sampai membiarkan guru tidak disupervisi, kalau

hal ini terjadi maka sama saja kepala sekolah

membiarkan guru bekerja tanpa rencana.”

Menindaklanjuti apa yang menjadi pernyataan

pengawas SMP Kabupaten Semarang, maka di SMP

Negeri 1 Bandungan dilaksanakan supervisi kunjung-

an kelas agar mutu guru dalam mengajar dan mutu

guru dalam menyusun rencana pembelajaran tetap

terjaga dengan baik. Terkait hal itu, pembantu kepala

sekolah bidang kurikulum menyatakan.

“Saya melihat guru IPA yang disupervisi melaku-

kan persiapan dengan baik. Kesibukan guru IPA yang disupervisi nampak sekali dalam menyusun

administrasi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran,

guru berusaha sebaik mungkin dalam membuat

program tahunan, program semester, silabus dan

RPP, administrasinya lebih lengkap dan dibuat

sesuai ketentuan. Hal ini sangat berbeda ketika guru IPA tidak disupervisi kunjungan kelas, admi-

nistrasi RPP dibuat asal jadi dan tidak lengkap.”

Mendukung pendapat di atas, guru mata pela-

jaran Pendidikan Jasmani kelas IX menyatakan:

Page 10: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

38

“Guru IPA yang disupervisi mempersiapkan admi-

nistrasi Prota, Promes, Silabus dan RPP dengan

baik, bahkan dalam menyusun perencanaan pem-belajaran yang terkait dengan media pembelajaran

nampak kesibukan yang bersangkutan. Guru sibuk membuat presentasi power point pembela-

jaran tentang materi yang akan diajarkan.”

Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-

ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru IPA

yang disupervisi memperkuat informasi di atas.

“Saya melihat guru IPA yang disupervisi melak-

sanakan diskusi kecil dengan rekan sesama guru

IPA tentang metode yang cocok dalam menyam-

paikan kompetensi dasar yang akan diajarkan. Hal

ini tidak terlihat ketika yang bersangkutan tidak

mendapat jadwal supervisi.”

Memperdalam informasi di atas, guru IPA kelas

VII dalam FGD menyatakan dampak supervisi kun-

jungan kelas terhadap kinerja perencanaan pembela-

jaran.

“Pengaruh yang nyata adalah bahwa saya merasa tertantang untuk menyajikan Prota, promes, sila-

bus dan RPP sebaik-baiknya. Malu rasanya disu-

pervisi kepala sekolah memiliki rencana pembela-

jaran yang tidak berkualitas.”

Memperkuat informasi di atas, guru IPA kelas

VIII memberikan pernyataan tentang dampak supervisi

kunjungan kelas terhadap kinerja perencanaan pem-

belajaran.

“Saya berusaha sebaik mungkin agar Prota,

Promes. Silabus dan RPP saya dalam perencanaan pembelajaran sesuai dengan ketentuan yang ber-

laku. RPP saya lengkapi dengan metode dan media

Page 11: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

39

pembelajaran, hal mana pada saat tidak disuper-

visi saya abaikan itu semua.”

Informasi menarik disampaikan guru IPA kelas

IX mengenai dampak supervisi kunjungan kelas terha-

dap kinerja perencanaan pembelajaran.

“Biasanya saya tidak pernah merevisi RPP yang

sudah disusun. Karena akan disupervisi kunjung-

an kelas oleh kepala sekolah maka saya beberapa

kali membaca RPP yang telah disusun dan mere-

visi hal-hal yang tidak sesuai atau yang kurang lengkap. Seperti melengkapai instrument penilaian

yang biasanya saya kosongi, tidak diisi dengan

kelengkapan instrument. Dengan adanya supervisi

kunjungan kelas maka instrumen penilaian saya

lengkapi dengan butir soal, kunci jawaban dan pedoman penskoran.”

Dari hasil wawancara dan FGD mengenai

dampak supervisi kunjungan kelas terhadap kinerja

guru IPA dalam perencanaan pembelajaran, rata-rata

guru menjawab bahwa supervisi kunjungan kelas

mempengaruhi kinerja guru dalam perencanaan pem-

belajaran. Guru menyusun perencanaan pembelajaran

dalam bentuk dokumen Prota, Promes, silabus dan

RPP. Perangkat pembelajaran disusun sebaik-baiknya,

sesuai ketentuan yang berlaku agar guru tidak malu

ketika dokumen administrasi pembelajaran RPP di-

periksa oleh kepala sekolah. Beberapa ketentuan di

dalam RPP yang biasanya ketika tidak disupervisi

tidak diisi oleh guru maka pada saat disupervisi

semua ketentuan di dalam RPP ditulis lengkap dengan

isian.

Page 12: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

40

Sebagai contoh sering dalam menyusun RPP

pada bagian instrumen penilaian perencanaan pem-

belajaran guru mengabaikan rumusan butir soal.

Rumusan butir soal, kunci jawaban dan pedoman

penskoran ditulis terlampir, tetapi dilihat di bagian

lampiran tidak tersedia. Jadi dengan supervisi kun-

jungan kelas kinerja guru IPA dalam menyusun doku-

men perencanaan pembelajaran yang diwujudkan

dalam RPP menjadi lebih baik dan lebih lengkap.

Lebih lanjut ditemukan bahwa guru IPA yang

disupervisi kunjungan kelas mempersiapkan diri

dalam penampilan pembelajaran di kelas. Guru yang

terbiasa mengajar tanpa media pembelajaran memper-

siapkan diri membuat media pembelajaran dalam

bentuk presentasi power point. Bahkan untuk materi

pelajaran yang dirasa sulit mereka berdiskusi dengan

teman guru IPA lainnya untuk menentukan metode

pembelajaran yang tepat. Diskusi dilakukan dalam

kelompok kecil musyawarah guru mata pelajaran IPA

SMP Negeri 1 Bandungan.

4.1.4 Dampak Supervisi Kunjungan Kelas terhadap

Kinerja Guru IPA dalam Pelaksanaan Pem-

belajaran

Informasi yang tersaji pada bagian ini diperoleh

melalui wawancara dan FGD. Untuk mengetahui

kinerja guru IPA dalam pelaksanaan pembelajaran di

kelas, peneliti mewancarai beberapa siswa untuk

Page 13: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

41

mendapat informasi kinerja guru IPA pada saat disu-

pervisi. Sedangkan dari guru IPA peneliti menggali

informasi melalui kegiatan Focus Group Discussion

(FGD).

Supervisi kunjungan kelas salah satu tujuannya

adalah memperbaiki mutu mengajar guru. Dengan

supervisi diharapkan mutu guru dalam mengajar

terlihat lebih baik. Dari mengajar dengan metode

ceramah menjadi metode mengajar bervariasi, dari

mengajar tanpa media menjadi mengajar mengguna-

kan media, dari mengajar yang tidak runtut menjadi

mengajar runtut, dari mengajar tanpa tujuan menjadi

mengajar bertujuan, dari mengajar tanpa berkomuni-

kasi dengan siswa menjadi mengajar yang komunikatif

dan interaktif dengan siswa. Hal ini sesuai dengan

pernyataan siswa kelas IX A mengenai pelaksanaan

pembelajaran yang dilakukan guru di kelas.

“Menurut saya bapak/ibu guru terlihat lebih siap

dalam melaksanakan pembelajaran. Biasanya

bapak/ibu guru setelah salam langsung duduk,

kini tetap berdiri dan mengawali pembelajaran

dengan meyampaikan refleksi materi pelajaran yang kemarin, menyampaiakan tujuan pembela-

jaran hari ini dan materi pokok yang akan

dibahas.”

Pengakuan yang hampir sama dinyatakan siswa

kelas VIII B mengenai dampak supervisi kunjungan

kelas pada pelaksanaan pembelajaran guru IPA.

“Saya melihat penampilan bapak/ibu guru

sungguh berbeda dari biasanya, dalam pembela-

jaran beliau biasanya hanya ceramah, hari ini

Page 14: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

42

beliau membawa laptop dan LCD. Selain ceramah

belaiau menayangkan materi pembelajaran dalam

bentuk presentasi power point, wah ada gambar warna-warni yang menarik. Saya senang kalau ada

supervisi oleh bapak kepala sekolah di kelas kami.

Cara mengajar Bapak/ibu guru jadi tidak mem-

bosankan.”

Pernyataan lain disampaikan siswa kelas VII C

mengenai dampak supervisi kunjungan kelas pada

pelaksanaan pembelajaran guru IPA di SMP Negeri 1

Bandungan.

“Saya senang ada supervisi kunjungan kelas, ada

bapak kepala sekolah yang sedang menunggui

guru yang sedang mengajar. Kalau ada bapak kepala sekolah guru jadi lebih perhatian kepada

kami. Ada komunikasi dua arah antara guru

dengan siswa. Saya jadi sering dimintai pendapat

oleh bapak/ibu guru, padahal kalau tidak ada

bapak kepala sekolah biasanya bapak/ibu guru

IPA hanya ceramah saja. Tidak ada Tanya jawab. Saya harap bapak kepala sekolah lebih sering

mengadakan supervisi kunjungan kelas.”

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan

bahwa rata-rata siswa melihat ada perubahan penam-

pilan kinerja guru. Guru berubah dari mengajar

sambil duduk menjadi berdiri, mengajar dengan meto-

de ceramah saja menjadi ceramah bervariasi menggu-

nakan media pembelajaran tayangan presentasi power

point, mengajar guru yang searah menjadi dua arah,

ada interaksi antara guru dan siswa dalam bentuk

tanya jawab. Menurut siswa ini perubahan cukup

positif dan mereka berharap kepala sekolah lebih

sering mengadakan supervisi kunjungan kelas.

Page 15: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

43

Informasi selanjutnya tentang kinerja guru IPA

dalam pelaksanaan pembelajaran diperoleh dari teknik

Focus Group Discussion. Berikut ini adalah pernyataan

guru IPA kelas VII mengenai dampak supervisi kun-

jungan kelas terhadap kinerja guru IPA dalam pelak-

sanaan pembelajaran.

“Saya merasa senang dengan adanya supervisi

kunjungan kelas, saya menjadi lebih disiplin dalam mengajar, kehadiran di kelas tidak ter-

lambat, skenario pembelajaran yang saya susun

di RPP betul betul saya laksanakan.”

Dampak positif lainnya disampaikan oleh guru

IPA kelas VIII yang menyatakan:

“Pengaruh yang nyata adalah saya menjadi perha-

tian terhadap peserta didik. Komunikasi dua arah saya utamakan untuk mengetahui kesulitan

belajar peserta didik terhadap materi yang saya

ajarkan hari ini.”

Sementara itu memperkuat informasi di atas,

guru kelas IX menyampaikan dampak positif dari

supervisi kunjungan kelas pada kinerja pelaksanaan

pembelajaran.

“Pada saat disupervisi, pembelajaran di kelas saya

buat sebaik mungkin, saya membawa alat peraga

dan media pembelajaran berupa LCD, laptop dan presentasi power point sesuai materi pelajaran

pada saat disupervisi.”

Dari hasil FGD diperoleh data bahwa guru

merasa senang dengan adanya supervisi kunjungan

kelas. Kedisiplinan guru untuk hadir tepat waktu di

kelas menjadi lebih baik, dalam pelaksanaan pembela-

Page 16: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

44

jaran guru berpedoman pada skenario pembelajaran

RPP yang sudah disusun, guru lebih perhatian pada

peserta didik dengan melaksanakan komunikasi dua

arah. Dalam pelaksanaan pembelajaran guru memper-

gunakan alat peraga dan media pembelajaran berupa

LCD, laptop dan presentasi power point. Ada semangat

yang tinggi untuk melaksanakan pembelajaran dengan

sebaik-baiknya.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Supervisi Kunjungan Kelas di SMP Negeri 1

Bandungan

Kegiatan supervisi kunjungan kelas di SMP

Negeri 1 Bandungan tertuang dalam program tahunan

sekolah. Program ini disosialisasikan oleh kepala

sekolah dalam rapat kerja di awal semester dan

ditindaklanjuti dengan informasi lengkap berupa surat

edaran yang ditempel di papan pengumuman di ruang

guru. Surat edaran berisi jadwal supervisi kunjungan

kelas bagi seluruh guru di SMP Negeri 1 Bandungan.

Program supervisi kunjungan kelas ini bertujuan

untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Hal ini

sesuai dengan pendapat Sahertian (2000: 29) yang

mengatakan bahwa tujuan supervisi adalah untuk

meningkatkan kualitas mengajar guru di kelas yang

dampaknya dapat meningkatkan kualitas belajar

siswa.

Page 17: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

45

Berdasarkan pernyataan peserta FGD diperoleh

data bahwa pelaksanaan supervisi kunjungan kelas

diawali dengan sosialisasi program oleh kepala sekolah

melalui rapat dewan guru. Hasil rapat ditindaklanjuti

dengan surat edaran yang berisi jadwal kegiatan

supervisi kunjungan kelas, dan surat edaran ditempel

di papan pengumuman ruang guru. Hasil ini sesuai

dengan observasi dan studi dokumen yang menemu-

kan notulen rapat dewan guru tentang sosialisasi

program supervisi kunjungan kelas. Bahkan pengawas

sekolah yang diwawancarai juga mengkonfirmasi

bahwa ada program supervisi kunjungan kelas di SMP

Negeri 1 Bandungan.

Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas kadang-

kadang mengalami kendala tidak dapat dilaksanakan

sesuai jadwal, karena kesibukan kepala sekolah. Hal

ini dapat dilihat dari dokumen laporan pelaksanaan

supervisi kunjungan kelas yang menunjukkan ada

perbedaan tanggal antara jadwal supervisi kunjungan

kelas dan pelaksanaannya. Ketika hal ini dikonfirmasi

kepada peserta FGD mereka mengatakan bahwa

memang betul kadang-kadang kepala sekolah tidak

dapat melaksanakan supervisi kunjungan kelas kare-

na ada kesibukan atau rapat dinas di tingkat kabu-

paten. Namun begitu kegiatan supervisi kunjungan

kelas tetap dilaksanakan pada waktu lain yang dise-

pakati oleh guru dan kepala sekolah.

Sejalan dengan temuan dokumen dan hasil

FGD, pengawas sekolah juga mengatakan bahwa

Page 18: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

46

pelaksanaan supervisi pasti menemui kendala karena

kesibukan kepala sekolah. Maka solusinya adalah

supervisi kunjungan kelas dilaksanakan pada hari lain

sesuai kesepakatan antara guru dan kepala sekolah.

Berkaitan dengan frekuensi pelaksanaan super-

visi kunjungan kelas dalam satu semester menurut

hasil observasi dan studi dokumen ditemukan bahwa

rata-rata dua kali dalam satu semester guru disuper-

visi. Hal ini sesuai dengan hasil diskusi peserta FGD

yang mengatakan bahwa rata-rata mereka disupervisi

sebanyak dua kali dalam satu semesternya. Sejalan

dengan hasil observasi studi dokumen dan FGD,

pengawas sekolah mengatakan bahwa pelaksanaan

supervisi kunjungan kelas sebaiknya dua kali dalam

satu semester.

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disim-

pulkan bahwa pelaksanaan supervisi kunjungan kelas

di SMP Negeri 1 Bandungan adalah sebagai berikut:

(1) Penyusunan program supervisi kunjungan kelas

dalam program tahunan sekolah; (2) Sosialisasi

program supervisi kunjungan kelas dalam rapat dewan

guru; (3) Pembuatan surat edaran jadwal supervisi

kunjungan kelas; (4) Pengumuman surat edaran

dengan cara ditempel di papan pengumuman ruang

guru’ (5) Pelaksanaan supervisi kunjungan kelas.

Mengisi instrumen supervisi kunjungan kelas; (6) Pe-

nyusunan laporan.

Page 19: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

47

4.2.2 Dampak Supervisi Kunjungan Kelas terha-

dap Kinerja Guru IPA dalam Perencanaan

Pembelajaran

Pembahasan tentang dampak supervisi kun-

jungan kelas terhadap kinerja guru IPA dalam peren-

canaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan

sumber data wawancara terhadap guru mata pelajaran

non IPA yang selanjutnya dikonfirmasi dengan hasil

FGD dan dikuatkan oleh pendapat pengawas sekolah

mengenai hal tersebut.

Menurut penuturan guru mata pelajaran non

IPA yang melihat aktivitas guru IPA yang disupervisi,

nampak aktivitas yang cukup baik dari guru IPA

dalam menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pem-

belajaran). Wawancara dengan pembantu kepala seko-

lah yang membidangi kurikulum diperoleh data bahwa

RPP yang disusun oleh guru IPA yang disupervisi

menjadi lebih baik. Administrasi RPP lebih lengkap

dan disusun sesuai dengan ketentuan.

Sejalan dengan itu seorang guru lain yang di-

wawancarai menuturkan bahwa dalam perencanaan

pembelajaran nampak kesibukan guru IPA dalam

membuat media presentasi berupa slide power point.

Melengkapi hasil wawancara di atas seorang guru

mata pelajaran matematika menyampaikan bahwa ada

diskusi kecil sesama guru mata pelajaran IPA dalam

menentukan metode yang tepat untuk menyampaikan

Page 20: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

48

materi pelajaran yang akan disampaikan kepada

peserta didik.

Dalam FGD guru IPA memperkuat temuan hasil

wawancara di atas dengan mengatakan bahwa dengan

supervisi kunjungan kelas, mereka merasa tertantang

untuk menampilkan perencanaan pembelajaran

dengan sebaik-baiknya, dengan menyusun RPP sesuai

dengan ketentuan dan melengkapi semua kekurangan

yang bisanya mereka biarkan ketika tidak terjadi

supervisi kunjungan kelas. Umpamanya dalam instru-

men penilaian mereka melengkapi dengan butir soal,

kunci jawaban dan pedoman penskoran. Hal ini

sejalan dengan pendapat pengawas sekolah di SMP N

1 Bandungan yang menyatakan bahwa guru yang

disupervisi biasanya akan menyusun perencanaan

pembelajaran dengan sebaik-baiknya, menyusun

perencanaan pembelajaran sesuai dengan ketentuan

yang berlaku dan lampiran RPP menjadi lengkap

dengan menambahkan slide power point dari materi

pelajaran yang akan disampaikan dalam pembelajaran

dan dalam menyusun instrumen penilaian dilengkapi

dengan butir soal, kunci jawaban dan pedoman pen-

skoran.

Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesim-

pulan tentang kinerja guru IPA dalam perencanaan

pembelajaran adalah:

1. Guru IPA yang disupervisi menyusun perencanaan

pembelajaran yang terdiri dari prota, promes, sila-

Page 21: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

49

bus dan RPP dengan sebaik-baiknya dengan meng-

ikuti ketentuan format yang telah ditentukan;

2. Guru IPA yang disupervisi melaksanakan kegiatan

diskusi kecil dengan sesama guru IPA dalam me-

nentukan metode yang tepat untuk pembelajaran

materi pelajaran tertentu;p

3. Guru IPA yang disupervisi menyusun media

pembelajaran dalam bentuk slide presentasi power

point;

4. Guru IPA yang disupervisi melengkapi RPP dengan

instrumen penilaian secara lengkap yang meliputi

butir soal, kunci jawaban dan pedoman penskoran.

Pembahasan di atas sesuai dengan penelitian Sri

Hartini (2013) dalam tesisnya yang berjudul “Pelak-

sanaan Supervisi Kepala Sekolah Dalam Meningkat-

kan Kinerja Guru SD di Kecamatan Bojongsari”

Menurut Sri Hartini, dampak supervisi dapat dirasa-

kan oleh kepala sekolah dan guru. Kepala sekolah

merasakan kinerja guru meningkat, administrasi se-

makin lengkap dan bagus, pelaksanaan pembelajaran

semakin efektif dan bermutu. Dari sini dapat disim-

pulkan bahwa supervisi kunjungan kelas berdampak

positif pada kinerja guru IPA dalam perencanaan

pembelajaran, terlihat administrasi pembelajaran guru

IPA semakin lengkap dan bagus.

Page 22: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

50

4.2.3 Dampak Supervisi Kunjungan Kelas terhadap

Kinerja Guru IPA dalam Pelaksanaan Pem-

belajaran

Pembahasan pada bagian ini merujuk pada

wawancara dengan siswa, studi dokumentasi laporan

hasil supervisi pelaksanaan pembelajaran dan hasil

FGD serta konfirmasi dari pengawas sekolah. Hasil

wawancara dengan siswa ditemukan data bahwa

dalam pelaksanaan pembelajaran guru terlihat lebih

siap dalam mengajar peserta didik di kelas, guru

dalam mengajar memperhatikan alur dan urutan

pelaksanaan pembelajaran. Tujuan dan materi pem-

belajaran disampaikan oleh guru di awal pembela-

jaran. Selanjutnya guru melaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan perangkat media pembelajaran

berupa laptop dan LCD yang menayangkan slide power

point terkait pembelajaran pada hari itu.

Pendapat dari siswa menunjukkan hal yang

positif, berdasarkan wawancara terhadap siswa dapat

disimpulkan bahwa pembelajaran IPA pada saat ada

supervisi menjadi lebih baik. Dalam mengajar guru

semakin menarik, karena selain diajak ke laboratori-

um, disajikan gambar-gambar yang menarik melalui

slide power point yang ditayangkan LCD pada waktu

pelajaran IPA berlangsung. Sehingga bapak/ibu guru

tidak hanya bercerita saja, tetapi memvisualisasikan

dengan contoh riil melalui media tersebut. Dengan

proses pembelajaran yang lebih menarik bagi siswa

membawa dampak terjadinya interaksi antara siswa

Page 23: BAB IV · 2015. 11. 3. · power point pembela-jaran tentang materi yang akan diajarkan.” Pernyataan dari guru Matematika kelas VII me-ngenai kinerja perencanaan pembelajaran guru

51

dan guru dalam pembelajaran, dan hasil belajar siswa

beranjak naik, walupun belum mendapatkan hasil

yang sesuai pengharapan.

Hasil pembahasan di atas sesuai dengan penda-

pat Slameto (2009: 142) supervisi adalah program

pembinaan guru dan personil pendidikan. Supervisi

merupakan pemantauan oleh pembina dan kepala

sekolah terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas,

pelurusan penyimpangan, peningkatan keadaan.

Dalam hal peningkatan keadaan ditemukan bahwa

guru lebih bersemangat dalam mengajar, guru lebih

meningkat penggunaan media pembelajarannya, guru

lebih meningkat komunikasi dengan siswa, dan dalam

penggunaan metode pembelajaran lebih bervariasi.