27
56 BAB III TINJAUAN KASUS A. Pengkajian 1. Data Umum Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Juni 2011 jam 16.00 WIB pada keluarga Tn.S (69 tahun). Tn.S merupakan kepala keluarga dari Ny.P (67 tahun) sebagai istri. Pendidikan terakhir Tn.S adalah tidak lulus SD . Tn.S bekerja sebagai petani. Alamat tinggal sekarang ini di Desa Kangkung RT 02 RW 07 Mranggen, Demak. Keluarga Tn.S merupakan keluarga nuclear family/keluarga inti yang terdiri dari suami dan istri. Dimana keluarga Tn.S merupakan keluarga yang di dalamnya masih terdapat hubungan perkawinan dan saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing, Karena di dalam satu rumah di keluarga Tn.S terdiri dari 2 orang yang hidup bersama, segala kebutuhan dicukupi oleh Tn.S. Keluarga Tn.S mengatakan bersuku Jawa. Keluarga Tn.S mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit langsung diperiksakan didokter praktek umum. Tn.S mengatakan keluarga beragama islam. Anggota keluarga dalam satu rumah melakukan ibadah secara sendiri-sendiri dan kadang berjamaah. Keluarga mengatakan pendapatnya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Tn.S mengatakan sering berkumpul dirumah. Aktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan dengan berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Sedangkan aktivitas diluar rumah jarang Tn.S lakukan, jika ada biasanya pergi ke rumah anak Tn.S. Tn.S mengatakan kadang-kadang merokok.

BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

56

BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Pengkajian

1. Data Umum

Pengkajian dilakukan pada tanggal 10 Juni 2011 jam 16.00 WIB

pada keluarga Tn.S (69 tahun). Tn.S merupakan kepala keluarga dari Ny.P

(67 tahun) sebagai istri. Pendidikan terakhir Tn.S adalah tidak lulus SD .

Tn.S bekerja sebagai petani. Alamat tinggal sekarang ini di Desa

Kangkung RT 02 RW 07 Mranggen, Demak. Keluarga Tn.S merupakan

keluarga nuclear family/keluarga inti yang terdiri dari suami dan istri.

Dimana keluarga Tn.S merupakan keluarga yang di dalamnya masih

terdapat hubungan perkawinan dan saling berinteraksi satu dengan yang

lain, mempunyai peran masing-masing, Karena di dalam satu rumah di

keluarga Tn.S terdiri dari 2 orang yang hidup bersama, segala kebutuhan

dicukupi oleh Tn.S. Keluarga Tn.S mengatakan bersuku Jawa. Keluarga

Tn.S mempunyai kebiasaan jika ada anggota keluarga yang sakit langsung

diperiksakan didokter praktek umum. Tn.S mengatakan keluarga

beragama islam. Anggota keluarga dalam satu rumah melakukan ibadah

secara sendiri-sendiri dan kadang berjamaah. Keluarga mengatakan

pendapatnya cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Tn.S mengatakan sering

berkumpul dirumah.

Aktivitas rekreasi dalam rumah tangga selama ini dilakukan

dengan berkumpul bersama keluarga sambil nonton TV. Sedangkan

aktivitas diluar rumah jarang Tn.S lakukan, jika ada biasanya pergi ke

rumah anak Tn.S. Tn.S mengatakan kadang-kadang merokok.

Page 2: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

57

Riwayat dan tahap perkembangan keluarga Tn.S berada dalam

tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

keluarga sudah terpenuhi semua, tinggal mengoptimalkan saja.

Tn.S mengatakan Sehat, tidak ada keluahan, Tn.S mengatakan

tensi juga kadang-kadang tinggi. Ny.P mengeluh tengkuk terasa pegal,

lengan terasa pegal, sering pusing, kedua kaki dan tangan kanan sering

kesemutan, tensi sering tinggi. Keluarga hanya mengetahui bahwa

hipertensi itu adalah darah tinggi. Keluarga juga tidak mengetahui

pengertian, penyebab, tanda dan gejala, cara perawatan, dan modifikasi

lingkungan bagi anggota keluarga yang terkena hipertensi. Saat dilakukan

pengkajian tanggal 10 Juni 2011 Tn.S TD 130/90mmHg, Nadi 81x/menit,

RR 21x/menit. Ny.P TD 170/120 mmHg, nadi 84x/menit, RR 21x/menit.

Bangunan rumah permanen, lantai rumah dari plester dan penerangan

kurang, kamar mandi dan dapur berada di belakang rumah terpisah dengan

bangunan utama rumah, lantai kamar mandi agak licin, tidak ada

pegangan pada kamar mandi, penerangan kurang. Keluarga klien memiliki

fasilitas kesehatan meliputi : sarana MCK, sumber air bersih dan sepeda

sebagai sarana transportasi. Keluarga juga mempunyai jaminan kesehatan

yaitu kartu JAMKESMAS

Page 3: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

58

B. Analisa Data

DS : Keluarga mengatakan tidak tahu banyak tentang penyakit hipertensi,

Tn.S mengatakan tensi kadang-kadang tinggi, Ny.P mengeluh

tengkuk terasa pegal, lengan terasa pegal, Ny.P juga sering pusing,

kedua kaki dan tangan kanan sering kesemutan. Keluarga

mengatakan tidak tahu tentang pengertian hipertensi, penyebab, tanda

dan gejala, akibat lanjut, cara perawatan, dan modifikasi lingkungan

bagi hipertensi. Keluarga mengatakan jika ada yang sakit

diperiksakan didokter umum dekat rumah. Keluarga selalu mengikuti

posbindu jika tidak ada kepentingan.

DO : Tn.S TD 130/90 mmHg, Nadi: 81x/menit, RR: 21x/ menit dan Ny.P

TD 170/120 mmHg, Nadi: 84x/menit, RR: 21x/ menit. Akses menuju

rumah klien masih berbatu, tidak rata, banyak debu, kamar mandi

dan dapur berada dibelakang rumah terpisah dengan dengan

bangunan utama rumah, penerangan kurang, lantai kamar mandi agak

licin,tidak ada pegangan di kamar mandi, penerangan kurang.

C. Diagnosa Keperawatan

1. Gangguan perfusi jaringan serebal di keluarga Tn.S khususnya pada

Tn.S dan Ny.P berhubungan dengan Ketidak mampuan keluarga

merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi

2. Resiko injuri di keluarga Tn.S khususnya pada Tn S dan Ny.P

berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi

lingkungan untuk penderita hipertensi

Page 4: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

59

D. Skoring

Dari diagnosa yang ditegakkan kemudian di skoringkan pada masing-

masing diagnosa, dimana pada diagnosa 1 Gangguan perfusi jaringan serebal

di keluarga Tn.S khususnya pada Tn.S dan Ny.P berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang menderita

hipertensi mendapatkan jumlah skor 4 2/3. Dan diagnosa 2 Resiko injuri di

keluarga Tn.S khususnya pada Tn.S dan Ny.P berhubungan dengan

Ketidakmampuan keluaraga dalam memodifikasi lingkungan untuk penderita

hipertensi mendapat skor 2 5/6. Dengan rincian skor terlampir.

E. Rencana Keperawatan

1. Gangguan perfusi jaringan serebal di keluarga Tn.S khususnya pada Tn.S

dan Ny.P berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang menderita hipertensi.

Rencana keperawatan keluarga :

TUM : Setelah intervensi selama 5 hari tidak terjadi gangguan perfusi

jaringan serebal.

TUK 1 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit

keluarga mampu mengenal masalah hipertensi, dengan kriteria

keluarga mampu:

a. Menyebutkan pengertian hipertensi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : tekanan darah dikatakan tinggi bila sama dengan

atau lebih dari 140/90 mmHg.

Page 5: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

60

Intervensi :

1) Kaji pengetahuan keluarga tentang pengertian hipertensi

2) Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian

hipertensi dengan lembar balik dan leaflet

3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

b. Menyebutkan jenis-jenis hipertensi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : jenis-jenis hipertensi berdasarkan sistolik dan

diastoliknya :

Kategori

Sistolik,mmHg

Diastolik,mmHg

Normal <130 <85

Normal, tinggi 130-139 85-89

Hipertensi ±

Stadium 1 (ringan) 140-159 90-99

Stadium 2 (sedang) 160-179 100-109

Stadium 3 (berat) 180-209 110-119

Stadium 4 (sangat

berat) ≥210 ≤120

Intervensi :

1) Kaji pengetahuan keluarga tentang jeni-jenis

hipertensi

2) Diskusikan dengan keluarga tentang jenis-jenis

hipertensi dengan lembar balik dan leaflet

3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

Page 6: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

61

c. Menyebutkan penyebab hipertensi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : 4 dari 6 penyebab hipertensi stress, merokok,

obesitas (kegemukan), alkohol, faktor

keturunan, faktor lingkungan

Intervensi :

1) Kaji pengetahuan keluarga tentang penyebab

hipertensi

2) Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab

hipertensi dengan lembar balik dan leaflet

3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

d. Menyebutkan tanda dan gejala hipertensi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : 5 dari 7 tanda hipertensi : sakit kepala, pusing,

lemas, sesak nafas, kesemutan, kelelahan, ras

berat di tengkuk

Intervensi :

1) Kaji pengetahuan keluarga tentang tanda dah gejala

hipertensi

2) Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan

gejala hipertensi dengan lembar balik dan leaflet

3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

Page 7: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

62

e. Mengindentifikasikan keluarga yang menderita hipertensi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon afektif

Standart : keluarga mengetahui bahwa Ny.P menderita

hipertensi

Intervensi :

1) Motivasi keluarga untuk menyebutkan tanda dan

gejala hipertensi yang dialami anggota keluarga

2) Bantu keluarga mengidentifikasi anggota keluarga

yang menderita hipertensi

3) Beri rienforcement positif atas hasil keluarga

TUK 2 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit

keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk

merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.

a. Menyebutkan akibat lanjut dari hipertensi jika tidak segera

diatasi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : menyebutkan 3 akibat hipertensi bila tidak

segara diatasi :

1) Penyakit jantung , gagal jantung

2) Gagal ginjal

3) Serangan stroke

Page 8: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

63

Intervensi :

1) Kaji pengetahuan keluarga tentang akibat lanjut dari

hipertensi

2) Diskusikan dengan keluarga tentang akibat hipertensi

jika tidak segara ditangani dengan lembar balik dan

leaflet

3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

b. Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota

keluarga dengan hipertensi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon afektif

Standart : Ungkapan keluarga untuk mengambil

keputusan dalam merawat anggota keluarga

yang menderita hipertensi

Intervensi:

1) Memotivasi anggota keluarga dalam mengambil

keputusan untuk merawat anggota keluarga yang

menderita hipertensi

2) Beri reinforcement positif atas keputusan keluarga

untuk merawat anggota keluarga yang menderita

hipertensi

Page 9: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

64

TUK 3 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit

keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan mampu:

a. Menyebutkan cara-cara pencegahan hipertensi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : menyebutkan 4 dari 6 pencegahan hipertensi:

Kontrol teratur, minum obat teratur, diit

rendah garam dan lemak, jangan terlalu

stress, tidak merokok dan minum alkohol.

Intervensi :

1) Kaji pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan

dan perawatan hipertensi

2) Diskusikan dengan keluarga tentang cara

pencegahan hipertensi dengan lembar balik dan

leaflet

3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

b. Menyebutkan cara perawatan penderita hipertensi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : menyebutkan 5 cara perawatan penderita

hipertensi: mengurangi konsumsi garam dan

lemak, mengurangi alkohol, berhenti merokok,

olahraga teratur, dan istirahat yang cukup

Page 10: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

65

Intervensi :

1) Kaji pengetahuan keluarga tentang cara parawatan

hipertensi

2) Diskusikan dengan keluarga tentang cara perawatan

hipertensi dengan lembar balik dan leaflet

3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

c. Mendemostrasikan cara pembuatan obat tradisional

(herbal) untuk penderita hipertensi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon psikomotorik

Standart : cara pembuatan obat tradisional hipertensi: 2

buah mentimun dicuci bersih, buang kedua

ujungnya, parut, saring, anbil airnya, dan

minum 2x sehari pagi dan sore.

Intervensi :

1) Ajarkan pada keluarga cara membuat obat tradisional

untuk hipertensi dari mentimun

2) Motivasi keluarga untuk mendemonstrasikan

kembali cara yang sudah diajarkan

3) Beri reinforcement positif atas usaha keluarga

Page 11: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

66

TUK 4 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 keluarga

mampu memodifikasi lingkungan yang sesuai untuk penderita

hipertensi dengan mampu:

a. Menyebutkan cara memodifikasi lingkungan yang sesuai

untuk penderita hipertensi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : menyebutkan memodifikasi lingkungan untuk

penderita hipertensi: menciptakan lingkungan

yang tenang dan teratur, bila anggota keluarga

sudah mengalami pandangan kabur ciptakan

lingkungan yang nyaman (tidak licin),

pencahayaan cukup, pegangan, rumah tertata

baik.

Intervensi :

1) Diskusikan dengan keluarga tentang modifikasi

lingkungan yang tepat untuk penderita hipertensi

dengan lembar balik dan leaflet.

2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

3) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

4) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

Page 12: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

67

TUK 5 : setelah dilakukuan tindakan keperawatan selama 1x60 menit

keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan

mampu:

a. Menyebutkan pelayanan kesehatan untuk pengobatan dan

dan perawatan hipertensi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : tempat pemeriksaan dan pengobatan hipertensi :

puskesmas, dokter swasta, dan rumah sakit

Intervensi :

1) Diskusikan dengan keluarga tentang tempat-tempat

pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan dan

pengobatan untuk penderita hipertensi

2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

3) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

4) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

b. Menjelaskan manfaat pelayanan kesehatan

Recana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : menyebutkan manfaat pelayanan kesehatan

Intervensi :

1) Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat

pelayanan kesehatan

2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

3) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

4) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

Page 13: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

68

c. Memanfaatkan atau menggunakan pelayanan kesehatan

yang dipilih

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : adanya kunjungan ke pelayanan kesehatan yang

dipilih

Intervensi :

1) Diskusikan dengan keluarga tentang pelayanan

kesehatan yang akan dipilih

2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

3) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

4) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

2. Resiko injuri di keluarga Tn.S khususnya pada Tn.S dan Ny.P

berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi

lingkungan untuk penderita hipertensi

TUM : Setelah intervensi selama 5 hari resiko injuri pada Tn.S dapat

dikurangi

TUK 1 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit

keluarga mampu mengenal masalah resiko injuri pada

hipertensi, dengan kriteria kelurga mampu:

a. Menyebutkan pengertian injuri

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : suatu keadaan dimana individu berisiko

mendapat bahaya karena defisit perseptual

atau fisiologis, kurangnya kesadaran tentang

bahaya atau karena usia lanjut.

Page 14: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

69

Intervensi :

1) Kaji pengetahuan keluarga tentang pengertian injuri

2) Diskusikan dengan keluarga tentang pengertian

injuri pada penderita hipertensi dengan lembar balik

3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

b. Mengetahui penyebab injuri

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : lantai licin, pandangan kabur, pencahayaan

kurang, penataan perabot tidak rapi

Intervensi :

1) Kaji pengetahuan keluarga tentang penyebab injuri

2) Diskusikan dengan keluarga tentang penyebab

injuri pada penderita hipertensi dengan lembar balik

3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

c. Menyebutkan faktor resiko injuri

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : perubahan perfusi serebal sekunder akibat

hipoksia jaringan, vertigo, perubahan perfusi

sensori (penglihatan)

Page 15: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

70

Intervensi :

1) Kaji pengetahuan keluarga tentang faktor resiko

injuri

2) Diskusikan dengan keluarga tentang faktor resiko

injuri dengan lembar balik

3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

TUK 2 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selam 1x60 menit

keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk

merawat anggota keluarga yang mempunyai resiko injuri.

a. Menyebutkan akibat injuri pada penderita hipertensi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : lumpuh, gegar otak, cacat, dan pendarahan

otak

Intervensi :

1) Kaji pengetahuan keluarga tentang akibat injuri

bagi penderita hipertensi

2) Diskusikan dengan keluarga tentang akibat injuri

bagi penderita hipertensi dengan lembar balik

3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

Page 16: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

71

b. Mengambil keputusan yang tepat untuk merawat anggota

keluarga yang mengalami hipertensi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon afektif

Standart : keluarga memutuskan untuk merawat anggota

keluarga yang menderita hipertensi

Intervensi :

1) Memotifasi anggota keluarga dalam mengambil

keputusan untuk merawat anggota keluarga yang

menderita hipertensi

2) Beri reinforcement positif atas minat

TUK 3 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit

keluargamampu merawat anggota keluarga yang mempunyai

risiko injuri dengan mampu:

a. Menyebutkan cara-cara pencegahan injuri pada penderita

hipertensi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : berpegangan saat ke kamar mandi/berwudhu,

menggunakan alat bantu jalan, hindari

langsung berdiri setelah tidur, memakai kaca

mata, penerangan cukup, dan segara istirahat

jika pusing

Page 17: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

72

Intervensi :

1) Kaji pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan

injuri

2) Diskusikan dengan keluarga tentang cara mencegah

injuri pada penderita hipertensi dengan lembar balik

3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

b. Menjelaskan cara-cara merawat injuri

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : keluarga mengetahui cara mencegah terjadinya

injuri

Intervensi :

1) Kaji pengetahuan keluarga tentang cara pencegahan

injuri

2) Diskusikan dengan keluarga cara mencegah

terjadinya injuri dengan lenbar balik

3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

Page 18: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

73

TUK 4 : Setelah dilakukan tindakan keperwatan selama 1x60 menit

keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang sesuai untuk

penderita hipertensi yang mempunyai resiko injuri dengan

mampu :

a. Menyebutkan cara memodifikasi lingkungan yang sesuai

penderita hipertensi

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : penerangan cukup, ada pegangan dalan kamar

mandi/tempat wudhu, jaga agar lantai tidak

licin, dan merapikan perabotan rumah

Intervensi :

1) Kaji pengetahuan keluarga tentang cara

memodifikasi lingkungan untuk penderita hipertensi

agar tidak terjadi injuri

2) Diskusikan dengan keluarga tentang cara

memodifikasi lingkungan yang tepat untuk

penderita hipertensi yang mempunyai resiko injuri

dengan lembar balik

3) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

4) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

5) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

Page 19: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

74

TUK 5 : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x60 menit

keluarga mampu memafaatkan fasilitas kesehatan dengan

mampu:

a. Menyebutkan tempat pelayanan kesehatan untuk

pengobatan jika penderita hipertensi terjatuh

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : tempat pemeriksaan dan pengobatan:

puskesmas, dokter swasta, dan rumah sakit

Intervensi :

1) Diskusikan dengan keluarga tentang tempat-tempat

pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan dan

pengobatan untuk penderita hipertensi

2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

3) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

4) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

b. Menjelaskan manfaat pelayanan kesehatan

Rencana keperawatan

Kriteria : respon verbal

Standart : menyebutkan manfaat pelayanan kesehatan

Intervensi :

1) Diskusikan dengan keluarga tentang manfaat

pelayanan kesehatan dengan lembar balik dan

leaflet

2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

3) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

4) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

Page 20: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

75

c. Memanfaatkan atau menggunakan fasilitas yang dipilih

Rencana keperawatan

Kriteria : respon psikomotorik dan afektif

Standart : adanya kunjungan ke pelayanan kesehatan

yang telah dipilih

Intervensi :

1) Diskusikan dengan keluarga tentang pelayanan

kesehatan yang akan dipilih

2) Beri kesempatan keluarga untuk bertanya

3) Tanyakan kembali hal-hal yang telah dijelaskan

4) Beri rienforcement positif atas jawaban yang benar

F. Implementasi Keperawatan

Hasil dari intervensi diatas maka perawat dapat memberikan tindakan

keperawatan keluarga (implementasi) pada tanggal 10, 11, 13, 17 dan 18 Juni

2011 dan mengevaluasi jalannya asuhan keperawatan keluarga tersebut pada

tanggal 23 Juni 2011 sebagai berikut :

1. Pada tanggal 10 Juni 2011 jam 16.00 WIB mahasiswa datang untuk

pertama kali ke rumah keluarga binaan untuk menjelaskan tujuan

kedatangan, membina trust dan mengontrak untuk pertemuan berikutnya.

Tn.S mengatakan bersedia dijadikan keluarga binaan, keluarga Tn.S

merasa senang dengan kedatangan mahasiswa yang memberikan

penyuluhan tentang masalah kesehatan keluarga. Keluarga Tn.S antusias

dengan kedatangan mahasiswa, Tn.S terlihat ramah ketika mahasiswa

datang, mahasiswa disuguhi minuman dan makanan sebagai tanda

perkenalan. Dan sekalian mengkaji pengetahuan keluarga tentang

hipertensi, mengobservasi keadaan rumah Tn.S mengontrak waktu untuk

pertemuan berikutnya. Saat dilakukan pengkajian Tn.S mengatakan sehat,

tidak ada keluahan, Tn.S mengatakan tensi juga kadang-kadang tinggi,

Page 21: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

76

Ny.P mengeluh tengkuk terasa pegal, lengan terasa pegal, sering pusing,

kedua kaki dan tangan kanan sering kesemutan. Tn.S juga mengatakan

sudah menggunakan pelayanan kesehatan yang ada disekitar lingkungan

tempat tinggal yaitu dokter praktek umum. Dan keluarga Tn S mengaku

tidak mengetahui mengenai penyakit hipertensi, penyebab, tanda dan

gejala, komplikasi dari hipertensi, dan cara perawatan hipertensi. Yang

keluarga tahu hanya hipertensi adalah darah tinggi. Keluarga Tn.S juga

mengatakan selalu mengikuti posbindu jika tidak ada kepentingan. Saat

dilakukan pemeriksaan fisik pada Tn S didapatkan TD : 130/90 mmHg,

Nadi : 81 x/menit, RR : 21 x/menit. Ny.P TD : 170/120 mmHg, Nadi : 84

x/menit, RR : 21 x/menit.

2. Pada tanggal 11 Juni 2011 jam 16.00 WIB perawat mengkaji pengetahuan

keluarga Tn.S tentang pengertian, jenis, penyebab, tanda dan gejala dari

hipertensi, memberikan penjelasan tentang pengertian, jenis, penyebab,

tanda dan gejala dari hipertensi, memberikan kersempatan keluarga untuk

bertanya, memberikan pertanyaan kepada keluarga tentang materi yang

disampaikan, memberikan pujian positif atas usaha keluarga dalam

menjawab pertanyaan. Serta melakukan pemeriksaan fisik kepada seluruh

anggota keluarga. Keluarga Tn.S mengatakan tidak mengetahui apa itu

hipertensi penyebabnya dan tanda gejala hipertensi. Tn.S mengatakan

Sehat, tidak ada keluahan, tensi kadang-kadang tinggi Ny.P mengeluh

tengkuk terasa pegal, lengan terasa pegal, sering pusing, kedua kaki dan

tangan kanan sering kesemutan, dan tensi sering tinggi. Ny.P mengatakan

kalau memasak masih sering asin karena menurut Ny.P jika tidak asin

kurang terasa. Keluarga bertanya tensi berapakah sudah tergolong tinggi.

Setelah mendapatkan penjelasan keluarga mampu menyebutkan

pengertian hipertensi yaitu darah tinggi, jika tensi > 140 mmHg, penyebab

hipertensi adalah banyak pikiran, merokok, makan asin-asin, tanda dan

Page 22: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

77

gejala hipertensi adalah pusing, laher atau tengkuk terasa pegal,

kesemutan dan lemas. Keluarga memperhatikan penjelasan perawat.

Keluarga kooperatif. Penkes di hadiri oleh Tn.S dan Ny.P. Perawat

menjelaskan dengan suara yang jelas. Keluarga mampu menyebutkan

pengertian hipertensi, 3 penyebab hipertensi dan 3 tanda dan gejala

hipertensi. Keluarga Tn S mengucapkan kata terimakasih sudah diberikan

informasi banyak tentang penyakit hipertensi.

3. Pada tanggal 13 Juni 2011 jam 18.30 WIB perawat mereview kembali

tentang penkes yang kemarin telah diberikan, mengkaji pengetahuan

keluarga mengenai akibat lanjut dan cara perawatan hipertensi,

memberikan kembali penjelasan mengenai pengertian, penyebab, tanda

dan gejala, akibat lanjut, dan cara perawatan hipertensi dengan media

lembar balik dan leaflet. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk

bertanya tentang hal-hal yang kurang jelas. Memberikan pertanyaan

kepada keluarga tentang materi yang disampaikan, memberikan pujian

positif kepada anggota keluarga yang menjawab pertanyaan. Keluarga

mengatakan tidak tahu akibat lanjut dan cara perawatan hipertensi.

Keluarga mampu menyebutkan pengertian hipertensi yaitu darah tinggi,

jika tensi > 140 mmHg, penyebab hipertensi adalah banyak pikiran,

merokok, makan asin-asin, tanda dan gejala hipertensi adalah pusing,

laher atau tengkuk terasa pegal, kesemutan dan lemas. Setelah

mendapatkan penjelasan keluarga mampu mengambil keputusan untuk

mau merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi. Keluarga

mampu mnyebutkan akibat lanjut dari hipertensi adalah penyakit jantung

dan stroke. Keluarga mampu menyebutkan cara perawatan hipertensi yaitu

mengindari makanan yang asin-asin, kulit ayam, daging dan jeroan.

Keluarga memperhatikan penjelasan perawat. Keluarga kooperatif. Penkes

di hadiri oleh Tn.S dan Ny.P. Perawat menjelaskan dengan suara yang

Page 23: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

78

jelas. Keluarga mampu menyebutkan 2 akibat lanjut dari hipertensi dan 4

cara perawatan hipertensi. Tn.S TD 160/90 mmHg, Nadi: 84x/menit, RR:

21x/ menit. Ny.P TD 160/90 mmHg, Nadi: 81x/menit, RR: 20x/ menit.

Dan keluarga Tn S mengucapkan kata terima kasih sudah diberikan

informasi banyak tentang penyakit hipertensi.

4. Pada tanggal 17 Juni 2011 jam 16.00 WIB perawat kembali mengunjungi

keluarga Tn.S dengan tujuan untuk mengajarkan kepada keluarga cara

perawatan hipertensi dengan membuat obat tradisional/herbal, memberi

penjelasan kepada keluarga cara memodifikasi lingkungan yang sesuai

untuk penderita hipertensi, memberi penjelasan kepada keluarga untuk

menggunakan fasilitas kesehatan untuk mendapatkan pelayanan

kesehatan. Keluarga mengatakan sudah sering makan mentimun. Keluarga

mengatakan belum tahu obat treadisional untuk hipertensi. Setelah

mendapat penjelasan keluarga mampu menyebutkan obat tradisional untuk

hipertensi adalah mentimun, seledri, blimbing wuluh, dan bawang putih.

Keluarga mampu menjelaskan kembali cara pembuatan obat tradisional

hipertensi dengan mentimun yaitu 2 buah mentimun cuci hingga bersih,

potong ke dua ujungnya, kemudian diparut lalu saring airnya kemudian

diminum 2x sehari pagi dan sore. Keluarga mampu menyebutkan

lingkungan yang tepat untuk penderita hipertensi yaitu lingkungan yang

tenang. Keluarga mengatakan sudah menggunakan fasilitas kesehatan

yang ada disekitar rumah yaitu dokter praktek umum. Keluarga

memperhatikan penjelasan perawat. Keluarga kooperatif. Penkes di hadiri

oleh Tn.S dan Ny.P. Perawat menjelaskan dengan suara yang jelas.

Keluarga mampu menyebutkan 5 bahan obat tradisional untuk hipertensi

Keluarga mampu menjelaskan cara pembuatan obat tradisipnal hipertensi

dengan menggunakan mentimun. Keluarga mampu menyebutkan

lingkungan yang tepat untuk penderita hipertensi. Jika ada anggota

Page 24: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

79

keluarga yang sakit anggota keluarga yang lain membawanya ke dokter

praktek umum. Tn.S TD 160/90 mmHg, Nadi: 83x/menit, RR: 21x/ menit.

Ny.P TD 180/90 mmHg, Nadi: 83x/menit, RR: 21x/ menit. Keluarga Tn S

mengucapkan kata terimakasih sudah diberikan informasi banyak tentang

penyakit hipertensi.

5. Pada tanggal 18 Juni 2011 jam 11.00 WIB perawat kembali mengunjungi

keluarga Tn.S dengan tujuan untuk mengajarkan pembuatan obat herbal

untuk hipertensi dengan menggunakan mentimun serta

mendemostrasikannya. Kemudian memberikan beberapa mentimun untuk

membuat obat herbal beberapa hari kedepan. Keluarga mengatakan masih

ingat cara pembuatan obat tradisional dengan menggunakan mentimun

yaitu 2 buah mentimun cuci hingga bersih, potong ke dua ujungnya,

kemudian diparut lalu saring airnya kemudian diminum 2x sehari pagi dan

sore. Keluarga mampu menyebutkan obat tradisional untuk hipertensi

adalah mentimun, seledri,blimbing wuluh, dan bawang putih. Keluarga

mengamati saat perawat mendemonstrasikan obat tradisional untuk

hipertensi dengan menggunakan mentimun. keluarga tampak antusias.

Keluarga meminum air mentimun yang sudah jadi. Keluarga

mengucapkan terima kasih karena telah beri mentimun. Tn.S TD 160/90

mmHg, Nadi: 80x/menit, RR: 22x/ menit. Ny.P TD 180/90 mmHg, Nadi:

84x/menit, RR: 21x/ menit.

6. Pada tanggal 23 Juni 2011 jam 17.00 perawat kembali mengunjungi

keluarga Tn.S dengan tujuan untuk mengevaluasi penkes yang sudah

diberikan pada pertemuan sebelumnya, melakukan kontrol tensi setelah

keluarga rutin meminum obat herbal hipertensi yaitu air mentimun apakah

terjadi penurunan tensi, dan Menjelaskan tentang pengertian injuri,

penyebab, akibat dan cara pencegahan injuri pada keluarga. Keluarga

Page 25: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

80

mengatakan hipertensi yaitu darah tinggi jika tensi 150/160 mmHg,

penyebab hipertensi adalah makan asin-asin, banyak pikiran, makan

jeroan dan kulit ayam, kopi dan merokok. Tanda dan gejala dari hipertensi

adalah pusing, tengkuk atau leher terasa pegal, kesemutan dan lemas. Cara

perawatan hipertensi dengan tidak makan yang asin-asin, tidak makan

daging, tidak makan jeroan dan kulit ayam serta tidak banyak pikiran.

Keluarga mengatakan makan yang dihindari adalah makanan asin-asin,

jeroan, daging, kulit ayam, kopi, makanan kaleng. Sedangkan makanan

yang boleh dimakan adalah tahu, tempe, glandir, bayam, terong, buah-

buahan Keluarga mengatakan sudah minum air mentimun, kadang-kadang

mentimun langsung dimakan buat lalap. Keluarga mengatakan sudah

terbiasa ke kamar mandi sendiri walaupun dengan penerangan seadanya.

Keluarga mengatakan Jatuh dapat menyebabkan perdarahan diotak, cacat,

dan lumpuh. Penyebab jatuh yaitu lantai kamar mandi yang licin, dan

penarangan yang seadanya. Jika tidak mau jatuh maka harus menghindari

lantai licin dan usahakan cukup penerangan,dan didalam kamar mandi

diberi pegangan. Keluarga mampu menyebutkan kembali pengertian, 6

penyebab, 4 tanda dan gejala, 5 cara perawatan hipertensi, serta 6

makanan yang dihindari dan 6 makanan yang boleh dimakan serta obat

tradisional yang bisa digunakan untuk hipertensi.Keluarga mampu

menyebutkan 3 akibat dari jatuh, 2 penyebab jatuh, dan 3 cara

menghindari jatuh pada penderita hipertensi. Lantai kamar mandi agak

licin, tidak ada pegangan tangan, penerangan lampu seadanya. Keluarga

memperhatikan penjelasan perawat. Keluarga kooperatif. Penkes di hadiri

oleh Tn.S dan Ny.P. Perawat menjelaskan dengan suara yang jelas. Tn.S

TD 150/90 mmHg, Nadi: 78x/menit, RR: 21x/ menit. Ny.P TD 160/90

mmHg, Nadi: 80x/menit, RR: 20x/ menit.

Page 26: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

81

G. Evaluasi Sumatif

Dari tindakan keperawatan yang dilakukan pada keluarga binaan Tn.S

selama 5 hari yaitu dari hari Jumat tanggal 10, 11, 13, 17 dan 18 Juni 2011

didapatkan Evaluasi Sumatif pada hari kamis tanggal 23 Juni 2011 jam 17.00

sebagai berikut :

Diagnosa 1 : Gangguan perfusi jaringan serebal di keluarga Tn.S khususnya

pada Tn.S dan Ny.P berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga yang menderita hipertensi.

S : Keluarga mengatakan hipertensi yaitu darah tinggi jika tensi 150/160

mmHg, penyebab hipertensi adalah makan asin-asin, banyak pikiran,

makan jeroan dan kulit ayam, kopi dan merokok. Tanda dan gejala dari

hipertensi adalah pusing, tengkuk atau leher terasa pegal, kesemutan

dan lemas. Cara perawatan hipertensi dengan tidak makan yang asin-

asin, tidak makan daging, tidak makan jeroan dan kulit ayam serta

tidak banyak pikiran.

Keluarga mengatakan makan yang dihindari adalah makanan asin-asin,

jeroan, daging, kulit ayam, kopi, makanan kaleng. Sedangkan makanan

yang boleh dimakan adalah tahu, tempe, glandir, bayam, terong, buah-

buahan Keluarga mengatakan sudah minum air mentimun, kadang-

kadang mentimun langsung dimakan buat lalap.

O : Keluarga mampu menyebutkan kembali pengertian, 6 penyebab, 4

tanda dan gejala, 5 cara perawatan hipertensi, serta 6 makanan yang

dihindari dan 6 makanan yang boleh dimakan serta obat tradisional

yang bisa digunakan untuk hipertensi. Keluarga memperhatikan

penjelasan perawat. Keluarga kooperatif. Penkes di hadiri oleh Tn.S

dan Ny.P.

Page 27: BAB III TINJAUAN KASUS - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/123/jtptunimus-gdl-anitagaluh... · tahap perkembangan keluarga dengan lansia. Tugas tahap perkembangan

82

A : Masalah teratasi

Keluarga mampu mengenal masalah hipertensi dan cara perawatan

hipertensi

P : Hentikan intervensi

Diagnosa 2 : Resiko injuri di keluarga Tn.S khususnya pada Tn.S dan Ny.P

berhubungan dengan Ketidakmampuan keluarga dalam memodifikasi

lingkungan untuk penderita hipertensi

S : Keluarga mengatakan sudah terbiasa ke kamar mandi sendiri walaupun

dengan penerangan seadanya.

Jatuh dapat menyebabkan perdarahan diotak, cacat, dan lumpuh.

Penyebab jatuh yaitu lantai kamar mandi yang licin, dan penarangan

yang seadanya. Jika tidak mau jatuh maka harus menghindari lantai licin

dan usahakan cukup penerangan,dan didalam kamar mandi diberi

pegangan.

O : Keluarga kooperatif dan sudah mampu menyebutkan 3 akibat dari jatuh,

2 penyebab jatuh, dan 3 cara menghindari jatuh pada penderita

hipertensi

A : Masalah teratasi

Keluarga mampu mengenal masalah injuri pada penderita hipertensi

P : Motivasi keluarga untuk selalu membersihkan kamar mandi agar lantai

tidak licin, merapikan perabotan rumah, mengusahakan penerangan

cukup, memberi pegangan di kamar mandi guna mencegah terjadinya

injuri pada Tn.S dan Ny.P.