38
46 Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh destination image terhadap Behavioral intention wisatawan nusantara. Adapun yang menjadi variabel bebas (independent variable) adalah destination image atau variabel X, yang terdiri dari natural resources, general infrastructure, tourist infrastructure, tourist leisure and recreation, culture, history and art, political and economical factors, natural environment, social environment., dan atmosphere of the place. Variabel terikat (dependen variable) atau variabel Y adalah Behavioral intention wisatawan nusantara saat melakukan kunjungan atau berwisata ke daya tarik wisata yang ada di Pulau Belitung. Objek yang dijadikan responden pada penelitian ini adalah para wisatawan nusantara yang datang ke Pulau Belitung di Bandara Has Hananjoedin Buluh Tumbang. 3.2 Metode Penelitian 3.2.1 Jenis dan Metode Yang Digunakan Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode penelitian deskriptif dan verifikatif. Metode ini menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta yang ada dan sedang berlangsung, dengan jalan mengumpulkan, menyusun, dan menjelaskan data yang diperlukan untuk kemudian di analisis sesuai teori yang ada. Natsir (2005:54) mengemukakan pengertian metode penelitian deskriptif sebagai berikut:

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek …repository.upi.edu/3072/6/S_MPP_0707540_Chapter3.pdf · Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara

  • Upload
    ngonga

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

46 Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB III

OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menganalisis tentang pengaruh destination image terhadap

Behavioral intention wisatawan nusantara. Adapun yang menjadi variabel bebas

(independent variable) adalah destination image atau variabel X, yang terdiri dari

natural resources, general infrastructure, tourist infrastructure, tourist leisure and

recreation, culture, history and art, political and economical factors, natural

environment, social environment., dan atmosphere of the place. Variabel terikat

(dependen variable) atau variabel Y adalah Behavioral intention wisatawan

nusantara saat melakukan kunjungan atau berwisata ke daya tarik wisata yang

ada di Pulau Belitung.

Objek yang dijadikan responden pada penelitian ini adalah para wisatawan

nusantara yang datang ke Pulau Belitung di Bandara Has Hananjoedin Buluh

Tumbang.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis dan Metode Yang Digunakan

Metode penelitian yang dipergunakan adalah metode penelitian deskriptif

dan verifikatif. Metode ini menggambarkan objek penelitian berdasarkan fakta

yang ada dan sedang berlangsung, dengan jalan mengumpulkan, menyusun,

dan menjelaskan data yang diperlukan untuk kemudian di analisis sesuai teori

yang ada.

Natsir (2005:54) mengemukakan pengertian metode penelitian deskriptif

sebagai berikut:

47

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

“Suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki”.

Whitney (Natsir, 2005:54) mengemukakan, pengertian metode penelitian

deskriptif sebagai berikut:

“Pencarian fakta dalam interpretasi yang tepat. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena”.

Menurut Isaac dan Michael (Rakhmat, 2001:22) mengatakan bahwa,

“metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik

populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat”.

Adapun tujuan metode deskriptif menurut Rakhmat (2001:25) adalah:

1. Mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang menuliskan gejala yang

ada.

2. Mengidentifikasikan masalah atau memeriksakan kondisi dengan praktek-

praktek yang berlaku.

3. Membuat perbandingan atau evaluasi.

4. Menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah

yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan

rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.

Adapun ciri-ciri penelitian deskriptif menurut Kountur (2004:17) adalah

1. Berhubungan dengan keadaan yang terjadi saat itu.

48

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Menguraikan satu variabel saja atau beberapa variabel namun diuraikan

satu persatu.

3. Variabel yang diteliti tidak dimanipulasikan atau tidak ada perlakuan

(treatment).

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

metode deskriptif memberikan gambaran dari fenomena. Langkah-langkah

metode deskriptif tidak terbatas sampai pengumpulan dan penyusunan data

tetapi juga analisis dan interpretasi terhadap data untuk memperoleh informasi

yang jelas mengenai fakta yang terjadi.

Sifat verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu

hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan, dimana

dalam penelitian ini akan di uji apakah destination image yang ada di Pulau

Belitung dalam mempengaruhi Behavioral Intention wisatawan wisatawan

nusantara pada daya tarik wisata di Pulau Belitung.

Berdasarkan sifat penelitiannya, maka metode penelitian yang akan

digunakan adalah metode deskriptif survei dan explanatory survey yang menurut

Kerlinger (Sugiyono, 2011:9), bahwa metode survei adalah metode penelitian

yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari

adalah data-data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga

ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar

variabel sosiologis maupun psikologis.

Metode penelitian dibuat untuk memudahkan peneliti untuk membuat

suatu kesimpulan. Dari metode yang digunakan ini informasi dari sebagian

populasi dikumpulkan langsung dari tempat kejadian secara empirik dengan

49

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang

sedang diteliti.

Adapun penelitian ini juga dilakukan dalam jangka waktu kurang dari satu

tahun. Oleh karena itu, metode pengembangan yang digunakan adalah cross-

sectional. Menurut Husein Umar (2002:45), bahwa “cross-sectional yaitu metode

penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu (tidak

berkesinambungan dalam jangka waktu panjang)”.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel yang diukur dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua

bagian yaitu destination image sebagai variabel bebas dan behavioral intention

wisatawan sebagai variabel terikat. Operasionalisasi masing-masing variabel

tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:

TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL

Variabel / Sub

Variabel Konsep Variabel dan Sub Variabel Indikator Ukuran Skala No Item

Destination Image

(X)

“Destination Image is the visitor’s

subjective perception of the destination

reality.*

Destination Image adalah Persepsi

subjektif dari pengunjung terhadap

realitas yang ada pada suatu destinasi.

Ching-fu Chen & DungChun Tsai (2007)

Natural Resources

(X1)

Sumber daya alam yang memanfaatkan

Keadaan cuaca dan keindahan alam.

Biasanya berupa pegunungan, laut,

pantai, lembah dan lain sebagainya

- Cuaca Tingkat

temperatur di

destinasi wisata

Ordinal III.A.1

Tingkat Curah

Hujan

Ordinal III.A.2

Tingkat

Kelembaban

Ordinal III.A.3

Tingkat keterikan

sinar Matahari

Ordinal III.A.4

50

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

- Pantai Tingkat Kualitas

Air Laut

Ordinal III.A.5

Tingkat keunikan

Pantai

Ordinal III.A.6

Tingkat

Keramaian

Pantai

Ordinal III.A.7

- Kekayaan

Pemandangan

Alam

Tingkat

Keberadaan

SDA yang

dilindungi

Ordinal III.A.8

Tingkat keunikan

Pemandangan

Alam

Ordinal III.A.9

General

Infrastructure (X2)

Sistem fisik yang menyediakan

transportasi, air, bangunan, dan fasilitas

publik lain yang diperlukan untuk

memenuhi kebutuhan dasar manusia

secara ekonomi dan sosial. Sebagai

contohnya fasilitas transportasi,

bangunan institusional dan komersial,

bangunan irigasi, drainase dan

pengendali banjir, fasilitas air bersih dan

air kotor, fasilitas penanganan limbah

padat, pembangkit energi dan

distribusinya, fasilitas telekomunikasi,

serta infrastruktur kawasan permukiman.

Kualitas Jalan,

Bandara dan

Pelabuhan

Tingkat Kualitas

Infrastruktur

Jalan, Bandara

dan Pelabuhan

Ordinal III.B.10

Fasilitas

Transportasi

Tingkat

ketersediaan

Transportasi

Ordinal III.B.11

Tingkat

kemudahan

mendapatkan

Transportasi

Ordinal III.B.12

- Infrastruktur

komersial

Tingkat

perkembangan

gedung-gedung

komersil

Ordinal III.B.13

Tourist

Infrastructure (X3)

Infrastruktur yang memang sengaja

dibangun untuk mendukung keperluan

Pariwisata seperti hotel, restoran, bar,

dan pusat informasi pariwisata.

- Akomodasi

Tingkat

ketersediaan

Akomodasi

Ordinal III.C,14

Tingkat

kemudahan

mendapatkan

Akomodasi

Ordinal III.C.15

Tingkat

kenyamanan

Ordinal III.C.16

51

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Akomodasi

- Restoran

Tingkat

ketersediaan

Restoran

Ordinal III.C.17

Tingkat

kemudahan

mendapatkan

Restoran

Ordinal III.C.18

Tingkat

kenyamanan

Restoran

Ordinal III.C.19

- Aksesibilitas Tingkat

Kemudahan

akses menuju

DTW

Ordinal III.C.20

- Pusat Informasi

Pariwisata

Tingkat

ketersediaan

Pusat Informasi

Pariwisata

Ordinal III.C.21

Tingkat

Kejelasan

Informasi di

Pusat Informasi

Pariwisata

Ordinal III.C.22

Tourist Leisure and

Recreation (X4)

Tempat atau kegiatan yang sengaja

dibuat untuk keperluan hiburan dan gaya

hidup seperti Theme park, Water park,

kebun Binatang, kasino, toko cinderamata

dan Mall.

- Aktifitas Olahraga

dan Hiburan

Tingkat

Pengelolaan

Wisata Olahraga

seperti

Diving,Snorkeling

Ordinal III.D.23

Tingkat

Kelengkapan

Wisata Olahraga

seperti

Diving,Snorkeling

Ordinal III.D.24

Tingkat

Keamanan

Wisata Olahraga

seperti

Diving,Snorkeling

Ordinal III.D.25

52

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tingkat

ketersediaan

cinderamata

khas Belitung

Ordinal III.D.26

Tingkat

kemudahan

mendapatkan

cinderamata

khas Belitung

Ordinal III.D.27

Culture, History

and art (X5)

Kebudayaan, Sejarah dan kesenian yang

ada pada suatu Destinasi. Bisa berupa

bangunan/situs bersejarah, Festival

kebudayaan, kerajinan tangan, seni

menyiapkan makanan, lagu daerah dan

cerita rakyat

- Bangunan

Bersejarah

Tingkat

keberadaan

bangunan

bersejarah

Ordinal III.E.28

- Festival

Kebudayaan

Tingkat

keanekaragaman

festival

kebudayaan

Ordinal III.E.29

- Kerajinan Tangan Tingkat

keanekaragaman

Kerajinan tangan

khas daerah

Ordinal III.E.30

Political and

economic factors

(X6)

Faktor Politik dan ekonomi yang terdapat

di suatu destinasi yang biasanya berupa

kestabilan politik dan perkembangan

ekonomi serta tingkat keamanan yang

ada pada destinasi tersebut.

- Kestabilan Politik Tingkat

kestabilan politik

di Belitung

Ordinal III.F.31

Tingkat

keamanan di

Belitung

Ordinal III.F.32

- Perkembangan

ekonomi

Tingkat

perkembangan

ekonomi di

Belitung

Ordinal III.F.33

- Harga Tingkat Harga

barang di

Belitung

Ordinal III.F.34

Natural

Environment (X7)

Kondisi lingkungan alami yang terdapat

dalam suatu destinasi seperti keindahan

pemandangan, kebersihan, keramaian,

polusi udara dan suara kebersihan

Keindahan

Pemandangan di

destinasi wisata

Belitung

Tingkat

Keindahan

pemandangan

destinasi wisata

Ordinal III.G.35

53

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

di Belitung

Keindahan kota di

Belitung

Tingkat

keindahan kota

di Belitung

Ordinal III.G.36

Kebersihan

destinasi wisata di

Belitung

Tingkat

Kebersihan

destinasi wisata

di Belitung

Ordinal III.G.37

Kepadatan di

Belitung

Tingkat

Kepadatan di

Belitung

Ordinal III.G.38

Polusi Tingkat Polusi

Udara di Belitung

Ordinal III.G.39

Tingkat

Kebisingan di

Belitung

Ordinal III.G.40

Lalu Lintas Tingkat

Kemacetan di

Belitung

Ordinal III.G.41

Social Environment

(X8)

Kondisi social yang terdapat di suatu

destinasi seperti Keramahan dari

penduduk lokal, kualitas kehidupan dan

bahasa yang digunakan.

Keramahan

penduduk lokal

Tingkat

Keramahan

penduduk local

pada wisatawan

Ordinal III.H.42

Kendala Bahasa Tingkat kendala

bahasa yang

digunakan

Ordinal III.H.43

Atmosphere of the

Place (X9)

Atmosfir yang dirasakan para wisatawan

di destinasi yang dia kunjungi seperti

atmosfir kemewahan, exotic, mistik dan

atraktif serta menyenangkan.

Mewah Tingkat

kemewahan

Belitung

Ordinal III.I.44

Reputasi Tingkat Reputasi

Belitung

Ordinal III.I.45

Eksotik Tingkat

Keeksotisan

Belitung

Ordinal III.I.46

Mistik Tingkat

Kemistisan

Belitung

Ordinal III.I.47

54

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Relaks Tingkat

Relaksasi di

Belitung

Ordinal III.I.48

Penuh Stress Tingkat

kestresan di

Belitung

Ordinal III.I.49

Bahagia Tingkat

kesenangan di

Belitung

Ordinal III.I.50

Nyaman Tingkat

kenyamanan di

Belitung

III.I.51

Membosankan Tingkat

kebosanan di

Belitung

Ordinal III.I.52

Atraktif Tingkat

keatraktifan di

Belitung

Ordinal III.I.53

BEHAVIORAL

INTENTIONS (Y)

Penilaian Pengunjung/wisatawan

terhadap standar dari proses

penyampaian jasa dalam hubungannya

dengan pengalaman perjalanan. (Ching-

Fu Chen, DungChun Tsai)

Ordinal

Wisatawan Berniat untuk melakukan

kunjungan kembali/berulang pada

destinasi yang pernah dikunjunginya

Intention To Revisit Tingkat Niat untuk

berkunjung

kembali ke

Belitung

Ordinal IV.A.1

Tingkat Niat untuk

berkunjung ke

daya tarik wisata

lain di Belitung

Ordinal IV.A.2

Tingkat

Pertimbangan

untuk memilih

Belitung sebagai

pilihan utama

Ordinal IV.A.3

Tingkat gagasan

untuk berkunjung

kembali ke

Belitung meskipun

Ordinal IV.A.4

55

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

biaya lebih tinggi

Tingkat

kemungkinan

untuk

mengunjungi

Belitung di masa

mendatang

IV.A.5

Wisatawan bersedia untuk

merekomendasikan suatu destinasi pada

sanak saudara, keluarga, dan orang lain

Willingness to

Recommend

Tingkat

Kesediaan untuk

merekomendasika

n Belitungi ke

keluaraga/teman

IV.B.6

Tingkat anjuran

ke

keluarga/teman

untuk

mengunjungi

destinasi

IV.B.7

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data di dalam penelitian merupakan subjek dari mana data

diperoleh. Apabila penelitian menggunakan kuesioner atau wawancara, maka

sumber data disebut responden, sedangkan jika penelitian menggunakan teknik

observasi, maka sumber data bisa berupa benda atau proses sesuatu.

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan keterangan

tentang data. Berdasarkan jenis dan sumber data menurut Hermawan

(2005:168) dapat dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder.

Data primer, yaitu; data yang diperoleh langsung oleh penulis dari responden

baik yang dilakukan dengan pengamatan, wawancara langsung dari suatu

organisasi maupun perseorangan secara langsung di lapangan sesuai dengan

penelirian yang ditetapkan.

56

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Data sekunder, yaitu; data yang diperoleh penulis dari hasil-hasil laporan,

surat-surat, buku-buku, dokumen-dokumen, arsip-arsip yang berkaitan dengan

fokus penelitian. Data sekunder penulis didapatkan dari beberapa buku bacaaan,

literatur dan sebagian besar telah ada pada organisasi pemerintah dan swasta di

Pulau Belitung.

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel

3.2.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek/ subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Pada suatu penelitian tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi untuk diteliti, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya

karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu yang tersedia (Sugiyono, 2011:81)

Peneliti mengambil sebagian dari objek populasi yang telah ditentukan, dengan

catatan bagian yang diambil tersebut dapat mewakili yang lainnya.

Langkah awal seorang peneliti harus menentukan jelas mengenai

populasi yang menjadi sasaran penelitian yang disebut dengan populasi sasaran

(target population) yaitu populasi yang nantinya akan menjadi cakupan

kesimpulan penelitian. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah

wisatawan nusantara di Pulau Belitung yang berjumlah 82.584 orang pada tahun

2011

57

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2.4.2 Sampel

Pada populasi tidak seluruh anggota populasi harus diukur, tetapi

sebagian saja, oleh karena adanya keterbatasan kemampuan yang dimiliki

penulis serta keterbatasan dana dan waktu yang diperlukan seperti apa yang

dikemukakan oleh Sugiyono (2011:81), yaitu sampel adalah ”Sebagian dari

jumlah karakteristik populasi yang diambil untuk mewakili seluruh populasi yang

diambil untuk mewakili seluruh populasi yang diteliti”. Semakin besar sampel

yang diambil maka semakin sedikit kesalahan yang timbul dalam suatu

penelitian. Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, dalam

hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya keterbatasan dana, tenaga dan

waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu..

Berdasarkan pengertian diatas, sampel merupakan sebagian individu

yang memiliki karakteristik tertentu untuk mewakili seluruh populasi yang diamati

dan untuk menentukan sampel dari populasi yang telah ditetapkan perlu

dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah sampel (n).

Husein Umar (2002:59) mengemukakan bahwa “ukuran sampel dari suatu

populasi dapat menggunakan bermacam-macam cara, salah satunya adalah

dengan menggunakan teknik slovin”.

Rumus slovin tersebut adalah:

(Husein Umar, 2002:59)

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

58

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir

Maka, dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:

Berdasarkan perhitungan diatas, maka ukuran sampel minimal (n) dalam

penelitian ini adalah sebanyak 99 orang. Menurut Winarno Sirakhmat (2002:100)

bahwa, “untuk jaminan ada baiknya sampel selalu ditambah sedikit lagi dari

jumlah matematik”. Hal tersebut bertujuan agar sampel yang digunakan dalam

penelitian ini berjumlah 100 orang responden.

3.2.4.3 Teknik Sampling

Adapun teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

teknik systematic random sampling untuk populasi bergerak (mobile sampling).

Sugiyono (2011:84) mengemukakan bahwa “metode pengambilan acak

sistematis adalah metode untuk mengambil sampel secara sistematis dengan

jarak atau interval tertentu dari suatu kerangka sampel yang telah diuraikan”.

Dengan demikian tersedianya suatu populasi sasaran yang tersusun (ordered

population target) merupakan syarat penting bagi dimungkinkannya pelaksanaan

pengambilan sampel dan metode acak sistematis.

Populasi dalam penelitian adalah populasi bergerak (mobile population)

maka, teknik pengambilan sampelnya adalah dilakukan sebagai berikut:

59

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1. Menentukan wisatawan yang akan dijadikan objek penelitian yaitu

wisatawan nusantara yang datang berkunjung ke Pulau Belitung.

2. Menentukan sebuah check point pada objek yang akan diteliti, dalam hal

ini check point-nya adalah pintu masuk di Pulau Belitung yaitu : Bandara

Has Hananjoedin Buluh Tumbang

3. Melakukan orientasi secara cermat terhadap check point, dengan

memperhatikan secara cermat berapa jumlah wisatawan nusantara yang

datang berkunjung.

4. Menentukan ukuran kecukupan sampel yang akan diambil.

5. Pada hari yang ditentukan pada check point, satu wisatawan yang ada

ditanya dan diberi kuesioner untuk di isi.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang dikumpulkan dalam melaksanakan penelitian ini

meliputi:

Pengumpulan data diperlukan untuk menguji anggapan dasar dan

hipotesis. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan

data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Studi kepustakaan, yaitu teknik untuk mendapatkan data teoritis

dari para ahli melalui buku, makalah, majalah ilmiah, jurnal maupun

homepage/website guna memperoleh informasi yang berhubungan

dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan

masalah penelitian.yang berhubungan dan menunjang terhadap

variabel dependen maupun variabel independen, dalam penelitian

ini adalah destination image serta Behavioral intention.

60

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2. Observasi, yaitu dengan pengamatan dan peninjauan langsung

terhadap kegiatan dan keadaan di kawasan wisata Pulau Belitung

yang sedang diteliti.

3. Wawancara atau interview

Sebagai teknik komunikasi langsung dengan mengajukan

pertanyaan tertulis secara lisan baik kepada wisatawan maupun

kepada pihak Disbudpar Pulau Belitung

4. Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau

pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Angket berisi

pertanyaan tertutup mengenai karakteristik responden, pengalaman

responden, penilaian responden, serta tanggapan responden

terhadap destination image dan Behavioral intention di Pulau

Belitung.

TABEL 3.2 TEKNIK PENGUMPULAN DATA

No. Teknik Pengumpulan

Data Sumber data

1 Wawancara Wisnus dan Pihak Disbudpar Pulau

Belitung

2 Observasi Aktivitas pelaksanaan program

destination image dan Behavioral

Intention wisatawan

3 Angket/kuesioner Wisatawan nusantara yang berkunjung

ke Belitung

4 Studi literatur Pengumpulan data dengan cara

memepelajari buku, majalah ilmiah

guna memperoleh informasi yang

berhubungan dengan teori-teori dan

konsep-konsep yang berkaitan dengan

masalah penelitian

Sumber : Data primer, diolah kembali

61

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

3.2.6.1 Hasil Pengujian Validitas

Di dalam penelitian ini, data mempunyai kedudukan paling tinggi karena

data merupakan gambaran variabel yang diteliti dan fungsinya sebagai

pembentukan hipotesis. Oleh karena itu benar atau tidaknya data sangat

menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung

dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen penelitian adalah

suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang

diamati (Sugiyono, 2011:102). Kualitas instrumen penelitian berkenaan dengan

validitas dan reliabilitas instrumen dan kualitas pengumpulan data berkenaan

dengan ketepatan cara-cara yang digunakan untuk mengumpulkan data. Oleh

karena itu instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya, belum tentu

dapat menghasilkan data yang valid dan reliabel, apabila instrumen tersebut

tidak digunakan secara tepat dalam pengumpulan datanya. Instrumen yang baik

harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable.

Menurut Suharsimi Arikunto (2009:145) yang dimaksud dengan validitas

adalah ”Suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu

instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas yang

tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah.

Menurut Sugiyono (2011:121), menyatakan bahwa yang dikatakan valid

berarti instrument tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Berdasarkan pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan

bahwa penelitian dapat dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara yang

terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.

62

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang menentukan

validitas dengan cara mengkorelasikan antara skor yang diperoleh dari masing-

masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan

nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item

dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata

skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep korelasi skor

totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.

Untuk menguji validitas setiap item pertanyaan dalam penelitian ini

menggunakan korelasi item-total dikoreksi (corrected item-total correlation).

Koefisien item total dikoreksi digunakan jika jumlah item yang diuji relatif kecil,

yaitu kurang dari 30. Karena untuk menghindari koefisien korelasi yang

cenderung overestimate (lebih tinggi dari yang sebenarnya), maka koefisien

item-total perlu dikoreksi dengan nilai simpangan baku skor item dan skor total

(Saefuddin Anwar dalam Kusnendi 2007). Artinya, semua item pertanyaan atau

pernyataan yang memiliki koefisien korelasi item total dikoreksi sama atau lebih

besar dari 0,25 atau 0,30 diindikasikan memiliki validitas internal yang memadai

dan kurang dari 0,25 atau 0,30 diindikasikan item tersebut tidak valid.

Rumus Korelasi Item-Total Dikoreksi tersebut adalah sebagai berikut:

Dimana:

= koefisien korelasi item-total dikoreksi

= koefisien korelasi item-total

√[

]

63

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

= simpangan baku skor setiap item pertanyaan dan simpangan

baku skor total

Untuk menentukan item mana yang memiliki validitas yang memadai,

para ahli menetapkan patokan besaran koefisien item total dikoreksi sebesar

0,25 atau 0,30 sebagai batas minimal valid tidaknya sebuah item (Saefuddin

Anwar dalam Kusnendi 2007). Selain itu juga dalam penentuan layak atau

tidaknya suatu item yang akan digunakan, biasanya dilakukan uji signifikansi

koefisien korelasi pada taraf signifikansi 0,05, artinya suatu item dianggap valid

jika berkorelasi signifikan terhadap skor total. Dalam penelitian ini, batas minimal

yang digunakan suatu item pertanyaan atau pernyataan dikatakan valid, yaitu jika

taraf signifikansinya di bawah 0,05. (Uma Sekaran, 2010). Hasil pengujian

validitas instrument yang telah dilakukan terdapat pada Tabel 3.3 dibawah ini:

TABEL 3.3 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN

No Item Pernyataan Sig Keterangan

DESTINATION IMAGE(X)

A. NATURAL RESOURCES

1 Cuaca di Pulau Belitung 0,025 Valid

2 Curah Hujan di Pulau Belitung 0,016 Valid 3 Kelembaban udara di Pulau Belitung 0,059 Tidak Valid 4 Terik sinar Matahari di Pulau Belitung 0,002 Valid 5 Kualitas Air Laut di Pulau Belitung 0,001 Valid 6 Keunikan Pantai di Pulau Belitung 0,001 Valid 7 Keramaian Pantai di Pulau Belitung 0,022 Valid 8 Keberadaan SDA yang dilindungi di Pulau Belitung 0,000 Valid 9 Keunikan Pemandangan alam di Pulau Belitung 0,207 Tidak Valid

B. GENERAL INFRASTRUCTURE

10 Kualitas Infrastruktur seperti Jalan,Bandara dan Pelabuhan di Pulau

Belitung

0,000 Valid

11 Ketersediaan Transportasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 12 Kemudahan mendapatkan Transportasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 13 Perkembangan gedung-gedung komersil di Pulau Pulau Belitung 0,000 Valid

64

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

C. TOURIST INFRASTRUCTURE

14 Ketersediaan Akomodasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 15 Kemudahan mendapatkan Akomodasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 16 Kenyamanan Akomodasi di Pulau Belitung 0,098 Tidak Valid 17 Ketersediaan Restoran di Pulau Belitung 0,000 Valid 18 Kemudahan mendapatkan restoran di Pulau Belitung 0,000 Valid 19 Kenyamanan Restoran di Pulau Belitung 0,025 Valid 20 Kemudahan Akses menuju Daya tarik wisata (DTW) 0,000 Valid 21 Ketersediaan Pusat Informasi Pariwisata di Pulau Belitung 0,000 Valid 22 Kejelasan Pusat Informasi Pariwisata di Pulau Belitung 0,000 Valid

D. TOURIST LEISURE AND RECREATION

23 Pengelolaan Wisata Olahraga seperi Diving/Snorkeling di Pulau

Belitung

0,000 Valid

24 Kelengkapan fasilitas Wisata Olahraga seperi Diving/Snorkeling di

Pulau Belitung

0,000 Valid

25 Keamanan Wisata Olahraga seperi Diving/Snorkeling di Pulau

Belitung

0,000 Valid

26 Ketersediaan Cinderamata/Suvenir khas di Pulau Belitung 0,000 Valid 27 Kemudahan mendapatkan Cinderamata/Suvenir khas di Pulau

Belitung

0,000 Valid

E. CULTURE, HISTORY AND ART

28 Keberadaan bangunan bersejarah di Pulau Belitung 0,000 Valid 29 Keanekaragaman festival kebudayaan di Pulau Belitung 0,000 Valid 30 Keanekaragaman Kerajinan Tangan di Pulau Belitung 0,000 Valid

F. POLITICAL AND ECONOMICAL FACTOR

31 Kestabilan Politik di Pulau Belitung 0,000 Valid 32 Keamanan Wisatawan di Pulau Belitung 0,000 Valid 33 Perkembangan ekonomi di Pulau Belitung 0,000 Valid 34 Harga Barang di Pulau Belitung 0,001 Valid

G. NATURAL ENVIRONMENT

35 Keindahan Pemandangan Destinasi wisata di Pulau Belitung 0,322 Tidak Valid 36 Keindahan Kota di Pulau Belitung 0,000 Valid 37 Kebersihan Destinasi Wisata di Pulau Belitung 0,011 Valid 38 Kepadatan di Destinasi Wisata Pulau Belitung 0,004 Valid 39 Polusi udara di Pulau Belitung 0,017 Valid 40 Kebisingan di Pulau Belitung 0,144 Tidak Valid 41 Kemacetan di Pulau Belitung 0,117 Tidak Valid

H. SOCIAL ENVIRONMENT

42 Keramahan penduduk Lokal 0,021 Valid 43 Kendala bahasa yang digunakan 0,000 Valid

I. ATMOSPHERE OF THE PLACE

44 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang mewah 0,000 Valid 45 Pulau Belitung memiliki Reputasi yang baik sebagai destinasi Wisata 0,038 Valid 46 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Eksotik 0,000 Valid 47 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Mistik 0,003 Valid 48 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Rileks 0,000 Valid 49 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Penuh Stress 0,192 Tidak Valid 50 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Menyenangkan 0,000 Valid 51 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Nyaman 0,000 Valid 52 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Membosankan 0,034 Valid 53 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Atraktif 0,010 Valid

BEHAVIORAL INTENTION (Y)

A. INTENTION TO REVISIT

1. Saya berniat untuk berkunjung kembali ke Pulau Belitung 0,000 Valid 2. Saya berniat untuk berkunjung ke daya tarik wisata lain yang ada di

Pulau Belitung

0,000 Valid

65

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3. Saya mempertimbangkan Pulau Belitung sebagai destinasi pilihan

utama

0,000 Valid

4. Saya menggagaskan untuk berkunjung kembali ke Pulau Belitung

meskipun biayanya lebih tinggi

0,000 Valid

5. Saya mungkin akan mengunjungi Pulau Belitung kembali di masa

mendatang

0,000 Valid

B. WILLINGNESS TO RECOMMEND

6. Saya bersedia Merekomendasikan Pulau Belitung kepada

keluarga/teman

0,000 Valid

7. Saya akan menganjurkan keluarga/teman saya untuk berwisata ke

Pulau Belitung

0,000 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012

Berdasarkan Tabel hasil pengujian validitas instrument penelitian di atas,

terlihat bahwa Item pertanyaan destination image (X) ada yang tidak valid yaitu

item nomor 3, 9, 16, 35, 40, 41 dan item nomor 49. Karena ada beberapa item

yang tidak valid, maka dilakukan pengujian ulang tanpa menyertakan item yang

tidak valid. Hasil pengujian validitas instrument yang dilakukan kembali terdapat

pada Tabel 3.4 dibawah ini:

TABEL 3.4 HASIL PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN

TANPA MENYERTAKAN ITEM YANG TIDAK VALID No Item Pernyataan Sig Keterangan

DESTINATION IMAGE(X)

A. NATURAL RESOURCES

1 Cuaca di Pulau Belitung 0,025 Valid

2 Curah Hujan di Pulau Belitung 0,016 Valid 3 Terik sinar Matahari di Pulau Belitung 0,002 Valid 4 Kualitas Air Laut di Pulau Belitung 0,001 Valid 5 Keunikan Pantai di Pulau Belitung 0,001 Valid 6 Keramaian Pantai di Pulau Belitung 0,022 Valid 7 Keberadaan SDA yang dilindungi di Pulau Belitung 0,000 Valid

B. GENERAL INFRASTRUCTURE

8 Kualitas Infrastruktur seperti Jalan,Bandara dan Pelabuhan di Pulau

Belitung

0,000 Valid

66

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

9 Ketersediaan Transportasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 10 Kemudahan mendapatkan Transportasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 11 Perkembangan gedung-gedung komersil di Pulau Pulau Belitung 0,000 Valid

C. TOURIST INFRASTRUCTURE

12 Ketersediaan Akomodasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 13 Kemudahan mendapatkan Akomodasi di Pulau Belitung 0,000 Valid 14 Ketersediaan Restoran di Pulau Belitung 0,000 Valid 15 Kemudahan mendapatkan restoran di Pulau Belitung 0,000 Valid 16 Kenyamanan Restoran di Pulau Belitung 0,025 Valid 17 Kemudahan Akses menuju Daya tarik wisata (DTW) 0,000 Valid 18 Ketersediaan Pusat Informasi Pariwisata di Pulau Belitung 0,000 Valid 19 Kejelasan Pusat Informasi Pariwisata di Pulau Belitung 0,000 Valid

D. TOURIST LEISURE AND RECREATION

20 Pengelolaan Wisata Olahraga seperi Diving/Snorkeling di Pulau

Belitung

0,000 Valid

21 Kelengkapan fasilitas Wisata Olahraga seperi Diving/Snorkeling di

Pulau Belitung

0,000 Valid

22 Keamanan Wisata Olahraga seperi Diving/Snorkeling di Pulau

Belitung

0,000 Valid

23 Ketersediaan Cinderamata/Suvenir khas di Pulau Belitung 0,000 Valid 24 Kemudahan mendapatkan Cinderamata/Suvenir khas di Pulau

Belitung

0,000 Valid

E. CULTURE, HISTORY AND ART

25 Keberadaan bangunan bersejarah di Pulau Belitung 0,000 Valid 26 Keanekaragaman festival kebudayaan di Pulau Belitung 0,000 Valid 27 Keanekaragaman Kerajinan Tangan di Pulau Belitung 0,000 Valid

F. POLITICAL AND ECONOMICAL FACTOR

28 Kestabilan Politik di Pulau Belitung 0,000 Valid 29 Keamanan Wisatawan di Pulau Belitung 0,000 Valid 30 Perkembangan ekonomi di Pulau Belitung 0,000 Valid 31 Harga Barang di Pulau Belitung 0,001 Valid

G. NATURAL ENVIRONMENT

32 Keindahan Kota di Pulau Belitung 0,000 Valid 33 Kebersihan Destinasi Wisata di Pulau Belitung 0,011 Valid 34 Kepadatan di Destinasi Wisata Pulau Belitung 0,004 Valid 35 Polusi udara di Pulau Belitung 0,017 Valid

H. SOCIAL ENVIRONMENT

36 Keramahan penduduk Lokal 0,021 Valid 37 Kendala bahasa yang digunakan 0,000 Valid

I. ATMOSPHERE OF THE PLACE

38 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang mewah 0,000 Valid 39 Pulau Belitung memiliki Reputasi yang baik sebagai destinasi Wisata 0,038 Valid 40 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Eksotik 0,000 Valid 41 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Mistik 0,003 Valid 42 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Rileks 0,000 Valid 43 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Menyenangkan 0,000 Valid 44 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Nyaman 0,000 Valid 45 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Membosankan 0,034 Valid 46 Pulau Belitung memiliki Atmosfir yang Atraktif 0,010 Valid

BEHAVIORAL INTENTION (Y)

C. INTENTION TO REVISIT

1. Saya berniat untuk berkunjung kembali ke Pulau Belitung 0,000 Valid 2. Saya berniat untuk berkunjung ke daya tarik wisata lain yang ada di

Pulau Belitung

0,000 Valid

3. Saya mempertimbangkan Pulau Belitung sebagai destinasi pilihan

utama

0,000 Valid

67

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

4. Saya menggagaskan untuk berkunjung kembali ke Pulau Belitung

meskipun biayanya lebih tinggi

0,000 Valid

5. Saya mungkin akan mengunjungi Pulau Belitung kembali di masa

mendatang

0,000 Valid

D. WILLINGNESS TO RECOMMEND

6. Saya bersedia Merekomendasikan Pulau Belitung kepada

keluarga/teman

0,000 Valid

7. Saya akan menganjurkan keluarga/teman saya untuk berwisata ke

Pulau Belitung

0,000 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012

3.2.6.2 Hasil Pengujian Reliabilitas

Instrumen penelitian di samping harus valid, juga harus dapat dipercaya

(reliable). Penelitian dapat dikatakan reliable apabila adanya suatu persamaan

data dalam waktu yang berbeda. Suatu penelitian dapat mempunyai taraf

kepercayaan yang tinggi apabila mengalami perubahan, perubahan tersebut

tidak terlalu signifikan. Uji ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran.

Menurut Sugiyono (2011:121) Instrumen yang reliable adalah instrument

yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukut obyek yang sama, akan

menghasilkan data yang sama.

Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena

instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang

reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliabel artinya

dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Yang dimaksud dengan reliabilitas

menunjukan suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah

baik. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan tertentu (Suharsimi Arikunto,

2007:247).

68

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pengujian reliabilitas instrumen dengan rentang skor atara 1-5

menggunakan rumus Cronbach alpha (Husein Umar, 2009:170) yaitu:

r11 = __k__ 1- ∑σb2_

k – 1 σ12

Keterangan:

r11 = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan

σ12 = Varians total

∑σb2 = Jumlah varian butir

Uji signifikansi dilakukan pada taraf signifikansi 0,05, artinya instrumen

dapat dikatakan reliabel bila nilai alpha lebih besar dari r kritis product moment.

Atau kita bisa menggunakan batasan tertentu seperti 0,6. Menurut Uma Sekaran

(2010), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat

diterima dan di atas 0,8 adalah baik. Adapun hasil pengujian reliabilitas

instrument penelitian di tampillkan dalam Tabel 3.5 berikut ini:

TABEL 3.5 HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS

No Variabel r Hitung

(Cronbach Alpha) Ket

1 Destination Image 0,906 Reliabel

2 Behavioral Intention 0,873 Reliabel

Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2012

Berdasarkan Tabel 3.5 terlihat bahwa r hitung (Cronbach Alpha)

Destination Image adalah sebesar 0,906 dan lebih mendekati 1 (besar dari 0,7 )

dan Behavioral intention adalah sebesar 0,873 lebih mendekati 1 (besar dari

0,7). Maka dapat disimpulkan bahwa kuesioner sudah reliable.

3.2.7 Rancangan Analisis Data

69

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket

ini disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian,

yaitu memberikan keterangan dari data mengenai Destination Image (X) yang

terdiri dari natural resources(X1), general infrastructure(X2), tourist infrastructure

(X3) tourist leisure and recreation (X4), culture, history and art (X5), political and

economical factors (X6), natural environment (X7), social environment(X8), dan

atmosphere of the place(X9) sedangkan untuk Behavioral Intentions (Y) sebagai

variabel terikat memiliki indikator Intention To Revisit, dan Willingness to

recommend.

Teknik analisis data merupakan cara untuk mengukur, mengolah, dan

menganalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan

keterangan yang berguna serta menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam

penelitian ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian

hipotesis serta menjawab masalah yang diajukan.

3.2.7.2 Pengujian Hipotesis

Proses untuk menguji hipotesis dimana metode analisis yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah metode analisis verifikatif, maka dilakukan analisis

jalur (path analysis). Dalam hal ini, analisis jalur dilakukan untuk menentukan

besarnya pengaruh variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y) baik

secara langsung maupun tidak langsung (Nirwana SK Sitepu, 1994:15-30).

Untuk memenuhi persyaratan digunakannya metode analisis jalur maka

sekurang-kurangnya data yang diperoleh adalah data interval.

Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data ordinal yang

kemudian dikonversikan menjadi data interval melalui MSI. Skala interval

70

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

tersebut selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independennya

dengan variabel dependen dari semua sampel penelitian.

Adapun pengolahan data dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan

program SPSS 18.0 for windows, menurut Kusnendi (2005:26) adalah:

mentransformasikan data mentah menjadi data dalam skor Z. Untuk itu pilih

menu analyze, pilih descriptive statistic. Klik descriptive. Blok semua variabel,

klik >. Klik Ok. Klik save untuk menyimpan data.

Memperoleh semua nilai PA, prosedurnya adalah menu utama analyze,

pilih regression, klik linier. Pengisian kotak independen, blok semua variabel

endogen, yaitu Zscore (Y) (yz) dan klik >. Pengisian kotak independen, blok

semua variabel eksogen dan klik >. Method, pilih backward. Kemudian dari kotak

statistic, pilih descriptive. Untuk jelasnya proses analisis jalur dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut.

Data penelitian berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan

data variabel independen dari semua sampel penelitian. Berdasarkan hipotesis

konseptual yang diajukan, terdapat hubungan antara tiap variabel penelitian.

Hipotesis tersebut digambarkan dalam sebuah paradigm seperti terlihat pada

Gambar 3.1 berikut:

GAMBAR 3.1 STRUKTUR KAUSAL ANTARA X DAN Y

ε

Y X

71

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

X = Destination Image

Y = Behavioral Intention

ε = Epsilon (variabel lain)

Struktur hubungan diatas menunjukkan bahwa Destination Image

berpengaruh terhadap prosest keputusan berkunjung. Selain itu terdapat faktor-

faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara X (Destination Image) dan Y

(Behavioral Intention wisatawan) yaitu variabel residu dan dilambangkan dengan

ε, namun pada penelitian ini variabel tersebut tidak diperhatikan.

Struktur hubungan antara X dan Y diuji melalui uji analisis jalur dengan

hipotesis 1 yang berbunyi terdapat pengaruh yang signifikan antara natural

resources(X1), general infrastructure(X2), tourist infrastructure (X3) tourist leisure

and recreation (X4), culture, history and art (X5)., political and economic

factors(X6)., natural environment(X7), social environment(X8)., dan atmosphere

of the place(X9) terhadap Behavioral intention wisatawan (Y).

Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Menggambarkan struktur hipotesis, sebagai berikut:

GAMBAR 3.2

ε

Y X

72

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DIAGRAM ALUR HIPOTESIS

2) Diagram hipotesis diatas diterjemahkan kedalam beberapa sub-hipotesis yang

menyatakan pengaruh sub-variabel independent terhadap variabel dependent,

seperti dapat dilihat pada gambar 3.3 berikut:

GAMBAR 3.3 DIAGRAM STRUKTUR SUB HIPOTESIS

Keterangan: X1 = Natural Resources Y = Behavioral intention X2 = General Infrastructure X3 = Tourist Infrastructure X4 = Tourist Leisure and Recreation X5 = Culture, History and Art X6 = Political and economic factors X7 = Natural Environment X8 = Social Environment X9 = Atmosphere Of The Place

X1

X2

X3

X4

X5 Y

ε

X6

X7

X8

X9

73

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1) Menghitung matriks korelasi antar variabel penelitian dengan

menggunakan rumus:

∑ ∑ ∑

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Kemudian koefisien korelasi tersebut dinyatakan dalam bentuk matriks

sebagai berikut:

R = X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5

1 rX1.2 X1.1 rX1.3 X1.1 rX1.4X1.1 rX1..5X1.1

1 rX1.3X1.2 rX1.4X1.2 rX1.5X1.2

1 rX1.4X1.3 rX1.5X1.3

1 rX1.5X1.4

1

Menghitung matriks invers korelasi

Ri-1 =

[ ] (adjoin. R1)

R1-1 = X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5

C1.1 C1.2 C1.3 C1.4 C1.5

C2.2 C2.3 C2.4 C2.5

C3.3 C3.4 C3.5

C4.4 C4.5

C5.5

2) Menghitung semua koefisien jalur

ij = ( Ri-1 ) ( rYiXi )

74

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

3) Hitung koefisien determinasi R2i dan koefisien jalur error variables

untuk masing-masing model atau sub struktur yang diuji dengan rumus:

Ri2 = ∑ YiXj)

ei = √

4) Hitung koefisien determinasi R2i dengan statistik uji F dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

F =

Dimana n dan k masing-masing menunjukkan ukuran sampel dan

banyaknya variabel eksogen dalam model atau sub struktur yang diuji.

Hasil Fhitung dibandingkan dengan tabel distribusi F, apabila Fhitung ≥ Ftabel

maka Ho ditolak, dengan demikian dapat diteruskan pada tahap

selajutnya.

5) Uji setiap koefisien jalur yang diperoleh dengan menggunakan statistik uji

t atau critical ratio (Cr), dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

ti = Cr1 =

√( )

Dimana, ij menunjukkan koefisien jalur antara variabel eksogen

terhadap variabel endogen yang terdapat dalam model yang dianalisis,

SE menunjukkan standard error koefisien jalur yang diperoleh untuk

model yang diuji, n adalah ukuran sampel, k adalah banyak variabel

eksogen dalam model yang diuji, sedang Cij menunjukkan elemen matriks

invers korelasi variabel eksogen untuk model atau sub struktur yang diuji.

6) Uji kesesuaian model (model fit) dengan statistik Q atau W

Q =

75

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dimana, menunjukkan koefisien variasi terjelaskan seluruh model,

dan M menunjukkan koefisien variasi terjelaskan setelah koefisien jalur

yang tidak signifikan dikeluarkan dari model yang diuji. Koefisien dan

M dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Statistik Q berkisar antara 0 dan 1. Jika Q = 1 menunjukkan model yang

diuji fit dengan data, dan jika Q < 1, maka untuk menentukan fit tidaknya

model statistik Q perlu diuji dengan statistik W, yang dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

W = - (n – d) loge (Q) = - (n – d) ln (Q)

Dimana, n adalah ukuran sampel dan d adalah derajat kebebasan (df)

yang ditunjukkan oleh jumlah koefisien jalur yang tidak signifikan.

7) Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel

Pengaruh X Terhadap Y

Pengaruh X1 terhadap Y

Pengaruh Langsung =

Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X9) = +

76

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pengaruh total X1 terhadap Y = ................................

Pengaruh X2 terhadap Y

Pengaruh Langsung =

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X9) =

Pengaruh total X2 terhadap Y = ................................

Pengaruh X3 terhadap Y

Pengaruh Langsung =

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X9) =

Pengaruh total X3 terhadap Y = ................................

Pengaruh X4 terhadap Y

+

+

77

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pengaruh Langsung =

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X9) =

Pengaruh total X4 terhadap Y = ...............................

Pengaruh X5 terhadap Y

Pengaruh Langsung =

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X9) =

Pengaruh total X5 terhadap Y = ................................

Pengaruh X6 terhadap Y

Pengaruh Langsung =

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =

+

+

78

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X9) =

Pengaruh total X6 terhadap Y = ................................

Pengaruh X7 terhadap Y

Pengaruh Langsung =

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X9) =

Pengaruh total X7 terhadap Y = ................................

Pengaruh X8 terhadap Y

Pengaruh Langsung =

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =

+

+

79

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X9) =

Pengaruh total X8 terhadap Y = ................................

Pengaruh X9 terhadap Y

Pengaruh Langsung =

Pengaruh tidak langsung melalui (X1) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X2) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X3) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X4) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X5) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X6) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X7) =

Pengaruh tidak langsung melalui (X8) =

Pengaruh total X8 terhadap Y = ................................

8) Menghitung pengaruh variabel lain (ε) dengan rumus sebagai berikut.

Keputusan penerimaan atau penolakan H0

Rumusan hipotesis operasional

+

+

80

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

sekurang-kurangnya ada sebuah statistik uji yang

digunakan adalah

k-1)

Hasil Fhitung dibandingkan dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila

Fhitung ≥ Ftabel, maka H0 ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian

secara individual, statistic yang digunakan adalah

√(

)

t mengikuti distribusi t-student dengan deajat kebebasan

Semua teknis analisis data diatas dalam pelaksanaannya menggunakan

program SPSS 18.0 for windows. Secara statistik hipotesis yang akan di uji

berada pada taraf kesalahan 0,1 dengan derajat kebebasan dk (n-2). Kriteria

penerimaan atau penolakan hipotesis pada penelitian ini dapat ditulis sebagai

berikut:

Hipotesis Utama

, koefisien korelasi tidak berarti

Artinya Destination Image yang terdiri dari Natural Resources, General

Infrastructure, Tourist Infrastructure, Tourist Leisure And Recreation,

Culture, History and Art, Political and Economical Factors,Natural

Environment, Social Environment, Dan Atmosphere Of The Place tidak

berpengaruh terhadap Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau

Belitung.

81

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

, koefisien korelasi berarti

Artinya Destination Image yang terdiri dari Natural Resources, General

Infrastructure, Tourist Infrastructure, Tourist Leisure And Recreation,

Culture, History and Art, Political and Economical Factors, Natural

Environment, Social Environment, dan Atmosphere Of The Place

berpengaruh terhadap Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau

Belitung.

Pengujian hipotesis secara keseluruhan merupakan penggabungan

(overall significance) variabel bebas X terhadap variabel terikat Y, untuk

mengetahui seberapa pengaruhnya. Uji t tidak dapat digunakan untuk menguji

hipotesis secara keseluruhan.

Sub hipotesis 1

, artinya natural resources tidak berpengaruh terhadap

Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.

, artinya natural resources berpengaruh terhadap Behavioral

intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.

Sub hipotesis 2

, artinya general infrastructure tidak berpengaruh terhadap

Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.

, artinya general infrastructure berpengaruh terhadap Behavioral

intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.

Sub hipotesis 3

, artinya Tourist infrastructure tidak berpengaruh terhadap

Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.

, artinya Tourist Infrastructure berpengaruh terhadap Behavioral

intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.

82

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Sub hipotesis 4

, artinya Tourist Leisure and recreation tidak berpengaruh

terhadap Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.

, artinya Tourist Leisure and recreation berpengaruh terhadap

Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.

Sub hipotesis 5

, artinya Culture, History and Art tidak berpengaruh terhadap

Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.

, artinya Culture, History and Art berpengaruh terhadap

Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.

Sub hipotesis 6

, artinya Political and Economical Factors tidak berpengaruh

terhadap Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.

, artinya Political and Economical Factors berpengaruh terhadap

Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung

Sub hipotesis 7

, artinya Natural Environment tidak berpengaruh terhadap

Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.

, artinya Natural Environment berpengaruh terhadap Behavioral

intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.

Sub hipotesis 8

, artinya Social Environment tidak berpengaruh terhadap

Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.

, artinya Social Environment berpengaruh terhadap Behavioral

intention wisatawan wisatawan ke Pulau Belitung.

Sub hipotesis 9

83

Panji Priambudi, 2013 Pengaruh Destination Image Terhadap Behavioral Intention Wisatawan Nusantara Di Pulau Belitung Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

, artinya Atmosphere of the place tidak berpengaruh terhadap

Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung.

, artinya Atmosphere of the place berpengaruh terhadap

Behavioral intention wisatawan nusantara ke Pulau Belitung