Upload
dinhhuong
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
60
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Variabel-variabel yang akan digunakan dalam sebuah penelitian perlu
ditetapkan, diidentifikasikan, dan diklasifikasikan. Jumlah variabel yang
digunakan bergantung dari luas serta sempitnya penelitian yang akan dilakukan
(Nazir,2011:124). Varaiabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel
depeden dan variabel bebas. Terdapat pengaruh antara variabel dependen (X) dan
variabel bebas (Y).
Dalam penelitian ini variabel X adalah Penilaian Kinerja di PT.PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Sedangkan variabel Y adalah
Kepuasan Kerja di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
PT. PLN (Persero) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dalam bidang tenaga kelistrikan dengan kegiatan usaha:
1. Menjalankan usaha penyediaan tenaga listrik yang mencakup:
Pembangkitan tenaga listrlk.
Penyaluran tenaga lstrik.
Distribusi tenaga listrik.
Perencanaan dan pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik.
Pengembangan penyediaan tenaga listrik.
61
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penjualan tenaga listrik
2. Menjalankan usaha penunjang listrik yang mencakup:
Konsultasi ketenagalistrikan.
Pembangunan dan pemasangan peralatan ketenagalistrikan.
Pemeliharaan peralatan ketenagalistrikan.
Pengembangan teknologi peralatan yang menunjang penyediaan
tenaga listrik.
3. Kegiatan-kegiatan lalnnya mencakup:
Kegiatan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber
energi lalnnya untuk kepentingan tenaga listrik.
Pemberian jasa operasi dan pengaturan pada pembangkitan,
penyaluran, transmisi, distribusi serta retail tenaga llstrik.
Kegiatan perindustrian perangkat keras dan lunak di bidang
ketenagalistrikan dan peralatan lain terkait dengan tenaga listrik.
Kerja sama dengan pihak lain atau badan penyelenggara bidang
ketenagalistrikan baik dan dalam maupun luar negeri di bidang
pembangunan, operasional, telekomunikasi dan informasi terkait
dengan ketenagalistrikan.
Usaha jasa ketenagalistrikan.
Yang menjadi objek penelitian ini adalah PT. PLN (Persero)
Distribusi Jawa Barat dan Banten. PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat
dan Banten meliputi 17 kota yaitu : Kota Bandung, Kota Bogor, Kota
Sumedang, Kota Cirebon, Kota Gunung Putri, Kota Ujung Berung, Kota
Banten, Kota Bekasi, Kota Cianjur, Kota Cimahi, Kota Depok, Kota Garut,
62
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kota Karawang, Kota Majalaya, Kota Purwakarta, Kota Sukabumi, Kota
Tasikmalaya.
PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten beralamat di
jalan Asia Afrika, Sumur Bandung, No 63 Kota Bandung. Karyawan yang
terdapat dalam PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah
262 orang.
3.2 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan
verifikatif.
Menurut Nazir (2011:54) Metode deskriptif adalah suatu metode
dalam meneliti status kelompok manusia, objek, kondisi, sistem pemikiran,
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari openelitian
deskriptif ini adalah untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta fakta, sifat-sifat serta
hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
memberikan gambaran dari variabel penelitian dimana penelitian ini tidak
membuat perbandingan variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari
hubungan variabel itu dengan variabel lain (Sugiyono,2012:35)
Sedangkan metode verifikatif atau penelitian kausalitas adalah
penelitian untuk menguji kebenaran hubungan kausal (cause-and-effect),
yaitu hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen.
63
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Metode ini bertujuan untuk menguji kebenaran suatu hipotesis yang
dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan.
Seperti yang telah disebutkan, tujuan dari desain penelitian ini
adalah untuk menjelaskan hubungan sebab akibat atau kausal dari variabel-
variabel yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, desain penelitian yang
digunakan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Penilaian Kinerja
terhadap Kepuasan Kerja pegawai (Studi pada PT.PLN kantor Distribusi
Jawa Barat dan Banten).
3.3 Desain Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:51), “Desain penelitian adalah
rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai rancangan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Menurut Shal dalam Nazir(2011:84) desain penelitian mencakup
proses-proses berikut :
1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian
2. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta
hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya
3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk memebuat spesifikasi
dari tujuan, luas jangkauan, dan hipotesis untuk diuji
4. Membangun penyelidikan atau percobaan
5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel
6. Memilih peosedur dan teknik sampling yang digunakan
7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data
64
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data
9. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistik untuk
mengadakan generalisasi serta inferensi statistik
10. Pelaporan hasil hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi
serta interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam
penemuan, serta menganjurkan beberapa sara-saran dan kerja
penelitian yang akan datang
Dalam penelitian ini desain penelitian yang digunakan adalah
desain kausalitas. Tujuan dari desain penelitian ini adalah untuk
menjelaskan hubungan hubungan sebab akibat dari variabel-variabel yang
diteliti yaitu variabel penilaian kinerja dan variabel Kepuasan Kerja di PT.
PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.
65
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.4 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3. 1
Operasionalisasi Variabel X (Penilaian Kinerja)
Variabel (X) Dimensi Indikator Ukuran Skala
Penilaian Kinerja
(Performance
Appraisal) alah sistem
formal untuk
memeriksa atau
mengkaji dan
mengevaluasi kinerja
seseorang atau
kelompok.
Marwansyah
(2014:228)
Identifikasi
Tujuan
Promosi
Karyawan
Tingkat manfaat penilaian
kinerja untuk promosi
karyawan
Ordinal
Kebutuhan
Pelatihan
Tingkat manfaat penilaian
kinerja untuk kebutuhan
pelatihan
Ordinal
Masalah
Karyawan
Tingkat manfaat penilaian
kinerja untuk memecahkan
masalah karyawan
Ordinal
Menentukan
Tugas
Jabatan
Akurat
• Tingkat manfaat penilaian
kinerja untuk
mendeskripsikan Jabatan
yang akurat
• Tingkat manfaat penilaian
kinerja untuk melihat
apakah jabatan sesuai
dengan kemampuan pegawai
Ordinal
Ordinal
Menganalisis
Tugas
Pemantauan
Tugas
• Tingkat manfaat penilaian
kinerja untuk membantu
pegawai melaksanakan
tugasnya dengan baik
• Tingkat manfaat penilaian
kinerja untuk melihat
tanggung jawab pegawai
menjalankan tugasnya
Ordinal
Ordinal
Pencatatan Tingkat manfaat penilaian Ordinal
66
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tugas kinerja untuk memantau
pegawai melaksanakan
tugasnya dengan baik
Menilai Kinerja
Kinerja
Jabatan
Tingkat manfaat penilaian
kinerja untuk memeriksa tugas
yang telah dikerjakan
Ordinal
Periksa
Tugas
Tingkat manfaat penilaian
kinerja untuk memeriksa tugas
yang telah dikerjakan
Ordinal
Membicarakan
hasil penilaian
dengan
karyawan
Klarifikasi
hasil
penilaian
• Tingkat manfaat penilaian
kinerja untuk melihat
kepuasan
• Tingkat manfaat penilaian
kinerja untuk memberikan
keadilan dalam keadilan
Ordinal
Ordinal
67
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel 3. 2
Operasionalisasi Variabel Y (Kepuasan Kerja)
Variabel (Y) Dimensi Indikator Ukuran Skala
“Job Satisfaction si
difference between
How much of
something There
should be and How
much There is now
“. ( Kepuasan kerja
adalah perbedaan
antara seberapa
banyak sesuatu yang
Kepuasan
terhadap
penilaian
tentang
indentifikasi
tujuan
Promosi
Karyawan
Tingkat kepuasan karyawan
terhadap hasil penilaian
kinerja yang berhubungan
dengan promosi
Ordinal
Kebutuhan
pelatihan
Tingkat kepuasan karyawan
terhadap hasil penilaian yang
berhubungan dengan
kebutuhan pelatihan
Ordinal
Masalah
karyawan
Tingkat kepuasan karyawan
terhadap hasil penilaian
kinerja yang berhubungan
dengan diagnosis masalah
yang dialami karyawan
Ordninal
68
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
seharusnya diterima
dengan seberapa
banyak sesuatu yang
sebenarnya ia
terima).
Porter dalam Sopiah
(2008:170)
Kepuasan
terhadap
penilaian
tentang
penentuan tugas
Jabatan
akurat
Tingkat kepuasan
karyawan terhadap hasil
penilaian kinerja yang
berhubungan dengan
deskripsi jabatan yang
akurat
Tingkat kepuasan
karyawan terhadap hasil
penilaian kinerja yang
berhubungan dengan
kesesuaian jabatan
dengan kemampuan
pegawai
Ordinal
Ordinal
Kepuasan
terhadap
penilaian
tentang analisis
tugas
Pemantauan
tugas
Tingkat kepuasan
karyawan terhadap hasil
penilaian kinerja yang
berhubungan dengan
pegawai atas pekerjaannya
yang baik
Tingkat kepuasan
karyawanterhadap hasil
penilaian kinerja yang
berhubungan dengan
tanggung jawab yang telah
diberikan melalui
pemenuhan tugasnya
Ordinal
Ordinal
Pencatatan
tugas
Tingkat kepuasan atas
pencatatan tugas yang telah
dilakukan
Ordinal
Kepuasan
terhadap
penilaian
Kinerja
Jabatan
Tingkat kepuasan karyawan
terhadap hasil penilaian
kinerja yang berhubungan
dengan penilaian kinerja dari
Ordinal
69
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tentang hasil
penilaian kinerja
seluruh aspek jabatan
Periksa
Tugas
Tingkat kepuasan karyawan
terhadap hasil penilaian
kinerja yang berhubungan
dengan pemeriksaan tugas
yang telah dikerjakan
Ordinal
Kepuasan
terhadap
penilaian
tentang
komunikasi
(membicarakan
hasil dengan
karyawan)
Klarifikasi
hasil
pemeriksaan
• Tingkat kepuasaan
karyawan terhadap hasil
penilaian kinerja yang
berhubungan dengan
objektivitas dalam
penilaian kinerja
• Tingkat kepuasan
karyawan terhadap hasil
penilaian kinerja yang
berhubungan dengan
kesesuaian hasil penilaian
kinerja
Ordinal
Ordinal
70
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.5 Populasi & Sampel
Sugiyono (2014:80) mengemukakan bahwa : Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya, sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.
Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah simple random
sampling. Menurut Sugiyono (2014:82) disebut simple random sampling karena
pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu.
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan yang bekerja pada PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang sejumlah 262 orang karyawan.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Nazir, 2012:81). Menurut Husen Umar (2002:59) untuk
71
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
menghitung besarnya ukuran sampel dapat dilakukan dengan menggunakan teknik
slovin dengan rumus:
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁𝑒2
Keterangan:
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
E = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang ditolerir
(e=0,1)
Berdasarkan rumus diatas maka dapat diukur besarnya sampel sebagai berikut:
𝑛 =262
1 + (262 𝑥 (0,1)2)
𝑛 = 262
2,89
𝑛 = 72,37 = 72
Berdasarkan hasil perhitungan diatas, maka sampel secara
keseluruhan sebanyak 72 orang. Untuk meningkatkan presisi atau
pendugaan dengan batas kesalahan yang terjadi sebesar 10% atau 0,1 dari
72 orang (10% x 72 = 7,2), maka ukuran sampel dinaikkan menjadi 79
orang (72 + 7,2 = 79,5 atau 79).
3.6 Jenis dan Sumber Data
72
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Menurut Arikunto (2010:172) sumber data dalam penelitian adalah subjek
dari mana data dapat diperoleh. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini,
dikelompokan ke dalam dua golongan:
1) Data primer, yaitu sumber data mengenai objek penelitian yang didapat dari
melalui pengamatan atau penelitian, baik secara langsung atau tidak langsung.
2) Data sekunder, yaitu sumber data yang diperoleh melalui studi kepustakaan
dari dokumentasi atau beberapa laporan lembaga maupun dari perpustakaan
untuk memperoleh data-data yang relevan dengan topik pembahasan.
Adapun teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dengan cara:
1) Kuisioner, yaitu dengan membagikan angket kepada karyawan PT.PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Bandung.
2) Observsasi, yaitu dengan pengamatan langsung terhadap objek penelitian untuk
mendapatkan gambaran (deskripsi) tentang objek penelitian seperti gambaran
SDM, operasional, marketing, dan gambaran fasilitas yang ada di PT. PLN
(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Bandung.
3.7 Rancangan Analisis Data
Mengingat penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang bertujuan
untuk menguji teori pengaruh antar variabel melalui penyebaran kuesioner maka
rancangan dan pengolahan dan penafsiran data kuesioner mutlak diperlukan untuk
memperoleh hasil apakah terdapat pengaruh dari variabel X yaitu Penilaian
Kinerja terhadap variabel Y atau Kepuasan Kerja. Adapun langkah-langkah dalam
pengolahan data yang harus dilakukan adalah sebagai berikut.
73
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Editing, yaitu dengan pemerikasaan kuesioner yang telah terkumpul kembali
setelah dibagikan kepada responden. Dalam praktiknya mungkin terdapat
kesalahan dalam pengisian kuesioner oleh responden maka langkah ini
meliputi mengecek kembali pengisian instrumen secara menyeluruh.
2. Skoring, yaitu dengan memberikan skor atau kode untuk setiap opsi data item
instrumen berdasarkan ketentuan yang ada. Skala pengukuran yang digunakan
dalam setiap pertanyaan adalah skala Likert lima poin dimana untuk jawaban
positif diberi bobot 5-4-3-2-1.
Tabel 3.3
Kriteria Bobot Nilai Alternatif
Pilihan Jawaban Bobot pertanyaan
Sangat Mampu/ Memahami/ Sangat Tinggi 5
Mampu/ Memahami/ Tinggi 4
Kurang Mampu/ Kurang Memahami/ Sedang 3
Tidak Mampu/ Tidak Memahami/ Rendah 2
Sangat Tidak Mampu/ Sangat Tidak Memahami 1
74
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3. Tabulating, yaitu dengan cara merekap data skoring ke dalam bentuk tabel
rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh kuisioner. Berikut ini tabel
rekapitulasi:
Tabel 3.4
Tabel Rekapitulasi Data
Responden Skor Item Total
1
2
.......
N
Total
4. Tahap uji coba instrumen, dalam penelitian ini penulis menggunakan dua tahap
pengujian yaitu uji validitas dan realibilitas guna untuk mengetahui kelayakan
kuesioner yang disebarkan kepada responden.
5. Analisis deksriptif, digunakan untuk menggambarkan skor variabel X dan Y
serta kedudukannya untuk menjawab tujuan penelitian ini yang bersifat
deksriptif. Analisis ini dilakukan melalui tinjauan responden kontinum dan
perbandingan rata-rata data sampel.
6. Analisis verifikatif, digunakan untuk menajwab tujuan penelitin yang bersifat
asosiatif serta menguji hipotesis melalui teknik analisis regresi sederhana.
3.8 Pengujian Uji Validitas dan Reabilitas
75
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mendapatkan hasil yang valid dan reliabel diperlukan kualitas data
instrumen yang valid dan reliabel. Hasil penelitian yang dikatakan valid apabila
terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti. Kemudian dikatakan reliabel apabila terdapat
kesamaan data pada waktu yang berbeda (Sugiyono, 2014: 269).
3.8.1 Uji Validitas
Pada dasarnya terdapat dua instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk Test
dan instrumen nun Test. Instrumen nun Test digunakan untuk mengukur sikap.
Instrumen yang berupa Test memiliki jawaban ”salah” atau “benar”, sedangkan
instrumen sikap memiliki jawaban yang bersifat “positif” atau “negatif”.
Uji validitas adalah pengujian yang digunakan untuk mengetahui tingkat
kevalidan atau kesahhan suatu instrumen. Uji validitas bertujuan untuk
mengetahui ketepatan dan kehandalan angket, dengan kata lain angket yang
digunakan mampu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Ada dua macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu :
1. Validitas eksternal, dicapai apabila data yang dihasikan dari instrumen
tersebut sesuai dengan fakta-fakta yang ada.
2. Validitas internal, dicapai apabila penyusunan instrumen yang digunakan
dikembangkan menurut teori yang relevan.
Validitas internal instrumen yang berupa tes harus memeuhi validitas
kontruks (content validity) dan validitas isi (content validity). Sedangkan
untuk instrumen non test cukup memenuhi validitas kontruks. Validitas
76
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kontuks yaitu disusun berdasarkan teori yang relevan, sedangkan validitas isi
disusun berdasarkan rancangan yang telah ada. Uji validitas yang digunakan
dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan validitas kontuks karena
jenis instrumen yang digunkan dalam penelitian ini adalah instrument non test
yang digunakan untuk mengukur sikap. Untuk mengujinya dapat digunakan
pendapat beberapa ahli kemudian dilanjutkan dengan coba instrumen.
Instrumen dicoba pada sampel kemudian data yang didapat ditabulasikan dan
dilakukan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antara skor dari tiap
item instrument
Untuk pengujian validitas dalam penelitian ini akan digunakan rumus
product moment:
𝑟𝑥𝑦 =𝑛(𝛴𝑥𝑦)−(∑𝑥)(∑𝑦)
√(𝑁𝛴𝑥2 − (∑𝑥)2(𝑁𝛴𝑦2 − (𝛴𝑦)2)
(Arikunto , 2010:315)
Keterangan :
𝑟𝑥𝑦 = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y
x = Skor yang diperoleh dari seluruh item
y = Skor total
∑𝑥y = Jumlah perkalian antara variabel x dan Y
∑𝑥2 = Jumlah dari kuadrat nilai X
∑𝑦2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y
77
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
(∑𝑥)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
(∑𝑦)2 = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
n = Banyaknya responden
Harga rxy menunjukan indeks korelasi antara dua variabel yang
dikorelasikan. Setiap nilai korelasi mengandung tiga makna yaitu :
1. Tidak adanya korelasi
2. Arah korelasi
3. Besarnya korelasi
Hasil perhitungan Ray dibandingkan dengan r tabel pada taraf nyata α = 5%
dan derajat kebebasan (di = n-2). Hasil dari uji validitas ditentukan dengan
ketentuan sebagai berikut :
Apabila nilai rxy ≥ rtabel, maka item pertanyaan dikatakan valid
Apabila nilai rxy ≤ rtabel, maka item pertanyaan dikatakan tidak valid
Secara teknis pengujian instrument dengan rumus diatas menggunakan
fasilitas software IBM SPSS for windows ver. 22.
Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan tabel
berikut:
Tabel 3.5 1
Tabel Interpretasi Nilai r
Besarnya nilai r Interpretasi
Antara 0,800 sampai dengan 1,000 Tinggi
Antara 0,600 sampai dengan 0,800 Cukup
78
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Antara 0,400 sampai dengan 0,600 Agak rendah
Antara 0,200 sampai dengan 0,400 Rendah
Antara 0,000 sampai dengan 0,200 Tidak berkolerasi
Sumber : Arikunto (2010:319)
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 20
responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) n-2 yaitu
20-2 = 18 sehingga diperoleh rtabel sebesar 0,468.
Tabel 3.6
Tabel Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel X
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel X( Penilaian
Kinerja )
No Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan
1 0,641 0,468 VALID
2 0,477 0,468 VALID
3 0,777 0,468 VALID
4 0,629 0,468 VALID
5 0,644 0,468 VALID
6 0,706 0,468 VALID
7 0,721 0,468 VALID
8 0,559 0,468 VALID
9 0,723 0,468 VALID
10 0,661 0,468 VALID
11 0,661 0,468 VALID
12 0,567 0,468 VALID
13 0,546 0,468 VALID
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 Menggunakan Program IBM SPSS for windows ver. 22
Tabel 3.7
Tabel Hasil uji Validitas Instrumen Variabel Y
Hasil Pengujian Validitas Instrumen Variabel Y
( Kepuasan Kerja)
No Pertanyaan r Hitung r Tabel Keterangan
1 0,588 0,468 VALID
2 0,786 0,468 VALID
79
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3 0,602 0,468 VALID
4 0,705 0,468 VALID
5 0,746 0,468 VALID
6 0,579 0,468 VALID
7 0,670 0,468 VALID
8 0,665 0,468 VALID
9 0,635 0,468 VALID
10 0,590 0,468 VALID
11 0,557 0,468 VALID
12 0,491 0,468 VALID
13 0,850 0,468 VALID
14 0,723 0,468 VALID
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2015 Menggunakan Program IBM SPSS for windows ver. 22
Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 20
responden dengan tingkat signifikan 5% dan derajat kebebasan (Dr) n-2 yaitu 20-
2=18, sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0,468. Dengan demikian dapat
diketahui bahwa setiap Item pertanyaan dalam kuesioner dapat dikatakan valid,
karena setiap rhitung lebih besar daripada rtabel. Artinya, pernyataan-pernyataan
dalam kuesioner dapat dijadikan alat ukur.
3.8.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas merujuk pada satu pengertian bahwa instrumen cukup dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik (Arikunto, 2010:221). Setelah melakukan uji validitas, langkah
selanjutnya yaitu uji reliabilitas. Pada dasarnya uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui apakah alat pengumpul data tersebut menunjukan tingkat ketepatan,
tingkat keakuratan , kestabilan atau konsistensi dalam mengungkap gejala tertentu
dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda.
Reliabilitas mempunyai dua jenis yaitu :
80
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Reliabilitas eksternal, jika ukuran atau kriteriumnya berada di luar
instrumen, dan
2. Reliabilitas internal, jika penghitungan dilakukan berdasarkan data dari
instrument tersebut.
Tinggi rendahnya reabilitas, secara empirik ditunjukan oleh suatu angka yang
disebut koefisien reabilitas. Secara teoritis, besarnya koefisien reabilitas berkisar
antara 0,00 sampai dengan ± 1,00 dan interpretasinya sesal mengacu pada
koefisien yang positif. Dalam konteks ini, koefisien reabilitas yang mendekati
nilai satu, menunjukkan tingginya tingkat kepercayaan, kehandalan atau tingkat
konsistensi dari instrumen penelitian dalam mengukur apa yang hendak diukur.
Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus
Alpha Croanbach yaitu sebagai berikut :
2
2
11
t
b
k
kr
(Arikunto , 2010:239)
Keterangan :
r = reliabilitas instrument
k = banyak butir pertanyaan
2
t = varians total
2
b = jumlah varians butir
Untuk mencari varians, digunakan rumus sebagai berikut:
n
n
XX
2
2
81
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
n = jumlah sampel
X = nilai skor yang dipilih
Langkah-Langkah pengujian dengan menggunakan rumus tersebut yakni
sebagai berikut :
1. Menyebarkan instrumen yang akan diuji reabilitasnya, kepada responden
yang bukan responden sesungguhnya.
2. Mengumpulkan data hasil uji coba instrumen.
3. Memeriksa kelengkapan data, untuk memastikan lengkap tidaknya
lembaran data yang terkumpul. Termasuk didalamnya memeriksa
kelengkapan Item angket
4. Membuat tabel pembantu untuk menempatkan skor-skor pada Ijen yang
diperoleh. Hal ini dilakukan untuk mempermudah proses perhitungan atau
pengolahan data selanjutnya.
5. Memberikan skor (scoring) terhadap Item-item yang sudah diisi responden
pada tabel pembantu.
6. Menghitung nilai varians masing-masing Item dan varians total.
7. Menghitung nilai koefisien alpha
2
2
11
t
b
k
kr
8. Membuat nilai tabel koefisien korelasi pada derajat bebas (Dr) = n-2.
9. Membuat kesimpulan dengan membandingkan nilai hitung rdan nilai tabel
r, dengan tingkat signifikasi sebesar 0,05.
82
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Keputusan yang diambil dariuji reliabilitas ini diambil dengan ketentuan
sebagai berikut
Jika r hitung ≥r tabel maka item pertanyaan dinyatakan reliabel
Jika r hitung ≤ r tabel maka item pertanyaan dinyatakan tidak reliabel
Perhitungan reabilitas pernyataan dilakukan dengan bantuan Program IBM
SPSS for windows ver. 22
Tabel 3.8
Tabel Hasil pengujian reliabilitas
Variabel r Hitung r Tabel Keterangan
Penilaian Kinerja 0,756 0,700 Reliabel
Kepuasan Kerja 0,759 0.700 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan Data Menggunakan Program IBM SPSS for windows ver. 22
Dari hasil uji reliabilitas pada tabel diatas menunjukan bahwa kedua variabel
yaitu Penilaian Kinerja dan Kepuasan Kerja dinyatakan reliabel. Hal ini
dikarenakan r hitung variabel pengembangan karier dan r hitung komitmen organisasi
lebih besar dari r tabel. Hal ini didasarkan pada pendapat Hair (2005:8) yang
menyatakan bahwa instrument dapat dikatakan reliabel apabila r hitung > 0,7.
Dari hasil uji validitas dan uji reliabilitas dapat disimpulkan bahwa instrument
yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid dan reliabel. Dengan
demikian penelitian ini dapat dilanjutkan tanpa adanya suatu kendala terjadinya
83
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kegagalan penelitian yang disebabkan oleh instrument peneltiannya yang belum
teruji tingkat validitas dan reliabilitasnya.
3.9. Teknik Analisis Data
3.9.1 Analisis Dekskriptif
Teknik analisis dekskriptif digunakan untuk menganalisa data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana
adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum atau
generalisasi (Sugiyono,2014: 50). Sugiyono (2014: 51) menjelaskan bahwa
statistik dekskriptif merupakan ilmu statistik yang mempelajari bagaimana cara
menyusun dan menyajikan data dari data yang sudah dikumpulkan dalam
penelitian ini serta untuk mempelajari bagaimana cara melakukan pengukuran
nilai-nilai statistik. Analisis dekskriptif dalam penelitian ini menggunakan
tinjauan kontinum untuk menggambarkan skor serta kedudukan variabel X dan
variabel Y. Adapun langkah-langkah dalam analisis ini adalah sebagai berikut:
1) Menentukan jumlah Skor Kriterium (SK) dengan menggunakan formula
SK = ST × JB×JR
Di mana:
ST = Skor Tertinggi
JB = Jumlah Butir
JR = Jumlah Responden
2) Membandingkan jumlah skor hasil angket dengan jumlah skor kriterium.
Jumlah Skor Hasil angket dapat diperoleh dengan formula:
∑ 𝑋𝑖 = X1 + X2 + Xn
84
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Di mana:
Xi = Jumlah skor hasil kuesioner variabel X/Y
X1 –Xn = Jumlah skor kuesioner masing-masing responden.
3) Membuat daerah kontinum guna melihat gambaran tentang variabel secara
keseluruhan yang diharapkan responden. Daerah kontinum yang dibagi ke
dalam tiga tingkatan dapat dilihat sebagai berikut:
Tinggi = ST × JB × JR
Sedang = SS × JB × JR
Rendah = SR × JB × JR
Di mana:
ST = Skor Tertinggi
SS = Skor Sedang
SR = Skor Rendah
JB = Jumlah Butir
JR = Jumlah Responden
4) Menentukan selisih skor kontinum dari setiap lingkungan, maka
digunakan formula:
R= 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝐾𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑚 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑘𝑜𝑛𝑡𝑖𝑛𝑢𝑚 𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ
3
5) Menentukan daerah kontinum tinggi, sedang, dan rendah dengan
menambah selisih (R) secara bertahap dari kontinum tinggi sampai dengan
kontinum yang rendah.
6) Menentukan garis kontinum dan daerah letak skor untuk setiap variabel,
seperti gambar berikut ini:
Rendah Sedang Tinggi
85
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
3.9.2 Analisis Verifikatif
Analisis verifikatif digunakan untuk mengetahui pengaruh antara kedua
variabel dan menguji hipotesis dengan menggunakan uji stastistik. Dalam
penelitian ini variabel yang diteliti hanya terdiri dari dua variabel yaitu X dan Y,
penilaian kinerja sebagai variabel X dan kepuasan pegawai sebagai variabel Y.
Karena penelitian ini hanya meneliti dua variabel maka teknik analisa yang
digunakan adalah analisis korelasi dan regresi linier sederhana.
1) Method of Successive Internal (MSI)
Pengolahan data menggunakan statistik parametrik mengharuskan
data yang diukur dalam skala interval, mengingat data variabel sebelumnya
berupa data ordinal maka terlebih dahulu dilakukan transformasi data
ordinal ke data interval dengan menggunakan Method of Successive Internal
(MSI). Adapun langkah-langkah dalam metode ini adalah sebagai berikut:
a) Memperhatikan setiap butir pertanyaan;
b) Menentukan berupa orang yang menjawab skor 1,2,3,4, dan 5 untuk
setiap butir tersebut;
c) Membagi setiap frekuensi dengan banyaknya responden (P1 = 𝑓
𝑁 )
hasilnya disebut dengan proporsi (P);
d) Menentukan proporsi kumulatif (PK) dengan cara menjumlahkan
proporsi yang ada dengan proporsi sebelumnya;
e) Menentukan nilai Z untuk setiap kategori proporsi kumulatif yang
diperoleh dengan menggunakan tabel distribusi normal;
86
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
f) Menentukan nilai densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan
menggunakan tabel ordinal distribusi normal;
g) Menghitung nilai skala atau scale value (SV) dengan menggunakan
rumus:
SV= (𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡−𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑜𝑓 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡
𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤 𝑈𝑝𝑝𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡−𝐴𝑟𝑒𝑎 𝐵𝑒𝑙𝑜𝑤 𝐿𝑜𝑤𝑒𝑟 𝐿𝑖𝑚𝑖𝑡
h) Menghitung skor hasil transformasi untuk setiap pilihan jawaban dengan
rumus:
Y = SV + K dimana K = 1+ [SV Min]
Untuk memperjelas langkah-langkah dimaksud diatas, berikut dapat
disajikan dalam bentuk tabel:
Tabel 3.9
Tabel Pengubahan Data Ordinal ke Interval
Kriteria 1 2 3 4 5
Frekuensi
Proporsi
Proporsi Kumulatif
Nilai
Skala Value
Arikunto (2013 :277)
2) Uji Normalitas Data
Model regresi yang baik adalah yang memiliki nilai residual yang
terdistribusi normal maka digunakan uji normalitas untuk melihat apakah
nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas ini dapat
87
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dilakukan dengan uji histogram, uji normal P Plot, uji Chi Square, skewnes
dan Kurtonis atau uji Kolmogorov Smirnov.
Untuk mendeteksi normalitas data kali ini penulis mencoba untuk
menggunakan Uji Kolmogorov Smirnov dilihat dari nilai residual. Arikunto
(2013: 278) menyebutkan dikatakan normal apabila nilai residual yang
dihasilkan diatas nilai signifikansi yang ditetapkan.
3) Analisis Korelasi
Analisis korelasi adalah teknik untuk menentukan sampai sejauh
mana hubungan antara dua variabel yaitu variabel X dan variabel Y.
Penentuan koefisien korelasi dalam penelitian ini menggunakan koefisien
korelasi Pearson
𝑟𝑥𝑦 =𝑛(𝛴𝑥𝑦)−(∑𝑥)(∑𝑦)
√(𝑁𝛴𝑥2 − (∑𝑥)2(𝑁𝛴𝑦2 − (𝛴𝑦)2)
Koefisien korelasi menunjukan derajat korelasi antara variabel X dan
variabel Y. Nilai koefisien korelasi harus terdapat dalam batas-batas: -1 < r <
+1. Tanda positif menunjukan adanya korelasi positif atau korelasi langsung
antara kedua variabel yang berarti. Setiap kenaikan nilai-nilai X akan diikuti
dengan penurunan nilai-nilai Y, dan begitu pula sebaliknya.
Jika nilai r = +1 atau mendekati +1, maka korelasi antara kedua variabel
sangat kuat dan positif.
Jika nilai r = -1 atau mendekati -1, maka korelasi antara kedua variabel
sangat kuat dan negatif.
Jika nilai r = 0 atau mendekati 0, maka tidak ada korelasi antara kedua
atau sanget lemah.
88
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Untuk mendapatkan penjelasan terhadap koefisien korelasi yang diteliti,
maka dapat berpedoman kepada tabel berikut :
el 2
Tabel 3.10
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Klasifikasi
0,000 – 0,199 Sangat rendah / Lemah dapat diabaikan
0,200 – 0,399 Rendah / Lemah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Tinggi / Kuat
0,800 – 1,000 Sangat tinggi / Sangat kuat
Sugiyono (2014:183)
4) Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui berapa
besarnya sumbangan sebuah variabel bebas (X) atau lebih terhadap naik
turunnya variabel terikat (Y). Maka untuk mengetahui besarnya persentase
kompetensi dan motivasi sebagai determinan terhadap kinerja dilakukan
analisis dengan formula sebagai berikut:
Kd = r2 x 100%
(Arikunto, 2013: 314)
Di mana:
Kd = nilai koefisien determinasi
r = nilai koefisien korelasi.
89
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Jika r2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1
maka dapat dikatakan bahwa peranan dari variabel X terhadap variable Y
akan semakin besar, ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan variable Y-nya. Sebaliknya jika r2 semakin kecil atau
mendekati 0 maka dapat dikatakan peranan variable X terhadap variabel Y
semakin kecil. Dalam hal ini model yang digunakan semakin lemah untuk
menerangkan variabel-variabel terikatnya. Secara umum dikatakan bahwa
koefisien determinasi r2.
5) Analisis Regresi Sederhana
Kegunaan analisis regresi sederhana adalah untuk meramalkan
(memprediksi) variabel terikat (Y) bila variabel bebas (X) diketahui. Regresi
sederhana dapat dianalisa karena didasari oleh hubungan fungsional atau
hubungan sebab akibat (kausal) penilaian kinerja terhadap kepuasan kerja.
Bentuk umum dari linier sederhana adalah :
Y = a + bX
(Arikunto 2010 :338)
Keterangan :
Y = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan kepuasan
kerja
X = subjek dalam variabel independen yang mempunyai nilai
tertentu penilaian kinerja
a = harga Y bila X = 0
b = angka atau koefisien regresi, yang menunjukan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang
90
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
didasarkan pada variabel independen. Bila b (+) maka naik,
dan (-) maka terjadi penuruan
langkah-langkah yang dilakukan dalam analisis regresi linier sederhana
adalah sebagai berikut:
1. Mencari harga-harga yang akan digunakan dalam menghitung koefisien a
dan b yaitu
∑ 𝑋𝑖 , ∑ 𝑌𝑖 , ∑ 𝑋𝑖2 , ∑ 𝑌𝑖2 , 𝑑𝑎𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖
2. Nilai dari a dan b pada persamaan regresilinier dapat dihitung dengan
menggunakan rumus
𝑎 =(∑ 𝑌𝑖)(𝑋𝑖2) − (∑ 𝑋𝑖)(∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖)
𝑛 ∑ 𝑋𝑖2 − (∑ 𝑋𝑖)2
𝑏 =𝑛 ∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖 − ∑ 𝑋𝑖 ∑ 𝑌𝑖
𝑛 ∑ 𝑋𝑖2 − (∑ 𝑋𝑖)2
X dikatakan mempengaruhi Y jika berubahnya nilai X akan menyebabkan
adanya perubahan di Y. Artinya naik turunnya X akan membuat nilai Y
juga naik turun dan dengan demikian nilai Y ini akan bervariasi. Namun
nilai Y bervariasi tersebut tidak semata-mata disebabkan oleh X, karena
masih ada faktor lain yang menyebabkanya. Untuk menghitung besarnya
pengaruh variabel X terhadap naik turunnya nilai Y dapat dihitung dengan
menggunakan koefisien determinasi dengan rumus sebagai berikut :
𝐾𝐷 = 𝑟2 × 100%
Keterangan :
KD = Koefisien determinasi
91
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
r2
= Koefisien korelasi
3.9.3 Uji Hipotesis
Langkah terakhir dari analisis data yaitu menguji hipotesis dengan tujuan
untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang cukup jelas dan dapat dipercaya
antara variabel independen dengan Variabel dependen, yang pada akhirnya akan
diambil suatu kesimpulan penerimaan atau penolakan dari pada hipotesis yang
telah dirumuskan. Rumus yang digunakan penulis untuk menguji hipotesis yaitu
uji signifikan koefisien korelasi (uji t-student) yang dikemukakan oleh Sugiyono
(2011:184). Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka pengambilan
keputusan peneriamaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai berikut:
1. Hipotesis Pertama
Ho : ρ= 0 :tidak terdapat gambaran penilaian kinerja di PT. PLN (Persero)
Kantor Distribusi Jawa Barat dan Banten.
Hi :ρ> 0: terdapat gambaran penilaian kinerja di PT. PLN (Persero) Kantor
Distribusi Jawa Barat dan Banten.
2. Hipotesis Kedua
Ho : ρ= 0 :tidak terdapat gambaran tingkat kepuasan kerja pegawaidi PT.
PLN (Persero) Kantor Distribusi Jawa Barat dan Banten.
Hi :ρ> 0: terdapat gambaran tingkat kepuasan pegawai di PT. PLN
(Persero) Kantor Distribusi Jawa Barat dan Banten.
3. Hipotesis Ketiga
Ho : ρ= 0 :tidak terdapat pengaruh penilaian kinerja terhadap kepuasan
kerja pegawai di PT. PLN (Persero) Kantor Distribusi Jawa Barat dan
Banten.
Hi : ρ> 0: terdapat pengaruh penilaian kinerja terhadap kepuasan kerja
pegawai di PT. PLN (Persero) Kantor Distribusi Jawa Barat dan Banten.
92
Budiana Fetriyanti, 2015
PENGARUH PENILAIAN KINERJA TERHADAP KEPUASAN PEGAWAI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Langkah terakhir dari analisis data yaitu pengujian hipotesis (Uji-t) yang
bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang cukup jelas dan dapat
dipercaya antara variabel independen dengan variabel dependen. Untuk menguji
hipotesis dalam penelitian ini mengguanakan rumus uji signifikansi korelasi (uji
T-Student) sebagai berikut:
t = 𝑟√𝑛−2
√1−𝑟2
(Sugiyono,2014: 128)
Di mana:
t = distribusi student
r = koefisien korelasi dari uji independen (kekuatan korelasi)
n = banyaknya sampel
Ketentuan dari pada uji t-student ini adalah:
HO β = 0 : Korelasi tidak berarti, artinya tidak terdapat pengaruh yang
signifikan antara variabel Penilaian Kinerja dan Kepuasan kerja.
H1 β ≠ 0 : Korelasi berarti, artinya terdapat pengaruh yang signifikan
antara variabel Penilaian Kinerja dan Kepuasan Kerja.
Dengan kriteria sebagai berikut:
Taraf signifikansi 0,05 dengan derajat kebebasan (dk) = N-2
1) Apabila thitung> ttabel maka H1 diterima dan H0 ditolak
2) Apabila thitung ≤ ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak