Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
28
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi uraian mengenai metode atau cara yang dipakai untuk
mendapatkan data penelitian. Metode penelitian terdiri dari tipe
penelitian, tempat dan waktu penelitian, pelaksanaan penelitian,
identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel
penelitian, responden penelitian, teknik dan alat pengumpulan data,
validitas dan reliabilitas, analisis data dan etika penelitian.
3.1 Tipe Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif, dengan
rancangan case-control. Penelitian dekripstif korelatif yaitu penelitian
yang memberikan gambaran yang lebih detail mengenai
pengetahuan tentang anatomi dan fisiologis serviks dan kanker
serviks dengan perilaku preventif kanker serviks primer, sekunder,
dan tersier, serta sekaligus menganalisis hubungan antar kedua
variabel tersebut.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Obstetri-Ginekologi RSUD
Dr. Moewardi Surakarta. Pengambilan dan pengumpulan data
penelitian berlangsung sejak tanggal 13 Nopember 2012 sampai
29
tanggal 22 Desember 2012, dan dilanjutkan lagi pada tanggal 21
Januari 2013 sampai tanggal 28 Maret 2013.
3.3 Pelaksanaan Penelitian
Sebelum sampai pada tahap pelaksanaan penelitian, terdapat
beberapa tahapan prosedur yang dilakukan yaitu:
1. Tahap Persiapan
a. Memasukkan surat permohonan izin penelitian dan proposal
ke Bagian Diklit RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
b. Mengikuti sesi tanya jawab (pertanyaan diajukan oleh salah
seorang Staf Bagian Diklit terkait dengan rancangan
penelitian yang dibuat dan kemudian peneliti menjawab). Sesi
tanya jawab ini berlangsung sekitar 30 menit.
c. Menyelesaikan biaya administrasi
d. Mengambil surat pengantar penelitian
2. Tahap Pelaksanaan
a. Tanggal 13 Nopember 2012 mengawali penelitian dengan
menunjukkan surat pengantar penelitian dan mengambil data
umum di Bagian Rekam Medik rumah sakit terkait dengan
topik yang diteliti. Kemudian keesokkan harinya tanggal 14
Nopember 2012, kembali mengambil data di Bagian Humas
rumah sakit terkait dengan informasi gambaran umum rumah
sakit, dan sekaligus juga pada hari itu menyerahkan surat
30
pengantar penelitian ke ruangan penelitian yakni di Poliklinik
Obstetri-Ginekologi dan memperkenalkan diri serta
menjelaskan kepada kepala ruangan maksud dan tujuan
penelitian.
b. Tepat tanggal 16 Nopember 2012 dilaksanakan penelitian di
Poliklinik Obstetri-Ginekologi. Pada awalnya peneliti
mengamati dan memperhatikan setiap pasien yang datang
memeriksakan diri di Poliklinik Obstetri-Ginekologi meliputi
keadaan fisik (mampu berkomunikasi, pasien mampu berdiri
dengan baik, kaki tidak bengkak dan sebagainya), pasien itu
datang sendiri atau ditemani oleh anggota keluarganya, dan
peneliti turut serta ikut membantu dalam proses pengkajian
seperti menanyakan keluhan utama pasien, mengukur
tekanan darah, berat badan, tinggi badan, dan menuliskan
informasi itu di catatan rekam medik pasien, dan peneliti
melihat dan memeriksa dengan seksama catatan rekam
medik pasien khusus informasi mengenai identitas, diagnosis
medis pasien itu dan menyesuaikan dengan kriteria yang
sudah peneliti buat. Setelah proses pengkajian selesai, dan
berdasarkan informasi yang ada dalam catatan rekam medik
pasien, maka peneliti sudah mengetahui dan mengenali
pasien (baik penderita maupun bukan penderita kanker
serviks), dan langsung peneliti mulai mengambil dan
31
mengumpulkan data dengan cara mendatangi pasien itu satu
per satu, memperkenalkan diri dan memberikan penjelasan
sesuai dengan maksud dan tujuan peneliti serta meminta
kesediaan pasien itu untuk menjadi responden penelitian.
Proses pengambilan dan pengumpulan data penelitian
berlangsung di beberapa tempat, meskipun demikian pasien
yang menjadi responden penelitian adalah pasien yang sama
yang datang memeriksakan diri di Poliklinik Obstetri-
Ginekologi. Peneliti mengambil dan mengumpulkan data saat
pasien berada di ruang tunggu Poliklinik Obstetri-Ginekologi
dan sementara menunggu map rekam mediknya diantar oleh
petugas rekam medik untuk dianamnesa/ dikaji, atau saat
pasien sementara menunggu panggilan untuk diperiksa oleh
dokter, atau saat pasien berada di ruang tunggu untuk
mengantri obat, atau saat pasien sementara mengurus dan
menunggu mengantri kamar untuk persiapan rawat inap, atau
saat pasien melakukan pemeriksaan lanjutan misalnya di
ruang tunggu laboratorium, atau di poli rawat jalan lain seperti
di ruang tunggu Poliklinik Jantung dan bahkan di ruang rawat
inap.
Alasan peneliti mengumpulkan dan mengambil data
dibeberapa tempat yang berbeda dikarenakan waktu yang
terbatas saat pasien periksa di Poliklinik Obstetri-Ginekologi
32
dan guna melengkapi data penelitian serta peneliti ingin
memberikan brosur kanker serviks dan menjelaskan kepada
setiap responden (baik penderita dan dan bukan penderita
kanker serviks) tentang informasi tentang kanker serviks.
Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa
informan kunci, seperti kepala ruangan, bidan, dokter residen
dan seorang Staf Bagian Perencanaan rumah sakit.
Adapun hambatan-hambatan atau kendala yang peneliti
jumpai dalam pelaksanaan penelitian, yaitu kondisi dari
pasien itu sendiri, bila pasien itu datang dalam keadaan
kesakitan akibat kanker yang dialaminya, dan meskipun
peneliti sudah tahu bahwa pasien itu merupakan pasien
kanker serviks, tetapi peneliti mengalami kendala untuk
mendekati pasien dan meminta kesediaannya. Oleh sebab itu,
peneliti sangat memperhatikan aspek fisik dari penderita
kanker serviks yang datang memeriksakan diri di Poliklinik
Obstetri-Ginekologi. Selain itu, pada tahap pengumpulan data
di Poliklinik Obstetri-Ginekologi, sebagian kecil pasien
menolak saat diminta kesediaan menjadi responden dan juga
keterbatasan utama dalam penelitian ini yaitu waktu saat
peneliti melakukan wawancara dengan responden terbatas
sehingga peneliti harus mengejar pasien dibeberapa tempat
yang berbeda di rumah sakit guna untuk mendapatkan data.
33
3. Tahap Akhir
Proses pengambilan dan pengumpulan data penelitian
berakhir pada tanggal 28 Maret 2013.
3.4 Variabel-Variabel Penelitian
Pada penelitian ini, terdapat dua variabel yang diteliti yaitu:
1. Variabel independen
Variabel independen disebut juga sebagai variabel bebas.
Variabel bebas adalah suatu variabel yang ada atau terjadi
mendahului variabel terikatnya (Prasetyo dan Jannah,
2011). Pada penelitian ini yang merupakan variabel
independen adalah pengetahuan
2. Variabel dependen
Variabel dependen disebut juga sebagai variabel terikat.
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas
(Sugiyono, 2009). Pada penelitian ini yang merupakan
variabel dependen adalah perilaku preventif kanker serviks.
34
3.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Tabel 3.5.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi operasional Skala Cara mengukur Hasil ukur
Pengetahuan serviks dan kanker serviks
Pengetahuan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang diketahui oleh wanita (penderita dan bukan penderita kanker serviks) tentang informasi serviks (anatomi dan fisiologis serviks) dan kanker serviks
Nominal Wawancara terstruktur sesuai kuesioner
Tahu: Tidak tahu:
Perilaku preventif kanker serviks
Perilaku preventif kanker serviks yang dimaksud adalah tindakan pencegahan yang dilakukan oleh wanita (penderita dan bukan penderita kanker serviks) untuk mencegah dan menghindari agar tidak menderita kanker serviks dan atau mencegah bertambah buruknya kesehatan penderita, dan juga untuk mempertahankan kualitas hidup yang sehat meskipun penderita dalam keadaan sakit. Cara-cara pencegahan yang dilakukan, yaitu: a. Bukan penderita
Pencegahan primer :
Perilaku membaca dan mendengar informasi
kanker serviks, faktor genetik, frekuensi menikah,
umur menikah, umur pertama kali melakukan
hubungan seks, perilaku melakukan vaksinasi
pencegahan HPV sebelum melakukan hubungan
seks, perilaku memiliki pasangan seksual lebih dari
satu, perilaku berhubungan seksual dengan orang
yang mempunyai banyak pasangan seksual,
riwayat IMS dan pengobatannya, pengalaman
mengalami perdarahan dan pengobatannya,
keluhan keputihan dan pengobatannya, pengguna
obat imunosupresan, paritas, pemakaian
kontrasepsi, personal hygiene (vagina), dan gaya
Nominal Wawancara terstruktur sesuai kuesioner
Ya Tidak
35
hidup berhubungan dengan perilaku merokok,
aktivitas olahraga, kebiasaan mengkonsumsi
makanan berlemak, dan perilaku jarang dan
bahkan tidak mengkonsumsi makanan yang
mengandung vitamin C, beta karoten, dan asam
folat.
Pencegahan sekunder:
Perilaku pemeriksaan pap smear, IVA, kolposkopi,
dan tes HPV DNA.
Pencegahan tersier:
Perilaku mencari tempat pelayanan kesehatan dan
informasi tentang penyakit bila sakit
b. Penderita kanker serviks Pencegahan dilakukan berhubungan dengan
perilaku seksual, personal hygiene (vagina), gaya
hidup: perilaku merokok, aktivitas olahraga,
istrirahat (tidur) , dan pekerjaan atau rutinitas, serta
nutrisi.
36
3.6 Responden Penelitian
Dalam menentukan responden penelitian harus memperhatikan aspek
keterwakilan dari suatu populasi dan sampel yang dimiliki oleh populasi
tersebut.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam
yang lain (Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah semua
wanita yang datang memeriksakan diri di Poliklinik Obstetri-Ginekologi
RSUD Dr. Moewardi Surakarta, yang terdiri dari penderita dan bukan
penderita kanker serviks.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti (Prasetyo dan
Jannah, 2011). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang
(terdiri dari 25 penderita dan 25 bukan penderita kanker serviks). Teknik
sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik
purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Berikut kriteria sampel penelitian
terbagi menjadi dua diantaranya:
a. Penderita kanker serviks
Kriteria sampel yang digunakan untuk penderita kanker serviks yaitu:
37
1. Wanita yang datang memeriksakan diri di Poliklinik Obstetri-
Ginekologi RSUD Dr Moewardi Surakarta
2. Wanita yang sudah terdiagnosis menderita kanker serviks
(berdasarkan stadium)
3. Mampu berbahasa Indonesia
4. Bersedia menjadi responden
b. Bukan penderita kanker serviks
Kriteria sampel yang digunakan untuk bukan penderita kanker serviks
yaitu:
1. Wanita yang datang memeriksakan diri di Poliklinik Obstetri-
Ginekologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta
2. Wanita yang tidak terdiagnosis menderita kanker serviks
3. Mampu berbahasa Indonesia
4. Bersedia menjadi responden
3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian terdiri dari:
1. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Data primer
Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan
responden berdasarkan panduan kuesioner.
38
b. Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari Bagian Rekam Medik rumah sakit
yaitu data mengenai kasus kanker serviks lima tahun terakhir
(2007-2012), data dari Bagian Humas rumah sakit tentang
gambaran rumah sakit, data dari Buku Harian Poli Obsgyn terkait
dengan jumlah pengunjung, identitasnya, diagnosis, dan
tindakan yang dilakukan pada pasien, data dari catatan rekam
medik pasien terkait dengan kondisi kesehatan pasien dan data
hasil wawancara 6 orang informan kunci, yaitu Kepala Poliklinik
Obstetri-Ginekologi, seorang Staf Bagian Perencanaan rumah
sakit, 2 Dokter residen Obstetri-Ginekologi, dan 2 bidan Poliklinik
Obstetri-Ginekologi.
2. Alat pengumpulan data
Alat pengumpulan data utama dalam penelitian ini adalah
kuesioner. Kuesioner dirancang oleh peneliti dengan mengacu
pada teori-teori kanker serviks, dan digunakan oleh peneliti sebagai
panduan saat melakukan wawancara dengan responden.
Kuesioner penelitian dibedakan menjadi dua tipe yaitu kuesioner
tipe pertama untuk penderita kanker serviks, dan kuesioner tipe
kedua untuk bukan penderita kanker serviks. Di dalam kuesioner
tipe pertama dan kedua terdapat dua variabel penelitian, yaitu
variabel pengetahuan serviks (anatomi dan fisiologis serviks) dan
kanker serviks dan perilaku preventif kanker serviks. Model
39
pertanyaan pada variabel pengetahuan dijawab dengan memilih
satu jawaban yang dianggap sesuai oleh responden. Sedangkan
model pertanyaan variabel perilaku preventif kanker serviks terdiri
dari pertanyaan utama dan lanjutan, dan jawaban bisa lebih dari
satu sesuai petunjuk soal.
Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel
pengetahuan dan perilaku preventif kanker serviks adalah skala
Guttman. Menurut Hidayat (2007), Skala Guttman merupakan skala
yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban
yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau pernyataan “Ya
dan Tidak”, “Positif dan Negatif”, “Setuju dan Tidak setuju”, “Benar
dan Salah”. Untuk penentuan skor, apabila skor benar nilainya 1
dan apabila salah nilainya 0.
3.8 Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai
validitas tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka
instrumen tersebut kurang valid. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang hendak diukur atau diinginkan. Sebuah
instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel
yang diteliti. Sedangkan reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa
suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
40
data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Reliabel artinya dapat
dipercaya dan juga dapat diandalkan sehingga beberapa kali diulang pun
hasilnya akan tetap sama (konsisten) (Riduwan., et al., 2013).
Pengujian validitas dimulai saat peneliti mencari, mengumpulkan, dan
membaca teori-teori tentang kanker serviks dari beberapa buku (salah
satunya panduan untuk penderita kanker serviks) tahun 2011, dan sumber
lain salah satunya mengacu pada tulisan comprehensive cervical cancer
control: a guide to essential practice dari WHO tahun 2006. Setelah itu,
peneliti mulai menyusun dan membuat pertanyaan kuesioner penelitian, dan
mengkonsultasikan kepada 2 dosen selaku akademisi dan mendengarkan
masukan-masukan mereka. Kemudian peneliti berkonsultasi lagi dan
meminta pendapat kepada seorang dokter umum tentang hal-hal atau teori-
teori kanker serviks manakah yang perlu dimasukkan dan dibuat pertanyaan
terkait dengan variabel yang diteliti.
Berdasarkan masukan-masukan dari ketiga sumber tersebut, maka
peneliti kembali memperbaiki kuesioner itu baik dari segi penggunaan
bahasa atau istilah-istilah kesehatan yang tidak dimengerti sebelumnya
diganti menjadi bahasa yang lebih sederhana dan mudah dimengerti serta
konten atau isi yang terdapat dalam kuesioner. Setelah selesai memperbaiki
kuesioner tersebut peneliti meminta pendapat kepada 3 mahasiswa tentang
penulisan, penggunaan bahasa, dan isi kuesioner tersebut, dan hasilnya
mereka bisa mengerti. Setelah itu, peneliti memberikan kuesioner tipe
kedua kepada 9 wanita di komunitas dengan maksud untuk mengetahui
41
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner bisa dipahami atau
dimengerti oleh responden atau tidak. Hasilnya adalah tidak ada kendala,
dan mereka bisa mengerti pertanyaan-pertanyaan yang peneliti tanyakan.
Kemudian, sebelum penelitian di rumah sakit (Poliklinik Obstetri-Ginekologi)
peneliti melakukan pengecekan kembali setiap pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat dalam kuesioner, dan mengubah serta mengganti pertanyaan-
pertanyaan yang dianggap perlu menjadi pertanyaan yang relevan dan
tepat sasaran guna mencapai tujuan penelitian.
Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas dan validitas instrumen
penelitian hanya sekali yaitu secara langsung kepada 25 penderita dan 25
bukan penderita kanker serviks yang sekaligus adalah merupakan
responden penelitian di rumah sakit yaitu di Poliklinik Obstetri-Ginekologi.
Hal ini dikarenakan penderita kanker serviks sulit dideteksi di komunitas
sehingga peneliti tidak bisa melakukan uji reliabilitas dan validitas kuesioner
tipe pertama terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian di rumah sakit,
dan juga setelah mengingat keterbatasan waktu penelitian di rumah sakit,
dan waktu untuk melakukan wawancara secara langsung dengan
responden penelitian (baik penderita dan bukan penderita kanker serviks) di
Poliklinik rawat jalan yaitu Poliklinik Obstetri-Ginekologi sangat terbatas,
serta mengingat biaya, maka berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti
melakukan satu kali uji reliabilitas dan validitas kuesioner.
Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas dan validitas untuk
variabel pengetahuan serviks (anatomi dan fisiologis serviks) dan kanker
42
serviks serta variabel perilaku preventif kanker serviks terutama pada
pertanyaan-pertanyaan utama yang jawabannya bersifat tegas seperti
jawaban dari pertanyaan “Ya dan Tidak” dan bukan pertanyaan lanjutan
dengan bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS)
versi 16.0 for windows.
Pengujian validitas item pertanyaan dalam penelitian menggunakan
teknik corrected item total correlation. Menurut Priyatno (2009), teknik
corrected item total correlation yaitu mengkorelasikan antara skor item
dengan total item, kemudian melakukan koreksi terhadap nilai koefisien
korelasi. Sedangkan analisis reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
model analisis Cronbach Alpha. Menurut Sekaran (1992) dalam Priyatno
(2009) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Dengan demikian, maka batas nilai
Cronbach Alpha yang dipakai dalam penelitian ini adalah 0,6. Berikut
dibawah ini adalah hasil uji reliabilitas dan validitas kuesioner penelitian
sebagai berikut:
Pada pertanyaan kuesioner tipe pertama dan kedua bagian variabel
pengetahuan serviks (anatomi dan fisiologis serviks) dan kanker serviks
adalah sama, terdiri dari 16 item pertanyaan dan diuji cobakan kepada 50
wanita (terdiri dari 25 penderita dan 25 bukan penderita kanker serviks)
yang sekaligus adalah responden penelitian di rumah sakit, dan hasil uji
reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha, nilainya adalah 0,722 dan dapat
disimpulkan hasilnya reliabel. Sedangkan hasil uji validitasnya yaitu
43
berdasarkan nilai r tabel Pearson Product Moment (pada level signifikansi
0,05 dan 2 sisi) dengan N = 50; nilai yang didapat adalah 0, 279. Dari output
yang didapat bahwa 16 item yang diuji cobakan hanya 3 item yang tidak
valid yaitu item nomor 1, 7 dan 10 karena bernilai kurang dari r tabel
masing-masing yaitu 0,252, 0,225 dan 0,207. Sedangkan item-item
pertanyaan yang lain valid karena nilai koefisiennya bernilai positif dan lebih
besar daripada r tabel. Item pertanyaan yang tidak valid dihilangkan, dan
tidak dimasukkan dalam hasil penelitian.
Di dalam kuesioner tipe pertama khusus bagian variabel perilaku
preventif kanker serviks terdapat 4 aspek yang menjadi fokus penelitian
yaitu perilaku seksual, personal hygiene, gaya hidup: perilaku merokok,
aktivitas olahraga, istirahat atau tidur, dan pekerjaan atau rutinitas, serta
nutrisi dan diujikan kepada 25 penderita kanker serviks, dan hasilnya yaitu:
pada aspek perilaku seksual, hasil uji reliabilitas 4 item pertanyaan utama
yaitu nomor 2, 3, 4, dan 5 adalah 0,675 dan reliabel. Sedangkan hasil uji
validitasnya adalah dari 4 item pertanyaan, hanya 2 item pertanyaan yang
valid yaitu item nomor 2 dan 5 nilainya masing-masing 0,750 dan 0,459, dan
pertanyaan yang lain tidak valid karena bernilai kurang dari r tabel masing-
masing bernilai 0,000 dan 0,000. Sedangkan pada aspek personal hygiene
(vagina), hasil uji reliabilitas dengan 3 item pertanyaan utama yaitu nomor 1,
2, dan 3 adalah 0,829 dan hasilnya reliabel. Hasil uji validitasnya adalah
ketiga item pertanyaan tersebut valid, masing-masing nilainya adalah 0,655,
0,759, dan 0,759. Pada aspek perilaku merokok dilakukan uji reliabilitas dan
44
validitas dengan 1 item pertanyaan utama, dan hasilnya tidak reliabel
(0,000) dan tidak valid (0,000).
Pada aspek aktivitas olahraga, hasil uji reliabilitas dengan 2
pertanyaan utama yaitu nomor 1 dan 2 adalah 0,750 dan dinyatakan
reliabel. Sedangkan hasil uji validitasnya adalah hanya 1 item pertanyaan
yang valid yaitu pertanyaan nomor 1 bernilai 1,000, dan pertanyaan nomor
2 tidak valid karena bernilai 0,000. Dan juga pada aspek istirahat (tidur),
hasil uji reliabilitas dengan 1 pertanyaan utama yaitu nomor 14 adalah 1,000
dan hasilnya reliabel, dan hasil validitasnya juga valid (1,000).
Pada aspek pekerjaan atau rutinitas, hasil uji reliabilitas dengan 4 item
pertanyaan utama yaitu nomor 2, 4, 5, dan nomor 6 adalah 0,645 dan
reliabel. Sedangkan hasil uji validitasnya adalah dari 4 pertanyaan hanya 2
item pertanyaan yang valid yaitu pertanyaan nomor 5 dan 6 masing-masing
nilainya adalah 0,809 dan 0,809. Dan pada aspek nutrisi, hasil uji reliabilitas
dengan 3 pertanyaan utama yaitu nomor 2, 3, dan 7 adalah 0,773 sehingga
reliabel. Sedangkan hasil uji validitasnya adalah ketiga item pertanyaan itu
juga valid dan masing-masing nilainya adalah 0,439, 0,565, dan 0,621.
Pada kuesioner kedua di bagian perilaku preventif kanker serviks
secara primer ditanyakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
perilaku membaca dan mendengar informasi tentang kanker serviks, faktor
genetik, individu dan pasangan, pengalaman sebagai pengguna obat
imunosupresi (sebagai penekan kekebalan tubuh), paritas, pemakaian
45
antiseptik, perilaku menaburi bedak di vagina dan gaya hidup kepada 25
bukan penderita kanker serviks, dan hasilnya sebagai berikut:
Hasil uji reliabilitas dan validitas tentang perilaku membaca dan
mendengar informasi tentang kanker serviks dengan 1 item pertanyaan
utama yaitu nomor 1, adalah dengan teknik Cronbach Alpha nilainya adalah
1,000 dan reliabel, dan nilai validitasnya adalah 1,000. Jadi, dapat
disimpulkan valid. Hasil uji reliabilitas dan validititas tentang faktor genetik
penyebab kanker serviks dengan 1 item pertanyaan utama yaitu nomor 1,
hasilnya tidak reliabel (0,000) dan tidak valid (0,000).
Hasil uji reliabilitas tentang individu dan pasangan dengan 6 item
pertanyaan utama yang diujikan yaitu pertanyaan nomor 8, 9, 10, 11, 15,
dan 18 dengan teknik Cronbach Alpha, nilainya adalah 0,711 dan dapat
disimpulkan hasilnya reliabel. Sedangkan hasil uji validitasnya yaitu
berdasarkan nilai r tabel Pearson Product Moment (pada level signifikansi
0,05 dan 2 sisi) dengan N = 25; nilai yang didapat adalah 0, 396. Output
yang didapat dari 6 item pertanyaan, hanya 3 item pertanyaan yang valid
yaitu nomor 9, 15, dan 18 masing-masing nilainya adalah 0,639, 0,639, dan
0,601, dan pertanyaan lain tidak valid karena bernilai kurang dari r tabel.
Hasil uji reliabilitas dan validitas tentang pengalaman sebagai
pengguna obat imunosupresi (sebagai penekan kekebalan tubuh) adalah
tidak reliabel (0,000) dan tidak valid (0,000). Hasil uji reliabilitas tentang
paritas dengan 1 item pertanyaan utama yang diujikan adalah 1,000 dan
reliabel serta valid karena bernilai 1,000. Kemudian, hasil uji reliabilitas
46
tentang pemakaian antiseptik dengan 1 item pertanyaan utama yang
diujikan adalah 1,000 dan reliabel serta valid karena bernilai 1,000.
Sedangkan hasil uji reliabilitas tentang perilaku menaburi bedak di vagina
dengan 1 item pertanyaan utama yang diujikan adalah 1,000 dan reliabel
serta valid karena bernilai 1,000.
Hasil uji reliabilitas tentang perilaku preventif yang berhubungan
dengan gaya hidup dengan 4 item pertanyaan utama yaitu pertanyaan
nomor 1, 3, 4, dan 5 yang diujikan adalah 0,705 dan reliabel. Sedangkan
hasil uji validitasnya adalah dari 4 item pertanyaan, hanya 2 item
pertanyaan yang valid yaitu nomor 1 dan 4 masing-masing bernilai 0,461
dan 0, 460, dan 2 item pertanyaan lain tidak valid karena bernilai kurang
dari r tabel.
Pada kuesioner kedua di bagian perilaku preventif kanker serviks
secara sekunder ditanyakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan
perilaku pemeriksaan pap smear, IVA, kolposkopi, dan tes HPV DNA, dan
hasilnya sebagai berikut: hasil uji reliabilitas dan validitas pertanyaan
perilaku preventif sekunder tentang pemeriksaan pap smear kepada 25
responden dengan 2 item pertanyaan utama yaitu nomor 1 dan 2, adalah
dengan teknik Cronbach Alpha nilainya 0,805 maka dinyatakan reliabel.
Sedangkan hasil uji validitasnya yaitu berdasarkan nilai r tabel Pearson
Product Moment (pada level signifikansi 0,05 dan 2 sisi) dengan 25; nilai
yang didapat adalah 0, 396. Dari output yang didapat bahwa 2 item
47
pertanyaan yang diuji cobakan, keduanya valid karena nilai r lebih besar
dari r tabel yaitu 0,840 dan 0,421.
Hasil uji reliabilitas dan validitas pertanyaan perilaku preventif
sekunder yaitu tentang pemeriksaan IVA kepada 25 responden dengan 2
item pertanyaan utama yaitu nomor 1 dan 2, dan hasil uji reliabilitasnya
dengan teknik Cronbach Alpha, adalah 0,899 maka dinyatakan reliabel.
Selanjutnya, hasil uji validitasnya yaitu berdasarkan nilai r tabel Pearson
Product Moment (pada level signifikansi 0,05 dan 2 sisi) dengan 25 ; nilai
yang didapat adalah 0, 396. Dari output yang didapat bahwa 2 item
pertanyaan yang diuji cobakan, keduanya valid karena nilai r lebih besar
dari r tabel yaitu 0,887 dan 0, 825.
Hasil uji reliabilitas dan validitas pertanyaan perilaku preventif
sekunder yaitu tentang pemeriksaan kolposkopi kepada 25 responden
dengan 2 item pertanyaan utama yaitu nomor 1 dan 2, dan hasil uji
reliabilitasnya dengan teknik Cronbach Alpha, dan nilainya adalah 0,750
maka dinyatakan reliabel. Sedangkan hasil uji validitasnya yaitu
berdasarkan nilai r tabel Pearson Product Moment (pada level signifikansi
0,05 dan 2 sisi) dengan 25 ; nilai yang didapat adalah 0, 396. Dari output
yang didapat bahwa 2 item pertanyaan yang diuji cobakan, hanya 1 item
pertanyaan yang valid yaitu nomor 1 karena nilai r lebih besar daripada r
tabel yaitu 1,000 dan 1 item yaitu nomor 2 tidak valid karena nilai kurang
dari r tabel yaitu 0,000.
48
Hasil uji reliabilitas dan validitas pertanyaan perilaku preventif
sekunder yaitu tentang tes HPV DNA kepada 25 responden dengan 2 item
pertanyaan utama yaitu nomor 1 dan 2, dan hasil uji reliabilitasnya dengan
teknik Cronbach Alpha dan nilainya adalah 0,000 maka dinyatakan tidak
reliabel. Kemudian, hasil uji validitasnya yaitu 0,000. Jadi dapat disimpulkan
tidak valid.
Pada hasil uji reliabilitas dan validitas pertanyaan perilaku preventif
tersier kepada 25 responden dengan 3 item pertanyaan utama yaitu, nomor
1, 2, dan 4 dan hasil uji reliabilitasnya dengan teknik Cronbach Alpha,
diketahui nilai Cronbach Alpha adalah 0,807 maka dinyatakan reliabel.
Sedangkan hasil uji validitas kepada 25 responden dengan 3 item
pertanyaan yaitu berdasarkan nilai r tabel Pearson Product Moment (pada
level signifikansi 0,05 dan 2 sisi) dengan 25 ; nilai yang didapat adalah 0,
396. Dari output yang didapat bahwa 3 item pertanyaan yang diuji cobakan,
hanya 2 item pertanyaan yang valid yaitu nomor 1 dan 2 karena nilai r lebih
besar daripada r tabel yaitu 0,896 dan 0,896 dan item nomor 4 tidak valid
karena nilai r kurang dari r tabel yaitu 0,120.
3.9 Analisis Data
Data kuesioner yang telah dikumpulkan, dibuat tabulasi datanya dan
diberikan kode pada semua jawaban yang diberikan oleh responden di
dalam komputer yaitu melalui program Microsoft excel, dan dilakukan
pengecekan secara berulang-ulang untuk memastikan semua data benar
49
dan siap untuk diolah. Dengan bantuan program Microsoft excel dilakukan
pengolahan data dengan pivot table dan disajikan data penelitian. Untuk
menganalisis hubungan antara kedua variabel penelitian yaitu variabel
pengetahuan dan perilaku kanker serviks, maka digunakan program
Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 16.0 for windows
untuk membantu menganalisis hubungan kedua variabel tersebut dan
sekaligus melakukan pengujian hipotesis, serta membuat pembahasan, dan
penarikan kesimpulan.
3.10 Etika Penelitian
Dalam melaksanakan penelitian dilakukan beberapa prosedur atau
tahapan dalam pengambilan dan pengumpulan data, yaitu pertama-tama
mendatangi dan mendekati responden satu per satu dan memperkenalkan
diri terlebih dahulu dan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Kedua,
menunjukkan lembar persetujuan kepada responden dan meminta
responden membacanya. Ketiga, meminta dan menanyakan kesediaan
responden untuk menjadi responden penelitian. Saat responden menolak
berpartisipasi dalam penelitian, maka peneliti menghormati hak responden,
dan mencari responden lain yang mau untuk berpartisipasi. Saat responden
bersedia, maka mereka akan memberikan tanda tangan pada lembar
persetujuan yang telah disediakan, dan saat itulah peneliti mulai mengambil
data dan melakukan wawancara dengan responden. Semua informasi yang
peneliti dapatkan, akan dijaga kerahasiaannya, dan peneliti tidak
50
mencantumkan nama responden secara lengkap tetapi berupa inisial dan
juga tidak mencantumkan alamat responden secara rinci dan lengkap saat
akan melaporkan hasil penelitian.