23
28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi uraian mengenai metode atau cara yang dipakai untuk mendapatkan data penelitian. Metode penelitian terdiri dari tipe penelitian, tempat dan waktu penelitian, pelaksanaan penelitian, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, responden penelitian, teknik dan alat pengumpulan data, validitas dan reliabilitas, analisis data dan etika penelitian. 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif, dengan rancangan case-control. Penelitian dekripstif korelatif yaitu penelitian yang memberikan gambaran yang lebih detail mengenai pengetahuan tentang anatomi dan fisiologis serviks dan kanker serviks dengan perilaku preventif kanker serviks primer, sekunder, dan tersier, serta sekaligus menganalisis hubungan antar kedua variabel tersebut. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Obstetri-Ginekologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Pengambilan dan pengumpulan data penelitian berlangsung sejak tanggal 13 Nopember 2012 sampai

BAB III METODOLOGI PENELITIAN · METODOLOGI PENELITIAN . Bab ini berisi uraian mengenai metode atau cara yang dipakai untuk mendapatkan data penelitian. Metode penelitian terdiri

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 28

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    Bab ini berisi uraian mengenai metode atau cara yang dipakai untuk

    mendapatkan data penelitian. Metode penelitian terdiri dari tipe

    penelitian, tempat dan waktu penelitian, pelaksanaan penelitian,

    identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel

    penelitian, responden penelitian, teknik dan alat pengumpulan data,

    validitas dan reliabilitas, analisis data dan etika penelitian.

    3.1 Tipe Penelitian

    Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelatif, dengan

    rancangan case-control. Penelitian dekripstif korelatif yaitu penelitian

    yang memberikan gambaran yang lebih detail mengenai

    pengetahuan tentang anatomi dan fisiologis serviks dan kanker

    serviks dengan perilaku preventif kanker serviks primer, sekunder,

    dan tersier, serta sekaligus menganalisis hubungan antar kedua

    variabel tersebut.

    3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Poliklinik Obstetri-Ginekologi RSUD

    Dr. Moewardi Surakarta. Pengambilan dan pengumpulan data

    penelitian berlangsung sejak tanggal 13 Nopember 2012 sampai

  • 29

    tanggal 22 Desember 2012, dan dilanjutkan lagi pada tanggal 21

    Januari 2013 sampai tanggal 28 Maret 2013.

    3.3 Pelaksanaan Penelitian

    Sebelum sampai pada tahap pelaksanaan penelitian, terdapat

    beberapa tahapan prosedur yang dilakukan yaitu:

    1. Tahap Persiapan

    a. Memasukkan surat permohonan izin penelitian dan proposal

    ke Bagian Diklit RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

    b. Mengikuti sesi tanya jawab (pertanyaan diajukan oleh salah

    seorang Staf Bagian Diklit terkait dengan rancangan

    penelitian yang dibuat dan kemudian peneliti menjawab). Sesi

    tanya jawab ini berlangsung sekitar 30 menit.

    c. Menyelesaikan biaya administrasi

    d. Mengambil surat pengantar penelitian

    2. Tahap Pelaksanaan

    a. Tanggal 13 Nopember 2012 mengawali penelitian dengan

    menunjukkan surat pengantar penelitian dan mengambil data

    umum di Bagian Rekam Medik rumah sakit terkait dengan

    topik yang diteliti. Kemudian keesokkan harinya tanggal 14

    Nopember 2012, kembali mengambil data di Bagian Humas

    rumah sakit terkait dengan informasi gambaran umum rumah

    sakit, dan sekaligus juga pada hari itu menyerahkan surat

  • 30

    pengantar penelitian ke ruangan penelitian yakni di Poliklinik

    Obstetri-Ginekologi dan memperkenalkan diri serta

    menjelaskan kepada kepala ruangan maksud dan tujuan

    penelitian.

    b. Tepat tanggal 16 Nopember 2012 dilaksanakan penelitian di

    Poliklinik Obstetri-Ginekologi. Pada awalnya peneliti

    mengamati dan memperhatikan setiap pasien yang datang

    memeriksakan diri di Poliklinik Obstetri-Ginekologi meliputi

    keadaan fisik (mampu berkomunikasi, pasien mampu berdiri

    dengan baik, kaki tidak bengkak dan sebagainya), pasien itu

    datang sendiri atau ditemani oleh anggota keluarganya, dan

    peneliti turut serta ikut membantu dalam proses pengkajian

    seperti menanyakan keluhan utama pasien, mengukur

    tekanan darah, berat badan, tinggi badan, dan menuliskan

    informasi itu di catatan rekam medik pasien, dan peneliti

    melihat dan memeriksa dengan seksama catatan rekam

    medik pasien khusus informasi mengenai identitas, diagnosis

    medis pasien itu dan menyesuaikan dengan kriteria yang

    sudah peneliti buat. Setelah proses pengkajian selesai, dan

    berdasarkan informasi yang ada dalam catatan rekam medik

    pasien, maka peneliti sudah mengetahui dan mengenali

    pasien (baik penderita maupun bukan penderita kanker

    serviks), dan langsung peneliti mulai mengambil dan

  • 31

    mengumpulkan data dengan cara mendatangi pasien itu satu

    per satu, memperkenalkan diri dan memberikan penjelasan

    sesuai dengan maksud dan tujuan peneliti serta meminta

    kesediaan pasien itu untuk menjadi responden penelitian.

    Proses pengambilan dan pengumpulan data penelitian

    berlangsung di beberapa tempat, meskipun demikian pasien

    yang menjadi responden penelitian adalah pasien yang sama

    yang datang memeriksakan diri di Poliklinik Obstetri-

    Ginekologi. Peneliti mengambil dan mengumpulkan data saat

    pasien berada di ruang tunggu Poliklinik Obstetri-Ginekologi

    dan sementara menunggu map rekam mediknya diantar oleh

    petugas rekam medik untuk dianamnesa/ dikaji, atau saat

    pasien sementara menunggu panggilan untuk diperiksa oleh

    dokter, atau saat pasien berada di ruang tunggu untuk

    mengantri obat, atau saat pasien sementara mengurus dan

    menunggu mengantri kamar untuk persiapan rawat inap, atau

    saat pasien melakukan pemeriksaan lanjutan misalnya di

    ruang tunggu laboratorium, atau di poli rawat jalan lain seperti

    di ruang tunggu Poliklinik Jantung dan bahkan di ruang rawat

    inap.

    Alasan peneliti mengumpulkan dan mengambil data

    dibeberapa tempat yang berbeda dikarenakan waktu yang

    terbatas saat pasien periksa di Poliklinik Obstetri-Ginekologi

  • 32

    dan guna melengkapi data penelitian serta peneliti ingin

    memberikan brosur kanker serviks dan menjelaskan kepada

    setiap responden (baik penderita dan dan bukan penderita

    kanker serviks) tentang informasi tentang kanker serviks.

    Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara dengan beberapa

    informan kunci, seperti kepala ruangan, bidan, dokter residen

    dan seorang Staf Bagian Perencanaan rumah sakit.

    Adapun hambatan-hambatan atau kendala yang peneliti

    jumpai dalam pelaksanaan penelitian, yaitu kondisi dari

    pasien itu sendiri, bila pasien itu datang dalam keadaan

    kesakitan akibat kanker yang dialaminya, dan meskipun

    peneliti sudah tahu bahwa pasien itu merupakan pasien

    kanker serviks, tetapi peneliti mengalami kendala untuk

    mendekati pasien dan meminta kesediaannya. Oleh sebab itu,

    peneliti sangat memperhatikan aspek fisik dari penderita

    kanker serviks yang datang memeriksakan diri di Poliklinik

    Obstetri-Ginekologi. Selain itu, pada tahap pengumpulan data

    di Poliklinik Obstetri-Ginekologi, sebagian kecil pasien

    menolak saat diminta kesediaan menjadi responden dan juga

    keterbatasan utama dalam penelitian ini yaitu waktu saat

    peneliti melakukan wawancara dengan responden terbatas

    sehingga peneliti harus mengejar pasien dibeberapa tempat

    yang berbeda di rumah sakit guna untuk mendapatkan data.

  • 33

    3. Tahap Akhir

    Proses pengambilan dan pengumpulan data penelitian

    berakhir pada tanggal 28 Maret 2013.

    3.4 Variabel-Variabel Penelitian

    Pada penelitian ini, terdapat dua variabel yang diteliti yaitu:

    1. Variabel independen

    Variabel independen disebut juga sebagai variabel bebas.

    Variabel bebas adalah suatu variabel yang ada atau terjadi

    mendahului variabel terikatnya (Prasetyo dan Jannah,

    2011). Pada penelitian ini yang merupakan variabel

    independen adalah pengetahuan

    2. Variabel dependen

    Variabel dependen disebut juga sebagai variabel terikat.

    Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi

    atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

    (Sugiyono, 2009). Pada penelitian ini yang merupakan

    variabel dependen adalah perilaku preventif kanker serviks.

  • 34

    3.5 Definisi Operasional Variabel Penelitian

    Tabel 3.5.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

    Variabel Definisi operasional Skala Cara mengukur Hasil ukur

    Pengetahuan serviks dan kanker serviks

    Pengetahuan yang dimaksud adalah segala sesuatu yang diketahui oleh wanita (penderita dan bukan penderita kanker serviks) tentang informasi serviks (anatomi dan fisiologis serviks) dan kanker serviks

    Nominal Wawancara terstruktur sesuai kuesioner

    Tahu: Tidak tahu:

    Perilaku preventif kanker serviks

    Perilaku preventif kanker serviks yang dimaksud adalah tindakan pencegahan yang dilakukan oleh wanita (penderita dan bukan penderita kanker serviks) untuk mencegah dan menghindari agar tidak menderita kanker serviks dan atau mencegah bertambah buruknya kesehatan penderita, dan juga untuk mempertahankan kualitas hidup yang sehat meskipun penderita dalam keadaan sakit. Cara-cara pencegahan yang dilakukan, yaitu: a. Bukan penderita

    Pencegahan primer :

    Perilaku membaca dan mendengar informasi

    kanker serviks, faktor genetik, frekuensi menikah,

    umur menikah, umur pertama kali melakukan

    hubungan seks, perilaku melakukan vaksinasi

    pencegahan HPV sebelum melakukan hubungan

    seks, perilaku memiliki pasangan seksual lebih dari

    satu, perilaku berhubungan seksual dengan orang

    yang mempunyai banyak pasangan seksual,

    riwayat IMS dan pengobatannya, pengalaman

    mengalami perdarahan dan pengobatannya,

    keluhan keputihan dan pengobatannya, pengguna

    obat imunosupresan, paritas, pemakaian

    kontrasepsi, personal hygiene (vagina), dan gaya

    Nominal Wawancara terstruktur sesuai kuesioner

    Ya Tidak

  • 35

    hidup berhubungan dengan perilaku merokok,

    aktivitas olahraga, kebiasaan mengkonsumsi

    makanan berlemak, dan perilaku jarang dan

    bahkan tidak mengkonsumsi makanan yang

    mengandung vitamin C, beta karoten, dan asam

    folat.

    Pencegahan sekunder:

    Perilaku pemeriksaan pap smear, IVA, kolposkopi,

    dan tes HPV DNA.

    Pencegahan tersier:

    Perilaku mencari tempat pelayanan kesehatan dan

    informasi tentang penyakit bila sakit

    b. Penderita kanker serviks Pencegahan dilakukan berhubungan dengan

    perilaku seksual, personal hygiene (vagina), gaya

    hidup: perilaku merokok, aktivitas olahraga,

    istrirahat (tidur) , dan pekerjaan atau rutinitas, serta

    nutrisi.

  • 36

    3.6 Responden Penelitian

    Dalam menentukan responden penelitian harus memperhatikan aspek

    keterwakilan dari suatu populasi dan sampel yang dimiliki oleh populasi

    tersebut.

    1. Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

    mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

    peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi

    populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam

    yang lain (Sugiyono, 2009). Populasi dalam penelitian ini adalah semua

    wanita yang datang memeriksakan diri di Poliklinik Obstetri-Ginekologi

    RSUD Dr. Moewardi Surakarta, yang terdiri dari penderita dan bukan

    penderita kanker serviks.

    2. Sampel

    Sampel merupakan bagian dari populasi yang ingin diteliti (Prasetyo dan

    Jannah, 2011). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 50 orang

    (terdiri dari 25 penderita dan 25 bukan penderita kanker serviks). Teknik

    sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan teknik

    purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan

    sampel dengan pertimbangan tertentu. Berikut kriteria sampel penelitian

    terbagi menjadi dua diantaranya:

    a. Penderita kanker serviks

    Kriteria sampel yang digunakan untuk penderita kanker serviks yaitu:

  • 37

    1. Wanita yang datang memeriksakan diri di Poliklinik Obstetri-

    Ginekologi RSUD Dr Moewardi Surakarta

    2. Wanita yang sudah terdiagnosis menderita kanker serviks

    (berdasarkan stadium)

    3. Mampu berbahasa Indonesia

    4. Bersedia menjadi responden

    b. Bukan penderita kanker serviks

    Kriteria sampel yang digunakan untuk bukan penderita kanker serviks

    yaitu:

    1. Wanita yang datang memeriksakan diri di Poliklinik Obstetri-

    Ginekologi RSUD Dr. Moewardi Surakarta

    2. Wanita yang tidak terdiagnosis menderita kanker serviks

    3. Mampu berbahasa Indonesia

    4. Bersedia menjadi responden

    3.7 Teknik dan Alat Pengumpulan Data

    Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian terdiri dari:

    1. Teknik pengumpulan data

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari:

    a. Data primer

    Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan

    responden berdasarkan panduan kuesioner.

  • 38

    b. Data sekunder

    Data sekunder diperoleh dari Bagian Rekam Medik rumah sakit

    yaitu data mengenai kasus kanker serviks lima tahun terakhir

    (2007-2012), data dari Bagian Humas rumah sakit tentang

    gambaran rumah sakit, data dari Buku Harian Poli Obsgyn terkait

    dengan jumlah pengunjung, identitasnya, diagnosis, dan

    tindakan yang dilakukan pada pasien, data dari catatan rekam

    medik pasien terkait dengan kondisi kesehatan pasien dan data

    hasil wawancara 6 orang informan kunci, yaitu Kepala Poliklinik

    Obstetri-Ginekologi, seorang Staf Bagian Perencanaan rumah

    sakit, 2 Dokter residen Obstetri-Ginekologi, dan 2 bidan Poliklinik

    Obstetri-Ginekologi.

    2. Alat pengumpulan data

    Alat pengumpulan data utama dalam penelitian ini adalah

    kuesioner. Kuesioner dirancang oleh peneliti dengan mengacu

    pada teori-teori kanker serviks, dan digunakan oleh peneliti sebagai

    panduan saat melakukan wawancara dengan responden.

    Kuesioner penelitian dibedakan menjadi dua tipe yaitu kuesioner

    tipe pertama untuk penderita kanker serviks, dan kuesioner tipe

    kedua untuk bukan penderita kanker serviks. Di dalam kuesioner

    tipe pertama dan kedua terdapat dua variabel penelitian, yaitu

    variabel pengetahuan serviks (anatomi dan fisiologis serviks) dan

    kanker serviks dan perilaku preventif kanker serviks. Model

  • 39

    pertanyaan pada variabel pengetahuan dijawab dengan memilih

    satu jawaban yang dianggap sesuai oleh responden. Sedangkan

    model pertanyaan variabel perilaku preventif kanker serviks terdiri

    dari pertanyaan utama dan lanjutan, dan jawaban bisa lebih dari

    satu sesuai petunjuk soal.

    Skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel

    pengetahuan dan perilaku preventif kanker serviks adalah skala

    Guttman. Menurut Hidayat (2007), Skala Guttman merupakan skala

    yang bersifat tegas dan konsisten dengan memberikan jawaban

    yang tegas seperti jawaban dari pertanyaan atau pernyataan “Ya

    dan Tidak”, “Positif dan Negatif”, “Setuju dan Tidak setuju”, “Benar

    dan Salah”. Untuk penentuan skor, apabila skor benar nilainya 1

    dan apabila salah nilainya 0.

    3.8 Validitas dan Reliabilitas

    Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan

    atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai

    validitas tinggi dan sebaliknya bila tingkat validitasnya rendah maka

    instrumen tersebut kurang valid. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

    mampu mengukur apa yang hendak diukur atau diinginkan. Sebuah

    instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel

    yang diteliti. Sedangkan reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa

    suatu instrumen dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

  • 40

    data karena instrumen tersebut sudah dianggap baik. Reliabel artinya dapat

    dipercaya dan juga dapat diandalkan sehingga beberapa kali diulang pun

    hasilnya akan tetap sama (konsisten) (Riduwan., et al., 2013).

    Pengujian validitas dimulai saat peneliti mencari, mengumpulkan, dan

    membaca teori-teori tentang kanker serviks dari beberapa buku (salah

    satunya panduan untuk penderita kanker serviks) tahun 2011, dan sumber

    lain salah satunya mengacu pada tulisan comprehensive cervical cancer

    control: a guide to essential practice dari WHO tahun 2006. Setelah itu,

    peneliti mulai menyusun dan membuat pertanyaan kuesioner penelitian, dan

    mengkonsultasikan kepada 2 dosen selaku akademisi dan mendengarkan

    masukan-masukan mereka. Kemudian peneliti berkonsultasi lagi dan

    meminta pendapat kepada seorang dokter umum tentang hal-hal atau teori-

    teori kanker serviks manakah yang perlu dimasukkan dan dibuat pertanyaan

    terkait dengan variabel yang diteliti.

    Berdasarkan masukan-masukan dari ketiga sumber tersebut, maka

    peneliti kembali memperbaiki kuesioner itu baik dari segi penggunaan

    bahasa atau istilah-istilah kesehatan yang tidak dimengerti sebelumnya

    diganti menjadi bahasa yang lebih sederhana dan mudah dimengerti serta

    konten atau isi yang terdapat dalam kuesioner. Setelah selesai memperbaiki

    kuesioner tersebut peneliti meminta pendapat kepada 3 mahasiswa tentang

    penulisan, penggunaan bahasa, dan isi kuesioner tersebut, dan hasilnya

    mereka bisa mengerti. Setelah itu, peneliti memberikan kuesioner tipe

    kedua kepada 9 wanita di komunitas dengan maksud untuk mengetahui

  • 41

    pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner bisa dipahami atau

    dimengerti oleh responden atau tidak. Hasilnya adalah tidak ada kendala,

    dan mereka bisa mengerti pertanyaan-pertanyaan yang peneliti tanyakan.

    Kemudian, sebelum penelitian di rumah sakit (Poliklinik Obstetri-Ginekologi)

    peneliti melakukan pengecekan kembali setiap pertanyaan-pertanyaan yang

    terdapat dalam kuesioner, dan mengubah serta mengganti pertanyaan-

    pertanyaan yang dianggap perlu menjadi pertanyaan yang relevan dan

    tepat sasaran guna mencapai tujuan penelitian.

    Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas dan validitas instrumen

    penelitian hanya sekali yaitu secara langsung kepada 25 penderita dan 25

    bukan penderita kanker serviks yang sekaligus adalah merupakan

    responden penelitian di rumah sakit yaitu di Poliklinik Obstetri-Ginekologi.

    Hal ini dikarenakan penderita kanker serviks sulit dideteksi di komunitas

    sehingga peneliti tidak bisa melakukan uji reliabilitas dan validitas kuesioner

    tipe pertama terlebih dahulu sebelum melakukan penelitian di rumah sakit,

    dan juga setelah mengingat keterbatasan waktu penelitian di rumah sakit,

    dan waktu untuk melakukan wawancara secara langsung dengan

    responden penelitian (baik penderita dan bukan penderita kanker serviks) di

    Poliklinik rawat jalan yaitu Poliklinik Obstetri-Ginekologi sangat terbatas,

    serta mengingat biaya, maka berdasarkan pertimbangan tersebut peneliti

    melakukan satu kali uji reliabilitas dan validitas kuesioner.

    Dalam penelitian ini dilakukan uji reliabilitas dan validitas untuk

    variabel pengetahuan serviks (anatomi dan fisiologis serviks) dan kanker

  • 42

    serviks serta variabel perilaku preventif kanker serviks terutama pada

    pertanyaan-pertanyaan utama yang jawabannya bersifat tegas seperti

    jawaban dari pertanyaan “Ya dan Tidak” dan bukan pertanyaan lanjutan

    dengan bantuan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS)

    versi 16.0 for windows.

    Pengujian validitas item pertanyaan dalam penelitian menggunakan

    teknik corrected item total correlation. Menurut Priyatno (2009), teknik

    corrected item total correlation yaitu mengkorelasikan antara skor item

    dengan total item, kemudian melakukan koreksi terhadap nilai koefisien

    korelasi. Sedangkan analisis reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

    model analisis Cronbach Alpha. Menurut Sekaran (1992) dalam Priyatno

    (2009) reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat

    diterima, dan diatas 0,8 adalah baik. Dengan demikian, maka batas nilai

    Cronbach Alpha yang dipakai dalam penelitian ini adalah 0,6. Berikut

    dibawah ini adalah hasil uji reliabilitas dan validitas kuesioner penelitian

    sebagai berikut:

    Pada pertanyaan kuesioner tipe pertama dan kedua bagian variabel

    pengetahuan serviks (anatomi dan fisiologis serviks) dan kanker serviks

    adalah sama, terdiri dari 16 item pertanyaan dan diuji cobakan kepada 50

    wanita (terdiri dari 25 penderita dan 25 bukan penderita kanker serviks)

    yang sekaligus adalah responden penelitian di rumah sakit, dan hasil uji

    reliabilitas dengan teknik Cronbach Alpha, nilainya adalah 0,722 dan dapat

    disimpulkan hasilnya reliabel. Sedangkan hasil uji validitasnya yaitu

  • 43

    berdasarkan nilai r tabel Pearson Product Moment (pada level signifikansi

    0,05 dan 2 sisi) dengan N = 50; nilai yang didapat adalah 0, 279. Dari output

    yang didapat bahwa 16 item yang diuji cobakan hanya 3 item yang tidak

    valid yaitu item nomor 1, 7 dan 10 karena bernilai kurang dari r tabel

    masing-masing yaitu 0,252, 0,225 dan 0,207. Sedangkan item-item

    pertanyaan yang lain valid karena nilai koefisiennya bernilai positif dan lebih

    besar daripada r tabel. Item pertanyaan yang tidak valid dihilangkan, dan

    tidak dimasukkan dalam hasil penelitian.

    Di dalam kuesioner tipe pertama khusus bagian variabel perilaku

    preventif kanker serviks terdapat 4 aspek yang menjadi fokus penelitian

    yaitu perilaku seksual, personal hygiene, gaya hidup: perilaku merokok,

    aktivitas olahraga, istirahat atau tidur, dan pekerjaan atau rutinitas, serta

    nutrisi dan diujikan kepada 25 penderita kanker serviks, dan hasilnya yaitu:

    pada aspek perilaku seksual, hasil uji reliabilitas 4 item pertanyaan utama

    yaitu nomor 2, 3, 4, dan 5 adalah 0,675 dan reliabel. Sedangkan hasil uji

    validitasnya adalah dari 4 item pertanyaan, hanya 2 item pertanyaan yang

    valid yaitu item nomor 2 dan 5 nilainya masing-masing 0,750 dan 0,459, dan

    pertanyaan yang lain tidak valid karena bernilai kurang dari r tabel masing-

    masing bernilai 0,000 dan 0,000. Sedangkan pada aspek personal hygiene

    (vagina), hasil uji reliabilitas dengan 3 item pertanyaan utama yaitu nomor 1,

    2, dan 3 adalah 0,829 dan hasilnya reliabel. Hasil uji validitasnya adalah

    ketiga item pertanyaan tersebut valid, masing-masing nilainya adalah 0,655,

    0,759, dan 0,759. Pada aspek perilaku merokok dilakukan uji reliabilitas dan

  • 44

    validitas dengan 1 item pertanyaan utama, dan hasilnya tidak reliabel

    (0,000) dan tidak valid (0,000).

    Pada aspek aktivitas olahraga, hasil uji reliabilitas dengan 2

    pertanyaan utama yaitu nomor 1 dan 2 adalah 0,750 dan dinyatakan

    reliabel. Sedangkan hasil uji validitasnya adalah hanya 1 item pertanyaan

    yang valid yaitu pertanyaan nomor 1 bernilai 1,000, dan pertanyaan nomor

    2 tidak valid karena bernilai 0,000. Dan juga pada aspek istirahat (tidur),

    hasil uji reliabilitas dengan 1 pertanyaan utama yaitu nomor 14 adalah 1,000

    dan hasilnya reliabel, dan hasil validitasnya juga valid (1,000).

    Pada aspek pekerjaan atau rutinitas, hasil uji reliabilitas dengan 4 item

    pertanyaan utama yaitu nomor 2, 4, 5, dan nomor 6 adalah 0,645 dan

    reliabel. Sedangkan hasil uji validitasnya adalah dari 4 pertanyaan hanya 2

    item pertanyaan yang valid yaitu pertanyaan nomor 5 dan 6 masing-masing

    nilainya adalah 0,809 dan 0,809. Dan pada aspek nutrisi, hasil uji reliabilitas

    dengan 3 pertanyaan utama yaitu nomor 2, 3, dan 7 adalah 0,773 sehingga

    reliabel. Sedangkan hasil uji validitasnya adalah ketiga item pertanyaan itu

    juga valid dan masing-masing nilainya adalah 0,439, 0,565, dan 0,621.

    Pada kuesioner kedua di bagian perilaku preventif kanker serviks

    secara primer ditanyakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

    perilaku membaca dan mendengar informasi tentang kanker serviks, faktor

    genetik, individu dan pasangan, pengalaman sebagai pengguna obat

    imunosupresi (sebagai penekan kekebalan tubuh), paritas, pemakaian

  • 45

    antiseptik, perilaku menaburi bedak di vagina dan gaya hidup kepada 25

    bukan penderita kanker serviks, dan hasilnya sebagai berikut:

    Hasil uji reliabilitas dan validitas tentang perilaku membaca dan

    mendengar informasi tentang kanker serviks dengan 1 item pertanyaan

    utama yaitu nomor 1, adalah dengan teknik Cronbach Alpha nilainya adalah

    1,000 dan reliabel, dan nilai validitasnya adalah 1,000. Jadi, dapat

    disimpulkan valid. Hasil uji reliabilitas dan validititas tentang faktor genetik

    penyebab kanker serviks dengan 1 item pertanyaan utama yaitu nomor 1,

    hasilnya tidak reliabel (0,000) dan tidak valid (0,000).

    Hasil uji reliabilitas tentang individu dan pasangan dengan 6 item

    pertanyaan utama yang diujikan yaitu pertanyaan nomor 8, 9, 10, 11, 15,

    dan 18 dengan teknik Cronbach Alpha, nilainya adalah 0,711 dan dapat

    disimpulkan hasilnya reliabel. Sedangkan hasil uji validitasnya yaitu

    berdasarkan nilai r tabel Pearson Product Moment (pada level signifikansi

    0,05 dan 2 sisi) dengan N = 25; nilai yang didapat adalah 0, 396. Output

    yang didapat dari 6 item pertanyaan, hanya 3 item pertanyaan yang valid

    yaitu nomor 9, 15, dan 18 masing-masing nilainya adalah 0,639, 0,639, dan

    0,601, dan pertanyaan lain tidak valid karena bernilai kurang dari r tabel.

    Hasil uji reliabilitas dan validitas tentang pengalaman sebagai

    pengguna obat imunosupresi (sebagai penekan kekebalan tubuh) adalah

    tidak reliabel (0,000) dan tidak valid (0,000). Hasil uji reliabilitas tentang

    paritas dengan 1 item pertanyaan utama yang diujikan adalah 1,000 dan

    reliabel serta valid karena bernilai 1,000. Kemudian, hasil uji reliabilitas

  • 46

    tentang pemakaian antiseptik dengan 1 item pertanyaan utama yang

    diujikan adalah 1,000 dan reliabel serta valid karena bernilai 1,000.

    Sedangkan hasil uji reliabilitas tentang perilaku menaburi bedak di vagina

    dengan 1 item pertanyaan utama yang diujikan adalah 1,000 dan reliabel

    serta valid karena bernilai 1,000.

    Hasil uji reliabilitas tentang perilaku preventif yang berhubungan

    dengan gaya hidup dengan 4 item pertanyaan utama yaitu pertanyaan

    nomor 1, 3, 4, dan 5 yang diujikan adalah 0,705 dan reliabel. Sedangkan

    hasil uji validitasnya adalah dari 4 item pertanyaan, hanya 2 item

    pertanyaan yang valid yaitu nomor 1 dan 4 masing-masing bernilai 0,461

    dan 0, 460, dan 2 item pertanyaan lain tidak valid karena bernilai kurang

    dari r tabel.

    Pada kuesioner kedua di bagian perilaku preventif kanker serviks

    secara sekunder ditanyakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

    perilaku pemeriksaan pap smear, IVA, kolposkopi, dan tes HPV DNA, dan

    hasilnya sebagai berikut: hasil uji reliabilitas dan validitas pertanyaan

    perilaku preventif sekunder tentang pemeriksaan pap smear kepada 25

    responden dengan 2 item pertanyaan utama yaitu nomor 1 dan 2, adalah

    dengan teknik Cronbach Alpha nilainya 0,805 maka dinyatakan reliabel.

    Sedangkan hasil uji validitasnya yaitu berdasarkan nilai r tabel Pearson

    Product Moment (pada level signifikansi 0,05 dan 2 sisi) dengan 25; nilai

    yang didapat adalah 0, 396. Dari output yang didapat bahwa 2 item

  • 47

    pertanyaan yang diuji cobakan, keduanya valid karena nilai r lebih besar

    dari r tabel yaitu 0,840 dan 0,421.

    Hasil uji reliabilitas dan validitas pertanyaan perilaku preventif

    sekunder yaitu tentang pemeriksaan IVA kepada 25 responden dengan 2

    item pertanyaan utama yaitu nomor 1 dan 2, dan hasil uji reliabilitasnya

    dengan teknik Cronbach Alpha, adalah 0,899 maka dinyatakan reliabel.

    Selanjutnya, hasil uji validitasnya yaitu berdasarkan nilai r tabel Pearson

    Product Moment (pada level signifikansi 0,05 dan 2 sisi) dengan 25 ; nilai

    yang didapat adalah 0, 396. Dari output yang didapat bahwa 2 item

    pertanyaan yang diuji cobakan, keduanya valid karena nilai r lebih besar

    dari r tabel yaitu 0,887 dan 0, 825.

    Hasil uji reliabilitas dan validitas pertanyaan perilaku preventif

    sekunder yaitu tentang pemeriksaan kolposkopi kepada 25 responden

    dengan 2 item pertanyaan utama yaitu nomor 1 dan 2, dan hasil uji

    reliabilitasnya dengan teknik Cronbach Alpha, dan nilainya adalah 0,750

    maka dinyatakan reliabel. Sedangkan hasil uji validitasnya yaitu

    berdasarkan nilai r tabel Pearson Product Moment (pada level signifikansi

    0,05 dan 2 sisi) dengan 25 ; nilai yang didapat adalah 0, 396. Dari output

    yang didapat bahwa 2 item pertanyaan yang diuji cobakan, hanya 1 item

    pertanyaan yang valid yaitu nomor 1 karena nilai r lebih besar daripada r

    tabel yaitu 1,000 dan 1 item yaitu nomor 2 tidak valid karena nilai kurang

    dari r tabel yaitu 0,000.

  • 48

    Hasil uji reliabilitas dan validitas pertanyaan perilaku preventif

    sekunder yaitu tentang tes HPV DNA kepada 25 responden dengan 2 item

    pertanyaan utama yaitu nomor 1 dan 2, dan hasil uji reliabilitasnya dengan

    teknik Cronbach Alpha dan nilainya adalah 0,000 maka dinyatakan tidak

    reliabel. Kemudian, hasil uji validitasnya yaitu 0,000. Jadi dapat disimpulkan

    tidak valid.

    Pada hasil uji reliabilitas dan validitas pertanyaan perilaku preventif

    tersier kepada 25 responden dengan 3 item pertanyaan utama yaitu, nomor

    1, 2, dan 4 dan hasil uji reliabilitasnya dengan teknik Cronbach Alpha,

    diketahui nilai Cronbach Alpha adalah 0,807 maka dinyatakan reliabel.

    Sedangkan hasil uji validitas kepada 25 responden dengan 3 item

    pertanyaan yaitu berdasarkan nilai r tabel Pearson Product Moment (pada

    level signifikansi 0,05 dan 2 sisi) dengan 25 ; nilai yang didapat adalah 0,

    396. Dari output yang didapat bahwa 3 item pertanyaan yang diuji cobakan,

    hanya 2 item pertanyaan yang valid yaitu nomor 1 dan 2 karena nilai r lebih

    besar daripada r tabel yaitu 0,896 dan 0,896 dan item nomor 4 tidak valid

    karena nilai r kurang dari r tabel yaitu 0,120.

    3.9 Analisis Data

    Data kuesioner yang telah dikumpulkan, dibuat tabulasi datanya dan

    diberikan kode pada semua jawaban yang diberikan oleh responden di

    dalam komputer yaitu melalui program Microsoft excel, dan dilakukan

    pengecekan secara berulang-ulang untuk memastikan semua data benar

  • 49

    dan siap untuk diolah. Dengan bantuan program Microsoft excel dilakukan

    pengolahan data dengan pivot table dan disajikan data penelitian. Untuk

    menganalisis hubungan antara kedua variabel penelitian yaitu variabel

    pengetahuan dan perilaku kanker serviks, maka digunakan program

    Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 16.0 for windows

    untuk membantu menganalisis hubungan kedua variabel tersebut dan

    sekaligus melakukan pengujian hipotesis, serta membuat pembahasan, dan

    penarikan kesimpulan.

    3.10 Etika Penelitian

    Dalam melaksanakan penelitian dilakukan beberapa prosedur atau

    tahapan dalam pengambilan dan pengumpulan data, yaitu pertama-tama

    mendatangi dan mendekati responden satu per satu dan memperkenalkan

    diri terlebih dahulu dan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian. Kedua,

    menunjukkan lembar persetujuan kepada responden dan meminta

    responden membacanya. Ketiga, meminta dan menanyakan kesediaan

    responden untuk menjadi responden penelitian. Saat responden menolak

    berpartisipasi dalam penelitian, maka peneliti menghormati hak responden,

    dan mencari responden lain yang mau untuk berpartisipasi. Saat responden

    bersedia, maka mereka akan memberikan tanda tangan pada lembar

    persetujuan yang telah disediakan, dan saat itulah peneliti mulai mengambil

    data dan melakukan wawancara dengan responden. Semua informasi yang

    peneliti dapatkan, akan dijaga kerahasiaannya, dan peneliti tidak

  • 50

    mencantumkan nama responden secara lengkap tetapi berupa inisial dan

    juga tidak mencantumkan alamat responden secara rinci dan lengkap saat

    akan melaporkan hasil penelitian.