23
66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, penulis mengambil tempat penelitian di MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes Kab. Pandeglang, dengan beberapa alasan sebagai berikut: a. Terdapat topik yang menarik untuk diteliti yaitu Mts Mathla’ul Anwar Pusat Menes Kab. Pandeglang sebagai bagian dari lembaga pendidikan formal, dan salah satu lembaga pendidikan formal yang mengembangkan program Kelas Reguler (biasa) pada umumnya, dan Kelas Tahfidzul Qur’an, sebagai langkah awal untuk menanamkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik di bidang keagamaan, wawasan keislaman, serta mampu mengamalkan isi kandungan al-Qur’an dan as-sunnah dalam kehidupan sehari-harinya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

66

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengambil tempat

penelitian di MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes Kab.

Pandeglang, dengan beberapa alasan sebagai berikut:

a. Terdapat topik yang menarik untuk diteliti yaitu Mts

Mathla’ul Anwar Pusat Menes Kab. Pandeglang

sebagai bagian dari lembaga pendidikan formal, dan

salah satu lembaga pendidikan formal yang

mengembangkan program Kelas Reguler (biasa) pada

umumnya, dan Kelas Tahfidzul Qur’an, sebagai

langkah awal untuk menanamkan keimanan dan

ketaqwaan peserta didik di bidang keagamaan,

wawasan keislaman, serta mampu mengamalkan isi

kandungan al-Qur’an dan as-sunnah dalam kehidupan

sehari-harinya.

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

67

b. Letak geografis MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes

Kab. Pandeglang cukup strategis, sehingga

memudahkan penulis dalam melaksanakan penelitian.

c. Sepanjang pengetahuan penulis belum ada yang

meneliti atau membahas tentang masalah ini.

2. Waktu Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian ini pada bulan

Agustus sampai dengan bulan Oktober 2017 yang

berlokasi di MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes Kab.

Pandeglang.

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian

No Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov

1.

2.

3.

4.

5.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

68

6.

7.

Keterangan :

1. SK skripsi

2. Bimbingan

3. Pembuatan instrumen penelitian

4. Pelaksanaan penelitian (Observasi, wawancara,

dan penyebaran tes)

5. Pengolahan data

6. Menyelesaikan skripsi dan daftar sidang skripsi

7. Sidang skripsi/sidang munaqasyah

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini

merupakan penelitian deskriptif analisis dan teknik analisis

komparasional bivariat. Deskriptif analisis adalah statistik

yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

69

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.65

Sedangkan teknik analisis komparasional bivariat adalah

teknik analisis komparasional yang hanya membandingkan

persamaan atau perbedaan antara dua buah variabel saja.66

Apakah memang secara signifikan dua variabel yang sedang

diperbandingkan atau dicari perbedaannya itu memang

berbeda, ataukah perbedaan itu terjadi semata-mata karena

kebetulan saja (by chance).67

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

penelitian deskriptif analisis dan analisis komparasional

bivariat yaitu dengan cara mendeskripsikan data,

menganalisa, dan membandingkan data dari hasil belajar

Qur’an Hadits siswa kelas VII antara kelas Tahfidzul Qur’an

dengan Kelas Regular di MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes

Kab. Pandeglang.

65

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan

Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung : Alfabeta, 2015 ), hlm 207. 66

Supardi, & Darwyan Syah, Pengantar Statistik Pendidikan,

(Jakarta : Diadit Media, 2009) hlm 130 67

Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT

Raja Grapindo Persada, 2017) hlm 277.

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

70

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Istilah populasi merujuk pada keseluruhan kelompok

dari mana sampel penelitian itu kita ambil. Ary, Jacobes,

dan Sorensen dalam bukunya Punaji Setyosari,

mendefinisikan populasi sebagai berikut:

“A population is defined as all members of any well-

defined class of people, events, or objects.” Populasi itu

diartikan juga sebagai sekelompok objek, orang, dan

pristiwa yang lebih besar dan daripadanya generlisasi

diambil.68

Menurut Sugiyono, Populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas : obyek atau sabyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, dan kemudian

ditarik kesimpulannya.69

68

Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan dan

Pengembangan, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013), 196 69

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan

Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung : Alfabeta, 2015 ), 117.

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

71

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa

kelas VII MTs Mathla’ul Anwar Pusat Menes Kab.

Pandeglang, yang terdiri dari Kelas VII Reguler (biasa),

sebanyak 169 siswa. Dan Kelas VII Tahfidzul qur’an

terdiri dari 1 kelas yaitu bejumlah 24 siswa, dengan

jumlah seluruh populasi 193 orang siswa.

2. Sampel

Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.70

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto, sampel adalah

sebagian atau wakil populasi yang diteliti.71

Arikunto

berpendapat apabila populasi kurang dari 100, lebih baik

diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Tetapi jika populasinya lebih dari 100

dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau tergantung

70

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan

Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung : Alfabeta, 2015 ), 118. 71

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik ( Jakarta : Rineka Cipta, 2013 ), 174.

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

72

setidak-tidaknya dari kemampuan penelitian dilihat dari

waktu, tenaga dan dana.72

Mengingat populasi penelitian ini relatif besar, maka

ditetapkanlah penarikan sampelnya yaitu berdasarkan

pendapat di atas maka penulis mengambil dari jumlah

populasi yang ada dengan jumlah 193 orang siswa, atau

peneliti mengambil sampel sekitar 25% atau berjumlah 48

orang siswa (sampel), dengan ditetapkannya penarikan

sampel dari Kelas Tahfidzul Qur’an yang berjumlah 24

orang dari 24 orang siswa, dan menentukan sampel dari

Kelas Regular yaitu 24 orang dari 169 orang siswa.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan teknik probability sampling, yaitu teknik

pengambilan sampel yang memberi peluang atau

kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota

populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik ini

meliputi, simple random sampling, proportionate starified

72

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktik ( Jakarta : PT Rineka Cipta, 2006 ), 134.

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

73

random sampling, disproportionate startied random,

sampling area (cluster) sampling (sampling menurut

daerah).73

Dalam penelitian ini teknik yang digunakan

yaitu simple random sampling, yakni teknik pengambilan

anggota sampel dari populasi dilakukan yang diambil

secara acak.

Tabel 3.2 Hasil Penentuan Sampel

Populasi Sampel %

193 48

Kelas Tahfidzul Qur’an : 24

Kelas Reguler : 24

25%

12.5%

12.5%

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya ada adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

73

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan

Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung : ALFABETA, 2015 ), 120.

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

74

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Menurut Hatch

dan Farhadi dalam bukunya Sugiyono yaitu : Secara teoritis

variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau

obyek yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan

yang lainatau obyek dengan obyek yang lain.

Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang

keilmuan atau kegiatan tertentu. Tinggi, berat badan, sikap,

motivasi, kepemimpinan, disiplin kerja, merupakan atribut-

atribut dari setiap orang. Berat, ukuran, bentuk, dan warna

atribut-atribut dari obyek. Struktur organisasi, model

pendelegasian, kepemimpinan, pengawasan, koordinasi,

prosedur dan mekanisme kerja, deskripsi pekerjaan,

kebijakan, adalah merupakan contoh variabel dalam kegiatan

administrasi pendidikan.74

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel penelitian,

yaitu variabel X1 dan X2 (Kelas Tahfidzul Qur’an dan Kelas

Reguler), yaitu sebagai varibel bebas (independent variable),

dan variabel Y (Hasil Belajar) sebagai variable terikat

74

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan : Pendekatan

Kuantitatif Kualitatif dan R&D, ( Bandung : Alfabeta, 2015 ), 60.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

75

(dependent variable), untuk lebih jelas maka kedua variabel

tersebut, diuraikan sebagai berikut:

1. Perbedaan Kelas Tahfidzul Qur’an dan Kelas Reguler

a. Definisi Konseptual

Kelas Tahfidzul Qur’an adalah kelas khusus yang

didalamnya terdapat program menghafal al-qur’an.

Sedangkan Kelas Reguler atau kelas biasa adalah kelas

umum yang melaksanakan kegiatan pembelajaran

sesuai dengan kurikulum pendidikan.

b. Definisi Operasional

Kelas Tahfidzul Qur’an merupakan program

pendidikan yang menggunakan metode yang

menitikberatkan dalam hal menghafal dan memahami

al-qur’an yang mana menghafal al-qur’an masuk dalam

kurikulum kegiatan belajar mengajar para siswa.

Dalam program ini siswa diajarkan pembiasaan untuk

menghafal dan memahami al-qur’an. Sedangkan Kelas

Reguler adalah kelas yang sebagaimana mestinya pada

sekolah-sekolah yang lain yang melaksanakan kegiatan

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

76

pembelajaran tanpa ada mata pelajaran khusus seperti

pada kelas penjurusan.

2. Hasil Belajar Siswa

a. Definisi Konseptual

Hasil belajar adalah sesuatu yang dicapai atau

diperoleh peserta didik berkat adanya usaha atau

pikiran yang mana hal tersebut dinyatakan dalam

bentuk penguasaan, pengetahuan, dan kecakapan dasar

yang terdapat dalam berbagai aspek kehidupan

sehingga nampak perubahan tingkah laku pada diri

individu.75

Kemudian dapat diukur dengan nilai

ataupun angka setelah peserta didik mengikuti proses

pembelajaran tersebut.

b. Definisi Oprasional

Hasil belajar siswa adalah skor yang didapati dari nilai

tes siswa, yang dapat diukur dengan nilai ataupun

angka dari hasil pemahaman dan kecerdasan siswa

75

Euis Karwati dan Donni Juni Priansa, Manajemen Kelas,

(Bandung : Alfabeta, 2015 ), 216.

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

77

dalam menerima materi pembelajaran Al-Qur’an

Hadits di kelas.

E. Instrumen dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen Pengumpul Data merupakan alat yang

digunakan untuk mengumpulkan data. Karena berupa alat,

maka instrumen dapat berupa lembar cek list, kuesioner

(angket terbuka / tertutup), pedoman wawancara, camera

photo dan lainnya.

Dalam penelitian, teknik pengumpulan data

merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Hal

ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data,

siapa sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Jenis sumber

data adalah mengenai dari mana data diperoleh. Apakah data

diperoleh dari sumber langsung (data primer) atau data

diperoleh dari sumber tidak langsung (data sekunder).

Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau

cara yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode

menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

78

penggunaannya melalui angket, wawancara, pengamatan, tes,

dokumentasi dan sebagainya.

Sementara teknik pengumpulan data yang yang akan

digunkan dalam penelitian ini yaitu sebagi berikut :

1. Observasi

Observasi adalah suatu alat untuk mengadakan

pengamatan terhadap aktivitas dan kreativitas peserta

didik dalam pembelajaran, baik di kelas maupun di luar

kelas.76

Observasi pada kaitannya dapat diasumsikan

sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematika

ruang lingkup yang diteliti. Teknik ini merupakan teknik

yang penulis gunakan dalam memperoleh data-data yang

bersifat fisik, serta menjadi sasaran dalam teknik ini tidak

lain adalah keadaan sarana dan prasarana, kurikulum,

guru dan siswa.

2. Tes

Tes adalah serentetan atau latihan yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, sikap,

76

Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas,(Bandung:PT

Remaja Rosdakarya,2013), 69.

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

79

inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok.77

Penggunaan tes di sini dimaksudkan untuk mengambil

data tentang hasil belajar al-qur’an hadits, yaitu tes dibuat

dari 25 item butir soal pilihan ganda mengenai hasil

belajar al-qur’an hadits. Kemudian siswa diminta untuk

mengerjakan soal tersebut dengan pensekoran 4 untuk

masing-masing jawaban yang tepat, sehingga penulis

mendapatkan data dari hasil tes tersebut untuk

membandingkan hasil belajar al-qur’an hadits antara kelas

tahfidzul qur’an dengan kelas regular (biasa).

77

Yatim Riyatno, Metodologi penelitian Pendidikan (Surabaya:

SIC, 2010), 103

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

80

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Tes Hasil Belajar

Al-Qur’an Hadits

Standar

Kompetensi

Kompetensi

Dasar

Indikator

Soal

No

item

1. Memaham

i Al-

Qur’an

dan Al-

Hadis

sebagai

pedoman

hidup

1.1 Menjelask

an

pengertia

n dan

fungsi Al-

Qur’an

dan Al-

Hadis

- Mampu

memahami

pengertian atau

makna al-qur’an

dan hadits

- Mampu

menunjukkan

ungkapan hadits

nabi

- Mampu

memahami al-

qur’an sebagai

mukjizat nabi

- Mampu

menjelaskan

manfaat

diturunkannya

al-qur’an dan

hadits

- Mampu

menunjukkan

al-qur’an

sebagai sumber

hukum yg

pertama

1, 2, 12

& 13

14

3 & 4

5 & 6

7

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

81

1.2 Menjelaska

n cara-cara

menfungsik

an Al-

Qur’an dan

Al-Hadits

1.3 Menerapka

n Al-

Qur’an

sebagai

pedoman

hidup umat

Islam

- Mampu

menjelaskan

adab sebelum

membaca al-

qur’an

- Mampu

menjelaskan al-

qur’an sebagai

pendidikan

moral

- Mampu

mengamalkan

atau

mempungsikan

al-qur’an

sebagai

pedoman hidup

8

9

10 &

11

2. Mencintai

Al-Qur’an

dan Al-

Hadis

2.1 Menjelask

an cara

mencintai

Al-qur’an

dan Al-

Hadis

2.2 Menerapka

n perilaku

mencintai

Al-Qur’an

- Mampu

menjelaskan

hukum

mencintai al-

qur’an

- Mampu

menyebutkan

perkara hukum

dalam membaca

al-qur’an

- Mampu

menjalankan

atau

mengamalkan

15

16

17

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

82

dan Al-

Hadis

dalam

kehidupan

al-qur’an dalam

kehidupan

3. Menerapk

an Al-

Qur’an

surat-surat

pendek

pilihan

dalam

kehidupan

sehar-hari

tentang

Tauhid

Rububiya

h dan

Uluhiyyah

3.1 Memahami

isi

kandungan

QS. Al-

Fatihah,

An-Nas,

Al-Falaq

dan Al-

Ikhlas

tentang

Tauhid

Rububiyah

dan

Uluhiyyah

3.2 Menerapka

n

kandungan

QS. Al-

Fatihah,

An-Nas,

Al-Falaq

dan Al-

Ikhlas

dalam

kehidupan

sehari-hari

- Mampu

memahami isi

kandungan Q.S

An-Naas dan

Al-falaq

- Mampu

menterjemahka

n penggalan

ayat al-qur’an

QS. Al-Falaq

dan Al-Ikhlas

- Mampu

menunjukan isi

kandungan QS.

An-Naas

- Mampu

menerapkan

dari penggalan

ayat Q.S. al-

fatihah

18 &

19

20, 21,

22 &

23

24

25

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

83

3. Wawancara

Wawancara merupakan instrumen untuk

mengumpulkan data lisan dari sumber data atau subjek

penelitian secara langsung.78

Teknik ini penulis gunakan

untuk mengetahui sejarah, visi dan misi MTs Mathla’ul

Anwar Pusat Menes Kab. Pandeglang.

4. Studi Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan cara pengumpulan

data dengan mencatat data-data yang sudah ada untuk

mempermudah dalam pengumpulan data yang

dibutuhkan.79

Studi dokumentasi ini penulis gunakan

yaitu untuk memperoleh data tambahan berupa profil

sekolah, data guru, dan siswa.

F. Teknik Analisis Data

Teknik Analisis Data merupakan salah satu langkah

penting untuk memperoleh temuan-temuan hasil riset. Data

menuntun pelaku riset ke arah temuan ilmiah, bila dianalisis

78

Mulyasa, Praktik Penelitian Tindakan Kelas,(Bandung : PT

Remaja Rosdakarya,2013), 69. 79

Yatim Riyatno, Metodologi penelitian Pendidikan (Surabaya:

SIC, 2010), 103.

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

84

dengan teknik-teknik yang tepat. Data yang belum dianalisis

masih merupakan data mentah. Dalam kegiatan riset, data

mentah akan memberi arti bila dianalisis, ditafsirkan dan

dibahas sehingga diperoleh makna dari setiap temuan yang

diperoleh berdasarkan data yang dikumpulkan itu.80

Dalam hal ini penulis menggunakana uju tes “t” untuk

menolak atau menerima hipotesis nihil tentang ada atau

tidaknya perbedaan dua mean sampel secara signifikan, “t”

disini merupakan suata angka atau koefisien yang

melambangkan derajat perbedaan mean kedua kelompok

sampel yang diteliti. Besarnya “t” sama dengan selisih kedua

mean sampel, dibagi dengan Standard Error perbedaan dua

mean sampel; atau apabila kita formulasikan kedalam bentuk

rumus adalah sebagai berikut :

t = –

Keterangan :

80

Mohammad Ali dan Muhammad Asrori, Metodologi dan

Aflikasi Riset Pendidikan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2014), 287.

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

85

M1 = Mean (nilai rata-rata) hasil belajar qur’an hadits

sampel kelompok (Kelas Tahfidzul Qur’an)

M2 = Mean (nilai rata-rata) hasil belajar qur’an hadits

sampel kelompok (Kelas Reguler)

SE M1-M2 = Standar error perbedaan dua mean sampel

Adapun langkah perhitungannya yaitu :

1. Mencari Mean Variabel I (Variabel X1) dengan rumu :

M1 = ∑

2. Mencari Variabel Mean II (Variabel X2) dengan

rumus : M2=∑

3. Mencari Standar Deviasi Variabel X1 dengan rumus :

SD1 = √∑

(

)

4. Mencari Deviasi Standar Variabel X2 dengan rumus :

SD2 √∑

(

)

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

86

5. Mencari standar Error mean variable X1 dengan

rumus :

SEᴍ =

6. Mencari standar Error mean variable X2 dengan

rumus :

SEᴍ =

7. Mencari standar Error perbedaan antara Mean

Variabel X1 dengan dan Mean Variabel X2 dengan

rumus :

SEᴍ -ᴍ = √

8. Mencari to dengan rumus yang telah disebutkan di

muka, yaitu :

to = –

9. Memberikan interpretasi terhadap to dengan prosedur

sebagai berikut :

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

87

a) Merumuskan Hipotesis alternative (Ha) : “Ada

(terdapat perbedaan Mean yang signifikan antara

Variabel X1 dan Variabel X2)

b) Merumuskan Hipotesis nihilnya (Ho) : “ Tidak

ada (tidak terdapat) perbedaan Mean yang

signifikan antara Variabel X1 dan Variabel X2)

10. Menguji kebenaran/kepalsuan kedua hipotesis

tersebut di atas dengan membandingkan besarnya t

hasil perhitungan (to) dan t yang tercantum pada

Tabel Nilai “t”, dengan terlebih dahulu menetapkan

degrees of freedomnya atau derajat kebebasannya,

dengan rumus:

df atau db = (N1+N2) – 2

Dengan diperolehnya df atau db itu, maka dapat

dicari harga tt pada taraf signifikansi 5% atau 1%.

Jika to sama besar atau lebih besar daripada tt maka

Ho ditolak; berarti ada perbedaan Mean yang

signifikan diantara kedua variabel yang kita selidiki.

Jika to lebih kecil daripada tt maka Ho diterima;

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN - repository.uinbanten.ac.idrepository.uinbanten.ac.id/1487/5/BAB III.pdf · 66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat

88

berarti tidak terdapat perbedaan Mean yang

signifikan antara variable I dan variable II.

11. Memberikan Kesimpulan.81

G. Hipotesis Statistik

Hipotesis Statistik dalam penelitian ini yaitu:

Ho : Tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap hasil

belajar Al-Qur’an-Hadits antara kelas Tahfidzul Qur’an

dengan kelas Reguler.

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil

belajar Al-Qur’an-Hadits antara kelas Tahfidzul Qur’an

dengan kelas Reguler.

Adapun hipotesis statistik dengan rumus sebagai

berikut:

Ho : μ1 = μ2

Ha : μ1 ≠ μ2

81

Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT

Raja Grapindo Persada, 2017), 316.