Upload
dangnguyet
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
34
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dijelaskan sebelumnya, maka
tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh antara karakteristik kualitatif terhadap
transparansi laporan keuangan pemerintah daerah kota bekasi
2. Untuk mengetahui pengaruh antara pengaruh aksesibilitas terhadap
transparansi laporan keuangan pemerintah daerah kota bekasi
3. Untuk mengetahui pengaruh antara pengendalian internal terhadap
transparansi laporan keuangan pemerintah daerah kota bekasi
B. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian
Objek dalam penelitian yang berjudul “Karakteristik Kualitatif,
Aksesibilitas, dan Pengendalian Internal terhadap Transparansi Laporan
Keuangan Pemerintah Daerah Kota Bekasi”.
Penelitian ini dilakukan di DPRD Kota Bekasi. Penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan data primer berupa kuisioner yang dibagikan kepada
anggota DPRD Kota Bekasi.
C. Metode Penelitian
Metode penelitian berfungsi untuk memandu peneliti tentang urutan-
urutan bagaimana penelitian dilakukan, yaitu dengan alat apa dan prosedur
bagaimana suatu penelitian dilakukan (Sri, 2012) dalam Rachmawati, 2014).
Berdasarkan dari tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini, maka metode
penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan pendekatan kausal, yaitu
untuk membuktikan adanya pengaruh antara Karakteristik Kualitatif (X1)
35
Aksesibilitas (X2) dan pengendalian internal (X3) terhadap Transparansi
laporan keuangan pemerintah daerah kota bekasi (Y).
D. Populasi dan Sampling
1. Populasi
Populasi adalah kesuluruhan jumlah objek yang ingin di teliti.
Populasi keseluruhan berjumlah 560 orang Anggota DPRD. Populasi
terjangkau yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 orang Anggota
DPRD Kota Bekasi.
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian dari subyek dalam populasi yang
diteliti, yang sudah tentu mampu secara representative mewakili
populasinya. Sampel dari penelitian ini adalah 45 anggota DPRD Kota
Bekasi. Memilih sampel DPRD kota bekasi karena DPRD merupakan
bagian dari pengguna laporan keuangan. Menurut Novia (2015),
Mardiasmo (2014) pengguna/ pemakai laporan keuangan yaitu pembayar
pajak (tax payer), pemberi dana bantuan (grantors), investor dan kreditor,
pengguna jasa (fee-paying service recipients), karyawan/ pegawai,
pemasok (vendors), dewan legislatif/ DPRD, manajemen, pemilih (voters),
badan pengawas (oversight bodies).
Maka dari pada itu Menurut Dharmawan (2002), dihitung dengan
menggunakan rumus slovin:
36
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi (50 orang)
e = Batas kesalahan yang masih dalam batas toleransi, dalam penelitian ini
menggunakan 5 %.
Teknik sample yang kemudian digunakan dalam penelitian ini adalah
cluster random sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana
pemilihan mengacu pada kelompok bukan individu. Penyebaran data
kuisioner pada responden dalam hal ini di lakukan pada DPRD Kota
Bekasi.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis
variable, yaitu:
1. Variabel Dependen (Y)
Variabel Dependen merupakan variable yang dipengaruhi oleh
beberapa variable lainnya. Dalam penelitian ini, variable dependen yang
digunakan adalah:
1.1. Tranparansi Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
a. Definisi Konseptual
“Transparansi yaitu memberikan informasi keuangan yang terbuka dan
jujur kepada masyarakat berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat
memiliki hak untuk mengetahui secara terbuka dan menyeluruh atas
pertanggungjawaban pemerintah dalam pengelolaan sumber daya yang
dipercayakan kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-
undangan” Tanjung (2008: 9).
b. Definisi Operasional
Variabel Transparansi laporan keuangan diukur dengan menggunakan
instrument teori Rizal (2014: 389), Badzlina (2014), Febriana (2016),
Institute for Democracy in South Africa (IDASA).
a) Ada tidaknya kerangka kerja hukum bagi transparansi.
37
b) Adanya akses masyarakat terhadap transparansi anggaran.
c) Adanya audit independen dan efektif.
d) Adanya keterlibatan masyarakat dalam pembuatan keputusan
anggaran.
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert lima poin yaitu (1)
sangat tidak setuju setuju, (2) tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju; dan (5)
sangat setuju.
2. Variabel Independen (X)
Variabel Indenpenden merupakan variable bebas yang dapat
mempengaruhi variable lainnya. Dalam penelitian ini variable indenpenden
yang digunakan meliputi:
2.1. Karakteristik Kualitatif
a. Definisi Konseptual
“Karakteristik Kualitatif adalah ukuran-ukuran normatif yang perlu
diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga dapat memenuhi
tujuannya” Suwanda (2014: 49).
b. Definisi Operasional
Variabel Karakteristik diukur dengan menggunakan instrumen
teori Ratmono, Sholihin (2015: 8), Tanjung (2008: 11), Nordiawan et al
(2009: 132), Erlina et al (2009: 132), elsye et al (2016: 3), dan Martini et
al (2012: 37) sebagai berikut:
1. Relevan
2. Andal
3. Dapat dibandingkan
4. Dapat dipahami
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert lima poin yaitu (1)
sangat tidak setuju setuju, (2) tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju; dan
(5) sangat setuju.
38
2.2. Aksesibilitas
a. Definisi Konseptual
“Aksesibilitas kemudahan bagi seseorang untuk memperoleh informasi
mengenai laporan keungan” Mulyana (2006).
b. Definisi Operasional
Variabel Aksesibilitas laporan keuangan diukur menggunakan
dengan instrumen yang didapat dari Nurlaili (2016), Sumiyati (2015),
Wahyuni et al (2014) sebagai berikut :
1. Keterbukaan
2. Kemudahan
3. Dapat Diakses
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert lima poin yaitu
(1) sangat tidak setuju setuju, (2) tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju;
dan (5) sangat setuju.
2.3. Pengendalian Internal
a) Definisi Konseptual
“Pengendalian Internal adalah aspek penting sistem informasi
akuntansi pengendalian intern memandu tindakan- tindakan dalam
suatu organisasi yang mengatur dan mengarahkan aktivitas
organisasi” Soetjipto (2011: 109).
b) Definisi Operasional
Variabel Pengendalian internal diukur menggunakan dengan teori
Soetjipto (2011: 103), Fauzi et al (2015: 86), Pahala et al (2015: 136)
sebagai berikut:
1. Lingkungan Pengendalian
2. Penilaian Risiko
3. Kegiatan Pengendalian
4. Informasi dan komunikasi
5. Pemantauan
39
Variabel ini diukur dengan menggunakan skala Likert lima poin yaitu
(1) sangat tidak setuju setuju, (2) tidak setuju, (3) ragu-ragu, (4) setuju;
dan (5) sangat setuju.
Tabel III.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Sumber Indikator Sub indikator Pernyat
aan
Transparansi
(Y)
Albugis, Jurnal
EMBA Vol. 4
No. 3
September,
2016.
Daroyani, Jurnal
Kebijakan dan
Manajemen
Publik Vol 2,
Nomor 1
(Januari 2014).
Djalil,
Akuntabilitas
Keuangan
Daerah
Implementasi
pasca Reformasi
(2014:389).
a. Ada
tidaknya
kerangka
kerja hukum
bagi
transparansi
1) Adanya
peraturan
perundangan
yang
mengatur
persoalan
transparansi
2) Adanya
kerangka kerja
hukum yang
memberi
definisi yang
jelas tentang
peran dan
tanggung
jawab bagi
semua aspek
kunci dari
manajemen
fiskal
3) Adanya basis
legal untuk
pajak
4) Adanya basis
1
2
3
4
40
b. Adanya
akses
masyarakat
terhadap
transparansi
anggaran
legal untuk
pertanggungja
waban belanja
dan kekuasaan
memungut
pajak dari
pemerintah
daerah
1) Adanya
keterbukaan
dalam rangka
kerja anggaran
(proses
penganggaran)
2) Diumumkan
nya setiap
kebijakan
anggaran
3) Dipublikasik
an nya hasil
laporan
anggaran
(yang telah
diaudit oleh
lembaga
yang
berwenang
(BPK RI)
4) Terbukanya
informasi
tentang
pembelanjaa
5
6
7
8
41
c. Adanya
audit
independen
dan efektif
d. Adanya
keterlibatan
masyarakat
dalam
pembuatan
keputusan
anggaran
n aktual
1) Adanya
lembaga audit
yang
independen
dan efektif
2) Adanya kantor
statistik yang
akurat datanya
berkualitas
3) Adanya
system
peringatan
dini (early
warning
system) dalam
kasus
buruknya
eksekusi atau
keputusan
anggaran
1) Adanya
kesempatan
bagi
masyarakat
sipil untuk
berpartisipasi
dalam proses
penganggaran
9
10
11
12
Karakteristik
Kualitatif
Rachmat
Akuntansi
a. Relevan
1) Informasi
memungkinka
1
42
(X1) Pemerintahan
(2011: 32).
Nordiawan et al,
Akuntansi
Keuangan
Menengah
(2007: 132).
Ratmono et al,
Akuntansi
Pemerintah
Daerah Berbasis
Akrual (2015:
8).
n pengguna
untuk
menegaskan
atau
mengoreksi
ekspektasi
mereka
dimasa lalu
(feedback
value)
2) Informasi
dapat
membantu
pengguna
untuk
memprediksi
dimasa yang
akan datang
berdasarkan
hasil masa lalu
dan kejadian
masa kini
(predictive
value)
3) Informasi
yang disajikan
tepat waktu
sehingga
dapat
berpengaruh
dan berguna
2
3
43
b. Andal
dalam
pengambilan
keputusan
(tepat waktu)
4) Mencakup
semua
informasi
akuntansi
yang dapat
mempengaruh
i pengambilan
keputusan
(lengkap)
1) Informasi
yang disajikan
dengan jujur
transaksi serta
peristiwa
lainnya yang
seharusnya di
sajikan atau
yang secara
wajar dapat
diharapkan
untuk
disajikan.
2) Informasi
yang disajikan
dalam laporan
keuangan
dapat diuji,
4
5
6
44
c. Dapat
dibandingkan
dan apabila
penguji
dilakukan
lebih dari
sekali oleh
pihak yang
berbeda,
hasilnya tetap
menunjukkan
simpulan yang
tidak berbeda
jauh
(verifiability).
3) Informasi
diarahkan
pada
kebutuhan
umum dan
tidak berpihak
pada
kebutuhan
pihak tertentu
(netralitas).
1) Informasi
yang termuat
dalam laporan
keuangan
akan lebih
berguna jika
dapat
7
8
45
d. Dapat
dipahami
dibandingkan
dengan
laporan
keuangan
periode
sebelumnya
atau laporan
keuangan
entitas
pelaporan lain
pada
umumnya
1) Informasi
yang
disajikan
dalam laporan
keuangan
dapat
dipahami oleh
pengguna dan
dinyatakan
dalam bentuk
serta istilah
yang
disesuaikan
dengan batas
pemahaman
para
pengguna
9
Aksesibilitas
(X2)
Nurlaili, Jurnal
JOM Fekon
a. Keterbukaan
1) Dilaporkan
secara terbuka
1
46
Vol. 3 No.1
Februari, 2016
Sumiyati, Jurnal
Jom FEKON
Vol. 2 No. 2
Oktober, 2015.
Wiyana et al,
Jurnal Syariah
Paper
Accounting FEB
UMS, 2016.
b. Kemudahan
c. Dapat diakses
2) Kemudahan
para
pengguna
dalam
mengakses
3) Masyarakat
dapat
mengakses
melalui
internet
2
3
Pengendalian
internal (X3)
Fauzi et al,
Akuntansi
Pemerintah
(2015: 86).
Pahala et al,
Pemeriksaan
Akuntansi I
(2015: 136).
Soetjipto,
Akuntansi
Pemerintah RI
Reformasi
Keuangan
Negara (2011).
a. Lingkungan
Pengendalian
1) Penegakan
integritas dan
nilai etika
2) Komitmen
terhadap
kompetensi
3) Pembentukan
organisasi
yang sesuai
dengan
kebutuhan
4) Pendelegasian
wewenang
dan tanggung
jawab
1
2
3
4
47
b. Penilaian
risiko
c. Kegiatan
Pengendalian
5) Penyusunan
dan penerapan
kebijakan
yang sehat
tentang
pembinaan
sumber daya
manusia
1) Pengendalian
internal harus
memberikan
penilaian atas
risiko yang
dihadapi unit
organisasi
baik dari luar
maupun dalam
1) Review atas
kinerja
instansi
pemerintah
yang
bersangkutan
2) Pengendalian
atas
pengelolaan
sistem
informasi
3) Pemisahan
fungsi
5
6
7
8
9
48
d. Komunikasi
dan Informasi
e. Pemantauan
1) Informasi
harus di catat
dan
dilaporkan
dilaporkan
kepada
pimpinan
instansi
pemerintah
dan pihak lain
yang
ditentukan
1) Kegiatan
pengelolaan
rutin
supervise,
pembandinga
n rekonsiliasi
dan tindakan
lain yang
terkait dalam
pelaksanaan
tugas
10
11
Sumber: Data diolah oleh penulis, 2016
F. Tekhnik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif. Metode
deskriptif ini digunakan untuk menganalisis keseluruhan variabel yang ada
dengan menggunakan analisis deskripstif untuk melihat seberapa besar
rentang nilai variabel yang didapat. Untuk keseluruhan variabel yang
dianalisis, peneliti terlebih dahulu perlu mendapatkan data sebelum dapat
49
memilah tentang variabel yang ada baik dependen maupun variabel
independen.
Pengujian yang dilakukan dalam penelitian ini diantaranya pengujian
instrumen, uji asumsi klasik, serta pengujian hipotesis yang dilakukan dengan
bantuan teknologi komputer yaitu, program SPSS (Statistical Package for
Social Sciences) 23 Pengujian instrumen yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah uji validitas dan reabilitas, sedangkan uji asumsi klasik yaitu uji
normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heterokedatitas.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif adalah metode yang berhubungan dengan
pengumpulan dan pengolahan data sehingga dapat memberikan informasi
yang berguna berdasarkan keadaan yang umum. Informasi yang berguna
seperti mengenai mengenai karakteristik variabel penelitian yang utama
dan daftar demografi responden. Statistik deskriptif juga memberikan
gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat rata-rata (mean), standar
deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness
(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2011:19).
2. Pengujian Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti
menggunakan uji validitas dan reliabilitas.
2.1 Uji Validitas
Menurut Ghozali (2011:52) uji validitas digunakan untuk mengukur
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan
valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh kusioner tersebut. Rumus yang
digunakan untuk menguji validitas instrument ini adalah Product
Moment dari Karl Pearson, sebagai berikut:
50
( )( )
√* ( ) )+ * ( ) )+
Keterangan:
= Koefisien Kolerasi antara variabel X dan variabel Y
= Jumlah kolerasi antara variabel X dan variabel Y
= Jumlah dari kuadrat nilai X
= Jumlah dari kuadrat nilai Y
( ) = Jumlah nilai X kemudian dikuadratkan
( ) = Jumlah nilai Y kemudian dikuadratkan
Pengujian menggunakan dua sisi dengan taraf signifikasi 0,05. Kriteria
pengujian adalah sebagai berikut:
1) Jika rhitung ≥ rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen
atau item-item pertanyaan berkolerasi signifikan terhadap skor total
(dinyatakan valid).
2) Jika rhitung < rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen
atau item-item pertanyaan tidak berkolerasi signifikan terhadap skor
total (dinyatakan tidak valid).
2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali
2011: 47).
Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik
Cronbach’s Alpha sebagai berikut :
51
[
( )] [
]
Keterangan:
= Reliabilitas yang dicari
= Jumlah item pertanyaan yang di uji
= Jumlah varians skor tiap-tiap item
= Varians total
Dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliable), bila
memiliki Cronbach’s Alpha >0.70 (Nunnally, 1994) dalam (Ghozali,
2011: 48).
3. Pengujian Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti
melakukan uji normalitas, uji multikolonieritas dan uji heteroskedastisitas.
3.1 Uji Normalitas
Menurut Ghozali (2011:160) uji normalitas bertujuan apakah
dalam model regresi variabel dependen dan variabel independen
mempunyai kontribusi atau tidak. Pada penelitian ini diketahui
bahwa uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai residual
mengikuti distibusi normal. Salah satu cara termudah untuk
melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram
yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang
mendekati distribusi normal.
Tetapi ada metode yang lebih handal untuk menguji data
mempunyai distribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat
Normal Probability Plot yang membandingkan antara distribusi
kumulatif dari distribusi normal. Model Regresi yang baik adalah
52
data distribusi normal atau mendekati normal, untuk mendeteksi
normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik)
pada sumbu diagonal grafik dengan melihat histogram dari
residualnya. Namun sangat dianjurkan disamping uji grafik
dilengkapi dengan uji statistik. Uji statistik lain yang dapat
digunakan untuk menguji normalitas residual adalah uji statistic
skweness yang dimana melihat nilai kurtosis dan skwness dari
residualnya dan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov
(K-S) dengan taraf signifikan 0,05.
3.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen,
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel independen. Jika variabel independen saling berkolerasi,
maka variabel-variabel ini tidak orthogonal (nilai kolerasi tidak
sama dengan nol) (Ghozali, 2011:105).
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas di dalam
model regresi dapat dilihat dari nilai tolerance (tolerance value)
dan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Kedua ukuran ini
menunjukkan setiap variabel independen manakah yang dijelaskan
oleh variabel independen lainnya. Nilai cutoff yang umum
digunakan adalah nilai tolerance 0,10 atau sama dengan VIF diatas
10. Apabila nilai tolerance lebih dari 0,10 atau nilai VIF kurang
dari 10 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinieritas
antar variabel dalam model regresi.
3.3 Uji Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model
regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual
53
satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka terjadi
homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas dan tidak
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011 :139).
4. Analisis Regresi Linear Berganda
Metode yang digunakan peneliti adalah regresi linier berganda.
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua
atau lebih variabel independen (X1,X2,…Xn) dengan variabel dependen
(Y). Model regresi berganda bertujuan untuk membuktikan ada tidaknya
hubungan fungsional atau hubungan kausal antara dua atau lebih variabel
bebas (X1,X2,…Xn) terhadap suatu variabel terikat (Y) Yonne et al
(2013: 150).
Model ini digunakan untuk menguji apakah ada hubungan sebab
akibat antara kedua variabel untuk meneliti seberapa besar pengaruh antara
variabel independen, yaitu Pengaruh karakteristik kualitatif, aksesibilitas
dan pengendalian internal berpengaruh terhadap variabel dependen, yaitu
Transparansi laporan keuangan pemerintah daerah kota bekasi, adapun
rumus yang digunakan:
Y = a + βX1+ βX2+ βX3+e
Keterangan:
Y = Transparansi laporan keuangan pemerintah daerah kota bekasi
X1 = Karakteristik Kualitatif
X2 = Aksesibilitas
X3 = Pengendalian Internal
a = Bilangan Konstanta
e = error yang ditolerir (5%)
54
5. Pengujian Hipotesis
Untuk melakukan pengujian hipotesis atas data primer ini, maka
peneliti melakukan uji F, uji t dan uji Koefisien Determinasi (R2).
5.1. Uji F
Model regresi linier berganda di atas, untuk membuktikan
apakah variabel-variabel independen secara simultan mempunyai
pengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan uji F. Uji F
dilakukan dengan tujuan untuk menguji keseluruhan variabel
independen, yaitu: Pengaruh karakteristik kualitatif, aksesibilitas,
dan pengendalian internal terhadap satu variabel dependen, yaitu
Transparansi laporan keuangan pemerintah daerah kota bekasi.
Secara bebas dengan signifikan sebesar 0,05, dapat disimpulkan
(Ghozali, 2011:98).
Jika nilai signifikan < 0,05 maka Ha diterima dan Ho ditolak,
ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau
bebas tidak mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
Jika nilai signifikan > 0,05 maka Ha ditolak dan Ho diterima,
ini berarti menyatakan bahwa semua variabel independen atau
bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel dependen atau terikat.
5.2. Uji T
Uji T bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel
independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk
mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel
masing-masing independen yaitu: Karakteristik kualitatif,
aksesibilitas, dan pengendalian internal satu variabel dependen,
yaitu Transparansi laporan keuangan pemerintah daerah kota
bekasi, maka nilai signifikan t dibandingkan dengan derajat
55
kepercayaannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa Apabila signifikan
t lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Demikian pula
sebaliknya jika signifikan t lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak.
Bila Ho ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara
variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali,
2011:98).
5.3. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa
jauh kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel
dependen. Pada pengujian hipotesis pertama koefisien determinasi
dilihat dari besarnya nilai (Adjusted R2) untuk mengetahui seberapa
jauh variabel bebas yaitu Pengaruh karakteristik kualitatif,
aksesibilitas, dan pengendalian internal serta pengaruhnya terhadap
Transparansi laporan keuangan pemerintah daerah kota bekasi.
Nilai (Adjusted R2) mempunyai interval antara 0 dan 1, Jika nilai
Adjusted R2 bernilai besar (mendeteksi 1) berarti variabel bebas
dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variabel dependen. Sedangkan jika (Adjusted R2)
bernilai kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam
menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Secara umum
koefisien determinasi untuk data silang (crossection) relatif rendah
karena adanya variasi yang besar antara masing-masing
pengamatan, sedangkan untuk data runtun waktu (time series)
biasanya mempunyai nilai koefisien determinasi yang tinggi
(Ghozali, 2011:97).