16
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai ada tidaknya hubungan pemberian sanksi dengan ketaatan tata tertib sekolah di SMP Negeri 71 Jakarta. B. Tempat dan Waktu Penelitian a) Tempat Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 71 Jakarta, bertempat di Jalan Rawasari Selatan No. 29 Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat. b) Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap (Februari April 2018) tahun pelajaran 2017/2018. C. Metodologi Penelitian Berdasarkan variabel yang diteliti, masalah yang dirumuskan dan hipotesis yang diajukan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Korelasional. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pemberian sanksi, sedangkan variabel terikatnya adalah ketaatan tata tertib sekolah. Menurut Suharsimi Arikunto, penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Penelitian B.repository.unj.ac.id/2284/3/BAB III.pdfBerdasarkan variabel yang diteliti, masalah yang dirumuskan dan hipotesis yang diajukan,

  • Upload
    trandat

  • View
    214

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh data empiris mengenai ada

tidaknya hubungan pemberian sanksi dengan ketaatan tata tertib sekolah di SMP

Negeri 71 Jakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

a) Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 71 Jakarta, bertempat

di Jalan Rawasari Selatan No. 29 Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat.

b) Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap (Februari – April 2018)

tahun pelajaran 2017/2018.

C. Metodologi Penelitian

Berdasarkan variabel yang diteliti, masalah yang dirumuskan dan hipotesis

yang diajukan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

Korelasional. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pemberian sanksi,

sedangkan variabel terikatnya adalah ketaatan tata tertib sekolah. Menurut

Suharsimi Arikunto, penelitian korelasi bertujuan untuk menemukan ada tidaknya

33

hubungan antara dua atau beberapa variabel dan apabila ada, seberapa eratnya

hubungan tersebut serta ada atau tidaknya hubungan itu.22

Dengan demikian, penelitian ini akan membuktikan ada tidaknya hubungan

antara variabel bebas (Pemberian Sanksi) dengan variabel terikat (Ketaatan Tata

Tertib Sekolah). Data penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner

dan kegiatan yang dilakukan berupa pencarian data dan informasi mengenai

penelitian tersebut.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

a) Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP Negeri 71

Jakarta, yang berjumlah 210 siswa terdiri dari 6 kelas yang merupakan

siswa yang terdaftar secara operasional di SMP Negeri 71 Jakarta.

b) Sampel

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Simple Random

Sampling. Menurut Suharsimi Arikunto, dikatakan Simple Random

Sampling karena teknik ini digunakan dengan perimbangan bahwa seluruh

populasi yang akan diteliti memiliki karakteristik yang dapat dikatakan

homogen., dan dengan teknik tersebut maka seluruh populasi memiliki

kesempatan yang sama untuk dipilih.23

22 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian :Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hlm. 239. 23Ibid, hlm. 134.

34

Bila populasi lebih dari 100 orang, sampel yang akan diambil minimal

15 % dari populasi yang ada, maka populasi yang terpilih untuk dijadikan

sampeladalah kelas VII-I dengan jumlah 30 siswa dari 6 kelas.

E. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan angket, yang berisi tentang pernyataan berkaitan dengan penerapan

pemberian sanksi untuk mengukur sejauh mana ketaatan siswa dalam tata tertib

sekolah. Selain itu, peneliti juga menggunakan angket berisi sejumlah pernyataan

yang harus dijawab oleh responden sesuai dengan alternatif jawaban yang

ditentukan oleh peneliti.

1. Instrumen Penelitian Variabel X

a. Definisi Konseptual

Penerapan pemberian sanksi yaitu penerapan tentang segala peraturan

yang ada dalam lingkungan sekolah, baik berupa perintah maupun larangan

yang bersifat memaksa yang bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan

kedisiplinan dalam sekolah. Penerapan tersebut didapat dari sekolah yaitu

melalui jalur pendidikan.

b. Definisi Operasional

Bentuk skor yang diperoleh setelah menjawab pernyataan angket

Pemberian sanksi terdiri dari indikator pemberian teguran, pemberian tugas,

pemberian surat peringatan untuk orang tua dan skorsing bagi siswa.

35

c. Kisi-kisi Instrumen Pemberian Sanksi (Variabel X)

Tabel 3. 1

Kisi-Kisi Instrumen Pemberian Sanksi (Variabel X)

Variabel Indikator (+) (-)

Pemberian

Sanksi

Pemberian teguran 1, 16, 18, 29 6, 20, 24, 25

Pemberian tugas 5, 8, 11, 27 13, 14, 21

Pemberian surat peringatan

untuk orang tua 2, 3, 4, 30 10, 22, 26

Skorsing bagi siswa, 7, 9, 19, 23 12, 15, 17,

28

Untuk mengisi kuesioner dengan skala Likert dalam instrument

penelitian yang telah disediakan, alternatif jawaban dari butir pernyataan

dan responden dapat memilih satu jawaban yang sesuai dan setiap item

jawaban mempunyai nilai dari 1 sampai dengan 4.

Tabel 3. 2

Kolom Alternatif Jawaban Pemberian Sanksi (Variabel X)

No Pilihan Jawaban Bobot Skor Positif Bobot Skor Negatif

1 Selalu 4 1

2 Sering 3 2

3 Kadang-Kadang 2 3

4 Tidak Pernah 1 4

36

2. Instrumen Penelitian Variabel Y

a. Definisi Konseptual

Ketaatan tata tertib sekolah adalah sikap yang didasari pada kemauan

masing-masing individu untuk mematuhi segala perintah dan berperilaku

sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan sekolah.

b. Definisi Operasional

Bentuk skor yang diperoleh setelah menjawab pernyataan angket

ketaatan tata tertib sekolah terdiri dari indikator berpakaian sesuai dengan

ketentuan yang ditetapkan oleh sekolah, masuk sekolah 5 menit sebelum

pelajaran dimulai, mengikuti proses kegiatan belajar-mengajar, pada jam

istirahat siswa tidak diperkenankan dalam ruangan kelas, setiap siswa yang

tidak mengikuti pelajaran harus dapat menunjukkan keterangan yang sah,

memelihara dan menjaga ketertiban sekolah, tidak merokok, dan tidak

mengadakan kegiatan yang mengganggu jalannya pelajaran.

c. Kisi-kisi Instrumen Ketaatan Tata Tertib Sekolah (Variabel Y)

Tabel 3. 3

Kisi-kisi Instrumen Ketaatan Tata Tertib Sekolah (Variabel Y)

Variabel Indikator (+) (-)

Ketaatan

Tata Tertib

Sekolah

Berpakaian sesuai dengan ketentuan

yang ditetapkan oleh sekolah 1, 6 5, 18

Masuk sekolah 5 menit

sebelum pelajaran dimulai 2, 7, 8 24, 32

37

Mengikuti proses kegaiatan

belajar-mengajar 9, 20, 26 11, 19, 29

Pada jam istirahat siswa tidak

diperkenankan dalam ruangan kelas

atau meninggalkan sekolah kecuali

karena alasan tertentu

12, 31 3, 16

Setiap siswa yang tidak mengikuti

pelajaran harus dapat menunjukkan

keterangan yang sah

13, 30 22, 35

Memelihara dan menjaga

ketertiban sekolah 10, 21 25, 33

Tidak merokok 23, 34 14, 28

Tidak mengadakan kegiatan yang

mengganggu jalannya pelajaran 15, 17 4, 27

Untuk mengisi kuesioner dengan skala Likert dalam instrument

penelitian yang telah disediakan, alternatif jawaban dari butir pernyataan

dan responden dapat memilih satu jawaban yang sesuai dan setiap item

jawaban mempunyai nilai dari 1 sampai dengan 4.

Tabel 3. 4

Kolom Alternatif Jawaban Ketaatan Tata Tertib Sekolah (Variabel Y)

No Pilihan Jawaban Bobot Skor Positif Bobot Skor Negatif

1 Selalu 4 1

2 Sering 3 2

3 Kadang-Kadang 2 3

4 Tidak Pernah 1 4

38

F. Uji Validitas dan Reliabilitas

Pada penelitian ini, soal (angket) yang sudah dibuat akan diujikan kepada 35

siswa kelas VII SMP Negeri 71 Jakarta secara terbuka dan diberikan langsung

kepada responden. Kedua variabel X dan Y setelah diuji cobakan kemudian

dihitung apakah soal tersebut valid atau tidak valid. Soal yang tidak valid, akan

didrop atau dibuang dan tidak dipakai lagi sebagai soal, sedangkan soal-soal yang

valid kemudian dikumpulkan dan diujikan kembali kepada siswa.

1. Validitas Instrumen

Validitas dilakukan untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Semakin mampu mengukur apa yang hendak diukur, maka alat itu semakin

valid. Untuk menentukan validitas, terlebih dahulu dilakukan uji coba. Pada

penelitian ini, uji validitas mengukur ketepatan item-item berupa pernyataan

kuesioner yang dijawab oleh subyek atau responden penelitian mengenai

pemberian sanksi dan ketaatan tata tertib sekolah. Uji validitas variabel X

(pemberian sanksi) dilakukan dengan cara menganalisis butir item yang

selanjutnya dikonsultasikan dengan menggunakan rumus korelasi Product

Moment yang dikemukakan oleh Pearson, yaitu sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋) (∑ 𝑌)

√{𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑛 ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}

Keterangan :

rxy : Koefisien Korelasi antara X dan Y

ƩX : Jumlah skor dalam distribusi X

ƩY : Jumlah skor dalam distribusi Y

39

ƩXY: Jumlah hasil perkalian antara skor X dan skor Y

ƩX2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam distribusi X

ƩY2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam distribusi Y

2. Reliabilitas Instrumen

Reabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen untuk dapat dipercaya

dan digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah

baik. Selain itu, uji realiabilitas digunakan untuk mengukur berkali-kali

menghasilkan data yang sama (konsisten).24 Jadi bila suatu alat ukur dipakai

dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukurannya relatif

konsisten, maka alat ukur tersebut dianggap reliabel. Pengujian reliabilitas

dengan menggunakan rumus Alpha Cronback :

𝑟11 = 𝑘

𝑘 − 1[1 −

ΣS𝑖2

𝑆𝑡2 ]

Keterangan :

r11 : Reliabilitas Instrumen

k : Banyaknya butir pernyataan

Si2 : Jumlah varian butir

St2 : Jumlah varian total

24Ibid, hlm. 206.

40

Untuk menghitung varian tiap-tiap item, digunakan rumus sebagai

berikut:

𝑆𝑖2 =

∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2

𝑛𝑛

Keterangan :

Si2 : Jumlah varian item

ƩX : Jumlah kuadrat item X

(ƩX)2 : Jumlah item Xdikuadratkan

n : Banyaknya responden

Untuk menghitung varian total, digunakan rumus sebagai berikut:

𝑆𝑡2 =

∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2

𝑛𝑛

Keterangan :

St2 : Jumlah varian total

ƩY : Jumlah kuadrat item Y

(ƩY)2 : Jumlah item Ydikuadratkan

n : Banyaknya responden

41

G. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui hubungan antara pemberian sanksi dengan ketaatan tata

tertib sekolah di SMP Negeri 71 Jakarta, maka digunakan rumus korelasi Product

Moment Pearson yaitu dengan menghubungkan variabel pemberian sanksi (X) dan

variabel ketaatan tata tertib sekolah (Y). Teknik analisis data yang digunakan

adalah uji regresi dan korelasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Uji Persyaratan Data

a. Mencari Persamaan Regresi

Uji analisis data penelitian yang digunakan pertama kali ialah

mengubah hubungan fungsional antara variabel-variabel ke dalam bentuk

persamaan linear sederhana, yaitu:

Ŷ = a + bX, dimana konstanta a dan koefisien regresi b dapat

dihitung dengan menggunakan rumus:25

𝑎 = (∑ 𝑌𝑖) (∑ 𝑋𝑖)2 − (∑ 𝑋𝑌𝑖)

𝑛 (∑ 𝑋𝑖)2 − (∑ 𝑋𝑖)2

𝑏 = 𝑛 (∑ 𝑋𝑖𝑌𝑖) − (∑ 𝑋𝑖) (∑ 𝑋𝑖)

𝑛 (∑ 𝑋𝑖2) − (∑ 𝑋𝑖)2

b. Uji Normalitas dengan Uji Liliefors

Uji normalitas dilakukan terhadap galat taksiran regresi Y atas X

dengan uji Liliefors pada a = 0,05 dengan criteria pengujian, galat

25 Sudjana, Metode Statistika, (Jakarta: Tarsito, 2005), hlm. 315.

42

taksiran regresi Y atas X dikatakan berdistribusi normal jika Lhitung ˂

Ltabel. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

𝐿0 = |𝑓 (𝑍𝑖) − 𝑆(𝑍𝑖)|

Keterangan :

L0 : L observasi (harga mutlak besar)

F (Zi) : Peluang angka baku

S (Zi) : Proporsi angka baku

2. Uji Hipotesis

Uji keberartian regresi ini dilakukan untuk memperkirakan kaitan

yang terjadi antara variabel X (pemberian sanksi) dan variabel Y (ketaatan

tata tertib sekolah).

Dengan hipotesis statistik = Ho : ß = 0

Hi : ß ˃ 0

Kriteria pengujian keberartian regresi adalah:

Terima Ho, apabila Fhitung ˂ Ftabel dan tolak Ho, jika Fhitung ˃ Ftabel

Hi = regresi berarti, Ho = regresi tidak berarti

Regresi dinyatakan berarti, jika menolak Ho.

a. Uji Keberartian Regresi

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah model regresi yang

digunakan memiliki hubungan yang berarti atau tidak berarti. Untuk

43

menguji keberartian regresi variabel X dan variabel Y, maka dilakukan

dengan menguji hipotesis, yaitu:

Ho = regresi tidak signifikan

Hi = regresi signifikan

Kriteria pengujian hipotesis keberatian regresi adalah:

Terima HO apabila Fhitung ˂ Ftabel dan tolak HO Jika Fhitung ˃ Ftabel

Regresi dinyatakan berarti jika menolak HO

b. Uji Kelinieran Regresi

Uji linieritas regresi ini dilakukan untuk mengetahui apakah

persamaan regresi berbentuk linier atau tidak linier. Untuk menguji

kelinieran regresi variabel X dan variabel Y, maka dilakukan dengan

menguji hipotesis, yaitu:

Hi = regresi signifikan

Ho = regresi tidak signifikan

Kriteria pengujian hipotesis keberatian regresi adalah:

Terima HO apabila Fhitung ˂ Ftabel dan tolak HO Jika Fhitung ˃ Ftabel

Regresi dinyatakan linier jika berhasil menerima HO

Perhitungan uji keberartian dan uji liniaeritas regresi dapat dilihat

pada tabel Anava sebagai berikut:

44

Tabel 3. 5

Analisa Varians Regresi Liniear Sederhana

Sumber Varians

Derajat

Kebebasan

(dk)

Jumlah

Kuadrat

(JK)

Rata-rata

Jumlah

Kuadrat

(RJK)

Fhitung Ftabel

Total N ƩY2 - -

Regresi (a)

Regresi (a/b)

Residu

1

1

n-2

Σ (𝑌)2

𝑛

Jkreg (b/a)

Jk (res)

RJKreg (b/a)

RJK (res)

RJK (b/a)

RJK (res)

Fh ˃ Ft

Maka

regresi

Berarti

Tuna Cocok

Galat Kekeliruan

k-2

n-2

JK (TC)

JK (G)

RJK (TC)

RJK (G)

RJK (TC)

RJK (G)

Fh ˂ Ft

Maka

regresi

Linier

c. Uji Koefisien Korelasi

Untuk menguji hipotesis ini, maka peneliti menggunakan rumus

koefisien korelasi Product Momentdari Pearson. Cara ini digunakan

untuk mengetahui ada atau tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara

variabel X dan variabel Y. Rumus Product Moment yang digunakan

dapat ditulis sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 = 𝑛 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑌)

√{𝑛 ∑ 𝑋2 − (∑ 𝑋)2}{𝑛. ∑ 𝑌2 − (∑ 𝑌)2}

45

Keterangan:

rxy : Koefisien Product Moment

ƩX : Jumlah skor dalam distribus X

ƩY : Jumlah skor dalam distribusi Y

ƩXY : Jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan

ƩX2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam distribusi X

ƩY2 : Jumlah skor yang dikuadratkan dalam distribusi Y

n : Banyaknya skor X dan Y yang berpasangan (banyak subyek)

Apabila rhitung ˃ rtabel, maka hipotesis penelitian diterima dan

terdapat hubungan hubungan positif antara variabel X dan variabel Y.

d. Uji Keberartian Koefisien Korelasi

Untuk mengetahui signifikasi koefisien korelasi digunakan Uji-t

dengan rumus sebagai berikut:

𝑈𝑗𝑖 − 𝑡 =𝑟√𝑛 − 2

√1 − (𝑟)2

Keterangan :

t : Nilai keberartian

r : Koefisien korelasi Product Moment

n-2 : Derajat bebas

46

Hipotesis statistik:

Ho ditolak, jika thitung ˃ ttabel

Ho diterima, jika thitung ˂ ttabel

Kriteria Pengujian:

Jika thitung ˃ ttabel, maka tolak HO dan jika thitung ˂ ttabel, maka diterima.

Hal ini dilakukan pada taraf signifikasi 0,05 dengan derajat

kebebasan (dk) = n-2. Jika HO ditolak, maka koefisien korelasi signifikan,

sehingga dapat disimpulkan antara variabel X dan Y terdapat hubungan

yang positif. Tetapi jika HO diterima, maka tidak terdapat hubungan

antara variabel X dengan variabel Y.

e. Uji Koefisien Determinasi

Untuk mengetahui besarnya variansi variabel bebas terhadap

variabel terikat dengan angka presentase, maka digunakan Koefisien

Determinasi dengan rumus sebagai berikut:26

(𝐾𝐷) = 𝑟𝑥𝑦2𝑥 100 %

Keterangan:

KD : Koefisien Determinasi

Rxy2 : Koefisien korelasi Product Moment

26 Ridwan, Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Jakarta:

Alfabeta, 2007), hlm. 139.

47

Tabel 3. 6

Interprestasi Koefisien Determinan

Pernyataan Tingkat Hubungan

˃ 4% Pengaruh rendah sekali

5% - 16% Pengaruh rendah tapi pasti

17% - 49% Pengaruh cukup berarti

50% - 80% Pengaruh tinggi atau kuat

˃ 81% Pengaruh tinggi sekali