17
25 Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini perlu ditentukan metode penelitian yang akan digunakan guna menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis. A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Kota Depok memiliki 11 Kecamatan yaitu Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Sawangan, Kecamatan Cinere, Kecamatan Limo, Kecamatan Beji, Kecamatan Pancoranmas, Kecamatan Cipayung, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan Cilodong, dan Kecamatan Tapos. Adapun batas wilayah Kota Depok seperti berikut: Utara : Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang dan Wilayah DKI Jakarta. Timur : Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi dan Kecamatan Gunung Putri Kabupaten Bogor. Selatan : Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor. Barat : Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor. Letak Kota Depok sangat strategis, diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor sehingga menjadi jalur lintas regional Kota Jakarta dengan Kota Bogor begitupun sebaliknya. Hal ini menyebabkan Kota Depok semakin tumbuh dengan pesat seiring dengan meningkatnya perkembangan jaringan transportasi yang tersinkronisasi secara regional dengan kota-kota lainnya. Masyarakat Kota Depok memanfaatkan kondisi tersebut untuk berdagang dan pemukiman. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya pusat-pusat perdagangan terutama di Jl. Margonda Raya, Kecamatan Beji yang terhubung langsung dengan Ibu Kota Negara serta banyaknya komplek perumahan yang baru berdiri. Namun karena terbatasnya lahan di Kota Depok tidak sedikit developer yang mendirikan apartment. B. Metode Penelitian Metode penelitian adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan, misalnya menguji hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat tertentu (Surakhmad, 1990, hlm. 40). Berdasarkan sifat permasalahan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu sebuah metode yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

25 Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bagian ini perlu ditentukan metode penelitian yang akan digunakan

guna menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis.

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Kota Depok, Provinsi Jawa Barat. Kota Depok

memiliki 11 Kecamatan yaitu Kecamatan Bojongsari, Kecamatan Sawangan,

Kecamatan Cinere, Kecamatan Limo, Kecamatan Beji, Kecamatan Pancoranmas,

Kecamatan Cipayung, Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Sukmajaya, Kecamatan

Cilodong, dan Kecamatan Tapos. Adapun batas wilayah Kota Depok seperti

berikut:

Utara : Kecamatan Ciputat Kabupaten Tangerang dan Wilayah DKI Jakarta.

Timur : Kecamatan Pondokgede Kota Bekasi dan Kecamatan Gunung Putri

Kabupaten Bogor.

Selatan : Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor.

Barat : Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunungsindur Kabupaten Bogor.

Letak Kota Depok sangat strategis, diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor

sehingga menjadi jalur lintas regional Kota Jakarta dengan Kota Bogor begitupun

sebaliknya. Hal ini menyebabkan Kota Depok semakin tumbuh dengan pesat

seiring dengan meningkatnya perkembangan jaringan transportasi yang

tersinkronisasi secara regional dengan kota-kota lainnya. Masyarakat Kota Depok

memanfaatkan kondisi tersebut untuk berdagang dan pemukiman. Hal ini dapat

dilihat dari banyaknya pusat-pusat perdagangan terutama di Jl. Margonda Raya,

Kecamatan Beji yang terhubung langsung dengan Ibu Kota Negara serta

banyaknya komplek perumahan yang baru berdiri. Namun karena terbatasnya

lahan di Kota Depok tidak sedikit developer yang mendirikan apartment.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara utama yang digunakan untuk mencapai suatu

tujuan, misalnya menguji hipotesis dengan menggunakan teknik serta alat-alat

tertentu (Surakhmad, 1990, hlm. 40). Berdasarkan sifat permasalahan dalam

penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu sebuah metode yang

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

26

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bertujuan untuk menemukan sebuah gambaran dalam suatu kelompok manusia,

suatu obyek, suatu keadaan atau kondisi. Tujuan dari penelitian deskriptif ini

untuk membuat deskripsi atau gambaran secara sistematis pada penggungkapan

fakta-fakta dan keadaan yang terjadi di wilayah penelitian mengenai pendapat,

tanggapan, ide, ataupun gagasan yang dimiliki masyarakat dalam upaya

pelestarian situ-situ di Kota Depok.

C. Pendekatan Geografi Yang Digunakan

Dalam penelitian ini pendekatan geografi yang digunakan adalah pendekatan

kelingkungan (ekologi). Ekologi bagi geografi menyumbangkan suatu bentuk

pendekatan yang dikenal sebagai pendekatan ekologi. Pendekatan ekologi adalah

suatu metodologi untuk mendekati, menelaah dan menganalisa sesuatu gejala atau

sesuatu masalah dengan menerapkan konsep dan prinsip ekologi (Sumaatmadja,

1988, hlm. 82).

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sugiyono (2013, hlm. 61) mengemukakan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Tika P. (1997, hlm. 32) populasi

adalah himpunan individu atau obyek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas.

Himpunan individu atau obyek yang terbatas adalah himpunan individu atau

obyek yang dapat diketahui atau diukur dengan jelas jumlah maupun batasnya

sedangkan himpunan individu atau obyek yang tidak terbatas merupakan

himpunan individu atau obyek yang sulit diketahui jumlahnya walaupun batas

wilayahnya kita ketahui.

Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini

terdiri atas:

a. Populasi wilayah

Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah situ-situ yang dikelola oleh

pemerintah Kota Depok yaitu terdiri dari 21 situ yang tersebar di 8 Kecamatan

diantaranya Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Tapos, Kecamatan Sukmajaya,

Kecamatan Cilodong, Kecamatan Beji, Kecamatan Pancoran Mas, Kecamatan

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

27

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Cipayung dan Kecamatan Sawangan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Tabel 3.1.

b. Populasi manusia

Populasi manusia dalam penelitian ini adalah penduduk yang tinggal di 8

kecamatan yang memiliki situ yaitu sejumlah 1.688.289 jiwa. Untuk lebih

jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1

Tabel Populasi Wilayah dan Populasi Manusia

No. Nama Situ Luas

(Ha)

Total Luas Situ

per-

Kecamatan

(Ha)

Kecamatan

Jumlah

Penduduk

(jiwa)

1. Situ Gadog 1,3

32,4 Cimanggis 283.025

2. Situ Pedongkelan 6,25

3. Situ Rawa Kalong 8,25

4. Situ Tipar 8

5. Situ Jemblung /

Danau Situ Baru 7,2

6. Situ Rawa Gede /

Tirta Gede 1,4

7. Situ Jatijajar 6,5

18 Tapos 252.897 8. Situ Cilangkap 6

9. Situ Patinggi 5,5

10. Situ Pangarengan 7 7 Sukmajaya 271.735

11. Situ Cilodong 9,50

19,75 Cilodong 146.220 12. Situ Bahar 1,25

13. Situ Sidomukti 7,5

14. Situ Pladen 1,5

18,5 Beji 194.044 15. Situ Universitas

Indonesia (Situ UI 1,

Situ UI 2, Situ UI 3,

Situ UI 4)

17,5

16. Situ Rawa Besar/Lio 13

18 Pancoran Mas 246.228 17. Situ Asih Pulo 4,4

18. Situ Pancoran Mas /

Pitara 0,6

19. Situ Citayam 7 7 Cipayung 149.612

20. Situ Pengasinan 6 34,5 Sawangan 144.528

21 Situ Bojongsari 28,5

TOTAL PENDUDUK 1.688.289

Sumber: Diolah oleh peneliti (2016)

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2013, hlm. 62) sedangkan menurut Tika P. (1997, hlm. 33)

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

28

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

“Sampel adalah sebagian dari obyek atau individu-individu yang mewakili suatu

populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang

ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka

penelitian dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu”.

Berdasarkan penjelasan di atas maka teknik sampling yang diambil adalah

teknik nonprobability sampling artinya teknik pengambilan sampel yang tidak

memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk

dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2013, hlm. 66). Beberapa jenis sampling yang

ada dalam nonprobability sampling, peneliti memilih jenis sampling purposive.

Menurut Sugiyono (2013, hlm. 68) menyebutkan bahwa sampling purposive

adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Dengan

pertimbangan tertentu maka peneliti memilih sampel kecamatan yang memiliki

total luas situ terbesar pada suatu kecamatan atau total luas situ lebih dari 19 Ha

(>19 Ha), mengingat fungsi situ pada bab II bahwa pentingnya fungsi situ sebagai

penyangga kehidupan bagi masyarakat maka apabila situ tersebut mengalami

kerusakan seperti tercemar atau banjir meluap maka yang akan terkena

dampaknya pertama adalah masyarakat di sekitar situ atau masyarakat yang

terdekat dari situ. Apabila semakin banyak jumlah situ atau total luas situ semakin

besar pada suatu kecamatan maka akan lebih berdampak pada masyarakatnya.

Oleh karena itu penilitian ini menentukan jumlah situ yang paling banyak atau

total luas situ paling besar pada suatu kecamatan maka akan lebih berdampak

terhadap masyarakatnya.

a. Sampel wilayah

Sampel wilayah yang diambil dalam penelitian ini berada di tiga kecamatan

yaitu Kecamatan Cimanggis, Kecamatan Cilodong, dan Kecamatan Sawangan.

Alasan memilih tiga kecamatan tersebut karena memiliki jumlah situ yang paling

banyak atau total luas situ paling besar. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

Tabel 3.2.

b. Sampel manusia

Menentukan besaran jumlah sampel yang akan dijadikan responden dalam

penelitian ini dihitung menggunakan rumus Slovin (Umar 2003, hlm. 78). Adapun

rumus slovin adalah sebagai berikut:

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

29

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan:

n : Ukuran sampel

N : Ukuran populasi

e : Persentase (%), toleransi ketidaktelitian karena kesalahan dalam

pengambilan sampel.

99,982

Dibulatkan 100

Berdasarkan perhitungan menggunakan rumus Slovin, jumlah sampel yang

diteliti dalam penelitian ini berjumlah 100 Orang. Maka dapat diketahui jumlah

besaran sampel di tiga kecamatan Kota Depok dengan pembagian sebagai berikut:

Kecamatan Cimanggis = Responden

Kecamatan Cilodong = Responden

Kecamatan Sawangan = Responden

Tabel 3.2

Sampel Wilayah

No. Nama Situ Luas

(Ha)

Total Luas Situ

per-Kecamatan

(Ha)

Kecamatan

Jumlah

Penduduk

(jiwa)

1. Situ Gadog 1,3

32,4 Cimanggis 283.025

2. Situ Pedongkelan 6,25

3. Situ Rawa Kalong 8,25

4. Situ Tipar 8

5. Situ Jemblung /

Danau Situ Baru 7,2

6. Situ Rawa Gede /

Tirta Gede 1,4

7. Situ Cilodong 9,50

19,75 Cilodong 146.220 8. Situ Bahar 1,25

9. Situ Sidomukti 7,5

10. Situ Pengasinan 6 34,5 Sawangan 144.528

11. Situ Bojongsari 28,5

TOTAL PENDUDUK 573.773

Sumber: Diolah oleh peneliti (2016)

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

30

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah dilakukan perhitungan, jumlah masing-masing responden pada

setiap kecamatan yaitu Kecamatan Cimanggis 49 responden, Kecamatan Cilodong

26 responden, dan Kecamatan Sawangan 25 responden. Dengan total sampel 100

responden.

E. Variabel Penelitian

Sugiyono (2013, hlm. 2) mengemukakan bahwa variabel penelitian pada

dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,

kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan menurut Suwarno (dalam Riduwan

dan Sunarto, 2010, hlm. 8) variabel adalah karakteristik yang dapat diamati dari

sesuatu (objek), dan mampu memberikan bermacam-macam nilai atau beberapa

kategori. Dalam penelitian ini terdiri dari lima variabel bebas (X) dan satu

variabel terikat (Y). Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Variabel Penelitian

Variabel Bebas Variabel Terikat

(X1) Partisipasi Buah Pikiran/Ide

(X2) Partisipasi Harta Benda

(X3) Partisipasi Tenaga

(X4) Partisipasi Keterampilan (X5) Partisipasi Sosial

(Y) Pelestarian Situ-Situ di Kota

Depok

Sumber: Diolah oleh peneliti (2016)

Gambar 3.1

Skema Hubungan Variabel X terhadap Y

Xr

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

31

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian memegang peran penting dalam penelitian karena

kualitas data yang digunakan dalam banyak hal ditentukan oleh kualitas instrumen

yang dipergunakan. Oleh karena itu, sebelum meneliti ke lapangan seorang

peneliti perlu melakukan pengujian validitas dan reliabilitas terhadap instrumen

yang telah dibuat kepada beberapa calon reponden. Setelah mendapatkan hasil

yang valid dan reliable, maka peneliti dapat melanjutkan penelitian ke lapangan.

a. Rumus Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Dalam penelitian ini pengujian validitas pada instrumen pengumpulan data

menggunakan Product Moment dengan rumus menurut Sugiyono (2013, hlm.

228) sebagai berikut:

Keterangan :

rxy = korelasi antara variabel x dengan y

x = ( xi - )

y = ( yi - )

Validitas tersebut nantinya dapat diinterpretasikan dan digolongkan

berdasarkan kategori pada Tabel 3.4. Penafsiran harga koefisien validitas tersebut

dapat juga dibandingkan dengan Tabel harga kritik r product moment sehingga

dapat dijustifikasi signifikan atau tidaknya.

Tabel 3.4

Pedoman Interpretasi Terhadap Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber: Sugiyono (2013, hlm. 231)

Selanjutnya melakukan uji reliabilitas yaitu untuk mengukur taraf

kepercayaan suatu tes yang akan digunakan sebagai instrumen pengumpulan data.

Untuk mengukur tingkat reliabilitas, peneliti menggunakan rumus Alfa Cronbach

dengan rumus menurut Sugiyono (2013, hlm. 365) sebagai berikut:

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

32

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keterangan :

K = Mean kuadrat antara subyek

= Mean kuadrat kesalahan

= Varians total

Rumus untuk varians total dan varians item:

Keterangan :

JKi = jumlah kuadrat seluruh skor item

JKs = jumlah kuadrat subyek

b. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Pengujian soal instrumen sebanyak 28 butir soal telah dilakukan terhadap 30

responden yang tersebar di 3 sampel kecamatan yaitu Kecamatan Cimanggis,

Cilodong dan Sawangan dengan masing-masing 10 responden. Berikut hasil Uji

Validitas dan Reliabilitas Variabel X pada Tabel 3.5 dan Tabel 3.6. Hasil Uji

Validitas dan Reliabilitas Variabel Y pada Tabel 3.7 dan Tabel 3.8. Seluruh soal

Variabel X sebanyak 23 soal memiliki hasil yang valid dan reliabel begitupun

dengan soal Variabel Y sebanyak 5 soal memiliki hasil yang valid dan reliabel.

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

33

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5

Hasil Uji Validitas Variabel X (Partisipasi Masyarakat)

No Item Nilai r Hitung Nilai r Tabel

N=30 (5%) Keterangan

1 0,400 0,361 Valid

2 0,412 0,361 Valid

3 0,591 0,361 Valid

4 0,565 0,361 Valid

5 0,400 0,361 Valid

6 0,503 0,361 Valid

7 0,465 0,361 Valid

8 0,589 0,361 Valid

9 0,476 0,361 Valid

10 0,694 0,361 Valid

11 0,498 0,361 Valid

12 0,452 0,361 Valid

13 0,446 0,361 Valid

14 0,400 0,361 Valid

15 0,402 0,361 Valid

16 0,401 0,361 Valid

17 0,476 0,361 Valid

18 0,420 0,361 Valid

19 0,412 0,361 Valid

20 0,644 0,361 Valid

21 0,418 0,361 Valid

22 0,431 0,361 Valid

23 0,522 0,361 Valid

Tabel 3.6

Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Partisipasi Masyarakat)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,838 21

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Variabel Y (Pelestarian Situ)

No Item Nilai r Hitung Nilai r Tabel

N=30 (5%) Keterangan

1 0,664 0,361 Valid

2 0,822 0,361 Valid

3 0,562 0,361 Valid

4 0,764 0,361 Valid

5 0,840 0,361 Valid

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

34

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.8

Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y (Pelestarian Situ)

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,775 5

c. Kisi-kisi Instrumen Kuesioner

Instrumen merupakan alat bantu dalam mengambil data di lapangan yang

akan membuat waktu lebih efektif dan efisien saat melakukan penelitian.

Instrumen yang tersusun dengan baik akan membuat penelitian dari responden

semakin lancar dan terstruktur. Sebelum terbentuknya instrumen yang baku dan

benar, maka harus dilakukan penyusunan instrumen. Pertama menentukan jenis

dari instrumen penelitian, selanjutnya adalah membuat kisi-kisi instrumen yang

berdasar dari variabel yang telah ditentukan, dijabarkan menjadi beberapa

indikator kemudian dijabarkan kembali menjadi beberapa sub-indikator hingga

menjadi deskriptor. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 3.9.

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

35

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.9

Kisi – kisi Instrumen Kuesioner

Variabel

Penelitian Indikator Sub-Indikator Deskriptor

No.

Soal

Partisipasi Buah Pikiran

(X1)

Memberikan

ide/pendapat

Kerja bakti Kerja bakti membersihkan situ dan lingkungan

sekitarnya 1

Membuat tanggul Membuat tanggul pada sisi situ 2

Merencanakan program pelestarian

Kerja bakti berkala Merencanakan program kerja bakti secara berkala 3

Penanaman pohon Merencanakan penanaman pohon di sekitar situ 4

Mengembangkan

program pelestarian Kegiatan baru

Menambahkan kegiatan yang belum pernah

dilakukan sebelumnya dalam rangka pelestarian

situ 5

Partisipasi Harta Benda

(X2)

Memberikan bantuan

harta benda

Bantuan uang Memberikan bantuan sejumlah uang untuk

mendanai kegiatan pelestarian 6

Bantuan peralatan Memberikan bantuan beberapa peralatan untuk

membantu kegiatan pelestarian 7

Bantuan makanan & minuman Memberikan bantuan makanan & minuman saat

kerja bakti berlangsung 8

Memberikan bantuan

informasi Bantuan media cetak

Memberikan bantuan berupa media cetak seperti

poster, pamflet, dll. 9

Partisipasi Tenaga

(X3)

Mengikuti kegiatan

pelestarian

Kerja bakti Ikut kerja bakti membersihkan situ 10

Membuat tanggul Ikut membuat tanggul pada sisi situ 11

Penanaman pohon Ikut melakukan penanaman pohon 12

Pengerukan Ikut melakukan pengerukan pada situ 13

Memelihara kelestarian Turut memelihara kelestarian lingkungan situ 14

Partisipasi

Keterampilan (X4)

Pelatihan

Menanam pohon Memberikan pelatihan cara-cara menanam pohon 15

Mengurangi sedimentasi Memberikan pelatihan cara-cara mengurangi sedimentasi (pengerukan)

16

Meningkatkan jumlah air situ

Memberikan pelatihan cara-cara meningkatkan

jumlah air situ dengan cara menambahkan saluran input ke situ

17

35

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

36

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mengurangi pencemaran

Memberikan pelatihan cara-cara mengurangi

pencemaran situ seperti tidak membuang sampah

ke situ

18

Sponsorship Mengajak instansi lain Mengajak instansi lain sebagai pendukung dana/peralatan

19

Partisipasi

Sosial

(X5)

Mensosialisasikan

Menyebarkan informasi Menyebarkan informasi kepada warga tentang

kegiatan pelestarian situ 20

Mendiskusikan Mendiskusikan keberlanjutan kegiatan pelestarian situ

21

Koordinasi yang baik Koordinasi yang baik untuk kegiatan pelestarian 22

Mengevaluasi Menilai Mengevaluasi/menilai setiap hasil kerja 23

Pelestarian Situ (Y)

Pengetahuan

Penyebab kerusakan situ Pengetahuan tentang penyebab kerusakan situ 24

Tindak lanjut Pengetahuan tentang tindak lanjut yang harus

dilakukan oleh masyarakat 25

Kesadaran Masyarakat

Keinginan Keinginan untuk melestarikan agar situ-situ tidak

hilang 26

Usaha-usaha Melakukan usaha-usaha pelestarian situ 27

Mengurangi hal buruk Mengurangi hal-hal yang memperburuk situ 28

36

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

37

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan untuk

mencari data yang relevan untuk kemudian dianalisis dengan cara observasi ke

lokasi penelitian yaitu situ-situ Kota Depok kemudian peneliti membagikan

instrumen kuesioner kepada warga yang berisi pertanyaan seputar partisipasi

masyarakat dalam upaya pelestarian situ. Selain itu peneliti juga akan melakukan

wawancara kepada petugas RT/RW maupun warga setempat untuk menunjang

data serta melakukan dokumentasi terhadap lokasi penelitian. Dengan

dilakukannya teknik-teknik pengumpulan data tersebut maka peneliti dapat

mengolahnya untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Berikut penjabaran dari

teknik pengumpulan data:

1. Observasi Lapangan

Menurut Tika P. (1997, hlm 67) “Observasi adalah cara dan teknik

pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara

sistematik terhadap gejala atau fenomena yang ada pada obyek penelitian.

Observasi dapat dibagi dua yaitu: observasi langsung dan observasi tak langsung”.

Melihat dari definisi tersebut maka peneliti akan melakukan pengamatan dan

penelitian secara langsung ke lokasi penelitian yang tujuannya untuk mendapatkan

data secara detail tentang kondisi aktual situ-situ di Kota Depok dan mencatat

data-data mengenai objek yang diteliti. Observasi yang dilakukan bersifat

sistematis, yaitu yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan instrumen

pengamatan (Arikunto, 2006, hlm. 157).

2. Wawancara

Satori dan Komariah (2014, hlm. 130) “Wawancara adalah suatu teknik

pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari sumber data

langsung melalui percakapan atau tanya jawab”. Proses wawancara yang

dilakukan adalah wawancara semistruktur atau semi standar. Tujuan dari

wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka,

dimana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya (Satori

dan Komariah, 2014, hlm. 135). Wawancara akan dilakukan kepada instansi

pemerintah yang bepengaruh terhadap keberlangsungan situ guna menunjang data

primer.

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

38

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Kuesioner

Dalam penelitian ini menggunakan angket berstruktur dimana peneliti sudah

memberikan alternative jawaban untuk dipilih oleh responden, akan tetapi

kemudian disusul dengan pertanyaan terbuka oleh peneliti (Tika P., 1997, hlm.

85). Angket digunakan untuk memperoleh data yang bersifat faktual dari

responden dengan cara memberikan instrumen kuesioner yang berisi beberapa

pertanyaan yang harus diisi oleh responden. Kuesioner dalam penelitian ini untuk

mengetahui seberapa besar tingkat hubungan bentuk partisipasi masyarakat dalam

upaya pelestarian situ-situ di Kota Depok.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengambil

data dari tempat penelitian baik itu berupa foto-foto, video, peta, buku dan sumber

informasi lainnya untuk kemudian dipelajari guna melengkapi data dan informasi

bagi keperluan peneliti.

H. Teknik Analisis Data

Menganalisis data bertujuan agar penelitian ini segera tercapai yaitu dengan

mengubah dan mengolah data yang bersifat mentah dan sulit dimengerti menjadi

data yang mudah dimengerti serta pola umum yang timbul dari data tersebut.

Menurut Bongdan (dalam Sugiyono, 2011, hlm. 332) menyatakan bahwa:

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan

lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan

kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan mengorganisasikan data,

menjabarkannya ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan yang dapat diceritakan kepada orang lain.

1. Analisis Deskriptif

Penulis menggunakan analisis deskriptif dalam penelitian ini untuk

mendapatkan persentase dari bentuk bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya

pelestarian situ-situ di Kota Depok. Menurut Sanusi (2011, hlm. 116) apabila

peneliti bermaksud untuk menjelaskan data dari satu variabel yang diteliti, peneliti

dapat menggunakan statistik deskriptif. Ukuran statistik deskriptif yang sering

digunakan untuk mendeskripsikan data penelitian adalah frekuensi dan rata-rata.

Pengukuran dengan menggunakan kuesioner dilakukan untuk mengetahui

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

39

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seberapa besar tingkat hubungan bentuk partisipasi masyarakat dalam upaya

pelestarian situ-situ di Kota Depok. Masing-masing kuesioner disertai dengan

lima kemungkinan jawaban yang harus dipilih dan dianggap sesuai menurut

responden.

Teknik statistik yang digunakan yaitu uji mean dan standard deviation.

Setelah mendapat skor mean dan standard deviation, kemudian dibuat

kategorisasi skor untuk dijadikan acuan atau norma dalam tingkat pengelompokan

partisipasi masyarakat. Menurut Supranto (2000, hlm. 50) pengkategorian ini

dapat diperoleh dengan menentukan nilai indeks minimum, maksimum dan

interval serta jarak interval sebagai berikut :

Nilai Maksimum = Skor Tertinggi

Nilai Minimum = Skor Terendah

Interval =

Dengan teknik tersebut diperoleh hasil analisis frekuensi jawaban responden

untuk setiap item yang akan di uraikan dengan menggunakan tabel frekuensi pada

Tabel 3.10.

Tabel 3.10

Penentuan Kategori (Range)

Penentuan Kategori (Range)

Nilai minimum + interval Kategori Rendah Nilai kategori rendah + interval Kategori Sedang Nilai kategori sedang + interval Kategori Tinggi

Sumber : Supranto (2000, hlm.50)

2. Koefisien Korelasi

Menurut Suharyadi dan Purwanto (2009, hlm. 158), “analisis korelasi

adalah suatu teknik statistika yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan

atau korelasi antara dua variabel”. Koefisien korelasi digunakan untuk

menujukkan sejauh mana hubungan yang terjadi di antara variabel bebas dan

variabel terikat. Karena jenis data dalam penelitian ini adalah ordinal, maka

teknik korelasi yang digunakan adalah korelasi Rank Spearman. Perhitungan

dalam penelitian ini menggunakan bantuan Software SPSS 20. Rumus korelasi

Rank Spearman yang digunakan menurut Akdon dan Hadi (2005, hlm.184) adalah

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

40

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai berikut:

Keterangan:

= nilai koefisien korelasi Spearman Rank

d2

= Selisih setiap pasangan rank

= jumlah responden

Pedoman untuk memberikan interpretasi terhadap koefisien korelasi dapat

dilihat pada Tabel 3.11.

Tabel 3.11

Interpretasi Besarnya Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,200 – 0,399 Rendah

0,400 – 0,599 Sedang

0,600 – 0,799 Kuat

0,800 – 1,000 Sangat kuat

Sumber: Sugiyono (2014, hlm. 242)

3. Uji Kontribusi (Koefisien Determinasi)

Untuk mengetahui besarnya korelasi variabel X terhadap variabel Y dapat

dihitung dengan rumus koefisien determinasi yang diambil dari koefisien korelasi

yang telah diketahui. Adapun menurut Furqon (2011, hlm.100) rumus uji

koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

Keterangan :

KD = Nilai Koefisien Diterminan

r2 = Nilai Koefisien Korelasi

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitianrepository.upi.edu/25314/5/S_GEO_1205128_Chapter3.pdf · Berdasarkan dari pengertian di atas maka populasi dalam penelitian ini terdiri

41

Tiffa Yuki Dewanti, 2016 PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM UPAYA PELESTARIAN SITU-SITU DI KOTA DEPOK Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

I. Alur Pemikiran Penelitian

Lahan Situ Kritis

Partisipasi Masyarakat

Upaya Pelestarian

Situ-situ

Preventif

Dampak negatif

Partisipasi Sosial

Partisipasi

Keterampilan

Partisipasi Buah

Pikiran

Partisipasi Harta

Benda

Partisipasi Tenaga

Pelestarian Situ-situ di

Kota Depok