Upload
rizzqaiite
View
60
Download
8
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Perspektif Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei, merupakan
suatu penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur/
sistematis yang sama kepada banyak orang, untuk kemudian seluruh jawaban
yang diperoleh peneliti dicatat, diolah dan dibahas, (Prasetyo, Bambang dan
Miftahul Jannah, 2005:141). Pendekatan penelitian yang digunakan adalah
pendekatan kuantitatif dengan menggunakan metode kuantitatif (survei)
sebagai metode utama, data yang dihasilkan merupakan data kuantitatif
sebagai data utama, sedangkan data kualitatif hanya digunakan sebagai data
penunjang.
B. Ruang Lingkup Penelitian
Lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada :
1. Lingkup Masalah
Masalah dibatasi hanya pada data dan informasi tentang kinerja pelayanan
di Kecamatan Cambai Kota Prabumulih dan tingkat kesesuaian pelayanan
yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif atas pendapat
masyarakat dalam memperoleh pelayanan publik dari aparatur kecamatan
sebagai penyelenggara pelayanan dengan membandingkan antara harapan
dan kebutuhannya.
39
2. Lingkup Sasaran
Sasaran adalah penerima layanan, dalam hal ini masyarakat yang
menerima pelayanan dari penyelenggara pelayanan pada Kecamatan
Cambai Kota Prabumulih.
C. Variabel Penelitian
1. Klasifikasi Variabel
Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati, dan
sebagai atribut dari sekelompok orang atau obyek yang mempunyai variasi
antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu, (Sugiyono, 2006:2).
Klasifikasi variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah Kualitas
Pelayanan Publik pada Kecamatan Cambai Kota Prabumulih dengan
mengukur 14 unsur yang relevan, valid dan reliabel berdasarkan
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : 25 Tahun
2004 tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat
Unit Pelayanan Instansi Pemerintah yaitu prosedur pelayanan, persyaratan
pelayanan, kejelasan petugas pelayanan, kedisiplinan petugas pelayanan,
tanggungjawab petugas pelayanan, kemampuan petugas pelayanan,
kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan dan
keramahan petugas, kewajaran biaya pelayanan, kepastian biaya
pelayanan, kepastian jadwal pelayanan, kenyamanan lingkungan dan
keamanan pelayanan.
40
2. Definisi Konseptual
Definisi Konseptual dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Kualitas
Merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk,
jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi
harapan.
b. Pelayanan Publik
Pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang
mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan
pokok dan tata cara yang telah ditetapkan.
c. Kecamatan
Merupakan perangkat daerah Kabupaten/Kota sebagai pelaksana teknis
kewilayahan yang mempunyai wilayah kerja tertentu dan dipimpin
oleh seorang camat.
Jadi konsep penelitian tentang Kualitas Pelayanan Publik pada Kecamatan
Cambai Kota Prabumulih adalah pengukuran terhadap kondisi yang
dinamis terhadap pemenuhan harapan masyarakat atas kebutuhan
pelayanan yang bersifat individual/personal yang kegiatan pelayanannya
dilakukan pada satu tempat yaitu Kecamatan Cambai Kota Prabumulih.
3. Definisi Operasional
Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi dalam bukunya metode
penelitian survei edisi revisi (2011) mengemukakan bahwa definisi
41
operasional adalah semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya
mengukur suatu variabel, terdapat beberapa indikator dan sub indikator
yang dipergunakan dalam rangka pelaksanaan penelitian ini. Definisi
operasional dalam penelitian ini berdasarkan Kepmenpan Nomor 25
Tahun 2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan
Masyarakat (IKM) Unit pelayanan Instansi Pemerintah yang terdiri dari 14
unsur yaitu :
a. Prosedur Pelayanan
Adalah tingkat kemudahan tahapan pelayanan yang diberikan kepada
masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur pelayanan.
b. Persyaratan Pelayanan
Merupakan tingkat kesesuaian persyaratan teknis dan administratif yg
diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis
pelayanannya.
c. Kejelasan Petugas Pelayanan
Dijelaskan mengenai keberadaan dan kepastian petugas yang
memberikan pelayanan.
d. Kedisplinan Petugas Pelayanan
Adalah tingkat kedisiplinan/kesungguhan petugas dalam memberikan
pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
e. Tanggungjawab Petugas Pelayanan
42
Merupakan besaran tanggungjawab petugas dalam penyelenggaraan
dan penyelesaian pelayanan.
f. Kemampuan Petugas Pelayanan
Adalah tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki petugas dalam
memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat.
g. Kecepatan Pelayanan
Merupakan waktu yang diperlukan dalam menyelesaikan suatu
pelayaan yang diberikan kepada masyarakat dibandingkan dengan
target waktu yang telah ditetapkan
h. Keadilan Mendapatkan Pelayanan
Merupakan pelaksanaan pelayanan yang tidak membedakan golongan
atau status masyarakat yang dilayani.
i. Kesopanan dan Keramahan Petugas
Adalah sikap dan perilaku petugas dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara sopan dan ramah serta saling menghargai
dan menghormati.
j. Kewajaran Biaya Pelayanan
Merupakan tingkat kewajaran/keterjangkauan masyarakat terhadap
besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan.
k. Kepastian Biaya Pelayanan
Merupakan tingkat kesesuaian antara biaya yang dibayarkan dengan
biaya yang telah ditetapkan.
l. Kepastian Jadwal Pelayanan
43
Adalah tingkat ketepatan waktu pelaksanaan pelayanan sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan.
m. Kenyamanan Lingkungan
Adalah tingkat kenyamanan atas kondisi sarana dan prasarana
pelayanan yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan.
n. Keamanan Pelayanan
Adalah tingkat keamanan lingkungan unit penyelenggara pelayanan
ataupun sarana yang digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang
untuk mendapatkan pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan
dari pelaksanaan pelayanan.
D. Unit Analisis
Menurut Hamidi (2010), unit análisis adalah satuan yang diteliti yang
bisa berupa individu, kelompok, benda atau suatu latar peristiwa sosial yang
akan diteliti atau dianalisis seperti misalnya aktifitas individu atau kelompok
sebagai subjek penelitian. Berdasarkan definisi tersebut, maka unit análisis
penelitian ini adalah : (1) Organisasi (Kecamatan Cambai Kota Prabumulih)
sebagai provider pemberi pelayanan kepada masyarakat, dan (2) Penerima
layanan yaitu masyarakat sebagai penerima pelayanan dari penyelenggara
pelayanan publik pada Kecamatan Cambai Kota Prabumulih.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
44
Sugiyono (2006:55) mendefinisikan populasi sebagai wilayah generalisasi
yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
masyarakat yang menerima pelayanan pada Kecamatan Cambai Kota
Prabumulih. Berdasarkan data yang tercatat pada setiap kepala seksi (kasi)
yang ada di Kecamatan Cambai Kota Prabumulih pada tahun 2009
sebanyak 2.364 orang, tahun 2010 sebanyak 2.079 orang, tahun 2011
sebanyak 1,747 orang, dan tahun 2012 sebanyak 754 orang yang berurusan
atau menerima pelayanan. Jika dirata-ratakan dalam satu bulan pada tahun
2009 sekitar 197 orang, tahun 2010 sekitar 173 orang, tahun 2011 sekitar
146 orang, dan tahun 2012 hingga akhir bulan Oktober sebanyak 63 orang
yang berurusan di Kecamatan Cambai Kota Prabumulih. Secara sederhana
dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4 Jumlah Masyarakat Yang Menerima Pelayanan Publik
di Kecamatan Cambai Kota Prabumulih Tahun 2009 s/d 2012
No TahunJumlah masyarakat yang
menerima pelayanan publik (orang)
Rata-rata per bulan(orang)
1 2009 2.364 1972 2010 2.079 1733 2011 1.747 1464 2012 754 63
Sumber : Kecamatan Cambai Kota Prabumulih Tahun 2012
2. Sampel
45
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti (Prasetyo, Bambang
dan Miftahul Jannah, 2005:119). Sampel penelitian dalam penelitian ini
adalah masyarakat yang menerima Pelayanan Publik pada Kecamatan
Cambai Kota Prabumulih. Pengambilan sampel dilakukan secara Simple
Random Sampling yaitu pengambilan sampel anggota populasi dilakukan
secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu
(Tjokronegoro, Arjanto & Sumedi Sudarsono ed, 2001:127). Dalam
penelitian ini sampel sudah ditentukan berdasarkan Kepmenpan Nomor 25
Tahun 2004 yaitu minimal 150 sampel yang dihitung berdasarkan rumus :
Jumlah Responden = (Jumlah Unsur +1) x 10 (1)
Perhitungan :
Jumlah Responden = (14 + 1) x 10
= 150 Responden
Jadi jumlah sampel yang akan diambil peneliti dalam penelitian ini
sebanyak 150 sampel (responden/masyarakat) sesuai ketentuan dalam
Kepmenpan No.25 Tahun 2004 di atas.
F. Jenis dan Sumber Data
Menurut Purwanto, Erwan Agus dan Dyah Ratih Sulisyastuti (2007:20)
berdasarkan cara memperolehnya data penelitian diklasifikasikan menjadi 2
(dua) yaitu:
1. Data Primer
46
Data Primer adalah data yang dikumpulkan secara langsung dari lapangan
penelitian. Data primer dalam penelitian ini diperoleh dengan wawancara
terhadap responden yang dilakukan oleh peneliti dan bantuan dari
beberapa orang yang telah dijelaskan dan diajarkan cara mengambil data
melalui wawancara atau kuesioner terstruktur sesuai dengan tujuan
penelitian. Bantuan dari beberapa orang ini untuk memudahkan penulis
mendapatkan dan mengumpulkan data dari responden (masyarakat) yang
lokasinya cukup jauh dan memang data yang diambil cukup banyak yaitu
sebanyak 150 sampel (responden) dengan rincian diambil 30 (tiga puluh)
sampel (responden) dari setiap 3 (tiga) kelurahan dan 2 (dua) desa yaitu
Kelurahan Sindur, Kelurahan Cambai, Kelurahan Sungai Medang, Desa
Pangkul dan Desa Muara Sungai pada Kecamatan Cambai Kota
Prabumulih.
2. Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang diperoleh melalui penelitian terdahulu
yang dilakukan oleh pihak lain. Pada penelitian ini data sekunder
diperoleh melalui :
a. Kecamatan Cambai Kota Prabumulih berupa data jumlah dari 10
(sepuluh) macam pelayanan publik yang telah diberikan.
b. Literatur yaitu mengambil referensi yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
G. Teknik Pengumpulan Data
47
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
wawancara dengan menggunakan kuesioner terhadap masyarakat yang
menerima pelayanan pada Kecamatan Cambai Kota Prabumulih. Untuk
memperoleh data yang akurat dan obyektif digunakan kuesioner sesuai dengan
yang terdapat pada Kepmenpan Nomor 25 Tahun 2004 yang terdiri dari Data
Masyarakat dan Pendapat Responden tentang pelayanan yang telah mereka
terima (14 pertanyaan). Pengisian kuesioner dilakukan oleh peneliti dan
bantuan beberapa orang yang diminta peneliti untuk membantu pengambilan
data terhadap responden (masyarakat) yang pernah berurusan di Kecamatan
Cambai Kota Prabumulih. Beberapa orang yang membantu peneliti akan
dijelaskan dan diajarkan cara pengambilan data melalui wawancara dan atau
kuesioner terstruktur sesuai dengan tujuan penelitian.
H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Pengolahan Data
Pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
a. Editing
Pemeriksaan atas kelengkapan kuesioner, kejelasan makna jawaban,
konsistensi jawaban atas pertanyaan kuesioner. Proses editing
dilakukan di lapangan untuk mempermudah proses melengkapi atau
menyempurnakan data yang kurang atau tidak sesuai.
b. Koding
48
Merupakan klasifikasi jawaban atau data menurut kategorinya masing-
masing, setiap kategori jawaban yang berbeda akan diberi kode yang
berbeda pula. Langkah pemberian kode pada atribut dan variabel ini
mempermudah peneliti dalam menganalisis data.
c. Entri Data
Adalah kegiatan memasukkan data ke dalam alat bantu analisis yaitu
komputer. Dalam hal ini peneliti hanya memanfaatkan aplikasi
Wicrosoft Office Excell 2007.
d. Tabulasi
Menyajikan data dalam bentuk tabel sesuai dengan tujuan penelitian.
Tabulasi dilakukan agar mudah dalam penyajian data yaitu dalam
bentuk tabulasi frekuensi dan tabulasi silang.
2. Analisis Data
Data yang sudah diolah kemudian dianalisis. Analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah :
a. Pengukuran Kualitas Pelayanan Publik di Kecamatan Cambai
Kota Prabumulih
Pengukuran Kualitas Pelayanan Publik di Kecamatan Cambai Kota
Prabumulih berdasarkan Kepmenpan Nomor 25 Tahun 2004 untuk
mendapatkan Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang merupakan
tolok ukur penilaian kinerja organisasi di instansi pemerintah, yaitu
dengan cara :
49
(1) Menghitung Indeks per Unsur Pelayanan.
Langkah awal adalah menghitung nilai rata-rata per unsur
pelayanan. Nilai rata-rata (NRR) per unsur pelayanan dihitung
dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
NRR per Unsur =Jumlah Nilai Per Unsur
(2)Jumlah Kuesioner Yang Terisi
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat dihitung dengan menggunakan
”nilai rata-rata tertimbang” masing-masing unsur pelayanan.
Dalam penghitungan indeks kepuasan masyarakat terhadap 14
unsur pelayanan yang dikaji. Setiap unsur pelayanan memiliki
penimbang yang sama dengan rumus sebagai berikut :
Bobot NRR Tertimbang
=Jumlah Bobot
=1
= 0,071 (3)Jumlah Unsur 14
Untuk menghitung Indeks per Unsur Pelayanan digunakan rumus :
NRR Tertimbang per Unsur
= Nilai Rata-rata per Unsur x 0,071 (4)
(2) Menghitung Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM)
Untuk memperoleh nilai IKM unit pelayanan dengan cara
menjumlahkan 14 unsur pelayanan dari nilai rata-rata tertimbang,
dapat dirumuskan sebagai berikut :
IKM = Total Jumlah NRR Tertimbang per Unsur (5)
50
(3) Untuk memudahkan interprestasi terhadap penilaian IKM yaitu
antara 25-100 maka hasil penilaian tersebut di atas dikonversikan
dengan nilai dasar 25, dengan rumus sebagai berikut :
Konversi IKM = IKM Unit Pelayanan x 25 (6)
Tabel 5Nilai Persepsi, Interval IKM, Interval Konversi IKM,
Mutu Pelayanan dan Kinerja Unit Pelayanan
Nilai Persepsi
Nilai Interval
IKM
Nilai Interval Konversi IKM
Mutu Pelayanan
Kinerja Unit Pelayanan
1 1,00-1,75 25-43,75 D Tidak Baik2 1,76-2,50 43,76-62,50 C Kurang Baik3 2,51-3,25 62,51-81,25 B Baik4 3,26-4,00 81,26-100,00 A Sangat Baik
Sumber : Lampiran Kepmenpan No.25 Tahun 2004
b. Pengukuran Tingkat Kesesuaian/Kepentingan
Pengukuran tingkat kesesuian/kepentingan antara harapan yang
diinginkan masyarakat dengan kondisi nyata pelayanan yang telah
diberikan oleh Kecamatan Cambai Kota Prabumulih sangatlah penting
artinya, karena akan dapat diketahui faktor apa yang menjadi prioritas
untuk diperbaiki dan faktor apa yang harus tetap dipertahankan. Untuk
melakukan pengukuran digunakan Importance Performance Analysis
atau Analisis Tingkat Kepentingan dan Kinerja/ Kepuasan Pelanggan,
(Martila dan James, 1977:77-79 dikutip Supranto, 2001:239). Metode
ini menggunakan skala Likert 5 tingkat yang terdiri dari sangat penting
51
(nilai bobot 5), penting (nilai bobot 4), cukup penting (nilai bobot 3),
kurang penting (nilai bobot 2) dan tidak penting (nilai bobot 1).
Berdasarkan hasil penilaian tingkat kepentingan dan kinerja Kecamatan
Cambai Kota Prabumulih (Nilai IKM), maka akan dapat dihasilkan
suatu perhitungan/perbandingan mengenai tingkat kesesuaian antara
tingkat kepentingan dan pelaksanaannya yang telah dilakukan oleh
Kecamatan Cambai Kota Prabumulih. Tingkat kesesuaian inilah yang
akan menentukan urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang
mempengaruhi kepuasan masyarakat.
Berpedoman pada penjelasan Supranto (2001:241-243), penelitian ini
menggunakan 2 variabel yang diwakilkan oleh huruf X dan Y, dimana
X merupakan tingkat kinerja Kecamatan Cambai Kota Prabumulih
terhadap pelayanan yang telah diberikan kepada masyarakat (Nilai
IKM), dan Y merupakan tingkat kepentingan masyarakat.
Tki =Xi
x 100%(7)
Yi
Dimana : Tki = Tingkat Kesesuaian Responden
Xi = Skor Penilaian Kinerja Organisasi
Yi = Skor Penilaian Kepentingan Masyarakat
Selanjutnya analisis data akan mempergunakan diagram kartesius.
Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat
bagian yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus
pada titik-titik tertentu. Sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor
52
tingkat pelaksanaan pelayanan, sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi
oleh skor tingkat kepentingan masyarakat. Dalam penyederhanaan
rumus untuk setiap faktor yang mempengaruhi kepuasan masyarakat
dengan :
= ∑ Xi
= ∑ Yi (8)
n n
Dimana : = Skor rata-rata tingkat pelaksanaan pelayanan
= Skor rata-rata tingkat kepentingan masyarakat
n = Jumlah Responden
Selanjutnya, menentukan dua garis perpotongan pada diagram kartesius
yang digunakan untuk membagi diagram kartesius menjadi empat
bagian. Kedua garis tersebut didefinisikan dengan ( , ), dimana
merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat pelaksanaan pelayanan (
) dan adalah rata-rata skor tingkat kepentingan seluruh faktor yang
mempengaruhi kepuasan masyarakat. Dalam penelitian ini terdapat 14
unsur penilaian yang didefinisikan dengan K.
Rumus selanjutnya :
=N
=N
(9)∑ i=1 i ∑ i=1 iK K
Dimana : K = Banyak atribut/ unsur yang dapat mempengaruhi
Kepuasan masyarakat
53
Tahap berikutnya, tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan
dibagi menjadi empat bagian ke dalam diagram kartesius seperti pada
bagan 2.
Bagan 2Diagram Kartesius
Kepentingan
Prioritas UtamaA
Pertahankan PrestasiB
Prioritas RendahC
BerlebihanD
Pelaksanaan(Kinerja/Kepuasan)
Diagram Kartesius (Supranto, 2001:242)
Keterangan :
54
A. Menunjukkan faktor/unsur atau atribut yang dianggap
mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa
yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum
melaksanakannya sesuai keinginan pelanggan sehingga
mengecewakan/tidak puas.
B. Menunjukkan unsur-unsur jasa pokok yang telah berhasil
dilaksanakan organisasi, dan wajib untuk dapat dipertahankan.
Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan.
C. Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya
bagi pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja.
Dianggap kurang penting dan pelaksanaannya biasa saja.
D. Menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang
penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang
penting tetapi sangat memuaskan.
I. Sistematika Laporan
Dalam penelitian ini penulisan sistematika laporan direncanakan :
1. Bab I : Pendahuluan
Berisikan penjelasan tentang latar belakang permasalahan, identifikasi
dan perumusan masalah penelitian, tujuan penelitian dan kegunaan/
manfaat penelitian.
2. Bab II : Tinjauan Pustaka
Berisikan penjelasan tentang landasan teori, konsep, preposisi atau
pendekatan teori yang berhubungan dengan penelitian.
55
3. Bab III : Metode Penelitian
Berisikan penjelasan terinci memuat hal-hal yang secara keseluruhan
dari penelitian yang akan dilakukan, meliputi perspektif pendekatan
penelitian, ruang lingkup penelitian, variabel penelitian, definisi
operasional dan konseptual, unit analisis, populasi, sampel, jenis &
sumber data, teknik pengumpulan & analisis data dan sistematika
pelaporan.
4. Bab IV : Deskripsi Wilayah/ Lokasi Penelitian
Berisikan penjelasan tentang gambaran umum lokasi penelitian yang
terdiri dari struktur organisasi, uraian tugas dan sebagainya.
5. Bab V : Hasil Penelitian dan Pembahasan Hasil Penelitian
Berisikan penjelasan mengenai semua hasil penelitian yang relevan
dengan masalah dan tujuan penelitian, analisis mengenai hasil penelitian
dan pembahasan/ penjelasan pemevahan masalah.
6. Bab VI : Kesimpulan dan Saran
Berisikan penjelasan mengenai ringkasan atau kesimpulan yang
merupakan generalisasi dari pembahasan dan saran yang diusulkan
berdasarkan hasil yang diperoleh dari penelitian.
56
57