16
32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Roti dan Kue Program Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Penelitian ini dimulai sejak bulan April 2015 sampai dengan bulan Januari 2016. 3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui dua atau lebih perlakuan terhadap kualitas banana cake. Perlakuan pada penelitian ini adalah membuat banana cake dengan perbedaan persentase yoghurt. 3.3 Variabel Penelitian Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan yoghurt pada pembuatan banana cake dengan persentase yang berbeda, yaitu 30%, 40%, dan 50%. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas banana cake yang dibuat dari yoghurt sebagai pengganti telur ditinjau dari aspek rasa, warna, aroma, dan tekstur. 3.4 Definisi Operasional Agar dapat diukur, penelitian ini harus didefinisikan secara operasional. Operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas suatu variabel dalam bentuk yang dapat diukur (Kountur, 2007). Secara operasional, variabel- variabel dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Metode …repository.unj.ac.id/2293/4/BAB III.pdf · 2019. 12. 13. · BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 32

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pengolahan Roti dan Kue Program

    Studi Pendidikan Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta. Penelitian

    ini dimulai sejak bulan April 2015 sampai dengan bulan Januari 2016.

    3.2 Metode Penelitian

    Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

    eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui dua atau lebih perlakuan terhadap

    kualitas banana cake. Perlakuan pada penelitian ini adalah membuat banana cake

    dengan perbedaan persentase yoghurt.

    3.3 Variabel Penelitian

    Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pengaruh penggunaan yoghurt

    pada pembuatan banana cake dengan persentase yang berbeda, yaitu 30%, 40%, dan

    50%. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kualitas banana cake yang dibuat

    dari yoghurt sebagai pengganti telur ditinjau dari aspek rasa, warna, aroma, dan

    tekstur.

    3.4 Definisi Operasional

    Agar dapat diukur, penelitian ini harus didefinisikan secara operasional.

    Operasional adalah suatu definisi yang memberikan penjelasan atas suatu variabel

    dalam bentuk yang dapat diukur (Kountur, 2007). Secara operasional, variabel-

    variabel dalam penelitian ini dapat didefinisikan sebagai berikut:

  • 33

    3.4.1 Banana Cake

    Banana cake adalah jenis butter cake, sama seperti pound cake. Pada produk

    ini, ditambahkan puree banana sebagai ciri khas dari produk banana cake.

    3.4.2 Persentase Yoghurt Pada Pembuatan Banana Cake

    Persentase penambahan yoghurt adalah jumlah yoghurt yang digunakan pada

    pembuatan banana cake dengan persentase sebanyak 30%, 40%, 50% dari jumlah

    bahan utama.

    3.4.3 Kualitas Banana Cake

    Kualitas pada banana cake adalah mutu banana cake yang dapat diukur

    dengan aspek warna, aroma, tekstur, dan rasa.

    a. Warna

    Warna pada penelitian ini merupakan tanggapan panelis ahli berdasarkan indera

    pengelihatan mengenai warna bagian dalam dari banana cake yang telah dibuat

    dengan menggunakan presentase penggunaan yoghurt yang berbeda dengan kriteria

    warna kuning keemasan, kuning kecoklatan, coklat, coklat kekuningan, coklat

    kehitaman.

    b. Aroma

    Aroma banana cake adalah wangi yang dihasilkan puree banana setelah proses

    pemanggangan dan dirasakan oleh indera penciuman dengan meliputi kriteria

    penilaian sangat beraroma pisang, beraroma pisang, agak beraroma pisang, tidak

    beraroma pisang, sangat tidak beraroma pisang.

  • 34

    c. Tekstur

    Tekstur yaitu tanggapan indera peraba terhadap rangsangan syaraf saat banana

    cake dengan persentase yoghurt yang berbeda meliputi kriteria sangat padat, padat,

    agak lembut, lembut, sangat lembut.

    d. Rasa

    Rasa, adalah sifat fisik banana cake berdasarkan masa banana cake yang dibuat

    dengan persentase yoghurt yang berbeda meliputi kriteria sangat terasa pisang, terasa

    pisang, agak terasa pisang, tidak terasa pisang, sangat tidak terasa pisang.

    3.5 Desain Penelitian

    Dalam penelitian yang ingin diketahui pengaruh penambahan persentase yoghurt

    sebanyak 30%, 40% dan 50% pada pembuatan banana cake terhadap kualitas banana

    cake, sehingga desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

    Tabel 3.1 Desain Penelitian

    Aspek Penilaian Formulasi

    30%

    Jumlah Panelis

    40%

    Jumlah Panelis

    50%

    Jumlah Panelis

    Internal Warna

    1 s/d 15

    1 s/d 15

    1 s/d 15

    Aroma

    Tekstur

    Rasa

    Keterangan:

    I : banana cake dengan penambahan yoghurt 30% dari jumlah telur.

    II : banana cake dengan penambahan yoghurt 40% dari jumlah telur.

    III : banana cake dengan penambahan yoghurt 50% dari jumlah telur.

    1 s/d 15 : Jumlah panelis untuk masing-masing perlakuan, sehingga

    total keseluruhan jumlah panelis adalah 45.

  • 35

    3.6 Populasi, Sampel dan Tehnik Pengambilan Sampel

    Menurut Notoatmodjo (2005) populasi adalah keseluruhan objek/data yang

    diteliti yang diambil secara umum dan banyak serta mempunyai batasan yang jelas.

    Populasi pada penelitian ini adalah banana cake dengan penggunaan yoghurt dengan

    persentase yang berbeda.

    Sampel adalah bagian dari populasi yang diteliti. Sampel pada penelitian ini

    adalah banana cake dengan persentase penggunaan yoghurt sebanyak 30%, 40% dan

    50% selanjutnya banana cake yang dihasilkan akan diujikan kepada panelis ahli

    untuk melihat kualitas banana cake dengan persentasi penggunaan yoghurt yang

    berbeda yaitu bagian internal meliputi (rasa, tekstur, aroma, warna).

    Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik random

    sampling yaitu sampel yang diambil secara acak sehingga setiap anggota dari

    populasi memiliki kesempatan dan peluang yang sama untuk dipilih sebagai sample.

    Selanjutnya sample yang telah terpilih diberikan nomor/kode yang berbeda pada

    setiap banana cake yang dibuat dengan penggunaan yoghurt dengan persentase yang

    berbeda sehingga sampel tersebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah

    dikenali sebelumnya.

  • 36

    3.7 Prosedur Penelitian

    Prosedur penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

    3.7.1 Kajian Pustaka

    Kajian pustaka dalam penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan formula

    standar yang akan dijadikan referensi dalam pembuatan butter cake dan banana cake,

    berdasarkan informasi dari buku, diktat dan internet.

    3.7.2 Persiapan Alat dan Bahan

    Bahan baku yang digunakan pada pembuatan banana cake adalah mentega

    (butter), gula, plain yoghurt, tepung terigu, puree banana, susu cair, cinnamon

    powder.

    Alat-alat yang digunakan dalam pembuatan banana cake dengan presentase

    penggunaan yoghurt yang berbeda antara lain adalah:

    a. Alat persiapan yaitu bowl stainlees steel, timbangan digital, linen dapur dan

    ayakan

    b. Alat pengolahan yaitu mixer, loyang dan oven.

    3.7.3 Proses Pembuatan Banana Cake Dengan Penambahan Yoghurt

    Proses awal pembuatan banana cake adalah dengan melakukan persiapan alat

    dan penimbangan bahan. Setelah semua alat dan bahan siap makan dilakukan

    pengadukan dengan menggunakan teknik pencampuran sugar batter method yaitu

    dengan mengaduk mentega dan gula terlebih dahulu selama 5 menit sehingga adonan

    tercampur dengan rata. Setelah itu yoghurt dimasukan dan puree banana kemudian

    aduk hingga tercampur rata, selanjutnya campur adonan dengan tepung terigu,

  • 37

    cinnamon powder aduk rata, masukan secara bergantian dengan susu cair kedalam

    adonan lalu masukkan adonan pada loyang yang telah diolesi dengan mentega dan

    dialasi kertas roti. Setelah itu masukkan adonan ke dalam oven dengan suhu 150˚C

    selama 55 menit.

    Proses pembuatan banana cake yang dibuat dengan persentase penggunaan

    yoghurt 30%, 40% dan 50% akan dijelaskan pada bagan alir dibawah ini:

    Gambar 3.1. Bagan Alir Proses Pembuatan banana cake dengan

    perbedaan persentase yoghurt

    Pemilihan Bahan (tepung

    terigu, pisang, lemak,gula,plain

    yoghurt)

    Penimbangan Bahan

    Pengocokan gula dan butter

    kecepatan sedang: 5 menit

    Pencampuran dan pengadukan

    bahan

    Plain yoghurt

    Puree banana

    Pencampuran adonan

    Tepung

    terigu,

    cinnamon

    powder,

    baking

    powder

    Susu cair

    Pemanggangan adonan

    (suhu 1500 C, selama 55 menit)

    Banana Cake

    Penyajian/Pengemasan

  • 38

    3.7.4 Tahapan Penelitian

    Penelitian ini memiliki beberapa tahapan yaitu:

    A. Penelitian Pendahuluan

    Penelitian pendahuluan ini dilakukkan dengan beberapa tahap untuk mencari

    formula terbaik banana cake:

    1. Uji Coba Tahap I

    Pada uji coba I, formula standar yang digunakan adalah resep baku pembuatan

    banana cake, analisis banana cake dengan formula sebagai berikut:

  • 39

    Tabel 3.2 Uji Formula Resep Banana Cake

    Bahan Jumlah Cara Pembuatan

    Gr %

    Tepung Terigu 93 100 1. Timbang bahan berdasarkan jumlah gram pada formula resep banana

    cake.

    2. Kocok gula dan lemak selama 5 menit dengan kecepatan sedang.

    Kemudian tambahkan telur. Aduk

    kembali selama 3 menit. Masukan

    puree banana dan vanilla essenses

    kedalam adonan. Aduk hingga

    tercampur rata.

    3. Campurkan tepung terigu, baking powder, dan cinnamon powder di

    wadah lain

    4. Masukan adonan tepung terigu kedalam kocokan lemak dan gula

    sambal diaduk dengan kecepatan

    rendah. Masukan secara bergantian

    dengan susu cair.

    5. Cetak adonan kedalam Loyang

    yang telah diolesi lemak dengan

    teung terigu. Panggang dengan

    suhu 1500 C selama 55 menit

    Puree banana 90 96,7

    Telur 60 64,5

    Butter

    Gula

    Vanilla essenses

    Baking powder

    Susu cair

    Cinnamon Powder

    56

    60

    5

    3

    90

    3

    60,2

    64,5

    5,4

    3,2

    96,8

    3,2

    Hasil : Berdasarkan uji coba tahap 1 ini didapatkan hasil banana cake

    dengan bentuk yang sesuai standart penelitian yakni memiliki tekstur

    cake yang simetris, warna kerak coklat kekuningan, warna remah

    kuning, kulit kerak/cake agak tipis dan rata matangnya

  • 40

    B. Penelitian Lanjutan

    1. Uji Coba Tahap I

    Tabel 3.3. Formula Banana Cake Dengan Penggunaan Yoghurt

    Bahan Jumlah

    Gr %

    Tepung Terigu 93 100

    Puree banana 90 96,7

    Plain Yoghurt 60 64,5

    Butter

    Gula

    Vanilla essenses

    Baking powder

    Susu cair

    Cinnamon Powder

    56

    60

    5

    3

    90

    3

    60,2

    64,5

    5,4

    3,2

    96,8

    3,2

    Hasil : Berdasarkan uji coba tahap 1 ini menghasilkan banana cake

    volume kecil, agak berat, dan rasa manis dengan aroma khas

    pisang.

    Revisi : Berdasarkan hasil dari uji coba produk maka dilakukan

    pengurangan yoghurt agar adonan tidak terlalu berat sehingga

    menghasilkan volume yang lebih baik. Peneliti memperbaiki

    kembali formula baru sehingga mendapatkan kualitas banana cake

    baik.

    II. Uji Coba Tahap II

    Tabel 3.4. Formula Banana Cake Dengan Persentase Penggunaan 20%

    Bahan Jumlah

    Gr %

    Tepung Terigu 93 100

    Puree banana 90 96,7

    Plain Yoghurt 19 20

    Butter

    Gula

    Vanilla essenses

    Baking powder

    Susu cair

    Cinnamon Powder

    56

    60

    5

    3

    90

    3

    60,2

    64,5

    5,4

    3,2

    96,8

    3,2

  • 41

    Hasil : Berdasarkan uji coba tahap 2 ini menghasilkan banana cake

    volume sedang, agak padat, rapuh dan rasa manis dengan aroma khas

    pisang.

    Revisi : Berdasarkan hasil dari uji coba produk didapatkan bahwa

    pengurangan yoghurt terlalu banyak membuat banana cake lebih

    padat dengan volume yang kurang baik maka dilakukan penambahan

    yoghurt sehingga mendapatkan kualitas banana cake baik.

    III. Uji Coba Tahap III

    Tabel 3.5. Formula Banana Cake Dengan Persentase Penggunaan 30%

    Bahan Jumlah

    Gr %

    Tepung Terigu 93 100

    Puree banana 90 96,8

    Plain Yoghurt 28 30

    Butter

    Gula

    Vanilla essenses

    Baking powder

    Susu cair

    Cinnamon Powder

    56

    60

    5

    3

    90

    3

    60,2

    64,5

    5,4

    3,2

    96,8

    3,2

    Hasil : Berdasarkan uji coba tahap 3 ini menghasilkan banana cake

    volume sedang, lebih ringan dan memiliki rasa manis dengan aroma

    khas pisang.

    Revisi : Berdasarkan hasil dari uji coba produk maka banana cake pada uji

    coba ini memiliki tekstur yang lebih ringan dibandingkan dengan uji

    coba tahap sebelumnya dan untuk mendapatkan kualitas yang lebih

    baik lagi maka peneliti menambahankan yoghurt pada uji coba

    berikutnya.

  • 42

    IV. Uji Coba Tahap IV

    Tabel 3.6. Formula Banana Cake Dengan Persentase Penggunaan 40%

    Bahan Jumlah

    Gr %

    Tepung Terigu 93 100

    Puree banana 90 96,8

    Plain Yoghurt 38 40

    Butter

    Gula

    Vanilla essenses

    Baking powder

    Susu cair

    Cinnamon Powder

    56

    60

    5

    3

    90

    3

    60,2

    64,5

    5,4

    3,2

    96,8

    3,2

    Hasil : Berdasarkan uji coba tahap 4 ini menghasilkan banana cake

    volume sedang, lembut dan rasa agak manis dengan aroma khas

    pisang.

    Revisi : Berdasarkan hasil dari uji coba produk pada tahap ini banana cake

    yang dihasilkan sudah cukup baik dengan tekstur yang lebih lembut

    dibandingkan dengan uji coba sebelumnya. Peneliti memperbaiki

    kembali formula baru dengan menambahkan jumlah yoghurt yang

    digunakan sehingga mendapatkan kualitas banana cake baik.

    V. Uji Coba Tahap V

    Tabel 3.7. Formula Banana Cake Dengan Persentase Penggunaan 50%

    Bahan Jumlah

    Gr %

    Tepung Terigu 93 100

    Puree banana 90 96,8

    Plain Yoghurt 47 50

    Butter

    Gula

    Vanilla essenses

    Baking powder

    Susu cair

    Cinnamon Powder

    56

    60

    5

    3

    90

    3

    60,2

    64,5

    5,4

    3,2

    96,8

    3,2

  • 43

    Hasil : Berdasarkan uji coba tahap 5 ini menghasilkan banana cake

    volume sedang, lebih lembut, rapuh dan rasa agak manis dengan

    aroma khas pisang.

    Revisi : Berdasarkan hasil dari uji coba produk maka diketahui banana

    cake pada uji coba tahap ini memiliki tekstur yang lebih lembut

    dibandingkan dengan uji coba sebelumnya dan formula uji coba pada

    tahap ini merupakan formula dengan hasil terbaik.

    3.8 Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengukur suatu

    objek ukur atau untuk mengumpulkan data suatu variabel (Djaali dan Muljono,

    2008). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu secara

    subjektif dan objektif.

    Instrument penelitian ini dilakukan secara subjektif dengan menggunakan uji

    inderawi/sensori pada uji deskripsi yang merupakan bagian dari uji organoleptik.

    Pengujian inderawi/sensori dapat digunakan untuk menjawab pertanyaan berkaitan

    dengan perbedaan, deskripsi ataupun kesukaan konsumen terhadap sifat-sifat

    karakteristik/deskripsi suatu produk dengan menggunakan indera manusia meliputi

    indera penglihatan, perasa, pembau, peraba dan pendengar (Alsuhendra dan Ridawati,

    2008).

    Dalam penelitian ini, pengujian inderawi/sensori digunakan untuk dapat

    memberikan penelitian terhadap deskripsi sifat fisik banana cake hasil eksperimen

    yang meliputi volume dan tekstur. Jenis uji inderawati yang digunakan dalam

    penelitian ini adalah uji scoring. Uji scoring digunakan untuk mengetahui dan

    mengukur tingkat penilaian terhadap sampel yang disajikan. Jadi pada pilihan yang

  • 44

    paling baik mempunyai nilai yang cukup tinggi dan bila pilihan tidak baik mempuyai

    nilai yang rendah.

    Pada penilaian subjektif dengan menggunakan uji scoring dilakukkan oleh

    panelis ahli. Panelis merupakan salah satu komponen penting dalam sebuah

    penelitian terutama pada penelitian ini. Untuk kesuksesan pengujian sensori, selain

    panelis diperlukan seorang panelis leader atau analisis sensori yang bertanggung

    jawab terhadap keseluruhan proses pengujian serta data yang dihasilkan. Panelis ahli

    dalam penelitian ini terdiri dari dosen ahli dan panelis yang ahli pada bidangnya

    dalam penelitian ini (Alsuhendra dan Ridawati, 2008). Instrument penelitian yang

    digunakan untuk uji scoring analisis banana cake dengan persentase penambahan

    yoghurt yang berbeda sebanyak 30%, 40%, dan 50% dapat dilihat dari tabel berikut:

  • 45

    Tabel 3.8 Penilaian Validasi Uji Skoring Bagian Internal

    Aspek Penilaian Kriteria Persentase

    Internal 30% 40% 50%

    Warna

    Kuning keemasan Kuning kecoklatan Coklat Coklat kekuningan Coklat kehitaman

    Aroma

    Sangat beraroma pisang Beraroma pisang Agak beraroma pisang Tidak beraroma pisang Sangat tidak beraroma pisang

    Tekstur

    Sangat padat Padat Agak lembut Lembut Sangat lembut

    Rasa

    Sangat terasa pisang Terasa pisang Agak terasa pisang Tidak terasa pisang Sangat tidak terasa pisang

    3.9 Teknik Pengambilan Data

    Teknik pengambilan sampel pada penulisan ini dilakukan secara acak (random

    sampling) dengan memberikan kode yang berbeda pada setiap sampel banana cake

    dengan perbedaan persentase yoghurt. Kode-kode tersebut bersifat tertutup dan hanya

    diketahui oleh peneliti. Uji organoleptik untuk uji validasi produk dilakukan kepada

    panelis ahli yaitu sebanyak 5 orang dosen ahli Program Studi Tata Boga, dan uji daya

    terima konsumen dilakukan kepada panelis agak terlatih yaitu 30 orang mahasiswa

    Program Studi Tata Boga, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Jakarta yang telah

    mengikuti mata kuliah Pastry dan Bakery.

  • 46

    3.10 Hipotesis Statistik

    H0 : µa = µb = µc

    H1 : µa , µb , µc ; Paling sedikit 1 populasi berbeda

    Keterengan:

    H0: Tidak terdapat pengaruh persentase yoghurt sebagai pengganti telur terhadap

    kualitas banana cake.

    H1: Terdapat pengaruh persentase yoghurt sebagai pengganti telur terhadap kualitas

    banana cake.

    µa: Nilai rata-rata banana cake dengan perbedaan persentase yoghurt 30%.

    µb: Nilai rata-rata banana cake dengan perbedaan persentase yoghurt 40%.

    µc: Nilai rata-rata banana cake dengan perbedaan persentase yoghurt 50%.

    3.11 Teknik Analisis Data

    Analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah uji Kruskal-Wallis,

    karena data yang terdapat pada penulisan ini merupakan data non-parametrik. Data

    non-parametrik merupakan data yang diperoleh dari data ordinal (ranking). Uji

    Kruskal-Wallis ini digunakan untuk menguji hipotesis dan sampel independen bila

    data berbentuk interval atau rasio, maka perlu diubah dulu kedalam data ordinal (data

    berbentuk ranking/ peringkat). Data dari setiap kelompok diberi peringkat dari 1

    (terkecil). Analisis yang digunakan untuk uji Kruskal-Wallis menggunakan rumus

    sebagai berikut:

  • 47

    (∑

    )

    Keterangan :

    c = Banyaknya kelompok

    n = Total banyaknya items

    Tj = Total peringkat pada satu kelompok j

    nj = Banyaknya items pada suatu kelompok j

    Jika nilai X²hitung > X²tabel maka kesimpulan adalah dapat menolak H0 atau

    menerima H1. Artinya terdapat perbedaan yang signifikan diantara variasi – variasi

    data penelitian itu. Untuk mengetahui variasi mana yang terbaik diantaranya, maka

    perlu digunakan dengan uji Tukey’s. Adapun rumusnya sebagai berikut :

    | |

    Keterangan :

    Xi = Nilai rata – rata untuk sampel ke – i

    Xj = Nilai rata – rata untuk sampel ke – j

    Jk = Jumlah Kuadrat

    N = Jumlah Panelis

    Kriteria Pengujian

    1. Qh > Qt : Berbeda nyata

    2. Qh < Qt : Tidak berbeda nyata