If you can't read please download the document
Upload
doanh
View
223
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
29
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Metode Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.
Metodologi penelitian ini adalah dengan menggunakan metodologi kualitatif.
Menurut Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai
berikut: Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan
data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku
yang dapat diamati.27)
Penelitian kualitatif memiliki sejumlah ciri-ciri yang membedakannya
dengan peneitian jenis lainnya. Ciri-ciri penelitian kualitatif dibagi dalam sebelas
karakteristik yaitu:
1. Latar alamiah yaitu penelitian kualitatif melakukan penelitian pada latar alamiah atau pada konteks dari
suatu keutuhan (enitity)
2. Manusia sebagai alat (instrument) yaitu dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan
bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data
utama,
3. Metode kualitatif yaitu pengamatan wawancara, atau penelaah dokumen,
4. Analisis data secara induktif yaitu analisis yang digunakan dalam penelitian kualitatif karena; pertama,
proses induktif lebih dapat menemukan kenyataan-
kenyataan jamak sebagai yang terdapat dalam data;
27)
Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moloeng, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif,
Bandung: Remaja Rosdakarya, hal. 4.
30
kedua, analisis induktif lebih dapat membuat hubungan
peneliti-responden menjadi eksplisit, dapat dikenal, dan
akuntabel; ketiga, analisis demikian lebih dapat
menguraikan latar secara penuh dan dapat membuat
keputusan-keputusan tentang dapat tidaknya
pengalihan suatu latar lainnya; keempat, analisi
induktif lebih dapat menemukan pengaruh bersama
yang mempertajam hubungan-hubungan,
5. Teori dari dasar (grounded theory) yaitu penyusunan teori berasal dari bawah ke atas yakni dari sejumlah
data yang banyak dikumpulkan yang saling
berhubungan,
6. Deskriptif yaitu data yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka,
7. Lebih mementingkan proses daripada hasil yaitu hubungan bagian-bagian yang diteliti akan jauh lebih
jelas diamati dalam proses atau peranan proses dalam
penelitian kualitatif besar sekali,
8. Adanya batas yang ditentukan oleh fokus yaitu adanya batas dalam penelitian atas dasar focus yang
timbul sebagai masalah dalam penelitian,
9. Adanya kriteria khusus untuk keberhasilan data yaitu penelitian kualitatif mendefinisikan validitas, reabilitas,
dan obyektifitas dalam versi lain dibandingkan dengan
yang lazim digunakan dalam penelitian klasik,
10. Desain yang bersifat sementara yaitu penelitian kualitatif menyusun desain yang secara terus-menerus
disesuaikan dengan kenyataan lapangan,
11. Hasil penelitian dirundingkan dan disepakati bersama yaitu penelitian kualitatif lebih menghendaki agar
pengertian dan hasil interprestasi yang diperoleh
dirundingkan dan disepakati oleh manusia yang
dijadikan sebagai sumber data.28)
3.2. Objek Penelitian
Kecamatan Tuntang merupakan sebuah kecamatan yang berada di
Kabupaten Semarang Jawa Tengah. Kecamatan Tuntang memiliki 16 desa, yaitu
27)Lexy J. Moloeng, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
Rosdakarya, hal. 8-13.
31
desa Kalibeji, Gedangan, Sraten, Rowosari, Jombor, Candirejo, Kesongo,
Watuagung, Lopait, Tuntang, Delik, Tlogo, Karangtengah, Karanganyar,
Tlompakan, Ngajaran.
Luas wilayah Kecamatan Tuntang adalah 56,24 km2,
sedangkan luas tanahnya 5.624,20 Ha yang terdiri dari
luas pertanian 3.442,88 Ha dan luas tanah bukan
pertanian 2.181,32 Ha, dengan ketinggian rata-rata 480
meter diatas permukaan laut.29)
Berdasarkan administrasi batas wilayah Kecamatan Tuntang adalah
Sebelah Barat : Kecamatan Bawen Rawa Pening
Sebelah Timur : Kecamatan Pabelan Kecamatan Bringin
Sebelah Utara : Kecamatan Bawen
Sebelah Selatan : Kota Salatiga Kecamatan Getasan.30)
Jumlah penduduk di Kecamatan Tuntang sampai dengan akhir tahun 2013
menduduki urutan ke empat dari 19 Kecamatan yang ada di Kabupaten Semarang.
Kecamatan Tuntang memiliki jumlah penduduk sebanyak
63.765 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 21.515 KK,
penduduk laki-laki berjumlah 32.220 jiwa dan penduduk
perempuan berjumlah 31.545 jiwa.31)
Perkembangan situasi dan kondisi wilayah serta masyarakat di Kecamatan
Tuntang secara umum relatif tidak banyak mengalami pergeseran. Sikap kritis
masyarakat terhadap kondisi yang berkembang semakin meningkat seiring
dengan semakin terbukanya informasi dan sarana penyampaian aspirasi publik
baik melalui surat kabar, radio maupun surat kepada pemerintah. Disisi lain, kon
disi tersebut menjadikan tantangan bagi aparat Kecamatan untuk lebih
29)Badan Pusat Statistik, 2013, Kecamatan Tuntang Dalam Angka 2013, hal.1.
30)Badan Pusat Statistik, Ibid, hal.1.
31)Badan Pusat Statistik, op.cit., hal.33.
32
meningkatkan kualitas kinerja serta lebih professional dalam pelaksanaan
pekerjaan agar mampu mengimbangi dan menyikapi setiap aspirasi yang tumbuh
dan berkembang di masyarakat sehingga diharapkan dapat membimbing,
memelihara dan mengarahkan semangat berpartisipasi tersebut kepada hal-hal
yang dapat membantu pelaksanaan tugas dan pemberdayaan masyarakat di
Kecamatan Tuntang. Kecamatan Tuntang memiliki 14 pegawai yaitu, di
antaranya 1 kepala Camat, 1 Sekertaris Camat, 4 Seksi dan 8 staff pegawai.
Satuan pengamatan dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai di
Kecamatan Tuntang. Satuan analisa sebagai sumber data yang digunakan untuk
menjawab pertanyaan penelitian ditentukan dengan snowball sampling.
Snowball sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data, yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama-
lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah
sumber data yang sedkit itu belum mampu memberikan
data yang lengkap, maka mencari orang lain lagi yang
dapat digunakan sebagai sumber data. Dengan demikian
jumlah sampel data akan semakin besar, seperti bola salju
yang menggelinding lama-lama menjadi besar.32)
3.3.Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder, sehingga
dalam pengumpulan data peneliti menggunakan sumber prier dan sumbe r
sekunder. Pengertian sumber primer dan sumber sekunder menurut Sugiyono
adalah
Sumber primer adalah sumber data yang langsung mem-
32)
Sugiyono, 2010, Metode Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, hal.300.
33
berikan data kepada pengumpul data, sedangkan sumber
sekunder merupakan sumber yang tidak langsung
memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat
orang lain atau lewat dokumen.33)
Data primer diperoleh dari pihak yang terlibat dalam penelitian ini,
sedangkan deep interview diperoleh melalui website dan instansi-instansi
tertentu. Pihak yang memberikan informasi mengenai hal-hal yang diperlukan
dalam penelitian ini disebut informan. Sanafiah Faisal dalam Sugiyono
menyatakan bahwa sebagai informan sebaiknya memiliki kriteria sebagai
berikut:
1. Mereka yang menguasai atau memahami sesuatu
melalui proses enkulturasi, sehingga sesuatu itu bukan
sekedar diketahui, tetapi juga dihayati
2. Mereka yang tergolong masih berkecimpung atau terlibat pada kegiatan yang tengah diteliti.
3. Mereka yang mempunyai waktu yang memadai untuk dimintai informasi.
4. Mereka yang tidak cenderung menyampaikan informasi hasil kemasannya sendiri.
5. Mereka yang pada mulanya tergolong cukup asing dengan penelitian sehingga lebih menggairahkan untuk
dijadikan semacam guru atau narasumber.34)
Informan yang berfungsi sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah
Kasi Pemerintahan Kecamatan Tuntang yang dinilai oleh peneliti mampu
memberikan informan mengenai pelaksanaan penilaian di Kecamatan Tuntang.
Data dalam penelitian ini menggunakan Daftar Pelaksanaan Penilaian Pekerjaan
33)Sugiyono, ibid, hal.309.
34)Sugiyono, op.cit, hal.400-401.
34
Pegawai yang dilakukan setiap akhir periode atau setiap akhir tahun yaitu bulan
desember.
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapat data
yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Dalam penelitian ini penulis akan
menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Dalam observasi ini,
peneliti menggunakan observasi partisipasi pasif yaitu dimana peneliti
datang di tempat kegiatan orang yang diamati tetapi tidak ikut terlibat
dalam kegiatan tersebut.
2. Wawancara Semi terstruktur
Jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-depth
interview, di mana dalam pelaksanaanya lebih bebas bila dibandingkan
dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara semi terstruktur
adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana
pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam
wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa
yang dikemukakan oleh informan.
35
3. Dokumentasi
Pengumpulan data juga menggunakan teknik dokumentasi. Pengertian
teknik dokumentasi menurut Bungin dalam Imam Gunawan adalah salah
satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial
untuk menelusuri data historis.35)
Data historis berbentuk dokumen yang
diperoleh dari website dan instansi-instansi yang terkait dengan penelitian
ini.
4. Triangulasi
Data yang diperoleh dari observasi, wawancara semi terstruktur dan
dokumentasi dapat digabungkan untuk memperjelas fenomena-fenomena
yang ada dalam objek penelitian, sehingga penelitian ini menggunakan
teknik trianggulasi dalam menjamin kepastian data yang diperoleh.
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan
sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat
menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data
dan sumber data yang telah ada. Bila peneliti melakukan
pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya
peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji
kredibilitas data, yaitu mengecek kredibilitas data dengan
berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber
data.36)
3.4. Instrumen Penelitian
Didalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian
adalah peneliti itu sendiri. Menurut Nasution dalam Sugiyono menyatakan
35)Imam Gunawan, 2013, Metode Penelitian Kualitatif, Bumi Aksara, Jakarta, hal.177.
36)Imam Gunawan, ibid, hal.176.
36
dalam penelitian kualitatif tidak ada pilihan lain daripada menjadikan manusia
sebagai instrumen penelitian utama.37)
Alasannya ialah bahwa, segala
sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti. Masalah fokus penelitian,
prosedur penelitian, hipotesis yang digunakan, bahkan hasil yang diharapkan, itu
semuanya tidak dapat ditentukan secara pasti dan jelas sebelumnya. perlu
dikembangkan sepanjang penelitian itu. Dalam keadaan serba tidak pasti dan
tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat
satu-satunya yang dapat mencapainya.
3.5. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum
memasuki lapangan, selama di lapangan dan setelah selesai di lapangan.
Menurut Nasution menyatakan analisis stelah mulai sejak merumuskan dan
menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus
sampai penulisan hasil penelitian. Analisis data menjadi pegangan bagi
penelitian selanjutnya sampai jika mungkin , teori yang grounded.38)
Teknik
analisis data yang digunakan pada pengumpulan data dan setelah selesai
pengumpulan data menggunakan model interaktif.
37)Sugiyono, 2010, Metodologi Penelitian Pendidikan, Alfabeta, Bandung, hal.306.
37
Berikut Komponen dalam Analisis Dara Model Interaktif
Gambar 3.1 Komponen dalam Analisis Data Model Interaktif (Miles dan
Huberman, 1992), hal:20.
Dalam pengertian ini analisis data kualitatif merupakan
upaya yang berlanjut, berulang dan terus-menerus.
Masalah reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan menjadi gambaran keberhasilan secara
berurutan sebagai rangkaian kegiatan analisis yang saling
susul menyusul. Namun dua hal lainnya itu senantiasa
merupakan bagian dari lapangan.39)
3.5.1. Pengumpulan Data (Data Collection)
Data yang akan dikumpulkan meliputi beberapa data, yaitu data
mengenai standar pelayanan pada Kecamatan Tuntang, Standar Kinerja,
Daftar Penilaian Kinerja, Proses Penilaian, Hambatan-hambatan yang
dihadapi pada saat melakukan penilaian. Data-data tersebut akan diperoleh
melalui wawancara dan dokumentasi. Sedangkan sumber data diperoleh dari
Kepala Camat Kecamatan Tuntang, Kasi Pemerintahan, dan staff pegawai
yang dirasa mengetahui permasalahan yang sedang diteliti.
38)Sugiyono, ibid, hal.334.
Data Colection
Data Reduction
Conclusion
Data Display
38
Tabel 3.1 Dua Teknik Pengumpulan Data Penelitian Pelaksanaan Penilaian
Kinerja di Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang.
Teknik Pengumpulan Data Kepala Camat, Kasi Tata
Pemerintahan dan staff pegawai yang
membuat rekapan penilaian
Wawancara 1. Unsur dalam penilaian kinerja pegawai:
a) Kesetiaan b) Prestasi Kerja c) Tanggung Jawab d) Ketaatan e) Kejujuran f) Kerja sama g) Prakarsa h) Kepemimpinan
2. Standar Pelayanan 3. Hambatan-hambatan pelaksanaan
penilaian kinerja
Dokumentasi 1. Bukti Kewenangan Tugas pokok dan Daftar Penilaian pelaksanaan
pekerjaan
3.5.2. Reduksi Data (Data Reduction)
Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang
merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi data
yang tersedia. Menurut HB Sutopo, Reduksi data adalah bagian dari proses
analisis yang mempertegas, memperpendek, membuat fokus, membuang hal-
hal yang tidak penting, dan mengatur data sedemikian rupa sehingga
simpulan penelitian dapat dilakukan.40)
39)Miles and Huberman, 1992, Analisis Data Kualitatif, Penerbit Universitas
Indonesia, Jakarta, hal.20. 40)
Sutopo, H. B., 2002, Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan
Terapannya dalam Penelitian, Surakarta, UNS Press, hal.92.
39
3.5.3. Penyajian Data (Data Display)
Sebagai analisis ketiga adalah penyajian data. Penyajian data dapat
dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,
flowchart, dan sejenisnya.41)
Sajian data merupakan deskripsi mengenai
kondisi rinci untuk menceritakan dan menjawab setiap permasalahan dalam
penelitian. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan pemahaman atas
gambaran fenomena yang ada pada obyek penelitian.
3.5.4. Penarikan Kesimpulan (Conclusion)
Langkah selanjutnya yang dilakukan oleh peneliti adalah melakukan
penarikan kesimpulan, ini dilakukan sebagai upaya menari berbagai hal yang
berhubungan. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara,
dan akan berubah bila ada bukti-bukti yang kuat mendukung pada tahap
pengumpulan dan berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan
pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredible.
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif mungkin dapat menjawb
rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak,
karena masalah dan rumusan dalam penelitian kualitatif masih bersifat
sementara dan akan berkembang setelah peneliti berada dilapangan.
41)Sugiyono, 2010, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung, hal.92.
40
Kesimpulan dalam penelitian kalitatif adalah merupakan temuan baru yang
sebelumnya belum pernah ada.42)
Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap
sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau in
teraktif, hipotesis atau teori.
3.6. Metode Verifikasi Data
Verifikasi data adalah pemeriksaan kembali terhadap kebenaran data-
data yang sudah terkumpul. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam
melaksanakan verifikasi data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan ketekunan dalam mengumpulkan data. Ketekunan ini
penting karena semakin banyak dan berkualitas data yang diperoleh, maka
jawaban dari masalah penelitian akan semakin baik pula.
2. Mengidentifikasi data dan mengelompokkan data yang telah diperoleh.
3. Menyusun data secara sistematis dan membentuk pola hubungan antar
data dengan pemikiran induktif dan deduktif. Pola adalah pernyataan yang
merupakan perluasan dari definisi. Pola dalam penelitian ini juga
merupakan hasil analisis data yang telah dikumpulkan.
42)Sugiyono, ibid, hal.99.