36
Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan teknik penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Menurut Sugiyono (2003 : 11), penelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variable yang lain. Dalam Misbahuddin dan Hasan (2013 : 9), penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan untuk memperoleh fakta fakta dari gejala gejala yang ada dan mencari keterangan keterangan secara factual, baik tentang institusi social, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah. Dalam penelitian survei ini, dilakukan evaluasi serta perbandingan terhadap hal hal yang telah dilakukan orang dalam menangani situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya digunakan dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa mendatang. Penelitian dilakukan terhadap sejumlah individu atau unit, baik secara sensus maupun dengan sampel. 2. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Ekperimen Ex Post facto . Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka desain ini menggunakan penelitian atau pengukuran sesudah kejadian. Dalam pengertian sederhana Ex Post Facto memiliki arti yaitu penelitian sesudah kejadian. Penelitian ini juga sering disebut after the fact atau sesudah fakta dan ada pula peneliti yang menyebutnya sebagai restropective study atau studi penelusuran kembali (Sukardi 2012 : 165). Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif

dengan teknik penelitian yang digunakan adalah penelitian survey. Menurut Sugiyono

(2003 : 11), penelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

nilai variable mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat

perbandingan, atau menghubungkan dengan variable yang lain. Dalam Misbahuddin

dan Hasan (2013 : 9), penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan untuk

memperoleh fakta – fakta dari gejala – gejala yang ada dan mencari keterangan –

keterangan secara factual, baik tentang institusi social, ekonomi, atau politik dari

suatu kelompok ataupun suatu daerah. Dalam penelitian survei ini, dilakukan evaluasi

serta perbandingan terhadap hal – hal yang telah dilakukan orang dalam menangani

situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya digunakan dalam pembuatan rencana

dan pengambilan keputusan di masa mendatang. Penelitian dilakukan terhadap

sejumlah individu atau unit, baik secara sensus maupun dengan sampel.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah Quasi Ekperimen Ex Post facto.

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka desain ini menggunakan penelitian

atau pengukuran sesudah kejadian. Dalam pengertian sederhana Ex Post Facto

memiliki arti yaitu penelitian sesudah kejadian. Penelitian ini juga sering disebut after

the fact atau sesudah fakta dan ada pula peneliti yang menyebutnya sebagai

restropective study atau studi penelusuran kembali (Sukardi 2012 : 165). Penelitian

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Ex Post Facto merupakan penelitian dimana variable –variabel bebas telah terjadi

ketika peneliti mulai dengan pengamatan variable – variable terikat dalam suatu

penelitian (Hamid 2010: 223). Donald Ary (1982 : 382 – 383) juga menyatakan

bahwa penelitian Ex Post Facto merupakan penemuan empiris yang dilakukan secara

sistematis, peneliti tidak melakukan control terhadap variable – variable bebas karena

manifestasinya sudah terjadi.

B. Populasi dan Sampel

Populasi terdiri dari seluruh guru IPA pada 8 (Delapan) Sekolah Menengah

Pertama (SMP) yang telah mengimplementasi Kurikulum 2013 dan belum

terimplementasi baik yang ditunjuk pemerintah sebagai sekolah sasaran maupun

mandiri. Penelitian dilaksanakan pada 4 (Empat) SMP Negeri dan 4 (Empat) SMP

Swasta yang sudah mengimplementasikan kurikulum 2013 dan belum sebagai

berikut; SMPN 3, SMPN 5, SMPN 8, SMPN 12 Tangerang Selatan, SMP

Pembangunan Jaya, SMP An - Nisaa’, SMP Al – Azhar Bintaro, dan SMP Al –

Azhar BSD di kota Tangerang Selatan. Teknik pengambilan sampel adalah purposive

sampling yaitu dengan memilih guru – guru IPA yang telah mengajar dengan

menerapkan kurikulum 2013 berjumlah 16 orang @ 8 orang dari sekolah yang sudah

dan yang belum implementasi kurikulum 2013.

Tabel : 3.1 Objek Penelitian

Objek Penelitian (Sekolah)

Sudah menerapkan kurikulum 2013

Belum menerapkan kurikulum 2013

SMPN 03 √

SMPN 05 √

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

SMPN 08 √

SMPN 12 √

SMP AN NISAA √

SMP Pembangunan Jaya √

SMP Al –Azhar Bintaro √

SMP Al – Azhar BSD √

C. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan unsur penelitian yang memberitahukan

tentang cara mengukur suatu variabel (Masri, 2003, hlm. 46-47). Sementara itu

Singarimbun dan Efendi (2003, hlm. 46 – 47) menjelaskan bahwa definisi

operasional merupakan unsure penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan

makna dalam variabel yang sedang diteliti. Definisi operasional dimaksudkan untuk

memberikan rujukan – rujukan empiris apa saja yang dapat ditemukan di lapangan

untuk menggambarkan secara tepat konsep yang dimaksud sehingga konsep tersebut

dapat diamati dan diukur. Dalam penelitian ini indicator yang digunakan untuk

mengukur variabel yang diteliti adalah sebagai berikut :

a. Persepsi Guru model tematik terpadu

Definisi tentang persepsi dapat dilihat dari definisi secara etimologis maupun

definisi yang diberikan oleh beberapa orang ahli. Secara etimologis, persepsi berasal

dari kata perception (Inggris) berasal dari bahasa latin perception; dari percipare

yang artinya menerima atau mengambil (Sobur, 2003 : 445).

Menurut kamus lengkap psikologi, persepsi adalah: (1) Proses mengetahui

atau mengenali objek dan kejadian objektif dengan bantuan indera, (2) kesadaran

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dari proses – proses organis, (3) (Tichener) satu kelompok penginderaan dengan

penambahan arti – arti yang berasal dari kemampuan organisasi untuk melakukan

pembedaan diantara perangsang – perangsang, (5) kesadaran intuitif mengenai

kebenaran langsung atau keyakinan yang serta merta mengenai sesuatu (Chaplin,

2006 : 358).

b. Kreativitas

Menurut Utami Munandar (2009 : 12), mengemukakan bahwa kreatifitas

adalah :

Hasil interaksi antara individu dan lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data, informasi atau unsur – unsur yang

sudah ada atau dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang selama hidupnya baik itu

dilingkungan sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat.

Utami Munandar (2009 : 10) mengemukakan ciri – ciri kreativitas dapat

dibedakan menjadi dua yaitu ciri kognitif (aptitude) dan ciri non – kognitif (non-

aptitude). Ciri kognitif (aptitude) dari kreativitas terdiri dari orisinalitas, fleksibilitas,

kelancaran dan elaboratif. Sedangkan ciri non kognitif dari kreativitas meliputi

motivasi, kepribadian, dan sikap kreatif.

c. Mutu Belajar Siswa

Tipe hasil belajar dari ranah kognitif, afektif dan psikomotor (Bloom dalam

Dimyati 2002 : 26). Ketiganya tidak dapat berdiri sendiri, tetapi merupakan satu

kesatuan yang tidak dapat dipisahakan bahkan membentuk hubungan hierarki. Proses

belajar merupakan suatu aktivitas psikis/ mental yang berlangsung dalam interaktif

aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan – perubahan yang relative

konstan dan berbekas. Perubahan perilaku ini merupakan hasil belajar yang

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

mencakup ranah kognitif, ranah afektif dam ranah psikomotorik (Suprayekti, 2003 :

4).

Hasil belajar adalah angka yang diperoleh siswa yang telah berhasil

menuntaskan konsep – konsep mata pelajaran sesuai dengan Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang ditetapkan sesuai dengan kurikulum yang berlaku. Begitu juga

hasil belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku tetap sebagai hasil proses

pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik.

Tabel 3.2

Operasionalisasi Variabel Penelitian

Variabel Dimensi/

Indikator

Ukuran No. Item

Angket

Persepsi Guru model

tematik terpadu (X₁) Menurut kamus lengkap psikologi,

persepsi adalah: (1) Proses mengetahui

atau mengenali objek dan kejadian objektif

1. Persepsi mengenai

profesi Guru

Tingkat Pandangan

mengenai tugas dan beban mengajar

Tingkat pemahaman guru

untuk tujuan mengajar

1, 4

2, 5

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dengan bantuan indera, (2) kesadaran

dari proses – proses organis, (3) (Tichener) satu kelompok

penginderaan dengan penambahan arti – arti

yang berasal dari kemampuan organisasi untuk melakukan

pembedaan diantara perangsang –

perangsang, (5) kesadaran intuitif mengenai kebenaran

langsung atau keyakinan yang serta

merta mengenai sesuatu (Chaplin, 2006 : 358).

2. Persepsi

mengenai pembelajaran tematik

3. Implementasi

pembelajaran

tematik dan strategi

pengembangannya

Tingkat pemahaman guru

terhadap harapan untuk peserta

didiknya

Tingkat

pemahaman guru mengenai

pembelajaran tematik

Tingkat inovasi dalam

pengembangan pembelajaran

Tingkat

pemahaman untuk tugas mengajar

Tingkat

kemampuan untuk membuat Rencana

Pembelajaran

Tingkat

kemampuan untuk mengembangkan

pembelajaran tematik

Tingkat kemampuan untuk

mengevaluasi belajar dalam

pembelajaran tematik

3

6, 8

11

7

9, 10

12, 13, 14,15

16,

17,18,19,20

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah

Alat Pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan

kuesioner. Menurut Bungin (2006), kuesioner merupakan serangkaian atau daftar

pernyataan yang disusun sistematis, kuesioner diisi oleh responden, setelah diisi,

kuesioner dikembalikan kepada peneliti. Kuesioner merupakan alat ukur berupa

kuesioner dengan beberapa daftar pernyataan (Hidayat, 2007). Responden

memberikan tanda check list (√) pada kolom pilihan jawaban yang telah disediakan

dalam kuesioner.

a. Kisi – kisi Instrumen

Kreativitas (X₂)

Hasil interaksi antara individu dan

lingkungannya, kemampuan untuk membuat kombinasi

baru berdasarkan data, informasi atau unsur –

unsur yang sudah ada atau dikenal sebelumnya, yaitu

semua pengalaman dan pengetahuan yang

telah diperoleh seseorang selama hidupnya baik itu

dilingkungan sekolah, keluarga, maupun dari

lingkungan masyarakat.

1. Ciri Non Kognitif

(Motivasi, kepribadian dan sikap kreatif)

Tingkat Pemahaman

mengenai seorang visioner

1,4,6

Tingkat

pemahaman diri memilki sikap

kreatif

2, 3, 10

Tingkat kemampuan dalam

melaksanakan inovasi

5,7,8,9

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Untuk memperoleh data mengenai implementasi kurikulum 2013, studi

kreatifitas guru dalam mengembangkan model pembelajaran dan mutu hasil belajar

siswa digunakan alat pengumpul data berupa kuesioner dengan terlebih dahulu

membuat kisi – kisi instrumen. Data yang dihasilkan dari penyebaran kuesioner

memiliki skala pengukuran ordinal mengingat kuesioner yang disebarkan

menggunakan skala linkert dengan 1-5, skala linkert digunakan untuk mengukur

sikap, pendapat, dan persepsi sesorang atau sekelompok orang tentang fenomena

tertentu (Sugiyono, 2008, hlm. 93). Dengan skala Linkert ini dapat diketahui

bagaimana implementasi Kurikulum dan studi kreatifitas.

Untuk mengungkap data tersebut menggunakan alternative jawaban sebagai

berikut :

i. Untuk Variabel Persepsi, Angket di isi dengan memberikan tanda Check list (√ )

dengan urutan jawaban menggambarkan tingkat pemahaman persepsi terhadap

item yang dipilih. Skala jawaban dari 1 - 4

ii. Sangat Setuju = 4, Setuju = 3, Tidak Setuju = 2, Sangat Tidak Setuju = 1, Adapun

untuk pernyataan yang negative, alternative jawabannya terbalik menjadi ; Sangat

tidak Setuju = 4, Tidak Setuju = 3, Setuju = 2, dan Sangat Setuju = 1.

b. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Kuesioner sebagai alat ukur penelitan perlu di uji coba terlebih dahulu

sebelum digunakan, karena untuk menilai layak tidaknya kuesioner tersebut dijadikan

sebagai instrumen penelitian. Menurut Arikunto (2003), instrument yang baik harus

memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliable.

1. Validitas

Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar –

benar mengukur apa yang diukur (Saryono, 2008). Uji validitas bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

tugas pengukurannya (Rusmini, 2009). Analisis yang digunakan adalah uji statistik

korelasi Product moment. Analisis korelasi product moment merupakan analisis

untuk menguji validitas instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari

instrument tersebut sesuai dengan data penelitian yang dimaksud (Azwar, 2002)

∑ (∑ )(∑ )

√[ ( ) ][ ( ) ]

Keterangan :

r : Koefisien korelasi

∑ : Jumlah skor pertanyaan

∑ : Jumlah skor total

N : Jumlah responden

Hasil korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor konstruk tersebut

akan dibandingkan dengan nilai r hitung dengan batas minimal korelasi 0,30. Semua

item kuesioner yang mencapai koefisien korelasi minimal 0,30 daya pembedanya

dianggap memuaskan. Sedangkan item yang memiliki nilai koefisien korelasi di

bawah 0,30 dianggap tidak valid dan item yang tidak valid dapat dihilangkan.

2. Reabilitas

Reabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya dan dapat diandalkan (Saryono, 2008). Bila suatu alat

pengukur digunakan dua kali untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran

relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain reabilitas

menunjukan konsistensi, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

reabilitas menunjukan konsistensi satu alat penguku didalam mengukur gejala yang

sama (Sastroasmoro & Ismael, 2002).

Reabilitas pernyataan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan

analisis Alpha-Cronbach yang dapat digunakan baik untuk instrumen yang

jawabannya berskala maupun yang bersifat dikotomis (hanya mengenal dua jawaban

yaitu benar dan salah). Rumus koefisien reliabilitas Alpha – Cronbach (Arikunto,

2006) :

{

}{

}

Keterangan :

r : Reliabilitas instrument

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

a²b : Jumlah varians butir

a²t : Varians total

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach

Alpha > 0,60 (Nunnally dalam Ghozali, 2005:19).

Hasil uji validitas dan reliabilitas instrument kepada 16 responden guru yang

mengajari di sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013 dan sekolah yang

belum menerapkan kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :

a. Pengujian Validitas

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Persepsi

Pembelajaran Tematik

Variabel Item Validitas

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Pertanyaan

Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Sekolah yang Sudah Menerapkan

Kurikulum 2013

1 0.821645 0.3 Valid

2 0.578473 0.3 Valid

3 0.438646 0.3 Valid

4 0.71515 0.3 Valid

5 0.593574 0.3 Valid

6 0.328415 0.3 Valid

7 0.328415 0.3 Valid

8 0.593574 0.3 Valid

9 0.793021 0.3 Valid

10 0.373572 0.3 Valid

11 0.441942 0.3 Valid

12 0.400892 0.3 Valid

13 0.508001 0.3 Valid

Variabel Item

Pertanyaan

Validitas

Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Sekolah yang Sudah Menerapkan

Kurikulum 2013

14 0.816497 0.3 Valid

15 0.63901 0.3 Valid

16 0.714435 0.3 Valid

17 0.51031 0.3 Valid

18 0.53033 0.3 Valid

19 0.714435 0.3 Valid

20 0.51031 0.3 Valid

Sekolah yang belum menerapkan

kurikulum 2013

1 0.643306 0.3 Valid

2 0.462516 0.3 Valid

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

3 0.547185 0.3 Valid

4 0.569781 0.3 Valid

5 0.659674 0.3 Valid

6 0.725131 0.3 Valid

7 0.787886 0.3 Valid

8 0.634179 0.3 Valid

9 0.630087 0.3 Valid

10 0.508402 0.3 Valid

11 0.709842 0.3 Valid

12 0.797207 0.3 Valid

13 0.380659 0.3 Valid

14 0.862731 0.3 Valid

15 0.687406 0.3 Valid

16 0.561644 0.3 Valid

17 0.33854 0.3 Valid

18 0.379226 0.3 Valid

19 0.431627 0.3 Valid

20 0.797207 0.3 Valid

Pada tabel 3.3 terlihat bahwa nilai indeks validitas setiap butir pernyataan

lebih besar dari 0,30 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan

untuk kuesioner persepsi guru mengenai pembelajaran tematik bagi sekolah yang

sudah menerapkan kurikulum 2013 dan sekolah yang belumsudah valid atau layak

sebagai alat ukur.

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Studi Kreativitas

Variabel Item Vaiditas

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Pertanyaa

Koefisien

Validitas

Titik

Kritis Kesimpulan

Sekolah yang Sudah

Menerapkan Kurikulum

2013

1 0.695608 0.3 Valid

2 0.412225 0.3 Valid

3 0.443996 0.3 Valid

4 0.949076 0.3 Valid

5 0.571945 0.3 Valid

6 0.479197 0.3 Valid

7 0.827957 0.3 Valid

8 0.837241 0.3 Valid

9 0.838158 0.3 Valid

10 0.633776 0.3 Valid

Sekolah yang belum

menerapkan kurikulum

2013

1 0.816497 0.3 Valid

2 0.816497 0.3 Valid

3 0.61103 0.3 Valid

4 0.348639 0.3 Valid

5 0.673575 0.3 Valid

6 0.748455 0.3 Valid

7 0.612372 0.3 Valid

8 0.408248 0.3 Valid

9 0.816497 0.3 Valid

10 0.514344 0.3 Valid

Pada tabel 3.4 terlihat bahwa nilai indeks validitas setiap butir pernyataan

lebih besar dari 0,30 sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh butir pernyataan

untuk kuesioner studi krestivitas bagi sekolah yang sudah menerapkan kurikulum

2013 dan sekolah yang belum sudah valid atau layak sebagai alat ukur.

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

b. Pengujian Reabilitas

Selain itu, hasil pengujian reliabilitas item instrument setiap variabel dengan

menggunakan analisis Cronbach’s Alpha dapat dideskripsikan hasil pengujian

sebagai berikut :

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Indeks

Reliabilitas Nilai Kritis

Keterangan

Persepsi Guru Sudah 0.75 0.6 Reliabel

belum 0.79 0.6 Reliabel

Kreativitas Guru

Sudah 0.84 0.6 Reliabel

belum 0.80 0.6 Reliabel

Nilai reliabilitas butir pernyataan pada kuesioner untuk seluruh variabel yang

sedang diteliti lebih besar dari 0,60 hasil ini menunjukkan bahwa butir kuesioner

pada kedua variabel andal untuk mengukur variabelnya masing-masing.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur dalam penelitian merupakan langkah-langkah pokok yang harus

dilakukan peneliti melalui tahapan-tahapan penelitian tertentu dan dalam waktu

tertentu pula. Penelitian ini diawali dengan merumuskan masalah-masalah penelitian.

Masalah penelitian ini dirumuskan secara operasional, dimana konsep-konsep yang

dipilih dapat diukur secara kuantitatif. Masalah penelitian dijawab secara teoritik

dengan cara mengacu pada teori-teori yang telah ada berdasarkan teori-teori yang

dijadikan landasaan untuk menyusun hipotesa, kemudian dibuktikan kebenarannya di

dalam penelitian. Untuk membuktikan kebenaran hipotesis benar atau tidak, peneliti

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

menyusun rancangan penelitian (research design). Sesuari dengan rancangan

penelitian, tahap berikutnya adalah mengumpulkan data. Setelah data dikumpulkan,

peneliti menginjak pada tahap mengolah dan menganalisis data. Tahap terakhir dari

kegiatan proses penelitian kuantitatif adalah menulis laporan dengan cara

menafsirkan hasil dan melaporkan apakah hipotesis terbukti.

Hal yang perlu diperhatikan dalam penelitian kuantitatif:

1. Langkah penelitian

Segala sesuatu direncanakan sampai matang ketika persiapan disusun. Dapat

menggunakan sampel dan hasil penelitiannya diberlakukan untuk populasi. Sampel

adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti, sedangkan populasi merupakan

keseluruhan dari subjek penelitian.

2. Hipotesis :

Mengajukan hipotesis yang akan diuji dalam penelitian hipotesis menentukan

hasil yang diramalkan.

3. Desain :

Dalam desain jelas langkah-langkah penelitian dan hasil yang diharapkan.

4. Pengumpulan Data

Kegiatan dalam pengumpulan data memungkinkan untuk diwakilkan.

5. Analisis Data : Dilakukan sesudah semua data terkumpul

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Data adalah bagian terpenting dalam penelitian, hakekat kegiatan penelitian

ini merupakan upaya pencarian data yang nantinya diinterpretasikan dan dianalisis.

1. Tahap Pengumpulan Data

Data diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada responden. Pembagian

kuesioner dilakukan oleh peneliti kepada siswa sekolah yang menjadi objek

penelitian. Sebelum pelaksanaan, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian

kepada responden serta menyampaikan tentang kerahasiaan atas jawaban yang

diberikan dalam kuesiner dan penelitian tidak berdampak negatif bagi responden.

Setelah itu peneliti memberikan penjelasan mengenai cara – cara pengisian kuesioner,

kemudian kuesioner diberikan kepada responden. Responden diberikan waktu dan

diminta untuk mengisi data sesuai yang tercantum dalam kuesioner penelitian.

Apabila ada pernyataan yang tidak jelas dapat ditanyakan kepada peneliti. Kuesioner

langsung diisi oleh responden sehingga data yang diperoleh adalah data primer.

Semua data yang ada dikumpulkan, diperiksa kelengkapannya untuk kemudian di

analisa oleh peneliti.

2. Jenis Data

a. Data Primer

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Diperoleh langsung dari responden. Data primer pada penelitian ini

adalah Hasil Belajar Siswa bidang studi IPA dan jawaban kuesioner

yang sudah diisi oleh responden dan sebelumnya telah diberikan

informasi tentang gambaran isi kuesioner.

b. Data Sekunder

Data sekunder digunakan untuk melengkapi dan mendukung data

primer. Data yang dimaksud berupa hasil Rancangan Perencanaan

Pembelajaran Guru (RPP) yang didalamnya melingkupi model

pembelajaran yang digunakan.

2. Analisis Data

a. Uji Beda atau Analisis Komparatif

Dalam penelitian ini, penguji menggunakan analisis komparatif untuk

perserpsi dan pandangan mengenai hakaekat pembelajaran tematik, implementasi

mata pelajaran IPA, studi kreatif dan pengembangan model tematik serta hasil belajar

untuk sekolah yang sudah dan yang belum menerapkan kurikulum 2013.

Berikut ini adalah perumusan untuk statistic uji t

√∑ (∑

)

( )

Keterangan :

x : Rata – rata skor kelompok I

: Rata – rata skor kelompok II

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

D : Jumlah skor kelompok I dan II

N : Jumlah pasangan skor

e. : membuat kesimpulan.

Penentuan formulasi hipotesisnya sebagai berikut :

i. Hₒ : Tidak ada perbedaan persepsi antara sekolah yang belum dan sudah

menerapkan kurikulum 2013

H1 : Ada perbedaan persepsi antara sekolah yang belum dan sudah menerapkan

kurikulum 2013

ii. Hₒ : Tidak ada perbedaan kreativitas guru antara sekolah yang belum dan

sudah menerapkan kurikulum 2013

H1 : Ada perbedaan kreativitas guru antara sekolah yang belum dan sudah

menerapkan kurikulum 2013

iii. Hₒ : Tidak ada perbedaan hasil belajar siswa antara sekolah yang sudah

menerapkan kurikulum 2013 dan yang belum menerapkan kurikulum 2013

H1 : Ada perbedaan hasil belajar siswa antara sekolah yang sudah menerapkan

kurikulum 2013 dan yang belum menerapkan kurikulum 2013

Kriteria pengujian adalah tolak Ho jika p-value lebih kecil dari α=5% terima

dalam hal lainnya.

a. Pra uji Perbandingan Persepsi guru IPA Antara Sekolah Yang Sudah

Menerapkan Kurikulum 2013 Dan Yang Belum Menerapkan Kurikulum

2013

Sebelum melakukan analisis dengan uji-t independen, asumsi yang harus

dipenuhi adalah asumsi kenormalan (Normality). Untuk menguji apakah kedua data

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

(sekolah yang sudah dan belum menerapkan kurikulum 2013) menyebar secara

normal atau mengikuti distribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov

Normality Test.

Hipotesis uji kenormalan :

Ho : Data menyebar secara normal

H1 : Data tidak menyebar secara normal

α = 0,01

berikut ini adalah hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov dengan bantuan

SPSS 17.00

Tabel : 3.6

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

VAR00003

N 16

Normal Parametersa,,b

Mean 66.8125

Std. Deviation 5.56440

Most Extreme Differences Absolute .129

Positive .112

Negative -.129

Kolmogorov-Smirnov Z .518

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Asymp. Sig. (2-tailed) .951

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas diperoleh nilai sig-2tailed sebesar 0,951

lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal.

Selanjutnya, setelah uji normalitas dilakukan maka dilakukan uji homogenitas

variance. Hipotesis yang akan diuji adalah :

H0 : Varians Homogen

H1 : Vaians tidak homogen

α = 0,05

Dari hasil uji homogenitas ragam kedua populasi, diperoleh nilai p-value =

0,516 (dapat dilihat pada tabel 4.2) sehingga karena p-value>0,05 maka H0 ditolak.

Artinya, diasumsikan bahwa ragam populasi dari kedua sampel homogen.

b. Pra uji Perbandingan Kreativitas Guru IPA Antara Sekolah Yang Sudah

Menerapkan Kurikulum 2013 Dan Yang Belum Menerapkan Kurikulum

2013

Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya bahwa sebelum

melakukan analisis dengan uji-t independen, asumsi yang harus dipenuhi adalah

asumsi kenormalan (Normality). Untuk menguji apakah kedua data (sebelum dan

sesudah menerapkan kurikulum 2013) menyebar secara normal atau mengikuti

distribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov Normality Test.

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Hipotesis uji kenormalan :

Ho : Data menyebar secara normal

H1 : Data tidak menyebar secara normal

α = 0,01

berikut ini adalah hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov dengan bantuan

SPSS 17.00

Tabel: 3.7

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Studi Kreativitas

N 16

Normal Parametersa,,b

Mean 33.2500

Std. Deviation 4.46414

Most Extreme Differences Absolute .147

Positive .147

Negative -.106

Kolmogorov-Smirnov Z .417

Asymp. Sig. (2-tailed) .995

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas diperoleh nilai sig-2tailed sebesar 0,995

lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal.

Selanjutnya, setelah uji normalitas dilakukan maka dilakukan uji homogenitas

variance. Hipotesis yang akan diuji adalah :

H0 : Varians Homogen

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

H1 : Varians tidak homogen

α = 0,05

Dari hasil uji homogenitas ragam kedua populasi, diperoleh nilai p-value =

0,852 (dapat dilihat pada tabel 4.5) sehingga karena p-value>0,05 maka H0 ditolak.

Artinya, diasumsikan bahwa ragam populasi dari kedua sampel homogen.

c. Pra uji Perbandingan Hasil Belajar Siswa Antara Sekolah Yang Sudah

Menerapkan Kurikulum 2013 Dan Yang Belum Menerapkan Kurikulum

2013

Seperti yang telah dijelaskan pada sub bab sebelumnya bahwa sebelum

melakukan analisis dengan uji-t independen, asumsi yang harus dipenuhi adalah

asumsi kenormalan (Normality). Untuk menguji apakah kedua data (sebelum dan

sesudah menerapkan kurikulum 2013) menyebar secara normal atau mengikuti

distribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov Normality Test.

Hipotesis uji kenormalan :

Ho : Data menyebar secara normal

H1 : Data tidak menyebar secara normal

α = 0,01

berikut ini adalah hasil uji normalitas dengan Kolmogorov Smirnov dengan bantuan

SPSS 17.00

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel : 3.8

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Hasil belajar

N 33

Normal Parametersa,,b

Mean 84.4052

Std. Deviation 3.75579

Most Extreme Differences Absolute .093

Positive .093

Negative -.066

Kolmogorov-Smirnov Z .536

Asymp. Sig. (2-tailed) .936

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas diperoleh nilai sig-2tailed sebesar 0,936

lebih besar dari 0,05 sehingga data berdistribusi normal.

Selanjutnya, setelah uji normalitas dilakukan maka dilakukan uji homogenitas

variance. Hipotesis yang akan diuji adalah :

H0 : Varians Homogen

H1 : Varians tidak homogen

α = 0,05

Page 24: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Dari hasil uji homogenitas ragam kedua populasi, diperoleh nilai p-value =

0,011 (dapat dilihat pada tabel 3.10) sehingga karena p-value<0,05 maka H0 diterima.

Artinya, diasumsikan bahwa ragam populasi dari kedua sampel tidak homogen.

b. Analisis Regresi Sederhana

Selain menggunakan analisis komparatif, dalam analysis data pada penelitian

ini juga menggunakan analisis regresi sederhana untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh dari persepsi guru IPA mengenai pembelajaran tematik terpadu terhadap

hasil belajar siswa IPA dan juga untuk mengetahui seberapa besar pengaruh

kreativitas guru IPA terhadap hasil belajar siswa IPA di sekolah yang sudah

Menerapkan kurikulum 2013.

1. Persepsi Pembelajaran Tematik (X1) Terhadap Hasil Belajar Siswa

IPA(Y)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara

persepsi pembelajaran tematik terhadap hasil belajar IPA

Model regresi yang digunakan adalah:

Y= a + bX

Dimana:

X : Persepsi guru IPA

Y : Hasil Belajar IPA

Page 25: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

a : konstanta

b : koefisien regresi

Dengan menggunakan aplikasi program SPSS versi 17.00 didapat output

sebagai berikut :

Tabel : 3.9

Coeficient

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 41.745 23.118 1.806 .121

X1 .546 .336 .553 1.624 .156

a. Dependent Variable: Y

Dari tabel di atas didapat nilai konstanta a = 41,745 dan nilai koefisien b =

0,546 Dengan demikian diperoleh model regresi sebagai berikut:

Y = 41,745 + 0,546 X

Persamaan di atas dapat diartikan sebagai berikut:

a = 41,745 : artinya jika persepsi guru berilai (0), maka Hasil belajar IPA akan

bernilai 41,745

Page 26: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

b = 0,522 : artinya jika persepsi pembelajaran tematik (X) meningkat sebesar

satu satuan, maka Hasil belajar IPA akan meningkat sebesar 0,522

satuan

2. Kreatifitas Guru (X2) Terhadap Hasil Belajar Siswa IPA(Y)

Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara

Kreativitas Guru terhadap hasil belajar IPA

Model regresi yang digunakan adalah:

Y= a + bX

Dimana:

X2 : Kreativitas Guru

Y : Hasil Belajar IPA

a : konstanta

b : koefisien regresi

Dengan menggunakan aplikasi program SPSS versi 17.0 didapat output

sebagai berikut :

Tabel : 3.10

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 62.544 13.918 4.494 .004

X2 .501 .415 .442 1.206 .273

Page 27: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel : 3.10

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 62.544 13.918 4.494 .004

X2 .501 .415 .442 1.206 .273

a. Dependent Variable: Y

Dari tabel di atas didapat nilai konstanta a = 62,544 dan nilai koefisien b =

0,501 Dengan demikian diperoleh model regresi sebagai berikut:

Y = 62,544 + 0,501 X2

Persamaan di atas dapat diartikan sebagai berikut:

a = 62,544 : artinya jika kreativitas guru bernilai nol (0), maka Hasil belajar IPA

akan bernilai 62,544

b = 0,522 : artinya jika kreativitas guru (X2) meningkat sebesar satu satuan,

maka Hasil belajar IPA akan meningkat sebesar 0,501 satuan

c. Analisis Regresi Berganda

Selain menggunakan analisis komparatif, dalam analysis data pada penelitian

ini juga menggunakan analisis regresi berganda untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh dari persepsi guru IPA mengenai pembelajaran tematik terpadu dan

kreatifitas guru terhadap hasil belajar siswa di sekolah yang sudah Menerapkan

kurikulum 2013.

Page 28: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Analisis regresi linier berganda adalah suatu analisis asosiasi yang digunakan

secara bersamaan untuk meneliti pengaruh dua atau lebih variabel bebas terhadap satu

variabel tergantung (Sugyono, 2010).

Persamaan regresinya sebagai berikut:

Dengan :

Y = variabel terikat (Hasil Belajar Siswa)

a = bilangan berkonstanta

1,2 = koefisien arah garis

X1 = variabel bebas (Persepsi hakekat pembelajaran tematik)

X2= variabel bebas (Kreativitas Guru IPA)

Dalam analisis regresi terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi untuk

meyakinkan bahwa persamaan garis regresi yang diperoleh adalah linier dan dapat

dipergunakan (valid) untuk mencari peramalan. Beberapa asumsi tersebut adalah

sebagai berikut :

1. Multikolinieritas

Pendeteksian multikolinearitas digunakan untuk melihat apakah pada model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Apabila terjadi

korelasi, maka dinamakan terdapat problem multikolinearitas (Ghozali, 2005). Model

regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variable bebas. Untuk

mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas dapat dilihat nilai tolerance dan

lawannya Variance Inflation Factor (VIF).

Y=a + b1 x1 + b2 x2

Page 29: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Dengan menggunakan SPSS versi 17.00 diperoleh nilai tolerance dan VIF sebagai

berikut:

Tabel 3.11

Nilai Tolerance dan VIF

Collinearity Statistics

Tolerance VIF

.932 1.073

.932 1.073

Berdasarkan hasil perhitungan dengan SPSS 17.00, dapat disimpulkan bahwa

tidak terdapat multikolinieritas karena nilai tolerance yang sudah lebih besar

dari 0,1 dan nilai VIF yang kurang dari 10.

2. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah kondisi dimana dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika

varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika varians berbeda disebut heteroskedstisitas. Model regresi

yang baik adalah yang homokedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas

(Ghozali, 2005). Dalam menguji ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilihat

dari plot anatara residual dengan variabel tak bebasnya (Y) apabila terdapat pola

tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu (bergelombang, melebar

kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Page 30: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Apabila tidak terdapat pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah

angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

Dalam penelitian ini akan digunakan metode chart (diagram scatterplot) untuk

menguji heterooskedastisitas. Berikut ini adalah diagram scartterplot dengan

menggunakan SPSS 17.00 :

Gambar : 3.1 Scaterplot Heteroskedastisitas

Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa dalam model tidak terdapat

heterokedastisitas karena pada gambar tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik

menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini menandakan bahwa

Page 31: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

dalam model, variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain sama

atau konstan. Sehingga asumsi tidak adanya heteroskedastisitas atau adanya

homoskedastisitas sudah terpenuhi untuk persamaan regresi.

3. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, kedua

variabel (bebas maupun terikat) mempunyai distribusi normal atau setidaknya

mendekati normal (Ghozali, 2005). Pada prinsipnya normalitas dapat dideteksi

dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan

melihat histogram dari residualnya. Dasar pengambian keputusannya adalah

(Ghozali, 2005):

- Jika data (titik) menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas.

- Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis

diagonal atau garfik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka

model regrsi tidak memenuhi asumsi normalitas.

- Untuk mengetahui hal tersebut dapat digunakan dengan analisis statistik

dengan menggunakan uji kolmogorof-smirnof (K-S) satu sampel. Hipotesis yang diuji

adalah sebagai berikut :

- H0 : Data berdistribusi normal

- H1 : Data tidak berdistribusi normal

- Dengan meenggunakan program IBM SPSS versi 17.00 diperoleh hasil uji

kolmogorof-smirnof (K-S) satu sampel sebagai berikut :

Page 32: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Tabel : 3.12

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 8

Normal Parametersa,,b

Mean .0000000

Std. Deviation 3.91971521

Most Extreme Differences Absolute .193

Positive .138

Negative -.193

Kolmogorov-Smirnov Z .546

Asymp. Sig. (2-tailed) .926

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov terlihat bahwa nilai signifikansi sebesar

0,926 lebih besar dari 0.05. Maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal.

Selanjutnya setelah asumsi klasik terpenuhi maka menghitung besarnya

peranan atau pengaruh variable bebas (variable X ) terhadap variable tergantung

(variable Y) dengan menghitung koefisisen determinasi Koefisien determinasi

dihitung dengan cara mengkuadratkan hasil korelasi dikalikan dengan 100%.

Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :

Keterangan :

KD = Koefisien determinasi

KD = r² x 100%

Page 33: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

r² = Kuadrat dari korelasi ganda

Untuk mengetahui pengaruh persepsi guru IPA (X1) dan kreatifitas guru IPA

(X2) terhadap hasil belajar siswa untuk sekolah yang sudah Menerapkan kurikulum

2013 maka diperlukan pengujian statistik secara parsial dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

a. Merumuskan hipotesis

H0 :β1 = 0, Persepsi guru IPA tidak berpengaruh signifikan terhadap

hasil belajar siswa untuk sekolah yang sudah menerapkan

kurikulum 2013.

H1 :β1 ≠ 0, Persepsi guru IPA berpengaruh signifikan terhadap hasil

belajar siswa untuk sekolah yang sudah menerapkan

kurikulum 2013.

H0 :β2 = 0, Kreatif guru IPA tidak berpengaruh signifikan terhadap

hasil belajar siswa untuk sekolah yang sudah menerapkan

kurikulum 2013.

H1 :β2 ≠ 0, Kreatif guru IPA berpengaruh signifikan terhadap hasil

belajar siswa untuk sekolah yang sudah menerapkan

kurikulum 2013.

Untuk menentukan taraf nyata (signifikan) yang digunakan yaitu α = 0,10 (dibagi 2).

Nilai T-hitung dicari dengan rumus:

Dimana: r = nilai korelasi parsial

n = jumlah sampel

Page 34: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya, hasil t-hitung dibandingkan dengan t-tabel dengan ketentuan sebagai

berikut:

Jika t-hitung < t-tabel, maka H0 diterima H1 ditolak atau jika p-value < α=0,05 maka

H0 ditolak, terima dalam hal lainnya.

Y = α + β1X1 + β2X2 + e

Dimana :

Y = hasil belajar siswa pada sekolah yang sudah menerapkan kurikulum

2013

X1 = Persepsi dan pandangan mengenai hakekat pembelajaran tematik

X2 = Studi kreativitas guru

e = Kesalahan baku

Dengan menggunakan bantuan aplikasi program SPSS, didapat output hasil

perhitungan regresi linier berganda sebagai berikut :

Tabel : 3.13

Coefficients

a

Model Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

Page 35: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 35.349 24.602 1.437 .210

Persepsi

Guru

.464 .354 .469 1.308 .248 .932 1.073

Kreativitas

Guru

.362 .407 .319 .890 .414 .932 1.073

a. Dependent Variable: Hasil Belajar

Berdasarkan output di atas didapat nilai kontstanta dan koefisien regresi

sehingga dapat dibentuk persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:

Y = 35,349 + 0,464 X1 + 0,362 X2

Persamaan di atas dapat diartikan sebagai berikut:

b0 =35,349 artinya jika variabel X1 dan X2 bernilai nol (0), maka variabel Y akan

bernilai 35,349 satuan.

b1 = 0,464 artinya jika persepsi atau pandangan mengenai hakekat model

pembelajaran tematik (X1) meningkat sebesar satu satuan dan variabel

lainnya konstan, maka variabel hasil belajar siswa (Y) akan meningkat

sebesar 0,464 satuan.

b2= 0,362 artinya jika kreativitas guru (X2) meningkat sebesar satu satuan dan

variabel lainnya konstan, maka variabel hasil belajar siswa (Y) akan

meningkat sebesar 0,362 satuan

Setelah diperoleh persamaan regresi sederhana, kemudian dilakukan

perhitungan persentase pengaruh variabel persepsi mengenai pembelajaran tematik

(X1), dan kreativitas guru (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y) yang akan

menggunakan rumus Koefisien Determinasi (KD) sebagai berikut:

Page 36: BAB III METODOLOGI PENELITIANrepository.upi.edu/14821/7/T_PMP_1201235_Chapter3.pdf · pembelajaran. Hasil belajar dapat diklasifikasikan menjadi tiga ranah, yaitu ranah kognitif,

Tanti Farianti, 2014 Studi perbedaan persepsi dan kreatifitas guru ipa dalam pengembangan pembelajaran tematik terpadu pendidikan ipa serta pengaruhnya terhadap hasil belajar ipa di sekolah yang sudah dan belum melaksanakan kurikulum 2013. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |perpustakaan.upi.edu

KD = (rxy)2 x 100%

Dimana :

KD = koefisien determinasi

(rxy)2 = koefisien korelasi product moment