14
15 NINA NURAMALINA, 2015 APLIKASI CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAGI SISWA KELAS II Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan membahas tentang metode penelitian yang digunakan, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, responden yang terlibat dan prosedur penelitian. A. Metode Penelitian Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis eksperimen kuasi dan pengambilan sampel secara acak. Penelitian eksperimen yang dilakukan guna untuk mengetahui adanya pengaruh perlakuan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan aplikasi cerita fabel sebagai media dalam pembelajaran berbicara. Dan dilakukan pretest sebelum perlakuan dan terdapat posttest setelah perlakukan. Menurut Sugiyono (2009, hal. 114) metode jenis eksperimen kuasi dapat digambarkan sebagai berikut. Tabel 3.1 Desain Penelitian Group Pretest Treatment Posttest Eksperimen Kontrol O1 O2 X1 X2 O3 O4 Keterangan: O1 dan O2 : Pretest X1 : Perlakuan dengan media cerita fabel X2 : Pembelajaran seperti biasa O3 dan O4 : Posttest B. Desain Penelitian Pada penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental Disigns (Eksperimen Kuasi). Desain inimemiliki kelompok kontrol, tetapi tidak dapat mengontrol variabel luar yang dapat mempengaruhi pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/17912/6/S_BHS B_KDSERANG_1101409_Chapter3.pdfMetode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/17912/6/S_BHS B_KDSERANG_1101409_Chapter3.pdfMetode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

15

NINA NURAMALINA, 2015

APLIKASI CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAGI SISWA KELAS II

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan membahas tentang metode penelitian yang digunakan,

teknik pengumpulan data, teknik analisis data, responden yang terlibat dan

prosedur penelitian.

A. Metode Penelitian

Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

eksperimen kuasi dan pengambilan sampel secara acak. Penelitian

eksperimen yang dilakukan guna untuk mengetahui adanya pengaruh

perlakuan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen dengan aplikasi cerita

fabel sebagai media dalam pembelajaran berbicara. Dan dilakukan pretest

sebelum perlakuan dan terdapat posttest setelah perlakukan. Menurut

Sugiyono (2009, hal. 114) metode jenis eksperimen kuasi dapat

digambarkan sebagai berikut.

Tabel 3.1

Desain Penelitian

Group Pretest Treatment Posttest

Eksperimen

Kontrol

O1

O2

X1

X2

O3

O4

Keterangan:

O1 dan O2 : Pretest

X1 : Perlakuan dengan media cerita fabel

X2 : Pembelajaran seperti biasa

O3 dan O4 : Posttest

B. Desain Penelitian

Pada penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimental Disigns

(Eksperimen Kuasi). Desain inimemiliki kelompok kontrol, tetapi tidak

dapat mengontrol variabel luar yang dapat mempengaruhi pelaksanaan

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/17912/6/S_BHS B_KDSERANG_1101409_Chapter3.pdfMetode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

16

NINA NURAMALINA, 2015

APLIKASI CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAGI SISWA KELAS II

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

eksperimen. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut

Sugiyono (2013) berpendapat bahwa

Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan

sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data

menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesisyang telah

ditetapkan (hlm. 14).

C. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini pada teknik pengumpulan data menggunakan

teknik test dan nontest.

1. Teknik tes

Pada teknik tes yaitu test lisan berupa tes kemampuan berbicara

dengan bercerita sebuah cerita fabel. Tes kemampuan menggunakan

kriteria penilaian keterampilan berbicara. Hasil data tes lisan tersebut

yang dikumpulkan kemudian diolah dalam teknik analisis data.

2. Teknik nontes

Dan pada teknik nontes yaitu observasi terstruktur. “Observasi

terstruktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis,

tentang apa yang akan diamati, kapan dan dimana tempatnya”

(Sugiyono, 2013, hlm. 205). Melakukan pengamatan dengan lembar

pengamat dan langsung ke lokasi penelitian guna mendapatkan

sejumlah data.

D. Instrumen Penelitian

Terdapat dua instrumen dalam penelitian ini yaitu:

1. Tes

Instrumen dengan tes lisan dilakukan untuk mengukur

kemampuan berbicara siswa. Mengetahui pembicara yang baik

memerlukan alat ukur atau penilaian. Penilaian yang digunakan untuk

mengukur kemampuan berbicara siswa dilakukan melalui bercerita.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/17912/6/S_BHS B_KDSERANG_1101409_Chapter3.pdfMetode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

17

NINA NURAMALINA, 2015

APLIKASI CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAGI SISWA KELAS II

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk mengevaluasi kemampuan berbicara siswa dibutuhkan format

penilaian berbicara.

a. Uji validitas

Sebelum alat ukur digunakan untuk mengukur keterampilan

berbicara siswa, dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Dilakukan

uji validitas untuk mengetahui data instrumen yang digunakan

adalah valid. Menurut Sugiyono (2013, hlm.173) bahwa

“Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk

mendapatkan data itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur”. Cara

mengetahui validitas insttrumen dengan menggunakan teknik yang

dikemukakan oleh Pearson, yaitu teknik kolerasi product moment.

“Rumus kolerasi product moment yang digunakan adalah kolerasi

product moment dengan angka kasar” (Arikunto, 2007, hlm.69).

Rumus kolerasi sebagai berikut:

Keterangan:

XYr = Koefisienkorelasi antara variabel X dan variabel Y

N = Banyaksubjek (testi)

x2 = Skoritem

y2 = SkorSoal

Nilai rata – rata XYr yang diperoleh dari korelasi Product

momento diuji tingkat signifikansinya dengan uji – t untuk

menentukan valid atau tidak instrumen yang akan digunakan.

Kriteria pengujiannya adalah “taraf signifikansinya α = 0,05 maka

tes tersebut valid secara signifikan” (Sudjana, 2002, hlm.380).

Pada penelitian ini, untuk menguji instrumen pada uji

validitas dengan menggunakan aplikasi softwere SPSS 21 for

window. Dengan cara sebagai berikut.

2222XY

YYNXXN

YXXYN

r

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/17912/6/S_BHS B_KDSERANG_1101409_Chapter3.pdfMetode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

18

NINA NURAMALINA, 2015

APLIKASI CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAGI SISWA KELAS II

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1) Persiapkan data dalam file doc. Ms. Exel

2) Buka prorgam SPSS 21 for window

3) Ketik variable view, pada bagian Name tuliskan item yang

akan diuji dan pada Decimals ubah angka menjadi 0

4) Klik Data View dan masukkan data skornya

5) Klik Analyze, pilih Corrolate, dan pilih Bivariete.

6) Kemudian muncul kotak, masukkan semua item ke variables,

lalu klik OK.

Interpretasi menurut Arikunto (2012, hlm.89) dibagi

kedalam kategori sebagai berikut:

Tabel 3.2

Klasifikasi Validitas

KoefisienValiditas Klasifikasi

0,80 XYr 1,00

Sangat tinggi

0,60 XYr 0,80 Tinggi

0,40 XYr 0,60 Sedang

0,20 XYr 0,40 Rendah

0,00 XYr 0,20 Sangat rendah

b. Uji reliabilitas

Menurut Suherman (2001, hlm.153) “suatu alat evaluasi

disebut reliabel jika alat evaluasi memberikan hasil yang relatif

tetap jika digunakan untuk subjek yang sama, dengan demikian

reliabilitas disebut juga konsisten dan ajeg”. Dengan kata lain,

“jika kepada para siswa diberikan tes yang sama dalam waktu yang

berlainan, maka setiap siswa akan tetap berada dalam urutan

(rangking) yang sama dalam kelompoknya” (Arikunto, 2002, hlm.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/17912/6/S_BHS B_KDSERANG_1101409_Chapter3.pdfMetode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

19

NINA NURAMALINA, 2015

APLIKASI CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAGI SISWA KELAS II

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

60). Setelah instrumen valid, maka instrumen harus dapat

realiabel. Rumus yang digunakan dalam uji reliabilitas adalah

bentuk uraian dikenal dengan rumus Crambach (Suherman, 2001)

yaitu:

2

2

11 11

t

i

n

nr

Keterangan :

11r = Nilai Reliabilitas yang dicari

n = Banyak butir soal (item)

2

i = Varians skor setiap item,dan

2

t = Varians skor total

Pada penelitian ini, untuk menguji instrumen pada uji

reliabilitas dengan menggunakan aplikasi softwere SPSS 21 for

window. Dengan cara sebagai berikut.

1) Persiapkan data dalam file doc. Ms. Exel

2) Buka prorgam SPSS 21 for window

3) Ketik variable view, pada bagian Name tuliskan item yang

akan diuji dan pada Decimals ubah angka menjadi 0

4) Klik Data View dan masukkan data skornya

5) Klik Analyze, pilih Scale, lalu klik Reliability Analysis

6) Kemudian muncul kotak, masukkan semua item ke variables,

lalu klik Statistik.

7) Kemudian beri tanda ceklis (√) pada scale if item deleted,

correlations, means, variances dan correlations, lalu klik OK.

Tabel 3.3

Klasifikasi Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Klasifikasi

0,80 11r 1,00 Sangat tinggi

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/17912/6/S_BHS B_KDSERANG_1101409_Chapter3.pdfMetode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

20

NINA NURAMALINA, 2015

APLIKASI CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAGI SISWA KELAS II

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,60 11r 0,80 Tinggi

0,40 11r 0,60 Sedang

0,20 11r 0,40 Rendah

0,00 11r 0,20 Sangat rendah

Setelah menguji instrumen dengan uji validitas dan uji

reliabilitas, maka instrumen dapat digunakan. Berikut ini adalah alat

ukur keterampilan berbicara siswa. Berikut merupakan format penilaian

berbicara/bercerita yang dimodifikasi dari penilaian Jakovits dan

Gordon (Nurgiyantoro, 2001, hlm. 290).

Tabel 3.4

Alat Ukur Keterampilan Berbicara

No Pembelajaran Berbicara Aspek yang Dinilai

1 Aspek kebahasaan a. Lafal

b. Kosakata

c. Struktur kalimat

2 Aspek nonkebahasaan a. Kesesuaian gagasan dengan

cerita

b. Kelancaran bercerita

Kriteria penilaian keterampilan berbicara terdiri dari aspek-aspek

dengan skala nilai sebagai berikut:

a. Aspek kebahasaan

1) Lafal

3 : Pelafalan jelas, tidak terdapat pengaruh dialek dan dapat

dipahami.

2 : Pelafalan kurang jelas, sebagian kecil dipengaruhi dialek

dan kurang dipahami.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/17912/6/S_BHS B_KDSERANG_1101409_Chapter3.pdfMetode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

21

NINA NURAMALINA, 2015

APLIKASI CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAGI SISWA KELAS II

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1 : Pelafalan tidak jelas, banyak dipengaruhi dialek dan sulit

dipahami.

2) Kosakata

3 : Penguasaan kosakata, istilah, ungkapan yang tepat, sesuai

dan bervariasi.

2 : Penguasaan kosakata, istilah, ungkapan kurang tepat,

kurang sesuai dan kurang bervariasi.

1 : Penguasaan kosakata, istilah, ungkapan tidak tepat, tidak

sesuai dan sangat terbatas.

3) Struktur kalimat

3 : Hampir tidak terjadi kesalahan struktur.

2 : Kadang-kadang terjadi kesalahan struktur.

1 : Sering kali terjadi kesalahan struktur.

b. Aspek nonkebahasaan

1) Kesesuaian gagasan dengan cerita

3 : Topik dan uraian sesuai cerita, mudah dipahami dan unsur

cerita lengkap.

2 : Topik dan uraian kurang sesuai cerita, hampir sulit

dipahami dan unsur cerita kurang lengkap.

1 : Topik dan uraian tidak sesuai cerita, sulit dipahami dan

unsur cerita tidak lengkap.

2) Kelancaranbercerita

3 : Lancar bercerita dari awal sampai akhir dan jeda tepat

2 : Kurang lancar becerita dan jeda kurang tepat.

1 : Tidak lancar bercerita dan jeda tidak tepat.

Tabel 3.5

Lembar Penilaian Keterampilan Berbicara

No Nama Aspek yang Dinilai Jumlah Nilai Keterangan

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/17912/6/S_BHS B_KDSERANG_1101409_Chapter3.pdfMetode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

22

NINA NURAMALINA, 2015

APLIKASI CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAGI SISWA KELAS II

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Siswa I II III IV V

Jumlah

Rata-rata

∑ skor = 3 × 5

= 15

Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ

∑𝑠𝑘𝑜𝑟 × 100

Keterangan :

3 : Skala penilaian

5 : jumlah aspek penilaian

I : Lafal

II : Kosakata

III : Struktur

IV : Kesesuaian gagasan dengan cerita

V : Kelancaran bercerita

2. Lembar Pengamatan

Pada instrumen nontes melalui kegiatan observasi. Melakukan

pengamatan berlandaskan aspek-aspek pengamatan.Pedoman observasi

dibuat dengan bentuk tabel.

Tabel 3.6

Lembar Observasi Kegiatan Guru pada Pembelajaran Berbicara

Nama Sekolah :

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/17912/6/S_BHS B_KDSERANG_1101409_Chapter3.pdfMetode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

23

NINA NURAMALINA, 2015

APLIKASI CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAGI SISWA KELAS II

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tanggal Observasi :

Nama Observer :

Nama Guru :

Kelas / Semester :

Petunjuk :

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom Ya sesuai aktivitas guru yang

terlihat dan beri tanda ceklis (√) pada kolom Tidakjika aktivitas guru

tidak terlihat ketika diamati.

No Indikator Observasi Aplikasi

Keterangan Ya Tidak

Kegiatan Awal

1 Mengajak siswa untuk berdoa sesuai agama

dan keyakinan masing-masing.

2 Melakukan komunikasi tentang kehadiran

siswa.

3 Guru mempersiapkan alat atau media untuk

digunakan pada saat pembelajaran

4 Guru melakukan apersepsi dan memotivasi

siswa untk belajar

5 Guru mengajak siswa untuk bertepuk

semanagat

Kegiatan Inti

6 Guru membacakan sebuah wacana

7 Tanya jawab tentang isi wacana

8 Guru menceritakan kembali isi wacana

dengan bahasa sendiri.

9 Guru menugaskan siswa untuk memberi

tanggapan tentang wacana tersebut

10 Guru menugaskan siswa untuk menceritakan

kembali tentang cerita tersebut

11 Guru menjelaskan gagsan pokok wacana

tersebut.

Kegiatan Akhir

12 Bersama-samasiswa dan

gurumembuatkesimpulan/

rangkumanhasilbelajar.

13 Bertanyajawabtentangmateri yang

telahdipelajari.

14 Melakukan penilaian hasil belajar.

15 Tindak lanjut, pemberian PR.

16 Mengkondisikan kelas

dansiswaberdo’amenurut agama

dankeyakinanmasing-masing.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/17912/6/S_BHS B_KDSERANG_1101409_Chapter3.pdfMetode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

24

NINA NURAMALINA, 2015

APLIKASI CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAGI SISWA KELAS II

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kriteria penilaian =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑌𝑎

16 × 100

Tabel 3.7

Lembar Observasi Kegiatan Siswapada Pembelajaran Berbicara

Nama Sekolah :

Tanggal Observasi :

Nama Observer :

Nama Guru :

Kelas / Semester :

Petunjuk :

Berilah tanda ceklis (√) pada kolom Ya sesuai aktivitas siswa yang

terlihat dan beri tanda ceklis (√) pada kolom Tidak jika aktivitas siswa

tidak terlihat ketika diamati.

No Indikator Observasi Aplikasi Keterangan

Ya Tidak

1 Siswa menyimak wacanatersebut.

2 Beberapa siswa memberi tanggapan tentang

cerita tersebut

3 Beberapa siswa bercerita tentang wacana

dengan kata-kata sendiri secara bergiliran

4 Bersama-samasiswa dan

gurumembuatkesimpulan/

rangkumanhasilbelajar.

5 Siswaberdo’amenurut agama

dankeyakinanmasing-masing.

Kriteria penilaian =𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑌𝑎

5 × 100

E. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan

programsoftwere SPSS statistik for windows. Data yang diperoleh dari

pengumpulan data diolah dan dianalisis dengan menggunakan program

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/17912/6/S_BHS B_KDSERANG_1101409_Chapter3.pdfMetode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

25

NINA NURAMALINA, 2015

APLIKASI CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAGI SISWA KELAS II

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tersebut. Dan data hasil observasi diolah dan disajikan dengan deskripsi.

Berikut ini langkah-langkah analisis data.

a. Uji normalitas

Data yang diperoleh akan dianalisis dengan menggunakan

perhitungan statistika, diantaranya dengan meghitung uji normalitas, uji

homogenitas data dan uji hipotesis. Uji normalitas digunakan agar data

yang diperoleh dapat berdistribusi normal. Berdistribusi normal adalah

sebaran data siswa yang diperoleh mendapatkan nilai tinggi, sedang dan

rendah. Oleh karena itu, sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu

dilakukan pengujian normalitas data.

Adapun untuk menganalisis uji normalitas data pada penelitian ini

digunakansoftware SPSS 21 for windows. Dengan cara memasukkan

data yang akan diolah pada Ms. Exel, kemudian pilih analyze,

descriptive statistics dan explore, maka akan keluar berupa output nilai

uji normalitas.Data dikatakan normal apabila taraf signifikansi > 0,05.

b. Uji homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah kelas

eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang homogen atau

tidak. Untuk mengetahui hasil uji homogenitas antara kedua sampel

tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 21 for

windows.

c. Uji kesamaan dua rata-rata (uji t)

Untuk menguji hipotesis, dilakukan dengan uji perbedaan dua

rata-rata (uji-t). Uji hipotesis menggunakan uji t dua sampel. Uji-t dua

sampel ini termasuk kepada uji perbandingan (uji komparatif). Gunanya

uji komparatif adalah untuk menguji signifikansi hasil penelitian yang

berupa perbandingan keadaan variable dari dua rata-rata sampel. Syarat

untuk melakukan uji-t ini adalah ketika uji normalitas dan uji

homogenitas terpenuhi.Adapun rumus untuk menghitung uji-t adalah

(Riduwan, 2003, hlm. 214) :

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/17912/6/S_BHS B_KDSERANG_1101409_Chapter3.pdfMetode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

26

NINA NURAMALINA, 2015

APLIKASI CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAGI SISWA KELAS II

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑥 1 − 𝑥 2

𝑆1

𝑛1 +

𝑆2

𝑛2− 2𝑟.

𝑠1

𝑛1 +

𝑠2

𝑛2

Keterangan:

r = Nilai Korelasi X1 dengan X2

n1 dan n2 = Jumlah sampel

𝑥 1 dan 𝑥 2 = Rata-rata sampel ke-1 dan sampel ke-2

𝑠1 dan 𝑠2 = Standar Deviasi sampel ke-1 dan sampel ke-2

S1 dan S2 = Varians sampel ke-1 dan sampel ke-2

Perhitungan uji t dalam penelitian ini, dilakukan dengan

menggunakan software untuk menghitung data statistik, yaitu program

SPSS 21 for window. Setelah mengetahui hasil normalitas dan

homogenitas data,dengan cara memasukan input(variabel view),

kemudian klik analyze,lalu pilih compare means dan klikindependent–

samples t test. Setelah dimasukan data pada variebel view maka akan

keluar output berupa tabel uji t.

d. Perhitungan N-Gain

PerhitnganN-Gain dilakukan untuk mengetahui sejauhmana

peningkatan keterampilan berbicara siswa selama penelitian ini baik

dengan pembelajaran yang mengaplikasikan media cerita fabel maupun

dengan pembelajaran konvensional. Adapun perhitungan N-Gain

menggunakansoftware Ms. Exel dengan rumus (Melzer, 2003).

%100..

..x

pretesskoridealskor

pretesskorpostesskorg

Skor ideal 100.

Untuk mellihat peningkatan N-Gain siswa, maka sebagai acuan

menggunakan tabel sebagai berikut.

Tabel 3.8

Interpretasi N–Gain

Gain Klasifikasi

g>0,7 gain tinggi

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/17912/6/S_BHS B_KDSERANG_1101409_Chapter3.pdfMetode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

27

NINA NURAMALINA, 2015

APLIKASI CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAGI SISWA KELAS II

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

0,3<g≤0,7 gain sedang

g≤0,3 gain rendah

F. Lokasi Penelitian

Lokasi pelaksanaan penelitian ini di SDNegeri Taman yang beralamat

di Kp. Sitauan, Kelurahan Umbul Tengah, Kecamatan Taktakan, Kota

Serang, Provinsi Banten. Lokasi yang tidak terlalu jauh dan dapat

terjangkau. Pemilihan lokasi penelitian di SDNegeri Taman ini karena

beberapa alasan yang dapat mempermudah pelaksanaan penelitian. Salah

satunya yaitu dimana SD Negeri Taman memiliki 2 rombongan belajar pada

kelas II diantaranya II A dan II B.

G. Subjek dan Sampel Penelitian

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek adalah siswa-siswi kelas II

A dan B di SDNegeri Taman. Kelas II A sebagai kelas eksperimen dengan

jumlah keseluruhan 37 siswa yang terdiri dari 21siswa laki-laki dan 16

siswa perempuan dan dengan wali kelas adalah Ibu Herawati,

S.Pd.i.Sedangkan kelas II B sebagai kelas kontrol dengan jumlah

keseluruhan 36 siswa yang terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 17 siswa

perempuan dan dengan wali kelas adalah Ibu Dewi Ratnaningsih, S.Pd.i.

Pengambilan sampel penelitian hanya 27 siswa dari kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Pengambilan sampel secara acak ini dilakukan karena

terdapat siswa yang tidak selalu hadir saat penelitian berlangsung. Hal ini

bermaksud untuk mempermudah pelaksanaan penelitian.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur pada penelitian ini dimulai dengan dilakukan observasi guna

untuk mendapatkan data pada subjek penelitian. Selanjutnya pretest guna

memperoleh data subjek sebelum dilakukan penerapan. Melaksanakan

pretest di kelas eksperimen dan kelas kontrol serta dikenakan tes bercerita

kembali. Pada pelaksanaan perlakuan dilakukan sebanyak 3 kali pertemuan

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN - repository.upi.edurepository.upi.edu/17912/6/S_BHS B_KDSERANG_1101409_Chapter3.pdfMetode penelitian dalam penelitian ini menggunakan penelitian jenis

28

NINA NURAMALINA, 2015

APLIKASI CERITA FABEL SEBAGAI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BERBICARA BAGI SISWA KELAS II

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran dengan menerapkan media cerita fabel. Dan yang terakhir

adalah posttest guna mengetahui hasil setelah dilakukan perlakuan. Sama

halnya pretest, dilakukannya posttest di kelas eksperimen dan kelas kontrol

serta terdapat tes.

Adapun penelitian kuantitatif memiliki langkah-langkah dalam

pelaksanaannya. “Proses penelitian kuantitatif bersifat linier, di mana

langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteori,

berhipotesis, mengumpulkan data, analisis data, dan membuat kesimpulan”

(Sugiyono, 2013, hlm. 27). Menurut Sugiyono (2013, hlm. 49) prosedur

penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dapat diperjelas

dengan bagan sebagai berikut.

Gambar 3.1

Bagan Prosedur Penelitian Kuantitatif

Rumusan

Masalah

Landasan

Teori

Perumusan

Hipotesis

Pengumpulan

Data

Analisis

Data

Kesimpulan

dan Saran

Pengembangan

Instrumen

Pengujian

Instrumen

Populasi dan

Sampel