Upload
vokhue
View
212
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
32
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah descriptive correlation yaitu
penelitian yang bertujuan untuk mengungkapkan hubungan korelasi antara
variabel independen (citra diri tentang ciri-ciri perkembangan seksual
sekunder) dan variabel dependen (konsep diri remaja putri) (Nursalam, 2003),
dengan metode pendekatan cross sectional yaitu penelitian untuk mempelajari
dinamika korelasi antara faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan
observasi atau pengumpulan data sekaligus pada satu saat (Notoatmodjo,
2005).
B. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah siswi SMP Negeri 33 Semarang kelas
VII dan VIII dengan jumlah populasi 267 siswi.
2. Sampel
Sampel dalam penelitian ini adalah siswi kelas VII dan VIII di SMP
Negeri33 Semarang. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini
menggunakan rumus:
32
33
Z²α /2 . p(1-p) N
n =
d² (N-1) + Z²α /2 . p(1-p)
Keterangan:
n = perkiraan jumlah sampel
N = perkiraan besar populasi
Z = nilai standar normal = 0,05 (1,96)
p = jika perkiraan proporsi, jika tidak diketahui dianggap 50%
d = tingkat kesalahan yang dipilih (d = 0,05)
Dimana:
N = 267
Z²α /2 . p(1-p) x N
n =
d² (N-1) + Z²α /2 . p(1-p)
(1,96)² x 0,5 (1-0,5) x 267
n =
(0,05)² x (267-1)+(1,96)² x 0,5(1-0,5)
256,4268
n =
1,6254
n = 157,76
n = 158
Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan simple
random sampling (SRS) dengan jumlah sampel 158.
34
C. Definisi Operasional, Variabel dan Skala Penelitian
No Variabel Definisi operasional
Instrumen Hasil ukur Skala
1.
Citra diri tentang ciri-ciri perkembangan seksual sekunder
Gambaran diri tentang perubahan dan perkembangan yang terjadi pada ciri-ciri seksual sekunder
Kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan dengan penilaian Favourable Setuju : 1 Tidak setuju: 0 Unfavourable Setuju: 0 Tidak setuju: 1
Jumlah skor dari penerimaan diri tentang ciri-ciri perkembangan seksual sekunder. Skor penerimaan diri baik: 11-20 Skor penerimaan diri buruk: 10-0
Interval
2. Konsep diri remaja putri
Keyakinan, pandangan atau penilaian remaja putri terhadap diri mengenai gambaran diri (body image)
Kuesioner yang terdiri dari 20 pernyataan dengan penilaian Favourable Ya: 1 Tidak: 0 Unfavourable Ya: 0 Tidak: 1
Jumlah skor dari konsep diri remaja putri. Skor konsep diri baik: 11-20 Skor konsep diri buruk: 10-0
Interval
Tabel 3.1. Definisi Operasional
35
D. Metode Pengumpulan Data
1. Jenis data dari penelitian ini adalah data primer dan data sekunder, yaitu:
a. Data primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden
dengan menggunakan kuesioner meliputi : data citra diri tentang ciri-
ciri perkembangan seksual sekunder dan data konsep diri pada remaja
putri.
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumentasi di SMP
Negeri 33 Semarang, yang meliputi : jumlah siswi, jumlah ruang kelas.
2. Pengumpulan Data
Pada penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan cara
menyebar angket dan menggunakan alat bantu kuesioner yang terstruktur,
yaitu responden menjawab pernyataan yang diajukan melalui daftar
pernyataan untuk mendapatkan jawaban yang relevan dengan masalah
yang diteliti. Responden diberi penjelasan terlebih dahulu serta responden
menyatakan bersedia untuk menjadi responden.
E. Instrumen penelitian
Pada penelitian ini, instrument penelitian yang digunakan untuk
mengukur citra diri tentang ciri-ciri perkembangan seksual sekunder dengan
konsep diri pada remaja putri adalah kuesioner.
36
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product
moment (Hastono, 2001) sebagai berikut:
( )( )( )[ ] ( )[ ]∑ ∑∑ ∑
∑ ∑∑−−
−=
2222
.
YYNXXN
YXXYNrXY
Keterangan :
rxy = Koefisien validitas
X = Pertanyaan tiap nomor
Y = Skor total
N = Jumlah populasi
Berdasarkan perhitungan dengan rumus tersebut di atas, nilai r
hitung untuk seluruh pertanyaan dibandingkan dengan r tabel pada taraf
yang signifikan 0,05. Jika nilai r hitung > r tabel, pertanyaan tersebut
dikatakan valid.
Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan di SMP Negeri 04
dengan alasan karena karakteristik siswi di SMP tersebut sama dengan
karakteristik siswi di SMP Negeri 33 Semarang. Uji validitas dilaksanakan
pada bulan Agustus 2008 dengan jumlah responden 30 siswi pada siswi
kelas VII di SMP Negeri 4 Semarang.
a. Uji validitas citra diri tentang ciri-ciri perkembangan seksual sekunder
Berdasarkan 20 pernyataan citra diri tentang ciri-ciri
perkembangan seksual sekunder setelah dilakukan uji validitas
diperoleh keseluruhan pernyataan valid dengan kriteria dikatakan valid
37
apabila r-hitung > r-tabel. Nilai r-tabel diperoleh dari n = 30 dan
tingkat kemaknaan 5% yaitu 0,361, sehingga terdapat 20 pernyataan
valid karena r-hitung > r-tabel (r-hitung > 0,361) dengan hasil range r-
hitung antara 0,363 – 0,506.
b. Uji validitas konsep diri pada remaja putri
Berdasarkan 20 pernyataan konsep diri setelah dilakukan uji
validitas diperoleh keseluruhan pernyataan valid dengan kriteria
dikatakan valid apabila r-hitung > r-tabel. Nilai r-tabel diperoleh dari n
= 30 dan tingkat kemaknaan 5% yaitu 0,361, sehingga terdapat 20
pernyataan valid karena r-hitung > r-tabel (r-hitung > 0,361) dengan
hasil range r-hitung antara 0,375 – 0,613.
2. Uji Reliabilitas
Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan one shot atau
diukur sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali saja, kemudian
hasilnya dibandingkan dengan pernyataan lain. Pengujian reliabilitas
dimulai dengan menguji validitas terlebih dahulu, sehingga jika sebuah
pertanyaan tidak valid maka pernyataan tersebut dibuang. Pernyataan-
pernyataan yang sudah valid kemudian baru diukur reliabilitasnya.
Pengujian reliabilitas dengan menggunakan teknik alpha cronbrach
dengan rumus:
r11= ⎥⎥⎦
⎤
⎢⎢⎣
⎡−⎥⎦
⎤⎢⎣⎡
−∑
2
2
11 t
b
kk
σσ
38
Keterangan:
r11 = Reliabilitas instrument.
k = Banyaknya butir pertanyaan.
2
b∑σ = Jumlah varians butir
2tσ = Varians total
Cara perhitungannya adalah membandingkan nilai r tabel dengan
nilai alpha, dengan ketentuan bila r alpha positif dan r alpha > r tabel maka
variabel tersebut reliabel, dan dikatakan tidak reliabel jika r alpha positif
dan r alpha < r tabel, jika r alpha > r tabel tapi bertanda negatif, maka
variabel tersebut akan tetap reliabel (Sugiyono, 2007).
a. Uji reliabilitas citra diri tentang ciri-ciri perkembangan seksual
sekunder
Apabila nilai r-alpha > r-tabel maka dikatakan reliabel. Dari hasil
perhitungan diperoleh r-alpha sebesar 0,848, sehingga r-alpha > r-tabel
(0,848 > 0,361), dengan demikian instrumen citra diri tentang ciri-ciri
perkembangan seksual sekunder dikatakan reliabel.
b. Uji reliabilitas konsep diri pada remaja putri
Apabila nilai r-alpha > r-tabel maka dikatakan reliabel. Dari hasil
perhitungan diperoleh r-alpha sebesar 0,845, sehingga r-alpha > r-tabel
(0,845 > 0,361), dengan demikian instrumen konsep diri dikatakan
reliabel.
39
F. Metode Pengolahan data
Data yang diperoleh kemudian diedit, dikoding dan ditabulasi.
1. Data citra diri tentang ciri-ciri perkembangan seksual sekunder diperoleh
langsung dari responden dengan menggunakan kuesioner yang terdiri dari
20 pernyataan dengan skala interval. Pernyataan favourable
(2,4,5,6,7,9,10,12,13,16,17,18), dengan skor 1 untuk jawaban ya (Y) dan 0
untuk jawaban tidak (T) dan pernyataan unfavourable
(1,3,8,11,14,15,19,20), dengan skor 0 untuk jawaban ya (Y) dan 1 untuk
jawaban tidak (T).
2. Data konsep diri diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan
kuesioner yang terdiri dari 21 pernyataan dengan skala interval.
Pernyataan favourable (1,2,5,6,9,10,15,18,19,20), dengan skor 1 untuk
jawaban ya (Y) dan 0 untuk jawaban tidak (T) dan pernyataan
unfavourable (3,4,7,8,11,12,13,14,16,17) dengan skor 0 untuk jawaban ya
(Y) dan 1 untuk jawaban tidak (T).
G. Analisa Data
a. Analisa Univariat
Penelitian ini menggunakan analisis univariat dengan dua tujuan
yaitu deskriptif variabel penelitian dan uji kenormalan data. Analisa
univariat digunakan untuk mengestimasi parameter populasi untuk data
numerik terutama ukuran-ukuran tendensi sentral (mean, median), ukuran
40
variabilitas (minimum, maksimum), dan untuk data kategorik dilihat pada
distribusi frekuensinya.
b. Analisa Bivariat
Analisa bivariat untuk mencari hubungan antara dua variabel yaitu
variabel bebas dan variabel terikat. Uji kenormalan variabel tersebut
menggunakan uji kenormalan Kolmogorof Smirnov. Setelah data diuji
menggunakan Kolmogorof Smirnov dihasilkan variabel citra diri tentang
ciri-ciri perkembangan seksual sekunder berdistribusi normal dengan hasil
p-value 0,073 (p > 0,05), sedangkan variabel konsep diri pada remaja putri
didapatkan bahwa data berdistribusi tidak normal dengan hasil p-value
0,008 (p > 0,05) sehingga menggunakan rumus Spearman Rank. Pengujian
menggunakan tingkat kepercayaan 95% dengan menggunakan program
SPSS versi 11.5 dengan nilai koefisien korelasi positif maka korelasinya
juga positif dan apabila nilai koefisien korelasi negatif maka korelasinya
juga negatif.
H. Etika Penelitian
Peneliti dalam melakukan penelitian harus memperhatikan masalah
etika penelitian yang meliputi:
1. Lembar Persetujuan Responden (Informed Consent)
Lembar persetujuan responden (Informed Consent) merupakan cara
persetujuan antara peneliti dengan responden. Peneliti akan menjelaskan
maksud dan tujuan dari penelitian yang akan dilakukan serta dampak yang
41
mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data, bila subjek
menolak maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak-
hak responden (Nursalam, 2003).
2. Kerahasiaan Nama (Anonimity)
Cara dalam menjaga kerahasiaan responden yaitu peneliti tidak
akan mencantumkan nama responden pada lembar pengumpulan data,
cukup dengan memberi kode pada masing-masing lembar tersebut
(Nursalam, 2003).
3. Kerahasiaan (Confidentiality)
Peneliti menjamin kerahasiaan dari semua informasi yang
diberikan responden dalam hasil penelitian. Hanya informasi yang
berhubungan dengan penelitian saja yang akan dilaporkan pada hasil
penelitian (Alimul S, 2003).
I. Jadwal Penelitian
Pelaksanaan penelitian dilakukan mulai awal bulan Desember 2007
sampai dengan akhir bulan Agustus 2008, secara rinci dapat dilihat pada
lampiran 4.