15
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di CV. Tanteri Keramik Bali yang beralamatkan di Br. Simpangan, desa Pejaten Kediri, Pejaten, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan, Bali 82121 B. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survey. Penelitian survey merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu sampel dan menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya menggambarkan berbagai aspek dari populasi. C. Variabel Penelitian a. Variabel Terikat Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, baik secara positif atau negatif, jika terdapat variabel independen, variabel dependen juga hadir dengan setiap unit kenaikan variabel independen, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel dependen (Sekaran, 2003). b. Variabel Bebas Sekaran (2003) mendefinisikan variabel dependen merupakan variabel yang menjadi perhatian utama peneliti, dengan kata lain melalui analisis

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

37

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di CV. Tanteri Keramik Bali yang beralamatkan di

Br. Simpangan, desa Pejaten Kediri, Pejaten, Kec. Tabanan, Kabupaten Tabanan,

Bali 82121

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian survey. Penelitian survey

merupakan penelitian yang mengumpulkan informasi dari suatu sampel dan

menanyakan melalui angket atau interview supaya nantinya menggambarkan

berbagai aspek dari populasi.

C. Variabel Penelitian

a. Variabel Terikat

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel

dependen, baik secara positif atau negatif, jika terdapat variabel independen,

variabel dependen juga hadir dengan setiap unit kenaikan variabel

independen, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam variabel dependen

(Sekaran, 2003).

b. Variabel Bebas

Sekaran (2003) mendefinisikan variabel dependen merupakan variabel

yang menjadi perhatian utama peneliti, dengan kata lain melalui analisis

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

38

terhadap variabel dependen adalah mungkin untuk menentukan solusi dari

masalah yang ada.

D. Definisi Operasional Variabel dan Indikator

1. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kinerja

karyawan (Y). Kinerja karyawan adalah hasil kerja karyawan yang telah

dicapai oleh karyawan bagian produksi yang bermasa kerja minimal 1 tahun

dalam melaksanakan tugasnya sesuai tanggung jawab yang telah diberikan

kepadanya. Adapun indikator pada variabel kinerja yaitu :

a. Kualitas

Jumlah keramik yang dicapai karyawan dengan hasil serta kesempurnaan

yang sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan

perusahaan.

b. Kuantitas

Merupakan jumlah dari hasil kerja karyawan di luar pesanan konsumen

yang diselesaikan perharinya.

c. Ketepatan waktu

Merupakan ketepatan waktu karyawan dalam menyeselesaikan

pekerjaannya sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan.

2. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah kompensasi

(X1) dan motivasi kerja (X2).

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

39

Kompensasi adalah sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti

kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Adapun indikator pada variabel

kompensasi yaitu :

1. Gaji

Gaji yang diberikan perusahan tidak sesuai dengan UMR tetapi

perusahaan selalu tepat waktu saat memberikan gaji.

2. Bonus

Bonus yang diberikan perusahaan sesuai dengan kesepakatan kerja di

awal. Bonus yang di terima sebanding dengan apa yang telah dikerjakan

oleh karyawan dan mencukupi kebutuhan karyawan di luar kebutuhan

pokoknya.

3. Tunjangan Hari Raya (THR)

Tunjangan hari raya yang diberikan perusahaan dapat memenuhi

kebutuhan karyawan pada saat hari raya .

Motivasi adalah suatu dorongan untuk bekerja lebih baik dengan tujuan

memuaskan sejumlah kebutuhan yang melekat pada diri setiap manusia yang

terdiri dari :

1) Dorongan kebutuhan eksistence (Keberadaan)

Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan

nyaman, serta lingkungan kerja yang menyenangkan.

2) Dorongan kebutuhan relatedness (Kekerabatan)

Menyangkut hubungan karyawan dengan orang lain dan lingkungannya

dalam perusahaan.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

40

3) Dorongan kebutuhan growth (Pertumbuhan)

Meliputi keinginan karyawan untuk tumbuh dan berkembang dengan

mengerahkan segenap kesanggupannya, misalnya dalam penigkatan

keterampilan dalam bidang pekerjaan yang memungkinkan meraih kemajuan

atau perkembangan.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah suatu kesatuan individu atau subyek pada wilayah dan

waktu serta dengan kualitas tertentu yang akan diamati / diteliti (Supardi,

2005: 101). Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh karyawan bagian

produksi keramik yang berjumlah 33 karyawan yang bermasa kerja minimal 1

tahun.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi yang mewakili populasi yang

akan diambil (Notoatmodjo, 2005). Teknik pengambilan sampel dalam

penelitian ini adalah total sampling yaitu mengambil kesulurahan populasi

yang ada. Alasan mengambil total sampling karena menurut Sugiyono (2007)

jumlah populasi yang kurang dari 100 seluruh populasi dijadikan sampel

penelitian semuanya. Maka peneliti menggunakan seluruh populasi sebagai

sampel penelitian yaitu karyawan bagian produksi yang berjumlah 33

karyawan.

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

41

F. Jenis Data

1. Data Kualitatif

Data kualitatif dalam penelitian ini diperoleh berdasarkan hasil

wawancara dengan manajer bagian produksi CV.Tanteri Keramik Bali, Teori

penelitian terdahulu dan informasi lain yang berkaitan dengan masalah yang

akan diteliti. Dimana data kualitatif merupakan data bukan dalam bentuk

angka dan tidak dapat dihitung.

2. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dalam bentuk angka-angka

yang dapat dihitung, diperoleh dari kuisioner yang dibagikan dan

berhubungan terhadap masalah yang diteliti.

G. Sumber Data

1. Data primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber data

pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian (Bungin, 2008: 122).

Sumber data pertama yaitu karyawan bagian produksi CV Tanteri Keramik

Bali. Data ini diperoleh dengan menyebar kuesioner yang berkaitan dengan

kompensasi, motivasi, dan kinerja kepada karyawan bagian produksi. Dengan

demikian, data primer diperoleh dari sebuah data yang dihasilkan dari daftar

pertanyaan yang diberikan oleh peneliti.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau

sumber sekunder dari data yang kita butuhkan (Bungin, 2008: 122). Data

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

42

sekunder merupakan data yang secara tidak langsung berhubungan dengan

responden yang diselidiki dan merupakan pendukung bagi penelitian yang

dilakukan. Data yang dipergunakan meliputi data tentang hasil produksi yang

dihasilkan oleh CV. Tanteri Keramik Bali.

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini didapat dari informasi yang

diperoleh dari karyawan bagian produksi CV. Tanteri Keramik Bali dengan

metode pengumpulan data menggunakan:

a. Wawancara yaitu sebuah proses memperoleh keterangan untuk tujuan

penelitian dengan cara tanya jawab langsung antara pewawancara dengan

responden atau orang yang diwawancara (Bungin, 2008: 126). Peneliti

melakukan tanya jawab secara langsung yang bersangkutan dengan hal-hal

yang berhubungan dengan topik penelitian kepada karyawan

b. Kuesioner yaitu serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara

sistematis, kemudian dikirim untuk diisi oleh responden (Bungin, 2008:

123). Dalam penelitian ini dengan membagikan pertanyaan kepada para

karyawan sehingga memudahkan untuk mendapatkan data informasi.

2. Dokumentasi merupakan metode untuk mendapatkan data penunjang

penelitian yang diperoleh dari dokumen-dokumen terkait dan literatur yang

memberikan informasi tentang kompensasi, motivasi kerja, dan kinerja

karyawan.

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

43

I. Teknik Pengukuran Variabel

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduan, 2008: 12). Dengan

menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan lagi

menjadi indikator-indikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang

terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa

pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Jawaban

responden dibagi menjadi 5 tingkatan sebagai berikut:

a. Jawaban sangat setuju diberi nilai 5.

b. Jawaban setuju diberi nilai 4.

c. Jawaban ragu-ragu diberi nilai 3.

d. Jawaban tidak setuju diberi nilai 2.

e. Jawaban sangat tidak setuju diberi nilai 1

Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Jawaban Positif dan Skor

Sym

bol Keterangan Skor

Indikasi skor

Kompensasi Motivasi

Kinerja

SS Sangat setuju 5 Sangat baik Sangat tinggi Sangat tinggi

S Setuju 4 Baik Tinggi Tinggi

KS Kurang setuju 3 Cukup baik Cukup tinggi Cukup tinggi

TS Tidak setuju 2 Buruk Rendah Rendah

STS Sangat tidak

setuju 1 Sangat buruk Sangat rendah Sangat rendah

J. Uji Instrument

1. Uji Validitas Data

Suatu instrumen dinyatakan valid jika mempunyai validitas tinggi dan

mampu mengukur variabel yang diteliti secara tepat. Arikunto, (2006) uji validitas

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

44

adalah ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen.

Tinggi rendahnya variabel instrument menjukan sejauh mana data yang terkumpul

tidak menyimpang tentang validitas yang dimaksud, penelitian ini menggunakan

uji validitas dengan metode product moment Arikunto (2006).

Yaitu Apabila lebih besar dari pada alpha tertentu maka

dikatakan signifikan dan disimpulkan bahwa butir pernyataan adalah valid, dan

apabila lebih kecil dari maka instrument tersebut tidak valid.

Kriteria yang ditetapkan adalah r hitung (koefesien korelasi) lebih besar dari r

tabel (nilai kritis) pada taraf signifikasn ∞ = 0,05. Dengan rumus sebagai berikut:

√ )) ))

Keterangan:

r = Koefesien korelasi

x = Skor tiap butir pertanyaan

y = Skor total

n = Jumlah sampel

2. Uji Reliabilitas

Alat ukur dikatakan reliabel jika alat ukur tersebut dapat dipercaya,

konsisten, atau stabil. Suharsimi (2002) instrument yang reliable adalah

instrument yang bila dipakai untuk mengukur beberapa kali suatu objek yang

sama akan diperoleh data yang sama. Adapun pengujian reliabilitas yang

digunakan yaitu dengan memakai rumus Alpha:

(

)) (

)

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

45

Dimana:

r = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

= jumlah varians butir

= varian total

K. Teknik Analisis Data

1. Analisis Rentang Skala

Untuk mendeskripsikan kompensasi dan kinerja karyawan yang telah

diberikan CV. Tanteri Keramik Bali, rentang skala menggunakan rumus sebagai

berikut :

)

Dimana :

RS = Rentang Skala

n = Jumlah Sampel

m = Jumlah Alternatif Jawaban

Dari rumus tersebut, maka diperoleh hasil rentang skala dalam penelitian

ini adalah sebagai berikut :

)

Dari hasil perhitungan skala dapat dibuat skala penilaian sebagai berikut :

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

46

Tabel 3.2 Penilaian Variabel Berdasarkan Rentang Skala

Rentang

Skala Kompensasi Motivasi

Kinerja

Karyawan

33 58 Sangat buruk Sangat rendah Sangat Rendah

59 84 Buruk Rendah Rendah

85 110 Cukup baik Cukup tinggi Cukup tinggi

111 136 Baik Tinggi Tinggi

137 165 Sangat baik Sangat tinggi Sangat Tinggi

2. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis Regresi Linier Berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh

yang diberikan oleh kompensasi dan motivasi terhadap kinerja karyawan. Formula

yang digunakan adalah:

Y= a+b1X1+b2X2+ e

Keterangan :

Y = Kinerja Karyawan

a = Konstanta

X1 = Kompensasi

X2 = Motivasi

b1,b2 = Koefisien regresi

e = Error

1. Uji Asumsi Klasik

Sebelum menganalisis data dengan regresi linier berganda terlebih

dahulu perlu dilakukan uji asumsi klasik untuk melihat apakah datanya

berdistribusi normal, tidak ada multikolinieritas dan tidak ada autokorelasi.

2. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2012:

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

47

160). Seperti diketahui bahwa uji t mengasumsikan bahwa nilai residual

mengikuti distribusi normal. Untuk menguji normalitas residual digunakan uji

statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Normal atau tidaknya

distribusi data dilakukan dengan melihat nilai signifikansi variabel. Jika

signifikansinya lebih besar dari 0,05 maka menunjukkan bahwa distribusi

data normal.

3. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas (independen). Dalam model

regresi yang baik tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel tersebut tidak

orthogonal, artinya variabel independen yang nilai korelasi antar sesama

variabel independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya

multikolinearitas di dalam model regresi dapat dilihat dari hal-hal berikut

(Widodo 2017:78):

1) Nilai yang dihasilkan oleh sesuatu estimasi model regresi empiris

sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independen

banyak yang tidak signifikan memengaruhi variabel dependen.

2) Menganalisis matrik variabel-variabel independen. Jika antar variabel

independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0,90),

maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinearitas. Tidak

adanya korelasi yang tinggi antar variabel independen tidak berarti

bebas dari multikolinearitas. Multikolinearitas dapat disebabkan karena

adanya efek kombinasi dua atau lebih variabel independen.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

48

4. Uji Heteroskodastisitas

Uji Heteroskodastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

Heteroskodastisitas. Model regresi yang baik adalah homoskedastisitas atau

tidak terjadi Heteroskodastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada

atau tidaknya heteroskedastisitas, yakni dengan cara melihat Grafik Plot, uji

Park, uji Glejser, dan uji White (Widodo 2017:80). Adapun kriteria pengujian

sebagai berikut (Wiyono 2011:160):

: Tidak ada gejala Heteroskodastisitas

: Ada gejala Heteroskodastisitas

: Diterima jika –t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, yang berarti tidak

terdapat Heteroskodastisitas

: Diterima jika t hitung > t tabel atau –t hitung > -t tabel, yang

berarti terdapat Heteroskodastisitas.

L. Pengujian Hipotesis

1. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel-variabel

independen atau bebas mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel dependen / terikat. Pengujian ini bermaksud menguji pengaruh variabel

independen (Kompensasi, Motivasi) terhadap variabel dependen (Kinerja

Karyawan) secara bersama-sama. Rumus uji f dapat dirumuskan sebagai berikut:

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

49

Ghozali (2011)

Keterangan :

R2 x t = nilai R

2 dari hasil estimasi regresi parsial variabel

independen.

n = jumlah observasi (data).

k = jumlah variabel independen termasuk konstanta.

Hipotesis yang diuji harus dapat memenuhi syarat signifikasi 0,05 yaitu

pengambilan keputusan hipotesisnya adalah sebagai berikut:

Rumusan Hipotesis untuk uji F adalah sebagai berikut:

1. Ho: b1.b2 = 0, artinya Kompensasi dan Motivasi secara simultan tidak

berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.

2. Ha: b1,b2 ≠ 0, artinya Kompensasi dan Motivasi secara simultan

berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan.

Perhitungan untuk uji F ini dengan membandingkan nilai F tabel dan F

hitung. Kriteria signifikasi yaitu 0,05.

Apabila F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.

Apabila F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak. Artinya variabel

independen seara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Uji t

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

penjelas/independen secara individu dalam menerangkan variabel dependent.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

50

Pengujian ini bermaksud untuk menguji pengaruh variabel (Kompensasi dan

Motivasi) secara individu terhadap variabel dependen (kinerja karyawan).

Rumus uji t dapat dirumuskan sebagai berikut :

t =

Keterangan :

b = Koefisien Regresi

Sb = Standart deviasi dari variabel bebas

1. Kompensasi (X1)

Ho1 : b1 ≤ 0 (Tidak ada pengaruh dari variabel bebas X1 (Kompensasi) terhadap

variabel terikat Y (Kinerja Karyawan)

Ha1 : b1 > 0 (Ada pengaruh dari variabel bebas X1 (Kompensasi) terhadap

variabel terikat Y (Kinerja Karyawan).

2. Motivasi (X2)

Ho2 : b2 ≤ 0 (Tidak ada pengaruh dari variabel bebas X2 (Motivasi) terhadap

variabel terikat Y (Kinerja Karyawan)

Ha2 : b2 > 0 (Ada pengaruh dari variabel bebas X2 (Motivasi) terhadap variabel

terikat Y (Kinerja Karyawan).

Kriteria pengujian dengan tingkat signifikan (α) = 0,05 ditentukan sebagai

berikut:

Apabila t hitung > t tabel dan tingkat signifkan < α (0,05), maka Ho

ditolak dan Hα diterima. Artinya variabel independen secara individual

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian B.eprints.umm.ac.id/40266/4/BAB III.pdf · Meliputi terpenuhinya kebutuhan fisiologis, kebutuhan materi, rasa aman dan nyaman, serta

51

Apabila t hitung < t tabel dan tingkat signifkan > α (0,05), maka Ho

diterima Hα ditolak. Artinya variabel independen secara individual tidak

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

b. Uji Kontribusi Terbesar

Dalam melakukan penelitian, untuk mengetahui variabel yang dominan

adalah dengan melihat tabel standardized coefficient beta. Standardized

Coefficient Beta adalah variabel-variabel yang datanya telah distandarisasi dengan

standar deviasi masing-masing variabel, baik variabel dependen maupun variabel

independennya.

Standardized Coefficients Beta digunakan untuk persamaan regresi yang

berfungsi untuk mengetahui pengaruh dan sumbangan efektif yang diberikan

antara variabel independen terhadap dependen, namun hanya berlaku pada saat itu

juga dengan sampel itu pula.Sebagai contoh jika variabel pada X1 memiliki nilai

standardized coefficient beta yang lebih besar daripada variabel X2, maka

variabel X1 memiliki pengaruh yang dominan dibandingkan variabel X2 jadi

semakin tinggi nilai standardized coefficient beta pada sebuah variabel maka

dapat dikatakan bahwa semakin dominan.