16
52 Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI I Bandung yang beralamat di Jalan Sukagalih No. 80 Bandung. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA PGRI I Bandung Tahun Ajaran 2011-2012 sebanyak 145 siswa yang terbagi ke dalam empat kelas. Kelas XI IPA berjumlah satu kelas dan kelas XI IPS berjumlah tiga kelas. Berdasarkan jumlah populasi dari seluruh kelas XI yang memungkinkan untuk semuanya dijadikan sampel penelitian, maka dalam penelitian ini untuk populasi dijadikan sampel penelitian. Tabel 3.1 Populasi yang dijadikan Sampel Penelitian No Kelas Jumlah Siswa 1 XI IPA 1 41 orang 2 XI IPS 1 36 orang 3 XI IPS 2 33 orang 4 XI IPS 3 35 orang Total Sampel 145 orang B. Pendekatan dan Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisa data hasil

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

52

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI I Bandung yang beralamat di Jalan

Sukagalih No. 80 Bandung.

Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA PGRI I

Bandung Tahun Ajaran 2011-2012 sebanyak 145 siswa yang terbagi ke dalam empat

kelas. Kelas XI IPA berjumlah satu kelas dan kelas XI IPS berjumlah tiga kelas.

Berdasarkan jumlah populasi dari seluruh kelas XI yang memungkinkan untuk

semuanya dijadikan sampel penelitian, maka dalam penelitian ini untuk populasi

dijadikan sampel penelitian.

Tabel 3.1

Populasi yang dijadikan Sampel Penelitian

No Kelas Jumlah Siswa

1 XI IPA 1 41 orang

2 XI IPS 1 36 orang

3 XI IPS 2 33 orang

4 XI IPS 3 35 orang

Total Sampel 145 orang

B. Pendekatan dan Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif

yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisa data hasil

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

53

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

penelitian dengan menggunakan perhitungan-perhitungan statistik. Pendekatan secara

kuantitatif ini pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah (Sugiyono, 2008: 16)

dan digunakan untuk menganalisa data mengenai perilaku agresif berdasarkan

perhitungan secara statistik yang diperoleh melalui penyebaran instrumen perilaku

agresif.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu studi yang

bermaksud memperoleh jawaban tentang permasalahan yang sedang terjadi dengan

cara mengolah, menganalisis, menafsirkan dan menyimpulkan data hasil penelitian.

Metode ini berkenaan dengan pertanyaan terhadap keadaan satu atau lebih variabel

yang mandiri. Metode deskriptif tidak membuat perbandingan atau hubungan antara

satu variabel dengan variabel lainnya (Sugiyono, 2008: 35). Dalam penelitian ini

metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan perilaku agresif siswa SMA

PGRI I Bandung Tahun Ajaran 2011-2012 sebagai landasan penyusunan program

bimbingan pribadi hipotetik.

C. Pengembangan Instrumen Pengumpul Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan

mengembangkan sebuah instrumen perilaku agresif siswa Sekolah Menengah Atas.

Langkah yang disusun untuk pengembangan instrumen ini dimulai dengan

perumusan definisi operasional variabel yang akan diungkap, merumuskan kisi-kisi

instrumen berdasarkan indikator variabel, menyusun butir (item) pernyataan

instrumen yang telah diuji kelayakannya oleh beberapa pakar dan praktisi dari segi

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

54

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

redaksional, konstruk dan kontennya. Berikut adalah deskripsi langkah-langkah

pengembangan instrumen perilaku agresif siswa Sekolah Menengah Atas.

1. Definisi Operasional

a. Perilaku Agresif

Perilaku agresif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah respon siswa

kelas XI SMA PGRI I Bandung Tahun Ajaran 2011-2012 terhadap sejumlah

pernyataan tentang kecenderungan individu untuk melakukan tingkah laku verbal

dan atau non-verbal yang bertujuan untuk menyakiti dan atau melukai orang lain

yang disebabkan karena frustrasi yang mendalam dan rasa tidak aman yang

terjadi pada diri individu.

Adapun indikator dari perilaku agresif verbal dan non-verbal adalah sebagai

berikut: 1) perilaku agresif verbal antara lain yaitu, berkata kasar dan tidak

sopan, menemooh orang lain, membantah pendapat orang lain, melawan perintah

orang lain, dan menghasud orang lain, serta 2) indikator perilaku agresif non-

verbal antara lain yaitu, melakukan perkelahian dan penganiayaan, menyerang

secara fisik, berlaku kasar terhadap orang lain, tidak disiplin, melakukan

pelanggaran peraturan, kecenderungan hedonis, merusak barang-barang dirumah

dan barang orang lain, membuat keonaran, berlaku kejam, suka bertengkar dan

menaruh rasa dendam kepada orang lain.

b. Bimbingan Pribadi

Program bimbingan pribadi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

satuan layanan bimbingan dari guru pembimbing kepada siswa yang

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

55

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

dikembangkan berdasarkan profil perilaku agresif yang ditujukan kepada siswa

kelas XI SMA PGRI I Bandung Tahun Ajaran 2011-2012 yang dilaksanakan

secara sistematis dengan tujuan untuk mengurangi perilaku agresif siswa.

Program bimbingan pribadi diperoleh dari analisis hasil angket perilaku

agresif. Struktur program bimbingan pribadi yang dikembangkan terdiri atas

rasional, deskripsi kebutuhan, tujuan, sasaran layanan, pengembangan tema,

struktur dan isi layanan, media dan alat pendukung serta evaluasi dalam upaya

membantu mengurangi perilaku agresif siswa.

Langkah penyusunan program bimbingan pribadi melalui tahapan-tahapan

pelaksanaan sebagai berikut, yaitu: (1) need assesment merupakan proses

identifikasi kebutuhan siswa melalui penyebaran angket perilaku agresif, data

yang diperoleh adalah profil perilaku agresif siswa, dan (2) penyusunan program,

merupakan proses merancang program bimbingan pribadi hipotetik yang

dirancang berdasarkan profil perilaku agresif siswa

2. Penyusunan Kisi-kisi

Kisi-kisi instrumen perilaku agresif siswa dikembangkan berdasarkan

definisi operasional tentang perilaku agresif siswa yang secara lebih lanjut

dijelaskan melalui indikator-indikator dari setiap sub aspek sebagai titik tolak

dalam pembuatan item pernyataan. Instrumen perilaku agresif siswa disusun

menggunakan skala pengukuran dalam bentuk rating scale, dengan alternatif

respon skala 4 berupa pernyataan mulai dari Sering (SR), Kadang-kadang (KD),

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

56

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Jarang (JR) dan Tidak Pernah (TP). Empat jawaban tersebut diurutkan dari

kemungkinan tertinggi hingga yang terendah.

Penjabaran dari bentuk skala empat dalam instrumen ini dapat dilihat di tabel

3.2 berikut.

Tabel 3.2

Penjabaran Jawaban Skala Empat

Jawaban Deskripsi

Sering (SR) menunjukkan bahwa siswa sering melakukan perilaku

agresif sesuai dengan pernyataan

Kadang-kadang (KD) menunjukkan bahwa siswa kadang-kadang melakukan

perilaku agresif sesuai dengan pernyataan

Jarang (JR) menunjukkan bahwa siswa jarang melakukan perilaku

agresif sesuai dengan pernyataan

Tidak Pernah (TP) menunjukkan bahwa siswa tidak pernah melakukan

perilaku agresif sesuai dengan pernyataan

Lebih rinci kisi-kisi instrumen yang telah disusun berdasarkan indikator

perilaku agresif siswa dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini.

Tabel 3.3

Kisi – Kisi Instrumen Perilaku Agresif

JENIS PERILAKU

AGRESIF

INDIKATOR

PERILAKU

ITEM JUMLAH

- +

Perilaku Agresif

Verbal

Berkata-kata kasar dan

tidak sopan

1, 2 3 3

Mencemooh orang lain 4, 5 6, 7 4

Membantah pendapat

orang lain

8, 9 10, 11 4

Melawan perintah dari

yang lebih tua

12, 13 14, 15 4

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

57

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Menghasud orang lain 16, 17 18, 19 4

Perilaku Agresif

Non-Verbal

Melakukan perkelahian

dan penganiayaan

20 21, 22,

23

4

Menyerang secara fisik 24, 25 26, 27,

28

5

Berlaku kasar terhadap

orang lain

29, 30 31, 32 4

Tidak disiplin 33, 34 35, 36,

37

5

Melakukan pelanggaran

peraturan

38, 39,

40

41, 42,

43

6

Kecenderungan hedonis 44 45 2

Merusak barang-barang

yang ada di rumah

46, 47 48, 49 4

Merusak barang-barang

milik orang lain

50, 51 52, 53 4

Membuat keonaran 54, 55 56, 57 4

Berlaku kejam terhadap

orang lain

58, 59 60, 61 4

Suka bertengkar 62 63, 64 3

Menaruh rasa dendam

kepada orang lain

65, 66 67, 68 4

Jumlah 32 36 68

3. Penyusunan Butir-butir Instrumen

Setelah kisi-kisi instrumen tersusun, langkah selanjutnya adalah menyusun

item pernyataan yang merujuk pada indikator-indikator dalam kisi-kisi dan

definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini.

Penyusunan item pernyataan dibagi menjadi dua bagian pernyataan, yaitu

pernyataan positif dan negatif. Pernyataan positif mengandung arti bahwa setiap

pernyataan memiliki tingkat kesesuaian yang tinggi dengan kriteria indikator

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

58

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

perilaku agresif, sedangkan pernyataan negatif mengandung pengertian bahwa

setiap pernyataan memiliki tingkat kesesuaian yang sangat rendah dengan

indikator perilaku agresif.

4. Pengujian Instrumen

a. Uji Kelayakan Instrumen

Uji kelayakan atau yang lebih dikenal dengan penimbangan (judgement)

alat pengumpul data dilakukan untuk melihat kesesuaian antara konstruk

instrumen dengan landasan teoretis, definisi operasional variabel, dan

ketepatan bahasa untuk subjek yang akan memberikan respon

Penimbangan (judgement) dalam penelitian ini dilakukan oleh para

pakar bimbingan dan konseling di lingkungan jurusan Psikologi Pendidikan

dan Bimbingan yaitu Dr. Ipah Saripah, M.Pd., Nandang Budiman,

S.Pd.,M.Si., dan Eka Sakti Yudha, M.Pd. Penimbangan dilakukan untuk

menilai memadai atau tidaknya pernyataan yang digunakan dalam instrumen

dengan melihat segi konstruk, isi dan redaksi bahasa. Pernyataan yang

berkualifikasi memadai (M) dapat langsung digunakan sebagai item

pernyataan dalam instrumen penelitian sementara pernyataan yang

berkualifikasi tidak memadai (TM) perlu direvisi dan diperbaiki.

b. Uji Keterbacaan Instrumen

Uji keterbacaan instrumen dilakukan untuk mengukur keterbacaan

instrumen agar dapat dipahami oleh subjek penelitian. Uji keterbacaan

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

59

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

dilakukan kepada siswa Sekolah Menengah Atas PGRI I Bandung yang

tidak dijadikan anggota sampel penelitian sebanyak 5 orang, yaitu 1 orang

kelas XI IPA 1, 2 orang kelas XI IPS 2, dan 2 orang kelas XI IPS 3. Setelah

dilakukan uji keterbacaan, butir pernyataan dalam instrumen yang kurang

jelas diperbaiki sehingga dapat dimengerti oleh siswa.

c. Uji Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan untuk menunjukan tingkat ketepatan setiap item

pernyataan dalam mengukur aspek yang diungkap. Suatu instrumen

dikatakan valid apabila alat ukur yang digunakan tepat sehingga instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang sebenarnya harus diukur

(Julianti, 2001: 145).

Pengujian validitas instrumen yang dilakukan dalam penelitian adalah

seluruh item yang terdapat dalam angket yang mengungkap perilaku agresif

siswa. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan perangkat program

SPSS for Windows versi 16.0. Validitas item dilakukan dengan menganalisis

daya pembeda menggunakan prosedur pengujian Spearman’s rho. Setiap

item dari instrumen dikorelasikan dengan skor total aspeknya.

Dari hasil pengolahan data pada SPSS terhadap 68 item pernyataan

dalam instrumen perilaku agresif siswa, didapatkan hasil bahwa 65 item

dinyatakan valid dengan menggunakan kriteria signifikansi pada level 0.05

pada taraf kepercayaan 95%. Sedangkan 3 item lainnya dinyatakan tidak

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

60

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

valid (hasil perhitungan SPSS terlampir). Untuk hasil uji validitas dapat

dilihat pada tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Item Instrumen Perilaku Agresif Siswa SMA

Keterangan Nomor Item Jumlah

Valid

1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,

14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,

23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31,

32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40,

41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49,

50, 51, 52, 53, 55, 56, 58, 59, 60,

61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68

65

Tidak valid 3, 54, 57 3

Jumlah 68

d. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas terhadap instrumen dimaksudkan untuk

mengetahui ketetapan atau tingkat kepercayaan suatu instrumen (Arikunto,

2002: 86). Sebuah istrumen yang reliabel dapat digunakan untuk mengukur

berkali-kali dan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008: 124). Untuk

menguji tingkat kepercayaan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini,

maka dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS for Windows

versi 16.0.

Sebagai tolak ukur untuk menafsirkan derajat reliabilitas instrumen,

maka digunakan kriteria sebagai berikut.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

61

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Tabel 3.5

Interpretasi Reliabilitas

Koifisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

> 0.20 Hubungan dapat dikatakan tidak ada

0.20 – 0.40 Hubungan rendah

0.40 – 0.70 Hubungan cukup

0.70 – 0.90 Hubungan tinggi

0.90 – 1.00 Hubungan sangat tinggi

(Rakhmat & Solehuddin, 2006: 74)

Tabel 3.6

Tingkat Reliabilitas Instrumen

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.818 65

Tabel 3.6 mengindikasikan hasil dari perhitungan reliabilitas

menggunakan program SPSS pada 65 item pernyataan dan diperoleh harga

reliabilitas (r hitung) sebesar 0.818. berdasarkan kriteria yang digunakan, maka

tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini termasuk tinggi yang

artinya instrumen ini dapat digunakan dan mampu menghasilkan skor pada

setiap item dengan konsisten.

D. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data

Pengolahan data hasil penelitian dilakukan setelah data penelitian terkumpul

secara lengkap. Berikut ini tahapan pengolahan data yang dilakukan.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

62

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

1. Penyekoran Data Hasil Penelitian

Teknik skoring pada data hasil penelitian mengacu kepada pedoman

penyekoran yang terbagi menjadi dua kriteria, yaitu berdasarkan pernyataan

positif dan pernyataan negatif. Jika pernyataan positif, siswa yang menjawab

pada kolom Sering (SR) diberi skor 4 (empat), kolom Kadang-kadang (KD)

diberi skor 3 (tiga), kolom Jarang (JR) diberi skor 2 (dua), dan kolom Tidak

Pernah (TP) diber skor 1 (satu). Jika pernyataan negatif, siswa yang menjawab

pada kolom Sering (SR) diberi skor 1 (satu), kolom Kadang-kadang (KD) diberi

skor 2 (dua), kolom Jarang (JR) diberi skor 3 (tiga), dan kolom Tidak Pernah (TP)

diberi skor 4 (empat). Penyekoran dilakukan secara sederhana dengan mengacu

pada pedoman penyekoran yang ditunjukan pada tabel 3.7 sebagai berikut.

Tabel 3.7

Pola Skor Opsi Alternatif Respon

Pernyataan Skor Alternatif Respon

SR KD JR TP

Positif (+) 4 3 2 1

Negatif (-) 1 2 3 4

2. Konversi Skor

Skor hasil penyebaran Instrumen Perilaku Agresif Siswa SMA yang telah

disebar, dikonversikan pada tiga kategori perilaku agresif siswa yaitu tinggi,

sedang, dan rendah. Adapun langkah-langkah dalam menentukan ketiga kategori

tersebut adalah dengan menggunakan rumus skor aktual sebagai berikut.

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

63

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Keterangan :

𝑥 = rata-rata = 𝑥 / n

S = simpangan baku =

1

N

XX

Penggunaan formula/ rumus aktual pada perhitungan batas lulus di dasarkan

pada alasan agar data yang di dapat merupakan data atau skor nyata yang dicapai

siswa, sehingga tingkatan yang muncul antara satu siswa dengan siswa yang lain

didasarkan pada pertimbangan kemampuan rata-rata kelompok (Rakhmat &

Solehuddin, 2006).

X : Rata-rata aktual

=

= 17366/145

= 119,765

s : Simpangan baku aktual = 15.54

BL =

BL = 119.765 + 0,25 (15.54)

BL = 123.65 = 124

BL =

BL = 119.765 - 0,25 (15.54)

BL = 115.88 = 116

Batas Lulus (BL) = 𝑥 + 0.25 s

nx

sx 25.0

sx 25.0

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

64

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

Dengan menggunakan rumus batas lulus, maka didapat klasifikasi rentang

skor untuk menentukan kedudukan siswa dalam tingkatan perilaku agresifnya dengan

skor aktual sebagai berikut :

Tabel 3.8

Kategori Tingkat Perilaku agresif Siswa

No Kriteria Kategori

1 X ≥ 124 Tinggi

2 124 > X > 116 Sedang

3 X ≤ 116 Rendah

Berdasarkan kriteria pada penyekoran di atas, tingkat perilaku agresif siswa

dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dan penjelasannya

sebagai berikut :

Tinggi : Siswa pada level ini memiliki tingkat perilaku agesif tinggi

berdasarkan ketercapaiannya pada setiap indikator perilaku

agresif, yaitu kecenderungan siswa untuk melakukan perilaku

agresif verbal, perilaku agresif non-verbal, ketidakdisiplinan,

menentang peraturan dan atau melawan, melakukan pengrusakan

dan menimbulkan permusuhan.

Sedang : Siswa pada level ini memiliki tingkat perilaku agresif cukup

(sedang) berdasarkan ketercapaiannya pada setiap indikator

perilaku agresif, yaitu kecenderungan siswa untuk melakukan

perilaku agresif verbal, perilaku agresif non-verbal,

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

65

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

ketidakdisiplinan, menentang peraturan dan atau melawan,

melakukan pengrusakan dan menimbulkan permusuhan.

Rendah : Siswa pada level ini memiliki tingkat perilaku agresif rendah

berdasarkan ketercapaiannya pada setiap indikator perilaku

agresif, yaitu kecenderungan siswa untuk melakukan perilaku

agresif verbal, perilaku agresif non-verbal, ketidakdisiplinan,

menentang peraturan dan atau melawan, melakukan pengrusakan

dan menimbulkan permusuhan.

E. Prosedur dan Tahap Penelitian

Penelitian ini meliputi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan

tahap hasil dan pelaporan.

1. Tahap Persiapan Penelitian

Berikut adalah tahap-tahap persiapan dalam penelitian.

a. Identifikasi masalah yang terjadi di lapangan dan menetapkan fokus

permasalahan.

b. Melakukan studi pustaka dengan membaca dan mengkaji literatur yang

sesuai dengan fokus masalah yang diteliti.

c. Menyusun proposal penelitian dan mengkonsultasikannya dengan tim

dosen mata kuliah Metode Riset.

d. Melaksanakan seminar proposal penelitian pada mata kuliah Metode

Riset.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

66

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

e. Merevisi proposal penelitian sesuai dengan saran dan masukan dosen

pada saat penyelenggaraan seminar proposal skripsi dan disahkan dengan

persetujuan dari dewan skripsi jurusan.

f. Mengajukan permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi pada

Bidang Akademisi Fakultas.

g. Mengajukan permohonan izin penelitian dari jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan yang memberikan rekomendasi untuk

melanjutkan ke tingkat fakultas. Surat izin penelitian yang telah disahkan

kemudian disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA PGRI I Bandung.

2. Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan penelitian meliputi hal-hal berikut.

a. Pengembangan instrumen penelitian (meliputi penyusunan kisi-kisi,

penimbangan instrumen, uji keterbacaan serta merevisi instrumen sesuai

hasil pertimbangan para pakar dan hasil keterbacaan siswa).

b. Menentukan besarnya kelompok sampel dalam penelitian.

c. Menghitung validitas dan reliabilitas instrumen yang telah diujicobakan.

d. Mengolah dan menganalisis data yang telah terkumpul.

e. Merancang program bimbingan pribadi (dalam penelitian ini diartikan

sebagai layanan) dilakukan beberapa tahap kegiatan berikut ini.

1) Needs assesment dengan melakukan penyebaran Instrumen Perilaku

Agresif kepada seluruh siswa kelas XI SMA PGRI I Bandung.

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Populasi Penelitiana-research.upi.edu/operator/upload/s_ppb_055293_chapter3(1).pdf · c. Uji Validitas Instrumen Uji validitas dilakukan untuk

67

Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu

2) Menyusun rancangan program bimbingan pribadi hipotetik

berdasarkan profil perilaku agresif siswa kelas XI SMA PGRI I

Bandung.

3. Tahap Hasil dan Pelaporan

Pada tahap ini, hasil dari pengolahan data berupa skripsi program bimbingan

pribadi berdasarkan profil perilaku agresif siswa sekolah menengah atas yang

layak dilaksanakan di SMA PGRI I Bandung Tahun Ajaran 2011-2012,

dilaporkan dan kemudian dipertanggungjawabkan dalam sidang skripsi.

Keseluruhan prosedur penelitian di atas, dituangkan dalam alur penelitian

dalam bagan 3.1 berikut.

Bagan 3.1

Alur Penelitian

Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa

Pendahuluan Identifikasi Masalah

Studi Lapangan

Studi Pustaka

Perumusan Instrumen

Perilaku Agresif

1. Judgment Pakar

2. Uji Keterbacaan

3. Uji Validitas dan

Reliabilitas

Instrumen

Terstandar

Profil Perilaku

Agresif Siswa

Kelas XI SMA

PGRI I Bandung

Rumusan Bimbingan Pribadi Hipotetik

Berdasarkan Profil Perilaku Agresif

Siswa Kelas XI SMA PGRI I Bandung

Hasil

dan

Pelaporan