Upload
nguyentu
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
52
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Populasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA PGRI I Bandung yang beralamat di Jalan
Sukagalih No. 80 Bandung.
Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI SMA PGRI I
Bandung Tahun Ajaran 2011-2012 sebanyak 145 siswa yang terbagi ke dalam empat
kelas. Kelas XI IPA berjumlah satu kelas dan kelas XI IPS berjumlah tiga kelas.
Berdasarkan jumlah populasi dari seluruh kelas XI yang memungkinkan untuk
semuanya dijadikan sampel penelitian, maka dalam penelitian ini untuk populasi
dijadikan sampel penelitian.
Tabel 3.1
Populasi yang dijadikan Sampel Penelitian
No Kelas Jumlah Siswa
1 XI IPA 1 41 orang
2 XI IPS 1 36 orang
3 XI IPS 2 33 orang
4 XI IPS 3 35 orang
Total Sampel 145 orang
B. Pendekatan dan Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisa data hasil
53
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
penelitian dengan menggunakan perhitungan-perhitungan statistik. Pendekatan secara
kuantitatif ini pada prinsipnya adalah untuk menjawab masalah (Sugiyono, 2008: 16)
dan digunakan untuk menganalisa data mengenai perilaku agresif berdasarkan
perhitungan secara statistik yang diperoleh melalui penyebaran instrumen perilaku
agresif.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu studi yang
bermaksud memperoleh jawaban tentang permasalahan yang sedang terjadi dengan
cara mengolah, menganalisis, menafsirkan dan menyimpulkan data hasil penelitian.
Metode ini berkenaan dengan pertanyaan terhadap keadaan satu atau lebih variabel
yang mandiri. Metode deskriptif tidak membuat perbandingan atau hubungan antara
satu variabel dengan variabel lainnya (Sugiyono, 2008: 35). Dalam penelitian ini
metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan perilaku agresif siswa SMA
PGRI I Bandung Tahun Ajaran 2011-2012 sebagai landasan penyusunan program
bimbingan pribadi hipotetik.
C. Pengembangan Instrumen Pengumpul Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
mengembangkan sebuah instrumen perilaku agresif siswa Sekolah Menengah Atas.
Langkah yang disusun untuk pengembangan instrumen ini dimulai dengan
perumusan definisi operasional variabel yang akan diungkap, merumuskan kisi-kisi
instrumen berdasarkan indikator variabel, menyusun butir (item) pernyataan
instrumen yang telah diuji kelayakannya oleh beberapa pakar dan praktisi dari segi
54
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
redaksional, konstruk dan kontennya. Berikut adalah deskripsi langkah-langkah
pengembangan instrumen perilaku agresif siswa Sekolah Menengah Atas.
1. Definisi Operasional
a. Perilaku Agresif
Perilaku agresif yang dimaksud dalam penelitian ini adalah respon siswa
kelas XI SMA PGRI I Bandung Tahun Ajaran 2011-2012 terhadap sejumlah
pernyataan tentang kecenderungan individu untuk melakukan tingkah laku verbal
dan atau non-verbal yang bertujuan untuk menyakiti dan atau melukai orang lain
yang disebabkan karena frustrasi yang mendalam dan rasa tidak aman yang
terjadi pada diri individu.
Adapun indikator dari perilaku agresif verbal dan non-verbal adalah sebagai
berikut: 1) perilaku agresif verbal antara lain yaitu, berkata kasar dan tidak
sopan, menemooh orang lain, membantah pendapat orang lain, melawan perintah
orang lain, dan menghasud orang lain, serta 2) indikator perilaku agresif non-
verbal antara lain yaitu, melakukan perkelahian dan penganiayaan, menyerang
secara fisik, berlaku kasar terhadap orang lain, tidak disiplin, melakukan
pelanggaran peraturan, kecenderungan hedonis, merusak barang-barang dirumah
dan barang orang lain, membuat keonaran, berlaku kejam, suka bertengkar dan
menaruh rasa dendam kepada orang lain.
b. Bimbingan Pribadi
Program bimbingan pribadi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
satuan layanan bimbingan dari guru pembimbing kepada siswa yang
55
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
dikembangkan berdasarkan profil perilaku agresif yang ditujukan kepada siswa
kelas XI SMA PGRI I Bandung Tahun Ajaran 2011-2012 yang dilaksanakan
secara sistematis dengan tujuan untuk mengurangi perilaku agresif siswa.
Program bimbingan pribadi diperoleh dari analisis hasil angket perilaku
agresif. Struktur program bimbingan pribadi yang dikembangkan terdiri atas
rasional, deskripsi kebutuhan, tujuan, sasaran layanan, pengembangan tema,
struktur dan isi layanan, media dan alat pendukung serta evaluasi dalam upaya
membantu mengurangi perilaku agresif siswa.
Langkah penyusunan program bimbingan pribadi melalui tahapan-tahapan
pelaksanaan sebagai berikut, yaitu: (1) need assesment merupakan proses
identifikasi kebutuhan siswa melalui penyebaran angket perilaku agresif, data
yang diperoleh adalah profil perilaku agresif siswa, dan (2) penyusunan program,
merupakan proses merancang program bimbingan pribadi hipotetik yang
dirancang berdasarkan profil perilaku agresif siswa
2. Penyusunan Kisi-kisi
Kisi-kisi instrumen perilaku agresif siswa dikembangkan berdasarkan
definisi operasional tentang perilaku agresif siswa yang secara lebih lanjut
dijelaskan melalui indikator-indikator dari setiap sub aspek sebagai titik tolak
dalam pembuatan item pernyataan. Instrumen perilaku agresif siswa disusun
menggunakan skala pengukuran dalam bentuk rating scale, dengan alternatif
respon skala 4 berupa pernyataan mulai dari Sering (SR), Kadang-kadang (KD),
56
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Jarang (JR) dan Tidak Pernah (TP). Empat jawaban tersebut diurutkan dari
kemungkinan tertinggi hingga yang terendah.
Penjabaran dari bentuk skala empat dalam instrumen ini dapat dilihat di tabel
3.2 berikut.
Tabel 3.2
Penjabaran Jawaban Skala Empat
Jawaban Deskripsi
Sering (SR) menunjukkan bahwa siswa sering melakukan perilaku
agresif sesuai dengan pernyataan
Kadang-kadang (KD) menunjukkan bahwa siswa kadang-kadang melakukan
perilaku agresif sesuai dengan pernyataan
Jarang (JR) menunjukkan bahwa siswa jarang melakukan perilaku
agresif sesuai dengan pernyataan
Tidak Pernah (TP) menunjukkan bahwa siswa tidak pernah melakukan
perilaku agresif sesuai dengan pernyataan
Lebih rinci kisi-kisi instrumen yang telah disusun berdasarkan indikator
perilaku agresif siswa dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3
Kisi – Kisi Instrumen Perilaku Agresif
JENIS PERILAKU
AGRESIF
INDIKATOR
PERILAKU
ITEM JUMLAH
- +
Perilaku Agresif
Verbal
Berkata-kata kasar dan
tidak sopan
1, 2 3 3
Mencemooh orang lain 4, 5 6, 7 4
Membantah pendapat
orang lain
8, 9 10, 11 4
Melawan perintah dari
yang lebih tua
12, 13 14, 15 4
57
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Menghasud orang lain 16, 17 18, 19 4
Perilaku Agresif
Non-Verbal
Melakukan perkelahian
dan penganiayaan
20 21, 22,
23
4
Menyerang secara fisik 24, 25 26, 27,
28
5
Berlaku kasar terhadap
orang lain
29, 30 31, 32 4
Tidak disiplin 33, 34 35, 36,
37
5
Melakukan pelanggaran
peraturan
38, 39,
40
41, 42,
43
6
Kecenderungan hedonis 44 45 2
Merusak barang-barang
yang ada di rumah
46, 47 48, 49 4
Merusak barang-barang
milik orang lain
50, 51 52, 53 4
Membuat keonaran 54, 55 56, 57 4
Berlaku kejam terhadap
orang lain
58, 59 60, 61 4
Suka bertengkar 62 63, 64 3
Menaruh rasa dendam
kepada orang lain
65, 66 67, 68 4
Jumlah 32 36 68
3. Penyusunan Butir-butir Instrumen
Setelah kisi-kisi instrumen tersusun, langkah selanjutnya adalah menyusun
item pernyataan yang merujuk pada indikator-indikator dalam kisi-kisi dan
definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini.
Penyusunan item pernyataan dibagi menjadi dua bagian pernyataan, yaitu
pernyataan positif dan negatif. Pernyataan positif mengandung arti bahwa setiap
pernyataan memiliki tingkat kesesuaian yang tinggi dengan kriteria indikator
58
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
perilaku agresif, sedangkan pernyataan negatif mengandung pengertian bahwa
setiap pernyataan memiliki tingkat kesesuaian yang sangat rendah dengan
indikator perilaku agresif.
4. Pengujian Instrumen
a. Uji Kelayakan Instrumen
Uji kelayakan atau yang lebih dikenal dengan penimbangan (judgement)
alat pengumpul data dilakukan untuk melihat kesesuaian antara konstruk
instrumen dengan landasan teoretis, definisi operasional variabel, dan
ketepatan bahasa untuk subjek yang akan memberikan respon
Penimbangan (judgement) dalam penelitian ini dilakukan oleh para
pakar bimbingan dan konseling di lingkungan jurusan Psikologi Pendidikan
dan Bimbingan yaitu Dr. Ipah Saripah, M.Pd., Nandang Budiman,
S.Pd.,M.Si., dan Eka Sakti Yudha, M.Pd. Penimbangan dilakukan untuk
menilai memadai atau tidaknya pernyataan yang digunakan dalam instrumen
dengan melihat segi konstruk, isi dan redaksi bahasa. Pernyataan yang
berkualifikasi memadai (M) dapat langsung digunakan sebagai item
pernyataan dalam instrumen penelitian sementara pernyataan yang
berkualifikasi tidak memadai (TM) perlu direvisi dan diperbaiki.
b. Uji Keterbacaan Instrumen
Uji keterbacaan instrumen dilakukan untuk mengukur keterbacaan
instrumen agar dapat dipahami oleh subjek penelitian. Uji keterbacaan
59
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
dilakukan kepada siswa Sekolah Menengah Atas PGRI I Bandung yang
tidak dijadikan anggota sampel penelitian sebanyak 5 orang, yaitu 1 orang
kelas XI IPA 1, 2 orang kelas XI IPS 2, dan 2 orang kelas XI IPS 3. Setelah
dilakukan uji keterbacaan, butir pernyataan dalam instrumen yang kurang
jelas diperbaiki sehingga dapat dimengerti oleh siswa.
c. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas dilakukan untuk menunjukan tingkat ketepatan setiap item
pernyataan dalam mengukur aspek yang diungkap. Suatu instrumen
dikatakan valid apabila alat ukur yang digunakan tepat sehingga instrumen
tersebut dapat digunakan untuk mengukur yang sebenarnya harus diukur
(Julianti, 2001: 145).
Pengujian validitas instrumen yang dilakukan dalam penelitian adalah
seluruh item yang terdapat dalam angket yang mengungkap perilaku agresif
siswa. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan perangkat program
SPSS for Windows versi 16.0. Validitas item dilakukan dengan menganalisis
daya pembeda menggunakan prosedur pengujian Spearman’s rho. Setiap
item dari instrumen dikorelasikan dengan skor total aspeknya.
Dari hasil pengolahan data pada SPSS terhadap 68 item pernyataan
dalam instrumen perilaku agresif siswa, didapatkan hasil bahwa 65 item
dinyatakan valid dengan menggunakan kriteria signifikansi pada level 0.05
pada taraf kepercayaan 95%. Sedangkan 3 item lainnya dinyatakan tidak
60
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
valid (hasil perhitungan SPSS terlampir). Untuk hasil uji validitas dapat
dilihat pada tabel 3.4 berikut.
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas Item Instrumen Perilaku Agresif Siswa SMA
Keterangan Nomor Item Jumlah
Valid
1, 2, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13,
14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22,
23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31,
32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40,
41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49,
50, 51, 52, 53, 55, 56, 58, 59, 60,
61, 62, 63, 64, 65, 66, 67, 68
65
Tidak valid 3, 54, 57 3
Jumlah 68
d. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas terhadap instrumen dimaksudkan untuk
mengetahui ketetapan atau tingkat kepercayaan suatu instrumen (Arikunto,
2002: 86). Sebuah istrumen yang reliabel dapat digunakan untuk mengukur
berkali-kali dan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2008: 124). Untuk
menguji tingkat kepercayaan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini,
maka dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan SPSS for Windows
versi 16.0.
Sebagai tolak ukur untuk menafsirkan derajat reliabilitas instrumen,
maka digunakan kriteria sebagai berikut.
61
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Tabel 3.5
Interpretasi Reliabilitas
Koifisien Korelasi Kriteria Reliabilitas
> 0.20 Hubungan dapat dikatakan tidak ada
0.20 – 0.40 Hubungan rendah
0.40 – 0.70 Hubungan cukup
0.70 – 0.90 Hubungan tinggi
0.90 – 1.00 Hubungan sangat tinggi
(Rakhmat & Solehuddin, 2006: 74)
Tabel 3.6
Tingkat Reliabilitas Instrumen
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.818 65
Tabel 3.6 mengindikasikan hasil dari perhitungan reliabilitas
menggunakan program SPSS pada 65 item pernyataan dan diperoleh harga
reliabilitas (r hitung) sebesar 0.818. berdasarkan kriteria yang digunakan, maka
tingkat reliabilitas instrumen dalam penelitian ini termasuk tinggi yang
artinya instrumen ini dapat digunakan dan mampu menghasilkan skor pada
setiap item dengan konsisten.
D. Prosedur dan Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data hasil penelitian dilakukan setelah data penelitian terkumpul
secara lengkap. Berikut ini tahapan pengolahan data yang dilakukan.
62
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
1. Penyekoran Data Hasil Penelitian
Teknik skoring pada data hasil penelitian mengacu kepada pedoman
penyekoran yang terbagi menjadi dua kriteria, yaitu berdasarkan pernyataan
positif dan pernyataan negatif. Jika pernyataan positif, siswa yang menjawab
pada kolom Sering (SR) diberi skor 4 (empat), kolom Kadang-kadang (KD)
diberi skor 3 (tiga), kolom Jarang (JR) diberi skor 2 (dua), dan kolom Tidak
Pernah (TP) diber skor 1 (satu). Jika pernyataan negatif, siswa yang menjawab
pada kolom Sering (SR) diberi skor 1 (satu), kolom Kadang-kadang (KD) diberi
skor 2 (dua), kolom Jarang (JR) diberi skor 3 (tiga), dan kolom Tidak Pernah (TP)
diberi skor 4 (empat). Penyekoran dilakukan secara sederhana dengan mengacu
pada pedoman penyekoran yang ditunjukan pada tabel 3.7 sebagai berikut.
Tabel 3.7
Pola Skor Opsi Alternatif Respon
Pernyataan Skor Alternatif Respon
SR KD JR TP
Positif (+) 4 3 2 1
Negatif (-) 1 2 3 4
2. Konversi Skor
Skor hasil penyebaran Instrumen Perilaku Agresif Siswa SMA yang telah
disebar, dikonversikan pada tiga kategori perilaku agresif siswa yaitu tinggi,
sedang, dan rendah. Adapun langkah-langkah dalam menentukan ketiga kategori
tersebut adalah dengan menggunakan rumus skor aktual sebagai berikut.
63
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Keterangan :
𝑥 = rata-rata = 𝑥 / n
S = simpangan baku =
1
N
XX
Penggunaan formula/ rumus aktual pada perhitungan batas lulus di dasarkan
pada alasan agar data yang di dapat merupakan data atau skor nyata yang dicapai
siswa, sehingga tingkatan yang muncul antara satu siswa dengan siswa yang lain
didasarkan pada pertimbangan kemampuan rata-rata kelompok (Rakhmat &
Solehuddin, 2006).
X : Rata-rata aktual
=
= 17366/145
= 119,765
s : Simpangan baku aktual = 15.54
BL =
BL = 119.765 + 0,25 (15.54)
BL = 123.65 = 124
BL =
BL = 119.765 - 0,25 (15.54)
BL = 115.88 = 116
Batas Lulus (BL) = 𝑥 + 0.25 s
nx
sx 25.0
sx 25.0
64
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
Dengan menggunakan rumus batas lulus, maka didapat klasifikasi rentang
skor untuk menentukan kedudukan siswa dalam tingkatan perilaku agresifnya dengan
skor aktual sebagai berikut :
Tabel 3.8
Kategori Tingkat Perilaku agresif Siswa
No Kriteria Kategori
1 X ≥ 124 Tinggi
2 124 > X > 116 Sedang
3 X ≤ 116 Rendah
Berdasarkan kriteria pada penyekoran di atas, tingkat perilaku agresif siswa
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu tinggi, sedang dan rendah. Dan penjelasannya
sebagai berikut :
Tinggi : Siswa pada level ini memiliki tingkat perilaku agesif tinggi
berdasarkan ketercapaiannya pada setiap indikator perilaku
agresif, yaitu kecenderungan siswa untuk melakukan perilaku
agresif verbal, perilaku agresif non-verbal, ketidakdisiplinan,
menentang peraturan dan atau melawan, melakukan pengrusakan
dan menimbulkan permusuhan.
Sedang : Siswa pada level ini memiliki tingkat perilaku agresif cukup
(sedang) berdasarkan ketercapaiannya pada setiap indikator
perilaku agresif, yaitu kecenderungan siswa untuk melakukan
perilaku agresif verbal, perilaku agresif non-verbal,
65
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
ketidakdisiplinan, menentang peraturan dan atau melawan,
melakukan pengrusakan dan menimbulkan permusuhan.
Rendah : Siswa pada level ini memiliki tingkat perilaku agresif rendah
berdasarkan ketercapaiannya pada setiap indikator perilaku
agresif, yaitu kecenderungan siswa untuk melakukan perilaku
agresif verbal, perilaku agresif non-verbal, ketidakdisiplinan,
menentang peraturan dan atau melawan, melakukan pengrusakan
dan menimbulkan permusuhan.
E. Prosedur dan Tahap Penelitian
Penelitian ini meliputi tiga tahapan yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan
tahap hasil dan pelaporan.
1. Tahap Persiapan Penelitian
Berikut adalah tahap-tahap persiapan dalam penelitian.
a. Identifikasi masalah yang terjadi di lapangan dan menetapkan fokus
permasalahan.
b. Melakukan studi pustaka dengan membaca dan mengkaji literatur yang
sesuai dengan fokus masalah yang diteliti.
c. Menyusun proposal penelitian dan mengkonsultasikannya dengan tim
dosen mata kuliah Metode Riset.
d. Melaksanakan seminar proposal penelitian pada mata kuliah Metode
Riset.
66
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
e. Merevisi proposal penelitian sesuai dengan saran dan masukan dosen
pada saat penyelenggaraan seminar proposal skripsi dan disahkan dengan
persetujuan dari dewan skripsi jurusan.
f. Mengajukan permohonan pengangkatan dosen pembimbing skripsi pada
Bidang Akademisi Fakultas.
g. Mengajukan permohonan izin penelitian dari jurusan Psikologi
Pendidikan dan Bimbingan yang memberikan rekomendasi untuk
melanjutkan ke tingkat fakultas. Surat izin penelitian yang telah disahkan
kemudian disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA PGRI I Bandung.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan penelitian meliputi hal-hal berikut.
a. Pengembangan instrumen penelitian (meliputi penyusunan kisi-kisi,
penimbangan instrumen, uji keterbacaan serta merevisi instrumen sesuai
hasil pertimbangan para pakar dan hasil keterbacaan siswa).
b. Menentukan besarnya kelompok sampel dalam penelitian.
c. Menghitung validitas dan reliabilitas instrumen yang telah diujicobakan.
d. Mengolah dan menganalisis data yang telah terkumpul.
e. Merancang program bimbingan pribadi (dalam penelitian ini diartikan
sebagai layanan) dilakukan beberapa tahap kegiatan berikut ini.
1) Needs assesment dengan melakukan penyebaran Instrumen Perilaku
Agresif kepada seluruh siswa kelas XI SMA PGRI I Bandung.
67
Hilman Aliy Mandar, 2012 Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa Sekolah Menengah Atas Universitas Pendidikan Indonesia | Repository.Upi.Edu
2) Menyusun rancangan program bimbingan pribadi hipotetik
berdasarkan profil perilaku agresif siswa kelas XI SMA PGRI I
Bandung.
3. Tahap Hasil dan Pelaporan
Pada tahap ini, hasil dari pengolahan data berupa skripsi program bimbingan
pribadi berdasarkan profil perilaku agresif siswa sekolah menengah atas yang
layak dilaksanakan di SMA PGRI I Bandung Tahun Ajaran 2011-2012,
dilaporkan dan kemudian dipertanggungjawabkan dalam sidang skripsi.
Keseluruhan prosedur penelitian di atas, dituangkan dalam alur penelitian
dalam bagan 3.1 berikut.
Bagan 3.1
Alur Penelitian
Program Bimbingan Pribadi Berdasarkan Profil Perilaku Agresif Siswa
Pendahuluan Identifikasi Masalah
Studi Lapangan
Studi Pustaka
Perumusan Instrumen
Perilaku Agresif
1. Judgment Pakar
2. Uji Keterbacaan
3. Uji Validitas dan
Reliabilitas
Instrumen
Terstandar
Profil Perilaku
Agresif Siswa
Kelas XI SMA
PGRI I Bandung
Rumusan Bimbingan Pribadi Hipotetik
Berdasarkan Profil Perilaku Agresif
Siswa Kelas XI SMA PGRI I Bandung
Hasil
dan
Pelaporan