22
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis ini, penulis memilih lokasi di Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. Adapun yang menjadi alasan pemilihan lokasi ini didasarkan dari survei awal yang telah diteliti untuk pengambilan data dewasa dini. Dan untuk pengambilan data di Gedung serbaguna Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tanon Sragen untuk usia dewasa madya. 2. Waktu Penelitian Penelitian ini dan sejak persiapan sampai dengan laporan penulisan laporan dilaksanakan dari bulan Januari Maret 2015. B. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, dengan menggunakan metode eksperimen. Penelitian eksperimen bertujuan untuk mengetahui adanya kemungkinan akibat pengaruh (cause effect) terhadap keadaan atau fenomena yang diteliti. Penelitian eksperimental dapat diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara 52

BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian

Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis ini, penulis

memilih lokasi di Universitas Tunas Pembangunan Surakarta. Adapun yang

menjadi alasan pemilihan lokasi ini didasarkan dari survei awal yang telah

diteliti untuk pengambilan data dewasa dini. Dan untuk pengambilan data di

Gedung serbaguna Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tanon Sragen untuk

usia dewasa madya.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dan sejak persiapan sampai dengan laporan penulisan

laporan dilaksanakan dari bulan Januari – Maret 2015.

B. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kuantitatif, dengan menggunakan metode eksperimen. Penelitian eksperimen

bertujuan untuk mengetahui adanya kemungkinan akibat pengaruh (cause effect)

terhadap keadaan atau fenomena yang diteliti. Penelitian eksperimental dapat

diartikan sebagai sebuah studi yang objektif, sistematis, dan terkontrol untuk

memprediksi atau mengontrol fenomena. Penelitian eksperimen bertujuan untuk

menyelidiki hubungan sebab akibat (cause and effect relationship), dengan cara

52

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

53

mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi

eksperimen (Arikunto, 2010).

Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan rancangan

eksperimen faktorial 4 X 2, yaitu dua variabel dimanipulasi secara simultan

untuk menyelidiki pengaruh masing-masing taraf terhadap variabel terikat dan

pengaruh-pengaruh yang disebabkan oleh interaksi antara variabel. Eksperimen

faktorial adalah eksperimen yang hampir semua atau semua taraf sebuah faktor

dikombinasikan atau disilangkan dengan semua taraf tiap faktor lainnya yang

ada dalam eksperimen (Sudjana, 1996).

Desain faktorial 4 x 2 dalam penelitian ini seperti dilihat dalam tabel 1

berikut ini.

Tabel 3.1. Rancangan Faktorial 4 x 2

Tingkat Usia

(B)

Ambang Nyeri dengan Aplikasi Jarak Inframerah

30 cm

(A1)

35 cm

(A2)

40 cm

(A3)

45 cm

(A4)

Dewasa Dini

(B1)

a1b1 a2b1 a3b1 A4b1

Dewasa

Madya (B2)

a1b2 a2b2 a3b2 A4b2

Keterangan :

a1b1 : Ambang nyeri dengan aplikasi jarak inframerah 30 cm dengan dewasa

dini

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

54

a1b2 : Ambang nyeri dengan aplikasi jarak inframerah 30 cm dengan dewasa

madya

a2b1 : Ambang nyeri dengan aplikasi jarak inframerah 35 cm dengan dewasa

dini

a2b2 : Ambang nyeri dengan aplikasi jarak inframerah 35 cm dengan dewasa

madya

a3b1 : Ambang nyeri dengan aplikasi jarak inframerah 40 cm dengan dewasa

dini

a3b2 : Ambang nyeri dengan aplikasi jarak inframerah 40 cm dengan dewasa

madya

A4b1 : Ambang nyeri dengan aplikasi jarak inframerah 45 cm dengan dewasa

dini

A4b2 : Ambang nyeri dengan aplikasi jarak inframerah 45 cm dengan dewasa

madya

C. Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah pembinaan prestasi bulutangkis

Universitas Tunas Pembangunan Surakarta sebanyak 33 mahasiswa dan 33

orang anggota Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tanon Sragen.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah mahasiswa pembinaan prestasi bulutangkis

Universitas Tunas Pembangunan Surakarta dan anggota Pimpinan Cabang

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

55

Muhammadiyah Tanon Sragen. Jumlah sampel dalam penelitian ditentukan

menggunakan rumus sebagai berikut (Nursalam, 2013) :

n = 2dN1

N

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Jumlah populasi

d = Tingkat signifikansi (0,05)

Berdasarkan rumus di atas, maka jumlah sampel dalam penelitian ini

adalah:

a. Dewasa Dini

n = 2dN1

N

= 20,05331

33

= 30,4 30 orang

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan

pendekatan nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Purposive

sampling adalah pemilihan sampel yang dipilih dari populasi berdasarkan

pertimbangan yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yaitu

sebagai berikut :

1) Kriteria inklusi

a) Subyek sehat

b) Usia antara 18 tahun – 39 tahun

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

56

c) Bersedia mengikuti program penelitian.

2) Kriteria eksklusi

a) Terdapat keluhan nyeri pada saat akan diberi perlakuan.

b) Mendapat terapi medika mentosa dengan efek analgetik dalam 1

minggu terakhir.

c) Tidak sedang mendapat modalitas untuk mengurangi nyeri.

d) Terdapat kontra indikasi inframerah

3) Kriteria drop out

Kriteria drop out dalam penelitian ini adalah bila subjek yang

tidak menyelesaikan semua rangkaian modalitas.

b. Dewasa Madya

n = 2dN1

N

= 20,05331

33

= 30,4 30 orang

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan

pendekatan nonprobability sampling yaitu purposive sampling. Purposive

sampling adalah pemilihan sampel yang dipilih dari populasi berdasarkan

pertimbangan yang sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi yaitu

sebagai berikut :

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

57

1) Kriteria inklusi

a) Subyek sehat

b) Umur antara 40 tahun – 60 tahun

c) Bersedia mengikuti program penelitian.

2) Kriteria eksklusi

a) Terdapat keluhan nyeri pada saat akan diberi perlakuan.

b) Mendapat terapi medika mentosa dengan efek analgetik dalam 1

minggu terakhir.

c) Tidak sedang mendapat modalitas untuk mengurangi nyeri.

d) Terdapat kontra indikasi inframerah

3) Kriteria drop out

Kriteria drop out dalam penelitian ini adalah bila subjek yang

tidak menyelesaikan semua rangkaian modalitas.

D. Variabel Penelitian

Variabel adalah obyek penelitian,atau apa yang menjadi titik perhatian

suatu penelitian (Arikunto, 2010). Sedangkan menurut Sugiyono tahun 2012,

variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Penelitian ini terdiri atas tiga variabel

bebas (independent) dan satu variabel terikat (dependent). Variabel-variabel

tersebut adalah:

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

58

1. Variabel independent manipulatif dalam penelitian ini adalah aplikasi jarak

inframerah 30 cm.

2. Variabel independent manipulatif dalam penelitian ini adalah aplikasi jarak

inframerah 35 cm.

3. Variabel independent manipulatif dalam penelitian ini adalah aplikasi jarak

inframerah 40 cm.

4. Variabel independent manipulatif dalam penelitian ini adalah aplikasi jarak

inframerah 45 cm.

5. Variabel Independent atributif dalam penelitian ini adalah usia meliputi

dewasa dini ( 18 tahun – 39 tahun) dan dewasa madya (40 tahun – 60 tahun).

6. Variabel dependent dalam penelitian ini adalah peningkatan ambang nyeri.

E. Definisi Operasional Variabel

Untuk memberikan penafsiran yang sama terhadap variabel-variabel dalam

penelitian ini, maka perlu dijelaskan definisi dari variabel-variabel penelitian

yaitu sebagai berikut :

1. Efektivitas Aplikasi Inframerah Dengan Jarak 30 cm

Diberikan pemanasan inframerah lominous pada daerah lengan

bawah kanan. Sebelum aplikasi subjek diberi tau tentang prosedur

pelaksanaan penelitian. Area yang akan disinar diberikan dengan

sabun/alkohol untuk dibersihkan. Dilakukan tes sensibilitas untuk

membedakan panas atau dingin. Sinar dibatasi oleh sekat kain sehingga

tubuh subjek tidak terkena bias sinar inftramerah. Luas daerah yang terkena

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

59

sinar hanya fokus pada daerah tersebut. Jarak lampu diatur dengan jarak 30

cm dari kulit yang disinar. Pastikan tidak ada kabel yang lecet. Mesin

dihidupkan dengan menekan tombol on pada tombol on/off. Dilakukan

penyinaran selama 10 menit. Mesin dimatikan dengan menekan tombol off

pada tombol on/off.

2. Efektivitas Aplikasi Inframerah Dengan Jarak 35 cm

Diberikan pemanasan inframerah lominous pada daerah lengan

bawah kanan. Sebelum aplikasi subjek diberi tau tentang prosedur

pelaksanaan penelitian. Area yang akan disinar diberikan dengan

sabun/alkohol untuk dibersihkan. Dilakukan tes sensibilitas untuk

membedakan panas atau dingin. Sinar dibatasi oleh sekat kain sehingga

tubuh subjek tidak terkena bias sinar inftramerah. Luas daerah yang terkena

sinar hanya fokus pada daerah tersebut. Jarak lampu diatur dengan jarak 35

cm dari kulit yang disinar. Pastikan tidak ada kabel yang lecet. Mesin

dihidupkan dengan menekan tombol on pada tombol on/off. Dilakukan

penyinaran selama 10 menit. Mesin dimatikan dengan menekan tombol off

pada tombol on/off.

3. Efektivitas Aplikasi Inframerah Dengan Jarak 40 cm.

Diberikan pemanasan inframerah lominous pada daerah lengan

bawah kanan. Sebelum aplikasi subjek diberi tau tentang prosedur

pelaksanaan penelitian. Area yang akan disinar diberikan dengan

sabun/alkohol untuk dibersihkan. Dilakukan tes sensibilitas untuk

membedakan panas atau dingin. Sinar dibatasi oleh sekat kain sehingga

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

60

tubuh subjek tidak terkena bias sinar infra merah. Luas daerah yang terkena

sinar hanya fokus pada daerah tersebut. Jarak lampu diatur dengan jarak 40

cm dari kulit yang disinar.

Pastikan tidak ada kabel yang lecet. Mesin dihidupkan dengan

menekan tombol on pada tombol on/off Dilakukan penyinaran selama 10

menit. Mesin dimatikan dengan menekan tombol off pada tombol on/off.

4. Efektivitas Aplikasi Inframerah Dengan Jarak 45 cm.

Diberikan pemanasan inframerah lominous pada daerah lengan

bawah kanan. Sebelum aplikasi subjek diberi tau tentang prosedur

pelaksanaan penelitian. Area yang akan disinar diberikan dengan

sabun/alkohol untuk dibersihkan. Dilakukan tes sensibilitas untuk

membedakan panas atau dingin. Sinar dibatasi oleh sekat kain sehingga

tubuh subjek tidak terkena bias sinar infra merah. Luas daerah yang terkena

sinar hanya fokus pada daerah tersebut. Jarak lampu diatur dengan jarak 45

cm dari kulit yang, disinar. Pastikan tidak ada kabel yang lecet. Mesin

dihidupkan dengan menekan tombol on pada tombol on/off. Dilakukan

penyinaran selama 10 menit . Mesin dimatikan dengan menekan tombol off

pada tombol on/off.

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

61

5. Tingkat Usia

Menurut Hurlock tahun 2011 masa dewasa dibagi menjadi:

a. Masa Dewasa Dini ( 18 tahun - 39 tahun )

1) Secara biologis merupakan masa puncak perumbuhan fisik yang

prima dan usia tersehat dari populasi manusia secara keseluruhan

(healthiest people in population) karena didukung oleh kebiasaan-

kebiasaan positif yaitu pola hidup sehat.

2) Secara psikologis cukup banyak yang kurang mampu mencapai

kematangan akibat banyaknya masalah dihadapi dan tidak mampu

diatasi baik sebelum maupun setelah menikah, misalnya: mencari

pekerjaan, jodoh, belum siap menikah, masalah anak, keharmonisan

keluarga, dan lain-lain.

3) Tugas-tugas perkembangan pada usia ini meliputi pengamalan ajaran

agama, memasuki dunia kerja, memilih pasangan hidup, memasuki

pernikahan, belajar hidup berkeluarga, merawat dan mendidik anak,

mengelola rumah tanggga, memperoleh karier yang baik, berperan

dalam masyarakat, mencari kelompok sosial yang menyenangkan.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

62

b. Masa Dewasa Madya (40 tahun – 60 tahun).

1) Aspek fisik sudah mulai agak melemah, termasuk fungsi-fungsi alat

indra, dan mengalami sakit dengan penyakit tertentu yang belum

pernah dialami (rematik, asam urat, dan lain-lain).

2) Tugas-tugas perkembangan meliputi memantapkan pengamalan

ajaran agama, mencapai tanggung jawab sosial sebagai warga negara,

membantu anak remaja belajar dewasa, menerima dan menyesuaikan

diri dengan perubahan pada aspek fisik, mencapai dan

mempertahankan prestasi karier, memantapkan peran-perannya

sebagai orang dewasa.

6. Peningkatan Ambang Nyeri

Peningkatan ambang nyeri adalah perubahan peningkatan nilai

ambang nyeri yaitu nilai intensitas rangsangan terkecil yang menimbulkan

rasa nyeri (Audry et al, 2003). Perngukuran ambang nyeri ini dilakukan pada

lengan bawah pada biceps, tempat ini mudah dijangkau, datar dan cukup

sensitif. Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Transcutaneus

electrical nerve stimulation (TENS) jenis konvensional TENS. Intensitas

arus dapat dinaikkan secara perlahan sampai timbul nyeri. Satu jam setelah

pengukuran ambang nyeri, kemudian inframerah dipasang dengan jarak 30

cm, 35 cm, 40 cm dan 45 cm dengan waktu 10 menit pada masing-masing

aplikasi jarak, setelah pemberian inframerah dihentikan dengan segera

ambang nyeri kembali diukur dengan Transcutaneus electrical nerve

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

63

stimulation (TENS), yang memiliki satuan mA (miliamper) dengan skala

data yang digunakan adalah skala interval.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik dan alat pengumpulan data atau instrumen penelitian yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah perangkat yang digunakan untuk

mengumpulkan data, yaitu :

1. Alat dan Bahan

Inframerah Philips HP 3613 dan Iwubums Digitens

2. Prosedur Pengukuran

a. Pengambilan sampel yang memenuhi pengukuran

b. Subyek diberi penjelasan mengenai tujuan dan manfaat penelitian

c. Subyek diminta untuk menandatangani lembar persetujuan penelitian

d. Pengumpulan data dasar dan daerah yang akan diukur dicuci dengan

sabun/alkohol dan dilap sampai kering

e. Subyek tidur dengan posisi terlentang rileks dan senyaman mungkin,

kemudian dinilai ambang nyeri pada lengan bawah kanan dengan TENS.

Secara perlahan intensitas ants dinaikkan sampai subyek merasa tidak

nyaman dan diminta untuk berkata ya atau tidak. Intensitas arus yang

tertera pada endomed kemudian dicatat, angka tersebut merupakan nilai

ambang nyeri.

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

64

f. Pemberian infra merah dilakukan dengan jarak yang berbeda-beda yaitu

30 cm 35 cm, 40 cm dan 45 cm serta pada subyek yang berbeda tingkat

usia.

G. Teknik Analisis Data

Data ambang nyeri yang dikumpulkan dianalisis dengan teknik analisis

varians (ANAVA) untuk eksperimen faktorial (Sudjana, 1994), jika hasil analisis

menunjukkan adanya pengaruh utama (main effect) antara variabel bebas

terhadap variabel terikat dan adanya interaksi (interaction effect) antar variabel

bebas dalam hubungannya dengan variabel terikat.

Sebelum data di analisis, terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan yaitu

uji normalitas dan uji homogenitas. Untuk uji normalitas menggunakan uji

Liliefors sedang untuk uji homogenitas menggunakan Levence test pada tingkat

signifikansi 5%.

Langkah-langkah analisis data penelitian ini adalah:

1. Uji Prasyarat

Uji prasyarat yang dipakai dalam penelitian ini adalah uji Normalitas

dan uji Homogenitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas ini digunakan untuk mengtahui apakah sampel

penelitian ini dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Untuk

menguji normalitas ini digunakan metode Liliefors.

1) Hipotesis

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

65

H0 : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal

2) Taraf signifikansi = 0,05

3) Statistik Uji

L = Maks ii ZSZF

Dengan

iZF = PZ Zi

Z ~ N (0,1)

S(Zi) = proporsi cacah Z Zi terhadap seluruh Zi

Zi =

S

XXi

S = Standar deviasi = 1

/)( 22

n

nxx

4) Daerah Kritik

Dk = nLLL ; dengan n adalah ukuran sampel

5) Keputusan Uji

Ho di tolak jika L Dk, atau Ho di terima jika L Dk. (Sugiyono,

2009)

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dipersyaratkan agar populasi yang dibandingkan

mempunyai variansi-variansi yang sama. Salah satu uji homogenitas

untuk k populasi adalah uji Levene Test dengan prosedur sebagai berikut :

1) Hipotesis

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

66

H0 : 2

1 = 2

2 = 2

3 = …= 2

k

Hi : Paling sedikit terdapat 1 variansi yang berbeda (sampel tidak

homogen).

2) Taraf Signifikansi : = 0,05

3) Statistik Uji

2 = 2loglog203,2

jj sfRKGfc

Dimana :

K : cacah sampel

F : derajat kebebasan untuk RKG = N-k

Fj : derajat kebebasan untuk sj2 = nj-1

j = 1,2,…,k

N = banyaknya seluruh nilai (ukuran)

Nj = Banyaknya nilai (ukuran) sampel ke-j = ukuran sampel ke-j

RKG =

j

j

f

SS ; SSj =

j

j

jn

XX

2

2 = 21 jj SSn

C = 1 +

jfk j

11

13

1

4) Daerah Kritik

Dk = 1;222

k

5) Keputusan Uji

Ho ditolak jika 2 Dk, atau Ho diterima jika 2 Dk (Sugiyono,

2009).

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

67

2. Pengujian Hipotesis

Untuk pengujian hipotesis digunakan analisis variasi dua jalan dengan

frekuensi sel sama dengan model sebagai berikut:

X ijk = ijkijji

Keterangan :

X ijk = data amatan ke-k pada baris ke-i dan kolom ke-j.

= rerata dari seluruh data amatan (rerata besar).

i = efek baris ke-i pada variabel terikat

j = efek kolom ke-j pada variabel terikat

ij

= kombinasi efek baris ke-i dan kolom ke-j pada variabel terikat

ijk = galat yang berdistribusi normal N(0,

2

)

i = 1,2,3,…,p ; p = banyaknya baris

j = 1,2,3,…,q ; q = banyaknya kolom

k = 1,2,3,…,n ij ; n ij = banyaknya data amatan pada sel ij.

Langkah dalam pengujian dengan menggunakan dua jalan yaitu:

a. Hipotesis

1) H0A : i = 0 ,untuk setiap i =1,2,3,…,p

H1A : i 0 ,untuk paling sedikit ada satu i yang tidak nol

2) H0B : j = 0 ,untuk setiap j =1,2,3,…,q

H1B : j 0 ,untuk paling sedikit ada satu j yang tidak nol

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

68

3) H0AB : ij

= 0 ,untuk setiap i = 1,2,3,…,p dan j= 1,2,3,…,q

H1AB : ij

0 ,untuk paling sedikit ada satu ij

yang tidak nol.

b. Ketiga pasang hipotesis itu ekuivalen dengan tiga pasang hipotesis

berikut ini.

1) H0A : i = 0 ,tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel

terikat.

H1A : i 0 , ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat.

2) H0B : j = 0 , tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel

terikat.

H1B : j 0 , ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel

terikat.

3) H0AB : ij

= 0 ,tidak ada interaksi baris dan kolom terhadap

variabel terikat.

H1AB : ij

0 , ada interaksi baris dan kolom terhadap variabel

terikat.

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

69

c. Komputasi

Tabel 3.2. Tata letak data

B

A

b1 b2 b3 b4

a1

a2

a1b1

a2b1

a1b2

a2b2

a1b3

a2b3

a1b4

a2b4

Sel aIbj memuat : Xij1, Xij2, …, Xijn

nij = cacah observasi pada sel abij

a1 = kelompok dewasa awal

a2 = kelompok dewasa madya

b1 = IR jarak 30 cm

b2 = IR jarak 35 cm

b3 = IR jarak 40 cm

b4 = IR jarak 45 cm

1) Komponen jumlah kuadrat

Pada analisis variansi dua jalan dengan sel sama untuk memudahkan

perhitungan, didefinisikan besaran-besaran (1), (2), (3), (4), dan (5)

yang sebagai berikut :

a) = pq

G2

b) = ji

ijSS,

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

70

c) = i

i

q

A2

d) = j

j

p

B2

e) = ji

ijAB,

2

Dimana :

N = Jumlah cacah pengamatan semua sel

G = ij

ijAB = jumlah rataan semua sel

2G = Kuadrat jumlah rerata pengamatan semua sel

ijSS =

ijk

k

ijk

k

ijkn

X

X

2

2

iA = Jumlah kuadrat rerata pengamatan pada baris ke-i

jB = Jumlah kuadrat rerata pengamatan pada kolom ke-j

2

ijAB = Jumlah kudrat rerata pengamatan pada sel ij

2) Jumlah kudrat

JKA = 13 hn

JKB = 14 hn

JKAB = 4351 hn

JKG = ji

ijSS,

JKT = JKA + JKB + JKAB + JKG

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

71

Dengan :

hn = rataan harmonik frekuensi seluruh sel =

ji ijn

pq

,

1

dk A = p-1

dk B = q-1

dk AB = (p-1)(q-1) = pq-p-q+1

dk G = N-pq

dk T = N-1

3) Rerata Kuadrat

RKA = dkA

JKA

RKB = dkB

JKB

RKAB = dkAB

JKAB

RKG = dkG

JKG

d. Statistik Uji

1) Untuk H0A adalah Fa = RKA /RKG, yang merupakan nilai dari

variabel random yang berdistribusi F dengan derajad kebebasan p-1

dan N-pq.

2) Untuk H0B adalah Fb = RKB /RKG, yang merupakan nilai dari

variabel random yang berdistribusi F dengan derajad kebebasan q-1.

3) Untuk H0AB adalah Fab = RKAB /RKG, yang merupakan nilai dari

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

72

variabel random yang berdistribusi F dengan derajad kebebasan (p-

1)(q-1) dan N-pq.

e. Daerah Kritik

Dk untuk Fa adalah Dk = pqNpFFa ,1;

Dk untuk Fb adalah Dk = pqNqFFb ,1;

Dk untuk Fab adalah Dk = pqNqpFFab ,11;

f. Keputusan uji

Ho ditolak apabila harga statistik yang bersesuaian melebihi harga daerah

kritiknya (Sugiyono, 2009).

3. Uji komparasi Ganda

Komparasi ganda adalah tindak lanjut dari Analisis Varians. Apabila

analisis variansi tersebut menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak. Untuk uji

lanjutan setelah analisis variabel digunakan metode Tukey and Baferoni.

Langkah-langkah dalam menentukan metode Tukey and Baferoni:

a. Komparasi rerata antar baris

Fi-j =

ji

ji

nnRKG

XX

11

2

Dengan daerah kritik Dk = {FF > (p-1)F;(p-1), N-pq}

b. Uji komparasi rerata antar kolom

Fi-j =

ji

ji

nnRKG

XX

11

2

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN A. - abstrak.ta.uns.ac.id fileBAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat penelitian Dalam melaksanakan penelitian untuk menyusun tesis

73

Dengan daerah kritik Dk = {FF > (pq-1)F;(pq-1), N-pq}

c. Uji komparasi rerata antar sel ij dan sel kj pada baris yang sama

Fij-kj =

jkij

jkij

nnRKG

XX

11

2

Dengan daerah kritik Dk = {FF > (pq-1)F;(pq-1), N-pq}

d. Uji komparasi rerata antar sel ij dan sel kj pada kolom yang sama

Fij-kj =

jkij

jkij

nnRKG

XX

11

2

Dengan daerah kritik Dk = {FF > (pq-1)F;(pq-1), N-pq} (Sugiyono, 2009).