22
26 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas (classroom action research). Taniredja, dkk. (2010 : 16) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang mengangkat masalah-masalah yang aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan pencermatan kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Mulyasa (2011: 10) mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok siswa. Menurut Arikunto (2006 : 2) PTK terdapat tiga kata yang membentuk pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan: perlakuan yang sengaja dimana akan diterapkan kepada objek dengan tujuan tertentu dirangkai menjadi beberapa periode atau siklus. 3. Kelas: dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus dan setiap siklus terdiri dari beberapa tahapan. Terdapat empat tahapan penelitiantindakan, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan,

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

26

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian tindakan kelas (classroom

action research). Taniredja, dkk. (2010 : 16) menyatakan bahwa Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang mengangkat masalah-masalah

yang aktual yang dilakukan oleh para guru yang merupakan pencermatan

kegiatan belajar yang berupa tindakan untuk memperbaiki dan meningkatkan

praktik pembelajaran di kelas secara lebih profesional. Mulyasa (2011: 10)

mengemukakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dapat diartikan sebagai

penelitian tindakan (action research) yang dilakukan dengan tujuan untuk

memperbaiki kualitas proses dan hasil belajar sekelompok siswa.

Menurut Arikunto (2006 : 2) “PTK terdapat tiga kata yang membentuk

pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”.

1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan

menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data

atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang

menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan: perlakuan yang sengaja dimana akan diterapkan kepada objek

dengan tujuan tertentu dirangkai menjadi beberapa periode atau siklus.

3. Kelas: dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam

pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam

bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas

adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran

yang sama dari guru yang sama pula.

Prosedur yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini berbentuk siklus

dan setiap siklus terdiri dari beberapa tahapan. Terdapat empat tahapan

penelitiantindakan, yaitu: (1) Perencanaan, (2) Pelaksanaan, (3) Pengamatan,

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

27

dan (4), Refleksi Arikunto, dkk., (2006 : 16). Siklus ini tidak hanya berlangsung

satu kali, tetapi dapat dilaksanakan beberapa kali sampai tujuan pembelajaran

tercapai.

3.2 Setting Penelitian

a. Tempat Penelitian

Tempat Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Getas, Kecamatan

Kaloran, Kabupaten Temanggug.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2017/2018.

Kegiatan penelitian ini dimulai dari tahap perencanaan sampai laporan hasil

penelitian.

3.3 Karakteristik Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas IV semester genap SDN 2 Getas

Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Jumlah 12 orang siswa yang

terdiri dari 5 laki-laki dan 7 perempuan.

3.4 Variabel dan Definisi Operasional

Variabel penelitian merupakan suatu sifat atau nilai dari orang, objek atau

kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh penulis untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Macam-macam variabel dalam

penelitian dibedakan menjadi dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat,

sugiyono (2008:38)

3.4.1 Variabel Bebas (X)

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Dalam

penelitian ini variabel bebasnya adalah pendekatan Discovery Learning.

Pendekatan Discovery Learning adalah komponen dari praktek pendidikan yang

meliputi metode mengajar yang memajukan cara belajar aktif, berorientasi pada

proses, mengarahkan sendiri, mencari sendiri dan reflektif dengan cara

menemukan suatu konsep dalam pembelajaran.

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

28

3.4.2 Variabel Terikat (Y)

Pengertian dari variabel terikat yaitu merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini

terdapat 2 variabel terikat, yaitu motivasi belajar (Y1) dan hasil belajar (Y2)

siswa setelah proses penelitian dilakukan. Motivasi belajar sebagai kekuatan

(power motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun

kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara

aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik

dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor, Hanifah dan Suhana

(2010:26). Sedangkan Hamalik (2011:155) menyatakan bahwa hasil belajar

tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat

diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan

keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan peningkatan dan

pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelmunnya, misalnya

dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan dan sebagainya.

3.4.3 Definisi Operasional

1. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah suatu kekuatan yang mendorong seseorang untuk

merubah tingkah lakunya sebagai hasil pengamatannya dan interaksi dengan

lingkungannya. Dengan adanya motivasi belajar pada siswa diharapkan siswa

memiliki hasil belajar yang tinggi.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan siswa yang berupa penguasaan

pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dicapai dalam belajar setelah

melakukan kegiatan belajar. Adapun hasil belajar siswa dapat dilihat dari hasil

ulangan, tugas, maupun nilai rapor yang kemudian diambil rata-rata nilai untuk

mengukur dan mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap mata pelajaran

yang telah diajarkan. Dalam penelitian ini indikator hasil belajar ialah rata-rata

nilai ulangan harian dari mata pelajaran IPA.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

29

3. Discovery Learning

Pendekatan Discovery Learning yaitu suatu cara mengajar yang melibatkan

siswa dalam proses kegiatan mental melalui tukar pendapat, dengan diskusi,

membaca sendiri dan mencoba sendiri agar anak dapat belaiar sendiri.

3.5 Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran

Discovery Learning. Pendekatan Discovery Learning merupakan proses

pembelajaran dengan cara siswa dituntut untuk dapat menemukan konsep

sendiri. Jadi dengan menggunakan model tersebut siswa menjadi lebih aktif.

Siswa diberi rangsangan, kemudian siswa diminta mengidentifikasi suatu

masalah, mengumpulkan data, mendolah data, membuktikan dan membuat

kesimpulan.

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari beberapa siklus. Tiap siklus

dilaksanakan sesuai perubahan yang dicapai. Berikut ini tahapan penelitian

tindakan kelas dengan menggunakan pendekatan Discovery Learning.

3.5.1. Rencana Tindakan Siklus I

1) Perencanaan tindakan

Perencanaan tindakan merupakan gambaran secara rinci hal-hal yang perlu

dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan yang diuraikan sebagai berikut:

a) Menentukan kelas yang diteliti, waktu penelitian, dan teman sejawat

b) Mengidentifikasi dan merumuskan masalah

c) Merumuskan tujuan pembelajaran sesuai KI, KD, dan indikator

d) Menyusun RPP untuk siklus I tema Indahnya kebersamaan dengan

e) Menerapkan pendekatan Discovery Learning

f) Mempersiapkan media yang akan digunakan untuk mengaplikasikan

kegiatan

g) Eksperimen

h) Mempersiapkan instrumen penelitian

i) Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran

j) Menyerahkan RPP kepada guru SDN 2 Getas

2) Pelaksanaan tindakan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

30

Tindakan ini dilakukan oleh peneliti setelah mengidentifikasi dan

merumuskan masalah serta melakukan perencanaan terhadap berbagai tindakan

yang akan diambil. Tindakan ini dilakukan sesuai dengan langkah-langkah

pendekatan Discovery Learning. Dalam pelaksanaan tindakan pada penelitian ini

ada tiga tahap, yaitu tahap kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup.

Pertemuan pertama, pada kegiatan pendahuluan guru menyampaikan tema

dan sub tema dalam kegiatan pembelajaran yang difokuskan pada muatan IPA

Selanjutnya guru menyampaikan apersepsi dan memotivasi siswa agar timbul

rasa antusias dalam pemahaman materi yang akan disampaikan oleh guru.

Dalam kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model

Discovery Learning melalui pendekatan saintifik dalam mempelajari muatan

pada KD 3.3 Mengidentifikasi macammacam gaya, antara lain: gaya otot, gaya

listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan. 4.3 Mendemonstrasikan

manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya gaya otot, gaya listrik, gaya

magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan. Selanjutnya dalam kegiatan penutup,

guru bersama siswa membuat simpulan tentang materi yang telah dipelajari dan

melakukan refleksi kegiatan pembelajaran.

Pertemuan kedua, pada kegiatan pendahuluan guru menyampaikan apersepsi

yang berkaitan dengan materi kegiatan pembelajaran yang lalu. Indikator yang

akan dibahas pada pertemuan kedua adalah menyebutkan contoh manfaat gaya

dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mengumpulkan data dan melakukan diskusi.

Selanjutnya dalam kegiatan penutup, guru bersama siswa membuat simpulan

tentang materi yang telah dipelajari dan melakukan refleksi kegiatan

pembelajaran.

Pertemuan ketiga, pada kegiatan pendahuluan guru menyampaikan

apersepsi yang berkaitan dengan materi kegiatan pembelajaran yang lalu.

Indikator yang akan dibahas pada pertemuan ketiga adalah menjelaskan manfaat

gaya dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian guru melakukan evaluasi siklus I

dan guru menutup pembelajaran.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

31

3) Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran

yaitu:

1. Guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai

skenario pembelajaran yang telah direncanakan

2. Guru mengamati siswa dalam menyelesaikan masalah lain dengan kerja

kelompok dan memberikan penilaian terhadap keterampilan siswa dalam

menyelesaikan masalah sesuai indikator yang telah ditetapkan.

3. Guru mengamati motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran

matematika

4. Menyusun hasil pengamatan dalam lembar observasi yang telah

disediakan.

4) Refleksi

Pada tahap ini peneliti mereview secara keseluruhan untuk mengevaluasi

kekurangan dan kelebihan proses belajar, dan apabila masih terjadi kekurangan

atau tujuan tindakan belum tercapai maka berdasarkan hasil refleksi ini peneliti

melanjutkan pada siklus berikutnya

3.5.2. Rencana Tindakan Siklus II

Rencana tindakan siklus II merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan

pembelajaran pada siklus I. Tindakan siklus II dilakukan untuk memperbaiki

keaktifan pembelajaran dan hasil belajar Indahnya Keragaman di Negeriku

dengan pertimbangan dari refleksi siklus I. Pelaksaan siklus II merupakan upaya

dalam memperbaiki kekurangan dan kelemahan pada siklus I. Sama seperti

dengan siklus I, siklus II juga melalui empat tahap, yaitu perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Berikut ini tahapan penelitian

tindakan kelas dengan menerapkan model Discovery Learning:

1) Perencanaan

Kegiatan yang disusun pada siklus II sama dengan kegiatan perencanaan

yang dilaksanakan pada siklus I, namun pada siklus II terdapat kegiatan

pembelajaran yang dapat melengkapi kekurangan pada siklus I.

2) Pelaksanaan Tindakan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

32

Pelaksanaan tindakan pada siklus II sama dengan pelaksanaan tindakan pada

siklus I yang dilaksanakan dua kali pertemuan.

Pertemuan pertama, pada kegiatan pendahuluan guru menyampaikan tema

dan sub tema dalam kegiatan pembelajaran yang difokuskan pada muatan IPA.

Selanjutnya guru menyampaikan apersepsi dan memotivasi siswa agar timbul

rasa antusias dalam pemahaman materi yang akan disampaikan oleh guru.

Dalam kegiatan inti, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan model

Discovery Learning melalui pendekatan saintifik dalam mempelajari muata IPA

pada KD 3.3 Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara lain: gaya otot, gaya

listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan. 4.3 Mendemonstrasikan

manfaat gaya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya gaya otot, gaya listrik, gaya

magnet, gaya gravitasi, dan gaya gesekan. Selanjutnya dalam kegiatan penutup,

guru bersama siswa membuat simpulan tentang materi yang telah dipelajari dan

melakukan refleksi kegiatan pembelajaran.

Pertemuan kedua, pada kegiatan pendahuluan guru menyampaikan

apersepsi yang berkaitan dengan materi kegiatan pembelajaran yang lalu.

Indikator yang akan dibahas pada pertemuan kedua adalah mendeskripsikan

contoh segi banyak beraturan dan segi banyak tidak beraturan di lingkungan.

Siswa mengumpulkan data dan melakukan diskusi. Selanjutnya dalam kegiatan

penutup, guru bersama siswa membuat simpulan tentang materi yang telah

dipelajari dan melakukan refleksi kegiatan pembelajaran.

Pertemuan ketiga, pada kegiatan pendahuluan guru menyampaikan apersepsi

yang berkaitan dengan materi kegiatan pembelajaran yang lalu. Indikator yang

akan dibahas pada pertemuan kedua adalah Membandingkan hasil penaksiran

dan penemuan manfaat gaya pada kehidupan sehari-hari. Siswa mengumpulkan

data dan melakukan diskusi. Kemudian guru melakukan evaluasi siklus II dan

guru menutup pembelajaran.

3) Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran

yaitu:

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

33

1. Guru mengamati pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan siswa sesuai

skenario pembelajaran yang telah direncanakan

2. Guru mengamati siswa dalam menyelesaikan masalah lain dengan kerja

kelompok dan memberikan penilaian terhadap keterampilan siswa dalam

menyelesaikan masalah sesuai indikator yang telah ditetapkan.

3. Guru mengamati motivasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran

matematika

4. Menyusun hasil pengamatan dalam lembar observasi yang telah

disediakan.

4) Refleksi

Tahap refleksi siklus II dilaksanakan seperti tahap refleksi siklus I, yaitu

mengkaji dan menganalisis tindakan berdasarkan observasi dan evaluasi yang

telah dilakukan. Pada tahap refleksi siklus II, data yang telah dikumpulkan

berupa lembar observasi dan dokumentasi dikaji dan dianalisis serta

mengevaluasi hasil belajar siklus II untuk mengetahui apakah sudah ada

peningkatan keaktifan pembelajaran dan hasil belajar muatan Matematika tema

Indahnya Kebersamaan melalui model Discovery Learning dari siklus I dan

siklus II, serta menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru ketika

menerapkan model pembelajaran Discovery Learning. Hasil refleksi ini berguna

untuk menentukan tingkat keberhasilan dari tindakan yang telah dilaksanakan.

3.6 Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Berbicara tentang jenis-jenis metode dan instrumen pengumpulan data

sebenarnya tidak ubahnya dengan berbicara masalah evaluasi. Mengevaluasi

yaitu memperoleh data tentang status sesuat dibandingkan dengan standar atau

ukuran yang telah ditentukan, karena mengevaluasi adalah juga mengadakan

pengukuran menurut Arikunto (2010:193). Instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini adalah tes dan non tes yang dijelaskan sebagai berikut

1. Instrumen Tes

Menurut Mulyasa (2010:69) mendefinisikan “tes sebagai instrumen untuk

mengumpulkan data prestasi belajar peserta didik, baik melalui tes lisan, tertulis

maupun berbuatan”. Arikunto (2010:193) berpendapat bahwa tes adalah

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

34

serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan instrumen tes atau soal-soal tes.

Tes yang digunakan adalah tes formatif yang berupa soal pilihan ganda dan

essay. Tes ini digunakan untuk mengetahui ketuntasan hasil belajar siswa.

Adapun kisi-kisi soal akan dipaparkan pada tabel berikut

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Penilaian Hasil Belajar Siswa

No Kompetensi Dasar Item

1. Mengidentifikasi macam-macam gaya, antara

lain: gaya otot, gaya listrik, gaya magnet,

gaya gravitasi, dan gaya gesekan.

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,

11,12,13,14,15,16,17,

18,19,20

2. Mendemonstrasikan manfaat gaya dalam

kehidupan sehari-hari, misalnya gaya otot,

gaya listrik, gaya magnet, gaya gravitasi, dan

gaya gesekan

21,22,23,24,25,2

6,27,27,28,29,30

Sebelum tes digunakan, terlebih dahulu diuji cobakan pada siswa yang

bukan merupakan subjek penelitian. Tes ini akan diujicobakan pada responden

yaitu siswa kelas 5 SDN 2 Getas yang berjumlah 17 siswa. Uji coba

dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas tes tersebut. Soal tes,

dilakukan setiap akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan siswa

diukur dengan cara pemberian soal tes.

a) Uji Validitas

Uji validitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

seberapa cermat suatu instrumen dallam mengukur apa yang ingin diukur.

Pengambilan keputusan pada uji validitas dapat menggunakan dua model,

salah satunya yatiu menggunakan batasan r tabel dengan menggunakan

signifikansi 0,05 (Azwar dalam Priyanto 2010:21). Untuk batasan r tabel

maka dengan N=42 maka didapat r tabel sebesar 0,204. Artinya jika nilai

korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid,

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

35

sedangkan jika kurang dari batasan yang sudah sitentukan maka item

dianggap tidak valid. Validitas dihitung menggunakan SPSS 16 for windows.

b) Uji Reliabilitas

Uji reabilitas yaitu menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap

konsisten jika pengukuran diulang. Pengambilan keputusan pada uji

reliabilitas menggunakan batasan 0,6. Reliabilitas kurang dari0,6 adalah

kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima dan diatas 0,8 adalah baik

(Sekaran dalam Priyanto, 2010:32).

c) Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen

Menurut Arikunto (2012:233), soal yang baik adalah soal yang tidak

terlalu mudah atau tidak terlalu sulit. Soal yang terlalu mudah tidak

merangsang siswa untuk mempertinggi usaha untuk memecahkanya,

sedangkan soal yang terlalu sulit menyebabkan siswa menjadi putus asa dan

tidak bersemangat.

Rumus mencari taraf atau indeks kesukaran adalah: P

Keterangan:

P= indeks kesukaran

B= banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS= jumlah seluruh siswa peserta tes

2. Instrumen Non Tes

Instrumen non tes yang digunakan pada penelitian ini adalah observasi,

angket dan dokumentasi. Instrumen observasi digunakan guru untuk

mengamati aktivitas guru dalam mengajar menggunakan pendekatan

Discovery Learning, aktivitas belajar dan motivasi belajar siswa. Angket

digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa. Sedangkan dokumentasi

berupa foto yang akan diambil selama proses penelitian berlangsung. Untuk

lebih jelkan dibahas sebagai berikut.

a) Observasi

Nana Sudjana (2012:84) mengungkapkan bahwa observasi atau

pengamatan sebagai alat penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkah

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

36

laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati,

baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan.

Pengumpulan data ini dilakukan dengan menggunakan lembar instrumen

observasi/ evaluasi yang telah disusun. Termasuk juga pengamatan secara

cermat pelaksanaan skenario pembelajaran dari waktu ke waktu dan

dampaknya terhadap keaktifan dan hasil belajar siswa.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa Untuk Siklus I dan Siklus II

No Aspek Kegiatan Skor

1 2 3 4

1 Siswa mempersiapkan buku pelajaran diatas meja

2 Siswa ikut serta dalam kegiatan apersepsi dan eksplorasi dengan

menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan guru

3 Siswa memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh guru

4 Siswa mencatat hal-hal penting dari penjelasan yang disampaikan oleh

guru

5 Siswa tertarik terhadap penjelasan yang disampaikan oleh guru

6 Siswa aktif dalam kelompok ketika berdiskusi mengenai pembelajaran

yang diperoleh dalam pembelajaran

7 Siswa menyampaikan hasil diskusi dengan benar

8 Siswa berani mengemukakan pendapat ketika guru memberikan

pertanyaan

9 Siswa berani bertanya ketika ada permasalahan yang belum

diketahuinya

10 Siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru yang terlihat

dari hasil evaluasi

Keterangan Skor Keterangan Jumlah Skor

1 = Kurang Baik 3= Baik 1-13 = Kurang Baik

2 = Cukup Baik 4= Sangat Baik 14-27 = Baik

28-40 = Sangat Baik

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

37

Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Untuk Siklus I dan Siklus II

No Aspek Yang Diamati Skor

Kegiatan Awal 1 2 3 4

1 Guru menyiapkan siswa secara fisik dan psikis untuk

mengikuti pembelajaran

2 Guru mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan

pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari

3 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar

yang akan dicapai

4 Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian

kegiatan sesuai dengan silabus

Kegiatan Inti

1 Guru melibatkan siswa mencari informasi dengan cara

melakukan tanya jawab bersama

2 Guru menyajikan materi yang umum sebagai penghantar

pembelajaran

3 Guru memberi kesempatan siswa untuk memahami terlebih

dahulu materi yang disampaikan dulu

4 Guru mempersiapkan segala kebutuhan dalam kegiatan

pembelajaran seperti media pembelajaran

5 Guru mengamati aktivitas siswa dalam kegiatan percobaan

6 Guru membantu dan memfasilitasi siswa untuk menemukan

inti pembelajaran

7 Guru menegaskan kembali materi yang telah dibahas dengan

cara bertanya jawab dan memberikan penguatan

8 Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan

hal-hal yang belum dipahami

9 Guru membantu menyelesaikan permasalahan yang belum

dipahami siswa

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

38

Lanjutan Tabel 3.3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru Untuk Siklus I dan Siklus II

No Aspek Yang Diamati Skor

1 2 3 4

10 Guru memberikan penerapan dalam kehidupan sehari-hari

Kegiatan Penutup

1 Guru bersama siswa membuat rangkuman materi secara

individu

2 Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas rumah kepada

siswa berdasarkan dari materi yang telah dipelajari

3 Guru menyampaikan rencana pembelajaran yang akan

dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya

4 Guru menutup pelajaran dengan mengucapkan salam dan

memberikan refleksi kepada siswa dari materi yang telah

dipelajari bersama

Keterangan Skor Keterangan Jumlah Skor

1 = Kurang Baik 1-23 = Kurang Baik

2 = Cukup Baik 24-48 = Baik

3 = Baik 9-72 = Sangat Baik

4 = Sangat Baik

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

39

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Observasi Penerapan Pendekatan Discovery Learning

No Aspek Indikator

Pra

pembelajaran

1. Guru memeriksa kesiapan siswa dalam pembelajaran

2. Guru mengadakan doa bersama siswa

3. Guru melakukan presensi

4.Guru membacakan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar

yang akan dicapai hari ini

1 Kegiatan

Awal

Stimulus

(pemberian

rangsangan)

5. Guru memberikan apersepsi sesuai materi yang akan

diajarkan

6. Guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk

merangsang berfikir

7. Saat siswa mampu menjawab apersepsi, guru mengajak siswa

untuk membaca materi dan memberi motivasi

8. Guru menyajikan materi yang akan diajarkan

9. Guru memberi petunjuk sebelum melakukan prsentasi

2 Problem

Statment

(mengidentifik

asi masalah)

10. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok (3-4

orang)

11. Guru membagi lembar diskusi dan materi sesuai dengan

percobaan yang akan dilakukan

12. Guru menyampaikan rumusan masalah pada setiap

kelompok

13. Guru mengajak siswa mengidentifikasi masalah dari

percobaan yang dilakukan

14. Guru mengajak siswa merumuskan hipotesis percobaan

3 Kegiatan Inti

Data

Collection

(pengumpulan

data)

15. Guru membimbing langkah yang dilakukan dengan

melibatkan siswa untuk aktif dalam melakukan percobaan

16. Guru mengajak siswa mengumpulkan data yang relevan

dalam kegiatan percobaan

17. Guru membimbing siswa untuk mencatat hasil dari

pengumpulan data

18. Guru mengamati dan membimbing kerjasama siswa dalam

kelompok

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

40

Lanjutan Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Observasi Penerapan Pendekatan Discovery Learning

No Aspek Indikator

4 Data

Processing

( pengolahan

data)

19. Guru mengajak siswa bekerjasama untuk mengolah data

yang diperoleh

20. Guru membimbing siswa berdiskusi untuk menafsirkan hasi

data yang diperoleh

5 Verification

(Pembuktian)

21. Guru melibatkan siswa untuk mempraktekkan langkah-

langkah kegiatan percobaan yang diberikan guru dengan benar

22. Guru memberikan kesempatan siswa menganalisis data yang

diperoleh dari kegiatan penelitian

23. Guru melibatkan siswa membuktikan hipotesis yang telah

titetapkan

6 Generalization

(menarik

kesimpulan)

24. Guru memberikan kesempatan siswa berdiskusi dalam

membuat kesimpulan dari hasil data yang sudah dianalisis

25. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

melakukan presentasi dalam menyampaikan data atau informasi

yang sudah dianalisis

7. Kegiatan

Akhir

26. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

hal-hal yang belum dipahami

27. Guru melibatkan siswa dalam membuat kesimpulan dari

kegiatan pembelajaran

28. Guru melakukan evaluasi sesuai dengan materi yang

diajarkan

29. Guru melakukan refleksi pembelajaran

30. Guru menutup pembelajaran dengan salam penutup

b) Dokumentasi

Sugiyono (2010:329) mengemukakan bahwa dokumentasi merupakan

suatu teknik pengumpulan data yang berbentuk tulisan, gambar, atau karya

monumental dari seseorang. Peneliti menggunakan metode ini untuk

memperoleh data awal tentang nama siswa dan nilai hasil ulangan kelas IV

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

41

di SDN 2 Getas Kabupaten Temanggung serta foto-foto saat kegiatan

pembelajaran menggunakan pendekatan Discovery Learning .

c) Kuesioner (Angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertannyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner pada penelitian ini digunakan untuk

mengukur motivasi belaja siswa. Adapun kisi-kisi kuesioner dapat dilihat

pada tabel 3.5 sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kisi-Kisi Kuesioner Motivasi Belajar Siswa

Variabel Indikator Sub Indikator No

butir

J

ml

Motivasi

Belajar

Tekun dalam

menghadapi tugas

1. Bersungguh- sungguh dalam

mengerjakan tugas

2. Rajin mengerjakan tugas

1,2,3 3

Ulet dan tidak

putus asa

1. Tidak mudah menyerah

2. Tidak mudah putus asa dalam belajar

4,5,6,

7

4

Menerima

pelajaran dengan

baik untuk

mencapai prestasi

1. Rajin mendengarkan penjelasan guru

dengan baik

2. Mencatatnya serta mengulanginya

dirumah

8,9,1

0,11,

12,13

,14

7

Senang belajar

mandiri

1. Mempelajari materi sebelum dijelaskan

oleh guru

2. mengerjakan soal-soal latihan sebelum

disuruh oleh guru

15,16

,17,1

8

4

Rajin dan penuh

semangat

1. Semangat belajar giat

2. Tidak malas belajar

19,20 2

Suka mengerjakan

soal-soal latihan

1. sikap siswa terhadap tugas

2. Cara siswa mengerjakan tugas yang

berupa latihan soal

21,22

,23

3

Berani

mempertahankan

pendapat jika

benar

Kepekaan siswa terhadap kesalahan dalam

pelajaran

24,25 2

Jumlah 25

Sebelum angket digunakan, terlebih dahuli diuji cobakan pada siswa yang

bukan merupakan subjek penelitian. Tes ini akan diujicobakan pada responden

yaitu siswa kelas 5 SDN 2 Getas yang berjumlah 17 siswa. Uji coba

dimaksudkan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket tersebut.

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

42

Pengisian angket dilakukan setiap akhir siklus dengan tujuan untuk mengetahui

dan mengukur motivasi belajar siswa.

3.7 Uji Coba Instrumen Penelitian

3.7.1 Uji Validitas Instrumen

Uji validitas merupakan pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

seberapa cermat suatu instrumen dallam mengukur apa yang ingin diukur.

Pengambilan keputusan pada uji validitas dapat menggunakan dua model, salah

satunya yatiu menggunakan batasan r tabel dengan menggunakan signifikansi

0,05 (Azwar dalam Priyanto 2010:21). Untuk batasan r tabel maka dengan N=42

maka didapat r tabel sebesar 0,204. Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan

yang ditentukan maka item dianggap valid, sedangkan jika kurang dari batasan

yang sudah sitentukan maka item dianggap tidak valid

3.7.2 Hasil Uji Validitas Tes

Sebelum dibagikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal evaluasi

tertulis diuji coba sehingga diperoleh butir soal yang valid. Hadi (2009:351)

menyatakan “Validitas menunjukkan sejauhmana alat ukur itu mengukur apa

yang ingin diukur. Adapun reliabilitas menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran relatife konsisten jika dikenakan pada objek”. Instrumen dikatakan

valid artinya instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

hendak diukur. Tingkat validitas suatu instrumen dapat diketahui dengan cara

mengkorelasikan setiap skor pada butir instrumen dengan total skor setelah

dikurangi skor butirnya sendiri.

r 0,20 : Tidak ada validitas

0,2 r : Validitas rendah

0,4 r : Validitas sedang

0,6 r : Validitas tinggi

0,8 r : Validitas sempurna

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

43

Tabel 3.6

Hasil Uji Validitas Tes Yang Valid untuk Siklus I

Tabel 3.7

Hasil Uji Validitas Tes Yang Valid untuk Siklus II

Bentuk instrument Item soal Valid Tidak Valid

Pilihan ganda

dan esai

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,1

3,14,15,16,17,18,19,20,21,2

2,23,24,25,26,27,28,29,30

1,2,3,4,5,6,7,8,9,12,1

3,14,15,16,17,18,20,2

1,22,23,24,25,26,30

10,11,19,27,

29

3.7.3 Hasil Uji Validitas Angket

Tabel 3.8

Hasil Uji Validitas Angket

Bentuk

Instrument Item soal Valid Tidak valid

Pilihan jawaban:

Selalu,Sering,

Kadang-Kadang,

Tidak Pernah

1,2,3,4,5,6,7,8,9,

10,11,12,13,14,1

5,16,17,18,19,20,

21,22,23,24,25

1,2,3,5,6,7,8,10,11,

12,13,14,15,16,17,

18,19,20,21,22,23,

24,25

4, dan 9

Berdasarkan data diatas tidak semua pertanyaan kuisioner valid, pertanyaan

nomer 4 dan 9 dinyatakan gugur karena r hitung r tabel.

3.7.4 Uji Reliabilitas Tes

Azwar (2000:34) menyatakan “uji reliabilitas instrument dilakukan analisis

factorial dengan menunjuk teori koefisien reliabilitas alpha dari Cronbach.

Untuk menentukan kriteria tingkat reliabilitas instrumen digunakan pedoman

yang dikemukakan oleh George dan Mallery (1995) sebagai berikut:

Bentuk

instrument Item soal Valid Tidak Valid

Pilihan ganda

dan esai

1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,13

,14,15,16,17,18,19,20,21,22,

23,24,25,26,27,28,29,30

1,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12,

14,16,17,19,20,21,22,23

,24,25,26,27,28,29,30

2,13,15,18,30

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

44

a : Tidak dapat diterima

0,7 a 0,8 : Dapat diterima

0,8 a : Reliabilitas bagus

a 0,9 : Reliabilitas memuaskan

Pengujian reliabilitas tes menggunakan cronbach alpa untuk menunjukkan

sejauh mana soal tes dapat dipercaya untuk mengukur suatu objek, koefisien

alpha semakin mendekati 1 berarti butir-butir pertanyaan dalam koefisien

semakin reliabel. Hasil uji reliabilitas tes dari 30nitem soal adalah sebagai

berikut.

Tabel 3.9

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Siklus I

Tabel 3.10

Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes Siklus II

3.7.5 Hasil Uji Reliabilitas Angket

Pengujian reliabilitas angket motivasi belajar menggunakan cronbach

alpha untuk menunjukkan sejauh mana angket motivasi belajar dapat dipercaya

untuk mengukur suatu objek, koefisien alpha semakin mendekati 1 berarti butir-

butir pertanyaan dalam koefisien semakin reliabel. Hasil uji reliabilitas angket

motivasi belajar dari 25 item pertanyaan adalah sebagai berikut

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.847 30

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.852 30

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

45

Tabel 3.11

Hasil Uji Coba Reliabilitas Instrumen Angket

3.8 Analisis Taraf Kesukaran Item Instrumen

Tujuan dari uji tingkat kesukaran adalah untuk mengetahui bahwa tingkat

kesukaran pada soal tes. Taraf kesukaran suatu item dapat diketahui dari banyak

peserta didik yang menjawab benar dibagi jumlah peserta didik yang mengikuti

tes. Taraf ksukaran item dinyatakan dalam suatu indeks bilangan yang disebut

indeks kesukaran yang sering disingkat I. Untuk menghitung bilangan indeks

kesukaran suatu item dipergunakan rumus sebagai berikut

I=

Keterangan rumus:

I = Indeks Kesukaran untuk setiap butir soal

B = Banyaknya siswa yang menjawab benar pada setiap butir soal

N = Banyak siswa yang memberikan jawaban pasa soal yang dimaksudkn.

Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh,

maka semakin sulit soal tersebut. Sebaliknya semakin besar indeks kesulitan

yang diperoleh maka semakin mudah soal tersebut.

Kriteria indeks kesulitan soal adalah sebagai berikut:

0-0,30 = Soal kategori sukar

0,31-0,70 = Soal kategori sedang

0,71-1,00 = Soal kategori mudah

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.832 25

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

46

Tabel 3.12

Indeks Kesukaran Instrumen

Siklus I Siklus II

Sedang Sukar Mudah Sedang Sukar Mudah

1,2,3,4,7,8,9,10,

11,12,13,14,15,

17,18,20,2125

5,6,9,16,19,2

2,23,24

- 2,4,5,7,8,9,10

,12,13,14,15,

16,18,19,20,2

1,22,23,24,25

1,6,11,17 3,22

3.9 Indikator Kinerja

Dalam pelaksanaan pembelajaran penulis ingin meningkatan motivasi

belajar dan hasil belajar pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan

pendekatan Discovery Learning siswa kelas IV SDN 2 Getas semester II tahun

pelajaran 2017/2018, dari latar belakang yang telah diuraikan menggambarkan

motivasi dan hasil belajar rendah yaitu siswa yang kurang aktif dalam mengikuti

pembelajaran. Penulis berusaha meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar

supaya menjadi lebih baik. dengan latar belakang permasalahan tersebut untuk

meningkatkan motivasi dan hasil belajar maka dipergunakan indikator sebagai

berikut:

1) Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan hasil belajar siswa

adalah peningkatan hasil belajar siswa yang baik secara individual maupun

klasikal serta ketuntasan belajar. Siswa dinyatakan tuntas ditunjukkan

dengan perolehan nilai formatif 65 atau lebih (sesuai KKM) dengan

ketuntasan klasikal 80% dari jumlah siswa.

Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai

berikut

P= ∑

∑ x 100%

Keteranagan:

P = Presentase ketuntasan belajar

∑ Jumlah siswa

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian...pengertian tersebut, yaitu penelitian, tindakan, dan kelas”. 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

47

2) Indikator yang digunakan untuk mengukur peningkatan motivasi belajar

siswa adalah:

Skor motivasi:

22-26 : (A) Sangakt Tinggi

17-21 : (B) Tinggi

11-16 : (C) Sedang

6-10 : (D) Rendah

0-5 : (E) Sangat Rendah

Skor motivasi siswa memperoleh nilai minimal (17-21) 80% dari angket

motivasi belajar dan siswa termotivasi dalam pembelajaran sehingga siswa

diharapkan dapat memahami materi yang diajarkan.

3.10 Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan adalah:

1. Data kuantitatif berupa hasil belajar yang dianalisis dengan teknik analisis

deskroptif untuk menemukan rata-rata. Penyajian data kuantitatif di

paparkan dalam bentuk presentase, menggunakan rumus sebagai berikut:

Untuk menghitung presentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai

berikut:

Presentase =

x 100%

Dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika 80% populasi kelas telah

tuntas belajar

2. Data Kualitatif berupa hasil observasi dan angket motivasi siswa dalam

pembelajaran serta hasil catatan di lokasi dan wawancara dianalisis dengan

menggunakan penyelidikan, mengelompokkan, mengorganisir,

mendeskripsikan, dan menyimpulkan.