12
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Ekperimen semu atau quasi experiment yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau memanipulasi semua variabel yang relevan (Icep Mulyana, 2011 dalam Slameto, 2015). Penelitian ini dilaksanakan dengan membandingkan antara kelas eksperimen yaitu yang menggunakan model penemuan terbimbing dengan kelas kontrol dengan menggunakan model pemecahan masalah. 3.1.2 Lokasi Penelitian Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SDN 3 Jambangan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan sebagai kelas eksperimen dan SDN 4 Jambangan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan sebagai kelas kontrol. 3.1.3 Waktu Penelitian Penelitian eksperimen ini akan dilaksanakan pada semester II selama ± 4 bulan yaitu dari bulan Februari sampai Mei Tahun Pelajaran 2015/2106 dilakukan secara bertahap yaitu sebagai berikut ini: 1. Tahap persiapan penelitian (Bulan Januari-Februari 2016) Tahap ini mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal penelitian, penyusunan instrumen penelitian, permohonan izin serta survay di sekolah yang direncanakan sebagai tempat penelitian. 2. Tahap pelaksanaan penelitian (Bulan Maret-April 2016) Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi uji coba instrumen penelitian dan pengambilan data. 3. Tahap penyusunan laporan penelitian (Bulan April-Mei 2016)

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian, Lokasi ......3.5.1.1 Teknik Observasi Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah observasi dan

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 23

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1 Jenis Penelitian, Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian

    3.1.1 Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang dilakukan adalah Penelitian Ekperimen semu atau

    quasi experiment yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang merupakan

    perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh dengan eksperimen yang sebenarnya

    dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol dan/atau

    memanipulasi semua variabel yang relevan (Icep Mulyana, 2011 dalam Slameto,

    2015). Penelitian ini dilaksanakan dengan membandingkan antara kelas eksperimen

    yaitu yang menggunakan model penemuan terbimbing dengan kelas kontrol dengan

    menggunakan model pemecahan masalah.

    3.1.2 Lokasi Penelitian

    Lokasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah SDN 3 Jambangan

    Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan sebagai kelas eksperimen dan SDN 4

    Jambangan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan sebagai kelas kontrol.

    3.1.3 Waktu Penelitian

    Penelitian eksperimen ini akan dilaksanakan pada semester II selama ± 4

    bulan yaitu dari bulan Februari sampai Mei Tahun Pelajaran 2015/2106 dilakukan

    secara bertahap yaitu sebagai berikut ini:

    1. Tahap persiapan penelitian (Bulan Januari-Februari 2016)

    Tahap ini mencakup penyusunan judul, penyusunan proposal penelitian,

    penyusunan instrumen penelitian, permohonan izin serta survay di sekolah yang

    direncanakan sebagai tempat penelitian.

    2. Tahap pelaksanaan penelitian (Bulan Maret-April 2016)

    Tahap ini mencakup kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah yang meliputi

    uji coba instrumen penelitian dan pengambilan data.

    3. Tahap penyusunan laporan penelitian (Bulan April-Mei 2016)

  • 24

    Tahap pengelolaan data dan konsultasi yang diikuti penyusunan laporan serta

    persiapan ujian.

    3.2 Variabel Penelitian

    Kidder (1989) dalam Darmadi (2011:21) menyatakan bahwa variabel adalah

    suatu kualitas (qualities) dimana penelitian ingin mempelajari dan menarik

    kesimpulan dari penelitian yang dilakukan. Variabel dalam penenelitian ini adalah:

    3.2.1 Variabel bebas atau independent variable

    Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

    sebab perubahannya atau timbul variabel dependen (terikat). Dalam penelitian ini

    yang menjadi variabel bebasnya adalah model penemuan terbimbing (𝑋1) dan

    model pemecahan masalah (𝑋2).

    3.2.2 Variabel terikat atau dependent variable

    Variabel terikat merupakan variabel yang diepengaruhi atau yang menjadi

    akibat, karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

    terikat adalah hasil belajar siswa yang dinotasikan dengan huruf (Y).

    3.3 Desain Penelitian

    Penelitian quasi eksperimen ini menggunakan desain Nonequivalent Control

    Group. Secara bagan dapat digambarkan sebagai berikut:

    𝑂1 𝑋1 𝑂2

    𝑂3 𝑋2 𝑂4

    Gambar 3.1 Desain Penelitian (Darmadi, 2011:202)

    Desain Nonequivalent Control Group menggunakan empat kelas data (O), yaitu

    kelas eksperimen (𝑂1) dan kelas kontrol (𝑂3) yang ada diberi pretest , kemudian

    diadministrasikan suatu treatmen (𝑋1 dan 𝑋2) dan diberi posttest pada kelas

    eksperimen (𝑂2) dan kelas kontrol (𝑂4).

  • 25

    Keterangan:

    𝑋1: Perlakuan menggunakan metode penemuan terbimbing

    𝑋2: Perlakuan menggunakan metode pemecahan masalah

    𝑂1: Pengukuran awal hasil belajar pada kelas eksperimen

    𝑂2: Pengukuran akhir hasil belajar pada kelas eksperimen

    𝑂3: Pengukuran awal hasil belajar pada kelas kontrol

    𝑂4: Pengukuran akhir hasil belajar pada kelas kontrol

    3.4 Populasi dan Sampel Penelitian

    3.4.1 Populasi

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang

    mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

    dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:117). Populasi

    pada penelitian ini adalah seluruh siswa SDN 3 Jambangan dan SDN 4 Jambangan

    Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan.

    3.4.2 Sampel

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

    populasi tersebut (Sugiyono, 2008:118). Pada penelitian ini sampelnya adalah:

    1. Siswa kelas III SDN 3 Jambangan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan

    merupakan kelas eksperimen yang akan diberikan treatmen atau perlakuan

    yaitu menggunakan model penemuan terbimbing

    2. Siswa kelas III SDN 4 Jambangan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan

    yang merupakan kelas kontrol yang diberikan perlakuan dengan

    menerapkan model pemecahan masalah.

  • 26

    3.5 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

    3.5.1 Teknik Pengumpulan Data

    3.5.1.1 Teknik Observasi

    Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini

    adalah observasi dan test. Observasi berupa perlakuan pada kelas eksperimen dan

    kelas kontrol dengan melakukan pembelajaran. Sedangkan tes adalah suatu cara

    pengukuran pengetahuan, keterampilan, perasaan, kecerdasan, atau sikap, individu

    atau kelas (Darmadi,2011:86). Tes digunakan untuk mengetahui sejauh mana

    keberhasilan proses mengajar yang dilakukan diakhir pembelajaran dengan

    memeberikan sejumlah soal tes pilihan ganda, isian, ataupun uraian.

    Tabel 3.1

    KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI SISWA DENGAN MODEL

    PEMEBELAJARAN PENEMUAN TERBIMBING

    No Aktivitas Siswa Selama Pembelajaran Discovery

    I. TAHAP PENDAHULUAN

    1. Siswa tampak termotivasi

    2. Siswa memperhatikan/mencatat tujuan pembelajaran

    3. Siswa mengemukakan pendapatnya/menjawab pertanyaan guru yang menunjukkan pengetahuan awal yang mereka miliki

    II. TAHAP KEGIATAN INTI

    4. Siswa teorientasi pada masalah yang diajukan oleh guru

    5. Siswa merumuskan hipotesis

    6. Siswa mendengarkan penjelasan langkah-langkah kegiatan penyelidikan/pengamatan atau diskusi

    7. Siswa meminta/menerima bimbingan saat melakukan kegiatan penyelidikan/pengamatan dan diskusi untuk memperoleh

    informasi yang diperlukan

    8. Siswa mengolah data yang telah diperoleh dari pengamatan

    9. Siswa membuktikan benar tidaknya hipotesis

  • 27

    Tabel 3.2

    KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI GURU PEMBELAJARAN DENGAN

    MODEL PENEMUAN TERBIMBING

    No Pengelolaan Langkah-Langkah Pembelajaran Discovery

    I. TAHAP PENDAHULUAN

    1. Guru memotivasi siswa

    2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

    3. Guru menggali pengetahuan awal siswa (apersepsi)

    II. TAHAP KEGIATAN INTI

    4. Guru mengemukakan suatu permasalahan

    5. Guru memfasilitasi siswa merumuskan hipotesis

    6. Guru menjelaskan langkah-langkah kegiatan penyelidikan/pengamatan atau diskusi

    7. Guru membimbing siswa melakukan kegiatan penyelidikan/pengamatan dan diskusi untuk memperoleh

    informasi yang diperlukan

    8. Guru membimbing mengolah data yang telah diperoleh

    9. Guru membimbing pembuktian hipotesis

    10. Guru membimbing merumuskan simpulan penyelidikan/pengamatan

    III. TAHAP PENUTUP

    10. Guru mengajak siswa mengevaluasi kegiatan penyelidikan/pengamatan

    11. Guru membimbing siswa membuat rangkuman materi pembelajaran

    12. Guru memberikan tindak lanjut

    10. Siswa merumuskan simpulan penyelidikan/pengamatan

    III. TAHAP PENUTUP

    10. Siswa mengevaluasi kegiatan penyelidikan/pengamatan

    11. Siswa membuat rangkuman materi pembelajaran

    12. Siswa menerima/mencatat apa yang harus dilakukannya untuk tindak lanjut

  • 28

    Tabel 3.3

    KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI GURU DENGAN MODEL

    PEMECAHAN MASALAH

    NO TINGKAH LAKU GURU

    1 Guru menjelaskan tujuan pembelajaran

    2 Guru menjelaskan logistik/alat/bahan yang dibutuhkan

    3 Guru memotivasi siswa agar nanti terlibat dalam kegiatan pemecahan

    masalah yang dipilih

    4 Guru membantu siswa mendefinisikan tugas belajar yang

    berhubungan dengan masalah

    5 Guru membantu siswa mengorganisasikan tugas belajar yang

    berhubungan dengan masalah

    6 Guru membantu siswa untuk mengumpulkan informasi yang relevan

    7 Guru membantu siswa melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan

    pemecahan/penjelasan atas masalah

    8 Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan hasil

    karya seperti laporan, poster, video, atau model

    9 Guru membantu siswa berbagi tugas

    10 Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi terhadap

    penyelidikan mereka

    11 Guru membantu siswa melakukan refleksi proses-proses yang telah

    mereka lakukan dalam memecahkan masalah

    Tabel 3.4

    KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI SISWA DENGAN MODEL

    PEMECAHAN MASALAH

    NO TINGKAH LAKU SISWA

    1 Siswa memperhatika/ mencatat tujuan pembelajaran yang

    disampaikan oleh guru

    2 Siswa mempersiapkan alat-alat yang diperlukan dalam pembelajaran

  • 29

    3 Siswa nampak termotivasi

    4 Siswa mendefinisikan tugas belajar yang berhubungan dengan

    masalah

    5 Siswa mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan denga

    masalah

    6 Siswa aktif dalam mengumpulkan informasi yang relevan

    7 Siswa melaksanakan eksperimen untuk mendapattkan pemecahan

    masalah

    8 siswa merencanakan dan menyiapkan hasil karya seperti laporan,

    poster, video, atau model

    9 Siswa berbagi tugas/menyajikan/menyampaikan hasil karya

    10 Siswa melakukan refleksi terhadap penyelidikan mereka

    11 Siswa melakukan refleksi proses-proses yang telah mereka lakukan

    dalam memecahkan masalah

    3.5.1.2 Teknik Test

    Menurut Arikunto (2006:30) metode test adalah serentetan pertanyaan

    latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan itelegensi, dan

    kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Data yang

    diperoleh dalam penenlitian ini berupa data prestasi belajar yang meliputi 2 tahap,

    yaitu tahap awal (nilai pretest) dan tahap akhir (rata-rata nilai tes formatif 1-2).

    Pretest dilakukan pada sebelum penelitian dilakukan yaitu untuk mengetahui

    prestasi awal. Test formatif dilaksanakan setiap akhir pembelajaran. Setelah kedua

    pertemuan selesai dilaksanakan, hasil test formatif setiap pertemuan diambil rata-

    rata nilai setiap siswa baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Rata-rata nilai

    digunakan untuk mengetahui prestasi hasil belajar siswa setelah diadakan perlakuan

    (eksperimen).

  • 30

    Tabel 3.5

    Kisi-kisi Soal Evaluasi

    Standar

    kompetensi

    Kopetensi

    dasar

    Indikator Jenis

    Soal

    Nomor

    Soal

    Menghitung

    keliling, luas

    persegi dan

    persegi panjang

    serta

    penggunaaanya

    dalam

    pemecahan

    masalah.

    Menghitung

    keliling persegi

    dan persegi

    panjang

    1. Menghitung keliling

    persegi dan persegi

    panjang

    2. Menemukan cara

    menghitung keliling

    persegi dan persegi

    panjang

    3. Menggambar dan

    membuat bangun

    datar dengan keliling

    tertentu

    Pilihan

    Ganda

    1,2,8,

    11,13,

    16,17

    3,4,5,6,

    7,9,10,

    12,18,

    19, 20

    14, 15

    3.5.2 Analisis Validitas

    Menurut Sugiyono (2010:120) instrumen yang valid berarti alat ukur yang

    digunakan untuk mendapatkan data valid memiliki ketepatan. Validitas mempunyai

    arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu akat ukur melakukan fungsi

    ukurannya dan mampu memberikaan hasil ukur yang sesuai dengan maksud

    pengukuran. Uji validitas merupakan perhitungan derajat kesesuaian hasil

    penelitian dengan keadaan sebenarnya, validitas item didasarkan pada besarnya

    korelasi yang diperoleh.

    Menurut Masrun (dalam Sugiyono (2011:133) syarat minimum suatu

    instrumen dianggap valid dengan responden sebanyak 16 siswa adalah r = 0,468.

    Jadi korelasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,468 maka butir dalam

    instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. Uji validitas soal tes pada penelitian ini

    menggunakan SPSS 20.

  • 31

    Uji validitas dilaksanakan pada hari Jum`at 1 april 2016 di kelas IV SDN 2

    Jambangan Kecamatan Geyer Kabupaten Grobogan dengan jumlah responden

    sebanyak 16 siswa.

    Tabel 3.6

    Hasil Uji Validitas Soal

    Nomer soal Valid Nomer Soal Tidak Valid

    1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 13, 14, 15,

    16, 17, 19, 20

    11, 12, 18

    3.5.3 Analisis Reliabilitas

    Uji reliabilitas adalah tingkatan pada mana suatu tes secara konsisten

    megukur berapapun tes itu mengukur. Reliabilitas dinyatakan dengan angka-angka,

    biasanya sebagai suatu koefisien, koefisien yang tinggi menunjukkan reliabilitas

    yang tinggi (Darmadi, 2011:188). Suatu instrumen penelitian dikatakan reliabilitas

    apabila alat yang dipakai mengukur apa yang seharusnya diukur digunakan

    kapanpun dan bilamanapun hasilnya sama. Jika r11 ≤ 0,20 maka reliabilitas sangat

    rendah, jika 0,20 < r11 ≤ 0,40 maka reliabilitas rendah, jika 0,40 < r11 ≤ 0,70 maka

    reliabilitas sedang, jika 0,70 < r11 ≤ 0,90 maka reliabilitas tinggi, dan jika 0,90 <

    r11 ≤ 1,00 maka reliabilitas sangat tinggi .Pengujian reliabilitas instrumen dapat

    dilakukan dengan bermacam-macam cara (Spearman Brown, Rulon, Kuder

    Richardson, Kristof, Analisis Varian, dan sebagainya) dengan menggunakan

    program SPSS 20.

    Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Soal

    Reliability Statistics

    Cronbach's

    Alpha

    N of Items

    ,910 20

  • 32

    3.5.4 Uji Tingkat Kesukaran Soal Menggunakan Perbandingan Antara

    Siswa yang Mejawab Benar dengan Banyaknya Siswa yang Menjawab

    (B/N)

    Menururt kriteria yang sering diikuti indeks kesukaran yang sering

    diklasifikasikan adalah sebagai berikut:

    Soal dengan indeks 0 - 0,30 adalah soal kategori sukar

    Soal dengan indeks 0,31 – 0,70 adalah soal kategori sedang

    Soal dengan indeks 0,71 – 1,00 adalah soal dengan kategori mudah

    Tabel 3.8 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Soal

    No

    soal

    Banyaknya siswa yang

    menjawab

    (N)

    Banyaknya siswa yang

    menjawab benar

    (B)

    Indeks

    𝐵

    𝑁

    Kategori soal

    1 20 9 0,45 SEDANG

    2 20 10 0,5 SEDANG

    3 20 5 0,25 SUKAR

    4 20 4 0,2 SUKAR

    5 20 9 0,45 SEDANG

    6 20 12 0,6 SEDANG

    7 20 9 0,45 SEDANG

    8 20 11 0,55 SEDANG

    9 20 9 0,45 SEDANG

    10 20 10 0,5 SEDANG

    11 20 4 0,2 SUKAR

    12 20 11 0,55 SEDANG

    13 20 4 0,2 SUKAR

    14 20 11 0,55 SEDANG

    15 20 10 0,5 SEDANG

    16 20 7 0,35 SEDANG

    17 20 9 0,45 SEDANG

    18 20 8 0,4 SEDANG

    19 20 8 0,4 SEDANG

    20 20 5 0,25 SUKAR

  • 33

    3.6 Teknik Analisis Data

    3.6.1 Uji Normalitas

    Uji normalitas ini berguna untuk menentukan analisis data yang digunakan,

    yaitu menganalisis data nilai siswa pada kelas eksperimen yang diajar

    menggunakan model penemuan terbimbing dan nilai siswa pada kelas kontrol yang

    diajar menggunakan model pemecahan masalah. Uji normalitas perlu dilakukan

    karena menurut Mulyatiningsih (2011:34) jika data tersebut normal maka data akan

    lebih mudah dibandingkan, dihubungkan, dan diramalkan. Uji normalitas data

    variabel yang digunakan adalah teknik One Sample Kolmogorov Smirnov. Syarat

    data dikatakan berdistribusi normal jika signifikansi atau nilai P>0,05 atau 5%

    maka sebaran data tersebut dikatakan normal, sedangkan jika signifikansi

  • 34

    Hasil perhitungan dari data diperoleh jumlah interval yang kemudian disusun dalam

    kategori seperti: sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah.

    3.6.4 Uji Hipotesis dan Uji T Test

    Uji homogenitas data penelitian ini dengan menggunakan Independent

    Samples T Test. Priyanto (2010:32), Independent Samples T Test digunakan untuk

    mengetahui ada atau tidaknya perbedaan rat-rata antara dua kelompok sampel yang

    tidak berhubungan. Jika data yang diperoleh berdistribusi normal dan homogen,

    maka pengujian menggunakan uji statistik parametrik, yaitu menggunakan uji-t.

    Adapun hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

    Ho: nilai rata-rata eksperimen = nilai rata-rata kontrol.

    Artinya bahwa, tidak terdapat pengaruh rata-rata hasil belajar siswa yang

    pembelajarannya menggunakan model penemuan terbimbing

    Ha: nilai rata-rata eksperimen = nilai rata-rata kontrol.

    Artinya bahwa, terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap rata-rata hasil

    belajar siswa pembelajarannya dengan menggunakan model pembelajaran

    penemuan terbimbing.

    Untuk pengambilan keputusan dapat dilihat setelah dilakukan analisa data yaitu:

    1. Jika signifikansi > 0,05 maka Ho diterima

    2. Jika signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak

    Taraf signifikansi uji sampel bebas (Independent Samples T Test) adalah 0,05

    (convidence interval 95%).

    Adapun cara interprestasi hasil, setelah data dianalisi adalah:

    1. Lihat dan interprestasi hasil signifikansinya

    Probabilitas = antara 0,000 s/d 0,010 maka hasilnya sangat signifikan

    Probabilitas = antara 0,011 s/d 0,050 maka hasilnya signifikan

    Probabilitas = diatas 0,050 maka hasilnya nir-signifikan (tidak signifikan)

    2. Lihat nilai rata-rata pada masing-masing kelompok, mana yang lebih tinggi

    (besar). Bila nilai kelompok eksperimen lebih besar daripada kelompok

    kontrol maka hasilnya signifikan (Ha diterima), sebaliknya jika nilai

    kelompok eksperimen sama dengan kelompok kontrol maka hasilnya nir-

    signifikan (Ho diterima).