21
15 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran Menurut Kotler (2004), pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalam individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain. Menurut Boyd, dkk (2000), pemasaran adalah suatu proses yang melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui pertukaran dengan pihak lain. Menurut Downey (2002), pemasaran didefenisikan sebagai aliran produk secara fisik dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara sampai ke tangan konsumen. Berdasarkan dari pengertian diatas, pemasaran dapat disimpulkan sebagai kegiatan penting dalam individu dan kelompok yang memungkinkan keduanya mendapatkan kebutuhan melalui pertukaran produk secara fisik dan ekonomi dengan pihak yang bersangkutan. 3.2 Sistem Sistem didefinisikan sebagai kumpulan prosedur yang saling berkaitan dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara garis besar sistem informasi terdiri dari atas tiga komponen utama. Ketiga komponen tersebut mencakup software, hardware dan branware. Ketiga komponen ini saling berkaitan satu sama lain. Software mencakup semua perangkat lunak yang dibangun dengan bahasa pemrograman tertentu, pustaka untuk kemudian menjadi sistem operasi. Hardware mencakup

BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

15

BAB III

LANDASAN TEORI

3.1 Pemasaran

Menurut Kotler (2004), pemasaran adalah suatu proses sosial dan

manajerial yang didalam individu dan kelompok mendapatkan apa yang

mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan

mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

Menurut Boyd, dkk (2000), pemasaran adalah suatu proses yang

melibatkan kegiatan-kegiatan penting yang memungkinkan individu dan

perusahaan mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

pertukaran dengan pihak lain.

Menurut Downey (2002), pemasaran didefenisikan sebagai aliran

produk secara fisik dan ekonomik dari produsen melalui pedagang perantara

sampai ke tangan konsumen.

Berdasarkan dari pengertian diatas, pemasaran dapat disimpulkan

sebagai kegiatan penting dalam individu dan kelompok yang memungkinkan

keduanya mendapatkan kebutuhan melalui pertukaran produk secara fisik dan

ekonomi dengan pihak yang bersangkutan.

3.2 Sistem

Sistem didefinisikan sebagai kumpulan prosedur yang saling berkaitan

dan saling terhubung untuk melakukan suatu tugas bersama-sama. Secara

garis besar sistem informasi terdiri dari atas tiga komponen utama. Ketiga

komponen tersebut mencakup software, hardware dan branware. Ketiga

komponen ini saling berkaitan satu sama lain. Software mencakup semua

perangkat lunak yang dibangun dengan bahasa pemrograman tertentu,

pustaka untuk kemudian menjadi sistem operasi. Hardware mencakup

Page 2: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

16

perangkat keras (motherboard, prosessor, VGA, dll) yang di rangkai

menjadi sebuah komputer. Dalam kontek yang luas bukan hanya komputer

namun sebuah jaringan komputer. Brainware mencakup kemampuan otak

manusia, yang mencakup ide, pemikiran ,analisa, didalam menciptakan dan

menggabungkan hardware dan software. Penggabukan ketiga komponen

tersebut dapat menciptakan sebuah sistem yang bermanfaat bagi pengguna.

(Pratama, 2014).

Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu

yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan. Jika dalam sebuah sistem

terdapat elemen yang tidak memberikan manfaat dalam mencapai tujuan

yang sama, maka elemen tersebut dapat dipastikan bukanlah bagian dari

sistem (Kadir, 2014).

Sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak adalah

susunan yang teratur dari gagasan – gagasan atau konsepsi yang saling

bergantung. Sedangkan sistem yang bersifat fisis adalah serangkaian unsur

yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan (Sutabri, 2012).

3.3 Informasi

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi penerimanya (Darmawan & Fauzi, 2013).

Sedangkan menurut Murdick, dkk dalam (Indriyani & Gatiningsih,

2013) menerjemahkan informasi terdiri dari data yang telah diambil, diolah,

atau sebaliknya digunakan untuk tujuan informative atau simpulan,

argumentasi, atau sebagai dasar untuk peramalan atau pengambilan putusan.

McFadden, dkk dalam (Kadir, 2014) juga mendefinisikan informasi

sebagai data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan

pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Page 3: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

17

3.4 Sistem Informasi

Dalam buku Sistem Informasi Konsep dan Aplikasi pengarang Agus

Mulyanto (2009) menjelaskan sistem informasi sebagai kumpulan perangkat

keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data

ke dalam bentuk informasi yang berguna.

Dari beberapa definisi menurut para ahli, maka Agus mulyanto

mendefinisikan sistem informasi sebagai suatu komponen yang terdiri dari

manusia, teknologi informasi, dan prosedur kerja yang memproses,

menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk mencapai

suatu tujuan.

Komponen sistem informasi menurut Andri Kristanto (2008)

mengemukakan ada enam macam, diantaranya :

1. Input merupakan semua data yang dimasukkan ke dalam sistem

informasi, seperti dokumen-dokumen, file-file dan formulir-formulir.

2. Proses merupakan kumpulan prosedur yang akan memanipulasi input

yang kemudian akan disimpan dalam bagian basis data dan seterusnya

akan diolah menjadi suatu output yang akan digunakan oleh penerima.

3. Output merupakan semua keluaran atau hasil dari model yang sudah

diolah menjadi suatu informasi yang berguna dan dapat dipakai

penerima.

4. Teknologi merupakan bagian yang berfungsi untuk memasukkan input,

mengolah input dan menghasilkan keluaran.

Basis Data merupakan kumpulan data-data yang saling berhubungan

satu dengan lain yang disimpan dalam perangkat keras komputer dan akan

diolah menggunakan perangkat lunak.

Page 4: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

18

3.5 Framework

Menurut (Supono, 2016) Framework secara sederhana dapat di

artikan kumpulan dari fungsi-fungsi atau prosedur-prosedur dan class-class

untuk tujuan tertentu yang sudah siap digunakan sehingga bisa lebih

mempermudah dan mempercepat pekerjaan seorang programer, tanpa harus

membuat function atau class dari awal.

Menurut Betha Sidik (2012), framework adalah kumpulan intruksi-

intruksi yang dikumpulkan dalam class dan function dengan fungsi masing-

masing untuk memudahkan developer dalam memanggilnya tanpa harus

menuliskan syntax program yang sama berulang-ulang serta dapat

menghemat waktu.

Menurut Rosa dan Shalahuddin dalam (Solikin, 2014), framework

merupakan kerangka kerja yang memudahkan programmer untuk membuat

sebuah aplikasi sehingga programmer akan lebih mudah melakukan

perubahan (customize) terhadap aplikasinya dan dapat memakainya kembali

untuk aplikasi lain yang sejenis.

Framework adalah kumpulan perintah atau fungsi dasar yang

membentuk aturan-aturan tertentu dan saling berinteraksi satu sama lain

sehingga dalam pembuataan aplikasi web kita harus mengikuti aturan dari

framework tersebut. Dengan framework (dalam hal ini framework PHP),

kita tidak perlu memikirkan kode perintah atau fungsi dasar dari aplikasi

website kita (Wardana, 2010).

3.6 Codeigniter

Codeigniter adalah framework aplikasi web open source untuk bahasa

pemrograman PHP. Codeigniter memiliki banyak fitur yang membuatnya

berbeda dengan framework lainnya. Tidak seperti beberapa framework

lainnya, dokumentasi untuk framework ini sangat lengkap, yang mencakup

seluruh aspek dalam framework. Codeigniter juga mampu berjalan pada

Page 5: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

19

lingkungan shared hosting karena memiliki ukuran yang sangat kecil,

namun memiliki kinerja yang sangat luar biasa (Griffiths, 2010).

Dari sisi pemrograman, Codeigniter kompatibel dengan PHP4 dan

PHP5, sehingga akan berjalan dengan baik pada web host yang banyak

dipakai saat ini. Codeigniter menggunakan pola desain Model-View-

Controller (MVC), yang merupakan cara mengatur aplikasi ke dalam

tiga bagian yang berbeda, yaitu Model lapisan abstraksi database, Views

file template tampilan depan, dan Controller logika bisnis dari aplikasi. Pada

intinya, Codeigniter juga membuat penggunaan ekstensif dari pola desain

Singleton. Maksudnya adalah cara untuk load class sehingga jika class itu

dipanggil dalam beberapa kali, kejadian yang sama pada class tersebut akan

digunakan kembali. Hal ini sangat berguna dalam koneksi database, karena

kita hanya ingin menggunakan satu koneksi setiap kali class itu digunakan

(Griffiths, 2010).

Menurut Betha Sidik (2012) CodeIgniter adalah sebuah framework

PHP yang bersifat open source dan menggunakan metode MVC (Model,

View, Controller) untuk memudahkan developer atau programmer dalam

membangun sebuah aplikasi berbasis web tanpa harus membuatnya dari

awal.

Codeigniter dikembangkan oleh Rick Ellis, dengan versi awal yang

dirilis pada tanggal 28 Februari 2006. Dari tahun itulah hingga sekarang,

telah muncul banyak versi Codeigniter yang terus berkembang dengan

penambahan fitur baru dari versi sebelumnya.

Bagaimana suatu proses data mengalir pada sistem yang

menggunakan. Codeigniter framework dapat diilustrasikan pada Gambar

3.1 (Basuki, 2010).

Page 6: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

20

Gambar 3.1. Application Flow Chart Codeigniter Framework (Basuki, 2010)

Pada Gambar 3.1 menjelaskan bahwa index.php berfungsi sebagai

front controller, menginisialisasi base resource untuk menjalankan

Codeigniter. Kemudian router memeriksa HTTP request untuk

menentukan apa yang harus dilakukan dengannya. Jika Cache aktif,

maka hasilnya akan langsung dikirimkan ke browser dengan

mengabaikan aliran data normal. Security berjalan sebelum controller

dimuat. HTTP request dan data yang dikirimkan user akan di filter

untuk keamanan. Controller memuat model, core libraries, plugins,

helper, dan semua resource yang diperlukan untuk memproses request.

Akhirnya View yang dihasilkan akan dikirim ke browser. Jika cache aktif,

maka view akan disimpan sebagai cache dahulu, sehingga pada request

berikutnya langsung ditampilkan.

Model View Controller (MVC) pertama kali diperkenalkan peneliti

Xerox PARC yang bekerja pada bahasa pemrograman Smalltalk di akhir

tahun 1970-an dan awal 1980-an. Smalltalk adalah bahasa pemrograman

yang berorientasi objek, bertipe dinamis, dan reflektif. Smalltalk pertama

kali digunakan dalam pembelajaran edukasi, dan hal ini berbeda dari

data mainframe dan struktur kontrol dalam program Smalltalk yang

terlibat pada Windowed User Interface (WUI), konsep pemrograman

berorientasi objek, pengantar pesan antara komponen komponen objek,

dan kemampuan untuk memonitor dan memodifikasi struktur dari

perilakunya sendiri (Myer, 2008).

Page 7: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

21

Singkatnya, Model View Controller (MVC), adalah pola desain

pengembangan perangkat lunak. MVC adalah sebuah pendekatan untuk

memisahkan aplikasi menjadi tiga segmen, yaitu Models, Views, dan

Controller. MVC menstrukturisasi aplikasi dengan cara tersebut untuk

mempromosikan penggunaan kembali dari kode program (Griffiths, 2010).

Berikut adalah gambar MVC terdapat pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Model View Controller

Berdasarkan Gambar 3.2 dapat kita ketahui bahwa datang sebuah

permintaan dari user, maka permintaan tersebut akan ditangani oleh

controller, kemudian controller akan memanggil model jika memang

diperlukan operasi database. Hasil query oleh model kemudian akan

dikembalikan ke controller. Selanjutnya controller akan memanggil view

yang tepat dan mengkombinasikannya dengan hasil query model. Hasil

akhir dari operasi ini akann ditampilkan ke browser yang selanjutnya bisa

dilihat oleh user.

Model merupakan jenis data yang dapat digunakan oleh aplikasi.

Beberapa contoh data yang biasa digunakan adalah database, RSS feed,

API calls, dan setiap tindakan lainnya yang melibatkan pengambilan

(retrieving), pengembalian (returning), memperbarui (updating),

menghapus (removing) data (Griffiths,2010).

Page 8: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

22

File yang ditempatkan pada bagian ini bertanggung jawab untuk

menunjukkan data kepada para pengunjung situs kita atau pengguna

dari aplikasi. Tidak ada logika pemrograman, tidak ada query insert atau

update yang harus dijalankan disini, meskipun akses data bisa terjadi pada

file ini. File disini hanya untuk menunjukkan hasil dari dua bagian lainnya.

Jadi kita mengambil data dalam model, dan menampilkan dalam view

(Blanco, 2009).

Controller adalah logika bisni dari aplikasi. File yang ada di sini akan

melayani sebagai perantara antara model dan views. Controller akan

merespon permintaan HTTP dan menghasilkan halaman web. Controller

adalah inti dari aplikasi karena bagian menentukan bagaimana permintaan

HTTP harus ditangani (Griffiths,2010).

3.7 Web Service

Web service adalah suatu sistem yang dirancang untuk mendukung

aktivitas antar sistem pada suatu jaringan. Web service merupakan

antarmuka yang berisi kumpulan operasi yang dapat diakses dengan

jaringan, misalnya melalui internet dengan format XML (eXtensible Markup

Language) (Heater, 2001). Web service adalah aplikasi yang tersedia pada

web yang melakukan beberapa fungsi yang kompleks (Wulandari &

Wicaksana, 2006).

Web service terdiri dari kumpulan fungsi dan method yang berpusat

pada sebuah server yang dapat dipanggil oleh pengguna, dimana kita dapat

mengakses method-method tersebut meskipun dengan bahasa pemrograman

maupun platform yang berbeda (Martasari & Aminudin, 2010). Dapat

ditarik kesimpulan bahwa Web service merupakan layanan-layanan yang

disediakan serta dapat diakses melalui jaringan yang berbasis web dengan

standar yang telah ditetapkan sehingga mampu menunjang interoperabilitas,

dan dapat berjalan di berbagai platform. Web service menyediakan standar

Page 9: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

23

komunikasi di antara berbagai aplikasi software yang berbeda-beda, dan

dapat berjalan di berbagai platform maupun framework (Hartono,dkk,

2012). Web service digunakan sebagai suatu fasilitas yang disediakan oleh

suatu web untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada

sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem tersebut

melalui layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang

menyediakan web service (Predede,dkk, 2013)

.

3.8 XAMPP

XAMPP server adalah perangkat lunak gratis yang mendukung

banyak sistem operasi. Hal ini merupakan kompilasi dari beberapa program

untuk menjalankan fungsinya sebagai server yang berdiri sendiri yang

terdiri atas program Apache HTTP server, MySQL database, dan

penterjemah bahasa yang ditulis dengan PHP dan Perl. XAMPP adalah

nama yang merupakan singkatan dari X berbagai sistem operasi (Linux,

Mac, Windows), Apache, MySQL, PHP, PERL. Program ini tersedia

dalam GNU (General Public License) dan bebas merupakan web server

yang mudah digunakan yang mampu melayani halaman dinamis.

XAMPP (X (Windows/Linux) Apache MySQL PHP dan Perl)

merupakan paket server web PHP dan database MySQL yang paling

populer dikalangan pengembang web dengan menggunakan PHP dan

MySQL sebagai database. Betha Sidik (2012).

Menurut Imansyah (2010), berpendapat bahwa Xampp adalah

installer yang membundel Apache, PHP,dan MySQL untuk Windows dalam

satu paket.

Menurut Puspitasari (2011), berpendapat bahwa XAMPP adalah

sebuah software web server Apache yang didalamnya sudah tersedia

database server MySQL dan support PHP programming.

Page 10: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

24

3.9 Unifield Modeling Language (UML)

Menurut Nugroho (2010), “UML adalah bahasa pemodelan untuk

sistem atau perangkat lunak yang berpradigma (berorientasi objek).”

Pemodelan sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan permasalahan

yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih mudah dipelajari dan

dipahami.

Berdasarkan pendapat yang di kemukakan di atas dapat di tarik

kesimpulan bahasa UML adalah sebuah bahasa yang berdasarkan grafik atau

gambar untuk memvisualisasikan, menspefikasikan, membangun dan

pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak

berbasis objek.

UML sendiri terdiri dari diagram-diagram, menurut aspeknya diagram

adalah representasi secara grafis dari elemen-elemen tertentu beserta

hubungannya. Ada beberapa diagram yang disediakan dalam UML antara lain

use case diagram, activity diagram, sequence diagram, class diagram.

3.9.1 Use Case Diagram

Diagram ini merupakan salah satu diagram yang digunakan untuk

memodelkan aspek perilaku sistem atau fungsionalitas yang

diharapkan dari sebuah sistem. Masing-masing diagram

menunjukkan sekumpulan use-case, aktor dan interaksinya. Use-

case adalah interaksi antara user eksternal dengan sistem,

dideskripsikam di diagram use-case dan menggambarkan sebuah

pekerjaan tertentu. Contohnya login ke sebuah sistem, membuat

daftar belanja, dan sebagainya. Diagram use-case melibatkan :

a. Sistem yaitu sesuatu yang akan di bangun.

b. User yaitu entitas-entitas yang berkomunikasi dengan sistem.

c. Use-case adalah fungsionalitas yang dipersepsikan oleh user

d. Relasi adalah hubungan antara user dengan use-case.

Page 11: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

25

Tabel 3.1 Simbol Use-Case Diagram

Simbol Keterangan

User : Mewakili peran orang ketika

berkomunikasi dengan use-case.

Use-case : Penggambaran dan interaksi

antara sistem dan aktor.

Assosiative : Menggambarkan hubungan

khusus objek.

Include : Menunjukkan bahwa suatu

bagian dari elemen sebelumnya dan

dieksekusi bagian dari elemen berikutnya.

Extend : Menunjukkan bahwa suatu bagian

dari elemen sebelumnya bisa disisipkan ke

dalam elemen yang berikutnya.

3.9.2 Activity Diagram

Diagram aktivitas adalah sebuah flowchart yang diperluas dengan

menunjukkan aliran kendali suatu aktivitas ke aktivitas yang lain.

Diagram aktivitas mendeskripsikan aksi-aksi dan hasil. Diagram ini

berupa operasi-operasi dan aktivitas yang ada di use-case.

Page 12: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

26

Tabel 3.2 Simbol Activity Diagram

Simbol Keterangan

Start state : Menggambarkan titik awal

permulaan.

End state : Menggambarkan titik akhir

aktivitas.

Activity : Aktivitas yang dilakukan oleh

aktor.

Decision : Pilihan untuk mengambil

keputusan.

Interaction : Menggambarkan alur

3.9.3 Sequence Diagram

Diagram ini digunakan untuk menggambarkan urutan kejadian dari

suatu kegiatan. Diagram sequence menunjukkan objek sebagai garis

vertical dan tiap kejadian sebagai panah horizontal dari objek

pengirim ke objek penerima.

Tabel 3.3 Simbol Sequence Diagram

Simbol Keterangan

User : Orang ataupun pihak yang

mengelola sistem.

Lifeline : Sebuah objek dalam sebuah

system atau salah satu komponennya.

Page 13: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

27

Simbol Keterangan

Create Manage : Pembuatan sebuah pesan

antar elemen. Dan juga mengindikasikan

komunikasi antara objek.

Message to self : Suatu hasil kembalian

sebuah operasi dan berjalan pad objek itu

sendiri.

3.9.4 Class Diagram

Diagram kelas adalah inti dari proses pemodelan objek. Baik

forward engineering maupun reverse engineering memanfaatkan

diagram ini. Forward engineering adalah proses perubahan model

menjadi kode program sedangkan reverse engineering sebaliknya

merubah kode program menjadi model. Diagram kelas

menggambarkan keadaan suatu system, sekaligus menawarkan

layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut atau motode.

Tabel 3.4 Simbol Class Diagram

Simbol Keterangan

Class : Himpunan dari objek yang berbagi atribut serta

operasi yang sama.

Generalization : Garis yang melambangkan konsep

pewarisan dari suatu kelas ke satu sub kelas selanjutnya.

Association : Apa yang menghubungkan antara objek

satu dengan objek lainnya.

Page 14: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

28

3.10 PHP

PHP adalah singkatan dari hypertext preprocessor ialah bahasa

pemograman yang dapat digunakan untuk tujuan umum, sama seperti

bahasa pemograman lain: C, C++, Pascal, Python, Perl, Ruby, dan

sebagainya. Meskipun demikian, PHP lebih populer digunakan untuk

pengembangan aplikasi web. Dalam proses pembuatan halaman web, PHP

tidak memerlukan kode yang panjang seperti pada Perl dan Pyhton

misalnya karena kode PHP dapat disisipkan didalam kode HTML.

Kode PHP selalu diawali dengan tanda <?php dan diakhiri dengan

tanda ?> . PHP dapat dijalankan dalam sebagian besar sistem operasi,

termasuk Linux, varian – varian UNIX(HP-UX, Solaris, OpenBSD),

Windows, dan Mac OS X. Selain itu, PHP juga mendukung sebagian besar

server web yang ada saat ini, seperti: Apache, IIS, Nginx, Dan Lighttpd.

Dengan demikian, dengan menggunakan PHP kita dapat bebas memilih

sistem operasi dan server web yang digunakan.

PHP adalah pemrograman interpreter yaitu proses penerjemahan baris

kode sumber menjadi kode mesin yang dimengerti komputer secara

langsung pada saat baris kode dijalankan. (Sibero,2011).

Menurut (Sidik, 2012) PHP merupakan secara umum dikenal

dengan sebagai bahasa pemrograman script yang membuat dokumen

HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen HTML

yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat

dengan menggunakan editor text atau editor HTML, dikenal juga sebagai

bahasa pemrograman server side.

Dalam proses penulisan kode program, PHP juga mengizinkan

untuk menggunakan dua gaya pemograman, yaitu gaya prosedural dan gaya

berorientasi objek dan juga bisa digabungkan dari keduanya. PHP adalah

program open-source dan bersifat bebas. Ini berarti bahwa kita bebas

menggunakan PHP untuk membangun aplikasi yang bersifat non –

komersil maupun komersil. (Raharjo, 2015).

Page 15: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

29

PHP dapat digunakan untuk membuat tiga tipe aplikasi, yaitu aplikasi

web (server side scripting), program CLI (command-line scripting) dan

aplikasi desktop (GUI).

3.11 MySQL

MySQL adalah salah satu jenis database server yang sangat terkenal

dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang menggunakan

database sebagai sumber dan pengolahan datanya (Arief, 2011).

MySQL atau dibaca “My Sekuel” adalah suatu RDBMS (Relational

Database Management System ) yaitu aplikasi system yang menjalankan

fungsi pengelolaan data (Sibero,2011).

SQL merupakan kepanjangan dari Structured Query Language, SQL

digunakan untuk berkomunikasi dengan basis data. Sesuai dengan ANSI,

SQL merupakan bahasa standar untuk system managemen data reasional.

Sistem SQL digunakan untuk melakukan tugas-tugas seperti update terhadap

basis data, atau memanggil data dari sebuah basis data. Beberapa basis data

yang menggunakann MySQL antara lain: MySQL, Oracle, Sysbase,

Microsoft SQL Server, Access (Raharjo,2011).

3.12 Pengujian Sistem

Pengujian atau testing merupakan proses pengeksekusian program

untuk menemukan kesalahan – kesalahan yang terdapat di dalam sistem,

kemudian dilakukan pembenahan. Tahap ini merupakan tahap yang penting

dalam pengembangan sistem, karena pada tahap ini merupakan tahapan

untuk memastikan bahwa suatu sistem terbebas dari kesalahan (Ristono,

2011).

Testing adalah sebuah proses siklus hidup dan merupakan bagian dari

proses rekayasa perangkat lunak secara terintegrasi demi memastikan

kualitas dari perangkat lunak serta memenuhi kebutuhan teknis yang telah

disepakati dari awal. (Rizky, 2011).

Page 16: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

30

Pengujian dapat dilakukan untuk memastikan bahwa semua

persneling telah terhubung, yaitu bahwa operasi-operasi internal telah

dilakukan sesuai dengan spesifikasi dan semua komponen internal telah

dieksekusi. Pendekatan pengujian pertama kali memnutuhkan pandangan

eksternal dan disebut kotak hitam (black-box), dan yang kedua,

membutuhkan pandangan internal yang disebut pengujian kotak putih

(white-box). (Pressman, 2012). Pengujian sistem dapat dilakukan dengan

beberapa cara, antara lain:

a. Pengujian White Box

White Box testing atau pengujian glass box adalah cara pengujian

dengan melihat ke dalam modul untuk meneliti kode-kode program yang ada,

dan menganalisis apakah ada kesalahan atau tidak. Dengan menggunakan

metode White Box analisis sistem akan memperoleh test case yang menjamin

seluruh independent path di dalam modul yang dikerjakan sekurang-

kurangnya satu kali dan mengerjakan seluruh keputusan logical, loop dan

validalitas sesuai dengan batasannya.

White Box testing secara umum merupakan jenis testing yang lebih

berkonsentrasi terhadap isi dari perangkat lunak itu sendiri. Jenis ini lebih

banyak berkonsentrasi kepada source code dari perangkat lunak yang dibuat

sehingga membutuhkan proses testing yang jauh lebih lama dan lebih mahal

dikarenakan membutuhkan ketelitian dari para tester serta kemampuan teknis

pemrograman bagi para tester. (Rizky, 2011).

Salah satu teknik dalam pengujian White Box testing adalah pengujian

jalur dasar (Basis Path Testing). Metode ini memungkinkan penguji dapat

mengukur kompleksitas logis dari desain procedural dan menggunakannya

sebagai pedoman untuk menetapkan himpunan basis dari semua jalur

eksekusi (Pressman, 2012). Berikut adalah gambar flowgraph basis path

terdapat pada Gambar 3.3.

Page 17: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

31

Gambar 3.3 Flow Graph Basis Path

Pada Gambar 3.3 Grafik alir (flow graph) merupakan sebuah notasi

sederhana untuk merepresentasikan aliran kontrol logis suatu program

(Pressman, 2012).

Berikut adalah gambar notasi grafik alir terdapat pada Gambar 3.4.

Gambar 3.4 Notasi Grafik Alir

Diagram alir yang ditunjukkan pada Gambar 3.4 digunakan untuk

menggambarkan struktur pengendalian program. Setiap lingkaran disebut

simpul (node) grafik alir merupakan satu atau lebih pertanyaan-pertanyaan

prosedural. Ketika kondisi-kondisi gabungan ditemui perancangan

prosedural, pembuatan sebuah grafik menjadi sedikit lebih rumit. Sebuah

kondisi gabungan terjadi ketika satu atau lebih operator Boolean (logika OR,

AND, NAND, NOR) Bahasa perancangan Program Design Language (PDL).

Diterjemahkan ke dalam grafik alir yang ditampilkan. Perhatikan bahwa

dibuat node terpisah untuk masing-masing kondisi a dan b dalam pernyataan

Page 18: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

32

IF a OR b. Setiap node yang berisi kondisi ini disebut node predikat dab

ditandai oleh dua atau lebih edge yang berasal dari node tersebut.

Pengembang melaksanakan pengujian unit untuk memeriksaapakah

modul tertentu atau kode unit bekerja dengan baik. Pengujian unit berada

pada tingkat yang sangat dasar seperti ketika unit kode dikembangkan atau

fungsi tertentu dibangun yang berkaitan dengan unit lain secara keseluruhan.

(Simarmata, 2010).

b. Pengujian Black Box

Pengujian Black Box dilakukan dengan menjalankan atau mengeksekusi

unit atau modul, kemudian diamati apakah hasil dari unit itu sesuai dengan

proses bisnis yang diinginkan.

Menurut (Shalahuddin & Rosa 2011), black box testing adalah menguji

perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan

kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-

fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai denganspesifikasi

yang dibutuhkan.

Menurut (Rizky, 2011), berpendapat bahwa Black Box testing adalah

tipe testing yang memperlakukan perangkat lunak yang tidak diketahui

kinerja internal. Sehingga para tester memandang perangkat lunak seperti

layaknya sebuah kotak hitam yang tidak penting dilihat isinya, tapi cukup

dikenai proses testing di bagian luar. Pengujian Black Box berusaha

menemukan kesalahan pada fungsi yang tidak benar atau hilang, kesalahan

interface dan kesalahan struktur database.

Untuk melakukan proses pengujian test case terlebih dahulu dilakukan

penerjemahan flowchart kedalam notasi flowgraph (aliran kontrol). Ada

beberapa cara istilah saat pembuatan flowgraph,yaitu:

1. Node yaitu lingkaran pada flowgraph yang menggambarkan satu atau lebih

perintah prosedural.

Page 19: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

33

2. Edge yaitu tanda panah yang menggambarkan aliran kontrol dari setiap

node harus mempunyai tujuan node.

3. Region yaitu daerah yang dibatasi oleh node dan edge dan untuk

menghitung daerah diluar, flowgraph juga harus dihitung.

4. Predicate Node yaitu kondisi yang terdapat pada node dan mempunyai

karakteristik dua atau lebih edge lainnya.

5. Cyclomatic Complexity yaitu metrik perangkat lunak yang menyediakan

ukuran kuantitaf dari logical program yang kompleks dan dapat

digunakan untuk mencari jumlah path dalam suatu flowgraph.

6. Independen Path yaitu jalur melintasi atau melalui program dimana

sekurang-kurangnya terdapat proses perintah yang baru atau kondisi yang

baru.

Pengujian Black Box cenderung diterapkan selama tahap-tahap

pengujian selanjutnya. Karena pengujian kotak hitam sengaja mengabaikan

struktur kendali, perhatian difokuskan pada ranah informasi. Pengujian

dirancang untuk menjawab pertanyaan bagaimana validalitas fungsional,

kinerja sistem, pembentukan test case, kecaptan dan banyaknya data dan

spesifikasi data pada operasi sistem.

Dengan menerapkan teknik kotak hitam, dari pada kesalahan yang

terkait hanya dengan pengujian khusus yang telah dibuat.(Roger S Pressman,

2012).

c. Diagram Alir (Flowchart)

Bagan alir merupakan teknik analitis yang digunakan untuk

menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara jelas, tepat dan logis.

Krismiaji (2010).

Menurut (Indrajani, 2011) flowchart merupakan gambaran secara grafik dari

langkah-langkah dan urutan prosedur suatu program.

Page 20: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

34

3.13 Penelitian Terkait

Pada penelitian yang dilakukan oleh A.A Gede Yudhi Pramatha,

Gusti Ketut Suryaningsih, Kadek Yota Ernanda Aryanto, 2016 yang

berjudul implementasi web service pada sistem pengindeksan dan pencarian

dokumen tugas akhir, skripsi dan praktik kerja lapangan.Penelitian ini

dilakukan untuk melakukan pengindeksan dokumen dimana hasil dari

pengindeksan tersebut berupa index file yang siap untuk digunakan untuk

proses pencarian, sehingga proses pencarian dokumen yang sudah diberikan

sudah diberikan skor dan diurutkan berdasarkan relevansi dokumen dengan

kata kunci yang diinputkan pengguna. Berdasarkan pemaparan diatas, maka

sistem pengindeksan dan pecarian dokumen ini dapat digunaanakan dengan

lebih efektif dan efisien serta dapat bermanfaat bagi sistem ataupun

pengembang lainnya.

Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Hamdani, Haviluddin, Ngurah

Satria Darmawangsa, 2011 yang berjudul rancang bangun web service untuk

penjualan tiket bus damri.Penelitian ini dilakukan untuk membangun

aplikasi web service sebagai aplikasi middleware dan penyedia layanan

penjualan riket bus, sebagai interface-nya dibangun aplikasi antar muka

berupa aplikasi desktop untuk agen dan PERUM DAMRI, serta dibangun

aplikasi website untuk calon penumpang.

Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Hartati Deviana, 2011

yang berjudul penerapan XML web service pada sistem distribusi barang.

Penelitian ini dilakukan untuk mendukung sistem terdistribusi yang

memiliki infrastruktur yang berbeda. Karena web service menggunakan

XML, maka teknologi ini daat mendukung integrasi berbagai platform

sistem dan aplikasi, baik infrastruktu intanet dan ekstranet . Dalam

penelitian ini akan disusun oleh sebuah sisteminformasi dengan

menggunakan teknologi web service menggunakan PHP dan NuSOAP

diimplementasikan pada sistem pengelolaan, distribusi barang di sebuah

apotek yang memiliki beberapa cabang. Penelitian ini menghasilkan sistem

Page 21: BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pemasaran

35

informasi yang mampu mengintegrasikan aplikasi dan platform dari seluruh

cabang.

Kemudian penelitian yang dilakukan oleh Erick Kurniawan, 2014

yang berjudul implementasi rest web service untuk sales order dan sales

tracking berbasis mobile. Penelitian ini dilakukan untuk memantau aktivitas

dan mempercepat proses pemesanan produk-produk aplikasi berbasis mobile

dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Aplikasi mobile

yang akan dibuat memanfaatkan data dari GPS untuk memastikan lokasi

dari tenaga penjual aplikasi yang dibuat juga meniliki fasilitas untuk

membaca barcode barang menggunakan kamera untuk mempercepat input

data barang. Aplikasi ini menggunakan REST services untuk memanipulasi

data yang ada pada layanan komutasi awan. Dengan menggunakan aplikasi

mobile ini perusahaan dapat dengan mudah memantau tenaga penjul dan

melakukana pemesanan barang, dengan lebih cepat dan efisien.

Penelitian terakhir dilakukan oleh Ulfa Mariathul Qibtiyah, Samirah

Rahayu, 2017 yangn berjudul Implementasi JSON Web Service pada

aplikasi digital library Politeknik Sukabumi. Penelitian ini dilakukan untuk

menganalisis dan merancang sebuah sebuah aplikasi yang dapat membantu

pengelolaan data perpustakaan menjadi lebih baik dari sistem yang

sebelumnya. Aplikasi ini dirancang dengan menggunakan database MySQL,

PHP, HTML, Java Script dan Ajax, serta menggunakan konsep framework

dengan CodeIgniter.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa web service merupakan layanan-

layanan yang disediakan serta dapat diakses melalui jaringan yang berbasis

web dengan standar yang telah ditetapkan sehingga mampu menunjang

interoperabilitas, dan dapat berjalan di berbagai platform.