41
34 BAB III IDENTIFIKASI DATA A. Gerakan 1821 1. Latar Belakang Hadirnya Gerakan 1821 Gerakan 1821 merupakan salah satu modul yang dipelajari di kelas- kelas belajar pengasuhan yang digagas oleh Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari, Direktur Auladi Parenting School (PSPA) Bandung yang berdiri sejak tahun 2005. Gerakan ini mulai diluncurkan dan disebarkan untuk masyarakat secara umum dalam bentuk tulisan sekitar tahun 2015. Gerakan 1821 adalah himbauan kepada orang tua untuk melakukan puasa gadget mulai pukul 18:00 sampai pukul 21:00 agar menggunakan waktu tersebut untuk fokus berinteraksi dengan keluarga. Berdasarkan wawancara yang dilakukan Koran Jawa Pos pada 7 Agustus 2016 dengan Abah Ihsan, hal yang menjadi pemicu utama Gerakan 1821 adalah fenomena perubahan lingkungan pergaulan untuk tumbuh kembang anak yang kian beragam. Pada jaman belum ada internet, orang tua tidak memiliki banyak kompetitor, televisi juga jarang sehingga pengaruh orang tua dan guru sangat dominan. Jaman sekarang, ketika perangkat yang berbasis screen, seperti TV, gadget, laptop tidak digunakan secara bijak oleh orang tua dan anak, maka pelan-pelan kehadirannya semakin mempengaruhi hubungan keluarga terhadap anak. Gerakan 1821 tidak menghimbau untuk menjauhi teknologi, namun untuk menggunakat perangkat-perangkat tersebut dengan proporsional, karena

BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

34

BAB III IDENTIFIKASI DATA

A. Gerakan 1821

1. Latar Belakang Hadirnya Gerakan 1821

Gerakan 1821 merupakan salah satu modul yang dipelajari di kelas-

kelas belajar pengasuhan yang digagas oleh Ihsan Baihaqi Ibnu Bukhari,

Direktur Auladi Parenting School (PSPA) Bandung yang berdiri sejak tahun

2005. Gerakan ini mulai diluncurkan dan disebarkan untuk masyarakat secara

umum dalam bentuk tulisan sekitar tahun 2015. Gerakan 1821 adalah himbauan

kepada orang tua untuk melakukan puasa gadget mulai pukul 18:00 sampai

pukul 21:00 agar menggunakan waktu tersebut untuk fokus berinteraksi dengan

keluarga.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan Koran Jawa Pos pada 7

Agustus 2016 dengan Abah Ihsan, hal yang menjadi pemicu utama Gerakan

1821 adalah fenomena perubahan lingkungan pergaulan untuk tumbuh kembang

anak yang kian beragam. Pada jaman belum ada internet, orang tua tidak

memiliki banyak kompetitor, televisi juga jarang sehingga pengaruh orang tua

dan guru sangat dominan. Jaman sekarang, ketika perangkat yang berbasis

screen, seperti TV, gadget, laptop tidak digunakan secara bijak oleh orang tua

dan anak, maka pelan-pelan kehadirannya semakin mempengaruhi hubungan

keluarga terhadap anak.

Gerakan 1821 tidak menghimbau untuk menjauhi teknologi, namun

untuk menggunakat perangkat-perangkat tersebut dengan proporsional, karena

Page 2: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

35

dengan melihat sekeliling kita, penggunaan gadget yang tidak dibatasi dengan

jelas oleh orang tua maupun anak tidak sedikit membuat interaksi para orang tua

dengan anak berkurang, yang akhirnya juga mengurangi pengaruh fungsi

keluarga terhadap anak.

2. Tujuan Gerakan 1821

Gerakan 1821 bertujuan untuk mendisiplinkan diri orang tua dan

seluruh anggota keluarga untuk fokus berinteraksi tanpa gangguan berbagai

perangkat yang berbasis screen. Dengan puasa dalam menggunakan gadget, TV,

laptop dan perangkat lain yang mengganggu interaksi hubungan orang tua

dengan anak untuk sementara waktu.

3. Pelaksanaan Gerakan 1821

a. Waktu Pelaksanaan

Himbauan untuk melaksanakan Gerakan 1821 adalah antara pukul

18:00 sampai pukul 21:00. Jam tersebut bukan merupakan jam wajib, yang

menjadi keharusan bagi orang tua menurut Abah Ihsan, adalah meluangkan

waktu untuk fokus berinteraksi dengan anak agar anak lebih banyak

terpengaruh orang tua dibandingkan orang lain. Pukul 18:00 – 21:00 dipilih

karena merupakan Prime Time keluarga di mana anggota keluarga pada

umumnya berkumpul setelah melakukan rutinitas seperti sekolah dan bekerja.

Anak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi

dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan

lingkungan adalah sore hari sepulang sekolah, sedangkan pada malam hari

sebaiknya digunakan sebagai family time.

Page 3: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

36

b. Jenis Kegiatan Gerakan 1821

Gerakan 1821 terdiri dari 3B kegiatan yaitu: bermain, belajar, dan

bercengkrama (mengobrol). Berbagai aktivitas dapat dilakukan dalam

melaksanakan Gerakan 1821, seperti menemani belajar, mendongeng,

bermain board game, card game, bermain permainan tradisional, membuat

prakarya dan lain sebagainya.

B. Limbah di Kota Surakarta

1. Pertumbuhan Penduduk dan Limbah di Kota Surakarta

Kota akan selalu berhubungan erat dengan perkembangan lahan baik

dalam kota itu sendiri maupun pada daerah yang berbatasan atau daerah

sekitarnya. Selain itu lahan juga berhubungan erat dengan manusia dan

lingkungan (Setyawati, D., 2008). Penjelasan tentang teori kependudukan

menyatakan bahwa populasi seharusnya dalam titik keseimbangan dimana

lingkungan dapat mendukung dan batas diantara titik keseimbangan tersebut

merupakan daya dukung dari lingkungan (Kormondy, EJ., 1969). Oleh karena

itu perkembangan dan pertumbuhan kota yang baik merupakan kota yang dapat

menyeimbangkan antara kondisi lingkungan dengan kepadatan penduduk yang

akan ditampung dalam kota tersebut.

Kota Surakarta merupakan salah satu kota di Jawa Tengah yang cukup

berkembang. Terlihat dari peningkatan jumlah penduduk Kota Surakarta yang

bermukim tiap tahunnya yaitu pada tahun 2007 berjumlah 498.105 jiwa dan

meningkat pada tahun 2014 menjadi 510.077 jiwa. Peningkatan jumlah

penduduk akan meningkatkan jumlah jasa, industri, bisnis, dan lain sebagainya

Page 4: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

37

di wilayah Kota Surakarta yang juga akan meningkatkan produksi limbah

buangan atau sampah.

Tabel 1. Pertumbuhan Penduduk Kota Surakarta Tahun 2007-2014 (Sumber: BPS Kota Surakarta)

Sampah merupakan suatu masalah yang sangat mendasar dalam kota

besar khususnya di Kota Surakarta. Satu orang penduduk di Kota Surakarta rata-

rata membuang sampah sebesar 0,5 kg sampah/hari. Dengan jumlah penduduk

mencapai 498.000 jiwa, rata-rata jumlah sampah kota yang dihasilkan dan

dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebanyak 249 ton/hari (Dinas

Kebersihan dan Pertamanan kota Surakarta tahun 2009).

2. Pengolahan Limbah di Kota Surakarta

Sistem pengolahan limbah di Kota Surakarta masih tergolong

menggunakan konsep tradisional yang menganut konsep kumpul, angkut dan

buang. Sistem ini masih terus digunakan karena masyarakat belum mengetahui

cara pengolahan sampah dengan baik. Dimulai dari cara mengurangi timbunan

Page 5: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

38

sampah domestic (reduce), menggunakan sampah domestic yang masih layak

digunakan (reuse), dan mendaur ulang sampah plastic (recycle) sehingga sampah

tersebut dapat bernilai ekonomi.

Sampah domestik adalah sampah yang berasal dari limbah rumah

tangga, contohnya yaitu sisa makanan, bungkus sabun, botol, kertas, dan lain-

lain. Hampir sebagian besar sampah domestik dapat dimanfaatkan kembali

melalui beberapa proses pengolahan, seperti pembuatan kompos, pembuatan

biogas, daur ulang kertas dan daur ulang plastik. Maka dari itu sebaiknya

masyarakat dapat memilah sampah domestik. Namun kebiasaan masyarakat

Kota Surakarta dalam mengelola sampah domestik masih tergolong rendah.

Hal ini sangat berkaitan dengan sistem pengelolaan sampah yang diterapkan

oleh Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Surakarta, di mana belum

adanya sosialisasi tentang pemilahan sampah menjadi berbagai jenis. Seperti

pemisahan sampah organik dan anorganik (kertas, plastik dan logam). Selain

itu, tempat sampah yang sudah ada di tempat umum juga tidak berfungsi

secara efektif. Terlihat di TPS (Tempat Pembuangan Sementara) yang

tersebar di beberapa kelurahan Kota Surakarta hanya sebagai tempat

pembuangan akhir bagi masyarakat. Di TPA (Tempat Pembuangan Akhir)

juga masih menjadi masalah, ini dibuktikan dari tahun ke tahun tidak ada

perubahan metode pengolahan sampah yang baik. Jadi, pengelolaan dan

pengolahan sampah domestik di Kota Surakarta masih dikatakan kurang

efektif dan efisien.

Page 6: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

39

C. Dinas Pendidikan Kota Surakarta

1. Profil Dinas Pendidikan Kota Surakarta

Dinas Pendidikan adalah salah satu instansi pemerintahan yang khusus

menangani bidang pendidikan. Kantor Dinas Pendidikan beralamat di Jalan D.I.

Panjaitan No.7 Setabelan Banjarsari, Surakarta, 57132, Telp (0271) 630123.

Kantor Dinas Pendidikan menjadi satu dengan Dinas Pemuda dan Dinas Olah

Raga yang di singkat dengan DIKPORA.

2. Visi dan Misi Dinas DIKPORA Kota Surakarta

a. Visi DIKPORA Surakarta “Terwujudnya insan yang cerdas, berkarakter, dan

kompetitif”

b. Misi DIKPORA Surakarta

1) Mewujudkan insan yang professional, terampil, dan bugar.

2) Mewujudkan akses pendidikan yang terjangkau.

3) Mengembangkan pendidikan seni dan budaya daerah.

4) Menyelenggarakan pendidikan berkarakter.

5) Membentuk kepribadian yang religious, berkompetensi ilmu pengetahuan

dan kecakapan hidup.

6) Mewujudkan pencitraan public yang kredibel dan akuntabel dalam

penyelenggaraan pelayanan pendidikan.

7) Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, relevan, dan berdaya saing.

8) Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan.

9) Memassalkan olah raga, menintensifkan pembibitan dan pembinaan

olahragawan berprestasi.

Page 7: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

40

3. Tugas dan Fungsi Dinas Pendidikan Kota Surakarta

a. Tugas pokok Dinas Pendidikan Kota Surakarta: Menyelenggarakan urusan

pemerintahan daerah bidang kependidikan.

b. Fungsi Dinas Pendidikan Kota Surakarta:

1) Perumusan kebijakan teknis bidang kependidikan.

2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

kependidikan.

3) Pembinaan dan fasilitasi bidang kependidikan lingkup Pemerintah Kota

Surakarta.

4) Pelaksanaan tugas di bidang kependidikan dan sarana prasarana

pendidikan.

5) Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang kependidikan.

6) Pelaksanaan kesekretariatan dinas.

7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

4. Struktur Organisasi Dinas Pendidikan Kota Surakarta

Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi, Dinas Pendidikan dipimpin oleh

Kepala Dinas yang membawahi:

a. Sekretariat

b. Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini

c. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

d. Bidang Pendidikan Menengah

e. Bidang Pendidik, dan Tenaga Kependidikan

f. Bidang Pendidikan Non Formal

Page 8: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

41

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

h. Sekolah Menengah Kejuruan

i. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas

j. Kelompok Jabatan Fungsional

Berikut struktur tanggung jawab masing-masing jabatan yang dibawahi

oleh Kepala Dinas:

a. Sekretariat dipimpin oleh Sekretaris yang berada di bawah dan tanggung

jawab kepada Kepala Dinas.

b. Masing-masing bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

c. UPTD dipimpin oleh seorang kepala UPTD yang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Kepala Dinas.

d. Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang Tenaga Fungsional

Senior sebagai Ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala

Dinas.

Berikut adalah struktur tugas masing-masing jabatan yang dibawahi

oleh Kepala Dinas:

a. Sekretariat

Sekretariat mempunyai tugas:

1) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis.

2) Pembinaan.

3) Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu.

4) Pelayanan administrasi dan pelaksanaan di bidang perencanaan,

evaluasi dan pelaporan, keuangan, umum dan kepegawaian.

Page 9: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

42

Sekretariat membawahi:

1) Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan

2) Subbagian Keuangan

3) Subbagian Umum dan

Masing-masing Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian

yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada sekretaris.

b. Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini Bidang Pendidikan

Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini mempunyai tugas:

1) Penyiapan kebijakan perumusan teknis.

2) Pembinaan.

3) Pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan dasar.

4) Pengendalian mutu pendidikan dasar, serta sarana dan prasarana

pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini.

Fungsi Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini, yakni:

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan bidang

pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan sekolah dasar dan anak usia

dini.

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

di bidang pengendalian mutu pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini.

3) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

di bidang sarana dan prasarana pendidikan sekolah dasar dan anak usia

dini.

4) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 10: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

43

Bidang Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini membawahi:

1) Seksi Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini, yang

mempunyai tugas:

a) Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.

b) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang kurikulum pendidikan sekolah

dasar dan anak usia dini, meliputi:

(1) Perumusan kebijakan operasional pendidikan sekolah dasar dan

anak usia dini di kota sesuai kebijakan nasional.

(2) Koordinasi dan sinkronisasi kebijakan operasional dan program

pendidikan dasar antar kabupaten/kota.

(3) Perencanaan strategis pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini

sesuai rencana strategis pendidikan nasional.

(4) Sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan

sekolah dasar dan anak usia dini.

(5) Koordinasi atas pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan

sekolah dasar dan anak usia dini.

(6) Pengelolaan pendidikan bertaraf internasional tingkat pendidikan

sekolah dasar dan anak usia dini.

2) Seksi Sarana dan Prasarana Pendidikan Sekolah Dasar Dan Anak Usia

Dini mempunyai tugas:

a) Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.

b) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang sarana dan prasarana pendidikan

sekolah dasar dan anak usia dini, meliputi:

(1) Bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan sekolah dasar dan anak

Page 11: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

44

usia dini bertaraf internasional sesuai kewenangan kota.

(2) Pengawasan pendayagunaan bantuan sarana dan prasarana

pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini.

(3) Pembinaan dan fasilitas lingkup kota bidang sarana dan prasarana

pendidikan sekolah dasar dan anak usia dini.

Masing-masing seksi dipimpin oleh seorang kepala seksi, yang

berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Bidang Pendidikan

Sekolah Dasar dan Anak Usia Dini.

c. Bidang Pendidikan Sekolah Menengah Pertama

d. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Bidang pendidik dan tenaga kependidikan mempunyai tugas:

1) Melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis.

2) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidik dan tenaga kependidikan

pendidik dasar SD, pendidik dan tenaga kependidikan pendidik dasar

SMP.

3) Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan pendidik menengah.

Bidang pendidik dan tenaga kependidikan membawahi:

1) Seksi pendidik dan kependidikan dasar SD, yang mempunyai tugas:

a) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.

b) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidik dan kependidikan dasar

SD, meliputi:

(1) Perencanaan kebutuhan pendidik dan tenaga kependidikan untuk

pendidikan dasar milik pemerintah kota.

(2) Usulan pengangkatan dan penempatan pendidik dan tenaga

Page 12: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

45

kependidikan PNS untuk satuan pendidikan pada jenjang

pendidikan dasar milik.

(3) Usulan pemindahan pendidik dan tenaga kependidikan pada

pendidikan dasar.

(4) Peningkatan kesejahteraan.

(5) Penghargaan dan perlindungan pendidik pada jenjang pendidikan

dasar.

(6) Usulan pemberhentian pendidik dan tenaga kependidikan bertaraf

internasional selain karena alasan pelanggaran perundang-

undangan pada jenjang pendidikan dasar SD.

2) Seksi Pendidik dan Kependidikan Dasar SMP

3) Seksi Pendidik dan Kependidikan Menengah

e. Bidang Pendidikan Non Formal Bidang Pendidikan Non Formal mempunyai

tugas:

1) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.

2) Pembinaan dan pelaksanaan pemberian dukungan sumber daya terhadap

penyelenggaraan pendidikan non formal.

Fungsi Bidang Pendidikan Non Formal:

1) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

pendidikan masyarakat.

2) Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan

kesetaraan dan keaksaraan.

3) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

Page 13: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

46

Bidang Pendidikan Non Formal membawahi:

1) Seksi Pendidikan Masyarakat, yang mempunyai tugas:

a) Melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.

b) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendidikan masyarakat,

meliputi:

(1) Perencanaan strategis pendidikan non formal sesuai rencana

strategis pendidikan nasional.

(2) Membantu pelaksanaan ujian nasional pendidikan non formal.

(3) Pelaksanaan evaluasi pengelola, satuan, jalur, jenjang dan jenis

pendidikan non formal skala pemerintah kota.

(4) Pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional pada

pendidikan non formal skala pemerintah kota.

2) Seksi Kesetaraan dan Keaksaraan, yang mempunyai tugas:

a) Melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis.

b) Pembinaan dan pelaksanaan di bidang Kesetaraan dan Keaksaraan,

meliputi:

(1) Perencanaan strategis pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan

sesuai rencana strategis pendidikan nasional.

(2) Sosialisasi kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan

Kesetaraan dan Keaksaraan.

(3) Pelaksanaan evaluasi pengelola, satuan pendidikan Kesetaraan dan

Keaksaraan.

(4) Pelaksanaan evaluasi pencapaian standar nasional pendidikan pada

pendidikan Kesetaraan dan Keaksaraan skala pemerintah kota.

Page 14: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

47

(5) Pemberian dukungan sumber daya penyelenggaraan pendidikan

Kesetaraan dan Keaksaraan.

D. Target Market dan Target Audience

1. Target Market

Segmentasi dari target market dalam konsep perancangan buku

aktivitas bergambar tentang pemanfaatan limbah plastik sebagai media

kampanye Gerakan 1821 adalah sebagai berikut:

a. Segmen Demografi

1) Usia : anak-anak usia 6-12 tahun

2) Pendidikan : SD kelas 1-6

3) Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan

4) Agama : semua agama

5) Kelas sosial : menengah ke atas

b. Segmen Geografi

Daerah yang menjadi target sasaran perancangan buku aktivitas

bergambar sebagai media kampanye Gerakan 1821 serta mengenalkan

pemanfaatan limbah plastik menjadi kerajinan tangan ini adalah kota

Surakarta dan sekitarnya secara khususnya, sedangkan secara umum untuk

seluruh Indonesia.

c. Segmen Psikografi

Anak-anak yang mempunyai keingintahuan besar, anak-anak yang

tertarik untuk melakukan aktivitas kreatif seperti membuat prakarya, mereka

Page 15: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

48

yang senang belajar sambil bermain serta mereka yang gemar membaca buku

dengan tampilan visual (gambar).

2. Target Audience

Target audience adalah orang yang akan menjadi sasaran komunikasi.

Dalam perancangan ini yaitu menjadi sasaran komunikasi buku aktivitas

bergambar maupun media promosinya. Untuk detail segmentasi dari target

audience pada konsep perancangan ini terbagi menjadi dua, yaitu audience

primer, dan audience sekunder sebagai pengambil keputusan, yang dapat

diuraikan sebagai berikut:

a. Target Audience Primer

1) Segmen Demografi

a) Usia : anak-anak (usia 6-12 tahun)

b) Pendidikan : SD kelas 1-6

c) Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan

d) Agama : semua agama

e) Kelas sosial : menengah ke atas

2) Segmen Geografi

Daerah yang menjadi sasaran perancangan buku aktivitas ini

adalah Kota Surakarta dan sekitarnya secara khususnya dan seluruh

Indonesia secara umumnya.

Anak-anak yang mempunyai keingintahuan besar, anak-anak

yang tertarik untuk melakukan aktivitas kreatif seperti membuat prakarya,

mereka yang senang belajar sambil bermain serta mereka yang gemar

membaca buku dengan tampilan visual (gambar).

Page 16: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

49

b. Target Audience Sekunder

1) Segmen Demografi

a) Usia : orang tua (usia 25-40 tahun)

b) Pendidikan : SMA sampai ke jenjang kesarjanaan

c) Jenis kelamin : laki-laki dan perempuan

d) Agama : semua agama

e) Kelas sosial : menengah ke atas

2) Segmen Geografi

Daerah yang menjadi target sasaran perancangan buku aktivitas

bergambar sebagai media kampanye Gerakan 1821 serta mengenalkan

pemanfaatan limbah plastik menjadi kerajinan tangan ini adalah kota

Surakarta dan sekitarnya secara khususnya, sedangkan secara umum untuk

seluruh Indonesia.

3) Segmen Psikografi

Orang tua yang menyadari akan pentingnya melibatkan diri

secara langsung dalam mengasuh serta mendampingi aktivitas anak.

Mereka yang menyadari dampak negatif dari penggunaan gadget, serta

mereka yang peduli untuk mendidik anak berfikir kreatif dalam

memanfaatkan barang tidak terpakai menjadi barang berguna.

3. Hasil Identifikasi Target Market dan Target Audience

Dalam perancangan ini penulis menggunakan kuesioner atau angket

untuk mengetahui insight dari target audience yang nantinya akan digunakan

untuk menentukan tone and manner dalam visualisasi buku aktivitas bergambar

tentang pemanfaatan limbah plastik sebagai media kampanye Gerakan 1821.

Page 17: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

50

Angket disebarkan secara acak pada 200 responden anak-anak usia 6-12 tahun

dan 100 orang tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun di beberapa kota yaitu

Surakarta, Tulungagung dan Trenggalek. Angket yang disebarkan di Kota

Surakarta adalah untuk mengetahui minat serta kebiasaan anak-anak di

Surakarta secara khususnya, sedangkan angket yang disebarkan di dua kota

lainnya adalah untuk mengetahui minat serta kebiasaan anak usia 6-12 tahun

pada umumnya. Untuk anak-anak, penulis membimbing dengan menunjukkan

gambar-gambar yang berkaitan dengan rutinitas kegiatan bersama orang tua dan

visualisasi gambar, kemudian responden menjawab dan memilih sesuai dengan

pendapat dan ketertarikannya.

Berikut merupakan data dan kesimpulan yang diperoleh dari kuesioner

yang diajukan kepada responden:

a. Hasil Kuesioner pada Anak Usia 6-12 Tahun

1) Terkait dengan jenis kegiatan yang sering dilakukan bersama orang tua,

yaitu sebanyak 24% responden lebih sering bermain bersama, 57% belajar,

dan 19% lainnya melakukan aktivitas seperti menonton TV dan

berolahraga.

Page 18: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

51

Jenis Kegiatan Bersama Orang Tua

Diagram 1. Kegiatan Anak Bersama Orang Tua

2) Tentang jenis kegiatan yang dilakukan anak pada waktu senggang ketika

tidak ada PR. Sebanyak 25% responden anak bermain gadget, 45,5%

bermain bersama teman dengan melakukan aktivitas seperti permainan

tradisional, 29,5% menonton TV atau film.

Kegiatan Anak Waktu Senggang

Diagram 2. Kegiatan Anak Waktu Senggang

19%

57%

24%

AktivitasLainnya Belajar Bermain

30%

25%

45%

Menonton BermainGadget

BermaindenganTeman

Page 19: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

52

3) Tentang kegemaran anak terhadap aktivitas membaca buku bergambar,

yaitu 197 anak dari 200 atau 98,5% gemar untuk membaca buku

bergambar, 1,5% anak tidak menyukai.

Kegemaran Anak Membaca Buku Bergambar

Diagram 3. Kegemaran Anak Membaca Buku Bergambar

4) Terkait ketertarikan anak mempelajari kerajinan tangan.Sebanyak 95%

anak tertarik, 5% tidak.

Ketertarikan Anak Mempelajari Kerajinan Tangan

Diagram 4. Ketertarikan Anak Mempelajari Kerajinan Tangan

1,5%

98,5%

TidakSuka Suka

1,5%

98,5%

Tertarik Tidak

Page 20: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

53

5) Tentang sampah anorganik khususnya sampah plastik yang diketahui

responden anak untuk dapat dimanfaatkan sebagai kerajinan tangan.

Sebanyak 68% anak mengetahui, dan 32% anak tidak mengetahui.

Sampah Plastik sebagai Kerajinan Tangan yang Anak Ketahui

Diagram 5. Sampah Plastik sebagai Kerajinan Tangan yang Anak Ketahui

6) Tentang model gambar yang anak sukai, 43% menyukai gambar yang

sangat sederhana 57% anak menyukai gambar sedikit detail.

Jenis Gambar yang Disukai Anak

Diagram 6. Jenis Gambar yang Disukai Anak

32%

68%

Tahu Tidak

43%

57%

Gambarsederhana Gambardetail

Page 21: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

54

7) Tentang layout buku yang lebih nyaman untuk dibaca oleh anak. Sebanyak

52% anak nyaman membaca buku dengan gambar dan teks yang terpisah

dan 48% nyaman membaca buku full color dengan teks bergabung dengan

gambar.

Jenis Layout Buku yang Nyaman Menurut Anak

Diagram 7. Jenis Layout yang Nyaman Menurut Anak

8) Tentang kelompok warna yang disukai anak usia 6-12 tahun. 77% anak

menyukai warna mencolok, 23% menyukai warna pastel.

Kelompok Warna yang Anak Sukai

Diagram 8. Kelompok Warna yang Anak Sukai

48%

52%

GambardanTeksMenyatu GambardanTeksTerpisah

23%

77%

WarnaMencolok WarnaPastel

Page 22: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

55

b. Hasil kuesioner untuk Orang Tua

1) Tentang orang tua yang mengenal Gerakan 1821 sebagai program

parenting, sebanyak 24% mengetahui sedangkan 76% lainnya tidak

mengetahui.

Orang Tua Mengetahui Gerakan 1821

Diagram 9. Orang Tua Mengetahui Gerakan 1821

2) Tentang lamanya orang tua menemani anak beraktivitas dalam sehari. 1%

orang tua hanya menemani anak selama 1 jam, 73% selama 1-5 jam 16%

selama 6-10 jam, 7% 11-15 jam dan 3% lebih dari 15jam.

24%

76%

TidakTahu Tahu

Page 23: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

56

Lama Orang Tua Bersama Anak

Diagram 10. Lama Orang Tua Bersama Anak

3) Terkait aktivitas yang sering dilakukan bersama anak, sebanyak 51%

sering menemani anak belajar, 36% sering menemani anak-anak

melakukan kegiatan lainnya seperti menonton, jalan-jalan dan olahraga,

13% menemani anak bermain.

Aktivitas Bersama Anak

Diagram 11. Aktivitas Bersama Anak

1%

73%

16%

7%

3%

1jam 2-5jam 6-10jam 11-15jam >15jam

51%

36%

13%

Belajar Aktivitaslain Bermain

Page 24: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

57

4) Terkait orang tua yang melibatkan gadget saat bersama anak. Sebanyak

1% responden orang tua tidak melibatkan gadget sama sekali ketika

menemani anak, 56% jarang, dan 43% lainnya sering melibatkan.

Melibatkan Gadget Saat Bersama Anak

Diagram 12. Melibatkan Gadget Saat Bersama Anak

5) Tentang orang tua yang mengetahui bahwa Indonesia merupakan

penghasil sampah plastik ke laut terbesar no.2 di dunia tahun 2015 menurut

Jambeck. Sebanyak 27% mengetahui dan 73% tidak.

Orang Tua Tahu Indonesia Penghasil Sampah Plastik no.2 Terbesar

Diagram 13. Orang Tua Tahu Indonesia Penghasil Sampah Plastik no.2 Terbesar

1%

56%

43%

Tidaksamasekali Jarang Sering

27%

73%

Tahu Tidak

Page 25: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

58

6) Tentang orang tua yang mengetahui manfaat sampah anorganik terutama

plastik sebagai bahan kerajinan tangan, yaitu sebanyak 76% orang tua

mengetahui dan 24% tidak.

Orang Tua Tahu Sampah Dimanfaatkan Sebagai Kerajinan

Diagram 14. Orang Tua Tahu Sampah Dimanfaatkan Sebagai Kerajinan

7) Terkait orang tua yang bersedia mendampingi anak dalam melakukan

aktivitas membuat kerajinan tangan. Sebanyak 91% orang tua besedia dan

9% lainnya tidak.

Orang Tua Tahu Bersedia Mendampingi Anak Membuat Kerajinan Tangan

Diagram 15. Orang Tua Tahu Bersedia Mendampingi Anak Membuat Kerajinan Tangan

24%

76%

Tahu Tidak

9%

91%

Bersedia Tidak

Page 26: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

59

8) Pendapat orang tua tentang pentingnya peran serta mereka dalam

mendidik, mengasuh dan mendampingi anak beraktivitas, yaitu sebanyak

0% mengatakan tidak penting, 23% penting dan 77% menganggapnya

sangat penting.

Pendapat Orang Tua Tentang Perannya Mendampingi Anak

Diagram 16. Pendapat Orang Tua Tentang Perannya Mendampingi Anak

c. Kesimpulan

Dari hasil kuesioner terhadap anak-anak usia 6-12 tahun dan orang

tua yang memiliki anak usia 6-12 tahun, maka dapat diperoleh kesimpulan

sebagai berikut :

1) Target Audience Anak-Anak Usia 6-12 Tahun

Dari hasil kuesioner tersebut diperoleh data bahwa anak-anak

usia 6-12 tahun di Kota Surakarta secara khususnya dan anak-anak di

beberapa kota lain pada umumnya, lebih sering menghabiskan waktu

bersama orang tua untuk belajar. Anak-anak usia 6-12 tahun lebih sering

bermain dengan teman di waktu senggang. Namun tidak sedikit dari

mereka yang lebih memilih bermain gadget. Anak di usia 6-12 tahun

23%

77%

Penting SangatPenting

Page 27: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

60

sangat suka untuk membaca buku bergambar dan melakukan aktivitas

kreatif seperti membuat kerajinan tangan. Banyak dari anak-anak usia 6-

12 tahun yang telah mengetahui bahwa sampah plastik dapat dimanfaatkan

kembali selain melalui daur ulang juga dengan menjadikannya kerajinan

tangan.

Untuk visualisasi buku aktivitas bergambar, anak-anak usia 6-12

tahun cenderung menyukai gambar-gambar yang sedikit detail dan

menggunakan warna-warna cerah dibanding gambar yang sangat

sederhana. Untuk penataan layout, anak usia 6-12 tahun lebih nyaman

membaca buku dengan layout yang rapi di mana teks terpisah dari gambar.

2) Target Audience Orang Tua yang Memiliki Anak Usia 6-12 Tahun

Dari hasil kuesioner tersebut diperoleh data orang tua di Kota

Surakarta, yaitu sebagian besar orang tua belum mengetahui Gerakan 1821

yang merupakan program pengasuhan anak. Lebih dari 50% orang tua

menghabiskan waktu selama 1-5 jam bersama anak dengan belajar dan

bermain. Tidak sedikit orang tua yang sering melibatkan gadget selama

menemani anak beraktivitas. Para orang tua berkeinginan untuk turut

berperan dalam memanfaatkan sampah plastik sebagai kerajinan tangan

meski hanya sedikit yang mengetahui bahwa Indonesia menduduki

peringkat 2 dunia sebagai penghasil terbesarnya. Para orang tua menyadari

bahwa peran serta mereka sangatlah penting untuk kehidupan anak.

Page 28: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

61

E. Komparasi

1. Buku Aktivitas Bergambar “Hasta Karya Unik Berbahan Alam Untuk

Anak”

a. Deskripsi Umum

Buku aktivitas bergambar “Hasta KaryaUnik Berbahan Alam Untuk

Anak” adalah kumpulan tutorial atau cara membuat kerajinan tangan yang

berbahan alam. Buku ini memang ditujukan pada anak-anak untuk membuat

kerajinan tangan dengan bahan yang mudah diperoleh di sekitarnya yaitu

bahan alam. Terdapat cara membuat kerajinan tangan dari biji, ranting, batu

dan daun. Dalam buku ini terdapat ilustasi berupa foto proses pembuatan dan

hasil jadi.

1) Judul Keseluruhan : Hasta Karya Unik Berbahan Alam Untuk Anak

2) Pengarang : Bunda Sugi

3) Penerbit : DIVA Kids

4) Tahun Terbit : 2015

5) Jumlah Halaman : 64 Halaman

6) Ukuran Buku : 18,5 x 25,5 cm

7) Sinopsis :

Kreativitas itu perlu dibuat, bukan dibicarakan saja. Buku ini

akan memandu kita cara membuat karya dari bahan alam, seperti daun,

batu, ranting, dan sebagainya. Bahan-bahan itu mudah di dapat di

sekitar kita.

Dengan disertai gambar proses pembuatan kreasi unik dan

menarik, seperti mahkota, kotak pensil, vas bunga, dan masih banyak lagi,

Page 29: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

62

buku ini baik dibaca oleh anak-anak maupun para pendidik/orang tua.

Tidak hanya itu, buku ini juga membuat kita terinspirasi ingin membuat

kreasi yang baru. Selamat membaca dan berkarya!

b. Target Market dan Target Audience

1) Segmen Demografis

a) Umur : anak- anak 6-10 tahun dan orang tua 25-40 tahun

b) Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan

c) Agama : semua agama

d) Kelas Sosial : menengah ke atas

2) Segmen Geografi

Segmen geografi dari buku aktivitas bergambar ini adalah untuk

seluruh Indonesia.

3) Segmen Psikografi

Buku aktivitas bergambar “Hasta Karya Unik Berbahan Alam

Untuk Anak” ini dibuat untuk anak-anak yang tertarik untuk membuat

kerajinan tangan, untuk anak yang gemar membaca, serta anak yang

tertarik membaca buku dengan tampilan visual atau gambar.

c. Distribusi

Buku aktivitas bergambar “Hasta Karya Unik Berbahan Alam Untuk

Anak” ini telah didistribusikan ke seluruh Indonesia melalui toko-toko buku

besar maupun buku kecil, serta melalui toko buku online di mana pembeli

bisa membelinya tanpa harus pergi ke toko buku.

d. Promosi yang Dilakukan

Page 30: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

63

Promosi dari buku ini melalui media sosial, diantaranya website,

twitter, dan facebook.

e. Tampilan Visual

1) Cover Buku Aktivitas Bergambar “Hasta KaryaUnik Berbahan Alam

Untuk Anak”

Gambar 1. Cover Buku Aktivitas Bergambar “Hasta Karya Unik Berbahan Alam Untuk Anak”

(Sumber : Dokumentasi Pribadi, 25 Oktober 2016)

2) Bagian Isi Buku Aktivitas Bergambar “Hasta Karya Unik Alam Untuk

Anak”

Bagian isi yang penulis ambil adalah tentang membuat kerajinan

tangan dari batu. Pada cara pembuatan kerajinan dari batu ini cukup unik,

yaitu menggambar aneka karakter binatang (contoh pada prosesnya adalah

kepik) pada batu dengan menggunakan bahan-bahan sederhana seperti

batu dan cat. Tampilan visual buku ini kurang menarik karena hanya

terdapat foto bahan, proses dan hasil, tidak ada ilustrasi berupa gambar.

Page 31: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

64

Namun layout dari buku ini sesuai bagi anak-anak untuk membaca dan

memahami isinya karena gambar dan teks terpisah.

Berikut contoh tampilan visual isi buku :

Gambar 2. Isi Buku Aktivitas Bergambar “Hasta Karya Unik Berbahan Alam Untuk Anak” (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 25 Oktober 2016)

2. Buku Aktivitas Bergambar “365 Kreasi dari Kertas dan Karton”

a. Deskripsi Umum

Buku aktivitas bergambar “365 Kreasi dari Kertas dan Karton”

merupakan cara membuat kerajinan tangan dari bahan kertas dan karton.

Buku ini merupakan buku terjemahan dengan judul asli “365 Things to do

with Paper and Cardboard” ditujukan bagi anak-anak untuk membuat

kerajinan tangan dengan bahan kertas dan karton. Di dalam buku ini terdapat

126 jenis kerajinan tangan dengan 365 model atau karakter. Buku ini

memiliki ilustrasi yang fullcolor dan menarik khas anak-anak.

1) Judul Keseluruhan : 365 Kreasi dari Kertas dan Karton

2) Pengarang : Fiona Watt

Page 32: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

65

3) Penerbit : Tiga Ananda (Tiga Serangkai)

4) Tahun Terbit : 2014

5) Jumlah Halaman : 128 Halaman

6) Ukuran Buku : 23 x 27 cm

7) Sinopsis :

Kapan saja kalian ingin menggunting, menempel, membuat

model, atau menciptakan kolase, buku ini akan memberi kalian contoh-

contoh kreasi menarik yang dapat kalian buat setiap hari dalam setahun.

b. Target Market dan Target Audience

1) Segmen Demografi

a) Umur : anak- anak 6-10 tahun dan orang tua 25-40 tahun

b) Jenis Kelamin : laki-laki dan perempuan

c) Agama : semua agama

d) Kelas Sosial : menengah ke atas

c. Segmen Geografi

Segmen geografi dari buku aktivitas bergambar ini adalah untuk

seluruh Indonesia.

d. Segmen Psikografi

Buku aktivitas bergambar “365 Kreasi dari Kertas dan Karton” ini

dibuat untuk anak-anak yang tertarik untuk membuat kerajinan tangan,

terutama mereka yang gemar menggunting, menggambar dan menempel,

untuk anak yang gemar membaca, serta anak yang tertarik membaca buku

dengan tampilan visual atau gambar yang menarik.

Page 33: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

66

e. Distribusi

Buku aktivitas bergambar “365 Kreasi dari Kertas dan Karton” ini

telah didistribusikan ke seluruh Indonesia melalui toko-toko buku besar

maupun buku kecil, serta melalui toko buku online di mana pembeli bisa

membelinya tanpa harus pergi ke toko buku.

d. Promosi yang Dilakukan

Promosi dari buku ini melalui media sosial, diantaranya website,

twitter, instagram dan facebook.

e. Tampilan Visual

1) Cover Buku Aktivitas Bergambar “365 Kreasi dari Kertas dan Karton”

Gambar 3. Cover Buku Aktivitas Bergambar “365 Kreasi dari Kertas dan Karton” (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 25 Oktober 2016)

2) Bagian Isi Buku Aktivitas Bergambar “365 Kreasi dari Kertas dan

Karton” Buku aktivitas bergambar ini berisi halaman-halamn

fullcolor dengan karakter yang menarik dan lucu yang sesuai untuk

anak-anak. Pada penataan layout buku ini membaurkan gambar dan

Page 34: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

67

teks. Pada buku ini terdapat ilustrasi gambar proses pembuatan serta

foto hasil jadi, namun tidak pada 365 kreasi yang terdapat didalamnya.

Sehingga hanya sebagian yang memiliki ilustrasi gambar proses

pembuatan dan sebagian hanya menjelaskan secara umum.

Berikut contoh tampilan visual isi buku :

Gambar 4. Isi Buku Aktivitas Bergambar “365 Kreasi dari Kertas dan Karton” (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 25 Oktober 2016)

Gambar 4. Isi Buku Aktivitas Bergambar “365 Kreasi dari Kertas dan Karton” (Sumber : Dokumentasi Pribadi, 25 Oktober 2016)

Page 35: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

68

F. Analisa SWOT

Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threats) dapat

digunakan sebagai alat untuk mengidentifikasi berbagai faktor dalam merumuskan

strategi produk, dalam hal ini untuk perancangan buku aktivitas bergambar tentang

pemanfaatan limbah plastik sebagai media kampanye “Gerakan 1821” agar lebih

terarah. Analisis ini didasarkan kepada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan

(strength) dan peluang (opportunity), dan secara bersamaan dapat meminimalkan

kelemahan (weakness) dan ancaman (threat), serta sebagai perbandingan dengan

kompetitor atau komparasinya.

Untuk mengetahui peluang utama dalam perancangan buku aktivitas

bergambar tentang pemanfaatan limbah plastik sebagai media kampanye “Gerakan

1821” diperlukan observasi terhadap kekuatan (strength), kelemahan (weakness),

peluang (opportunity) dan ancaman (threats) dari buku aktivitas ini terhadap objek

pembanding atau komparasinya melalui analisa SWOT.

Berikut merupakan tabel analisa SWOT dari buku aktivitas bergambar

tentang pemanfaatan limbah plastik sebagai media kampanye Gerakan 1821,

“Berkreasi dengan Sampah Plastik” dengan dua komparasinya yaitu “Hasta Karya

Unik Berbahan Alam Untuk Anak” dan “365 Kreasi dari Kertas dan Karton” :

Page 36: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

34

69

Tabel Analisa SWOT (Strength, Weakness, Oportunity, Threats)

Analisa SWOT

Buku Aktivitas Bergambar “Berkreasi dengan Sampah Plastik”

Buku Aktivitas “Hasta Karya Unik Berbahan Alam untuk Anak”

Buku Aktivitas Bergambag “365 Kreasi dari Kertas dan KArton”

Strength

(Kelebihan)

1. Tema yang diangkat sesuai isu

lingkungan yaitu tentang

pemanfaatan sampah plastik berupa

botol dan kantong plastik menjadi

kerajinan tangan.

2. Berusaha mengkampanyekan

tentang pentingnya peran langsung

orang tua untuk mendampingi anak

bermain dan belajar.

3. Mengajarkan anak-anak berfikir

kreatif dalam memanfaatkan barang

tidak terpakai menjadi barang

berguna.

1. Tema yang diangkat sesuai untuk

mengasah skill atau kemampuan

dengan memanfaatkan sampah

alami dan berbahan alam sebagai

media pembuatan kerajinan tangan.

2. Bahan-bahan yang digunakan

untuk membuat kerajinan tangan

dalam buku ini sederhana dan

mudah ditemukan.

3. Ilustrasi yang disajikan terdiri dari

foto proses pembuatan sehingga

anak-anak dapat langsung memiliki

gambaran akan hasil kerajinan

tangan yang akan ereka buat.

1. Tema yang diangkat sesuai isu

lingkungan yaitu tentang

pemanfaatan kertas dan karton

bekas menjadi kerajinan tangan.

2. Bahan-bahan yang digunakan

untuk membuat kerajinan tangan

dalam buku ini sederhana dan

mudah ditemukan.

3. Mengajarkan anak-anak berfikir

kreatif dalam memanfaatkan

barang tidak terpakai menjadi

karya seni.

Page 37: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

35

70

4. Ilustrasi yang disajikan terdiri dari

perpaduan foto dan gambar yang

akan dibuat sedikit detail dengan

warna cerah melalui digital painting.

5. Layout akan dibuat rapi sehingga

anak-anak akan lebih mudah

memahami isinya.

6. Elemen teks menggunakan font

yang mudah dibaca oleh anak-anak.

7. Terdapat halaman yang bisa

digunting dan diaplikasikan pada

kerajinan tangan.

4. Bahasa di dalam buku ini sesuai

untuk anak-anak.

5. Layout penataan foto dan teks rapi

sehingga memudahkan anak-anak

dalam memahami setiap prosesnya.

4. Ilustrasinya terdiri dari perpaduan

foto dan gambar yang disajikan

dengan warna-warna cerah.

5. Elemen teks menggunakan font

khas anak-anak sehinga mudah

dibaca.

Weakness

(Kekurangan)

1. Sampul tidak menggunakan

hardcover sehingga mudah rusak.

2. Beberapa proses karajinan tangan

harus dengan pengawasan orang tua

secara langsung, sehingga anak-

1. Sampul tidak menggunakan

hardcover sehingga mudah rusak.

2. Ilustrasi hanya berupa foto sehingga

kurang menarik untuk anak-anak.

1. Sampul tidak menggunakan

hardcover sehingga mudah rusak.

2. Dari 365 model kerajinan tangan

hanya satu per tiga yang memili

panduan proses pembuatan.

Page 38: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

36

71

71

anak tidak bisa mempraktekkannya

sendiri.

3. Beberapa halaman tidak penuh

warna, yaitu dominan warna putih

sebagai background.

3. Sebagian ilustrasi foto di dalamnya

kurang berkualitas karena tidak

fokus (blur).

4. Layout terkesan monoton karena

hanya menggunakan border

halaman dengan warna solid.

3. Tidak ada paragraph khusus

tentang bahan-bahan yang

diperlukan.

4. Beberapa teks kurang jelas karena

berbaur dengan gambar yang

memiliki background fullcolor.

Opportunity

(Peluang)

1. Belum banyak buku aktivitas untuk

anak tentang pemanfaatan sampah

yang melibatkan peran khusus

orang tua sehingga dapat

mempererat hubungan dan

komunikasi antara orang tua dan

anak.

2. Belum banyak buku yang memiliki

ilustrasi menarik yaitu memadukan

ilustrasi berupa foto dan gambar

1. Belum banyak buku aktivitas

dengan menggunakan bahan alami

dari alam.

2. Banyak anak-anak yang gemar

melakukan aktivitas bermain dan

belajar yang berhubungan dengan

alam.

1. Belum banyak buku aktivitas

tentang pemanfaatan kertas dan

karton bekas dengan model kreasi

sebanyak ini (365 macam).

2. Belum banyak buku yang

memiliki ilustrasi menarik dengan

perpaduan foto dan gambar yang

dapat membantu menjelaskan

proses didalamnya.

Page 39: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

37

72

yang dapat membantu menjelaskan

proses didalamnya.

3. Anak-anak lebih tertarik membaca

dan lebih mudah memahami buku

dengan tampilan visual (gambar).

3. Anak-anak lebih tertarik membaca

dan lebih mudah memahami buku

dengan tampilan visual (gambar).

Threats

(Ancaman)

1. Semakin banyaknya buku aktivitas

tentang pemanfaatan sampah

dengan cara kreatif yang makin

bervariasi.

2. Semakin berkembangnya buku

aktivitas dengan menggunakan

media cetak 3D seperti buku pop up

dan semakin banyaknya

penggunaan multimedia seperti

video.

1. Semakin banyaknya buku aktivitas

yang memiliki ilustrasi yang

menarik dan tidak monoton.

2. Semakin berkembangnya buku

aktivitas dengan menggunakan

media cetak 3D seperti buku pop up

dan semakin banyaknya

penggunaan multimedia seperti

video.

1. Semakin banyaknya buku

aktivitas yang memanfaatkan

kertas dan karton dengan tutorial

yang lebih lengkap.

2. Semakin berkembangnya buku

aktivitas dengan menggunakan

media cetak 3D seperti buku pop

up dan semakin banyaknya

penggunaan multimedia seperti

video.

Tabel 2. Tabel Analisa SWT

Page 40: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

34

73

G. Unique Selling Preposition (USP)

USP (Unique Selling Preposition) merupakan sebuah teknik penjualan

dengan memunculkan keunikan dari sebuah perusahaan maupun produk yang tidak

dimiliki oleh pesaing. Agar sebuah produk dapat laku dan diminati oleh konsumen

selain menentukan positioning, perlu ditentukan pula USP atau keunikan dari

sebuah produk. Masing-masing produk pasti mempunyai keunikannya sendiri,

hanya saja bagaimana cara agar keunikan tersebut bisa ditonjolkan perlu dirancang

sedemikian rupa sehingga melekat dibenak konsumen.

Keunikan yang dimiliki oleh Buku Aktivitas Bergambar “Berkreasi

dengan Sampah Plastik” sebagai media kampanye “Gerakan 1821” ini adalah dari

segi proses dalam melaksanakan aktivitas pembuatan kerajinan tangan dari sampah

plastik sendiri. Buku ini melibatkan peran langsung orang tua untuk mendampingi

anak berkreativitas. Dengan melakukan aktivitas di dalam buku ini membuat anak

bisa berfikir kreatif untuk memanfaatkan barang tidak terpakai menjadi barang

berguna, selain itu proses yang melibatkan peran langsung orang tua tersebut dapat

mempererat hubungan serta komunikasi anak dengan orang tua. Buku ini juga

memiliki ilustrasi menarik berupa foto hasil kerajinan disertai hadirnya karakter

ayah, ibu dan anak sebagai tokoh peraga didalamnya.

H. Positioning

Positioning merupakan upaya atau tindakan menempatkan produk agar

dapat tercipta kesan tertentu di ingatan konsumen. Produk yang memiliki posisi

kuat di benak akan menjadi faktor pengaruh yang kuat.

Strategi positioning dalam perancangan buku aktivitas bergambar tentang

pemanfaatan limbah plastik sebagai media kampanye “Gerakan 1821” adalah

Page 41: BAB III IDENTIFIKASI DATAAnak memiliki hak untuk bermain, bersosialisai dan menjalin interaksi dengan temannya. Waktu terbaik untuk anak bersosialisasi dengan lingkungan adalah sore

35

memposisikannya sebagai buku edukasi, di mana orang tua secara langsung

mendidik dan berperan aktif mengajarkan cara memanfaatkan barang yang tidak

terpakai menjadi barang yang berguna secara kreatif. Buku aktivitas bergambar

akan disajikan dengan ilustrasi yang menarik berupa gambar dan foto, dengan

warna cerah, untuk membantu anak-anak dalam memahami isi dari buku ini serta

disajikan dengan font yang mudah dibaca oleh anak usia 6-12 tahun.

74