17
BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian 1. Bentuk atau Struktur Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan No.188.44/0135/KUM/2007 Bentuk atau struktur dari Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan No.188.44/0135/KUM/2007, dibagi atas empat bagian besar, yaitu: a. Penamaan Penamaan adalah uraian singkat tentang isi Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan yang didahului dengan penyebutan jenis, nomor dan tahun pembentukannya, serta kalimat singkat yang mencerminkan isi dari Surat Keputusan tersebut: “KEPUTUSAN GUBERNUR KALIANTAN SELATAN NOMOR 188.44/0135/KUM/2007 TENTANG PENETAPAN UPAH MINIMUM SEKTORAL PROVINSI (UMSP) UNTUK SEKTOR PERTANIAN TANAMAN LAINNYA/PERKENUNAN (12000), INDUSTRI KAYU LAPIS/PLYWOOD (33113) DAN PERHOTELAN (64000) KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2007”. 38

BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

BAB III

HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

A. Hasil Penelitian

1. Bentuk atau Struktur Surat Keputusan Gubernur Kalimantan

Selatan No.188.44/0135/KUM/2007

Bentuk atau struktur dari Surat Keputusan Gubernur Kalimantan

Selatan No.188.44/0135/KUM/2007, dibagi atas empat bagian besar,

yaitu:

a. Penamaan

Penamaan adalah uraian singkat tentang isi Surat Keputusan Gubernur

Kalimantan Selatan yang didahului dengan penyebutan jenis, nomor

dan tahun pembentukannya, serta kalimat singkat yang mencerminkan

isi dari Surat Keputusan tersebut:

“KEPUTUSAN GUBERNUR KALIANTAN SELATAN NOMOR

188.44/0135/KUM/2007 TENTANG PENETAPAN UPAH

MINIMUM SEKTORAL PROVINSI (UMSP) UNTUK SEKTOR

PERTANIAN TANAMAN LAINNYA/PERKENUNAN (12000),

INDUSTRI KAYU LAPIS/PLYWOOD (33113) DAN

PERHOTELAN (64000) KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2007”.

38

Page 2: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

b. Pembukaan

Pembukaan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan

No.188.44/0135/KUM/2007 terdiri atas:

- Lembaga yang membentuk

Lembaga yang membentuk adalah lembaga negara atau lembaga

pemerintahan yang berwenang membentuk, mengesahkan, atau

menetapkan. Lembaga yang membentuk ini dituliskan dengan

memakai huruf kapital. Dalam hal ini yang membentuka adalah

GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN.

- Pertimbangan

Pertimbangan merupakan alasan-alasan atau pertimbangan-

pertimbangan mengapa Surat Keputusan Gubernur Kalimantan

Selatan No.188.44/0135/KUM/2007 tersebut perlu dibentuk.

Dalam pertimbangan dimuat hal-hal atau pokok-pokok pikiran yang

merupakan konstatasi fakta-fakta secara singkat dan menggerakkan

pembentuk Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan

No.188.44/0135/KUM/2007.

Pertimbangan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan

No.188.44/0135/KUM/2007 dituliskan dengan “Menimbang”.

- Dasar hukum

Dasar hukum suatu peraturan perundang-undangan merupakan suatu

landasan yang bersifat yuridis bagi pembentukan Surat Keputusan

Gubernur Kalimantan Selatan No.188.44/0135/KUM/2007.

39

Page 3: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

Dasar hukum pembentukan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan

Selatan No.188.44/0135/KUM/2007 ini dituliskan dengan

“Mengingat”.

c. Batang tubuh

Batang tubuh Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan

Np.199.44/0135/KUM/2007 memuat rumusan-rumusan yang

merupakan materi muatan Surat Keputusan Gubernur Kalimantan

Selatan No.188.44/0135/KUM/2007.

Batang tubuh Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan

No.188.44/0135/KUM/2007 ini dituliskan dengan “Memutuskan”.

d. Penutup

Penutup merupan bagian akhir Surat Keputusan Gubernur Kalimantan

Selatan No.188.44/0135/KUM.2007 yang terdiri atas penandatanganan

dari Gubernur Kalimantan Selatan, tembusan Keputusan disampaikan

kepada Lembaga Negara yang bersangkutan dan lampiran Surat

Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan No.188.44/0135/KUM/2007.

2. Sifat Atau Jenis Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan

No.188.44/0135/KUM/2007

Sifat dari Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan

No.199.44/0135/KUM/2007 dapat dilihat dalam butir KESATU, yang

menyebutkan “keputusan Gubernur Kalimantan Selatan tentang

Penetapan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) untuk Sektor

40

Page 4: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

Pertanian Tanaman Lainnya/Perkebunan, Industri Kayu Lapis/Plywood

dan Perhotelan Kalimantan Selatan Tahun 2007, sebagaimana tercantum

dalam daftar lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Keputusan ini”. Hal ini menunjukkan bahwa Surat Keputusan Gubernur

Kalimantan Selatan No.188.44/0135/KUM/2007 bersifat umum, konkret

dan final.

Bersifat umum dapat dilihat dari Surat Keputusan Gubernur

Kalimantan Selatan tentang penetapan Upah Minumum Sektoral Provinsi

tahun 2007 yang ditujukan kepada atau berlaku bagi sektor pertanian

tanaman lainnya/perkebunan, industri kayu lapis/plywood dan perhotelan,

dan tidak hanya mengatur kepentingan khusus atau tidak terbatas pada

satu perusahaan tertentu saja. Salah satu hal yang menjadikan Surat

Keputusan Gubernur No.188.44/135/KUM/2007 bersifat umum karena

surat keputusan ini berupaya untuk menyelenggarakan kepentingan umum

atau mengupayakan kesejahteraan sosial, yang dalam

menyelenggarakannya kewajiban itu pemerintah diberi kewenangan untuk

campur tangan dalam kehidupan masyarakat, dalam batas-batas yang

diperkenankan oleh hukum. Hal itu jelas terlihat dalam pertimbangan

Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan

No.188.44/135/KUM/2007 poin (a). Bahwa dalam rangka peningkatan

kesejahteraan pekerja di provinsi Kalimantan Selatan, perlu dilakukan

upaya konkret melalui pemberin upah yang lebih realistis kearah

pencapaian kebutuhan hidup layak.

41

Page 5: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

Bersifat konkretdilihat dari obyek yang dimaksudkan dalam Surat

Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan No.188.44/135/KUM/2007

berwujud tertentu atau dapat ditentukan yaitu memutuskan besaran Upah

Minimum Sektoral Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2007bagi sektor

pertanian tanaman lainnya/perkebunan, industri kayu lapis/plywood dan

perhotelan.

Sedangkan bersifat final, karena Surat Keputusan Gubernur

Kalimantan Selatan No.188.44/135/KUM/2007sudah definitif dan

karenanya dapat menimbulkan akibat hukum.

3. Pertimbangan-Pertimbangan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)

Terhadap Kewenangan Mengadili Gugatan Terhadap Surat

Keputusan Gubernur No.188.44/0135/2007

Pertimbangan-pertimbangan Pengadilan Tata Usaha Negara

terhadap kewenangan mengadili sengketa tata usaha negara akibat

dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor

188.44/0135/KUM/2007 terdapat dalam Tentang Pertimbangan Hukum

dalam Penetapan Perkara Tata Usaha Negara Nomor

13/G/2007/PTUN.BJM, yaitu:

a. Mengenai eksepsi pertama yaitu tentang Gugatan Prematur, Pengadilan

berpendapat bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 88 ayat (3), Pasal 89,

Pasal 90 UU No.12 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan Jo. Pasal 4,

Pasal 20 Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik

42

Page 6: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

Indonesia Nomer : KEP-226/MEN/2000, dapat dipahami bahwa

lembaga penangguhan pelaksanaan Upah Minimum hanya

diberlakukan terhadap UMP dan bukan terhadap UM Kabupaten/Kota,

UMSP dan UMS Kabupaten/Kota, oleh karena UMP adalah

merupakan tolak ukur/dasar penetapan upah minimum-upah minimum

lainnya tidak berada dibawah UMP tersebut.

b. Bahwa disisi lain oleh karena penetapan UMSP dan UMS

Kabupaten/Kota terlebih dahulu harus dirundingkan dan disepakati

oleh Asosiasi Perusahaan dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh

sebagaimana yang ditentukan dalam Pasal 11 ayat (1) dan ayat (4)

Peraturan Menteri Tenanga Kerja Nomer : Per-01/MEN/1999 tentang

Upah Minimum Jo. Pasal 4 ayat (3) Keputusan Menteri Tenaga Kerja

dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomer : KEP-226/MEN/2000.

c. Berdasarkan bukti-bukti, terbukti bahwa para Penggugat sebelum

ataupun sesudah terbitnya obyek gugatan, sudah mengirim surat secara

resmi yang pada intinya merasa keberatan perihal Upah Minimum

Provinsi Sektoral Tahun 2007 kepada Tergugat.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas pengadilan berpendapat bahwa

Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor

188.44/0135/KUM/2007 merupakan keputusan Tata Usaha Negara yang

telah memenuhi unsur-unsur yang terkandung di dalam Pasal 1 butir (3)

Undang-Undang Nomer 5 Tahun 1986 Jo. Undang-Undang Nomer 9

Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara yaitu :

43

Page 7: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

1. Telah jelas dan tegas Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara mana yang

mengeluarkannya, yaitu Gubernur Kalimantan Selatan;

2. Telah jelas dan tegas maksud serta mengenai apa isi tulisan itu yaitu

Penetapan UMSP Kalimantan Selatan Tahun 2007 untuk Sektor-sektor

Pertanian Tanaman Lainnya/Perkebunan (12000), Industri Kayu

Lapis/Plywood (33113) dan Perhotelan (64000);

3. Telah jelas dan tegas kepada siapa tulisan itu ditujukan dan apa yang

ditetapkan;

4. Telah menimbulkan akibat hukum bagi Penggugat, karena

sebagaimana bukti-bukti, bahwa pada intinya para Penggugat

keberatan atas penetapan UMSP tersebut, namun atas keberatan

dimaksud tidak ada tindak lanjut dari Tergugat, kalaupun ada itu hanya

berlaku untuk paling lama 1 tahun dan belum dapat dipastikan dapat

memenuhi maksud para Penggugat tersebut, oleh karena itu Majelis

Hakim menilai gugatan para Penggugat tidak harus menunggu adanya

jawaban Tergugat.

Dengan demikian sengketa Tata Usaha Negara yang timbul akibat

dikeluarkan surat keputusan objek sengketa a quo adalah menjadi

wewenang Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin untuk memeriksa,

memutuskan dan menyelesaikannya, oleh karena itu eksepsi Tergugat

tentang Gugatan Prematur harus ditolak.

44

Page 8: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

B. Analisis

1. Bentuk atau Struktur Surat Keputusan Gubernur Kalimantan

Selatan No.188.44/0135/KUM/2007 Sebagai Regelling

Surat Keputusan (SK) Gubernur Kalimantan Selatan

No.188.44/0135/KUM/2007 merupakan suatu peraturan perundang-

udangan yang bersifat mengikat secara umum atau regeling. Karena Surat

Keputusan (SK) Gubernur Kalimantan Selatan

No.188.44/0135/KUM/2007 mengatur tentang Upah Minimum Sektoral

Provinsi Kalimantan Selatan yang ditujukan kepada tiga (3) sektor yaitu

perkayuan, perkebunan dan hotel. Ini sesuai dengan penjelasan Pasal 1

angka 2 UU No.5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara,

peraturan perundang-undangan adalah semua peraturan yang bersifat

mengikat secara umum yang dikeluarkan oleh badan perwakilan rakyat

bersama pemerintah daerah, serta semua keputusan badan atau pejabat

tata usaha Negara ditingkat daerah, yang juga bersifat mengikat secara

umum. Dan menurut Ridwan, HR dalam bukunya yang berjudul Hukum

Administrasi Negara mengutip yang dikatakan A. Hamid S. Attamimi,

Keputusan Gubernur Kepala Daerah berisi peraturan yang melaksanankan

ketentuan Peraturan Daerah Tingkat I digolongkan dalam suatu

perundang-undangan.23

Ada kalanya keputusan masih abstrak sifatnya, artinya masih

bersifat umum belum menunjukkan bersifat individual dan khusus. Dalam

23R. Wiyono, op. cit, hlm. 98

45

Page 9: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

hal demikian, maka keputusan ini sama dengan peraturan. Sedangkan

peraturan merupakan norma-norma hukum yang kekuatan berlakunya

mengikat semua orang atau bersifat umum. Dalam hal ini Surat Keputusan

(SK) Gubernur Kalimantan Selatan No.188.44/0135/KUM/2007 termasuk

kedalam keputusan yang bersifat umum,dikarenakan Surat Keputusan

(SK) Gubernur ini mengatur tentang Upah Minimum Sektoral Provinsi

Kalimantan Selatan untuk sektor perkayuan, perkebunan dan hotel, belum

ditujukan kepada individu atau badan badan hukum perdata secara

terperinci dan jelas.

2. Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan

No.188.44/0153/KUM/2007 Bukan Sebagai Beschikking

Surat Keputusan (SK) Gubernur Kalimantan Selatan

No.188.44/0135/KUM/2007 tidak dapat dikatakan sebagai beschikking,

dikarenakan Surat Keputusan (SK) Gubernur Kalimantan Selatan

No.188.44/0135/KUM/2007 bersifat mengatur dan mengikat secara

umum. Sedangkan sifat-sifat suatu beschikking adalah bersifat individual,

konkret dan final. Yang dimaksud bersifat individual adalah Keputusan

Tata Usaha Negara itu tidak ditujukan untuk umum, tetapi tertentu baik

alamat maupun hal yang dituju. Kalau pun yang dituju itu lebih dari

seorang, tiap-tiap nama orang atau badan hukum yang terkena keputusan

itu harus disebutkan. Bersifat konkret artinya obyek yang diputuskan

dalam Keputusan Tata Usaha Negara itu tidak abstrak, tetapi berwujud,

46

Page 10: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

tertentu atau dapat ditentukan. Bersifat final artinya sudah definitif dan

karenanya dapat menimbulkan akibat hukum.

Dilihat pada butir KESATU Surat Keputusan (SK) Gubernur

Kalimantan Selatan No.188.44/0135/KUM/2007 menunjukkan bahwa

Surat Keputusan Gubernur ini mengatur dan mengikat secara umum,

karena Surat Keputusan GubernurNo.188.44/0135/KUM/2007 mengatur

tentang Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) untuk sektor Pertanian

Tanaman Lainnya/Perkebunan, Industri Kayu Lapis/Plywood dan

Perhotelan. Ini tidak menunjukkan salah satu sifat Keputusan Tata Usaha

Negara yang bersifat individual, karena tidak disebutkan secara jelas dan

detail individu atau badan-badan hukum perdata apa saja yang terkena

dampak dari dikeluarkannya Surat Keputusan

GubernurNo.188.44/0135/KUM/2007 tersebut.

Keputusan dari badan atau pejabat tata usaha Negara yang

merupakan pengaturan yang bersifat umum termasuk peraturan

perundang-undangan. Bentuk keputusan tata usaha Negara demikian,

tidak merupakan bagian dari perbuatan keputusan, tetapi termasuk

perbuatan tata usaha Negara di bidang pembuatan peraturan. Keputusan

tata usaha Negara yang merupakan pengaturan bersifat umum tidak

termasuk keputusan tata usaha Negara dalam arti beschikking, yang

berarti bahwa terdapat perbuatan badan atau pejabat tata usaha Negara

yang mengeluarkan keputusan yang merupakan pengaturan yang bersifat

umum tidak dapat digugat di hadapan hakim Pengadilan Tata Usaha

47

Page 11: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

Negara. Pada umumnya, badan-badan tata usaha Negara, seperti halnya

departemen, lembaga pemerintahan non departemen, pemerintah daerah

tingkat I dan tingkat II menetapkan bentuk tertentu yang membedakan

keputusan tata usaha Negara yang merupakan pengaturan yang bersifat

umum dengan keputusan tata usaha Negara dalam arti beschikking24.

3. Pertimbangan-Pertimbangan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN)

Terhadap Kewenangan Mengadili Gugatan Terhadap Surat

Keputusan Gubernur No.188.44/0135/2007

Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin berpendapat bahwa

Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan Nomor

188.44/0135/KUM/2007 merupakan keputusan Tata Usaha Negara yang

telah memenuhi unsur-unsur yang terkandung didalam Pasal 1 butir (3)

Undang-Undang Nomer 5 Tahun 1986 Jo. Undang-Undang Nomor 9

Tahun 2004 tentang Peradilan Tata Usaha Negara, yaitu:

1. Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin berpendapat telah jelas

dan tegas Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara mana yang

mengeluarkan, yaitu Gubernur Kalimantan Selatan.

2. Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin berpendapat telah jelas

dan tegas maksud serta mengenai apa isi tulisan itu yaitu Penetapan

UMSP Kalimantan Selatan Tahun 2007 untuk Sektor-sektor Pertanian

Tanaman Lainnya/Perkebunan, Industri Kayu Lapis/Plywood dan

24 Hadjon, loc. cit

48

Page 12: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

Perhotelan. Dalam Pertimbangan Pengadilan mengenai eksepsi

pertama yaitu tentang Gugatan Prematur yang menyatakan bahwa

lembaga penangguhan pelaksanaan Upah Minimum hanya

diberlakukan terhadap UMP dan bukan terhadap Upah Minimum

Kabupaten/Kota, UMSP dan UMS Kabupaten/Kota, oleh karena UMP

adalah merupakan tolak ukur/dasar penetapan upah minimum-upah

minimum lainnya tidak berada dibawah UMP tersebut. Ini sudah

sesuai dengan ketentuan Pasal 88 ayat (3), Pasal 89, Pasal 90 UU

No.12 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan Jo. Pasal 4, Pasal 20

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

Nomor : KEP-226/MEN/2000. Dilihat menurut hal-hal yang diatur,

maka norma-norma hukum itu bisa bersifat abstrak yang artinya hal-

hal yang diatur itu tidak tertentu dan bersifat konkret yang artinya

mengenai hal-hal tertentu. Ini menunjukkan Surat Keputusan

Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0135/KUM/2007

bersifat konkret karena sudah jelas mengatur mengenai Upah

Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) Kalimantan Selatan Tahun 2007.

3. Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin berpendapat telah jelas

dan tegas kepada siapa tulisan itu ditujukan dan apa yang ditetapkan.

Dilihat dari yang dituju, norma-norma hukum itu dapat dibedakan

menjadi bersifat umum yang artinya ditujukan kepada orang-orang

yang tidak tertentu dan yang bersifat individual artinya ditujukan

kepada seorang. Dalam hal ini menurut Pengadilan Surat Keputusan

49

Page 13: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

Gubernur Kalimantan Selatan Nomer 188.44/0135/KUM/2007

bersifat individual. Tetapi penulis berpandapat Surat Keputusan

Gubernur Kalimantan Selatan Nomor 188.44/0135/KUM/2007

bersifat umum, dikarenakan tidak dijelaskan secara terperinci dan

detail ditujukan kepada individu atau badan hukum tertentu, tapi

ditujukan pada sektor perkayuan, perkebunan dan

perhotelan.Sedangkan yang dapat menjadi objek sengketa dalam

sengketa Tata Usaha Negara adalah keputusan Tata Usaha Negara

yang bersifat kongkret, individual dan final. Seperti yang tertera

dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1986 pasal 1 angka (3)

”Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang

dikeluarkan oleh Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang

bersifat kongkret, individual, dan final, yang menimbulkan akibat

hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata”.

4. Pengadilan Tata Usaha Negara Banjarmasin berpendapat dengan

dikeluarkannya Surat Keputusan (SK) Gubernur Kalimantan Selatan

No.188.44/0135/KUM/2007 telah menimbulkan akibat hukum bagi

Penggugat, karena sebagaimana bukti-bukti, bahwa pada intinya para

Penggugat keberatan atas penetapan UMSP tersebut.Para penggugat

sebelum ataupun sesudah terbitnya obyek gugatan, sudah mengirim

surat secara resmi yang pada intinya merasa keberatan perihal Upah

Minimum Provinsi Sektoral Tahun 2007 kepada Tergugat, namun atas

50

Page 14: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

keberatan dimaksud tidak ada tindak lanjut dari Tergugat, kalaupun

ada itu hanya berlaku untuk paling lama 1 tahun dan belum dapat

dipastikan dapat memenuhi maksud para Penggugat tersebut, oleh

karena itu Majelis Hakim menilai gugatan para Penggugat tidak harus

menunggu adanya jawaban Tergugat.

Salah satu unsur yang harus dipenuhi suatu keputusan Tata Usaha

Negara adalah menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau badan

hukum perdata. Ini sesuai dengan Penjelasan atas Undang-Undang

Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara Pasal 1

angka (3) yang menyebutkan ”tindakan Hukum Tata Usaha Negara

adalah perbuatan hukum Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara

yang bersumber pada suatu ketentuan hukum Tata Usaha Negara

yang dapat menimbulkan hak dan kewajiban pada orang lain”.

Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Kalimantan

Selatan Nomor 188.44/0135/KUM/2007 telah menimbulkan akibat

hukum bagi Penggugat, yaitu suatu hak dan kewajiban antara lain :

- Perusahaan dilarang membayar Upah Minimum lebih rendah dari

Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) Kalimantan Seletan

2007.

- UMSP untuk sektor Pertania Tanaman Lainnya/Perkebunan adalah

sebesar Rp.770.000,-. UMSP untuk sektor Industri Kayu

Lapis/Plywood adalah sebesar Rp.765.000,-. Sedangkan UMSP

51

Page 15: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

untuk sektor Perhotelan (Hotel Berbintang) adalah sebesar

Rp.755.000,-.

- Bagi pekerja yang berstatus tetap dan dalam masa percobaan upah

diberikan oleh pengusaha serendah-rendahnya Upah Minimum

Sektoral dan Upah Minimum Sektoral hanya berlaku bagi pekerja

yang mempunyai masa kerja kurang dari 1 tahun.

- Upah Minimum Sektoral Kalimantan Selatan adalah Upah Minimum

bulanan terendah untuk waktu kerja 7 jam sehari atau 40 jam

seminggu bagi sistem waktu kerja 6 hari dalam seminggu atau 8 jam

sehari atau 40 jam dalam seminggu bagi sistem waktu kerja 5 hari

dalam seminggu.

- Bagi perusahaan yang tidak mampu membayar Upah Minumum

Sektoral Provinsi (UMSP) sebagaimana yang ditetapkan dalam

Surat Keputusan Gubernur Kalimantan Selatan

No.188.44/0135/KUM/2007 dapat mengajukan penundaan sesuai

dengan Pasal 90 ayat 2 dan 3 Undang-Undang Nomer 13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan.

- Dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Gubernur Kalimantan

Selatan No.188.44/0135/KUM/2007 maka Surat Keputusan

Gubernur Kalimantan Selatan Nomer 014 Tahun 2006 dicabut dan

dinyatakan tidak berlaku.

Yang dapat menjadi obyek sengketa tata usaha negara adalah

golongan norma hukum yang bersifat individual-konkret dan final yang

52

Page 16: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

menimbulkan akibat hukum bagi individu atau badan hukum perdata

dalam hal ini tergugat. Karena ini sesuai dengan Pasal 1 angka 3 Undang-

Undang Nomer 5 Tahun 1986 yang menentukan bahwa Keputusan Tata

Usaha Negara adalah suatu penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh

Badan atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi tindakan hukum Tata

Usaha Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang

berlaku, bersifat konkret, individual dan final, yang menimbulkan akibat

hukum bagi seseorang atau badan hukum perdata.

Surat Keputusan (SK) Gubernur Kalimantan Selatan

No.188.44/0135/KUM/2007 seharusnya tidak dapat dijadikan objek

sengketa dalam sengketa Tata Usaha Negara, dikarenakan Surat

Keputusan (SK) Gubernur Kalimantan Selatan

No.188.44/0135/KUM/2007 termasuk dalam golongan norma hukum

yang bersifat umum-konkret. Ini dapat dilihat dari Surat Keputusan (SK)

Gubernur tersebut ditujukan bagi sektor Perkayuan, Perkebunan dan

Perhotelan. Dilihat dari Surat Keputusan ini ditujukannya, Surat

Keputusan ini masih bersifat umum, karena tidak dijelaskan secara

terperinci dan detail ditujukan kepada individu atau badan hukum tertentu

tapi ditujukan pada sektor perkayuan, perkebunan dan perhotelan.

Sedangkan yang dapat menjadi objek sengketa dalam sengketa Tata

Usaha Negara adalah keputusan Tata Usaha Negara yang bersifat

kongkret, individual dan final. Dan dalam menetapkan Upah Minimum

53

Page 17: BAB III HASIL PENELITIAN DAN ANALISA A. Hasil Penelitian

Sektoral Provinsi harus dirundingkan dan disepakati oleh Asosiasi

Perusahaan dan Serikat Pekerja/Serikat Buruh.

54