Upload
vuongdung
View
237
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
30
BAB III
GAMBAR DIMENSI UKURAN DAN METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Gambar Dimensi dan Ukuran
3.1.1. Komponen-komponen Blok Silinder
Sistem transmisi penggerak merupakan rangkaian transmisi
dan tenaga mesin ke roda belakang, berupa:
a. Mekanisme kopling
Gambar 3.1. Fly Whell (roda penerus)
31
b. Mekanisme gear
Gambar 3.2. Gigi penerus dari poros engkol
Gambar 3.3. Gigi penerus dari transmisi 1,2 dan 3
32
Gambar 3.4. Gigi kick starter
c. Transmisi
Gambar 3.5. Gigi transmisi 1
33
Gambar 3.6. Gigi transmisi 2
Gambar 3.7. Gigi transmisi 3
34
Gambar 3.8. Gigi transmisi 4
3.2. Metodologi Penelitian
3.2.1. Bahan Penelitian
Pada penelitian ini bahan yang digunakan untuk penelitian
adalah sebagai berikut:
a. Suzuki GP 100 (kondisi tidak orisinil)
Dipilihnya Suzuki GP 100 diharapkan mendapatkan data
yang relevan dalam penelitian unjuk kerja mesin 2 tak 1 silinder.
Gambar 3.9. Suzuki GP 100
35
b. Gasket Blok Silinder
Gasket yang saya gunakan adalah kertas kusus gasket yang
mana dengan ketebalan 0,8 mm dengan fariabel 7 lembar gasket.
Gambar 3.10. Gasket blok silinder
3.2.2. Peralatan Penelitian
a. Kompresi tester
Digunakan untuk mengetahui tekanan kompresi pada ruang
bakar sehingga diketahui apakah tekanannya normal atau tidak .
Gambar 3.11. Kompresi tester
b. Kunci soket
Fungsi Soket adalah alat berbentuk silinder yang dibuat dari
baja tensil tinggi atau sejenis logam paduan yaitu chrome
vanadium dan untuk memperbaiki penampilannya dilapisi
dengan nikel.
Satu ujung soket mempunyai dudukan segi empat, dan
ujung lainnya mempunyai dimensi hexagonal (seperti kunci
ring) untuk digunakan pada mur atau baut, kunci soket sering
disebut juga kunci sok, kunci sok dirancang khusus untuk
melepas atau memasang baut dan mur.
36
Kunci sok adalah jenis kunci yang paling baik digunakan
untuk melepas komponen dari kendaraan bermotor. Kunci ini
akan pas pada baut hampir pada seluruh tempat pada kendaraan.
Gambar 3.12. Kunci soket
c. Kunci kombinasi
Fungsi adalah saling mengisi kekurangan yang ada pada
masing-masing kunci pas dan ring. Lebih simpel karena hanya
dengan satu jenis kunci berarti membawa dua macam yakni pas
dan ring dengan ukuran sama. Kunci ini sangat berguna saat
menyetel pengikat (fastener) dengan ukuran yang sama pada
posisi yang berbeda.
Gambar 3.13. Kunci kombinasi
d. Obeng ketok
Obeng ketok merupakan inovasi dari obeng plus maupun
obeng minus. Obeng ketok merupakan perkakas khusus yang
didesain khusus untuk membuka baut keras, dengan
menggunakan obeng ketok baut – baut keras seperti yang
terdapat pada blok mesin atau juga pada kolter bisa dibuka
dengan mudah. Seperti namanya obeng ketok bekerja dengan
ketokan atau hentakan yang terjadi pada ujung obeng tersebut.
Hentakan tersebut bisa dilakukan dengan menggunakan palu.
37
Gambar 3.14. Obeng ketok
e. Snap ring pliers
Biasanya tang jenis ini hanya dimiliki oleh mekanik
profesional lantaran perkakas ini dirancang untuk membuka ring
pengunci. Makanya, khusus tang jenis ini memiliki dua arah
bukaan: internal dan external.
Gambar 3.15. Snap ring pliers
f. Kunci busi
Kunci busi digunakan untuk melepas dan memasang busi
yang umumnya dipasang pada posisi sulit dijangkau oleh kunci
pas ataupun kunci ring. Di samping itu kunci busi dirancang
khusus untuk tidak mendapat perlakuan momen pengencangan
yang terlalu kuat, dengan cara mendisain tangkai yang pendek.
Gambar 3.16. Kunci busi
38
g. Treker magnet
Digunakan untuk menbongkar stator magnet pada
regulator.
Gambar 3.17. Kunci busi
h. Jangka sorong
Jangka sorong adalah alat untuk mengukur diameter,
panjang, tebal dan kedalaman suatu benda dengan ketelitian
sampai dengan 0,01 mm atau 0,01 inch. Dalam penelitian ini
jangka sorong digunakan untuk mengukur komponen-komponen
mesin kendaraan sehingga diharapkan mendapatkan data yang
relefan.
Gambar 3.18. Jangka sorong
i. Obeng
Obeng ada dalam satuan set dalam ukuran dan bentuk
penggerak yang berbeda. Panjang, pendek, sangat
pendek(buntung). Obeng terdiri dari batang yang terbuat dari
baja keras berkualitas tinggi dengan satu mata pada satu
ujungnya dan gagang terbuat dari pelastik, dicetak pada
batangnya. Obeng digunakan untuk melepas sekerup dari
komponen-komponen kendaraan seperti lampu kepala,
pelindung radiator, dan untuk melepas pengikat seperti sekerup-
39
sekerup kotak dan baut-baut talang. Obeng juga
dapat digunakan untuk pekerjaan lain seperti mencongkel
cetakan, badge, emblem dan menekan atau mendorong seperti
pemasangan penghapus kaca.
Gambar 3.19. Obeng
j. Kunci T
Digunakan untuk bongkar pasang mur dan baut di
blogsilinder dan kepala silinder mesin motor.
Gambar 3.20. kunci T
k. Kompresor
Fungsi kompresor secara umum adalah menghisap udara
luar dan kemudian memampatkanya kedalam tabung sehingga
menjadi udara yang bertekanan dan kemudian bisa kita
manfaatkan untuk membersihkan mesin motor.
Gambar 3.21. Kompresor
40
l. Kuas
Digunakan untuk membersihkan mesin dan komponen mesin
sepeda motor.
Gambar 3.22. Kuas
3.2.3. Diagram Alir Penelitian
Gambar 3.23. Diagram alir penelitian
3.2.4. Tahapan Penelitian
a. Pembongkaran mesin dan pengukuran
Pembongkaran dan pengukuran komponen-komponen mesin
bertujuan memperoleh data yang relefan yang nantinya dijadikan
acuan dalam penelitian.
b. Perakitan mesin dan pengujian
41
Setelah dilakukan pembongkaran dan pengukuran, langkah
selanjutnya adalah merakit mesin. Kemudian dilakukan
pengujian dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Pemasangan gasket blok silinder dengan diameter standar
yaitu 0,5 mm dan kemudian dilakukan pengetesan pada
ruang silinder dengan kompresi tester untuk mengetahui
tekanan kompresi.
2. Pemasangan gasket dengan kertas kusus gasket dipasang
setelah dilakukan pengujian dengan gasket standar. Dengan
tebal kertas gasket 0,8 mm; 1,6 mm; 2,4mm; 3,2 mm; 4,0
mm; 4,8 mm; 5,6 mm dan dipasangkan di blok silinder satu
persatu sampai tujuh gasket semuanya terpasang. Pengetesan
kompresi tester dilakukan bertahap mulai dari pemasangan
kertas gasket pertama sampai terakhir.
3.2.5. Teknik Pengambilan Data
Dalam pengambilan data, metode yang digunakan adalah
metode observasi yaitu mengamati dan mencatat langsung hasil
penelitian dan pengujian. Untuk mempermudah jalannya
pengambilan data, sebelum melakukan penelitian diperlukan lembar
pengamatan. Lembar pengamatan dalam penelitian ini seperti
terlihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 3.1. Pengaruh ketebalan gasket terhadap volume ruang bakar
Tebal Gasket Vc
0,5 mm
0,8 mm
1,6 mm
2,4 mm
3,2 mm
4,0 mm
4,8 mm
5,6 mm
42
Tabel 3.2. Pengaruh ketebalan gasket terhadap perbandingan
kompresi.
Tebal Gasket (r) Perhitungan (r) Pengujian
0,5 mm
0,8 mm
1,6 mm
2,4 mm
3,2 mm
4,0 mm
4,8 mm
5,6 mm
Tabel 3.3. Pengaruh ketebalan gasket terhadap tekanan ahir
kompresi
Tebal Gasket Pc
0,5 mm
0,8 mm
1,6 mm
2,4 mm
3,2 mm
4,0 mm
4,8 mm
5,6 mm
Table 3.4. Pengaruh ketebalan gasket terhadap temperature
kompresi
Tebal Gasket Tc
0,5 mm
0,8 mm
1,6 mm
2,4 mm
3,2 mm
4,0 mm
43
4,8 mm
5,6 mm
Table 3.5. Pengaruh ketebalan gasket terhadap perbandingan
tekanan dalam silinder selama pembakaran (λ ) dan Perbandingan
ekspansi (ρ)
,
Tabel 3.6. Pengaruh ketebalan gasket terhadap efisiensi mesin
Tebal Gasket ηch ηth ηm ηv
0,5 mm
0,8 mm
1,6 mm
2,4 mm
3,2 mm
4,0 mm
4,8 mm
5,6 mm
Tabel 3.7. Pengaruh ketebalan gasket terhadap daya indikator dan
daya efektif
Tebal Gasket Ni Ne
0,5 mm
Tebal Gasket λ ρ
0,5 mm
0,8 mm
1,6 mm
2,4 mm
3,2 mm
4,0 mm
4,8 mm
5,6 mm
44
0,8 mm
1,6 mm
2,4 mm
3,2 mm
4,0 mm
4,8 mm
5,6 mm
Table 4.8. Pengaruh gasket terhadap pemakaian bahan bakar indiator
dan pemakaian bahan bakar efektif
Tebal Gasket F1 Fe
0,5 mm
0,8 mm
1,6 mm
2,4 mm
3,2 mm
4,0 mm
4,8 mm
5,6 mm
3.2.6. Analisa Data
Analisa data adalah suatu tahapan yang dilakukan setelah
selesai melaksanakan penelitian. Analisis data yang dilakukan
menggunakan analisis deskriptif yaitu mengamati data hasil
eksperimen kemudian menyimpulkan dan menentukan hasil
penelitian yang paling baik. Cara menyimpulkan data yaitu dengan
mengambil angka dari data-data yang diperoleh kemudian
ditabulasikan dalam bentuk diagram batang.
Analisa data dengan model mekanis yaitu mengambil angka
dari data yang diperoleh kemudian dimasukkan kedalam progam
komputer dan hasilnya dalam bentuk grafik. Seperti pada gambar di
bawah ini.
45
Gambar 3.24. Pengaruh ketebalan gasket terhadap volume ruang
bakar
Gambar 3.25. Pengaruh ketebalan gasket terhadap perbandingan
kompresi pengujian dengan perhitungan
Gambar 3.26. Pengaruh ketebalan gasket terhadap tekanan ahir
kompresi
46
Gambar 3.27. Pengaruh ketebalan gasket terhadap temperature
kompresi
Gambar 3.28. Pengaruh ketebalan gasket terhadap perbandingan
tekanan dalam silinder selama pembakaran (λ ) dan Perbandingan
ekspansi (ρ)
Gambar 3.29. Pengaruh ketebalan gasket terhadap efisiensi mesin
47
Gambar 3.30. Pengaruh ketebalan gasket terhadap daya indikator
dan daya efektif
Gambar 3.31. Pengaruh gasket terhadap pemakaian bahan bakar
indiator dan pemakaian bahan bakar efektif
3.2.7. Tempat Penelitian
Tempat yang digunakan untuk melakukan penelitian adalah
Lab. Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang.