27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Konsep Penelitian Terjadinya perubahan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia sangat dipengaruhi oleh persepsi individu. Setiap manusia selalu berubah kebutuhan dan kepuasannya berdasarkan perubahan perilaku yang sangat unik. Akibatnya, setiap perubahan yang terjadi persepsinya akan selalu berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain, perbedaan tersebut membawa konsekuensi terhadap masalah keperawatan. Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan masyarakat adalah ilmu kesehatan tentang asuhan/pelayanan keperawatan atau the health science of caring. Sudut pandang ini diadopsi dan diperluas oleh Griffin (1980, 1983) yang membagi konsep caring ke dalam dua domain utama. Salah satu konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi perawat, sementara konsep caring yang lain terfokus pada aktivitas yang dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi keperawatannya. (17, 5) Jean Watson memulai karya tentang teori metafisik dan transpersonalnya mengenai caring pada manusia pada tahun 1970-an. Di dalam interaksi manusia transpersonal, perawat menggunakan sepuluh faktor

Bab III- Dapus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

90487234-ASFIKSIA

Citation preview

  • BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    A. Kerangka Konsep Penelitian

    Terjadinya perubahan dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia

    sangat dipengaruhi oleh persepsi individu. Setiap manusia selalu berubah

    kebutuhan dan kepuasannya berdasarkan perubahan perilaku yang sangat

    unik. Akibatnya, setiap perubahan yang terjadi persepsinya akan selalu

    berbeda antara individu yang satu dengan individu yang lain, perbedaan

    tersebut membawa konsekuensi terhadap masalah keperawatan.

    Keperawatan sebagai suatu profesi dan berdasarkan pengakuan

    masyarakat adalah ilmu kesehatan tentang asuhan/pelayanan keperawatan

    atau the health science of caring. Sudut pandang ini diadopsi dan diperluas

    oleh Griffin (1980, 1983) yang membagi konsep caring ke dalam dua domain

    utama. Salah satu konsep caring ini berkenaan dengan sikap dan emosi

    perawat, sementara konsep caring yang lain terfokus pada aktivitas yang

    dilakukan perawat saat melaksanakan fungsi keperawatannya.(17, 5)

    Jean Watson memulai karya tentang teori metafisik dan

    transpersonalnya mengenai caring pada manusia pada tahun 1970-an. Di

    dalam interaksi manusia transpersonal, perawat menggunakan sepuluh faktor

  • perawatan sebagai pedoman dalam interaksi perawat-klien yang didasarkan

    pada kepekaan terhadap diri dan orang lain. (10)

    Struktur ilmu caring dibangun dari sepuluh faktor carative, yaitu

    membentuk sistem nilai humanistik-altruistik, menanamkan keyakinan dan

    harapan (faith-hope), menanamkan sensitivitas untuk diri sendiri dan orang

    lain, membina hubungan saling percaya dan saling bantu (helping-trust),

    meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif,

    menggunakan metode pemecahan masalah yang sistematis dalam

    pengambilan keputusan, meningkatkan proses belajar mengajar interpersonal,

    menyediakan lingkungan yang mendukung, melindungi, memperbaiki mental,

    sosiokultural dan spiritual; membantu dalam pemenuhan kebutuhan dasar

    manusia dan mengembangkan faktor kekuatan eksistensial-fenomologis.(10)

    Walaupun perawat bertanggung jawab terhadap diri sendiri, profesi,

    dan institusi tempat bekerja, tanggung jawab utama mereka adalah

    memberikan asuhan keperawatan kepada konsumen yaitu anak dan

    keluarganya. Perawat harus bekerjasama dengan anggota keluarga,

    mengidentifikasi tujuan dan kebutuhan mereka, dan merencanakan intervensi

    yang paling dapat mengatasi masalah. Sebagai advokat (pembela), perawat

    membantu anak-anak dan keluarga mereka dalam menentukan berbagai

    pilihan yang diberitahukan dan bertindak dalam memberikan yang terbaik

    kepada anak. Orang tua merasa bahwa caring merupakan tanda asuhan

    keperawatan yang berkualitas, yang sering dipusatkan pada kebutuhan non-

    teknis anak dan keluarga. (19)

  • Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan

    kinerja/hasil yang dirasakannya dengan harapannya. Jadi, tingkat kepuasan

    merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan

    harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka pelanggan akan kecewa.

    Bila kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas. Sedangkan bila

    kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas.

    Kepuasan pasien

    berhubungan dengan mutu pelayanan rumah sakit. Dengan mengetahui tingkat

    kepuasan pasien, manajemen rumah sakit dapat melakukan peningkatan mutu

    pelayanan. (16,22)

    Berdasarkan Konsep diatas maka kerangka konsep dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    Variabel Independen Variabel Dependen

    Gambar 3.1 Kerangka Konsep Penelitian Hubungan Antara Persepsi

    Keluarga Tentang Perilaku Caring Perawat dengan Kepuasan

    Keluarga Pasien di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Kota

    Bandung Tahun 2014.

    Persepsi Keluarga Tentang Perilaku Caring

    dalam 10 Faktor Carative :

    1. Nilai humanistik-altruistik

    2. Faith-hope

    3. Sensitifitas

    4. Helping-trust

    5. Ekspresi perasaan positif dan negatif

    6. Pemecahan masalah yang sistematis

    7. Proses belajar mengajar interpersonal

    8. Lingkungan yang mendukung

    9. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia

    10. Eksistensi-fenomenologi

    Kepuasan

    Keluarga Pasien

    Puas

    Tidak Puas

  • B. Variabel Penelitian

    Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,

    obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

    peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.(24)

    Variabel dibedakan

    menjadi dua, yaitu :

    1. Variabel Independen

    Variabel Independen. Variabel ini sering disebut sebagai variabel

    stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa Indonesia sering disebut

    sebagai variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang

    mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

    variabel dependen (terikat).(24)

    Variabel independen penelitian ini adalah

    persepsi keluarga pasien tentang perilaku caring perawat di Ruang Rawat

    Inap Anak RSUD Kota Bandung.

    2. Variabel Dependen

    Variabel Dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria,

    konsekuen, dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai variabel terikat.

    Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

    akibat, karena adanya variabel bebas.(24)

    Variabel dependen dalam

    penelitian ini adalah kepuasan keluarga pasien di Ruang Rawat Inap Anak

    RSUD Kota Bandung.

  • C. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis penelitian itu merupakan jawaban sementara terhadap

    rumusan masalah penelitian. Dikatakan sementara karena jawabannya baru

    menggunakan teori. (24)

    Hipotesis dalam penelitian ini yakni :

    Ho : Tidak ada Hubungan Antara Persepsi Keluarga Tentang Perilaku Caring

    Perawat dengan Kepuasan Keluarga Pasien di Ruang Rawat Inap Anak

    RSUD Kota Bandung.

    H1 : Ada Hubungan Antara Persepsi Keluarga Tentang Perilaku Caring

    Perawat dengan Kepuasan Keluarga Pasien di Ruang Rawat Inap Anak

    RSUD Kota Bandung.

    D. Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Skala Pengukuran

    Definisi operasional variabel adalah definisi terhadap variabel

    berdasarkan konsep teori namun bersifat operasional agar variabel tersebut

    dapat diukur atau bahkan dapat diuji baik oleh peneliti maupun peneliti

    lain.(24)

    Definisi operasional variabel penelitian dan skala pengukuran dalam

    penelitian ini, dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini :

  • Tabel 3.1 Definisi Operasional Variabel Penelitian

    No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala

    Ukur

    1 2 3 4 5 6

    I. Variabel Independen

    1. Persepsi

    Keluarga

    Tentang

    Perilaku Caring

    Perawat

    Penilaian perilaku yang

    ditunjukkan perawat dalam

    memberikan asuhan

    keperawatan kepada

    klien/pasien.

    Kuesioner 1. Tidak caring = 40-

    100

    2. Caring =101-160

    Ordinal

    II. Variabel Dependen

    2. Kepuasan

    keluarga pasien

    Perasaan senang seseorang

    (Keluarga pasien) yang

    berasal dari perbandingan

    antara kesenangan

    terhadap aktivitas dan

    suatu produk dan

    harapannya.

    Kuesioner 1. Puas :

    Jika Tingkat

    kesesuaian 90%

    2. Tidak Puas :

    Jika tingkat

    kesesuaian < 90%

    Nominal

  • E. Rancangan Penelitian

    1. Jenis Penelitian

    Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelatif.

    Penelitian korelatif adalah penelitian yang menghubungkan variabel yang

    satu dengan yang lainnya, selanjutnya mengujinya secara statistik (uji

    hipotesis) atau dikenal dengan uji korelasi yang menghasilkan koefisien

    korelasi.(25)

    Penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara persepsi

    keluarga tentang perilaku caring perawat dengan kepuasan keluarga pasien

    di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Kota Bandung.

    2. Pendekatan Waktu Pengumpulan Data

    Penelitian ini peneliti menggunakan teknik pendekatan waktu secara

    cross sectional dalam pengumpulan data. Cross-sectional study design

    adalah penelitian yang mendesain pengumpulan datanya dilakukan pada

    satu titik waktu (at one point in time): fenomena yang diteliti adalah

    selama satu periode pengumpulan data.(25)

    3. Metode Pengumpulan Data

    a. Data

    Data Primer

    Dalam pengumpulan data penelitian ini, peneliti menggunakan

    metode kuesioner (angket). Kuesioner adalah sebuah set pertanyaan

  • yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap

    pertanyaan merupakan jawaban-jawaban yang mempunyai makna

    dalam menguji hipotesis.(26)

    Kuesioner dalam penelitian ini mencakup

    kuesioner persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat dan

    kuesioner kepuasan keluarga pasien di Ruang Rawat Inap Anak RSUD

    Kota Bandung. Angket adalah suatu cara pengumpulan data atau suatu

    penelitian mengenai suatu masalah yang umumnya banyak

    menyangkut kepentingan umum (orang banyak). Angket ini dilakukan

    dengan mengedarkan suatu daftar pertanyaan yang berupa formulir-

    formulir, diajukan secara tertulis kepada sejumlah subjek untuk

    mendapatkan tanggapan, informasi, jawaban, dan sebagainya.(27)

    b. Teknis

    Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode

    pengumpulan data kuantitatif yaitu penelitian dengan menggunakan

    instrument berupa kuesioner untuk mengukur persepsi keluarga

    tentang perilaku caring perawat dan kepuasan keluarga pasien di

    Ruang Rawat Inap RSUD Kota Bandung. Pembagian kuesioner

    kepada responden dalam waktu yang ditetapkan. Langkah-langkah

    yang dilakukan terdiri dari menjelaskan tujuan penelitian secara

    singkat, membagi kuesioner kepada responden, Peneliti meminta

    responden menjawab seluruh pertanyaan dalam lembar kuesioner dan

  • peneliti mengambil kembali lembar kuesioner yang telah diisi yang

    telah diisi lengkap oleh responden.

    F. Populasi dan Sample Penelitian

    1. Populasi Penelitian

    Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

    obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

    ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

    kesimpulannya.(24)

    Populasi pada penelitian ini adalah keluarga pasien di

    Ruang Rawat Inap Anak kelas II, III, isolasi, dan observasi berjumlah 148

    orang pada bulan Februari tahun 2014.

    2. Sampel Penelitian

    Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

    oleh populasi.

    Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah

    accidental sampling atau sampling insidental. Sampling insidental adalah

    teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang

    secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan

    sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok

    sebagai sumber data. Sampel yang diambil dalam batasan waktu penelitian

    yang akan dilakukan selama 2 minggu. (24)

  • 3. Kriteria Inklusi

    Kriteria Inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri yang perlu dipenuhi

    oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil sebagai sampel.(27)

    a. Keluarga adalah siapapun yang mendampingi pasien.

    b. Pasien minimal di rawat setelah 48 jam.

    c. Usia responden ada dalam rentang usia remaja sampai dewasa.

    G. Instrumen Penelitian

    Instrumen penelitian adalah alat-alat yang digunakan untuk

    pengumpulan data.(27)

    Adapun instumen yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah berupa kuesioner. Kuesioner adalah pertanyaan yang sudah disusun

    dengan baik, dimana responden (dalam hal angka) dan interview (dalam hal

    wawancara) tinggal memberikan jawaban dengan memberikan tanda-tanda

    tertentu.(27)

    Instrumen yang digunakan untuk pengumpulan data adalah

    kuesioner berskala Likert.

    Kuesioner dalam penelitian ini, berupa kuesioner persepsi keluarga

    tentang caring perawat dan kepuasan keluarga pasien sebagai berikut:

    1. Instrumen

    a. Instrumen Persepsi Keluarga Tentang Perilaku Caring Perawat

    Skala persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat terdiri

    dari aspek membentuk nilai humanistik-altruistik, faith-hope,

    sensitifitas, helping-trust, ekspresi perasaan positif dan negatif,

  • pemecahan masalah yang sistematis, proses belajar mengajar

    interpersonal, lingkungan yang mendukung, melindungi, memperbaiki

    mental dan sosiokultural, membantu dalam pemenuhan kebutuhan

    dasar manusia, eksistensi-fenomenologi.

    Skala yang digunakan merupakan modifikasi dari angket

    persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat yang sudah teruji

    validitas dan reliabilitasnya, yaitu angket persepsi keluarga tentang

    perilaku caring perawat yang digunakan dalam penelitian Darmawati

    (2013).(26)

    Modifikasi dilakukan dengan merubah semua pernyataan

    karena subjek yang digunakan berbeda. Instrumen persepsi keluarga

    tentang perilaku caring perawat bertujuan untuk mengidentifikasi

    persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat diruang rawat inap.

    Kuesioner ini dibuat sesuai dengan teori caring dan dengan

    bimbingan saat konsul dengan penguji validitas yang ahli dibidangnya.

    Kuesioner persepsi keluarga tentang perilaku caring ini terdiri dari 40

    pertanyaan. Kuesioner persepsi keluarga tentang perilaku caring

    perawat yang meliputi sepuluh faktor carative.

    Alat ukur dalam penelitian ini dengan menggunakan model

    skala Likert, pertanyaan menggunakan empat alternatif jawaban yaitu

    tidak pernah (bernilai 1), kadang-kadang (bernilai 2), sering (bernilai

    3), dan selalu (bernilai 4). Nilai terendah yang dicapai adalah 40 dan

  • nilai tertingginya adalah 160. Instrumen yang baik harus memenuhi

    dua persyaratan ini yaitu harus valid dan reliabel.

    b. Instrumen Kepuasan

    Alat ukur kepuasan keluarga pasien yang akan digunakan

    dalam penelitian ini adalah kuesioner dimensi tingkat kepuasan klien

    terhadap pelayanan keperawatan dan kepuasan pasien dalam caring

    yang diciptakan oleh Nursalam tahun 2013 dan Supranto tahun 2011.

    Terdapat instrumen yang telah dimodifikasi oleh peneliti dengan

    merubah semua pernyataan karena subjek yang digunakan berbeda.

    Alat ukur ini disajikan dalam bentuk pernyataan yang terdiri dari 5

    item, yaitu tangibles (kenyataan), reliability (keandalan),

    responsiveness (tanggung jawab), assurance (jaminan), empathy

    (empati).

    2. Uji Validitas dan Reliabilitas

    a. Uji Validitas

    Prinsip Validitas adalah pengukuran dan pengamatan yang

    berarti prinsip keandalan instrument dalam mengumpulkan data.

    Instrument harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.(28)

    Teknik korelasi yang dipakai adalah teknik korelasi product moment

    yang rumusnya sebagai berikut:

  • Keterangan :

    Rxy : Indeks dua variabel yang dikorelasikan

    X : Skor rata-rata dari x

    Y : Skor rata-rata dari y

    N : Jumlah Responden

    Selanjutnya, dalam menentukan validitas suatu item peneliti

    melakukan uji validitas di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung

    dengan menggunakan 20 responden, maka r tabelnya adalah 0.444,

    bisa dikatakan valid jika ri hitung > r tabel, sebaliknya, ri hitung < r

    tabel berarti tidak valid, sehingga apabila korelasi antar item dengan

    skor total kurang dari 0.444 maka item dalam instrument tidak valid,

    tetapi apabila skor total lebih dari 0.444 maka item dalam instrument

    valid.(24)

    Jika instrumen tidak valid, maka peneliti akan memodifikasi

    pertanyaannya dengan bahasa yang dimengerti oleh responden, atau

    jika pertanyaannya dalam item yang sama sudah dapat mewakili,

    maka pertanyaan yang tidak valid tidak dimasukan kedalam

    kuesioner.

    b. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana

    suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Hal ini

  • berarti menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten

    atau tetap asas (ajeg). Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran

    atau pengamatan bila fakta atau kenyataan hidup tadi diukur dan

    diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan. (28)

    Rumus yang digunakan untuk uji Reliabilitas adalah rumus dari Alpha

    Cronbach

    Keterangan :

    k = mean kuadrat antara subyek

    Si2

    = mean kuadrat kesalahan

    St2

    = Varians total (24)

    H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

    1. Teknik Pengolahan Data

    Pada tahap pengolahan data dilakukan :

    a. Editing data, yakni melakukan pengecekan, penelitian dan

    memastikan data yang diperoleh telah lengkap. Hasil wawancara,

    angket, atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan

    (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah merupakan

    kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau

    kuesioner tersebut. Apabila ada jawaban-jawaban yang belum

    lengkap, kalau memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data

  • ulang untuk melengkapi jawaban-jawaban tersebut. Tetapi apabila

    tidak memungkinkan, maka pertanyaan yang jawabannya tidak

    lengkap tersebut tidak diolah atau dimasukkan dalam pengolahan

    data missing.

    b. Coding data, yakni memberikan kode pada setiap item untuk

    memudahkan dalam pengolahan data. Setelah semua kuesioner diedit

    atau disunting, selanjutnya dilakukan pengkodean atau coding,

    yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data

    angka atau bilangan.

    Coding pada kuesioner :

    Jenis kelamin :

    1 = Laki-laki

    2 = Perempuan

    Pada kuesioner persepsi keluarga pasien tentang perilaku caring

    perawat :

    1= Caring

    2= Tidak Caring

    Pada kuesioner kepuasan keluarga pasien :

    1= Puas

    2= Tidak Puas

    c. Prosessing data, yakni melakukan entry data dari daftar isian ke

    dalam komputer.

  • d. Cleaning data, yakni melakukan pembersihan terhadap data yang

    telah dimasukan ke dalam komputer, apakah terdapat kesalahan

    dengan cara mengetahui data yang hilang, variasi dan konsistensi

    data. (27)

    2. Analisa Data

    a. Analisa Univariat

    Analisis univariat dilakukan pada tiap variabel dari hasil

    penelitian dengan mendeskripsikan setiap variabel penelitian dengan

    cara membuat tabel distribusi frekuensi pada tiap variabel. Diantaranya

    variabel bebas persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat. Pada

    variabel terikat yang dideskripsikan adalah tingkat kepuasan keluarga

    pasien di RSUD Kota Bandung dengan melihat tingkat kesesuaian

    antara harapan (tingkat kepentingan) dan pengalaman/kenyataan

    (tingkat pelaksanaan).

    Untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel

    independen digunakan rumus sebagai berikut :

    Keterangan :

    P = Persentase

    = Frekuensi teramati

  • = Jumlah responden

    Diagram Kartesius

    Untuk melihat tingkat kesesuaian antara harapan (tingkat

    kepentingan) dan kenyataan maka digunakan analisis diagram

    kartesius, skala likert digunakan untuk melihat penilaian harapan dan

    kenyataan. Kelima penilaian tersebut diberikan bobot sebagai berikut :

    1) Jawaban sangat tidak penting diberi bobot 1

    2) Jawaban tidak penting diberi bobot 2

    3) Jawaban biasa saja diberi bobot 3

    4) Jawaban penting diberi bobot 4

    5) Jawaban sangat penting diberi bobot 5

    Untuk penilaian kenyataan diberikan lima penilaian dengan pemberian

    untuk masing-masing kategori jawaban sebagai berikut :

    1) Jawaban sangat tidak puas diberi bobot 1

    2) Jawaban tidak puas diberi bobot 2

    3) Jawaban biasa saja diberi bobot 3

    4) Jawaban puas diberi bobot 4

    5) Jawaban sangat puas diberi bobot 5

    Berdasarkan hasil penelitian tingkat harapan dan kenyataan

    maka akan dihasilkan suatu perhitungan mengenai tingkat kesesuaian

    antara tingkat harapan dan kenyataan yang dialami keluarga pasien.

    Dua variabel dalam perhitungan tingkat kesesuaian adalah variabel

  • tingkat kepuasan/kenyataan (X) dan tingkat kepentingan atau harapan

    keluarga pasien (Y). (16)

    Adapun rumus untuk menilai kesesuaian adalah sebagai berikut :

    Keterangan :

    TKi : Tingkat kesesuaian responden

    : Skor penilaian kepuasan/kenyataan

    : Skor penilaian kepentingan/harapan

    Puas : Jika tingkat kesesuaian 90 %

    Tidak Puas: Jika Tingkat kesesuaian < 90 %

    Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat

    kepuasan/kenyataan sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor

    tingkat kepentingan/harapan. Untuk lebih sederhana rumus untuk

    setiap faktor yang mempengaruhi kepuasan keluarga pasien adalah :

    Keterangan :

    = Skor rata-rata tingkat pelaksanaan/kepuasan

    = Skor rata-rata tingkat kepentingan

  • n = Jumlah responden

    Untuk analisis kepentingan bisa dilakukan dengan membuat

    diagram kartesius, yang merupakan suatu bangun yang dibagi atas

    empat bagian yang dibatasi oleh dua garis yang berpotongan tegak

    lurus pada titik-titik (X, Y) dimana X merupakan rata-rata dari skor

    tingkat kenyataan atau kepuasan keluarga pasien seluruh faktor yang

    mempengaruhi kepuasan keluarga pasien. Adapun rumus untuk

    seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan keluarga pasien adalah :

    Dimana K = Banyaknya atribut/fakta yang dapat mempengaruhi

    kepuasan keluarga pasien.

    Hasil dari tingkat-tingkat unsur yang mempengaruhi kepuasan

    keluarga pasien akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian

    kedalam diagram kartesius. Diagram tersebut terdiri dari empat bagian

    yang masing-masing bagian diberikan simbol.

    1) Kuadran A untuk menunjukan faktor atau atribut yang dianggap

    mempengaruhi kepuasan keluarga pasien, termasuk jasa atau

    pelayanan yang diberikan perawat dianggap penting tetapi belum

    dilaksanakan sesuai keinginan keluarga pasien sehingga keluarga

    pasien merasa kecewa dan tidak puas.

  • 2) Kuadran B menunjukan jasa atau pelayanan pokok yang telah

    berhasil dilaksanakan perawat dan harus dipertahankan karena

    memuaskan keluarga pasien. Dianggap penting karena memuaskan

    keluarga pasien.

    3) Kuadran C menunjukan faktor yang kurang penting pengaruhnya

    bagi keluarga pasien, karena pelaksanaannya oleh perawat atau

    petugas kesehatan lainnya biasa-biasa saja. Dianggap kurang

    penting karena kurang memuaskan keinginan keluarga pasien.

    4) Kuadran D menunjukan faktor yang mempengaruhi kepuasan

    keluarga pasien, kurang penting tetapi pelaksanaannya berlebihan.

    Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan.

    Kepentingan

    Prioritas Utama

    A

    Pertahankan Prestasi

    B

    C

    Prioritas Rendah

    D

    Berlebihan

    Kenyataan Pelaksanaan

    (Kinerja/Kepuasan)

    Gambar 3.2 Diagram Kartesius

    Harapan

  • b. Analisis bivariat

    Analisa bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

    berhubungan atau berkorelasi, yaitu persepsi keluarga tentang perilaku

    caring perawat sebagai variabel bebas dan kepuasan keluarga pasien

    sebagai variabel terikat.(27)

    Analisa bivariat yang digunakan adalah uji Chi

    square, dengan rumus sebagai berikut :

    Dimana :

    X2 = Chi kuadrat/ Chi Square

    fo = Frekuensi yang diobservasi

    fh = Frekuensi yang diharapkan

    Uji Chi square yang digunakan dengan tingkat kemaknaan 0.5% (95%).

    Dengan ketentuan sebagai Berikut:

    Jika 0,05 berarti Ho ditolak, berarti ada hubungan antara

    persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat dengan kepuasan

    keluarga pasien di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Kota Bandung.

    Jika 0,05 Ho diterima, berarti tidak ada hubungan antara

    persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat dengan kepuasan

    keluarga pasien di Ruang Rawat Inap Anak RSUD Kota Bandung. Untuk

    mempermudah pengolahan dan analisis data statistik, peneliti

    menggunakan program komputer.

  • I. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung,

    ditempat ini belum pernah dilakukan penelitian tentang hubungan antara

    persepsi keluarga tentang perilaku caring perawat dengan kepuasan keluarga

    pasien di Ruang Rawat Inap Anak pada tahun 2014.

    J. Etika Penelitian

    Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi dari

    Program Studi Stata-1 keperawatan STIKes Dharma Husada Bandung dan

    peneliti melakukan bimbingan kepada pembimbing yang telah ditentukan oleh

    pihak program studi. Selanjutnya peneliti mengajukan perizinan ke RSUD

    Kota Bandung. Setelah mendapatkan persetujuan penelitian dengan

    menekankan pada masalah etika yang meliputi :

    1. Prinsip menghargai hak asasi manusia (respect human dignity)

    a. Hak untuk ikut/tidak menjadi responden (right to self determination)

    Subjek harus diperlakukan secara manusiawi. Subjek mempunyai hak

    memutuskan apakah mereka bersedia menjadi subjek ataupun tidak,

    tanpa adanya sangsi apapun atau akan berakibat terhadap

    kesembuhannya.

    b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan (right

    to full disclosure)

    Seorang peneliti harus memberikan penjelasan secara rinci serta

    bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi kepada subjek.

  • c. Informed consent

    Subjek harus mendapatkan informasi secara lengkap tentang tujuan

    penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk bebas

    berpartisipasi atau menolak menjadi responden. Selain itu, diberikan

    penjelasan juga bahwa pada saat mengisi kuesioner diharapkan yang

    menjaga pasien adalah anggota keluarga yang lainnya. Pada informed

    consent juga dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan

    dipergunakan untuk pengembangan ilmu.

    2. Prinsip Keadilan

    a. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang adil (right in fair treatment)

    Subjek harus diperlakukan secara adil baik sebelum, selama dan

    sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya diskriminasi

    apabila ternyata mereka tidak bersedia atau dikeluarkan dari penelitian.

    b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)

    Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang diberikan

    harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya tanpa nama (anonymity) dan

    rahasia (confidentiality). Sebagai data disimpan selama lima tahun.(28)

  • K. Jadwal Penelitian

    Tabel 3.2 Jadwal Penyusunan Skripsi

    No Kegiatan Januari Februari Maret April Mei Juni

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1 Pengumpulan data

    sekunder

    2 Pembuatan Proposal

    dan proses bimbingan

    4 Perbaikan Proposal

    5 Sidang Proposal

    6 Bimbingan Skripsi

    7 Pengambilan dan

    pengolahan Data

    8 Sidang Skripsi

  • 56

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 nomor 153.Undang-

    Undang Republik Indonesia tentang Rumah Sakit. Jakarta; 2009.

    2. Departemen Kesehatan RI. Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal

    Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota: Peraturan Menteri Kesehatan RI

    Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2008.

    3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 Tentang

    Perlindungan Anak. Jakarta: New Merah Putih; 2002.

    4. Hidayat, A.A. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba

    Medika; 2009.

    5. Morrison, P. Caring Communicating: Hubungan Interpersonal dalam

    Keperawatan, Jakarta: EGC; 2009.

    6. Pryzby, Barbara J. Effects of Nurse Caring Behaviours On Family Stress

    Responses in Critical Care. Intensive and Critical Care Nursing (2005) 21, 16-

    23; 2005.

    7. Gillespie, et al. Caring in Pediatric Emergency Nursing. Research and Theory

    for Nursing Practice : An International Journal, Vol. 26, No. 3; 2012.

    8. Anjaswarni, Tri. Analisis Tingkat Kepuasan Klien Terhadap Perilaku "Caring"

    Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Saiful Anwar Malang Tahun

    2002. Available at :

    http://lontar.ui.ac.id/opac/ui/detail.jsp?id=70768&lokasi=lokal

    (diakses pada tanggal 26 Januari 2014)

  • 57

    9. Gaghiwu, Ismanto, Babakal. Hubungan Perilaku Caring Perawat dengan Stres

    Hospitalisasi Pada Anak Usia toddler di Irina E BLU RSUP Prof. Dr. R. D.

    Kandou Manado. ejournal Keperawatan (e-Kp) Volume 1. Nomor 1. Agustus;

    2013.

    10. Asmadi. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC; 2008.

    11. Nursalam. Proses dan Dokumentasi Keperawatan: Konsep dan Praktik. Ed. 2.

    Salemba Medika; 2008.

    12. Nursalam. Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.

    Jakarta: Salemba Medika; 2008.

    13. Mughni, Centika Cahya. Hubungan Karakteristik Individu dengan Kepuasan

    Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Kota Bandung. Tidak

    ada terbitan; 2012.

    14. Abdul,dkk. Hubungan Perilaku Caring Perawat Dengan Tingkat Kepuasan

    Pasien Rawat Inap Rumah Sakit. Tidak ada terbitan; 2012.

    15. Rencana Strategis (RENSTRA) Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung

    Tahun 2009-2013.

    16. Supranto. Pengukuran Tingkat Kepuasan Pelanggan Untuk Menaikkan Pangsa

    Pasar. Jakarta: Rineka Cipta; 2011.

    17. Nursalam & Effendi. Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba

    Medika; 2008.

    18. Christensen, Paula J. Proses Keperawatan : Aplikasi Model Konseptual. Ed.4.

    Jakarta: EGC; 2009.

  • 58

    19. Donna L. Wong, et.al. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong. Edisi 6.

    Jakarta : EGC; 2008.

    20. Darmawati, Desi. Persepsi Pasien Tentang Perilaku Caring Perawat di Rumah

    Sakit Umum Daerah Kota Langsa. Tidak ada terbitan; 2013.

    21. Nursalam. Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan

    Profesional. Ed. 3. Jakarta. Salemba Medika; 2013.

    22. Irawan, Handi. 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan. Jakarta : PT Elex Media

    Komputindo; 2009.

    23. Pohan, Imbalo S. Jaminan Mutu Layanan Kesehatan: Dasar-Dasar Pengertian

    dan Penerapan. Jakarta: EGC; 2006.

    24. Sugiyono, Statiska Untuk Penelitian. Bandung : ALFABETA; 2009.

    25. Swarjana, I Ketut. Metodologi Penelitian Kesehatan. Ed. 1. Yogyakarta:

    ANDI; 2012.

    26. Nazir, Moh. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia; 2005.

    27. Notoatmodjo, S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;

    2010.

    28. Nursalam. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.

    Ed.3. Jakarta. Salemba Medika; 2013.