Upload
ibnu-affani
View
239
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/15/2019 BAB II x.docx
1/37
8/15/2019 BAB II x.docx
2/37
II.2 Pengertian Tanah, Nilai Tanah, !a"t#r $ang %e&'engar(hi Nilai Tanah,
)#na Nilai Tanah, Nilai Pr#'erti dan Nilai Pasar
2.2.1 Tanah
anah adalah permukaan bumi, sebagaimana dimaksud dalam ketentuan Pasal &
%ndang %ndang omor - ahun /01! tentang Peraturan 2asar Pokok#
Pokok 3graria, di daratan maupun di ba)ah air, termasuk ruang di atas maupun
di ba)ahnya, dalam batas#batas tertentu termasuk kekayaan alam yang
terkandung di dalamnya, yang mempunyai batas#batas dan sistem#sistem tertentu,
baik batas dan sistem alam, batas dan sistem administrasi, maupun batasdan sistem penguasaan, pemilikan, penggunaan, dan pemanfaatannya4 2alam
pengertian ini maka tanah termasuk baik tanah yang sudah ada sesuatu hak di
atasnya, maupun yang belum dilekati oleh sesuatu hak menurut peraturan
perundang#undangan yang berlaku.
2.2.2 Nilai Tanah
2i Indonesia, nilai pasar tanah yang )ajar jauh lebih rendah daripada nilai
ekonomisnya. Pernyataan tersebut dikemukakan oleh seorang penilai senior, 2olly
2. Siregar dalam sebuah pertemuan dengan penulis. Pernyataan tersebut memang
perlu diteliti dan dikaji lebih lanjut untuk dibuktikan kebenarannya, akan tetapi
apabila hal itu benar # benar terbukti, maka nilai pasar tanah di Indonesia belum
mencerminkan nilai tanah yang sebenarnya.
5ay +. ortham (/0"- mengemukakan dua buah pengertian tentang nilai tanah,
yakni 6
a. ilai tanah adalah nilai pasar (market value yaitu harga jual beli tanah yang
terjadi pada suatu )aktu tertentu.
b. ilai tanah adalah nilai assessment (assessed value yaitu nilai yang diestimasi
oleh seorang penilai. Market value merupakan data dasar bagi assessed value.
%ntuk melakukan penilaian tanah, perlu diketahui beberapa prinsip penilaian.
Joseph $. 7ckert (/00! mengemukakan empat prinsip penilaian tanah, yakni
7
8/15/2019 BAB II x.docx
3/37
pena)aran dan permintaan ( supply and demand , penggunaan yang tertinggi dan
terbaik (highest and the best use, keuntungan produkti*itas ( surplus productivity,
serta prinsip perubahan dan antisipasi (change and anticipation.
$ekuatan pena)aran dan permintaan ( supply and demand saling berinteraksi
mempengaruhi nilai tanah yang direfleksikan oleh harga penjualan. 2alam jangka
pendek, pena)aran menjadi sangat kaku (inelastic, karena luas tanah tidak dapat
ditambah secara cepat dan drastis (8uritno, /00&. Sementara itu kebutuhan akan
tanah sebagai tempat tinggal atau tempat usaha maupun sebagai barang in*estasi
semakin lama semakin mendekati gejala konsumtif (durable consumption goods.
Sementara itu juga, penilaian tanah harus didasarkan atas penggunaan tanah yang
terbaik dan yang paling maksimal (highest and the best use agar penggunaannya
menjadi lebih ekonomis. Penggunaan atas sebidang tanah harus dapat memberikan
harapan keuntungan yang paling besar, baik keuntungan yang bersifat material
maupun yang bersifat non material. Sebenarnya, tanah itu sendiri sudah memiliki
nilai, akan tetapi pengembangannya dapat memberikan kontribusi baru terhadap
bertambahnya nilai tanah. ,ilai tanah adalah nilai tanah sebagaimana dimaksud
di atas, dalam keadaan 9kosong:, tidak termasuk nilai benda#benda yang melekat padanya.
2.2.* !a"t#r + !a"t#r $ang %e&'engar(hi Nilai Tanah
Seorang ahli real estate (anonim, pernah menyatakan bah)a ada ' cara untuk
menguji apakah suatu real estate 9baik: atau tidak, yaitu pertama lokasi, kedua
lokasi, dan ketiga lokasi (5ay +. ortham, /0"-. Berbagai penelitian jugamenunjukkan bah)a harga tanah dipengaruhi oleh faktor lokasi yang ditunjang
dengan fasilitas dan infrastruktur kota.
Selain daripada itu, dengan menyadari bah)a harga tanah menyebar mengikuti
pola keruangan tertentu, maka penataan ruang memberikan kontribusi yang cukup
berarti dalam membentuk harga tanah. Penataan ruang yang tercermin dalam pola
penggunaan tanahnya akan memberikan kontribusi yang cukup besar dalam
pembentukan nilai tanah.
8
8/15/2019 BAB II x.docx
4/37
Jika dicermati lebih jauh maka dapat diketahui bah)a pola harga tanah cenderung
mengikuti pola keruangan penggunaan tanahnya. ;akta tersebut masih rele*an
dengan teori yang dikemukakan Von Thunen yang membuat model tentang se)a
tanah dan jarak. +akin dekat jarak dari pusat kota, makin tinggi harga se)a tanah.
2emikian pula sebaliknya, makin jauh jarak dari pusat kota, maka makin rendah
harga se)a tanah.
Pola keruangan penggunaan tanah juga telah dikemukakan oleh Walter Christaller
(/0'', seorang ahli geografi Jerman dalam eori empat
8/15/2019 BAB II x.docx
5/37
dan kebanggaan memiliki (daerah bergengsi) adalah $aktor-$aktor
sosial yang mempengaruhi nilai tanah.
c. ;aktor politik dan kebijakan pemerintah.$ebijakan pemerintah di bidang hukum dan politik mempengaruhi nilai tanah.
Beberapa contoh kebijakan yang dapat mempengaruhi biaya dan alokasi
penggunaan tanah yang pada gilirannya akan meningkatkan harga tanah, antara
lain4 kebijakan pemilikan sertifikat tanah, peraturan penataan ruang dengan
penentuan mintakat atau >oning, peraturan perpajakan, peraturan perijinan
(SIPP, I+B dan lain#lain ataupun penentuan tempat pelayanan umum
(sekolah, pasar, rumah sakit, dan lain#lain.
d. ;aktor fisik dan lingkungan.
3da dua konsep yang harus dipahami dalam faktor fisik dan lingkungan, yaitu
site dan situasi ( situation. Pengertian tentang site adalah semua sifat atau
karakter internal dari suatu persil atau daerah tertentu, termasuk di dalamnya
adalah ukuran ( size, bentuk, topografi dan semua keadaan fisik pada persil
tanah. Sedangkan yang dimaksud dengan situasi ( situation ialah yang
berkenaan dengan sifat#sifat eksternalnya. Situasi suatu tempat berkaitan erat
dengan relasi tempat itu dengan tempat # tempat di sekitarnya pada suatu ruang
geografi yang sama. ermasuk dalam pengertian situasi adalah aksesibilitas
jarak ke pusat pertokoan (
8/15/2019 BAB II x.docx
6/37
baik secara indi*idual (berbasis bidang tanah maupun secara masal (berbasis
ka)asan atau )ilayah. 2an maksud dari ? itu sendiri adalah suatu poligon
yang menggambarkan nilai tanah yang relatif sama dari sekumpulan bidang tanah
didalamnya, yang batasanya bisa bersifat imajiner ataupun nyata sesuai dengan
penggunaan tanah dan mempunyai perbedaan nilai antara satu dengan yang
lainnya berdasarkan analisa petugas dengan metode perbandingan harga pasar
dan biaya.
8ambar ./
8/15/2019 BAB II x.docx
7/37
b. Biaya in*estasi khususnya untuk konstruksi bangunan, ditentukan dengan
memperhitungkan seluruh biaya yang telah dikeluarkan dalam rangka
memperbaiki atau mempertahankan nilai bangunan tersebut4
c. Penyusutan, yang dibedakan atas penyusutan fisik, penyusutan fungsi, dan
penyusutan ekonomi.
erdapat dua metode penilaian dalam pendekatan biaya, yaitu metode kalkulasi
biaya dan metode biaya pengganti terdepresiasi (Hariono, !!"6-. +etode
kalkulasi biaya sesuai digunakan untuk menentukan indikasi nilai pasar dari
properti bukan khusus (non specialised properties). Sedangkan metode biaya
pengganti terdepresiasi adalah penilaian yang didasarkan kepada estimasi nilai
pasar saat ini atas tanah untuk penggunaan yang ada ditambah dengan biaya
pengganti (atau biaya reproduksi kotor saat ini dari bangunan dikurangi
kerusakan fisik dan semua bentuk keusangan dan optimasi yang rele*an. Hasil
dari metode biaya pengganti yaitu estimasi berdasarkan pada potensi keuntungan.
+elalui metode kalkulasi biaya, nilai properti diperoleh dengan menganggap
tanah sebagai tanah kosong, nilai tanah dihitung dengan menggunakan metode
perbandingan data pasar (market data approach). Sedangkan nilai bangunan
dihitung dengan metode kalkulasi Biaya. ilai pasar bangunan dihitung dengan
menghitung biaya reproduksi baru (5
8/15/2019 BAB II x.docx
8/37
A. %enghit(ng Biaya Pengganti Bar( (Replacement Cost New)
2alam menghitung biaya pengganti baru terdapat & macam metode yang dapat
digunakan, yaitu 6
a. +etode sur*ey kuantitas (#uantity survey method).
2alam menerapkan metode ini, penilai properti )ajib memperoleh data 6
a. Biaya langsung, antara lain biaya persiapan lahan, biaya material, dan
biaya tenaga kerja4
b. Biaya tidak langsung, antara lain biaya sur*ey, biaya peri>inan, biaya
asuransi, biaya lain#lain (overhead cost)$ keuntungan, dan pajak4 dan
. Harga satuan yang digunakan, meliputi biaya bahan dan biaya upah4
/. +etode unit terpasang (unit inplace method).
2alam menggunakan metode unit terpasang, penilai properti )ajibmenghitung estimasi biaya bangunan atau konstruksi berdasarkan harga
satuan unit terpasang.
c. +etode meter persegi (s#uare meter method).
2alam menggunakan metode meter persegi (s#uare meter method)$ penilai
properti )ajib 6
a. +enghitung estimasi biaya pembangunan dengan memperhatikan harga
kontrak atau biaya pembangunan dari properti pembanding yang
sebanding dan sejenis yang baru selesai dibangun dalam jangka )aktu
paling lama satu tahun sejak anggal Penilaian (Cut %&& 'ate)
b. +elakukan penyesuaian terhadap data properti pembanding yang
sebanding dan sejenis, dalam hal terdapat perbedaan data secara
signifikan antara obyek penilaian dan properti pembanding yang
sebanding dan sejenis yang dapat mempengaruhi nilai4
c. +elakukan penyesuaian estimasi biaya pembangunan terhadap
kecenderungan perubahan biaya pembangunan pada tanggal kontrak atau
tanggal konstruksi sampai dengan tanggal penilaian (cut o&& date)d. +enghitung estimasi biaya pembangunan yang dapat diambil dari biaya
pembangunan properti pembanding yang sebanding dan sejenis atau
biaya pembangunan properti yang baru selesai dibangun dalam jangka
)aktu paling lama satu tahun sebelum tanggal penilaian (cut o&& date),
dalam hal biaya pembangunan pada tanggal kontrak atau tanggal
konstruksi tidak diketahui, sepanjang memenuhi persyaratan sebagai
berikut 6
%
8/15/2019 BAB II x.docx
9/37
/ Properti pembanding yang sebanding dan sejenis memenuhi prinsip
penggunaan tertinggi dan terbaik (highest and best use)4
Properti pembanding yang sebanding dan sejenis dalam kondisi pasar
yang stabil4' ilai lokasi (site value) dari properti pembanding yang sebanding dan
sejenis dapat diketahui.
e. +etode IndeE biaya (inde method).
2alam menggunakan metode indeks biaya (cost indeing method)$
penilai properti )ajib mengalikan biaya pembangunan properti
pembanding yang sebanding dan sejenis dengan indeks biaya tertentu
untuk menghasilkan estimasi biaya pembangunan obyek penilaian.
B. %enghit(ng Peny(s(tan Bang(nan0De'resiasi
Penyusutan adalah pengurangan nilai dari biaya pembuatan baru. 2alam
melakukan penilaian dengan pendekatan kalkulasi biaya (cost approach),
diperlukan suatu tahapan yang cukup penting, yaitu memperkirakan besarnya
penyusutan atau depresiasi dari bangunan untuk dapat memperoleh nilai pasar dari
bangunan atau nilai pasar dari properti yang dinilai.
2epresiasi dari bangunan tidak hanya dipengaruhi oleh umur bangunan saja, tetapi
juga keadaan bangunan, )alaupun bangunan dalam keadaan /!!F baru. $arena
dalam penilaian yang kita tentukan adalah nilai bangunan bukan biaya
membangun baru bangunan. Ingat bah)a biaya membangun bangunan tidak sama
dengan nilai bangunan. Bangunan akan mempunyai nilai bila bangunan tersebut
mempunyai kegunaan bagi manusia. 2alam menghitung penyusutan terdapat '
macam metode yang dapat digunakan, yaitu6
/. +etode ekstraksi pasar +etode ekstraksi pasar hanya dapat digunakan jika6
a. Harga jual properti pembanding yang berasal dari asosiasi penilai
tersedia4
b. Properti pembanding yang digunakan )ajib memiliki kriteria sebanding
dan sejenis4
c. Perhitungan nilai tanah danGatau Biaya 5eproduksi Baru ( *eproduction
Cost +e, atau Biaya Pengganti Baru ( *eplacement Cost +e, atas
properti pembanding dapat dilakukan dengan akurat.
%
8/15/2019 BAB II x.docx
10/37
Prosedur perhitungan penyusutan dengan menggunakan metode ekstraksi
pasar adalah 6
a. +emperoleh data transaksi atau pena)aran properti pembanding dari
asosiasi penilai4
b. +elakukan penyesuaian data transaksi atau pena)aran properti
pembanding4
c. +enghitung nilai properti pembanding yang telah disusutkan
(depreciated cost o& improvements) untuk properti yang terdiri atas tanah
dan bangunan serta prasarana lain dilakukan dengan cara mengurangkan
data transaksi atau pena)aran properti pembanding dengan nilai tanah
properti pembanding4
d. +enghitung biaya reproduksi baru (reproduction cost ne,) atau biaya
pengganti baru (replacement cost ne,) properti pembanding4
e. +enghitung penyusutan dengan cara mengurangkan biaya reproduksi
baru (reproduction cost ne, atau biaya pengganti baru (replacement cost
ne,) properti pembanding dengan nilai properti pembanding yang telah
disusutkan4
f. +engkon*ersikan penyusutan dalam bentuk persentase dengan cara
membagi penyusutan dengan biaya reproduksi baru (reproduction cost
ne,) atau biaya pengganti baru (replacement cost ne,) properti
pembanding.
. %et#de &(r E"#n#&is
2alam menghitung penyusutan dengan menggunakan metode umur ekonomis,
penilai properti )ajib terlebih dahulu memperoleh data sebagai berikut 6
/. %mur aktual properti dengan cara menghitung jumlah tahun sejak properti
selesai didirikan atau dibuat sampai dengan tanggal penilaian4
. %mur efektif dengan cara melakukan penyesuaian terhadap umur aktual
berdasarkan kondisi dan kegunaan properti, atau sisa umur ekonomis
properti dengan cara melakukan estimasi terhadap sisa umur yang masih
tersisa sebelum properti tidak dapat digunakan atau dioperasikan secara
ekonomis4
'. %mur ekonomis (economic li&e atau umur manfaat (use&ul li&e) dengan cara
menghitung jumlah tahun sejak properti didirikan atau dibuat sampai dengan
%*
8/15/2019 BAB II x.docx
11/37
estimasi )aktu properti tidak dapat digunakan atau dioperasikan secara
ekonomis4
Prosedur perhitungan penyusutan dengan menggunakan metode umur ekonomisadalah 6
/. +enentukan umur ekonomis dan umur efektif obyek penilaian4 dan
. +enentukan penyusutan dalam bentuk persentase dengan cara membagi
umur efektif dengan umur ekonomis obyek penilaian.
D. %et#de Breakdown
2alam metode breakdo)n, penyusutan dikelompokkan kedalam tiga bagian utama
yaitu $erusakan fisik ( physcal deterioration contohnya rusak, lapuk, retak,mengeras atau kerusakan pada strukturnya. Prosedur perhitungan penyusutan
berdasarkan kemunduran fisik ( physical deterioration, antara lain 6
/. $emunduran fisik (physical deterioration) yang tidak dapat diperbaiki
(incurable didasarkan pada faktor umur, dihitung dengan cara membagi
umur efektif dengan umur ekonomis.
$emunduran fisik ( physical deterioration yang dapat diperbaiki (curable
didasarkan pada faktor kondisi terlihat, dihitung dengan cara
memperkirakan besaran biaya perbaikan yang diperlukan.5umus umum A (umur efektif G umur manfaat /!!F.
. $eusangan ;ungsional (&unctional obsolescence.)
8/15/2019 BAB II x.docx
12/37
a. 2alam hal obyek penilaian dapat diperjualbelikan, maka dihitung dari
besarnya nilai perbandingan harga penjualan pada saat sebelum
terjadinya keusangan ekonomis (economic obsolescence) dengan pada
saat sesudah terjadinya keusangan ekonomis (economic obsolescence)4
b. 2alam hal obyek penilaian merupakan properti komersial, maka dihitung
dari besarnya penurunan pendapatan obyek penilaian dengan
memperhatikan penyebab penurunan pendapatan tersebut4 dan
c. 2alam hal obyek penilaian merupakan properti industri, maka dihitung
dari besarnya penurunan produksi obyek penilaian dengan
memperhatikan penyebab penurunan produksi tersebut. (S@PI edisi III,
!/'.
5umus umum A $eusangan ekonomis A F keusangan ekonomis
(/!!F # Fpenyusutan fisik.
2.2.3 Nilai Pasar
ilai Pasar adalah estimasi sejumlah uang pada tanggal penilaian, yang dapat
diperoleh dari transaksi jual beli atau penukaran suatu properti, antara yang pembeli yang berniat membeli dan penjual yang berniat menjual, dalam suatu
transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, dimana kedua
belah pihak masing#masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya,
kehati#hatian, dan tanpa paksaan. (Standar Penilaian Indonesia !!" SPI /
Butir
'./.
2.* Peta )NT 4 )#na Nilai Tanah 5
Peta ? ini adalah peta yang menyajikan informasi harga tanah yang sesuai
dengan standar harga tanah yang berlaku dimasyarakat dan dapat menjadi
informasi mengenai transaksi yang up#to#date tentang transaksi dipasar tanah,
serta memberikan gambaran yang cepat mengenai perkembangan perekonomian
suatu )ilayah atau lokasi dengan menampilkannya dalam bentuk pembuatan
model indeks harga tanah yang ditampilkan dalam suatu model Peta ematik yang
%7
8/15/2019 BAB II x.docx
13/37
menggambarkan besaran#besaran ilai Harga anah dan potensi tanah di suatu
)ilayah tertentu yang berfungsi sebagai informasi spasial maupun informasi
tekstual. 2an dalam pembuatannya memerlukan data harga tanah berdasarkan
nilai pasar.
8ambar .
8/15/2019 BAB II x.docx
14/37
+enentukan metode pengumpulan data yaitu dengan metode strati&ied
random sampling yang artinya dalam pengembilan data minimal ' sampel
yang harus diambil secara menyebar untuk tiap >ona yang telah ditentukan.
' Sur*ey lapangan untuk mengumpulkan data fisik dan aspek legal.& +engumpulkan data harga pasar tanah dan data sosial ekonomi sebagai
pembanding.
- $ompilasi dan *erifikasi ( pemilahan data yang sesuai
b. Pengolahan 2ata 6
/ +enetapkan metode pengolahan data
+enganalisa hasil pengumpulan data untuk perhitungan
' +enelaah kembali semua hasil perhitungan
& +enentukan ?
c. Penyajian Hasil 6
/ +enyusun Peta ?
+enyusun Caporan Penilaian
2.- Standar De6iasi
Standar de*iasi adalah nilai statistik yang biasa disebut dengan simpangan baku
(yang biasanya dilambangkan dengan huruf s yaitu suatu ukuran yang
menggambarkan tingkat penyebaran data dari nilai rata#rata.
Sebuah standar de*iasi dari kumpulan data sama dengan nol menunjukkan bah)a
semua nilai # nilai dalam himpunan tersebut adalah sama. Sebuah nilai de*iasi
yang lebih besar akan memberikan makna bah)a titik data indi*idu jauh dari nilai
rata # rata. (Jasa kalibrasi, !/'.
2.-.1 7arian dan standar de6iasi
arian dan standar de*iasi (simpangan baku adalah ukuran # ukuran keragaman
(*ariasi data statistik yang paling sering digunakan. Standar de*iasi (simpangan
baku merupakan akar kuadrat dari *arian. (5umus statistik, !/'.
s=√ s ² ...................................................................................................... (./
@leh karena itu, jika salah satu nilai dari kedua ukuran tersebut diketahui maka
akan diketahui juga nilai ukuran yang lain.
%#
8/15/2019 BAB II x.docx
15/37
A. Penghit(ngan
2asar penghitungan *arian dan standar de*iasi adalah keinginan untuk
mengetahui keragaman suatu kelompok data. Salah satu cara untuk mengetahui
keragaman dari suatu kelompok data adalah dengan mengurangi setiap nilai data
dengan rata # rata kelompok data tersebut, selanjutnya semua hasilnya
dijumlahkan. amun cara seperti itu tidak bisa digunakan karena hasilnya akan
selalu menjadi !.
xᵢ−´ x(¿)
∑i=1
n
¿ A ! .................................................................................. (.
@leh karena itu, solusi agar nilainya tidak menjadi ! adalah dengan
mengkuadratkan setiap pengurangan nilai data dan rata#rata kelompok data
tersebut, selanjutnya dilakukan penjumlahan. Hasil penjumlahan kuadrat ( sum o&
s#uares tersebut akan selalu bernilai positif.
∑i=1
n
( xᵢ−´ x )2 K ! ............................................................................... (.'
ilai *arian diperoleh dari pembagian hasil penjumlahan kuadrat ( sum o& s#uares
dengan ukuran data (n.
sL A∑i=1
n
( xᵢ−´ x)2
n
........................................................................................ (.&
amun begitu, dalam penerapannya, nilai *arian tersebut bisa untuk menduga
*arian populasi. 2engan menggunakan rumus tersebut, nilai *arian populasi lebih
besar dari *arian sampel.
@leh karna itu, gar tidak bisa dalam menduga *arian populasi, maka n sebagai
pembagi penjumlahan kuadrat ( sum o& s#uares diganti dengan n-/ (derajat bebas
agar nilai *arian sampel mendekati *arian populasi. @leh karena itu rumus *arian
sampel menjadi 6
'&
http://www.rumusstatistik.com/2013/07/rata-rata-mean-atau-rataan.htmlhttp://www.rumusstatistik.com/2013/07/rata-rata-mean-atau-rataan.html
8/15/2019 BAB II x.docx
16/37
sL A∑i=1
n
( xᵢ−´ x)2
n−1....................................................................................... (.-
ilai *arian yang dihasilkan merupakan nilai yang berbentuk kuadrat. +isalkan
satuan nilai rata # rata adalah gram, maka nilai *arian adalah gram kuadrat. %ntuk
menyeragamkan nilai satuannya maka *arian diakarkuadratkan sehingga hasilnya
adalah standar de*iasi (simpangan baku.
sL A √s ²=∑i=1n
( xᵢ−´ x )2
n−1
............................................................................. (.1
%ntuk mempermudah penghitungan, rumus *arian dan standar de*iasi (simpangan
baku tersebut bisa diturunkan 6
5umus *arian 6
sL An∑
i=1
n
xi
2−(∑i=1
n
x1
❑)2
n−1................................................................. (."
5umus standar de*iasi (simpangan baku 6
sL A √n∑
i=1
n
xi
2−(∑i=1
n
x1
❑)2
n(n−1)..................................................................... (.=
B. #nt#h Penghit(ngan
+isalkan dalam suatu kelas, tinggi badan beberapa orang sis)a yang dijadikan
sampel adalah sebagai berikut.
/0$ 1/$ 23$ /3$ 14$ 13$ /5$ 15$ /6$ /3
2ari data tersebut diketahui bah)a jumlah data (n A /!, dan (n # / A 0.
Selanjutnya dapat dihitung komponen untuk rumus *arian.
2ari tabel tersebut dapat diketahui 6
'%
http://www.rumusstatistik.com/2013/07/rata-rata-mean-atau-rataan.htmlhttp://www.rumusstatistik.com/2013/07/rata-rata-mean-atau-rataan.html
8/15/2019 BAB II x.docx
17/37
∑i=1
n
xᵢ A 1891
∑i=1
n
xᵢ2 A 2:;31*
( ∑i=1
n
xᵢ ¿ L A 1891< = 2:;31*
2engan demikian, jika dimasukkan ke dalam rumus *arian, maka hasilnya adalah
sebagai berikut.
sL A 10.289613−2893401
10.9 A2729
90 A *9,*2
2ari penghitungan, diperoleh nilai *arian sama dengan '!,'. 2ari nilai tersebut
bisa langsung diperoleh nilai standar de*iasi (simpangan baku dengan cara
mengakarkuadratkan nilai *arian.
s=√ 30,32 . A -,-1
$eterangan 6
s A *arian
s A standar de*iasi (simpangan baku
i A nilai ke#i
A rata#rata
n A ukuran sampel
''
i xᵢ xᵢ²
/ /" 0-=&
/1" "==0
' /=! '&!!& /"! =0!!
- /10 =-1/
1 /1! -1!!
" /"- '!1-
= /1- "-
0 /"' 000
/! /"! =0!!
> 1891 2:;31*
http://www.rumusstatistik.com/2013/07/rata-rata-mean-atau-rataan.htmlhttp://www.rumusstatistik.com/2013/07/rata-rata-mean-atau-rataan.html
8/15/2019 BAB II x.docx
18/37
2.3 ara %enent("an Standar De6iasi 'ada )NT
2alam hal ini, cara menentukan standar de*iasi atau kontrol kualitas terhadap tiap
>ona adalah dengan menggunakan soft)are arc*ie) gis '.' yang telahdimodifikasi dari BP 5I dalam pelaksanaan sur*ei dan pemetaan potensi tanah
pada tahun !/' dengan membuat sebuah toolbar baru yaitu standar de*iasi yang
tujuannya untuk mengidentifikasi nilai harga yang ekstrem atau jauh berbeda pada
tiap >ona secara otomatis sehingga nilai dari standar de*iasi yang M '!F atau K
'!F dapat diketahui. %ntuk melakukan proses standar de*iasi tersebut, ada
beberapa hal yang perlu disiapkan seperti 6
a. 2ata tekstual dan numeris yang telah dirubah dengan format dbf
b. 2ata shp poligon a)al
Hasil proses dari standar de*iasi tersebut dapat dilihat nantinya seperti gambar
berikut 6
8ambar .' +enentukan Standar 2e*iasi Pada Soft)are arc*ie) 8is '.'
2.3.1 Analisis Nilai Pasar Tanah 'ada setia' )#na Nilai Tanah 4)NT5
Berdasarkan petunjuk standar oprasional prosedur internal (S@PI sur*ei potensi
tanah edisi III tahun !/', ?ona ilai anah harus memenuhi syarat persen
standar de*iasi M '! F maksudnya adalah untuk mendapatkan harga >ona setelah
didapatkan nilai tanah yang telah dikoreksi dan dilakukan perhitungan I5 (ilai
'
8/15/2019 BAB II x.docx
19/37
Indikasi 5ata#rata yang merupakan harga rata rata dari >ona tersebut dengan
syarat I5 tiap >ona memiliki standar de*iasi kurang dari '!F. 2an apabila
persen standar de*iasi K '!F dari suatu >ona maka dilakukan 6
a. 3nalisis ulang atas batas # batas >ona, jika 6
/ ?ona a)al kurang menggambarkan kondisi lapangan dan memiliki tutupan
lahan yang *ariatif dengan jumlah sample lebih dari yang disyaratkan,
maka dapat dipecah menjadi beberapa >ona.
Jika terdapat sample yang nilainya lebih tepat berada pada >ona
disebelahnya, maka dilakukan editing >ona sehingga mendapatkan >ona
dengan sample yang bersesuaian dengan memperhatikan kondisi sebenarnya
di lapangan.Jika proses editing sudah selesai maka dilakukan penghitungan ulang >ona
nilai tanah sampai memenuhi syarat.
b. 3nalisis ulang terhadap titik # titik sample
erhadap sample#sample dalam >ona yang tidak memenuhi syarat dapat
dilakukan analisis ulang atau dihapus dengan prioritas menghapus sample
bangunan disbanding sample tanah kosong, prioritas menghapus nilai
pena)aran dibanding nilai transaksi, serta prioritas menghapus sample
transaksi dengan bangunan dibanding sample pena)aran tanah kosong. Jika
proses editing sudah selesai maka dilakukan penghitungan ulang >ona nilai
tanah sampai memenuhi syarat.
8ambar .' ?onasi terhadap titik sampel, S@PI BP 5I (!/'
'
8/15/2019 BAB II x.docx
20/37
8ambar .& ?onasi yang tidak memenuhi syarat K '!F, S@PI BP 5I (!/'
8ambar .- ?ona yang telah disesuaikan dengan simpangan baku K '!F, S@PI BP 5I
(!/'
2.8 S"#ring
Selain pengukuran jarak, skoring atau pemberian nilai terhadap sifat dari
parameter yang digunakan dalam analisis juga dilakukan pada subsistem ini. 3gar
kamu lebih memahaminya, perhatikanlah contoh pemberian skor terhadap
parameter yang digunakan untuk penentuan daerah ra)an bahaya lahar gunung
api.
abel ./
8/15/2019 BAB II x.docx
21/37
Sumber 6 7ni 3 dan ri H.!/
abel .
8/15/2019 BAB II x.docx
22/37
Sumber 6 7ni 3 dan ri H.!/
abel .-
8/15/2019 BAB II x.docx
23/37
Sumber 6 7ni 3 dan ri H.!/
Perhatikan tabel pembobotan di atas. Bobot tertinggi diberikan pada parameter
jarak terhadap sungai, kemudian parameter bentuk lahan diberikan nilai yang jugatinggi. +engapa kedua parameter ini mempunyai bobot tinggiN Penentuan bobot
ini menggunakan pertimbangan logis sesuai dengan keilmuannya.
Calu, menurutmu bagaimana logikanya sehingga kedua parameter (jarak terhadap
sungai dan bentuk lahan diberikan bobot yang tinggiN 3pabila kamu perhatikan
lahar berasal dari gunung berapi yang keluar melalui kepundan. entu saja
)ilayah bentuk lahan di sekitar kepundan menjadi sangat ra)an terhadap bahaya
lahar. Begitu pula dengan keberadaan sungai. Cahar dingin kerap kali terba)a
aliran sungai, sehingga )ilayah yang dekat dengan sungai diberikan skor yang
tinggi. Hal ini pulalah yang menjadi alasan mengapa parameter jarak terhadap
sungai diberikan bobot yang tinggi.
2.; Siste& Inf#r&asi ?e#grafis 4SI?5
SI8 merupakan suatu bidang kajian ilmu dan teknologi yang relatif baru,
digunakan oleh berbagai bidang disiplin ilmu, dan berkembang dengan cepat. SI8
adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan,
memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan
datadata yang berhubungan dengan posisi#posisi di permukaan bumi. $elebihan
dari emampuan SI8 dibandingkan sistem informasi lainya terletak pada analisis
spasial yang mampu diintegrasikan dengan atribut non spasial.
SI8 dapat didefinisikan sebagai kombinasi perangkat keras dan perangkat lunak
komputer yang memungkinkan untuk mengelola, menganalisa, memetakan
'8
8/15/2019 BAB II x.docx
24/37
informasi spasial berikut data atributnya (data deskriptif dengan akurasi
kartografi (Prahasta, !!.
2.;.1 ara Ker@a Siste& Inf#r&asi ?e#grafis 4SI?5
$emampuan SI8 adalah untuk merepresentasikan dunia nyata di atas monitor
komputer atau memodelkan dunia nyata. SI8 menyimpan semua informasi obyek
sebagai atribut#atribut di dalam basisdata. $emudian SI8 membentuk dan
menyimpannya ke dalam tabel#tabel. Setelah itu, SI8 menghubungkan obyek#
obyek tersebut dengan tabel#tabel yang bersangkutan. 2engan demikian, atribut#
atribut ini dapat diakses melalui lokasi obyek pada peta, dan sebaliknya obyek#
obyek pada peta juga dapat diakses melalui atribut#atributnya. $arena itu, obyek#obyek tersebut dapat dicari dan ditemukan berdasarkan atributatributnya.
SI8 menghubungkan sekumpulan unsur#unsur peta dengan atribut#atributnya di
dalam satuan#satuan yang disebut layer.
8/15/2019 BAB II x.docx
25/37
pengetahuan mengenai bagaimana cara mengelola data tersebut dan bagaimana
menggunakannya merupakan kunci analisis di dalam SI8. Salah satu fungsi tools
SI8 yang paling mendasar adalah integrasi data dengan cara baru. Salah satu
contohnya adalah overlay$ yang memadukan layer data yang berbeda. SI8 juga
dapat mengintegrasikan data secara matematis dengan melakukan operasi#operasi
terhadap atribut#atribut tertentu dari datanya (Prahasta, !!.
2.;.* O'erasi Dasar SI?
Proyek ini mengunakan beberapa operasi dasar yang terdapat di 3rc8IS, yaitu 6
1. Merge 4'engga/(ngan5
+erupakan analisis penggabungan dua buah &eature menjadi sebuah &eature.
Ilustrasi operasi merge dapat dilihat pada 8ambar .=.
8ambar .=. Ilustrasi operasi merge Merge$ 7rihandito (424)
2. Clip
+erupakan analisis pemotongan sebuah &eature dengan memanfaatkan &eature
lain sebagai batas pemotongan. Ilustrasi operasi clip dapat dilihat pada contoh
8ambar .0.
8ambar .0. Ilustrasi operasi clip$ 7rihandito (424)
3. Overlay
+erupakan analisis spasial ensensial yang mengombinasikan dua layerGtematik
yang menjadi masukkannya. Secara umum teknis, mengenai analisis ini terbai
kedalam format datanya.
A. Intersect
+erupakan analisis penggabungan sekaligus pemotongan dua buah &eature.
8eature pertama merupakan &eature yang akan dipotong, sedangkan &eature yang
kedua merupakan batas pemotongan. 9ntersect hampir mirip dengan operasi clip,
perbedaanya adalah jika pada operasi clip feature yang dihasilkan memiliki data
&
8/15/2019 BAB II x.docx
26/37
atribut yang sama dengan salah satu &eature sebelumnya, tetapi pada menu
intersect menghasilkan atribut yang merupakan gabungan dari &eature-&eature
sebelumnya.
8ambar ./! Proses 9ntersect$ 7rihandito (424)
B. Union
%nion yaitu menggabungkan fitur dari sebuah tema input dengan poligon dari
tema o*erlay untuk menghasilkan output yang mengandung tingkatan atau kelas
atribut.
8ambar .// Proses "nion, 7rihandito (424)
. !iessen polygon
+erupakan analisis pembuatan poligon thiessen berdasarkan titik#titik yang
dijadikan acuan pembuatan poligon. ahap pertama adalah so&t,are akan
membuat garis#garis yang menghubungkan titik#titik tersebut, kemudian dari garis
tersebut ditarik garis berat seluas cakupan titik#titik tersebut. Ilustrasi poligon
thiessen disajikan dalam 8ambar I.-.
%
8/15/2019 BAB II x.docx
27/37
8ambar ./. Ilustrasi Poligon Thiessen$ 7rihandito (424)
-. Kart#grafi$artografi adalah seni, ilmu, dan teknik pembuatan peta yang akan melibatkan
pelajaran geodesi fotogrametri, kompilasi, dan reproduksi peta (Prihandito, !/!.
Peta harus memenuhi aspek kartografi agar pemakai peta dapat dengan mudah
memahami isi dari peta. Peta merupakan gambaran dari permukaan bumi dalam
skala tertentu dan digambarkan diatas bidang datar melalui sistem proyeksi
(Prihandito, !/!.
Suatu peta dapat disajikan dalam berbagai cara, mulai dari secara kon*ensionalhingga digital. $enampakan obyekGdetil yang terdapat di permukaan bumi dapat
terpresentasikan pada peta. $enampakan detil tersebut terbagi dalam detil alam
seperti sungai, danau, gunung, dan detil buatan seperti jalan, jembatan,
pemukiman sa)ah, dan lain sebagainya. Suatu peta harus memiliki unsur#unsur
peta sebagai berikut6 Judul peta, Skala peta, 3rah utara, Cegenda, Serta Sumber
dan tahun pembuatan peta. Sumber merupakan data yang digunakan dalam
pembuatan peta sehingga memberikan kepastian kepada pembaca peta bah)a data
dan informasi yang disajikan dalam peta benar#benar dapat dipertanggung
ja)abkan. ahun pembuatan digunakan untuk mengetahui apakah peta tersebut
masih rele*an dengan kondisi sekarang.
a. Sistem koordinat dan proyeksi peta. Sistem koordinat adalah suatu system
untuk menyatakan letak atau posisi suatu titik. Proyeksi peta merupakan suatu
sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik#titik diatas peta (bidang
datar dan di permukaan bumi (bidang lengkung.
'
8/15/2019 BAB II x.docx
28/37
b. 2atum. 2atum merupakan ellipsoid yang memiliki nilai parameter dan origin
tertentu dan digunakan sebagai referensi dalam penentuan posisi diatas
permukaan bumi.
2alam penyajian suatu peta, akan dibatasi oleh suatu garis tepi dimana diluar
batas tepi daerah ini pada umumnya dicantumkan berbagai keterangan yang sering
disebut dengan keterangan tepi. $eterangan tepi ini penting dicantumkan agar peta
dapat dipergunakan sebaik#baiknya oleh pemakai peta, karena tidak semua
pemakai peta adalah orang yang paham dengan peta, maka keterangan peta harus
dibuat dengan sebaik#baiknya. %ntuk suatu rangkaian peta topografi terdapat
suatu standar ukuran lembar peta dan juga standar keterangan tepi, termasuk posisGletak informasi pada peta, ukuran huruf, ketebalan garis, )arna#)arna yang
digunakan dan lain#lain (Prihandito, /0=0.
2.19 %#del B(ilder
+odel Builder adalah sebuah aplikasi untuk membuat, mengedit, dan mengelola
model. +odel adalah cara untuk menerangkan suatu proses dengan
menyederhanakan obyek dan kinerjanya.
2alam 3rc8IS terdapat fasilitas +odel Builder yang dapat mengaplikasikan
definisi model diatas. 3rti lain model builder adalah suatu alat atau tool yang
bersifat grafis untuk perancangan model, simulasi dan analisis matematika yang
terdiri dari sistem persamaan diferensial biasa. 2engan menggunakan +odel
Builder direpresentasikan dengan bentuk aliran atau flo) chart yang memudahkan
dalam memahami proses dari sebuah model. pada soft)are 3rc8IS model builder
bisa langsung digunakan tanpa memerlukan ekstensi khusus, berbeda dengan
menggunakan soft)are arc*ie) model builder bisa dipakai dengan syarat adanya
ekstensi model builder.
2.19.1 K#&'#nen %#del B(ilder
+odel Builder terdiri dari tiga komponen 4 elements, connectors, and teEt labels.
7lements adalah data dan tools yang digunakan, connectors adalah garis yang
http://www.citrasatelit.com/2012/02/29/modelbuilder/http://www.citrasatelit.com/2012/02/29/modelbuilder/http://www.citrasatelit.com/2012/02/29/modelbuilder/
8/15/2019 BAB II x.docx
29/37
menyambungkan data dengan tools, teEt labels dapat diasosiasikan dengan
keseluruhan model, masing # masing elements maupun connectors.
Sumber6 3rc8IS 2ekstop HelpGmodel builder 0.', !!=
7lements dalam +odel Builder terbagi menjadi jenis yaitu tools dan *ariables.
ool elements digambarkan dalam bentuk persegi, biasanya tool elements diambil
dari 3rcoolboE. ariables digambarkan dalam bentuk o*al. ariables terbagi
menjadi tipe 6 data dan *alues.
Sumber6 3rc8IS 2ekstop HelpGmodel builder 0.', !!=
2ata *ariables merupakan data yang tersimpan dalam disk atau layer yang tampak
pada table of contents 3rc+ap. alues *ariables (nilai *ariabel adalah angka,
teks, referensi spasial dan geographic eEtents. 3da
tipe alues *ariables yaitu 6 input danderi*ed.
8/15/2019 BAB II x.docx
30/37
Sumber6 3rc8IS 2ekstop HelpGmodel builder 0.', !!=
eEt labels dalam model builder digunakan sebagai keterangan tambahan
pada *ariable,tool, maupun connector model element. eEt labels tidak termasuk
sebagai bagian urutan proses. eEt labels dapat diikatkan kepada element
model dan dapat juga berdiri sendiri di dalam diagram model.
Sumber6 3rc8IS 2ekstop HelpGmodel builder 0.', !!=
2.19.2 Ke(ngg(lan %#del B(ilder
/. memproses sebuah model secara sekaligus tidak satu persatu
. dapat membantu mengeksplorasi suatu tool yang digunakan dalam proses
membuat model
'. sangat mudah digunakan dengan menggunakan logika dan lain#lain&. keunggulan paling utama model builder adalah dapat memproses model yang
sederhana sampai paling rumit
3.
8/15/2019 BAB II x.docx
31/37
menggunan soft)are 3rc8IS (tutorial ini menyusul, pembuatan peta J@P (nilai
jual objek pajak dan masih banyak lagi aplikasi model builder lainya.
2.11 Definisi Pa@a" B(&i Bang(nan 4PBB5
Pajak Bumi dan Bangunan (PBB adalah Pajak egara yang dikenakan terhadap
bumi dan bangunan berdasarkan %ndang # undang nomor / ahun /0=- tentang
Pajak Bumi dan Bangunan sebagaimana telah diubah dengan %ndang # %ndang
nomor / ahun /00&.
PBB adalah pajak yang bersifat kebendaan dalam arti besarnya pajak terutang
ditentukan oleh keadaan objek yaitu bumiGtanah dan bangunan. $eadaan subyek
(siapa yang membayar tidak ikut menentukan besarnya pajak.
2.19.1 O/@e" PBB
@bjek PBB adalah Bumi danGatau Bangunan6 Bumi 6 Permukaan bumi (tanah
dan perairan dan tubuh bumi yang ada diba)ahnya.
8/15/2019 BAB II x.docx
32/37
d. 2imiliki oleh Per)akilan 2iplomatik berdasarkan a>as timbal balik dan
@rganisasi Internasional yang ditentukan oleh +enteri $euangan.
2.8.* ara %endaftar"an O/@e" PBB
@rang atau Badan yang menjadi Subjek PBB harus mendaftarkan @bjek Pajaknya
ke $antor Pelayanan PBB atau $antor Penyuluhan Pajak yang )ilayah kerjanya
meliputi letak objek tersebut, dengan menggunakan formulir Surat Pemberitahuan
@bjek Pajak (SP@P yang tersedia gratis di $antor Pelayanan PBBG$antor
Penyuluhan Pajak setempat.
2.8. Dasar Pengenaan PBB
2asar pengenaan PBB adalah ilai Jual @bjek Pajak (J@P. J@P ditentukan
per )ilayah berdasarkan keputusan $epala $antor Oilayah 2irektorat Jenderal
Pajak dengan terlebih dahulu memperhatikan 6
a. Harga rata#rata yang diperoleh dari transaksi jual beli yang terjadi secara
)ajar4
b. Perbandingan harga dengan objek lain yang sejenis yang letaknya berdekatan
dan telah diketahui harga jualnya4
c. ilai perolehan baru4
d. Penentuan nilai jual objek pengganti.
II.8.- Nilai J(al O/@e" Pa@a" Tida" Kena Pa@a" 4NJOPTKP5
J@P$P adalah batas J@P atas bumi danGatau bangunan yang tidak kena
pajak. Besarnya J@P$P untuk setiap daerah $abupatenG$ota setinggi#
tingginya 5p /.!!!.!!!,# dengan ketentuan sebagai berikut 6
7
8/15/2019 BAB II x.docx
33/37
a. Setiap Oajib Pajak memperoleh pengurangan J@P$P sebanyak satu kali
dalam satu ahun Pajak.
b. 3pabila )ajib pajak mempunyai beberapa @bjek Pajak, maka yang
mendapatkan pengurangan J@P$P hanya satu @bjek Pajak yang nilainya
terbesar dan tidak bisa digabungkan dengan @bjek Pajak lainnya.
II.8.3 Dasar Penghit(ngan PBB
2asar penghitungan PBB adalah ilai Jual $ena Pajak (J$P. Besarnya J$P
adalah sebagai berikut 6
a. @bjek pajak perkebunan adalah &!F
b. @bjek pajak kehutanan adalah &!Fc. @bjek pajak pertambangan adalah !F
d. @bjek pajak lainnya (pedesaan dan perkotaan6
3pabila J@P#nya K 5p/.!!!.!!!.!!!,!! adalah &!F
3pabila J@P#nya M 5p/.!!!.!!!.!!!,!! adalah !F
Besarnya tarif PBB adalah !,-F
2.8.8 R(&(s Penghit(ngan PBB
5umus penghitungan PBB A arif E J$P
a. Jika J$P A &!F E (J@P # J@P$P maka besarnya PBB A !,-F E &!F E
(J@P#J@P$P A !,F E (J@P#J@P$P
b. Jika J$P A !F E (J@P # J@P$P maka besarnya PBB A !,-F E !F E
(J@P#J@P$P A !,/F E (J@P#J@P$P
8
8/15/2019 BAB II x.docx
34/37
8ambar .1
8/15/2019 BAB II x.docx
35/37
2.:.1 %enent("an Besarnya Bea Per#lehan a" Atas Tanah dan Bang(nan 0
BPTB
a. arif BPHB adalah sebesar -F dari ilai Perolehan @bjek Pajak $ena Pajak. b. ilai perolehan objek pajak atau P@P tidak kena pajak ditetapkan sebesar 5p.
1!.!!!.!!! (tiga puluh juta rupiah yang se)aktu#)aktu besarnya dapat
dirubah oleh peraturan pemerintah. Sedangkan khusus untuk perolehan karena
hak )aris dalam satu dahar, sedarah atau keturunan garis lurus satu derajat ke
atas atau ke ba)ah dengan pemberian hibah termasuk istri atau suami
J@P$P atau ilai Jual @bjek Pajak idak $ena Pajak adalah sebesar 5p.
'!!.!!!.!!!.
c. ilai Perolehan @bjek Pajak $ena Pajak (P@P$P adalah nilai perolehan
objek pajak (P@P dikurangi dengan nilai perolehan onjek pajak tidak kena
pajak.
d. Besar pajak terutang BPHB adalah didapat dengan cara mengalikan tarif
pajak dengan nilai perolehan onjek pajak kena pajak (P@P$P.
2.; Penda'atan Asli Daerah 4PAD5
Pendapatan asli daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sektor pajak
daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, hasil pengeloalaan
kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain # lain pendapatan asli daerah yang sah.
Pendapatan 3sli 2aerah (P32 merupakan salah satu komponen sumber
pendapatan daerah sebagaimana yang telah diatur dalam pasal "0 undang#undang
nomor tahun /000 tentang pemerintahan daerah, berdasarkan pasal "0 %%
G/000 disimpulkan bah)a sesuatu yang diperoleh pemerintah daerah yang dapat
diukur denga uang karena ke)enangan (otoritas yang diberikan masyarakat dapat
berupa hasil pajak daerah dan retribusi daerah. Sumber pendapatan daerah terdiri
dari 6
a. Pendapatan asli daerah, yaitu6
b. Hasil Pajak 2aerah
c. Hasil 5etribusi 2aerah
/ Hasil Perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang
dipisahkan dan lain#lain pendapatan asli daerah yang sah
2ana Perimbangan
&
8/15/2019 BAB II x.docx
36/37
' Pinjaman 2aerah
d. Cain#lain pendapatan daerah yang sah
2alam pasal "0 mengisyaratkan bah)a dalam penyelenggaraan fungsi#funsi
pemerintahan daerah, kepala daerah $abupatenG$ota. 2engan kata lain,
hiharapkan kepada kepala daerah $abupatenG$ota didalam penyelenggaraan
pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan daerah tidak terus menerus selalu
menggantungkan dana (anggaran dari pusat melalui pembangian dana
perimbangan. 2alam administrasi keuangan daerah P32 adalah pendapatan
daerah yang diurus dan diusahakan sendiri oleh daerah yang dimaksud sebagai
sumber P32 guna pembangunan. Berdasarkan ketentuan maka P32 dapat
disimpulkan sebagai 6a. P32 merupakan sumber pendekatan daerah dengan mengelola dan
memanfaatkan potensial daerahnya.
b. 2i dalam mengelola, mengolah dan memanfaatkan potensi daerah, P32 dapat
berupa pemungutan pajak, retribusi dan lain#lain pendapatan daerah yang sah.
2alam menentukan peningkatan pendapatan asli daerah khususnya dari Pajak
Bumi Bangunan (PBB maka dapat dilihat pada tabel berikut ini 6
#nt#h +isalkan J@P$P di kota tersebut A 5p. /.!!!.!!!,#PBB atas bidang tanah seluas /= m, dapat dihitung sebagai berikut 6
PBB = 9, * C 4 N"O# $ N"O#%# 5
%
8/15/2019 BAB II x.docx
37/37
abel ./