31
BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi 1. Pengertian Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim endometriu disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan tersebut pada akhirnya akan membentuk siklus menstruasi. Bila siklus haid teratur 28 hari. Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1. Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus haid. Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar 14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan endometrium uterus (Bobak, 2004). Menstruasi adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus disertai pelepasan deskuamasi dari endometrium. Panjang siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik selama 28 hari (Prawirohardjo, 2005). Menstruasi merupakan suatu siklus discharge fisiologik darah dan jaringan mukosa melalui vagina dari uterus yang tidak hamil, dibawah kendali hormonal dan berulang secara normal, biasanya interval sekitar empat minggu, tanpa adanya kehamilan selama periode reproduktif pubertas sampai menopouse pada wanita (Dorland, 2005). Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

  • Upload
    lethuan

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

BAB II

TINJAUN TEORI

A. Menstruasi

1. Pengertian

Menstruasi merupakan proses pelepasan dinding rahim endometriu

disertai dengan perdarahan dan terjadi secara berulang setiap bulan

kecuali pada saat kehamilan. Menstruasi yang berulang setiap bulan

tersebut pada akhirnya akan membentuk siklus menstruasi. Bila siklus

haid teratur 28 hari. Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari

ke-1. Masa subur adalah hari ke-12 hingga hari ke-16 dalam siklus haid.

Menstruasi adalah perdarahan periodik dari uterus yang dimulai sekitar

14 hari setelah ovulasi secara berkala akibat terlepasnya lapisan

endometrium uterus (Bobak, 2004).

Menstruasi adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus

disertai pelepasan deskuamasi dari endometrium. Panjang siklus

menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

selama 28 hari (Prawirohardjo, 2005). Menstruasi merupakan suatu siklus

discharge fisiologik darah dan jaringan mukosa melalui vagina dari uterus

yang tidak hamil, dibawah kendali hormonal dan berulang secara normal,

biasanya interval sekitar empat minggu, tanpa adanya kehamilan selama

periode reproduktif pubertas sampai menopouse pada wanita (Dorland,

2005).

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 2: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

2. Fisologis Siklus Menstruasi

Siklus menstruasi merupakan periode menstruasi di hitung

berdasarkan jumlah hari tanggal mulainya menstruasi yang lalu sampai

mulainya menstruasi berikutnya. Siklus menstruasi dibagi menjadi 4

yaitu; polimenorea apabila panjang siklus <21 hari, normal apabila

panjang siklus antara 21-35 hari, oligomenorea apabila panjang siklus

antara 36-90 hari dan amenorea apabila panjang siklus >90 hari atau 3

bulan (Setyaningrum, 2008).

Siklus menstruasi merupakan rangkaian peristiwa yang secara

kompleks saling mempengaruhi dan terjadi secara simultan di

endometrium, kelenjar hipotalamus dan hipofisis, serta ovarium. Siklus

menstruasi mempersiapkan uterus untuk kehamilan. Bila tidak terjadi

kehamilan, maka terjadi menstruasi. Usia wanita, status fisik dan emosi

wanita, serta lingkungan mempengaruhi pengaturan siklus menstruasi

(Bobak, 2004).

Ovarium menghasilkan hormone steroid, terutama estrogen dan

progesteron. Beberapa estrogen yang berbeda dihasilkan oleh folikel

ovarium, yang mengandung ovum yang sedang berkembang dan oleh sel-

sel yang mengelilinginya. Estrogen ovarium yang paling berpengaruh

adalah estradiol. Estrogen bertanggung jawab terhadap perkembangan

dan pemeliharaan organ-organ reproduktif wanita dan karakteristik

seksual sekunder yang berkaitan dengan wanita dewasa (Bobak, 2004).

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 3: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

Estrogen memainkan peranan penting dalam perkembangan

payudara dan dalam perubahan siklus bulanan dalam uterus. Progesteron

juga penting dalam mengatur perubahan yang terjadi dalam uterus selama

siklus menstruasi. Progesteron merupakan hormon yang paling penting

untuk menyiapkan endometrium yang merupakan membran mukosa yang

melapisi uterus untuk implantasi ovum yang telah dibuahi. Jika terjadi

kehamilan sekresi progesteron berperan penting terhadap plasenta dan

untuk mempertahankan kehamilan yang normal. Sedangkan endrogen

juga dihasilkan oleh ovarium, tetapi hanya dalam jumlah kecil. Hormon

endrogen terlibat dalam perkembangan dini folikel dan juga mem-

pengaruhi libido wanita (Suzannec, 2001).

Perubahan hormonal siklik mengawali dan mengatur fungsi ovarium

dan perubahan endometrium. Pusat pengendalian hormon reproduksi

adalah hipotalamus. Hormon pada hipotalamus gonadotropik realizing

hormone (GnRH) yaitu follicle stimulating hormoneerealising hormone

(FSHRH) dan luteinizing hormone-stimulating hormone (LHRH). Kedua

hormon ini akan merangsang hipofisis anterior untuk mensekresi follicle

stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Kedua

hormon ini akan menyebabkan produksi estrogen dan progesterone dari

ovarium (Price, 2005).

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 4: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

Menstruasi disertai ovulasi terjadi selang beberapa bulan sampai 2-

3 tahun setelah menarche yang berlangsung sekitar umur 17-18 tahun.

Dengan memperhatikan komponen yang mengatur menstruasi dapat

dikemungkakan bahwa setiap penyimpangan sistem akan terjadi

penyimpangan pada patrum umun menstruasi. Pada umumnya menstruasi

akan berlangsung setiap 28 hari selama ±7 hari. Lama perdarahannya

sekitas 3-5 hari dengan jumlah darah yang hilang sekitar 30-40 cc.

Puncak pendarahannya hari ke-2 atau 3 hal ini dapat dilihat dari jumlah

pemakaian pembalut sekitar 2-3 buah. Diikuti fase proliferasi sekitar 6-8

hari (Manuaba dkk, 2006).

Gambar 2. 1 Siklus Menstruasi

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 5: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

3. Gangguan siklus menstruasi

Menurut Bobak (2004) gangguan haid dan siklusnya khususnya

dalam masa reproduksi dapat digolongkan :

a. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan

1) Hipermenorea atau menoragia

2) Hipomenorea

b. Kelainan siklus

1) Polimenorea

2) Oligomenorea

3) Amenorea

c. Perdarahan di luar haid

1) Metroragia

d. Gangguan lain yang ada hubungan dengan haid

1) Premenstrual syndrome (PMS)

2) Mastodinia

3) Mittelschmerz (rasa nyeri pada ovulasi)

4) Dismenorea

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 6: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

B. Premenstrual syndrome

1. Pengertian

a. Menurut Sylivia (2010)

Premenstrual syndrome (PMS) adalah suatu kondisi yang terdiri

atas beberapa gejala fisik, emosi dan perilaku yang dialami oleh

seorang perempuan sebelum datangnya siklus menstruasi, yang

menyebabkan ia mengalami gangguan dalam fungsi dan aktifitas

sehari-hari, gejala-gejala tersebut akan menghilang saat menstruasi

tiba.

b. Menurut Saryono (2009)

Premenstrual syndrome (PMS) merupakan gangguan siklus yang

umum terjadi pada wanita muda dan pertengahan, ditandai dengan

gejala fisik dan emosional yang konsisten, terjadi selama faseluteal

dalam siklus menstruasi

c. Menurut Brunner & Suddart (2001)

Premenstrual syndrome (PMS) adalah kombinasi gejala yang

terjadi sebelum haid dan manghilang dengan awitan aliran

menstrual (bagan 44-1) serta dialami oleh banyak awitan sebelum

awitan setiap siklus menstruasi. Penyebabnya tidak diketahui, tetapi

beberapa teori menunjukan adanya kelebihan esterogen atau defisit

progesteron dalam fase luteal dari siklus menstruasi.

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 7: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

2. Penyebab

Menurut Nurchasanah (2009) Penyebab premenstrual syndrome

(PMS) sampai saat ini belum dapat dipaparkan dengan jelas, tetapi

pendapat sementara penyebab premenstrual syndrome (PMS) ini adalah

sebagai berikut:

a. Perubahan hormonal dan neurotransmitter.

b. Pola makan yang buruk dan konsumsi obat-obatan tertentu.

c. Gaya hidup yang kurang baik, misalnya kurang melakukan aktivitas

fisik.

d. Kadar hormon estrogen dalam darah meningkat sehingga

menimbulkan gejala depresi.

e. Kadar hormon serotonin menurun karena adanya perubahan jumlah

hormon estrogen.

f. Keluhan premenstrual syndrome (PMS) belum ditemukan pe-

nyebabnya secara pasti namun ada yang mengaitkan dengan zat gizi

tertentu seperti gangguan metabolisme asam lemak esensial ataupun

kekurangan vitamin B6 dan mineral kalsium (Bardosono, 2006).

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 8: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

g. Penyebab premenstrual syndrome (PMS) masih belum jelas atau

dapat dikatakan tidak diketahui, diantara hipotesis penyebab yang

paling sering dipertimbangkan adalah:

1) Defisiensi progesterone

2) Kelebihan prolaktin

3) Kelebihan prostaglandin

4) Defisiensi diet. (Bobak, 2004)

3. Gejala Premenstrual syndrome (PMS)

Gejala utama termasuk sakit kepala, keletihan, sakit pinggang,

pembesaran dan nyeri pada payudara, dan perasaan begah pada abdomen.

Iritabilitas umum, perubahan suasana hati, ketakutan akan kehilangan

kontrol, makan sangat berlebihan, dan menangis tiba-tiba dapat juga

terjadi. Gejala-gejala sangat beragam dari satu wanita ke wanita lainnya

dan dari satu siklus ke siklus berikutnya pada wanita lainnya dan dari satu

siklus ke siklus berikutnya pada wanita yang sama. Keragaman yang

besar ditemukan pada tingkat gejala. Banyak wanita tidak terpengaruh

sama sekali, sementara yang lainnya mengalami gejala yang hebat dan

sangat melemahkan (Brunner & Suddarth, 2001).

Keluhan-keluhan terdiri atas gangguan emosional berupa

iritabilitas, gelisah, insomnia, nyeri kepala, perut kembung, mual,

pembesaran dan rasa nyeri pada mamae, dan sebagainya, sedang pada

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 9: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

kasus-kasus yang berat terdapat depresi, rasa ketakutan, gangguan

konsentrasi, dan peningkatan gejala-gejala fisik tersebut diatas

(Wiknjosastro, 2005).

Tabel 2.1. Tanda tanda gejala fisik dan psikologis.

Gejala fisik Gejala psikologis

1. Kembung perut

2. Edema pada ekstremitas

bawah

3. Nyeri tekan payudara

4. Kenaikan berat badan

5. Nyeri kepala

6. Nyeri punggung

1. Depresi

2. Tiba-tiba menangis

3. Iritabilitas

4. Sering panik

5. Tidak mampu berkonsentrasi

6. Keletihan.

Sumber: Bobak, 2004

Berdasarkan keluhan yang muncul sebelum haid, yaitu antara lain

cemas, lelah, susah kosentrasi, susah tidur, hilang energi, sakit kepala,

sakit perut dan sakit pada payudara. Sindrom prahaid biasanya ditemukan

7-10 hari menjelang haid. Perempuan yang peka terhadap faktor

pesikologis, perubahan hormon sering mengalami gangguan pra-haid.

( Speroff & Fritz, 2005).

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 10: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

American Psycbiatric Association memberikan krteria diagnosis

sebagai berikut:

a. Keluhan berhubungan dengan siklus haid, mulai dari minggu

terakhir fase luteum dan berakhir setelah mulainya haid.

b. Paling sedikit di dapatkan 5 keluhan di bawah ini :

1) Gangguan mood

2) Cemas

3) Labil, tiba-tiba susah, takut, dan marah

4) Konflik interpersonal

5) Penurunan minat terhadap aktivitas rutin

6) Lelah

7) Sukar berkosentrasi

8) Perubahan nafsu makan

9) Insomnia

10) Kehilangan kontrol diri

11) Keluhan keluhan fisik: nyeri pada payudara, sendi, kepala

c. Keluhan akan berpengaruh pada aktivitas sehari-hari atau pekerjan.

d. Keluhan bukan merupakan eksaserbasi gangguan psikiatri yang lain

(Speroff. L & Fritz. MA, 2005).

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 11: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

4. Penatalaksanaaan Premenstrual Syndrom

Pentingnya mengusahakan hubungan teraputik yang berat dengan

wanita tersebut tidak dapat diremehkan. Sekali hubungan ini dapat

terbentuk, penjelasan dan konseling dapat dengan mudah diterima. Harus

dilakukan penyelidikan terhadap gaya hidup wanita ini dan kemudian

diberikan saran untuk mengurangi stres. Gejala yang menonjol dapat

ditemukan dari catatan harian yang lengkap dan pengobatan ditujikan

pada masalah sepesifik.

Konsep bahwa premenstrual syndrome berhubungan dengan

fluktuasi diurnal estrodiol juga sedang diselidiki. Telah diusulkan tiga

pendekatan terhadap wanita penderita premenstrual syndrome berat yang

yang tidak mudah ditanggulangi. Yang pertama adalah memberikan pil

kontrasepsi hormonal. Pil ini telah diresepkan selama beberapa tahun

dengan angka keberhasilan yang berbeda beda dalam mengurangi

premenstrual syndrome. Akhir-akhir ini digunakan transdermal estrogen

patches, atau estrogen implant. Dalam kasus-kasus ini, pasien harus

dilindungi dari perkembangan karsinoma endometrium akibat estrogen

tidak terlawan dengan memberikan progesterone secara siklik. Selama

periode pemberian progesteron, gejala premenstrual syndrome dapat

timbul kembali. Pendekatan ketiga adalah pendekatan radikal, yaitu

melakukan supresi aktivitas ovarium dengan agonis GnRH atau

melakukan ooforektomi bilateral dan histerektomi total (Saryono, 2009).

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 12: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

5. Penanganan Premenstrual syndrome (PMS)

a. Menurut (Sylvia, 2010), terapi premenstrual syndrome dibagi

menjadi lima kategori, yaitu :

1) Terapi Obat

Menggunakan analgesik (yang dapat dibeli bebas).

Pengobatan premenstrual syndrome dapat menggunakan

anagesik (obat penghilang rasa sakit) dan bersifat

simptomatis, hanya membantu mengatasi rasa nyeri dan gejala

sedang lainnya serta bersifat sementara. Analgesik yang dijual

bebas seperti paracetamol, asetaminofen dapat digunakan

untuk mengatasi nyeri. Namun analgesik yang dijual bebas

tidak efektif terhadap beberapa gejala fisik atau emosional

yang lebih parah.

2) Menggunakan Anti depresi

Obat anti depresi seperti selective serotonin reuptake inhibitor

(SSRI) dapat digunakan setiap hari atau selama 14 ahri

sebelum menstruasi. SSRI membantu mengurangi dampak

perubahan hormon pada zat kimiawi otak neurotransmitter,

misalnya serotonin. Selain itu, anti depresi non SSRI juga

dapat digunakan untuk pengobatan PMS. Penggunaan kedua

obat jenis ini harus dengan pengawasan dan resep dokter.

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 13: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

3) Vitamin B6

Vitamin B6 berperan sebagai kofaktor dalam proses akhir

pembentukan neurotransmitter, yang akan mempengaruhi

sistem endokrin otak agar menjadi lebih baik.

4) Menggunakn kontrasepsi Oral

Pil kontrasepsi oral yang mengandung kombinasi progestin-

drospirenon dapat membantu mengatasi berbagai gejala

premenstrual syndrome yang parah atau berat.

5) Psikoterapi

Psikoterapi, merupakan suatu pengobatan yang diberikan

dengan cara-cara psikologik. Untuk premenstrual syndrome

PMS dapat diberikan berupa:

a) Terapi relaksasi

b) Terapi kognitif perilaku

c) Psikoterapi dinamik

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 14: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

C. Aromaterapi

1. Pengertian Aromaterapi

Buckle (2002) mendefinisikan aromaterapi klinis sebagai

pemakaian minyak esensial untuk hasil tertentu yang dapat diukur. Orang

Mesir kuno menggunakan aromaterapi untuk meredakan nyeri, dan pada

abad ke-19, daun rosemary dibakar di rumah sakit untuk pengasapan.

Sekarang, ahli aromaterapi menggunakan minyak esensial untuk

meningkatkan hasil kesehatan positif termasuk perbaikan alam perasan,

edema, jerawat, alergi, memar, dan stress (Kozier, 2010).

Aromaterapi adalah terapi yang menggunakan essential oil atau sari

minyak murni untuk membantu memperbaiki atau menjaga kesehatan,

membangkitkan semangat, menyegarkan, serta membangkitkan jiwa raga.

Essential oil yang digunakan disini merupakan cairan hasil sulingan dari

berbagai jenis bunga, akar, pohon, biji, getah, daun dan rempah-rempah

yang memiliki khasiat untuk pengobatan (Hutasoit, 2002).

Aromaterapi merupakan tindakan teraputik dengan menggunakan

minyak essensial yang bermanfaat untuk meningkatkan keadaan fisik dan

psikologi sehingga menjadi lebih baik. Sebelum menggunakan

aromaterapi perlu dikaji adanya riwayat alergi yang dimiliki klien

(Mackinnon, 2004).

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 15: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

Aromaterapi adalah minyak essensial yang menentukan kontraksi

uterus, mendorong kontraksi rahim, mengurangi rasa sakit, meredakan

ketegangan dan kejang, mengurangi rasa takut, dan cemas, dan

meningkatkan perasan kesejahteraan (Gilbert & Harmon, 2003).

Aromaterapi adalah penggunan minyak essensial kosentrasi tinggi

yang diekstraksi dari tumbuh-tumbihan dan diberikan melalui masase,

inhalasi, dicampur kedalam air mandi, untuk kompres, melalui membrane

mukosa dalam bentuk pesarium atau supositoria dan terkadang dalam

bentuk murni. Meskipun aromaterapi memegang peran penting dalam

mempengaruhi alam perasan klien, sebenarnya zat kimia yang terkandung

dalam berbagai jenis minyaklah yang bekerja secara farmakologis, dan

kerjanya dapat ditingkatkan dengan jenis metode pemberiannya terutama

masase (Andrews, 2009).

Minyak yang digunakan dalam terapi komplementer meliputi

minyak atsiri, bunga lavender, chamomile, jeruk yang dapat menimbulkan

aromaterapi sedatif, minyak ylang-ylang yang memberikan efek

menenangkan, serta minyak melati yang memberikan efek relaksasi.

Aromaterapi sering diartikan sebagai penggunaan minyak atsiri untuk

meningkatkan kesehatan dan vitalitas tubuh, pikiran, serta jiwa dengan

cara inhalasi, mandi rendam, kompres, pemakaian topikal dan pijat

(Jaelani, 2009).

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 16: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

2. Fungsi Aromaterapi

Aromaterapi adalah pengobatan komplementer tercepat. Saat ini,

ada berbagai pendekatan untuk mengevaluasi efek fisiologis dan

psikologis wewangian seperti mengukur perubahan parameter otonom,

misalnya denyut jantung, laju pernapasan, tekanan darah, suhu kulit,

perubahan kegiatan gelombang otak, misalnya electroencep hologram,

perubahan suasana hati, kinerja kognitif dan emosi (Hongratanaworakit,

2004).

Efek dari minyak ini bisa diperoleh melalui penggunaan inhalasi

menggunakan pembakar minyak atau penyerapan kulit menggunakan

pijat. Aromaterapi mendorong pelepasan neuro transmiter, seperti

encephalines dan endorfin yang memiliki efek analgesic dan meng-

hasilkan perasaan tenang. Neuro transmitter lain yang dikeluarkan dapat

memperbaiki suasana hati. Efek analgesik minyak esensial dalam konteks

pendekatan holistik untuk manajemen nyeri kronis, dapat digunakan

sebagai tambahan atau alternatif untuk pendekatan medis konvensional.

Aplikasi langsung dari minyak essensial pada kulit dapat mengurangi

peradangan, memberikan anestesi dan analgesia, mengurangi kejang, dan

menciptakan kehangatan atau pendinginan. Minyak essensial dapat secara

positif mempengaruhi suasana hati seseorang, pola tidur, tingkat energi,

rasa percaya diri dan kontrol dalam manajemen nyeri (Potts, 2009).

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 17: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

Sebuah studi dari 73 perguruan tinggi, diberikan aroma yang ber-

beda pada siswa yang sehat. Setelah pemberian aromaterapi, didapatkan

hasil perubahan mood dan kecemasan dalam mengerjakan tugas (Burnett,

Solterbeck, dan Strapp, 2004). Molekul-molekul dari minyak aromaterapi

mudah menguap, sehingga dapat bereaksi langsung dengan indra

penciuman kemudian diteruskan ke otak. Bau yang dihirup mengaktifkan

pelepasan neuro transmitter seperti serotonin, endorfin, dan norepin-

ephrine dan memodulasi neuro receptors dalam sistem kekebalan tubuh,

mengubah suasana hati, mengurangi kecemasan, dan mengganggu respon

stres. Norepinephrine juga berperan penting dalam memori. Reseptor di-

hidung juga berkomunikasi dengan bagian otak (amigdala dan hipo-

kampus) yang berfungsi sebagai gudang untuk emosi dan kenangan

(Butje, 2008).

3. Mekanisme Aromaterapi

Efek fisiologis aroma dapat dibagi menjadi dua jenis: mereka yang

bertindak melalui situmulus melalui sistem saraf dan organ-organ yang

bertindak langsung pada organ atau jaringan melalui effector-receptor

mekanisme (Hongratanaworakit, 2004).

Fisiologi aromaterapi pada sistim limbic dimulai dari organ hidung

sebagai organ penghidu. Proses penghidu dimulai dengan proses

peneriman molekul bau oleh alfactory epithelium, yang merupakan

resptor yang berisi dua puluh juta saraf pembau. Pada saat minyak

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 18: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

aromaterapi dilepaskan ke udara, minyak akan masuk melalui hidung dan

akan mencapai nostrial pada dasar hidung. Sebelum molekul aromaterapi

menempel dengan silia sel okfaktorus, dodoran tersebut harus dapat larut

dalam mucus yang melapisi silia tersebut. Untuk dapat larut dalam mucus

maka minyak aromaterapi tersebut harus bersifat hidrofilik. Stuktur kimia

dari minyak essensial ini memiliki sifat bagian yang hidrofilik (polar)

sehingga larut pada mucus. Di bawah mukus epitel olfaktorium, reseptor

khusus yang disebut sebagai neuron reseptor olfaktorius mendeteksi

adanya bau. Neuron ini bisa mendeteksi jutaan bau-bauan yang berbeda.

Setiap sel olfaktori hanya memiliki satu jenis resptor bau (odorant

receptor=OD), dan satu reseptor hanya mampu mendektesi jumlah

terbatas bahan-bahan berbau, berarti sel-sel pembau kita sangat

tersepesialisasi sejumlah kecil bau. Untuk melanjutkanya molekul bau

akan berikatan OD. Pengikatan antara OD dengan molekul bau

menyebabkan aktivitas dari protein G, yang kemudian mengaktivasi

enzim adenilsiklase dan mengaktifkan cAMP. Pengaktifan cAMP

membuka kanal Na+ sehingga terjadi influx natrium dan menyebabkan

depolarisasi dari sel olfaktorius. Depolarisasi ini kemudian menyebabkan

potensial aksi pada saraf olfaktorius dan ditrasmisikan ke glomerulus

(Ganong, 2003 & Guyton, 2006).

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 19: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

Dari glomerulus ini sinyal aromaterapi akan diteruskan ke sel-

mitral. Sinyal pada sel mitral pada bulbus olfaktorius, dan dari trakturs

olfaktorius sinyal diteruskan ke korteks serebri menuju 2 area, yaitu area

olfaktorius medial dan area olfaktorius lateral. Area olfaktorius lateralis

membawa akson-akson ke area olfaktorius pada korteks serebri, yang

disebut sebgai area priamygdaloidea dan area peripiriformis dan area ini

dikenal sebagai area olfaktorius primer (pusat penghidu pada kortek

serebri), pada lobus temporalis bagian inferior medialis. Aktivasi daerah

ini menyebabkan adanya kesadaran terhadap bau tertentu yang dihirup.

Selain itu area olfaktorius lateralis ini akan membawa informasi ke

sistem limbik dan hipokampus. Sedangkam area olfaktorius medial terdiri

atas sekumpulan nucleus yang yangterletak pada anterior dari

hipotalamus. Nucleus pada area ini merupakan nulkeus septal yang

kemudian berproyeksi ke hipotalamus dan system limbic (Gayton, 2006).

Aromaterapi didasarkan pada teori bahwa inhalasi atau penyerapan

minyak essensial memicu perubahan dalam sistem limbik, bagian dari

otak yang berhubungan dengan memori dan emosi. Halini dapat, pada

gilirannya, merangsang respon fisiologis saraf, endokrin atau sistem

kekebalan tubuh, yang mempengaruhi denyut jantung, tekanan darah,

pernapasan, aktifitas gelombang otak dan pelepasan berbagai hormon

diseluruh tubuh.

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 20: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

Efeknya pada otak dapat baik tenang atau merangsang sistem saraf,

serta mungkin membantu dalam menormalkan sekresi hormon. Mengirup

minyak esensial dapat meredakan gejala pernafasan, sedangkan aplikasi

lokal minyak diencerkan dapat membantu untuk kondisi lokal tertentu.

Pijat dikombinasikan dengan minyak essensial memberikan relaksaksi,

serta membantu dari rasa nyeri dan kekakuan otot dan kejang. Bebrapa

minyak essensial diterapkan pada kulit dapat memiliki anti mikroba,

antiseptik, anti jamur, atau anti inflamasi (Hongratanaworakit, 2004).

4. Cara penggunaan

a. Inhalasi

Inhalasi merupakan salah satu cara yang diperkenalkan dalam

penggunaan metode terapi aroma yang paling simpel dan cepat.

Inhalasi juga merupakan metode yang paling tua dalam penggunan

aromaterapi. Aromaterapi masuk dari luar tubuh kedalam tubuh

dengan satu tahap dengan mudah, melewati paru-paru dialirkan ke

pembuluh darah melalui alveoli (buckle, 2003).

Hidung mempunyai fungsi yang jelas yaitu sebagai

penghangat dan sebagai penyaring udara yang masuk, dimana

merupakan salah satu bagaian dari system olfactory. Inhalasi sama

dengan penciuman, dimana dapat dengan mudah merangsang

olfactory setiap kali bernafas dan tidak akan mengganggu

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 21: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

pernafasan normal apabila mencium bau yang berbeda dari minyak

esensial (Alexander, 2001).

Bagaimanapun aroma dapat memberikan efek yang cepat dan

kadang hanya dengan memikirkan baunya dapat memberikan bau

yang nyata. Bau cepat memberikan efek terhadap fisik dan

psikologis (buckle, 2003).

Cara inhalasi biasanya diperuntukan untuk seseorang klien,

yaitu dengan menggunakn cara inhalasi langsung, tetapi cara

inhalasi juga digunakan secara bersamaan misalnya dalam suatu

ruangan. Metode tersebut disebut inhalasi tidak langsung.

Menurut Kim et. al (2006) Metode kerja inhalasi dengan

kapas basah berisi cairan aroma terapi lavender dengan kosentrat

2% yang dilakukan disamping lubang masker oksigen. Pasien

menghirup aroma terapi yang masuk bersama oksigen dengan

kecepatan 3-8 liter/menit. Intervensi ini dilakukan kurang lebih 15

menit. Ada dua cara dalam penggunan aromaterapi baik secara

langsung ataupun tidak langsung (Buckle, 2003).

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 22: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

1) Penggunan aromaterapi secara langsung

Adapun cara penggunaan aromaterapi secara langsung

menurut Buckle (2003) adalah sebagai berikut:

a) Tissue atau Gulungan Gabus

Ambil 1-5 tetes minyak essensial teteskan pada tissue

atau kapas, kemudian hirup 5-10 menit. Dapat juga

tissue atau kapas tersebut diletakan dibawah bantal.

b) Steam

Tambahkan 1-5 tetes minyak essensial dalam larutan

steam atau penguapan yang telah diisi air. Letakan alat

tesebut disamping atau sejajar dengan kepala pasien.

Anjurkan pasien untuk menghirup selama 5-10 menit.

Anjurkan pasien untuk menutup mata dan melepas

kontak lensa atau kacamata selama inhalasi karena

dapat menyebabkan pedih.

2) Penggunan aromaterapi tidak secara langsung

Adapun cara penggunaan aromaterapi tidak langsung

menurut Buckle (2003). Pengharum atau penyegar ruangan

tambahkan 1-5 tetes minyak esensial ke dalam alat pemanas

yang telah berisi air, kemudian letakan di tempat yang aman

atau sudut ruangan. Sangat bagus apabila ditambahkn air

conditioner (AC) dalam ruangan tersebut.

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 23: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

Terapi aroma yang digunakan memalui inhalasi caranya

adalah minyak aromaterapi ditempatkan di atas peralatan listrik,

dimana peralatan listrik ini sebagai alat penguap. Peralatan listrik

harus dicek oleh petugas sebelum digunakan demi keamanan

pasien. Kemudian dilakukan penambahan 2-5 tetes minyak

aromaterapi dalam vaporizer dengan 20 ml air untuk dapat

menghasilkan uap air. Minyak yang umum digunakan adalah

peppermint untuk mual, lavender untuk relaksaksi, rose baik

digunakan dalam suasana sedih, floral citrus dapat dapat

memberikan kesegaran (Buckle, 2003).

b. Penguapan

Alat yang digunakan untuk menyebarkan aromaterapi dengan

cara penguapan biasanya terbuat dari keramik atau tanah liat. Alat

ini mempunyai rongga seperti gua untuk meletakkan lilin kecil atau

lampu minyak dan bagian atas terdapat cekungan seperti cangkir

biasanya terbuat dari kuningan untuk meletakkan sedikit air dan

beberapa tetes minyak essensial (Sharma, 2009). Sekarang ini

terdapat alat baru untuk menguapkan aromaterapi yaitu dengan

menggunakan brunner electric aromatherapy, proses pemanasan-

nya menggunakan energi listrik. Mangkuk pada alat ini terbuat dari

kuningan dan memuat sekitar 100 ml air. Minyak esensial sebanyak

10 ml (1 ml sama dengan 20 tetes) dapat digunakan untuk

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 24: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

mencampuri pelarut air sebanyak 1000 ml. Untuk mencampuri 100

ml air maka dapat digunakan 1 ml atau 20 tetes minyak essensial

(Astuti, 2009). Cara penggunaannya adalah mengisi cekungan

cangkir pada tungku dengan air dan tambahkan beberapa tetes

minyak esensial, kemudian nyalakan lilin, lampu minyak atau

listrik. Setelah air dan minyak menjadi panas, penguapanpun terjadi

dan seluruh ruangan akan terpenuhi dengan bau aromatik. Proses

penguapan dapat berlangsung sekitar lima sampai enam jam

(Sharma, 2009).

c. Pijatan

Pijat merupakan salah satu bentuk pengobatan yang sangat

sering dikolaborasikan dengan aromaterapi. Beberapa tetes minyak

esensial dicampurkan dalam minyak untuk pijat sehingga dapat

memberikan efek simultan antara terapi sentuhan dan terapi wangi-

wangian. Pijatan dapat memperbaiki peredaran darah,

mengembalikan kekenyalan otot, membuang racun dan melepaskan

energi yang terperangkap di dalam otot. Wangi-wangian memicu

rasa senang dan sehat (Sharma, 2009).

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 25: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

d. Topikal atau Dioles

Menurut penelitian Ballard (2002), penggunaan essensial oil

dengan cara dioles terbukti mampu menurunkan agitasi pada pasien

demensia. Minyak melisa dicampur dengan lotion standart yang

sudah diuji formulasi dan keamanannya sesuai dengan dosis.

Kemudian lotion tersebut dioleskan ke wajah dan lengan pasien

dengan kurun waktu 2 kali sehari dalam 4 minggu.

e. Semprotan untuk Ruangan

Minyak essensial bersifat lebih alami daripada aerosol yang

dapat merusak ozon dalam penggunaannya sebagai pewangi

ruangan. Penggunaannya adalah dengan menambahkan sekitar 10-

12 tetes minyak essensial ke dalam setengah liter air dan

menyemprotkan campuran tersebut ke seluruh ruangan dengan

bantuan botol penyemprot (Hapsari, 2011).

f. Mandi dengan Berendam

Mandi dengan berendam merupakan cara yang paling mudah

untuk menikmati aromaterapi. Tambahkan beberapa tetes minyak

aroma ke dalam air berendam, kemudian berendamlah selama 20

menit. Minyak essensial akan berefek pada tubuh dengan cara

memasuki badan lewat kulit. Campurkan minyak essensial dengan

cara yang tepat, karena beberapa minyak aroma tidak mudah larut

dalam air (Sharma, 2009).

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 26: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

5. Jenis dan manfaat aromaterapi

a. Lavender

Bunga lavender memiliki nama latin Lavandula angustifolia,

berwarna lembayung muda. Sari minyaknya diambil dari bagian

pucuk bunga, selain mampu mengusir nyamuk ternyata juga

memberikan efek meningkatkan ketenangan, keseimbangan, rasa

nyaman, rasa keterbukaan, dan keyakinan. Selain itu juga meng-

urangi rasa tertekan, stres, rasa sakit saat menstruasi, emosi yang

tidak seimbang, histeria, rasa frustrasi, dan kepanikan. Lavender

tumbuh dan dibudidayakan di seluruh penjuru dunia (Hutasoit, 2002

dalam Astuti, 2009).

Manfaat bunga lavender telah dibuktikan dari berbagai hasil

penelitian. Aromaterapi lavender dapat menurunkan 30% tingkat

kecemasan pada pasien dimensia yang mengalami agitasi (Ballard,

et al., 2002 dalam Watt, 2008). Belum pernah ditemukan kasus ke-

racunan karena penggunaan lavender sebagai aromaterapi (Nguyen,

2008).

Hasil penelitian McLain (2009) minyak lavender memiliki

banyak potensi karena terdiri atas beberapa kandungan. Menurut

penelitian, dalam 100 gram bunga lavender tersusun atas beberapa

kandungan, seperti: minyak esensial (1-3%), alpha-pinene (0,22%),

camphene (0,06%), betamyrcene (5,33%), p-cymene (0,3%),

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 27: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

limonene (1,06%), cineol (0,51%), linalool (26,12%), borneol

(1,21%), terpinen-4-ol (4,64%), linalyl acetate (26,32%), geranyl

acetate (2,14%), dan caryophyllene (7,55%). Berdasarkan data di

atas, dapat disimpulkan bahwa kandungan utama dari bunga

lavender adalah linalyl asetat dan linalool (C10H18O).

Diteliti efek dari tiap kandungan bunga lavender untuk

mencari tahu zat mana yang memiliki efek anti-anxiety (efek anti

cemas/relaksasi) menggunakan Geller conflict test dan Vogel

conflict test. Cineol, terpinen-4-ol, alpha-pinene, dan betamyrcene

tidak menghasilkan efek anti cemas yang signifikan pada tes Geller.

Linalyl asetat sebagai salah satu kandungan utama pada lavender

tidak menghasilkan efek anti cemas yang signifikan pada kedua tes.

Borneol dan camphene memberikan efek anti cemas yang

signifikan pada tes Geller, tapi tidak signifikan pada tes Vogel.

Linalool, yang juga merupakan kandungan utama pada lavender,

memberikan hasil yang signifikan pada kedua tes. Dapat dikatakan,

linalool adalah kandungan aktif utama yang berperan pada efek anti

cemas (relaksasi) pada lavender (McLain, 2009)

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 28: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

b. Lemon

Minyak essensialnya diambil dari kulit buah. Mempunyai

efek menjernihkan, meremajakan, membangkitkan rasa senang dan

semangat, juga baik untuk penanganan pertama digigit ular dan

serangga. Aromaterapi lemon dapat mengurangi masalah gangguan

pernafasan, tekanan darah tinggi, pelupa, stress, pikiran negatif dan

rasa takut (Setiyanti, 2008).

c. Rosemary

Menurut penelitian Hongratanaworakit (2004), rosemary

dapat menghilangkan depresi, stres, ketegangan mental dan lesu

atau kelelahan. Selain itu, minyak rosemary dilaporkan membantu

untuk memperkuat otak dan meningkatkan memori. Hal ini

diperkuat dengan penelitian Moss M, Cook J, Wesnes K, Duckett P

(2003), bahwa terdapat peningkatan yang signifikan dari kualitas

memori. Minyak rosemary dapat meningkatkan aktivitas radikal

bebas dan menurunkan hormon stres, kortisol yang melindungi

tubuh dari stres oksidatif (Atsumi & Tonosaki, 2007).

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 29: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

d. Peppermint

Peppermint memiliki aroma segar dan kuat yang berasal dari

rerumputan mint yang ditemukan di Amerika. Minyak murni daun

mint ini dapat meningkatkan konsentrasi, vitalitas, rasa percaya diri,

pikiran positif, sensualitas, keyakinan arah dan tujuan hidup. Juga

mengurangi rasa lelah, rasa putus asa, histeria, sakit kepala, dan

rasa takut (Setiyanti, 2008).

e. Eucaliptus (minyak kayu putih)

Eucaliptus, sarinya diambil dari bagian daun dan ranting.

Mempunyai efek keseimbangan dan menstimulus peningkat-an

proses penyembuhan, protectiveness, konsentrasi, vitalitas, ke-

seimbangan emosi, dan juga spontanitas. Selain itu dapat

mengurangi panas badan saat flu, sakit kepala, perilaku yang tidak

rasional, kemarahan, mengusir serangga serta menghilangkan bau

yang tidak sedap (Setiyanti, 2008).

Berdasarkan jenis dan menfaat aromaterapi di atas, penelitian ini

menggunakan jenis aromaterapi lavender untuk menurunkan gejala

premenstrual syndrome.

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 30: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

D. Kerangka teori

Yang akan diteliti :

Tidak diteliti :

Sumber : (Sylvia, 2010) dan (Speroff L, Fritz MA 2005)

Gambar 2.3. Kerangka Teori

PMS

Gejala PMS:

- Gangguan mood

- Gangguan rasa cemas

- Gangguan konflik intrapersonal

- Gangguan kelelahan aktivitas

- Gangguan penurunan kosentrasi

- Gangguan nafsu makan

- Gangguan imsomnia

- Gangguan kontrol diri

- Nyeri pada payudara, nyeri

sendi dan nyeri kepala

Psikoterapi

Terapi relaksasi

- Terapi kognitif perilaku

- Psikoterapi dinamik

Terapi PMS

Aroma Terapi Lavender

- Psikoterapi

- Terapi Obat

- Menggunakan Anti Depresi

- Vitamin B6

- Menggunakan Kontrasepsi

Oral

Metode pemberian aromaterapi

Inhalasi (metode pemberian

aromaterapi secara langsung

dan tidak langsung)

- Pijat

- Berendam

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014

Page 31: BAB II TINJAUN TEORI A. Menstruasi - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/3813/3/Lismanto BAB II.pdf · siklus menstruasi yang normal dan dianggap sebagai siklus menstruasi klasik

E. Kerangka Konsep

Gambar 2.4. Kerangka Konsep

F. Hipotesis

Ada pengaruh aromaterapi lavender terhadap penurunan gejala premenstrual

syndrome (PMS).

Gejala premenstrual syndrome

Pengukuran II post stest

Pemberian aromaterapi inhalasi

Kelompok perlakuan

Pengukuran I pretes

Pengaruh Aromaterapi Lavender..., Lismanto, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2014