21
8 BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara, menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2007). Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2007), merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus – Organisme – Respon. b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2007), faktor- faktor yang mempengaruhi perilaku, antara lain;

BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

8

 

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Perilaku

a. Pengertian

Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang

mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan, berbicara,

menangis, tertawa, bekerja, kuliah, menulis, membaca, dan sebagainya. Dari

uraian ini dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud perilaku manusia adalah

semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang diamati langsung, maupun

yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo, 2007).

Menurut Skinner, seperti yang dikutip oleh Notoatmodjo (2007),

merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap

stimulus atau rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui

proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut

merespons, maka teori Skinner ini disebut teori “S-O-R” atau Stimulus –

Organisme – Respon.

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku

Menurut Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2007), faktor-

faktor yang mempengaruhi perilaku, antara lain;

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

9

 

 

1) Faktor predisposisi (predisposing factor), yang terwujud dalam

pengetahuan, sikap, kepercayaan, keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya.

2) Faktor pendukung (enabling factor), yang terwujud dalam lingkungan fisik,

tersedia atau tidak tersedianya fasilitas-fasilitas atau sarana-sarana

kesehatan, misalnya puskesmas, obat-obatan, alat-alat steril dan sebagainya.

3) Faktor pendorong (reinforcing factor) yang terwujud dalam sikap dan

perilaku petugas kesehatan atau petugas lain, yang merupakan kelompok

referensi dari perilaku masyarakat.

c. Bentuk Respon terhadap Perilaku

1) Perilaku Tertutup (covert behaviour)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tertutup (covert). Respon

terhadap stimulus ini masih terbatas pada perhatian, persepsi,

pengetahuan/kesadaran, dan sikap yang terjadi pada orang yang menerima

stimulus tersebut. Misalnya : seorang ibu hamil tahu pentingnya periksa

kehamilan, seorang pemuda tahu bahwa HIV/AIDS dapat menular melalui

hubungan seks, dan sebagainya.

2) Perilaku Terbuka (overt behaviour)

Respon seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata atau

terbuka. Misalnya : seorang ibu memeriksakan kehamilannya atau

membawa anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi, penderita TB paru

minum obat secara teratur, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2007)

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

10

 

 

2. Pengetahuan

a. Pengertian pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh

melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo, 2007)

Menurut kamus besar Bahasa indonesia, Pengetahuan diartikan

hanyalah sekedar tahu, yaitu hasil tahu dari usaha manusia untuk menjawab

pertanyaan “what”, misalnya apa batu, apa gunung dan sebagainya.

Pengetahuan dapat di kembangkan lebih lanjut menjadi ilmu apabila memenuhi

kriteria yaitu objek kajian, metoda pendekatan, dan bersifat universal.

b. Manfaat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), pengetahuan atau kognitif merupakan

domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (overt

behavior). Dari pengalaman dan penelitian terbukti bahwa perilaku yang

didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak

didasari oleh pengetahuan.

Sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri seseorang

terjadi proses yang berurutan yakni:

1) Awareness (kesadaran), dimana orang tersebut menyadari dalam diri

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (obyek).

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

11

 

 

2) Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau obyek tersebut. Di sini

sikap subyek sudah mulai timbul.

3) Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4) Trial, sikap dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan

apa yang dikehendaki oleh stimulus.

5) Adaption, dimana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan pengetahuan,

kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.

Apabila penerimaan perilaku baru atau diadopsi perilaku melalui

proses seperti ini, dimana didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang

positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng.

c. Tingkat pengetahuan

Tingkat pengetahuan dibagi menjadi 6 tingkat menurut Notoatmodjo

(2007), yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai pengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu tentang yang

dipelajari antara lain: menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan,

menyatakan dan sebagainya. Contoh: dapat menyebutkan tanda-tanda

kekurangan kalori dan protein pada anak balita.

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar, dengan cara menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya.

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

12

 

 

3) Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang real (sebenarnya)

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam suatu struktur

organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau

penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu

didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau menggunakan

kriteria-kriteria yang telah ada.

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Sukmadinata (2003), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang adalah sebagai berikut :

1) Faktor internal

a) Jasmani

Faktor jasmani diantaranya adalah kesehatan indera seseorang.

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

13

 

 

b) Rohani

Faktor jasmani diantaranya adalah kesehatan psikis, intelektual,

psikomotor, serta kondisi afektif serta kognitif individu.

2) Faktor eksternal

a) Pendidikan

Tingkat pendidikan seseorang akan berpengaruh dalam memberi respon

terhadap sesuatu yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan tinggi

akan memberi respon yang lebih rasional terhadap informasi yang

datang, akan berpikir sejauh mana keuntungan yang mungkin akan

mereka peroleh dari gagasan tersebut.

b) Paparan media massa

Melalui berbagai media, baik cetak maupun elektronik, berbagai

informasi dapat diterima oleh masyarakat, sehingga seseorang yang

lebih sering terpapar media massa (TV, radio, majalah, pamflet, dan

lain-lain) akan memperoleh informasi lebih banyak jika di bandingkan

dengan orang yang tidak pernah terpapar informasi media. Hal ini berarti

paparan media massa mempengaruhi tingkat pengetahuan yang dimiliki

oleh seseorang.

c) Ekonomi

Dalam memenuhi kebutuhan pokok (primer) maupun kebutuhan

sekunder, keluarga dengan status ekonomi yang baik akan lebih mudah

tercukupi dibanding keluarga dengan status ekonomi yang lebih rendah.

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

14

 

 

Hal ini akan mempengaruhi pemenuhan kebutuhan akan informasi

pengetahuan yang termasuk kebutuhan sekunder.

d) Hubungan sosial

Manusia adalah makhluk sosial, sehingga dalam kehidupan saling

berinteraksi antara satu dengan yang lain. Individu yang dapat

berinteraksi secara kontinyu akan lebih besar terpapar informasi,

sementara faktor hubungan sosial juga mempengaruhi kemampuan

individu sebagai komunikan untuk menerima pesan menurut model

komunikasi media.

e) Pengalaman

Pengalaman seseorang tentang berbagai hal dapat diperoleh dari

lingkungan kehidupan dalam proses perkembangannya, misalnya

seseorang mengikuti kegiatan-kegiatan yang mendidik, seperti seminar

dan berorganisasi, sehingga dapat memperluas pengalamannya, karena

dari berbagai kegiatan-kegiatan tersebut, informasi tentang suatu hal

dapat diperoleh.

e. Cara memperoleh pengetahuan

Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah dapat dikelompokkan menjadi dua,

yaitu cara tradisional (non ilmiah) dan cara modern (ilmiah).

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

15

 

 

1) Cara tradisional (non ilmiah)

Cara ini dipakai orang untuk memperoleh pengetahuan sebelum

ditemukannya metode ilmiah atau metode penemuan secara sistematis dan

logis.

Cara penentuan pengetahuan secara tradisional antara lain :

a) Coba-coba dan salah

Cara ini telah dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan

mungkin sebelum adanya peradaban. Cara ini dilakukan dengan

menggunakan kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila

kemungkinan tersebut tidak berhasil akan dicoba dengan kemungkinan

yang lain.

b) Cara kekuasaan (otoritas)

Prinsip dalam cara ini adalah orang lain menerima pendapat yang

diketemukan oleh orang yang mempunyai aktivitas tanpa menguji atau

membuktikan kebenaran terlebih dahulu berdasarkan fakta empiris atau

berdasarkan penalaran sendiri.

c) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau merupakan suatu cara

untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Dilakukan dengan cara

mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan

permasalahan yang ada pada masa lalu. Pengalaman pribadi dapat

menuntun kembali seseorang untuk menarik kesimpulan dengan benar.

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

16

 

 

Untuk menarik kesimpulan dari pengalaman dengan benar diperlukan

berpikir kritis dan logis.

d) Melalui jalan pikir

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan, manusia telah

menggunakan jalan pikirannya secara induksi dan deduksi.

2) Cara modern (ilmiah)

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada saat ini lebih

sistematis, logis, dan ilmiah. Dalam memperoleh kesimpulan dilakukan

dengan jalan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan

terhadap semua fakta sebelumnya dengan objek penelitian (Notoatmodjo,

2005).

e. Sumber pengetahuan

Menurut Istiarti (2000), pengetahuan seseorang biasanya diperoleh

dari berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik, buku

petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat, dan sebagainya.

Sumber pengetahuan dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik

formal maupun informal ahli agama, pemegang pemerintahan, dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2005).

f. Pengukuran pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

17

 

 

atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkat-tingkat tersebut di atas

(Notoatmodjo, 2005).

Cara mengukur tingkat pengetahuan dengan memberikan pertanyaan-

pertanyaan, kemudahan dilakukan penilaian nilai 1 untuk jawaban benar dan

nilai 0 untuk jawaban salah. Kemudian digolongkan menjadi 3 kategori yaitu

baik, sedang dan kurang. Dikatakan baik (> 75%), cukup (60-75%), dan

kurang (<60%). (Nursalam, 2008).

3. Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah masa kehamilan di mulai dari konsepsi sampai

lahirnya janin. Lamanya kehamilan normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9

bulan 7 hari) dihitung dari pertama haid terakhir. Kehamilan di bagi dalam 3

triwulan yaitu triwulan pertama di mulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan

ke dua dari bulan ke empat sampai bulan ke 7, triwulan ketiga dari bulan ke 7

sampai 9 bulan. (Saifudin, 2002). Sedangkan menurut (Wiknjosastro, 2006),

lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira

280 hari (40 minggu), dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu).

b. Proses Permulaan Kehamilan

Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung

telur (ovulasi), yang ditangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke

dalam saluran telur. Waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina

dan berjuta-juta sel mani (sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk

ke saluran telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

18

 

 

yang menggembung dari tuba falopii. Kemudian pada tempat yang paling

mudah di masuki, masuklah satu sel mani dan bersatu dengan sel telur. Ovum

yang telah di buahi segera membelah diri sambil bergerak menuju ruang rahim,

kemudian melekat pada mukosa rahim untuk selanjutnya bersarang di ruang

rahim (Mochtar, 1998)

c. Etiologi Kehamilan

Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :

1) Ovum

Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu

nukleus yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh

kromosom radiata.

2) Spermatozoa

Berbentuk seperti kecebong, terdiri dari kepala berbentuk lonjong agak

gepeng berisi inti, leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah

dan ekor yang dapat bergerak sehingga sperma dapat bergerak cepat.

3) Konsepsi

Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba

fallopii.

4) Nidasi

Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam

endometrium.

5) Plasentasi

Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

19

 

 

pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya. (Mochtar, 1998)

d. Pembagian kehamilan menurut Wiknjosastro (2006)

1) Kehamilan Muda

Pada masa ini ditandai oleh meningkatnya pembentukan HCG (Human

Chorionic Gonadotrophin) dari sel-sel trofoblas dan perubahan korpus luteum

graviditatis. Korpus luteum graviditatis memproduksi estrogen dan

progesteron.

2) Kehamilan Pertengahan Triwulan Pertama

Pada masa ini produksi HCG yang semula meningkat mulai menurun.

Estrogen dan progesteron tidak dihasilkan lagi oleh korpus luteum

graviditatis, melainkan oleh plasenta.

3) Kehamilan Trimester kedua dan ketiga

Pada masa ini plasenta menghasilkan steroid seks dalam jumlah yang sangat

besar. Selain itu terjadi pula peningkatan sekresi hormon PRL (Prolaktin) dari

hipofisis anterior.

4. Tanda-tanda Kehamilan

a. Tanda-tanda dugaan hamil

1) Amenorea (tidak dapat haid)

Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid

lagi. Penting diketahui hari pertama haid terakhir (HPHT), supaya dapat

ditentukan tuanya kehamilan dan perkiraan persalinan akan terjadi.

2) Nausea (enek/mual) dan emesis (muntah)

Enek terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan, di sertai

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

20

 

 

kadang-kadang oleh emesis. Sering terjadi pada pagi hari, tetapi tidak selalu.

Keadaan ini lazim di sebut morning sickness. Dalam batas-batas tertentu

keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan

gangguan kesehatan dan di sebut hiperemesis gravidarum

3) Mengidam (mengingini makanan atau minuman tertentu). Mengidam sering

terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin

tuanya kehamilan

4) Pingsan

Sering di jumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Di anjurkan untuk

tidak pergi ke tempat-tempat ramai pada bulan-bulan pertama kehamilan.

Hilang sesudah kehamilan 16 minggu

5) Mamme menjadi tegang dan membesar

Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang

merangsang duktuli dan alveoli di mamme. Glandula Montgomery tampak

lebih jelas

6) Anoreksia (tidak ada nafsu makan)

Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia, tetapi setelah itu nafsu makan

timbul lagi

7) Sering kencing

Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan

tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya

keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga

panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

21

 

 

ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing

8) Obstipasi/konstipasi

Terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon

steroid

9) Pigmentasi kulit

Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi

kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai

kloasma gravidarum. Areola mamme juga menjadi lebih hitam karena

didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam.

Demikian pula linea alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (=

linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormon kortiko-

steroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.

10) Epulis

Suatu hipertrofi papilla ginggivae. Sering terjadi pada triwulan pertama

11) Varises

Sering di jumpai pada triwulan terakhir. Di dapat pada daerah genitalia

eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis. Pada multigravida kadang-kadang

varises di temukan pada kehamilan yang terdahulu, timbul kembali pada

triwulan pertama. Kadang-kadang timbulnya varises merupakan gejala

pertama kehamilan muda (Wiknjosastro, 2006)

b. Tanda-tanda mungkin hamil

1) Rahim membesar, sesuai dengan tuanya hamil

2) Pada pemeriksaan dalam dijumpai

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

22

 

 

a) Tanda hegar

Uterus segmen bawah lebih lunak dari pada bagian yang lain.

b) Tanda piscasek

Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan

pembesaran perut.

c) Tanda chadwick

Perubahan warna pada servik dan vagina menjadi kebiru-biruan.

d) Tanda braxton-hicks

Uterus mudah berkontraksi jika dirangsang.

e) Teraba ballottement (gerakan memantul) (Wiknjosastro, 2006)

c. Tanda-tanda Pasti hamil

1) Dapat diraba dan kemudian dikenal bagian-bagian janin .

2) Dapat dicatat dan di dengar bunyi jantung janin

3) Dapat dirasakan gerakan janin dan ballottement

4) Pada pemeriksaan sinar rontgen tampak kerangka janin

5) Dengan ultrasonografi (scanning) dapat diketahui :

a) Ukuran kantong janin

b) Panjangnya janin

c) Diameter biparietalis hingga dapat diperkirakan tuanya kehamilan

d) Dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin

(Wiknjosastro, 2006)

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

23

 

 

5. Gejala ketidaknyamanan selama kehamilan antara lain :

a. Rasa mual/ Muntah-muntah

Suatu gejala awal kehamilan bagi banyak wanita hamil adalah mual,

terkadang muntah-muntah. Keadaan ini sering disebut mual di pagi hari.

Meskipun dapat terjadi baik di pagi hari, sore/malam hari. Mual di pagi hari

biasanya mulai sekitar minggu ke-16 kehamilan dan membaik pada akhir

trimester pertama yaitu sekitar 13 minggu (Curtis, 1999). Menurut sumber lain,

rasa mual dan muntah terjadi antara minggu 5-12, bisa terjadi lebih awal 2-3

minggu setelah hari pertama haid terakhir (HPHT) (Pusdiknakes, 2003).

Kebanyakan ibu, gejala mual pagi hari tidak berlangsung lebih lama dari bulan

ketiga, meskipun kadang-kadang ada ibu yang mengalaminya sampai trimester

kedua, dan beberapa ibu terutama yang mengandung bayi kembar bisa

mengalaminya di sepanjang sembilan bulan (Murkoff, 2006).

Mual muntah di sebabkan oleh peningkatan kadar HCG (Human

Chorionic Gonadotrophin) estrogen/progesteron, relaksasi dan otot-otot halus,

metabolik, mekanis dan alergis (Pusdiknakes, 2003). HCG diproduksi untuk

menjaga persediaan estrogen dan progesteron dalam mempertahankan

kehamilan. Hormon ini berada di dalam air kencing dan menandakan kehamilan

(Stoppard, 2009). Pada umumnya akan menghilang pada sekitar minggu ke-14

kehamilan ketika plasenta mulai memproduksi hormon yang selama ini

merupakan tanggung jawab indung telur (Nolan, 2004).

b. Sakit Kepala

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

24

 

 

Ini adalah salah satu dari ironi kehamilan yaitu para ibu yang hamil akan lebih

peka terhadap sakit kepala pada saat seharusnya ia menjauh dari obat pereda

nyeri (Murkoff, 2006). Keadaan ini terjadi pada trimester pertama, kedua dan

ketiga (Pusdiknakes, 2003). Adapun dasar anatomis dan fisiologis sakit kepala

yaitu kontraksi otot ketegangan, spasme otot, keletihan, stres fisik dan

emosional, dinamika cairan syaraf yang berubah dan kelelahan (Pusdiknakes,

2003)

c. Kelelahan (Fatique)

Hal ini terjadi pada trimester pertama. Penyebabnya tidak di ketahui namun

berhubungan dengan penurunan laju metabolisme basal pada awal kehamilan

(Pusdiknakes, 2003). Kadang-kadang oleh karena kegelisahan, kurang tidur dan

gizi kurang (Stoppard, 2009)

d. Ngidam (Pica)

Biasanya hal ini terjadi pada trimester pertama tetapi bisa berlangsung terus

selama masa kehamilan. Adapun dasar anatomis dan fisiologis ngidam yaitu

sering dikaitkan dengan anemia akibat defisiensi zat besi (Pusdiknakes, 2003).

Dan mungkin berkaitan dengan persepsi individu wanita tersebut mengenai apa

yang bisa mengurangi rasa mual dan muntah (Pusdiknakes, 2003)

e. Keputihan

Hal ini terjadi pada semua trimester kehamilan. Dasar anatomis dan fisiologis

dari keputihan yaitu peningkatan produksi lendir dan kelenjar endoservikal

sebagai akibat dari peningkatan kadar estrogen (Pusdiknakes, 2003). Juga akibat

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

25

 

 

dari peningkatan asupan darah dan pelonggaran dan penebalan selaput mukosa

mengakibatkan peningkatan normal dari pelepasan mukoid (Stoppard, 2009)

f. Nocturia(Sering Buang Air Kecil)

Hal ini terjadi pada trimester pertama dan ketiga. Dasar anatomis dan

fisiologisnya yaitu tekanan uterus pada kantung kemih, nocturia akibat ekskresi

sodium yang meningkat bersamaan terjadinya dengan pengeluaran air, air dan

sodium tertahan di dalam tungkai bawah selama siang hari karena stasis vena.

Pada malam hari terdapat aliran balik vena yang meningkat dengan akibat

peningkatan dalam jumlah output air seni (Pusdiknakes, 2003)

g. Gatal-gatal

Hal ini terjadi pada semua trimester (Pusdiknakes, 2003). Dari sumber lain,

gatal adalah gejala yang umum selama kehamilan. Tidak ada benjolan atau lesi

pada kulit, hanya gatal saja (Curtis, 1999). Dasar anatomis dan fisiologisnya

yaitu kemungkinan karena hipersensitifitas terhadap antigen plasenta

(Pusdiknakes, 2003). Dan akibat peningkatan asupan darah ke kulit. Bisa jadi,

merupakan kelainan fungsi hati (Stoppard, 2009)

6. Adapun Cara Mengatasi ketidaknyamanan Kehamilan menurut

(Pusdiknakes, 2003) antara lain :

a. Rasa mual / Muntah-muntah dapat diatasi dengan :

1) Hindari bau atau faktor-faktor penyebabnya

Misalnya : pada asap rokok, makanan gorengan

2) Makan sedikit-sedikit tapi sering

3) Duduk tegak setiap kali selesai makan

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

26

 

 

4) Hindari makanan yang berminyak dan berbumbu merangsang

5) Makan-makan kering dengan minum diantara waktu makan

6) Hindari menggosok gigi segera setelah makan

b. Sakit Kepala :

1) Biofeedback

Merupakan teknik yang bisa membantu penderita sakit kepala mempelajari

ketrampilan mengurangi stres.

2) Teknik relaksasi

3) Memassase leher dan otot bahu

4) Penggunaan kompres panas atau es pada leher

5) Istirahat

6) Mandi air hangat

c. Kelelahan :

1) Yakinkan bahwa hal ini normal terjadi dalam kehamilan

2) Dorong ibu untuk sering beristirahat

3) Hindari istirahat yang berlebihan

d. Ngidam :

1) Pemikiran untuk tingkat tingginya yang dihubungkan dengan progesteron.

Perubahan rasa dan ngidam mungkin menjadi salah satu tanda pertama

kehamilan dan terjadi bahkan sebelum datang bulan terlambat. Biasanya

diikuti dengan menghindari makanan dan minuman tertentu, khususnya

gorengan, kopi dan alkohol. Beberapa wanita merasakan perasaan enek di

mulut sehingga mempengaruhi keinginan mereka terhadap makanan.

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

27

 

 

2) Tidak seharusnya menimbulkan kekhawatiran asalkan cukup bergizi

3) Menjelaskan tentang bahaya memakan makanan yang tidak baik

e. Keputihan :

1) Tingkatkan kebersihan dengan mandi setiap hari

2) Memakai pakaian dalam yang terbuat dari katun lebih kuat daya serapnya

3) Jangan menggunakan deodoran vagina

f. Nocturia (sering buang air kecil) :

1) Kosongkan saat terasa dorongan untuk kencing yaitu :

2) Perbanyak minum pada siang hari

3) Jangan kurangi minum dimalam hari untuk mengurangi nocturia kecuali :

Jika nocturia mengganggu tidur dan menyebabkan keletihan.

g. Gatal-gatal :

1) Gunakan kompres dingin,

2) Mandi berendam / shower

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori a.digilib.unimus.ac.id/files//disk1/113/jtptunimus-gdl-diahdamaya... · TINJAUAN TEORI A. Landasan Teori 1. Perilaku a. Pengertian ... Evaluasi

28

 

 

B. Kerangka Teori

C.

Enabling Factor (Faktor Pemungkin) : a.Ketersediaan sumber-sumber atau fasilitas b.Pengembangan dan pengorganisasian masyarakat c.Upaya peningkatan pendapatan keluarga

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber : Modifikasi Lawrence Green (1980) dalam Notoatmodjo (2007) & Proverawati

(2009)

 

Predisposing Factor (Faktor Predisposisi): a. Pengetahuan b. Sikap c. Kepercayaan d. Tradisi e. Nilai

Reinforcing Factor (Faktor Penguat): a. Sikap b. Perilaku petugas c. Peraturan Undang-undang 

Perilaku Ketidaknyamanan kehamilan