45
Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini ditinjau mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan teori dari masalah yang diangkat yaitu tentang rumah sakit secara umum dan rumah sakit khusus jiwa. 2.1 Tinjauan Rumah Sakit Secara umum 2.1.1 Pengertian Rumah Sakit Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 tentang klasifikasi rumah sakit, diungkap bahwa pengertian rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. 2.1.2 Jenis Jenis Rumah Sakit Rumah Sakit dapat dibedakan berdasarkan jenis pelayanannya menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/MENKES/PER/III/2010. Klasifikasi rumah sakit, dibedakan atas: a. Rumah Sakit Umum Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis penyakit.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini ditinjau mengenai beberapa hal yang berkaitan dengan teori dari

masalah yang diangkat yaitu tentang rumah sakit secara umum dan rumah sakit khusus

jiwa.

2.1 Tinjauan Rumah Sakit Secara umum

2.1.1 Pengertian Rumah Sakit

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

340/MENKES/PER/III/2010 tentang klasifikasi rumah sakit, diungkap bahwa pengertian

rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan

kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

jalan, dan gawat darurat.

2.1.2 Jenis – Jenis Rumah Sakit

Rumah Sakit dapat dibedakan berdasarkan jenis pelayanannya menurut Peraturan

Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/MENKES/PER/III/2010. Klasifikasi

rumah sakit, dibedakan atas:

a. Rumah Sakit Umum

Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada

semua bidang dan jenis penyakit.

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 8

b. Rumah Sakit Khusus

Rumah sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan utama pada satu

bidang atau satu jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur,

organ atau jenis penyakit.

2.1.3 Jenis dan Klasifikasi Rumah Sakit Khusus

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

340/MENKES/PER/III/2010 Pasal 23 tentang klasifikasi rumah sakit, jenis rumah sakit

khusus antara lain Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Jantung, Kanker, Orthopedi, Paru,

Jiwa, Kusta, Mata, Ketergantungan Obat, Stroke, Penyakit Infeksi, Bersalin, Gigi dan

Mulut, Rehabilitasi Medik, Telinga Hidung Tenggorokan, Bedah, Ginjal, Kulit dan

Kelamin.

Berdasarkan fasilitas dan kemampuan pelayanan, Rumah Sakit Khusus

diklasifikasikan menjadi:

a. Rumah Sakit Khusus Kelas A

Rumah sakit khusus kelas A merupakan suatu lembaga yang memberi pelayanan

utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu dengan tingkat pelayanan dan

fasilitas paling kompleks dari klasifikasi rumah sakit khusus yang ditetapkan

berdasarkan : pelayanan, ketenagakerjaan, peralatan, sarana dan prasarana serta

administrasi dan manajemennya.

b. Rumah Sakit Khusus Kelas B

Rumah sakit khusus kelas B merupakan suatu lembaga yang memberi pelayanan

utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu dengan tingkat pelayanan dan

fasilitas sedang atau menengah berdasarkan klasifikasinya.

c. Rumah Sakit Khusus Kelas C

Rumah Sakit Khusus Kelas C merupakan suatu lembaga yang memberi pelayanan

utama pada satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu dengan tingkat pelayanan dan

fasilitas yang rendah atau mendasar berdasarkan klasifikasinya.

Klasifikasi Rumah Sakit Khusus ditetapkan berdasarkan:

a. Pelayanan;

b. Sumber Daya Manusia;

c. Peralatan;

d. Sarana dan Prasarana; dan

e. Administrasi dan Manajemen.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 9

2.1.4 Fasilitas Umum Rumah Sakit Khusus

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun 2014

tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit pasal 61, Rumah Sakit Khusus harus

mempunyai fasilitas dan kemampuan, paling sedikit meliputi:

A. Pelayanan, yang diselenggarakan meliputi:

a. pelayanan medik, paling sedikit terdiri dari:

pelayanan gawat darurat, tersedia 24 (dua puluh empat) jam sehari terus menerus

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

pelayanan medik umum;

pelayanan medik spesialis dasar sesuai dengan kekhususan;

pelayanan medik spesialis dan/atau subspesialis sesuai kekhususan;

pelayanan medik spesialis penunjang;

b. pelayanan kefarmasian;

c. pelayanan keperawatan;

d. pelayanan penunjang klinik; dan

e. pelayanan penunjang nonklinik;

B. Sumber daya manusia, paling sedikit terdiri dari:

a. tenaga medis, yang memiliki kewenangan menjalankan praktik kedokteran di rumah

sakit yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. tenaga kefarmasian, dengan kualifikasi apoteker dan tenaga teknis kefarmasian

dengan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kefarmasian Rumah Sakit.

c. tenaga keperawatan, dengan kualifikasi dan kompetensi yang sesuai dengan

kebutuhan pelayanan Rumah Sakit.

d. tenaga kesehatan lain dan tenaga nonkesehatan, sesuai dengan kebutuhan pelayanan

Rumah Sakit.

C. Peralatan, yang memenuhi standar sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

2.1.5 Syarat Mendirikan Rumah Sakit Jiwa Berdasarkan Lokasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 56 Tahun

2014 tentang klasifikasi dan perizinan rumah sakit, Persyaratan lokasi pembangunan rumah

sakit jiwa meliputi :

a) Tidak berada di lokasi area berbahaya (di tepi lereng, dekat kaki gunung yang rawan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 10

terhadap longsor, dekat anak sungai atau badan air yang dpt mengikis pondasi, dekat

dengan jalur patahan aktif/gempa, rawan tsunami, rawan banjir, berada dalam zona

topan/badai, dan lain-lain).

b) Harus tersedia infrastruktur aksesibilitas untuk jalur transportasi.

c) Ketersediaan utilitas publik mencukupi seperti air bersih, jaringan air kotor, listrik,

jalur komunikasi/telepon.

d) Ketersediaan lahan parkir.

e) Tidak berada di bawah pengaruh SUTT dan SUTET.

2.1.6 Izin Lingkungan Hidup Rumah Sakit Jiwa

Berdasarkan dari surat rekomendasi Badan Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi

Bali, terdapat beberapa persyaratan yang harus dilakukan oleh Rumah Sakit Jiwa Provinsi

Bali, yakni :

1. Melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup

sesuai Dokumen DPLH.

2. Melaksanakan penanaman pohon penghijauan di desa lokasi paling sedikit 100

(seratus) pohon.

3. Melaksanakan pengumpulan, pemilahan dan penyaluran sampah plastik/anorganik.

4. Melaksanakan pengolahan sampah organic menjadi kompos.

5. Membuat sumur resapan/lubang biopori sesuai kebutuhan disekitar lokasi kantor.

6. Berperan aktif dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar lokasi kegiatan.

7. Menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup

kepada Badan Lingkungan Hidup Kabupaten setempat setiap 6 (enam) bulan sekali.

8. Rekomendasi DPLH ini dinyatakan tidak berlaku apabila ketentuan-ketentuan dan

kewajiban yang tertuang dalam DPLH dimaksud tidak dipenuhi.

2.1.7 Izin Prinsip Rumah Sakit Jiwa

Berdasarkan dari data Persetujuan Prinsip yang diperoleh dari Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Bali, terdapat beberapa hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembangunan

Rumah Sakit Jiwa, yaitu ;

1. Memenuhi persyaratan fisik dan standar teknis untuk Pembangunan Tempat Rumah

Sakit Jiwa dimaksud.

2. Memenuhi aspek kelestarian lingkungan

3. Menanggung beban/memberikan jaminan kepada masyarakat di sekitar sebagai akibat

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 11

yang ditimbulkan oleh terbangunnya Tempat Rumah Sakit Jiwa dimaksud baik saat

ini maupun dimasa yang akan datang.

4. Supaya membuat dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)/Upaya

Pemantauan Lingkungan (UPL) pada instansi terkait.

5. Mengurus izin-izin yang diperlukan sesuai ketentuan yang berlaku.

6. Persetujuan prinsip tidak berlaku lagi apabila dalam pelaksanaannya bertentangan

dengan ketentuan dan/atau persyaratannya ternyata tidak memenuhi ketentuan

Perundang-undangan.

7. Semua ketentuan diatas harus dipenuhi dan dalam pelaksanaannya harus sesuai

dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.

2.2 Tinjauan Rumah Sakit Jiwa

2.2.1 Pengertian dan tujuan Rumah Sakit Jiwa

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi rumah sakit jiwa merupakan

gedung tempat menyediakan dan memberikan pelayanan kesehatan khusus merawat orang

yang memiliki gangguan kejiwaan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

340/MENKES/PER/III/2010 tentang klasifikasi rumah sakit, rumah sakit jiwa adalah suatu

lembaga yang memberikan pelayanan kesehatan khususnya kesehatan jiwa yang meliputi

upaya yang bersifat Promotif (promosi), Preventif (pencegahan), Kuratif (penyembuhan),

Rehabilitatif (pemulihan).

Rumah sakit jiwa memiliki upaya kesehatan jiwa bertujuan:

1. Memberikan pelayanan kesehatan khusus kesehatan jiwa bagi orang dengan gangguan

jiwa.

2. Menghilangkan stigma, diskriminasi, pelanggaran hak asasi orang dengan gangguan

jiwa sebagai bagian dari masyarakat.

3. Mencegah terjadinya masalah kejiwaan dan mengurangi faktor resiko akibat

gangguan jiwa pada masyarakat secara umum atau perorangan.

4. Memberikan penyembuhan dan pemulihan terhadap orang dengan gangguan

kejiwaan.

5. Memberikan rehabilitasi untuk mempersiapkan dan memberi kemampuan kepada

orang dengan gangguan kejiwaan agar mandiri di masyarakat.

6. Memberikan kesempatan kepada orang dengan gangguan jiwa untuk dapat

memperoleh haknya sebagai Warga Negara Indonesia.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 12

2.2.2 Klasifikasi Rumah Sakit Jiwa

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

340/MENKES/PER/III/2010 tentang klasifikasi rumah sakit. Berdasarkan pelayanan,

sumber daya manusia, peralatan, sarana dan prasarana, dan administrasi dan manajemen,

Rumah Sakit Jiwa dapat dibagi menjadi tiga kelas yaitu kelas A, kelas B dan kelas C.

Dibawah ini merupakan penjabaran dari kelas-kelas yang ada pada rumah sakit jiwa :

1. Rumah Sakit Jiwa Kelas A

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

340/MENKES/PER/III/2010 tentang klasifikasi rumah sakit. Standar – standar yang

terdapat pada rumah sakit jiwa kelas A adalah :

A. Pelayanan

Rumah Sakit Jiwa kelas A harus memiliki : Pelayanan kesehatan tumbuh kembang

anak dan remaja, Pelayanan kesehatan jiwa dewasa, Pelayanan kesehatan jiwa lansia,

Pelayanan gangguan mental organik, Pelayanan psikologi dan psikometri, Pelayanan

ketergantungan obat / NAPZA, Pelayanan kesehatan jiwa masyarakat, Pelayanan

konseling dan psikoterapi, Pelayanan Rehab Mental, Pelayanan Rehab Medik,

Pelayanan Spesialis Saraf, Pelayanan Spesialis Radiologi, Pelayanan Spesialis Anak,

Pelayanan Spesialis Anestesi, Pelayanan Laboratorium, Pelayanan Spesialis Penyakit

Dalam, Pelayanan Gawat Darurat, Pelayanan Kesehatan Umum, Pelayanan Kesehatan

Gigi, Pelayanan Rawat Inap, dan Pelayanan Rawat Intensif.

B. Tenaga Kerja

a. Medis : Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, Dokter Subspesialis Kedokteran Jiwa,

Dokter Spesialis Saraf, Dokter Spesialis Radiologi, Dokter Spesialis Anak, Dokter

Spesialis Anestesi, Dokter Spesialis Patologi Klinik, Dokter Spesialis Penyakit

Dalam, Dokter Spesialis Rehab Medis, Dokter Umum, dan Dokter Gigi.

b. Keperawatan : Keperawatan Ruang Rawat Inap, Keperawatan Ruang Rawat

Intensif, Keperawatan Ruang Gawat Darurat (per shift), Keperawatan Ruang Rawat

Jalan.

c. Tenaga Kesehatan Lain : Apoteker, Psikolog Klinis, Pekerja Sosial, SKM, SMF /

SAA, Ahli Madya Gizi / SPAG, Ahli Madya Kesehatan Lingkungan, Ahli Madya

Rekam Medis, Ahli Madya Fisioterapis, Ahli Madya Analis Kesehatan (AAK),

Perawat Anestesi, Ahli Madya Radiografer, Ahli Madya Elektromedis, Petugas

Proteksi Radiasi (PPR).

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 13

d. Tenaga Penunjang : S2 Perumahsakitan / Manajemen, Sarjana Ekonomi /

Akuntansi, Sarjana Hukum, Sarjana Administrasi, Akademi Komputer, D3 Umum /

SLTA / STM

C. Sarana dan Prasarana

a. Bangunan Utama:

1. Ruang Administrasi adalah ruangan yang dimana pada ruangan ini dipergunakan

untuk mengurus segala urusan administrasi rumah sakit.

2. Ruang Rawat Jalan adalah ruangan yang berfungsi sebagai tempat untuk

melakukan kegiatan pelayanan konsultasi, pemeriksaan dan pengobatan (klinik).

Yang terdiri dari:

- Klinik tumbuh kembang anak dan remaja

- Klinik jiwa dewasa

- Klinik psikogeriatri

- Klinik gangguan mental organik

- Klinik psikometri

- Klinik ketergantungan obat / NAPZA

- Klinik spesialisasi lain

- Klinik konseling

3. Ruang Rekam medik merupakan suatu unit di rumah sakit yang bertanggung

jawab terhadap pengumpulan, pengelolaan, analisa dan penyajian data/informasi

yang dapat digunakan bagi kepentingan rumah sakit maupun pemerintah.

4. UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang sangat penting dalam

penyelenggaran pelayanan medik di fasilitas pelayanan kesehatan karena

merupakan pintu pertama yang dituju oleh pasien dalam kondisi gawat darurat.

5. Ruang Rawat Inap merupakan salah satu fungsi yang utama dalam

penyelenggaraan pelayanan medik dirumah sakit. Fungsi bangunan rawat inap

adalah sebagai fasilitas untuk pasien yang memerlukan asuhan dan pelayanan

keperawatan dan pengobatan secara berkesinambungan lebih dari 24 jam. Untuk

kelas A memiliki kapasitas tempat tidur >100 TT.

6. Ruang Rawat Inap Forensik adalah ruangan yang digunakan untuk pelayanan

rawat inap forensik

7. Ruang Tindakan merupakan ruangan yang berfungsi untuk melakukan tindakan

invasive ringan maupun non invasive.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 14

8. Ruang Rehabilitasi Medik merupakan bagian dari rumah sakit yang berperan

menyelenggarakan program kesehatan yang mencangkup usaha peningkatan

(promotif), pencegahan (preventif), penyembuhan (kuratif), Pemulihan

(rehabilitatif).

9. Ruang Rehabilitasi Mental & Sosial adalah ruangan yang difungsikan sebagai

rehabilitasi atau pemulihan pada mental dan sosial pasien.

10. Ruang Rawat Jiwa Intensif merupakan instalasi pelayanan khusus jiwa di rumah

sakit yang menyediakan pelayanan yang komprehensif dan berkesinambunagn

selama 24 jam.

11. Ruang Kesehatan Jiwa Masyarakat adalah ruangan yang melayani kesehatan jiwa

masyarakat

12. Ruang Radiologi adalah salah satu sarana penunjang medis yang memberikan

layanan pemeriksaan radiologi dengan hasil pemeriksaan berupa

foto/gambar/imaging yang dapat membantu dokter dalam merawat pasien.

13. Ruang Farmasi adalah suatu bagian dari suatu Rumah Sakit di bawah pimpinan

seorang Apoteker dan dibantu oleh beberapa orang Apoteker yang memenuhi

persyaratan perundang-undangan yang berlaku dan kompeten secara professional,

tempat, atau fasilitas penyelenggaraan yang bertanggung jawab atas seluruh

pekerjaan serta pelayanan kefarmasian.

14. Ruang Laboratorium merupakan tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran,

ataupun pelatihan ilmiah dilakukan. Pada laboratorium rumah sakit jiwa terdapat

ruangan hematologi, ruang kimia klinik, ruang serologi, mikrobiologi dan

parasitologi.

15. Ruang Komite Medik dan SPI adalah ruangan yang diperuntukkan kepada Komite

Medik dan SPI ( Satuan Pengawas Internal) yang berfungsi untuk mengawasi

semua kegiatan baik yang bersifat medis maupun non medis/ administrasi pada

rumah sakit.

16. Ruang Penyuluhan PKMRS adalah ruang penyuluhan kesehatan yang khusus

dikembangkan untuk membantu pasien dan keluarganya untuk bisa menagani

kesehatanya, hal ini merupakan tanggung jawab bersama yang berkesinambungan

antara dokter dan pasien atau petugas kesehatan dengan pasien dan keluarganya.

17. Ruang Pemulasaraan Jenazah Fasilitas untuk meletakkan/menyimpan sementara

jenazah sebelum diambil oleh keluarganya, memandikan jenazah, pemulasaraan

dan pelayanan forensik.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 15

18. Dapur / Gizi Fasilitas melakukan proses penanganan makanan dan minuman

meliputi kegiatan; pengadaan bahan mentah, penyimpanan, pengolahan, dan

penyajian makanan-minuman.

b. Bangunan Penunjang

1. Ruang Generator Set adalah ruangan yang berfungsi sebagai tempat Genset

2. IPAL merupakan singkatan dari Instalasi Pengolahan Air Limbah. IPAL berfungsi

sebagai tempat pengolahan air limbah dari rumah sakit seperti air limbah kamar

mandi, air limbah dapur, air limbah laundry, dll.

3. Tempat Pembuangan Sampah sementara adalah tempat penampungan terhadap

sampah rumah sakit yang sifatnya hanya sementara nantinya akan diangkut oleh

DKP dan di bawa menuju TPA.

4. Gudang Farmasi adalah tempat penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian

barang berupa obat – obatan, alat kesehatan, dan perbekalan kesehatan lainnya.

5. Gudang Barang adalah ruangan yang digunakan sebagai tempat penyimpanan alat

– alat pada rumah sakit.

6. Laundry merupakan fasilitas yang disediakan oleh rumah sakit yang berfungsi

sebagai tempat pencucian linen kotor seperti pakaian pasien, selimut, bed cover

dll.

7. IPSRS / Bengkel merupakan singkatan dari Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah

Sakit. Fungsi IPSRS adalah pemeliharaan terhadap bangunan rumah sakit seperti

instalasi listrik, telepon, alat elektro medik, mesin atau sarana – sarana lain yang

terdapat pada rumah sakit.

8. Ruang Perpustakaan merupakan salah satu contoh jenis perpustakaan khusus,

koleksinya sebagian besar berhubungan dengan kesehatan, kedokteran dan

sejenisnya. Pemakai juga khusus, mulai dari pasien, keluarga yang sedang

menunggu pasien hingga tenaga kesehatan.

9. Ruang Diklat adalah ruangan yang berfungsi sebagai tempat pelatihan dan

pendidikan bagi mahasiswa yang akan praktek kerja lapangan.

10. Ruang Pertemuan merupakan ruangan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan

atau kunjungan.

11. Tempat ibadah adalah tempat yang dipergunakan untuk melaksanakan

peribadahan atau persembahyangan.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 16

D. Peralatan

1. Instalasi Gawat Darurat : Diagnostik Set, Alat Fiksasi, Tabung Oxygen, Minor

Surgery Set, Minor Surgery Set, Sterilisator, Vacuum Suction, Defribrilator,

Resusitasi Set, Electrocardiography.

2. Instalasi Rawat Jalan : ECG (Electro Cardio Gram), ECT Kit (Electro Comvulsive

Therapy), Perlengkapan diagnostik, Peralatan Fisioterapi, EEG Brain mapping

(Electro Enchephalo Graphy).

3. Alat Diagnostik : Psikometri, Psikodiagnostik.

4. Elektromedik : EKG, EEG, EEG Brain Mapping.

5. Instalasi Rawat Inap : Suction, Sterilizator, Electronic Convulsion Therapy (ECT)

6. Instalasi Radiologi : X-Ray

7. Instalasi Laboratorium

a. Peralatan Canggih : Automatic Haematology Analyzer, Automatic Blood

Chemistry Analyzer, ELISA automatic / semiautomatic Analyzer, Drug Monitor

b. Peralatan Sedang : Binocular Microscope, Sentrifuge, Autoclave

c. Peralatan Sederhana : Rak dan Tabung LED, Haemotology Cell Counter, Hb

meter + Pipet eritrosit + pipet leukosit + bilik kantong, Glucose meter

8. Ruang Isolasi Jiwa

a. APD untuk petugas kesehatan : (Masker, Sepatu Boots, Gaun / Sarung tangan /

Kaos kaki disposable, Kaca mata goggles, tutup wajah, apron.)

b. Peralatan untuk pasien : Termometer, Stetoscope, Sphygmomanometer,

Tourniquet, IV Set, Pole, Basin, Mobile Screen, Bedpan, Bed linen.

9. Instalasi Rahabilitasi Medik : Exercises Treadmill, Static Bicycle / Ergocycle,

Shortwave Diathermy, Infrared, Nebulizer.

10. Instalasi Rehabilitasi Mental : Alat Olah Raga, Alat Musik, Alat Tata Boga, Alat

Tata Busana, Alat Pertukangan, Alat Melukis, Alat Pertamanan / Pertanian /

Perikanan / Peternakan.

E. Administrasi dan Manajemen

Rumah Sakit Jiwa kelas A harus memiliki: Status Badan Hukum, Struktur Organisasi,

Tatalaksana / Tata Kerja / Uraian Tugas, Peraturan Internal Rumah Sakit (HBL &

MSBL), Komite Medik, Komite Etik & Hukum, Satuan Pemeriksaan Internal, Surat

Izin Praktik Dokter, Perjanjian Kerjasama Rumah Sakit & Dokter, Akreditasi RS.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 17

2. Rumah Sakit Jiwa Kelas B

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

340/MENKES/PER/III/2010 tentang klasifikasi rumah sakit. Standar – standar yang

terdapat pada rumah sakit jiwa kelas B adalah :

A. Pelayanan

Apabila dibandingkan dengan Rumah Sakit Jiwa Kelas A, Rumah Sakit Jiwa Kelas B

memiliki kekurangan yaitu tidak memiliki : pelayanan spesialis anak dan pelayanan

spesialis anestesi.

B. Tenaga Kerja

Apabila dibandingkan Rumah Sakit Jiwa A, Rumah Sakit Jiwa Kelas B memiliki

kekurangan yaitu tidak memiliki :

1. Medis : Dokter Subspesialis Kedokteran Jiwa, Dokter Spesialis Anak, Dokter

Spesialis Anestesi, dan Dokter Spesialis Rehab Medis.

2. Keperawatan : Rumah Sakit Jiwa Kelas B memiliki Tenaga Keperawatan yang

sama dengan Rumah Sakit Jiwa Kelas A.

3. Tenaga Kesehatan Lain : Rumah Sakit Jiwa Kelas B memiliki Tenaga Kesehatan

Lain yang sama dengan Rumah Sakit Jiwa Kelas A.

4. Tenaga Penunjang : Rumah Sakit Jiwa Kelas B memiliki Tenaga Penunjang yang

sama dengan Rumah Sakit Jiwa Kelas A.

C. Sarana dan Prasarana

Apabila dibandingkan dengan Rumah Sakit Jiwa Kelas A, Rumah Sakit Jiwa Kelas B

memiliki kekurangan yaitu tidak memiliki :

1. Bangunan Utama: Rumah Sakit Jiwa Kelas B tidak memiliki Klinik Psikometri

pada Ruang Rawat Jalan. Pada ruang rawat inap Rumah Sakit Jiwa Kelas B juga

hanya memiliki kapasitas tempat tidur 50-100 TT.

2. Bangunan Penunjang : Rumah Sakit Jiwa Kelas B tidak memiliki Ruang Diklat.

D. Peralatan

Apabila dibandingkan dengan Rumah Sakit Jiwa Kelas A, Rumah Sakit Jiwa Kelas B

tidak memiliki Alat Diagnostik yang terdiri dari Psikometri dan Psikodiagnostik. Pada

Instalasi Rehabilitasi Medik tidak memiliki Exercises Treadmill selebihnya Rumah

Sakit Jiwa Kelas B memiliki peralatan yang sama seperti Rumah Sakit Jiwa Kelas A.

E. Administrasi dan Manajemen

Rumah Sakit Jiwa Kelas B memiliki administrasi dan manajemen yang sama dengan

Rumah Sakit Jiwa Kelas A.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 18

3. Rumah Sakit Jiwa Kelas C

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

340/MENKES/PER/III/2010 tentang klasifikasi rumah sakit. Standar – standar yang

terdapat pada rumah sakit jiwa kelas C adalah :

A. Pelayanan

Apabila dibandingkan dengan Rumah Sakit Jiwa Kelas A, Rumah Sakit Jiwa Kelas C

memiliki kekurangan yaitu tidak memiliki : pelayanan rehab medik, pelayanan

spesialis saraf, pelayanan spesialis radiologi, pelayanan spesialis anak, pelayanan

spesialis anestesi, pelayanan spesialis penyakit dalam, dan pelayanan kesehatan gigi.

B. Tenaga Kerja

Apabila dibandingkan Rumah Sakit Jiwa A, Rumah Sakit Jiwa Kelas C memiliki

kekurangan yaitu tidak memiliki :

- Medis : Dokter Subspesialis Kedokteran Jiwa, Dokter Spesialis Saraf, Dokter

Spesialis Radiologi, Dokter Spesialis Anak, Dokter Spesialis Anestesi, Dokter

Spesialis Patologi Klinik, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Dokter Spesialis

Rehab Medis, dan Dokter Gigi.

- Keperawatan : Rumah Sakit Jiwa Kelas C memiliki Tenaga Keperawatan yang

sama dengan Rumah Sakit Jiwa Kelas A.

- Tenaga Kesehatan Lain : Rumah Sakit Jiwa Kelas C tidak memiliki SKM.

- Tenaga Penunjang : Rumah Sakit Jiwa Kelas C memiliki Tenaga Penunjang yang

sama dengan Rumah Sakit Jiwa Kelas A.

C. Sarana dan Prasarana

Apabila dibandingkan dengan Rumah Sakit Jiwa Kelas A, Rumah Sakit Jiwa Kelas B

memiliki kekurangan yaitu tidak memiliki :

1. Bangunan Utama: Rumah Sakit Jiwa Kelas B tidak memiliki Klinik Psikogeriatri,

Klinik Gangguan Mental Organik, Klinik Psikometri, dan Klinik Spesialisasi Lain

pada Ruang Rawat Jalan. Tidak memiliki Ruang Rawat Inap Forensik, Ruang

Rehabilitasi Medik, Ruang Rehabilitasi Mental dan Sosial, dan Ruang Radiologi.

2. Bangunan Penunjang : Rumah Sakit Jiwa Kelas C tidak memiliki Ruang Diklat.

D. Peralatan

Apabila dibandingkan dengan Rumah Sakit Jiwa Kelas A, Rumah Sakit Jiwa Kelas C

tidak memiliki Vacuum Suction, Defribilator, Resusitasi Set, dan Electrocardiography

pada Instalasi Gawat Darurat. Pada Instalasi Rawat Jalan tidak memiliki ECT Kit dan

EEG Brain mapping. Tidak memiliki Alat Diagnostik yang terdiri dari Psikometri dan

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 19

Psikodiagnostik. Tidak memiliki EEG dan EEG Brain mapping pada Elektromedik.

Pada Instalasi Laboratorium tidak memiliki peralatan canggih hanya memiliki

peralatan sedang dan sederhana saja. Pada Instalasi Rehabilitasi Medik tidak memiliki

Exercises Treadmill, Static Bicycle / Ergocycle, dan Shortwave Diatermhy.

selebihnya, Rumah Sakit Jiwa Kelas C memiliki peralatan yang sama seperti Rumah

Sakit Jiwa Kelas A.

E. Administrasi dan Manajemen

Rumah Sakit Jiwa Kelas C memiliki administrasi dan manajemen yang sama dengan

Rumah Sakit Jiwa Kelas A.

2.2.3 Standarisasi Rumah Sakit Jiwa

Berdasarkan dari Buku Pedoman Teknis Bangunan dan Prasarana Rumah Sakit,

rumah sakit jiwa memiliki standar-standar ruang sebagai berikut:

A. Ruang Perawatan Intensif

1. Ruang rawat pasien disarankan mempunyai luas lantai bersih antara 12m2 - 16m2

per tempat tidur.

2. Ruang perawatan intensif dengan modul kamar individual/ kamar isolasi luas

lantainya 16m2 - 20m2 per kamar.

3. Pos sentral perawat harus terletak dilokasi yang strategis dan dapat menjangkau

seluruh pasien dengan luasan ruang 8 -16m2

4. Koridor disarankan mempunyai lebar minimal 2,4m.

5. Pintu masuk ke ruang perawatan intensif, ke daerah rawat pasien dan pintu-pintu

yang dilalui tempat tidur pasien dan alat medik harus lebarnya minimum 36 inci

(1,2m), yang terdiri dari 2 daun pintu (dimensi 80cm dan 40cm) untuk

memudahkan pergerakan tanpa hambatan.

6. Temperatur dengan kemampuan rentan variabel dari 200 C sampai 300 C.

Gambar 2.1 Denah R. Perawatan Intensif

Sumber : Buku Pedoman Teknis Bangunan

dan Prasarana Rumah Sakit 2013

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 20

B. Ruang Instalasi Gawat Darurat

1. Pos sentral perawat harus terletak dilokasi yang strategis dan dapat menjangkau

seluruh pasien dengan luasan ruang 8 -16m2

2. Ruang triase memiliki luasan ruang 18m2

3. Ruang resusitasi memiliki luasan ruang 30m2

4. Ruang periksa memiliki luasan ruang 15m2

5. Ruang tindakan memiliki luasan ruang 24m2

6. Ruang observasi memiliki luasan ruang 30m2

7. Ruang ECT (Electro Compulsive Therapy) memiliki luasan ruang 30m2 terdapat

toilet dengan dimensi 3m2.

8. Untuk koridor sebagai akses horizontal antar ruang dipertimbangkan berdasarkan

fungsi koridor, fungsi ruang, dan jumlah pengguna. Ukuran koridor yang

aksesibilitas brankar pasien minimal 2,4m.

9. Pintu keluar/masuk utama memiliki lebar bukaan minimal 120cm atau dapat

dilalui brankar brankar pasien, dan pintu-pintu yang tidak menjadi akses pasien

tirah baring memiliki lebar bukaanminimal 90cm.

C. Ruang Rawat Inap

1. Tipe ruang rawat inap terdiri dari :

a. Ruang rawat inap VIP yang terdiri dari 1 tempat tidur dengan luasan

ruang 18m2/tempat tidur.

b. Ruang rawat inap Kelas 1 yang terdiri dari 2 tempat tidur dengan

luasan ruang 12m2/tempat tidur.

c. Ruang rawat inap Kelas 2 yang terdiri dari 4 tempat tidur dengan

luasan ruang 10m2/tempat tidur.

d. Ruang rawat inap Kelas 3 yang terdiri dari 6 tempat tidur dengan

luasan ruang 7,2m2/tempat tidur.

2. Ruang pos perawat memiliki luasan ruang 20m2.

3. Ruang dokter memiliki luasan ruang 20m2.

4. Ruang konsultasi memiliki luasan ruang 12m2.

5. Pintu masuk ke ruang rawat inap, terdiri dari pintu ganda, masing-masing dengan

lebar 90cm dan 40cm. pada sisi pintu dengan lebar 90cm, dilengkapi dengan kaca

jendela pengintai (observation glass). Pintu masuk ke kamar mandi umu, minimal

lebarnya 85cm.

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 21

D. Ruang Rehabilitasi

1. Ruang work shop atau ruang rehabilitasi memiliki luasan ruang 20m2.

2. Ruang psikolog memiliki luasan ruang 20m2.

3. Ruang dokter memiliki luasan ruang 20m2

4. Rusng ganti memiliki luasan ruang 4 - 16m2/ruang ganti (sesuai kebutuhan).

5. Lebar bukaan pintu minimal 100 cm untuk daun pintu tunggal atau 120 cm’ untuk

daun pintu ganda (ukuran lebar daun pintu 80 cm dan 40 cm)

2.3 Tinjauan Umum Tentang Kesehatan Jiwa

Menurut Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan

Kesehatan Dasar Tahun 2011, pengertian Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi mental

sejahtera yang memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari

kualitas hidup seseorang dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia. orang

yang sehat jiwa mempunyai ciri :

- Menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya

- Mampu menghadapi stress kehidupan yang wajar

- Mampu bekerja produktif dan dan memenuhi kehidupannya

Gambar 2.2 Denah R. Rawat Inap

Sumber : Buku Pedoman Teknis Bangunan dan

Prasarana Rumah Sakit 2013

Gambar 2.3 Denah R. Rehabilitasi

Sumber : Buku Pedoman Teknis Bangunan dan

Prasarana Rumah Sakit 2013

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 22

- Dapat berperan serta dalam lingkungan hidup

- Menerima baik dengan apa yang ada pada dirinya

- Merasa nyaman bersama dengan orang lain

Berdasarkan Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2014 tentang

kesehatan jiwa dan upaya kesehatan jiwa. Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud

dengan:

1. Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara

fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari

kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif,

dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya.

2. Upaya Kesehatan Jiwa adalah setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat

kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga, dan masyarakat

dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang

diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan oleh

Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.

2.4 Tinjauan Umum Tentang Gangguan Kejiwaan

Menurut Buku Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa di Fasilitas Pelayanan

Kesehatan Dasar Tahun 2011, pengertian Gangguan Kejiwaan yaitu suatu perubahan pada

fungsi jiwa yang menyebabkan adanya gangguan pada fungsi jiwa, yang menimbulkan

penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosial.

Dalam gangguan kejiwaan terdapat beberapa macam jenis penyakit kejiwaan, antara

lain :

A. Schizofrenia

Para penderita schizofrenia ini ada disintegrasi pribadi dan kepecahan pribadi.

Tingkah laku emosional dan intelektualnya jadi ambigious (majemuk), serta mengalami

gangguan serius, juga mengalami regresi atau dementia total. Pasien selalu berusaha

melarikan diri dari kenyataan hidup dan berdiam dalam dunia fantasinya. Tampaknya dia

tidak bisa memahami lingkungannya dan responnya selalu maniacal atau kegila – gilaan

(Kartono, 2012 : 243)

Berdasarkan buku Pengantar Psikologi dalam Keperawatan, Faktor – faktor penyebab

Schizofrenia adalah :

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 23

Faktor biologis, yaitu factor gen yang melibatkan schizofrenia, obat – obatan, anak

keturunan dari ibu schizofrenia, anak kembar yang identik ataupun fraternal dan

abnormalitas cara kerja otak.

Faktor psikologis, yaitu faktor –faktor yang berhubungan dengan gangguan pikiran,

keyakinan, opini yang salah, ketidakmampuan membina, mempertahankan

hubungan sosial, adanya delusi dan halusinasi yang abnormal dan gangguan afektif.

Faktor lingkungan, yaitu pola asuh yang cenderung schizofrenia, adopsi keluarga

schizofrenia dan tuntutan hidup yang tinggi (Pieter, 2010 : 111).

Perilaku penderita schizofrenia adalah: tingkah laku yang kegila – gilaan, suka

tertawa, untuk kemudian menangis tersedusedu, mudah tersinggung, marah tanpa sebab,

dan menjadi kekanak-kanakan.

B. Gangguan Mental Organik

Gangguan mental organik adalah yaitu kegaduhan, kegelisahan, dan kekacauan

dalam fungsi kognitif (alam pikiran), afektif (alam perasaan/ emosi), dan psikomotor

(perilaku), yang disebabkan oleh efek langsung NAPZA terhadap susunan saraf pusat

(otak) (Hawari, 2003 : 17).

Perilaku penderita gangguan mental organik: menurunnya fungsi intelektual dan

memori, gangguan dalam bahasa dan berbicara, disorientasi waktu ruang dan orang,

gangguan motorik, gangguan dalam pembuatan keputusan tindakan, ketidakstabilan

perasaan dan emosi, dan perubahan kepribadian.

C. Gangguan Penggunaan NAPZA

Penyalahgunaan/ ketergantungan NAPZA adalah suatu kondisi yang dapat

dikonseptualisasikan sebagai suatu gangguan jiwa, yaitu gangguan mental dan perilaku

(mental and behavior disorder) akibat penyalahgunaan NAPZA (Hawari, 2003 : 12).

Penyalahgunaan NAPZA dapat membuat seseorang menjadi kecanduan, dapat

membuat seseorang menjadi berhalusinasi, kerja organ tubuh seperti jantung dan otak

lebih cepat dari biasanya, menekan sistem syaraf pusat dan mengurangi aktivitas

fungsional tubuh.

Perilaku penderita gangguan penggunaan NAPZA: kesulitan dalam

mengendalikan penggunaan alkohol dan psikoaktif, sakau, sering murung, gugup,

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 24

insomnia, apabila putus alcohol atau zat psikoaktif pasien sering berkeringat, mual pada

pagi hari dan sering berhalusinasi.

D. Gangguan Psikotik

Gangguan Psikotik adalah gangguan mental di mana kepribadian seseorang yang

sangat bingung dan seperti orang yang kehilangan kontak dengan realitas. Ketika hal ini

terjadi, seseorang menjadi tidak yakin tentang apa yang nyata dan apa yang tidak nyata

dan biasanya mengalami halusinasi, delusi, ucapan yang kacau dan inkoherensi

(viavitae.co.id : Maret, 2015).

Perilaku penderita gangguan psikotik adalah sering mendengar suara-suara aneh,

kebingunan, was-was, sering menaruh rasa curiga kepada orang lain, pembicaraan

yanganeh atau kacau, keadaan emosional yang labil dan ekstrim.

E. Gangguan Bipolar

Gangguan Bipolar adalah gangguan mental yang menyerang kondisi psikis

seseorang yang ditandai dengan perubahan suasana hati yang sangat ekstrim berupa

depresi dan mania. Suasana hati penderitanya dapat berganti secara tiba-tiba antara dua

kutub (bipolar) yang berlawanan yaitu kebahagiaan (mania) dan kesedihan (depresi) yang

ekstrim (id.wikipedia.org : Maret, 2015).

Perilaku penderita gangguan bipolar adalah bicara cepat, berkurangnya kebutuhan

tidur, perhatian mudah beralih, peningkatan suasana perasaan dan mudah tersinggung,

merasa diri penting secara berlebihan, suasana perasaan menurun atau sedih dan tiba-tiba

perasaan merasa senang.

F. Gangguan Depresif

Gangguan Depresif adalah gangguan perasaan yang ditandai dengan adanya

perasaan sedih yang berkepanjangan dan terus – menerus yang dapat mengganggu

kehidupan social dan kondisi fisik yang menurun (Pieter, 2010 : 119).

Adapun faktor – faktor penyebab timbulnya depresi yaitu :

Stress berat

Penyakit fisik kronis

Kematian anggota keluarga

Kematian orang yang dicintai

Perceraian atau kehilangan pekerjaan

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 25

Perilaku penderita gangguan depresif yakni suasana perasaan rendah atau sedih,

gangguan tidur, rasa bersalah atau hilang kepercayaan diri, gangguan nafsu makan,

merasa lebih baik mati, sulit konsentrasi, sering kali disertai juga dengan gejala ansietas

atau kegelisahan, cepat marah dan cepat tersinggung.

G. Gangguan Neurotik

Gangguan Neurotik adalah gangguan di mana gejalanya membuat distres yang

tidak dapat diterima oleh penderitanya. Hubungan sosial mungkin akan sangat

terpengaruh tetapi biasanya tetap dalam batas yang dapat diterima. Gangguan ini relatif

bertahan lama atau berulang tanpa pengobatan (kamuskesehatan.com : Maret, 2015).

Perilaku penderita gangguan neurotik adalah penderita menghindar atau

membatasi aktivitas sebab rasa takut yang timbul karena objek/situasi tertentu, kesulitan

untuk bepergian ketempat umum, kadang-kadang disertai gejala fisik (berdebar, napas

pendek, asma).

H. Retardasi Mental

Keterbelakangan mental (Mental Retardation) adalah suatu keadaan yang ditandai

dengan fungsi kecerdasan yang berada di bawah rata – rata yang disertai dengan dengan

kurangnya kemampuan menyesuaikan diri, yang mulai tampak pada awal kelahiran

(Pieter, 2011 : 134).

Perilaku penderita gangguan retardasi mental yaitu;

Pada anak-anak : kelambatan perkembangan (berjalan, berbicara, buang air kecil dan

besar), kesulitan dalam menyelesaikan tugas sekolah sesuai dengan kemampuan anak lain

yang sebaya, dan dapat juga disertai problem pada tingkah laku.

Pada remaja : kesulitan bergaul dengan sebaya, kadang-kadang disertai perilaku seksual

yang tidak sesuai.

Pada dewasa : kesulitan dalam melaksanakan tugas sehari-hari (memasak, membersihkan

rumah), problem yang berkaitan dengan perkembangan kematangan sosial (menikah,

mencari pekerjaan, mengasuh anak).

I. Gangguan Kesehatan Jiwa Anak dan Remaja

Diagnosis gangguan jiwa pada anak-anak dan remaja adalah perilaku yang tidak

sesuai dengan tingkat usianya, menyimpang bila dibandingkan dengan norma budaya,

yang mengakibatkan kurangnya atau terganggunya fungsi adaptasi (Townsend, 1999).

Dasar untuk memahami gangguan yang terjadi pada bayi, anak-anak, dan remaja adalah

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 26

dengan menggunakan teori perkembangan. Penyimpangan dari norma-norma

perkembangan merupakan tanda bahaya penting adanya suatu masalah.

Perilaku penderita gangguan kesehatan jiwa anak dan remaja yakni; kecemasan

yang mendadak dan berlebihan, tidak dapat ditenangkan atau dihibur, bereaksi secara

dahsyat terhadap peristiwa yang biasa terjadi, menolak perubahan lingkungan, gejala

motorik janggal, cara bicara tidak normal, sulit kontak mata, dan mutilasi diri.

J. Epilepsi

Epilepsi adalah sekelompok gangguan neurologis jangka panjang yang cirinya

ditandai dengan serangan-serangan epileptik. Serangan epileptik ini episodenya bisa

bermacam-macam mulai dari serangan singkat dan hampir tak terdeteksi hingga

guncangan kuat untuk periode yang lama. Dalam epilepsi, serangan cenderung berulang,

dan tidak ada penyebab yang mendasari secara langsung sementara serangan yang

disebabkan oleh penyebab khusus tidak dianggap mewakili epilepsy (id.wikipedia.org :

Maret, 2015).

Prilaku penderita epilepsi adalah kehilangan kesadaran atau perubahan kesadaran

yang berulang kali, disertai kejang umum (mulut berbusa dan mengompol) atau tanpa

kejang sama sekali melainkan seperti orang bengong, bisa disertai dengan gejaa fisikatau

psikis, terjadi perubahan kesadaran disertai dengan gerakan automatisme seperti

keluyuran dan gerakan mengunyah berulang.

K. Tindakan Bunuh Diri

Secara demografi usaha keinginan bunuh diri lebih banyak dilakukan oleh wanita

dibandingkan dengan pria. Namun yang sering berhasil melakukan bunuh diri yaitu pria.

Dari sisi tingkat usia, maka yang memiliki resiko tinggi untukbunuh diri dilakukan oleh

anak remaja akhir usia 19 tahun atau lebih dan kelompok usia 45tahun atau mereka yang

berusia di atas 65 tahun (Pieter, 2010 : 119).

Faktor-faktor yang memicu timbulnya bunuh diri yaitu: Riwayat teraniaya,

Disfungsi keluarga, Kesulitan dalam hubungan, Terlibat hukum atau tindak kriminal,

Masalah keuangan yang serius, Trauma kehilangan yang sangat serius, Isolasi sosial yang

ekstrim, Distress spiritual, Merasa tidak ada pada masa depan, Anggota kelompok

pemujaan, Riwayat bunuh diri dari keluarga, Terlebih dahulu melakukan ancaman bunuh

diri.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 27

2.5 Faktor – Faktor Penyebab Gangguan Kejiwaan

Adapun beberapa faktor yang merupakan sumber penyebab terjadinya gangguan

jiwa yang dibagi menjadi 3 faktor yaitu ( Santrock, 2002 ) :

a. Faktor biologis

Faktor biologis bisa karena:

1. Keturunan

Peran yang pasti sebagai penyebab belum jelas, mungkin terbatas dalam

mengakibatkan kepekaan untuk mengalami gangguan jiwa tapi hal tersebut sangat

ditunjang dengan faktor lingkungan kejiwaan yang tidak sehat.

2. Jasmaniah

Beberapa penyelidik berpendapat bentuk tubuh seorang berhubungan dengan

gangguan jiwa tertentu, Misalnya yang bertubuh gemuk / endoform cenderung

menderita psikosa manik defresif, sedang yang kurus/ ectoform cenderung

menjadi skizofrenia

3. Temperamen

Orang yang terlalu peka/ sensitif biasanya mempunyai masalah kejiwaan dan

ketegangan yang memiliki kecenderungan mengalami gangguan jiwa.

4. Penyakit dan Cedera Tubuh

Penyakit-penyakit tertentu misalnya penyakit jantung, kanker dan sebagainya,

mungkin menyebabkan merasa murung dan sedih. Demikian pula cedera/cacat

tubuh tertentu dapat menyebabkan rasa rendah diri.

b. Faktor Psikologis

Bermacam pengalaman frustasi, kegagalan dan keberhasilan yang dialami akan

mewarnai sikap, kebiasaan dan sifatnya. Pemberian kasih sayang orang tua yang

dingin, acu tak acuh, kaku dan keras akan menimbulkan rasa cemas dan tekanan serta

memiliki kepribadian yang bersifat menolak dan menentang terhadap lingkungan.

c. Faktor Sosio-kultural

Kebudayaan secara teknis adalah ide atau tingkah laku yang dapat dilihat maupun

yang tidak dapat dilihat. Faktor budaya bukanlah penyebab langsung menimbulkan

gangguan jiwa, biasanya terbatas menentukan warna gejala-gejala gangguan jiwa. Di

samping mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kepribadian seseorang

misalnya melalui aturan-aturan dalam kebudayaan seperti cara membesarkan anak-

anak, sistem nilai pembelajaran norma-norma, ketegangan akibat faktor ekonomi, dan

tekanan dari lingkungan.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 28

2.6 Klasifikasi Pasien Rumah Sakit Jiwa

Menurut Ns. I Wayan Suarjaya, S.Kep. selaku Kepala Ruang IGD Rumah Sakit

Jiwa Provinsi Bali pada saat dilakukan wawancara, menurut tingkatan penyakitnya, secara

garis besar dapat dibagi menjadi 2 yaitu:

a. ODMK

Orang Dengan Masalah Kejiwaan yaitu orang yang mempunyai masalah fisik,

mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan/atau kualitas hidup sehingga

memiliki risiko mengalami gangguan jiwa. Pasien didiagnosa sebagai ODMK dapat

melakukan rawat jalan (Out Patient) pada rumah sakit jiwa. Pasien dapat melakukan

pengobatan dan perawatan secara berkala pada poliklinik yang sesuai dengan penyakit

yang diderita pasien sehingga pasien tidak perlu dirawat inap dirumah sakit jiwa.

b. ODGJ

Orang Dengan Gangguan Jiwa yaitu orang yang mengalami gangguan dalam

pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan

gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, dapat menimbulkan

penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia serta

dapat menganggu dan membahayakan penderita dan oranglain. Pasien yang sudah

didiagnosa sebagai ODGJ harus melakukan rawat inap (In Patient) pada rumah sakit

jiwa. Pasien harus mendapatkan penangan medis secara intensif dan perlu

mendapatkan pengawasan yang rutin dari dokter spesialis jiwa sehingga pasien dapat

segera pulih dan dapat segera direhabilitasi untuk pemulihan.

2.7 Terapi Terhadap Pasien Gangguan Jiwa

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan Ns. I Wayan Suarjaya, S.Kep.

selaku Kepala Ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali,

penyembuhan terhadap pasien gangguan jiwa secara umum dapat dilakukan dengan

melakukan beberapa teapi terhadap pasien. Adapun beberapa terapi yang dapat dilakukan

yakni :

a. Terapi Suportif

Terapi Suportif merupakan terapi yang dilakukan dengan metode wawancara dengan

pasien penderita gangguan jiwa. Pasien diajak untuk berbincang – bincang agar

terapis dapat mendiagnosa penyakit dari pasien untuk dilakukan pengobatan lebih

lanjutnya.

b. Terapi Psikofarmaka

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 29

Terapi Psikofarmaka merupakan terapi yang dilakukan dengan memberikan obat –

obatan terhadap pasien gangguan jiwa yang sesuai dengan penyakit gangguan

kejiwaan yang diderita oleh pasien.

c. Terapi ECT

Terapi ECT merupakan terapi kejang listrik yang dilakukan kepada pasien penderita

gangguan jiwa. Terapi ini biasanya dilakukan apabila penderita gangguan jiwa tidak

mengalami perubahan setelah mendapatkan terapi psikofarmaka. Alat yang digunakan

untuk terapi kejang listrik ini bernama Electro Compulsive Teraphy.

d. Terapi Rehabilitasi

Terapi Rehabilitasi merupakan terapi yang dilakukan kepada pasien penderita

gangguan jiwa yang sudah bisa diajak berkumunikasi dan sudah mulai sadar akan diri

mereka. Pasien biasanya diajak untuk bekerja seperti bercocok tanam, membuat

batako, melukis, membuat banten, olahraga, dan lain – lain.

2.8 Tinjauan Proyek Sejenis

2.8.1 Tinjauan tentang Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali terletak di Jalan Kusuma Yudha no. 29 Kabupaten

Bangli dengan luas areal 77.850 m2. Sarana gedung yang tersedia adalah 1 unit

bangunan kantor, 1 unit gedung rawat jalan, 10 unit bangsal perawatan, 1 unit bangsal

terpadu, 1 unit gedung rehabilitasi, 2 unit wantilan, 1 unit gedung diklat, 1 unit kamar

jenazah, 1 unit IPSRS, 1 unit dapur gizi, 1 unit gedung genset, 1 unit IPAL, 1 unit

gudang, 1 unit kantin/ koperasi.

Gambar 2.4 Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali

Sumber : Observasi, 4 Maret 2015

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 30

Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bangli merupakan rumah sakit jiwa kelas A milik

pemerintah provinsi Bali. Dengan jumlah pegawai yaitu 373 orang yang terdiri dari

Dokter Sp. Jiwa 4 orang, Spesialis Saraf 1 orang, Dokter Umum 20 orang, Residen 8

orang, Dokter Gigi 2 orang, paramedis perawatan 201 orang, non medis 99 orang dan

paramedis non perawat 42 orang.

Pelayanan

a. Pelayanan Utama :

1. Rawat jalan : Poliklinik jiwa anak dan remaja, Poliklinik jiwa dewasa, Poliklinik

psikogeriatri, Poliklinik NAPZA, Poliklinik GMO, Poliklinik saraf, Poliklinik

psikometri, Poliklinik gigi, Poliklinik fisiotherapi, Konsultasi gizi, IGD.

Dapat dilihat pada gambar denah diatas (Gambar 2.2) ruangan dengan warna

biru merupakan ruangan poliklinik / rawat jalan. Poliklinik ini memiliki 8 ruangan

dengan fungsi yang berbeda – beda sesuai dengan penyakitnya.

Gambar 2.6 ruang rawat jalan RSJ Provinsi Bali

Sumber : Observasi, 11 Maret 2015

Gambar 2.5 Denah Poliklinik / Rawat Jalan RSJ Provinsi Bali

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 31

Untuk mengakses ke masing – masing ruangan poliklinik, terdapat selasar

dengan dimensi lebar 3m. Dimensi yang cukup lebar berfungsi untuk memudahkan

dan kenyamanan akses masuk menuju ruangan poliklinik. Pada selasar juga

disediakan tempat duduk bagi pasien atau keluarga pasien yang berkunjung ke

poliklinik.

Dapat dilihat pada lobby poliklinik terdapat permainan warna atau

kombinasi warna pada dinding ruangan. Ini berfungsi untuk menghindari kebosanan

atau kejenuhan saat mengantri di poliklinik.

2. Rawat Inap : yang terdiri dari 11 bangsal dengan 400 TT. Kelas Utama : 10 TT,

Kelas 1 : 12 TT, Kelas 2 : 56 TT, Kelas 3 A/B : 322 TT, Ruang Terpadu : 78 TT,

Bangsal laki – laki 180 TT, Bangsal perempuan 72 TT, Bangsal lansia campuran 36

TT.

Pada Ruang Rawat Inap terdiri dari 4 jenis kelas yaitu Kelas VIP dengan

dimensi ruang 4.8 x 6m untuk 1 TT, Kelas I dengan dimensi ruang 4.8 x 6m untuk 2

TT, Kelas II dengan dimensi ruang 4.8 x 9.6m untuk 4 TT, dan Kelas III dengan

dimensi ruang 6 x 14.4m untuk 12 TT. Pada ruang rawat inap juga terdapat ruang

Gambar 2.7 Ruang Tunggu Poliklinik RSJ Provinsi Bali

Sumber : Observasi, 11 Maret 2015

Gambar 2.8 Denah Ruang Rawat Inap RSJ Provinsi Bali

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 32

makan bersama untuk pasien RSJ, selain untuk tempat makan, ruangan ini jg

berfungsi sebagai ruang bersosialisasi yang dapat membantu penyembuhan pasien.

Tingkat keamanan lebih diperhatikan untuk menjaga pasien penderita gangguan

kejiwaan agar tidak kabur pada saat melakukan rawat inap di Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Bali dengan memberikan trail besi pada jendela untuk mengurangi resiko

pasien yang kabur, selain itu dilakukan penjagaan 24 jam dengan shift oleh perawat.

Finishing dinding menggunakan keramik putih yang bertujuan untuk memudahkan

dalam maintenance.

3. Ruang PICU (Psychiatric Intensive Care Unit )

Ruang PICU ( Psychiatric Intensive Care Unit ) merupakan ruangan yang

difungsikan untuk pasien yang tidak bisa dikontrol, gaduh dan sering mengamuk

yang membutuhkan pengawasan 24 jam. Setiap ruangan memiliki dimensi 4 x3.5m

untuk 2 TT. Pada ruangan ini membutuhkan tingkat keamanan yang tinggi seperti

memberikan trali besi pada jendela, dan ruangan layaknya seperti penjara dengan

trail besi yang berfungsi untuk memudahkan dalam pengawasan pada tingkah laku

pasien.

Gambar 2.9 Ruang Rawat Inap RSJ Provinsi Bali

Sumber : Observasi, 11 Maret 2015

Gambar 2.10 Ruang Makan Inap RSJ Provinsi Bali

Sumber : Observasi, 11 Maret 2015

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 33

4. Ruang IGD ( Instalasi Gawat Darurat )

Ruang IGD pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali merupakan ruangan yang

difungsikan untuk melayani pelayanan gawat darurat. Berdasarkan lokasi, ruang

IGD terletak didepan areal rumah sakit untuk mempermudah akses masuk ke

ruangan IGD saat dalam keadaan darurat.

Pada ruang IGD Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali menggunakan pola linier

dalam penataan ruangannya dengan koridor berdimensi 3m sebagai koridor sebagai

akses utama pada ruangan IGD. Bukaan pintu kamar IGD harus menghadap keluar

ruangan ini berfungsi untuk mempermudah akses keluar saat keadaan darurat.

Ruangan IGD mengoptimalkan pencahayaan alami melalui bukaan – bukaan

jendela.

Gambar 2.11 Ruang PICU RSJ Provinsi Bali

Sumber : Observasi, 11 Maret 2015

Gambar 2.12 Denah Ruang IGD RSJ Provinsi Bali

Sumber : Observasi Lapangan

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 34

Pelayanan luar gedung : Yankeswa terintegrasi puskesmas, Yankeswa

terintegrasi di rsu, Jemput pasung, Home visit, Home care, Drooping pasien.

b. Pelayanan Penunjang :

1. Radiologi

Pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali memiliki pelayanan penunjang berupa

pelayanan radiologi dengan dimensi 12 x 12m. Radiologi ini memberikan pelayanan

Rontgen bagi pasien Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali yang memerlukan pelayanan

tersebut. Pada dinding ruang Rontgen dilindungi oleh lapisan PB / Timbal agar tidak

tembus oleh radiasi rontgen itu sendiri. Pada ruang radiologi juga terdapat ruangan

yang bernama Dark Room yang merupakan tempat cuci film setelah melakukan

rontgen.

2. Farmasi

Dapat dilihat pada denah dibawah (Gambar 2.11) ruangan dengan warna

hijau merupakan denah ruang Farmasi. Ruang Farmasi pada Rumah Sakit Jiwa

Provinsi Bali ini merupakan ruangan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan

maupun peracikan obat – obatan. Selanjutnya obat – obatan ini akan didistribusikan

Gambar 2.13 Ruang IGD RSJ Provinsi Bali

Sumber : Observasi, 11 Maret 2015

Gambar 2.14 Ruang Radiologi RSJ Provinsi Bali

Sumber : Observasi, 11 Maret 2015

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 35

ke setiap ruangan yang membutuhkan obat – obatan sesuai dengan permintaan

dokter yang bersangkutan.

Pada ruang Farmasi terdapat ruangan khusus yang difungsikan sebagai

tempat penyimpanan stock obat – obatan. Pada Gudang obat sangat dihindari

penggunaan sinar matahari langsung karena dapat mengakibatkan rusaknya kualitas

obat – obatan sehingga pada ruangan ini minim bukaan. Selain itu juga tedapat

ruang peracikan obat yang dikerjakan oleh tenaga kerja yang ahli dalam bidang

kefarmasian.

3. Laboratorium

Ruang Laboratorium di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali merupakan fasilitas

penunjang yang terdapat pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Pada laboratorium

ini terdapat beberapa ruangan khusus untuk melakukan penelitian yang terdiri dari

ruang : R. Hematologi, ( R. Imunologi, R. Parasitologi, R. Urinologi ), dan R.

Asam. Pada ruangan laboratorium sangat menghindari penggunaan sinar matahari

Gambar 2.15 Denah Ruang Farmasi RSJ Provinsi Bali

Sumber : Observasi Lapangan

Gambar 2.16 Gudang & R. Peracikan Obat pada R. Farmasi RSJ Provinsi Bali

Sumber : Observasi, 11 Maret 2015

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 36

langsung sehingga ruangan ini menggunakan pencahayaan buatan pada ruangan.

Pada ruang laboratorium juga terdapat gudang tempat penyimpanan alat dan bahan

yang ada kaitannya dengan penelitian.

4. Rehabilitasi

Fungsi dari ruangan rehabilitasi pada Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali ini

ialah untuk memberikan terapi berupa pembekalan dan pelatihan bagi penderita

yang sudah mulai sembuh agar dapat hidup dilingkungan masyarakat seperti

manusia pada umumnya. Pada bangunan Rehabilitasi terdiri dari 2 lantai.

Penggunakan 2 lantai dipertimbangkan selain untuk memperhemat lahan, pasien

juga dinilai sudah sadar dan tidak berbuat nekat yang dapat membahayakan dirinya

sendiri. Untuk jenis kegiatan dibedakan berdasarkan jenis kelamin, untuk pria

kegiatan yang dilakukan seperti ; melukis, membuat batako, mengukir, bimbingan

rohani, rekreasi dll. Untuk wanita kegiatan yang dilakukan seperti ; mejejaitan,

menyulam, menjahit, bimbingan rohani, rekreasi, dll. Untuk mewadahi kegiatan

tersebut memiliki dimensi ruangan 4 x 5m. khusus untuk bimbingan rohani,

olahraga yang sifatnya campuran antara pria dan wanita memiliki ruangan khusus

bersama.

Gambar 2.17 Laboratorium RSJ Provinsi Bali

Sumber : Observasi, 11 Maret 2015

Gambar 2.18 Rehabilitasi RSJ Provinsi Bali

Sumber : Observasi, 11 Maret 2015

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 37

2.8.2 Tinjauan tentang Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo

Semarang

Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang terletak di Jalan Brigjen

Sudiarto no. 347 kota Semarang, Jawa Tengah dengan luas areal 60.000 m2. Sarana

gedung yang tersedia adalah 1 gedung administrasi, 1 gedung auditorium, 4 gedung

pelayanan, 13 gedung perawatan, 1 gedung rehabilitasi, 1 gedung diklat, 3 gedung

penunjang, 1 gedung asrama, 1 rumah dinas, 2 mess, 3 lapangan tenis, 1 kamar jenazah.

Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang merupakan rumah sakit

jiwa kelas A dengan jumlah tenaga kerja 423 orang yang terdiri dari Dokter Spesialis 17

orang, Dokter Umum 10 orang, Dokter Gigi 4 orang, Paramedic Perawatan 191 orang,

paramedis non perawat 38 orang, non medis 163 orang.

Pelayanan

a. Pelayanan Utama :

1. Rawat jalan : Poliklinik Spesialis Jiwa, meliputi : klinik anak dan remaja, klinik

dewasa, klinik psikogeriatri, klinik napza, klinik psikoterapi, dan pelayanan

KESWAMAS (Kesehatan Jiwa Masyarakat). Klinik spesialis saraf, klinik gigi,

klinik psikologi, Electro Convulsive Therapy (ECT) dengan anaesthesi, klinik

fisioterapi, rehabilitasi dan mental, klinik gizi.

Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang memiliki

pelayanan rawat jalan yang terdiri dari beberapa poliklinik untuk melayani pasien

penderita gangguan jiwa yang melakukan rawat jalan pada Rumah Sakit Jiwa

Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang.

Gambar 2.19 RSJD. dr. Amino Gondohutomo Semarang

Sumber : rs-amino.jatengprov.go.id

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 38

Dapat dilihat pada gambar diatas merupakan bangunan Poliklinik / Rawat

Jalan dari Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang. Desain

bangunan yang kekinian dengan kombinasi warna orange, coklat dan cream

membuat rumah sakit jiwa yang dahulu terkesan sepi, seram dan membosankan

menjadi terlihat menarik sehingga menghilangkan image rumah sakit sebagai

tempat yang seram dan membosankan.

2. Rawat Inap : terdiri dari 329 TT, Ruang VIP A 16 TT, Ruang VIP B 20 TT, Ruang

Kelas I 14 TT, Ruang Kleas II 25 TT, Ruang Kelas III 225 TT, Ruang HCU ( High

Care Unit) 24 TT.

Pada Ruang Rawat Inap terdiri dari 5 jenis kelas yaitu Kelas VIP A dengan 1

TT untuk 1 ruangan, Kelas WIP B dengan 2 TT untuk 1 ruangan, Kelas 1 dengan 3

TT untuk 1 TT, Kelas 2 dengan 4 TT untuk 1 TT, dan Kelas 3 dengan 1 – 10 TT

untuk 1 ruangan. Pada bukaan ruang rawat inap seperti jendela dilengkapi dengan

trali besi untuk meningkatkan keamanan bagi pasien RSJ dan pengunjung RSJ.

3. Ruang IGD ( Instalasi Gawat Darurat )

Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang memiliki

pelayanan IDG yang memberikan pelayanan gawat darurat bagi pasien gangguan

Gambar 2.20 Poliklinik RSJD. dr. Amino Gondohutomo Semarang

Sumber : rs-amino.jatengprov.go.id

Gambar 2.21 Ruang Rawat Inap RSJD. dr. Amino Gondohutomo Semarang

Sumber : rs-amino.jatengprov.go.id

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 39

kejiwaan yang memerukan pertolongan secara cepat. Ruangan IGD pada Rumah

Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang ini memiliki banyak bukaan

pada ruangan IGD untuk memberikan pencahayaan yang maksimal pada pasien

yang menjalani perawatan di ruang IGD. Untuk menjaga privasi dan ketenangan

pasien IGD, diberikan gorden antara tempat tidur pasien sebagai partisi.

Penggunakan keramik pada finishing ruangan berfungsi untuk memudahkan dalam

pembersihan.

b. Pelayanan Penunjang :

1. Laboratorium

Pelayanan penunjang medis yang disediakan Rumah Sakit Jiwa Daerah dr.

Amino Gondohutomo Semarang salah satunya adalah Instalasi laboratorium.

Pelayanan laboratorium melayani ; Hematologi, Imunoserologi, Kimia Klinik,

Elektrolit, Mikrobiologi, Urine, dan Feces. Peralatan yang terdapat di ruang

laboratorium Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang adalah

Hematology Analyzer dan Kimia Analyzer.

2. Radiologi

Ruang Radiologi pada Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo

Semarang merupakan salah satu bagian layanan penunjang diagnostik. Instalasi

Gambar 2.22 Ruang IGD RSJD. dr. Amino Gondohutomo Semarang

Sumber : rs-amino.jatengprov.go.id

Gambar 2.23 Ruang Laboratotium RSJD. dr. Amino Gondohutomo Semarang

Sumber : rs-amino.jatengprov.go.id

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 40

radiologi memiliki lapisan khusus pada dinding ruangannya yaitu terdapat lapisan

timbal yang berfungsi untuk menangkal dari radiasi rontgen agar tidak keluar

ruangan. Pada ruangan radiologi menggunakan penghawaan khusus.

3. Farmasi

Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang memiliki

Instalasi farmasi sebagai pelayanan penunjang medik yang berfungsi melayani

segala obat – obatan yang dibutuhkan pada Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino

Gondohutomo Semarang. Pada ruangan farmasi terdapat loket apotek dan ruang

peracikan obat. Penghawaan pada ruangan farmasi di Rumah Sakit Jiwa Daerah dr.

Amino Gondohutomo Semarang menggunakan penghawaan buatan yaitu kipas

angin.

4. Rehabilitasi

Instalasi rehabilitasi pada Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino

Gondohutomo Semarang memberikan pelayanan rehabilitasi medik dan rehabilitasi

mental bagi para pasien gangguan jiwa yang menjalani pemulihan.

Gambar 2.24 Ruang Radiologi RSJD. dr. Amino Gondohutomo Semarang

Sumber : rs-amino.jatengprov.go.id

Gambar 2.25 Ruang Farmasi RSJD. dr. Amino Gondohutomo Semarang

Sumber : rs-amino.jatengprov.go.id

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 41

Dapat dilihat pada gambar diatas merupakan ruangan rehabilitasi medik.

Ruang rehabilitasi medik memberikan pelayanan kesehatan terhadap gangguan pada

fisik pada pasien rumah sakit jiwa seperti cedera, kram, dan lain – lain yang

berhubungan pada kondisi fisik pasien. Pada ruangan rehabilitasi medik Rumah

Sakit Jiwa Daerah dr. Amino Gondohutomo Semarang terdapat banyak bukaan pada

ruangan agar pencahayaan lebih maksimal dan sirkulasi udara dalam ruangan lebih

baik. Pada setiap tempat tidur pasien juga diberikan sekat berupa gorden sebagai

partisi sementara untuk privasi pasien.

Gambar diatas merupakan kegiatan dari pada instalasi rehabilitasi mental.

Instalasi rehabilitasi mental pada Rumah Sakit Jiwa Daerah dr. Amino

Gondohutomo Semarang melayani terapi kerja, terapi hiburan dan terapi spiritual.

Pengelompokan rehabilitasi dibagi berdasarkan jenis kelamin pasien. Pada ruangan

rehabilitasi RSJD dr. Amino Gondohutomo Semarang memiliki kondisi ruangan

dengan pencahayaan yang maksimal dari bukaan jendela yang lebar, selain itu

ruangan juga dibuat lebar tanpa sekat agar pasien bisa bersosialisasi dengan pasien

lain.

Gambar 2.26 Ruang Rehabilitasi Medik RSJD. dr. Amino Gondohutomo Semarang

Sumber : rs-amino.jatengprov.go.id

Gambar 2.27 Ruang Rehabilitasi Mental RSJD. dr. Amino Gondohutomo Semarang

Sumber : rs-amino.jatengprov.go.id

Page 36: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 42

2.8.3 Tinjauan Umum tentang Rumah Sakit Jiwa Menur

Rumah Sakit Jiwa Menur terletak di jalan raya Menur no. 120 Surabaya dengan luas

lahan yaitu 38.000 m2 dan luas bangunan 17.123,80 m2. Sarana gedung yang tersedia

adalah gedung administrasi, gedung poliklinik, gedung perawatan, gedung rehabilitasi,

gedung diklat, ruang jenazah.

Rumah Sakit Jiwa Menur merupakan rumah sakit jiwa kelas A dengan jumlah tenaga

kerja 410 orang yang terdiri dari Dokter Umum 20 orang, Dokter Spesialis 17 orang,

Dokter Gigi 3 orang, Perawat 107 orang, Pembantu Perawat 51 orang, Instruktur

Rehabilitasi 7 orang, Paramedis Non Perawat 31 orang, Administrasi Farmasi 4 orang,

Administrasi Lab 2 orang, Tenaga Rekam Medik 19 orang, Tenaga Administrasi 5

orang, Non Medis/Administrasi 144 orang.

Pelayanan

a. Pelayanan Utama :

1. Rawat jalan : Poli Jiwa Dewasa, Poli Psikogeriatri, Poli Gangguan Mental Organik,

Poli Umum Spesialis, Poli Tumbuh Kembang Anak dan Remaja, Poli Psikologi,

Poli Napza, Instalasi Rehab Medik dan Mental Psikososial.

Gambar 2.28 Rumah Sakit Jiwa Menur

Sumber : rsjmenur.jatimprov.go.id

Gambar 2.29 Ruang Rawat Jalan RSJ Menur

Sumber : rsjmenur.jatimprov.go.id

Page 37: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 43

Pada gambar diatas merupakan ruang rawat jalan Rumah Sakit Jiwa Menur

yang terdiri dari beberapa macam poliklinik. Poliklinik Rumah Sakit Jiwa Menur

merupakan pelayanan medis yang melayani pelayanan kesehtaan out patient atau

rawat jalan bagi penderita gangguan kejiwaan. Dapat dilihat pada finishing pada

dinding ruangan poliklinik menggunakan cat warna hijau. Pada ruangan kurang

terdapat bukaan sehingga ruangan terasa gelap. Untuk penghawaan ruangan

poliklinik ini menggunakan kipas angin sebagai penghawaan buatan.

Untuk poliklinik tumbuh kembang anak dan remaja memiliki ruangan

khusus yang agak berbeda dari poliklinik pada umumnya. Pada poliklinik anak

permukaan dinding dilapisi dengan matras yang berfungsi untuk melindungi fisik

anak – anak saat bermain didalam ruangan dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

2. Rawat Inap : dengan kapasitas tempat tidur 250 TT. Yang terdiri dari Rawat Inap

Paviliun Anggrek, Rawat Inap Kelas II, Rawat Inap Kelas III.

Gambar 2.31 Ruang Rawat Inap RSJ Menur

Sumber : rsjmenur.jatimprov.go.id

Gambar 2.30 Ruang Poli Anak RSJ Menur

Sumber : rsjmenur.jatimprov.go.id

Page 38: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 44

Rumah Sakit Jiwa Menur memiliki pelayanan In Patient atau rawat inap

dengan kapasitas 250 TT yang terdiri dari 3 jenis ruangan. Bangunan Rawat Inap

Rumah Sakit Jiwa Menur merupakan bangunan 1 lantai dengan finishing dinding

berwarna cream dan kombinasi abu – abu pada kusen dan list plank. Bangunan

menggunakan struktur atap pelana pada pintu masuk kedalam bangunan.

Dapat dilihat pada gambar diatas sebelah kanan merupakan gambar dari

ruang rawat inap kelas Paviliun Anggrek yang merupakan ruangan rawat inap

dengan kelas terbaik di Rumah Sakit Jiwa Menur. Pada ruangan dapat dilihat dari

segi fasilitas interior lebih kompleks dibandingkan pada gambar disebelah kiri. Pada

ruangan Paviliun Anggrek tempat tidur untuk 1 pasien, sofa untuk keluarga

menjenguk, washtafel, lemari, dan kulkas layaknya seperti rumah tempat tinggal.

Pencahayaan pada ruangan Paviliun Anggrek menggunakan pencahayaan alami dan

buatan serta penghawaan menggunakan penghawaan alami dan AC sebagai

penghawaan buatan pada ruangannya.

Ruang rawat inap Kelas II dan Kelas III satu ruangan dibagi – bagi untuk

beberapa orang hanya yang membedakan ruangan Kelas II kapasitas tempat

tidurnya lebih sedikit dibandingkan dengan Kelas III. pencahayaan pada ruanagn

kelas II dan III menggunakan pencahayaan alami dan buatan. Sedangkan pada

penghawaan menggunakan penghawaan alami dengan banyak bukaan pada ruangan

namun tetap pada bukaan terdapat trail besi yang menjaga pasien agar tidak terjadi

hal – hal yang tidak diinginkan. Selain itu ruang rawat inap RSJ Menur juga

terdapat ruang makan bersama bagi pasien gangguan jiwa.

Gambar 2.32 Ruang Makan pada Rawat Inap RSJ Menur

Sumber : rsjmenur.jatimprov.go.id

Page 39: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 45

3. Ruang IGD ( Instalasi Gawat Darurat )

Ruang IGD yang terdapat di Rumah Sakit Jiwa Menur memberikan

pelayanan gawat darurat bagi pasien gangguan kejiwaan yang memerukan

pertolongan secara cepat. Ruangan IGD pada Rumah Sakit Jiwa ini kurang memiliki

bukaan pada ruangan IGD sehingga ruangan terasa gelap. Pada finishing dinding

menggunakan cat warna putih dan keramik dengan tinggi sekitar 120cm dari lantai

pada finishing ruangan berfungsi untuk memudahkan dalam pembersihan atau

maintenance pada dinding.

4. Ruang Rawat Inap Intensive Psychiatric Care

Pada rumah Sakit Jiwa Menur memiliki ruangan intensif yaitu Rawat Inap

Intensive Psychiatric Care adalah ruangan yang berfungsi untuk pasien yang sering

mengamuk yang membutuhkan pengawasan secara intensif. Pada ruangan Intensif

Psychiatric Care memiliki bukaan banyak selain untuk pencahayaan dan

penghawaan juga untuk memudahkan pengawasan dokter kepada pasien. Tidak lupa

juga pada bukaan harus memiliki trali besi demi keamanan pasien dan pengunjung

ruangan ini.

Gambar 2.33 Ruang IGD RSJ Menur

Sumber : rsjmenur.jatimprov.go.id

Gambar 2.34 Ruang Intensive Psychiatric Care RSJ Menur

Sumber : rsjmenur.jatimprov.go.id

Page 40: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 46

b. Pelayanan Penunjang :

1. Radiologi

Pelayanan radiologi merupakan pelayanan penunjang yang disediakan oleh

Rumah Sakit Jiwa Menur. Ruang radiologi pada Rumah Sakit Jiwa Menur

memberikan pelayanan rontgen bagi penderita gangguan jiwa maupun tidak. Pada

ruangan radiologi tidak terdapat bukaan besar seperti jendela pada umumnya

dibagian tengah dinding, melainkan hanya terdapat jendela kecil pada bagian atas

yang berfungsi sebagai pencahayaan alami. Pada dinding ruang radiologi

menggunakan multiplek sebagai sebagai finishing ruangan sehingga membuat

ruangan terkesan hangat.

2. Farmasi

Pelayanan farmasi di Rumah Sakit Jiwa Menur melayani segala jenis

kebutuhan obat – obatan sesuai dengan petunjuk dari dokter Rumah Sakit Jiwa

Menur. Dapat dilihat pada gambar dibawah terdapat ruang peracikan obat yang

diracik oleh tenaga kefarmasian yang sudah ahli dalam bidangnya dan ruang loket

farmasi untuk tempat pengambilan obat sesuai petunjuk dokter melalui lubang pada

dinding kaca ruang loket.

Gambar 2.35 Ruang Radiologi RSJ Menur

Sumber : rsjmenur.jatimprov.go.id

Gambar 2.36 Ruang Farmasi RSJ Menur

Sumber : rsjmenur.jatimprov.go.id

Page 41: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 47

3. Laboratorium

Laboratorium pada Rumah Sakit Jiwa Menur merupakan salah satu

pelayanan penunjang yang terdapat di Rumah Sakit Jiwa Menur. Laboratorium ini

melayani ; pemeriksanaan darah, lemak, HIV dan narkoba. Selain melayani pasien

dalam rumah sakit juga melayani pasien luar rumah sakit. Pada ruangan

laboratorium terdapat banyak bukaan jendela kaca pada ruangan laboratorium hal

ini bisa menimbulkan banyak debu masuk kedalam ruangan laboratorium yang

merupakan ruangan dengan tingkat kebersihan yang tinggi.

4. Rehabilitasi

Instalasi Rehabilitasi Rumah Sakit Jiwa Menur memberikan pelayanan

kesehatan berupa terapi – terapi dalam bentuk kegiatan yang mendukung pulihnya

kesadaran terhadap penderita gangguan kejiwaan pada pasien Rumah Sakit Jiwa

Menur. Kegiatan yang dilakukan seperti berolahraga, menggambar, ataupun

kegiatan yang sifatnya ringan dan menyenangkan. Pada Instalasi rehabilitasi Rumah

Sakit Jiwa Menur memiliki ruangan yang luas sehingga bisa dilakukan kegiatan

bersama – sama dalam satu ruangan. Selain itu pada ruangan juga terdapat banyak

bukaan yang bertujuan agar sirkulasi udara dalam ruangan tidak pengap karena

ruangan terdiri dari banyak orang dan dapat memaksimalkan pencahayaan didalam

ruangan rehabilitasi itu sendiri.

Gambar 2.37 Ruang Laboratorium RSJ Menur

Sumber : rsjmenur.jatimprov.go.id

Page 42: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 48

2.9 Kesimpulan Tinjauan Proyek Sejenis

RSJ Provinsi Bali RSJD. dr. Amino

Gondohutomo Semarang

RSJ. Menur

Rawat Inap 10 TT Kelas

Utama

12 TT Kelas 1

56 TT Kelas 2

322 TT Kelas 3 A/B

12 TT R. IGD

22 TT R. PICU

(Psychiatric Intensive

Care Unit)

16 TT VIP A

20 TT VIP B

14 TT Kelas 1

25 TT Kelas 2

225 TT Kelas 3

5 TT R. IGD

24 TT R. HCU (High Care

Unit)

Rawat Inap Paviliun

Rawat Inap Kelas II

Rawat Inap Kelas III

Ruang IGD

Rawat Inap Intensif

Psychiatric Care

Rawat Jalan Poliklinik jiwa anak

dan remaja

Poliklinik jiwa

dewasa

Poliklinik

psikogeriatri

Poliklinik NAPZA

Poliklinik GMO

Poliklinik saraf

Poliklinik psikometri

Poliklinik gigi

Poliklinik fisiotherapi

Konsultasi gizi

Pelayanan kesehatan jiwa

dewasa

Pelayanan kesehatan jiwa

lansia

Pelayanan GMO

Pelayanan NAPZA

Pelayanan kesehatan tumbuh

kembang anak & remaja

Pelayanan psikologi &

psikometri

Pelayanan Konseling &

psikoterapi

Pelayanan Spesialis Saraf

Poli Jiwa Dewasa

Poli Psikogeriatri

Poli Gangguan Mental

Organik

Poli Umum Spesialis

Poli Tumbuh Kembang

Anak dan Remaja

Poli Psikologi

Poli NAPZA

Poli Gigi

Poli VCT (Voluntary

Counseling and Testing)

Gambar 2.38 Ruang Rehabilitasi RSJ Menur

Sumber : rsjmenur.jatimprov.go.id

Table 2.1

Kesimpulan Tinjauan Proyek Sejenis

Page 43: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 49

Pelayanan Kesehatan Gigi

Pelayanan Spesialis Anestesi

Fasilitas

Penunjang

Laboratorium

Radiologi

Elektromedik

Rekam Medis

Farmasi

Gedung rehabilitasi

Gedung diklat

Kamar jenazah

Dapur gizi

Laundry

Wantilan

IPSRS

IPAL

Kantin/ Koperasi

Rekam Medis

Instalasi Laboratorium

Instalasi Elektro Diagnostik

& Rehabilitasi Medik

Instalasi Radiologi

Instalasi Farmasi

Instalasi Rehabilitasi Mental

IPAL

Instalasi Gizi

Instalasi Laundry

Gedung Diklat

Instalasi Laboratorium

Instalasi Farmasi

Instalasi Radiologi

Elektromedik

Instalasi Gizi

Instalasi Rehabilitasi

Medik & Mental

Psikososial

Farmasi

Pemulasaraan Jenazah

IPSRS

Instalasi Keslin Dalin

Instalasi Keswamas &

PKMRS

Gedung Diklat

Dari tinjauan proyek sejenis diatas dapat disimpulkan bahwa rata – rata rumah sakit

jiwa kelas A memiliki standar ruang rawat inap mulai dari kelas 3 sampai dengan kelas

VIP. Rumah sakit jiwa kelas A rata – rata memiliki ruang rawat inap dengan kapasitas

tempat tidur >100. Rumah sakit jiwa juga memiliki ruangan intensif khusus yang

diperuntukkan bagi pasien yang sering gaduh dan susah untuk ditangani. Pada fasilitas

rawat jalan, rata – rata rumah sakit jiwa memiliki pelayanan yang sama yaitu poli anak dan

remaja, poli jiwa dewasa, poli psikogeriatri (Lansia), poli GMO ( Gangguan Mental

Organik), poli NAPZA, poli psikologi & psikometri dan lain sebagainya. Sedangkan pada

fasilitas penunjang, rumah sakit jiwa kelas A secara umum memiliki laboratorium,

radiologi, elektromedik, rehabilitasi, gizi, laundry, IPAL, dan lain sebagainya.

2.10 Spesifikasi Umum Rumah Sakit Jiwa

A. Pengertian Rumah Sakit Jiwa

Rumah sakit jiwa merupakan suatu lembaga yang bergerak dibidang kesehatan

yang melayani penyakit khusus gangguan kejiwaan yang meliputi usaha promotif,

preventif, kuratif dan rehabilitatif.

Sumber : Analisa Penulis

Page 44: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 50

B. Tujuan Rumah Sakit Jiwa

Beberapa tujuan rumah sakit jiwa yaitu :

- memberikan penyuluhan kepada masyarakat agar tidak mendiskriminasi orang

yang menderita gangguan jiwa

- mencegah terjadinya gangguan kejiwaan dimasyarakat

- mengobati atau menyembuhkan orang yang menderita gangguan jiwa

- mempersiapkan penderita gangguan jiwa dengan memberikan bekal atau

kemampuan agar bisa mandiri dimasyarakat

C. Lingkup Pelayanan

Berdasarkan dari tinjauan teori serta dari hasil studi tinjauan proyek sejenis,

adapun pelayanan yang disediakan oleh Rumah Sakit Jiwa yaitu pelayanan rawat inap (in-

patient) dengan fasilitas ruang rawat inap Kelas VIP, Kelas I, Kelas II, dan Kelas III.

selain ruang rawat inap, rumah sakit jiwa juga menyediakan ruang IGD yang digunakan

untuk pasien yang memerlukan penanganan khusus dan harus ditangani secepatnya.

Selain IGD juga tersedia ruangan intensif dimana ruangan ini berfungsi untuk pasien yang

digolongkan pasien yang gaduh dan tidak bisa tenang sehingga memerlukan ruangan

isolasi khusus.

Pelayanan rawat jalan (out-patient) yaitu melayani : Poliklinik jiwa anak dan

remaja, Poliklinik jiwa dewasa, Poliklinik psikogeriatri, Poliklinik NAPZA, Poliklinik

GMO, Poliklinik saraf, Poliklinik psikometri, Poliklinik gigi, Poliklinik fisiotherapi,

Konsultasi gizi, Pelayanan Anestesi. Pelayanan rawat jalan ini dilakukan oleh penderita

yang sudah bisa mengenali dirinya sendiri dan sudah bisa mengurus dirinya sendiri

sehingga tidak perlu melakukan rawat inap di rumah sakit.

Adapun pelayanan penunjang yang mendukung pelayanan rawat inap dan rawat

jalan pada rumah sakit jiwa yakni : Laboratorium, Radiologi, Elektromedik, Rekam

Medis, Farmasi, Instalasi rehabilitasi, Instalasi diklat, Kamar jenazah, Dapur gizi,

Laundry, Wantilan, IPSRS, IPAL, Kantin/ Koperasi.

D. Ketenagaan

Berdasarkan PERMENKES Nomor 340/MENKES/PER/III/2010 dan berdasarkan

hasil studi proyek sejenis, pada rumah sakit jiwa memiliki ketenaga kerjaan yang

melayani segala fasilitas pelayanan rumah sakit jiwa yakni :

Tenaga medis rumah sakit jiwa memiliki dokter sepesialis yang terdiri dari :

dokter spesialis kejiwaan, dokter spesialis saraf, dokter spesialis radiologi, dokter

Page 45: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - IMISSU Single Sign On of ...rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan ... UGD/IGD merupakan salah satu fungsi yang

Rumah Sakit Jiwa di Kabupaten Badung 51

spesialis anak, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis patologi klinik, dokter spesialis

penyakit dalam, dokter spesialis rehab medis, dokter umum dan dokter gigi.

Tenaga keperawatan rumah sakit jiwa terdiri dari : keperawatan ruang rawat inap,

keperawatan ruang rawat jalan, keperawatan ruang rawat intensif, keperawatan ruang

gawat darurat yang memiliki pelayanan 24 jam sehingga perawat bekerja menggunakan

shift.

Selain tenaga medis dan tenaga keperawatan juga terdapat tenaga kesehatan lain

yang juga membantu kelancaran proses pelayanan dibidang kesehtaan rumah sakit jiwa

yaitu : Apoteker, Psikolog Klinis, Ahli Madya Gizi, Ahli Madya Rekam Medis, Ahli

Madya Fisioterapis, Ahli Madya Analis Kesehatan, Perawat Anestesi, Ahli Madya

Radiografer, Ahli Madya Elektromedis dan lain sebagainya. Tidak lupa juga tenaga kerja

penunjang yang mengurus segala administrasi rumah sakit jiwa.

E. Sarana Prasana

Berdasarkan dari tinjauan proyek sejenis dan PERMENKES Nomor

340/MENKES/PER/III/2010, rumah sakit jiwa kelas A memiliki sarana dan prasarana

yang dipergunakan sebagai wadah untuk memberikan pelayanan kesehatan jiwa yang

dibagi menjadi 2 yaitu bangunan utama dan bangunan penunjang.

Pada bangunan utama terdiri dari : ruang administrasi, ruang rekam medik, ruang

IGD, ruang rawat jalan yang terdiri dari beberapa poliklinik seperti, poli tumbuh kembang

anak dan remaja, poli jiwa dewasa, poli psikogeriatri, poli GMO, poli psikometri, poli

NAPZA, dan lain – lain, ruang rawat inap minimal 100 TT, ruang rehabilitasi, ruang

rawat jiwa intensif, ruang radiologi, ruang farmasi, ruang laboratorium, dapur gizi, dan

lain – lain.

Pada bangunan penunjang terdiri dari ruang genset, IPAL, gudang barang,

laundry, IPSRS, ruang perpustakaan, ruang diklat dan lain – lain.