23
8 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Pasar 1. Pengertian Pasar Menurut peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.70/M- DAG/PER/12/2013 pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah lebih dari sutu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Sedangkan dalam pengertian ekonomi, pasar adalah situasi seseorang atau lebih pembeli (konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan transaksi setelah kedua belah pihak telah mengambil kata sepakat tentang harga sejumlah (kuantitasi) barang dengan kualitas tertentu yang menjadi obyek transaksi. Pasar memiliki posisi yang penting untuk menyediakan pangan yang aman, dan pasar tersebut di pengaruhi oleh keberadaan produsen hulu (penyedia bahan segar), pemasok, penjual, konsumen, manajer pasar, petugas yang berhubungan dengan kesehatan dan tokoh masyarakat. Oleh karena itu, komitmen dan partisipasi aktif para stake holder dibutuhkan untuk mengembangkan pasar sehat. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007 mendefinisikan pasar sebagai area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional, pertokoan, mall, atau pusat perdaangan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Umum Tentang Pasar

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Pasar

1. Pengertian Pasar

Menurut peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia No.70/M-

DAG/PER/12/2013 pasar adalah area tempat jual beli barang dengan jumlah lebih

dari sutu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional,

pertokoan, mall, pusat perdagangan maupun sebutan lainnya. Sedangkan dalam

pengertian ekonomi, pasar adalah situasi seseorang atau lebih pembeli

(konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan transaksi setelah

kedua belah pihak telah mengambil kata sepakat tentang harga sejumlah

(kuantitasi) barang dengan kualitas tertentu yang menjadi obyek transaksi. Pasar

memiliki posisi yang penting untuk menyediakan pangan yang aman, dan pasar

tersebut di pengaruhi oleh keberadaan produsen hulu (penyedia bahan segar),

pemasok, penjual, konsumen, manajer pasar, petugas yang berhubungan dengan

kesehatan dan tokoh masyarakat. Oleh karena itu, komitmen dan partisipasi aktif

para stake holder dibutuhkan untuk mengembangkan pasar sehat.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 112 Tahun 2007

mendefinisikan pasar sebagai area tempat jual beli barang dengan jumlah penjual

lebih dari satu baik yang disebut sebagai pusat perbelanjaan, pasar tradisional,

pertokoan, mall, atau pusat perdaangan.

9

Menurut Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Pasar dalam

pengertian teori ekonomi adalah suatu situasi seorang atau lebih pembeli

(konsumen) dan penjual (produsen dan pedagang) melakukan transaksi setelah

kedua belah pihak telah mengambil kata sepakat tentang harga terhadap sejumlah

(kuantitas) barang dengan kuantitas tertentu yang menjadi objek transaksi. Kedua

pihak, pembeli dan penjual, mendapatkan mafaat dari adanyaa transaksi. Pihak

pembeli mendapatkan barang yang diinginkan untuk memenuhi dan memuaskan

kebutuhannya sedangkan penjual mendapatkan imbalan pendapatan untuk

selanjutnya digunkan untuk membiayai aktivitasnya sebagai pelaku ekonomi

produksi atau pedagang.

Pasar memiliki posisi yang sangat penting untuk menyediakan bahan

pangan yang aman dan pasar tersebut dipengaruhi oleh keberadaan produsen

(penyedia bahan segar, pemasok, penjual, konsumen, manajer pasar, petugas yang

berhubungan dengan kesehatan dan toko masyarakat). Oleh karena itu, komitmen

dan pastisipasi aktif di butuhkan untuk mengembangkan pasar sehat.

2. Fungsi Pasar

Dari pengertian pasar diatas secara singkat fungsi pasar adalah sebagai

wadah atau tempat pembeli dan penjual melakukan transaksi jual beli. Hal ini

dapat dilihat dari segi atau bidang :

a. Pasar berfungsi menentukan nilai atau harga barang

b. Pasar berfungsi mengorganisasikan produksi

c. Pasar berfungsi mendistrubiskan produksi

d. Pasar berfungsi melakukan penjatahan

e. Pasar menyediakan barang dan jasa untuk masa yang akan datang

10

3. Jenis – jenis pasar

Berdasarkan motif pembelian dari konsumen untuk membeli suatu produk

pasar dapat digolongkan ke dalam beberapa golongan, yakni :

a. Pasar Konsumen

Pasar konsumen adalah sekelompok konsumen yang membeli barang-

barang untuk dikonsumsikan, bukannya dijual atau diproses lebih lanjut. Yang

dibeli yaitu barang dan jasa konsumsi.

b. Pasar produsen

Pasar produsen adalah suatu pasar yang terdiri dari individu-individu dan

lembaga atau organisasi yang membeli barang-barang untuk diproses lagi sampai

menjadi produk akhir yang kemudian dijual. Yang dibeli oleh pasar produsen

adalah barang dan jasa industri. Pada umumnya, permintaan barang industri

bersifat derived, artinya diturunkan oleh barang industri lain atau barang

konsumsi.

c. Pasar penjual

Pasar penjual adalah suatu yang terdiri atas individu-individu dan

organisasi yang memperoleh barang-barang jadi dengan maksud untuk dijual lagi

namun tanpa diproses dulu melainkan langsung dijual. Contoh dealer mobil,

penjual koran.

d. Pasar Pemerintah

Pasar pemerintah adalah aktivitas penjualan dan pembelian yang dilakukan

oleh lembaga-lembaga pemerintahan, seperti departemen-departemen direktorat,

kantor-kantor dinas dan instansi lain. Pemerintah membeli dan atau menjual

barang untuk keperluan dibidang pertahanan, pendidikan dan kebudayaan,

11

pekerjaan umum, kesejahteraan rakyat dan lainnya. Tujuan untuk kepentingan dan

kesejahteraan masyarakatnya (pegawai negeri dan masyarakat umum).

e. Pasar Internasional

Pasar internasional meliputi beberapa atau semua negara di dunia yang

dibeli di pasar internasional dapat berupa barang dan jasa konsumsi maupun

barang dan jasa industri. Pembelian internasional harus melalui prosedur

perdagangan internasional yaitu melalui kegiatan ekspor-impor.

4. Hubungan Pasar dengan Kesehatan Manusia

Pasar mempunyai peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi

kesehatan manusia, di karenakan :

a. Pasar yang kurang diperhatikan dari segi kebersihannya (pembuangan

sampah, air kotor, dan lainnya) merupakan sumber perkembangbiakkan

vektor-vektor penyakit.

b. Pasar merupakan tempat yang paling baik untuk terjadinya transmisi

penyakit atau menularkan penyakit dari seorang ke orang lain, melalui :

1) Droplet Inspection, misalnya : TBC, influenza, salesma, dll.

2) Direct Contact (sentuhan langsung dengan penderita penyakit atau

kontak fisik), seperti : penyakit kulit.

3) Indirect Contact, misalnya melalui peralatan makanan yang

digunakan warung makan.

12

B. Tinjauan Umum Tentang Sampah

1. Pengertian sampah

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang

berbentuk padat atau semi padat berupa zat organik atau anorganik bersifat dapat

terurai atau tidak dapat terurai yang dianggap sudah tidak berguna lagi dan

dibuang (UU No 18 Tahun 2008).

Sampah menurut SNI 19-2454-1991 tentang Tata Cara Pengelolaan

Teknik Sampah Perkotaan didefinisikan sebagai limbah yang bersifat padat

terdiri atas zat organik dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak

membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Sampah

umumnya dalam bentuk sisa makanan (sampah dapur), daun-daunan, ranting

pohon, kertas/karton, plastik,kain bekas, kaleng-kaleng, debu sisa penyapuan,

dan lain sebagainya.

2. Proses Terjadinya Sampah

Manusia mempunyai berbagai aktivitas untuk memenuhi kesejanteraan

hidupnya dengan memproduksi bahan makanan, minuman, barang, dan lainnya

dari sumber daya alam yang tersedia. Di sisi lain, aktivitas tersebut menghasilkan

bahan buangan yang tidak berguna. Makin hari makin bertambah banyak, hal ini

erat hubungannya dengan makin bertambahnya jumlah penduduk disaru pihak dan

dipihak lain dengan ketersediaan ruang hidup manusia yang relative tetap, dan

bahan buangan ini dikenal dengan istilah sampah. Penggolongan sampah :

a. Solid waste refuse, yaitu sampah yang berbentuk padat

b. Liquid wastel waste water, yaitu sampah yang berbentuk cair/air

buangan

13

c. Atmospheric wastes, yaitu sampah yang berbentuk gas.

d. Human waste lexcarte disposal, yaitu sampah yang berasal dari otoran

manusia

e. Special wastes, yaitu sanpah dalam kategori khusus tergolong sampah

yang berbahaya.

3. Jenis- Jenis Sampah

Sampah dapat digolongkan dalam beberapa kategori, penggolongan

sampah didasarkan pada sumber sampah, sifat sampah, dan bentuk sampah.

Penggolongan jenis sampah ini akan memudahkan bagi kita dalam proses daur

ulang atau proses pemanfaatan sampah, karena dari sinilah kita mengenali

karteristik serta kandungannya yang terdapat dalam sampah yang akan kita olah

atau daur ulang.

a. Karateristik sampah, ditinjau dari kualifikasinya ada tiga macam yaitu :

1) Garbage yaitu sampah hasil pengolahan makanan yang umumnya

mudah membusuk dan berasal dari rumah tangga, restoran, hotel,

dan sebagainya.

2) Rubbish yaitu sampah yang berasal dari perkantoran, perdagangan

baik yang mudah terbakar seperti kertas, karton, plastik dan lainnya

maupun yang sulit terbakar seperti kaleng bekas, pecahan kaca,

gelas, dan lainnya.

3) Ashes atau dust yaitu sampah-sampah yang berasal dari sisa

pembakaran dan dari bahan-bahan partikel kecil yang mempunyai

sifat mudah berterbangan. Kadar abu sampah dipengaruhi oleh

14

banyak sedikitnya kandungan bahan yang mudah terbakar yang

tedapat di dalam sampah.

b. Berdasarkan sumbernya sampah dibagi menjadi :

1) Sampah alam

Sampah yang diproduksi di kehidupan liar di integerasikan melaui proses

daur ulang alami, seperti daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah.

Diluar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-

daun kering di lingkungan pemukiman.

2) Sampah manusia

Sampah manusia adalah istilah yang biasa di gunakan terhadap hasil-hasil

dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi

bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana

perkembangan) penyakit yang diebabkan virus dan bakteri. Salah satu

perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan

penyakit melaui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi.

Termaduk didalamnya adalah perkembangan teori penyaluran pipa. Sampah

manusia dapat dikurangi daan dipakai ulang mislanya melalui system urinoir

tanpa air.

3) Sampah rumah tangga

Sampah rumah tangga merupakan sampah yang dihasilkan dari kegiatan di

dalam rumah tangga, sampah yang dihasilkan oleh kebanyakan rumah tangga

adalah kertas dan plastik. Karakteristik dari sampah rumah tangga ini, sebagian

besar adalah sampah organik yang mempunyai sifat lekas membusuk Akumulasi

15

dari limbah oleh rumah tangga adalah pengeluaran dalam tong sampah didepan

setiap rumah atau di dalam kantong plastik, dalam keadaan bercampur.

4) Sampah Konsumsi

Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh manusia dari

proses penggunaan barang, dengan kata lain adalah sampah-ampah yang dibuang

ke tempat sampah ini, sebagai contoh sampah konsumsi adalah tangkai/daun

singkong, pepaya, kangkung, bayam, terong, wortel, labuh siam, ubi, singkong,

kulit buah-buahan, nanas, semangka, pisang, nangka, ampas kelapa, sisa

sayur/lauk pauk, dan sampah dari kebun. Jenis sampah ini merupakan sampah

yang umum dipikirkan manusia, hal ini disebabkan kebiaaan manusia dalam

proses kehidupan sehari-hari sebagai penghasil sampah. Meskipun demikian,

jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampah-

sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.

5) Sampah perkantoran

Sampah yang berasal dari lingkungan perkantoran dan pusat perbelanjaan

atau perdagangan yang sebagian besar sampah yang dihasilkan adalah sampah

organik, kertas, tekstil, plastik, dan logam.

6) Sampah daerah industri

Sampah industri dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu sampah umum

dan limbah berbahaya cair atau padat. Sampah umum, biasanya dilketakkan di

tempat sampah. Pensortiran seederhana biasanya dilakukan oleh industri, seperti

plastik, kertas, dan bagian dari kulit biasanya disimpan dalam container yang

berbeda untuk dijual. Sedangkan limbah yang dianggap tidak berharga dibuang di

tempat tersendiri. Untuk limbah cair dan limbah berbahaya, jika perusahaan tidak

16

memiliki fasilitas pengelolaan limbah cair, maka limbah harus dibawa ke fasilitas

yang dimiliki oleh departemen pengelolaan sampah di pemerintah yang akan

diproses lebh lanjut sebelum dibuang.

c. Berdasarkan jenisnya sampah dibagi menjadi :

1) Sampah organik

Sampah organik yaitu buangan sisa makanan misalnya daging,

buah,sayuran dan sebagainya. Contoh sampah dari zat anorganik adalah

potongan/potongan logam, berbagai jenis batu-batuan, pecahan-pecahan gelas,

tulang-belulang, dan lain-lain. Sampah jenis ini melihat fisiknya keras maka baik

untuk peninggian tanah rendah atau dapat pula untuk memperluas jalan setapak.

Tetapi bila rajin mengusahakannya sampah dari logam dapat kembali dilebur

untuk dijadikan barang yang berguna ,batu-batuan untuk mengurug tanah yang

rendah atau memperkeras jalan setapak, pecahan gelas dapat dilebur kembali dan

dijadikan barang-barang berguna.

2) Sampah anorganik

Sampah anorganik,yaitu sisa material sintesis misalnya plastik, kertas,

logam, kaca, keramik, dan sebagainya. Melihat proses pengahancuran oleh jasad-

jasad mikroba, maka sampah zat organik terdiri atas :

a) Zat organik dari bahan plastik

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan disertai berkembanganya

industri, maka banyak barang-barang atau perkakas dibuat dari bahan plastik.

Bahan-bahan plastik termasuk zat organik. Kita ketahui semua zat organik dapat

dihancurkan oleh jasad-jasad mikroba, akan tetapi zat plastik tidak dapat. Bila

dibuang sembarangan maka zat plastik ini hancurnya memakan waktu lama, yaitu

17

antara 40-50 tahun, sehingga dikhawatirkan akan bertimbun-timbun sampah dari

plastik. Salah satu usaha yang dapat menghacurkan zat plastik adalah sinar

ultraviolet dari matahari. Ini pun akan meakan waktu yang lama juga,

dibandingkan dengan pengahancuran zat organik lainnya oleh mikroba-nikroba.

Jalan tercepat menghancurkan plastik adalah dibakar. Selain itu sampah plastik

dapat di manfatkan kembali bersama sampah lainnya dapat pula untuk mengurug

tanah yang lebih rendah.

b) Zat organik non- plastik

Sampah zat organik bukan dari plastik banyak sekali macamnya misalnya:

kayu, kertas, pakaian, karet, sisa-sisa daging, dan lain-lain. Semua sampah zat

organik dapat diuraikan oleh mikroba-mikroba hingga menjadi bahan mineral.

Bahan mineral hasil penguraian ini baik untuk pupuk.

c) Buangan bahan berbahaya dan beracun (B3)

yaitu buangan yang memiliki karkeristik mudah terbakar, korosif, reaktif,

dan beracun. B3 kebanyakan merupakan buangan dari industri, namun ada juga

sebagian kecil merupakan buangan dari aktifitas masyarakat kota atau desa

misalnya baterai, aki, desinfektan dan sebagaianya. Khusus untuk

pengklasifikasikan dan pengelolaan B3 Pemerintah menerbitkan PP RI No. 74

Tahun 2001.

4. Pengaruh dan Manfaat Sampah Bagi Kesehatan

a. Secara umum, pembuanagan sampah yang tidak memenuhi syarat

kesehatan dapat mengakibatkan tempat berkembang dan sarang dari

serangga dan tikus, dapat menjadi sumber pencemaran tanah, sumber

18

pencemaran air, serta menjadi sumber dan tempat hidup dari kuman-

kuman yang membahayakan kesehatan.

b. Manfaat Sampah

1) Manfaat sampah yang mudah membusuk dapat digunakan untuk

pupuk atau kompos, makanan ternak, gas bio, dan menimbun tanah

rawa.

2) Manfaat sampah yang tidak dapat membusuk dengan dimanfaatkan

lagi untuk keperluan lain yang sebelumnya diolah secara

fisik/kimiawi terlebih dahulu.

5. Sumber Sampah atau Timbulan Sampah

Seperti diketahui sampah atau bahan buangan berasal dari domestik,

perdagangan, dan industri. Bahan bangunan domestik berasal dari rumah tangga,

bahan buangan perdagangan berasal dari retail, bahan buangan komersial, dan

bisnis. Bahan bangunan industri adalah mineral, pabrik, dan tempat pemrosesan.

Sampah juga bias menyebabkan pencemaran tanah ,selain akibat sampah limbah

domestik, perdagangan, dan industri. Pencemaran tanah juga bersal dari sumber

pembuangan sampah padat misal yang sebagian juga berasal dari rumah tangga,

sedangkan sebagian dari tempat umum dan perkantoran serta tempat lainnya.

Pencemaran terjadi sejak dari tempat pembuangaan sementara,sampai tempat

pembuangan sampah akhir (TPA).

Tempat pembuangan sementara, yaitu dari bak sampah yang tidak terjaga,

dapat menjadi sumber pencaharian makanan serta sarang lalat, tikus dan nyamuk

(penjamu dan vektor penyakit menular). Sampah rumah tangga kemungkinan

mengandung bakteri berbahaya (patogen) atau cacing berbahaya yang berasal dari

19

sisa daging, ikan atau bahan makanan lainnya. Bagi negara berkembang dan

beriklim tropis seperti indonesia, faktor musim sangat besar pengaruhnya terhadap

berat sampah. Dalam hal ini, musim yang dimaksud adalah musim hujan dan

kemarau, tetapi dapat juga berarti musim buah-buahan tertentu. Disamping itu

berat sampah juga sangat dipengaruhi oleh faktor sosial budaya. Oleh karnanya,

sebaiknya evaluasi timbulan sampah dilakukan beberapa kali dalam satu tahun.

Timbulan sampah dapat diperoleh dengan sempling (estimasi) berdasarkan

standar yang sudah tersedia. Timbulan sampah bisa dinyatakan dengan sistem

volume atau satuan berat. Jika digunakan satuan volume, derajat pewadahan

(densitas sampah) harus di cantumkan. Oleh karna itu, lebih baik digunakan

satuan berat karna ketelitiannya lebih tinggi dan tidak perlu memperhatikan

derajat pemadatan. Timbulan sampah ini dinyatakan sebagai satuan berat

(kg/o/hari, kg/m²/hari, dan sebagainya) dan satuan volume (l/o/hari, l/m²/hari,

l/bed/hari, dan sebagainya). Di Indonesia umumnya menerapkan satuan volume.

C. Aspek Penting Pengelolaan Sampah

Pengelolaan sampah bukan hanya tergantung pada aspek teknis, tetapi juga

mencakup aspek non-teknis:

1. Peraturan atau Hukum

Manajemen persampahan kota di Indonesia membutuhkan kekuatan dan

dasar hukum, seperti dalam pembentukan organisasi, pemungutan retribusi,

ketertiba masyarakat,dan sebagainya. Peraturan yang diperlukan dalam

penyelenggaraan sistem pengelolaan sampah diperkotaan antara lain adalah

mengatur tentang :

20

a. Ketertiban umum yang terkait dengan penanganan sampah

b. Rencana induk pengelolaan sampah kota

c. Bentuk lembaga dan organiasasi pengelola

d. Tata cara penyelenggaraan pengelolaan

e. Besaran tarif jasa pelayanan atau retribusi

f. Kerjasama dengan berbagai pihak terkait, diantaranya kerjasama antar

daerah atau kerjasama dengan pihak swasta.

2. Kelembagaan dan Organisasi

Perancangan dan pemilihan bentuk organisasi disesuaikan dengan :

a. Peraturan pemerintah yang membina

b. Pola sistem operasional yang diterapkan

c. Kapasitas kerja sistem

d. Lingkup pekerjaan dan tugas yang harus ditangani

Bentuk institusi pengelolaan persampahan kota yang dianut di Indonesia

yaitu :

a. Seksi kebersihan dibawah satu dinas, misalnya Dinas Pekerjaan Umum

(PU) terutama apabila masalah kebersihan masih bisa ditanggulangi

oleh suatu seksi dibawah dinas tersebut.

b. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) dibawah suatu dinas, misalnya

Dinas PU terutama apabila dalam sturuktur organisasi belum ada seksi

khusus dibawah dinas yang mengelola kebersihan, sehingga lebih

memberikan tekanan pada masalah operasional dan lebih mempunyai

otonomi daripada seksi.

21

c. Dinas Kebersihan akan memberikan percepatan dan pelayanan pada

masyarakat dan bersfiat nirlaba. Dinas ini perlu dibentuk karena

aktivitas dan volume pekerjaan yang sudah meningkat.

3. Teknik Operasional

Pengelolaan sampah adalah suatu bidang yang berhubungan dengan

pengaturan terhadap penimbunan, penyimpanan (sementara, pengumpulan,

pemindahan pengangkutan, pemrosesan dan pembuangan sanpah) dengan suatu

cara yang sesuai dengan prinsip-prinsip terbaik dari kesehatan masyarakat seperti

teknik, perlindungan alam, keindahan dan pertimbangan-pertimbangan

lingkungan lainnya, serta mempertimbangkan sikap masyarakat. Tahap

pengelolaan sampah dimulai dari sumber timbulan sampah sistem penampungan

sampah sementara, tranportasi sampah dan pelahan akhir sampah. Umumnya di

Indonesia dewasa ini, masing-masing titik pengelolaan sampah tersebut tidak

memenuhi kriteria standar pengelolaan sampah. Pengumpulan dan pembuangan

sampah hendaknya dilakanakan secara teratur setiap hari setelah selesai kegiatan

di tempat-tempat umum, sampah segera dibersihkan dan dikumpulkan pada

tempat pengumpulan sementara untuk selanjutnya dibuang ketempat pembuangan

akhir. Teknik operasional pengelolaan sampah meliputi:

a. Pewadahan

Pewadahan merupakan penampungan sampah sementara di sumber

sampah bak secara individual maupun komunal. Wadah sampah individual

umumnya di tempatkan di muka rumah atau bangunan lainnya. Sedangkan wadah

sampah komunal ditempatkan ditempat terbuka yang mudah di akses. Pewadahan

sampah dilakukan agar memudahkan dalam pengangkutannnya. Idealnya jenis

22

wadah di sesuaikan jenis sampah yang akan dikelola agar memudahkan dalam

penaganan berikutnya, yaitu dalam upaya daur ulang. Selain itu, pewadahan yang

memiliki manfaat yaitu :

1) Bau akibat pembusukan sampah yang juga menarik datangnya lalat,

kecoa dan tikus.

2) Air hujan yang berpotensi menambah kadar air sampah, dapat

kendalikan.

3) Pencampuran sampah yang tidak sejenis, dapat dihindarkan.

b. Pengumpulan sampah

Pengumpulan sampah adalah proses penanganan sampah dengan cara

pengumpulan dari masing-masing sumber sampah untuk diangkut ke tempat

pembuangan sementara atau ke pengelolaan sampah skala kawasan, atau langsung

ke tempat pembuangan atau pemrosesan akhir tanpa melalui proses pemindahan,

operasional pengumpulan dan pengangkutan sampah mulai dari sumber sampah,

hingga ke lokasi pemrosesan akhir atau ke lokasi pembuangan akhir, dapat

dilakukan dua cara, yaitu secara langsung (door to door), atau secara tidak

langsung (dengan menggunakan transfer depo/container) sebagai tempat

pengumpulan sementara (TPS) dengan penjelasan sebagai berikut:

1) Secara langsung (door to door)

Pada sistem ini proses pengumpulan dan pengangkutan sampah dilakukan

bersamaan. Sampah dari tiap tiap sumber akan diambil, dikumpulkan dan

langsung diangkut ketempat pemrosesan atau ketempat pemrosesan atau ketempat

pembuangan akhir.

23

2) Secara tidak langsung (communal)

Pada sistem ini, sebelum diangkut ketempat pemrosesan, atau ketempat

pembuangan akhir, sampah dari masing-masing sumber akan dikumpulkan dahulu

oleh sarana pengumpul seperti dalam gerobak tangan ( hand cart ) dan diangkut

ke TPS.

Pada sistem communal ini, masing-masing sumber akan dikumpulkan

dahulu oleh sarana pengumpulan seperti dalam gerobak tangan ( hand cart ) atau

sampah sederhana yang paling sering dipakai di kota-kota ataupun di indonesia,

dan memiliki kriteria persyaratan sebagai berikut :

a) Mudah dalam loading dan unloading

b) Memiliki kontruksi yang ringan dan sesuai dengan kondisi jalan

yang ditempuh

c) Sebaiknya mempunyai tutup

Tempat penampungan sementara merupakan suatu bangunan atau tempat

yang digunakan untuk memindah sampah dari gerobak tangan ke landasan,

container atau langsung ke truck pengangkut sampah, tempat penampungan

sementara ini berupa :

a) Transfer station/transfer depo

b) Container besar ( steel container )

c) Bak-bak komunal yang dibangun permanen dan terletak di

pinggir jalan. (Damanhuri, 2004: 6-4)

24

c. Pemindahan

Pemindahan sampah merupakan tahapan untuk memindahkan sampah

hasil pengumpulan ke dalam alat pengangkut untuk dibawa ke tempat pemrosesan

atau ke pembuangan akhir. Lokasi pemindahan sampah hendaknya memudahkan

bagi sarana pengumpul dan pengangkut sampah untuk masuk dan keluar dari

lokasi pemindahan, dan tidak jauh dari sumber sampah.

d. Pengangkutan sampah

Pengangkutan adalah salah satu tahap pengelolaan sampah dimana

berfungsi membawa sampah dari lokasi pemindahan atau dari sumber sampah

menuju tempat pemrosesan akhir (TPA). Persyaratan alat pengangkut sampah,

antara lain :

1) Alat pengankut sampah harus dilengkapi dengan penutup sampah,

minimal dengan jaring.

2) Tinggi baik maksimum 1,6 m.

3) Sebaiknya ada alat ungkit.

4) Kapasitas disesuaikan dengan kondisi/kelas jalan yang akan dilalui.

5) Bak truk/dasar kontainer sebaiknya dilengkapi pengaman air

sampah. (Damanhuri; Padmi,2010:59)

e. Pembuangan akhir sampah

Pada prinsipnya, pembuangan akhir sampah harus memenuhi syarat-syarat

kesehatan dan kelestarian lingkungan. Teknik yamg saat ini banyak di.lakukan

adalah open dumping, dimana sampah yang ada hanya di tempatkan di tempat

tertentu, hingga kapasistasnya tidak lagi memenuhi. Teknik ini sangat berpotensi

untuk menimbulkan gangguan terhadap lingkungan. Teknik yang di

25

rekomendasikan adalah dengan sanitary landfill. Dimana nantinya pada lokasi

TPA di lakukan kegiatan-kegiatan tertentu untuk mengolah timbulan sampah.

Pada umumnya pemrosesan akhir sampah yang dilaksanakan di TPA adalah

berupa proses landfilling (pengurugan). Teknik landfilling membutuhkan lahan

luas, karena memiliki kemampuan reduksi volume sampah secara terbatas. Karena

berfungsi sebagai tempat penimbunan, maka kebutuhan luas lahan TPA dirasakan

tiap waktu meningkat sebanding dengan peningkatan jumlah timbulan.

Landfilling dibutuhkan karena :

1) Pengurangan limbah di sumber, daur-ulang, atau minimasi limbah,

tidak dapat menyingkirkan limbah semuanya.

2) Pengolahan limbah biasanya menghasilkan residu yang harus

ditangani lebih lanjut.

3) Kadang sebuah limbah sulit untuk diuraikan biologis, atau sulit

untuk dibakar, atau sulit untuk diolah secara kimia. (Damanhuri;

Padmi, 2010 : 80)

4. Pembiayaan atau Restribusi

Aspek pembiyaan merupakan sumber daya penggerak agara sistem

pengelolaan sampah bergerak dengan lancar. Sektor pembiayaan ini menyangkut

beberapa aspek , seperti :

a. Proporsi APBN atau APBD pengelolaan sampah antara retribusi dan

biaya pengelolaan sampah.

b. Proposi komponen biaya tersebut untuk gajiu, transportasi,

pemeliharaan, pendidikan, dan pengembangan serta administrasi.

c. Proporsi antara retribusi dengan pendapatan masyarakat.

26

d. Struktur dan penarikan retribusi yang berlaku .

Retribusi persampahan merupakan bentuk konkrit partisipasi masyarakat

dalam membiayai program pegelolaan sampah. Bentuk penarikan retribusi

dibenarkan bila pelaksananya adalah badan formal yang diberi kewenangan oleh

pemerintah.

5. Peran Masyarakat

Tanpa adanya partisipasi masyarakat penghasil sampah, semua program

pengelolaan sampah yang direncanakan akan sia-sia. Salah satu pendekatan

kepada masyarakat untuk dapat membantu program pemerintah dalam kebersihan

adalah bagaimana membiasakan masyarakat kepada tingkah laku yang sesuai

dengan tujuan program pemerintah. Hal ini antara lain menyangkut:

a. Bagaimana merubah persepsi masyarakat terhadap pengelolaan sampah

yang tertib dan teratur.

b. Faktor-faktor sosial, struktur dan budaya setempat.

c. Kebiasaan dalam pengelolaan sampah selama ini.

27

D. Kerangka Teori

Berdasarkan kebijakan pengelolaan sampah perkotaan terdiri dari 5

komponen sistem (Damanhuri, Padmi: 2010) yaitu :

Gambar 2.1

Kerangka Teori

Pengelolaan sampah :

1.Peraturan atau hukum

2.Kelembagaan dan

organisasi

3.Teknik Operasional

4.Pembiayaan atau restribusi

5. Peran Masyarakat

Sampah terkelola secara

baik

28

E. Kerangka Konsep

Kerangka konsep yang digunakan adalah mekanisme penanganan sampah

yang terdapat pada diktat kuliah tentang pengelolaan sampah (Damanhuri, Padmi:

2010) :

\

Gambar 2.2

Kerangka Konsep

Teknik Operasional

pengelolaan sampah:

1.Timbulan

2.Pewadahan

3.Pengumpulan

4.Pemindahan

5.Pengangkutan

6.Pembuangan akhir

Sampah

terkelola

secara baik Pembiayaan atau

restribusi :

biaya operasi dan

pemeliharaan

Kelembagaan dan

organisasi :

UPT RAYON II

Pasar Trimulyo

Dinas Pasar

Kebersihan dan

Pertamanan.

29

F. Definisi Operasional

Tabel 2.1

Definisi Operasional

No Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala

Ukur

1 Timbulan

Sampah

Volume sampah atau

berat sampah yang

dihasilkan dari jenis

sampah. Metode

pengukuran timbulan

sampah menurut (SNI

19-3964-1994, SNI M

36-1991-03 )

Timbangan Ditimbang Kilogram atau

Kg

Rasio

2 Pewadahan

sampah

Proses penampungan

sampah sementara dari

sumber sampah

sebelum sampah

tersebut dikumpulkan

dan diangkut.

Observasi

Cheklist

1. Baik, jika ada

pewadahan

sampah dan

melakukan

pemisahan

2. Tidak baik,

jika tidak

melakukan

pewadahan

dan

pemisahan

sampah

Ordinal

3 Pengumpulan

Sampah

Proses penanganan

sampah dengan cara

pengumpulan dari

masing-masing sumber

sampah

Observasi Cheklist

1. Baik,jika

sampah

dikumpulkan

2. Tidak baik,

jika sampah

tidak

dikumpulkan

Ordinal

4 Pemindahan

Sampah

Proses memindahkan

sampah hasil

pengumpulan ke alat

pengangkut sampah

Observasi

Cheklist

1. Dilaksanakan

2. Tidak

dialksanakan

Ordinal

30

5 Pengangkutan

Sampah

Proses membawa

sampah dari lokasi

pemindahan sampah ke

TPS

Observasi

Cheklist

1. Dilaksanakan

2. Tidak

dilaksanakan

Ordinal

6 Pembuangan

akhir

Proses akhir dari tahap

pengelolaan sampah.

Mulai dari pewadahan

sampai pembuangan ke

TPS atau ke TPA

Observasi

Cheklist 1. Dikelola

2. Tidak

dikelola

Ordinal

7 Biaya operasi

dan

pemeliharaan

Biaya operasi dan

pemeliharaan meliputi

anggaran pengelolaan

sampah yaitu sarana

dan prasarana

kebersihan mencakup

alat-alat yang

digunakan dalam

pengelolaan sampah

mulai dari tahap

pewadahan sampah

sampai tahap

pembuangan akhir

dengan menggunakan

sapu lidi, serok,

keranjang sampah,

gerobak sampah.

Observasi

Wawancara

Cheklist

Kuisioner

1. Sesuai, jika

mengikuti

sistem

operasional

yang di

terapkan

2. Tidak sesuai,

jika tidak

mengikuti

sistem

operasional

Ordinal

8 Kelembagaan

dan

Organisasi

Kelembagaan dan

Organisasi yang

membina dan

mengelola pasar, pola

sistem operasional yang

diterapkan, meliputi

dinas kebersihan, Unit

Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD)

Observasi

Wawancara

Cheklist

Kuisioner

1. Sesuai

2. Tidak sesuai

Ordinal