33
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku Semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung maupun yang tidak dapat diamati pihak luar (Notoatmodjo, 2005) Lawrence Green dalam (Notoatmodjo, 2003) menjelaskan perilaku itu dilatarbelakangi atau dipengaruhi oleh 3 faktor pokok yaitu : a. Faktor predisposisi (Predisposis factor) Yang meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, nilai, umur, pendidikan, paritas dan ekonomi. b. Faktor pendukung (enabling factor) Yang meliputi ketersediaan sumber atau fasilitas. c. Faktor penguat (reinforcing factor) Sikap dan perilaku petugas, dukungan suami dan perilaku tokoh masyarakat. 2. Pengetahuan a. Pengertian Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. (Notoatmodjo, 2007). Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni : indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

  • Upload
    ngokiet

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Perilaku

Semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung

maupun yang tidak dapat diamati pihak luar (Notoatmodjo, 2005)

Lawrence Green dalam (Notoatmodjo, 2003) menjelaskan perilaku itu

dilatarbelakangi atau dipengaruhi oleh 3 faktor pokok yaitu :

a. Faktor predisposisi (Predisposis factor)

Yang meliputi pengetahuan, sikap, kepercayaan, tradisi, nilai, umur,

pendidikan, paritas dan ekonomi.

b. Faktor pendukung (enabling factor)

Yang meliputi ketersediaan sumber atau fasilitas.

c. Faktor penguat (reinforcing factor)

Sikap dan perilaku petugas, dukungan suami dan perilaku tokoh masyarakat.

2. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. (Notoatmodjo, 2007).

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni : indera

penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. (Notoatmodjo,

2007).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007) pengetahuan mempunyai 6 tingkatan sebagai

berikut:

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai peningkatan suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Tingkat ini adalah mengikat kembali terhadap sesuatu

spesifik dari keseluruhan bahan yang dipelajari, oleh sebab itu tahu ini

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

2) Memahami (Comprehention)

Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang

objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara

benar.

3) Aplikasi (Application)

Diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah

dipelajari pada situasi atau kondisi sesungguhnya. Aplikasi disini diartikan

sebagai penggunaan hukum-hukum, rumus, metode dan prinsip dalam

situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

Merupakan suatu kemampuan untuk menjabarkan materi suatu objek

keadaan komponen-komponen tapi masih di dalam struktur organisasi

tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.

5) Sistesis (Syntesis)

Menunjukan pada suatu kemampuan untuk menghubungkan bagian-

bagian dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru. Sintesis adalah suatu

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi

yang ada.

6) Evaluasi (Evaluation)

Berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu

materi. Penilaian-penilaian itu berdasarkan kriteria yang ditentukan atau

menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Proses terjadinya pengetahuan menurut Roger (1974) dalam Notoatmodjo

(2003)

1). Awarenes (kesadaran) dimana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek)

2). Interest (merasa tertarik) dimana orang mulai tertarik terhadap stimulus.

3). Evaluation (menimbang-nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya.

4). Trial dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu dengan apa yang

dikehendaki oleh stimulus.

5). Adoption dimana subjek telah berprilaku baru sesuai dengan pengetahuan

kesadaran tarhadap stimulus

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

d. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1). Pendidikan bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada

perkembangan orang lain menuju ke arah cita-cita tertentu. Makin tinggi

pendidikan seseorang maka semakin mudah menerima informasi dan

semakin banyak pengetahuan yang dimiliki.

2). Usia semakin cukup umur seseorang, tingkat pengetahuannya akan lebih

matang dalam berfikir dan bertindak.

3). Pengalaman pengalaman merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat

pengetahuan karena dari pengalaman orang lain dapat dijadikan sebagai

acuan untuk dapat meningkatkan pengetahuan.

4). Support sistem lingkungan disekitar kita juga dapat mempengaruhi tingkat

pengetahuan manusia, karena dari lingkungan ini di dapat pengetahuan

serta mengetahui sesuatu yang belum diketahui.

3. Sikap (atitude)

a. Pengertian

Sikap (atitude) adalah kecenderungan untuk bertindak dimana sikap

dapat membatasi atau mempermudah menerapkan keterampilan dan

pengetahuan yang sudah dikuasai, oleh karena itu sikap seseorang, terhadap

pelajaran sangat berpengaruh pada keberhasilan kegiatan pembelajaran. (

www.e-psikologi.com. 2006 ).

b. Tingkatan-tingkatan sikap

1). Menerima (Receiving)

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

Menerima artinya bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (objek).

2). Merespon (responding)

Memberikan jawaban apabila ditanya,mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan merupakan suatu indikasi dari sikap.

Karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan tugas yang

diberikan, lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang

menerima ide tersebut.

3). Menghargai (Valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan suatu

masalah suatu indikasi sikap.

4). Bertanggung jawab (Responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilih dengan

segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.

5). Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung maupun tidak

langsung. Menurut Azwar,Azrul (2000:99) “secara langsung dapat

dinyatakan bagaimana pendapat atau pertanyaan responden suatu objek

secara tidak langsung dapat dilakukan dengan pertanyaan-pertanyaan

hipotesis, kemudian dinyatakan pendapat responden”.

c. Teori Sikap

1) Belajar melakukan proses asosiasi perlu sikap pengukuran kembali.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

2) Teori keseimbangan model keseimbangan dari ras suka. Kemungkinan

dari dua susunan struktur yang tidak seimbang cenderung menjadi struktur

yang seimbang melalui perubahan dalam satu unsur atau lebih.

3) Teori ketidaksesuaian akan berubah demi mempertahankan konsistensi

dengan perilaku nyata.

4) Teori atribusi orang bersikap dengan mempertimbangkan kondisi dan

efeksi dari psikomotor di dalam kesadaran mereka.

4. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Pertambahan Berat Badan

Kenaikan pertambahan berat badan ibu selama kehamilan dipengaruhi

oleh berbagai faktor, yang terpenting keadaan gizi ibu hamil dan makanan ibu

selama berlangsung kehamilan. Berat badan hamil dan makanan ibu selama

berlangsung kehamilan. Berat badan (BB) sebelum hamil dan perubahan BB

selama kehamilan berlangsung merupakan parameter klinik yang penting untuk

memprediksi berat badan lahir bayi. Wanita dengan berat badan rendah sebelum

hamil, atau kenaikan berat badan rendah sebelum hamil, atau kenaikan berat

badan tidak cukup banyak pada saat hamil cenderung melahirkan bayi BBLR.

Kenaikan berat badan yang dianggap baik untuk orang Indonesia ialah 9 kg.

kenaikan berat badan ibu tidak sama, tetapi pada umumnya kenaikan berat badan

tertinggi adalah pada umur kehamilan 16 – 20 minggu, dan kenaikan yang paling

rendah pada 10 minggu pertama kehamilan (Supariasa, 2001).

5. Gizi

a. Pengertian

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

Adalah zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi

dan mempunyai nilai yang sangat penting untuk :

1) Memelihara proses tubuh dalam pertumbuhan dan perkembangan yaitu

mengganti sel-sel yang rusak dan sebagian zat pelindung tubuh dengan

cara menjaga keseimbangan cairan tubuh.

2) Memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari. Pemberian

makanan yang tidak terpenuhi baik kurang maupun lebih dari yang

dibutuhkan untuk umur, jenis kelamin dan kondisi-kondisi tertentu seperti

banyaknya aktifitas, suhu dan lingkungan, maka akan menyebabkan mal

nutrisi

Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan

yang di konsumsi secara normal melalui proses digesti, absorbsi, transportasi,

penyimpanan, metabolisme, dan pengeluaran zat-zat yang tidak di gunakan

untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari

organ-organ serta menghasilkan energi (Supariasa, 2001).

Zat Gizi (Nutrient) adalah ikatan kimia yang diperlukan oleh tubuh

untuk melakukan fungsinya yaitu menghasilkan energi, membangun dan

memelihara jaringan serta mengukur proses-proses kehidupan (Almatsier,

2001).

b. Manfaat gizi

1). Pada masa kehamilan

a) Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan tubuh

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

b) Untuk pertumbuhan dan perkembangan janin

c) Agar luka-luka pasca bersalin cepat sembuh

d) Sebagai cadangan pada masa laktasi

2). Manfaat gizi secara umum

1) Sebagai sumber energi dan tenaga

2) Untuk menyokong pertumbuhan badan

3) Mengganti sel-sel yang rusak dan memelihara jaringan tubuh

4) Mengatur sistem metabolisme dan keseimbangan air, keseimbangan

asam basa dan keseimbangan mineral dalam cairan tubuh

(Paath,2005)

6. Gizi Ibu hamil

Ibu hamil membutuhkan energi dan zat-zat gizi lebih banyak dari pada

wanita yang tidak hamil. Pertambahan energi dan zat-zat gizi yang cukup untuk

memenuhi kebutuhan ibu sendiri maupun kebutuhan janin yang dikandungnya.

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu

kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan

energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan

janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan

metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan

saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna. (Lubis, 2003).

Menurut Nasution (dikutip oleh Lubis, 2003) kebutuhan energi untuk

kehamilan yang normal perlu tambahan kira-kira 80.000 kalori selama masa

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

kurang lebih 280 hari. Hal ini perlu tambahan ekstra sebanyak kurang lebih 300

kkal setiap hari selama hamil.

Tujuan penataan gizi selama hamil adalah untuk menyiapkan :

a. Cukup kalori, protein yang bernilai biologi tinggi, vitamin, mineral dan cairan

untuk memenuhi kebutuhan zat gizi ibu, janin serta plasenta.

b. Makanan padat gizi dapat membentuk lebih banyak jaringan tubuh bukan

lemak.

c. Cukup kalori dan zat gizi untuk memenuhi pertambahan berat baku saat

hamil.

d. Perencanaan perawatan gizi yang memungkinkan ibu hamil untuk

memperoleh dan mempertahankan status gizi optimal sehingga dapat

menjalani kehamilan dengan aman dan berhasil, melahirkan bayi dengan

potensi fisik dan mental yang baik, dan memperoleh cukup energi untuk

menyusui serta merawat bayi kelak.

e. Perawatan gizi yang dapat mengurangi atau menghilangkan reaksi yang tidak

diinginkan, seperti mual dan muntah.

f. Perawatan gizi yang dapat membantu pengobatan penyulit yang terjadi selama

kehamilan (diabetes melitus).

g. Mendorong ibu hamil sepanjang waktu untuk mengembangkan kebiasaan

makan yang baik yang dapat diajarkan kepada anaknya selama hidup.

Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan

masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini.

a. Terhadap Ibu

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi

pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah

secara normal, dan terkena penyakit infeksi

b. Terhadap Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan

persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur),

perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung

meningkat.

c. Terhadap Janin

Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses

pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir

mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra

partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah

(BBLR)

Beberapa penyebab tejadinya kurang gizi pada seorang ibu hamil

antara lain: kurangnya pengetahuan ibu tentang gizi ibu hamil, misalnya:

sumber-sumber zat gizi, peranan zat gizi selama hamil, kecukupan gizi yang

dianjurkan selama hamil, cara mengolah dan menyajikan dan makanan apa

saja yang harus dihindari oleh seorang ibu hamil (Krisnatuti, 2000).

Kebutuhan gizi ibu hamil upaya untuk mempertahankan gizi dengan

baik dan seimbang selama kehamilan adalah suatu solusi efektif untuk

menjaga kesehatan. Bagi seorang ibu hamil tidak dianjurkan untuk

mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang berlebihan ataupun berdiet.

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

Sebaliknya dianjurkan untuk menciptakan pola makan yang sehat dan benar

(Krisnatuti, 2000).

Pada saat hamil seorang perempuan akan mengalami perubahan secara

fisik yang cukup drastis. Kehamilan menyebabkan berat badan naik dan laju

metabolisme tubuh (BMR atau Basal Metabolisme Rate) meningkat. Artinya

energi yang dibutuhkan untuk metabolisme tubuh juga meningkat. Karena itu

ibu hamil memerlukan gizi yang lebih banyak, baik untuk dirinya sendiri

maupun bayinya. Asupan gizi pun harus seimbang. (Wibisono dan Ayu bulan,

2009)

Seiring dengan membesarnya janin, komposisi dan metabolisme tubuh

ibu terus berubah. Pada trimester pertama, terjadi pembentukan organ-organ

vital janin. Pada trimester kedua, janin mengalami pertumbuhan. Selanjutnya,

pada trimester ketiga, semua fungsi tubuhnya mengalami pematangan dan

pertumbuhan sangat pesat. (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

Tabel 2.1. Angka kecukupan gizi (AKG) wanita tidak hamil dan tambahan gizi yang dibutuhkan ketika hamil (per orang per hari)

AKG Wanita Tidak

Hamil Tambahan Gizi Wanita Hamil Zat Gizi

19-29 Tahun

30-49 Tahun

Trimester I Trimester II Trimester III

Energi (Kkal) 1.900 1.800 + 180 + 300 + 300 Protein (g) 50 50 + 17 + 17 + 17 Vitamin A (RE) 500 500 + 300 + 300 + 300 Vitamin D (μg) 5 5 + 0 + 0 + 0 Vitamin E (mg) 15 15 + 0 + 0 + 0 Vitamin K (μg) 55 55 + 0 + 0 + 0 Thaimin (mg) 1,0 1,0 + 0,3 + 0,3 + 0,3 Riboflavin (mg) 1,1 1,1 + 0,3 + 0,3 + 0,3 Niacin (mg) 14 14 + 4 + 4 + 4 Asam folat (μg) 400 400 + 200 + 200 + 200 Piridoksin (mg) 1,3 1,3 + 0,4 + 0,4 + 0,4 Vitamin B12(μg) 2,4 2,4 + 0,2 + 0,2 + 0,2 Vitamin C (mg) 75 75 + 10 + 10 + 10 Kalsium (mg) 800 800 + 150 + 150 + 150

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

Fosfor (mg) 600 600 + 0 + 0 + 0 Magnesium (mg) 240 270 + 30 + 30 + 30 Besi (mg) 26 26 + 0 + 9 + 13 Yodium (μg) 150 150 + 50 + 50 + 50 Seng (mg) 9,3 9,8 + 1,7 + 4,2 + 10,2 Selenium ( μg) 30 30 + 5 + 5 + 5 Mangan (mg) 1,8 1,8 + 0,2 + 0,2 + 0,2 Flour (mg) 2,5 2,7 + 0,2 + 0,2 + 0,2

Sumber : angka kecukupan gizi, Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, tahun 2004

Jumlah makanan yang di konsumsi bukanlah jaminan bahwa asupan gizi

sudah cukup dan seimbang. Kualitas makanan juga berperan penting dalam

menentukan asupan gizi seimbang ini. Dengan melengkapi gizi secara lengkap

dan seimbang, diharapkan akan memberikan efek jangka panjang yang positif

bagi perkembangan bayi kelak. (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

7. Status gizi ibu hamil

Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dari bentuk

variabel tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.

(Supariasa, 2001).

Pertumbuhan janin di dalam kandungan dipengaruhi oleh status gizi ibu

hamil. Status gizi ini berkaitan erat dengan berat badan si ibu sebelum hamil.

Selanjutnya, status gizi ini juga menentukan berapa kenaikan badan yang ideal

pada ibu tersebut saat hamil. (Wibisono dan Ayu bulan, 2009).

Beberapa cara dapat digunakan untuk menilai status gizi seseorang. Untuk

orang dewasa (19-70 tahun), status gizi dapat di nilai dengan menghitung indeks

massa tubuh (IMT). Rumusnya sebagai berikut:

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

2})({)(

mbadanTinggikgbadanBeratIMT =

Hasil perhitungan IMT kemudian dikategorikan sebagai berikut.

1) Kurang : IMT < 18,5

2) Normal : IMT 18,5-25,0

3) Overweight : IMT 25,1-27,0

4) Obesitas : IMT > 27,0

Selain itu, status gizi orang dewasa juga dapat dihitung dengan mengukur

lingkar lengan atas (LILA) menggunakan pita pengukur LILA. Jika lingkar

lengan atas anda lebih atau sama dengan 23,5 cm berarti status gizi anda normal.

(Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

Status gizi antara ibu hamil yang satu dengan yang lain tidaklah sama.

Faktor dari si ibu maupun faktor dari lingkungan dapat mempengarui status gizi

ibu hamil. Ada beberapa hal yang mempengaruhi gizi ibu pada waktu hamil.

(Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

a. Berat badan

Berat badan anda akan menentukan seberapa banyak asupan makanan

yang harus anda konsumsi pada waktu hamil. Harapannya, kebutuhan gizi

janin tercukupi dan bayi yang akan lahir dengan berat badan normal.

b. Umur

Umur pada waktu hamil berpengaruh terhadap gizi ibu hamil. Semakin

tua umur ibu hamil, energi yang dibutuhkan pada waktu hamil juga semakin

tinggi.

c. Kondisi kesehatan

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

Kondisi kesehatan ibu hamil akan berpengaruh pada asupan

makanannya. Ibu hamil yang sedang sakit biasanya nafsu makannya akan

menurun. Dalam keadaan sakit, sebaiknya ibu hamil mendapat tambahan

suplemen seperti suplemen zat besi, protein, atau yang lainnya agar kebutuhan

gizinya terpenuhi.

d. Aktivitas

Jika aktifitas ibu hamil tinggi, kebutuhan energinya juga akan semakin

tinggi.

e. Keadaan ekonomi

Keadaan ekonomi keluarga akan mempengarui pemilihan ragam dan

kualitas bahan makanan. Apalagi pada masa sekarang saat ekonomi sangat

sulit dan harga bahan makanan melambung tinggi. Dalam keadaan seperti ini,

ibu harus pandai memilih bahan pangan.makanan bergizi tidak harus mahal.

Misalnya, untuk mengambil manfaat protein hewani, anda dapat membeli ikan

segar, telur ayam, telur puyuh, dan ikan teri sebagai pengganti daging sapi.

Meski harganya relatif lebih murah, bahan-bahan tersebut mengandung

protein yang sama baiknya dengan daging sapi.

f. Pengetahuan gizi kehamilan

Pengetahuan gizi kehamilan sangat diperlukan oleh seorang ibu hamil

di dalam merencanakan menu makanannya. Jika tanpa di dasari oleh

pengetahuan ini, akan sulit mengatur makanan terutama untuk menangani

keluhan-keluhan kehamilan pada setiap trimesternya. Misalnya, pada trimester

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

awal kehamilan biasanya ada keluhan mual dan muntah. Hal ini biasanya

berdampak pada asupan makananya karena selera makannya pasti berkurang.

Agar kebutuhan gizi tetap terpenuhi, ibu biasa menyiasati dengan

makan sedikit-sedikit, tetapi intensitasnya lebih sering. Makanannya pun

harus dipilih yang segar dan tidak mengandung lemak karena akan

merangsang mual dan muntah. Dianjurkan untuk mengkonsumsi buah segar

atau dibuat jus, sayuran, kue kering, dan seafood.

g. Pantang makanan karena pengaruh budaya

Kepercayaan terhadap adat juga dapat mempengarui asupan makanan

ibu hamil. Misalnya, ada kepercayaan asupan makanan ibu hamil ibu dilarang

makan ikan karena dikhawatirkan bayinya cacingan dan berbau amis. Padahal,

konsumsi ikan terutama ikan laut justru sangat dianjurkan karena kandungan

lemaknya rendah, proteinnya tinggi, serta mengandung omega 3 dan omega 6

yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan otak janin dalam kandungan.

(Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

h. Pertambahan berat badan ibu hamil.

Kenaikan berat badan yang ideal setiap orang berbeda-beda,

tergantung pada berat badan sebelum hamil. Jika sebelum hamil berat badan

ibu di bawah normal (kurus), pada trimester awal idealnya naik 2,25 kg.

selanjutnya berat badan akan terus naik minimal 450 gram perminggunya.

Dengan demikian, total kenaikan berat badan selama kehamilan 13-18 kg.

(Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

Jika sebelum hamil berat badan ibu normal, pada trimester pertama

idealnya berat badan naik 1,5 kg. Selanjutnya berat badan akan terus naik

minimal 450 gram per minggunya. Dengan demikian, total kenaikan berat

badan selama kehamilan 11-16 kg.

Namun jika sebelum hamil berat badan ibu di atas normal (gemuk),

pada trimester awal idealnya naik hanya 900 gram. setelah itu per minggunya

hanya naik 300 gram. Dengan demikian, total kenaikan selama kehamilan

hanya 7-11 kg.

Tabel 2.2. Kenaikan berat badan selama kehamilan berdasarkan status gizi ibu selama hamil.

Status gizi ibu sebelum hamil

(IMT) Total Kenaikan Berat Badan Selama

Kehamilan (kg) Kurang 13-18 Normal 11-16

Overweight 7-11 Obesitas 7

Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

8. Zat gizi yang dibutuhkan selama kehamilan

Pengaturan gizi selama kehamilan mulai dari trimester pertama, trimester

ke dua sampai trimester ketiga perlu diperhatikan.

Bahan pangan yang digunakan harus meliputi enam kelompok, yaitu :

a. Makanan yang mengandung protein (hewani dan nabati),

b. Susu dan olahannya,

c. Roti dan bebijian,

d. Buah dan sayur yang kaya akan vitamin c,

e. Sayuran berwarna hijau tua,

f. Buah dan sayur lain.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

Ibu hamil memang harus memahami pentingnya pengaturan gizi selama

kehamilan. Berikut ini tujuan pengaturan gizi selama kehamilan.

a. Ibu hamil dan janin tercukupi kebutuhan gizinya (energi, protein bernilai

biologi tinggi, vitamin, mineral, dan cairan).

b. Status gizi ibu hamil normal sehingga dapat menjalani kehamilan dengan

baik dan aman, serta bayi yang dilahirkan sehat segar fisik dan mental.

c. Makanan yang di konsumsi membentuk lebih banyak jaringan tubuh, bukan

lemak.

d. Masalah kurangnya asupan makanan karena mual dan muntah dapat teratasi.

e. Masalah ibu hamil yang menderita diabetes, anemia, hipertensi dapat diatur

makananya sehingga tidak menyulitkan selama kehamilan.

f. Ibu memperoleh energi yang cukup untuk menyusui dan merawat bayi yang

dilahirkan kelak.

1) Energi

Energi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, plasenta,

jaringan payudara, cadangan lemak serta untuk metabolisme. Pada trimester pertama

kehamilan ibu membutuhkan tambahan energi sebesar 180 kkal per hari dibandingkan

dengan sebelum hamil. Karena itu mesti pada masa ini umumnya ibu hamil

mengalami gejala morning sick (mual dan muntah pada pagi hari). Asupan makanan

harus diupayakan tetap terjaga. Salah satu upaya yang biasa dilakukan adalah

mengkonsumsi makanan padat gizi berporsi kecil dengan intensitas makan lebih

sering.

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

Sementara itu, pada trimester kedua dan ketiga, ibu hamil membutuhkan

tambahan energi 300 kkal per hari dibandingkan dengan sebelum hamil. Pertambahan

energi ini disebabkan oleh peningkatan laju metabolisme basal. Selain itu tambahan

energi juga diperlukan untuk menjaga ketersediaan cadangan protein. Pertambahan

energi ini terutama diperlukan pada 20 minggu terakhir dari masa kehamilan, yaitu

ketika pertumbuhan janin berlangsung sangat pesat.

2) Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber tambahan energi yang di butuhkan bagi

pertumbuhan dan perkembangan janin selama dalam kandungan. Pada trimester

pertama kehamilan, energi yang berasal dari karbohidrat digunakan untuk membentuk

sel-sel darah merah. Sementara itu pada trimester ketiga, energi dari karbohidrat di

perlukan untuk persiapan tenaga ibu dalam proses persalinan.

Pada masa kehamilan dianjurkan untuk mengkonsumsi karbohidrat sebanyak

50-60 % dari total kebutuhan energi tubuh. Karbohidrat yang dianjurkan untuk

dikonsumsi adalah karbohidrat kompleks seperti roti, serealia, nasi dan pasta.

Kandungan seratnya dapat mencegah sembelit (susah buang air besar) yang sering

terjadi pada saat kehamilan.

Tabel 2.3. Sumber karbohidrat Bahan makanan Kandungan karbohidrat (gram)

Per 100gram bahan Nasi 40,6

Jagung 33,1 Kentang 19,1 Singkong 34,7

Roti 50,0 Mie basah 14,0 Mie kering 50,0

Bihun 78,7 Makaroni 82,0

Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

3) Protein

Selama kehamilan protein dibutuhkan untuk membentuk jaringan tubuh yeng

menyusun struktur organ seperti tulang dan otot. Protein juga dibutuhkan untuk

mendukung proses tumbuh kembang janin agar dapat berlangsung optimal dan untuk

pembentukan sel-sel darah merah baru didalam tubuh janin.

Tabel 2.5. Makanan sumber protein. Bahan Makanan Kandungan protein(gram)

per 100gram Bahan Hewani Daging sapi 18,8 Daging babi 16,3 Hati sapi 19,7 Telur ayam 12,8 Telur bebek 13,1 Ikan segar 17,0 Ikan asin 42,0 Teri nasi kering 32,5 Teri kering tawar 68,7 Teri segar 16,0 Udang segar 21,0 Kerang 8,0 Keju 22,8 Sosis 14,5 Susu sapi 3,2 Susu krim (susu tak berlemak)

3,5

Nabati Kacang hijau 22,2 Kacang kedelai 30,2 Kacang merah 23,1 Kacang tanah 25,3 Kacang tolo 22,9 Tahu 7,8 Tempe 18,3 Susu kedelai 3,5

Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

4) Lemak

Lemak merupakan sumber energi yang vital untuk pertumbuhan jaringan

plasenta dan janin. Bagi ibu hamil lemak juga dapat disimpan sebagai cadangan

tenaga untuk menjalani persalinan dan pemulihan pasca persalinan. Cadangan lemak

yang tersedia dalam tubuh ibu hamil juga bermanfaat untuk membantu proses

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

pembentukan ASI. Selain itu asam lemak tak jenuh yaitu omega 3 dan omega 6

merupakan asam lemak esensial yang penting untuk proses tumbuh kembang sel

syaraf dan sel otak janin.

Tabel 2.4. Penggolongan makanan berdasarkan kadar lemaknya Klasifikasi Bahan makanan Kandungan lemak(gram)

Per 100gram bahan Ayam dengan kulit 25,0

Bebek 28,6Daging babi 45,0

Kuning telur ayam 31,9Tinggi lemak

Sosis 42,3 Daging kambing 9,2

Daging sapi 14,0 Hati sapi 3,2

Otak 8,6 Telur ayam 11,5 Telur bebek 14,3

Lemak sedang

Usus sapi 7,2 Ikan asin 1,5 Ikan segar 4,5

Kerang 1,1Teri kering 3,0

Rendh lemak

Udang segar Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

Pada kehamilan yang normal kadar lemak dalam aliran darah akan mengikat

pada trimester ketiga. Akan tetapi, kebutuhannya tetap hanya 20-25 % dari total

kebutuhan energi tubuh. Karena itu konsumsi lemak yang berlebihan biasa

menyebabkan berat badan ibu bertambah terlalu banyak dan meningkatkan tekanan

darah. Dampak lebih lanjutnya di khawatirkan plasenta akan lepas dari dinding rahim

5) Vitamin

a) Vitamin A

Selama pertumbuhan janin vitamin A berperan dalam pergantian sel baru

pada semua jaringan tubuh dan sel syaraf, pembentukan tulang dan gigi, pencegah

terjadinya kelainan bawaan pada bayi, serta meningkatkan daya tahan tubuh ibu

hamil. Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan pertumbuhan janin terganggu,

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

pertumbuhan sel-sel dalam tubuh kurang optimal, dan sistem kekebalan tubuh ibu

hamil menurun.

Kurang lebih 300 RE per hari dari sebelum hamil. Kebutuhan vitamin A

ini dapat diperoleh dari bahan pangan di atas.

Tabel 2.6. Sumber Vitamin A Bahan Makanan Kandungan Vitamin A(SI)

Per 100 Gram Bahan Hati sapi 43.900

Daging sapi 30 Daging ayam 810 Telur ayam 900 Telur bebek 1.230

Jagung kuning 435 Wortel 12.000

Bayam hijau 6.090 Bayam merah 5.800

Daun singkong 11.000 Daun katuk 10.370

Mangga golek 3.715 Pepaya 365

Semangka 590 Tomat matang 1.500

Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

b) Vitamin B

Selama kehamilan kebutuhan vitamin B juga meningkat. Penyebab

peningkatan kebutuhan vitamin B, fungsi dan sumber makanannya dijabarkan

pada tabel berikut:

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

Tabel 2.7. Penyebab peningkatan dan fungsi vitamin B selama kehamilan

Jenis Vitamin B Penyebab peningkatan selama kehamilan

Fungsi Sumber Bahan Makanan

Vitamin B1 (Tiamin)

Pembentukan koenzim untuk metabolisme energi

Membantu pertumbuhan janin

Kagang panjang bungis dan kacang kapri

Vitamin B2 (Riboflafin)

Pembentukan koensim untuk metabolisme energi dan protein

Membantu pertumbuhan janin dan membantu metanolisme karbohidrat lemak dan protein

Sayuran berwarna hijau seperti bayam brokoli dan sewi hijau serta susu keju dan daging

Vitamin B3 (Niasin)

Pembentukan koenzim untuk metabolisme energi dan protein

Mengurangi kelelahan,mencegah anemia membantu sintesis hormone dan membantu metabolisme koensim didalam pembentukan energi

Kacang-kacangan kurma,avokat,hati,daging,telur,dan ikan

Vitamin B6 (Pridoksin)

Pembentukan janin dan pemrentukan koenzim untuk metabolisme protein

Sebagai anti oksidan membantu menbentuk asam amino tritopfan menjadi fitamin B3,membentuk protein dari asam amino ,serta membentuk sel darah merah,syaraf otak dan otot-otot tubuh janin

Daging,hati,nasi,gandum,kacang,ikan ,telur ayam,ikan tuna,dan ikan salmon

Vitamin B9 (asam folat)

Produksi heme untuk hemoglobin,Pembentukan DNA pada proses pembentukan sel-sel darah merah,dan metabolisme tubuh

Mengurangi TND(neural tubes defects)Atau kelainan susunan seraf pusat,membentuk DNA pada proses pembentukan sel-sel darah merah, mencegah anemia megaloblastik (kekurangan jumlah sel-sel darah merah berukuran besar)

Jeruk,kol,brokoli,wortel,lobak kentang,rayam,sawi hijau,asparagus dan hati

Vitamin B12 (kobalamin)

Pembentukan sel darah merah dan pembentukan koenzim untuk metabolisme asam nukleat dan protein

Membantu pertumbuhan janin dan pematangan sel darah merah

Telur,susu,daging,bayam,dan keju

Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

c) Vitamin C

Vitamin C mempunyai peranan yang cukup besar dalam kehamilan.

Berikut ini fungsi vitamin C selama kehamilan.

(1) Membantu tubuh menyerap zat besi sehingga mencegah terjadinya anemia.

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

(2) Memperkuat pembuluh darah dan mencegah pendarahan.

(3) Mengurangi rasa sakit sekit sebanyak 50 % saat bekerja.

(4) Mengurangi risiko infeksi setelah melahirkan.

(5) Membantu pembentukan tulang dan persendian pada janin

(6) Mengaktifkan kerja sel-sel darah putih dan meningkatkan system kekebalan

tubuh.

(7) Memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

Tabel 2.8. Makanan sumber vitamin C Bahan makanan Kandungan vitamin C(mg)

Per 100 gram bahan Jambu biji 87

Jeruk 49 Mangga golek 30

Tomat 40 Kiwi 74

Pepaya 78 Nanas 24

Stroberi 60 Daun bayam 80

Daun singkong 275 Brokoli 68

Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009) Pada waktu hamil ibu di anjurkan untuk menambah asupan vitamin C

sebanyak 10 mg per hari. Yakni dengan memperbanyak konsumsi buah-buahan

segar dan sayuran hijau.

d) Vitamin D

Vitamin D diperlukan untuk membantu penyerapan kalsium. Kekurangan

vitamin D dapat menyebabkan kelainan pada tulang. Namun untuk orang di

daerah tropis seperti di Negara kita, tak perlu risau akan kekurangan vitamin D.

Pasalnya vitamin D dapat diperoleh dari pancaran sinar matahari.

e) Vitamin E

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

Vitamin ini di rekomendasikan untuk di konsumsi setiap hari. Untuk ibu

hamil kebutuhannya sekitar 15 mg (22,5 IU) per hari. Adapun fungsi vitamin E

pada masa kehamilan adalah untuk menjaga struktur dan fungsi komponen

komponen sel tubuh ibu dan janin, membantu pembentukan sel darah merah dan

sebagai anti oksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

Vitamin E di antaranya terdapat dalam makanan berikut: a. Brokoli; b.

Alpokat; c. Tomat; d. Kecambah; e. Bayam; f. Sawi hijau; g. Daun katuk; h.

Asparagus; i. Minyak kedelai; j. Minyak jagung; k. Minyak kelapa sawit; dan l.

Telur.

6) Mineral

a) Kalsium

Kebutuhan kalsium merupakan kebutuhan utama, baik untuk trimester

pertama, kedua, maupun ketiga. Sebanyak 99% kalsium yang ibu konsumsi akan

di gunakan untuk membentuk tulang dan gigi janin. Kalsium juga di gunakan

untuk membentuk senyawa neurotransmitter (senyawa penghantar pesan dari atau

ke otak) pada janin, selain dengan perkembangan sistem syaraf pusat dan otaknya.

(Wibisono dan Ayu bulan, 2009.

Tabel 2.9. Makanan sumber kalsium. Jenis makanan Kandungan kalsium (Mg)

Per 100 gram Bahan Beras 59

Kentang 63 Kedelai 222

Tahu 223 Tempe 155

Kacang tanah 316 Kacang merah segar 293

Mentimun 291 Tauge 166

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

Bayam kukus 239 Buncis 107

Pisang ambon 20 Salak bali 94

Telur bebek 100 Telur ayam 86 Teri kering 1.200 Teri segar 500

Belut 390 Kerang 321

Iken mujahir 96 Susu skim bubuk 1.300

Susu sapi 143 Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

b) Seng

Selama kehamilan kebutuhan seng meningkat sebanyak 50 %,

terutama pada trimester ke tiga. Pada trimester akhir ini, seng sangat dibutuhkan

untuk mengembangkan jaringan tisu di otak janin.

Tabel 2.10. Bahan makanan sumber seng

Bahan makanan Kandungan seng (Mg) Per 100 Grem bahan

Tiram 148,6 Gandun 15,4 Wijen 10,3

Kuning telur 6,2 Daging sapi 6,0

Pop corn 4,1 Keju 4,0

Daging ayam 2,8 Tepung terigu 2,4

Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

Kekurangan seng akan menghambat pertumbuhan janin dalam kandungan,

bahkan tidak menutup kemungkinan akan terjadi kasus cebol (kretin) pada bayi

yang dilahirkan. Selain itu konsumsi seng yang tidak mencukupi akan

mempengaruhi daya pengecap dan pembau si ibu. Hal ini akan berakibat pada

penurunan nafsu makan si ibu.

c) Yodium

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

Zat yodium yang begitu mudah di jumpai pada garam dapur ternyata

memegang peranan penting pada masa kehamilan. Yodium merupakan bahan

dasar hormone tiroksin yang berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan

otak bayi

Dampak negatif jika ibu hamil kekurangan yodium berakibat fatal

terhadap janin dalam kandungan maupun pada bayi yang baru lahir.

Gangguan kekurangan yodium pada janin dalam kandungan sebagai

berikut.

a. Keguguran

b. Lahir mati

c. Kretinisme saraf (kemunduran mental, bisu, tuli)

d. Kretinisme (gejala dwarfisme atau cebol)

Sementara itu gangguan kekurangan yodium pada bayi lahir sebagai

berikut.

a. Gondok neonatus (gondok pada bayi baru lahir)

b. Gangguan perkembangan otak dini.

Yodium di antara banyak terdapat di ganggang laut dan garam beryodium.

Tabel 2.11. Daftar makanan yang mengandung yodium. Bahan Makanan Kandungan yodium(ug)

Per 100 Gram bahan Ganggang laut karing 62.400

Garam beryodium 7.600 Minyak ikan cod 839

Udang lobster 115 Kerang 102 Tiram 78 Bayam 58

Ikan sardin 28 Susu 14

Telur ayam 13 Daging sapi 8

Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

d) Zat besi

Pada trimester pertama, tambahan zat besi belum begitu di butuhkan. Pada

trimester kedua, kebutuhan zat besi menjadi 35 mg per hari per berat badan.

Selanjutnya pada trimester ketiga meningkat menjadi 39 mg per hari per berat

badan. Memasuki trimester ketiga banyak wanita hamil mengalami kekurangan

zat besi karena kurang menjaga makanannya. Pasalnya janin menimbun cadangan

zat besi untuk dirinya sendiri sebagai persediaan bulan pertama kelahirannya.

Jika kekurangan zat besi ibu hamil akan mengalami anemia ( Hb < 11

g/%) dan metabolisme terganggu. Akibat daya tahan tubuh dan kemampuan kerja

organ tubuh menurun. Dalam keadaan seperti ini tidak menutup kemungkinan

akan terjedi ke guguran atau bayi lahir prematur. Bayi yeng lahir pun

kemungkinan memiliki berat badan lahir rendah (BBLR).

Selain itu di khawatirkan tubuh ibu tidak mampu mengembalikan

persediaan darah yang hilang selama proses persalinan. Oleh karena itu sangat

penting untuk memperhatikan asupan zat besi pada trimester ketiga.

Tabel 2.12. Daftar makanan yang mengandung zat besi Bahan makanan

Kandungan zat besi (mg)

Per 100 gram bahan Daging sapi 2,8

Hati 6,6 Daging ayam 1,5

Ikan 1,0 Tempe 10,0

Kacang merah 5,0 Wijen 9,5

Kacang kedelai 8,0 Bayam 3,9

Sawi hijau 2,9 Brokoli 0,8

Daun singkong 2,0 Kangkung 2,5

Susu 1,7 Sumber: (Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

Anemia pada ibu hamil ditandai dengan gejala seperti berikut: a. Pusing;

b. Wajah pucat; c. Merasa letih dan lemah; d. Kurang nafsu makan; e. Daya tahan

tubuh menurun; f. Kebugaran tubuh menurun; dan g. Gangguan penyembuhan

luka.

7) Serat

Serat sebenarnya tidak termasuk golongan zat gizi, namun fakta menunjukan

bahwa keberadaan serat sangat diperlukan. Serat digunakan untuk membentuk bulk

(volume) dalam usus. Ini sangat dibutuhkan dalam membantu melancarkan

pencernaan dan mengatasi sembelit yang sering terjadi pada ibu hamil.

Sembelit memang sering dikeluhkan oleh ibu hamil. Hal ini disebabkan oleh

peningkatan hormon progesteron yang membuat sistem kerja di pencernaan di usus

berjalan lambat, sehingga makanan dan air sulit diserap. Selain itu sembelit juga

disebabkan oleh pertumbuhan janin yang semakin membesar sehingga menekan usus

dan anus ibu. Jika sembelit tidak teratasi biasa terjadi perdarahan di anus. Karena itu

ibu hamil sangat disarankan untuk memperbannyak konsumsi serat yang biasa

diperoleh dari buah, sayur, beras, dan kacang-kacangan. Banyaknya serat yang

dianjurkan untuk di konsumsi pada waktu hamil adalah sebesar 20 gram per hari.

Selain itu juga di anjurkan untuk memperbanyak minum air putih.

9. Gizi untuk perkembangan otak janin

Kecerdasan anak rupanya sudah biasa di rancang sejak dalam kandungan,

yakni dengan memberikan asupan gizi yang dapat menunjang perkembangan otak

janin. Perkembangan otak anak paling cepat terjadi mulai trimester ketiga kehamilan

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

sampai dengan bayi berusia 5-6 bulan. Selanjutnya perkembangan otak bayi ini masih

berlanjut sampai berusia 18 bulan. Masa ini merupakan periode emas otak bayi.

Zat gizi yang mempunyai peran penting untuk perkembangan otak janin di

antaranya DHA, AA, omega 3, omega 6, kolin, dan Asam folat.

10. Makanan yang sebaiknya dihindari ibu hamil

a. Makanan yang mengandung bahan pengawet, pewarna buatan, dan bahan kimia

lain seperti monosodium glutamate (MSG) aspartame, dan sakarin. MSG yang ada

didalam penyedap rasa dapat menyebabkan kerusakan sel saraf otak dan

kekurangan DNA cacat bawaan pada percobaan di hewan. Sementara itu

aspartame, dan sakarin yang biasanya digunakan pada pemanis buatan biasa

menyebabkan kerusakan pada sel otak janin.

b. Daging telur dan ikan dimasak kurang matang. Di khawatirkan mengandung

kuman berbahaya untuk janin. Seperti cacing, salmonella.

c. Sayuran dan daging mentah. Kemungkinan menularkan penyakit toksoplasmosis

yang biasa menyebabkan cacat bawaan pada bayinya.

d. Kopi dan cokelat karena mengandung kafein yang meningkatkan tekanan darah

ibu hamil.

e. Makanan berkalori tinggi, seperti kripik dan cake.

f. Makanan yang mengandung gas misalnya nangka (matang dan mentah), kol, dan

ubi jalar. Makanan ini dapat menyebabkan keluhan nyeri ulu hati pada ibu hamil.

g. Minuman ringan soft drink karena kandungan energinya tinggi. Jika terlalu

banyak dikonsumsi akan mengakibatkan berat badan ibu meningkat berlebihan

dan bayi yang lahir tarlalu besar.

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

(Wibisono dan Ayu bulan, 2009)

11. Porsi Makan Ibu Hamil

Makanan terbaik bagi ibu hamil adalah makanan yang dapat memenuhi

kebutuhan pokok nutrisinya, termasuk untuk perkembangan janin yang berada dalam

kandungan. Tetapi tentunya pengaturan porsi pemberian makanan tersebut harus

diatur sebaik mungkin guna menghindari pertambahan berat badan yang terlalu

berlebihan.

Untuk itu, berikut ini kami berikan panduan takaran penyajian makanan harian yang

mengandung nutrisi pokok yang diperlukan ibu hamil.

1. Susu dan produk olahannya : 4 kali penyajian sehari Susu merupakan sumber

utama kalsium, yang bermanfaat dalam pertumbuhan dan pembentukan gigi serta

tulang yang sehat dan kuat. Selain kalsium, susu juga merupakan sumber

pemenuhan kebutuhan protein, vitamin, dan mineral yang lain. Karena itu, susu

menjadi salah satu menu wajib bagi ibu hamil. Bila Anda termasuk salah satu

orang yang kurang suka mengkonsumsi susu, maka anda bebas berkreasi,

menciptakan berbagai masakan sesuai selera dengan menambahkan susu ke

dalamnya. Beberapa produk berbahan dasar susu yang memiliki kandungan

nutrisi yang sama yang sama dengan total penyajian harian yang dianjurkan, yaitu

: 100 gr keju cheddar (keju balok) 1 1/3 cangkir es krim 1/3 cangkir susu bubuk 1

cangkir pudding berbahan dasar susu 1 cangkir keju cottage 1 cangkir sup krim

berbahan dasar susu1 cangkir yoghurt tanpa rasa 1 cangkir susu skim.

2. Daging merah dan penggantinya : 2 kali penyajian sehari (total ≥ 600 gr) Daging

adalah sumber protein yang juga memiliki kontribusi penting dalam penyediaan

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

vitamin dan mineral. Protein tersebut dibutuhkan untuk menunjang proses tumbuh

kembang si kecil. Tidak hanya itu, protein juga bermanfaat untuk menjaga

kesehatan tubuh dan membantu proses pembentukan sel-sel tubuh, termasuk sel

darah merah, bagi ibu dan si kecil. Beberapa makanan pengganti yang memiliki

kandungan nutrisi yang sama dengan total penyajian harian yang dianjurkan, yaitu

: 1 cangkir keju cottage 100 gr keju 1 cangkir ikan tuna 1 cangkir kacang tanah

yang cincang kasar 1 paha ayam 1 hot dog 2 potong filet ikan 100 gr sosis 2 sdm

selai kacang 1 cangkir kacang-kacangan yang dipanggang 1 butir telur 100 gr

daging buatan (khusus untuk vegetarian) 1 cangkir tofu.

3. Sayur mayur dan buah-buahan: ≥ 4 kali penyajian sehari Berbagai macam sayur

dan buah bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral pendukung

proses pemeliharaan dan regenerasi sel tubuh yang berguna untuk menjamin

kelancaran kinerja fungsi tubuh. Dikarenakan kandungan serat dan selulosa yang

tinggi, maka buah dan sayuran sangat baik untuk membantu proses pencernaan.

4. Roti dan makanan berbahan dasar tepung: ≥ 4 kali penyajian sehari Selain sebagai

sumber utama penghasil energi, makanan-makanan tersebut merupakan sumber

vitamin B yang penting untuk menjaga kesehatan jaringan kulit dan sistem syaraf.

Usahakan untuk selalu makan produk berbahan dasar tepung yang juga dilengkapi

serat, misalnya roti gandum, havermut (oatmeal), dan berbagai produk serealia.

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

B. Kerangka teori

Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan dapat di gunakan kerangka

teori sebagai berikut :

Gambar 2.1. Kerangka Teori

Faktor predisposisi a. Pengetahuan b. Sikap c. Nilai d. Persepsi

Faktor Penyulit Faktor primer Faktor sekunder

a. Kualitas dan kuantitas makanan

b. Zat-zat gizi pada makanan

Faktor penguat a. Keluarga b. Petugas

kesehatan

Perilaku pertambahan berat badan

Pertambahan berat badan ibu selama hamil

Sumber Notoatmodjo, 2003

C. Kerangka konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Pengetahuan ibu nifas tentang gizi

Sikap ibu nifas tentang gizi

Pertambahan berat badan selama hamil

Gambar 2.2. kerangka konsep penelitian.

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilakudigilib.unimus.ac.id/.../102/jtptunimus-gdl-muthiafara-5100-3-bab2.pdf · BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Perilaku

D. Hipotesis Penelitian

1. Ada hubungan yang bermakna pengetahuan ibu nifas tentang gizi dengan

pertambahan berat badan selama hamil.

2. Ada hubungan yang bermakna sikap ibu nifas tentang gizi dengan pertambahan

berat badan selama hamil.