16
17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas Hukum, kata efektivitas sendiri mempunyai arti atau makna sebuah pengaruh keefektifan yang membuahkan keberhasilan atas sesuatu. Efektivitas juga dapat diartikan keberhasilan dalam pencapaian target ataupun tujuan yang telah ditetapkan. Sesuatu dapat dikatakan efektif apabila sesuatu tersebut telah tercapai tujuannya atau dapat dikatakan keberhasilan atas suatu tujuan. Efektivitas hukum tidak lepas dari analisa terhadap karakter dua variabel yang saling berkaitan yaitu karakteristik ataupun dimensi dari obyek sasaran yang dipergunakan. Arti dari dimensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah ukuran yang meliputi berbagai macam hal seperti panjang, luas, tinggi, lebar dan sebagainya. Definisi dimensi juga bermakna salah satu aspek yang meliputi atribut, elemen, item, fenomena, situasi atau faktor yang membentuk suatu entitas. Entitas bermakna satuan yang berwujud atau bisa juga disebut wujud. Efektivitas hukum menurut Achmad Ali bahwa “ketika kita ingin mengetahui sejauh mana efektivitas dari hukum, maka pertama-tama harus dapat mengukur sejauh mana aturan itu ditaati atau tidak ditaati”. Faktor yang mempengaruhi sebuah efektivitas suatu perundang-undangan adalah pelaksanaan dan optimal pelaksanaan peran, wewenang dan fungsi dari para

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

17

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Efektivitas Hukum

Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas Hukum, kata efektivitas

sendiri mempunyai arti atau makna sebuah pengaruh keefektifan yang

membuahkan keberhasilan atas sesuatu. Efektivitas juga dapat diartikan

keberhasilan dalam pencapaian target ataupun tujuan yang telah ditetapkan.

Sesuatu dapat dikatakan efektif apabila sesuatu tersebut telah tercapai

tujuannya atau dapat dikatakan keberhasilan atas suatu tujuan. Efektivitas

hukum tidak lepas dari analisa terhadap karakter dua variabel yang saling

berkaitan yaitu karakteristik ataupun dimensi dari obyek sasaran yang

dipergunakan. Arti dari dimensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah

ukuran yang meliputi berbagai macam hal seperti panjang, luas, tinggi, lebar

dan sebagainya. Definisi dimensi juga bermakna salah satu aspek yang meliputi

atribut, elemen, item, fenomena, situasi atau faktor yang membentuk suatu

entitas. Entitas bermakna satuan yang berwujud atau bisa juga disebut wujud.

Efektivitas hukum menurut Achmad Ali bahwa “ketika kita ingin

mengetahui sejauh mana efektivitas dari hukum, maka pertama-tama harus

dapat mengukur sejauh mana aturan itu ditaati atau tidak ditaati”. Faktor yang

mempengaruhi sebuah efektivitas suatu perundang-undangan adalah

pelaksanaan dan optimal pelaksanaan peran, wewenang dan fungsi dari para

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

18

peegak hukum, pada saat menjelaskan tugas yang dibebankan ataupun dalam

menegakkan suatu perundang-undangan.1

Menurut Achmad Ali, beberapa faktor yang mempengaruhi efektifnya

sebuah perundang-undangan, yaitu:2

1. Pengetahuan substansi (isi) perundang-undangan

2. Cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut

3. Institusi terkait dengan ruang lingkup perundang-undangan didalam

masyarakat

4. Proses lahirnya suatu perundang-undangan yang tidak boleh dilahirkan

secara tergesa-gesa untuk kepentingan instant (sesaat), diistilahkan oleh

Guunar Myrdall sebagai sweep legislation (undang-undang sapu) yang

memiliki kualitas buruk dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat

Menurut Soerjono Soekanto, Teori Efektivitas Hukum ada 5 (lima) faktor

yang memoengaruhi efektif atau tidaknya suatu hukum, yaitu:3

1. Faktor hukumnya sendiri, dibatasi pada undang-undang saja.

2. Faktor penegak hukum, meliputi pihak-pihak yang membentuk maupun

yang menerapkan hukum.

3. Faktor sarana atau fasilitas pendukung, secara sederhana dapat dikatakan

sebagai sarana untuk mendukung penegakan hukum.

4. Faktor masyarakat, masyarakat sebagai fasilitas dalam menegakkan hukum

dimana hukum tersebut berlaku dan diterapkan.

5. Faktor kebudayaan, hasil karya, cipta dan rasa berdasar pada jiwa manusia

dalam pergaulan hidup. Faktor kebudayaan menjadi satu-kesatuan dengan

faktor masyarakat. Pada dasarnya kebudayaan hukum mencangkup nilai-

nilai yang mendasari hukum yang berlaku, tentang anggapan baik sehingga

dianut dan yang dianggap buruk maka dihindari.

Pandangan lain tentang efektivitas hukum dikemukakakn oleh Lawrence

M Friedman dalam Salim H.S, terdapat tiga unsur yang harus diperhatikan

1 Achmad Ali. 2009. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan

(Judicialprudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence). Jakarta. Kencana.

Hal. 375.

2 Ibid. Hal. 376.

3 Soerjono Soekanto. 1983. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta.

CV. Rajawali. Hal. 5.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

19

dalam penegakan hukum. Ketiga unsur tersebut meliputi struktur, substansi dan

budaya hukum.4

Struktur sistem hukum terdiri dari:5

1. Unsur-unsur jumlah dan ukuran pengadilan, yuridiksinya (jenis kasus yang

diperiksa dan bagaimana serta mengapa)

2. Cara naik banding dari satu pengadilan ke pengadilan lainnya

3. Bagaimana badan legeslatif ditata, berapa banyak orang yang duduk di

Komisi Dagang Federal, apa yang boleh yang tidak boleh dilakukan,

prosedur yang harus diikuti

Pengertian substansi meliputi:6

1. Auran, norma dan perilaku nyata manusia yang berada dalam sistem hukum

2. Produk yang dihasilkan oleh orang yang berada di dalam sistem hukum,

keputusan yang dikeluarkan, aturan baru yang disusun

Budaya hukum dibedakan menjadi dua macam, yakni:7

1. Kultur hukum eksternal (terdapat pada populasi umum)

2. Kultur hukum internal (anggota masyarakat yang menjalankan tugas-tugas

hukum yang terspesialisasi)

B. Pengertian Pelanggaran

Pelanggaran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merupakan

sebuah kata yang berdasar pada kata “langgar”, yang artinya masjid kecil,

mushola, tubrukan, tumbukan. Secara etimologis langgar berarti perbuatan

yang menentang anjuran. Kata langgar setelah diberi awalah pe- dan akhiran

an artinya adalah sebuah tindakan yang bertentangan dengan tata hukum atau

4 Dr. H. Salim H.S, S.H., M.S., dan Erlies Septiana Nurbani, S.H., LLM. 2013. Penerapan

Teori Hukum Pada Penelitian Tesis dan Disertasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Hal. 308.

5 Ibid.

6 Ibid. Hal. 306.

7 Ibid. Hal. 306.

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

20

aturan yang disepakati.8 Pengertian pelanggaran dalam hukum sendiri menurut

Moeljanto, perbuatan yang bersifat melawan hukum dapat diketahui setelah

adanya undang-undang yang menentukan. Jadi pelanggaran identik dengan

adanya ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sementara Bawengan

berpendapat bahwa pelanggaran merupakan perbuatan yang bertentangan

dengan ketertiban hukum. Wirjono Projodikoro mengatakan bahwa

pelanggaran artinya perbuatan yang melakukan hal yang tidak seharusnya dan

berhubungan dengan hukum atau dapat disebut perbuatan yang melawan

hukum. Sementara Bambang Purnomo9 berpendapat pelanggaran adalah

politis-on recht, termasuk perbuatan yang tidak mentaati aturan yang

ditentukan penguasa negara. Sementara kejahatan adalah crimineel-on recht,

termasuk perbuatan bertentangan dengan hukum.

Istilah pelanggaran dalam hukum pidana menunjukkan adanya perbuatan

atau tidakan manusia yang melanggar hukum. Melanggar hukum artinya

melakukan tindak pidana. Unsur tindak pidana dibedakan dalam 2 (dua)

macam yaitu unsur obyektif (terdapat di luar pelaku) dan unsur subyektif

(terdapat dalam diri pelaku). Pada unsur subyektif terdapat unsur kesalahan

atau schuld yang dibedakan dalam 2 (dua) bentuk yaitu Dolus (kesengajaan)

dan Culpa (ketidaksengajaan).10

8 Hilam Hadikusuma. 1992. Bahasa Hukum Indonesia. Bandung. Alumni. Hal. 135.

9 Bambang Purnama. 1978. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta. Ghalia. Hal. 91.

10 Tongat, S.H., M.Hum. 2006. Hukum Pidana Materiil. Malang. UMM Press. Hal. 4.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

21

Dalam kehidupan masyarakat selalu ada norma yang mengatur setiap

tindakan yang dilakukan, akan tetapi norma yang ada tidak dapat selalu

dilaksanakan dengan baik, karena itu seseorang tidak mematuhi aturan atau

norma tersebut dan melanggarnya. Dalam Kitab Undang-undang Hukum

Pidana (KUHP) pelanggaran sendiri tidak dijelaskan secar rimci, namun pada

Pasal 489 sampai Pasal 569 mengatur mengenai pelanggaran. Hukuman bagi

perbuatan pelanggaran lebih ringan daripada perbuatan kejahatan. Hukuman

bagi pelaku pelanggaran umumnya adalah hukuman kurungan atau hukuman

denda.

Dalam konsep doktrin, hukum pidana pelanggaran yang sesungguhnya

adalah kejahatan atau tindak pidana, akan tetapi ada beberapa poin yang

membedakan, yakni:

a. Secara umum pelanggaran diatur dalam buku ke tiga KUHP meliputi

pelanggaran kesopanan dan ketertiban umum

b. Untuk wujud perbuatannya bersifat melarang hal-hal yang bertentangan

dengan norma-norma pengaturan ketertiban umum, dampak atau akibat

yang ditimbulkan tidak seberat kejahatan

c. Sehingga sanksi pidananya relaltif lebih ringan yaitu berupa pidana

kurungan atau denda (secara umum), jika dijatuhkan hukuman pidana

penjara tidak lebih dari 1 tahun

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

22

Didalam KUHP disebutkan perbuatan apa saja yang termasuk

pelanggaran, yakni:11

a. Pasal 489 sampai Pasal 502 tentang keselamatan umum, barang dan

kesehatan

b. Pasal 503 sampai Pasal 528 tentang ketertiban dan kekuasaan umum

c. Pasal 529 dan Pasal 530 tentang catatan sipil

d. Pasal 531 tentang orang yang perlu ditolong

e. Pasal 532 sampai Pasal 547 tentang kesusilaan

f. Pasal 548 sampai Pasal 551 tentang berjalan di tanah larangan

g. Pasal 552 sampai Pasal 559 tentang jabatan

h. Pasal 560 sampai Pasal 569 tentang pelayaran

i. Pasal 570 tentang keamanan negara

C. Pengertian Global Positioning System (GPS)

GPS atau Global Positioning System adalah sistem radio navigasi dan

penentuan posisi menggunakan satelit yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika

Serikat. Sistem ini terdiri dari 24 satelit yang dapat digunakan oleh banyak

orang sekaligus dalam segala cuaca dan didesain untuk memberikan posisi dan

kecepatan tiga dimensi yang teliti dan juga informasi mengenai waktu secara

berkelanjutan di seluruh dunia.12

11 Pasal 489 – Pasal 570 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)

12 Dr. Hasanuddin Z. Abidin, Andrew Jones. MsurvSc. MBA, dan Prof. Dr. Joenil Kahar.

1995. Survai Dengan GPS. Jakarta. PT. Pradnya Paramita. Hal. 1.

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

23

Penentuan posisi dalam GPS, ada 4 faktor yang dibutuhkan yaitu latitude,

longitude, altitude dan time. Istilah lengkap GPS adalah NAVSTAR-GPS

(Navigation System Timing and Ranging-GPS) yang dibangun oleh

Departemen Pertahanan U.S.A dengan 2 tipe pelayanan yaitu SPS (Standard

Positioning System) untuk warga sipil dan PPS (Precise Positioning System)

untuk militer. Satelit GPS pertama kali diluncurkan pada tanggal 22 Februari

1978.13

GPS bekerja dengan bantuan sinyal 28 satelit yang mengorbit

disekeliling bumi. Posisi dari satelit ini adalah fix (latitude, longitude dan

altitude yang tidak berubah), maka bisa menghitung posisi relative suatu benda

di Bumi. 3 satelit dapat digunakan untuk menghitung posisi dalam ruang 3D,

tetapi ada kemungkinan kesalahan waktu (Time Error), dikarenakan

pembengkokan sinyal diakibatkan oleh gravitasi atau refleksi dan sebagainya.

Apabila terjadi Time Error maka diperlukan satelit ke 4 untuk menjaga

kesalahan minimum. Tingkat akurasi GPS terdiri dari 2 hal, yang pertama

adalah akurasi jarak, tergantung dari kualitas GPS unit yang digunakan (militer

atau sipil) dengan tingkat akurasi berkisar antara 20m sampai 1 mm dan sebuah

GPS sipil yang berkualitas medium (misalnya: Garmin E-Track) dapat

memberikan akurasi dari 12m sampai 3m. Kedua akurasi waktu yakni sebuah

13 Oktri Mohammad Firdaus. 2012. Analisis Implementasi Global Positioning System (GPS)

Pada Moda Transportasi di PT. “X”. Bandung. Jurnal Research Industrial Technology Program

Studi Teknik Industri. Universitas Widyatama. Hal. 84.

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

24

GPS (militer atau sipil) yang memberikan 60 nano second (detik) sampai

dengan 5 nano second akurasi (time accuracy).14

GPS dapat memberkan informasi posisi suatu objek di Bumi secara cepat

dan akurat. Pada dasarnya GPS terdiri dari tiga segmen, yakni:15

1. Segmen sistem kontrol (control system segment), terdiri dari stasiun-stasiun

pemonitor dan pengontrolan satelit

2. Segmen satelit (space segment), terdiri dari satelit-satelit GPS

3. Segmen pengguna (user segment), terdiri dari alat-alat penerima, pengolah

data sinyal, dan data yang terdapat pada masing-masing pengguna jasa GPS

GPS juga memiliki beberapa fungsi dan manfaat dalam kehidupan

sehari-hari, yaitu:

1. GPS digunakan untuk memantau gempa, caranya adalah dengan memantau

pergerakan lempeng bumi, sehingga dilakukan evakuasi sebelum gempa

2. GPS digunakan untuk sistem pelacakan kendaraan, alatnya bernama GPS

Tracker yang berguna untuk mengetahui letak kendaraan, sehingga pemilik

yang lupa parkir atau kendaraannya dicuri dapat menemukan kendaraanya

3. GPS digunakan untuk sistem informasi geografis, dapat mengukur luas

suatu wilayah yang sangat besar yang tidak dapat dilakukan secara manual,

dapat juga mempermudah pembuatan peta suatu wilayah

4. GPS digunakan untuk navigasi, dapat mencari jalur lokasi sehingga dapat

sampai dengan tepat dengan menggunakan aplikasi seperti google maps

atau waze

14 Ibid.

15 Supartono Soedianto, Dirgantara Rahadian dan Eko Kurniawan Gufron. 2012. Purwarupa

Penampil Lokasi Manusia Menggunakan GPS Dengan Koordinat Lintang-Bujur. Bandung. Jurnal

Informatika. Vol. 8 No. 1. Maranatha University Press. Hal. 23.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

25

5. GPS digunakan untuk militer, dapat digunakan untuk menentukan arah atau

titik lokasi jatuhnya bom yang dikirim agar mengenai sasaran yang tepat,

serta dapat juga diguakan untuk mengetahui pergerakan musuh baik

pergerakan tentara, tank ataupun pesawat tempur

Dalam GPS tentu ada beberapa komponen-komponen yang terdapat

dalam teknologi GPS, diantaranya satelit yang dikirim ke orbit bumi berfungsi

merekam semua informasi tentang lokasi dan detail permukaan bumi.

Komponen selanjutnya adalah pengontrol digunakan untuk mengontrol satelit

yang ada di orbit bumi langsung dari bumi atau dapat disebut kontrol jarak

jauh, segala gerak-gerik dikendalikan dalam komponen ini. Terakhir adalah

recevier yang berfungsi menerima dan mengolah semua data yang dikirim dari

satelit kemudian diterjemahkan menjadi data yang dapat dibaca manusia

seperti letak, posisi hingga koordinat suatu wilayah.16

D. Pengertian Pengemudi

Nama lain dari Pengemudi adalah Sopir atau Supir (dari bahasa Prancis:

chauffeur) yang berarti pengemudi profesional yang dibayar oleh majikan

untuk mengemudi kendaraan bermotor. Sopir dibagi dalam dua kelompok yaitu

sopir pribadi yang menjalankan kendaraan pribadi dan yang kedua adalah sopir

perusahaan yang bekerja untuk perusahaan angkutan penumpang umum seperti

taksi, bus, ataupun angkutan barang.

16 Loki Fadilah, Pengertian GPS: Dari Cara Kerja, Manfaat dan Komponennya (Lengkap),

http://androbuntu.com/2018, diakses tanggal 7 Oktober 2019.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

26

Dalam Pasal 1 ayat (10) Peraturan Pemeritah Nomor 43 Tahun 1993

Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan menyebutkan orang yang

mengemudikan kendaraan bermotor atau orang yang secara langsung

mengawasi calon pengemudi yang sedang belajar mengemudikan kendaraan

bermotor. Kendaraan bermotor dalam Pasal 1 ayat (3) Peraturan Pemerintah

Nomor 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan menyebutkan

kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakan oleh peralatan teknik

yang berada pada kendaraan itu. Pasal 1 ayat (4) Peraturan Menteri

Perhubungan Repulik Indonesia Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Perlindungan

Keselamatan Pengguna Sepeda Motor Yang Digunakan Untuk Kepentingan

Masyarakat menyebutkan bahwa pengemudi adalah orang yang

mengemudikan sepeda motor di jalan dan telah memiliki surat izin mengemudi.

Surat Izin Mengemudi atau SIM didapatkan oleh pengemudi disaat telah lulus

ujian. Sementara arti sopir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

adalah pengemudi mobil (bemo dan sebagainya).17

Untuk menjadi sopir tidak serta merta langusng menjadi sopir tentu ada

beberapa persyaratannya yaitu:

1. Sopir Pribadi

Sebenarnya tidak banyak yang dipersyaratkan bagi kendaraan pribadi,

biasanya yang dipersyaratkan antara lain adalah:

a. Surat Izin Mengemudi yang masih berlaku

b. Kemahiran dalam mengemudikan kendaraan

17 Arti kata Sopir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

27

c. Pengetahuan mengenai jalatn dan tempat-tempat penting

d. Tata krama dalam memberikan pelayanan kepada majikan

2. Sopir Angkutan Umum

Sopir angkutan umum membutuhkan persyaratan yang lebih kompleks

karena menyangkut jumlah penumpang yang lebih banyak dan waktu

mengemudi yang lebih panjang. Untuk itu persyaratan untuk menjadi sopir

angkutan umum adalah:

a. Surat Izin Mengemudi Umum sesuai dengan golongan kendaraan yang

digunakan.

b. Waktu kerja dan istirahat

c. Tata krama dalam memberikan pelayanan kepada penumpang

d. Kesehatan yang prima.

Dalam menjalankan pekerjaan tentu ada resiko dan juga keuntungannya.

Untuk sopir tentu ada beberapa risiko yang harus ditanggung, antara lain:

a. Kecelakaan lalu-lintas merupakan salah satu risiko pekerjaan sopir yang

paling besar

b. Paparan terhadap polusi udara, karena mereka merupakan orang yang

sepanjang menjalankan pekerjaannya selalu di jalan yang polusinya

paling tinggi, diantaranya gas beracun Karbon monooksida, Nitrogen

oksida, Hidrat arang seperti Benzena, Partikel lepas, Timah hitam.

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

28

E. Pengertian dan Pengaturan Tentang Penuh Konsentrasi Saat Berkendara

Menurut Pasal 106 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009

Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan

Pengertian konsentrasi adalah pemusatan perhatian, pikiran dan jiwa

serta fisik pada sebuah objek. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI)

konsentrasi adalah pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal.18

Konsentrasi juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk bisa

mencurahkan perhatian dalam waktu yang relatif lama. Dalam arti lain,

konsentrasi adalah keadaan pikiran atau asosiasi terkondisi yang diaktifkan

oleh sensasi didalam tubuh. Untuk mengaktifkan sensasi tersebut, tubuh perlu

rileks dan suasana yang menyenangkan, karena dalam ketegangan (keadaan

tegang) seseorang tidak dapat menggunakan otaknya dengan maksimal karena

pikiran menjadi kosong. Konsentrasi menurut Aryati Nuryana dan Setiyo

Purwanto adalah perhatian terhadap informasi yang dibutuhkan dengan

mengabaikan informasi yang tidak diperlukan.19 Konsentrasi dalam arti lain

adalah suatu kemampuan untuk memfokuskan pikiran, perasaan, kemauan dan

segenap panca indera ke satu obyek dalam satu aktivitas tertentu dengan usaha

untuk tidak memperdulikan obyek-obyek lain yang tidak ada hubungannya

dengan aktivitas itu.20

18 Arti Konsentrasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).

19 Aryati Nuryana dan Setiyo Purwanto. 2010. Efektivitas Brain Gym Dalam Meningkatkan

Konsentrasi Belajar Pada Anak. Surakarta. Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi. Vol. 12 No. 1. Fakultas

Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hal. 90.

20 Ratih Novianti. 2019. Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Tingkat Konsentrasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MAN 2 Palembang. Jurnal PAI Raden Fatah.

Vol. 1 No. 1. Hal. 4.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

29

Dalam Pasal 106 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009

Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ), konsentrasi dijelaskan

pada penjelasan Pasal 106 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009

Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) atas yaitu kata “Penuh

konsentrasi” artinya adalah setiap orang yang mengemudikan kendaraan

bermotor dengan penuh perhatian dan tidak terganggu perhatiannya. Tidak

terganggu perhatiannya diakrenakan beberapa hal berikut, yakni:

1. Sakit

Sakit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesai (KBBI) yaitu, berasa tidak

nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu (seperti

demam, sakit perut, batuk, pilek dan sebagainya).

2. Lelah

Dalam KBBI, lelah berarti penat, letih, payah, lesu, tidak bertenaga.

Lelah merupakan kependekan dari kata kelelahan juga dapat diartikan

sebagai proses menurunnya efisiensi, performance kerja dan berkurangnya

ketahanan fisik untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan

disebabkan oleh sejumlah faktor.21

3. Mengantuk

Dalam KBBI, mengantuk artinya berasa hendak tidur. Dapat juga

diartikan sebagai kondisi ketika seseorang merasa ingin tidur. Kondisi ini

dapat terjadi siang ataupun malam hari, hal ini adalah wajar. Kantuk dapat

21 Sritomo Wignjosoebroto. 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Jakarta. PT. Guna

Widya. Hal. 292.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

30

terjadi secara berlebihan sehingga dapat mengganggu aktivitas dan dapat

mengganggu produktivitas seperti bekerja, sekolah, mengerjakan tugas,

menyetir kendaraan dan lain sebagainya.

4. Menggunakan telepon/ menonton televisi/ video yang terpasang di

kendaraan

Menggunakan dalam KKBI artinya adalah memakai, mengambil

manfaantya, dan melakukan sesuatu dengan. Telepon dalam KBBI artinya

adalah pesawat dengan listrik dan kawat untuk bercakap-cakap antara dua

orang yang berjauhan tempatnya, atau percakapan yang disampaikan

dengan pesawat telepon, jika disederhanakan arti telepon adalah alat

komunikasi.

Sementara menonton dalam KBBI adalah melihat (pertunjukan, gambar

hidup dan sebagainya) atau dapat juga diartikan, menyaksikan atau melihat

sesuatu dari layar kaca, layar monitor atau tayangan langsung. Televisi

dalam KBBI artinya sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi

(suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang

mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik

dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan

bunyi yang dapat didengar. Jika disederhanakan artinya media

telekomunikasi yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak

beserta suara. Jadi menonton televisi adalah menyaksikan atau melihat

sesuatu dari media penyiaran gambar bergerak beserta suara.

Video sendiri dalam KBBI artinya, bagian yang memancarkan gambar

pada pesawat televisi atau rekaman gambar hidup atau program televisi

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

31

untuk ditayangkan lewat pesawat televisi. Video juga dapat diartikan

sebagai teknologi menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan

menata ulang gambar bergerak, kendaraan adalah alat transportasi baik

digerakan oleh mesin ataupun makhluk hidup. Jadi video yang terpasang di

kendaraan adalah teknologi yang berkaitan dengan gambar bergerak yang

terpasang pada transportasi bergerak.

5. Meminum minuman yang mengandung alkohol/ obat-obatan yang

mempengaruhi kemampuan dalam mengemudikan kendaraan

Minuman dalam KBBI adalah barang yang diminum. Alkohol dalam

KBBI artinya adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap, mudah

terbakar, dipakai dalam industri dan pengobatan, merupakan unsur ramuan

yang memabukkan dalam kebanyakan minuman keras, minuman yang

mengandung etanol. Etanol merupakan bahan psikoaktif dan jika

mengkonsumsinya dapat menyebabkan penurunan kesadaran, jadi

meminum minuman yang mengandung alkohol dapat menyebabkan

penurunan kesadaran.

Obat dalam KBBI adalah ahan untuk mengurangi, menghilangkan

penyakit, atau menyembuhkan seseorang dari penyakit. Penggunaan obat

dianjurkan pada dosis tertentu atau dalam pengawasan dokter. Obat dapat

dikategorikan menjadi beberapa jenis, yakni obat bebas, obat bebas terbatas

dan obat terlarang. Obat terlarang dapat disebut juga narkoba singkatan dari

narkotika dan obat atau bahan berbahaya. Dalam Undang-Undang Nomor

35 Tahun 2009 Tentang Narkotika menyebutkan narkotika adalah zat atau

obat yang berasal dari tanaman atau non tanaman, sintetis ataupun semi

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukumeprints.umm.ac.id/63115/3/BAB II.pdf · 17 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Efektivitas Hukum Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas

32

sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,

hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Jadi obat-

obatan yang mempengaruhi kemampuan dalam mengemudikan kendaraan

adalah penggunaan obat terlarang atau narkotika yang dapat menyebabkan

penurunan atau perubahan kesadaran yang dapat mempengaruhi dalam

mengemudikan kendaraan.