Upload
others
View
8
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Efektivitas Hukum
Sebelum membahas mengenai Teori Efektivitas Hukum, kata efektivitas
sendiri mempunyai arti atau makna sebuah pengaruh keefektifan yang
membuahkan keberhasilan atas sesuatu. Efektivitas juga dapat diartikan
keberhasilan dalam pencapaian target ataupun tujuan yang telah ditetapkan.
Sesuatu dapat dikatakan efektif apabila sesuatu tersebut telah tercapai
tujuannya atau dapat dikatakan keberhasilan atas suatu tujuan. Efektivitas
hukum tidak lepas dari analisa terhadap karakter dua variabel yang saling
berkaitan yaitu karakteristik ataupun dimensi dari obyek sasaran yang
dipergunakan. Arti dari dimensi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ialah
ukuran yang meliputi berbagai macam hal seperti panjang, luas, tinggi, lebar
dan sebagainya. Definisi dimensi juga bermakna salah satu aspek yang meliputi
atribut, elemen, item, fenomena, situasi atau faktor yang membentuk suatu
entitas. Entitas bermakna satuan yang berwujud atau bisa juga disebut wujud.
Efektivitas hukum menurut Achmad Ali bahwa “ketika kita ingin
mengetahui sejauh mana efektivitas dari hukum, maka pertama-tama harus
dapat mengukur sejauh mana aturan itu ditaati atau tidak ditaati”. Faktor yang
mempengaruhi sebuah efektivitas suatu perundang-undangan adalah
pelaksanaan dan optimal pelaksanaan peran, wewenang dan fungsi dari para
18
peegak hukum, pada saat menjelaskan tugas yang dibebankan ataupun dalam
menegakkan suatu perundang-undangan.1
Menurut Achmad Ali, beberapa faktor yang mempengaruhi efektifnya
sebuah perundang-undangan, yaitu:2
1. Pengetahuan substansi (isi) perundang-undangan
2. Cara untuk memperoleh pengetahuan tersebut
3. Institusi terkait dengan ruang lingkup perundang-undangan didalam
masyarakat
4. Proses lahirnya suatu perundang-undangan yang tidak boleh dilahirkan
secara tergesa-gesa untuk kepentingan instant (sesaat), diistilahkan oleh
Guunar Myrdall sebagai sweep legislation (undang-undang sapu) yang
memiliki kualitas buruk dan tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Menurut Soerjono Soekanto, Teori Efektivitas Hukum ada 5 (lima) faktor
yang memoengaruhi efektif atau tidaknya suatu hukum, yaitu:3
1. Faktor hukumnya sendiri, dibatasi pada undang-undang saja.
2. Faktor penegak hukum, meliputi pihak-pihak yang membentuk maupun
yang menerapkan hukum.
3. Faktor sarana atau fasilitas pendukung, secara sederhana dapat dikatakan
sebagai sarana untuk mendukung penegakan hukum.
4. Faktor masyarakat, masyarakat sebagai fasilitas dalam menegakkan hukum
dimana hukum tersebut berlaku dan diterapkan.
5. Faktor kebudayaan, hasil karya, cipta dan rasa berdasar pada jiwa manusia
dalam pergaulan hidup. Faktor kebudayaan menjadi satu-kesatuan dengan
faktor masyarakat. Pada dasarnya kebudayaan hukum mencangkup nilai-
nilai yang mendasari hukum yang berlaku, tentang anggapan baik sehingga
dianut dan yang dianggap buruk maka dihindari.
Pandangan lain tentang efektivitas hukum dikemukakakn oleh Lawrence
M Friedman dalam Salim H.S, terdapat tiga unsur yang harus diperhatikan
1 Achmad Ali. 2009. Menguak Teori Hukum (Legal Theory) dan Teori Peradilan
(Judicialprudence) Termasuk Interpretasi Undang-Undang (Legisprudence). Jakarta. Kencana.
Hal. 375.
2 Ibid. Hal. 376.
3 Soerjono Soekanto. 1983. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Jakarta.
CV. Rajawali. Hal. 5.
19
dalam penegakan hukum. Ketiga unsur tersebut meliputi struktur, substansi dan
budaya hukum.4
Struktur sistem hukum terdiri dari:5
1. Unsur-unsur jumlah dan ukuran pengadilan, yuridiksinya (jenis kasus yang
diperiksa dan bagaimana serta mengapa)
2. Cara naik banding dari satu pengadilan ke pengadilan lainnya
3. Bagaimana badan legeslatif ditata, berapa banyak orang yang duduk di
Komisi Dagang Federal, apa yang boleh yang tidak boleh dilakukan,
prosedur yang harus diikuti
Pengertian substansi meliputi:6
1. Auran, norma dan perilaku nyata manusia yang berada dalam sistem hukum
2. Produk yang dihasilkan oleh orang yang berada di dalam sistem hukum,
keputusan yang dikeluarkan, aturan baru yang disusun
Budaya hukum dibedakan menjadi dua macam, yakni:7
1. Kultur hukum eksternal (terdapat pada populasi umum)
2. Kultur hukum internal (anggota masyarakat yang menjalankan tugas-tugas
hukum yang terspesialisasi)
B. Pengertian Pelanggaran
Pelanggaran dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), merupakan
sebuah kata yang berdasar pada kata “langgar”, yang artinya masjid kecil,
mushola, tubrukan, tumbukan. Secara etimologis langgar berarti perbuatan
yang menentang anjuran. Kata langgar setelah diberi awalah pe- dan akhiran
an artinya adalah sebuah tindakan yang bertentangan dengan tata hukum atau
4 Dr. H. Salim H.S, S.H., M.S., dan Erlies Septiana Nurbani, S.H., LLM. 2013. Penerapan
Teori Hukum Pada Penelitian Tesis dan Disertasi. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Hal. 308.
5 Ibid.
6 Ibid. Hal. 306.
7 Ibid. Hal. 306.
20
aturan yang disepakati.8 Pengertian pelanggaran dalam hukum sendiri menurut
Moeljanto, perbuatan yang bersifat melawan hukum dapat diketahui setelah
adanya undang-undang yang menentukan. Jadi pelanggaran identik dengan
adanya ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sementara Bawengan
berpendapat bahwa pelanggaran merupakan perbuatan yang bertentangan
dengan ketertiban hukum. Wirjono Projodikoro mengatakan bahwa
pelanggaran artinya perbuatan yang melakukan hal yang tidak seharusnya dan
berhubungan dengan hukum atau dapat disebut perbuatan yang melawan
hukum. Sementara Bambang Purnomo9 berpendapat pelanggaran adalah
politis-on recht, termasuk perbuatan yang tidak mentaati aturan yang
ditentukan penguasa negara. Sementara kejahatan adalah crimineel-on recht,
termasuk perbuatan bertentangan dengan hukum.
Istilah pelanggaran dalam hukum pidana menunjukkan adanya perbuatan
atau tidakan manusia yang melanggar hukum. Melanggar hukum artinya
melakukan tindak pidana. Unsur tindak pidana dibedakan dalam 2 (dua)
macam yaitu unsur obyektif (terdapat di luar pelaku) dan unsur subyektif
(terdapat dalam diri pelaku). Pada unsur subyektif terdapat unsur kesalahan
atau schuld yang dibedakan dalam 2 (dua) bentuk yaitu Dolus (kesengajaan)
dan Culpa (ketidaksengajaan).10
8 Hilam Hadikusuma. 1992. Bahasa Hukum Indonesia. Bandung. Alumni. Hal. 135.
9 Bambang Purnama. 1978. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta. Ghalia. Hal. 91.
10 Tongat, S.H., M.Hum. 2006. Hukum Pidana Materiil. Malang. UMM Press. Hal. 4.
21
Dalam kehidupan masyarakat selalu ada norma yang mengatur setiap
tindakan yang dilakukan, akan tetapi norma yang ada tidak dapat selalu
dilaksanakan dengan baik, karena itu seseorang tidak mematuhi aturan atau
norma tersebut dan melanggarnya. Dalam Kitab Undang-undang Hukum
Pidana (KUHP) pelanggaran sendiri tidak dijelaskan secar rimci, namun pada
Pasal 489 sampai Pasal 569 mengatur mengenai pelanggaran. Hukuman bagi
perbuatan pelanggaran lebih ringan daripada perbuatan kejahatan. Hukuman
bagi pelaku pelanggaran umumnya adalah hukuman kurungan atau hukuman
denda.
Dalam konsep doktrin, hukum pidana pelanggaran yang sesungguhnya
adalah kejahatan atau tindak pidana, akan tetapi ada beberapa poin yang
membedakan, yakni:
a. Secara umum pelanggaran diatur dalam buku ke tiga KUHP meliputi
pelanggaran kesopanan dan ketertiban umum
b. Untuk wujud perbuatannya bersifat melarang hal-hal yang bertentangan
dengan norma-norma pengaturan ketertiban umum, dampak atau akibat
yang ditimbulkan tidak seberat kejahatan
c. Sehingga sanksi pidananya relaltif lebih ringan yaitu berupa pidana
kurungan atau denda (secara umum), jika dijatuhkan hukuman pidana
penjara tidak lebih dari 1 tahun
22
Didalam KUHP disebutkan perbuatan apa saja yang termasuk
pelanggaran, yakni:11
a. Pasal 489 sampai Pasal 502 tentang keselamatan umum, barang dan
kesehatan
b. Pasal 503 sampai Pasal 528 tentang ketertiban dan kekuasaan umum
c. Pasal 529 dan Pasal 530 tentang catatan sipil
d. Pasal 531 tentang orang yang perlu ditolong
e. Pasal 532 sampai Pasal 547 tentang kesusilaan
f. Pasal 548 sampai Pasal 551 tentang berjalan di tanah larangan
g. Pasal 552 sampai Pasal 559 tentang jabatan
h. Pasal 560 sampai Pasal 569 tentang pelayaran
i. Pasal 570 tentang keamanan negara
C. Pengertian Global Positioning System (GPS)
GPS atau Global Positioning System adalah sistem radio navigasi dan
penentuan posisi menggunakan satelit yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika
Serikat. Sistem ini terdiri dari 24 satelit yang dapat digunakan oleh banyak
orang sekaligus dalam segala cuaca dan didesain untuk memberikan posisi dan
kecepatan tiga dimensi yang teliti dan juga informasi mengenai waktu secara
berkelanjutan di seluruh dunia.12
11 Pasal 489 – Pasal 570 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
12 Dr. Hasanuddin Z. Abidin, Andrew Jones. MsurvSc. MBA, dan Prof. Dr. Joenil Kahar.
1995. Survai Dengan GPS. Jakarta. PT. Pradnya Paramita. Hal. 1.
23
Penentuan posisi dalam GPS, ada 4 faktor yang dibutuhkan yaitu latitude,
longitude, altitude dan time. Istilah lengkap GPS adalah NAVSTAR-GPS
(Navigation System Timing and Ranging-GPS) yang dibangun oleh
Departemen Pertahanan U.S.A dengan 2 tipe pelayanan yaitu SPS (Standard
Positioning System) untuk warga sipil dan PPS (Precise Positioning System)
untuk militer. Satelit GPS pertama kali diluncurkan pada tanggal 22 Februari
1978.13
GPS bekerja dengan bantuan sinyal 28 satelit yang mengorbit
disekeliling bumi. Posisi dari satelit ini adalah fix (latitude, longitude dan
altitude yang tidak berubah), maka bisa menghitung posisi relative suatu benda
di Bumi. 3 satelit dapat digunakan untuk menghitung posisi dalam ruang 3D,
tetapi ada kemungkinan kesalahan waktu (Time Error), dikarenakan
pembengkokan sinyal diakibatkan oleh gravitasi atau refleksi dan sebagainya.
Apabila terjadi Time Error maka diperlukan satelit ke 4 untuk menjaga
kesalahan minimum. Tingkat akurasi GPS terdiri dari 2 hal, yang pertama
adalah akurasi jarak, tergantung dari kualitas GPS unit yang digunakan (militer
atau sipil) dengan tingkat akurasi berkisar antara 20m sampai 1 mm dan sebuah
GPS sipil yang berkualitas medium (misalnya: Garmin E-Track) dapat
memberikan akurasi dari 12m sampai 3m. Kedua akurasi waktu yakni sebuah
13 Oktri Mohammad Firdaus. 2012. Analisis Implementasi Global Positioning System (GPS)
Pada Moda Transportasi di PT. “X”. Bandung. Jurnal Research Industrial Technology Program
Studi Teknik Industri. Universitas Widyatama. Hal. 84.
24
GPS (militer atau sipil) yang memberikan 60 nano second (detik) sampai
dengan 5 nano second akurasi (time accuracy).14
GPS dapat memberkan informasi posisi suatu objek di Bumi secara cepat
dan akurat. Pada dasarnya GPS terdiri dari tiga segmen, yakni:15
1. Segmen sistem kontrol (control system segment), terdiri dari stasiun-stasiun
pemonitor dan pengontrolan satelit
2. Segmen satelit (space segment), terdiri dari satelit-satelit GPS
3. Segmen pengguna (user segment), terdiri dari alat-alat penerima, pengolah
data sinyal, dan data yang terdapat pada masing-masing pengguna jasa GPS
GPS juga memiliki beberapa fungsi dan manfaat dalam kehidupan
sehari-hari, yaitu:
1. GPS digunakan untuk memantau gempa, caranya adalah dengan memantau
pergerakan lempeng bumi, sehingga dilakukan evakuasi sebelum gempa
2. GPS digunakan untuk sistem pelacakan kendaraan, alatnya bernama GPS
Tracker yang berguna untuk mengetahui letak kendaraan, sehingga pemilik
yang lupa parkir atau kendaraannya dicuri dapat menemukan kendaraanya
3. GPS digunakan untuk sistem informasi geografis, dapat mengukur luas
suatu wilayah yang sangat besar yang tidak dapat dilakukan secara manual,
dapat juga mempermudah pembuatan peta suatu wilayah
4. GPS digunakan untuk navigasi, dapat mencari jalur lokasi sehingga dapat
sampai dengan tepat dengan menggunakan aplikasi seperti google maps
atau waze
14 Ibid.
15 Supartono Soedianto, Dirgantara Rahadian dan Eko Kurniawan Gufron. 2012. Purwarupa
Penampil Lokasi Manusia Menggunakan GPS Dengan Koordinat Lintang-Bujur. Bandung. Jurnal
Informatika. Vol. 8 No. 1. Maranatha University Press. Hal. 23.
25
5. GPS digunakan untuk militer, dapat digunakan untuk menentukan arah atau
titik lokasi jatuhnya bom yang dikirim agar mengenai sasaran yang tepat,
serta dapat juga diguakan untuk mengetahui pergerakan musuh baik
pergerakan tentara, tank ataupun pesawat tempur
Dalam GPS tentu ada beberapa komponen-komponen yang terdapat
dalam teknologi GPS, diantaranya satelit yang dikirim ke orbit bumi berfungsi
merekam semua informasi tentang lokasi dan detail permukaan bumi.
Komponen selanjutnya adalah pengontrol digunakan untuk mengontrol satelit
yang ada di orbit bumi langsung dari bumi atau dapat disebut kontrol jarak
jauh, segala gerak-gerik dikendalikan dalam komponen ini. Terakhir adalah
recevier yang berfungsi menerima dan mengolah semua data yang dikirim dari
satelit kemudian diterjemahkan menjadi data yang dapat dibaca manusia
seperti letak, posisi hingga koordinat suatu wilayah.16
D. Pengertian Pengemudi
Nama lain dari Pengemudi adalah Sopir atau Supir (dari bahasa Prancis:
chauffeur) yang berarti pengemudi profesional yang dibayar oleh majikan
untuk mengemudi kendaraan bermotor. Sopir dibagi dalam dua kelompok yaitu
sopir pribadi yang menjalankan kendaraan pribadi dan yang kedua adalah sopir
perusahaan yang bekerja untuk perusahaan angkutan penumpang umum seperti
taksi, bus, ataupun angkutan barang.
16 Loki Fadilah, Pengertian GPS: Dari Cara Kerja, Manfaat dan Komponennya (Lengkap),
http://androbuntu.com/2018, diakses tanggal 7 Oktober 2019.
26
Dalam Pasal 1 ayat (10) Peraturan Pemeritah Nomor 43 Tahun 1993
Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan menyebutkan orang yang
mengemudikan kendaraan bermotor atau orang yang secara langsung
mengawasi calon pengemudi yang sedang belajar mengemudikan kendaraan
bermotor. Kendaraan bermotor dalam Pasal 1 ayat (3) Peraturan Pemerintah
Nomor 43 Tahun 1993 Tentang Prasarana dan Lalu Lintas Jalan menyebutkan
kendaraan bermotor adalah kendaraan yang digerakan oleh peralatan teknik
yang berada pada kendaraan itu. Pasal 1 ayat (4) Peraturan Menteri
Perhubungan Repulik Indonesia Nomor 12 Tahun 2009 Tentang Perlindungan
Keselamatan Pengguna Sepeda Motor Yang Digunakan Untuk Kepentingan
Masyarakat menyebutkan bahwa pengemudi adalah orang yang
mengemudikan sepeda motor di jalan dan telah memiliki surat izin mengemudi.
Surat Izin Mengemudi atau SIM didapatkan oleh pengemudi disaat telah lulus
ujian. Sementara arti sopir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah pengemudi mobil (bemo dan sebagainya).17
Untuk menjadi sopir tidak serta merta langusng menjadi sopir tentu ada
beberapa persyaratannya yaitu:
1. Sopir Pribadi
Sebenarnya tidak banyak yang dipersyaratkan bagi kendaraan pribadi,
biasanya yang dipersyaratkan antara lain adalah:
a. Surat Izin Mengemudi yang masih berlaku
b. Kemahiran dalam mengemudikan kendaraan
17 Arti kata Sopir dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
27
c. Pengetahuan mengenai jalatn dan tempat-tempat penting
d. Tata krama dalam memberikan pelayanan kepada majikan
2. Sopir Angkutan Umum
Sopir angkutan umum membutuhkan persyaratan yang lebih kompleks
karena menyangkut jumlah penumpang yang lebih banyak dan waktu
mengemudi yang lebih panjang. Untuk itu persyaratan untuk menjadi sopir
angkutan umum adalah:
a. Surat Izin Mengemudi Umum sesuai dengan golongan kendaraan yang
digunakan.
b. Waktu kerja dan istirahat
c. Tata krama dalam memberikan pelayanan kepada penumpang
d. Kesehatan yang prima.
Dalam menjalankan pekerjaan tentu ada resiko dan juga keuntungannya.
Untuk sopir tentu ada beberapa risiko yang harus ditanggung, antara lain:
a. Kecelakaan lalu-lintas merupakan salah satu risiko pekerjaan sopir yang
paling besar
b. Paparan terhadap polusi udara, karena mereka merupakan orang yang
sepanjang menjalankan pekerjaannya selalu di jalan yang polusinya
paling tinggi, diantaranya gas beracun Karbon monooksida, Nitrogen
oksida, Hidrat arang seperti Benzena, Partikel lepas, Timah hitam.
28
E. Pengertian dan Pengaturan Tentang Penuh Konsentrasi Saat Berkendara
Menurut Pasal 106 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Pengertian konsentrasi adalah pemusatan perhatian, pikiran dan jiwa
serta fisik pada sebuah objek. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KKBI)
konsentrasi adalah pemusatan perhatian atau pikiran pada suatu hal.18
Konsentrasi juga dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk bisa
mencurahkan perhatian dalam waktu yang relatif lama. Dalam arti lain,
konsentrasi adalah keadaan pikiran atau asosiasi terkondisi yang diaktifkan
oleh sensasi didalam tubuh. Untuk mengaktifkan sensasi tersebut, tubuh perlu
rileks dan suasana yang menyenangkan, karena dalam ketegangan (keadaan
tegang) seseorang tidak dapat menggunakan otaknya dengan maksimal karena
pikiran menjadi kosong. Konsentrasi menurut Aryati Nuryana dan Setiyo
Purwanto adalah perhatian terhadap informasi yang dibutuhkan dengan
mengabaikan informasi yang tidak diperlukan.19 Konsentrasi dalam arti lain
adalah suatu kemampuan untuk memfokuskan pikiran, perasaan, kemauan dan
segenap panca indera ke satu obyek dalam satu aktivitas tertentu dengan usaha
untuk tidak memperdulikan obyek-obyek lain yang tidak ada hubungannya
dengan aktivitas itu.20
18 Arti Konsentrasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
19 Aryati Nuryana dan Setiyo Purwanto. 2010. Efektivitas Brain Gym Dalam Meningkatkan
Konsentrasi Belajar Pada Anak. Surakarta. Jurnal Ilmiah Berkala Psikologi. Vol. 12 No. 1. Fakultas
Psikologi. Universitas Muhammadiyah Surakarta. Hal. 90.
20 Ratih Novianti. 2019. Pengaruh Lingkungan Belajar Terhadap Tingkat Konsentrasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MAN 2 Palembang. Jurnal PAI Raden Fatah.
Vol. 1 No. 1. Hal. 4.
29
Dalam Pasal 106 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ), konsentrasi dijelaskan
pada penjelasan Pasal 106 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009
Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) atas yaitu kata “Penuh
konsentrasi” artinya adalah setiap orang yang mengemudikan kendaraan
bermotor dengan penuh perhatian dan tidak terganggu perhatiannya. Tidak
terganggu perhatiannya diakrenakan beberapa hal berikut, yakni:
1. Sakit
Sakit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesai (KBBI) yaitu, berasa tidak
nyaman di tubuh atau bagian tubuh karena menderita sesuatu (seperti
demam, sakit perut, batuk, pilek dan sebagainya).
2. Lelah
Dalam KBBI, lelah berarti penat, letih, payah, lesu, tidak bertenaga.
Lelah merupakan kependekan dari kata kelelahan juga dapat diartikan
sebagai proses menurunnya efisiensi, performance kerja dan berkurangnya
ketahanan fisik untuk terus melanjutkan kegiatan yang harus dilakukan
disebabkan oleh sejumlah faktor.21
3. Mengantuk
Dalam KBBI, mengantuk artinya berasa hendak tidur. Dapat juga
diartikan sebagai kondisi ketika seseorang merasa ingin tidur. Kondisi ini
dapat terjadi siang ataupun malam hari, hal ini adalah wajar. Kantuk dapat
21 Sritomo Wignjosoebroto. 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu. Jakarta. PT. Guna
Widya. Hal. 292.
30
terjadi secara berlebihan sehingga dapat mengganggu aktivitas dan dapat
mengganggu produktivitas seperti bekerja, sekolah, mengerjakan tugas,
menyetir kendaraan dan lain sebagainya.
4. Menggunakan telepon/ menonton televisi/ video yang terpasang di
kendaraan
Menggunakan dalam KKBI artinya adalah memakai, mengambil
manfaantya, dan melakukan sesuatu dengan. Telepon dalam KBBI artinya
adalah pesawat dengan listrik dan kawat untuk bercakap-cakap antara dua
orang yang berjauhan tempatnya, atau percakapan yang disampaikan
dengan pesawat telepon, jika disederhanakan arti telepon adalah alat
komunikasi.
Sementara menonton dalam KBBI adalah melihat (pertunjukan, gambar
hidup dan sebagainya) atau dapat juga diartikan, menyaksikan atau melihat
sesuatu dari layar kaca, layar monitor atau tayangan langsung. Televisi
dalam KBBI artinya sistem penyiaran gambar yang disertai dengan bunyi
(suara) melalui kabel atau melalui angkasa dengan menggunakan alat yang
mengubah cahaya (gambar) dan bunyi (suara) menjadi gelombang listrik
dan mengubahnya kembali menjadi berkas cahaya yang dapat dilihat dan
bunyi yang dapat didengar. Jika disederhanakan artinya media
telekomunikasi yang berfungsi sebagai penerima siaran gambar bergerak
beserta suara. Jadi menonton televisi adalah menyaksikan atau melihat
sesuatu dari media penyiaran gambar bergerak beserta suara.
Video sendiri dalam KBBI artinya, bagian yang memancarkan gambar
pada pesawat televisi atau rekaman gambar hidup atau program televisi
31
untuk ditayangkan lewat pesawat televisi. Video juga dapat diartikan
sebagai teknologi menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan
menata ulang gambar bergerak, kendaraan adalah alat transportasi baik
digerakan oleh mesin ataupun makhluk hidup. Jadi video yang terpasang di
kendaraan adalah teknologi yang berkaitan dengan gambar bergerak yang
terpasang pada transportasi bergerak.
5. Meminum minuman yang mengandung alkohol/ obat-obatan yang
mempengaruhi kemampuan dalam mengemudikan kendaraan
Minuman dalam KBBI adalah barang yang diminum. Alkohol dalam
KBBI artinya adalah cairan tidak berwarna yang mudah menguap, mudah
terbakar, dipakai dalam industri dan pengobatan, merupakan unsur ramuan
yang memabukkan dalam kebanyakan minuman keras, minuman yang
mengandung etanol. Etanol merupakan bahan psikoaktif dan jika
mengkonsumsinya dapat menyebabkan penurunan kesadaran, jadi
meminum minuman yang mengandung alkohol dapat menyebabkan
penurunan kesadaran.
Obat dalam KBBI adalah ahan untuk mengurangi, menghilangkan
penyakit, atau menyembuhkan seseorang dari penyakit. Penggunaan obat
dianjurkan pada dosis tertentu atau dalam pengawasan dokter. Obat dapat
dikategorikan menjadi beberapa jenis, yakni obat bebas, obat bebas terbatas
dan obat terlarang. Obat terlarang dapat disebut juga narkoba singkatan dari
narkotika dan obat atau bahan berbahaya. Dalam Undang-Undang Nomor
35 Tahun 2009 Tentang Narkotika menyebutkan narkotika adalah zat atau
obat yang berasal dari tanaman atau non tanaman, sintetis ataupun semi
32
sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan. Jadi obat-
obatan yang mempengaruhi kemampuan dalam mengemudikan kendaraan
adalah penggunaan obat terlarang atau narkotika yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran yang dapat mempengaruhi dalam
mengemudikan kendaraan.