35
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) 1. Pengertian Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Menurut UU No. 18 Tahun 2014 Pasal 1, orang dengan gangguan jiwa atau ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan fungsi orang sebagai manusia (Kemkes, 2014). Sedangkan menurut WHO, 2007 dalam Varcaloris & Halter, 2010 kesehatan jiwa adalah suatu kondisi sejahtera ketika seseorang mampu merealisasikan potensi yang dimiliki, memiliki koping yang baik terhadap stresor, produktif dan mampu memberikan kontribusi terhadap masyarakat (dalam Suerni, Titik. dkk, 2013). Gangguan jiwa berat yang sering ditemui di masyarakat adalah skizofrenia (Ibrahim,2011). Skizofrenia adalah sekumpulan sindroma klinik yang ditandai dengan perubahan kognitif, emosi, persepsi, dan aspek lain dari perilaku (Kaplan & Saddock, 2007) dalam Suerni, Titik. dkk, 2013 2. Etiologi Penyebab ODGJ secara umum dapat ditijau dari beberapa sudut, yaitu berdasarkan tahap berfungsinya dan sumber asalnya (Baihaqi et al. 2005 dalam Halida, 2015) :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

1. Pengertian Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)

Menurut UU No. 18 Tahun 2014 Pasal 1, orang dengan gangguan jiwa

atau ODGJ adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku,

dan perasaaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/atau

perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan

fungsi orang sebagai manusia (Kemkes, 2014). Sedangkan menurut WHO,

2007 dalam Varcaloris & Halter, 2010 kesehatan jiwa adalah suatu kondisi

sejahtera ketika seseorang mampu merealisasikan potensi yang dimiliki,

memiliki koping yang baik terhadap stresor, produktif dan mampu

memberikan kontribusi terhadap masyarakat (dalam Suerni, Titik. dkk, 2013).

Gangguan jiwa berat yang sering ditemui di masyarakat adalah

skizofrenia (Ibrahim,2011). Skizofrenia adalah sekumpulan sindroma klinik

yang ditandai dengan perubahan kognitif, emosi, persepsi, dan aspek lain dari

perilaku (Kaplan & Saddock, 2007) dalam Suerni, Titik. dkk, 2013

2. Etiologi

Penyebab ODGJ secara umum dapat ditijau dari beberapa sudut, yaitu

berdasarkan tahap berfungsinya dan sumber asalnya (Baihaqi et al. 2005

dalam Halida, 2015) :

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

a. Tahap Berfungsinya

Penyebab perilaku abnormal menurut tahap berfungsinya dapat

dibedakan oleh Colemen, Butcher, dan Carson (dalam Baihaqi et al.

2005) sebagai berikut :

1) Penyebab primer

Kondisi yang secara langsung meyebabkan terjadinya

gangguan jiwa/perilaku abnormal. Penyebab primer misalnya

psikosis yang disertai paralisis atau kelumpuhan yang bersifat

progresif atau berkembang secara bertahap sampai akhir ODGJ

mengalami kelumpuhan total.

2) Penyebab yang menyiapkan

Faktor yang menyebabkan seseorang rentan/peka terhadap

salah satu bentuk gangguan jiwa. Penyebab yang menyiapkan,

diantaranya kondisi fisik yaitu ODGJ dengan penyakit menahun,

keturunan, atau kecatatan, genetik, intelegensia, kepribadian dan

keadaan kondisi ekonomi.

3) Penyebab pencetus

Adalah kejadian traumatik yang langsung menyebabkan

gangguan jiwa, diantaranya kehilangan harta benda yang berharga,

menghadapi kematian anggota keluarga dan kehilangan mata

pencaharian.

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

4) Penyebab yang menguatkan

Dimana kondisi yang cenderung mempertahankan tingkah

laku yang mal adaptif. Dapat berupa perhatian yang berlebihan pada

seorang gadis yang sakit dan menyebabkan yang bersangkutan

kurang bertanggung jawab atas dirinya dan menunda

kesembuhannya.

5) Sirkulsi faktor-faktor penyebab

Adanya serangkaian faktor-faktor penyebab yang kompleks

serta saling mempengaruhi. Gangguan perilaku tidak hanya

disebabkan oleh satu penyebab tunggal, melainkan saling

mempengaruhi yang menjadi sumber penyebab berbagai

abnormalitas.

b. Sumber Asal

Penyebab perilaku abnormal berdasarkan sumber asalnya dapat

digolongkan menjadi tiga, yaitu faktor biologis, psikososial, dan

sosialkultur

1) Faktor biologis

Adalah berbagai keadaan dimana biologis atau jasmani yang

dapat menghambat perkembangan maupun fungsi individu dalam

kehidupan sehari-hari. Faktor biologis, diantaranya kurang gizi,

kelainan gen dan penyakit-penyakit (Parkinson dan multiple

selerosis).

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

2) Faktor psikososial

Meliputi trauma di masa kanak-kanak, deprivasi parental,

hubungan orang tua dan anak yang patogenik, struktur keluarga yang

patogenik, dan stres berat.

3) Faktor sosiokultural

Meliputi keadaan objektif dalam masyarakat atau tuntutan dari

masyarakat yang dapat berakibat timbunya tekanan pada individu dan

selanjutnya melahirkan berbagai bentuk gangguan.

3. Tanda dan Gejala

Menurut Baihaqi et al. 2005 (dalam Halida, 2015) tanda dan gejala orang

dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah :

a. Gangguan persepsi

Persepsi adalah sensasi yang disertai pengertian. Sensasi adalah

kesadaran akan adanya suatu rangsang. Sensasi sama dengan

penginderaan. Semua rangsangan masuk kedalam diri melalui panca

indera, yang kemudian diteruskan ke otak sehingga rangsangan dapat

dirasakan. Persepsi adalah pemahaman atau pengertian tentang

rangsangan karena ada interaksi dengan rangsangan lainnya atau

rangsangan yang telah dipahami sebelumnya.

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

b. Gangguan perhatian

Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis pada suatu objek. Perhatian

berkaitan dengan kesadaran dan ingatan serta sering disebut dengan

konsentrasi.

c. Gangguan ingatan

Ingatan (kenangan, memori) adalah keampuan individu untuk

menerima, menyimpan dan memproduksi kembali informasi atau kesan-

kesan. kemampuan individu untuk menyimpan informasai dapat bersifat

permanen tergantung pada kebutuhan.

d. Gangguan orientasi

Orientasi dapat diartikan sebagai kemampuan mengetahui posisi

dirinya dalam hubungannya dengan waktu, tempat, dan benda-benda

tertentu di sekelilingnya. Disorientasi berarti ketidaksanggupan seseorang

untuk mengetahui posisi dirinya dalam hubungannya dengan waktu,

tempat, dan benda-benda tertentu dilingkungannya.

e. Gangguan berpikir

Berpikir dapat diartikan sebagai aktivitas meletakkan hubungan antara

bagian-bagian pengetahuan. Berpikir meliputi proses pertimbangan,

pemahaman dan penalaran (Maramis dalam Baihaqi et al. 2005)

f. Gangguan kesadaran

Keasadaran adalah keadaan yang menunjukkan bahwa seseorang

mampu mengerti dan menyadari sekelilingnya berdasarkan waktu,

tempat, dan keadaan secara umum.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

g. Gangguan emosi

Emosi dapat terjadi pada saat manusia berinteraksi dengan lingkungan

dan merupakan hasil upaya untuk beradaptasi dengan lingkungannya.

Emosi tampak dalam ekspresi wajah, seperti marah, cemas, ketakutan,

perasaan berdosa, malu, kesedihan, cemburu, iri hati, kebahagiaan,

bangga dan harapan.

h. Gangguan psikomotor

Gangguan psikomotor disebut juga gangguan motorik, konasi atau

gerakan. Gangguan psikomotor berarti gangguan-gangguan yang

berhubungan dengan gerak tubuh. Gerak tubuh manusia dipengaruhi oleh

aspek kejiwaaan artinya semua gerakan akibat dari kekuatan-kekuatan

atau dorongan yang bekerja dari dalam diri.

4. Macam- macam ODGJ

Menurut pedoman diagnosik dari PPDGJK III (Maslim, 2001) dalam

dalam Halida 2015, ODGJ dapat di bagi menjadi beberapa :

a. Gangguan mental organik

Gangguan mental organik adalah gangguan mental yang berkaitan

dengan penyakit gangguan sistemik otak yang dapat didiagnosis

tersendiri, yang meliputi demensia pada penyakit alzaimer, demensia

vaskuler, demensia pada penyakit lain, sindrom amnesim organik bukan

akibat alkohol dan zat psikoaktif lainnya, delirium bukan akibat alkohol

dan zat psikoaktif lainnya, gangguan mental lainya akibat kerusakan dan

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

disfugsi otak dan penyakit fisik, dan gangguan kepribadian dan perilaku

akibat penyakit, kerusakan, dan disfungsi otak.

b. Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif

Gangguan mental dan perilaku akibat penggunaan zat psikoaktif

adalah gangguan yang bervarisi dan berbeda keparahannya yang

diakibatkan oleh penggunaan satu atau lebih zat psikoaktif.

c. Skizofrenia, gangguan skizopital dan gangguan waham menetap

Skizofrenia adalah sindrom dengan variasi penyebab dan perjalanan

penyakit yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada

pertimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya. Gangguan

skizotipal adalah gangguan yang ditandai dengan perilaku atau

penampilan yang aneh, eksentrik, hubungan sosial yang buruk, menarik

diri pergaulan sosial dan kecurigaan atau ide-ide paranoid. Gangguan

waham adalah gangguan waham yang menetap lama.

d. Gangguan suasana perasaan

Gangguan suasana perasaan adalah perubahan suasana perasaan

biasanya karena depresi. Gangguan suasana perasaaan meliputi episode

maniak, gangguan afektif bipolar, episode depresif, gangguan depresif

berulang dan gangguan suasana perasaan yang menetap.

e. Gangguan neurotik, gangguan somatoform, dan gangguan terkait stress

Gangguan neurotik, gangguan somatoform, dan gangguan terkait stres

dikelompokkan menjadi satu dengan alasan bahwa dalam sejarahnyya ada

hubungan dengan perkembangan konsep neurosis dan berbagai

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

kemungkinan penyebab psikologis. Gangguan neurotik, gangguan

somatoform, dan gangguan terkait stres meliputi gangguan ansietas fobik,

gangguan ansietas lainnya, gangguan obsesif kompulsif, reaksi terhadap

stres berat dan gangguan penyesuaian, gangguan disosiatif, gangguan

sematoform dan neurotik lainnya.

f. Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologi dan

faktor fisik

Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologi dan

faktor fisik meliputi gangguan makan, gangguan tidur non organik,

disfungsi seksual bukan disebabkan oleh gangguan atau penyakit organik,

gangguan mental dan perilaku yang berhubungan dengan masa nifas, dan

penyalahgunaan zat yang tidak menyebabkan ketergantungan.

g. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa

Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa adalah ekspresi dari

pola hidup yang berkembang sejak dini dari masa pertumbuhan dan

perkembangan. Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa

meliputi gangguan kepribadian khas, gangguan kepribadian campuran,

perubahan kepribadian yang berlangsung lama yang tidak diakibatkan

oleh kerusakan atau penyakit otak, gangguan kebiasaan dan impuls,

gangguan identitas jenis kelamin, gangguan preferensi seksual, gangguan

psikologi dan perilaku yang berhubungan dengan perkembangan dan

orientasi seksual.

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

h. Retardasi mental

Retardasi mental adalah suatu keadaan perkembangan jiwa yang

terhenti atau tidak lengkap yang terjadi dengan atau tanpa gangguan jiwa

atau gangguan fisik lainnya. Retardasi mental meliputi retardasi mental

ringan, sedang, berat dan sangat berat.

i. Gangguan perkembangan psikologis

Gangguan perkembangan psikologis adalah keterlambatan

perkembangan fungsi biologis dari susunan saraf pusat. Gangguan

perkembangan psikologis meliputi gangguan perkembangan khas

berbicara dan berbahasa, gangguan perkembanganbelajar khas,

gangguan perkembangan motorik khas, gangguan perkembangan khas

campuran dan gangguan perkembangan pervasif.

j. Gangguan perilaku dan emosional dengan onset biasanya pada masa

kanak dan remaja

Gangguan perilaku dan emosional dengan onset biasanya pada

masa kanak dan remaja meliputi gangguan hiperkinetik, gangguan

tingkah laku, gangguan campuran tingkah laku dan emosi, gangguan

emosional dengan onset khas pada masa kanak-kanak dan gangguan

fungsi sosial dengan onset khas pada masa kanak dan remaja.

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

B. Konsep Manajemen Halusinasi

1. Manajemen Halusinasi

Manajemen halusinasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan,

keamanan, kenyamanan dan orientasi realita pada klien yang mengalami

halusinasi. (Bulechek, Gloria M. et al. 2016)

Terry, 2015 dalam Ibrahim (2016), mengatakan bahwa manajemen

merupakan proses yang khas terdiri dari tindakan-tindakan : perencanaan,

pengorganisasian, menggerakkan dan pengawasan yang dilakukan untuk

menentukan serta mecapai sasaran-saasran yang telah ditetapkan melalui

pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain.

Menurut Sutejo dalam bukunya “Keperawatan Jiwa”, halusinasi

merupakan suatu gejala gangguan jiwa dimana klien merasakan suatu

stimulus yang sebenarnya tidak ada.

Dari teori diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen halusinasi adalah

suatu tindakan perencanaan atau pengorganisasian yang ditujukan pada klien

dengan gangguan halusinasi agar dapat mengontrol stimulus yang sebenarnya

tidak ada.

2. Nursing Intervention Classification (NIC) Manajemen Halusinasi

Ada beberapa aktivitas yang dapat diterapkan dalam manajemen halusinasi

diantaranya :

a. Bangun hubungan interpersonal dan saling percaya dengan klien

b. Monitor dan atur tingkat aktivitas dan stimulasi lingkungan

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

c. Pertahankan lingkungan yang aman

d. Berikan tingkat pengawasan yang sesuai/supervise untuk memantau

pasien

e. Catat perilaku klien yang menunjukkan halusinasi

f. Pertahankan rutinitas yang konsisten

g. Tentukan caregiver yang konsisten setiap hari

h. Tingkatkan komunikasi yang jelas dan terbuka

i. Berikan klien kesempatan untuk mendiskusikan halusinasinya

j. Dorong klien untuk mengekspresikan perasaan secara tepat

k. Fokuskan kembali klien mengenai topik jika komunikasi klien tidak

sesuai situasi

l. Monitor kehadiran halusinasi mengenai konten (dari halusinasi yang

berupa) kekerasan atau yang membahayakan diri

m. Dorong klien untuk mengembangkan kontrol/tanggung jawab atas

perilakunya sendiri, jika kemampuan klien memungkinkan

n. Dorong klien untuk mendiskusikan perasaan dan impuls daripada

bertindak langsung pada mereka

o. Dorong klien untuk memvalidasi halusinasi dengan orang yang dipercaya

(misalnya, uji realita)

p. Tegaskan, jika ditanya, bahwa anda tidak mengalami stimulus yang sama

q. Hindari berdebat dengan klien tentang validasi halusinasi

r. Fokuskan diskusi mengenai perasaan yang mendasari daripada mengenai

isi halusinasi (misalnya, “tampaknya anda ketakutan”)

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

s. Berikan obat anti psikotik dan anti ansietas secara rutin dan sesuai

kebutuhan

t. Berikan pengajaran terkait obat pada klien dan orang-orang terdekat

(klien)

u. Monitor klien mengenai ada tidaknya efek sampig obat-obatan dan efek

terapi yang diinginkan

v. Berikan kemampuan dan kenyaman pada klien dan orang lain ketika klien

tidak mampu mengontrol perilaku (misalnya, pengaturan batas,

pemabatasan wilayah, pengekangan fisik, dan pengasingan)

w. Hentikan atau kurangi obat yang dapat menyebabkan halusinasi (setelah

berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang meresepkan)

x. Berikan pengajaran terkait penyakit kepada klien/orang terdekat (klien)

jika halusinasi didasarkan karena penyakit (misalnya delirium,

skizofrenia, dan depresi)

y. Didik keluarga dan orang terdekat mengenai cara untuk menangani klien

yang mengalami halusinasi

z. Monitor kemampuan merawat diri

aa. Bantu dengan perawatan diri jika dibutuhkan

bb. Monitor status fisik klien (misalnya, berat badan, hidrasi, dan telapak kaki

pada klien yang mondar mandir)

cc. Berikan istirahat dan gizi yang cukup

dd. Libatkan klien dalam aktivitas berbasis realitas yang mungkin mengalihan

perhatian dari halusinsi (misalnya, mendengarkan musik)

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

3. Halusinasi

a. Pengertian Halusinasi

Istilah halusinasi berasal dari bahasa latin hallucination yang

bermakna secara mental mengembara atau menjadi linglung. Jardri, dkk.

(2013) menegaskan “The Term Hallucination comes from the latin

“hallucination”: to wander mentally or to be absent-minded”. Halusinasi

adalah persepsi atau tanggapan dari panca indera tanpa adanya

rangsangan (stimulus) eksternal (Stuart & Laraia, 2005. Dalam Sutejo,

2017).

Menurut Sutejo dalam bukunya “Keperawatan Jiwa”, halusinasi

merupakan suatu gejala gangguan jiwa dimana klien merasakan suatu

stimulus yang sebenarnya tidak ada. Klien mengalami perubahan sensori

persepsi : merasakan sensasi palsu, berupa suara, penglihatan,

pengecapan, perabaan atau penciuman. Pada gangguan halusinasi

penglihatan misalnya, klien melihat suatu bayangan menakutkan, padahal

tidak ada bayangan tersebut. Salah satu manifestasi yang timbul adalah

halusinasi membuat kllien tidak dapat memenuhi kehidupannya sehari-

hari. Halusinasi merupakan salah satu dari sekian bentuk psikopatologi

yang paling parah dan membingungkan. Secara fenomenologis, halusinasi

adalah gangguan yang paling umum dan paling penting. Selain itu,

halusinasi dianggap sebagai karakteristik psikosi.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

b. Tingkat Halusinasi

Dalam bukunya Keperawatan Jiwa Sutejo juga membagi intensitas

halusinasi meliputi empat tingkat, mulai dari tingkat I sampai tingkat IV

diantaranya :

1) Tingkat I (Comfortif, non psikotik) : klien merasa bahwa halusinasi

merupakan suatu kesenangan, memberi rasa nyaman, tingkat ansietas

sedang. Biasanya klien akan tersenyum, menggerakkan bibir tanpa

suara, menggerakan mata dengan cepat, respon verbal yang lambat,

diam konsentrasi.

2) Tingkat II (Condemning, non psikotik): klien mulai menyalahan,

tingkat ansietas berat, halusinasi menyebabkan rasa antipati.

Peningkatan system saraf otak, tanda-tanda ansietas, seperti

peningkatkan denyut jantung, pernafasan dan tekanan darah, rentang

perhatian menyempit, konsentrasi dengan pengalaman sensori, dan

kehilangan keamanan membedakan halusinasi dari realita.

3) Tingkat III (Controlling, psikotik) : Klien mulai di kontrol oleh

halusinasinya, tingkat ansietas berat pengalaman sensosri tidak dapat

ditolak lagi. Perintah halusinasi ditaati, sulit berhubungan dengan

orang lain, rentang perhatian hanya beberapa detik atau menit, gejala

fisik ansietas berat berkeringat, tremor, dan tidak mampu mengikuti

perintah.

4) Tingkat IV (Conquering, psikotik) : Menguasai tingkat ansietas panik

yang diatur dan dipengarui oleh waham. Perilaku panik, berpotensi

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

untuk membunuh atau bunuh diri, tindakan kekerasan, agitasi,

menarik diri, atau katatonia, tidak mampu merespon perintah yang

kompleks, tidak mampu merespon terhadap lebih dari satu orang.

c. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala halusinasi dinilai dari hasil observasi terhadap klien

serta ungkapan klien (Sutejo). Adapun tanda dan gejala klien halusinasi

adalah :

1) Data Subjektif

Berdasarkan data subjektif, klien dengan gangguan sensori persepsi

halusinasi mengatakan bahwa klien :

a) Mendengar suara-suara atau kegaduhan

b) Mendengar suara yang mengajak bercakap-cakap

c) Mendengar suara menyuruh melakukan sesuatu yang berbahaya

d) Melihat bayangan, sinar, bentuk geometris, bentuk kartun,

melihat hantu atau monster

e) Mencium bau-bauan seperti darah, urine, feses, kadang-kadang

bau itu menyenangkan

f) Merasakan rasa seperti darah, urine, feses

g) Merasa takut atau senang dengan halusinasinya

2) Data Objektif

Berdasarkan data objektif, klien dengan gangguan sensori persepsi

halusinasi melakukan hal-hal berikut :

a) Bicara atau tertawa sendiri

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

b) Marah-marah tanpa sebab

c) Mengarahkan telinga kearah tertentu

d) Menutup telinga

e) Menunjuk-nunjuk kearah tertentu

f) Ketakutan kepada sesuatu yang tidak jelas

g) Mencium sesuatu seperti sedang membaui bau-bauan tertentu

h) Menutup hidung

i) Sering meludah

j) Muntah

k) Menggaruk-garuk permukaan kulit

d. Mekanisme Koping

Mekanisme koping yang sering digunakan klien dengan halusinasi

meliputi :

1) Regresi

Regresi berhubungan dengan proses informasi dan upaya yang

digunakan untuk mengulangi ansietas. Energi yang tersisa untuk

aktivitas sehari-hari tinggal sedikit sehingga klien menjadi malas

beraktivitas sehari-hari.

2) Proteksi

Dalam hal ini, klien mencoba menjelaskan gangguan persepsi

dengan mengalihkan tanggung jawab kepada orang lain atau suatu

benda.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

3) Menarik diri

Klien sulit mempercayai orang lain dan asyik dengan stimulus

internal.

4) Keluarga mengingkari masalah yang dialami oleh klien.

C. Konsep Kontrol Diri terhadap Distorsi Pemikiran/Kognitif

1. Pengertian

Kontrol Diri terhadap Distorsi Pemikiran/Kognitif adalah upaya

mengendalikan diri dari gangguan penglihatan, proses pikir, dan isi pikir.

Moorhead, Sue. et al. (2016).

a. Pengertian Kontrol Diri

Hurlock, 1990 (dalam Khairunnisa, 2013), mengatakan kontrol diri

berkaitan dengan bagaimana individu mengendalikan emosi serta

dorongan-dorongan dalam dirinya. Kazdin (1994) menambahkan bahwa

kontrol diri diperlukan guna membantu individu dalam mengatasi

kemampuannya yang terbatas dan membantu mengatasi berbagai hal yang

merugikan yang dimungkinkan berasal dari luar. Menurut Berk dalam

Gunarsa (2004), kontrol diri adalah kemampuan individu untuk menahan

keinginan atau dorongan sesaat yang bertentangan dengan tingkah laku

yang tidak sesuai dengan norma sosial.

b. Pengrtian Distorsi Pemikiran/Kognitif

Burn mengatakan (dalam Rizkiakawati & Asiah, 2016) proses berfikir

pada manusia yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dapat disebut

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

kesalahan dalam berfikir atau distorsi kognitif. Distorsi kognitif sering

dimanifesatasikan pada pikiran otomatis negatif seperti pendapat Covin

dkk (2011) yang meneybutkan dalam kognitif terdapat dua hal yaitu core

belliefs dan pikiran otomatis, core belliefs sebagai pusat dari pemikiran

seseoang dan pikiran negatif sebagai respon seseorang terhadap segala hal

yang dihadapinya, saat distorsi kognitif terjadi maka core belliefs dan

pikiran otomatis seseorang menjadi negatif sehingga perilaku juga

menjadi negatif. (dalam Lestari, 2018)

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kontrol diri

terhadap distorsi pemikiran/distorsi kognitif merupakan kemampuan

seseorang dalam menahan diri agar tidak berpikiran negatif atau

menimbulkan pemikiran yang menyimpang.

c. Nursing Outcomes Classification (NOC) Kontrol Diri terhadap

Distorsi Pemikiran/Kognitif

Skala outcomes keseluruhan berdasarkan Nursing Outcomes

Classification (NOC) Kontrol Diri terhadap Distorsi Pemikiran/Kognitif

sebagai berikut :

Skala Outcome

Keseluruhan

Tidak

pernah

menunjuk-

kan

Jarang

menunjuk-

kan

Kadang-

kadang

menunjuk-

kan

Sering

menunjuk-

kan

Secara

konsisten

menunjuk-

kan

Indikator : 1 2 3 4 5

Mengenali halusinasi

atau delusi yang terjadi

Menahan diri dari

mengikuti halusinasi

atau delusi

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

Menahan diri dari

bereaksi terhadap

halusinasi atau delusi

Monitor frekwensi

halusinasi atau delusi

Menjelaskan isi dari

halusinasi atau delusi

Melaporkan penurunan

halusinasi atau delusi

Validasi kenyataan

Mempertahankan afek

yang konsisten dengan

alam perasaan

Berinteraksi dengan

orang lain secara tepat

Memandang

lingkungan secara

akurat

Menunjukkan pola

berpikir yang logis

Menunjukkan

pemikiran yang

berdasarkan kenyataan

Menunjukkan isi

pikiran yang tepat

Menunjukkan

kemampuan untuk

mengerti ide orang lain

2. Aspek Distorsi Kognitif

Hollon dan Kendall (1980) menyebutkan aspek-aspek distorsi kogntif adalah

sebagai berikut :

a. Persepsi penyesuaian pribadi dan keinginan untuk perubahan.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

b. Konsep diri negatif dan ekspetasi negatif.

c. Harga diri rendah.

d. Menyerah atau tidak berdaya.

Sedangkan Burn (1993) mengatakan bahwa salah satu hasil distorsi

kognitif yang negatif yaitu All or nothing membuat sesesorang menjadi

perfeksionis dan membuat seseorang melihat duniannya sebagai hitam atau

putih contohnya pemikiran “Bila saya tidak begini maka saya bukan apa-apa

sama sekali” (Dalam Lestari, 2018).

3. Faktor yang Mempengaruhi Kontrol Diri

Kontrol diri dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagaimana faktor psikologi

lainnya diantranya :

a. Faktor internal

Faktor internal yang mempengaruhi kontrol diri seseorang adalah faktor

usia dan kematangan.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal meliputi keluarga (Hurlock, 1973), dalam lingkungan

keluarga terutama orang tua akan menentukan bagaimana kemampuan

mengontrol diri seseorang.

4. Jenis Kontrol Diri

Block dan Block (Dalam Lazarus, 1976) membagi tiga jenis kontrol diri,

yaitu:

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

a. Over control

Yaitu kontrol yang berlebihan dan menyebabkan seseorang banyak

mengontrol dan menahan diri untuk bereaksi terhadap suatu stimulus.

b. Under control

Kecenderungan untuk melepaskan impuls yang bebas tanpa perhitungan

yang masak.

c. Appropriate control

Kontrol yang memungkinkan individu mengendalikan impulsnya secara

tepat.

5. Manfaat Kontrol Diri

Mesina & Messina dalam Gunarsa (2004) menyatakan bahwa pengendalian

diri memiliki beberapa fungsi yaitu :

a. Membatasi perhatian individu terhadap orang lain.

b. Membatasi keinginan individu untuk mengendalikan orang lain di

lingkungannya.

c. Membatasi individu untuk bertingkah laku negatif.

d. Membantu individu untuk memenuhi kebutuhan individu secara

seimabang.

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

D. Format Pengkajian Asuhan Keperawatan Jiwa

Ruangan Rawat: Tanggal Dirawat :

I. IDENTITAS KLIEN

Inisial : (L/P) TanggalPengkajian :

Umur : RM No. :

II. ALASAN MASUK

III. FAKTOR PREDISPOSISI

1. Pernah mengalami gangguan jiwa di masalalu ? Ya Tidak

2. Pengobatan sebelumnya. Berhasil kurang berhasil

tidak berhasil

3. Aniaya fisik Pelaku/Usia Korban/Usia Saksi/Usia

Aniaya seksual

Penolakan

Kekerasan dalam keluarga

Tindakan kriminal

Jelaskan No. 1, 2, 3 :

Masalah Keperawatan :

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa

Ya Tidak

Hubungan keluarga:

Gejala :

Riwayat pengobatan/perawaran :

Masalah Keperawatan :

5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan

Masalah Keperawatan :

IV. FISIK

1. Tanda vital :

a. TD : b. N : c. S : d. P :

2. Ukur : TB : BB :

3. Keluhan fisik : Ya Tidak

Jelaskan :

Masalah keperawatan :

V. PSIKOSOSIAL

1. Genogram

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

2. Konsep diri

a. Gambaran diri :

b. Identitas :

c. Peran :

d. Ideal diri :

e. Harga diri :

Masalah Keperawatan :

3. Hubungan Sosial

a. Orang yang berarti :

b. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :

c. Hambatan dalam berbuhungan dengan orang Lain :

Masalah keperawatan :

4. Spiritual

a. Nilai dan keyakinan :

b. Kegiatan ibadah :

Masalah Keperawatan :

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan

Tidak rapi Penggunaan pakaian Cara berpakaian tidak

tidak sesuai seperti biasanya

Jelaskan :

Masalah Keperawatan:

2. Pembicaraan

Cepat Keras Gagap Inkoheren

Apatis Lambat Membisu

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

Tidak mampu memulai pembicaraan

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

3. Aktivitas Motorik:

Lesu Tegang Gelisah Agitasi

Tik Grimasen Tremor Kompulsif

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

4. Alam perasaaan

Sedih Ketakutan Putus asa Khawatir

Gembira berlebihan

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

5. Afek

Datar Tumpul Labil Tidak sesuai

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

6. lnteraksi selama wawancara

Bermusuhan Tidak kooperatif Mudah tersinggung

Kontak mata (-) Defensif Curiga

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

7. Persepsi

Pendengaran Penglihatan Perabaan

Pengecapan Penghidu

Jelaskan :

Masalah Keperawatan:

8. Proses Pikir

sirkumtansial tangensial kehilangan asosiasi

flight of idea blocking pengulangan pembicaraan/persevarasi

Jelaskan :

MasalahKeperawatan :

9. Isi Pikir

Obsesi Fobia Hipokondria

depersonalisasi ide yang terkait pikiran magis

Waham

Agama Somatik Kebesaran Curiga

nihilistic sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

10. Tingkat kesadaran

bingung sedasi stupor

Disorientasi

waktu tempat orang

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

11. Memori

Gangguan daya ingat jangka panjang

Gangguan daya ingat jangka pendek

Gangguan daya ingat saat ini konfabulasi

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung

mudah beralih tidak mampu konsentrasi

Tidak mampu berhitung sederhana

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

13. Kemampuan penilaian

Gangguan ringan Gangguan bermakna

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

14. Daya tilik diri

mengingkari penyakit yang diderita

menyalahkan hal-hal diluar dirinya

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

VII. Kebutuhan Persiapan Pulang

1. Makan

Bantuan minimal Bantuan total

2. BAB/BAK

Bantuan minimal Bantual total

Jelaskan :

Masalah Keperawatan :

3. Mandi

Bantuan minimal Bantuan total

4. Berpakaian/berhias

Bantuan minimal Bantual total

5. Istirahat dan tidur

Tidur siang lama : ………………….s/d…………………………

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

Tidur malam lama : ………………s/d…………………………

Kegiatan sebelum / sesudah tidur :

6. Penggunaan obat

Bantuan minimal Bantual total

7. PemeliharaanKesehatan

Perawatan lanjutan Ya tidak

Perawatan pendukung Ya tidak

8. Kegiatan di dalam rumah

Mempersiapkan makanan Ya tidak

Menjaga kerapihan rumah Ya tidak

Mencuci pakaian Ya tidak

Pengaturan keuangan Ya tidak

9. Kegiatan di luar rumah

Belanja Ya tidak

Transportasi Ya tidak

Lain-lain Ya tidak

Jelaskan :

MasalahKeperawatan :

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

VIII. Mekanism eKoping

Adaptif Maladaptif

Bicaradengan orang lain Minumalkohol

Mampu menyelesaikan masalah reaksilambat/berlebih

Teknik relaksasi bekerja berlebihan

Aktivitas konstruktif menghindar

Olahraga mencederai diri

Lainnya lainnya :

Masalah Keperawatan :

IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan:

Masalah dengan dukungan kelompok, spesifik :

Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifik :

Masalah dengan pendidikan, spesifik :

Masalah dengan pekerjaan, spesifik :

Masalah dengan perumahan, spesifik :

Masalah ekonomi, spesifik :

Masalah dengan pelayanan kesehatan, spesifik :

Masalah lainnya, spesifik :

Masalah Keperawatan :

Page 31: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

X. Pengetahuan Kurang Tentang:

Penyakit jiwa system pendukung

Faktor presipitasi penyakit fisik

Koping obat-obatan

Lainnya :

Masalah Keperawatan :

Page 32: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

Analisa Data

Data Masalah

Page 33: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

XI. Aspek Medik

Diagnosa Medik :

Terapi Medik :

XII. Daftar Masalah Keperawatan

XIII. Daftar Diagnosa Keperawatan

Page 34: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

INTERVENSI KEPERAWATAN

Inisial Pasien : Nama Mahasiswa:

No. RM : Nim :

Ruangan :

No No. Dx

Diagnosa

Keperawatan

Rencana Tindakan Keperawatan

Tujuan Kriteria

evaluasi Intervensi

Page 35: BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Konsep Orang Dengan Gangguan ...repository.poltekkes-kdi.ac.id/1215/2/BAB I-converted.pdf · dengan gangguan jiwa (ODGJ) adalah : a. Gangguan persepsi Persepsi

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN

Nama :

No. RM :

Ruangan :

Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi