12
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1. ASI eksklusif 3.1.1. Definisi ASI eksklusif ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa suplementasi makanan maupun minuman lain, baik berupa air putih, jus, ataupun susu selain ASI selama 6 bulan pertama untuk mencapai tumbuh kembang optimal. Selanjutnya setelah 6 bulan, bayi tetap diberikan ASI ditambah makanan pendamping ASI kaya besi yang diberikan secara bertahap (IDAI, 2014) 3.1.2. Manfaat ASI eksklusif Terdapat beberapa manfaat ASI eksklusif bagi bayi maupun ibu.Ada bukti yang menyakinkan bahwa ASI eksklusif menurunkan resiko obesitas atau kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi pada bayi.ASI eksklusif juga menurunkan mortalitas dan morbiditas bayi dari infeksi gastrointestinal dan asma.Ada juga beberapa bukti bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif, fungsi kognitifnya lebih tinggi dari yang tidak mendapat ASI. Pemberian ASI juga akan mempererat ikatan dengan ibunya. Manfaat bagi ibu diantaranya, menurunkan risiko terjadinya kanker ovarium, kanker payudara, diabetes, dan mempercepat penyembuhan setelah melahirkan (Daly et al, 2014). 3.1.3. Komposisi ASI ASI memiliki komposisi yang paling sesuai untuk pertumbuhan bayi karena mengandung banyak zat seperti zat pembangun, zat energi dan zat pelindung yang sangat dibutuhkan oleh bayi. Pada tiga hari pertama setelah melahirkan, ibu menghasilkan ASI yang berwarna kekuningan.ASI inilah yang disebut kolostrum (Rumiyati, 2011). Komposisi utama yang terkandung dalam kolostrum adalah laktosa (41%), protein (26%), lemak (23%), vitamin, mineral, dan air (2%), sitokin dan antibodi (8%) (Lawrence et al, 2010). Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1.1. - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61999/4/Chapter II.pdf · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3.1. ASI eksklusif 3.1.1. Definisi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1.1. - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61999/4/Chapter II.pdf · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3.1. ASI eksklusif 3.1.1. Definisi

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. ASI eksklusif

3.1.1. Definisi ASI eksklusif

ASI eksklusif adalah pemberian ASI tanpa suplementasi makanan maupun

minuman lain, baik berupa air putih, jus, ataupun susu selain ASI selama 6 bulan

pertama untuk mencapai tumbuh kembang optimal. Selanjutnya setelah 6 bulan,

bayi tetap diberikan ASI ditambah makanan pendamping ASI kaya besi yang

diberikan secara bertahap (IDAI, 2014)

3.1.2. Manfaat ASI eksklusif

Terdapat beberapa manfaat ASI eksklusif bagi bayi maupun ibu.Ada bukti

yang menyakinkan bahwa ASI eksklusif menurunkan resiko obesitas atau

kolesterol tinggi atau tekanan darah tinggi pada bayi.ASI eksklusif juga

menurunkan mortalitas dan morbiditas bayi dari infeksi gastrointestinal dan

asma.Ada juga beberapa bukti bahwa bayi yang mendapat ASI eksklusif, fungsi

kognitifnya lebih tinggi dari yang tidak mendapat ASI. Pemberian ASI juga akan

mempererat ikatan dengan ibunya. Manfaat bagi ibu diantaranya, menurunkan

risiko terjadinya kanker ovarium, kanker payudara, diabetes, dan mempercepat

penyembuhan setelah melahirkan (Daly et al, 2014).

3.1.3. Komposisi ASI

ASI memiliki komposisi yang paling sesuai untuk pertumbuhan bayi

karena mengandung banyak zat seperti zat pembangun, zat energi dan zat

pelindung yang sangat dibutuhkan oleh bayi. Pada tiga hari pertama setelah

melahirkan, ibu menghasilkan ASI yang berwarna kekuningan.ASI inilah yang

disebut kolostrum (Rumiyati, 2011). Komposisi utama yang terkandung dalam

kolostrum adalah laktosa (41%), protein (26%), lemak (23%), vitamin, mineral,

dan air (2%), sitokin dan antibodi (8%) (Lawrence et al, 2010).

Universitas Sumatera Utara

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1.1. - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61999/4/Chapter II.pdf · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3.1. ASI eksklusif 3.1.1. Definisi

5

Kolostrum mempunyai peran penting dalam imunomodulasi dini dari

jaringan limfoid untuk menghasilkan antibodi.Antibodi adalah suatu protein

berbentuk Y yang dihasilkan oleh sel plasma yang digunakan oleh sistem imun

untuk mengenali dan menetralkan zat asing seperti bakteri dan virus. Sitokin dan

antibodi yang terdapat dalam kolostrum diantaranya adalah; Interferon-ɤ, TNF-α,

IL-1β, IL-2, IL-4, IL-5, IL-6, IL-7, IL-8, IL-10, IL-12, IL-13, IL-17, IgG1, IgG2,

IgG3, IgG4, IgM, IgA, dan IgE (Martos et al, 2012). Berikut adalah tabel

komposisi ASI (Tabel 2.1) :

Tabel 2.1. Komposisi ASI. Zat unsur (per 100 mL) Kolostrum 1-5 hari Air susu matur >30 hari Energi (kkal) 58 70 Total zat padat (g) 12.8 12.0 Laktosa (g) 5.3 7.3 Total nitrogen (mg) 360 171 Protein nitrogen (mg) 313 129 Nonprotein nitrogen (mg) 47 42 Total protein (g) 2.3 0.9 Kasein (mg) 140 187 α-laktalbumin (mg) 218 161 Laktoferrin (mg) 330 167 IgA (mg) 364 142

Asam amino

Alanin (mg) - 52 Arginin (mg) 126 49 Aspartat (mg) - 110 Sistin (mg) - 25 Glutamat (mg) - 196 Glisin (mg) - 27 Histidin (mg) 57 31 Isoleusin (mg) 121 67 Leusin (mg) 221 110 Lisin (mg) 163 79 Metionin (mg) 33 19 Fenilalanin (mg) 105 44 Prolin (mg) - 89 Serin (mg) - 54 Threonin (mg) 148 58 Triptofan (mg) 52 25 Tirosin (mg) - 38 Valin (mg) 169 90 Taurin (mg) - 8 Urea (mg) 10 30 Kreatin (mg) - 3.3

Total lemak (g) 2.9 4.2

Universitas Sumatera Utara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1.1. - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61999/4/Chapter II.pdf · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3.1. ASI eksklusif 3.1.1. Definisi

6

Asam lemak 12:0 taurat 1.8 5.8 14:0 miristat 3.8 8.6 16:0 palmitat 26.2 21.0 18:0 stearat 8.8 8.0 18:1 oleat 36.6 35.5 18:2, n-6 linoleat 6.8 7.2 18:3, n-3 linolenat - 1.0 C20 dan C22 tak jenuh ganda 10.2 2.9 Kolesterol (mg) 27 16

Vitamin Larut lemak

Vitamin A (µg) 89 67 β-karoten (µg) 112 23 Vitamin D (µg) - 0.05 Vitamin E (µg) 1280 315 Vitamin K (µg) 0.23 0.21

Tak larut lemak

Thiamin (µg) 15 21 Riboflavin (µg) 25 35 Niasin (µg) 75 150 Asam folat (µg) - 8.5 Vitamin B6 (µg) 12 93 Biotin (µg) 0.1 0.6 Asam pantotenat (µg) 183 180 Vitamin B12 (µg) 200 26 Asam askorbat (µg) 4.4 4.6

Mineral Kalsium (mg) 23 28 Magnesium (mg) 3.4 3.0 Natrium (mg) 48 18 Kalium (mg) 74 58 Klorin (mg) 91 42 Fosfor (mg) 14 15 Sulfur (mg) 22 14

Mikronutrien

Kromium (ng) - 50 Kobalt (µg) - 1 Tembaga (µg) 46 25 Fluor (µg) - 16 Iodin (µg) 12 11 Besi (µg) 45 40 Mangan (µg) - 0.6 Nikel (µg) - 2 Selenium (µg) - 2 Seng (µg) 540 120 Sumber: Lawrence, R.A., Lawrence R.M., 2011. Breastfeeding; A Guide for the Medical Profession. 7th ed. USA. Elsevier Saunders. Page: 740

Universitas Sumatera Utara

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1.1. - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61999/4/Chapter II.pdf · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3.1. ASI eksklusif 3.1.1. Definisi

7

2.2. Pertumbuhan dan Perkembangan

2.2.1. Pertumbuhan

2.2.1.1. Definisi Pertumbuhan

Pertumbuhan adalah bertambah besar dalam aspek fisik akibat multiplikasi

sel dan bertambahnya jumlah zat intraseluler.Oleh karena itu pertumbuhan dapat

diukur dalam sentimeter atau inch dan dalam kilogram atau pound.Baik atau

buruknya pertumbuhan ditentukan oleh 2 faktor utama, yakni;

a. Faktor heredokonstitusionil

- Jenis kelamin

Pada umur tertentu, pria dan wanita sangat berbeda dalam ukuran

besar, kecepatan tumbuh, dan proporsi jasmani dan lain-lainnya

sehingga memerlukan ukuran-ukuran normal tersendiri.

- Ras atau bangsa

Beberapa ras mempunyai tendensi lebih pendek dibandingkan dengan

ras lain. Sebagai contoh, ras kulit putih cenderung lebih tinggi daripada

ras kulit kuning.

- Keluarga

Faktor genetik yang diturunkan dari keluarga menentukan apakah anak

tinggi atau pendek. Jika anggota keluarga rata-rata tinggi maka anak

akan cenderung untuk tinggi.

- Umur

Kecepatan tumbuh yang paling besar ditemukan pada masa fetus, masa

bayi dan masa remaja (Narendra B.M., 2010)

b. Faktor Lingkungan

- Gizi

Termasuk dalam hal ini adalah protein, karbohidrat, lemak, mineral,

dan vitamin.Terutama protein yang sangat diperlukan bayi pada masa

awal pertumbuhan sebagai bahan pembangun tubuh (Narendra B.M.,

2010).

Universitas Sumatera Utara

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1.1. - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61999/4/Chapter II.pdf · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3.1. ASI eksklusif 3.1.1. Definisi

8

- Penyakit

Kondisi kesehatan seorang anak tentu juga berpengaruh pada tumbuh

kembang anak karena dengan seringnya seorang anak mengalami sakit

dan infeksi, maka nafsumakannya juga menurundan pertumbuhannya

tidak bisa maksimal

- Keadaan Sosial Ekonomi

Hal ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan anak.Ini dapat

terlihat pada ukuran bayi yang lahir dari golongan orang tua dengan

keadaan sosial ekonomi yang kurang, lebih rendah dibandingkan

dengan bayi yang lahir dari golongan orang tua dengan keadaan sosial

ekonomi yang cukup (Artaria, 2009).

2.2.1.2. Indikator Pertumbuhan

Terdapat beberapa indikator pertumbuhan yang biasa digunakan untuk

mengukur baik atau buruknya pertumbuhan, diantaranya;

- Berat Badan

Ukuran ini merupakan indeks gizi dan pertumbuhan yang terbaik,

terutama pada bayi. Berat badan bayi baru lahir yang normal adalah

berkisar antara 2.5 – 3,8 kg. Pada hari-hari pertama masa neonatal,

berat badan yang turun kurang dari 10% masih merupakan keadaan

normal.Dalam 3 bulan pertama kenaikan berat badan kira-kira 1

kg/bulan. Pada umur 5 bulan berat badan bayi mencapai 2 kali berat

badan lahrinya dan pada umur 6 bulan kenaikan berat badan ½

kg/bulan.

- Tinggi Badan

Berlainan dengan berat badan, kecepatan kenaikan tinggi terus

menurun setiap tahunnya dari lahir sampai dewasa, kecuali pada masa

remaja. Panjang badan bayi baru lahir yang normal adalah berkisar

antara 47 – 52 cm. Pada umur 1 tahun panjang badan kira-kira

bertambah kira-kira 50% dari panjang badan lahir (Ryan, K.O., 2010).

Universitas Sumatera Utara

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1.1. - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61999/4/Chapter II.pdf · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3.1. ASI eksklusif 3.1.1. Definisi

9

- Lingkar Kepala

Pengukuran lingkar kepala penting karena berhubungan dengan isi

intrakranial dan dapat digunakan untuk menilai kecepatan tumbuhnya

otak. Lingkar kepala bayi baru lahir yang normal adalah berkisar

antara 31 – 37 cm. Dalam 4 bulan pertama bertambah 5 cm dan 8

bulan berikutnya bertambah 5 cm lagi, sehingga pada umur 1 tahun

bertambah 10 cm menjadi 43.2 – 45.7 (Narendra B.M., 2010)

2.2.1.3. Alat-alat untuk mengukur pertumbuhan

Center of Disease Control (CDC) merekomendasikan para pelayan

kesehatan untuk menggunakan kurva standard pertumbuhan WHO untuk

memantau pertumbuhan bayi berumur 0-2 tahun dan menggunakan kurva

pertumbuhan CDC untuk anak yang berumur lebih dari 2 tahun (CDC,

2010).Kurva pertumbuhan sangat bermanfaat untuk memantau pertumbuhan

setiap bulan.Kurva ini tidak digunakan sebagai alat diagnostik pasti tetapi

berkontribusi untuk membantu memastikan diagnosa. Berikut adalah kurva

standard pertumbuhan WHO untuk anak perempuan dan laki-laki

Gambar 2.1. Kurva Berat Badan Perempuan WHO.

Sumber:World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and development.Pages: 105-106

Universitas Sumatera Utara

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1.1. - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61999/4/Chapter II.pdf · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3.1. ASI eksklusif 3.1.1. Definisi

10

Gambar 2.2. Kurva Tinggi Badan Perempuan WHO.

Sumber: World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and development.Pages: 105-106

Gambar 2.3. Kurva Berat Badan Laki-laki WHO.

Sumber: World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and development.Pages: 105-106

Universitas Sumatera Utara

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1.1. - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61999/4/Chapter II.pdf · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3.1. ASI eksklusif 3.1.1. Definisi

11

Gambar 2.4. Kurva Tinggi Badan Laki-laki WHO.

Sumber: World Health Organization. 2006. WHO Child Growth Standards: Methods and development.Pages: 105-106

Ada 2 kurva pengukuran lingkar kepala yang biasa digunakan oleh

praktisi kesehatan. Salah satu diantaranya adalah kurva Nellhaus. Kurva ini dapat

digunakan dari lahir sampai umur 18 tahun dan terdapat 2 Standard Deviasi dari

2% sampai 98%, jika lingkar kepala dibawah -2 SD disebut mikrosefali dan

diatas +2 SD disebut makrosefali.

Gambar 2.5. Kurva Lingkar Kepala Perempuan Nellhaus.

Sumber:Nellhaus G., 1968. Head circumference from birth to eighteen years: Practical composite international and interracial graphs. USA: Pediatrics. Pages: 106-114

Universitas Sumatera Utara

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1.1. - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61999/4/Chapter II.pdf · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3.1. ASI eksklusif 3.1.1. Definisi

12

Gambar 2.6. Kurva Lingkar Kepala Laki-laki Nellhaus.

Sumber:Nellhaus G., 1968. Head circumference from birth to eighteen years: Practical composite international and interracial graphs. USA: Pediatrics. Pages: 106-114

2.2.2. Perkembangan

2.2.2.1. Definisi Perkembangan

Perkembangan adalah suatu tingkat kemampuan fungsional dari

matangnya sistem saraf dan reaksi psikologis yang ditentukan oleh kombinasi dari

faktor genetik dan faktor lingkungan (Kliegman et al, 2011).Proses perkembangan

terjadi secara simultan dengan pertumbuhan, sehingga setiappertumbuhan disertai

dengan perubahan fungsi. Perkembangan faseawal meliputi beberapa aspek

kemampuan fungsional, yaitu kognitif, motorik, emosi, sosial,dan bahasa.

Perkembangan pada fase awal ini akan menentukan perkembangan

faseselanjutnya

2.2.2.2. Tahap perkembangan bayi

Pada enam bulan pertama, bayi berkembang ditandai dengan adanya

pertumbuhan fisik, pematangan, pencapaian kompetensi, dan reorganisasi

psikologis.Perkembangan motorik dan sensorik membuat bayi lebih

aktif.Perubahan ini secara kualitatif mengubah kebiasaan bayi dan hubungan

sosialnya.Pada masa ini, bayi mendapat kemampuan baru pada semua aspek

perkembangan. Berikut adalah beberapa pencapaian penting bayi pada satu tahun

pertama

Universitas Sumatera Utara

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1.1. - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61999/4/Chapter II.pdf · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3.1. ASI eksklusif 3.1.1. Definisi

13

(Tabel 2.2)

Tabel 2.2. Perkembangan Balita Sesuai Tahap Usia.

Periode Neonatal (4 minggu pertama) Posisi telungkup:

Terletak dalam sikap fleksi, membalikkan kepala dari sisi ke sisi, kepala turun pada posisi ventral.

Posisi telentang: Umumnya dalam sikap fleksi dan sedikit kaku.

Visual: Wajah terfiksasi pada cahaya di lapangan pandang, pergerakan mata mengikuti pergerakan tubuh.

Refleks: Terdapat refleks Moro, refleks melangkah dan menempatkan, dan refleks menggenggam.

Sosial: Pandangan cenderung ke wajah manusia.

Umur 1 bulan Posisi telungkup

Kaki lebih diluruskan, mengangkat dagu, membalikkan kepala, kepala diangkat sebentar pada posisi ventral.

Posisi telentang:

Postur leher tonik mendominasi, lentur dan santai, kepala tertinggal ketika ditarik ke posisi duduk.

Visual: Melihat orang, mengikuti objek yang bergerak.

Sosial: Gerakan tubuh dalam irama dengan suara lain dalam kontak sosial, mulai tersenyum.

Umur 2 bulan Posisi telungkup Mengangkat kepala sedikit lebih jauh; kepala bertahan dalam posisi ventral.

Posisi telentang: Postur leher tonik mendominasi, kepala tertinggal ketika ditarik ke posisi duduk.

Visual: Mengikuti objek yang bergerak 180 derajat. Sosial: Senyum pada kontak social, mendengar suara dan decitan.

Umur 3 bulan Posisi telungkup

Mengangkat kepala dan dada dengan lengan diluruskan, kepala di atas bidang tubuh pada posisi ventral.

Posisi telentang:

Postur leher tonik mendominasi, menggapai benda dan kehilangan benda, melambai pada mainan.

Posisi duduk: Kepala tertinggal sebagian ketika ditarik ke posisi duduk; kontrol kepala dengan gerakan mengangguk; punggung melingkar.

Refleks: Refleks Moro menghilang, membuat gerakan defensif atau reaksi penarikan selektif.

Sosial: Mempertahankan kontak sosial, mendengar music, berkata “aah, ngah”

Umur 4 bulan Posisi telungkup

Mengangkat kepala dan dagu, dengan kepala kira-kira pada aksis vertical, kaki diluruskan.

Posisi telentang:

Postur simetris mendominasi, tangan-tanga di garis tengah, menggapai dan menggenggam objek dan memasukkannya ke mulut.

Posisi duduk: Kepala tidak tertinggal ketika ditarik ke posisi duduk, kepala stabil, miring ke

Universitas Sumatera Utara

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1.1. - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61999/4/Chapter II.pdf · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3.1. ASI eksklusif 3.1.1. Definisi

14

depan, menikmati duduk dengan sokongan pada punggung. Posisi berdiri: Ketika dibuat posisi tegak, mendorong dengan kaki. Proses adaptasi: Melihat kotoran tetapi tidak bergerak untuk meraihnya.

Sosial: Tertawa keras, menunjukkan ketidaksukaan jika kontak sosial putus, senang jika melihat makanan.

Umur 7 bulan Posisi telungkup Berguling, merangkak atau merayap-merangkak.

Posisi telentang: Mengangkat kepala, berguling,menggeliat.

Posisi duduk: Duduk sebentar dengan dukungan dari panggul, bersandar ke depan dengan tangan, punggung melingkar.

Posisi berdiri: Menyokong berat badan. Proses adaptasi:

Menggapai dan menggenggam objek yang besar, memindahkan objek dari tangan ke tangan, menggenggam dengan menggunakan telapak tangan radial.

Kemampuan berbicara: Berbicara dengan kata-kata yang banyak huruf vokal.

Sosial: Memilih ibu, mengoceh, menikmati cermin, merespon perubahan dalam isi emosional pada kontak sosial

Umur 10 bulan Posisi duduk: Duduk sendiri tanpa bantuan dengan punggung lurus. Posisi berdiri: Ditarik untuk berdiri, berjalan sambil menyusuri perabot rumah tangga. Kemampuan motorik: Merayap atau merangkak

Proses adaptasi:

Menggenggam objek dengan ibu jari dan telunjuk, mencubit bendal dengan telunjuk,; menyingkapkan mainan yang disembunyikan, mencoba untuk mengambil objek yang jatuh; melepaskan objek yang dipegang oleh orang lain.

Kemampuan berbicara: Mengulang suara konsonan seperti “mama”, “dada”

Sosial: Respon terhadap suara dari nama, bermain cilukba, melambai selamat tinggal

Umur 1 tahun Kemampuan motorik:

Berdiri dengan satu tangan dipegang, berdiri sendiri, menciba berjalan beberapa langkah

Proses adaptasi: Memberikan objek pada orang lain dengan permintaan atau sikap tubuh.

Kemampuan berbicara: Berbicara beberapa kata selain “mama”, “dada”

Sosial: Bermain permainan bola yang sederhana, membuat penyesuaian postur untuk memakai baju.

Sumber: Kliegman R.M. et al., 2011. Nelson; Textbook of Pediatrics.19th ed. USA. Elsevier

Saunders.Page: 44-48

Universitas Sumatera Utara

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3.1.1. - repository.usu.ac.idrepository.usu.ac.id/bitstream/123456789/61999/4/Chapter II.pdf · 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 3.1. ASI eksklusif 3.1.1. Definisi

15

2.2.2.3. Alat-alat untuk mengukur perkembangan

Terdapat beberapa alat yang direkomendasikan untuk menilai

perkembangan anak, diantaranya; Parent’s Evaluations of Developmental Status

(PEDS), Ages and Stages Questionnaire-3 (ASQ-3) dan di Indonesia ada dua alat

untuk menilai perkembangan anak. Alat yang sering dipakai yaitu Denver

Developmental Screening Test-II (DDST-II) dan Bayley Scales of Infant

Development-III (BISD-III).Kedua alat itu memerlukan keahlian khusus untuk

menggunakannya.Biasanya dipakai oleh para dokter anak, psikolog

perkembangan anak.Sebelum anak diskrining dengan kedua alat tersebut, para

orangtua, petugas kesehatan di tingkat pelayanan primer dapat memakai suatu alat

yang lebih mudah dan murah untuk pra skrining.Alat itu adalah suatu kuesioner

yang disebut Kuesioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) (Departemen

Kesehatan RI, 2009).

KPSP merupakan daftar pertanyaan singkat yang ditunjukkan kepada

orangtua sebagai alat untuk melakukan pra skrining perkembangan anak.

Kuesioner ini diterjemahkan dan dimodifikasi dari Denver Developmental

Screening Test-II (DDST-II) oleh tim Depkes RI yang terdiri dari beberapa dokter

spesialis anak, psikiater anak, neurolog, THT, mata dan lain-lain pada tahun 1986

(Departemen Kesehatan RI, 2005) Departemen Kesehatan RI menyarankan

penggunaan KPSP dalam pengukuran perkembangan balita usia 3 sampai dengan

72 bulan. Penilaian KPSP dihitung berdasarkan jumlah jawaban “ya” dari

pertanyaan yang diajukan kepada orangtua anak. Terdapat tiga kategori dari hasil

penilaian tersebut yaitu Sesuai (S), Meragukan (M), dan Penyimpangan (P)

(Departemen Kesehatan RI, 2009)

Universitas Sumatera Utara