26
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan berbagai masalah adalah sebagai berikut Penelitian yang dilakukan oleh Beni (2014), yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Reservasi Sewa Kamar Hotel Berbasis Web. Pada penelitian ini menjelaskan tentang masalah sistem sewa kamar di Hotel Gren Mandarin yang masih dilakukan dengan melakukan pencatatan buku reservasi secara manual. Sehingga dibuatkanlah sistem baru yang terkomputerisasi berbasis web sehingga lebih efisien dalam penggunaannya. Dalam penelitian yang berjudul Aplikasi Pemesanan Makanan Berbasis Mobile Pada Rumah Makan “Lek Nonong”. Pada penelitian menjelaskan tentang rumah makan yang masih menggunakan cara pengerjaan manual dalam pelayanannya. Oleh karena itu dibuat suatu aplikasi mobile yang dapat membatu proses pelayanan maupun proses rekap data untuk laporan transaksi yang dapat digunakan pada rumah makan Lek Nonong (Adi dkk, 2014). Penelitian yang berjudul Membangun Aplikasi Pemesanan dan Pembayaran Sewa Mobil Online Berbasis Web, Penelitian tersebut tentang pembuatan website dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL yang menjelaskan tentang informasi mobil-mobil yang akan disewakan secara lengkap dan detail serta proses sistem pemesanan sewa mobil secara online (Deffi, 2014). Penelitian yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis Pemesanan Taksi Berbasis Android. Penelitiannya menjelaskan tentang suatu sistem yang dapat membantu customer untuk melakukan pemesanan taksi dimana saat pelanggan melakukan pemesanan taksi melalui Android. Sehingga dapat membatu sopir taksi untuk bisa tiba pada tempat yang dituju dalam waktu yang relatif lebih singkat karena bantuan titik koordinat yang terdapat pada Android tersebut (Warma dkk, 2014).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

  • Upload
    others

  • View
    30

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Mutakhir

Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam

pemecahan berbagai masalah adalah sebagai berikut

Penelitian yang dilakukan oleh Beni (2014), yang berjudul Rancang Bangun

Sistem Informasi Reservasi Sewa Kamar Hotel Berbasis Web. Pada penelitian ini

menjelaskan tentang masalah sistem sewa kamar di Hotel Gren Mandarin yang

masih dilakukan dengan melakukan pencatatan buku reservasi secara manual.

Sehingga dibuatkanlah sistem baru yang terkomputerisasi berbasis web sehingga

lebih efisien dalam penggunaannya.

Dalam penelitian yang berjudul Aplikasi Pemesanan Makanan Berbasis

Mobile Pada Rumah Makan “Lek Nonong”. Pada penelitian menjelaskan tentang

rumah makan yang masih menggunakan cara pengerjaan manual dalam

pelayanannya. Oleh karena itu dibuat suatu aplikasi mobile yang dapat membatu

proses pelayanan maupun proses rekap data untuk laporan transaksi yang dapat

digunakan pada rumah makan Lek Nonong (Adi dkk, 2014).

Penelitian yang berjudul Membangun Aplikasi Pemesanan dan Pembayaran

Sewa Mobil Online Berbasis Web, Penelitian tersebut tentang pembuatan website

dengan bahasa pemrograman PHP dan database MySQL yang menjelaskan

tentang informasi mobil-mobil yang akan disewakan secara lengkap dan detail

serta proses sistem pemesanan sewa mobil secara online (Deffi, 2014).

Penelitian yang berjudul Rancang Bangun Sistem Informasi Geografis

Pemesanan Taksi Berbasis Android. Penelitiannya menjelaskan tentang suatu

sistem yang dapat membantu customer untuk melakukan pemesanan taksi dimana

saat pelanggan melakukan pemesanan taksi melalui Android. Sehingga dapat

membatu sopir taksi untuk bisa tiba pada tempat yang dituju dalam waktu yang

relatif lebih singkat karena bantuan titik koordinat yang terdapat pada Android

tersebut (Warma dkk, 2014).

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

Penelitian yang, yang berjudul Aplikasi Pemesanan Tiket Bioskop Berbasis

Mobile. Dalam penelitiannya menjelaskan tentang permasalahan dalam

pemesanan tiket bioskop via sms karena customer harus menghafal format

penulisan tertentu untuk mengirim sms. Sehingga dibuatlah aplikasi berbasis

mobile supaya customer dapat lebih cepat memesan dan dapat informasi lengkap

secara online (Timotius dkk, 2012).

Dari beberapa penelitian tersebut terdapat perbedaan dengan penelitian

sebelumnya yaitu pada objek pemesanan dan sistem rancang bangun aplikasi yang

digunakan. Penelitian pada skripsi ini membahas tentang pembuatan aplikasi

reservasi les private Bahasa Inggris berbasis web dan terintegrasi dengan aplikasi

mobile, sehingga memudahkan pengguna untuk melihat informasi jadwal waktu

yang kosong dan melakukan reservasi jadwal les private.

2.2 Tinjauan Pustaka

2.2.1 Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah suatu alat yang membantu dalam menyediakan

informasi bagi penerimanya dan untuk membantu dalam pengambilan keputusan

bagi manajemen didalam operasi perusahaan sehari-hari dan informasi yang layak

untuk pihak luar perusahaan. Definisi Sistem Informasi menurut para Ahli :

1. Menurut Jogiyanto (1999), Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam

suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi

harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari

suatu organisasasi, dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan -

laporan yang diperlukan.

2. Sistem informasi merupakan suatu perkumpulan data yang terorganisasi

beserta tatacara penggunaanya yang mencangkup lebih jauh dari pada

sekedar penyajian. Istilah tersebut menyir atkan suatu maksud yang ingin

dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara

penggunaanya.Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur

berdasarkan maksud pembuatanya tergantung pada tiga faktor utama, yaitu

keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan tatacara

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

penggunaanya, untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka

struktur dan cara kerja sistem informasi berbeda-beda tergantung pada

macam keperluan atau macam permintaan yang harus dipenuhi. Suatu

persamaan yang menonjol ialah suatu sistem informasi menggabungkan

berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Untuk dapat

menggabungkan data yang berasal dari berbagai sumber suatu sistem alih

rupa (transformation) data sehingga jadi tergabungkan (compatible).

Berapa pun ukurannya dan apapun ruang lingkupnya suatu sistem

informasi perlu memiliki ketergabungan (compatibility) data yang

disimpannya. (Fatta, 2009).

Informasi dalam lingkup sistem informasi memiliki beberapa ciri yaitu:

1. Baru, informasi yang didapat sama sekali baru bagi penerima.

2. Tambahan, informasi dapat memperbaharui atau memberikan

tambahan pada informasi yang telah ada.

3. Korektif, informasi dapat menjadi suatu koreksi atas informasi yang

salah sebelumnya.

4. Penegas, informasi dapat mempertegas informasi yang telah ada.

2.2.2 Metode Pengembangan Perangkat Lunak

Pengembangan perangkat lunak dapat diartikan sebagai proses membuat

suatu perangkat lunak baru untuk menggantikan perangkat lunak lama secara

keseluruhan atau memperbaiki perangkat lunak yang telah ada. Agar lebih cepat

dan tepat dalam mendeskripsikan solusi dan mengembangkan perangkat lunak,

juga hasilnya mudah dikembangkan dan dipelihara, maka pengembangan

perangkat lunak memerlukan suatu metodologi khusus. Metodologi

pengembangan perangkat lunak adalah suatu proses pengorganisasian kumpulan

metode dan konvensi notasi yang telah didefinisikan untuk mengembangkan

perangkat lunak.

Batu landasan yang menopang rekayasa perangkat lunak (Pressman, 2002)

terlihat pada Gambar 2.1

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

Gambar 2.1. Batu landasan Perangkat lunak

Metodologi pengembangan perangkat lunak (atau disebut juga model

proses atau paradigma rekayasa perangkat lunak) adalah suatu strategi

pengembangan yang memadukan proses, metode, dan perangkat (tools) . Metode-

metode rekayasa perangkat lunak, memberikan teknik untuk membangun

perangkat lunak. Berkaitan dengan serangkaian tugas yang luas yang menyangkut

analisis kebutuhan, konstruksi program, desain, pengujian, dan pemeliharaan

(Pressman, 2002).

Untuk menyelesaikan masalah di dalam pengembangan perangkat lunak,

tim perekayasa harus menggabungkan strategi pengembangan yang melingkupi

lapisan proses, metode, dan alat bantu. Model proses rekayasa perangkat lunak

dipilih berdasarkan sifat aplikasi dan proyeknya, metode dan alat-alat bantu yang

akan dipakai, dan control serta penyampaian yang dibutuhkan. Metode-Metode

Pengembangan Perangkat Lunak (Model Proses Pengembangan Perangkat Lunak)

yaitu metode Waterfall, prototype, RAD dan Model Sekuensial (Pressman, 2002),

Berikut Penjelasan Metode-metode tersebut :

1. Model Waterfall

Model Waterfall merupakan salah satu model klasik bersifat Sisetematis.

Pengunaan model ini dalam penerapan kehidupan sehari-hari sangatlah memakan

waktu dan sangat sedikit dipakai dalam membuat software.

masalah yang terdapat pada model ini adalah sebagai berikut :

a. Perubahan sulit dilakukan karena sistemnya baku dan kaku.

Focus kualitas

Proses

proses

Metode

Tools

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

b. Karena, sifatnya kaku dan baku maka kebutuhan harus dikumpulkan

secara lengkap sehingga perubahan bisa ditekan seminimal mungkin.

c. Perlu diketahui penerapan model ini hanya untuk rekayasa sistem yang

besar.

Gambar 2.2 Metode waterfall

Penjelasan dari Metode waterfall yang terdapat pada Gambar 2.1 adalah sebagai

berikut :

1. Requirement Analysis and Definition

Merupakan tahapan penetapan fitur, kendala dan tujuan sistem melalui

konsultasi dengan pengguna sistem. Semua hal tersebut akan ditetapkan secara

rinci dan berfungsi sebagai spesifikasi sistem.

2. System and Software Design

Dalam tahapan ini akan dibentuk suatu arsitektur sistem berdasarkan

persyaratan yang telah ditetapkan. Dan juga mengidentifikasi dan

menggambarkan abstraksi dasar sistem perangkat lunak dan hubungan-

hubungannya.

3. Implementation and Unit Testing

Dalam tahapan ini, hasil dari desain perangkat lunak akan direalisasikan

sebagai satu set program atau unit program. Setiap unit akan diuji apakah sudah

memenuhi spesifikasinya.

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

4. Integration and System Testing

Dalam tahapan ini, setiap unit program akan diintegrasikan satu sama lain dan

diuji sebagai satu sistem yang utuh untuk memastikan sistem sudah memenuhi

persyaratan yang ada. Setelah itu sistem akan dikirim ke pengguna sistem.

5. Operation and Maintenance

Dalam tahapan ini, sistem diinstal dan mulai digunakan. Selain itu juga

memperbaiki error yang tidak ditemukan pada tahap pembuatan. Dalam tahap

ini juga dilakukan pengembangan sistem seperti penambahan fitur dan fungsi

baru.

2. Model Prototype

Model ini dimulai dengan pengumpulan kebutuhan. Pendekatan prototyping

model digunakan jika pemakai hanya mendefenisikan objektif umum dari

perangkat lunak tanpa merinci kebutuhan input, pemrosesan dan outputnya,

sementara pengembang tidak begitu yakin akan efisiensi algoritma, adaptasi

sistem operasi, atau bentuk antarmuka manusia-mesin yang harus diambil, yang

terlihat pada Gambar 2.3

Gambar 2.3 Prototype paradigma

Cakupan aktivitas dari prototyping model terdiri dari :

a. Mendefinisikan objektif secara keseluruhan dan mengidentifikasi

kebutuhan yang sudah diketahui.

b. Melakukan perancangan secara cepat sebagai dasar untuk membuat

prototype.

Mendengarkan

pelanggan

Uji pelanggan-

mengendalikan market

Membangun,

memperbaiki

market

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

c. Menguji coba dan mengevaluasi prototype dan kemudian melakukan

penambahan dan perbaikan-perbaikan terhadap prototype yang sudah

dibuat.

secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk

mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototype yang sedang bekerja

dibangun, pengembang harus menggunakan fragmen-fragmen program yang ada

atau mengaplikasikan alat-alat bantu (contoh: window manager, dsb) yang

memungkinkan program yang bekerja agar dimunculkan secara cepat.

Kelemahan prototyping model adalah sebagai berikut :

a. Pelanggan yang melihat working version dari model yang dimintanya

tidak menyadari, bahwa mungkin saja prototype dibuat terburu-buru dan

rancangan tidak tersusun dengan baik

b. Pengembang kadang-kadang membuat implementasi sembarang, karena

ingin working version bekerja dengan cepat.

2.2.3 Basis Data

Basis Data terdiri atas dua kata yaitu Basis dan Data Basis kurang lebih dapat

diartikan sebagai markas atau gudang, tempat bersarang atau berkumpul.

Sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek

seperti manusia, barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang

direkam dalam bentuk angka, huruf, symbol, teks, Gambar, bunyi, atau

kombinasinya.

Jadi dapat disimpulkan Basis Data dan lemari arsip sesungguhnya memiliki

prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengaturan data atau

arsip dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengambilan

data. Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan

(Fathansyah, 2007).

2.2.3.1 DBMS

Menurut Kristanto (2009), DBMS adalah Kumpulan file yang saling

berkaitan bersama dengan program untuk pengelolaannya. Satu Database

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

Management System (DBMS) berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan

satu set program untuk mengakses data tersebut. DBMS terdiri dari database dan

set program pengelola untuk menambah data, menghapus data, mengambil dan

membaca data. Contoh dari DBMS adalah sebagai berikut.

1. SQLite merupakan sebuah system manajemen basis data relasional yang

bersifat ACID-compliant dan memiliki ukuran pustaka kode yang relative

kecil, ditulis dalam Bahasa C. SQLite merupakan proyek yang bersifat public

domain yang dikerjakan oleh D. Richard Hipp.Tidak seperti paradigma client-

server umumnya, inti SQLite bukanlah sebuah system yang mandiri yang

berkomunikasi dengan sebuah program secara keseluruhan. Sehingga protocol

komunikasi utama yang digunakan adalah melalui pemanggilan API secara

langsung melalui Bahasa pemrograman. Mekanisme seperti ini tentunya

membawa keuntungan karena dapat mereduksi overhead, latency times, dan

secara keseluruhan lebih sederhana. Seluruh elemen basisdata (definisi data,

table, indeks dan data) disimpan sebagai sebuah file. Kesederhanaan dari sisi

desain tersebut bisa diraih dengan cara mengunci keseluruhan file basis data

pada saat sebuah transaksi dimulai.

2. MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL

(database management system) atau DBMS yang multithread, multi-user.

MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis dibawah

lisensi GNU General Public License (GPL. MySQL merupakan turunan salah

satu konsep utama dalam database yaitu SQL (Structured Query Language).

SQL adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan

atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data

dikerjakan dengan mudah secara otomastis.

2.2.3.2 Bahasa Basis Data

Sebuah basis data dapat dikelompokkan ke dalam dua bentuk, aitu Data

Definition Language (DDL) dan Data Manipulation Language (DML)

(Fathansyah, 2007) :

a. DDL

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

Struktur atau skema basis data yang menggambarkan desain basis data

secara keseluruhan, dispesifikasikan dengan Bahasa yang khusus disebut

ddl. Dengan Bahasa ini pengguna dapa membuat table baru, indeks,

mengubah table, menentukan struktur tabel . Hasil dari kompilasi perintah

DDL adalah kumpulan tabel yang disimpan dalan file khusus yang disebut

kamus data. Kamus data merupakan suatu meta data, yaitu data yang

mendeskripsikan data sesungguhnya.

b. DML

Data Manipulation Language adalah Bahasa yang memperbolehkan

pemakai untuk akses atau manipulasi data untuk diorganisasikan

sebelumnya dalam model data yang tepat

2.2.3.3 Model Basis Data

Model data dapat didefinisikan sebagai kumpulan perangkat konseptual

untuk menggambarkan data, hubungan data, dan batasan data. Model data yang

dipakai dalam perancangan sistem informasi ini adalah model data relasional.

Model data relasional menggunakan tabel berdimensi dua dengan masing-masing

tabel tersusun atas sejumlah baris dan kolom. Pada model data relasional, kaitan

antara dua buah tabel disebut hubungan (relationship)

2.2.3.4 Perancangan Basis Data

Merancang database merupakan suatu hal yang sangat penting dan

merupakan langkah untuk menentukan basis data, yang diharapkandapat mewakili

seluruh kebutuhan pengguna.

Proses perancangan basis data dibagi menjadi beberapa tahapan – tahapan

yaitu (Fathansyah, 2007) :

a. Perancangan Basis Data secara Konseptual

Tahapan ini merupakan upaya untuk membuat model yang masih bersifat

konseptual. Perancangan basis data secara konseptual terdiri atas tiga

langkah, antara lain : penentuan entitas pada basis data, pendefinisian

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

hubungan antar entitas dan penerjemahan hubungan ke dalam entitas.

Untuk membuat model tersebut dapat digunakan diagram ER

b. Perancangan Basis Data secara Logis

Tahapan ini merupakan upaya untuk memetakan model konseptual ke

model basis data yang akan dipakai

c. Perancangan Basis Data Secara Fisik

Tahapan ini merupakan upaya untuk menuangkan perancangan basis data

yang bersifat logis menjadi basis data yang bersifat fisik, yang tersimpan

pada media penyimpanan eksternal.

2.2.3.5 ERD

Entity Relationship diagram (ERD) merupakan teknik yang digunakan untuk

memodelkan kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh System Analys

dalam tahap analisis persyaratan proyek pengembangan system. Sementara

seolah-olah teknik diagram atau alat peraga memberikan dasar untuk desain

database relasional yang mendasari sistem informasi yang dikembangkan. ERD

bersama-sama dengan detail pendukung merupakan model data yang pada

gilirannya digunakan sebagai spesifikasi untuk database (Brady dan Loonam

2010). ERD pertama kali dideskripsikan oleh PETER CHEN yang dibuat sebagi

bagian dari perangkat lunak CASE. Notasi yang digunakan dalan ERD antara lain

dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1 Simbol Notasi ERD

Entity

Identify Relationship

Atribut

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

Tabel 2.1 Lanjutan

2.2.4 DFD

Data Flow Diagram (DFD) adalah alat pembuatan model yang

memungkinkan profesional sistem untuk menggambarkan sistem sebagai suatu

jaringan proses fungsional yang dihubungkan satu sama lain dengan alur data,

baik secara manual maupun komputerisasi. DFD ini sering disebut juga dengan

nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau

model fungsi. DFD ini adalah salah satu alat pembuatan model yang sering

digunakan, khususnya bila fungsi-fungsi sistem merupakan bagian yang lebih

penting dan kompleks dari pada data yang dimanipulasi oleh sistem. Dengan kata

lain, DFD adalah alat pembuatan model yang memberikan penekanan hanya pada

fungsi sistem. DFD ini merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada

alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk pengGambaran

analisa maupun Rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional

sistem kepada pemakai maupun pembuat program. Simbol DFD yang digunakan

dapat dilihat pada tabel 2.2.

Atribut Primary Key

Atribut composite

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

Tabel 2.2 Simbol DFD

Menurut Jogiyanto (2005), DFD terdapat 3 level, yaitu :

a. Diagram Konteks menggambarkan satu lingkaran besar yang dapat

mewakili seluruh proses yang terdapat di dalam suatu sistem. Merupakan

tingkatan tertinggi dalam DFD dan biasanya diberi nomor 0 (nol). Semua

entitas eksternal yang ditunjukkan pada diagram konteks berikut aliran-

aliran data utama menuju dan dari sistem. Diagram ini sama sekali tidak

memuat penyimpanan data dan tampak sederhana untuk diciptakan.

b. Diagram Nol (diagram level-1) merupakan satu lingkaran besar yang

mewakili lingkaran-lingkaran kecil yang ada di dalamnya.

Merupakan pemecahan dari diagram Konteks ke diagram Nol, di dalam

diagram ini memuat penyimpanan data.

c. Diagram Rinci merupakan diagram yang menguraikan proses apa yang

ada pada diagram level 0

2.2.5 PHP

Menurut Saputra (2011) PHP atau yang memiliki kepanjangan Hypertext

Preprocessor merupakan suatu Bahasa pemrograman yang difungsikan untuk

membangun suatu website dinamis. PHP menyatu dengan kode HTML,

Entitas Luar, merupakan kesatuan di

lingkungan luar sistem yang bisa

berupa orang, organisasi, atau sistem

lain

Proses, merupakan proses seperti

perhitungan aritmatik penulisan suatu

formula atau pembuatan laporan

Data Store (Simpan Data), dapat

berupa suatu file atau database pada

sistem computer atau catatan manual

Data Flow (Arus Data), arus ini

mengalir diantara proses, simpan data

dan kesatuan luar.

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

maksudnya adalah beda kondisi. HTML digunakan sebagai pembangun atau

pondasi dari kerangka layout web, sedangkan PHP difungsikan sebagai

prosesnya sehingga dengan adanya PHP tersebut, web akan sangat mudah di-

maintenance. PHP berjalan pada sisi server sehingga PHP disebut juga sebagai

Bahasa Server Side Scripting. Artinya bahwa dalam setiap/untuk menjalankan

PHP, wajib adanya web server. PHP ini bersifat open source sehingga dapat

dipakai secara cuma-cuma dan mampu lintas platform, yaitu dapat berjalan

pada sistem operasi Windows maupun Linux. PHP juga dibangun sebagai

modul pada web server apache dan sebagai binary yang dapat berjalan

sebagai CGI. Interpreter PHP dalam mengeksekusi kode PHP pada sisi server

(disebut server-side), sedangkan tanpa adanya interpreter PHP, maka

semua script dan aplikasi PHP yang dibuat tidak dapat dijalankan. Proses eksekusi

kode PHP yang dilakukan oleh Apache Web Server dan interpreter secara diagram

dapat diGambarkan seperti Gambar 2.4

Gambar 2.4 Struktur pembacaan web server

2.2.5.1 Keunggulan PHP

Ada beberapa alasan yang menjadi dasar pertimbangan mengapa

menggunakan PHP.

1. Mudah dipelajari, alasan tersebut menjadi salah satu alasan utama

untuk menggunakan PHP, Pemula pun akan mampu untuk menjadi web

master PHP.

2. Mampu Lintas Platform, artinya PHP dapat / mudah diaplikasikan ke

berbagai platform OS(Operating Sytem) dan hampir semua browser

juga mendukung PHP.

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

3. Free, bersifat Open source.

4. PHP memiliki tingkat akses yang cepat. Didukung oleh beberapa macam

web server, PHP mendukung beberapa web server, seperti Apache, IIS,

Lighttpd, Xitami.

5. Mendukung database, PHP mendukung beberapa database, baik yang

gratis maupun yang berbayar, seperti MySQL, PostgreSQL, mSQL,

Informix, SQL server, Oracle.

2.2.5.2 Skrip Dasar PHP

PHP sebagai alternatif lain memberikan solusi sangat murah (karena

gratis digunakan) dan dapat berjalan diberbagai jenis platform. PHP adalah

skrip bersifat server-side yang ditambahkan ke dalam HTML. PHP sendiri

merupakan singkatan dari Personal Home Page Tools. Skrip ini akan

membuat suatu aplikasi dapat diintegrasikan ke dalam HTML sehingga suatu

halaman web tidak lagi bersifat statis, namun menjadi bersifat dinamis. Sifat

server side berarti pengerjaan skrip dilakukan di server, baru kemudian hasilnya

dikirimkan ke browser. Sintaks dasar PHP meliputi bagaimana cara memulai

suatu struktur pemrograman PHP. Ada empat cara untuk memulai pemrograman

PHP, diantaranya:

a. <?php ...... ?>

b. <? ...... ?>

c. <script language=”php”> ...... </script>

d. <% ...... %>

dari beberapa sintaks dasar tersebut, yang paling banyak digunakan adalah cara

yang pertama dan yang kedua dari atas. Cara penulisan skrip PHP ada dua

macam, yaitu Embedded Script dan Non Embedded Script adalah sebagai

berikut :

a. Embedded Script

<html>

<head>

</head>

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

<body>

<?php

echo “Hallo Dunia”;

?>

</body>

</html>

b. Non Embedded Script

<?php

echo “<html>”;

echo “<head>”;

echo “<title>Mengenal PHP</title>”;

echo “<head>”;

echo “<body>”;

echo “<p>PHP cukup Menyenangkan</p>”;

echo “</body>”;

echo “</html>”;

?>

Dari contoh menjelaskan bahwa skrip PHP dapat berupa embedded script

yaitu meletakkan tag PHP diantara tag-tag HTML sedangkan non embedded

script yaitu semua tag HTML diletakkan dalam tag PHP. Semua kode PHP

menyerupai dengan kode Bahasa C, walaupun tidak sepenuhnya sama. Untuk

menampilkan nilai suatu variabel ke layer dapat menggunakan perintah yaitu

echo, print maupun printf.

Contohnya:

a. echo

echo “$data”;

echo $data;

echo “nilai”;

echo $data. “Mahasiswa Unud”;

b. print

print (“$data”);

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

print ($data);

print (“nilai”);

print ($data. “Mahasiswa Unud”);

Sebagai contoh untuk menampilkan kata “Halo” pada halaman web

menggunakan PHP, maka sintaksnya sebagai berikut:

<?PHP

Echo “Halo”;

?>

2.2.6 Framework Codeigniter

Menurut Hakim (2010:8) CodeIgniter adalah sebuah framework PHP

yang dapat membantu mempercepat developer dalam pengembangan aplikasi

web berbasis PHP dibanding jika menulis semua kode program dari awal.

CodeIgniter pertama kali dibuat oleh Rick Ellis, CEO Ellislab, Inc.

(http://ellislab.com), sebuah perusahaan yang memproduksi CMS (Content 24

Management System) yang cukup handal, yaitu Expression Engine

(http://www.expressionengine.com). Saat ini, CodeIgniter dikembangkan dan

dimaintain oleh British Colombia Institute of Technology yang disingkat dengan

BCIT, salah satu sekolah tinggi teknologi di kanada. Adapun beberapa

keuntungan menggunakan CodeIgniter, diantaranya:

1. Gratis

CodeIgniter berlisensi dibawah Apache/BSD opensorce.

2 Ditulis Menggunakan PHP 4

Meskipun CodeIgniter dapat berjalan di PHP 5, namun sampai saat ini

kode program CodeIgniter masih dibuat dengan menggunakan PHP 4.

3 Berukuran Kecil

Ukuran CodeIgniter yang kecil merupakan keunggulan tersendiri.

Dibanding dengan framework lain yang berukuran besar.

4 Menggunakan Konsep MVC

CodeIgniter menggunakan konsep MVC yang memungkinkan

pemisahan layer application-logic dan presentation.

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

5 URL yang Sederhana

Secara default, URL yang dihasilkan CodeIgniter sangat bersih dan

Serach Engine Friendly (SEF).

6 Memiliki Paket Library yang Lengkap

CodeIgniter mempunyai library yang lengkap untuk mengerjakan

operasi-operasi yang umum dibutuhkan oleh sebuah aplikasi berbasis web,

misalnya mengakses database, mengirim email, memvalidasi form,

menangani session dan sebagainya.

7 Extensible

Sistem dapat dikembangkan dengan mudah menggunakan plugin dan

helper, atau dengan menggunakan hooks.

8 Tidak Memerlukan Template Engine

Meskipun CodeIgniter dilengkapi dengan template parser sederhana

yang dapat digunakan, tetapi hal ini tidak mengharuskan kita untuk

menggunakannya.

9 Dokumentasi Lengkap dan Jelas

Dari sekian banyak framework, CodeIgniter adalah satu-satunya

framework dengan dokumentasi yang lengkap dan jelas.

10 Komunitas

Komunitas CodeIgniter saat ini berkembang pesat. Salah satu

komunitasnya bisa dilihat di (http://codeigniter.com/forum/). Proses aliran

data aplikasi pada sistem dapat diilustrasikan seperti terlihat pada

Gambar 2.4.

Gambar 2.5 Aplication Flowchart Codeigniter

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

2.2.7 Web Service

Web service adalah sebuah entitas komputasi yang dapat diakses melalui

jaringan internet dengan standar protocol tertentu dalam platform dan antarmuka

Bahasa pemrograman yang independen. Tujuan pengembangannya adalah untuk

membuat komunikasi antar program, sehingga aplikasi yang satu dan aplikasi

yang lain yang terdapat pada suatu jaringan yang sama atau pada jaringan yang

berbeda dapat saling berkomunikasi asalkan menggunakan standar protocol yang

ditetapkan oleh web service. Hal ini bisa terjadi, karena standar protocol itu

tidaklah terikat pada suatu platform atau Bahasa pemrograman.

Arsitektur web service dibagun oleh beberapa layer dan teknologi yang saling

berhubungan. Banyak cara untuk memvisualisasikan service, sama banyaknya

dengan cara untuk membangun dan menggunakan web service. Web service

disusun oleh tiga komponen standar yaitu (Siregar dan Purba, 2012) :

1. Simple Object Access Protocol (SOAP), yaitu protocol yang

bertanggung jawab dalam pertukaran informasi dalam lingkungan

jaringan terdistriusi.

2. Web Service Definition Language (WSDL), dokumen standar yang

dituliskan dalam format XML, dan mendefinisikan kehadiran web

service dalam suatu jaringan.

3. Universal Description, Discovery, and integration (UDDI), yaitu suatu

lokasi yang berisikan service (layanan) dan bersifat bebas platform

(platform independent), dituliskan berbasis XML dan dapat diakses

oleh entitas yang berada di dalam dan luar jaringan.

2.2.8 Android

Menurut Safaat (2012), Android adalah sistem operasi berbasis Linux

bagi telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android juga

menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan

aplikasi mereka sendiri yang akan digunakan untuk berbagai macam piranti

gerak. Awalnya, Google Inc. membeli Android Inc., pendatang baru yang

membuat piranti lunak untuk ponsel. kemudian dalam pengembangan Android,

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan piranti

keras, piranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC, Intel,

Motorola, Qualcomm, T-Mobile, dan Nvidia.

2.2.8.1 Fitur Android

Adapun beberapa fitur – fitur menurut Safaat (2012), yang tersedia di

Android adalah sebagai berikut ini :

a. Kerangka aplikasi: memungkinkan penggunaan dan penghapusan

komponen yang tersedia.

b. Dalvik mesin virtual: mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat telepon

seluler.

c. Grafik: grafik di 2D dan grafis 3D berdasarkan pustaka OpenGL.

d. SQLite: untuk penyimpanan data.

e. Mendukung media: audio, video, dan berbagai format Gambar

(MPEG4, H.264, MP3,

f. AAC, AMR, JPG, PNG, GIF)

g. GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, 4G dan WiFi (tergantung piranti keras)

h. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, NFC dan

accelerometer (tergantung piranti keras)

2.2.8.2 Android SDK

Menurut Safaat (2012), Android SDK adalah tools API (Application

Programming Interface) yang diperlukan untuk mengembangkan aplikasi pada

platform Android yang menggunakan Bahasa pemrograman Java. Android

merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi,

middleware dan aplikasi kunci yang di-release oleh Google. Saat ini disediakan

Android SDK (Software Development Kit) sebagai alat bantu dan API untuk

mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan Bahasa

pemrograman Java. Sebagai platform Android aplikasi – netral, Android memberi

Anda kesempatan untuk membuat Aplikasi yang kita butuhkan yang bukan

merupakan aplikasi bawaan Handphone/Smartphone

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

2.2.8.3 ADT (Android Development Tools)

Safaat (2012), juga memaparkan bahwa Android Development Tools

(ADT) adalah plug-in yang didesain untuk IDE Eclipse yang memberi kita

kemudahan dalam mengembangkan aplikasi Android dengan menggunakan IDE

Eclipse. Dengan menggunakan ADT untuk Eclipse, ini akan memudahkan kita

dalam membuat aplikasi project Android, membuat GUI aplikasi, dan

menambahkan komponen – komponen yang lainnya. Selain itu kita juga

dapat melakukan running aplikasi menggunakan Android SDK melalui

Eclipse. Dengan ADT kita juga dapat melakukan pembuatan package Android

(.apk) yang digunakan untuk distribusi aplikasi Android yang kita rancang.

2.2.9 Java

Menurut Bambang (2005), OOP (Object Oriented Programming –

Pemrogram Berorientasi Objek) merupakan semua aspek yang terdapat di Java

adalah Objek . Java merupakan salah satu bahasa pemrograman berbasis oebjek

secara murni. Semua tipe data diturunkan dari kelas dasar yang disebut Object.

Hal ini sangat memudahkan pemrogram untuk mendesain, membuat,

mengembangkan dan mengalokasi kesalahan sebuah program dengan basis Java

secara cepat, tepat, mudah dan terorganisir. Kelebihan ini menjadikan Java

sebagai salah satu bahasa pemograman termudah, bahkan untuk fungsi fungsi

yang advance seperti komunikasi antara komputer sekalipun. Dalam OOP

mempunyai ciri-ciri dan beberapa konsep penting, seperti Object, Class,

Method, Enkapsulasi, Inheritance, dan Polimorfisme. Berikut penjelasan cirri-ciri

OOP tersebut :

1. Object

Object adalah elemen dasar dari konsep pemrograman, merupakan sesuatu

yang memiliki identitas (nama), pada umumnya juga memiliki data tentang

dirinya maupun object lain dan mempunyai kemampuan untuk melakukan sesuatu

dan bisa bekerja sama dengan objek lainnya. Pada dasarnya semua benda yang

ada di dunia dapat dianggap sebagai sebuah object. Rumah, mobil, sepeda motor,

meja, dan komputer merupakan contoh-contoh object yang ada di dunia nyata.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

Setiap object memiliki dua karakteristik yang utama yaitu, atribut dan behavior.

Atribut merupakan status object dan behavior merupakan tingkah laku dari object

tersebut.

2. Class

Class berbeda dengan object. Class merupakan prototipe, blue print, ataupun

template dengan kata lain Class adalah representasi abstrak dari suatu objek,

sedangkan objek adalah representasi nyata dari Class ataupun perwujudan

(instance) dari suatu class.

3. Method

Method adalah fungsi dan prosedur atau behavior dari suatu objek atau juga

sebuah tindakan (implementasi) dari sebuah object . Contohnya pada Komputer

seperti cara mematikan, cara menghidupkan, cara menyimpan, menghapus data

dan lain-lain.

4. Inheritance

Pewarisan atau inheritance adalah sebuah kelas mewarisi state dan behavior

dari kelas lain. Contohnya kelas komputer laptop akan mewarisi state dan

behaviour dari kelas komputer. Demikian juga dengan kelas komputer netbook.

Kelas komputerLaptop dan kelas komputerNetbook disebut subkelas, atau kelas

anak, dari kelas komputer , yang disebut superkelas,atau kelas Induk. Kegunaan

konsep pewarisan antara lain :

a. Dapat membuat superkelas yang hanya mendefinisikan behaviour namun

tidak memberi implementasi dari metode-metode yang ada.

b. Dapat menggunakan kembali kelas-kelas yang kita buat (sebagai

superkelas) dan membuat kelas-kelas baru berdasar superkelas tersebut

dengan karakteristik yang lebih khusus dari behaviour umum yang

dimiliki superkelas.

Hal ini berguna jika kita ingin membuat prototype/template kelas. Kelas

semacam ini disebut kelas abstraksi, karena behaviour nya masih abstrak dan

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

belum diimplementasikan. Subkelas-subkelas dari kelas semacam ini, yang

disebut kelas konkret/nyata, mengimplementasikan behaviour abstrak tersebut

sesuai dengan kegunaan masing-masing.

5. Enkapsulasi

Enkapsulasi secara definisi adalah mekanisme pembungkusan untuk

menyembunyikan atau melindungi suatu proses dari kemungkinan interferensi

atau penyalahgunaan dari luar sistem juga sekaligus menyederhanakan

penggunaan system itu sendiri. Akses ke internal sistem diatur sedemikian rupa

melalui seperangkat interface/antarmuka. Contohnya Komputer, pada

saat menyalakan, mematikan, pembacaan data, pemrosesan data maka

pemakai/user tidak perlu tahu detail dari bagaimana proses menyalakan dan

mematikan, itu dilakukan oleh komputer, cukup tahu bagaimana cara

menyalakan/mematikan komputer , keyboard, mouse, tombol power merupakan

interface (antar muka) pemakai dengan sistem komputer tersebut.

6. Polymorphism

Polymorphism sebuah kata dari bahasa Yunani yang mempunyai arti banyak

bentuk., konsep ini dimungkinkan untuk menggunakan suatu interface yang sama

agar suatu objek melakukan aksi atau tindakan yang mungkin secara prinsip sama

tapi secara proses bisa berbeda-beda. Pada umumnya konsep ini sering kali

disebut dalam istilah satu interface banyak aksi. Contoh yang nyata adalah.

komputer yang ada dipasaran terdiri atas berbagai tipe dan merk, namun

semuanya memiliki interface yang sama, seperti: tombol power, keyboard,

mouse, monitor dlsb,. Jika seseorang dapat mengoperasikan komputer satu jenis

saja dari merk tertentu, maka orang itu akan dapat mengoperasikan hampir

seluruh jenis komputer yang ada, karena semua komputer tersebut menggunakan

interface yang sama. Perlu diketahui disini bahwa interface yang sama tidak

berarti cara kerjanya juga sama. Misal kecepatan/speed komputer, kapasitas

memory penyimpan, jika dibandingkan komputer 1 dan komputer 2 maka

kecepatan komputer berbeda

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

2.2.10 Eclipse

Menurut Alfa (2012), Eclipse adalah sebuah IDE (Integrated Development

Environment) untuk mengembangkan perangkat lunak dan dapat dijalankan

disemua platform (platform-independent).

Eclipse memiliki tiga sifat yaitu multi platform yakni eclise memiliki target

sistem operasi seperti Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX, dan Mac

OS X. Eclpipse juga memiliki sifat multi language dimana eclipse dikembangkan

menggunakan Bahasa pemrograman Java, akan tetapi eclipse mendukung

pengembangan aplikasi berbasis Bahasa lainnya seperti C/C++, Cobol, Python,

Perl, PHP dan lain sebagainya. Sifat eclipse yang terakhir yaitu multi role, selain

sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, eclipse juga bisa digunakan untuk

aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test

perangkat lunak, pengembangan web dan lain sebagainya.

Dalam pembuatan projek menggunakan eclipse, terdapat banyak folder guna

membangun projek tersebut, antara lain :

1. Src

Folder yang berisi mainactivity.java yang berada dalam package, terlihat

pada Gambar 2.6

Gambar 2.6 Isi folder src

2. Gen

Folder yang di-generate secara otomatis oleh ADT, yang berisi ID untuk

mengakses resource aplikasi yang ada pada folder res, terlihat pada Gambar 2.7

Gambar 2.7 Isi folder gen

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

3. Android Version

Folder yang menunjukan versi Android yang digunakan, dan termasuk file

Android.jar pada versi Android yang dipakai, terlihat pada Gambar 2.8

Gambar 2.8 Versi Android yang digunakan

4. Assets

Assets merupakan forder yang secara default isinya kosong. Kita dapat

meletakan file aset raw (raw files) yang dapat mendukung jalannya aplikasi. File

tersebut dapat berupa bentuk audio, teks, video, atau ketika berhubungan dengan

database maka file-file seperti SQLite dapat kita letakan dalam folder ini.

5. Res

Folder yang berisi beragam file, seperti string, layout, tampilan, audio,

Gambar. Pada folder res terbagi menjadi subfolder yang terstruktur disesuaikan

dengan kebutuhan ketika proses coding untuk membangun sebuah aplikasi,

terlihat pada Gambar 2.9

Gambar 2.9 Isi folder Res

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan

2.2.11 Pengujian Perangkat Lunak

Faktor pengujian software adalah teknik untuk menguji perangkat lunak,

mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat

lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan

kesalahan. Perangkat lunak diuji dengan beberapa cara, yaitu :

1. White Box Testing

Pengujian White Box ( glass box) adalah pengujian yang didasarkan pada

pengecekan terhadap detail perancangan, menggunakan struktur kontrol dari

desain program secara prosedural untuk membagi pengujian ke dalam beberapa

kasus pengujian.

2. Black Box Testing

Menurut Pressman (2002) Pengujian black box berfokus pada penyerahan

fungsional perangkat lunak dengan demikian pengujian black box memungkinkan

perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang

sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk satu program.

Pengujian Black Box merupakan alternatif dari teknik white box, tetapi

merupakan pendekatan komplementer yang kemungkinan besar mampu

mengungkap kelas kesalahan daripada metode white box. Pengujian Black Box

berusaha menemukan kesalahan dalam ketegori sebagai berikut :

a. Fungsi - fungsi yang tidak benar atau hilang.

b. Kesalahan Interface dan kinerja.

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database ekternal .

e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi.

Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem tanpa

memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan

untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Pengujian

Black Box merupakan metode perancangan data uji yang didasarkan pada

spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat

lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai

dengan yang diharapkan.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir II.pdfBAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Mutakhir Beberapa penelitian sebelumnya terkait pemanfaatan metode optimasi dalam pemecahan