Click here to load reader
View
4
Download
0
Embed Size (px)
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian mengenai Peranan Kepemimpinan dalam Pemberdayaan
Masyarakat ini banyak mengembangkan dari penelitian-penelitian
sebelumnya. Pertama, penelitian yang dilakukan oleh Slamet Setiawan pada
tahun 2005 dalam bentuk tesis di Universitas Padjajaran yang berjudul :
Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi Masyarakat
Dalam Pembangunan Desa Kecamatan Kresek Kabupaten Tanggerang,
dengan hasil temuan bahwa : gaya kepemimpinan kepala desa sangat
berpengaruh terhadap partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Semakin
demokratis kepemimpinan kepala desa, maka tingkat partisipasi masyarakat
akan semakin meningkat. Selain kepemimpinan kepala desa sebagai pemimpin
formal, kepemimpinan informal (seperti tokoh agama dan tokoh) juga
mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya dalam menggerakkan
masyarakat, sehingga antara kepala desa dan kepemimpinan informal
diperlukan suatu kerja sama untuk mewujudkan program-program
pembangunan desa yang telah direncanakan.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Dear Adi Munba Munthe dalam
bentuk skripsi di Universitas Sumatera Utara yang berjudul : Peranan
Kepemimpinan Dalam Pemberdayaan Pegawai (Studi kasus pada PT. Bank
Sumut Cabang Utama Medan), dengan rumusan masalah bagimana peranan
11
kepemimpinan dalam pemberdayaan pegawai di PT. Bank Sumut Cabang
Utama Medan. Dengan hasil temuan : peran kepemimpinan dalam proses
pemberdayaan sudah berjalan dengan lebih baik yang dapat dilihat dari adanya
sistem penempatan pegawai, pemeliharaan, dan pemanfaatan pegawai. Selain
itu kepemimpinan pada PT. Bank Sumut sudah berjalan dengan lebih efektif
yang ditunjukkan dengan terlaksananya fungsi-fungsi kepemimpinan dalam
perjalanan dan kinerja organisasi.
Ketiga, penelitian mengenai pengaruh kepemimpinan terhadap partsipasi
masyarakat dalam pembangunan, yang dilakukan oleh Ahmad Dahlan Tamher
pada tahau 2005 dalam bentuk tesis dari Universitas Padjadjaran yang
berjudul : Pengaruh Kepemimpinan Kepala Desa Terhadap Partisipasi
Masyarakat dalam Pembangunan Desa (Studi di Kecamatan Kei Kecil
Kabupaten Maluku Utara), dengan hasil temuan : kepemimpinan kepala desa
mempunyai pegaruh yang signifikan terhadap partisipasi masyarakat dalam
pembangunan. Apabila seorang kepala desa sebagai pemimpin desa
berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dan kesejahteraan masyarakat maka
dengan sendirinya masyarakat cenderung melibatkan diri secara aktif dalam
setiap program kegiatan dan proyek pembangunan yang dilaksanakan di desa.
Keempat, penelitian yang dilakukan oleh T.S. Arif Fadillah pada tahun
2010 dalam bentuk desertasi di Universitas Padjadjaran dengan judul :
Pengaruh Kepemimpinan Kepala Daerah Terhadap Pemberdayaan Masyarakat
Di Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Dari penelitian tersebut
menunjukan bahwa kepemimpinan kepala daerah memiliki pengaruh yang
12
signifikan terhadap pemberdayaan masyarakat. Semakin efektif
kepemimpinan kepala daerah maka akan semakin terlaksananya
pemberdayaan masyarakat dalam melakukan tugas.
Kesamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu peneliti
menekankan adanya peranan kepemimpinan dalam pemberdayaan masyarakat.
Adapun perbedaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ialah
peneliti melihat bagaimana dinamika kepemimpinan yang terjadi. Peneliti
mengambil empat periode kepemimpinan yang kemudiam dilihat pemimpin
yang mana telah melaksanakan pemberdayaan masyarakat yang kemudian
dianalisis bagaimana peranan atau tingkah laku seorang lurah tersebut dalam
pemberdayaan masyarakat dan lurah mempertimbangkan suara
masyarakatnya, membangun, kepercayaan masyarakat sehingga dengan
tingkah laku lurah yang kooperatif, loyal, dan demokratis tersebut seorang
lurah melakukan suatu perubahan dengan tidak melupakan kultur
masyarakatnya.
2.2 Kerangka Konseptual
2.2.1 Teori Kepemimpinan
2.2.1.1 Pengertian Kepemimpinan
Dalam buku Manajemen karya Griffin (2003) disebutkan
kepemimpinan adalah sebagai proses, yakni penggunaan pengaruh tanpa
paksaan untuk membentuk tujuan-tujuan grup atau organisasi, memotivasi
perilaku ke arah pencapaian tujuan-tujuan tersebut, dan membantu
13
mendefinisikan kultur grup atau organisasi. Sedangkan kepemimpinan sebagai
atribut ialah sekolompok karakteristik yang dimiliki oleh individu yang
dipandang sebagai pemimpin. Dan pemimpin adalah individu yang mampu
mempengaruhi perilaku orang lain tanpa harus mengandalkan kekerasan,
pemimpin adalah individu yang diterima oleh lain sebagai pemimpin.
Selain pengertian tersebut, menurut Ordway Tead dalam bukunya
The Art Of Leadership menyatakan kepemimpinan adalah kegiatan
mempengaruhi orang-orang agar merasa mau bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang diinginkan (Dikutip dalam Kartini Kartono, 2006 : 37). Makna
kepemimpinan sebagaimana dikemukakan tadi akan semakin jelas dengan
definisi-definisi mengenai kepemimpinan menurut beberapa ahli. George R.
Terry dalam bukunya Principle of Management (Dikutip dalam Kartini
Kartono, 2006 : 37) berkata kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi
orang lain agar mereka suka berusaha mencapai tujuan kelompok. Pendapat
lain dikemukakan oleh Howard H. Hyot dalam bukunya Aspect of Modern
Public Administration (Dikutip dalam Kartini Kartono, 2006 : 37) menyatakan
kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi tingkah laku manusia,
kemampuan untuk membimbing orang.
Pendapat lain dikemukakan oleh E,S Bogardus (Dikutip dalam
Pamudji, 1992 : 11) mendefinisikan kepemimpinan sebagai kepribadian yang
beraksi dalam kondisi-kondisi kelompok, tidak saja kepemimpinan itu suatu
kepribadian dan suatu gejala kelompok, ia juga merupakan suatu proses sosial
yang melibatkan sejumlah orang dalam kontak mental dalam mana seseorang
14
mendominasi orang-orang lain. Selain itu menurut Munson (Dikutip dalam
Pamudji, 1992 : 11) kepemimpinan sebagai “kemampuan/kesanggupan untuk
menangani atau menggarap orang-orang sedemikian rupa untuk mencapai
hasil yang sebesar-besarnya dengan sekecil mungkin pergesekan dan sebesar
mungkin kerjasama. Kepemimpinan adalah kekuatan moral yang kreatif dan
direktif”.
2.2.1.2 Teori Kepemimpinan
Penelitian ini menggunakan teori kepemimpinan legal formal, teori
kepemimpinan karismatik, teori kepemimpinan tranformasional (Dikutip dari
buku Kepemimpinan : Teori, Psikologi, Perilaku Organisasi, Aplikasi dan
Penelitian karya Wirawan tahun 2003)
1. Teori kepemimpinan legal formal
Weber menjelaskan kepemimpinan yang berotoritas legal formal
merupakan seorang pemimpin yang pengabsahannya berasal dari
pengakuan di depan hukum. Yang bersangkutan dipilih oleh mereka yang
memiliki hak untuk memilih aturan yang sudah dibakukan. Wewenang,
tugas pokok serta fungsi yang dimilikinya berdasarkan pada aturan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Teori kepemimpinan karismatik (Charismatic Leadership)
Weber (1974) memberi definisi tentang karisma yaitu sebagai karakteristik
kepribadian khusus yang memberi seseorang suatu kekuatan luar biasa.
15
Pemimpin-pemimpin karismatik yang menampilkan atau mempunyai ciri-
ciri seperti memiliki visi yang amat kuat atau kesadaran tujuan yang jelas,
mengkomsumsikan visi itu dengan efektif, mendemonstrasikan konsistensi
dan fokus serta mengetahui kekuatan-kekuatan sendiri dan
memanfaatkannya.
3. Teori kepemimpinan transformasional (Transformational Leadership)
Teori ini mengatakan bahwa pemimpin-pemimpin transaksional
membimbing atau memotivasi pengikutnya ke arah tujuan yang telah
ditentukan dengan cara menjelaskan ketentuan-ketentuan tentang peran
dan tugas. Pemimpin-pemimpin transformasional memberikan
pertimbangan yang bersifat individual, stimulasi intelektual, dan memiliki
kharisma. Kepemimpinan transformasional dibangun/berkembang dari
kepemimpinan transaksional.
2.2.1.3 Tipe atau Gaya Kepemimpinan
Stoner dalam Pasolong (2010, h.37), mengatakan bahwa gaya
kepemimpinan (leadership style) adalah berbagai pola tingkah laku yang
disukai oleh pemimpin dalam proses mengarahkan dan mempengaruhi
pekerja. Adapun tipe atau gaya kepemimpinan yang digunakan ialah (sumber :
Kartini Kartono, 2006)
1. Tipe Karismatis
Tipe pemimpin karismatik ini memiliki kekuatan energi, daya tarik dan
perbawa yang luar biasa untuk mempengaruhi orang lain, sehingga ia
16
mempunyai pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawal-pengawal
yang bisa diperaya. Tipe pemimpin ini banyak memiliki inspirasi, keberanian
dan berkeyakinan teguh pada pendirian sendiri. Totalitas kepribadian
pemimpin seperti ini memancarkan pengaruh dan daya tarik yang teramat
besar.
2. Tipe Otokratis
Pemimpin dengan tipe