13
http://repository.unimus.ac.id BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah 2.1.1 Definisi Darah Darah adalah komponen penting yang terdiri dari komponen cair dan padat. Komponen cair disebut plasma dan yang padat disebut sel darah. Beberapa unsur sel darah antara lain sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping darah yang disebut trombosit. Pembentukan dan pematangan sel darah ini terjadi di sumsum tulang, proses pembentukan sel darah ini disebut hematopoiesis (Price dan Wilson, 2013). Volume darah secara keseluruhan rata-ratanya adalah 5 liter. Sekitar 55% nya adalah cairan, sedangkan 45% terdiri atas sel darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hematokrit atau volume sel darah yang didapatkan berkisar antara 40% sampai 47% (Pearce, 2009). 2.1.2 Fungsi Darah Menurut Sadikin (2001) fungsi darah secara umum ialah sebagai berikut : a. Alat transpor makanan, yang diserap dari saluran cerna dan diedarkan keseluruh tubuh. b. Alat transpor oksigen, yang diambil dari paru-paru atau insang untuk dibawa ke seluruh tubuh. c. Alat transpor bahan buangan dari ke jaringan ke alat-alat ekskresi seperti paru- paru, ginjal dan kulit (bahan terlarut dalam air) dan hati untuk diteruskan ke http://repository.unimus.ac.id

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Definisi Darahrepository.unimus.ac.id/3302/4/BAB II.docx.pdf · 2) Leukosit Ciri-ciri leukosit (sel darah putih) antara lain berbentuk tidak tetap,

  • Upload
    others

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Definisi Darahrepository.unimus.ac.id/3302/4/BAB II.docx.pdf · 2) Leukosit Ciri-ciri leukosit (sel darah putih) antara lain berbentuk tidak tetap,

http://repository.unimus.ac.id

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Darah

2.1.1 Definisi Darah

Darah adalah komponen penting yang terdiri dari komponen cair dan padat.

Komponen cair disebut plasma dan yang padat disebut sel darah. Beberapa unsur

sel darah antara lain sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit) dan keping

darah yang disebut trombosit. Pembentukan dan pematangan sel darah ini terjadi di

sumsum tulang, proses pembentukan sel darah ini disebut hematopoiesis (Price dan

Wilson, 2013). Volume darah secara keseluruhan rata-ratanya adalah 5 liter. Sekitar

55% nya adalah cairan, sedangkan 45% terdiri atas sel darah, angka ini dinyatakan

dalam nilai hematokrit atau volume sel darah yang didapatkan berkisar antara 40%

sampai 47% (Pearce, 2009).

2.1.2 Fungsi Darah

Menurut Sadikin (2001) fungsi darah secara umum ialah sebagai berikut :

a. Alat transpor makanan, yang diserap dari saluran cerna dan diedarkan keseluruh

tubuh.

b. Alat transpor oksigen, yang diambil dari paru-paru atau insang untuk dibawa ke

seluruh tubuh.

c. Alat transpor bahan buangan dari ke jaringan ke alat-alat ekskresi seperti paru-

paru, ginjal dan kulit (bahan terlarut dalam air) dan hati untuk diteruskan ke

http://repository.unimus.ac.id

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Definisi Darahrepository.unimus.ac.id/3302/4/BAB II.docx.pdf · 2) Leukosit Ciri-ciri leukosit (sel darah putih) antara lain berbentuk tidak tetap,

http://repository.unimus.ac.id

empedu dan saluran cerna sebagai tinja ( untuk bahan yang sukar larut dalam

air).

d. Alat transpor antar jaringan dari bahan-bahan yang diperlukan oleh suatu

jaringan dibuat oleh jaringan lain.

e. Mempertahankan keseimbangan dinamis (hemostasis) dalam tubuh, termasuk

di dalamnya ialah mempertahankan suhu tubuh, mengatur keseimbangan

distribusi air dan mempertahankan keseimbangan asam basa sehingga pH darah

dan cairan tubuh tetap dalam keadaan yang seharusnya.

f. Mempertahankan tubuh dari agresi benda atau senyawa asing yang umumnya

selalu dianggap punya potensi menimbulkan ancaman (Sadakin, 2001).

Secara garis besar dapat dikatakan, bahwa fungsi darah ialah sebagai sarana

transpor, alat hemostasis dan pertahanan.

2.1.3 Komponen Darah

Komponen darah terbagi atas dua bagian besar yaitu korpuskula dan plasma

darah.

a. Plasma darah

Plasma darah merupakan cairan darah berwarna jernih kekuningan terdiri atas

sisa zat-zat yang terlarut di dalam air. Zat-zat yang terlarut di dalam air tersebut

antara lain sari-sari makanan (glukosa, asam lemak, gliserol, asam amino,) dan

garam-garam mineral : enzim, hormone, dan antibody. Sisa metabolisme : urea

dan asam urat, gas yan terlarut di dalam plasma darah : oksigen, karbon dioksida,

dan nitrogen, protein yang terlarut dalam plasma darah yaitu bumin dan

fibrinogen. Fungsi plasma darah adalah mengedarkan sari-sari makanan dari sisa-

http://repository.unimus.ac.id

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Definisi Darahrepository.unimus.ac.id/3302/4/BAB II.docx.pdf · 2) Leukosit Ciri-ciri leukosit (sel darah putih) antara lain berbentuk tidak tetap,

http://repository.unimus.ac.id

sisa metabolisme dan berperan dalam pembekuan darah (dilakukan oleh

fibrinogen) (Sacher, dan McPherson, 2004).

b. Korpuskula

Korpuskula terdiri atas tiga jenis sel darah yaitu :

1) Eritrosit

Eritrosit (sel darah merah) merupakan bagian utama sel darah. Ciri-ciri

eritrosit yaitu: berbentuk bulat, pipih, bikonkaf (cekung), dan tidak mempunyai inti

sel. Eritrosit dibentuk disumsum tulang ( pada bayi dibentuk di dalam hati). Eritrosit

yang sudah tua dan rusak akan di rombak di dalam hati dan limpa. Eritrosit

berwarna merah karena mengandung hemoglobin (Hb). Hemoglobin adalah suatu

protein yang mengandung senyawa besi heme dan globin. Fungsi eritrosit adalah

mengangkut oksigen dari paru-paru keseluruh tubuh dan mengangkut karbon dari

seluruh tubuh ke paru-paru. Nilai normal eritrosit dalam darah yaitu pada laki-laki

: 4,6-6,0 juta/mL, perempuan : 4,0-5,5 juta/mL (Sacher, dan McPherson, 2004).

2) Leukosit

Ciri-ciri leukosit (sel darah putih) antara lain berbentuk tidak tetap, berukuran

lebih besar dari pada eritrosit, mempunyai inti sel, dapat melakukan gerak ameboid

(bergerak seperti amoeba), dan dapat melakukan diapesis (dapat menembus dinding

pembuluh darah). Umur leukosit 6-9 hari. Leukosit dibedakan menjadi dua

kelompok yaitu leukosit agranulosit dan leukosit granulosit, leukosit agranulosit

mempunyai sitoplasma tidak bergranula mempunyai sitoplasma tidak bergranula

(tidak mempunyai butir-butir), terdiri atas limfosit dan monosit. Sedangkan leukosit

granulosit mempunyai sitoplasma bergranula, terdiri atas netrofil, basofil dan

http://repository.unimus.ac.id

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Definisi Darahrepository.unimus.ac.id/3302/4/BAB II.docx.pdf · 2) Leukosit Ciri-ciri leukosit (sel darah putih) antara lain berbentuk tidak tetap,

http://repository.unimus.ac.id

eosinofil. Lekosit berfungsi sebagai pertahanan tubuh terhadap benda-benda asing

dan virus atau bakteri. Leukosit agranulosit dibentuk dalam kelenjar limfa,

sedangkan leukosit granulosit dibentuk oleh jaringan retikulo endothelium di dalam

sumsum tulang. Nilai normal leukosit dalam darah yaitu 4.000-10.000/mm3

(Sacher, dan McPherson, 2004).

3) Trombosit

Trombosit (keping darah) memiliki ciri-ciri antara lain berbentuk tidak teratur,

berbentuk lebih kecil dari eritrosit dan leukosit, tidak berinti dan rapuh (mudah

pecah). Trombosit dibentuk dari fegmentasi (pecahan) megakariosit (sebuah sel

dangan inti sangat besar). Umur trombosit sekitar 10 hari. Trombosit yang mati

dihancurkan oleh limpa. Nilai normal trombosit dalam darah yaitu 150.000-

450.00/mm3 (Sacher, dan McPherson, 2004).

2.2 Tinjauan Umum Leukosit

2.2.1. Gambaran Umum Leukosit

Bentuk leukosit lebih besar dari eritrosit, tetapi jumlahnya lebih sedikit. Dalam

tiap milliliter kubik darah terdapat 4.000 sampai 10.000. Bentuk leukosit dapat

berubah-ubah dan dapat bergerak dengan perantara kaki (pseudopodia).

Mempunyai bermacam-macam inti sel, sehingga dapat dibedakan menurut inti

selnya serta warnanya bening (tidak berwarna) sel darah putih dibentuk di tulang

panjang dari sel-sel bakal. Jenis-jenis dari golongan sel ini adalah golongan yang

tidak bergranula, yaitu limfosit T dan B, monosit dan makrofag, serta golongan

yang bergranula yaitu eosinofil, basofil, dan neutrofil. Leukosit pada umumnya

berperan dalam mempertahankan tubuh terhadap masuknya benda-benda asing

http://repository.unimus.ac.id

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Definisi Darahrepository.unimus.ac.id/3302/4/BAB II.docx.pdf · 2) Leukosit Ciri-ciri leukosit (sel darah putih) antara lain berbentuk tidak tetap,

http://repository.unimus.ac.id

yang selalu dipandang mempunyai kemungkinan untuk mendatangkan bahaya bagi

kelangsungan hidup individu. Terdapat 5 jenis leukosit dalam darah yaitu neutrofil

segmen 50-70%, neutrofil batang 2-6%, eosinofil 1-3%, basofil 0-1%, monosit 2-

8% dan limfosit 20-40% (Handayani & Haribowo, 2008).

2.2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Jumlah Leukosit

Peningkatan jumlah leukosit (diatas normal) dikenal dengan istilah

Leukositosis, Leukositosis adalah respon normal terhadap infeksi atau peradangan

pada tubuh. Keadaan ini dapat juga dijumpai setelah gangguan emosi, anestesi,

olahraga atau selama kehamilan. Leukositosis abnormal dijumpai pada keganasan

dan gangguan sumsum tulang. Penurunan jumlah leukosit (dibawah normal)

dikenal dengan istilah Leukopeni. Leukopeni dapat disebabkan beberapa hal,

termasuk stress berkepanjangan, penyakit tertentu, kekurangan sumsum tulang,

radiasi dan kemoterapi. Penyakit sistemik yang parah Lupus eritematosus,

leukemia, penyakit tiroid, juga dapat menyebabkan kondisi ini. Indikasi hitung

lekosit adalah tes rutin sebagai bagian dari tes darah lengkap (full blood count),

untuk menentukan lekositosis (misalnya pada infeksi, inflamasi, anemia, leukemia)

atau leukopenia (misalnya pada depresi sumsum tulang, iradiasi, toksik karena obat

anti kanker, malnutrisi, infeksi virus) dan pemantauan pengobatan.Infeksi akut

(pneumonia, tuberkulosis, meningitis, apendisitis, tonsilitis, pielonefritis,

peritonitis, pankreatitis, divertikulitis, septikemia, demam rematik), leukemia,

nekrosis jaringan (infark miokardial, sirosis hati, luka bakar, kanker organ, ulkus

peptikum), penyakit kolagen, anemia hemolitik dan sel sabit, penyakit parasitik,

stress (pembedahan, demam, kekacauan emosional yang berlangsung lama).

http://repository.unimus.ac.id

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Definisi Darahrepository.unimus.ac.id/3302/4/BAB II.docx.pdf · 2) Leukosit Ciri-ciri leukosit (sel darah putih) antara lain berbentuk tidak tetap,

http://repository.unimus.ac.id

Pengaruh Obat : Aspirin, heparin, digitalis, epinefrin, lithium, histamin, antibiotik

(ampisilin, eritromisin, kanamisin, metisilin, tetrasiklin, vankomisin, streptomisin),

senyawa emas, prokainamid, triamteren, alopurinol, kalium iodida, derivat

didantoin, sulfonamide. Penyakit hematopoetik (anemia aplastik, anameia

pernisiosa, hipersplenisme, penyakit Gaucher), infeksi virus, malaria,

agranulositosis, alkoholisme, artritis rheumatoid. Pengaruh Obat Antibiotik

(penisilin, sefalotin, kloramfenikol), asetaminofen, sulfonamid, propiltiourasil,

barbiturat, diazepam, diuretik, klordiazepoksid, agen hipoglikemik oral,

indometasin, metildopa, rifampin, fenotiazin (Muttaqin, A. 2009).

2.2.4 Metode Hitung Jumlah Leukosit

Pada pemeriksaan jumlah leukosit di gunakan metode :

1. Metode bilik hitung

Prinsip metode ini adalah darah di encerkan dalam pipet lekosit, kemudian di

masukkan ke dalam kamar hitung. Jumlah lekosit di hitung dalam volume tertentu

dengan menggunakan faktor konversi jumlah lekosit per ul darah. Nilai normalnya

adalah 4.000 – 10.000/mm darah (Gandasoebrata, 2007). Bilik hitung yang dipakai

ialah yang memakai garis bagi “Improved Neubauer”. Luas seluruh kamar ini

dibagi menjadi sembilan kamar besar yang luasnya masing-masing 1 mm2. Tinggi

kamar hitung, yaitu jarak antara permukaan yang bergaris garis dan kaca penutup

yang berpasangan adalah 1/10 mm2. (Gandasoebrata, R, 2010).

2. Metode sediaan apus

Prinsip metode ini setetes darah di buat hapusan pada slide, dicat, dan di

periksa di bawah mikroskop. Dengan jalan ini dapat di hitung jumlah lekosit

http://repository.unimus.ac.id

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Definisi Darahrepository.unimus.ac.id/3302/4/BAB II.docx.pdf · 2) Leukosit Ciri-ciri leukosit (sel darah putih) antara lain berbentuk tidak tetap,

http://repository.unimus.ac.id

perlapang pandang (Gandasoebrata, R, 2007). Tiap-tiap perhitungan lekosit di

kontrol dengan pemeriksaan sediaan hapusan darahnya. Penaksiran jumlah lekosit

harus dilakukan pada daerah penghitung (counting urea) yaitu bagian untuk

hapusan tempat eritrosit-eritrosit terletak berdampingan satu dengan yang lainnya,

tetapi tidak saling bertumpukan. Bila didapatkan 20-30 lekosit perlapang pandang

ini kira-kira sesuai dengan jumlah lekosit 5.000. Bila didapatkan 30-40 lekosit

perlapang pandang ini kira-kira sesuai dengan jumlah lekosit 7500, Bila didapatkan

40-50 lekosit perlapang pandang ini kira-kira sesuai dengan jumlah lekosit 10000

(Depkes, 1989).

2.3. Tinjauan Umum Larutan Turk

Larutan turk merupakan pengencer yang digunakan dalam pemeriksaan

hitung leukosit, yang kemudian akan mengencerkan sel-sel darah selain sel darah

putih agar memudahkan untuk menghitung sel darah putih (leukosit).Komposisi

larutan turk adalah sebagai berikut :

1. Larutan gentian violet dalam air 1 mL

2. Asam asetat glasial

3. Aquadest 100 mL (Gandasoebrata, R, 2007).

2.4. Tinjauan Umum Tentang Asam Asetat

A. Penamaan

Asam asetat merupakan senyawa pertama yang ditemukan dari golongan

asam karbosilat. Oleh sebab itu, penamaan asam karbosilat umumnya diambil dari

bahasa latin berdasarkan nama sumbernya di alam. Asam asetat (acetu), artinya

cuka diperoleh melalui destilasi cuka. Menurut system IUPAC (International

http://repository.unimus.ac.id

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Definisi Darahrepository.unimus.ac.id/3302/4/BAB II.docx.pdf · 2) Leukosit Ciri-ciri leukosit (sel darah putih) antara lain berbentuk tidak tetap,

http://repository.unimus.ac.id

Union of Pure and Applied Chemistry), penataan asam karbosilat diturunkan di

nama alkana, dimana akhiran –a diganti –oat dan ditambah kata asam sehingga

asam karbosilat digolongkan sebagai alkanoat (Jones A, 2005).

B. Sifat kimia

Ditinjau dari gugus fungsionalnya, asam karbosilat umumnya bersifat polar,

tetapi kepolarannya berkurang dengan bertambahnya rantai karbon, makin

berkurang kepolarannya, akibatnya kepolaran dalam air juga berkurang. Asam

karbosilat dapat larut dalam pelarut yang kurang polar, seperti eter, alcohol, dan

benzen. Kelarutan di dalam pelarut kurang polar ini makin tinggi dengan

bertambahnya rantai karbon. Oleh karena itu, lemak dapat larut dalam benzen dan

eter (lemak adalah eter dari asam karbosilat) dan asam asetat memiliki pH 2,4

(Jones A, 2005).

2.5. Tinjauan Umum Buah Jeruk Nipis

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Subdivisi : Angiospermae

Kelas : Dikotil

Ordo : Rutales

Famili : Rutaceae

Genus : Citrus

Spesies : Citrus aurantifolia Swingle

http://repository.unimus.ac.id

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Definisi Darahrepository.unimus.ac.id/3302/4/BAB II.docx.pdf · 2) Leukosit Ciri-ciri leukosit (sel darah putih) antara lain berbentuk tidak tetap,

http://repository.unimus.ac.id

Buah jeruk nipis (Citrus aurantifolia Swingle). Bentuknya bulat sampai bulat

telur. Diameter buahnya sekitar 3-6 cm. ketebalan kulit buahnya berkisar 0,2-0,5

mm. Pohonnya tumbuh sebagai pohon kecil bercabang lebat, tetapi tak beraturan.

Tinggi pohon berkisar antara 1,5-5 meter. Ranting-rantingnya berduri pendek,

kaku, dan tajam. Daunnya berselang-seling berbentuk jorong sampai bundar,

pinggiran daunnya bergerigi kecil (Sarwono, 2001).

A. Manfaat buah jeruk nipis

Buah jeruk nipis selain kaya vitamin dan mineral juga mengandung zat

bioflavonoid yang berguna untuk mencegah tejadinya pendarahan pada pembuluh

nadi, kemunduran mental dan fisik, serta mengurangi luka memar. Disamping itu

buah jeruk nipis mengandung asm sitrat 7% dan minyak atsiri “limonene”. Manfaat

lain buah jeruk nipis adalah sebagai obat tradisional seperti obat batuk, penghilang

rasa lelah, panas dalam, anti mabuk dan lain sebagainya. Jeruk nipis juga berguna

untuk minuman seperti juice, sirup, perawatan kecantikan dan penyedap bumbu

masakan (Sarwono, 2001).

B. Sifat Kimia

Buah jeruk nipis (Citrus auratifolia Swingle) memiliki berbagai macam

kandungan berupa senyawa kimia yang bermanfaat seperti asam amino (triptofan

dan lisin), asam sitrat minyak atsiri (limonene, linalin asetat, geramil asetat,

fellandren sitrat, lemon kamfer, kadinen, aktialdehid, anildehid), vitamin C, dan

vitamin B1. Serta jeruk nipis juga mempunyai kandungan asam dengan pH 2,0

(Sarwono, 2001).

http://repository.unimus.ac.id

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Definisi Darahrepository.unimus.ac.id/3302/4/BAB II.docx.pdf · 2) Leukosit Ciri-ciri leukosit (sel darah putih) antara lain berbentuk tidak tetap,

http://repository.unimus.ac.id

2.6. Tinjauan Umum Prosedur Kerja

2.6.1 Cara manual larutan turk

Darah diencerkan dalam pipet leukosit, kemudian dimasukan kedalam kamar

hitung. Jumlah leukosit dihitung dalam volume tertentu dengan menggunakan

vaktor konversi jumlah leukosit per µl darah diperhitungkan. Larutan pengencer

ialah larutan turk yang mempunyai susunan sebagai berikut: larutan gentian violet,

asam asetat glacial dan aquadest 100 mL, dan saring sebelum dipakai

(Gandasoebrata, R, 2006).

Prinsip :

Darah diencerkan lalu dihitung jumlah leukosit dalam volume tertentu, dengan

mengalikan faktor perhitungan diperoleh jumlah leukosit dalam satuan volume

darah. Larutan turk berfungsi untuk mengencerkan darah, melisiskan sel darah

selain leukosit sehingga memudahkan perhitungan. Jumlah leukosit dihitung

dibawah mikroskop (Waterbary, 2000).

2.6.2 Cara manual modifikasi

Pemeriksaan leukosit manual modifikasi pada umumnya mempunyai

prinsip yang sama dengan pemeriksaan menggunakan larutan turk yakni

pengencerannya dan hitung leukosit menggunakan kamar hitung. Pada modifikasi

ini komponen larutan pengencer turk diganti komposisinya dengan bahan lain yang

memiliki fungsi dan sifat yang sama. Bahan modifikasi yang digunakan adalah :

Air perasan buah jeruk nipis (Citrus auratifolia Swingle) memiliki berbagai macam

kandungan berupa senyawa kimia yang bermanfaat seperti asam amino (triptofan

dan lisin), asam sitrat minyak atsiri (limonene, linalin asetat, geramil asetat,

http://repository.unimus.ac.id

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Definisi Darahrepository.unimus.ac.id/3302/4/BAB II.docx.pdf · 2) Leukosit Ciri-ciri leukosit (sel darah putih) antara lain berbentuk tidak tetap,

http://repository.unimus.ac.id

fellandren sitrat, lemon kamfer, kadinen, aktialdehid, anildehid), vitamin A, dan

vitamin B1. Serta jeruk nipis juga mempunyai kandungan asam dengan pH 2,0

(Sarwono, 2001).

Prosedur Kerja Hitung Leukosit Manual Modifikasi Turk

a. Proses pemerasan jeruk nipis

1) Alat dan bahan yang digunakan disiapkan

2) Buah jeruk nipis dibelah menggunakan pisau kater menjadi empat bagian.

3) Buah jeruk nipis yang telah dibelah tadi diperas kedalam gelas kimia.

4) Air perasan buah jeruk nipis disaring menggunakan kertas saring.

5) Cek kadar PH jeruk nipis sebelum di gunakan.

6) Air perasan buah jeruk nipis siap dipakai.

b. Pembuatan larutan pengencer :

Larutan pengencer ialah larutan turk yang mempunyai susunan sebagai

berikut : air perasan jeruk nipis 1 mL, gentian violet 1 mL, aquadest 100 mL.

b. Prosedur pengenceran modifikasi turk

1) Dipipet darah sampai tanda 0,5 kemudian tambahkan larutan modifikasi

turk sampai tanda 11.

2) Dicampur hingga homogen dan diamkan selama 3 menit.

3) Darah yang telah diencerkan dengan larutan modifikasi turk dimasukan

kedalam bilik kamar hitung.

4) Dihitung sel-sel leukosit dibawah mikroskop pada perbesaran objektif 10x.

http://repository.unimus.ac.id

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Definisi Darahrepository.unimus.ac.id/3302/4/BAB II.docx.pdf · 2) Leukosit Ciri-ciri leukosit (sel darah putih) antara lain berbentuk tidak tetap,

http://repository.unimus.ac.id

2.7. Kerangka Teori

Faktor yang mempengaruhi

pemeriksaan Leukosit

Analitik Pasca Analitik Pra Analitik

1. Reagen

2. Prosedur

3. Pemeriksaan

1. Persiapan pasien

2. Persiapan peralatan

3. Teknik pengambilan

sampel darah

Jumlah Leukosit Pengambilan sampel

darah vena

Metode Direct

countin atau kamar

hitung Improved

neubauer

Turk

kontrol

Modifikasi

Turk

Melisiskan

Eritrosit

http://repository.unimus.ac.id

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Darah Definisi Darahrepository.unimus.ac.id/3302/4/BAB II.docx.pdf · 2) Leukosit Ciri-ciri leukosit (sel darah putih) antara lain berbentuk tidak tetap,

http://repository.unimus.ac.id

2.8. Kerangka Konsep

Gambar kerangka konsep

2.9. Hipotesis Penelitian

Ada perbandingan hasil modifikasi larutan turk perasan jeruk nipis dengan

larutan turk (kontrol) untuk menghitung jumlah leukosit.

Larutan Turk

Modifikasi Larutan

Turk perasan jeruk

nipis

Jumlah Leukosit

http://repository.unimus.ac.id