Click here to load reader
View
231
Download
0
Embed Size (px)
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Sendi Temporomandibula
Pemahaman mengenai pergerakan sendi rahang harus didahului oleh
pengetahuan mengenai komponen dan fungsi sendi rahang atau sendi
temporomandibula. Sendi temporomandibula adalah area dimana rahang bawah
beratikulasi dengan tulang temporal dari kranium. Sendi temporomandibula
memfasilitasi pergerakan rahang bawah untuk menjalankan fungsinya dalam sistem
mastikasi. Sendi temporomandibula terutama berperan dalam memfasilitasi fungsi
pengunyahan dan berbicara.15,16
Temporomandibular joint (TMJ) merupakan sendi ginglymoarthrodial, yang
berarti sendi yang mampu melakukan pergerakan rotasi (ginglymoid) dan
pergerakan meluncur (arthroidal), sendi terdiri dari komponen tulang tertutup dan
terhubung oleh kapsul fibrosa. Kondilus mandibula membentuk bagian bawah dari
sendi dan umumnya berbentuk elips, meskipun terkadang bentuk tersebut
bervariasi. Artikulasi (persendian) dibentuk oleh kepala kondilus mandibula yang
menempati cekungan pada tulang temporal (fosa glenoidalis atau fosa
mandibularis). Selama pembukaan mulut yang lebar, kondilus berotasi di sekitar
sumbu engsel sendi dan meluncur, menyebabkan posisi bergerak ke batas anterior
dari fosa glenoidalis, yaitu eminensia artikularis.15,1
7
Gambar 2.1. Bentuk S dari Fosa Glenoidalis dan Eminensia artikularis17
Diantara kepala kondilus dan fosa mandibula terdapat diskus artikularis yang
terdiri atas jaringan ikat fibrosa yang padat dan hampir bebas pembuluh darah dan
saraf. Posisi diskus tersebut terfiksasi oleh jaringan retrodiscal pada sisi posterior
dan oleh jaringan ikat superior retrodiscal pada sisi posterior atas dan inferior
retrodiscal pada sisi posterior bawah. Dibagian anterior diskus artikularis berikatan
dengan ligamen kapsular yang membungkus hampir keselurhan diskus artikularis.
Ligamen kapsular ini juga terhubung dengan diskus artikularis di bagian medial dan
lateralnya. Batas antara diskus artikularis dengan fosa mandibula dan kepala
kondilus adalah rongga yang diisi oleh cairan synovial yang disekresi oleh sel
endothel yang mengelilingi ligamen kapsular. Cairan ini berfungsi sebagai suplai
kebutuhan nutrisi untuk diskus dan juga untuk bantalan untuk meminimalisir
gesekan saat gerakan mandibula.
8
Gambar 2.2 Artikulasi (Persendian) TMJ Dibentuk oleh Kondilus Mandibula
yang Menempati Cekungan pada Tulang Temporale (Fosa Glenoidalis).17
Batas bagian anterior dari diskus artikularis juga berhubungan dengan
perlekatan otot. Serabut-serabut dari sepertiga posterior otot temporalis dan otot
maseter melekat pada aspek anterolateral dari diskus. Serabut dari kepala superior
musculus pterygoideus lateralis melekat dapat dua pertiga anteromedial dari diskus
artikularis. 17
Gambar 2.3 TMJ merupakan Sendi Ginglymoarthrodial yang Mampu
Melakukan Gerakan Jenis Engsel dan Gliding. Diskus artikularis Membagi
TMJ Menjadi 2 Bagian, Atas dan Bawah. 17
9
Ligamen kapsular merupakan jaringan ikat penghubung fibrosa inelastik yang
melekat pada batas permukaan sendi Serabut-serabut dari ligamen ini umumnya
berjalan vertikal dan tidak membatasi pergerakan sendi.17 Ligamen kapsular
berfungsi melindungi diskus dan mewadahi cairan synovial . Ligamen ini
memfasilitasi rangsang propioseptif dan memberikan respon neurologic terhadap
posisi dan pergerakan sendi.
Gambar 2.4.Ligamen Kapsular dan Ligamen Temporomandibular17
Selain ligamen kapsular terdapat juga ligamen temporomandibular. Ligamen
temporomandibular merupakan ligamen utama pada sendi TMJ, serabutnya
berjalan oblique (miring) dari tulang di sebelah lateral tuberculum (eminensia)
artikularis pada arah posterior dan inferior dan berinsersi pada daerah di bawah dan
belakang dari bagian lateral kondilus.15
10
2.2 Otot-Otot Pergerakan Mandibula
2.2.1 Otot-Otot Mastikasi
Otot-otot mastikasi yaitu otot maseter, otot pterygoideus medialis dan lateralis,
serta otot temporalis (masing-masing sepasang). Gerakan mandibula untuk
mengoklusikan gigi melibatkan kontraksi otot maseter, otot temporalis, dan otot
pterygoideus medialis. Kontraksi otot maseter juga berperan dalam menggerakkan
kepala kondilus ke lembah anterior dari fosa glenoidalis. Bagian posterior dari otot
temporalis berperan dalam retrusi mandibula, dan kontraksi unilateral dari otot
pterygoideus medialis berperan dalam pergerakan kontralateral mandibula. Otot-
otot tersebut secara bersama-sama menghasilkan gaya yang diperlukan untuk
pengunyahan.15,17
Gambar 2.5 Otot Masseter dan Pterygoid Medialis Memiliki Insersi pada
Margo Inferior Angulus Mandibula.17
Otot maseter, otot temporalis, dan otot medial pterygoid berfungsi untuk
memfasilitasi penurunan mandibula dalam proses membuka mulut. Gerakan
translasi pada mandibula difasilitasi oleh otot lateral pterygoid. Perlekatan otot
11
lateral pterygoid ada yang melekat pada kepala kondilus dan ada juga yang melekat
pada diskus artikularis.
Gambar 2.6. Otot Pterygoid merupakan Otot Utama yang Berperan dalam
Gerak Membuka Mulut dan Gerak Protrusi.17
2.2.2. Otot-Otot Tambahan dalam Mastikasi
Otot digastricus anterior melekat pada aspek lingual mandibula pada
parasymphysis dan berjalan ke belakang, berinsersi pada tulang hyoid. Kontraksi
dari otot digastricus anterior menyebabkan mandibula bergerak ke bawah dan ke
belakang. Otot mylohyoid dan otot geniohyoid ikut berperan dalam menggerakkan
mandibula ke bawah pada saat Otot-oto infrahyoid menstabilkan tulang hyoid
selama pergerakan mandibula. Otot-otot ini juga berperan dalam retrusi
mandibula.17
Gambar 2.7.Otot-Otot Tambahan dalam Mastikasi.17
12
Bagian inferior otot buccinator melekat di sepanjang permukaan fasial
mandibula dan bagian superiornya melekat pada permukaan alveolar di posterior
prosesus zygomaticus. Serabut-serabut dari otot buccinator berjalan horizontal. Di
bagian anterior, serabut-serabut otot buccinator berinsersi pada mukosa, kulit, dan
bibir. Otot buccinator membantu memposisikan pipi pada saat gerak mastikasi dari
mandibula.17
2.3 Suplai Darah dan Saraf dari TMJ
Suplai vaskular utama dari TMJ berasal dari arteri carotis eksterna. Arteri
carotis eksterna melewati colum mandibula dan berjalan ke superior dan posterior,
masuk ke glandula parotis. Arteri tersebut kemudian memberikan 2 cabang yang
penting, yaitu arteri facialis dan arteri lingualis, yang memberikan vaskularisasi
pada daerah itu. Pada ketinggian colum mandibula, arteri carotis eksterna
bercabang menjadi arteri temporalis superficialis dan arteri maxillaris interna.
Kedua arteri ini memberikan vaskularisasi pada otot-otot mastikasi dan TMJ.
Pembuluh saraf mandibularis menginervasi secara motoris otot-otot mastikasi
dan otot digastricus anterior. Inversi sensoris TMJ berasal dari cabang nervus
auriculotemporalis, pembuluh saraf ini berasal dari pembuluh saraf mandibularis
yang bercabang pada fosa infratemporalis dan kemudian bercabang lagi ke kapsul
sendi. Pembuluh saraf masseter dan pembuluh saraf temporalis profunda
menginvervasi bagian anterior sendi
13
Gambar 2.8. Cabang dari Nervus Auricurotemporalis Mensuplai Inervasi
Sensoris dari TMJ.17
2.4 Pergerakan Rahang Bawah
Sendi temporomandibula memfasilitasi rahang bawah untuk membuka dan
menutup. Pergerakan yang dapat dilakukan dengan sendi ini adalah gerakan rotasi
dan translasi. Dua pergerakan yang bisa difasilitasi oleh sendi ini mengakibatkan
sendi ini disebut juga sebagai sendi ginglymoarthroidal. Gerakan rahang bawah
dapat ditinjau dari 3 bidang orientasi, yaitu bidang frontal, sagital dan transversal.
Dalam bidang orientasi tersebut sendi temporomandibula dapat memfasilitasi dua
pergerakan yaitu: rotasi dan translasi15.
2.4.1 Gerakan Rotasi
Rotasi didefinisikan sebagai proses perputaran pada sumbu, gerakan badan
pada sumbunya, yang disebut sebagai sumbu rotasi. Pada sistem mastikasi, gerakan
rotasi terjadi ketika membuka dan menutup mulut mengelilingi titik tetap atau
sumbu pada kondilus (Gambar 2.9). Gerakan rotasi mandibula dapat terjadi pada
tiga bidang, yaitu horizontal, frontal (vertical), dan sagital. Setiap bidang
mengelilingi satu titik pusat, yang disebut sumbu.15
14
Gambar 2.9 Gerakan rotasi berpusat pada kondilus15
Gerakan mandibula pada sumbu horisontal adalah gerakan membuka dan
menutup mulut. Gerakan ini dikenal sebagai Hinge Movement (Gerak Engsel), dan
sumbu horisontalnya disebut sebagai hinge axis (Gambar 2.10). Hinge movement
merupakan gerakan rotasi murni, pada gerakan yang lain gerakan rotasi pada sumbu
biasanya disertai dengan gerakan translasi. Gerakan rotasi mandibula pada sumbu
vertikal digambarkan sebagai gerakan salah satu kondilus mendekati ke arah medial
ketika sumbu kondilus lainnya diam. Gerakan rotasi mandibula pada sumbu sagital
digambarkan sebagai gerakan rotasi ke arah inferior pada salah satu kondilus.
Gambar 2.