23
BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian Keluarga Keluarga adalah dua atau lebih individu bergabung karena ikatan tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional dan mengidentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 1998). 2. Tipe Keluarga menurut Friedman 1998 : a. Keluarga inti (nuclear family) Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak (kandung / angkat) b. Keluarga besar (extended family) Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah keluarga lain yang mempunyai hubungan darah misalnya ; kakek, nenek, bibi, paman dan keponakan . c. Keluarga “Dyad” (Dyad family) Keluarga dyad adalah satu rumah tangga terdiri dari suami, istri tanpa anak. d. Keluarga berantai (Serial Family) Terdiri dari keluarga dimana wanita dan pria menikah lebih dari satu kali dan merupakan keluarga inti. e. Single Family (Single Parent) Keluarga dimana suatu rumah tangga terdiri dari satu orang tua dengan anak (kandung / angkat) terjadi karena perceraian atau kematian.

BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

BAB II

TINJAUAN KONSEP DAN TEORI

A. KONSEP KELUARGA

1. Pengertian Keluarga

Keluarga adalah dua atau lebih individu bergabung karena ikatan tertentu

untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional dan mengidentifikasi diri

mereka sebagai bagian dari keluarga (Friedman, 1998).

2. Tipe Keluarga menurut Friedman 1998 :

a. Keluarga inti (nuclear family)

Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri dan anak (kandung

/ angkat)

b. Keluarga besar (extended family)

Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah keluarga lain yang mempunyai

hubungan darah misalnya ; kakek, nenek, bibi, paman dan keponakan .

c. Keluarga “Dyad” (Dyad family)

Keluarga dyad adalah satu rumah tangga terdiri dari suami, istri tanpa anak.

d. Keluarga berantai (Serial Family)

Terdiri dari keluarga dimana wanita dan pria menikah lebih dari satu kali dan

merupakan keluarga inti.

e. Single Family (Single Parent)

Keluarga dimana suatu rumah tangga terdiri dari satu orang tua dengan anak

(kandung / angkat) terjadi karena perceraian atau kematian.

Page 2: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

f. Keluarga Usila

Keluarga atau rumah tangga yang terdiri atas suami istri yang usia lanjut

3. Peran Keluarga (Friedman, 1998)

a. Peran Formal

• Peran sebagai provider (penyedia)

• Peran sebagai pengatur rumah tangga

• Peran perawatan anak

• Peran sosialisasi anak

• Peran rekreasi

• Peran persaudaraan (menjaga hubungan keluarga)

• Peran terapeutik (memeuhi hubungan efektif pasangan)

• Peran seksual

b. Peran informal

• Pengharmonis : menengahi perbedaan yang terdapat diantara anggota

keluarga. Menyatukan perbedaan pendapat.

• Pendamai (Compromiser)

• Perawat keluarga, merawat dan mengasuh keluarga anggota keluarga lain

yang membutuhkan.

• Koordinasi keluarga : mengkoordinasi dan merencanakan kegiatan

keluarga yang berfungsi menyangkut keterikatan / keharmonisan.

4. Fungsi Keluarga (Friedman, 1998)

a. Fungsi efektif

Page 3: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

Berhubungan dengan fungsi internal keluarga dalam pemenuhan

kebutuhan psikososial fungsi efektif ini merupakan sumber energi

kebahagiaan keluarga.

b. Fungsi sosialisasi

Sosialisasi dimulai sejak lahir keberhasilan perkembangan individu dan

keluarga dicapai melalui interaksi / hubungan antar anggota. Anggota

keluarga belajar disiplin, belajar norma, budaya dan perilaku melalui

hubungan dan interaksi dalam keluarga.

c. Fungsi reproduksi

Keluarga berfungsi meneruskan keturunan dan menambahkan sumber

daya manusia.

d. Fungsi Ekonomi

Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan seluruh keluarga seperti

kebutuhan makan, pakaian dan tempat tinggal dan lain - lain.

e. Fungsi Perawatan kesehatan

Kesanggupan keluarga melaksanakan pemeliharaan dilihat dari 5 tugas

kesehatan keluarga yaitu ;

1. Mengenal masalah kesehatan

2. Mengambil keputusan dalam melaksanakan tindakan yang tepat

3. Merawat keluarga yang sakit

4. Memodifikasi lingkungan (menciptakan dan mempertahankan suasana rumah

yang sehat)

Page 4: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

5. Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat

5. Keperawatan Kesehatan Keluarga

a) Definisi

Keperawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan

masyarakat yang ditujukan atau dipusatkan pada keluarga sebagai unit atau

kesatuan yang dirawat, dengan sehat sebagai tujuan melalui perawatan sebagai

saran / penyalur (Bailon dan Maglaya, 1997).

b) Alasan keluarga sebagai unit pelayanan (Ruth dan Friedman, 1991)

1. Keluarga sebagai unit utama masyarakat dan merupakan lembaga yang

menyangkut kehidupan masyarakat

2. Keluarga sebagai suatu kelompok dapat menimbulkan, mencegah,

mengabaikan atau memperbaiki masalah – masalah kesehatan dalam

kelompoknya.

3. Masalah – masalah dalam keluarga saling berkaitan dan apabila salah satu

anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan akan berpengaruh

terhadap anggota keluarga lainnya.

4. Dalam memelihara kesehatan anggota keluarga sebagai individu (pasien),

keluarga tetap berperan sebagai pengambil keputusan dalam memelihara

kesehatan para anggotanya.

5. Keluarga merupakan perantara yang efektif dan mudah untuk berbagai

upaya kesehatan masyarakat.

6. Tahap perkembangan Menurut Friedman

1. Pasangan baru

Page 5: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

Dimulai saat individu laki-laki (suami)dan perempuan (istri) membentuk

keluarga melalui ikatan perkawinan. Tugas perkembangan keluarga

adalah:menciptakan sebuah perkawinan yang saling

memuaskan,menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.

2. Keluarga kelahiran anak pertama

Dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan.tugas

perkembangan keluarga adalah;Persiapan menjadi orang tua,adaptasi dengan

peran anggota keluarga ,peran interaksi,hubungan sosial dan kegiatan.

3. Keluarga denga anak pra-sekolah

Dimulai ketika anak pertama berusia 2,5 tahun. Tugas perkembangan;

memenuhi kebutuhan anggota kekuarga(tempat tinggal, privacy, rasa aman),

membantu anak bersosialisasi, beradaptasi dengan anak yang baru lahir.

4. Keluarga dengan anak sekolah

Dimulai ketika anak pertama telah berusia 6 tahun dan mulai masuk sekolah

dasar dan berakhir pada usia 13 tahun, awal dari masa remaja.

5. Keluarga dengan anak remaja

Dimulai ketika anak pertama melewati umur 13 tahun, tahap ini berlangsung

selama 6 sampai 7 tahun, meskipun tahap ini dapat lebih singkat jika anak

meninggalkan keluarga lebih awal atau lebih lama jika anak masih tinggal di

rumah hingga berumur 19 atau 20 tahun.

6. Keluarga dengan anak dewasa

Permulaan dari fase kehidupan keluarga ini ditanggung oleh anak pertama

meninggalkan rumah orang tua dan berakhir dengan “rumah kosong” ketika

Page 6: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

anak terakhir meninggalkan rumah. Fase ini ditandai oleh tahun-tahun puncak

persiapan dari dan oleh anak-anak untuk kehidupan dewasa yang mandiri.

7. Keluarga dengan usia pertengahan

Merupakan tahap usia pertengahan bagi orang tua, dimulai ketika anak

terakhir meninggalkan rumah dan berakhir pada saat pensiun atau kematian

salah satu pasangan. Tahap ini biasanya dimulai ketika orang tua memasuki

usia 45-55 tahun dan berakhir pada saat seorang pasangan pensiun, biasanya

16-18 tahun kemudian

8. Keluarga dengan usia lanjut

Dimulai dengan salah satu atau kedua pasangan memasuki masa pensiun,

terus berlagsung hingga salah satu pasangan meninggal dan berakhir dengan

pasangan lain meninggal.

B. KONSEP PENYAKIT MALNUTRISI

1. Pengertian

Gizi atau nutrisi adalah zat – zat yang umumnya berasal dari makanan yang

diperlukan oleh tubuh yang terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, mineral dan

vitamin.

(Lisdiana, 1998).

Gizi dan nutrisi adalah keseluruhan berbagai proses dalam tubuh makhluk

hidup untuk menerima bahan – bahan dari lingkungan hidupnya dan

menggunakan bahan – bahan tersebut agar menghasilkan berbaga aktivitas pentng

dalam tubuhnya sendiri. Bahan – bahan tersebut dikenal dengan istilah nutrien

atau unsur gizi.

Page 7: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

(Beck E. Mary, 1993)

Malnutrisi adalah keadaan patologis yang disebabkan oleh konsumsi

makanan yang bertitik berat pada zat makanan yang kualitasnya tidak mencukupi

dibandingkan dengan kuantitasnya dan yang dimaksud malnutrisi pada umumnya

kurang energi protein.

(Sediaotama, 1993)

Malnutrisi adalah berat badan yang kurang dibandingkan dengan tinggi

badan, yang menggambarkan kekurangan gizi akut.

(Moore Mary Courtney, 1997)

Macam Malnutrisi

1. Kurang Energi Protein (KEP)

KEP merupakan masalah gizi kurang akibat konsumsi pangan tidak cukup

mengandung energi dan protein serta karena gangguan kesehatan.

Manifestasi KEP dapat ditentukan dengan mengukur status gizi

• Untuk menyatakan bahwa balita dikategorikan KEP ringan, sedang, berat

dengan menggunakan standar baku BB / U

• Tanpa mengukur / melihat BB bila disertai edema yang bukan karena

penyakit lain adalah KEP berat tipe kwasiorkor

• KEP nyata adalah istilah yang digunakan di lapangan yang berarti sama

dengan KEP sedang dan berat pada KMS berada di bawah garis merah

(tidak ada garis pemisah antara KEP sedang dan KEP berat pada KMS)

• KEP total adalah KEP ringan + KEP sedang + KEP berat

Page 8: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

• Untuk KEP ringan dan sedang, gejala klinis yang ditemukan hanya anak

tampak kurus. Gejala klinis berat secara garis besar dapat dibedakan

sebagai Marasmus, Kwashiorkor atau Marasmic – Kwashiorkor

Tanda – tanda Kwashiorkor :

- Edema umumnya di seluruh tubuh dan terutama pada kaki

- Wajah membulat dan sembab

- Perubahan status mental : cengeng, rewel, kadang apatis

- Anak sering menolak segala jenis makanan

- Rambut berwarna kusam dan mudah dicabut

Tanda – tanda Marasmus :

- Anak tampak sangat kurus, tinggal tulang terbungkus kulit

- Cengeng, rewel

- Perut cekung

- Kulit keriput

Tanda – tanda Marasmic – Kwashiorkor

Tanda – tanda Marasmic – Kwashiorkor merupakan gabungan tanda –

tanda kedua jenis KEP diatas.

2. Kurang Vitamin A (KVA)

Buta senja (pada senja hari kemampuan melihat berkurang), xeroptalmia

3. Kurang Besi (Anemia)

Cepat lelah, napas pendek, denyut jantung kencang, susah buang air besar,

nafsu makan kurang, kepala pusing, mata berkunang – kunang, serta pucat

pada wajah

Page 9: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

4. Kurang Iodium : pembesaran kelenjar gondok, gangguan pertumbuhan fisik,

hambatan mental, bisu tuli

Penatalaksanaan

1. KEP berat dirawat inap dengan pengobatan rutin sebagai berikut :

a. Atasi / cegah hipoglikemia

Periksa kadar gula darah bila ada hipotermia (suhu aksila < 35° C, suhu

rektal 35,5° C)

Pemeriksaan makanan yang lebih sering penting untuk mencegah kedua

kondisi tersebut.

Bila kadar gula darah 50 mg / dl, diberikan :

- 50 ml bolus glukosa 10% atau larutan sukrosa 10% (1 sdt gula dalam 5

sdm air). Secara oral atau sonde / pipa nasogastrik.

- Selanjutnya berikan larutan tersebut setiap 30 menit selama 2 jam

(setiap kali berikan ¼ bagian dari jatah untuk 2 jam)

- Berikan antibiotik

- Secepatnya berikan makan setiap 2 jam, siang dan malam

b. Atasi / cegah hipotermia

Bila suhu rektal < 35,5° C

- Segera beri makanan cair / formula khusus (mulai dengan rehidrasi

bila perlu)

Hangatkan anak dengan pakaian atau selimut sampai menutup kepala,

letakkan dekat lampu atau pemanas (jangan gunakan botol air panas)

atau peluk anak di dada ibu, selimuti.

Page 10: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

c. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit

Pada semua KEP berat terjadi kelebihan natrium tubuh, walaupun kadar

Na plasma rendah. Defisiensi Kalium (K) dan Magnesium (Mg) sering

terjadi dan paling sedikit perlu 2 minggu untuk pemulihan.

d. Obati / Cegah Infeksi

Antibiotik spektrum luas dengan pilihan :

- Bila tanpa komplikasi, kotrimoksasol 5 ml, suspensi pediatri secara

oral 2 x sehari selama 5 hari (2,5 ml bila BB < 4 kg)

- Bila anak sakit berat (apatis, letargi) atau ada komplikasi

(hipoglikemia, hipotermia, infeksi kulit, saluran nafas atau saluran

kencing), beri ampisillin 50 mg / kg BB / IM / IV setiap 6 jam selama

2 hari, kemudian secara oral amoksillin 15 mg / kg BB setiap 8 jam

selama 5 hari. Bila amoksillin tidak ada, teruskan ampisillin 50 mg /

kg BB setiap 6 jam secara oral.

2. Kurang Vitamin A (KVA)

Umumnya kebutuhan sehari – hari Vitamin A dapat dipenuhi dengan

pemberian diet yang mengandung telur, susu, mentega, hati, sayuran berupa

daun atau yang berwarna kuning (wortel dan sebagainya), buah – buahan yang

berwarna kuning (tomat, pepaya dan sebagainya).

3. Kurang Zat Besi (Anemia)

Setiap hari, makanlah sayuran berwrna hjau, kacang – kacangan dan lauk pauk

secara beraneka ragam.

Konsumsi vitamin setiap hari.

Page 11: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

4. Gangguan akibat kurang Iodium (GAKI)

Kegiatan pokok untuk menanggulangi GAKI meliputi :

a. Garam konsumsi yang beredar di seluruh Indonesia harus dalam bentuk

garam ber-Iodium dengan kadar yang telah ditetapkan, yaitu 30 – 80 ppm.

b. Untuk meningkatkan konsumsi garam ber-Iodium, lakukan mobilisasi

sosial dengan pendekatan pemasaran sosial.

c. Berikan suplementasi kapsul larutan minyak ber-Iodium untuk daerah

endemik sedang dan berat pada semua penduduk pada usia 0 – 20 tahun

dan semua penduduk wanita usia 0 – 35 tahun.

Dosis Pemberian Kapsul Iodium

Kelompok Sasaran

Umur (tahun) Dosis Pemberian Minyak ber-Iodium

Kapsul

Bayi < 1 100 mg ½ Anak balita 1 – 5 200 mg 1 Wanita 6 – 35 400 mg 2 Wanita hamil – 200 mg 1 Wanita menyusui – 200 mg 1 Pria 6 – 20 400 mg 2

Pathways

- Makanan yang masuk tidak sesuai kebutuhan- Makanan yang tidak seimbang- Makan yang tidak teratur- Cara pengolahan makanan yang kurang tepat

Malnutrisi

Kurang Energi Protein(KEP)

Kurang IodiumKurang Vitamin A(KVA)

Kurang Besi(Anemia)

MarasmusKwashiorkor

EdemaPerubahan Statusberupa Cengeng

Wajah Membulatdan Sembab

Anak menjadi Apatik

Tidak Pernah Bergerak

Gangguan IntegritasKulit

Kulit Keriput

Badan Kurus

Kebutaan

Perubahan Persepsi- Sensori

Nafsu makankurang

KepalaPusing

Nutrisi KurangAdekuat

GangguanPertumbuhan Fisik

PembesaranKelenjar Gondok

Gangguan TumbuhKembang

Page 12: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

2. Faktor – Faktor Penyebab

Faktor – faktor penyebab dibagi menjadi dua yaitu :

1. Primer

a. Susunan makanan yang salah

b. Penyediaan makanan yang kurang baik

c. Kemiskinan

d. Ketidaktahuan tentang nutrisi

e. Kebiasaan makan yang salah

2. Sekunder

a. Gangguan pencernaan (seperti malabsorbsi, gizi tidak baik, kelainan

struktur saluran cerna dan kekurangan enzim)

b. Gangguan psikologis

(Ngastiyah, 1997)

3. Manifestasi Klinik

Manifestasi klinik kurang gizi yaitu :

a. Berat badan turun dan tidak berubah dalam waktu tertentu (2 – 3 bulan

berturut – turut)

b. Anak menjadi malas

c. Kurang bergairah

Page 13: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

d. Suka menyendiri

e. Kulit menjadi kering dan kusam

f. Muka pucat

g. Rambut berwarna merah tembaga

h. Perut buncit

i. Kaki dan tangan bengkak (Lisdiana, 1998)

4. Akibat Kekurangan Gizi

a. Marasmus dan Kwashiorkor

b. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan.

Adapun tahap perkembangan yang harus dilakukan oleh anak usia sekolah

umur 8 tahun.

Karakteristik Fisik :

1. Berat badan

a. Penambahan berat badan anak prasekolah kurang dari 2 kg pertahun

b. Berat badan rata – rata 24 kg

2. Tinggi badan

a. Pada usia 8 tahun, secara proporsional lengan tumbuh lebih panjang

daripada badan

b. Tinggi bertambah pada usia 9 tahun

3. Gigi – gigi susu mulai tanggal

- Perkembangan motoris kasar pada umur 8 tahun aktivitas motoris kasar

dibawah kendali ketrampilan kognitif dan kesadaran : secara bertahap

meningkatkan irama, kehalusan dan keanggunan gerakan otot :

Page 14: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

meningkatkan minat dalam penyempurnaan ketrampilan fisik; kekuatan

dan daya tahan juga meningkat.

- Perkembangan motoris halus pada usia 8 tahun

- Menunjukkan peningkatan perbaikan keterampilan motoris halus

karena bertambahnya mielinisasi sistem saraf pusat

- Menunjukkan perbaikan keseimbangan dan koordinasi mata – tangan

- Dapat menulis daripada mengucapkan kata – kata

- Menunjukkan peningkatan kemampuan untuk mengungkapkan secara

individu dan perhatian khusus seperti menjahit, membuat model dan

bermain alat musik

- Perkembangan kognitif usia 8 tahun

- Pemikiran anak menjadi sangat abstrak dan simbolik : kemampuan

membentuk representasi mental dibantu oleh kepercayaan pada akal

sehat penglihatan

- Mempertimbangkan sejumlah alternatif dalam menemukan pemecahan

terbaik

- Dapat membalikkan cara kerja; dapat melacak urutan kejadian kembali

sejak awal

- Memahami konsep dulu, sekarang dan yang akan datang

- Dapat menyebutkan waktu

- Memahami konsep tinggi, berat dan volume

- Perkembangan bahasa pada usia 8 tahun

- Menggunakan bahasa sebagai alat pertukaran verbal

Page 15: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

- Pemahaman terhadap pembicaraan mungkin tertinggal dari

pengertiannya

- Tidak begitu egosentris dalam orientasi, dapat mempertimbangkan

pandangan lain

- Mengerti kebanyakan kata – kata abstrak

- Memakai semua bagian pembicaraan, termasuk kata sifat, kata

keterangan, kata penghubung dan kata depan.

- Kosakatanya mencapai 50.000 kata pada akhir masa ini.

- Perkembangan Psikososial

- Tugas perkembangan → belajar mengembangkan rasa keadekuatan

terhadap kemampuan dan kompetensi pada saat kesempatan untuk

belajar dan interaksi sosial bertambah : anak berusaha agar berhasil di

sekolah.

- Krisis perkembangan → anak dalam bahasa akibat perkembangan rasa

rendah diri jika ia tidak merasa kompeten dalam keberhasilan

pencapaian tugas.

- Bermain → anak menikmati aktivitas santai bersama teman sebaya

(misal : kasti) permainan cenderung memisahkan kedua lawan jenis,

mainan rough and tumble adalah ciri khas permainan rumah yang tidak

terstruktur; minat pribadi aktivitas dan hobi berkembang pada saat ini.

- Peran keluarga dan orang tua – orang tua menjadi figur yang kurang

bermakna dalam arti sebagai agen untuk sosialisasi; hubungan dengan

teman sebaya cenderung mengurangi pengaruh dominan dari orang tua

Page 16: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

yang ada sebelumnya; orang tua masih merasa dan berespons sebagai

otoritas utama dan harapan dari guru, pelatih dan para tokoh

keagamaan memberi dampak terhadap perilaku anak.

Perkembangan Moral (Tahap Konvensional)

1. Pengertian moralitas anak ditentukan oleh aturan dan tata tertib dari luar

2. Hubungan dan kontak sosial anak dengan figur otoritas mempengaruhi

pengertian benar dan salah

3. Pengertian benar dan salah anak ketat dan kaku

Perkembangan Kepercayaan (Tahap Dongeng Harfiah)

1. Kepercayaan anak sangat dipengaruhi oleh figur otoritas

2. Anak belajar membedakan yang natural dan supernatural

3. Anak mulai membentuk pengertian pribadi tentang Tuhan.

5. Penatalaksanaan

Memberkan penyuluhan kesehatan tentang malnutrisi, membawa anak ke

posyandu / puskesmas untuk mendapatkan petunjuk pemberian makanan,

memperhatikan pola makan keluarga dengan memenuhi kebutuhan gizi, memberi

makanan secara bertahap, memperhatikan personal hygiene dan sanitasi

lingkungan. Selama anak masih mau peroral makanan diberikan berulang –

ulang, tetapi jika tidak bisa diberikan dapat melalui sonde (makanan cair).

6. Pathways

Faktor Primer :- Susunan makanan yang salah- Kemiskinan- Ketidaktahuan tentang nutrisi- Kebiasaan makanan yang buruk atau salah

Faktor Sekunder :- Gangguan saluran pencernaan seperti malabsorbsi- Gangguan psikologis

MALNUTRISI

Page 17: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

Sumber : Ngastiyah, 1997 dan A. H. Markum, 1991

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul secara teori, yaitu :

- Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan

- Gangguan tumbuh kembang

- Resiko tinggi terjadi infeksi

- Intoleransi aktivitas

Sumber : Ngastiyah, 1997 dan A.H. Markum, 1991

7. Fokus Intervensi Keperawatan Keluarga

1. Prevensi Primer

a. Pendidikan kesehatan tentang nutrisi

Page 18: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

b. Memberikan makanan yang bergizi (telur, daging, ikan, susu, buah dan

lain – lain)

c. Memilih bahan makanan yang mempunyai nilai gizi yang baik

d. Memberikan penyajian makanan yang baik

e. Memberikan pendidikan kesehatan pada keluarga tentang modifikasi

lingkungan yang dapat menunjang pemenuhan gizi keluarga

f. Memberikan pendidikan kesehatan tentang pertumbuhan dan

perkembangan anak.

2. Prevensi Sekunder

a. Mencari kasus sedini mungkin

Untuk mengetahui dan menemukan bahwa keluarga ada yang malnutrisi,

keluarga harus tahu tanda dan gejala malnutrisi yaitu BB tidak sesuai

dengan umur mudah terkena penyakit, kulit kering dan kusam, bermuka

pucat, rambut berwarna merah.

b. Melakukan pemeriksaan antropometri anak

c. Memberikan makanan tambahan atau suplemen

d. Pemeriksaan yang teratur

3. Prevensi Tertier

a. Penyuluhan tentang nutrisi dan usaha kelanjutan yang harus dilakukan

pada anak yang mengalami malnutrisi.

b. Perbaikan fasilitas kesehatan.

c. Pencegahan komplikasi.

d. Perawatan dan pengobatan komplikasi.

Page 19: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

e. Rujukan dan pengobatan lanjutan.

C. ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN MALNUTRISI

IDENTITAS DATA

Meliputi Nama KK, usia, jenis kelamin, tipe bentuk keluarga

1. Latar Belakang Budaya

- Kebiasaan makan / diet

Kebiasaan makan pada penderita malnutrisi hanya mengkonsumsi makanan

yang kualitas dan kuantitasnya tidak mencukupi tubuh, asupan nutrisinya

kurang mengandung gizi seimbang, susunan makanan yang salah dan

kebiasaan makan yang salah (Sediaoetama, 1993).

- Kebiasaan fasilitas kesehatan

Keluarga basanya menggunakan fasilitas kesehatan yang ada untuk

mendapatkan informasi yang lebih lanjut tentang masalah nutrisi, untuk

mengetahui perkembangan anaknya.

2. Status Sosial dan Ekonomi

- Pendidikan

Tingkat pendidikan keluarga akan mempengaruhi pengetahuannya tentang

pentingnya kesehatan serta pengambilan keputusan terutama jika ada anggota

keluarga yang sakit misalnya masalah malnutrisi dapat segera bekerjasama

dengan kader atau pelayanan kesehatan lain setelah diketahui sejak dini.

- Pekerjaan

Page 20: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

Pekerjaan keluarga akan berpengaruh pada besar kecilnya penghasilan yang

diperoleh. Jika pekerjaan keluarga mendapatkan penghasilan yang rendah,

maka keluarga akan kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari

terutama kebutuhan gizi anggota keluarga yang akan berpengaruh pada

masalah malnutrisi.

- Pendapatan

Pendapatan keluarga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga

sehari – hari dan sisanya dapat digunakan anggaran kesehatan keluarga jika

ada anggota keluarga

3. Aktivitas di waktu senggang

Mengidentifikasi aktivitas penderita malnutrisi karena jika aktivitas yang

dilakukan terlalu berlebihan, sedangkan asupan nutrisinya kurang mengandung

gizi seimbang maka dapat mempengaruhi beratnya malnutrisi jika berlangsung

terus menerus.

DATA LINGKUNGAN

1. Mobilitas Geografis Keluarga

Lamanya keluarga tinggal di suatu daerah yang beresiko terjadinya malnutrisi,

faktor kemiskinan dan ketidaktahuan masyarakat sekitar tentang pentingnya

nutrisi.

2. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat keluarga menyadari

pentingnya interaksi dengan masyarakat dan menggunakan fasilitas pelayanan

kesehatan yang ada untuk menambah pengetahuan keluarga.

Page 21: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

STRUKTUR KELUARGA

1. Pola Komunikasi

Pengamatan keluarga secara keseluruhan mengenai komunikasi yang digunakan

sehari – hari untuk menunjang stimulus anak yang mengalami malnutrisi.

2. Struktur Peran

Peran kepala keluarga adalah memenuhi kebutuhan anggota keluarga terutama

dalam penyediaan bahan makanan yang mengandung gizi seimbang untuk

menunjang kebutuhan anak yang mengalami malnutrisi serta dalam mengasuh

dan merawat anak tersebut.

3. Struktur Kekuatan

Dalam keluarga yang membuat keputusan dalam menyelesaikan masalah biasanya

dilakukan oleh kepala keluarga dengan cara demokrasi. Jika kepala keluarga

tidak mampu mengambil keputusan yang tepat dalam mengatasinya makan akan

terjadi akibat yang lebih berat dari malnutrisi.

FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif (Psikologis)

Keluarga memberikan kasih sayang dan rasa aman. Perhatian diantara anggota

keluarga, membina kedewasaan kepribadian anggota keluarga dan memberikan

identitas keluarga.

2. Fungsi Sosialisasi

Page 22: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

Tugas keluarga adalah mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat dengan

membentuk norma – norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan

anak.

3. Fungsi Kesehatan Anak

Keluarga tidak mampu melakukan 5 tugas kesehatan keluarga, yaitu :

1. Mengenal / mengetahui masalah kesehatan tentang malnutrisi (pengetahuan,

faktor penyebab, tanda dan akibat serta penatalaksanaan)

2. Mengambil keputusan jika ada anggota keluarga yang sakit

3. Merawat anggota keluarga yang sakit dengan mencukupi kebutuhan nutrisi

keluarga, mencegah penyakit agar tidak memberat.

4. Memodifikasi lingkungan, misal dengan meningkatkan selera makan

keluarga, menjaga kebersihan agar terhindar dari penyakit.

5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan, misalnya membawa keluarga /

bekerjasama ke pelayanan kesehatan terdekat seperti Posyandu / Puskesmas

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

Mengkaji anggota keluarga yang menderita malnutrisi, jika ada yang mengalami

malnutrisi didukung dengan penurunan tingkat pengetahuan keluarga akan dapat

memperberat malnutrisinya.

KOPING KELUARGA

Keluarga yang menggunakan mekanisme koping yang tidak adaptif terkait

dengan masalah kesehatan yang muncul, misal tidak segera membawa anggota

Page 23: BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGAdigilib.unimus.ac.id/files/disk1/106/jtptunimus-gdl-murtini021... · BAB II TINJAUAN KONSEP DAN TEORI A. KONSEP KELUARGA 1. Pengertian

keluarga yang sakit ke pelayanan kesehatan cenderung akan mempengaruhi tingkat

kesehatan keluarga.