19
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian Pelayanan Penyajian layanan yang berkualitas untuk meningkatkan volume penumpang dan pendapatan perusahaan merupakan salah satu stategi umum yang digunakan di setiap perusahaan jasa pelayanan. Pelayan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebagai suatu usaha untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain. Sedangkan menurut Moenir (2010 : 26) pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan landasan faktor materi melalui sistem, prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai dengan haknya. Sehingga pada hakikatnya pelayanan adalah suatu serangkaian kegiatan atau proses pelayanan yang berlangsung secara kesinambungan dalam kehidupan mayarakat. Menurut Lovelock dalam Soamole & Susanto (2013 : 203), pelayanan adalah produk yang tidak berwujud, berlangsung sebentar dan dirasakan atau dialami. Artinya pelayanan merupakan produk yang tidak ada wujud atau bentuknya sehingga tidak ada bentuk yang dapat dimiliki, tetapi dialami dan dapat dirasakan oleh penerima layanan. Secara etimologis, pelayanan berasal dari kata layan berarti membantu menyiapkan atau mengurus apa-apa yang diperlukan seseorang. Dari uraian tersebut, maka pelayanan dapat diartikan sebagai aktivitas yang diberikan untuk membantu, menyiapkan dan mengurus baik itu berupa barang atau jasa dari satu pihak kepada pihak lain. Menurut Ibrahim (dalam Soamole & Susanto, 2013 : 203) kualitas adalah suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan eksternal, secara eksplisit dan implisit. Strategi ini menggunakan seluruh kemampuan sumber daya manajemen, modal, teknologi, peralatan, material serta sumber daya manusia. Oleh karena itu,

BAB II TINJAUAN PUSTAKArepository.stimart-amni.ac.id/285/2/BAB II.pdf7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 TINJAUAN PUSTAKA 2.1.1 Pengertian Pelayanan Penyajian layanan yang berkualitas untuk

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 TINJAUAN PUSTAKA

    2.1.1 Pengertian Pelayanan

    Penyajian layanan yang berkualitas untuk meningkatkan volume

    penumpang dan pendapatan perusahaan merupakan salah satu stategi umum yang

    digunakan di setiap perusahaan jasa pelayanan. Pelayan menurut Kamus Besar

    Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebagai suatu usaha untuk membantu

    menyiapkan atau mengurus apa yang diperlukan orang lain. Sedangkan menurut

    Moenir (2010 : 26) pelayanan adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau

    sekelompok orang dengan landasan faktor materi melalui sistem, prosedur dan

    metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi kepentingan orang lain sesuai

    dengan haknya. Sehingga pada hakikatnya pelayanan adalah suatu serangkaian

    kegiatan atau proses pelayanan yang berlangsung secara kesinambungan dalam

    kehidupan mayarakat.

    Menurut Lovelock dalam Soamole & Susanto (2013 : 203), pelayanan

    adalah produk yang tidak berwujud, berlangsung sebentar dan dirasakan atau

    dialami. Artinya pelayanan merupakan produk yang tidak ada wujud atau

    bentuknya sehingga tidak ada bentuk yang dapat dimiliki, tetapi dialami dan dapat

    dirasakan oleh penerima layanan. Secara etimologis, pelayanan berasal dari kata

    layan berarti membantu menyiapkan atau mengurus apa-apa yang diperlukan

    seseorang. Dari uraian tersebut, maka pelayanan dapat diartikan sebagai aktivitas

    yang diberikan untuk membantu, menyiapkan dan mengurus baik itu berupa

    barang atau jasa dari satu pihak kepada pihak lain.

    Menurut Ibrahim (dalam Soamole & Susanto, 2013 : 203) kualitas adalah

    suatu strategi dasar bisnis yang menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi

    kebutuhan dan kepuasan konsumen internal dan eksternal, secara eksplisit dan

    implisit. Strategi ini menggunakan seluruh kemampuan sumber daya manajemen,

    modal, teknologi, peralatan, material serta sumber daya manusia. Oleh karena itu,

  • 8

    kualitas pelayanan merupakan suatu strategi yang tidak berbentuk atau berwujud

    tetapi dapat dirasakan oleh penerima pelayanan.

    Kualitas layanan menurut pendapat Parasuraman, et al. (dalam Selvy dkk,

    2013 : 3) merupakan perbandingan antara layanan yang dirasakan (persepsi)

    konsumen dengan kualitas layanan yang diharapkan konsumen. Berdasarkan

    pendapat tersebut dapat diketahui bahwa kualitas pelayanan menurut Normasari

    (2013 : 3) adalah memberikan kesempurnaan pelayanan untuk tercapainya

    keinginan atau harapan pelanggan.

    Pelayanan terhadap pelanggan yang dilakukan oleh perusahaan PT PELNI

    Cabang Semarang dimaksudkan agar pelanggan merasa puas pada saat melakukan

    perjalanannya. Berikut ini adalah beberapa jenis pelayanan yang diberikan oleh

    perusahaan PT PELNI Cabang Semarang:

    1. Pelayanan di tempat penjualan tiket

    Pelayanan di tempat penjualan tiket mempunyai peranan yang cukup

    penting, mengingat penumpang tidak membeli barang melainkan membeli

    tiket dengan mengharapkan kepuaan terhadap pelayanan. Perencanaan

    pelayanan di tempat penjualan tiket PT PELNI adalah sebagai berikut :

    a. Penyediaan fasilitas bagi penumpang yang melakukan transaksi

    langsung di PT PELNI.

    b. PT PELNI bekerja sama dengan agen, bank BRI, indomart, alfamart.

    Hal tersebut terjadi jika penumpang membeli di daerah terdekat

    dengan tempat tinggalnya tanpa harus bersusah payah ke kantor

    PELNI.

    2. Pelayanan di pelabuhan

    Pelayanan di pelabuhan atau di terminal penumpang meliputi :

    a. Pelayanan bording

    Penumpang pada umumnya mengharapkan penanganan bording yang

    cepat, ramah, sopan, serta efisien. Dengan fasilitas ini, penumpang

    melaporkan keberangkatannya dengan menunjukkan tiket dan kartu

    identitas (KTP).

  • 9

    b. Ruang tunggu

    Selama di ruang tunggu penumpang diberikan fasilitas tempat duduk

    dan TV sembari menunggu kapal berangkat, debarkasi (penumpang

    turun), dan pengecekan bahan yang dibutuhkan kapal selama berlayar.

    c. Embarkasi

    Embarkasi adalah pelayanan penumpang pada saat memasuki kapal

    atau penumpang naik.

    3. Pelayanan di kapal

    Pelayanan pada saat di atas kapal merupakan salah satu pelayanan yang

    paling penting. Pelayanan tersebut meliputi:

    a. Menu makanan dan minuman

    Menu makanan dan minuman paling tidak memperhatikan hal-hal

    seperti tata cara penyajian makanan, rasa, jenis makanan, dan

    kualitasnya secara keseluruhan. Untuk minuman, rasa, kualitas, dan

    variasi juga merupakan hal yang harus diperhatikan.

    b. Hiburan pada saat di kapal

    Hiburan yang biasanya disajikan adalah berupa musik. Keberadaan

    hiburan ini sangat penting artinya, terutama untuk perjalanan kapal

    dengan jarak jauh.

    c. Awak kapal

    Keberadaan awak kapal dalam suatu pelayaran sangat penting artinya,

    baik untuk pelayanan selama berlayar maupun dalam kaitannya dengan

    peraturan keselamatan berlayar. Jumlah awak kapal harus disesuaikan

    dengan jumlah penumpangyang ada agar mereka mampu membantu

    penumpang dalam keadaan darurat.

    d. Interior kapal

    Interior kapal seperti keadaan kabin, tempat tidur dan tempat duduk,

    kebersihan di dalam kapal, dan kebersihan kamar kecil merupakan hal

    yang harus benar-benar diperhatikan.

    Dalam suatu pelayanan terdapat istilah embarkasi maupun debarkasi

    dalam pelayanan penumpang kapal. Embarkasi merupakan pelayanan penumpang

  • 10

    pada saat penumpang naik. Sedangkan debarkasi adalah pelayan penumpang pada

    saat penumpang turun.

    2.1.2 Pengertian Fasilitas

    Fasilitas menurut Haryanto (2013 : 752) merupakan segala sesuatu yang

    memudahkan konsumen dalam menggunakan jasa perusahaan tersebut.

    Sedangkan fasilitas menurut Tjiptono (dalam Haryono, 2013 : 752) adalah sumber

    daya fisik yang ada dalam sebelum suatu jasa dapat ditawarkan kepada konumen.

    Sehingga fasilitas dapat dikatakan sebagai segala sesuatu untuk memudahkan

    konsumen atau jasa yang digunakan untuk mendukung kenyaman para konsumen.

    Tjiptono (dalam Haryono, 2013 : 752) desain dan tata letak fasilitas jasa

    erat kaitannya dengan pembentukan persepsi pelanggan. Sejumlah tipe jasa,

    persepsi yang terbentuk dari interaksi antara pelanggan dengan fasilitas

    berpengaruh terhadap kualitas jasa tersebut dimata pelanggan.

    Faktor-faktor yang berpengaruh signifikan terhadap fasilitas adalah

    sebagai berikut :

    1) Sifat dan tujuan organisasi

    Sifat suatu jasa seringkali menentukan berbagai persyaratan

    desainnya. Sebagai contoh fasilitas penyelamatan di dalam kapal

    memadai, ruang tunggu kapal maupun ruang tunggu pemesanan tiket

    yang nyaman, tempat tidur dan kamar mandi yang bersih. Desain

    fasilitas yang baik dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya

    perusahaan mudah dikenali dan didesain interior bisa menjadi ciri

    khas atau petunjuk pengenai sifat jasa didalamnya.

    2) Ketersediaan tanah dan kebutuhan akan ruang atau tempat

    Setiap perusahaan jasa membutuhkan lokasi fisik untuk mendirikan

    fasilitas. Dalam menentukan lokasi fisik diperlukan beberapa faktor

    yaitu kemampuan finansial, peraturan pemerintah berkaitan dengan

    kepemilikan tanah dan pembebasan tanah, dan lain-lain.

  • 11

    3) Faktor Estetis

    Fasilitas yang tertata rapi, menarik akan dapat meningkatkan sikap

    positif pelanggan terhadap suatu jasa, selain itu aspek karyawan

    terhadap pekerjaan dan motivasi kerjanya juga meningkat.

    4) Masyarakat dan lingkungan sekitar

    Masyarakat (terutama masalah sosial dan lingkungan hidup) dan

    lingkungan sekitar fasilitas jasa memainkan peranan penting dan

    berpengaruh besar terhadap perusahaan. Apabila perusahaan tidak

    mempertimbangkan faktor ini, maka kelangsungan hidup perusahaan

    bisa terancam.

    2.1.3 Pengertian Kualitas Informasi

    Kualitas informasi menurut O’Briens (dalam Winda 2014 : 54) adalah

    tingkat dimana informasi memiliki karakteristik isi, bentuk, dan waktu, yang

    memberikannya nilai buat para pemakai akhir tertentu. Tujuan diterapkannya

    sistem baru tiket online atau yang disebut New Pelni Ticketing System (NPTS) ini

    diharapkan semakin mempercepat pelayanan dan memudahkan pemakai jasa

    angkutan transportasi kapal laut dalam mendapatkan tiket. Dibawah ini indikator

    yang berpengaruh sisnifikan terhadap kualitas informasi :

    1. Sistem Pengoperasian

    2. Jaringan

    3. Update Jadwal

    Definsi umum untuk istilah informasi dalam pemakaian sistem informasi

    menurut Kristanto. H (dalam Ibrahim, 2011) adalah data yang telah diolah

    menjadi bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam

    pengambilan keputusan saat ini atau masa mendatang. Sumber dari informasi

    adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal atau data item.

    Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan kesatuan nyata.

    Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang terjadi pada saat tertentu.

    Informasi dapat dikatakan bermutu atau berkualitas jika memenuhi kriteria

    berikut:

  • 12

    1. Keakuratan (accuracy), artinya harus bebas dari kesalahan dan tidak bias

    atau menyesatkan, serta mencerminkan maksud yang sesungguhnya.

    2. Ketepatan waktu (timeliness), artinya informasi yang diterima tidak boleh

    terlambat karena informasi yang telah usang tidak akan bernilai lagi.

    3. Relavan (relevance), artinya informasi tersebut bermanfaat bagi penerima

    atau pemakaiannya.

    4. Tambahan, informasi harus dapat mempengaruhi atau memberikan

    tambahan baru pada informasi yang telah ada.

    5. Korektif, informasi harus dapat menjadi suatu koreksi atas informasi yang

    salah atau palsu sebelumnya.

    6. Penegasan, informasi harus dapat mempertegas informasi yang telah ada

    (Kadir. A dalam Ibrahim, 2011 : 322) hal ini penting karena meningkatkan

    persepsi penerima atas kebenaran informasi tersebut.

    Jaringan menurut Kurniadi (2014 : 10) adalah sekumpulan kombinasi dari

    hardware, software dan pengabelan serta sumber daya dimana perangkat-

    perangkat tersebut akan saling berkomunikasi. Faktor pendukung perancangan

    dalam mengimplementasi suatu aplikasi adalah :

    1. Faktor Aplikasi/Software

    Aplikasi yang dibangun harus disesuaikan dengan hasil analisis dan

    perancangan yang dilakukan. Beberapa kriteria teknis aplikasi yang

    diperlukan adalah fleksible, user friendly (mudah), security (aman),

    integrasi dan dapat di upgrade dikemudian hari.

    2. Faktor Hardware

    Aplikasi yang dibangun harus support/mendukung pada hardware

    dengan spesifikasi yang tidak tinggi (minimum) perangkat keras, kunci

    keberhasilan justru terletak pada kelengkapan dan sekuritas pada

    perangkat keras (hardware) tersebut.

    3. Faktor Networking

    Aplikasi yang dibangun berbasis data client-server sehingga sangat

    bergantung terhadap sistem jaringan (LAN). Faktor yang perlu

    diperhatikan dalam pemasangan sistem jaringan adalah keamanan

  • 13

    sistem perkabelan selain itu setting network setiap komputer sesuai

    dengan sistem jaringan yang berlaku di PT PELNI Cabang Semarang.

    4. Faktor Sumber Daya Manusia (SDM)

    Aplikasi tidak akan berfungsi seandainya tidak ada sumber daya

    manusia yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut. Sehingga

    diperlukan adanya SDM yang bertanggung jawab terhadap berjalannya

    aplikasi.

    Menurut Juran, (dalam Winda et al, 2014 : 54) kualitas adalah pemenuhan

    terhadap kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen menunjukkan bahwa

    kepuasan konsumen merupakan salah satu tolak ukur dari kualitas. Apabila

    pengguna sistem informasi New Pelni Ticketing System (NPTS) merasakan bahwa

    kualitas layanan yang diberikan oleh karyawan baik, maka ia akan cenderung

    untuk merasa puas menggunakan sistem tersebut.

    2.1.4 Pengertian Kinerja Karyawan

    Kinerja karyawan adalah suatu hasil kerja yang dicapai seorang dalam

    melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas

    kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu (Hasibuan dalam Yulianti,

    2017 : 54), suatu tindakan proses atau cara bertindak atau melakukan fungsi

    organisasi (Moeheriono dalam Yulianti, 2017 : 54), catatan mengenai akibat-

    akibat yang dihasilkan pada sebuah fungsi pekerjaan atau aktivitas selama periode

    tertentu yang berhubungan dengan tujuan organisasi (Umam dalam Yulianti, 2017

    : 54).

    Pengertian karyawan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

    adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga kantor atau perusahaan dengan

    mendapatkan gaji atau upah. Karyawan juga bisa disebut sebagai pegawai atau

    pekerja. Sehingga kinerja karyawan adalah pegawai atau pekerja yang bekerja

    pada suatu lembaga atau perusahaan dengan prestasi yang diharapkan secara

    kualitas dan kuantitas sesuai dengan tugas dan tanggung jawab yang diberikan

    dengan mendapatkan gaji atau upah.

  • 14

    Komitmen organisasi adalah suatu keadaan dimana seorang karyawan

    memihak pada suatu organisasi tertentu, tujuan-tujuannya, dan memiliki niat

    mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi tersebut (Robbins dan Judge

    dalam Eka, 2017 : 55), suatu tindakan proses atau cara bertindak atau melakukan

    fungsi organisasi (Moeheriono dalam Eka, 2017 : 55). Komitmen organisasi

    mempengaruhi kinerja karyawan, karena sikap kesediaan diri terhadap memegang

    teguh visi, dan misi untuk kemauan mengerahkan seluruh usaha dalam

    melaksanakan tugas dan keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan

    organisasi.

    Ardana, dkk dalam Vico (2013 : 1044) menyatakan produktivitas sebagai

    perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan daya atau faktor

    produksi yang dipergunakan. Sedangkan produktivitas kerja menurut Vico (2013 :

    1044) adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga

    kerja persatuan waktu. Kusriyanto dalam Vico (2013 : 1044) produktivitas kerja

    adalah perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta tenaga kerja

    persatuan waktu.

    2.1.5. Pengertian Minat

    Minat menurut Suharni (2012) adalah sumber motivasi yang mendorong

    seseorang untuk melakukan apa yang diinginkan ketika bebas memilih. Ketika

    seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat maka minat akan muncul,

    kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Minat yang hanya muncul

    dari dorongan perasaan tanpa pemikiran mudah berubah sesuai dengan perubahan

    perasaannya, sehingga dapat disimpulkan bahwa minat penumpang untuk

    pembelian tiket kapal penumpang merupakan keinginan yang timbul dari

    pelanggan atau pengguna kapal penumpang.

    Menurut Ferdinand dalam Basrah (2012 : 7) minat beli ulang dapat

    diidentifikasi melalui indikator-indikator sebagai berikut :

    1. Minat transaksional yaitu kecenderungan seseorang untuk selalu membeli

    ulang produk yang telah dikonsumsinya.

  • 15

    2. Minat referensial yaitu kecenderungan seseorang untuk mereferensikan

    produk yang sudah dibelinya, agar juga dibeli oleh orang lain, dengan

    referensi pengalaman konsumsinya.

    3. Minat preferensial yaitu minat yang menggambarkan perilaku seseorang

    yang selalu memiliki preferensi utama pada produk yang telah dikonsumsi.

    Preferensi ini hanya dapat diganti bila terjadi sesuatu dengan produk

    preferensinya.

    4. Minat eksploratif yaitu minat ini menggambarkan perilaku seseorang yang

    selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari

    informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk yang

    dilanggananinya.

    Purchase intension merupakan perilaku yang muncul sebagai respon

    terhadap objek. Purchase intension menurut Assael dalam Hadani (2009 : 245)

    merupakan minat pembelian ulang yang menunjukkan keinginan pelanggan untuk

    melakukan pembelian ulang. Beberapa pengertian dari intention menurut

    Setyawan dalam Hadani (2009 : 245) adalah sebagai berikut :

    1. Intention dianggap sebagai sebuah perangkap atau perantara antara faktor-

    faktor motivasional yang mempengaruhi perilaku.

    2. Intention juga mengidentifikasikan seberapa jauh seorang mempunyai

    kemauan untuk mencoba.

    3. Intention menunjukan pengukuran kehendak seseorang.

    4. Intention berhubungan dengan perilaku yang terus menerus.

    2.2 PENELITIAN TERDAHULU

    Penelitian terdahulu tentang analisis faktor-faktor yang mempengaruhi

    minat penumpang PT PELNI Cabang Semarang :

  • 16

    Tabel 2.1

    Rujukan Hasil Penelitian Terdahulu untuk Variabel Pelayanan Penumpang

    dan Minat Penumpang

    1 Judul Lokasi, Keberagaman Produk, Harga, dan

    Kualitas Pelayanan Pengaruhnya Terhadap Minat

    Beli pada Pasar Tradisional Bersehati Calaca

    Penulis Hendra Fure

    Variabel Penelitian Variabel Independen :

    Pelayanan Penumpang

    Variabel Dependen :

    Minat Penumpang

    Tehnik Analisis Analisis Kualitatif dan Analisis Kuantitatif

    Hasil Penelitian Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas

    pelayanan berpengaruh signifikan dan positif

    terhadap minat beli. Hasil penelitian ini

    mendukung pendapat Kotler yang menyatakan

    kualitas pelayanan harus dimulai dari kebutuhan

    pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan

    (Kotler, 2005 : 70). Hal ini berarti bahwa kualitas

    yang baik bukanlah berdasarkan persepsi

    penyediaan jasa, melainkan berdasarkan persepsi

    pelanggan.

    Hubungan Penelitian

    dengan Peneliti

    Sekarang

    Digunakan sebagai rujukan dan berkaitan erat

    dengan penelitian ini.

    Sumber Tabel : Dari berbagai penelitian terdahulu

  • 17

    Tabel 2.2

    Rujukan Hasil Penelitian Terdahulu untuk Variabel Pelayanan Penumpang

    dan Minat Penumpang

    2 Judul Pengaruh Kualitas Layanan, Kepercayaan,

    Kepuasan Mahasiswa Tehadap Minat Berperilaku

    (WOM) Mahasiswa

    Penulis Yohanes Y. Subiyantoro

    Variabel Penelitian Variabel Independen :

    Pelayanan Penumpang

    Variabel Dependen :

    Minat Penumpang

    Tehnik Analisis Analisis Kualitatif

    Hasil Penelitian Sejumlah penelitian disektor jasa juga

    mengemukakan adanya hubungan antara kualitas

    pelayanan (service quality) dengan minat perilaku

    WOM yakni berupa perilaku pelanggan untuk

    kembali menggunakan jasa dan rekomendasi

    pelanggan kepada orang lain untuk menggunakan

    jasa tersebut. (Anderson & Sullivan, 1993; Bansal

    & Taylor, 1999 ; Cronin & Taylor, 2000).

    Hubungan Penelitian

    dengan Peneliti

    Sekarang

    Digunakan sebagai rujukan dan berkaitan erat

    dengan penelitian ini.

    Sumber Tabel : Dari berbagai penelitian terdahulu

  • 18

    Tabel 2.3

    Rujukan Hasil Penelitian Terdahulu untuk Variabel Fasilitas dan Minat

    Penumpang

    3 Judul Hubungan Antara Minat Belajar dan Fasilitas

    Belajar Siswa dengan Prestasi Belajar Sosiologi

    Siswa Kelas XI IPS SMAN 3 Surakarta

    Penulis Erin Anggraini

    Variabel Penelitian Variabel Independen :

    Fasilitas

    Variabel Dependen :

    Minat Penumpang

    Tehnik Analisis Analisis Kualitatif dan Kuantitatif

    Hasil Penelitian Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan Ry(1,2)

    sebesar 0,768, artinya minat belajar dan fasilitas

    belajar secara bersama memiliki hubungan yang

    positif dengan prestasi belajar sosiologi. Untuk

    menguji kebermaknaan, digunakan uji F. Harga F

    hitung sebesar 63,808 dengan sig sebesar 0,002

    yang sesuai dengan persyaratan sig lebih kecil

    dari 0,05. Jika dibandingkan dengan Ftabel 3,10

    pada taraf signifikansi 5% maka Fhitung lebih

    besar dari Ftabel. Hal ini berarti minat belajar dan

    fasilitas belajar secara bersama-sama dengan

    prestasi belajar sosiologi signifikan.

    Hubungan Penelitian

    dengan Peneliti

    Sekarang

    Digunakan sebagai rujukan dan berkaitan erat

    dengan penelitian ini.

    Sumber Tabel : Dari berbagai penelitian terdahulu

  • 19

    Tabel 2.4

    Rujukan Hasil Penelitian Terdahulu untuk Variabel Pelayanan Penumpang

    dan Minat Penumpang

    4 Judul Analisis Pengaruh Kualitas Layanan dan Promosi

    Terhadap Keputusan Konsumen Membeli

    Komputer pada PT. XYZ Palembang

    Penulis Herry Widagdo

    Variabel Penelitian Variabel Independen :

    Pelayanan Penumpang

    Variabel Dependen :

    Minat Penumpang

    Tehnik Analisis Analisis Kualitatif dan Kuantitatif

    Hasil Penelitian Hasil pengujian secara parsial diperoleh bahwa

    dari lima dimensi dalam kualitas layanan yaitu

    tangibles, reliability, responsiveness, assurance,

    dan empathy semuanya signifikan dan

    berpengaruh positif terhadap keputusan membeli.

    Hasil penelitian ini juga sejalan dengan pendapat

    Tjiptono (2007), kualitas pelayanan adalah tingkat

    keunggulan yang diharapkan dan pengendalian

    atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi

    keinginan pelanggan.

    Hubungan Penelitian

    dengan Peneliti

    Sekarang

    Digunakan sebagai rujukan dan berkaitan erat

    dengan penelitian ini.

    Sumber Tabel : Dari berbagai penelitian terdahulu

  • 20

    Tabel 2.5

    Rujukan Hasil Penelitian Terdahulu untuk Variabel Kualitas Informasi,

    Fasilitas dan Minat Penumpang

    5 Judul Sistem Pendukung Keputusan Perencanaan

    Strategis Kinerja Instansi Pemerintah

    Menggunakan Metode AHP

    Penulis Nur Rochmah Dyah P. A dan Armandira Maulana

    P.

    Variabel Penelitian Variabel Independen :

    Kualitas Informasi

    Fasilitas

    Kinerja Karyawan

    Variabel Dependen :

    Minat Penumpang

    Tehnik Analisis Analisis Kualitatif

    Hasil Penelitian Dari penelitian yang dilakukan telah berhasil

    dibangun aplikasi sistem pendukung keputusan

    perencanaan strategic kinerja instansi pemerintah.

    Aplikasi SPK perencanaan strategic kinerja

    instansi pemerintah ini berdasar pada pengukuran

    pencapaian sasaran skala prioritas dapat

    membantu bagian perencanaan strategis dalam

    instansi tersebut untuk menentukan

    kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam perencanaan

    strategis.

    Hubungan Penelitian

    dengan Peneliti

    Sekarang

    Digunakan sebagai rujukan dan berkaitan erat

    dengan penelitian ini.

    Sumber Tabel : Dari berbagai penelitian terdahulu

  • 21

    Tabel 2.6

    Rujukan Hasil Penelitian Terdahulu untuk Variabel Fasilitas, Pelayanan

    Penumpang dan Minat Penumpang

    6 Judul Analisa Faktor yang Mempengaruhi Kenyamanan

    Berkendara pada Penumpang Kereta Api Tawang

    Jaya Menggunakan Structural Equation Modelling

    Penulis Diana Puspita Sari, Darminto Pujotomo, Sri

    Hartini, Faisal Adi Nugroho

    Variabel Penelitian Variabel Independen :

    Fasilitas

    Pelayanan Penumpang

    Variabel Dependen :

    Minat Penumpang

    Tehnik Analisis Analisis Kualitatif dan Kuantitatif

    Hasil Penelitian Hasil analisis uji hipotesis menunjukkan bahwa

    faktor yang berpengaruh secara langsung terhadap

    kenyamanan berkendara adalah suasana kabin dan

    terowongan. Sementara pada faktor tempat duduk

    ternyata tidak berpengaruh langsung terhadap

    kenyamanan berkendara. Peningkatan kualitas

    pada suasana kabin secara langsung akan

    mengakibatkan peningkatan pada kenyamanan

    berkendara. Sementara itu, timbulnya hal-hal pada

    saat kereta melintasi terowongan seperti

    kebisingan dan getaran, secara langsung akan

    menurunkan tingkat kenyamanan berkendara.

    Hubungan Penelitian

    dengan Peneliti

    Sekarang

    Digunakan sebagai rujukan dan berkaitan erat

    dengan penelitian ini.

    Sumber Tabel : Dari berbagai penelitian terdahulu

  • 22

    2.3 HIPOTESIS

    Hipotesis menurut Indrianto (dalam Saleh, 2011 : 31) adalah proprsi yang

    dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris. Adapun hipotesis yang

    diusulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

    H1 : Diduga faktor pelayanan penumpang berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap minat penumpang PT PELNI Cabang

    Semarang.

    H2 : Diduga fasilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap

    minat penumpang PT PELNI Cabang Semarang.

    H3 : Diduga faktor kualitas informasi berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap minat penumpang PT PELNI Cabang

    Semarang

    H4 : Diduga faktor kinerja karyawan berpengaruh positif dan

    signifikan terhadap minat penumpang PT PELNI Cabang

    Semarang.

    H5 : Diduga faktor antara pelayanan penumpang, fasilitas, kualitas

    informasi, kinerja karyawan secara simultan berpengaruh positif

    dan signifikan terhadap minat penumpang PT PELNI Cabang

    Semarang.

    2.4 KERANGKA PEMIKIRAN

    Dalam suatu kerangka pemikiran suatu penelitian, digunakan model

    penelitian agar lebih mudah dalam menyelesaikan dan menjawab permasalahan

    yang menjadi rumusan masalah dari penelitian. Model dari penelitian ini dapat

    dilihat pada gambar 2.1, dimana pada gambar tersebut dilukiskan hubungan antara

    variabel dependen yaitu volume penumpang dengan variabel independen yaitu

    pelayanan penumpang, fasilitas, kualitas informasi, dan kinerja karyawan.

  • 23

    H1

    H2

    H3

    H4

    H5

    KeteranganGambar:

    1. :Variabel 4. : Pengaruh

    2. :Indikator

    3. :Hipotesis

    YYY X1.1

    YYY X1.2

    YYY X1.3

    YYY X2.1

    YYY X2.2

    YYY X3.2

    Fasilitas

    (X2)

    YYY X2.3

    YYY X3.1

    YYY X3.3

    YYY Y3

    Y Y2

    YYY Y1

    YYY

    YYY X4.2

    YYY X4.3

    YYY X4.1

    Pelayanan

    Penumpang (X1)

    Kualitas

    Informasi (X3)

    Kinerja Karyawan

    (X4)

    Minat

    Penumpang (Y)

    Gambar 2.1

    Kerangka Pemikiran

  • 24

    Keterangan Tulisan :

    Indikator X1 (Pelayanan Penumpang)

    X1.1 = Kualitas Pelayanan

    X1.2 = Embarkasi

    X1.3 = Debarkasi

    Indikator X2 (Fasilitas)

    X2.1 = Fasilitas Penyelamatan

    X2.2 = Ruang Tunggu

    X2.3 = Tempat Istirahat

    Indikator X3 (Kualitas Informasi)

    X3.1 = Sistem Pengoperasian

    X3.2 = Jaringan

    X3.3 = Update Jadwal

    Indikator X4 (Kinerja Karyawan)

    X4.1 = Kualitas Karyawan

    X4.2 = Komitmen Organisasi

    X4.3 = Produktivitas Kerja Karyawan

    Indikator Y (Minat Penumpang)

    Y1 = Harga

    Y2 = Kepercayaan Penumpang

    Y3 = Tingkat Kenyamanan Penumpang

  • 25

    2.5 Diagram Alur Penelitian

    (data tidak cukup)

    Gambar 2.2

    Diagram Alur Penelitian

    Pengumpulan Data

    Metodologi Penelitian

    Tinjauan Pustaka

    Pengolahan Data

    Kesimpulan dan Saran

    Implikasi Manajerial

    Analisis Data

    Data

    Latar Belakang Masalah