32
17 BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah Islam 2.1.1. Pengertian Dakwah Secara etimologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari bahasa arab yakni, دﻋﺎ ﻳﺪﻋﻮ دﻋﻮةArtinya : panggilan, ajakan, seruan (Munawwir, 1997: 406). Adapun secara istilah banyak pakar yang menyebutkan, di antaranya adalah sebagaimana yang dikutip oleh Amrullah Achmad (1995: 14): 1. Sayid Quthb menyatakan bahwa dakwah adalah mengajak atau menyeru orang masuk ke dalam sabilillah, bukan untuk mengikuti da’i atau bukan mengikuti sekelompok orang. 2. Ahmad Ghulusy menjelaskan bahwa dakwah adalah pekerjaan atau ucapan untuk mempengaruhi manusia supaya mengikuti Islam. Jadi dapat dikatakan bahwa dakwah adalah suatu proses penyelenggaraan aktivitas atau usaha yang dilakukan secara sadar dan sengaja dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan tata nilai kehidupan manusia dengan berlandaskan ketentuan Allah SWT dan Rasulullah SAW. Dengan demikian secara terminologis dakwah adalah komunikasi mengajak dan memanggil umat manusia kepada

BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

17

BAB II

RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM

2.1. Dakwah Islam

2.1.1. Pengertian Dakwah

Secara etimologi atau bahasa, kata dakwah berasal dari

bahasa arab yakni, دعوة – يدعو –دعا Artinya : panggilan,

ajakan, seruan (Munawwir, 1997: 406).

Adapun secara istilah banyak pakar yang menyebutkan, di

antaranya adalah sebagaimana yang dikutip oleh Amrullah Achmad

(1995: 14):

1. Sayid Quthb menyatakan bahwa dakwah adalah mengajak atau

menyeru orang masuk ke dalam sabilillah, bukan untuk

mengikuti da’i atau bukan mengikuti sekelompok orang.

2. Ahmad Ghulusy menjelaskan bahwa dakwah adalah pekerjaan

atau ucapan untuk mempengaruhi manusia supaya mengikuti

Islam.

Jadi dapat dikatakan bahwa dakwah adalah suatu proses

penyelenggaraan aktivitas atau usaha yang dilakukan secara sadar

dan sengaja dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan tata nilai

kehidupan manusia dengan berlandaskan ketentuan Allah SWT dan

Rasulullah SAW. Dengan demikian secara terminologis dakwah

adalah komunikasi mengajak dan memanggil umat manusia kepada

Page 2: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

18

agama Islam, memberi informasi mengenainya, amar ma'ruf nahi

munkar agar dapat tercapai kebahagiaan di dunia dan di akhirat dan

supaya terlaksana ketentuan Allah, yaitu menyiksa orang yang

menolak dan mengunegerahkan pahala bagi orang yang beriman

dengan pesan-pesan komunikasi tersebut (Tim Peneliti IAIN Jami'ah

Ar-Raniry Darussalam, 1984/ 1985: 5-6).

Hakekat dakwah bukan hanya pemahaman nilai, keyakinan

dan doktrin tapi juga mengubah kondisi dari munkar ke ma’ruf.

Amar ma’ruf dan nahi munkar dalam pengertian di atas merupakan

sasaran utama gerakan dakwah yang mencakup persoalan yang luas

dan kompleks, yaitu segala dimensi kehidupan manusia, baik itu

sosial, ekonomi, politik, budaya yang berkembang sejalan dengan

sejarah dan dinamika umat.

Segala persoalan kemasyarakatan yang semakin rumit dan

kompleks yang dihadapi oleh umat manusia merupakan masalah

yang harus dihadapi dan diatasi oleh pendukung dan pelaksana

dakwah. Begitu pula kenyataan semakinn meningkatnya kampanye

dan serangan pemikiran yang menentang Islam yang diderita oleh

masyarakat Islam dalam bentuk seruan atheistis, seperti komunisme,

sekularisme dan lain sebagainya.

Untuk menghadapi masalah-masalah dakwah yang semakin

berat dan meningkat, penyelenggaraan dakwah tidak mungkin dapat

dilakukakan oleh orang perorang secara sendiri-sendiri dan secara

Page 3: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

19

sambil lalu. Tetapi harus diselenggarakan oleh para pelaksana

dakwah bekerja dalam kesatuan-kesatuan yang teratur rapi.

Perencanaan dan persiapan yang masa serta menggunakan sistem

kerja yang efektif dan efisien, penyelenggaraan dakwah akan

berhasil (Shaleh, 1977: 13).

Dakwah dalam arti amar ma’ruf nahi munkar juga

merupakan syarat mutlak bagi kesempurnaan dan keselamatan hidup

masyarakat. tanggung jawab tersebut adalah kewajiban manusia

yang memiliki pembawaan fitrah sebagai social being (makhluk

sosial), dan kewajiban yang ditegaskan oleh risalah sebagaimana

tercantum dalam Kitabullah dan sunnah Rasul. Oleh karena itu

dakwah bukan monopoli golongan yang disebut “ulama” atau cerdik-

cendekiawan” saja, tetapi juga merupakan kewajiban bagi setiap

manusia. Inilah maksud dari kata ud'u, yang menurut aturuan ushul

fikih, setiap fi'il amr menjadi perintah wajib yang harus dipatuhi,

selama tidak ada dalil-dalil lain yang memalingkanmnya dari wajib

itu kepada sunah atau lainnya. Jadi melakukan dakwah islamiyah

adalah wajib (baik secara secara personal maupun komunal) (Omar,

1983: 4).

2.1.2. Dasar Hukum Dakwah

Islam adalah agama yang berkembang melalui sebuah proses.

Sejak awal kehadirannya Allah SWT mengutus seorang Rasul untuk

menyebarkan ajaran Islam kepada seluruh umatnya.

Page 4: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

20

Secara yuridis perintah dakwah ini tertuang antara lain dalam

surat al-Nahl: 125, yaitu:

مادلهجة ونسعظة الحوالمة وبالحكم كببيل رإلى س عاد

بالتي هي أحسن إن ربك هو أعلم بمن ضل عن سبيله

دينتهبالم لمأع وه125:النحل(و(

“Serulah kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantulah mereka dengan cara yang baik pula. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (QS. An-Nahl: 125) (Departemen Agama RI, 1993: 421).

Sedangkan dalam dataran praktis pelaksanaan dakwah, Nabi

Muhammad saw. telah menggariskan dengan sabdanya:

من رأى منكم منكرا فليغيره بيده فإن لم يستطع فبلسانه

)رواه املسلم (فإن لم يستطع فبقلبه وذلك أضعف الإميان

“Barang siapa diantara kamu melihat satu kemungkaran, ubalah ia dengan tangannya, jika tidak mampu, maka dengan lisannya, jika tidak mampu, maka dengan hatinya, itulah selemah-lemahnya iman”. (HR. Muslim) (Muslim, 2000: 70).

Al-Qur’an sebenarnya mengungkap kata-kata dakwah dalam

beberapa bentuk kata, di antaranya adalah dalam bentuk fi’il madli

Page 5: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

21

(Q.S: Fusshilat: 33), mudlari’ (Q.S: Fathir: 14) dan mashdar (Q.S: al-

Baqarah: 186). Akan tetapi pada perkembangan selanjutnya kata

da’a dengan segenap derivasinya mempunyai beberapa makna,

yaitu:

1. Seruan/ajakan (Q.S: Nuh: 6)

2. Panggilan (Q.S: al-Nur: 63)

3. Do’a atau Permohonan (Q.S: Ibrahim: 40)

4. Harapan (Q.S: al-Furqan: 13)

5. Tuduhan (Q.S: Maryam: 91).

Dari beberapa bentuk makna yang terkandung dalam akar

kata da’a, maka kehadiran dakwah dalam Islam adalah suatu

keniscayaan. Hal tersebut dapat dilihat pada kata ud’u yang

diterjemahkan dengan seruan adalah bentuk fiil amar atau kalimat

imperatif yang dalam kaidah ushul fiqh artinya perintah. Setiap

perintah adalah wajib dan harus dilaksanakan selama tidak ada dalil

lain yang memalingkannya dari kewajiban itu kepada sunnah atau

hukum lain. Jadi melaksanakan dakwah hukumnya wajib. Hanya saja

terdapat perbedaan pendapat ulama tentang kewajiban dakwah itu

apakah wajib ain (fardlu ain) atau wajib kifayah (wajib kiifayah)

(Sanwar, 1986: 34 & Syukir, 1983: 19).

Perbedaan pendapat para ulama ini karena perbedaan

penafsiran terhadap ayat 104 dari surat Ali Imron yang berbunyi:

Page 6: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

22

ولتكن منكم أمة يدعون اىلاخلري ويأمرون باملعروف وينهون عن املنكر وأولئك

)104: ال عمران (هم املفلحون

“Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar; merekalah orang yang beruntung”. (Ali ‘Imran: 104) (Depag RI, 1993: 93)

Perbedaan penafsiran terletak pada kata minkum “min”

diberikan pengertian “littab’idh” yang berarti sebagian, sehingga

menunjukkan kepada hukum fardhu kifayah. Sedangkan pendapat

lainnya mengartikan dengan “littabyin” yang artinya menerangkan

sehingga menunjukkan kepada hukum fardhu ain (Al-Qurthubi,

1997).

Dari ayat-ayat tersebut, dapat diketahui bahwa hukum

melaksanakan dakwah adalah wajib baik bagi muslim maupun

muslimat. Hanya saja dalam berdakwah harus disesuaikan dengan

ukuran kemampuan masing-masing. Sebagaimana sabda Nabi

Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh Imam Muslim:

طعتسي انه فإن لمفبلس طعتسي ده فإن لمبي هريغا فليكرنم كمأى منر نم

) رواه مسلم( وذلك أضعف الإميان فبقلبه

“Barang siapa diantara kamu melihat kemungkaran maka hendaklah ia merubah dengan tangannya, apabila ia tidak mampu, maka rubahlah dengan lisannya, bila ia tidak mapu rubahlah dengan

Page 7: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

23

hatinya dan itu adalah paling lemahnya iman.” (HR. Muslim) (Muslim: 2000)

Dari dalil-dalil tersebut jelas bahwa agama Islam mewajibkan

kepada umatnya untuk berdakwah kepada siapapun tanpa pandang

muslim maupun non-muslim, sesuai dengan kemampuan yang

mereka miliki. Yang terpenting adalah cara dakwah yang dilakukan

dengan cara yang baik, dan dakwah yang dilakukan dalam rangka

menegakkan amar ma’ruf nahi mungkar.

2.1.3. Tujuan Dakwah

Dakwah merupakan suatu rangkaian proses untuk mencapai

suatu tujuan tertantu. Tanpa adanya tujuan, kegiatan dakwah tidak

akan terarah bahkan dapat menyebabkan proses transformasi pesan-

pesan agama menjadi gagal. Oleh karena itu, tujuan dakwah

merupakan salah satu faktor terpenting dalam pelaksanaan dakwah.

Asmuni Syukir membagi tujuan dakwah dalam dua kategori.

a. Tujuan Umum Dakwah (major obyektif)

Tujuan umum dakwah adalah mengajak umat manusia

(meliputi orang mukmin maupun orang kafir atau musyrik)

kepada jalan yang benar yang diridlai Allah SWT. Agar dapat

hidup bahagia dan sejahtera di dunia maupun di akhirat.

Page 8: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

24

Tujuan umum tersebut menunjukkan pengertian bahwa

dakwah ditujukan kepada seluruh umat manusia untuk mencapai

tujuan hidup mereka yaitu kebahagiaan di dunia dan di akherat.

b. Tujuan Khusus Dakwah (minor obyektif)

Tujuan khusus dakwah merupakan perincian dari tujuan

umum dakwah.Tujuan ini dimaksudkan agar dalam pelaksanaan

dakwah dapat diketahui arahnya secara jelas. Tujuan khusus

dakwah tersebut adalah:

1) Mengajak umat manusia yang sudah memeluk agama Islam

untuk selalu meningkatkan takwanya kepada Allah SWT.

2) Membina mental agama (Islam) bagi kaum yang masih

muallaf.

3) Mengajak umat manusia yang belum beriman agar beriman

kepada Allah (memeluk agama Islam)

4) Mendidik dan mengajar anak-anak agar tidak menyimpang

dari fitrahnya (Syukir, 1983: 55-59).

Tujuan dakwah menyeru atau mengajak kepada keinsafan

atau usaha mengubah situasi kepada situasi yang lebih baik dan

sempurna, baik tehadap pribadi maupun masyarakat. Perwujudan

dakwah bukan sekedar usaha peningkatan pemahaman

keagamaan dalam tingkah laku dan pandangan hidup saja, tetapi

Page 9: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

25

juga menuju sasaran yang lebih luas, yaitu lebih menyeluruh

dalam berbagai aspek kehidupan (Shihab, 1999: 194).

2.1.4. Materi Dakwah

Materi dakwah atau maadatud dakwah adalah semua bahan

atau sumber yang dipergunakan atau yang akan disampaikan oleh

da’i kepada mad’u dalam kegiatan dakwah untuk menuju kepada

tercapainya tujuan dakwah. Karena dakwah merupakan aktifitas

lanjutan daripada tugas rasul maka materi yang akan disampaikan

dalam kegiatan dakwah adalah semua ajaran yang dibawa oleh

Rasullullah SAW yang datangnya dari Allah SWT untuk seluruh

umat manusia (Sanwar, 1985: 75).

Adapun ajaran yang dibawa oleh Rasul adalah ajaran Islam,

sehingga materi dakwahnya tidak lain adalah ajaran Islam yang

bersumber dari al-Quran dan al-Hadits. Adapun isi pesan dakwah

dalam materi tersebut merupakan ajakan dan anjuran dalam rangka

mencapai tujuan dakwah.

Menurut Asmuni Syukir dalam buku Dasar-Dasar Strategi

Dakwah Islam membagi materi dakwah menjadi tiga meliputi

aqidah, syariah, dan budi pekerti (Syukir, 1983: 61-63).

a. Masalah Aqidah

Aqidah dalam Islam bersifat batiniyah yang mencakup

masalah-masalah yang erat hubungannya dengan rukun iman,

Page 10: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

26

serta masalah-masalah yang dilarang sebagai lawannya meliputi

syirik (menyekutukan adanya Tuhan), ingkar dengan adanya

Tuhan, dan sebagainya.

b. Masalah Syari’ah

Syari’ah dalam Islam berhubungan erat dengan amal lahir

(nyata) dalam rangka mentaati semua peraturan atau hukum

Allah SWT guna mengatur hubungan antara manusia dengan

Tuhannya dan mengatur pergaulan hidup antara sesama manusia.

Artinya bahwa masalah-masalah yang yang berhubungan dengan

syari’ah bukan hanya terbatas pada hubungan ibadah dengan

Allah SWT, tetapi masalah-masalah yang berkenaan dengan

pergaulan hidup antara sesama manusia diperlukan juga.

c. Masalah Akhlaqul Karimah

Sebagai materi dakwah, masalah akhlak diperlukan untuk

menyempurnakan keimanan dan keislaman.

Sedangkan Barmawie Umary membagi materi dakwah

lebih rinci lagi yaitu membaginya menjadi sepuluh materi, yaitu

aqidah, akhlak, ahkam, ukhuwah, pendidikan, sosial,

kebudayaan, kemasyarakatan, amar ma’ruf, dan nahi munkar

(Umary, t.th.: 56-58).

Secara rinci dapat dilihat dalam penjelasan di bawah ini:

Page 11: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

27

1). Aqidah

Menyebarkan dan menanamkan pengertian akidah Islamiyah

yang berpangkal dari rukun iman dan segala perinciannya.

2). Akhlak

Menerangkan akhlak yang baik dan akhlak yang buruk

dengan segala dasar, hasil, dan akibatnya.

3). Ahkam

Menjelaskan aneka hukum meliputi ibadah, al-ahwal al-

syakhsiyah, muamalah yang wajib diamalkan oleh setiap

muslim.

4). Ukhuwah

Menggambarkan persaudaraan yang dikehendaki oleh Islam

antar penganutnya sendiri, serta sikap pemeluk Islam

terhadap golongan lain.

5). Pendidikan

Melukiskan sistem pendidikan yang telah dipraktekkan oleh

pendidik Islam di masa lampau dan bagaimana penerapan

teori pendidikan Islam di masa sekarang.

6). Sosial

Mengemukakan solidaritas menurut tuntunan agama, tolong

menolong, kerukunan hidup sesuai dengan ajaran al Quran

dan al Hadis.

Page 12: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

28

7). Kebudayaan

Mengembangkan kebudayaan yang tidak bertentangan

dengan norma-norma agama.

8). Kemasyarakatan

Menguraikan konstruksi masyarakat yang penuh berisi ajaran

Islam dengan tujuan keadilan dan kemakmuran bersama.

9). Amar Ma’ruf

Mengajak manusia untuk berbuat baik guna memperoleh

kebahagiaan di dunia dan di akherat.

10). Nahi Munkar

Melarang manusia dari perbuatan jahat agar terhindar dari

malapetaka yang akan menimpa di dunia dan di akherat.

2.1.5. Media Dakwah

Media dakwah atau wasail al-dakwah adalah alat yang

dipakai sebagai perantara untuk melaksanakan kegiatan dakwah

(Sanwar, 1985: 77).

Aminuddin Sanwar (1985: 77-78) dalam buku “Pengantar

Ilmu Dakwah” membagi alat-alat tersebut dalam enam macam.

a. Dakwah melalui saluran lisan

Yang dimaksud dengan dakwah melalui saluran lisan

adalah dakwah secara langsung dimana da’i menyampaikan

ajaran dakwahnya kepada mad’u. Adapun peralatan yang dipakai

Page 13: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

29

untuk berdakwah melalui saluran lisan adalah radio, TV, dan

sebagainya.

b. Dakwah melalui saluran tertulis

Dakwah melalui saluran tertulis adalah kegiatan dakwah

yang dilakukan melalui tulisan-tulisan. Kegiatan dakwah secara

tertulis ini dapat dilakukan melalui surat kabar, majalah, buku-

buku, brosur-brosur, selebaran, buletin, spanduk, dan lain

sebagainya.

c. Dakwah melalui saluran visual

Berdakwah melalui saluran visual adalah kegiatan

dakwah yang dilakukan dengan melalui alat-alat yang dapat

dilihat oleh mata manusia atau dapat ditatap dalam

menikmatinya. Alat-alat visual ini dapat berupa kegiatan pentas

pantomim, seni lukis, seni ukir, kaligrafi dan lain sebagainya.

d. Dakwah melalui saluran audio

Berdakwah dengan menggunakan media audio adalah

dakwah yang dilakukan dan dipakai dengan perantaraan

pendengaran. Yang termasuk dalam media audio ini adalah radio,

kaset (rekaman), dan sebagainya.

e. Dakwah melalui saluran audio visual

Dakwah melalui media ini merupakan gabungan dari

media audio dan media visual. Dengan media ini, dakwah dapat

dinikmati mad’u dengan mendengar dan melihat secara langsung.

Page 14: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

30

Peralatan audio visual ini antara lain TV, seni drama, wayang

kulit, video, dan lain-lain.

f. Dakwah melalui keteladanan

Penyampaian dakwah melaui keteladanan adalah

penampakan konsekuensi da’i antara pernyataan dan

pelaksanaan. Dengan keteladanan ini, memudahkan mad’u untuk

meniru perbuatan yang dilakukan oleh da’i.

Jadi yang dimaksud dengan media dakwah adalah alat yang

digunakan oleh da’i untuk menyampaikan pesan dakwahnya kepada

mad’u.

2.1.6. Metode Dakwah

Metode dakwah artinya cara-cara yang dipergunakan oleh

seorang da’i untuk menyampaikan materi dakwah. Sumber metode

dakwah yang terdapat di dalam al-Quran adalah hikmah, nasihat

yang baik (mauidhoh khasanah), dan berbantah dengan cara yang

paling baik (mujadalah) (Q.S: al-Nahl: 125). Sedangkan dalam

hadist metode dakwah meliputi kekuatan anggota tubuh (tangan),

dengan mulut (lidah), dan apabila tidak mampu keduanya maka

dengan kekuatan hati. Seiring dengan perkembangan zaman, metode

ini terus berkembang sesuai dengan kebutuhan dan peralatan yang

digunakan. Dakwah dengan media lisan, metode dakwah yang

digunakan adalah ceramah, simposium, diskusi, khotbah, sarasehan,

Page 15: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

31

brainstorming, dan lain-lain. Dakwah dengan media tulisan, metode

dakwah yang digunakan berupa buku, majalah, surat kabar, buletin,

spanduk, pamflet, dan lain-lain. Dakwah dengan media keteladanan

metode yang digunakan berupa perilaku yang sopan sesuai dengan

ajaran Islam. Dakwah dengan media seni, metode yang digunakan

dapat berupa seni lukis, seni tari, seni suara, seni musik dan lain

sebagainya (Bachtiar, 1997: 34-35). Dengan demikian penulisan

skripsi ini, lebih difokuskan pada kajian bagaimana peranan radio

sebagai media dakwah.

2.2. Radio Sebagai Media Dakwah

2.2.1. Pengertian Radio

Radio adalah suatu alat/ media elektronika yang

menggunakan pancaran gelombang elektromagnetis sebagai

perantara. Dalam sejarahnya radio dimulai pada tahun 1820 oleh

Dane, yang merupakan karya yang sangat sederhana yakni

ditemukannya suatu penerimaan pesan (message) dalam jarak

pendek yang menggunakan kawat beraliran listrik (Effendi, 1985:

21). Sedangkan jurnalistik yang menggunakan media massa radio,

pada awalnya muncul tahun 1920.

Radio merupakan serangkaian elektronika yang dipergunakan

sebagai alat/media komunikasi modern yang sudah dikenal di

masyarakat dalam berbagai lapisan. Hanya saja radio cuma

Page 16: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

32

mengandalkan penyampaian informasi (pesan-pesan) lewat suara.

Oleh karenanya keberhasilan komunikator radio sangat tergantung

pada kebagusan vokal dan kepandaian menggunakan bahasa.

Walaupun demikian radio tiga kekuatan dalam mempengaruhi

massa, yaitu:

a. Daya langsung

Untuk mencapai komunikannya, program disampaikan tidak

melalui proses yang terlampau sulit. Setiap gagasan atau

pemberitaan dengan cepat dapat disiarkan dari corong radio dan

langsung diterima oleh pendengar.

b. Daya tembus

Radio mampu menjelajahi hingga ke pelosok-pelosok desa,

mereka bisa mengikuti siaran-siaran radio dalam waktu yang

bersamaan dengan mereka yang tinggal dekat dengan jantung

kota.

c. Daya tarik

Radio mempunyai daya tarik tersendiri disebabkan oleh adanya

tiga unsur pendukung, sound effect yang disajikan agar berkesan

hidup, musik yang menyentuh perasaan audien dan alunan suara

penyiaran yang enak didengar.

Berdasarkan sistemnya, radio dapat dibedakan menjadi dua,

yaitu: radio siaran dan radio penerima. Radio siaran adalah pemancar

radio yang langsung ditujukan kepada umum dalam bentuk suara dan

Page 17: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

33

mempergunakan gelombang radio sebagai media ((Effendi, 1985:

165). Sedangkang radio penerima adalah suatu rangkaian elektronika

yang berfungsi untuk menerima siaran-siaran yang dipancarkan oleh

radio siaran lewat pemancar radio.

2.2.2. Ciri-Ciri Media Massa

Sebagaimana media komunikasi lainnya, media massa

mempunyai ciri dan karakteristik yang dapat dibedakan dengan

media lainnya.

Menurut Onong Uchjana Effendy (1986: 76) dalam buku

Dinamika Komunikasi memberikan lima ciri atau sifat dari media

massa, yaitu:

a. Sifat Komunikan

Media massa ditujukan kepada komunikan yang relatif

besar, heterogen, dan anonim. Besar berarti bahwa komunikan

dalam media massa ini jumlahnya sangat luas, dan terdiri dari

berbagai jenis tingkatan sosial, tingkatan pendidikan, tingkatan

ekonomi, dan jenis kelamin.

b. Sifat Media Massa

Sifat media massa ialah “serempak cepat”. Serempak

artinya pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat

langsung dinikmati oleh komunikan dalam waktu secara

bersamaan. Sedangkan cepat maksudnya bahwa pesan yang

Page 18: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

34

disampaikan dapat diterima oleh komunikan dalam waktu yang

sangat singkat.

c. Sifat pesan

Sifat pesan dalam media massa adalah pertama, umum

(publik). Maksudnya bahwa media massa merupakan sarana

untuk menyampaikan pesan kepada khalayak bukan untuk

sekelompok orang tertentu. Karena pesan yang sifatnya umum,

maka sasarannya menjadi universal. Oleh karena itu pesan

tersebut bisa berkaitan dengan berbagai macam aspek, seperti

politik, ekonomi, kebudayaan, sosial dan lain sebagainya. Kedua,

pesan tersebut bersifat sejenak, yaitu hanya sajian seketika.

Media cetak merupakan bahan bacaan yang setelah isi beritanya

dibawa, dibaca, kemudian dikumpulkan atau dibuang.

d. Sifat Komunikator

Komunikator dalam media massa adalah lembaga atau

organisasi. Maksudnya adalah urusan penerbitan berada dibawah

kewenangan seorang pemimpin dimana media itu berada.

e. Sifat Efek

Efek dalam media massa muncul setelah terjadinya proses

komunikasi. Biasanya komunikator tidak dapat melihat secara

langsung reaksi dari komunikan. Efek yang terjadi menjadi

tertunda karena setelah pesan sampai kepada komunikan,

Page 19: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

35

komunikator sudah tidak mengetahui secara pasti apakah pesan

yang disampaikan dapat diterima atau tidak.

Sedangkan Mafri Amir (1999: 29-30), memberikan

karakteristik media massa sebagai berikut:

a. Komunikasinya berlangsung satu arah

Artinya bahwa antara komunikator dan komunikan tidak

dapat merasakan reaksi masing-masing. Dimana respon yang

terjadi tidak dapat dilihat langsung sebagaimana yang terjadi

dalam komunikasi persona.

b. Komunikatornya melembaga (terstruktur dalam manajemen)

Informasi yang disampaikan bersumber dari institusi atau

lembaga. Informasi yang disampaikan telah diproses dalam

lembaga tersebut, dengan melalui tahapan-tahapan yang

dilakukan di lembaga tersbut.

c. Pesan komunikasi bersifat umum

Pesan yang disampaikan bukan bersifat pribadi melainkan

pesan yang sifatnya umun dan menyangkut orang banyak.

d. Media komunikasi massa menimbulkan keserempakan

Artinya dalam waktu yang bersamaan, masyarakat dapat

mengetahui informasi yang sama dalam waktu yang serentak.

e. Komunikannya heterogen

Komunikan pada media ini tidak hanya untuk kalangan

tertentu, tetapi memberikan porsi untuk semua orang tanpa

Page 20: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

36

memandang umur, jenis kelamin, bangsa, dan siapa saja yang

menjadi penerima informasi dari media tersebut.

2.2.3. Unsur Pesan dalam Media Massa

Charles Wright sebagaimana dikutip Wiryanto (2000: 6)

memberikan karakteristik pesan-pesan komunikasi massa sebagai

berikut:

a. Publicy (bersifat umum)

Pesan-pesan komunikasi massa tidak ditujukan kepada

perorangan, melainkan bersifat terbuka untuk umum atau publik.

Semua orang menerima pesan yang sama dan disampaikan secara

publicly.

b. Rapid (bersifat cepat)

Pesan dibuat secara massal dan dirancang untuk mencapai

audiens yang luas dan dalam waktu yang sangat singkat.

c. Transient (bersifat instan)

Pesan-pesan komunikasi massa umumnya dibuat untuk untuk

memenuhi kebutuhan segera, dikonsumsi sekali saja.

Sedangkan bentuk pesan terbagi menjadi tiga, yaitu

informatif, persuasif, dan koersif (Widjaja, 1987: 32).

a. Pesan berbentuk informatif yaitu pesan yang bersifat

memberikan keterangan-keterangan (fakta-fakta) kemudian

komunikan mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri.

Page 21: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

37

b. Pesan berbentuk persuasif yaitu pesan yang berisikan bujukan,

membangkitkan pengertian, dan kesadaran manusia bahwa pesan

yang disampaikan akan memberikan perubahan sikap, tetapi

perubahan ini adalah atas kehendak sendiri bukan dipaksakan.

c. Pesan berbentuk koersif yaitu pesan yang bersifat memaksa

dengan menggunakan sanksi-sanksi apabila tidak dilaksanakan.

Bentuk dari penyampaian koersif biasanya berupa perintah-

perintah yang bersifat memaksa dan menimbulkan tekanan batin

dan ketakutan di kalangan publik.

Selain itu, pesan yang disampaikan harus mengena dalam diri

komunikan. Untuk itu, pesan harus memenuhi syarat-syarat:

a. Pesan harus direncanakan dengan baik, serta disesuaikan dengan

kebutuhan komunikan.

b. Pesan menggunakan bahasa yang dapat dimengerti oleh kedua

belah pihak (komunikator dan komunikan).

c. Pesan harus menarik minat komunikan dan menimbulkan

kepuasan (Widjaja, 1987: hlm. 94).

2.2.4. Efek Media Massa

Untuk mengetahui pesan komunikasi sampai kepada

komunikan atau tidak maka dapat dilihat dari efek yang terjadi dalam

diri komunikan. Oleh karena itu, komunikasi harus mempunyai efek

menambah pengetahuan, mengubah sikap, dan menggerakkan

Page 22: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

38

prilaku komunikan. Efek tersebut terdapat pada tiga aspek, yaitu efek

kognitif, efek afektif, dan efek behavioral (Effendi, 1992: 130-131).

a. Efek Kognitif

Efek kognitif adalah efek komunikasi yang timbul pada

komunikan. Komunikasi yang terjadi merupakan informasi saja

bagi dirinya. Pesan yang disampaikan komunikator ditujukan

kepada pikiran si komunikan. Tujuan komunikator hanya pada

upaya memberi tahu.

Efek kognitif terjadi apabila komunikan dalam komunikasi

massa merasa mendapatkan banyak pengetahuan dari

komunikator komunikasi tersebut. Seorang pembaca media cetak

akan merasa mendapat pengetahuan baru setelah membaca pesan

yang dituliskan dalam media tersebut. Sedangkan penonton

televisi akan mendapatkan pengetahuan setelah menonton dan

mendengar tayangan yang disajikan oleh media audiovisual

tersebut. Apabila media tersebut telah mampu memberikan

tambahan pengetahuan bagi komunikannya, berarti media

tersebut telah menimbukan efek kognitif bagi penerima pesan

yang disampaikan.

b. Efek Afektif

Efek afektif memiliki kadar yang lebih tinggi daripada efek

kognitif. Tujuan komunikator bukan hanya komunikan menjadi

tahu, tetapi menggerakkan hatinya.

Page 23: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

39

Efek kognitif memberikan dampak yang lebih mengena

dalam perasaan komunikannya. Ketika pembaca membaca

tulisan yang sedih, maka dalam diri komunikan akan muncul

perasaan iba, kasihan, dan sebagainya. Seorang penonton akan

tertawa ketika menyaksikan tontonan lawak atau komedi lainnya.

Jika komunikan telah dapat ikut merasakan suasana yang dicipta

oleh komunikator berarti komunikasi yang dilakukan telah

memiliki efek kognitif dalam proses komunikasi.

c. Efek Behavioral

Efek behavioral merupakan dampak yang timbul pada

komunikan dalam bentuk prilaku, tindakan atau kegiatan.

Setelah mendapatkan tambahan pengetahuan, dan ikut

merasakan kondisi yang disampaikan komunikator, maka efek

yang terakhir adalah berubahnya prilaku dari komunikan. Jika

komunikan telah melakukan perubahan prilaku atau melakukan

apa yang disampaikan oleh komunikator berarti proses

komunikasi tersebut telah mencapai efek behavioral dalam diri

komunikan.

2.2.5. Fungsi Media Massa

Secara garis besar fungsi media massa ada tiga yaitu, (1)

menyiarkan informasi (to inform), (2) mendidik (to educate), (3)

menghibur (to entertain).

Page 24: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

40

Onong Uchjana Efendi (1992: 23) membagi fungsi media

massa menjadi empat macam.

a. Fungsi menyiarkan informasi (to inform)

Menyiarkan informasi merupakan fungsi media massa

yang pertama dan utama. Khalayak memerlukan informasi

tentang apa yang terjadi, pikiran atau gagasan orang lain, apa

yang dikatakan, dan sebagainya.

b. Fungsi Mendidik (to educate)

Sebagai sarana pendidikan massa, media massa memuat

hal-hal yang mengandung pengetahuan sehingga komunikan

bertambah pengetahuannya.

c. Fungsi Menghibur (to entertain)

Media massa juga perlu untuk menuliskan hal-hal yang

berkaitan dengan hiburan. Ini dilakukan untuk mengurangi rasa

jenuh komunikan ketika menikmati sajian yang membutuhkan

banyak konsentrasi. Hal-hal yang bersifat hiburan biasanya

disajikan dalam cerita, dan tak jarang pula memuat sisi-sisi minat

insani (human interest).

d. Fungsi Mempengaruhi (to influence)

Fungsi mempengaruhi inilah yang menyebabkan media

massa memegang peranan penting dalam kehidupan masyarakat.

Menurut Harold D. Lasswell sebagaimana dikutip Wiryanto

(2000: 50), menyebutkan fungsi media massa sebagai berikut:

Page 25: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

41

1. Surveillance of the environment

Fungsinya sebagai pengamatan lingkungan. Sebagai

pengamat dalam komunikasi massa, media berperan dalam

mengamati siklus yang terjadi dalam dinamika masyarakat.

Dengan adanya media ini, komunikator akan lebih berhati-hati

dalam membuat pesan yang akan disampaikan, karena dalam

proses pembuatannya selalu diamati oleh media ini. Sehingga

pesan tersebut mengandung unsur yang selalu memperhatikan

kebutuhan dan keinginan khalayak yang menjadi sasarannya.

2. Correlation of the parts of society in responding to the

environment

Fungsinya menghubungkan bagian-bagian dari masyarakat

agar sesuai dengan lingkungannya. Sebagai penghubung dari

lingkungan masyarakat, media massa diharapkan mampu untuk

menjadi mediator dalam proses komunikasi antara pembuat

kebijakan dengan masyarakat. Dengan adanya media,

masyarakat yang menjadi sasaran dalam proses komunikasi

massa dapat menyampaikan aspirasinya melalui media ini tanpa

harus bertemu langsung dengan pihak yang membuat kebijakan.

3. Transmission of the social heritage from one generation to the

next

Fungsinya penerusan atau pewarisan sosial dari satu

generasi ke generasi selanjutnya.

Page 26: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

42

Keberadaan media massa dapat juga berfungsi sebagai

pencatatan sejarah. Dengan didokumentasikannya tulisan

ataupun sajian yang berkaitan dengan kondisi zaman pada saat

tayangan itu disampaikan, maka dimasa yang akan datang tulisan

atau sajian tersebut dapat dijadikan sebagai bukti otentik bagi

kehidupan masyarakat di lain waktu.

2.3. Radio Sebagai Media Penyiaran Agama Islam

Agar suatu agama itu lestari sepanjang sejarah manusia, maka perlu

adanya suatu mata rantai dalam penyebarluasan agama tersebut. Kaitannya

dengan agama Islam, maka ada hukum wajib dakwah yaitu, menyeru serta

mengajak ke jalan ajaran-ajaran agama Islam. Dari yang belum mengerti

menjadi orang yang mumpuni, dari yang belum mengamalkan menjadi

mengamalkan dan dari yang belum memeluk menjadi searang muslim yang

patuh. Maka penyiaran agama Islam merupakan suatu tindakan dalam

rangka melestarikan ajaran agama yang dibawa Rasulullah.

Usaha penyiaran agama tersebut perlu adanya suatu media yang

dapat dengan cepat dan jangkauanya yang luas, dalam hal ini radio

merupakan salah satu media elektronika yang mampu menjawabnya. Karena

dalam penyampaian pesan-pesan, radio tidak terhalang oleh ruang dan

waktu. Melihat daya jangkau radio siaran yang luas dalam menyampaikan

pesan-pesan, menuntut para da’i atau muballigh untuk dapat

menggunakanya sebagai alat penyampaian pesan-pesan dakwah.

Page 27: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

43

Pelaksanaan dakwah melalui radio siaran, pemerintah telah

menetapkan Undang-Undang melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 44

tahun 1987, sebagaimana yang telah dikutip oleh Masyhur Amin (1980:

108) menyatakan:

“Bahwa dakwah dan kuliah subuh melalui radio merupakan upaya penyampaian ajaran agama kepada masyarakat berfungsi dan bertujuan menyerukan dan mengajak umat beragama pada jalan yang benar dan memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa guna meningkatkan amal dan usaha bersama membangun masyarakat selaras dengan penghayatan dan pengamalan Pancasila”.

Radio dapat dijadikan media dakwah yang bersifat auditif dalam

penyampaian pesannya berhubungan dengan keagamaan khususnya dalam

peningkatan mental sering berupa ceramah, tanya jawab, drama, uraian dan

obrolan. Sehingga radio siaran dapat dikatakan perpanjangan suara bagi da’i

atau penceramah untuk menyampaikan pesan-pesan dakwahnya.

Keberhasilan radio sebagai media penyiaran agama Islam ditentukan

oleh dua faktor, yaitu:

1. Faktor dalam, yang dimaksudkan adalah semua sistem yang terlibat di

subyek penyiaran, baik berupa teknis (berhubungan dengan alat)

maupun orang sebagai petugasnya. Radio yang mempunyai sifat

auditif menjadikan para petugas siaran harus mampu berekspresi dan

berkomunikasi yang menarik agar pendengar betul-betul terpengaruh.

2. Faktor luar, yaitu obyek (massa) sebagai pendengar atau penerima

pesan-pesan dakwah yang disampaikan melalui radio akan berhasil

sesuai dengan tujuan, bilamana pendengar memiliki sejumlah

Page 28: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

44

pengetahuan, berfikir, sehingga peka terhadap apa yang disampaikan,

akhirnya mau bertindak sesuai dengan ajaran agama Islam.

Dari pemaparan tersebut di atas, radio merupakan alat atau media

komunikasi yang merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat

primer. Dengan komunikasi manusia bisa melakukan transformasi ide

yang menjadi kelangsungan kehidupannya, dengan komunikasi pula

manusia bisa mempengaruhi bahkan bisa merubah tingkah laku

komunikan lainnya.

Secara harfiah komunikasi berasal dari bahasa Latin communicatio,

yang bersumber dari kata communis yang artinya sama. Sedangkan dalam

bahsa Inggris dikenal dengan istilah communication (Effendy, 1992: 9).

Kata sama dalam pengertian ini berarti kesamaan makna antara

komunikator dan komunikan. Komunikasi disebut efektif apabila antara

komunikator dan komunikan memiliki kesamaan makna terhadap pesan

yang disampaikan. Sehingga dalam proses tersebut tercipta kesamaan

pikiran, dalam tingkat yang lebih tinggi komunikasi dapat merubah prilaku

dari komunikan.

Adapun mengenai pendapat para ahli, banyak yang mendefinisikan

arti komunikasi sesuai dengan latar belakang para tokoh yang

mendefinisikannya.

Harold D. Laswell, seorang sarjana hukum pada Yale University di

Amerika Serikat, sebagaimana dilansir Onong Uchjana Effendi (1999: 25)

menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menjelaskan komunikasi ialah

Page 29: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

45

menjawab pertanyaan “who says, what in which channel to whom with,

what effect”. Sementara sarjana psikologi kenamaan Amerika Carl I.

Hovland, sebagaimana yang dikutip Onong Uchjana Effendi memberikan

definisi komunikasi sebagai proses “the process by which an individual

(the communicator) transmits stimuly (usually verbal symbols) to modify

the behaviour of other individuals” (Effendy, 1992: 4).

Komunikasi dipahami sebagai pertransferan ide antara

komunikator dan komunikan yang berlangsung antar pribadi atau tatap

muka (face to face communication). Pada umumnya komunikator

berkenalan dengan penerima pesan atau penerima informasi (komunikan)

(Muis, 2001: 4).

Seiring dengan modernnya suatu masyarakat semakin kompleks

pula sistem komunikasinya. Dengan perkembangan tersebut, komunikasi

mendapat perhatian serius dari berbagai kalangan. Bahkan dalam tingkat

yang lebih luas, komunikasi dapat diartikan sebagai upaya untuk

mengetahui kebijakan pemerintah dalam menetapkan peraturan ataupun

instruksi lainnya. Untuk menyampaikan ide ini, maka dibutuhkan sebuah

sarana. Dalam hal demikian, media massa baik cetak maupun elektronik

memegang peranan yang penting dalam menyampaikan ide tersebut.

Dengan melalui media ini, seorang komunikator akan lebih mudah

menyampaikan pesan-pesannya kepada komunikan. Sehingga dalam

waktu yang singkat, pesan dapat menjangkau keberadaan khalayak yang

menjadi sasarannya (Muis, 2001: 5). Oleh karena itu, media massa

Page 30: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

46

mempunyai peran yang sangat signifikan dalam proses komunikasi. Inilah

pentingnya mengapa penulis mengambil fokus penelitian tentang radio

sebagai media komunikasi sebagai bagian dari proses dakwah Islam.

Page 31: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

47

Daftar Pustaka Ahmad, Amrullah, Dakwah Islam Sebagai Ilmu Sebuah Pendekatan Epistemologi

Islam, Yogyakarta: Fakultas Dakwah IAIN Sunan Kalijaga, 1995 Al-Hajjaj, Imam Abu Husain Muslim Ibn, Shahih Muslim, t.tp.: Global Islamic

Software Company, 2000 Al-Qurthubi, Imam Abu Abdullah, al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an (Holy Qur’an),

t.tp.: Sakhr, 1997 Amir, Mafri, Etika Komunikasi Massa Dalam Pandangan Islam, Jakarta: Logos

Wacana Ilmu, 1999 Bachtiar, Wardi, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logis, 1997 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, CV. Al-Waah, Semarang,

1993 Effendi, Onong Uchjana, Spektrum Komunikasi, Bandung: Mandar Maju, 1999 _______, Dinamika Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1986 _______, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya,

1992 _______, Radio Siaran Teori dan Praktek, Bandung: Alumni, 1985 _______, Spektrum Komunikasi, Bandung: Mandar Maju, 1992 Masyhur Amin, Metode Dakwah Islam, Yogyakarta: Sumbangsih, 1980 Muis, A., Komunikasi Islami, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001 Munawwir, A.W., Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap, Surabaya:

Pustaka Progressif, 1997 Omar, H.M. Toha Jahja, Ilmu Dakwah, Jakarta: Widya Karsa Pratama, 1983 Sanwar, M. Aminuddin, Pengantar Ilmu Dakwah, Semarang: Fakultas Dakwah

IAIN Walisongo, 1986, hlm. 34, lihat pula Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al Ikhlas, 1983

Shaleh , A. Rasyad, Management Dakwah Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1977

Page 32: BAB II RADIO SEBAGAI MEDIA DAKWAH ISLAM 2.1. Dakwah …library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/13/jtptiain-gdl-s1-2005-lilikfitri-619-Bab...Adapun secara istilah banyak pakar yang

48

Shihab, Quraisy, Membumikan al-Qur'an Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat, Bandung: Mizan, 1999

Tim Peneliti IAIN Jami'ah Ar-Raniry Darussalam, Pengantar Ilmu Dakwah,

Aceh: Proyek Pembinaan Perguruan Tinggi Agama IAIN Jami'ah Ar-Raniry Darussalam, 1984/ 1985

Umary, Barmawie, Azas-Azas Ilmu Dakwah, Sala: Ramadani, t.th. Wiryanto, Teori Komunikasi Massa, Jakarta: PT. Grasindo, 2000