23
BAB II PONDASI DANGKAL DI ATAS TANAH BERLAPIS 1. Daya Dukung Pondasi Di Atas Tanah Lempung Berlapis Bila tanah dibawah dasar pondasi dengan ketebalan H<2B, dan dibawahnya lagi terdapat jenis lapisan tanah yang lain, hal ini dikatakan pondasi terletak diatas tanah berlapis. Vesic menyarankan persamaan daya dukung untuk pondasi yang terletak pada tanah lempung yang terdiri dua lapis, yaitu lempung lunak pada bagian atas dan lempung kaku pada lapisan bawah atau sebaliknya. Persamaan daya dukung ultimit dinyatakan: q ult = c u (1) N m +D f γ Daya dukung ultimit netto q ultnet = c u (1) N m dengan : c u (1) = kohesi tanah lempung lapisan atas N m = faktor daya dukung D f = kedalaman pondasi γ = berat volume tanah lapisan atas 36 B D f H Tanah diatas dasar pondasi C Tanah lempung lapis atas satCu1 u1 Tanah lempung lapis bawah sat Cu2 u

Bab II Pondasi Dangkal Di Atas Tanah Berlapis

Embed Size (px)

Citation preview

BAB II

PONDASI DANGKAL DI ATAS TANAH BERLAPIS

1. Daya Dukung Pondasi Di Atas Tanah Lempung Berlapis

Bila tanah dibawah dasar pondasi dengan ketebalan H<2B, dan dibawahnya lagi

terdapat jenis lapisan tanah yang lain, hal ini dikatakan pondasi terletak diatas tanah

berlapis.

Vesic menyarankan persamaan daya dukung untuk pondasi yang terletak pada

tanah lempung yang terdiri dua lapis, yaitu lempung lunak pada bagian atas dan lempung

kaku pada lapisan bawah atau sebaliknya. Persamaan daya dukung ultimit dinyatakan:

qult = cu (1) Nm +Df γ

Daya dukung ultimit netto

qultnet = cu (1) Nm

dengan :

cu (1) = kohesi tanah lempung lapisan atas

Nm = faktor daya dukung

Df = kedalaman pondasi

γ = berat volume tanah lapisan atas

Gambar II.1 Pandasi diatas tanah lempung berlapis

Bila tanah lapis atas lebih lunak daripada lapisan bawahnya (Cu1< Cu2), nilai faktor

daya dukung (Nm ), dinyatakan dalam Tabel II.1. Vesic menyarankan faktor reduksi untuk

cu (1) bila lempung mempunyai sensitivitas kira-kira 2, yaitu cu (1) diganti dengan 0,75 cu (1).

36

B

Df

H

Tanah diatas dasar pondasi

C

Tanah lempung lapis atas

sat Cu1 u1

Tanah lempung lapis bawahsat Cu2 u

Bila tanahnya terdiri atas lapisan lempung kaku di bagian atas dan lempung lunak

di bagian bawah (Cu1>Cu2), faktor daya dukung (Nm) dinyatakan oleh persamaan:

Nm = 1/β + (cu2/cu1) λcNc ( dengan Nm ≤ λcNc)

Dengan :

β = indeks penetrasi = BL/[2H (B + L)]

H = jarak permukaan lapisan lempung bawah dengan dasar pondasi (H<B)

L, B = panjang dan lebar pondasi

λcNc = Nc’ = faktor daya dukung yang memperhatikan faktor koreksi bentuk pondasi

cu(1), cu(2) = kohesi tanah lemung tanpa terdrainase lapisan atas dan bawah

Untuk pondasi lingkaran dan bujur sangkar, β = B/(4H) dengan Nc’ = 6,17

Untuk pondasi memanjang, β = B/(2H) dengan Nc’ = 5,14

Tabel II.1a Faktor daya dukung Nm Vesic, untuk pondasi empat persegi panjang dengan L/B ≤ 5

cu2/cu1 B/H2 4 6 8 10 20 ∞

11,5234510∞

5,145,145,145,145,145,145,145,14

5,145,315,435,595,695,765,936,14

5,145,455,696,006,216,356,697,14

5,145,595,926,386,696,907,438,14

5,145,706,136,747,147,428,149,14

5,146,146,958,169,028,6611,4014,14

5,147,7110,2815,4220,5625,7051,40

Tabel II.1b Faktor daya dukung Nm Vesic, untuk pondasi bujur sangkar dan lingkaran dengan (L/B =1)

cU2/cU1 B/H4 6 8 10 20 40 ∞

11,5234510∞

6,176,176,176,176,176,176,176,17

6,176,346,466,636,736,806,967,17

6,176,496,737,057,267,407,748,17

6,176,636,987,457,757,978,499,17

6,176,767,207,828,238,519,2210,17

6,177,258,109,3610,2410,8812,5815,17

6,179,2512,3418,5124,6830,8561,70

37

Contoh soal 2.1

Pondasi empat persegi panjang 2 m x 3 m terletak di permukaan tanah lempung berlapis.

Kuat geser tanpa-terdrainase lapisan atas cu1 = 0,5 kg/cm2 dan lapisan bawah cu2 = 0,7

kg/cm2. Tebal lapisan lempung atas 1 m. Tentukan daya dukung ultimitnya.

Penyelesaian:

Gambar C 2.1

H = 1m ; B = 2,0 m ; cu(1) = 0,5 kg/cm2; cu(2)= 0,75 kg/cm2

cu(2) / cu(1) = 0,75/0,5 = 1,5

B/H = 2,0/1 = 2,0

Dari Tabel II.1a diperoleh Nm = 5,14

Daya dukung ultimit Neto : q ultn = Cu (1) Nm = 0,5 x 5,14 = 2,57 kg/cm2 = 25,7 t/m2

Contoh soal 2.2

Pondasi berbentuk lingkaran dengan diameter 4,0 m terletak pada lempung berlapis. Kuat

geser tanpa-terdrainase lapisan atas cu1 = 8 t/m2 , γsat1 = 2 t/m3 ,dan lapisan bawah cu2 = 2

t/m2. γsat2 = 2 t/m3 Tentukan daya dukung ultimitnya.

Penyelesaian:

38

B=2 m

H=1 mTanah lempung lapis atas

sat1=1,8 kg/cm3 Cu1=0,5 kg/cm2 u1

Tanah lempung lapis bawah

sat=2 kg/cm3 Cu2=0,75 kg/cm2 u

B=4 m

H=1 m

Tanah lempung lapis atas

sat1=1,8 t/m3

Cu1=8 t/m2

u1

Tanah lempung lapis bawah

sat=2 t/m3 Cu2=2 t/m2 u

Df=1m

Gambar C 2.2

Pondasi berbentuk lingkaran H = 1m ; B = 4,0 m ; cu(1) = 8 t/m2; cu(2)= 2 t/m2

cu(2) / cu(1) = 2 / 8 = 0,25

λcNc = Nc’ = 6,17

β = B/(4H) = 4/(4x1) =1

Nm = 1/ β + (cu(2) / cu(1)) λcNc = 1/1 + 0,25 x 6,17 = 2,54

Nm = 2,54 < λcNc (OK !)

Daya dukung ultimit :

qult = cu (1) Nm + Df γsat = 8 x 2,54 +( 1x2) = 22,32 t/m2

Daya dukung ultimit neto :

qultnet = cu (1) Nm = 8 x 2,54 = 20,32 t/m2

2. Daya Dukung Pondasi Di Atas Tanah Berlapis – Tanah Granuler diatas tanah

Lempung

Ditinjau sebuah pondasi yang terletak pada lapisan kuat setebal H, yang di

bawahnya terdapat lapisan lunak. Dasar pondasi pada kedalaman Df dari permukaan tanah.

Pada lebar tertentu, daya dukung pondasi dipengaruhi oleh lapisan tanah lunak di

bawahnya. Untuk itu, pada analisis daya dukung, tanah yang berada di bawah dianggap

menerima tekanan menurut penyebaran beban 2V : 1H. Dengan anggapan ini, lapisan kuat

yang berada di atas, seakan-akan berfungsi sebagai pondasi fiktif dengan lebar fiktif :

Bf = B + H

Persamaan daya dukung ultimit pondasi memanjang dengan lebar fiktif B f dan kedalaman

( Df+H) dinyatakan:

quf = c2 Nc + γ1 (Df+H) Nq + 0,5 γ2 Bf Nγ

dengan:

quf = daya dukung ultimit pondasi dengan lebar fiktif Bf

c1, c2 = berturut-turut kohesi lapisan 1 dan 2

γ1, γ2 = berturut-turut berat volume lapisan 1 dan 2

Df = kedalam pondasi

H = jarak antar dasar pondasi dan permukaan lapisan 2

Bf = B + H

Nc, Nq, Nγ = faktor daya dukung

39

Gambar II.2 Pondasi pada tanah berlapis dengan memperhitungkan lebar fiktif

Daya dukung ultimit pondasi memanjang yang sebenarnya (qult) dengan lebar B

dan kedalaman Df, dengan memperhitungkan pengaruh lapisan tanah lunak di bawahnya,

dinyatakan oleh persamaan :

qult = (quf – γ1H)

Untuk bentuk pondasi selain pondasi memanjang, persamaan daya dukung ultimit

disesuaikan menurut faktor-faktor bentuk pondasi yang telah dipelajari. Bila pondasi

berbentuk empat persegi panjang (BxL), persamaan daya dukung ultimit menjadi:

qult = (quf – γ1H)

Contoh soal 2.3

Pondasi bujur sangkar 1,5 m x 1,5 m terletak pada lapisan tanah yang terdiri pasir padat

setebal 1 m, di atas lapisan lempung homogen yang sangat tebal. Tanah pasir dengan φ’ =

45˚, c’ = 0, dan γd = 1,65 t/m3. Tanah lempung dengan cu = 3 t/m2 dan φu = 0. Jika

kedalaman pondasi 1 m dan muka air tanah pada permukaan tanah lempung, hitung daya

dukungnya.

Penyelesaian:

Lebar fiktif pondasi yang menekan lapisan lempung, dengan penyebaran 2V : 1H adalah:

Bf = B + H = 1,5 +1 = 2,5 m

40

B

Df

H

Tanah diatas dasar pondasi

C

Tanah lapis 1 = tanah granular

C1=0

Bf=B+H Tanah lapis 2 = tanah lempung

C2=cu

B=1,5 m

D=1 mf

H=1 m

Tanah pasir

t/m

C1=0

=45o

Bf=2,5 m Tanah lapis 2 = tanah lempung

sat=2 t/m3 Cu2=3 t/m2

Gambar C2.3

Jika dipakai persamaan daya dukung Terzaghi untuk pondasi bujur sangkar dengan φ = 0

Dari Tabel Terzaghi diperoleh Nc = 5,7 ; Nq = 1 ; Nγ =0

quf = 1,3 cu2 Nc + γ1 (Df + H) Nq + 0,4 γ2 Bf Nγ

= (1,3 x 3 x 5,7) + 1,65 (1 + 1) 1 + 0 = 25,53 t/m2

Daya dukung ultimit pada lebar pondasi B :

qult = (quf – γd H) = ( 25,53 – 1,65 x1)[(2,5x2,5)/(1,5x1,5)] = 66,3 t/m2

qultnet = qult – Df γd = 66,3 – (1 x1,65) = 64,65 t/m2

Daya dukung aman:

qs = (64,65/3) + (1 x 1,65) = 23,53 t/m2

2.3 Daya Dukung Pondasi Di Atas Tanah Berlapis – Tanah Pendukung dibatasi

Tanah Sangat Keras

Mandel dan Salencon (1969) memberikan persamaan daya dukung untuk tanah

berlapis, dengan lapisan tanah pendukung pondasi setebal H, terletak diatas lapisan yang

sangat keras dengan tebal tak berhingga. Persamaan daya dukung ultimit untuk pondasi

memanjang dinyatakan oleh:

qult = ξc c Nc + ξq po Nq + ξγ 0,5 γ B Nγ

dengan:

qult = daya dukung ultimit pondasi memanjang

c = kohesi tanah lapis atas

po = Df γ =tekanan overburden pada dasar pondasi

Df = kedalaman pondasi

41

γ = berat volume tanah

B = lebar pondasi

Nc, Nq, Nγ = faktor-faktor daya dukung, fungsi dari sudut gesek dalam tanah (φ)

ξc,ξq,ξγ = koefisien kenaikan daya dukung.

Gambar II.3 Pondasi terletak pada tanah pendukung diatas lapisan keras tak berhingga

Tabel II.2a Koefisien-koefisien ξc dan ξq (Mandel dan Salencon,1969)

φ B/H 1 2 3 4 5 6 8 100˚ ξ=1, untuk

B/H<1,411,021,00

1,111,00

1,211,00

1,301,00

11,411,00

1,591,00

1,781,00

10˚ ξ=1, untukB/H<1,12

1,111,07

1,351,21

1,621,37

1,951,56

2,331,79

3,342,39

4,773,25

20˚ ξ=1, untukB/H<0,86

1,011,01

1,391,33

2,121,95

3,292,93

5,174,52

8,297,14

22,018,7

61,551,4

30˚ ξ=1, untukB/H<0,63

1,131,12

2,502,42

6,366,07

17,416,5

50,247,5

150142

14441370

1480014000

Catatan: Angka-angka bagian atas adalah nilai dari ξc. Angka –angka bagian bawah menunjukkan nilai ξq.

Tabel II.2b Koefisien ξγ (Mandel dan Salencon,1969)

Φ B/H 2 3 4 5 6 8 100˚ ξγ = 1 untuk sembarang B/H10˚ ξγ =1, untuk

B/H<4,071,01 1,04 1,12 1,36

20˚ ξγ =1, untukB/H<2,14

1,07 1,28 1,63 2,20 4,41 9,82

30˚ ξγ =1, untukB/H<1,30

1,20 2,07 4,23 9,90 24,8 178 1450

Contoh soal 2.4:

Pondasi ukuran 2 m x 2 m terletak pada kedalaman 1 m, seperti gambar. Hitung daya

dukung aman pondasi tersebut.

Penyelesaian:

42

m.a.tB=2 m

lapisan batu

Df=1 m

H=1 m

Tanah lapis 1

b= 1,9 t/m3 c=1 t/m2

Tanah lapis 2

’= 0,98 t/m3 c=2 t/m2

Gambar C2.4

po = Df γb = 1 x 1,9 = 1,9 t/m2

B/H = 2/1 =2

Untuk φ = 20˚ , dari Tabel Terzaghi diperoleh: Nc = 17,7 ; Nq = 7,4 ; Nγ = 5,0

Dari Tabel II.2, diperoleh ξc = 1,39; ξq = 1,33; ξγ = 1

qult =1,3 ξc c Nc + ξq po Nq + ξγ 0,4 γ‘B Nγ

qult = (1,3 x 1,39 x 2 x 17,7) + (1,33 x 1 x 1,9 x 7,4 ) + (1 x 0,4 x 0,98 x 2 x 5,0)

= 86,59 t/m2

Daya dukung aman:

qs = = t/m2

2.4 Pondasi di atas tanah pasir berlapis - Pasir padat berada di atas pasir lepas.

a) Bila lapisan pasir padat tebal (Meyerhof dan Hanna, 1978), bidang runtuh tanah yang

berada dibawah pondasi akan terletak seluruhnya di dalam lapisan pasir padat.

qult = qult(t) = γ1 Df Nq (1) + ½ γ1 B Nγ (1) , untuk pondasi memanjang

qult = qult(t) = γ1 Df Nq(1) + 0,3 γ1 B Nγ (1), untuk pondasi lingkaran dan bujursangkar

qult = qult(t) = γ1 Df Nq(1) + ½ (1-0,4B/L) γ1B Nγ(1) , untuk pondasi persegi panjang

dengan : γ1 = berat volume dari lapisan tanah yang atas

Nq (1), Nγ (1) = faktor daya dukung Vesic / Meyerhof

43

Gambar II.4 Bidang runtuh pondasi pada lapisan pasir padat tebal

b) Apabila ketebalan pasir padat adalah tipis, keruntuhan yang akan terjadi adalah coblos

(punching) dalam lapisan tanah pasir padat, yang kemudian diikuti dengan keruntuhan

geser menyeluruh dalam lapisan pasir lepas. Dalam kondisi ini, daya dukung ultimit

pondasi sebagai berikut :

qult = qult(b) + γ1 H2 (1+ ) ≤ qult(t) ( untuk pondasi memanjang )

qult = qult(b) + 2 γ1 H2 (1+ ) ≤ qult(t) ( untuk pondasi lingkaran dan

bujursangkar)

qult = qult(b) + ( 1 + B/L ) γ1 H2 (1+ ) ≤ qult(t) ( untuk pondasi persegi

panjang)

dengan :

Ks = Koefisien geser coblos ( lihat Gambar II.6)

λs = Faktor bentuk ~ 1.

qult(t) = daya dukung ultimit lapisan tanah atas

qult(b) = daya dukung ultimit lapisan tanah bawah

qult(b) = γ1 ( Df + H) Nq(2) + ½ γ2 B Nγ(2) ; untuk pondasi lajur

qult(b) = γ1 (Df + H) Nq(2) + 0,3 γ2 B Nγ(2) ; untuk pondasi lingkaran dan bujursangkar

qult(b) = γ1 (Df + H) Nq(2) + ½ (1-0,4 B/L ) γ2 B Nγ(2) ; untuk pondasi persegi panjang

44

Gambar II.5 Bidang runtuh pondasi punching dan diikuti geser menyeluruh

Gambar II.6 Variasi nilai Ks dengan (2N(2))/ (1N(1))

2.4 Pondasi di atas tanah pasir berlapis - Pasir Lepas berada di atas pasir padat

a) Apabila ketebalan pasir lepas di bawah dasar pondasi (H) lebih besar dibandingkan

dengan lebar pondasi (B), maka permukaan bidang longsor dalam tanah akan berada

seluruhnya di lapisan tanah lepas. Persamaan daya dukung pondasi menjadi:

qult = qult ( t’ ) = γ1 Df Nq(1) + ½ γ1 B Nγ(1) ; untuk pondasi memanjang

45

qult = qult( t’) = γ1 Df Nq(1) + 0,3 γ1 B Nγ(1) ; untuk pondasi lingkaran dan bujur sangkar

qult = qult(t) = γ1Df Nq(1) + ½ (1-0,4 B/L) γ1 B Nγ(1) ; untuk pondasi persegi panjang

b) Apabila ketebalan pasir lepas di bawah dasar pondasi (H) lebih kecil dibandingkan

dengan lebar pondasi (B), maka bidang longsor yang ada akan melalui lapisan atas dan

lapisan bawah tanah di bawah pondasi. Untuk keadaan ini Meyerhof dan Hanna (1978)

menyarankan :

qult = qult(t’) + ( qult(b’) – qult(`t’) ) [ 1 – ] 2

qult(b’) = γ1 Df Nq (2) + ½ γ2 B Nγ(2) ; untuk pondasi memanjang

qult(b’) = γ1 Df Nq (2) + 0,3 γ2 B Nγ (2) ; untuk pondasi lingkaran dan bujursangkar

qult(b’) = γ1 Df Nq (2) + ½ [1-0,4 B/L ] γ2 B Nγ(2) ; untuk pondasi persegi panjang

dengan :

γ2 = berat volume lapisan tanah bawah

Nq(2), Nγ(2) = faktor daya dukung untuk tanah dengan sudut gesek dalam tanah Ø2

Hf = kedalaman bidang longsor di bawah pondasi apabila pondasi tersebut di atas lapisan

tanah pasir tebal , secara praktis Hf ≈2 B.

Perlu diperhatikan pada kondisi ini qult(t’) ≤qult ≤ qult(b’)

Gambar II.7 Bidang runtuh pondasi pada lapisan pasir lepas diteruskan pada lapisan

padat

Contoh soal 2.5

46

Suatu pondasi bujur sangkar terletak di atas tanah yang berlapis seperti gambar. Tentukan

beban kolom maksimum yang dapat di pikul oleh pondasi tersebut. SF = 3.

Gambar C2.5

Penyelesaian :

Lapisan pasir yang atas adalah padat, hal ini dikarenakan φ1 = 40o adalah lebih besar dari

φ2 = 320, juga γ1 > γ2.

Maka digunakan persamaan qult :

qult = qult(b) + 2 γ1 H2 (1+ )

Dengan : qult(b) = γ1 ( Df + H) Nq(2) + 0,3 γ2 B Nγ(2)

Untuk φ2 = 320 , dari Meyerhof Nq(2) = 23,18 dan Nγ(2) = 30,22

qult(b) = 18 x (1,5 + 1) x (23,18) + (0,3 x 16,7 x 1,5 x 30,22) = 1270,2 kN/m2

Untuk φ1 = 400 , dari Meyerhof Nq (1) = 64,20 dan Nγ(1) = 109,41

Dari grafik untuk φ1 = 400, dan , didapat Ks = 5. Juga dianggap λs’= 1,

maka :

qult = 1270,2 + (2 x 18 x 12 )[ 1+(2 x 1,5)/1][(5 x tan 40˚)/1,5](1)- (18 x1)

= 1654,8 kN/m2

Kita kontrol qult ≤ qult(t)

qult(t) = γ1 Df Nq(1) + 0,3 γ1 B Nγ(1)

= (18 x 1,5 x 64,20) + (0,3 x 18 x 1,5 x 109,41) = 2619,62 kN/m2

qult < qult(t) ( OK !)

Daya dukung ultimit netto :

47

B=1,5 m

H=1 m

1=18 kN/m3

C1=0

1

=16,7 kN/m3

C2=0

Df=1,5 m

qultnet = qult - γ1 Df = 1654,8 – (18 x 1,5) = 1627,8 kN/m2

Beban kolom maksimum (SF = 3)

Pmaks =( qultnet/SF) x A =(1627,8/3) x ( 1,5 x 1,5) = 1220,85 kN

Contoh soal 2.6:

Tentukan daya dukung aman dari pondasi 4 m x 6 m dengan SF = 3

Gambar C2.6

Penyelesaian :

φ1 < φ2 dan juga γ1 < γ2, lapisan pasir sebelah atas lebih lepas (tidak padat), maka :

qult(b’) = γ1 Df Nq(2) + ½ [ 1 – 0,2 B/L ] γ2 B Nγ(2)

Untuk φ2 = 400 ; didapat dari tabel Meyerhof Nq(2) = 64,20 ; Nγ(2) = 93,61

qult(b’) = 16 x 3 x 64,20 + ½ [ 1 – (0,2 x 4/6)] x (19 x 4 x 93,6) = 6708,29 kN/m2

qult(t’) = γ1 Df Nq(1) + ½ [ 1 – 0,2 B/L ] γ1 B Nγ(1)

Untuk φ1 = 300 ; dari tabel Meyerhof diperoleh Nq(1) = 18,4 ; Nγ(1) = 15,7

qult(t’) = 16 x 3 x 18,4 + ½ [ 1 – (0,2 x 4/6)] x (16 x 4 x 15,7) = 1934,51 kN/m2

Sehingga dengan Hf = 2B, daya dukung pondasi :

qult = qult(t’) + [ qult(b’) - qult(t’)] [ 1 – H/Hf] 2

= 1934,51 + [ 6708,29 – 1934,52 ] [ 1 – 2 / (2x 4)]2 = 4619,76 kN/m2

Daya dukung ultimit netto :

qultnet = qult – Df γ1 = 4619,76 – (3 x 16) = 4571,76 kN/m2

Daya dukung aman (SF = 3)

qs = 1/3(qultnet ) + Df γ1 = 1/3(4571,76) + (3 x 16) = 1571,92 kN/m2

Latihan :

48

B=4 m

H=2 m

1=16 kN/m3

C1=0

1

=19 kN/m3C2=0

Df=3 m

1. Diketahui pondasi bujursangkar seperti gambar. Hitung P maksimum yang mampu didukung pondasi tersebut, bila digunakan factor aman 3.

2. Diketahui pondasi bujursangkar seperti gambar. Hitung factor aman yang terjadi bila pondasi dibebani P = 100 t

3. Diketahui pondasi bujursangkar seperti gambar. Hitung factor aman yang terjadi bila pondasi dibebani P = 100 t

49

B=2 m

H=1 m

Tanah lempung lapis atas

Cu1=o,5 kg/cm2

u1

Tanah lempung lapis bawah

Cu2=0,7 kg/cm2 u

Df=0,8 m

Pmax

B=2 m

H=1 m

Tanah lempung lapis atas

Cu1=4 t/m2 u1

Tanah lempung lapis bawah

Cu2=2 t/m2 u

Df=0,8 m

P=100 t

B=2 m

H=1 m

Tanah l Pasir

C=01

Tanah 2 lempung

Cu2=2 t/m2 u

Df=0,8 m

P=100 t

1 t/m3

sat2 t/m3

4. Diketahui pondasi bujursangkar seperti gambar. Hitung factor aman yang terjadi bila pondasi dibebani P = 100 t

5. Diketahui pondasi bujursangkar seperti gambar. Hitung factor aman yang terjadi bila pondasi dibebani P = 100 t

6. Diketahui pondasi bujursangkar seperti gambar. Hitung factor aman yang terjadi bila pondasi dibebani P = 100 t

50

B=2 m

H=1 m

Tanah l Pasir berlempung

C=2 t/m2

1

Lapisan batu

Df=0,8 m

P=100 t

1 t/m3

B=2 m

H=1 m

Tanah l Pasir

C1=0 t/m2 1Df=0,8 m

P=100 t

d t/m3

Tanah 2 Pasir

C2=0 t/m2 2sat2 t/m3

Muka air tanah

B=2 m

H=1 m

Tanah l Pasir

C1=0 t/m2 1Df=0,8 m

P=100 t

d t/m3

Tanah 2 Pasir

C2=0 t/m2 2sat2 t/m3

Muka air tanah

UJIAN TENGAH SEMESTER GENAP 2007/2008Mata Kuliah : REKAYASA PONDASI IIWAKTU : 90 menitSIFAT : BUKU TERBUKA

TULIS NO URUT PRESENSI ANDA DI SUDUT KANAN ATAS

1. Suatu bangunan dirancang dengan menggunakan pondasi lajur memanjang, Beban pondasi 750 kN/m, pondasi terletak pada tanah homogen dengan b = 18 kN/m3 , ’ = 8 kN/m3, C = 13 kN/m2 dan = 25 0

. a. Tentukan lebar pondasi bila kedalaman pondasi 1 m, muka air tanah pada kedalaman 3 m, dan faktor

aman 3

b. Dari ukuran pondasi yang diperoleh, hitunglah faktor amannya bila muka air tanah naik sampai dasar

pondasi.

Suatu bangunan akan didirikan pada suatu lokasi dengan hasil uji SPT diperlihatkan pada tabel di bawah.

Dari hasil pengeboran diketahui tanah berupa pasir padat sampai sedang dengan muka air tanah pada

kedalaman 1,5 m. Pondasi direncanakan berukuran 5 m x 10 m dengan kedalaman pondasi 1 m. Bila

diinginkan penurunan pondasi 1“ berapa beban maksimum yang dapat didukung sesuai kriteria

keruntuhan dan penurunan? Nilai rata- rata b = 17 kN/m3 dan ’ = 10 kN/m3.

Kedalaman (m) N

1,52,53,54,55,56,5

10912192225

51

3 m B

mat

Df

Bmat

Df

mat

1 m

1,5 m

B = 5 m

3. Diketahui pondasi bujursangkar seperti gambar. Hitung faktor aman yang terjadi bila pondasi dibebani P = 500 t

52

B=2 m

H=1 m

Tanah l Pasir

C1=0 t/m2 1Df=0,8 m

P=500 t

d t/m3

Tanah 2 Pasir

C2=0 t/m2 2sat2 t/m3

Muka air tanah