19
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication yang berarti sama, maksudnya adalah suatu komunikasi dapat terjadi apabila dalam prosesnya terdapat kesamaan makna terhadap pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Dalam komunikasi terjadi pertukaran arti dan makna tertentu. Maka komunikasi dapat disimpulkan sebagai sebuah proses pengiriman pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu. a. Pengirim Pesan/Komunikator Pengirim pesan atau seorang komunikatoradalah mereka yang ingin menyampaikan ide gagasan kepada orang lain atau mencari sebuah informasi, atau dalam mengungkapkan pikiran atau emosi. Hadiono Afdjani dalam Ilmu Komunikasi Proses dan Strategi menjelaskan tentang elemen-elemen yang terjadi pada proses komunikasi, dan memaparkan bahwa dalam unsur komunikator sendiri dibagi dalam dua tipe utama, yaitu: 1. Komunikator dengan Citra Diri Sendiri Dalam hal ini komuikator lebih mengutamakan kepantingan dirinya semdiri. Kesuksesan dalam komunikasi ini dilihat dari kesuksesan komunikator dalam mencapai target sasaran secara kuantitatif. 2. Komunikator dengan Citra Khalayak Dalam komunikator dengan khalayak seorang komunikator yang mencoba memahami kebutuhan dari audience. Komunikator tipe ini terbagi dalam: 1) Paternalisme (Paternalism), dimana dalam tipe ini hubungan antara komunikator dengan audience seperti hubungan antara ayah dengan anak dimana komunikator menganggap bahwa fungsi mereka adalah untuk mendidik dan memberikan informasi kepada audience.

BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

  • Upload
    others

  • View
    6

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

7

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication yang

berarti sama, maksudnya adalah suatu komunikasi dapat terjadi apabila dalam

prosesnya terdapat kesamaan makna terhadap pesan yang disampaikan oleh

komunikator kepada komunikan. Dalam komunikasi terjadi pertukaran arti dan

makna tertentu. Maka komunikasi dapat disimpulkan sebagai sebuah proses

pengiriman pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media tertentu.

a. Pengirim Pesan/Komunikator

Pengirim pesan atau seorang komunikatoradalah mereka yang ingin

menyampaikan ide gagasan kepada orang lain atau mencari sebuah informasi, atau

dalam mengungkapkan pikiran atau emosi.

Hadiono Afdjani dalam Ilmu Komunikasi Proses dan Strategi menjelaskan

tentang elemen-elemen yang terjadi pada proses komunikasi, dan memaparkan

bahwa dalam unsur komunikator sendiri dibagi dalam dua tipe utama, yaitu:

1. Komunikator dengan Citra Diri Sendiri

Dalam hal ini komuikator lebih mengutamakan kepantingan dirinya

semdiri. Kesuksesan dalam komunikasi ini dilihat dari kesuksesan komunikator

dalam mencapai target sasaran secara kuantitatif.

2. Komunikator dengan Citra Khalayak

Dalam komunikator dengan khalayak seorang komunikator yang mencoba

memahami kebutuhan dari audience.

Komunikator tipe ini terbagi dalam:

1) Paternalisme (Paternalism), dimana dalam tipe ini hubungan antara

komunikator dengan audience seperti hubungan antara ayah dengan anak

dimana komunikator menganggap bahwa fungsi mereka adalah untuk

mendidik dan memberikan informasi kepada audience.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

8

2) Spesialisasi (Specialization), dimana kebutuhan dan kepentingan diri

komunikator di ketahui oleh khalayak, karena pada tipe ini komunikator

juga sebagai bagian dari khalayak.

3) Profesialisasi (Profesionalization), komunikator beranggapan bahwa

dirinya sangat berkompeten dalam memutuskan isi dari suatu media dan

mengetahui tentang apa yang seharusnya dilakukan oleh khalayak.

Seperti: seorang editor, dosen, dan lain sebagainya.

4) Ritualisme (Ritualism), mereka menjadikan komunikasi sebagai alat

untuk membangun atau memperkuat kebersamaan antara khalayak.

Seperti: informasi pelaksanaan kerja bakti lingkungan, ceramah

keagamaan.

2.1.2 Pesan

Komunikasi yang efektif adalah apabila pesan diberikan oleh komunikator

dapat dipahami serta mampu untuk mendorong tindakan baru atau pemikiran

baru dari penerima pesan. Pesan dapat berupa verbal (pesan yang berupa kata-

kata) atau Non Verbal (pesan yang dapat berupa isyarat, gerakan tubuh, ekspresi

wajah, kontak mata, artefak, pakaian, vokal, sentuhan waktu, dll)1.

2.1.3 Saluran Komunikasi

Saluran komunikasi dapat berupa tatap muka atau melalui media tertentu.

2.1.4 Penerima Pesan/Komunikan/Receiver

Tugas dari seorang penerima pesan adalah menerima, menafsirkan,

menggunakan, memahami, dan memberi tanggapan terhadap pesan yang

diberikan oleh pengirim/komunikator.

1 Mulyana, Deddy. 2010. Ilmu Komunikasisuatu Pengantar. Bandung: Rosdakarya p.353

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

9

2.1.5 Umpan Balik (Feedback)

Melalui umpan balik ini sang pengirim pesan drrapat mengetahui apakah

tujuan dari pesan kita tersampaikan atau tidak.

Afdjani juga memberikan beberapa jenis-jenis Feedback:

1) Feedback Positif – Feedback Negatif

Feedback positif adalah isyarat yang ditunjukan oleh komunikan yang

menandakan bahwa dirinya mengerti tentang pesan apa yang

diberikan oleh seorang komunikator. Sedangkan Feedback Negatif

adalah keadaan tidak setuju atau tidak menyukai pesan yang diberikan

oleh komunikator kepada komunikan.

2) Feedback Netral – Feedback Zero

Kedua Feedback ini sangat sulit untuk dinilai atau bahkan dimengerti

apakah komunikan paham dengan pesan yang diberikan oleh

komunikator atau tidak. Karena pada Feedback Netral sikap yang

ditunjukkan komunikan tidak jelas, seperti diam. Diam tidak

menunjukkan bahwa seorang komunikan mengerti atau bahkan tidak

mengerti tentang pesan yang disampaikan komunikator. Tidak

berbeda jauh dengan Feedback Netral, Feedback Zero juga sulit untuk

diartikan oleh seorang komunikator. Semisal, seorang komunikan

tiba-tiba saja tertawa padahal pesan yang disampaikan komunikator

tidak ada unsur lelucon.

3) Feedback Internal – Feedback Eksternal

Feedback ini dilihat menunjukkan sumber dari isyarat yang menjadi

Feedback. Apabila isyarat tersebut berasal dari diri komunikator

seperti ketika sedang menyampaikan pesan kemudian teringat akan

sesuatu dan meralat pesan tersebut maka Feedback yang dimunculkan

berasal dari internal sedangkan jika Feedback tersebut berasal dari diri

komunikan seperti memberikan ekspresi wajah atau gerak-gerik

tertentu maka Feedback tersebut adalah Feedback eksternal.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

10

4) Feedback Verbal – Feedback Non Verbal

Feedback ini menunjukan pada bentuk reaksi yang ditunjukan oleh

komunikan. Apabila ketika komunikator sedang menyampaikan pesan

kemudian seorang komunikan memotong pembicaraan tersebut

(interupsi), atau juga melalui tulisan di kertas yang ditujukan kepada

komunikator untuk mengatakan sesuatu, maka Feedback tersebut

termaksud kedalam Feedback verbal. Sedangkan Feedback Non

Verbal adalah segala sesuatu yang ditunjukan bukan melalui tulisan

atau perkataan akan tetapi lebih menunjuk kepada gerak-gerik,

ekspresi wajah, cara duduk, cara menatap, senyum, isyarat tangan dan

sebagainya.

5) Feedback Langsung – Feedback Tidak Langsung

Beberapa ahli merasa tidak setuju pada feeback ini. Yang

membedakan Feedback ini adalah ketika sedang melakukan

komunikasi interpersonal maka Feedback yang akan didapat adalah

secara langsung, sedangkan ketika sedang melakukan komunikasi di

media massa maka Feedback yang akan diterima adalah tidak

langsung.

2.1.6 Gangguan

Sesuatu yang dikatakan gangguan pada komunikasi adalah ketika pesan

yang disampaikan oleh komunikator tidak sama atau berbeda dengan apa yang

diterima oleh komunikan. Beberapa macam gangguan yang ada pada komunikasi:

1) Gangguan Lingkungan

Gangguan yang berasal dari luar baik dari komunikator atau

komunikan yang dapat mengganggu proses pengiriman dan

penerimaan pesan.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

11

2) Gangguan Fisik

Gangguan ini juga dapat disebut sebagai gangguan fisiologis.

Gangguan ini merupakan gangguan atau hambatan yang terdapat pada

diri komunikator atau komunikan sehingga dapat menyebabkan

gangguan pada proses pengiriman atau penerimaan pesan.

3) Gangguan Psikologis

Gangguan psikologis merupakan gangguan mental pada diri

komunikator ataupun pada diri komunikan, sehingga dapat

mempengaruhi terjadinya proses komunikasi yang efektif.

Sebelum melakukan proses komunikasi sebaiknya seorang komunikator

mengetahui bagaimana pribadi yang ingin diajak berkomunikasi agar komunikan

mempunyai persepsi, pola pikir dan perasaan yang sama dengan komunikator.

Pandangan komunikasi sebagai interaksi biasanya menyertakan komunikasi

dengan proses sebab – akibat atau secara aksi – reaksi. Salah satu unsur yang

sangat melekat pada proses komunikasi adalah ketika komunikan memberikan

Feedback (umpan balik) kepada komunikator. Maka, seseorang yang

menyampaikan pesan baik secara verbal maupun non verbal, sedangkan seorang

penerima bereaksi dengan memberikan jawaban kepada pengirim pesan dan yang

nantinya juga dapat di respon kembali oleh komunikator dan begitu seterusnya.

Komunikasi terjadi tidak dengan sendiri tanpa aspek-aspek didalamnya

yang mempengaruhi. Dalam berkomunikasi melibatkan beberapa faktor, antara

lain: Aspek bersifar fisik, dimana yang termaksud adalah iklim, suhu,cuaca,

bentuk ruangan, jumlah peserta komunikasi; Aspek psikologis, seperti: sikap,

kecenderungan, prasangka dan emosi peserta komunikasi; Aspek sosial, seperti:

norma kelompok, nilai sosial dan karakteristik budaya dan yang terakhir adalah

Aspek waktu, yakni kapannya komunikasi tersebut berlangsung.

Komunikasi juga dapat dilakukan secara verbal maupun non verbal.

Dimana dalam komunikasi verbal lebih banyak digunakan kata-kata daripada

isyarat. Maka dari itu sepandai-pandainya seseorang dalam menggunakan bahasa

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

12

isyarat tetap saja pesan yang akan disampaikan tidak dapat terlalu dimengerti

dengan jelas jika dibandingkan dengan menggunakan kata-kata. Berbeda dengan

komunikasi non verbal, komunikasi ini justru menggunakan semua gerakan,

isyarat, ekspresi wajah, dan apapun yang dapat digunakan orang-orang agar dapat

berkomunikasi tanpa menggunakan kata-kata2.

Dalam buku “ILMU KOMUNIKASI Teori dan Praktek” Wilbur Scramm

menyatakan bahwa suatu proses komunikasi akan berhasil apabila pesan yang di

terima dari komunikator sesuai dengan pengalaman dan pengertian komunikan.

Menurutnya bidang pengalaman merupakan sesuatu yang sangat penting dalam

proses komunikasi karena apabila pengalaman komunikator sama dengan

pengalaman dari pihak komunikan maka komunikasi yang berlangsung akan

sangat lancar.

2.2 Komunikasi Interpersonal

Komunikasi Interpersonal atau yang juga disebut sebagai Komunikasi

Antar Pribadi ini dilakukan oleh dua atau tiga orang yang mana komunikasi

sangat penting untuk mengidentifikasi diri sendiri dan dalam mengekspresikan

siapa diri kita, hal itu juga merupakan cara utama dalam membangun,

memperbaiki, mempertahankan dan menjalin hubungan baik dengan orang lain.

Hubungan sendiri dapat menjadi makna apabila kita tau bagaimana cara

mengekspresikan perasaan, kebutuhan dan ide agar mudah dimengerti oleh orang

lain (Kurniawati, 2014: 2).

Ciri utama dari komunikasi ini berupa keintiman. Keintiman merupakan

kemampuan seseorang untuk dapat menjalin keakraban dengan orang lain dan

ditandai dengan adanya rasa percaya, saling terbuka, saling mendukung satu sama

lain. Suciati (2015) mencoba untuk memaparkan beberapa makna dari sebuah

keintiman, diantaranya adalah:

2https://books.google.co.id/books?id=V5rm2REypmgC&pg=PA36&dq=komunikasi+verbal&hl=id&sa=X&ved=oahUKEwjJwqjVjfzRAhVMwI8KHb5vDKo4FBDoAQg6MAg#vonepage&q=komunikasi%20verbal&f=false diakses pada 30 Mei 2017

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

13

1. Ericson, keintiman sebagai perasaan saling percaya, terbuka, dan saling

berbagi dalam suatu hubungan.

2. Olforsky, kemampuan keintiman meliputi kemampuan untuk membentuk

dan mempertahankan keakraban.

3. Levinger, sebagai proses dari dua orang yang saling memberikan perhatian

dalam pertukaran perasaan, pikiran maupun tindakan.

4. Fieldman, proses dimana seseorang mengkomunikasikan perasaan dan

informasi penting mengenai dirinya kepada orang lain melalui sikap

keterbukaan.

5. Newman, kemampuan untuk memberikan dukungan, terbuka dan memiliki

hubungan yang dekat dengan orang lain tanpa takut kehilangan identitas

diri.

Dalam buku yang ditulis oleh Wood dengan judul Komunikasi

Interpersoanl interaksi Kseseharian, William menegaskan bahwa ada tiga

kebutuhan dasar dalam komunikasi interpersonal. Kebutuhan pertama adalah

afeksi, yaitu kebutuhan dan keinginan untuk memberikan juga mendapatkan kasih

sayang. Kebutuhan kedua adalah inklusif, dimana adanya keinginan untuk

menjadii salah satu bagian dari kelompok sosial tertentu. Kebutuhan yang terakhir

adalah kontrol, dimana kebutuhan untuk memengaruhi orang atau peristiwa

dalam kehidupan. Maslow kemudian mengembangkan gagasan milik William

yaitu:

1. Kebutuhan Fisiologi

Kebutuhan Fisiologi mereupakan kebutuhan paling dasar dari kehidupan

manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Kebutuhan-kebutuhan yang

termaksud kedalam kebutuhan fisiologi adalah kebutuhan akan sandang,

pangan dan papan dan juga kebutuhan biologis yang lainnya.

2. Kebutuhan Rasa Aman

Dengan melakukan komunikasi kita juga membutuhkan rasa aman dari orang

lain. Apabila hanya kebutuhan fisiologi yang terpenuhi namun kebutuhan

akan rasa aman tidak didapatnya maka dipastikan seseorang tersebut akan

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

14

selalu merasakan kecemasan yang menyebabkan tingkah laku mereka yang

berbeda3.

3. Kebutuhan Akan Rasa Memiliki dan Kasih Sayang

Level ketiga yang dikatakan Maslow adalah kebutuhan rasa memiliki dan

kasih sayang. Dimana kita juga membutuhkan oranglain untuk saling

bersosialisasi. Manusia akan mencari, sahabat, pasangan, keturunan dan

kebutuhan untuk dekat dengan keluarga4.

4. Kebutuhan untuk Mendapatkan Harga Diri

Komunikasi adalah cara utama manusia untuk bisa menggambarkan siapa diri

kita dan apa yang ingin kita lakukan.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Aktualisasi diri merupakan tingkatan paling tinggi yang dijelaskan oleh

Maslow. Pada bagian ini Maslow mendefinisikan sebagai pengembangan diri

manusia dengan menggunakan bakat, potensi dan kemampuan yang ada di

dalam diri manusia. Komunikasi merupakan salah satu cara dalam

mengaktualisasikan diri, selain itu cara lain untuk mengaktualisasikan diri

adalah dengan cara terus mencoba hal-hal baru.

3 https://www.google.co.id/amp/dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/ekonomi-mikro/hierarki-kebutuhan-maslow/amp diakses pada 30 Mei 2017 4 Ibid.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

15

2.2.1 Komunikasi Verbal dan Non Verbal

Dalam melakukan komunikasi antarpribadi atau interpersonal ini juga

tidak dapat terlepas dari komunikasi verbal dan non verbal.

1. Komunikasi Verbal

Hardjana dalam Kurniawati (2014:27) menyebutkna bahwa komunikasi

secara verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata atau tulisan,

dapat digunakan untuk mengungkapkan perasaan, emosi, gagasan atau

untuk menyampaikan serta menjelaskan informasi.

2. Komunikasi Non Verbal

Komunikasi non verbal adalah semua aspek komunikasi yang bukan

berupa kata-kata atau tulisan (Wood 2010:124). Bukan hanya gerakan dan

bahasa tubuh saja yang termaksud kedalam komunikasi non verbal,

seperti:

a. Kinesik, adalah posisi dan gerakan tubuh termasuk wajah. Komunikasi

dengan gerakan tubuh telah dikenal lebih lama daripada bahasa verbal.

b. Haptiks, berkaitan dengan indra peraba atau sentuhan.

c. Paralanguage, lebih mengacu pada vokal. Suara kita juga dapat

membuat orang lain mempersepsikan diri kita.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

16

2.3 Strategi Komunikasi

Strategi sendiri berasal dari bahasa Yunani Klasik yaitu “stratos” yang

berarti tentara dan “agein” yang berarti memimpin. Jadi strategi dapat diartikan

sebagai suatu rancangan yang terbaik untuk memenangkan peperangan. Strategi

pada hakikatnya adalah sebuah perencanaan (planning) dan manajemen

(management) untuk mencapai tujuan tertentu, sama seperti strategi komunikasi

dimana panduan perencanaan dengan manajemen komunikasi terjadi untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Effendy, 2006: 32). R. Wayne Pace,

Brent D. Peterson dan M. Dallas (dalam Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek)

menyatakan bahwa terdapat tiga tujuan sentral dari kegiatan komunikasi, yaitu:

1. To secure understanding, memastikan bahwa komunikan mengerti

dan menerima pesan yang diberikan oleh komunikator.

2. To establish acceptance, apabila komunikan mengerti pesan tersebut

maka penerimanya harus dibina.

3. To motivate action, untuk memotivasi penerimanya.

Afdjani (2014:196-199) memaparkan 10 tahapan umum dalam melakukan

Strategi Komunikasi, diantaranya adalah:

1. Menganalisis Masalah

Mempelajari masalah-masalah yang akan diteliti.

2. Analisis Situasi

Analisa situasi diperlukan untuk memperoleh data-data mengenai wilayah

yang berhubungan dengan kebutuhan kegiatan komunikasi.

3. Analisis Khalayak

Dalam memecahkan masalah tertentu pada wilayah tertentu harus

memperhatikan karakteristik kelompok sasaran. Data-data tentang kondisi

awal kelompok sasaran merupakan modal awal dalam menentukan tujuan

komunikasi.

4. Tujuan Komunikasi

Demi efektivitas, maka tujuan komunikasi harus dirumuskan dengan jelas.

Program harus memiliki tujuan komunikasi yang dapat dicapai, dimana

hasilnya dapat diukur dan diamati.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

17

5. Strategi Komunikasi

Dalam mencapai tujuan komunikasi diperlukan beberapa media yang saling

melengkapi dan saling menguatkan, maka dari itu program harus memikirkan

strategi komunikasi yang akan digunakan agar tujuan dapat tercapai.

6. Perencanaan Kegiatan Pengembangan Media

Dengan adanya strategi komunikasi, pelaksana program akan dengan mudah

melakukan perencanaan kegiatan pengembangan media.

7. Produksi dan Uji Coba Media

Ini adalah tahapan dimana suatu media dikembangkan, mulai dari

mengembangkan pesan-pesan utama, naskah, visualisasi, penataan letak.

8. Penggunaan Media

Apabila menginginkan tujuannya tercapai maka program harus dapat

menjamin bahwa media yang telah dikembangkan akan digunakan sebagai

peruntukannya.

9. Monitoring

Agar dapat tercapainya tujuan komunikasi maka, program harus melakukan

pemantauan atas kegiatan komunikasi yang dilakukan sambil megamati

perubahan-perbahannya.

10. Evaluasi dan analisis Masalah

Evaluasi digunakan untuk mengukur sejauh mana keberhasilan program

dalam mencapai tujuannya.

Ketika melakukan komunikasi interpersonal seorang komunikator harus

dapat memahami situasi dan kondisi dari khalayak, maka dari itu Charles Berger

(1995) dalam Respita (2011:18) merumuskan langkah-langkah dalam melakukan

sebuah strategi, yaitu:

a. Mengenal Khalayak

Ketika seorang komunikator akan melakukan sebuah proses komunikasi

yang efektif, maka langkah pertama yang dilakukan komunikator adalah

harus mengenal dan memahami karakter dari khalayak, agar pesan yang

disampaikan dapat dimengerti dan diterima oleh khalayak.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

18

b. Menyusun Pesan

Komunikator menentukan tema dan materi yang akan disampaikan kepada

seorang komunikan.

c. Menetapkan Metode

Terdapat dua metode yang dapat digunakan, yaitu dengan metode

pengulangan atau bisa juga dengan metode

informatif/persuatif/edukatif/koersif.

d. Seleksi Penggunaan Media

Masing-masing media yang akan digunakan mempunyai kemampuan dan

kelemahannya sendiri-sendiri, maka dari itu komunikator harus dapat

memilih menggunakan media apa dalam penyampaian pesan agar pesar

yang dimaksud dapat tersampaikan dan diterima dengan jelas oleh

komunikan.

Ashabul dalam skripsi yang ditulis oleh Aulia (2017:25) memaparkan 5

Komunikasi Interpersonal yang dapat diterapkan oleh orang tua kepada anak:

a. Pendekatan secara individual, orang tua melakukan pendekatan secara

langsung kepada anak agar anak bisa mendapatkan rasa aman dan nyaman

serta percaya kepada orang tua sehingga anak dapat terbuka kepada orang tua.

b. Memberikan teladan atau contoh dalam kehidupan sehari-hari.

c. Memberikan nasihat, dalam memberikan nasihat orang tua harus

memperhatikan kondisi dan situasi yang tepat.

d. Memberikan contoh figur orang-orang difabel yang dapat sukses, agar anak

dapat termotivasi untuk menjadi lebih baik dan merasa bahwa dirinya

berguna.

e. Memberikan teguran/hukuman.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

19

Menurut Cutlip dan Center (Afdjani 2014:199) komunikasi yang efektif

harus memperhatikan 4 tahapan yang harus dilakukan:

1. Fact Finding

Mencari dan mengumpulkan data/fakta sebelum melakukan tindakan, seperti:

apa yang dibutuhkan, siapa yang menjadi sasaran, bagaimana situasi dan

kondisi yang akan dituju.

2. Planning

Menyusun perencanaan tentang apa yang akan dilakukan dalam

menghadapi/menyelesaikan sebuah permasalahan, seperti: materi, waktu,

sarana.

3. Communicating

Ketika sudah data-data sudah lengkap dengan susunan perencanaan barulah

komunikator menyampaikan pesan berdasarkan perencanaan yang sudah

disusun.

4. Evaluation

Untuk mengetahui sejauh mana kegiatan yang telah dilakukan berdampak

kepada penerima pesan. Evaluasi ini dilihat berdasarkan analisa sehingga

dapat dijadikan dasar untuk kegiatan selanjutnya.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

20

2.4 Percaya Diri Percaya diri adalah modal dasar seorang manusia dalam memenuhi

berbagai kebutuhan sendiri. Salah satu langkah pertama dan utama dalam

membangun rasa percaya diri dengan memahami dan meyakini bahwa setiap

manusia memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Kelebihan yang ada

di dalam diri seseorang harus dikembangkan dan dimanfaatkan agar menjadi

produktif dan berguna bagi orang lain.

Lauster dalam buku yang berjudul “Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri”

dan ditulis oleh Thursan mengatakan bahwa orang yang memiliki kepercayaan

diri yang positif adalah mereka yang mampu melakukan beberapa hal dibawah ini,

yaitu5:

a. Keyakinan kemampuan diri, adalah sikap positif seseorang tentang dirinya

sendiri sehingga ia mampu melakukan aktivitasnya dengan sungguh-sungguh

sesuai dengan kemampuannya.

b. Optimis, merupakan sikap positif seseorang dimana dia selalu berpandangan

baik dalam menghadapi masalah atau tantangan yang berkaitan dengan dirinya

dan kemampuannya.

c. Objektif, mereka yang dapat memandang permasalahan atau sesuatu sesuai

dengan kenyataannya dan bukan menurut pendapat dirinya sendiri.

d. Bertanggung jawab, merupakan sebuah bentuk dari kesediaan seseorang dalam

menanggung segala sesuatu yang telah menjadi konsekuensinya.

e. Rasional dan realistis, adalah menganalisis sesuatu kasus atau masalah, dengan

menggunakan pemikiran yang dapat diterima oleh akal dan juga sesuai dengan

kenyataan yang ada.

5 Thursan Hakim, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri, (Jakarta : Purwa Suara, 2002), h.23

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

21

Menurut Angelis (2003:4) fakor munculnya rasa percaya diri adalah:

a. Kemampuan pribadi, rasa percaya diri akn muncul apabila seseorang

mengerjakan sesuatu yang memang menurut mereka mampu untuk dilakukan.

b. Keberhasilan seseorang, ketika seseorang mendapatkan apa yang diharapkan

dan dicita-citakan selama ini.

c. Keinginan, belajar dari kesalahan yang diperbuat.

d. Tekat yang kuat, memiliki tekat yang kuat untuk dapat mencapai tujuan.

Sarwono dalam Teori-Teori Psikologi berpendapat bahwa terdapat

beberapa faktor dalam pembentukan rasa percaya diri seseorang:

1. Faktor Internal

a. Konsep Diri,

Konsep diri merupakan bagian terpenting dalam kehidupan seseorang.

Dengan pemahaman konsep diri yang benar maka individu dapat lebih

mengenal belajar dan menerima dirinya. (Kurniawati 2014:11). “Pandangan

individu mengenai siapa dirinya, dan itu bisa diperoleh lewat informasi yang

diberikan oleh orang lain tentang diri individu itu” (Mulyana, 2000). Konsep

diri yang positif ditandai dengan:

- Yakin akan kemampuan mengatasi masalah

- Merasa setara dengan orang lain

- Menerima pujian tanpa rasa malu

- Menyadari bahwa setian individu memiliki perasaan maupun perilaku

yang tidak semuanya disetujui oleh masyarakat

- Mampu memperbaiki dirinya

Konsep diri juga merupakan faktor yang sangat menentukan komunikasi

interpersonal, yaitu:

- Disiplin terhadap diri sendiri

- Membuka diri

- Percaya diri

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

22

b. Harga Diri,

Harga diri merupakan sejauh mana individu dapat menilai dirinya sebagai

seseorang yang memiliki kemampuan, keberartian, berharga, dan kompeten.

c. Kondisi Fisik

Perubahan kondisi fisik seseorang juga dapat berpengaruh pada rasa

kepercayaan diri seseorang.

d. Pengalaman Hidup

Rasa percaya diri juga bisa didapat dari pengalaman hidup seseorang.

2. Faktor Eksternal

a. Pendidikan

Individu dengan tingkat pendidikan yang tinggi akan membuat dirinya

menjadi percaya diri dan mandiri. Melalui sekolah individu juga diajarkan

untuk dapat mandiri.

b. Pekerjaan

Bekerja dapat mengembangkan kreativitas dan kemandirian seseorang

c. Lingkungan

Dukungan baik yang diterima seseorang baik dari lingkungan keluarga

maupun lingkungan masyarakat juga dapat memberikan rasa aman, nyaman

sehingga seseorang bisa mendapatkan rasa percaya diri yang tinggi.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

23

2.5 Penelitian Terdahulu Pada penelitian kali ini, peneliti memaparkan penelitian terdahulu yang

relevan dengan permasalahan yang akan diteliti tentang komunikasi interpersonal

orang tua terhadap anak tuna daksa untuk meningkatkan rasa percaya diri.

Pratiwi, Dwi (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Komunikasi

Interpersonal Orang Tua dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Pada Anak Tuna

Daksa” memaparkan bahwa sikap dan usaha orang tua sebagai suatu bentuk reaksi

untuk menolong dan membantu anak penyandang disabilitas dan dapat

mempengatuhi kualitas watak dan kepribadian anak tersebut. Namun terkadang

orang tua enggan mengakui bahwa anaknya mengalami cacat, dan keadaan

tersebut yang justru menimbulkan perasaan untuk menyalahkan diri sendiri atau

bahkan menyalahkan anak tersebut. Yang menjadi faktor komunikasi

interpersonal adalah keyakinan subjek tentang kemampuan yang dimiliki

anaknya, juga perlakuan subjek ketika anaknya mulai melakukan kesalahan serta

mengajarkan sikap keterbukaan pada anak.

Wirdatul’aini (2011) memaparkan bahwa adanya disabilitas dalam diri

seseorang membuat eksistensinya seseorang terganggu, hal tersebut disebabkan

oleh faktor personal yang mana memang sulit untuk bergaul dan bersosialisasi dan

juga disebabkan oleh faktor penerimaan lingkungan yang berperan penting dalam

hubungan eksistensi remaja dengan disabilitas fisik. Hal itu dirangkumnya pada

buku yang ditulis oleh Suharmini, 2007. Kebayakan remaja dengan keterbatasan

fisik dipandang tidak berdaya sehingga tidak dibiasakan untuk melakukan segala

aktivitas dengan sendirinya sehingga tidak membuat mereka belajar agar mandiri

dengan keterbatasannya tersebut (dalam Marinah, 2006).

Jurnal dari Rahmat Aulia dan Ade Irma yang berjudul Strategi Komunikasi

Interpersonal Orang Tua dan Anak Dalam Meningkatkan Rasa Percaya Diri Anak

Penyandang Disabilitas (Interpersonal Comunication Strategy Used by Parents in

Enhancing Self-Confidence of Disabled Children) pada tahun 2017. Dimana

terdapat 3 straegi yang dapat digunakan oleh orang tua yaitu mengenal khalayak,

menyusun pesan dan yang terakhir adalah menetapkan metode. Namun

kekurangan pada penelitian ini adalah peneliti tidak menggambarkan bagaimana

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

24

komunikasi verbal serta komunikasi non verbal yang dilakukan oleh orang tua

kepada anak mereka.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - UKSW · 2018. 4. 30. · 7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi sendiri berasal dari bahasa latin yaitu Communication

25

2.6 Kerangka Berpikir

Penjelasan:

Keluarga merupakan kelompok primer yang mana segala pendidikan

pertama dan pembentukan kepribadian dan meanak bertumbuh. Setiap keluarga

selalu mendambakan kehadiran seorang anak dalam keluarga kecil mereka. Akan

tetapi tidak semua anak dilahirkan dengan keadaan yang normal. Mereka yang

termaksud dalam kelompok anak disabilitas adalah mereka yang mengalami

gangguan atau ketidak sempurnaan pada diri mereka, baik secara fisik dan atau

mental. Disini orangtua membutuhkan strategi komunikasi interpersonal untuk

meningkatkan rasa percaya diri dari masing-masing pribadi anak sehingga anak

mempunyai rasa percaya dirinya sendiri sehingga dapat bersosialisasi dengan

masyarakat disekitarnya.

STRATEGI KOMUNIKASI INTERPESONAL

ANAK TUNA DAKSA

SOSIALISASI

DENGAN TEMAN SEBAYA

KELUARGA

ORANG TUA

PERCAYA DIRI