Click here to load reader
View
216
Download
0
Embed Size (px)
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi
ini, akan dijelaskan sebagai berikut :
A. Pengertian Pelayanan
Dalam memenuhi kebutuhan konsumen melalui pelayanan, menurut Philip
Kotler (2009:228) perusahaan hendaknya harus mengetahui tentang karakteristik
pelayanan. Karakteristik pelayanan meliputi :
a. Tak Berwujud
Pelayanan memiliki sifat tidak dapat dilihat wujudnya, tidak dapat dirasakan
atau dinikmati sebelum konsumen memilikinya.
b. Tidak Dapat Dipisahkan
Pelayanan pada dasarnya dapat dihasilkan dan dirasakan pada waktu yang
bersamaan, seandainya ingin diserahkan pada orang lain, maka akan tetap
merupakan bagian dari pelayanan.
c. Bervariasi
Pelayanan dapat menyusuaikan diri dengan kondisi atau keadaan yang
sedang terjadi. Pelayanan bersifat fleksibel, dimana pelayanan dapat
menyusuaikan kondisi berkaitan dengan siapa penyedia pelayanan, siapa
penerima pelayanan dan dalam kondisi yang bagaimana pelayanan tersebut
diberikan, sehingga pelayanan dapat terdiri atas banyak macam jenis didasarkan
atas factor kondisi.
B. Pengertian Harga
Menurut Kotler (2007:176) harga adalah jumlah uang yang ditagihkan
untuk suatu produk atau jasa, jumlah ini yang dipertukarkan konsumen untuk
memperoleh manfaat yang dimiliki dengan menggunakan produk atau jasa.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dijeleaskan bahwa harga yang telah
dibayar oleh pembeli telah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjual dan
penjual juga menginginkan sejumlah keuntungan dari harga tersebut.
1. Tujuan penetaan harga
Harga ditetapkan oleh perusahaan pada dasarnya ditujukan untuk memberi
nilai atas produk yang telah diciptakan. Harga ditentukan oleh perusahaan melalui
berbagai pertimbangan yang matang atas dasar besarnya biaya produksi dan
berbagai faktor dengan tujuan agar perusahaan memperoleh laba. Ada empat
tujuan penetapan yaitu :
a. Mencegah atau mengurangi persaingan
Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dunia bisnis, maka diperlukan
aturan dan batasan-batasan dalam bersaing, salah satunya adalah dengan
penetapan harga. Melalui kebijakan harga para pelaku usaha tidak akan
menetapkan harga dengan seenaknya.
b. Mempertahankan atau memperbaiki market share
Dengan adanya penetapan harga, maka market share dapat terjaga.
Mempertahankan market share dapat dilakukan apabila kemampuan dan
kapasitas produksi masih cukup longgar selain itu, kondisi keuangan harus
benar-benar baik dan juga adanya kemampuan yang tinggi dalam bidang
pemasaran.
c. Mencapai target pengembalian investasi
Pada dasarnya penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan adalah untuk
memperoleh laba dan sekaligus untuk menutup biaya oprasional. Harga yang
telah ditentukan dimaksudkan untuk menutupi investasi secara beranfsur-
angsur. Dimana yang digunakan untuk mengembalikan investasi hanya bisa
diambilkan dari laba perusahaan dapat bertahan dan usaha akan bertambah
besar.
d. Harga ditetapkan atas dasar pertimbangan untung/rugi yang akan diderita oleh
perusahaan dalam penetapan harga, perusahaan tentunya akan mengutamakan
laba dan daya beli konsumennya. Penetapan harga dengan pertimbangan laba
yang bagus disertai daya beli masyarakat yang besar, maka akan mudah bagi
pengusaha dalam memperoleh laba maksimal.
2. Strategi penyusuaian harga
Perusahaan-perusahaan biasanya menyesuaikan harga dasar mereka
sehingga dapat memperhitungkan berbagai perbedaan pelanggan dan
perubahan situasi. Strategi penyusuaian harga Kotler dan Amstrong (2008:3)
ada enam strategi yaitu :
a. Penetapan harga diskon dan pengurangan harga
Kebanyakan perusahaan menyusuaikan harga dasar mereka untuk
memberikan penghargaan kepada pelanggan karena tanggapan-tanggapan
tertentu, seperti pembayaran tagihan yanglebih awal , volume pembelian yang
besar, dan pembelian di luar musim. Penyesuaian-penyusuaian harga itu
dinamakan diskon dan pengurangan harga. Bentuk dari diskon dan
pengurangan harga bermacam-macam yaitu :
1) Diskon tunai (cash discount) yakni pengurangan harga kepada pembeli
yang membayar tagihan mereka lebih awal.
2) Diskon jumlah (quality discount) adalah pengurangan harga bagi
pembeli yang membeli dalam jumlah besar.
3) Diskon fungsional (funitional discount) alah pengurangan harga yang
ditawarkan oleh enjualan kepada anggota-anggota saluran perdagangan
yang menjalankan fungsi-fungsi tertentu seperti menjual, menyimpan,
dan menyelenggarakan pelaporan.
4) Diskon musiman (seasinal discount) adalah pengurangan harga bagi
pembeli yang membeli barang dagangan atau jasa diluar musiman.
b. Potongan harga (allowance) adalah jenis pengurangan dari daftar harga.
Potongan harga terbagi menjadi dua yaitu :
1) Potongan harga tukar tambah, adalah pengurangan harga yang
diberikan karena menukarkan barang lama ketika membeli barang
baru.
2) Potongan harga promosi adalah pembayaran atau pengurangan harga
sebagai imbalan bagi para dealer karena berpartisapasidalam program
pemasangan iklan dan dukungan penjualan.
c. Penetapan harga Tersegmentasi
Perusahaan sering menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan
adanya perbedaan-perbedaan janis pelanggan, produk, dan lokasi. Dalam
penetapan harga tersegmentasi, perusahaan menjual baranga atau jasa pada
dua atau lebih harga, walaupun perbedaan harga tersebut tidak didasarkan
pada perbedaan biaya.
d. Penetapan harga psikologis
Sebuah pendekatan penetapan harga yang mempertimbangkan psikologis
harga dan tidak semata-mata harga ekonomi. Aspek lain dari penetapan harga
psikologi adalah acuan. Harga acuan adalah harga-harga yang lekat dibenak
pembeli dan mereka gunakan sebagai acuan ketikamelihat produk tertentu.
Harga acuan bisa dibentuk dengan mencatat harga-harga sekarang, dengan
mengingat harga-hargamasa lalu, atau mengkaji situasi pembelian.
e. Penetapan harga promosi
Menetapkan harga produk secara temporer dibawah daftar harga dan kadang-
kadang bahkan dibawah biaya, untuk meningkatkan penjualan jangka pendek.
f. Penetapan harga secara geografis
Perusahaan harus memutuskan cara menetapkan harga bagi para pelanggan
yang berlokasi dibagian negara atau bagian dunia yang berbeda. Lima strategi
penetapan harga secara geografis yaitu :
1) Penetapan harga FOB- asal (FOB-origin princing), yaitu strategi
penetapan harga dimana barang-barang tidak dibayar biaya
pengirimannya
2) Penetapan harga terkirim (uniform-delivered princing), yaitu strategi
penetapan harga berdasarkan geografis dimana perusahaan
menetapkan harga plus biaya pengiriman yang sama bagi semua
pelanggan, tanpa membedakan lokasinya.
3) Penetapan harga zona (zone pricing), yaitu strategi penetapan harga
berdasarkan geografi dimana perusahaan menetapkan dua atau lebih
zona.
4) Penetapan harga berdasarkan titik pangkal (basing-pont pricing), yaitu
strategi penetapan harga berdasarkan geografi dimana penjual
menunjuk kota tertentu sebagai titik pangkal dan membebani semua
pelanggan biaya pengiriman dari kota itu ke lokasi pelanggan.
C. Pengertian Keamanan
Keamanan adalah keadaan aman dan tentram (Tarwoto dan Wartonah,
2010). Keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit atau cedera tapi keamanan
juga dapat membuat individu aman dalam aktifitasnya, mengurangi stres dan
meningkatkan kesehatan umum. Kemanan fisik (biologis safety) merupakan
keadaan fisik yang aman terbebas dari ancaman kecelakaan dan cedera (injury) baik
secara mekanis, thermis, elektris maupun bateriologis.
Kebutuhan akan keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari
bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan
sebagai ancaman mekanis, kimiawi, termal dan bakteriologis. Kemanan fisiologis
berkaitan dengan sesuatu yang mengancam tubuh dan kehidupan seseoran/ dalam
konteks hubungan interpersonal bergantung pada banyak faktor, seperti
kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengontrol masalah, kemampuan
memahami, tingkah laku yang konsisten dengan orang lain, serta kemampuan
memahami orang orang di sekitarnya dan lingkungannya.
Kosep dasar keamanan terkait dengan kemampuan seseorang dalam
menghindari bahaya, yang ditentukan pengetahuan dan kesadaran serta motivasi
orang tersebut untuk melakukan tindakan pencegahan. Ada tiga faktor penting
yang terkait dengan keamanan yaitu: tingkat pengetahuan dan kesadaran individu,
kemampuan fisik dan mental untuk melakukan upaya pencegahan, serta lingkunga
fisik yang membahayakan atau berpotensi menimbulkan bahaya.
D. Pengertian Sistem
Menurut FitzGerald dkk dalam Jogiyanto (2010:1), Sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran tertentu.
Menurut Turban, dkk (2007:54), Sistem adalah kumpulan objek seperti
orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan untuk melakukan
suatu fungsi yang dapat sii