22
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan sebagai berikut : A. Pengertian Pelayanan Dalam memenuhi kebutuhan konsumen melalui pelayanan, menurut Philip Kotler (2009:228) perusahaan hendaknya harus mengetahui tentang karakteristik pelayanan. Karakteristik pelayanan meliputi : a. Tak Berwujud Pelayanan memiliki sifat tidak dapat dilihat wujudnya, tidak dapat dirasakan atau dinikmati sebelum konsumen memilikinya. b. Tidak Dapat Dipisahkan Pelayanan pada dasarnya dapat dihasilkan dan dirasakan pada waktu yang bersamaan, seandainya ingin diserahkan pada orang lain, maka akan tetap merupakan bagian dari pelayanan. c. Bervariasi Pelayanan dapat menyusuaikan diri dengan kondisi atau keadaan yang sedang terjadi. Pelayanan bersifat fleksibel, dimana pelayanan dapat

BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi

ini, akan dijelaskan sebagai berikut :

A. Pengertian Pelayanan

Dalam memenuhi kebutuhan konsumen melalui pelayanan, menurut Philip

Kotler (2009:228) perusahaan hendaknya harus mengetahui tentang karakteristik

pelayanan. Karakteristik pelayanan meliputi :

a. Tak Berwujud

Pelayanan memiliki sifat tidak dapat dilihat wujudnya, tidak dapat dirasakan

atau dinikmati sebelum konsumen memilikinya.

b. Tidak Dapat Dipisahkan

Pelayanan pada dasarnya dapat dihasilkan dan dirasakan pada waktu yang

bersamaan, seandainya ingin diserahkan pada orang lain, maka akan tetap

merupakan bagian dari pelayanan.

c. Bervariasi

Pelayanan dapat menyusuaikan diri dengan kondisi atau keadaan yang

sedang terjadi. Pelayanan bersifat fleksibel, dimana pelayanan dapat

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

menyusuaikan kondisi berkaitan dengan siapa penyedia pelayanan, siapa

penerima pelayanan dan dalam kondisi yang bagaimana pelayanan tersebut

diberikan, sehingga pelayanan dapat terdiri atas banyak macam jenis didasarkan

atas factor kondisi.

B. Pengertian Harga

Menurut Kotler (2007:176) “harga adalah jumlah uang yang ditagihkan

untuk suatu produk atau jasa, jumlah ini yang dipertukarkan konsumen untuk

memperoleh manfaat yang dimiliki dengan menggunakan produk atau jasa”.

Berdasarkan pernyataan tersebut dapat dijeleaskan bahwa harga yang telah

dibayar oleh pembeli telah termasuk pelayanan yang diberikan oleh penjual dan

penjual juga menginginkan sejumlah keuntungan dari harga tersebut.

1. Tujuan penetaan harga

Harga ditetapkan oleh perusahaan pada dasarnya ditujukan untuk memberi

nilai atas produk yang telah diciptakan. Harga ditentukan oleh perusahaan melalui

berbagai pertimbangan yang matang atas dasar besarnya biaya produksi dan

berbagai faktor dengan tujuan agar perusahaan memperoleh laba. Ada empat

tujuan penetapan yaitu :

a. Mencegah atau mengurangi persaingan

Seiring dengan semakin ketatnya persaingan dunia bisnis, maka diperlukan

aturan dan batasan-batasan dalam bersaing, salah satunya adalah dengan

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

penetapan harga. Melalui kebijakan harga para pelaku usaha tidak akan

menetapkan harga dengan seenaknya.

b. Mempertahankan atau memperbaiki market share

Dengan adanya penetapan harga, maka market share dapat terjaga.

Mempertahankan market share dapat dilakukan apabila kemampuan dan

kapasitas produksi masih cukup longgar selain itu, kondisi keuangan harus

benar-benar baik dan juga adanya kemampuan yang tinggi dalam bidang

pemasaran.

c. Mencapai target pengembalian investasi

Pada dasarnya penetapan harga yang dilakukan oleh perusahaan adalah untuk

memperoleh laba dan sekaligus untuk menutup biaya oprasional. Harga yang

telah ditentukan dimaksudkan untuk menutupi investasi secara beranfsur-

angsur. Dimana yang digunakan untuk mengembalikan investasi hanya bisa

diambilkan dari laba perusahaan dapat bertahan dan usaha akan bertambah

besar.

d. Harga ditetapkan atas dasar pertimbangan untung/rugi yang akan diderita oleh

perusahaan dalam penetapan harga, perusahaan tentunya akan mengutamakan

laba dan daya beli konsumennya. Penetapan harga dengan pertimbangan laba

yang bagus disertai daya beli masyarakat yang besar, maka akan mudah bagi

pengusaha dalam memperoleh laba maksimal.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

2. Strategi penyusuaian harga

Perusahaan-perusahaan biasanya menyesuaikan harga dasar mereka

sehingga dapat memperhitungkan berbagai perbedaan pelanggan dan

perubahan situasi. Strategi penyusuaian harga Kotler dan Amstrong (2008:3)

ada enam strategi yaitu :

a. Penetapan harga diskon dan pengurangan harga

Kebanyakan perusahaan menyusuaikan harga dasar mereka untuk

memberikan penghargaan kepada pelanggan karena tanggapan-tanggapan

tertentu, seperti pembayaran tagihan yanglebih awal , volume pembelian yang

besar, dan pembelian di luar musim. Penyesuaian-penyusuaian harga itu

dinamakan diskon dan pengurangan harga. Bentuk dari diskon dan

pengurangan harga bermacam-macam yaitu :

1) Diskon tunai (cash discount) yakni pengurangan harga kepada pembeli

yang membayar tagihan mereka lebih awal.

2) Diskon jumlah (quality discount) adalah pengurangan harga bagi

pembeli yang membeli dalam jumlah besar.

3) Diskon fungsional (funitional discount) alah pengurangan harga yang

ditawarkan oleh enjualan kepada anggota-anggota saluran perdagangan

yang menjalankan fungsi-fungsi tertentu seperti menjual, menyimpan,

dan menyelenggarakan pelaporan.

4) Diskon musiman (seasinal discount) adalah pengurangan harga bagi

pembeli yang membeli barang dagangan atau jasa diluar musiman.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

b. Potongan harga (allowance) adalah jenis pengurangan dari daftar harga.

Potongan harga terbagi menjadi dua yaitu :

1) Potongan harga tukar tambah, adalah pengurangan harga yang

diberikan karena menukarkan barang lama ketika membeli barang

baru.

2) Potongan harga promosi adalah pembayaran atau pengurangan harga

sebagai imbalan bagi para dealer karena berpartisapasidalam program

pemasangan iklan dan dukungan penjualan.

c. Penetapan harga Tersegmentasi

Perusahaan sering menyesuaikan harga dasar mereka untuk memperhitungkan

adanya perbedaan-perbedaan janis pelanggan, produk, dan lokasi. Dalam

penetapan harga tersegmentasi, perusahaan menjual baranga atau jasa pada

dua atau lebih harga, walaupun perbedaan harga tersebut tidak didasarkan

pada perbedaan biaya.

d. Penetapan harga psikologis

Sebuah pendekatan penetapan harga yang mempertimbangkan psikologis

harga dan tidak semata-mata harga ekonomi. Aspek lain dari penetapan harga

psikologi adalah acuan. Harga acuan adalah harga-harga yang lekat dibenak

pembeli dan mereka gunakan sebagai acuan ketikamelihat produk tertentu.

Harga acuan bisa dibentuk dengan mencatat harga-harga sekarang, dengan

mengingat harga-hargamasa lalu, atau mengkaji situasi pembelian.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

e. Penetapan harga promosi

Menetapkan harga produk secara temporer dibawah daftar harga dan kadang-

kadang bahkan dibawah biaya, untuk meningkatkan penjualan jangka pendek.

f. Penetapan harga secara geografis

Perusahaan harus memutuskan cara menetapkan harga bagi para pelanggan

yang berlokasi dibagian negara atau bagian dunia yang berbeda. Lima strategi

penetapan harga secara geografis yaitu :

1) Penetapan harga FOB- asal (FOB-origin princing), yaitu strategi

penetapan harga dimana barang-barang tidak dibayar biaya

pengirimannya

2) Penetapan harga terkirim (uniform-delivered princing), yaitu strategi

penetapan harga berdasarkan geografis dimana perusahaan

menetapkan harga plus biaya pengiriman yang sama bagi semua

pelanggan, tanpa membedakan lokasinya.

3) Penetapan harga zona (zone pricing), yaitu strategi penetapan harga

berdasarkan geografi dimana perusahaan menetapkan dua atau lebih

zona.

4) Penetapan harga berdasarkan titik pangkal (basing-pont pricing), yaitu

strategi penetapan harga berdasarkan geografi dimana penjual

menunjuk kota tertentu sebagai titik pangkal dan membebani semua

pelanggan biaya pengiriman dari kota itu ke lokasi pelanggan.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

C. Pengertian Keamanan

Keamanan adalah keadaan aman dan tentram (Tarwoto dan Wartonah,

2010). Keamanan tidak hanya mencegah rasa sakit atau cedera tapi keamanan

juga dapat membuat individu aman dalam aktifitasnya, mengurangi stres dan

meningkatkan kesehatan umum. Kemanan fisik (biologis safety) merupakan

keadaan fisik yang aman terbebas dari ancaman kecelakaan dan cedera (injury) baik

secara mekanis, thermis, elektris maupun bateriologis.

Kebutuhan akan keamanan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari

bahaya fisik. Ancaman terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan

sebagai ancaman mekanis, kimiawi, termal dan bakteriologis. Kemanan fisiologis

berkaitan dengan sesuatu yang mengancam tubuh dan kehidupan seseoran/ dalam

konteks hubungan interpersonal bergantung pada banyak faktor, seperti

kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengontrol masalah, kemampuan

memahami, tingkah laku yang konsisten dengan orang lain, serta kemampuan

memahami orang orang di sekitarnya dan lingkungannya.

Kosep dasar keamanan terkait dengan kemampuan seseorang dalam

menghindari bahaya, yang ditentukan pengetahuan dan kesadaran serta motivasi

orang tersebut untuk melakukan tindakan pencegahan. Ada tiga faktor penting

yang terkait dengan keamanan yaitu: tingkat pengetahuan dan kesadaran individu,

kemampuan fisik dan mental untuk melakukan upaya pencegahan, serta lingkunga

fisik yang membahayakan atau berpotensi menimbulkan bahaya.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

D. Pengertian Sistem

Menurut FitzGerald dkk dalam Jogiyanto (2010:1), ”Sistem adalah suatu

jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu

sasaran tertentu”.

Menurut Turban, dkk (2007:54), ”Sistem adalah kumpulan objek seperti

orang, sumber daya, konsep dan prosedur yang dimaksudkan untuk melakukan

suatu fungsi yang dapat siidentifikasikan atau melayani suatu tujuan”.

Dari permasalahan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa sistem

merupakan suatu jaringan yang saling berhubungan membentuk satu kesatuan

agar dapat mencapai suatu tujuan tertentu.

E. Pengertian Keputusan

Menurut Fahlevi (2011:6), “Keputusan adalah proses penelusuran yang

berawal dari latar belakang masalah, identifikasi masalah hingga kepada

terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi”.

Menurut Gorry dan Morton dalam Turban, dkk (2007:17), terdapat tiga

tipe keputusan yaitu keputusan tidak terstruktur (Unstructured Decition) adalah

keputusan yang tidak mempunyai pola buku informasi. Penanganan tipe

keputusan rumit, karena berulang-ulang atau tidak selalu terjadi, bersifat baru dan

insidentil, sulit diimplementasikan atau diprogramkan, keputusan ini menuntut

pengalaman dan berbagi sumber eksternal, contoh permasalahan sering terjadi

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

pada manajemen tingkat satu (Top Level Mnagement) adalah keputusan untuk

bergabung dengan perusahaan lain, perekrutan eksekutif. Keputusan semi

terstruktur (Semi Structured Decition) adalah suatu keputusan yang dapat

ditangani dengan computer maupun yang tetap harus dilakukan oleh pengambil

keputusan, permasalahan yang sering terjadi pada manajementingkat kedua

(Middle Management). Contohnya adalah pengevaluasian kredit, penjadwalan

produksi, pengendalian sediaan. Keputusan terstruktur (Structured Decition)

adalah suatu keputusan yang diambil dengan langkah atau prosedur yang jelas,

sering dilakukan secara berulang-ulangdan rutin. Permassalahaan yang sering

terjadi pasa manajemmen tingkat kerja (Lower Management). Contoh keputusan

pemesanan barang,keputusan penagihan piutang.

F. Pengertian Pengambilan Keputusan

Menurut Turban, dkk (2007:53), ”Pengambilan keputusan adalah proses

memilih tindakan (diantara berbagai alternative) untuk mencapai suatu tujuan atau

beberapa tujuan”.

G. Fase-fase Proses Pengambilan keputusan

Menurut Turban,dkk (2007:64), ”Proses pengambilan keputusan terdapat

empat fase yaitu fase intelegensi, fase desain, fase pilihan dan fase implementasi”.

Fase intelegensi dimulai dengan identifikasi terhadap tujuan dan sasaran

organisasional yang berkaitan dengan sssisu yang diperhatikan (missal

manajemen inventori, seleksi kerja, kurangnya atau tidak tepatnya kehadiran web)

dan determinasi apakah tujuan tersebut telah dipenuhi. Fase desain meliputi

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

penemuan atau mengembangkan dan menganalisis tindakan yang mungkin untuk

dilakukan. Fase pilihan adalah fase dimana dibuat suatu keputusan yang nyata dan

diambil suatu komitmen untuk mengikuti suatu tindakan tertentu. Fase

implementasi sedikit rumit karena implementasi merupakan sebuah proses yang

panjang dan melibatkan batasan-batasan yang jelas. Pendek kata, implementasi

berarti membuat solusi yang direkomendasikan bisa bekerja, tidak memerlukan

implementasi suatu sistem computer.

H. Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Alter (1980) dalam Turban,dkk (2007:137), mendefenisikan

Decision Support System (DSS) dengan membandingkannya dengan system EDP

(Electronic Data Processingi) tradisional pada lima dimensi. Seperti ditunjukan

pada Tabel 2.1

Tabel II.1.DSS versus EDP

Dimensi DSS EDP

Penggunaan Aktif Pasif

Pengguna Lini manajemen dan staf Klerikal

Tujuan Keefektifan Efesiensi mekanis

Horison waktu Masa sekarang dan masa dating Masa lalu

Tujuan Fleksibilitas Konsistensi

Sumber : Berdasarkan Alter (1980) dalam Turban dkk (2007:137)

Menurut Bonzeck, dkk (1980) dalam Turban (2007:137) mendefinisikan

DSS sebagai system berbasis computer yang terdiri dari tiga komponen yang

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

saling berinteraksi; system Bahasa (mekanisme untuk memberikan komunikasi

Antara pengguna dan komponen DSS lain), system pengetahuan (repository

pengetahuan dominan masalah yang ada pada DSS entah sebagai data atau

sebagai prosedur), dan system pemrosesan masalah (hubungan Antara dua

komponen lainnya, terdiri dari satu atau lebih kapabilitas manipulasi masalah

umum yang diperlukan dalam pengambilan keputusan).

Menurut Keen (1980) dalam Turban, dkk (2007:138) menerapkan sistem

DSS untuk situasi dimana sistem “final” dapat dikembangkan hanya melalui suatu

proses pembelajaran dan evolusi yang adaptif. Jadi dapat disimpulkan bahwa

Decision Support System (DSS) yaitu suatu pendekatan atau metodologi untuk

mendukung dan meningkatkan pengambilan keputusan.

Menurut Turban, dkk (2007:141), Karakteristik dan kapabilitas dari DSS

adalah:

a. Dukungan untuk mengambl keputusan, terutama pada situasi semistruktur

dan tak terstruktur, dengan menyertakan penilaian manusia dan informasi

terkomputerisasi.

b. Dukungan untuk semua level manajerial dan eksekutif puncak sampai

manajer lini.

c. Dukungan individu dan kelompok. Masalah yang kurang terstuktur sering

memerlukan keterlibatan individu dari Departemen dan tingkat

organisasional yang berbeda atau bahkan dari organisasi lain.

d. Dukungan untuk keputusan independen dan sekuensial. Keputusan dapat

dibuat satu kali, beberapa kali atau berulang (dalam interval yang sama)

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

e. Dukugan disemua fase proses pengambilan keputusan intelegensi, desain,

pilihan dan implementasi.

f. Dukungan di berbagai proses dan gaya pengambilan keputusan.

g. Adaptifitas waktu.

h. Pengguna merasa seoerti dirumah ramah pengguna, kapabilitas grafis yang

sangat kuat dan antarmuka manusia-mesing interaktif dengan satu Bahasa

alami dapat sangat meningkatkan keefektifan DSS.

i. Peningkatan terhadap keefektifan pengambilan keputusan (akurasi,

timeliness, kualitas) ketimbang pada efisiensinya (biaya pengambilan

keputusan).

j. Control penuh oleh pengambil keputusan terhadap semua langkah proses

pengambilan keputusan dalam pemecahan suatu masalah.

k. Pengguna akhir dapat mengembangkan dan memodifikasi sendiri system

sederhana.

l. Biasanya model-model digunakan untuk menganalisa situasi pengambilan

keputusan.

m. Akses disediakan untuk berbagai sumber data, format, dan tipe mulai dari

system informasi geografis (GIS) sampai system berorientasi-objek.

n. Dapat dilakukan sebagai alat stand alone yang digunakan oleh seseorang

pengambil keputusan pada suatu lokasi atau didistribusikan di suatu

organisasi keseluruhan dan beberapa organisasi sepanjang rantai

persediaan.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

I. Komponen Sistem Pendukung Keputusan

Menurut Turban, dkk (2007:143), komponen Decision Support System

(DSS) terdiri dari:

a. Subsistem manajemen data. Subsistem manajemen data memasukan suatu

database yang berisi data yang relevan untuk sistuasi dan kelola oleh

prangkat lunak yang disebut sistem manajemen database (DBMS).

b. Subsistem manajemen model. Merupakan paket prangkat lunak yang

memasukan model keuangan, statistic, ilmu manajemen atau model

kuanititatif lainnya yang memberikan kapasitas analitik dan manajemen

prangkat lunak yang tepat.

c. Subsistem anatar muka pengguna. Pengguna berkomunikasi dengan dan

memerintahkan DSS memalui subsistem ini.

d. Subsistem manajemen berbasis pengetahuan. Subsiste ini dapat

mendukung subsistem yang lainnya atau bertindak sebagai suatu

komponen independen.

J. Analical Hierarchy Process (AHP)

Warjiyono (2015:33) menyimpulkan bahea “AHP (Analytical Hierarchy

Process) merupakan metode pengambilan keputusan dengan melihat kriteria-

kriteria yang dipergunakan untuk mengambil keputusan”.

Dengan hierarki, suatu masalah yang kompleks dapat diuraikan ke dalam

kelompok-kelompoknya yang kemudian diatur menjadi suatu bentuk hirarki

sehingga permasalahan akan tampak lebih terstruktur dan sistematis AHP sering

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

digunakan sebagai metode pemecahan masalah dibanding dengan metode yang

lain karena alasan-alasan sebagai berikut :

a. Struktur yang berhierarki sebagai konsekuensi dari kriteria yang dipilih

sampai pada sub kriteria yang paling dalam.

b. Memperhitungkan validitas sampai dengan batas toleransi inkonsistensi

berbagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh pengambilan keputusan.

c. Memperhitungkan daya tahan output analisis sensitivitas pengabilan

keputusan.

K. Aksioma-aksioma Analytical Hierarchy Process (AHP)

Menurut warmansyah, J (2010), dalam metode AHP, terdapat 4 aksioma

yang mendasari pemikiran dan konsep analisa yang ada didalamnya, yaitu :

1. Resiprocal Comparison, yang mengandung arti bahwa matriks

perbandingan berpasangan yang terbentuk harus bersifat berkebalikan.

Misalnya. Jika A adalah K lebih pentinga dari pada B maka B adalah 1/K

lebih penting dari A.

2. Homogenity, yaitu mengandung arti kesamaan dalam melakukan

perbandingan. Misalnya, tidak dimungkinkan membandingkan jeruk

dengan bola tenis dalam hal rasa, akan tetapi lebih relevan jika

membandingkan dalam hal berat.

3. Dependence, yang berarti setiap level mempunyai kaitan (complate

hierarchy) walaupun mungkinsaj aterjadi hubungan yang tidak sempurna (

inconplete hierarchy)

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

4. Expectation, yang berarti menonjolkan penilaian yang bersifat ekspetasi

dan preferensi dari pengambilan keputusan. Penilaian dapat merupakan

data kuantitatif mauun yang bersifat kualitatif.

L. Prinsip Dasar Annlytial Hierarchy Process

Menurut Kusrini (2007:133), ada beberapa prinsip dasar yang harus

dipahami dalam AHP Antara lain :

1. Membuat Hierarki

Sistem yang kompleks bisa dipahami dengan memecahkan masalah

menjadi elemen-elemen pendukung. Agar bisa mendapat hasil yang akurat,

persoalan dipecahkan scara terus menerus sampai tidak mungkin dilakukan

pemecahan lebih lanjut, sehingga diperoleh beberapa tingkatan dari

persoalan tersebut.

2. Penilaian Kriteria Dan Alternatif

Penilaian ini merupakan inti dari AHP karena akan berpengaruh kepada

urutan prioritas dari elemen-elemennya. Hasil dari penilaian ini lebih

mudah disajikan dalam bentuk matriks perbandingan berpasangan yang

berguna untuk melihat kepentingan relative dua elemen pada suatu tingkat

tertentu dalam kaitannya dengan tingkatan di atasnya.

3. Menentukan Prioritas (Synthesus of Priority)

Bobot dan prioritas bisa dihasilkan dengan memanipulasi matriks atau

melalui penyelesaian persamaan matematika yaitu dengan menggunakan

eigen vector method agar mendapat bobot relative untuk unsur-unsur

pengambilan keputusan.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

4. Konsistensi Logis (Logicial Consustency)

Konsisten memiliki dua makna. Pertama, objek-objek yang serupa bisa

dikelompokan sesuai dengan keseragaman dan relevansi. Kedua,

menyangkut tingkat hubungan Antara objek yang didasarkan pada kriteria

tertentu.

M. Matriks Perbandingan Berpasangan

Menyusun matriks perbandingan berpasangan dilakukan sebagai langkah

awal dalam menentukan proritas elemen. Proses perbandingan berpasangan

dimulai dari tingat hierarki teratas yang ditujukan untuk memilih kriteria.

Misalkan kriteria X memiiki bebrapa elemen dibawahnya, yaitu A1, A2 …, An.

Suryadi dan Ramdhani dalam Shega, dkk (2012:76) menggambarkan seperti pada

table dibawah ini :

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

Tabel II.3.

Skala Perbandingan Tingkat Kepentingan

Intensitas

Kepentingan

Definisi

1

3

5

7

9

2,4,6,8

Kebalikan/

Resiprokal

Kedua elemen sama pntingnya (Equal Importance)

Elemen yang satu sedikit lebih penting daripada elemen yang lainnya

(Weak Importance of One Over another)

Elemen yang satu lebih penting dari emelen yang lainnya (Essential

or Strong Importance)

Satu elemen jelas lebih mutlak penting daripada elemen lainnya

(Demonstrated Importance)

Suatu elemen mutlak penting daripada elemen lainnya (Extreme

Importance)

Nilai-nilai antara dua nilai pertimbangan-pertimbangan yang

berdekatan (Intermediate Values Between The Two Adjacent

Judgments)

Jika aktifitas i mendapat satu angka dibandingkan dengan aktifitas j,

maka j memiliki nilai kebalikannya dibandingkan dengan i atau aij =

1/aji

Sumber : Ramdhani dalam Shega, dkk (2012:76)

X adalah kriteria yang digunakan sebagai dasar perbandingan dan A1, A2

…, An adalah elemen-elemen pada satu tingkatan dibawah X, setiap elemen yang

ada dikolom sebelah kiri selalu dibandingkan dengan elemen-elemen yang ada di

puncak. Perbandingan terhadap elemen itu sendiri pada matriks ini terdapat pada

diagonal utama dan bernilai 1.

Menurut saaty dalam kusrini (2007:134), Nilai numeric yang digunakan

dalam skala pereferensi adalah 1-9 karena skala ini adalah yang terbaik untuk

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

dalam nilai numeric atau skala kuantitatif. Standar skala preferensi dapat dilihat

dalam table berikut ini :

Tabel II.2.

Matriks Perbandingan Berpasangan

X A1 A2 ... An

A1 1 a12 ... a1n

A2 a21 1 ... a2n

... ... ... ... ...

An an1 an2 ... 1

Sumber : Saaty dalam kusrini, (2007:134)

N. Keunggulan Annalytical Hierarchy Process

AHP memiliki banyak keunggula dalam menjelaskan proses pengambilan

keputusan, karena dapat digambarkan secara grafis sehingga mudah dipahami

oleh semua pihak yang terlibat dalam pengambilan keputusan kompleks dapat

diuraikan menjadi keputusan-keputusan kecil yang dapat ditanda tangani dengan

mudah. Ide dasar prinsip kerja AHP adalah sebagai berikut :

1. Penyusunan Hierarki

Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsurnya, yaitu

kriteria dan alternative, kemudian disusun menjadi struktur hierarki.

2. Penilaian Kriteria dan Alternatif

Kriteria dan alternative dinilai melalui perbandingan berpasangan, untuk

berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam

mengekspresikan pendapat. Nilai perbandingan B dengan A.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

3. Penentuan Prioritas

Untuk setiap kriteria dan alternative, perlu dilakukan perbandingan

berpasangan (pairwise comparisons). Nilai-nilai perbandingan relative

kemudian diolah untuk menentukan peringkat relative dari seluruh

alternative. Baik kriteria kualitas, maupun kriteria kuantitatif, dapat

dibandingkan sesuai dengan judgement yang telah ditentukan untuk

menghasilkan bobot atau prioritasdihitung dengan manipulasi matriks atau

melalui penyelesaian persamaan matematik.

4. Konsistensi Logis

Semua elemen dikelompokan secara logis dan dipringkatkan secara

konsisten sesuai dengan suatu kriteria yang logis.

O. Expert Choice

Warjiyono (2015:34) mengemukakan bahwa “expert choice merupakan

perangkat lunak yang digunakan untuk memecahkan masalah berdasarkan metode

Analytical Hierarchy Process (AHP) yaitu membandingkan banyak alternatif

dengan kriteria-kriteria tertentu”.

Warjiyono (2015:34) mengemukakan bahwa “expert choice menyediakan

tools untuk analisa pengambilan keputusan, memberi keputusan yang lebih cepat

dan keputusan akhir lebih baik serta dapat dibenarkan”.

Alat bantu yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah expert choice

(EC) professional 2000 Expert Choice adalah sebuah aplikasi yang khusus

digunakan sebagai alat bantu implementasi model-model dalam Decission

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

Support System (DSS) atau yang lebih dikenal dengan sebutan sistem penunjang

keputusan (SPK) dalam sebuah perusahaan ataupun untuk keperluan akedemik.

2.2. Penelitian Terkait

Dalam Penyusunan skripsi ini, penulis sedikit banyak terinspirasi dan

mereferensi dari penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan latar

belakang masalah pada skripsi ini. Adapun penelitian yang berhubungan dengan

skripsi ini antara lain:

Tingkat Kepuasan Masyarakat Pengguna Aplikasi Go-jek MenggunakanMetode Servqual yakni penelitian yang dilakukan oleh Andi Saryoko(2016,Vol 5, No 2). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkatkepuasan pelanggan aplikasi ojek online, yaitu Go-jek. Di masa sekarangini telah muncul teknologi berbasis aplikasi yang dapat dijalankan diAndroid dan IOS yang dinamakan GO-JEK. Para driver GO-JEK denganmudah mendapatkan konsumen karena sudah mengandalkan kemajuanteknologi, tanpa harus menunggu untuk kepastian mengambil nomor urutantrian jatah menarik pelanggan.Kondisi lalu lintas yang padat dan kesibukan masyarakat di Surabaya tidakmemungkiri mereka untuk menggunakan jasa transportasi. Pemilihanalternatif jasa transportasi yang mampu menghindari kemacetan sertaharga yang ramah adalah transportasi roda dua (ojek), Kesuksesan sebuahpelayanan dibidang jasa ditunjang oleh kinerja para pengemuditransportasi online pada saat memberikan pelayanan terhadap masyarakat.Pelayanan yang diberikan kepada masyarakat akan sangat mempengaruhipersepsi masyarakat sebagai konsumen baik itu persepsi buruk maupunpersepsi yang baik terhadap transportasi online. Anis Agustin (Volume 6,Nomor 9, September 2017, ISSN : 2461-0593).

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

2.3. Objek Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini penulis mengankat tiga perusahaan ojek online

yang paling digunakan di keseharian khususnya warga di Jl. Masjid Al-ikhlas

kelurahan kranji kota bekasi barat dan mengambil sumber penelitian dari tiga

aplikasi yang sering digunakan, yakni GO-Jek, Grab-Bike dan UBER Motor, serta

untuk pengambilan data disini penulis melakukan penelitian dSengan

menggunakan kuesioner yang akan disebar dilingkungan Jl. Masjid Al-ikhlas di

kelurahan kranji bekasi barat.

a. GO-Jek

GO-Jek merupakan sebuah perusahaan teknologi asal indonesia yang

melayani angkutan melalui jasa ojek. Perusahan ini didirikan pada tahun

2010 di Jakarta oleh Nadiem Makarim. Layanan GO-Jek ini merupakan

pencetus pertama di Indonesia akan adanya jasa ojek online yang kini

sudah tersedia di wilayah Jabodetabek, Bali, Bandung, Surabaya, Makasar,

Medan, Palembang, Semarang, Malang, Yogyakarta, Balikpapan, dan

Manado. https://id.wikipedia.org/wiki/GO-JEK.

b. Grab

Grab sebelumnya dikenal sebagai Grab Taxi yakni sebuah perusahaan asal

Singapura yang melayani aplikasi penyediaan transportasi dan tersedia di

enam negara di Asia Tenggara, yakni Malaysia, Singapura, Thailand,

Vietnam, Indonesia dan Filipina. Grab memiliki visi untuk merevolusi

industri pertaksian di Asia Tenggara sehingga dapat memberikan

keamanan dan kenyamanan bagi pengguna kendaraan seantero Asia

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - repository.nusamandiri.ac.id fileLANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan sebagai landasan dalam pembelian skripsi ini, akan dijelaskan

Tenggara. Hingga bulan Maret 2015, jumlah pengguna Grab mencapai 3,8

juta pengguna. Grab tersedia untuk sisitem oprasi Andoid, IOS, dan

BlackBerry. Di Indonesia Grab melayani pemesanan kendaraan seperti

ojek motor, ojek mobil, dan taxi. Saat ini Grab tersedia di seluruh Jakarta

dan Sekitarnya. Sumber dari http://id.wikipedia.org/wiki/grab_(aplikasi).

c. UBER

Pada Maret 2009 Uber dibentuk dengan nama UberCab, sebuah layanan

sewa mobil. Dan pada Mei 2011 Uber diluncurkan di New York, yang

hingga kini menjadi pasar terbesar Uber. Di Indonesia sendiri layanan ojek

motor dipelopori oleh perusahaan GO-Jek, layanan ini cukup diminati

penggua terutama yang berdomisili di kota Jakarta. Selain berkompetisi

dengan GO-Jek, layanan ojek motor Uber di Indonesia akan bersaing

dengan layanan Grab-Bike, ketiganya menggunakan skema tarif yang

berbeda-beda.

http://tekno.kompas.com/read/2016/04/13/08240077/Uber.Resmi.Gelar.La

yanan.Ojek.Motor.di.Jakarta.