44
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Perangkat Keras Perangkat keras atau hardware merupakan salah satu komponen komputer yang berwujud fisik, dapat di lihat, dapat di pegang atau berbentuk nyata yang berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi misalnya seperti menerima input data, mengolah data dan menyimpan data maupun mengeluarkan hasil pengolahan data. Secara umum perangkat keras atau hardware terbagi lima macam menurut (Priyatno Duwi, 2012), diantaranya sebagai berikut: 1. Perangkat Masukan ( Input Device) 2. Perangkat Pemrosesan ( Process Device) 3. Perangkat Keluaran ( Output Device) 4. Unit Penyimpanan (Storage) 5. Perangkat Tambahan ( Periferal) Menurut James O'Brien dalam (Permana & Kom, 2007) mengemukakan bahwa: Hardware adalah semua perlatan fisik yang digunakan dalam pemprosesan informasi, termasuk diantaranya CPU, RAM, monitor, mouse, keyboard, printer, scanner, dan lain-lain. Perangkat keras merupakan media komunikasi yang menghubungkan beberapa jaringan dan memproses paket data sehingga transmisi data lebih efektif.

BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

7

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Perangkat Keras

Perangkat keras atau hardware merupakan salah satu komponen komputer

yang berwujud fisik, dapat di lihat, dapat di pegang atau berbentuk nyata yang

berfungsi untuk mendukung proses komputerisasi misalnya seperti menerima

input data, mengolah data dan menyimpan data maupun mengeluarkan hasil

pengolahan data. Secara umum perangkat keras atau hardware terbagi lima

macam menurut (Priyatno Duwi, 2012), diantaranya sebagai berikut:

1. Perangkat Masukan ( Input Device)

2. Perangkat Pemrosesan ( Process Device)

3. Perangkat Keluaran ( Output Device)

4. Unit Penyimpanan (Storage)

5. Perangkat Tambahan ( Periferal)

Menurut James O'Brien dalam (Permana & Kom, 2007) mengemukakan bahwa: Hardware adalah semua perlatan fisik yang digunakan dalam pemprosesan informasi, termasuk diantaranya CPU, RAM, monitor, mouse, keyboard, printer, scanner, dan lain-lain. Perangkat keras merupakan media komunikasi yang menghubungkan beberapa jaringan dan memproses paket data sehingga transmisi data lebih efektif.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

8

2.1.1. Teori IC (Integrated Circuit)

IC ( Integrated Circuit) adalah komponen elektronika semikonduktor yang

merupakan gabungan dari ratusan atau ribuan komponen lain. Bentuk IC berupa

kepingan silikon padat biasanya berwarna hitam yang mempunyai banyak kaki-kaki

pin sehingga bentuknya mirip sisir. Bahkan IC juga merupakan gabungan dari

beberapa komponen seperti Resistor, Kapasitor, Dioda, dan Transistor yang telah

terintegrasi menjadi sebuah rangkaian berbetuk chip kecil, IC digunakan untuk

keperluan pembuatan peralatan elektronik agar mudah dirangkai menjadi peralatan

yang berukuran relatif kecil.

Sumber: https://teknikelektronika.com/

Gambar II. 1 IC (Integrated Circuit)

Ada beberapa macam IC berdasarkan komponen utamanya diantaranya sebagai

berikut:

1. IC TTL ( Integrated Circuit Transistor Transistor Logic)

IC TTL adalah IC yang digunakan dalam rangkaian digital karena

menggunakan sumber tegangan yang relatif rendah, yaitu 4,75 volt sampai

5,25 volt. IC TTL dibangun dengan menggunakan transistor sebagai

komponen utamanya dan fungsinya dipergunakan untuk berbagai variasi

logic, sehingga dinamakan transistor. Komponen utama IC TTL adalah

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

9

beberapa transistor yang digabungkan sehingga membentuk dua keadaan

ON/OFF, sehingga mengendalikan kondisi ON/OFF transistor pada IC

digital dapat dibuat berbagai fungsi logika seperti AND, OR, dan NOT.

2. IC CMOS ( Integrated Complementary Metal Oxide Semiconductor)

IC CMOS memiliki pengertian yang sama dengan IC TTL hanya saja

terdapat beberapa perbedaan yaitu dalam penggunaan IC CMOS komsumsi

daya yang diperlukan sangat rendah dan memungkinkan pemilihan tegangan

sumbernya yang jauh lebih lebar yaitu antara 3 volt sampai 15 volt. Level

pengsaklaran CMOS merupakan fungsi dari tegangan sumber, semakin

tinggi sumber tegangan akan besar tegangan yang memisahkan antara

keadaan “1” dan “0”. Dan bahwa semua masukan (input) CMOS harus di

ground kan atau di hubungkan dengan sumber tegangan (Hakiem Ilmiawan,

2015).

2.1.2. Sumber Tegangan

Menurut (Prof.Dr.Zuhal M.Sc.EE, 2004) bahwa, “Sumber tegangan adalah

sumber tenaga listrik yang mensuplai tegangan pada rangkaian listrik. Besarnya

tegangan relatif tidak berubah kecuali dalam kondisi hubungan singkat, jadi besar

kecilnya arus tergantung dari kondisi beban”.

Menurut (Drs. Imam Muda N, 2013) menyimpulkan bahwa, “Sumber tegangan (catu daya) merupakan suatu rangkaian yang paling penting bagi sistem elektronika, ada dua sumber catu daya yaitu sumber AC dan sumber DC. Sumber AC adalah sumber tegangan bolak-balik sedangkan sumber tegangan DC merupakan sumber tegangan searah”.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

10

Sumber: https://teknikelektronika.com/

Gambar II. 2 Sumber Tegangan AC dan DC

Sumber tegangan bila diamati sumber tegangan AC berayun sewaktu-waktu pada

kutub positif dan sewaktu-waktu pada kutub negatif sedangkan sumber AC selalu

pada satu kutub positif atau negatif saja, dari sumber AC dapat di searahkan menjadi

sumber DC dengan menggunakan rangkaian penyearah yang di bentuk dari dioda.

Ada tiga macam rangkaian penyearah dasar yaitu penyearah setengah gelombang,

gelombang penuh dan sistem jembatan.

Komponen utama dan pendukung sumber tegangan (catu daya) diantaranya:

1. Trafo ( Penurun Tegangan)

Sumber: http://www.niguru.com/

Gambar II. 3 Trafo/Transformator/Transformer

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

11

Trafo atau transformator merupakan komponen utama dalam membuat

rangkaian catu daya yang berfungsi untuk mengubah tegangan listrik, trafo

dapat menaikkan dan menurunkan tegangan. Berdasarkan tegangan yang

dikeluarkan dari belitan sekunder di bagi menjadi 2 yaitu:

a. Step up (Penaik Tegangan) apabila tegangan belitan sekunder yang kita

butuhkan lebih tinggi dari tegangan primer ( jala listrik).b.

b. Step down (Penurun Tegangan) apabila tegangan belitan sekunder yang

kita butuhkan lebih rendah dari tegangan primer (jala listrik).

Berdasarkan pemasangan gulungannya di kenal dua macam trafo yaitu:

1) Trafo tanpa center tap (CT).

2) Trafo dengan center tap (CT).

2. Dioda Rectifier (Penyearah)

Sumber: https://panduanteknisi.com/

Gambar II. 4 Dioda Rectifier

Peranan rectifier dalam rangkaian sumber tegangan (catu daya) adalah untuk

mengubah tegangan listrik AC yang berasal dari trafo step-down atau trafo

adaptor menjadi tegangan listrik arus searah DC.

a. Penyearah Setengah Gelombang

Komponen elektronika penyearah setengah gelombang disebut juga

Half Wave Rectifier.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

12

b. Penyearah Gelombang Penuh

Komponen elektronika peyearah gelombang penuh disebut juga Full

Wave Rectifier.

3. Filter (Penyaring)

Sumber: (Drs. Imam Muda N, 2013 Elektronika Dasar)

Gambar II. 5 Kapasitor Filter

Penyaring atau filter merupakan bagian yang terdiri dari kapasitor yang

berfungsi sebagai penyaring atau meratakan tegangan listrik yang berasal dari

rectifier, selain menggunakan filter juga menggunakan resistor sebagai tahanan.

(Drs. Imam Muda N, 2013)

Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa, “ Dalam suatu

rangkaian beban atau load dengan sumber catu daya tertutup listrik mengalir dari

sumber tegangan positif source atau V+ catu daya masuk ke rangkaian dan

listrik tersebut bermuara pada sumber tegangan negatif (Common / Ground /

Sink). Apabila sumber catu daya terbuka, maka aliran listrik akan terhenti”.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

13

Sumber: (Andrianto & Darwaman, 2017 Arduino Belajar Cepat dan

Pemograman)

Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan

2.1.3. Komponen Elektronika

Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa, “Rangkaian

Komponen Elektronika adalah sebuah rangkain listrik yang memakai komponen-

komponen elektronika, komponen elektronika dibagi menjadi dua jenis yaitu

komponen pasif dan komponen aktif ”.

1. Komponen pasif yaitu komponen yang tidak dapat menguatkan dan

menyearahkan sinyal listrik serta tidak dapat mengubah suatu energi ke

bentuk lainnya.

Komponen pasif meliputi:

a. Resistor

Menurut (Drs. Imam Muda N, 2013) menyimpulkan bahwa: Resistor adalah komponen elektronika berjenis pasif yang mempunyai sifat menghambat arus listrik, Satuan nilai dari resistor ohm (Ω). Resistor merupakan komponen elektronik dua kutub yang didesain untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik diantara kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus yang mengalir. Resistor dapat diartikan suatu komponen yang berfungsi sebagai tahanan atau hambatan dalam menahan arus masuk. Pada resistor terdapat gelang warna yaitu gelang pertama tidak boleh langsung berwarna hitam serta pada gelang ketiga berwarna emas, perak, tanpa warna ( emas x 1/10 dan perak x 1/100 ). dan resistor memiliki beberapa Ukuran atau jenisnya, dalam hal ini ukuran

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

14

mulai dari 1/2, 1/4, 1/8, 2, 3, dan serta jenisnya berdasarkan jumlah gelang atau pita yang melingkar ada yang 4 gelang, 5 gelang. Gelang terakhir sebagai toleransi penghitungan serta memiliki satuan seperti, Ohm, Kilo, Mega. Fungsi dari Resistor sebagai pembagi arus, sebagai penghambat aliran

tegangan arus listrik, sebagai penurun dan pembagi tegangan.

Adapun jenisnya yaitu resistor dengan nilai resistansi yang dapat diubah atau

resistor variabel.

Rumus = V= 𝐼𝑅 I = V x R

Menurut (Akhdana Azizan, 2019) Tabel warna resistor dan cara menghitung

dengan cara melihat tabel warna gelang sebagai berikut:

Tabel II. 1 Tabel Warna Gelang Resistor

Sumber: https://akhdanazizan.com/cara-menghitung-resistor/

Sumber: https://akhdanazizan.com/cara-menghitung-resistor/

Gambar II. 7 Resistor

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

15

Adapun cara perhitungan resistor dengan 4 gelang (cincin) dan resistor dengan 5

gelang (cincin) sebagai berikut:

1) Resistor dengan 4 gelang (cincin) warna:

Gelang 1 : Hijau (5)

Gelang 2 : Biru (6)

Gelang 3 : Kuning (10000) = Pengali

Gelang 4 : Pera (10%) = Toleransi

Sehingga nilai resistor tersebut adalah 560000Ω atau 560KΩ dengan toleransi

+/- 10%

2) Resistor dengan 5 gelang (cincin) warna:

Gelang 1 : Merah (2)

Gelang 2 : Jingga (3)

Gelang 3 : Ungu (7)

Gelang 4 : Hitam (1) = Pengali

Gelang 5 : Emas (5%) = Toleransi

Sehinga nilai resistor tersebut adalah 237Ω dengan toleransi +/- 10%

b. Kapasitor

Kapasitor atau kondensator ini termasuk salah satu jenis komponen pasif.

Komponen yang satu ini ditemukan pertama kali oleh seorang ilmuan

bernama Michael Faraday yang lahir pada tahun 1791. Karena itu satuan

yang digunakan untuk kapasitor adalah Farad (F) yang diambil dari nama

ilmuan tersebut. Sekedar informasi saja bahwa 1 Farad sama dengan 9 ×

1011 cm2 (permono, 2017).

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

16

Seperti yang telah kami katakan tadi bahwa kapasitor punya nama lain

kondensator.

Menurut Alessandro Volta tahun 1782 dalam (Belajar Elektronika, n.d.)

mengemukakan bahwa “ Kata “condensator” diambil dari bahasa itali yang

berarti kemampuan alat untuk menyimpan suatu muatan listrik. Kapasitor

merupakan salah satu jenis komponen elektronika yang memiliki kemampuan

dapat menyimpan muatan arus listrik di dalam medan listrik selama batas

waktu tertentu dengan cara mengumpulkan ketidak seimbangan internal dari

muatan arus listrik tersebut. Kapasitor dapat menyimpan muatan listrik

sementara, didalam kapasitor terdapat dua buah konduktor yang di pisahkan

oleh suatu isolator atau zat elektrik”.

Sumber: https://teknikelektronika.com/

Gambar II. 8 Kapasitor

c. Induktor

Menurut (Dickson Kho, 2019) menyimpulkan bahwa: Induktor merupakan komponen elektronika pasif yang sering ditemukan dalam rangkaian elektronika, terutama pada rangkaian yang berkaitan dengan frekuensi Radio. Induktor atau dikenal juga dengan Coil adalah komponen elektronika pasif yang terdiri dari susunan lilitan kawat yang membentuk

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

17

sebuah kumparan. Pada dasarnya, Induktor dapat menimbulkan medan magnet jika dialiri oleh arus listrik. medan magnet yang ditimbulkan tersebut dapat menyimpan energi dalam waktu yang relatif singkat, berdasarkan Hukum Induksi Faraday.

Sumber: https://teknikelektronika.com/

Gambar II. 9 Induktor

2. Komponen Aktif yaitu komponen yang dapat menguatkan dan

menyearahkan sinyal listrik, serta mengubah energi dari satu bentuk ke

bentuk lainya.

Komponen aktif meliputi:

a. Dioda

Sumber: Rumus.co.id

Gambar II. 10 Dioda

Menurut (Sari Novita, 2019) menyimpulkan bahwa: Dioda (diode) adalah komponen elektronika aktif yang terbuat dari bahan semikonduktor dan mempunyai fungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah tetapi menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Dalam ilmu fisika Dioda digunakan untuk penyeimbang arah rangkaian elektronika, dalam elektronika memiliki dua terminal yaitu anoda berarti positif dan katoda berarti negatif sehingga anoda dapat menghantarkan arus listrik dari anoda menuju katoda sebaliknya katoda ke anoda.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

18

b. Transistor

Sumber: http://www.pengertianku.net/

Gambar II. 11 Transistor

Transistor sebuah komponen elektronika yang digunakan untuk penguat,

sebagai sirkuit pemutus, sebagai penyambung, sebagai stabilitas tegangan,

modulasi sinyal dan lain-lain. Fungsi transistor juga sebagai kran listrik,

yang dimana berdasarkan tegangan input nya, memungkinkan pangalihaan

listrik yang akurat yang berasal dari sumber listrik (Rida Angga, 2017).

Transistor sebagai penguat arus, lalu fungsi dari transistor lainnya yaitu

dapat di gunakan sebagai penguat arus. Dengan fungsi ini transistor dapat

digunakan sebagai rangkaian power supply tentunya dengan tegangan yang

di setting. Untuk dapat digunakan sebagai fungsi penguat arus transistor

harus dibias tegangan yang constant pada basisnya, agar pada emitor

keluar tegangan yang tetap, Umumnya untuk dapat tegangan basis agar

tetap digunakan diode zener.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

19

c. Penguat Operasional

(a) (b)

Sumber: https://rangkaianelektronika.info/

Gambar II. 12 Rangkaian Penguat Operasional dan

Rangkaian Operasional Tak Membalik

Penguat operasional (opamp) merupakan suatu blok penguat yang

mempunyai dua masukan dan satu keluaran, Opamp biasa terdapat di pasaran

berupa rangkaian terpadu IC. Fungsinya sebagai penguat tak membalik (non-

inverting) dan mengeluarkan isyarat keluaran yang sama tetapi lebih besar

dari masukanya (Agus Purnama, 2019).

3. LCD (Liquid Cristal Display)

Sumber: https://www.nyebarilmu.com/

Gambar II. 13 LCD 6x12

Menurut (Dickson Kho, 2018) menyimpulkan bahwa: LCD (Liquid Cristal Display) salah satu jenis media display (tampilan) yang menggunakan kristal cair (liquid crystal) untuk menghasilkan gambar yang terlihat. Teknologi Liquid Crystal Display atau penampil kristal cair sudah banyak digunakan pada produk-produk seperti layar Laptop, layar Ponsel, layar Kalkulator, layar Jam Digital, layar Multimeter, Monitor Komputer, Televisi, layar Game portabel, layar Thermometer Digital dan produk-produk elektronik lainnya.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

20

LCD atau Liquid Crystal Display pada dasarnya terdiri dari dua bagian utama yaitu

bagian Backlight (Lampu Latar Belakang) dan bagian Liquid Crystal (kristal cair).

LCD tidak memancarkan pencahayaan apapun, LCD hanya merefleksikan dan

mentransmisikan cahaya yang melewatinya. Oleh karena itu, LCD memerlukan

Backlight atau cahaya latar belakang untuk sumber cahayanya. Cahaya Backlight

tersebut pada umumnya adalah berwarna putih. Sedangkan kristal cair (Liquid

Crystal) sendiri adalah cairan organik yang berada diantara dua lembar kaca yang

memiliki permukaan transparan yang konduktif. LCD (Liquid Cristal Display)

merupakan salah satu jenis display elektronik yang dibuat dengan teknologi CMOS

logic yang bekerja dengan tidak menghasilkan cahaya tetapi memantulkan cahaya

yang ada di sekelilingnya terhadap front-lit atau mentransmisikan cahaya dari back-

lit. LCD (Liquid Cristal Display) berfungsi sebagai penampil data baik dalam bentuk

karakter, huruf, angka ataupun grafik Bagian-bagian LCD (Liquid Crystal

Display) menurut (permono, 2018), diantaranya adalah :

a. Lapisan Terpolarisasi 1 (Polarizing Film 1)

b. Elektroda Positif (Positive Electrode)

c. Lapisan Kristal Cair (Liquid Cristal Layer)

d. Elektroda Negatif (Negative Electrode)

e. Lapisan Terpolarisasi 2 (Polarizing film 2)

f. Backlight atau Cermin (Backlight or Mirror)

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

21

Sumber: https://teknikelektronika.com

Gambar II. 14 Stuktur Bagian LCD(Liquid Crystal Display)

4. Modul Step Down lm2596

Sumber: http://www.jogjarobotika.com/

Gambar II. 15 Modul Step Down lm2596

Modul step down lm2596 adalah modul yang memiliki IC LM2596 sebagai

komponen utamanya. IC LM2596 adalah sirkuit terpadu / integrated circuit yang

berfungsi sebagai Step Down DC converter dengan current rating 3A. Terdapat

beberapa varian dari IC seri ini yang dapat dikelompokkan dalam dua kelompok

yaitu versi adjustable yang tegangan keluarannya dapat diatur, dan versi fixed

voltage output yang tegangan keluarannya sudah tetap / fixed.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

22

5. Material Casing Akrilik

Computer Case atau yang masyarakat sering disebut dengan Casing Komputer.

Casing Komputer adalah wadah yang pada umumnya berbentuk box dimana

berisi sebagai bagian besar perangkat dan komponen yang berfungsi sebagai

bagian utama pada komputer (tidak termasuk monitor, mouse dan keyboard).

Casing komputer lazimnya terbuat dari Steel, Electrogalvanized, Cold rolled,

Coil (SECC) ataupun Aluminium.

Akrilik (Acrylic) adalah sebutan yang diberikan untuk komponen yang

mengandung bahan dari asam akrilik atau senyawa yang sejenisnya. Akrilik

merupakan istilah untuk penggambaran plastik bening dan jernih seperti kaca yang

juga dikenal sebagai poli (metil) metakrilat (PMMA). PMMA juga bisa disebut

dengan kaca akrili atau papan akrilik dengan mempunyai karakter yang dapat

menjadikannya opsi lebih baik untuk bahan kaca.

Sumber: Penulis

Gambar II. 16 Casing Akrilik

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

23

2.1.4. Sensor

Menurut (Musbikhin, 2011) Sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk

mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Variable keluaran dari

sensor yang diubah menjadi besaran listrik disebut transduser.

Menurut (Elektro, 2014) menyimpulkan bahwa: Sensor merupakan jenis transduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian, Sedangkan transduser adalah suatu peralatan atau alat yang dapat mengubah suatu besaran ke besaran lain. Sensor dan transduser akan mengkonversi dari suatu isyarat input berupa isyarat fisis dan isyarat kimia yang akan diubah ke suatu isyarat output berupa tegangan, arus, dan hambatan.

Sensor dan transduser dibedakan sesuai dengan aktifitas yang berdasarkan

atas konversi sinyal dari besaran sinyal bukan listrik (non electric signal value) ke

besaran sinyal listrik (electric signal value) yaitu: sensor aktif ( active sensor) dan

sensor pasif (passive sensor). Menurut (Agus Purnama, 2015), Berdasarkan

klasifikasi Sensor dan Transduser menurut sebagai berikut:

1. Sensor dan transduser pasif

Sensor dan transduser pasif merupakan suatu sensor dan transduser yang dapat

mengubah langsung dari energi bukan listrik seperti: energi mekanis, energi

thermis, energi cahaya atau energi kimia menjadi energi listrik. Sensor dan

transduser ini biasanya dikemas dalam satu kemasan yang terdiri dari elemen

sebagai detektor, dan piranti pengubah dari energi dengan besaran bukan

listrik menjadi energi besaran listrik.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

24

2. Sensor dan transduser aktif

Sensor dan transduser aktif merupakan suatu sensor dan transduser yang dapat

mengubah langsung dari energi bukan listrik seperti: energi mekanis, energi

thermis, energi cahaya atau energi kimia menjadi energi listrik bekerja atas asas

pengendalian tenaga, Sensor dan transduser aktif memerlukan bantuan tenaga

dari luar.

Dalam penulisan Tugas Akhir ini, penulis akan menggunakan sensor LED dan

sensor photodioda, serta sensor cahaya untuk pembuatan alat pendeteksi golongan

darah maka penulis akan membahas sedikit tentang sensor yang akan digunakan

Menurut (Dickson Kho, 2019) menyimpulkan bahwa: Sensor LED ( Light Emitting Diode) merupakan komponen elektronika yang dapat memancarkan cahaya monokromatik ketika diberikan tegangan maju. LED merupakan keluarga Dioda yang terbuat dari bahan semikonduktor. Warna-warna cahaya yang dipancarkan oleh LED tergantung pada jenis bahan semikonduktor yang dipergunakannya. LED juga dapat memancarkan sinar inframerah yang tidak tampak oleh mata seperti yang sering kita jumpai pada Remote Control TV ataupun Remote Control perangkat elektronik lainnya. Cara kerjanya pun hampir sama dengan Dioda yang memiliki dua kutub yaitu kutub Positif (P) dan Kutub Negatif (N). LED hanya akan memancarkan cahaya apabila dialiri tegangan maju (bias

forward) dari Anoda menuju ke Katoda.

LED terdiri dari sebuah chip semikonduktor yang di doping sehingga menciptakan

junction P dan N. Yang dimaksud dengan proses doping dalam semikonduktor

adalah proses untuk menambahkan ketidakmurnian (impurity) pada semikonduktor

yang murni sehingga menghasilkan karakteristik kelistrikan yang diinginkan. Ketika

LED dialiri tegangan maju atau bias forward yaitu dari Anoda (P) menuju ke

Katoda (K), Kelebihan Elektron pada N-Type material akan berpindah ke wilayah

yang kelebihan Hole (lubang) yaitu wilayah yang bermuatan positif (P-Type

material). Saat Elektron berjumpa dengan Hole akan melepaskan photon dan

memancarkan cahaya monokromatik (satu warna).

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

25

Menurut (Agus Purnama, 2018) menyimpulkan bahwa: Sensor photodioda merupakan dioda yang peka terhadap cahaya, sensor photodioda akan mengalami perubahan resistansi pada saat menerima intensitas cahaya dan akan mengalirkan arus listrik secara forward sebagaimana dioda pada umumnya. Sensor

photodioda adalah salah satu jenis sensor peka cahaya (photodetector). Jenis sensor peka cahaya lain yang sering digunakan adalah phototransistor. Photodioda akan mengalirkan arus yang membentuk fungsi linear terhadap intensitas cahaya yang diterima. Arus ini umumnya teratur terhadap power density (Dp). Perbandingan antara arus keluaran dengan power density disebut sebagai current responsitivity. Arus yang dimaksud adalah arus bocor ketika photodioda tersebut disinari dan dalam keadaan dipanjar mundur.

Menurut (Syahban Rangkuti, 2016) bahwa, “Sensor cahaya adalah segala sensor

yang memberikan informasi mengenai karakteristik cahaya. Sebagai contoh:

fotoresistor atau yang juga bisa dinamakan LDR dapat mengukur intensitas cahaya

secara relatif “.

2.1.5. LCD (Liquid Cristal Display)

Menurut (permono, 2018) bahwa, “LCD (Liquid Cristal Display) adalah

lapisan dari campuran organik antara lapisan kaca bening dengan elektroda

transparan indium oksida dalam bentuk tampilan seven-segment dan lapisan

elektroda pada kaca belakang”. Ketika elektroda diaktifkan dengan medan listrik

(tegangan), molekul organik yang panjang dan silindris menyesuaikan diri dengan

elektroda dari segmen. Lapisan sandwich memiliki polarizer cahaya vertikal depan

dan polarizer cahaya horisontal belakang yang diikuti dengan lapisan reflektor.

Cahaya yang dipantulkan tidak dapat melewati molekul-molekul yang telah

menyesuaikan diri dan segmen yang diaktifkan terlihat menjadi gelap dan

membentuk karakter data yang ingin ditampilkan.

Dalam modul LCD (Liquid Cristal Display) terdapat microcontroller yang berfungsi

sebagai pengendali tampilan karakter LCD (Liquid Cristal Display). Microntroller

pada suatu LCD (Liquid Cristal Display) dilengkapi dengan memori dan register.

Memori yang digunakan microcontroler internal LCD sebagai berikut:

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

26

1. DDRAM (Display Data Random Access Memory) merupakan memori tempat

karakter yang akan ditampilkan berada.

2. CGRAM (Character Generator Random Access Memory) merupakan

memori untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana bentuk dari

karakter dapat diubah-ubah sesuai dengan keinginan.

3. CGROM (Character Generator Read Only Memory) merupakan memori

untuk menggambarkan pola sebuah karakter dimana pola tersebut merupakan

karakter dasar yang sudah ditentukan secara permanen oleh pabrikan pembuat

LCD (Liquid Cristal Display) tersebut sehingga pengguna tinggal

mangambilnya sesuai alamat memorinya dan tidak dapat merubah karakter

dasar yang ada dalam CGROM.

Register control yang terdapat dalam suatu LCD ( Liquid Cristal Display) antara

lain:

a. Register perintah yaitu register yang berisi perintah-perintah dari

mikrokontroler ke panel LCD (Liquid Cristal Display) pada saat proses

penulisan data atau tempat status dari panel LCD (Liquid Cristal Display)

dapat dibaca pada saat pembacaan data.

b. Register data yaitu register untuk menuliskan atau membaca data dari atau ke

DDRAM. Penulisan data pada register akan menempatkan data tersebut ke

DDRAM sesuai dengan alamat yang telah diatur sebelumnya.

Pin, kaki atau jalur input dan kontrol dalam suatu LCD (Liquid Cristal Display)

diantaranya sebagai berikut:

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

27

a) Pin data adalah jalur untuk memberikan data karakter yang ingin ditampilkan

menggunakan LCD (Liquid Cristal Display) dapat dihubungkan dengan bus

data dari rangkaian lain seperti mikrokontroler dengan lebar data 8 bit.

b) Pin RS (Register Select) berfungsi sebagai indikator atau yang menentukan

jenis data yang masuk, apakah data atau perintah. Logika low menunjukan

yang masuk adalah perintah, sedangkan logika high menunjukan data.

c) Pin R/W (Read Write) berfungsi sebagai instruksi pada modul jika low tulis

data, sedangkan high baca data.

d) Pin E (Enable) digunakan untuk memegang data baik masuk atau keluar.

e) Pin VLCD berfungsi mengatur kecerahan tampilan (kontras) dimana pin ini

dihubungkan dengan trimpot 5 Kohm, jika tidak digunakan dihubungkan ke

ground, sedangkan tegangan catu daya ke LCD sebesar 5 Volt.

2.1.6. Printer Thermal

Menurut (Muhammad Alfatih, 2017) menyimpulkan bahwa: Printer Thermal merupakan salah satu jenis printer yang saat ini banyak digunakan untuk sebagai alat cetak kasir, dengan teknologi yang tidak menggunakan tinta atau pita seperti printer dot matrix. Cara kerja printer

thermal hampir sama dengan kebanyakan mesin fax, dimana dalam proses pencetakan tidak menggunakan tinta ataupun pita tapi melalui proses pemanasan pada kepala cetak yang berisi pemanas elektronik untuk menghasilkan teks ataupun tulisan secara sederhana, karena proses pencetakan melalui kepala cetak elektrik ini sehingga hasil cetak akan lebih rapat dibandingkan dengan jenis printer lainnya terutama untuk mencetak barcode.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

28

Sumber: https://www.onoini.com/

Gambar II. 17 Printer Thermal

2.1.7. Arduino Uno

Menurut (Andrianto Heri, 2017) Arduino adalah suatu perangkat prototipe

elektronik berbasis mikrokontroler yang fleksibel dan open source, perangkat

keras dan perangkat lunaknya mudah digunakan. Arduino dapat digunakan untuk

mendeteksi lingkungan dengan menerima masukan dari berbagai sensor cahaya,

suhu, inframerah, ultrasonik, jarak, tekanan, kelembaban. Dan dapat

mengendalikan peralatan sekitarnya.

Arduino memiliki beberapa jenis diantaranya sebagai berikut:

1. Arduino Uno

Menurut (Andrianto & Darwaman, 2017) Arduino Uno merupakan board

yang menggunakan chip mikrokontroler Atmega328 sebagai pusat

kendalinya. Arduino Uno mempunyai 14 pin digital input/output, dan juga

dilengkapi dengan 6 input analog, osilator eksternal dengan menggunakan

kristal 16 Mhz, konektor USB, jack untuk power supply, header untuk

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

29

ICSP, dan tombol reset. Arduino Uno dapat diberi sumber listrik melalui

koneksi USB atau dengan menggunakan catu daya eksternal. Untuk catu

daya eksternal dapat menggunakan power supply atau menggunakan baterai

yang dihubungankan melalui jack power, jack power yang digunakan

mempunyai terminal positif yang berada di tengah dengan model plug

2,1mm.

Board Arduino Uno dapat beroperasi pada tegangan 7 Volt sampai 20

VDC. Jika power supply yang diberikan lebih kecil dari 7 Volt

kemungkinan besar board menjadi tidak stabil bekerjanya. Jika

menggunakan power supply lebih besar dari 12 Volt kemungkinan chip

regulasi tegangan akan menjadi cepat panas dan dapat merusak board

Arduino. Untuk itu Arduino Uno direkomandasikan beroperasi dengan

area tegangan kerja dari 7 VDC sampai 12 VDC.

Ada beberapa sumber tegangan yang terdapat pada Arduino Uno, yaitu

Vin, 5 Volt, dan 3V3.

VIN - Tegangan input VIN pada board Arduino saat menggunakan catu

daya eksternal akan melawan sumber dari terminal USB atau sumber

tegangan lainnya. Bahkan dapat memberi sumber tegangan melalui pin ini

atau dapat memberi tegangan dari jack power maka gunakanlah pin ini. Hal

yang perlu diperhatikan dalam memberikan sumber tegangan input adalah

besar sumber tegangannya berkisar antara 7 VDC sampai 12 VDC.

5 Volt - Catu daya yang digunakan untuk memberi daya pada

mikrokontroler dan komponen yang lainnya pada board Arduino. Sumber

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

30

tegangan 5 VDC berasal dari sumber tegangan VIN yang telah diturunkan

melalui regulator internal on-board atau melalui USB atau sumber tegangan

yang lainnya. Besar arus yang bisa dihasilkan pada sumber tegangan 5 Volt

berkisar sekitar antara 700 mA sampai dengan 1000 mA.

3V3 - Tegangan 3.3 VDC akan dihasilkan oleh perangkat regulator on-

board dengan arus maksimum sebesar 50 mA.

GND - merupakan referensi sumber listrik untuk semua tegangan yang

berada pada board Arduino

Sumber tegangan tersebut disediakan pada board Arduino dengan tujuan agar

tidak terlalu banyak menggunakan power supply eksternal tambahan.

Sumber: https://www.researchgate.net/

Gambar II. 18 Arduino Uno

Dibawah ini merupakan spesifikasi board Arduino Uno sebagai berikut:

a. Mikrokontroler : Atmega328

b. Tegangan kerja : 5 Volt

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

31

c. Tegangan input : 7-12 VDC (direkomendasikan)

d. Tegangan input : 6 (minimum) – 20 VDC (maksimum)

e. Pin digital I/O : 14 pin (6 pin dapat digunakan sebagai PWM)

f. Pin input analog : 6 pin

g. Arus DC setiap I/O : 20 mA

h. Arus DC untuk pin 3-3 V : 50 mA

i. Memori flash : 32 KB( 0,5 KB digunakan untuk bootloader)

j. SRAM : 2 KB

k. EEPROM : 1 KB

l. Kecepatan Cclock : 16 MHz

Sumber: (Syahban Rangkuti, 2016 Arduino & Proteus Simulasi dan Praktik)

Gambar II. 19 Skematik Rangkaian Arduino Uno Versi 3

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

32

2. Arduino Leonardo

Arduino Leonardo merupakan salah satu board Arduino yang menggunakan

chip mikrokontroler Atmega32U4 sebagai pusat sistem kendalinya.

Arduino Leonardo mempunyai 20 pin digital input/output dan juga

dilengkapi dengan 12 input analog, osilator eksternal dengan menggunakan

kristal 16Mhz, konektor mikro USB, jack untuk power supply, header

untuk ICSP, dan tombol reset. Arduino Leonardo dapat diberi sumber

tegangan dengan menggunakan port USB dari komputer maupun

menggunakan baterai atau power supply tambahan dari luar melalui jack

power.

Sumber: https://www.mouser.co.il/new/arduino/arduino-leonardo/

Gambar II. 20 Arduino Leonardo

Dibawah ini merupakan spesifikasi board Arduino Leonardo sebagai berikut:

a. Mikrokontroler : Atmega32U4

b. Tegangan kerja : 5 Volt

c. Tegangan input : 7-12 VDC (direkomendasikan)

d. Tegangan input : 6 (minimum) – 20 VDC (maksimum)

e. Pin digital I/O : 20 pin (7 pin dapat digunakan sebagai PWM)

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

33

f. Pin input analog : 12 pin

g. Arus DC setiap I/O : 40 mA

h. Arus DC untuk pin 3-3 V : 50 mA

i. Memori flash : 32 KB( 4 KB digunakan untuk bootloader)

j. SRAM : 2,5 KB

k. EEPROM : 1 KB

l. Kecepatan Cclock : 16 MHz

3. Arduino Nano

Arduino Nano merupakan salah satu board Arduino yang lainnya dengan

menggunakan mikrokontroler Atmega328 sebagai pusat sistem kendalinya.

Arduino Nano mempunyai 14 pin digital input/output dan 12 input analog,

osilator eksternal dengan menggunakan kristal 16 Mhz, konektor mini

USB, header untuk ICSP dan tombol reset. Arduino Nano dapat diberi

sumber tegangan dengan menggunakan USB dari komputer maupun

menggunakan baterai atau power supply tambahan dari luar melalui pin

VIN.

Sumber: http://www.alselectro.com/arduino-nano.html

Gambar II. 21 Arduino Nano

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

34

Dibawah ini merupakan spesifikasi board Arduino Nano sebagai berikut:

a. Mikrokontroler : Atmega328

b. Tegangan kerja : 5 Volt

c. Tegangan input : 7-12 VDC (direkomendasikan)

d. Tegangan input : 6 (minimum) – 20 VDC (maksimum)

e. Pin digital I/O : 14 pin (6 pin dapat digunakan sebagai PWM)

f. Pin input analog : 8 pin

g. Arus DC setiap I/O : 40 mA

h. Memori flash : 32 KB( 2 KB digunakan untuk bootloader)

i. SRAM : 2 KB

j. EEPROM : 1 KB

k. Kecepatan Cclock : 16 MHz

4. Arduino Mega

Arduino Mega merupakan papan pengembangan mikrokontroler berbasis

Arduino dengan menggunakan chip Atmega2560. Seluruh board Arduino

sudah dibahasa disebelumnya hanya saja Arduino Mega ini menyediakan

pin input/output digital sebanyak 14 jalur dan pin untuk pengkonversi sinyal

analog ke digital hanya 6 jalur.

Sumber: https://www.amazon.com/Arduino-MEGA-2560-Board/dp/B004A7H3DG

Gambar II. 22 Arduino Mega

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

35

2.2. Perangkat Lunak

Menurut (Didiek Prasetya M.sn, 2018) Pengertian perangkat lunak

(software) komputer adalah sekumpulan data elektronik yang disimpan dan diatur

oleh komputer, data elektronik yang disimpan oleh komputer itu dapat berupa

program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Perangkat lunak

disebut juga sebagai penerjemah perintah-perintah yang dijalankan pengguna

komputer untuk diteruskan atau diproses oleh perangkat keras.

2.2.1. Bahasa Pemprograman

Menurut (Andrianto & Darwaman, 2017) Struktur dasar dalam

pemograman Arduino sangatlah simpel dan terdiri dari dua fungsi yaitu: fungsi

persiapan [setup()] dan fungsi utama [loop()].

Setup() adalah persiapan sebelum eksekusi program.

Loop() adalah tempat menulis program utama yang akan di eksekusi.

Fungsi setup() digunakan untuk mendefinisikan variabel-variabel yang

digunakan dalam program. Fungsi ini berjalan pertama kali ketika program

dijalankan, selanjutnya terdapat loop() adalah program inti / utama dari Arduino

yang dijalankan secara terus menerus baik pembacaan input maupun pengaktifan

output. Program ini adalah inti dari semua program dalam Arduino.

void setup( ) {}

Semua kode didalam kurung kurawal akan dijalankan hanya satu kali ketika

program Arduino dijalankan untuk pertama kalinya.

Berikut adalah fungsi-fungsi dasar pada bahasa pemograman Arduino :

setup()

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

36

Fungsi setup() dipanggil ketika program yang dijalankan berfungsi untuk

inisialisasi mode pin sebagai input atau output dan inisialisasi serial. Fungsi ini

harus ada meski tidak ada instruksi yang ditulis.

loop()

Setelah memanggil fungsi setup() , program yang berada dalam fungsi loop()

akan dieksekusi secara terus menerus.

Function

Menurut (Andrianto & Darwaman, 2017) menyimpulkan bahwa: Fungsi adalah sekumpulan blok instruksi yang memiliki nama sendiri dan blok instruksi ini akan di eksekusi ketika fungsi ini dipanggil. Penulisan fungsi harus didahului dengan tipe fungsi setelah itu nama fungsi dan kemudian pramaternya, bila tidak ada nilai yang dihasilkan dari fungsi tersebut, tipe fungsinya adalah void(). Contoh:

Fungsi dengan nama delayVal() untuk menentukan nilai delay dalam program

membaca nilai potensiometer. Dengan mendeklarasikan variabel v, v adalah

nilai variabel yang membaca nilai potensiometer yang memiliki nilai antara 0

sampai 1023 kemudian dibagi 4 sehingga nilainya antara 0 sampai 255.

Kemudian nilai v dikirim ke program utama atau program pemanggil”.

Contoh :

int delayVal() {

int v; //membuat variabel local v

v = analogRead(pot); //membaca nilai analog potensiometer

v/ =4; //mengkonversi nilai 0-1023 menjadi 0-

255

return v; //menghasilkan nilai v

{ } (kurung kurawal)

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

37

Digunakan untuk mengawali dan mengakhiri sebuah fungsi, blok instruksi

seperti:

loop(), void() dan instruksi for dan if.

Contoh :

int a() {

a=0; //instruksi

}

; (titik koma)

Digunakan sebagai tanda akhir dari instruksi.

Contoh :

int x = 13; // mendefinisikan variabel x sebagai integer bernilai 13

/* */ blok komentar

Digunakan untuk memberi komentar pada program yang memiliki baris lebih

dari satu, biasanya digunakan untuk membantu memahami program yang dibuat.

Diawali dengan tanda /* dan diakhiri dengan tanda \*. Apapun yang ditulis

dengan

dalam blok komen ini tidak akan berpengaruh dengan program yang telah dibuat

dan

tidak akan menghabiskan memori.

Contoh :

/* ini adalah Blok Komen jangan lupa untuk menutup Komen ini */

// Komentar Baris

Digunakan untuk memberi komentar per baris program, sama seperti blok

komentar, komentar baris tidak akan menghabiskan memori dan tidak

berpengaruh pada program.

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

38

Contoh :

// ini adalah contoh komen baris

Variabel

Adalah ekspresi yang digunakan untuk mewakili suatu nilai yang digunakan

program. Suatu variabel akan menampung nilai sesuai definisi yang telah

dibuat.

Contoh :

// Variabel “x” akan menampung nilai input analog pada pin A0.

int x = 0; //mendefinisikan variabel x bertipe integer

//x akan menampung data tang dibaca oleh pin A0

x = analogRead (A0);

Variabel perlu didefinisikan terlebih dahulu sebelum digunakan. Variabel

didefinisikan sesuai dengan tipe data nilainya seperti int, float, long dll.

Variabel hanya perlu didefinisikan satu kali saja tetapi nilainya dapat berubah

sesuai dengan perhitungan atau melalui program.

Contoh :

Mendefinisikan variabel “x” dengan nilai awal 0 dan tipe data integer.

int x = 0; // variabel x bertipe data integer dengan nilai awal 0

Variabel global adalah variabel yang dapat digunakan oleh semua fungsi dan

instruksi dalam program. Variabel ini didefinisikan pada awal program sebelum

fungsi setup().

Variabel lokal adalah variabel yang didefinisikan didalam suatu fungsi atau

didalam fungsi loop. Variabel ini hanya dapat dilihat dan digunakan di dalam

fungsi tersebut. Sebaiknya menggunakan variabel yang berbeda-beda, walaupun

dalam fungsi yang berbeda untuk menghindari nilai yang saling bertumpuk.

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

39

Tipe data variabel :

Byte

Byte menyimpan data numerik bernilai 8 bit, tidak memiliki nilai desimal, data

bertipe byte nilainya berkisar 0-255.

Contoh :

Byte x=180;

Int

integer adalah tipe data utama yang menyimpan data angka bernilai 16 bit tidak

memiliki nilai desimal, data bertipe int nilainya berkisar 32,767 sampai -32,768.

Contoh :

Int x = 1500; // mendefinisikan “x” bertipe integer

long (long) adalah tipe data integer yang memiliki kisaran nilai lebih tinggi,

memiliki nilai 32 bit dengan nilai berkisar 2,147,483,647 sampai -

2,147,483,648.

Contoh

long x = 90000 // mendefinisikan “x” bertipe long

float (float) adalah suatu tipe data numerik yang memiliki nilai desimal,

memiliki angka bernilai 32 bit.

Contoh :

float x=3.14; // mendefinisikan “x” bertipe float

Array

Array adalah kumpulan nilai-nilai yang diakses dengan nomor indeks. Setiap

dalam array dapat dipanggil dengan memanggil nama array dan nomor indeks

dari nilai tersebut. Nomor index dimulai dari 0 (nol). Variabel array harus

dideklarasikan sebelum dapat digunakan. Untuk mendeklarasikan array harus

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

40

dengan menyatakan tipe array dan ukuran, kemudian memberikan nilai pada

posisi indeks (Andrianto & Darwaman, 2017).

Contoh :

// mendeklarasikan array integer 6 nilai dengan nomor index

int myArray [5];

myArray [3] = 10; // memberikan nilai indeks ke-4 dengan nilai 10

untuk mengambil nilai dari array dengan menuliskan nama variabel array dan

posisi nomor index.

Contoh :

x = myArray [3]; // x sekarang sama dengan 10

array sering digunakan pada program loop, dan sering dikombinasikan dengan

suatu counter yang digunakan sebagai penunjuk posisi indeks untuk nilai array.

Contoh :

Menggunakan array yang memiliki nilai yang berbeda-beda dan

mengirimkannya sebagai nilai PWM pada pin 10 dengan menggunakan

counter.

int ledPin = 10; // LED pada pin 10

//array 8 nilai

byte flicker [] = {180, 30, 255, 200, 10, 90, 150, 60};

void setup () {

pinMode (ledPin, OUTPUT); // set pin OUTPUT

}

void loop () {

for (int i = 0; i <9; i++) // loop sama dengan jumlah

{

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

41

analogWrite (ledPin, flicker [i]); // mengirim nilai indeks ke loop delay (200);

// jeda 200ms

}

}

Aritmatika meliputi penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Contoh :

y = y + 3;

x = x – 7;

i = j * 6;

r = r / 5;

Operasi Gabungan adalah operasi matematika gabungan yang biasa digunakan

dalam program.

x ++ // sama dengan x = x+1, atau menambah nilai dengan 1

x -- // sama dengan x = x-1, atau mengurangi nilai x dengan

1

x + = y // sama dengan x = x+y, x ditambah y hasilnya simpan

pada x

x - = y // sama dengan x = x-y, x dikurang y hasilnya simpan

pada x

x * = y // sama dengan x = x*y, x dikali y hasilnya simpan

pada x

x / = y // sama dengan x = x/y, x dibagi y hasilnya simpan

pada x

Operator Pembanding

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

42

Operator untuk membandingkan 2 konstanta atau variabel yang sering

digunakan untuk menguji suatu kondisi benar atau salah.

x == y // x sama dengan y

x =! y // x tidak sama dengan y

x < y // x adalah kurang dari y

x > y // x adalah lebih besar dari y

x <= y // x adalah kurang dari atau sama dengan y

x >= y // x adalah lebih besar dari atau sama dengan y

Operator Logika

Operator Logika digunakan untuk membandingkan dua ekspresi TRUE atau

FALSE, tergantung pada operator. Ada tiga operator logika, AND, OR dan

NOT, yang sering digunakan dalam pertanyaan if.

Contoh :

if (x>0 && x <5) // bernilai benar hanya jika kedua ekspresi benar

if (x>0 | | y >0) // bernilai benar hanya jika salah satu ekspresi benar

if (! (x >0)) // bernilai benar jika ekspresi salah

TRUE / FALSE adalah konstanta boolean yang mendefinisikan nilai logika.

FALSE dapat didefinisikan sebagai 0 (nol) sedangkan TRUE sering didefinisikan

1, tetapi dalam hal lain dapat didefinisikan sebagai nol.

Contoh :

if (b == TRUE) {

digitalWrite (0, HIGH);

}

HIGH / LOW

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

43

Konstanta ini menentukan nilai pin sebagai HIGH atau LOW dan digunakan

ketika membaca atau menulis ke pin digital. HIGH didefinisikan sebagai tingkat

logika 0/OFF/0 Volt.

Contoh :

digitalWrite (13, HIGH);

Input / Output

Konstanta yang digunakan pada fungsi pinMode() untuk menentukan mode pin

digital sebagai input atau output.

Contoh :

pinMode (13, OUTPUT);

if

Instruksi untuk menguji apakah suatu kondisi tertentu telah tercapai, seperti

membandingkan nilai variabel berada diatas jumlah tertentu, dan menjalankan

setiap instruksi di dalam kurung jika pertanyaan tersebut benar. Jika kondisi

tidak terpenuhi maka program dalam kurung akan dilewati.

Contoh :

// membandingkan nilai variabel dengan nilai tertentu

if (x > 0) {

Serial.print (“POSITIF”);

}

if....else

Memungkinkan untuk mengeksekusi instruksi yang lain jika suatu kondisi tidak

terpenuhi.

Contoh :

if (inputPin == HIGH) {

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

44

digitalWrite (0, HIGH); }

else {

digitalWrite(0, LOW); }

else juga dapat digunakan untuk kondisi lebih dari satu.

Contoh :

if (inputPin <500) {

digitalWrite (0, HIGH);

else if (inputPin >= 1000) {

digitalWrite (1, HIGH); }

else {

digitalWrite (2, HIGH); }

for

Pertanyaan for digunakan untuk mengulang suatu blok instruksi di dalam kurung

kurawal.

Contoh :

for (i = 0; i<10; i++) {

digitalWrite (0, HIGH); }

While

Fungsi while akan menjalankan program secara terus menerus hingga suatu

kondisi pada fungsi while bernilai salah atau false.

Contoh :

while (x>1) {

digitalWrite (0, HIGH); }

do.....while

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

45

Perintah untuk melakukan sesuatu secara terus menerus hingga mencapai suatu

kondisi yang tidak memenuhi kondisi yang tidak diinginkan.

Contoh :

do {

digitalWrite (0, HIGH);

} while (x>1);

pinMode(pin, mode)

Instruksi yang digunakan pada fungsi void setup() untuk menginisialisasi suatu

pin sebagai input ataupun output.

Contoh :

pinMode (3, OUTPUT); // pindigital 3 diinsialisasi sebagai output

digitalRead (pin)

Instruksi yang membaca input dari suatu pin yang hasilnya berupa logika HIGH

atau LOW. Pin dapat diartikan sebagai suatu variabel atau konstanta 0 – 13 yang

mewakili input dan output dari board Arduino.

Contoh :

value = digitalRead (Pin);

digitalWrite(pin, value)

Instruksi yang digunakan untuk memberi nilai output HIGH (1) atau LOW (0)

pada pindigital. Pindigital dapat diartikan sebagai suatu variabel atau konstanta

0 – 13 yang mewakili input atau output dari board Arduino.

Contoh :

digitalWrite (pin, HIGH);

analogRead (pin)

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

46

Instruksi untuk membaca nilai input analog dengan resolusi 10 bit. Instruksi ini

hanya berlaku untuk pin A0 – A5 yang mampu membaca nilai analog. karena

beresolusi 10 bit maka pembacaan nilai digital antara 0 sampai 1023.

Contoh :

value = analogRead (pin);

analogWrite (pin, value)

Instruksi yang berfungsi untuk memberi nilai PWM ( pulse width modulation)

pada output. Pada board Arduino serverino hanya pin 9, 10 dan 11 saja yang

mampu menghasilkan output PWM. Nilai PWM berkisar antara 0 – 255.

Contoh :

analogWrite (pin, 255);

delay(ms)

Instruksi untuk memberi jeda sebelum lanjut ke program selanjutnya. Jeda

dalam satuan mili detik.

Contoh :

delay (1000); // memberi jeda waktu selama 1 detik

milis()

Instruksi untuk mengambil nilai waktu sejak program dijalankan hingga program

berhenti atau dimatikan.

Contoh :

value = milis(); // variabel value bernilai waktu millis

tone(pin, frekuensi, durasi)

Instruksi untuk menghasilkan nada frekuensi dengan durasi tertentu dan

dikirimkan ke pin yang dituju.

Contoh :

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

47

// kirim frekuensi 1 KHz selama 250 ms ke pin 8

tone (8, 1000, 250);

noTone(pin)

Instruksi untuk menghentikan frekuensi yang dihasilkan pada pin yang dituju.

Contoh :

// menghentikan nada frekuensi pada pin 8

noTone (8);

randomSeed (seed)

Instruksi untuk mengambil nilai acak dengan seed sebagai nilai awal fungsi

Contoh :

randomSeed ();

random (max); random (min, max)

Instruksi random (max) berfungsi untuk mengambil nilai acak dengan max

sebagai nilai maksimal fungsi random(). Instruksi random min, max) berfungsi

untuk mengambil nilai acak antara nilai min dan max.

Contoh :

value=random (100); // mengambil nilai acak 0 – 100

value=random (100, 200); // mengambil nilai acak 100 – 200

serial.begin(rate)

Instruksi untuk membuka port data serial untuk komunikasi serial baik mengirim

atau menerima data dari serial. Rate adalah baud rate yang digunakan untuk

komunikasi serial (biasa digunakan 9600).

Contoh :

void setup() {

serial.begin(9600);

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

48

}

Catatan :

Ketika menggunakan komunikasi serial, pin digital 0 (RX) dan pin digital 1

(TX) tidak dapat digunakan secara bersamaan.

Serial.print(); serial.println (data);

Serial.print() adalah instruksi yang digunakan untuk mengirimkan data ke serial

port. Serial.println (data) adalah instruksi untuk mengirimkan data ke serial port

berikut instruksi ganti baris.

Contoh :

// menuliskan kata Arduino ke port serial

Serial.print (“Arduino”);

// mengirimkan nilai variabel analogValue ke serial port

Serial.print (analogValue);

Serial.read()

Merupakan instruksi untuk menerima data dari serial port.

Contoh :

// menerima nilai dari serial port dan menyimpan ke var Z

Z =Serial.read();

Serial.available()

Merupakan instruksi untuk mendeteksi apakah menerima data dari serial port?

Apabila menerima data, akan menghasilkan nilai >0.

Contoh :

// cek atau deteksi apakah menerima data dari serial port

if(serial.available (){

z=Serial.read();

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

49

:

}

attachInterrupt (noint, function, mode)

merupakan instruksi untuk mengaktifkan interupsi dari luar, pin yang

berhubungan dengan interupsi dari luar pada Arduino severino adalah pin 2

(noint=0) dan pin 3 (noint=1), function berperang sebagai fungsi penghandel

interupsi dan mode dapat berupa LOW, CHANGE, RISING, dan FALLING.

Contoh :

/* mengaktifkan pin 3 sebagai pendeteksi interupsi dari luar, jika terjadi logika

sinyal interupsi berubah dari 0 ke 1, maka fungsi deteksi akan dieksekusi */

AttachInterrupt (1, deteksi, RISING);

2.2.2. Software IDE Arduino

Menurut (Andrianto & Darwaman, 2017) mengemukakan bahwa: Software IDE Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari platform Wiring, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang, hardware-nya menggunakan processor Atmel AVR dan software-nya memiliki bahasa pemograman C++ yang sederhana dan fungsi-fungsinya yang lengkap, sehingga arduino mudah dipelajari oleh pemula”.

Sumber: Penulis

Gambar II. 23 Tampilan Awal Arduino Uno 1.8.9

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI - repository.bsi.ac.id · Gambar II. 6 Rangkaian Buka dan Tutup Sumber Tegangan 2.1.3. Komponen Elektronika Menurut (Andrianto Heri, 2017) menyimpulkan bahwa,

50

Sumber: Penulis

Gambar II. 24 Software IDE Arduino Uno 1.8.9